Bahan Ptk Plpg

16
Almasdi Syahza, 2009 1 PENELITIAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS TINDAKAN KELAS Oleh: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE,. MP Guru Besar FKIP Universita Riau Email: [email protected] ; Website: http://almasdi.unri.ac.id Apa itu Penelitian Tindakan Kelas? Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru/dosen di kelasnya sendiri dengan cara merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru/dosen sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Transcript of Bahan Ptk Plpg

Almasdi Syahza, 2009 1

PENELITIANPENELITIANTINDAKAN KELASTINDAKAN KELAS

Oleh:Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE,. MPGuru Besar FKIP Universita RiauEmail: [email protected]; Website: http://almasdi.unri.ac.id

Apa ituPenelitian Tindakan Kelas?Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru/dosen di kelasnya sendiri dengan caramerancang, melaksanakan, danmerefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatifdengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru/dosen sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Almasdi Syahza, 2009 2

Proses untuk perbaikan, peningkatan, dan perubahan pembelajaran ke arah yang lebih baik

Bentuk kajian yang reflektif oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukannya

Tercapainya Tujuan Pembelajaran yang Optimal

memperbaiki kondisi praktik pembelajaran

Melakukan perbaikan, peningkatan, dan perubahan ke arah yang lebih baikMenemukan model dan prosedur tindakan yang menjamin upaya pemecahan masalah yang serupa.

melakukan modifikasiatau penyesuaian

seperlunya

Almasdi Syahza, 2009 3

Karakteristik PTK

Masalah berawal dari guru/dosenTujuannya memperbaiki pembelajaranMetode utama adalah refleksi diri dengan tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitianFokus penelitian berupa kegiatan pembelajaranGuru bertindak sebagai pengajar dan peneliti.

Mengapa guru/dosen paling tepat untuk melakukan PTK ?Guru/dosen mempunyai otonomi untuk menilai kinerjanyaTemuan penelitian tradisional sering sukar diterapkan untuk memperbaiki pembelajaranGuru/dosen merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnyaInteraksi guru-siswa berlangsung secara unikKeterlibatan guru/dosen dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan mempersyaratkan guru/dosen untuk mampu melakukan PTK di kelasnya.

Almasdi Syahza, 2009 4

Apa manfaat PTK bagi guru/dosen?

Membantu guru/dosen memperbaiki mutu pembelajaranPeningkatan kompetensi guru dalam mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.Meningkatkan profesionalitas guru/dosenMeningkatkan rasa percaya diri guru/dosenMemungkinkan guru/dosen secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya

Mata Pelajaran dan Bidang Mata Pelajaran dan Bidang KajianKajian

Mata pelajaran meliputi: semua mata pelajaran yang ada di berbagai jenjang pendidikan formal pada tingkat dasar dan menengah.Bidang kajian meliputi:

Masalah belajar siswa di sekolahDesain dan strategi pembelajaran di kelasAlat bantu, media dan sumber belajarSistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaranPengembangan pribadi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnyaMasalah kurikulum

Almasdi Syahza, 2009 5

Keterbatasan PTK

Validitasnya yang masih sering disangsikanTidak mungkin melakukan generalisasi karena sampelsangat terbatasPeran guru/dosen yang bertindak sebagai pengajar dan sekaligus peneliti sering membuat sangat repot.

MemulaiMemulai PTKPTKPTK dimulai dengan adanya masalah yang dirasakan sendiri oleh guru/dosen dalam pembelajaran. Masalah tersebut dapat berupa masalah yang berhubungan dengan proses dan hasil belajar siswa yang tidak sesuai dengan harapan guru/dosen atau hal-hal lain yang berkaitan dengan perilaku mengajar guru/dosen dan perilaku belajar siswa. Langkah menemukan masalah dilanjutkan dengan menganalisis dan merumuskan masalah, kemudian merencanakan PTK dalam bentuk tindakan perbaikan, mengamati, dan melakukan refleksi.

Almasdi Syahza, 2009 6

LLangkah angkah UUtama dalam PTK tama dalam PTK 1. Merencanakan,2. Melakukan tindakan perbaikan, 3. Mengamati, dan 4. Refleksi

Keempat langkah PTK merupakan satu siklus Dalam PTK siklus selalu berulang. Setelah satu siklus selesai, barangkali guru/dosen akanmenemukan masalah baru atau masalah lama yang belum tuntas dipecahkan, dilanjutkan ke siklus kedua dengan langkah yang sama seperti pada siklus pertama. Berdasarkan hasil tindakan atau pengalaman pada siklus pertama guru/dosen akan kembali mengikuti langkahperencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi pada siklus kedua.

AlurAlur PTKPTKAlternatif Pemecahan(Rencana Tindakan)

PelaksanaanTindakan I

Observasi I(Monitoring)Analisis Data IRefleksiTersele-

saikan

I

BelumTerselesaikan

Alternatif Pemecahan(Rencana

Tindakan) II

PelaksanaanTindakan II

ObservasiAnalisis Data IIRefleksi ITersele-

saikanBelum

Terselesaikan SIKLUS SELANJUTNYA

II

PermasalahanPermasalahanPermasalahan

Almasdi Syahza, 2009 7

1. Identifikasi dan formulasi masalah2. Formulasi solusi (boleh dalam bentuk

hipotesis)3. Analisis kelaikan solusi untuk

pemecahan masalah4. Penyusunan desain Penelitian Tindakan

Kelas /model Penelitian Tindakan Kelas5. Cara dan alat monitoring dalam

pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas6. Teknik analisis data

UntukUntuk diperhatikandiperhatikan……!!Tentukan manfaat PTK yang dilakukanApabila sdh ditentukan masalah yang akan dihadapi, tentukan judul PTK yang baikSyarat judul yang baik:– Tersirat masalah yang dihadapi– Tersirat apa yag akan dilakukan– Ada subjek PTK– Tersirat yg akan dicapai– Panjang judul sebaiknya maksimal 15 kata

Almasdi Syahza, 2009 8

Mengidentifikasi dan menetapkan masalah

Selama mengajar kemungkinan guru/dosen menemukan berbagai masalah, baik masalah yang bersifat pengelolaan kelas, maupun yang bersifat instruksional.Meskipun banyak masalah, ada kalanya guru/dosen tidak sadar kalau dia mempunyai masalah. Atau masalah yang dirasakan guru/dosen kemungkinan masih kabur sehingga guru/dosenperlu merenung atau melakukan refleksi agar masalah tersebut menjadi semakin jelas. Supervisor perlu mendorong guru/dosenmenemukan masalah atau dapat juga guru/dosen memulai dengan suatu gagasan untukmelakukan perbaikan kemudian mencoba memfokuskan gagasan tersebut.

Mengidentifikasi dan menetapkan masalah (lanjutan…)

Untuk melakukan hal ini, guru/dosen dapat merenungkan kembali apa yang telahdilakukan. Jika guru/dosen rajin membuat catatan pada akhir setiap pembelajaran yang dikelolanya, maka ia akan dengan mudah menemukan masalah yang dicarinya.Atau agar mampu merasakan dan mengungkapkan adanya masalah, maka seorang guru/dosen dituntut jujur pada diri sendiri dan melihat pembelajaran yang dikelolanya sebagai bagian penting dari dunianya. Setelah mengetahui permasalahan, selanjutnya melakukan analisis dan merumuskan masalah agar dapat dilakukantindakan.

Almasdi Syahza, 2009 9

Menganalisis dan merumuskan masalah

Sebenarnya secara tidak sadar guru/dosen telah melakukan PTK, yakni ketika guru/dosen melakukan evaluasi, menganalisis hasil evaluasi, dan tindak lanjutnya. Jika masalah sudah ditetapkan, maka masalah ini perlu dianalisis dan dirumuskan. Tujuannya adalah agar paham akan hakikat masalah yang dihadapi, terutama apa yangmenyebabkan terjadinya masalah tersebut. Untuk mengetahui penyebabnya, masalah ini harus dianalisis, dengan mengacu kepadateori dan pengalaman yang relevan.

Kasus 1Kasus 1

Merencanakan tindakan perbaikan

Berdasarkan rumusan masalah (juga mencakup penyebab timbulnya masalah), guru/dosen mencoba mencari cara untuk memperbaiki atau mengatasi masalahtersebut. Dalam langkah ini, guru/dosen merancang tindakan perbaikan yang akan dilakukanuntuk mengatasi masalah tersebut.

Almasdi Syahza, 2009 10

Untuk merancangUntuk merancangsuatu tindakan perbaikansuatu tindakan perbaikan

1. Mengacu kepada teori yang relevan, 2. Bertanya kepada ahli terkait, dan 3. Berkonsultasi dengan supervisor.

Ahli terkait mungkin ahli pembelajaran, mungkin pula ahli bidang studi atau pembelajaran bidang studi. Rencana tindakan perbaikan dituangkan dalam rencana pembelajaran.

Kasus 2Kasus 2

Almasdi Syahza, 2009 11

Siklus ITindakan I

Implementasi serangkaian kegiatan pembelajaran seperti yang telah direncanakan untuk mengatasi masalah.Tindakan yang harus dilakukannyaadalah:

Membuat pertanyaan secara jelas dan tidak terlampau panjang.Pertanyaan ditujukan kepada seluruh siswaMemberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir dulu sebelum menjawab.

Dalam tahap pelaksanaan tindakan, guru/dosen berperan sebagai pengajar dan pengumpul data, baik melalui pengamatan langsung, maupun melalui telaah dokumen,bahkan juga melalui wawancara dengan siswa setelah pembelajaran selesai. guru/dosen juga dapat meminta bantuankolega guru/dosen lainnya untuk melakukan pengamatan selama guru/dosen melakukan tindakan perbaikan. Selama proses belajarakan dilakukan observasi menyangkut aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.Antara lain, bagaimana kualitas jawaban siswa dan apakah motivasi siswa menjawabpertanyaan guru/dosen meningkat?.Apakah hasil belajar siswa meningkat?

Almasdi Syahza, 2009 12

Refleksi IData yang dikumpulkan selama tindakan berlangsungkemudian dianalisis. Berdasarkan hasil analisis ini guru/dosen melakukan refleksi, yaitu guru/dosen mencoba merenungkan atau mengingat dan menghubung-hubungkan kejadian dalam interaksi kelas, mengapa itu terjadi,dan bagaimana hasilnya. Hasil refleksi akan membuat guru/dosen menyadari tingkat keberhasilan dan kegagalan yang dicapainya dalam tindakan perbaikan.Hasil refleksi ini merupakan masukan bagi guru/dosen dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan perbaikan berikutnya. Refleksi I dapat dilakukan oleh guru/dosen bersamasiswa bertujuan untuk mengkaji dan menganalisispelaksanaan tindakan pada siklus I dengan jalanmengidentifikasi baik kemajuan-kemajuan yang telahdiperoleh maupun kekurangan-kekurangan atau hambatanhambatan yang masih dihadapi. Kemudian, setelah mendapat persetujuan dari kedua belah pihak hasil refleksi tersebut digunakan untuk memperbaiki rencana tindakan pada siklus II.

Siklus IIPerencanaan

Refleksi yang dilakukan pada akhir siklus I bertujuan untuk mengidentifikasi baik kemajuan-kemajuan yang telah diperoleh maupun kekurangankekurangan atau hambatan-hambatan yang masih dihadapi. Hasil refleksi ini kemudian digunakan untuk memperbaiki rencana tindakan pada siklus II.

Almasdi Syahza, 2009 13

Tindakan II

Tindakan II berupa implementasi serangkaian kegiatan pembelajaran yang telah direvisi untuk mengatasi masalah pada siklus I yang belum tuntas. Selama proses belajar pada siklus kedua ini juga akan dilakukan observasi menyangkut aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Refleksi IIRefleksi II juga dilakukan oleh guru/dosen bersama siswa bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis pelaksanaan tindakan pada siklus II Dengan jalan mengidentifikasi baik kemajuan-kemajuan yang telah diperoleh maupunkekurangan-kekurangan atau hambatan-hambatan yang masih dihadapi.Berdasarkan hasil refleksi tersebut dapat disimpulkan berhasil tidaknya keseluruhan tindakan implementasi pembelajaran di dalam kelas terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Apabila pada siklus II tujuan PTK sudah dapattercapai, maka tidak perlu dilanjutkan siklus berikutnya.Tetapi apabila tujuan belum tercapai, maka perlu dilanjutkan siklus berikutnya.

Almasdi Syahza, 2009 14

Kemudian, setelah mendapat persetujuan dari kedua belah pihak hasil refleksi tersebut digunakan untuk memperbaiki rencana tindakan pada siklus III.guru/dosen dapat membuat jurnal atau catatanseluruh kegiatan PTK yang telah dilakukannya. Catatan tersebut dapat digunakan untuk menyusun suatu karya ilmiah yang dapat disebarluaskan menjadi suatu inovasi, dan dapat dimanfaat-kan oleh guru/dosen lainnya dalam melaksanakan PTK.

Perbandingan Karakteristik PTK dengan Perbandingan Karakteristik PTK dengan Penelitian FormalPenelitian Formal

Menguji pengetahuan, prosedur dan materil

Pembelajaran yang lebih baik bagi siswa (proses dan produk)

Hasil akhir8

Memberikan, mengabtraksikan, membangun teori oleh ilmuan

Memahami proses melalui refleksi dan penteorian oleh praktisi

Tafsiran Temuan 7

Baku objektif yang melekat Longgang, tetapi berusaha objektif

Metodologi6

Sampel represtatifKasus khususSampel5

Oleh orang luarOleh pelaku dari dalamKeterlibatan Peneliti4

Verifikasi dan menemukan pengetahuan yang dapat digenaralissasikan

Mengembangkan proses pembelajaran

Tujuan3

Induksi deduksiDiagnosis StatusSumber Masalah2

KebenaranTindakanMotivasi1

Penelitian FormalPTKDimensiNo

Almasdi Syahza, 2009 15

MODAL UNTUK MODAL UNTUK MENUJU SUKSESMENUJU SUKSES

Niat MantapSemangat kuatKomitmen Tinggi

Mari Mari kitakita diskusidiskusi

Identifikasi permasalahan dari pengalamansaudara bertugas yang sangat merisaukanselama ini. Masalah apa saja yang sangat anda rasakanselama menduduki jabatn sebagaiguru/kepala sekolahDari berbagai masalah itu mana yang paling merisaukan kinerja andaCoba buat permasalahan anda yang lebihspesifik atau memfokus

Almasdi Syahza, 2009 16

SekilasSekilas tentangtentangProf. Dr. Prof. Dr. AlmasdiAlmasdi SyahzaSyahza, SE., MP, SE., MP

Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP, lahir di Tanjung Alam tanggal 22 Agustus 1960. Tahun 1993-1995 melanjutkan pendidikannya ke PPS Unpad Bandung bidang studi Ekonomi Pembangunan Pertanian, memperoleh gelar Magister Pertanian (MP). Tahun 2001-2004, melanjutkan di PPS Unpad bidang kajian utama Ekonomi Pedesaan, dan berhasil memperoleh gelar Doktor. Sejak tahun 1997 telah aktif melakukan penelitian dan menulis artikel di jurnal penelitian. Selama periode 1997-2008, telah melakukan 57 buah kegiatan penelitian. Telah menghasilkan tulisan sebanyak 23 buah yang dimuat di jurnal terakreditasi, dan 18 buah yang dimuat pada prosiding dan jurnal non terakreditasi.Menghasilkan buku: Metodologi Penelitian (2008), EkonomiPembanguan (2007), Ekonomi Sumberdaya Manusia dan Alam(2007), Paradigma Baru Pembangunan Pendidikan (2006), Ekonomi Kelapa Sawit (2006)

Email: [email protected]; Website: http://almasdi.unri.ac.idTelp: 08127533089

SekilasSekilas tentangtentangProf. Dr. Prof. Dr. AlmasdiAlmasdi SyahzaSyahza, SE., MP, SE., MP

Tahun 2000 terpilih sebagai peneliti terbaik universitas Riau, Tahun 2001 terpilih sebagai peneliti terbaik Dosen Muda oleh DP2M Dikti Jakarta. Tahun 2002 memperoleh peneliti terbaik bidang Sosial olehLembaga Penelitian Universitas Riau. Tahun 2005 terpilih sebagai dosen berprestasi di tingkat Universitas Riau. Tahun 2007 terpilih sebagai dosen bermutu di bidang pembelajaran tingkat universitas. Tahun 2008 terpilih sebagai peneliti terbaik melalui penelitian Fundamental oleh DP2M Dikti Jakarta dan penulis artikel nasional terbaik tingkat Universitas Riau. Aktif mengajar di program S1 dan Pascasarjana Universitas Riau dan Universitas Islam Riau. Sejak tahun 2007 menjadi anggota Dewan Riset Daerah Propinsi Riau, sebagai asesor sertifikasi guru dan dosen di Universitas RiauTim penilai pusat angka kredit Kenaikan Pangkat Guruperiode tahun 2007-2012