Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

37
Disajikan pada Seminar Nasional Lembaga Penelitian rsitas Negeri Makassar, Gedung Pinisi UNM, 13 Juni OPTIMALISASI HASIL-HASIL PENELITIAN DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Oleh : DR.Syahrir Akil,S.Pt GM Regional Head Office PT.Charoen Pokphand – Eastern Indonesia

Transcript of Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

Page 1: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

Disajikan pada Seminar Nasional Lembaga Penelitian Universitas Negeri Makassar, Gedung Pinisi UNM, 13 Juni 2015

OPTIMALISASI HASIL-HASIL PENELITIAN DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Oleh : DR.Syahrir Akil,S.PtGM Regional Head Office PT.Charoen Pokphand – Eastern Indonesia

Page 2: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

PENDAHULUANKONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTANKOMPONEN POKOK PEMBANGUNAN BERKELANJUTANPRINSIP” PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTIGA PILAR PEMBANGUNAN BERKELANJUTANPENELITIAN DAN INOVASI TEKNOLOGITRANSFER TEKNOLOGI DAN KOMERSIALISASI HASIL

PENELITIANSINERGITAS ANTARA ACADEMICIAN, BUSINESS &

GOVERMENTREKOMENDASI

OUTLINE

Page 3: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

PENDAHULUAN

• Rencana pembangunan bangsa harus didukung oleh para peneliti.

• Penelitian – penelitian yang dilaksanakan harus sesuai arah pembangunan yang telah digariskan oleh pemerintah di segala bidang.

• Hasil – hasil penelitian dapat di aplikasikan oleh masyarakat & industri.

• Peneliti harus berinovasi dan berdaya cipta.

Page 4: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

1. Mengejar peningkatan daya saing2. Meningkatkan kualitas manusia, termasuk melalui

pembangunan mental3. Memanfaatkan dan mengembalikan potensi yang

hilang di sektor maritim dan kelautan4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan basis

yang kuat dan berkualitas5. Mengurangi ketimpangan antarwilayah6. Memulihkan kerusakan lingkungan7. Memajukan kehidupan bermasyarakat

HASIL PENELITIAN DIHARAPKAN : MENUJU INDONESIA YANG LEBIH BAIK

Page 5: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

TRISAKTI DAN NAWACITAVISI: TERWUJUDNYA INDONESIA YG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKERIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG

7 MISI

Keamanan nasional yg mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dg mengamankan SD maritim, dan

mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

Masyarakat maju, berkeimbangan dan

demokratis berlandaskan negara

hukum.

Politik LN bebas aktif dan

memperkuat jati diri sebagai negara

maritim

Kualitas hidup manusian Indonesia yg

tinggi, maju dan sejahtera

Bangsa berdaya saing

Indonesia menjadi negara maritim yg mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan

nasional

Masyarakat yg berkepribadian

dalam kebudayaan.

NAWACITA – 9 Agenda Prioritas

Akan menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi

rasa aman pada seluruh WN

Akan membuat Pemerintah tidak absen dg memba-ngun tata kelola Pem. yg bersih, efektif, demo-

kratis dan terpercaya

Akan membangun Indonesia dari pinggiran dg

memperkuat daerah-daerah dan desa dlm

kerangka Negara Kesatuan

Akan menolak Negara lemah

dengan melalukan reformasi sistem

penegakan hukum yang bebas

korupsi, bermartabat dan

terpercaya.

Akan mening-katkan kuali-tas hidup manusia

Indonesia melalui: Indonesia Pintar, Indonesia Sehat,

Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera

Akan mening-katkan produktivitas

rakyat dan daya saing di pasar internasional

Akan mewujudkan kemandirian ekonomi dg

menggerak-kan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik

Akan melakukan revolusi karakter bangsa

Akan memper-teguh Kebhi-nekaan dan memperkuat

restorasi sosial.

BERDAULAT DALAM BIDANG POLITIK(12 program aksi-115 prioritas utama)

BERDIKARI DALAM BIDANG EKONOMI (16 program aksi)

BERKEPRIBADIAN DALAM BIDANG KEBUDAYAAN (3 program aksi)

1.Membangun wibawa politik LN dan mereposisi peran Indonesia dalam isu-isu global (4)

2.Menguatkan sistem pertahanan negara (4)

3.Membangun politik keamanan dan ketertiban masyarakat (8)

4.Mewujudkan profesionalitas intelijen negara (7)

5. Membangun keterbukaan informasi dan komunikasi publik (7)

6.Mereformasi sistem dan kelembagaan demokrasi (6)

7.Memperkuat politik desentralisasi dan otda (11)

8.Mendedikasikan diri untuk memberdayakan desa (8)

9. Melindungi dan memajukan hak-hak masyarakat adat (6)

10. Pemberda-yaan Perempuan dalam politik dan pembangunan (7)

11. Mewujudkan sistem dan penegakan hukum yang berkeadilan (42)

12. Menjalankan reformasi birokrasi dan pelayanan publik (5)

1. Dedikasikan pembangunan kualitas SDM

2. Membangun ke-daulatan pangan berbasis agribisnis kerakyatan

3. Mendedikasikan program u/ mem-bangun daulat energi berbasis kepentingan nas.

4. Untuk pengua-saan SDA melalui 7 langkah & mem-bangun regulasi mewajibkan CSR &/atau saham u/ masyarakat lokal/ sekitar tambang, penguatan kapa-sitas pengusaha nasional (trmsuk penambang rakyat) dlm penge-lolaan tambang berkelanjutan.

5. Membangun pemberdayaan buruh

6.Membangun sektor keuangan berbasis nasional

7.Penguatan investasi domestik

8.Membangun penguatan kapasitas fiskal negara

9.Membangun infrastruktur

10. Membangun ekonomi maritim

11. Penguatan sektor kehutanan

12. Membangun tata ruang dan lingkungan berkelanjutan

13.Membangun perimbangan pembangunan kawasan

14.Membangun karakter dan potensi wisata

15.Mengembangkan kapasitas perdagangan nasional

16.Pengembangan industri manufaktur

1. Berkomitmen mewujudkan

pendidikan sbg pembentuk karakter

bangsa

2. Akan memperteguh kebhinekaan

Indonesia dan memperkuat

restorasi sosial

3. Akan membangun jiwa bangsa melalui

pemberdayaan

pemuda dan olah

raga

Page 6: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA

Pendidikan

Kesehatan

Perumahan

DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

Kedaulatan Pangan

Kedaulatan Energi & Ketenagalistrikan

Kemaritiman

Pariwisata dan Industri

DIMENSI PEMERATAAN& KEWILAYAHAN

Membangun untuk manusia dan masyarakat

Mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial dan pembangunan

ekologi yang berkelanjutan

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA

3 DIMENSI PEMBANGUNAN

QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA

Memulihkan dan menjaga keseimbangan antarsektor, antarwilayah dan antarkelompok

sosial dalam pembangunan Mewujudkan perekonomian yang inklusif,

berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, dan keunggulan sumber daya manusia

Antar kelompok Pendapatan

Antarwilayah

KONDISI PERLUKepastian dan

Penegakan HukumKeamanan dan

Ketertiban Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB

STRATEGI PEMBANGUNAN

Page 7: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

Indikator 2014*(Baseline) 2019

Pembangunan Manusia dan Masyarakat

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,83 meningkat

EKONOMI

Ekonomi Makro Pertumbuhan ekonomi 5,1% 8 % PDB per Kapita (Rp ribu) tahun dasar 2010 PDB per Kapita (Rp ribu) tahun dasar 2000

43.32540.785

71.975

Inflasi 7,3% 3,5% Tingkat Kemiskinan 11,25% ** 5-6%

Rasio Pajak (Tax Ratio) tahun dasar 2010 11,4% 16% Tingkat Pengangguran Terbuka 5,94% 4-5%

SASARAN MAKRO

Page 8: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

Indikator2014

(Baseline) 2019

Kependudukan dan Keluarga Berencana

Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk

1,49%/tahun(2000-2010)

1,19%/tahun(2010-2020)

Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR)

2,6 (2012) 2,3

Pendidikan

Rata-rata lama sekolah penduduk usia diatas 15 tahun

8,1 (tahun)* 8,8 (tahun)

Rata-rata angka melek aksara penduduk usia di atas 15 tahun

94,1%* 96,1 (%)

Prodi perguruan tinggi minimal berakreditasi B

50,4%* 68,4 (%)

Persentase SD/MI berakreditasi minimal B

68,7%* 84,2%

Persentase SMP/MTs berakreditasi minimal B

62,5%* 81,0%

Persentase SMA/MA berakreditasi minimal B

73,5%* 84,6%

Pesentase Kompetensi Keahlian SMK berakreditasi minimal B

48,2%* 65,0%

*2013 **2009 *** 2012

Arah Kebijakan

Kependudukan1. Penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi

2. Peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas tenaga lapangan KB, tenaga kesehatan

pelayanan KB, dan penguatan lembaga di tingkat masyarakat

3. Peningkatan pelayanan KB dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka

panjang

Pendidikan4. Melanjutkan upaya untuk memenuhi hak

seluruh penduduk mendapatkan layanan pendidikan dasar berkualitas

5. Meningkatkan akses Pendidikan Menengah yang berkualitas

6. Memperkuat peran swasta dalam menyediakan layanan pendidikan menengah

yang berkualitas 7. Meningkatkan relevansi pendidikan kejuruan

dengan kebutuhan dunia kerja 8. Meningkatkan akses terhadap layanan

pendidikan dan pelatihan keterampilan9. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Kependudukan & KB, Pendidikan

SASARAN PEMBANGUNAN MANUSIA & MASYARAKAT

Page 9: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

No Indikator 2014(Baseline) 2019

1 Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat  1. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran 359

(SDKI 2012)306

2. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 (2012/2013) 24

3. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (persen)

19,6 (2013) 17

4. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak baduta (persen)

32,9 (2013) 28

2 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular 1. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk 297 (2013) 245

2. Prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen) 0,43 (2013) <0,54. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 23,45. Prevalensi kegemukan dan obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen)

28,9 (2013) 28,9

6. Persentase merokok penduduk usia 15-19 tahun 18,3 (2013) 15,33 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan

 1. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas terakreditasi

0 5.600

2. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi

- 95

4 Meningkatnya Perlindungan Finansial, Pemerataan dan Mutu Pelayanan, serta Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat dan Sumber Daya Kesehatan

 1. Kepesertaan SJSN kesehatan (persen) 

51,8(Oktober 014)

Min 95

2. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan

1.920 3.840

Arah Kebijakan

1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut

Usia yang Berkualitas 2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat 3. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan 4. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang

Kesehatan 5. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan

Dasar yang Berkualitas 6. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan

Rujukan yang Berkualitas 7. Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran,

dan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan

8. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas

Farmasi dan Alat Kesehatan 9. Meningkatkan Pengawasan Obat dan

Makanan

Pembangunan Kesehatan

SASARAN PEMBANGUNAN MANUSIA & MASYARAKAT

Page 10: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

INDIKATOR 2014 (baseline) 2019

Produksi DN untuk Kedaulatan Pangan

- Padi (Juta Ton) 69,9 82,0- Jagung (Juta Ton) 18,6 23,4- Kedelai (Juta Ton) 0,89 1,02- Gula (Juta Ton) 2,8 3,4- Daging Sapi (Ribu Ton) 395,1 459,9

- Produksi perikanan (juta ton) 24,9 40-50

Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Irigasi:

- Pembangunan dan Peningkatan Jaringan irigasi air permukaan , air tanah dan rawa (juta ha) 8,9 9,89

- Rehabililtasi jariangan irigasi permukaan, air tanah dan rawa (juta ha) 2,71 3,01

- Pembangunan dan Peningkatan irigasi tambak (ribu ha) 189,75 304,75

- Pembangunan waduk)* 21 49

ARAH KEBIJAKAN:

1. Peningkatan ketersediaan pangan melalui penguatan kapasitas produksi DN: Padi: (i) penyelesaian pengamanan lahan berkelanjutan

(menahan konversi sawah) dan perluasan sawah baru 1 juta ha dan jaringan irigasi; (ii) revitalisasi

penyuluhan dan sistem perbenihan-1.000 desa berdaulat benih dan 1.000 desa pertanian organik;

(iv) bank untuk pertanian-UKM-Koperasi; Produk perikanan: 40 juta ton (ikan dll)**

2. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan: (i) pembangunan gudang dg fasilitas pasca panen; pengendalian impor melalui pemberantasan mafia impor; (ii) penguatan cadangan pangan dan

stabilisasi harga pangan; (iii) pengembangan sistem logistik ikan.

3. Meningkatkan perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat: (i) konsumsi

protein: telur, ikan, dan daging, sayur dan buah; (ii) penggunaan pangan lokal non beras .

4. Mitigasi gangguan terhadap kedaulatan pangan: (i) benih adaptif perubahan iklim, sekolah iklim

dan asuransi pertanian.CACATAN:Untuk 3 tahun pertama: fokus pada swasembada padi. Untuk kedele fokus pada konsumsi DN utamanya untuk tahu dan tempe; Gula, daging

sapi dan garam fokus pada pemenuhan konsumsi rumah tangga.

Kedaulatan Pangan

SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

Page 11: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

BAPPENAS : KOORDINASI PERENCANAAN

MENKO : KOORDINASI PELAKSANAAN

KEDAULATAN PANGAN

Pembukaan 1 juta lahan sawah baru

Reforma agraria

9 juta HaPerbaikan dan pemb. Jaringan

irigasi, bendungan, pasar, dan

sarpras transportasi

Stop konversi lahan produktif

Pemulihan kualitas

kesuburan lahan; 1000

Desa Mandiri BenihGudang dgn

fasilitas pengolahan pasca panen

di sentra produksi;

Pendirian bank pertanian &

UMKM

Peningkatan kemampuan

petaniPemb.

Agribisnis kerakyatan

Pengendalian impor pangan

Kemen Pertanian; Kemen Kehutanan & LH; Kemen Agraria & TTR; Kemen PU; Pemda

Kemendag;Kemen Pertanian

Kemen Pertanian;Kemen Perindustrian;

Pemda

Bank Indonesia; Kemen Koperasi

Kemen Pertanian;Kemen BUMN; Pemda

Kemen Pertanian;KLH/BPLH

Pemda (BUMDes- Dana Desa)

Pemda; Kemen Agraria & TTR

Kemen PU;Kementan

Kemendag; Pemda

KEDAULATAN PANGAN

Page 12: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

INDIKATOR 2014 (baseline) 2019*

Peningkatan Produksi SD Energi:

- Minyak Bumi (ribu BM/hari) 818 700

- Gas Bumi (ribu SBM/hari) 1.224 1.295

- Batubara (Juta Ton) 397 442

Penggunaan DN (DMO):

- Gas bumi DN 53% 64%

- Batubara DN 24% 60%

Regasifikasi onshore (unit) - 6

Pembangunan FSRU (unit) 2 3

Jaringan pipa gas (km) 11.960 17.960

Pembangunan SPBG (unit) 40 118

Jaringan gas kota (sambungan rumah) 200 ribu 1 jt

Pembangunan kilang baru (unit) - 2

ARAH KEBIJAKAN:

1. Meningkatkan produksi energi primer (minyak, gas dan batubara): lapangan baru, IOR/EOR, pengembangan gas

non konvensional (shale gas dan CBM).2. Meningkatkan Cadangan Penyangga dan Operasional

Energi: (i) cadangan energi pemerintah; (ii) pengadaan kontrak jangka menengah dan panjang untuk SD energi.

3. Meningkatkan peranan energi baru terbarukan dalam bauran energi: (i) insentif dan harga yang tepat; (ii)

pemanfaatan bahan bakar nabati.4. Meningkatkan Aksesibilitas: (i) mendorong penggunaan

SD energi utk penggunaan setempat; (ii) pemanfaatan gas kota; (iii) konversi BBM ke BBG.

5. Peningkatan efisiensi dalam penggunaan energi: (i) pengembangan insentif dan mekanisme pendanaan utk teknologi hemat/efisiensi energi; (ii) audit energi; (iii)

peningkatan peran perusahaan layanan energi (ESCO). 6. Meningkatkan pengelolaan subsidi BBM yang lebih

transparan dan tepat sasaran7. Memanfaatkan potensi Sumber Daya Air untuk PLTA

(kelistrikan)

* Dengan badan usaha

Kedaulatan Energi

SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

Page 13: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

BAPPENAS : KOORDINASI

PERENCANAAN MENKO :

KOORDINASI PELAKSANAAN

KEDAULATAN ENERGI

Pembangunan kilang migas Tata kelola yg

efektif & efisien industri migas dan energi (a.l

kontrak pembelian

minyak jangka menengah)

Percepatan Pembangunan

Pembangkit listrik dan peningkatan Penggunaan Batu bara dan Gas utk produksi Listrik

Realokasi subsidi BBM ke

biofuel

Pengembangan energi baru &

terbarukan

Iklim investasi migas yg kondusif

Pengalihan Transportasi

berbasis BBM ke gas

(percepatan Pembangunan

SPBG)

Sistem fiskal yg flexibel

Peningkatan produksi minyak

bumi memperpanjangusia sumur2 tua

dan Pengendalian impor minyak

Kemen ESDM;Kemen PerhubunganKemen Perindustrian

Kemen ESDM;Kemen BUMN

Kemen ESDM; Kemen BUMN;

SKK MigasPertamina, PLN, PGN

Kemen ESDM; Kemen BUMN;

PLN; PGN

Kemen ESDM; Kemen Keuangan

Kemen BUMNKementan

Kemen ESDM;Kemen BUMN; Kemen Ristek

Kemen Keuangan;Kemen ESDM;Kemen BUMN

Kemen ESDM;Kemen BUMN;

Kemendag;Pertamina

Kemen ESDM;Kemen Keuangan;

Pemda

Peningkatan kapasitas

tangki/minyak mentah, BBM,

dan LPGKemen ESDM;

Pertamina

KEDAULATAN ENERGI

Page 14: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

INDIKATOR 2014 (BASELINE) 2019

Memperkuat Jatidiri sebagai negara Maritim

Penyelesaian pencatatan/deposit pulau-pulau kecil ke PBB

13.466 17.466 (Selesai th 2017)

Penyelesaian batas maritim antar negara

1 negara 9 negara

Pemberantasan Tindakan Perikanan Liar

• Meningkatnya ketaatan pelaku perikanan

52% 87%

Membangun Konektivitas Nasional:

Pengembangan pelabuhan untuk menunjang tol laut

-- 24

Pengembangan pelabuhan penyeberangan

210 270

Pembangunan kapal perintis 15 unit 76 unit

Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan

Produksi hasil perikanan (juta ton ) 22,4 40-50

Pengembangan pelabuhan perikanan 21 unit 23 unit

Peningkatan luas kawasan konservasi laut

15,7 juta ha 20 juta ha

ARAH KEBIJAKAN:

1. Penyelesaian tata batas dan batas landas kontinen di luar 200 mil laut, serta penamaan pulau2 dan

pendaftarannya;

2. Pengaturan dan pengendalian ALKI;

3. Penguatan lembaga pengawasan laut;

4. Peningkatan Koordinasi Dalam Penanganan Pelanggaran Tindak Pidana;

5. Meningkatkan pembangunan sistem transportasi multimoda;

6. Melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional dengan

transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan;

7. Percepatan pengembangan ekonomi kelautan;

8. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas, daya dukung dan kelestarian fungsi lingkungan

laut;

9. Meningkatkan wawasan dan budaya bahari serta penguatan SDM dan Iptek kelautan;

10. Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan serta masyarakat pesisir

Maritim dan KelautanSASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

Page 15: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

BAPPENAS : KOORDINASI PERENCANAAN

MENKO : KOORDINASI PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN KEMARITIMAN

Peningkatan kapasitas dan

pemberian akses terhadap sumber

modal, sarana produksi,

infrastruktur, teknologi dan

pasar

Pembangunan 100 sentra

perikanan sbg tempat

pelelangan ikan terpadu dan

pembangunan 24 pelabuhan strategis

Pemberantasan illegal,

unregulated dan unreported

fishing (IIU)

Mengurangi intensitas

penangkapan di kawasan

underfishing sesuai batas kelestarian

Penguatan keamanan laut,

daerah perbatasan dan

pengamanan SDA dan ZEE

Peningkatan luas kawasan konservasi

perairan berkelanjutan (17 juta ha) dan penambahan kawasan konservasi

700 ha danrehab. Kerusakan

lingkungan pesisir & laut

Penerapan best aqua-culture

practices untuk komoditas-komoditas unggulan

Mendesain tata ruang wilayah

pesisir dan lautan yg

mendukung kinerja

pembangunan maritim dan perikanan

Peningkatan produksi

perikanan dua kali lipat (40-50

juta ton per tahun pada thn

2019

Kemen KP;Kemen Ristek DIKTI

Kemen KP; Kemen Koperasi UKM; Kemen PU; Kemen Hub; Kemen Ristek DIKTI; Kemen Perdagangan;

Perbankan; Pemda

Kemen KP; Kemen HubKemen BUMN;

Pemda

Kemen KP; POLRI;

Kemen Hukum HAM;Pemda

Kemen KP; Pemda

Kemen HanKemen KP;

Kemen Dagri;KemenLu.

Kemen KP;Kemen Agraria & TTR;

Pemda

Kemen KP

Kemen KP; Kemen LH & Hut;

Pemda

PEMBANGUNAN KEMARITIMAN

Page 16: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

INDIKATOR 2014 (Baseline) 2019

Pariwisata Kontribusi terhadap PDB

Nasional4,2% 8 %

Wisatawan Mancanegara (Orang)

9 juta 20 juta

Wisatawan Nusantara (Kunjungan)

250 juta 275 juta

Devisa (triliun rupiah) 120 260

IndustriSasaran Pertumbuhan: Industri (%) 4,7 8.8

Kontribusi dalam PDB 20,7% 21,6%

Penambahan jumlah Industri skala menengah dan besar

- 9.000 unit*

ARAH KEBIJAKAN:

1. Pemasaran Pariwisata Nasional: mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan manca negara dan

mendorong peningkatan wisatawan nusantara

2. Pembangunan Destinasi Pariwisata: meningkatkan daya tarik daerah tujuan wisata sehingga

berdayasaing di dalam negeri dan di luar negeri

3. Pembangunan Industri Pariwisata: meningkatkan partisipasi usaha lokal dalam industri pariwisata

nasional serta meningkatkan keragaman dan daya saing produk / jasa pariwisata nasional di setiap

destinasi periwisata yang menjdai fokus pemasaran

4. Pembangunan Kelembagaan Pariwisata: membangun sumber daya manusia pariwisata serta

organisasi kepariwisataan nasional

5. Pengembangan Perwilayahan Industri di luar Pulau Jawa

6. Penumbuhan Populasi Industri dengan menambah paling tidak sekitar 9 ribu usaha

7. Peningkatan Daya Saing dan Produktivitas (Nilai Ekspor dan Nilai Tambah Per Tenaga Kerja)

Pariwisata dan Industri

* Kumulatif 5 tahun

SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

Page 17: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

BAPPENAS : KOORDINASI PERENCANAAN

MENKO : KOORDINASI PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN KARAKTER

DAN POTENSI PARIWISATA

Percepatan Pembangunan

Akses Transportasi Percepatan

Pembangunan Akses

Informasi dan Komunikasi

Peningkatan Infrastruktur

Pengembangan Budaya Lokal

Percepatan Pengembangan

dan Pengelolaan

Kawasan Pariwisata (intersullar

tourism)

Peningkatan Kualitas SDM Masyarakat

Lokal /Sekitar Objek Wisata

Pengembangan Ekonomi Kreatif

Berbasis pada Eco-tourism

Keterlibatan Masyarakat Lokal dalam Pengelolaan

Lokasi Pariwisata

Kebijakan Anggaran

Pembangunan Pariwisata

Peningkatan Jumlah Investor Nasional

Kemen Pariwisata;Pemda

Kemen Pariwisata; Kemen PU;Kemen Perhubungan; Kemen BUMN; Pemda

Kemen Pariwisata; Kemen Kominfo;

Pemda

Kemen Pariwisata; Kemen BUMN;

Pemda

Kemen Pariwisata;Kemen Budaya Dikdasmen;

Pemda

Kemen Pariwisata;Kemen Keuangan;

Pemda

Kemen Pariwisata;Pemda

Kemen Koperasi &UKM;Kemen Pariwisata;

Badan Pengembangan Ekonomi Kreatif; Pemda;

Kemen Pariwisata; Kemen Budaya Dikdasmen;

Pemda

PEMBANGUNAN KARAKTER & POTENSI PARAWISATA

Page 18: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

Indikator 2014(Baseline) 2019

Ketahanan Air Kapasitas air baku nasional 51,44 m3/det 118,6 m3/det

Pembangunan Waduk* 21 waduk 49 waduk Ketersedian air irigasi yang bersumber

dari waduk11% 20%

Infrastruktur Dasar dan Konektivitas Rasio elektrifikasi 81,5% 100% Konsumsi Listrik Perkapita 843KWh 1.200KWh Akses Air Minum Layak 70 % 100% Akses Sanitasi Layak 60,5 % 100% Kondisi mantap jalan nasional 94 % 99 % Pengembangan jalan nasional 38.570 km 46.770 km Pembangunan jalan baru * 1.028 km 2.650 km Pengembangan jalan tol * 260 km 1.000 km panjang jalur kereta api 5.434 km 8.692 km Pengembangan pelabuhan 278 450 Dwelling Time Pelabuhan 6-7 hari 3-4 hari Jumlah bandara 237 252 On-time Performance penerbangan 75% 95 % Kab/Kota yang dijangkau Broadband 82% 100% Jumlah Dermaga Penyeberangan 210 270

Pangsa Pasar Angkutan Umum Perkotaan

23% 32%

ARAH KEBIJAKAN:

1. Menjamin ketahanan sumber daya air domestik melalui optimalisasi bauran sumber daya air

domestik2. Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang

dilakukan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat

3. Mempercepat pembangunan transportasi dengan penguatan industri nasional untuk mendukung Sistem

Logistik Nasional dan penguatan konektivitas nasional dalam kerangka mendukung kerjasama

regional dan global.4. Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Jaringan Jalan

Kota.5. Mengoptimalisasi pemanfaatan spektrum frekuensi

radio dan orbit satelit sebagai sumber daya terbatas.6. Mendorong pembangunan fixed/wireline broadband

termasuk di daerah perbatasan negara.7. Mendorong tingkat literasi dan inovasi TIK.

8. Meningkatkan peranan Energi Baru Terbarukan dalam Bauran Energi

9. Meningkatkan Aksesibilitas Energi

Ketahanan Air, Infrastruktur Dasar, dan Konektivitas

*) Kumulatif 5 Tahun

SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

Page 19: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

INDIKATOR 2014(Baseline) 2019

Menurunkan kesenjangan antar kelompok ekonomi

Tingkat Kemiskinan (%) 11,25% 5% - 6%

Tingkat Pengangguran Terbuka 5,72% 4,0 % - 5,0 %

Meningkatkan cakupan pelayanan dasar dan akses terhadap ekonomi produktif masyarakat kurang mampu

Cakupan pada 40% penduduk miskin

o Kepemilikan akte lahir (2012)

61,3% 80%

o Akses air bersih 55,7% 100%

o Akses sanitasi layak 20,24% 100%

o Akses penerangan 52,3% 100%

Meningkatkan Rumah Tangga Miskin (RTM) produktif

o RTM memiliki ketrampilan (dalam suatu wilayah)

-- 30%

o RTM berkerja (dalam suatu wilayah)

-- 25%

o RTM berwirausaha (mandiri) (dalam suatu wilayah)

-- 30%

ARAH KEBIJAKAN:

1. Mengembangkan sistem perlindungan sosial yang komprehensif;

2. Meningkatkan pelayanan dasar bagi masyarakat kurang mampu dan rentan;

3. Mengembangkan penghidupan berkelanjutan bagi masyarakat miskin melalui penyaluran

tenaga kerja dan pengembangan kewirausahaan. Agenda ini perlu didukung oleh basis data

perencanaan yang handal dalam satu sistem informasi yang terpadu yang menjadi forum pertukaran data dan informasi bagi seluruh

pelaku, baik di tingkat pusat maupun daerah, serta penguatan kapasitas aparat pemerintah di

tingkat pusat dan daerah dalam hal perencanaan dan penganggaran yang lebih berpihak pada

masyarakat miskin.

SASARAN PEMBANGUNAN DIMENSI PEMERATAAN

Page 20: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

INDIKATOR 2014(Baseline)

2019

Peningkatan daya saing tenaga kerja

Penyediaan lapangan kerja (2015-2019)

10 juta (rata-rata 2 juta

per tahun)

Persentase tenaga kerja formal 40,5% 51,0%

Kepesertaan Program SJSN Ketenagakerjaan

Pekerja formal 29,5 juta 62,4 juta

Pekerja Informal 1,3 juta 3,5 juta

Meningkatkan kualitas dan keterampilan pekerja

Jumlah pelatihan Jumlah sertifikasi

1.921.283*576.887*

2.170.377**863.819**

Jumlah tenaga kerja keahlian menengah yang kompeten

30,0% 42,0%

Kinerja lembaga pelatihan milik negara menjadi berbasis kompetensi

5,0% 25,0%

Peningkatan daya saing UMKM dan koperasi Pertumbuhan kontribusi UMKM dan

koperasi thd pembentukan PDB6,0% 6,5% - 7,5%

Pertumbuhan produktvitas UMKM 3,7% 5,0% - 7,0%

Pertambahan jumlah wirausaha baru (pusat dan daerah)

-- 1 juta unit

Partisipasi anggota koperasi dalam permodalan

52,0% 55,0%

ARAH KEBIJAKAN:

1. Meningkatkan kualitas SDM;

2. Meningkatkan akses pembiayaan dan perluasan skema pembiayaan;

3. Meningkatkan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran;

4. Mempercepat penguatan kelembagaan usaha;

5. Mendorong terwujudnya kemudahan, kepastian, dan perlindungan usaha;

6. Memperbaiki iklim ketenagakerjaan dan menciptakan hubungan industrial yang harmonis;

7. Meningkatkan akses terhadap layanan pendidikan dan pelatihan keterampilan.

* 2011-2014 ** 2015-2019

SASARAN PEMBANGUNAN DIMENSI PEMERATAAN

Page 21: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

Sasaran Pokok Baseline 2014

Sasaran 2019

Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah

Peran Wilayah dalam Pembentukan PDB Nasional 2013 Proyeksi 2019

o Sumatera 23,8 24,6

o Jawa 58,0 55,1

o Bali – Nusa Tenggara 2,5 2,6

o Kalimantan 8,7 9,6

o Sulawesi 4,8 5,2

o Maluku - Papua 2,2 2,9

Keterangan : Asumsi target pertumbuhan PDB Nasional 8% di tahun 2019

Perhitungan proyeksi masih menggunakan atas dasar harga konstan tahun 2000. Perhitungan proyeksi dapat berubah dengan adanya perubahan harga konstan tahun dasar 2010.

SASARAN PEMBANGUNAN KEWILAYAHAN DAN ANTARWILAYAH (1)

Page 22: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

Indikator 2014(Baseline) 2019

Pembangunan Perdesaan

Penurunan desa tertinggal (sampai dengan 5,000 desa)

36,531 desa tertinggal (2011)

31,531 desa tertinggal

Peningkatan desa mandiri (paling sedikit 2,000 desa)

2,294 desa mandiri (2011)

4,294 desa mandiri

Pengembangan Kawasan Perbatasan

o Pengembangan Pusat Ekonomi Perbatasan (Pusat Kegiatan Strategis Nasional/PKSN)

3 (111 lokasi prioritas)

10 (187 lokasi priorias)

o Peningkatan keamanan dan kesejahteraan masyarakat perbatasan

12 pulau-pulau kecil terluar berpenduduk

92 pulau kecil terluar/terdepan

ARAH KEBIJAKAN:

Pembangunan Perdesaan1. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum sesuai

dengan kondisi geografis Desa2. Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan

usaha ekonomi masyarakat Desa3. Pembangunan Sumber Daya Manusia, peningkatan

Keberdayaan, dan pembentukan Modal Sosial Budaya Masyarakat Desa

4. Penguatan Pemerintahan Desa5. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Hidup Berkelanjutan, serta Penataan Ruang Kawasan Perdesaan

6. Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan untuk mendorong keterkaitan desa-kota.

Pengembangan Kawasan Perbatasan

7. Penguatan pelayanan imigrasi dan Penegasan batas wilayah negara

8. Peningkatan Kesejahteraan masyarakat

SASARAN PEMBANGUNAN KEWILAYAHAN DAN ANTARWILAYAH (2)

* rata-rata 2010-2014

Page 23: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

Indikator 2014(Baseline) 2019

Jumlah Daerah Tertinggal 113 22 (termasuk 9 DOB)o Kabupaten terentaskan 70 100o Rata-rata pertumbuhan

ekonomi di daerah tertinggal

7,1% * 7,35%

o Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal 16,64% 12,5%

o Indeks Pembangunan Manuasia (IPM) di daerah tertinggal

68,46 71,5

Pembangunan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Luar Jawa

o Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Luar Jawa

7 14

o Kawasan Industri n.a. 13

o Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB)

4 4

ARAH KEBIJAKAN:

Pengembangan Daerah Tertinggal

1. Pengembangan perekonomian masyarakat lokal

2. Pemenuhan standar pelayanan minimal untuk pelayanan publik dasar

3. Peningkatan aksesibilitas daerah

4. Pembangunan Tekno Park

Pembangunan Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Luar Jawa

5. Percepatan Industrialisasi/hilirisasi pengolahan SDA (a) menciptakan nilai tambah; (b)

menciptakan kesempatan kerja baru, terutama industri manufaktur, industri pangan, industri

maritim, dan pariwisa.

6. Percepatan pembangunan konektivitas/infrastruktur

7. Pengembangan SDM dan Iptek

8. Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

9. Pemberian insentif fiskal dan non fiskal

SASARAN PEMBANGUNAN KEWILAYAHAN DAN ANTARWILAYAH (3)

Page 24: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

BAPPENAS : KOORDINASI

PERENCANAAN MENKO : KOORDINASI

PELAKSANAAN

MEMBANGUN INDONESIA DARI

PINGGIRAN DENGAN MEMPERKUAT

DAERAH-DAERAH DAN DESA

Pembangunan Kawasan

Perbatasan

Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan

Pengembangan Tata Kelola

Pemerintahan Daerah dan

Otonomi Daerah

Penataan Daerah Otonomi

Baru

Pengurangan overhead cost (biaya rutin)

untuk dialokasikan

bagi pelayanan publik

Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Pulau-Pulau

Terpencil

Kemen Keuangan; Kemendagri; Kementerian Sektor & Lembaga

Pemda

Kemen Keuangan; Kemendagri; DPR & DPRD;

Pemda

Kemen Keuangan; Kemendagri;

Pemda

Kemen Desa, PDT & Transmigrasi;

Kemen Keuangan; Kemendagri;

Pemda; Desa

Kemen Desa, PDT & Transmigrasi; Kemendagri;

Kemen PU & Pera; BNPP Pemda

Kemen Desa, PDT & Transmigrasi;

Kemendagri; Kemen PU & Pera;

Pemda

MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA

Page 25: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

Indikator 2014(Baseline) 2019

Pembangunan Kawasan Perkotaan

o Pembangunan Metropolitan di Luar Jawa sebagai PKN dan Pusat Investasi

2 2+ 5(usulan baru)

o Optimalisasi 20 kota otonomi berukuran sedang di Luar Jawa sebagai PKN/PKW dan penyangga urbanisasi di Luar Jawa

43 kota belum optimal

perannya

20 dioptimalkan

perannya

o Penguatan 39 pusat pertumbuhan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) atau Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)

--

39pusat

pertumbuhan yang

diperkuat

o Pembangunan 10 Kota Baru Publik

-- 10 Kota Baru

ARAH KEBIJAKAN:

1. Pembangunan metropolitan di Luar Jawa sebagai PKN dan pusat investasi;

2. Optimalisasi 20 kota otonomi berukuran sedang di Luar Jawa sebagai PKN/PKW dan penyangga urbanisasi di Luar Jawa;

3. Penguatan 39 pusat pertumbuhan sebagai pusat kegiatan lokal atau pusat kegiatan wilayah dari 132 pusat pertumbuhan berstatus PKW.

SASARAN PEMBANGUNAN KEWILAYAHAN DAN ANTARWILAYAH (4)

Page 26: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

BAPPENAS : KOORDINASI

PERENCANAAN MENKO :

KOORDINASI PELAKSANAAN

Industrialiasi di luar jawa

* Penyediaan lahan

kawasan industri * SDA

konektivitas

Insentif fiskal dan non

fiskal

ikim investasi PTSP

* Perda bermasalah

Penyediaan Tenaga Terampil

(BLK, SMK, Politeknik)

Mensosialisasikan mental

Kewirausahaan

Science dan Techno Park

• Kemen Dik-Nas• Kemen Tenaga Kerja

• BKPM• BKPD – Pemda

• Kemendagri

• Kemen Keuangan• Kemen Perindustrian

• Kemen PU/Pera• Kemen Perhubungan

• Kemen ESDM

• Kemen Perindustrian• Kemen Agraria dan TTR

• Pemerintah Daerah

• Kemen Ristek-Dikti• Kemen Pertanian• Kemen Perikanan

• BPPT• Pemda

PEMBANGUNAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI DI LUAR JAWA

Page 27: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

Indikator 2014(Baseline) 2019

POLITIK & DEMOKRASI Tingkat Partisipasi Politik Pemilu 75,11% 80% Indeks Demokrasi Indonesia 62,63 * 75

PENEGAKAN HUKUM Indeks Penegakan Hukum n.a. 75% Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 32 50 Indeks Perilaku Anti Korupsi 3,63 4

TATA KELOLA DAN REFORMASI BIROKRASI Kualitas Pelayanan Publik     - Integritas Pelayanan Publik (Pusat) 7,37 9

- Integritas Pelayanan Publik (Daerah) 6,82 8,0 Indeks Reformasi Birokrasi 33,48 83,48

PERTAHANAN DAN KEAMANAN Tingkat Pemenuhan MEF 30% 60%

Kontribusi industri pertahanan DN terhadap MEF 10% 20%

*2012

SASARAN POLHUKHANKAM

Page 28: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

SASARAN : Terbangunnya 100 Techno Park di daerah-daerah kabupaten/kota, dan Science Park di setiap provinsi.

ARAH KEBIJAKAN : Pembangunan Tecno Park diarahkan berfungsi sebagai: Pusat penerapan teknologi di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan pengolahan hasil (pasca

panen) yang telah dikaji oleh lembaga penelitian, swasta, perguruan tinggi untuk diterapkan dalam skala ekonomi;

Tempat pelatihan, pemagangan, pusat disseminasi teknologi, dan pusat advokasi bisnis ke masyarakat luas;

Pembangunan Science Park diarahkan berfungsi sebagai: Penyedia pengetahuan terkini oleh dosen universitas setempat, peneliti dari lembaga litbang

pemerintah, dan pakar teknologi yang siap diterapkan untuk kegiatan ekonomi; Penyedia solusi-solusi teknologi yang tidak terselesaikan di Techno Park; Sebagai pusat pengembangan aplikasi teknologi lanjut bagi perekonomian lokal.

PEMBANGUNAN Techno Park dan Science Park

Page 29: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

(Sustainable Development)

Konsep pembangunan berkelanjutan lahir dari keprihatinan masyarakat dunia terhadap kerusakan lingkungan akibat ekstraksi sumberdaya alam berlebihan.

Konsep pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi masa kini tanpa mengorbankan/mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Page 30: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

KOMPONEN POKOK PEMBANGUNAN

BERKELANJUTANKebutuhan Berhubungan erat dengan aspek

keadilan distribusi out put dunia, dimana seharusnya pemenuhan kebutuhan diprioritaskan

kepada penduduk yang masih bergulat dalam kemiskinan.

Keterbatasan Dikaitkan dengan dengan aspek teknologi dan pranata sosial dalam pengelolaan SDA/Lingkungan hidup, agar SDA yang tersedia dapat digunakan untuk

keperluan generasi sekarang dan mendatang, serta memperbaiki kualitas lingkungan hidup yang sudah

terlanjur rusak.

Page 31: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Menjamin pemerataan dan keadilan

Menghargai keanekaragaman (diversity)

Menggunakan pendekatan integratif

Perspektif jangka panjang

1

2

3

4

Page 32: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

TIGA PILAR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Mendahulukan salah satu dari pilar akan serta-merta menghilangkan keberlanjutan pembangunan.

Agar pembangunan dapat berkelanjutan, maka setiap kebijakan/intervensi pembangunan harus berbasis penelitian aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup.

Ketiga pilar pembangunan berkelanjutan pada waktu yang sama merupakan satu kesatuan yang utuh dan seimbang.

Page 33: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

PENELITIAN DAN INOVASI TEKNOLOGI

• Hasil – hasil penelitian dapat di aplikasikan oleh industri atau masyarakat.

• Melakukan perbaikan dengan apa yang telah dicapai.

• Kreativitas ( Sesuatu yang baru ).

Page 34: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

• Edukasi peneliti terhadap masyarakat atau industri terhadap hasil penelitian yang menunjang, demikian juga sebaliknya.

• Pendanaan atau bantuan biaya penelitian yang nantinya akan bermanfaat bagi masyarakat & industri.

TRANSFER TEKNOLOGI DAN KOMERSIALISASI HASIL

PENELITIAN

Page 35: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

SINERGITAS ANTARA ACADEMICIAN, BUSINESS &

GOVERMENT

ACADEMICIAN BUSINESS

Perlu ada interaksi dan kerjasama antara peneliti, industri dan pemerintah dalam rangka implementasi hasil penelitian.

Roadmap penelitian harus sejalan dengan kebutuhan user dan mendukung kebijakan pembangunan berkelanjutan.

GOVERMENT

Interaksi antara kelembagaan dalam

“pusaran spiral” sebagai proses transisi

tanpa akhir dan dinamis

Page 36: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

REKOMENDASI

• Peneliti harus mengetahui & memahami arah pembangunan bangsa, sehingga dengan demikian peneliti – peneliti mampu menghasilkan penelitian yang hasilnya dapat diaplikasikan untuk kemaslahatan bangsa & negara.

• Lembaga – lembaga penelitian tidak berjalan dengan sendiri, namun harus memahami kebutuhan masyarakat & industri, dengan demikian berjalan seiring.

• Kerjasama Peneliti, Pemerintah & Industri harus di tingkatkan, agar dapat meningkatkan daya saing bangsa.

• Peneliti – peneliti hendaknya mengembangkan penelitian sesuai dengan kondisi bangsa ini, sehingga hasil – hasil penelitian dapat diaplikasikan.

Page 37: Bahan Persentasi Dr.Syahrir 13 Juni UNM

TERIMA KASIH