BAHAN RAPAT KOORDINASI SKPD TENTANG PELAKSANAAN...

23
BAHAN RAPAT KOORDINASI SKPD TENTANG PELAKSANAAN PILKADES SERENTAK GELOMBANG III (TIGA) DI GEDUNG SERBAGUNA I SETDA KABUPATEN BOGOR SELASA, 12 FEBRUARI 2019

Transcript of BAHAN RAPAT KOORDINASI SKPD TENTANG PELAKSANAAN...

BAHAN RAPAT KOORDINASI SKPD TENTANG

PELAKSANAAN PILKADES SERENTAK GELOMBANG III (TIGA)

DI GEDUNG SERBAGUNA I SETDA KABUPATEN BOGOR

SELASA, 12 FEBRUARI 2019

KEPUTUSAN BUPATI BOGOR NOMOR 141.1/286/Kpts/Per-UU/2016, TANGGAL 18 JULI 2016

TENTANG PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA SERENTAK BERGELOMBANG DI

KABUPATEN BOGOR

DASAR PEMILIHAN KEPALA DESA SERENTAK BERGELOMBANG DILKSANAKAN 3 (TIGA) GELOMBANG DALAM KURUN WAKTU SELAMA 6

(ENAM) TAHUN YAITU:

1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang

Pemilihan Kepala Desa, sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 berbunyi :

Ayat (2) : Pemilihan kepala desa secara bergelombang dilaksanakan paling banyak 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 6 (enam) tahun.

Ayat (3): Ketentuan lebih lanjut mengenai interval waktu pemilihan kepala desa secara bergelombang sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) diatur dengan Peraturan Bupati/Wali Kota.

2. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Bogor Nomor 6 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015 tentang Desa, sebagaimana

dimaksud pada Pasal 51 berbunyi :

Ayat (1) :Pemilihan kepala desa dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah daerah.

Ayat (2) :Pemilihan kepala desa secara serentak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan bergelombang paling

banyak 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 6 (enam) tahun.

Ayat (4) :Jarak waktu antar gelombang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan paling lama dalam 2 (dua) tahun.

Ayat (5) :Pemilihan kepala desa secara bergelombang ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

3. Peraturan Bupati Bogor Nomor 29 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Kepala Desa sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Bupati Nomor 41 Tahun 2016 tentang perubahan atas peraturan Bupati Bogor Nomor 29 Tahun 2014 tentang Tata Cara

Pemilihan dan Pemberhentian Kepala Desa, sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 :

Ayat (1) : Pemilihan kepala desa serentak dapat dilaksanakan bergelombang paling banyak 3 (tiga) kali dalam jangka 6 (enam)

tahun.

Ayat (2) : Pemilihan kepala desa bergelombang sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan dengan interval waktu paling lama 2

(dua) tahun.

PILKADES GELOMBANG III (TIGA) SEBANYAK 339 DESA BERDASARKAN KEPUTUSAN BUPATI BOGOR

NOMOR 141.1/286/Kpts/Per-UU/2016

DITETAPKAN TANGGAL 23 FEBRUARI 2020

TMT

12 APRIL 2019

SEBANYAK

202 DESA

TMT BULAN

MEI S/D NOVEMBER 2019

SEBANYAK

20 DESA

TMT

16 JANUARI 2020

SEBANYAK

51 DESA

TMT

MARET & APRIL 2020

SEBANYAK

66 DESA

RAPAT PEMBAHASAN SKPD TANGGAL 4 JANUARI 2019,

MENGHASILKAN PERTIMBANGAN :

BAHWA PADA SAAT PENETAPAN KEPUTUSAN BUPATI BOGOR NOMOR 141.1/286/Kpts/Per-UU/2016, BELUM

ADANYA TAHAPAN DAN JADWAL PELAKSANAAN PILPRES DAN PEMILIHAN ANGGOTA LEGISLATIF;

SURAT DPC APDESI KABUPATEN BOGOR NOMOR 09/DPC-KAB/2018, TANGGAL 23 MARET 2018 PERIHAL USULAN

REVISI KEPUTUSAN BUPATI BOGOR, DENGAN ISI SURAT :

1. MASA JABATAN KEPALA DESA YANG AKAN HABIS MASA JABATANNYA TANGGAL 12 APRIL 2019 AGAR

PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA UNTUK DIMAJUKAN MENJADI TANGGAL 20 OKTOBER 2018, BAGI

KEPALA DESA SEBANYAK 202 DESA YANG AKAN BERAKHIR JABATANNYA PADA TANGGAL 12 APRIL 2019 DAN

SEBANYAK 20 DESA YANG AKAN BERAKHIR JABATANNYA BULAN MEI S/D BULAN NOVEMBER 2019;

2. BATASAN USIA MAKSIMAL 60 TAHUN BAKAL CALON KADES SUDAH TIDAK DIBATASI USIA YANG TELAH

DIAKOMODIR DENGAN PERDA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERDA NOMOR 6 TAHUN

2015 TENTANG DESA;

3. PENGISIAN PENJABAT KEPALA DESA AGAR DAPAT DI ISI OLEH OLEH KEPALA DESA YANG AKAN BERAKHIR MASA

JABATANNYA BUKAN DARI PNS PEMERINTAH DAERAH.

TERLALU LAMA BAGI 202 KEPALA DESA YANG BERAKHIR MASA JABATAN KEPALA DESANYA PADA TANGGAL 15 APRIL

2019 SAMPAI DENGAN PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA SERENTAK GELOMBANG KE III (TIGA) SESUAI

DENGAN YANG TELAH DITETAPKAN PADA TANGGAL 23 FEBRUARI 2020 YANG AKAN DI ISI OLEH PENJABAT

KEPALA DESA KURANG LEBIH SELAMA SELAMA 12 (DUA BELAS) BULAN;

TIDAK DIANGGARKANNYA BIAYA BANTUAN KEUANGAN PEMILIHAN KEPALA DESA PADA ANGGARAN MURNI APBD

TAHUN ANGGARAN 2019.

BERDASARKAN NOTA DINAS SEKRETARIS DAERAH YANG

TELAH DILAPORKAN KEPADA BUPATI BOGOR NOMOR

NOTA/01/I/DPMD/2019, TANGGAL 17 JANUARI 2019,

MAKA PERTIMBANGAN SBB:

USULAN UNTUK DIUBAH PELAKSANAANYA MENJADI

TANGGAL 3 NOVEMBER 2019 BAGI 273 DESA DENGAN

RINCIAN :

a. Sebanyak 202 desa bagi kepala desa yang akan

berakhir masa jabatan tanggal 12 April 2019;

b. Sebanyak 20 desa bagi kepala desa yang akan

berakhir masa jabatan Bulan Mei s/d November 2019;

c. Sebanyak 51 desa bagi kepala desa yang akan

berakhir masa jabatan tanggal 16 Januari 2020.

BERDASARKAN SURAT DPC APDESI KABUPATEN BOGOR NOMOR 005/APDESI/II/2019, TANGGAL 6 FEBRUARI 2019 PERIHAL

PERMOHONAN JADWAL AUDIENSI, BUPATI BOGOR TELAH MENGAKOMODIR DENGAN MELAKSANAKAN AUDIENSI BERSAMA

PLT. KETUA APDESI DAN PERWAKILAN KEPALA DESA DIPENDOPO BUPATI PADA HARI SENIN, 11 FEBRUARI 2019

YANG TURUT DI HADIRI OLEH UNSUR DPMD DAN BPKAD, BUPATI BOGOR TELAH MEMBERIKAN PENETAPAN, sbb :

a. Sebanyak 273 desa bagi kepala desa yang akan berakhir masa jabatan tanggal 12 April 2019, Bulan Mei

s/d November 2019, dan tanggal 16 Januari 2020, ditetapkan akan dilaksanakan Pilkades Serentak

Gelombang III pada tanggal 3 november 2019;

b. Sebanyak 66 desa bagi kepala desa yang akan berakhir masa jabatan tanggal 29 April 2020, untuk

diakomodir pelaksanaan Pilkades Serentak TEPAT WAKTU di Periode II Gelombang I (Satu) pada tanggal

23 Februari 2020.

c. Pengisian kekosongan Jabatan Kepala Desa yang di isi oleh Penjabat Kepala Desa dari PNS Pemerintah

Daerah, agar mempertimbangkan :

1. Personil Pegawai PNS yang ada di wilayah kecamatan yang harus memiliki kemampuan memahami

bidang kepemimpinan dan teknis pemerintahan;

(Pasal 58 ayat (1) PP Nomor 43/2014, sebagaimana diubah dengan PP Nomor 47 Tahun 2015);

2. Pengisian Penjabat Kepala Desa dari PNS agar Camat dapat berkoordinasi dan berkonsultasi untuk

meminta pertimbangan BPD;

(Pasal 86 ayat (3) Peraturan Bupati Nomor 29/2014)

3. Pengisian Penjabat Kepala Desa dengan memperhatikan habis jabatan Kades defenitif sebanyak 202

desa tanggal 15 April 2019 sedangkan hari Pemungutan suara pada Pilpres dan Pileg tanggal 17 April

2019, ( 2 hari menjelang Pilpres dan Pileg Pimpinan Kades di isi oleh Penjabat) ..........??????

KENAPA SEBANYAK 66 DESA BAGI KEPALA DESA YANG AKAN BERAKHIR MASA JABATAN BULAN

MARET DAN APRIL 2020 TIDAK DAPAT DIIKUTSERTAKAN SERENTAK GELOMBANG III PADA TANGGAL 3

NOVEMBER 2019 BERSAMAAN DENGAN SEBANYAK 273 DESA ???

MEMPERHATIKAN TAHAPAN WAKTU PELANTIKAN KEPALA DESA HASIL PEMILIHAN SERENTAK

TANGGAL 3 NOVEMBER 2019 AKAN DILAKSANAKAN PELANTIKAANNYA OLEH BUPATI PALING LAMBAT

TANGGAL 16 JANUARI 2020, MENGINGAT PALING LAMA 74 (TUJUH PULUH EMPAT) HARI SEJAK TANGGAL

PEMUNGUTAN SUARA BUPATI MELANTIK KADES TERPILIH, BERDASARKAN :

1. Permendagri Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan pemberhentian kepala desa,

berbunyi :

• Pasal 3 :

(1) Calon Kepala Desa terpilih disahkan pengangkatannya dengan Keputusan Bupati/Walikota.

(2) Keputusan Bupati/Walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan paling lambat

30 (tiga puluh) hari terhitung sejak diterima laporan hasil pemilihan Kepala Desa dari BPD.

• Pasal 4 :

(1) Pelantikan Calon Kepala Desa terpilih dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung

sejak diterbitkan keputusan Bupati/Walikota mengenai pengesahan pengangkatan Calon

Kepala Desa terpilih.

(2) Pelantikan Calon Kepala Desa terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh

Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk.

2.Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015 tentang Desa

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6

Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6

Tahun 2015 tentang Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 75 berbunyi :

Ayat (1) : Tahapan penetapan terdiri atas kegiatan :

a.Laporan Panitia Pemilihan mengenai calon terpilih kepada BPD paling lambat

7 (tujuh) hari setelah pemungutan suara;

b.Laporan BPD mengenai calon terpilih kepada Bupati paling lambat 7 (tujuh)

hari setelah menerima laporan Panitia Pemilihan;

c. Bupati menerbitkan keputusan mengenai pengesahan dan pengangkatan

kepala desa paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak diterimanya

laporan dari BPD;

d.Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk melantik calon kepala desa terpilih

paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkannya keputusan

pengesahan dan pengangkatan Calon Kepala Desa dengan tata cara sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Peraturan Bupati Bogor Nomor 29 Tahun 2014 sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 69 berbunyi Tahapan penetapan calon terpilih, sebagai berikut :

a. Panitia pemilihan menerbitkan keputusan mengenai penetapan calon

terpilih paling lambat 3 (tiga) hari setelah pemungutan suara;

b. Panitia pemilihan melaporkan penetapan calon terpilih kepada BPD paling

lambat 4 (empat) hari setelah penetapan calon terpilih;

c. BPD menyampaikan laporan calon terpilih kepada Bupati melalui Camat

paling lambat 7 (tujuh) hari setelah menerima laporan dari Panitia

Pemilihan;

d. Bupati menerbitkan keputusan mengenai pengesahan dan pengangkatan

kepala desa paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya laporan

dari BPD;

e. Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk melantik calon terpilih paling

lambat 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkannya keputusan pengesahan dan

pengangkatan Kepala Desa;

f. Pejabat yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada huruf e adalah wakil

Bupati atau Camat.

ESTIMASI WAKTU PEMBENTUKAN PANITIA DAN

PENGISIAN PENJABAT KEPALA DESA

PILKADES SERENTAK GELOMBANG III DILAKSANAKAN MINGGU PERTAMA TANGGAL

3 NOVEMBER 2019

SEBANYAK : 273 DESA, YAITU :

TMT TAHUN 2019 = 222 DESA

TMT 16 JANUARI 2020 = 51 DESA (TEPATWAKTU)

RENCANA PEMBENTUKAN PANITIA BULANAGUSTUS 2019;

PENGISIAN PENJABAT KEPALA DESA DI 202 DESA DENGANJANGKA WAKTU KURANG LEBIH 9 (SEMBILAN) BULAN,TERHITUNG SEJAK TANGGAL 12 APRIL 2019 DENGANRENCANA PELANTIKAN PALING LAMBAT TANGGAL 16

JANUARI 2020;

PENGISIAN PENJABAT KEPALA DESA DI 20 DESADENGAN JANGKA WAKTU KURANG LEBIH 2-8 BULAN,TERHITUNG TMT KADES BERAKHIR BULAN MEI –NOVEMBER 2019 DENGAN RENCANA PELANTIKANPALING LAMBAT TANGGAL 16 JANUARI 2020.

DENGAN DILAKSANAKANNYA PILKADES SERENTAKGELOMBANG III DIMAJUKAN PADA TANGGAL 3 NOVEMBER2019, MAKA :

1. Pemerintah Daerah untuk melaksanakan PerubahanKeputusan Bupati Bogor Nomor 141.1/286/Kpts/Per-UU/2016 tentang Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa SecaraSerentak Bergelombang di Kabupaten Bogor;

2. Pemerintah Daerah akan merencanakan PenetapanKeputusan Bupati tentang Pelaksanaan Pilkades SerentakBergelombang Periode Ke-II (dua), dengan rincian:

a. Gelombang I Sebanyak 66 Desa (TMT 29 April 2020) yangakan dilaksanakan tanggal 23 Februari 2020 danpelantikan paling lambat pada tanggal 29 April 2020;

b. Gelombang II sebanyak 22 desa (TMT 12 Januari 2021)yang akan dilaksanakan Tanggal 1 November 2020 danpelantikan paling lambat pada tanggal 12 Januari 2021;

c. Gelombang III merupakan penggabungan desa yang akanberakhir jabatan Kepala Desa sebanyak 55 desa padaTahun 2023 dan Tahun 2024, terdiri dari :

1. Tanggal 25 April 2023 yang berakhir jabatan sebanyak 31desa;

2. Tanggal 18 Mei 2023 yang berakhir jabatan sebanyak 5desa;

3. Tanggal 28 Desember 2024 yang akan berakhir jabatansebanyak 19 desa.

DENGAN DITETAPKANNYA PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA SERENTAK GELOMBANG III

(TIGA) OLEH BUPATI PADA TANGGAL 3 NOVEMBER 2019 BAGI 273 DESA, MAKA UNTUK PERSIAPAN

YANG PERLU DITINDAKLANJUTI DENGAN PERENCANAAN ANTARA LAIN:

a. Mengalokasikan pembiayaan dalam perubahan APBD Kabupaten Tahun Anggaran 2019, antara lain:

1. Biaya bantuan keuangan pelaksanaan pemilihan kepala desa bagi 273 desa di 39 kecamatan

berdasarkan jumlah daftar pemilih dan pengaturan mekanisme pencairan bantuan;

2. Biaya operasional fasilitasi kegiatan pemilihan kepala desa pada Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa dan Kecamatan;

3. Bantuan dana hibah kegiatan Pengamanan pada Kepolisian Resort Bogor dan Kepolisian Resort

Depok, Komando Militer 0621 Kabupaten Bogor dan Komando Militer 0508 Kota Depok.

b. Melaksanakan perubahan Keputusan Bupati Bogor Nomor 141.1/286/Kpts/Per-UU/2016 tentang

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Serentak Bergelombang Di Kabupaten Bogor;

c. Merencanakan Penetapan Pilkades serentak Bergelombang Periode Ke-II (dua) bagi Kepala Desa

yang akan berakhir Jabatannya Tanggal 29 April 2020, Tahun 2021, dan Penggabungan Tahun 2023

+ Tahun 2024;

d. melaksanakan perubahan Peraturan Bupati Bogor Nomor 29 Tahun 2014 tentang Tata Cara

Pemilihan dan Pemberhentian Kepala Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati

Nomor 41 Tahun 2016 tentang perubahan atas peraturan Bupati Bogor Nomor 29 Tahun 2014

tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Kepala Desa.

e. mengkoordinasikan dengan Perangkat Daerah dan Kecamatan tentang rencana pengisian Penjabat

Kepala Desa dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Daerah.

BANTUAN KEUANGAN BIAYA PILKADES

DALAM HAL DISETUJUINYA PELAKSANAAN PILKADES GELOMBANG III BAGI 273 DESA DI 39 KECAMATAN

TANGGAL 3 NOVEMBER 2019, MAKA PERHITUNGAN ESTIMASI BANTUAN KEUANGAN BIAYA PILKADES

BERDASARKAN DATA HAK PILIH DARI KPUD PADA PEMILIHAN BUPATI/WAKIL BUPATI TAHUN 2018 , YAITU :

NOJUMLAH JUMLAH

KANKEU/HP

(Rp)

JUMLAH TOTAL

BANKEU

(Rp)

KETERANGANDESA HAK PILIH

1 273 1.978.195 JIWA 15.000 29.672.925.000 DATA KPUD

2 273 197.820 JIWA 15.000 2.967.300.000 ESTIMASI PENAMBAHAN 10 % HP

(PENDATANG & PEMULA)

JUMLAH 2.176.015 JIWA 15.000 32.640.217.500

(BELUM ALOKASI BIAYA OPERASIONAL DPMD DAN BANTUAN HIBAH PENGAMANAN)

APABILA PILKADES GELOMBANG III DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 3 NOVEMBER 2019

DPMD TELAH MENYUSUN RENCANA JADWAL KEGIATAN TIM PERUMUS REVISI/PERUBAHAN PERATURAN BUPATI

TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

N

OURAIAN KEGIATAN TIM/PESERTA

BULAN (2019)KET

JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKTR NOV DESJAN

2020

1 MENYUSUN MATRIK PERUBAHAN PERBUP DPMD X X

2 MEMBUAT DRAF KEPUTUSAN BUPATI TENTANG TIM

PERUMUS PENYUSUNAN RANCANGAN REVISI/PERUBAHAN

PERBUP

DPMD

X

3 MELAKSANAKAN RAPAT PERSIAPAN PEMBAHASAN

RANCANGAN PERBUP KEPADA TIM

TIM PENYUSUNX

4 MELAKSANAKAN PEMBAHASAN DRAF RANCANGAN

PERUBAHAN PERBUP

TIM PENYUSUNX X X

5 PENGAJUAN PENGESAHAN RANCANGAN PERBUP MENJADI

PERBUP KEPADA BUPATI MELALUI BAGIAN PERUNDANG-

UNDANGAN

DPMD

X

6 SOSIALISASI PERATURAN BUPATI DPMD/BAGIAN PER-UU X

7 SOSIALISASI PERSIAPAN PEMBENTUKAN PANITIA PILKADES

GELOMBANG III

KECAMATAN/BPDX

8 PEMBEKALAN KETENTUAN DAN TATA CARA PEMILIHAN

KEPALA DESA SECARA SERENTAK

Ketua dan Sekrt Panitia,

Ketua dan Sekrt BPD dan

Unsur KecamatanX

9 PEMBEKALAN PETUGAS PEMANTAU DAN MONITORING DPMD X

10 PENYUSUNAN JADWAL PEMANTAUAN DAN MONITORING DPMD X

11 MEMFASILITASI RAPAT PERSIAPAN PEMANTAUAN DAN

MONITORING PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN

PENGHITUNGAN SUARA

MUSPIDA, SKPD

X

12 PENYELESAIAN PERSELISIHAN PEMILIHAN KEPALA DESA PANITIA DAERAH X X

13 PROSES KEPUTUSAN PENETAPAN DAN PENGESAHAN SERTA

PELANTIKAN CALON KEPALA DESA TERPILIH

BAGIAN PER-

UU/BUPATI X X X

PENGISIAN PENJABAT KEPALA DESA DARI PNS

1. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun

2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, pada :

Pasal 57 berbunyi :

(1) Dalam hal terjadi kebijakan penundaan pelaksanaan pemilihan kepala desa, kepala desa yang

habis masa jabatannya tetap diberhentikan dan selanjutnya Bupati/Walikota mengangkat

Penjabat kepala desa;

(2) Kebijakan penundaan pelaksanaan pemilihan kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan oleh Menteri;

(3) Bupati/Walikota mengangkat penjabat kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari

Pegawai Negeri Sipil dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

Pasal 58 berbunyi :

(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagai penjabat kepala desa sebagaimana dimaksud pada

Pasal 55, 56, dan Pasal 57 ayat (3) paling sedikit harus memahami bidang kepemimpinan dan

teknis pemerintahan;

(2) Penjabat kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan tugas, wewenang, dan

kewajiban serta memperoleh hak yang sama dengan kepala desa.

Pasal 59 berbunyi :

(1) Kepala desa yang berstatus Pegawai Negeri Sipil apabila berhenti sebagai kepala desa

dikembalikan kepada instansi induknya.

.

2. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015 tentang Desa, sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2018 tentang Perubahan

Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015 tentang Desa.

Pasal 92 berbunyi :

(1) Dalam hal terjadi kebijakan penundaan pelaksanaan pemilihan kepala Desa, kepala Desa

yang habis masa jabatannya tetap diberhentikan dan selanjutnya bupati mengangkat

penjabat kepala Desa.

(2) Kebijakan penundaan pelaksanaan pemilihan kepala Desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Bupati mengangkat penjabat kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari

Pegawai Negeri Sipil dari Pemerintah Daerah.

Pasal 93 berbunyi :

(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagai penjabat kepala Desa sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 90, Pasal 91 dan Pasal 92 ayat (3) paling sedikit harus memahami bidang

kepemimpinan dan teknis pemerintahan.

(2) Penjabat kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan tugas,

wewenang dan kewajiban serta memperoleh hak yang sama dengan kepala Desa.

Pasal 94 berbunyi :

(1) Kepala Desa yang berstatus Pegawai Negeri Sipil apabila berhenti sebagai kepala Desa

dikembalikan kepada instansi induknya.

3. Peraturan Bupati Bogor Nomor 29 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pemilihan dan

Pemberhentian Kepala Desa.

Pasal 85 berbunyi :

(1) Dalam hal terjadi kebijakan penundaan pelaksanaan pemilihan kepala Desa, maka Kepala

Desa yang habis masa jabatannya tetap diberhentikan.

(2) Kebijakan penundaan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 86 berbunyi :

(1) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Kepala Desa karena penyelenggaraan pemilihan

kepala desa serentak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Pasal 25 ayat (2) dan Pasal

83, atau pemilihan kepala desa melalui musyawarah desa sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 84 atau kebijakan penundaan pemilihan kepala desa sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 85, Camat atas nama Bupati menunjuk penjabat Kepala Desa yang berasal dari

Pegawai Negeri Sipil di lingkungan pemerintah daerah.

(2) Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memahami bidang

kepemimpinan dan teknis pemerintahan.

(3) Dalam mengangkat penjabat Kepala Desa, Camat dapat meminta pertimbangan BPD.

(4) Masa jabatan Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) paling lama 1

(satu) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan paling lama 1 (satu) tahun

berikutnya.

(5) Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan tugas,

wewenang, dan kewajiban serta memperoleh hak yang sama dengan Kepala Desa.

MISI “MEWUJUDKAN TATA KELOLA

PEMERINTAHAN DAERAH YANG BAIK” KEGIATAN STRATEGIS MELALUI

PANCAKARSA BOGOR MAJU, DIANTARANYA :

“SEKOLAH PEMERINTAHAN DESA”(SEKOLAH PEMBAHARU DESA )

MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN SEKOLAH PEMERINTAHAN DESA

MAKSUD Sekolah Pemerintahan

Desa adalah untuk memusatkan

pendidikan/pelatihan bagi Kepala

Desa, Perangkat Desa, BPD dan

pengurus lembaga kemasyarakatan

dalam rangka memberikan

wawasan dan pengetahuan dan

memperkuat posisi masyarakat

dan pemerintahan desa dalam

pelaksanaan penyelenggaraan

pemerintahan desa dan

pembangunan.

TUJUAN Sekolah Pemerintahan Desa adalah :

1. Untuk membangun kapasitas yang

memadai di kalangan pemerintah dan

warga desa dalam perencanaan,

pengelolaan, pengawasan dan evaluasi

penyelenggaraan pemerintahan desa dan

pembangunan;

2. Untuk mengedepankan prinsif partisipasi,

keterbukaan dan inklusivitas dalam

pengelolaan desa;

3. Untuk menetralisir pemikiran masyarakat

bahwa pembangunan di desa tidak hanya

menjadi urusan aparat pemerintah desa

tetapi juga masyarakat;

4. Untuk menjadi gerakan kolaboratif antara

pemerintah desa dan masyarakat dalam

perencanaan pembangunan dan

pengambilan keputusan di desa.

SASARAN Sekolah Pemerintahan Desa adalah :

1. Peserta terdiri dari Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD dan Pengurus

Lembaga Kemasyarakatan (LKD);

2. Bekerjasama dengan Pihak ketiga (Perguruan Tinggi/Akademisi) yang

memenuhi kriteria proses belajar mengajar, Tenaga Pengajar, dan

Sarana dan Prasarana yang memadai, dengan inisiatif ini mencakup :

a. Pusat pelatihan dan penguatan kapasitas pemerintah dan warga

desa;

b. Penerbitan sumber rujukan pengetahuan perbaikan tata kelola

pemerintah desa;

c. Dukungan sumber daya aplikasi (software) penunjang tata kelola

pemerintahan desa yang mencakup layanan informasi, administrasi,

data kependudukan dan tata kelola keuangan desa.

PESERTA PENDIDIKAN/PELATIHAN

1. KEPALA DESA SEBANYAK 416 ORANG, DENGAN

KATEGORI KEPALA DESA TERPILIH HASIL PEMILIHAN

SECARA SERENTAK BERGELOMBANG SEBELUM

DILANTIK;

2. PERANGKAT DESA, YAITU :

a. SEKRETARIS DESA SEBANYAK 416 ORANG;

b. KAUR KEUANGAN DESA SEBANYAK 416 ORANG;

c. PETUGAS OPERATOR DESA (APLIKASI PELAPORAN)

SEBANYAK 416 ORANG.

3. KETUA BPD SEBANYAK 416 DESA;

4. PENGURUS LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA (LKD),

YAITU :

a. KETUA TP. PKK DESA SEBANYAK 416 ORANG;

b. KETUA LPM DESA SEBANYAK 416 ORANG;

c. KETUA BUMDes SEBANYAK 416 ORANG.

PESERTA DAN SUMBER BIAYA SERTA WAKTU PENDIDIKAN/PELATIHAN

SUMBER BIAYA DAN WAKTU

PENDIDIKAN/PELATIHAN

A. SUMBER BIAYA :1. APBD KABUPATEN UNTUK OPERASIONAL DPMD

KABUPATEN BOGOR (PANITIA PENDAMPINGAN);

2. APBDes PEMERINTAH DESA, UNTUK ALOKASI

PEMBIAYAAN PESERTA :

a. AKOMODASI DAN KONSUMSI;

b. TRANSPORTASI;

c. UANG SAKU;

d. HONOR PENGAJAR/NARASUMBER; DAN

e. KEBUTUHAN LAINNYA.

B. WAKTU PELAKSANAAN :SETIAP ANGKATAN SELAMA 14 HARI DENGAN JUMLAH

PER-ANGKATAN SEBANYAK + 105 ORANG, DAN PESERTA

MENGINAP DITEMPAT PENDIDIKAN/PELATIHAN SELAMA

MENGIKUTI KEGIATAN;

PIHAK KETIGA (PERGURUAN TINGGI/AKADEMISI) SEBAGAI PELAKSANA KEGIATAN :

PIHAK KETIGA

YANG DAPAT MEMFASILITASI

SARANA PRASARANA KEGIATAN

BERDASARKAN MODUL

PEMBELAJARAN DAN SARANA

LAINNYA BERDASARKAN

KRITERIA PENCAPAIAN

PANCAKARSA BOGOR “MAJU”

DAN BOGOR “MEMBANGUN”

PERGURUAN TINGGI /

AKADEMISI

1. INSTITUT PEMERINTAHAN

DALAM NEGERI (IPDN) –

JATINANGOR – SUMEDANG;

2. SEKOLAH TINGGI ADMINISTRASI

NEGARA (STAN) – JAKARTA.

RENCANA MODUL PEMBELAJARAN DI SEKOLAH PEMERINTAHAN DESA

1. UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DAN PERATURAN

TURUNANNYA;

2. PERENCANAAN APRESIATIF DESA (MENGENAL DESA SENDIRI);

3. PEMETAAN KEWENANGAN DESA;

4. PEMETAAN ASET DAN POTENSI DESA;

5. PEMETAAN KESEJAHTERAAN LOKAL;

6. KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DAN JURNALISME WARGA;

7. PENGELOLAAN KEUANGAN DESA;

8. PEMANFAATAN TIK UNTUK MANAJEMEN KEUANGAN DAN INFORMASI DESA;

9. SEKOLAH PEREMPUAN DAN PENDIDIKAN GENDER;

10. KOLABORASI PEREMPUAN DAN PEMERINTAH DESA;

11. PERBAIKAN LAYANAN DASAR DI DESA.

TERIMA KASIH