Bahan seminar di bnn agustus 2010

16
KEMENTERIAN SOSIAL.RI Jl. Salemba Raya No. 28 Jakarta Pusat,Telp/Fax. +6221310341 KEBIJAKAN NASIONAL PROGRAM REHABILITASI SOSIAL KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA Disampaikan oleh : Drs. Max H Tuapattimain, M.Si Direktur Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA Dalam Rangka Seminar Strategi Nasional Bidang Rehabilitasi,Badan Narkotika Nasional (BNN) Jakarta, 4 Agustus 2010

Transcript of Bahan seminar di bnn agustus 2010

Page 1: Bahan seminar di bnn agustus 2010

KEMENTERIAN SOSIAL.RIJl. Salemba Raya No. 28 Jakarta Pusat,Telp/Fax. +6221310341

KEBIJAKAN NASIONAL PROGRAM REHABILITASI SOSIAL

KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA

Disampaikan oleh : Drs. Max H Tuapattimain, M.Si

Direktur Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA Dalam Rangka Seminar Strategi Nasional Bidang Rehabilitasi,Badan Narkotika Nasional (BNN)

Jakarta, 4 Agustus 2010

Page 2: Bahan seminar di bnn agustus 2010

Kondisi Saat Ini NAPZA merupakan masalah Internasional

yang memunculkan komitmen global, regional, nasional dalam penanganannya.

Penyalahgunaan Napza menyakut aspek bio-psiko-sosial –spiritual sehingga sangat kompleks dan membutuhkan penanganan yang komprehensif dan long term.

Jumlah penyalahgunan NAPZA di Indonesia sebesar 3.6 Juta (1,9%) dari jumlah penduduk di Indonesia (Fenomena Gunung es). + 80 % adalah generasi muda usia antara 15-39 tahun. Dan sekitar 50 % adalah usia 15-29 Tahun. Jika dibiarkan akan terjadi lost generation

800 ribu orang menggunakan jarum suntik. Data Depkes Maret 2009 kasus HIV dan AIDS berjumlah 17.998 terdiri dari AIDS 11.868 kasus dan HIV 6.130 kasus. Dari jumlah tersebut 49,2 % terinveksi HIV/AIDS karena penasun.

Dampak penyalahgunaan NAPZA : Sosial, Ekonomi, Kesehatan dan lain-lain.

Page 3: Bahan seminar di bnn agustus 2010

Dasar Kebijakan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA

UU No. 11 Thn 2009 ttg Kesejahteraan SosialUU No. 35 Thn 2010: Psl 54 : Pecandu Narkotika dan Korban Penyalahgunaan 54 : Pecandu Narkotika dan Korban Penyalahgunaan

Narkotika wajib menjalani Rehabilitasi Medik dan Sosial; Narkotika wajib menjalani Rehabilitasi Medik dan Sosial; Psl 58 : Rehabsos mantan pecandu narkotika diselenggarakan Psl 58 : Rehabsos mantan pecandu narkotika diselenggarakan

baik oleh Pemerintah maupun masyarakat; baik oleh Pemerintah maupun masyarakat; Psl 59 (2) Pelaksanaan Ketentuan sebagaimana dimaksud Psl Psl 59 (2) Pelaksanaan Ketentuan sebagaimana dimaksud Psl

58 diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan 58 diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial.urusan pemerintahan di bidang sosial.

Peraturan Mensos No. 56 /HUK/2009 ttg Pelayanan dan Peraturan Mensos No. 56 /HUK/2009 ttg Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaaan Narkotika, Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adkitif Lainnya.Psikotropika dan Zat Adkitif Lainnya.

Page 4: Bahan seminar di bnn agustus 2010

PROGRAM REHABILITASI SOSIALREHABILITASI SOSIAL DALAM PANTIREHABILITASI SOSIAL LUAR PANTIREHABILITASI SOSIAL BERBASIS MASYARAKAT

Page 5: Bahan seminar di bnn agustus 2010

PROGRAM REHABILITASI SOSIAL PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DALAM PANTIDALAM PANTI

Rehabilitasi sosial telah dilaksanakan di dalam panti sejak 1973, dengan dikeluarkannya SK Dirjen Urusan anak, Keluarga dan masyarakat Depsos Nomor : 016/KKM/SP/1973 tanggal 1 November 1973Unit Rehabilitasi Sosial Pertama bagi remaja dan korban narkotika dengan nama Wisma Khusnul Khotimah di Cilandak mulai dioperasionalkan tahun 1975.

Page 6: Bahan seminar di bnn agustus 2010

Kemudian diikut tahun 1977 PSPP Teratai Surabaya, dan tahun 1978 PSPP Insyaf Medan dan Galih Pakuan Bogor. Tahun 1986 didirikan PSPP Mandiri di Semarang dan PSPP Binangkit di Lembang. Dalam rangka OTODA, 4 (empat) PSPP diserahkan kepada Pemda (Khusnul Khotimah,Teratai, Binangkit dan Mandiri).

PROGRAM REHABILITASI SOSIAL PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DALAM PANTIDALAM PANTI

Page 7: Bahan seminar di bnn agustus 2010

LINGKUP TUGAS DAN FUNGSI PANTI

1. Pencegahan : deteksi & pencegahan dini2. Rehabilitasi Sosial: memulihkan percaya

diri, tg jwb thdp diri dan keluarganya, meningkatkan kemampuan phisik & ketrampilan.

3. Penyiapan sosial: reintegrasi sosial, persiapan kerja (UEP)

4. Pengembangan individu & keluarga: tg jwb sosial utk berpartisipasi aktif menciptakan iklim yg mendukung pemulihan.

Page 8: Bahan seminar di bnn agustus 2010

FUNGSI SOSIAL PANTI

Pelayanan langsungPengembangan layananPusat Informasi KesosTempat Rujukan

Page 9: Bahan seminar di bnn agustus 2010

PROSES REHABILITASI SOSIAL DALAM PROSES REHABILITASI SOSIAL DALAM PANTIPANTI

3-6 Mei 2010

9

PenerimaanAwal

( wawancaraPendahuluan, Detoksifikasi,

Rujukan )

RehabilitasiSosial

ResosialisasiDan

Integrasi

PengembanganDan

PembinaanLanjut

Assessment RencanaIntervensi

Intervensi/ Bimbingan Pemulihan

1. Bimbingan fisik2. Bimbingan mental/psikologis3. Bimbingan sosial4. Bimbingan mental spiritual 5. Bimbingan Vokasional

PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA

10

PraRehabilitasi

Terminasi

Page 10: Bahan seminar di bnn agustus 2010

REHABILITASI SOSIAL LUAR PANTI

Rehabilitasi sosial luar panti sejak tahun 1980an, saat ini telah dilaksanakan di 33 provinsi melalui dana dekonsentrasi.

Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) yang dikelola dan dikembangkan oleh masyarakat di 29 provinsi. Selain itu Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK) memberikan pelayanan kepada penyandang masalah sosial yang salah satunya termasuk korban NAPZA.

Page 11: Bahan seminar di bnn agustus 2010

LINGKUP TUGAS DAN FUNGSI LUAR PANTI

Memfasilitasi dan melaksanakan kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial

Mengembangkan sumber potensi SDA & SDM

PenjangkauanPendampinganRujukanAdvokasi

Page 12: Bahan seminar di bnn agustus 2010

LINGKUP REHABILITASI LUAR PANTI

IdentifikasiBimbingan Mental PBKPendampinganBantuan Sosial

Tersedia Pedoman Juklak khusus utk Kelompok RBM bagi korban penyalahgunaan NAPZA

Page 13: Bahan seminar di bnn agustus 2010

PROGRAM REHABILITASI SOSIAL

Peran serta masyarakat dlm rehabilitasi meningkat, ditandai dengan tumbuhnya lembaga-lembaga pelayanan dan rehabilitasi bagi korban NAPZA. Saat ini telah beroperasi sejumlah 90 Lembaga rehabilitasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Page 14: Bahan seminar di bnn agustus 2010

TANTANGAN PENINGKATAN PERAN PELAYANAN & REHABILITASI SOSIAL

Harmonisasi perUU & Perda serta aturan hukum lainnya, termasuk MOU.

Standarisasi dan akreditasi lembaga pelayanan rehabilitasi sosial penanggulangan korban Napza.

Perencanaan intervensi bersifat spesifik yg mencakup aspek bio-psikososial.

Manajemen kasus yg baik & koordinasi pelayanan rehabilitasi antar tim profesional.

Informasi terkait perkembangan kasus setiap klien terdokumentasikan secara manual dan elektronik.

Page 15: Bahan seminar di bnn agustus 2010

SDM yg profesional, termasuk Pekerja sosial sebagai pendamping dalam rehabilitasi sosial dan proses pengadilan kasus penyalahgunaan NAPZA.

Peningkatan peran masyarakat, termasuk dunia usaha dlm penanggulangan penyalahgunaan NAPZA

TANTANGAN PENINGKATAN PERAN PELAYANAN & REHABILITASI SOSIAL

Page 16: Bahan seminar di bnn agustus 2010