BAHAN RAPAT KOORDINASI SKPD TENTANG PELAKSANAAN...
Transcript of BAHAN RAPAT KOORDINASI SKPD TENTANG PELAKSANAAN...
BAHAN RAPAT KOORDINASI SKPD TENTANG
PELAKSANAAN PILKADES SERENTAK GELOMBANG III (TIGA)
DI GEDUNG SERBAGUNA I SETDA KABUPATEN BOGOR
SELASA, 12 FEBRUARI 2019
KEPUTUSAN BUPATI BOGOR NOMOR 141.1/286/Kpts/Per-UU/2016, TANGGAL 18 JULI 2016
TENTANG PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA SERENTAK BERGELOMBANG DI
KABUPATEN BOGOR
DASAR PEMILIHAN KEPALA DESA SERENTAK BERGELOMBANG DILKSANAKAN 3 (TIGA) GELOMBANG DALAM KURUN WAKTU SELAMA 6
(ENAM) TAHUN YAITU:
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Kepala Desa, sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 berbunyi :
Ayat (2) : Pemilihan kepala desa secara bergelombang dilaksanakan paling banyak 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 6 (enam) tahun.
Ayat (3): Ketentuan lebih lanjut mengenai interval waktu pemilihan kepala desa secara bergelombang sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diatur dengan Peraturan Bupati/Wali Kota.
2. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Bogor Nomor 6 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015 tentang Desa, sebagaimana
dimaksud pada Pasal 51 berbunyi :
Ayat (1) :Pemilihan kepala desa dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah daerah.
Ayat (2) :Pemilihan kepala desa secara serentak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan bergelombang paling
banyak 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 6 (enam) tahun.
Ayat (4) :Jarak waktu antar gelombang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan paling lama dalam 2 (dua) tahun.
Ayat (5) :Pemilihan kepala desa secara bergelombang ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
3. Peraturan Bupati Bogor Nomor 29 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Kepala Desa sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Bupati Nomor 41 Tahun 2016 tentang perubahan atas peraturan Bupati Bogor Nomor 29 Tahun 2014 tentang Tata Cara
Pemilihan dan Pemberhentian Kepala Desa, sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 :
Ayat (1) : Pemilihan kepala desa serentak dapat dilaksanakan bergelombang paling banyak 3 (tiga) kali dalam jangka 6 (enam)
tahun.
Ayat (2) : Pemilihan kepala desa bergelombang sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan dengan interval waktu paling lama 2
(dua) tahun.
PILKADES GELOMBANG III (TIGA) SEBANYAK 339 DESA BERDASARKAN KEPUTUSAN BUPATI BOGOR
NOMOR 141.1/286/Kpts/Per-UU/2016
DITETAPKAN TANGGAL 23 FEBRUARI 2020
TMT
12 APRIL 2019
SEBANYAK
202 DESA
TMT BULAN
MEI S/D NOVEMBER 2019
SEBANYAK
20 DESA
TMT
16 JANUARI 2020
SEBANYAK
51 DESA
TMT
MARET & APRIL 2020
SEBANYAK
66 DESA
RAPAT PEMBAHASAN SKPD TANGGAL 4 JANUARI 2019,
MENGHASILKAN PERTIMBANGAN :
BAHWA PADA SAAT PENETAPAN KEPUTUSAN BUPATI BOGOR NOMOR 141.1/286/Kpts/Per-UU/2016, BELUM
ADANYA TAHAPAN DAN JADWAL PELAKSANAAN PILPRES DAN PEMILIHAN ANGGOTA LEGISLATIF;
SURAT DPC APDESI KABUPATEN BOGOR NOMOR 09/DPC-KAB/2018, TANGGAL 23 MARET 2018 PERIHAL USULAN
REVISI KEPUTUSAN BUPATI BOGOR, DENGAN ISI SURAT :
1. MASA JABATAN KEPALA DESA YANG AKAN HABIS MASA JABATANNYA TANGGAL 12 APRIL 2019 AGAR
PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA UNTUK DIMAJUKAN MENJADI TANGGAL 20 OKTOBER 2018, BAGI
KEPALA DESA SEBANYAK 202 DESA YANG AKAN BERAKHIR JABATANNYA PADA TANGGAL 12 APRIL 2019 DAN
SEBANYAK 20 DESA YANG AKAN BERAKHIR JABATANNYA BULAN MEI S/D BULAN NOVEMBER 2019;
2. BATASAN USIA MAKSIMAL 60 TAHUN BAKAL CALON KADES SUDAH TIDAK DIBATASI USIA YANG TELAH
DIAKOMODIR DENGAN PERDA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERDA NOMOR 6 TAHUN
2015 TENTANG DESA;
3. PENGISIAN PENJABAT KEPALA DESA AGAR DAPAT DI ISI OLEH OLEH KEPALA DESA YANG AKAN BERAKHIR MASA
JABATANNYA BUKAN DARI PNS PEMERINTAH DAERAH.
TERLALU LAMA BAGI 202 KEPALA DESA YANG BERAKHIR MASA JABATAN KEPALA DESANYA PADA TANGGAL 15 APRIL
2019 SAMPAI DENGAN PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA SERENTAK GELOMBANG KE III (TIGA) SESUAI
DENGAN YANG TELAH DITETAPKAN PADA TANGGAL 23 FEBRUARI 2020 YANG AKAN DI ISI OLEH PENJABAT
KEPALA DESA KURANG LEBIH SELAMA SELAMA 12 (DUA BELAS) BULAN;
TIDAK DIANGGARKANNYA BIAYA BANTUAN KEUANGAN PEMILIHAN KEPALA DESA PADA ANGGARAN MURNI APBD
TAHUN ANGGARAN 2019.
BERDASARKAN NOTA DINAS SEKRETARIS DAERAH YANG
TELAH DILAPORKAN KEPADA BUPATI BOGOR NOMOR
NOTA/01/I/DPMD/2019, TANGGAL 17 JANUARI 2019,
MAKA PERTIMBANGAN SBB:
USULAN UNTUK DIUBAH PELAKSANAANYA MENJADI
TANGGAL 3 NOVEMBER 2019 BAGI 273 DESA DENGAN
RINCIAN :
a. Sebanyak 202 desa bagi kepala desa yang akan
berakhir masa jabatan tanggal 12 April 2019;
b. Sebanyak 20 desa bagi kepala desa yang akan
berakhir masa jabatan Bulan Mei s/d November 2019;
c. Sebanyak 51 desa bagi kepala desa yang akan
berakhir masa jabatan tanggal 16 Januari 2020.
BERDASARKAN SURAT DPC APDESI KABUPATEN BOGOR NOMOR 005/APDESI/II/2019, TANGGAL 6 FEBRUARI 2019 PERIHAL
PERMOHONAN JADWAL AUDIENSI, BUPATI BOGOR TELAH MENGAKOMODIR DENGAN MELAKSANAKAN AUDIENSI BERSAMA
PLT. KETUA APDESI DAN PERWAKILAN KEPALA DESA DIPENDOPO BUPATI PADA HARI SENIN, 11 FEBRUARI 2019
YANG TURUT DI HADIRI OLEH UNSUR DPMD DAN BPKAD, BUPATI BOGOR TELAH MEMBERIKAN PENETAPAN, sbb :
a. Sebanyak 273 desa bagi kepala desa yang akan berakhir masa jabatan tanggal 12 April 2019, Bulan Mei
s/d November 2019, dan tanggal 16 Januari 2020, ditetapkan akan dilaksanakan Pilkades Serentak
Gelombang III pada tanggal 3 november 2019;
b. Sebanyak 66 desa bagi kepala desa yang akan berakhir masa jabatan tanggal 29 April 2020, untuk
diakomodir pelaksanaan Pilkades Serentak TEPAT WAKTU di Periode II Gelombang I (Satu) pada tanggal
23 Februari 2020.
c. Pengisian kekosongan Jabatan Kepala Desa yang di isi oleh Penjabat Kepala Desa dari PNS Pemerintah
Daerah, agar mempertimbangkan :
1. Personil Pegawai PNS yang ada di wilayah kecamatan yang harus memiliki kemampuan memahami
bidang kepemimpinan dan teknis pemerintahan;
(Pasal 58 ayat (1) PP Nomor 43/2014, sebagaimana diubah dengan PP Nomor 47 Tahun 2015);
2. Pengisian Penjabat Kepala Desa dari PNS agar Camat dapat berkoordinasi dan berkonsultasi untuk
meminta pertimbangan BPD;
(Pasal 86 ayat (3) Peraturan Bupati Nomor 29/2014)
3. Pengisian Penjabat Kepala Desa dengan memperhatikan habis jabatan Kades defenitif sebanyak 202
desa tanggal 15 April 2019 sedangkan hari Pemungutan suara pada Pilpres dan Pileg tanggal 17 April
2019, ( 2 hari menjelang Pilpres dan Pileg Pimpinan Kades di isi oleh Penjabat) ..........??????
KENAPA SEBANYAK 66 DESA BAGI KEPALA DESA YANG AKAN BERAKHIR MASA JABATAN BULAN
MARET DAN APRIL 2020 TIDAK DAPAT DIIKUTSERTAKAN SERENTAK GELOMBANG III PADA TANGGAL 3
NOVEMBER 2019 BERSAMAAN DENGAN SEBANYAK 273 DESA ???
MEMPERHATIKAN TAHAPAN WAKTU PELANTIKAN KEPALA DESA HASIL PEMILIHAN SERENTAK
TANGGAL 3 NOVEMBER 2019 AKAN DILAKSANAKAN PELANTIKAANNYA OLEH BUPATI PALING LAMBAT
TANGGAL 16 JANUARI 2020, MENGINGAT PALING LAMA 74 (TUJUH PULUH EMPAT) HARI SEJAK TANGGAL
PEMUNGUTAN SUARA BUPATI MELANTIK KADES TERPILIH, BERDASARKAN :
1. Permendagri Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan pemberhentian kepala desa,
berbunyi :
• Pasal 3 :
(1) Calon Kepala Desa terpilih disahkan pengangkatannya dengan Keputusan Bupati/Walikota.
(2) Keputusan Bupati/Walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan paling lambat
30 (tiga puluh) hari terhitung sejak diterima laporan hasil pemilihan Kepala Desa dari BPD.
• Pasal 4 :
(1) Pelantikan Calon Kepala Desa terpilih dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung
sejak diterbitkan keputusan Bupati/Walikota mengenai pengesahan pengangkatan Calon
Kepala Desa terpilih.
(2) Pelantikan Calon Kepala Desa terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk.
2.Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015 tentang Desa
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6
Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6
Tahun 2015 tentang Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 75 berbunyi :
Ayat (1) : Tahapan penetapan terdiri atas kegiatan :
a.Laporan Panitia Pemilihan mengenai calon terpilih kepada BPD paling lambat
7 (tujuh) hari setelah pemungutan suara;
b.Laporan BPD mengenai calon terpilih kepada Bupati paling lambat 7 (tujuh)
hari setelah menerima laporan Panitia Pemilihan;
c. Bupati menerbitkan keputusan mengenai pengesahan dan pengangkatan
kepala desa paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak diterimanya
laporan dari BPD;
d.Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk melantik calon kepala desa terpilih
paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkannya keputusan
pengesahan dan pengangkatan Calon Kepala Desa dengan tata cara sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Peraturan Bupati Bogor Nomor 29 Tahun 2014 sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 69 berbunyi Tahapan penetapan calon terpilih, sebagai berikut :
a. Panitia pemilihan menerbitkan keputusan mengenai penetapan calon
terpilih paling lambat 3 (tiga) hari setelah pemungutan suara;
b. Panitia pemilihan melaporkan penetapan calon terpilih kepada BPD paling
lambat 4 (empat) hari setelah penetapan calon terpilih;
c. BPD menyampaikan laporan calon terpilih kepada Bupati melalui Camat
paling lambat 7 (tujuh) hari setelah menerima laporan dari Panitia
Pemilihan;
d. Bupati menerbitkan keputusan mengenai pengesahan dan pengangkatan
kepala desa paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya laporan
dari BPD;
e. Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk melantik calon terpilih paling
lambat 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkannya keputusan pengesahan dan
pengangkatan Kepala Desa;
f. Pejabat yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada huruf e adalah wakil
Bupati atau Camat.
ESTIMASI WAKTU PEMBENTUKAN PANITIA DAN
PENGISIAN PENJABAT KEPALA DESA
PILKADES SERENTAK GELOMBANG III DILAKSANAKAN MINGGU PERTAMA TANGGAL
3 NOVEMBER 2019
SEBANYAK : 273 DESA, YAITU :
TMT TAHUN 2019 = 222 DESA
TMT 16 JANUARI 2020 = 51 DESA (TEPATWAKTU)
RENCANA PEMBENTUKAN PANITIA BULANAGUSTUS 2019;
PENGISIAN PENJABAT KEPALA DESA DI 202 DESA DENGANJANGKA WAKTU KURANG LEBIH 9 (SEMBILAN) BULAN,TERHITUNG SEJAK TANGGAL 12 APRIL 2019 DENGANRENCANA PELANTIKAN PALING LAMBAT TANGGAL 16
JANUARI 2020;
PENGISIAN PENJABAT KEPALA DESA DI 20 DESADENGAN JANGKA WAKTU KURANG LEBIH 2-8 BULAN,TERHITUNG TMT KADES BERAKHIR BULAN MEI –NOVEMBER 2019 DENGAN RENCANA PELANTIKANPALING LAMBAT TANGGAL 16 JANUARI 2020.
DENGAN DILAKSANAKANNYA PILKADES SERENTAKGELOMBANG III DIMAJUKAN PADA TANGGAL 3 NOVEMBER2019, MAKA :
1. Pemerintah Daerah untuk melaksanakan PerubahanKeputusan Bupati Bogor Nomor 141.1/286/Kpts/Per-UU/2016 tentang Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa SecaraSerentak Bergelombang di Kabupaten Bogor;
2. Pemerintah Daerah akan merencanakan PenetapanKeputusan Bupati tentang Pelaksanaan Pilkades SerentakBergelombang Periode Ke-II (dua), dengan rincian:
a. Gelombang I Sebanyak 66 Desa (TMT 29 April 2020) yangakan dilaksanakan tanggal 23 Februari 2020 danpelantikan paling lambat pada tanggal 29 April 2020;
b. Gelombang II sebanyak 22 desa (TMT 12 Januari 2021)yang akan dilaksanakan Tanggal 1 November 2020 danpelantikan paling lambat pada tanggal 12 Januari 2021;
c. Gelombang III merupakan penggabungan desa yang akanberakhir jabatan Kepala Desa sebanyak 55 desa padaTahun 2023 dan Tahun 2024, terdiri dari :
1. Tanggal 25 April 2023 yang berakhir jabatan sebanyak 31desa;
2. Tanggal 18 Mei 2023 yang berakhir jabatan sebanyak 5desa;
3. Tanggal 28 Desember 2024 yang akan berakhir jabatansebanyak 19 desa.
DENGAN DITETAPKANNYA PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA SERENTAK GELOMBANG III
(TIGA) OLEH BUPATI PADA TANGGAL 3 NOVEMBER 2019 BAGI 273 DESA, MAKA UNTUK PERSIAPAN
YANG PERLU DITINDAKLANJUTI DENGAN PERENCANAAN ANTARA LAIN:
a. Mengalokasikan pembiayaan dalam perubahan APBD Kabupaten Tahun Anggaran 2019, antara lain:
1. Biaya bantuan keuangan pelaksanaan pemilihan kepala desa bagi 273 desa di 39 kecamatan
berdasarkan jumlah daftar pemilih dan pengaturan mekanisme pencairan bantuan;
2. Biaya operasional fasilitasi kegiatan pemilihan kepala desa pada Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa dan Kecamatan;
3. Bantuan dana hibah kegiatan Pengamanan pada Kepolisian Resort Bogor dan Kepolisian Resort
Depok, Komando Militer 0621 Kabupaten Bogor dan Komando Militer 0508 Kota Depok.
b. Melaksanakan perubahan Keputusan Bupati Bogor Nomor 141.1/286/Kpts/Per-UU/2016 tentang
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Serentak Bergelombang Di Kabupaten Bogor;
c. Merencanakan Penetapan Pilkades serentak Bergelombang Periode Ke-II (dua) bagi Kepala Desa
yang akan berakhir Jabatannya Tanggal 29 April 2020, Tahun 2021, dan Penggabungan Tahun 2023
+ Tahun 2024;
d. melaksanakan perubahan Peraturan Bupati Bogor Nomor 29 Tahun 2014 tentang Tata Cara
Pemilihan dan Pemberhentian Kepala Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati
Nomor 41 Tahun 2016 tentang perubahan atas peraturan Bupati Bogor Nomor 29 Tahun 2014
tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Kepala Desa.
e. mengkoordinasikan dengan Perangkat Daerah dan Kecamatan tentang rencana pengisian Penjabat
Kepala Desa dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Daerah.
BANTUAN KEUANGAN BIAYA PILKADES
DALAM HAL DISETUJUINYA PELAKSANAAN PILKADES GELOMBANG III BAGI 273 DESA DI 39 KECAMATAN
TANGGAL 3 NOVEMBER 2019, MAKA PERHITUNGAN ESTIMASI BANTUAN KEUANGAN BIAYA PILKADES
BERDASARKAN DATA HAK PILIH DARI KPUD PADA PEMILIHAN BUPATI/WAKIL BUPATI TAHUN 2018 , YAITU :
NOJUMLAH JUMLAH
KANKEU/HP
(Rp)
JUMLAH TOTAL
BANKEU
(Rp)
KETERANGANDESA HAK PILIH
1 273 1.978.195 JIWA 15.000 29.672.925.000 DATA KPUD
2 273 197.820 JIWA 15.000 2.967.300.000 ESTIMASI PENAMBAHAN 10 % HP
(PENDATANG & PEMULA)
JUMLAH 2.176.015 JIWA 15.000 32.640.217.500
(BELUM ALOKASI BIAYA OPERASIONAL DPMD DAN BANTUAN HIBAH PENGAMANAN)
APABILA PILKADES GELOMBANG III DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 3 NOVEMBER 2019
DPMD TELAH MENYUSUN RENCANA JADWAL KEGIATAN TIM PERUMUS REVISI/PERUBAHAN PERATURAN BUPATI
TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA
N
OURAIAN KEGIATAN TIM/PESERTA
BULAN (2019)KET
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKTR NOV DESJAN
2020
1 MENYUSUN MATRIK PERUBAHAN PERBUP DPMD X X
2 MEMBUAT DRAF KEPUTUSAN BUPATI TENTANG TIM
PERUMUS PENYUSUNAN RANCANGAN REVISI/PERUBAHAN
PERBUP
DPMD
X
3 MELAKSANAKAN RAPAT PERSIAPAN PEMBAHASAN
RANCANGAN PERBUP KEPADA TIM
TIM PENYUSUNX
4 MELAKSANAKAN PEMBAHASAN DRAF RANCANGAN
PERUBAHAN PERBUP
TIM PENYUSUNX X X
5 PENGAJUAN PENGESAHAN RANCANGAN PERBUP MENJADI
PERBUP KEPADA BUPATI MELALUI BAGIAN PERUNDANG-
UNDANGAN
DPMD
X
6 SOSIALISASI PERATURAN BUPATI DPMD/BAGIAN PER-UU X
7 SOSIALISASI PERSIAPAN PEMBENTUKAN PANITIA PILKADES
GELOMBANG III
KECAMATAN/BPDX
8 PEMBEKALAN KETENTUAN DAN TATA CARA PEMILIHAN
KEPALA DESA SECARA SERENTAK
Ketua dan Sekrt Panitia,
Ketua dan Sekrt BPD dan
Unsur KecamatanX
9 PEMBEKALAN PETUGAS PEMANTAU DAN MONITORING DPMD X
10 PENYUSUNAN JADWAL PEMANTAUAN DAN MONITORING DPMD X
11 MEMFASILITASI RAPAT PERSIAPAN PEMANTAUAN DAN
MONITORING PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA
MUSPIDA, SKPD
X
12 PENYELESAIAN PERSELISIHAN PEMILIHAN KEPALA DESA PANITIA DAERAH X X
13 PROSES KEPUTUSAN PENETAPAN DAN PENGESAHAN SERTA
PELANTIKAN CALON KEPALA DESA TERPILIH
BAGIAN PER-
UU/BUPATI X X X
PENGISIAN PENJABAT KEPALA DESA DARI PNS
1. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, pada :
Pasal 57 berbunyi :
(1) Dalam hal terjadi kebijakan penundaan pelaksanaan pemilihan kepala desa, kepala desa yang
habis masa jabatannya tetap diberhentikan dan selanjutnya Bupati/Walikota mengangkat
Penjabat kepala desa;
(2) Kebijakan penundaan pelaksanaan pemilihan kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Menteri;
(3) Bupati/Walikota mengangkat penjabat kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari
Pegawai Negeri Sipil dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Pasal 58 berbunyi :
(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagai penjabat kepala desa sebagaimana dimaksud pada
Pasal 55, 56, dan Pasal 57 ayat (3) paling sedikit harus memahami bidang kepemimpinan dan
teknis pemerintahan;
(2) Penjabat kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan tugas, wewenang, dan
kewajiban serta memperoleh hak yang sama dengan kepala desa.
Pasal 59 berbunyi :
(1) Kepala desa yang berstatus Pegawai Negeri Sipil apabila berhenti sebagai kepala desa
dikembalikan kepada instansi induknya.
.
2. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015 tentang Desa, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2018 tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015 tentang Desa.
Pasal 92 berbunyi :
(1) Dalam hal terjadi kebijakan penundaan pelaksanaan pemilihan kepala Desa, kepala Desa
yang habis masa jabatannya tetap diberhentikan dan selanjutnya bupati mengangkat
penjabat kepala Desa.
(2) Kebijakan penundaan pelaksanaan pemilihan kepala Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Bupati mengangkat penjabat kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari
Pegawai Negeri Sipil dari Pemerintah Daerah.
Pasal 93 berbunyi :
(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagai penjabat kepala Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 90, Pasal 91 dan Pasal 92 ayat (3) paling sedikit harus memahami bidang
kepemimpinan dan teknis pemerintahan.
(2) Penjabat kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan tugas,
wewenang dan kewajiban serta memperoleh hak yang sama dengan kepala Desa.
Pasal 94 berbunyi :
(1) Kepala Desa yang berstatus Pegawai Negeri Sipil apabila berhenti sebagai kepala Desa
dikembalikan kepada instansi induknya.
3. Peraturan Bupati Bogor Nomor 29 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pemilihan dan
Pemberhentian Kepala Desa.
Pasal 85 berbunyi :
(1) Dalam hal terjadi kebijakan penundaan pelaksanaan pemilihan kepala Desa, maka Kepala
Desa yang habis masa jabatannya tetap diberhentikan.
(2) Kebijakan penundaan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 86 berbunyi :
(1) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Kepala Desa karena penyelenggaraan pemilihan
kepala desa serentak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Pasal 25 ayat (2) dan Pasal
83, atau pemilihan kepala desa melalui musyawarah desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 84 atau kebijakan penundaan pemilihan kepala desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 85, Camat atas nama Bupati menunjuk penjabat Kepala Desa yang berasal dari
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan pemerintah daerah.
(2) Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memahami bidang
kepemimpinan dan teknis pemerintahan.
(3) Dalam mengangkat penjabat Kepala Desa, Camat dapat meminta pertimbangan BPD.
(4) Masa jabatan Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) paling lama 1
(satu) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan paling lama 1 (satu) tahun
berikutnya.
(5) Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan tugas,
wewenang, dan kewajiban serta memperoleh hak yang sama dengan Kepala Desa.
MISI “MEWUJUDKAN TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DAERAH YANG BAIK” KEGIATAN STRATEGIS MELALUI
PANCAKARSA BOGOR MAJU, DIANTARANYA :
“SEKOLAH PEMERINTAHAN DESA”(SEKOLAH PEMBAHARU DESA )
MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN SEKOLAH PEMERINTAHAN DESA
MAKSUD Sekolah Pemerintahan
Desa adalah untuk memusatkan
pendidikan/pelatihan bagi Kepala
Desa, Perangkat Desa, BPD dan
pengurus lembaga kemasyarakatan
dalam rangka memberikan
wawasan dan pengetahuan dan
memperkuat posisi masyarakat
dan pemerintahan desa dalam
pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan desa dan
pembangunan.
TUJUAN Sekolah Pemerintahan Desa adalah :
1. Untuk membangun kapasitas yang
memadai di kalangan pemerintah dan
warga desa dalam perencanaan,
pengelolaan, pengawasan dan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan desa dan
pembangunan;
2. Untuk mengedepankan prinsif partisipasi,
keterbukaan dan inklusivitas dalam
pengelolaan desa;
3. Untuk menetralisir pemikiran masyarakat
bahwa pembangunan di desa tidak hanya
menjadi urusan aparat pemerintah desa
tetapi juga masyarakat;
4. Untuk menjadi gerakan kolaboratif antara
pemerintah desa dan masyarakat dalam
perencanaan pembangunan dan
pengambilan keputusan di desa.
SASARAN Sekolah Pemerintahan Desa adalah :
1. Peserta terdiri dari Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD dan Pengurus
Lembaga Kemasyarakatan (LKD);
2. Bekerjasama dengan Pihak ketiga (Perguruan Tinggi/Akademisi) yang
memenuhi kriteria proses belajar mengajar, Tenaga Pengajar, dan
Sarana dan Prasarana yang memadai, dengan inisiatif ini mencakup :
a. Pusat pelatihan dan penguatan kapasitas pemerintah dan warga
desa;
b. Penerbitan sumber rujukan pengetahuan perbaikan tata kelola
pemerintah desa;
c. Dukungan sumber daya aplikasi (software) penunjang tata kelola
pemerintahan desa yang mencakup layanan informasi, administrasi,
data kependudukan dan tata kelola keuangan desa.
PESERTA PENDIDIKAN/PELATIHAN
1. KEPALA DESA SEBANYAK 416 ORANG, DENGAN
KATEGORI KEPALA DESA TERPILIH HASIL PEMILIHAN
SECARA SERENTAK BERGELOMBANG SEBELUM
DILANTIK;
2. PERANGKAT DESA, YAITU :
a. SEKRETARIS DESA SEBANYAK 416 ORANG;
b. KAUR KEUANGAN DESA SEBANYAK 416 ORANG;
c. PETUGAS OPERATOR DESA (APLIKASI PELAPORAN)
SEBANYAK 416 ORANG.
3. KETUA BPD SEBANYAK 416 DESA;
4. PENGURUS LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA (LKD),
YAITU :
a. KETUA TP. PKK DESA SEBANYAK 416 ORANG;
b. KETUA LPM DESA SEBANYAK 416 ORANG;
c. KETUA BUMDes SEBANYAK 416 ORANG.
PESERTA DAN SUMBER BIAYA SERTA WAKTU PENDIDIKAN/PELATIHAN
SUMBER BIAYA DAN WAKTU
PENDIDIKAN/PELATIHAN
A. SUMBER BIAYA :1. APBD KABUPATEN UNTUK OPERASIONAL DPMD
KABUPATEN BOGOR (PANITIA PENDAMPINGAN);
2. APBDes PEMERINTAH DESA, UNTUK ALOKASI
PEMBIAYAAN PESERTA :
a. AKOMODASI DAN KONSUMSI;
b. TRANSPORTASI;
c. UANG SAKU;
d. HONOR PENGAJAR/NARASUMBER; DAN
e. KEBUTUHAN LAINNYA.
B. WAKTU PELAKSANAAN :SETIAP ANGKATAN SELAMA 14 HARI DENGAN JUMLAH
PER-ANGKATAN SEBANYAK + 105 ORANG, DAN PESERTA
MENGINAP DITEMPAT PENDIDIKAN/PELATIHAN SELAMA
MENGIKUTI KEGIATAN;
PIHAK KETIGA (PERGURUAN TINGGI/AKADEMISI) SEBAGAI PELAKSANA KEGIATAN :
PIHAK KETIGA
YANG DAPAT MEMFASILITASI
SARANA PRASARANA KEGIATAN
BERDASARKAN MODUL
PEMBELAJARAN DAN SARANA
LAINNYA BERDASARKAN
KRITERIA PENCAPAIAN
PANCAKARSA BOGOR “MAJU”
DAN BOGOR “MEMBANGUN”
PERGURUAN TINGGI /
AKADEMISI
1. INSTITUT PEMERINTAHAN
DALAM NEGERI (IPDN) –
JATINANGOR – SUMEDANG;
2. SEKOLAH TINGGI ADMINISTRASI
NEGARA (STAN) – JAKARTA.
RENCANA MODUL PEMBELAJARAN DI SEKOLAH PEMERINTAHAN DESA
1. UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DAN PERATURAN
TURUNANNYA;
2. PERENCANAAN APRESIATIF DESA (MENGENAL DESA SENDIRI);
3. PEMETAAN KEWENANGAN DESA;
4. PEMETAAN ASET DAN POTENSI DESA;
5. PEMETAAN KESEJAHTERAAN LOKAL;
6. KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DAN JURNALISME WARGA;
7. PENGELOLAAN KEUANGAN DESA;
8. PEMANFAATAN TIK UNTUK MANAJEMEN KEUANGAN DAN INFORMASI DESA;
9. SEKOLAH PEREMPUAN DAN PENDIDIKAN GENDER;
10. KOLABORASI PEREMPUAN DAN PEMERINTAH DESA;
11. PERBAIKAN LAYANAN DASAR DI DESA.