bahan motivasi dan dawah Sombong sifat penghuni neraka

26
Sombong Sifat Penghuni Neraka “Kemuliaan adalah sarung-Nya dan kesombongan adalah selendang- Nya. (Allah berfirman:) Barangsiapa yang menyaiki-Ku (pada kedua sifat ini) maka Aku akan mengazabnya.” (HR. Muslim no. 2620)

Transcript of bahan motivasi dan dawah Sombong sifat penghuni neraka

Sombong Sifat Penghuni Neraka

“Kemuliaan adalah sarung-Nya dan kesombongan adalah selendang-Nya. (Allah berfirman:) Barangsiapa yang menyaiki-Ku (pada kedua

sifat ini) maka Aku akan mengazabnya.” (HR. Muslim no. 2620)

Luqman mewasiatkan kepada anaknya, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong), dan janganlah kamu berjalan di muka

bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)

Orang-orang yang sombong dan tinggi hati tidak berhak atas nikmat Akhirat, karena Allah menyiapkan Akhirat untuk, ”Orang-orang yang tidak ingin menyombongkan

diri dan berbuat kerusakan di muka bumi.” (QS. Al-Qashash: 83)

“Dikatakan (kepada mereka), “Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, dalam keadaan kekal di dalamnya” Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi

orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. Az-Zumar: 72)

“Maukah aku beritahukan kepada kalian siapa penghuni neraka?” Mereka menjawab, “Mau.” Beliau bersabda, “Setiap orang yang kasar, congkak dalam berjalan, dan

sombong.” (HR. Al-Bukhari no. 9417 dan Muslim no. 2853)

“Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi kesombongan.” Seorang laki-laki bertanya, “Sesungguhnya bagaimana jika seseorang menyukai apabila baju dan sandalnya bagus (apakah ini termasuk kesombongan)?”

Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah menyukai keindahan. Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim

no. 91)

”Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu

tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS. Al-Isra: 37)

Adapun jika kesombongan itu berkaitan dengan manusia lainnya dan merasa lebih mulia dibanding orang lain serta tidak merasa enggan/sombong dari penghambaan kepada Allah maka kesombongan yang semisal ini tidaklah menyebabkan pelakunya tidak dapat memasuki surga selamanya. Melainkan ia harus menerima adzab/siksa

dari perbuatannya tersebut jika telah bersih maka ia akan memasuki surga.

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah (sujud dalam rangka penghormatan dan pemuliaan) kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka

kecuali Iblis. Namun ia enggan dan sombong. Dia termasuk golongan orang-orang yang kafir”. (QS. Al Baqoroh [2] : 34).

Jika kesombongan sudah menghinggapi kita, kita akan merasa diri kita lebih tinggi dan sempurna dari yang lain, sehingga memandang rendah atau menghinakan orang lain.Ketika kita merasa paling tinggi, paling benar, sulit bagi kita untuk mendengarkan orang lain, hati kita pun tertutup dari kebenaran. Kita lupa bahwa hanya Allah yang Maha Tinggi, segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Allah dan bisa kita nikmati atas izin Allah SWT

“Orang orang yang sombong kelak di hari kiamat akan dikumpulkan seperti kawanan semut kecil, mereka di injak- injak oleh manusia, kemudian digiring ke neraka jahanam yang di sebut “bulas”, mereka ditimpuk api dari segala penjuru, mereka disiram lumpur racun dari lendir tubuh para penghuni neraka.” (HR. At-

Tirmidzi dari Amr bin Syuaib)

Ketika kita merasa paling tinggi, paling benar, sulit bagi kita untuk mendengarkan orang lain, hati kita pun tertutup dari kebenaran. Kita lupa bahwa hanya Allah

yang Maha Tinggi, segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Allah dan bisa kita nikmati atas izin Allah SWT

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim,

orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh , dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. (QS. An-Nisa:36).

“Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi kesombongan.” Seorang laki-laki bertanya, “Sesungguhnya bagaimana jika

seseorang menyukai apabila baju dan sandalnya bagus (apakah ini termasuk kesombongan)?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah menyukai

keindahan. Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim no. 91)

“Maukah aku beritahukan kepada kalian siapa penghuni neraka?” Mereka menjawab, “Mau.” Beliau bersabda, “Setiap orang yang kasar, congkak dalam berjalan, dan

sombong.” (HR. Al-Bukhari no. 9417 dan Muslim no. 2853)

“Kemuliaan adalah sarung-Nya dan kesombongan adalah selendang-Nya. (Allah berfirman:) Barangsiapa yang menyaiki-Ku (pada kedua sifat ini) maka Aku akan

mengazabnya.” (HR. Muslim no. 2620)

“Dikatakan (kepada mereka), “Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, dalam keadaan kekal di dalamnya” Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat

bagi orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. Az-Zumar: 72)

Orang-orang yang sombong adalah orang-orang yang tinggi hati di muka bumi. Ketinggian hati ini mendorong mereka untuk merusak tanaman, hewan, dan semua

yang ada di muka bumi. Ajaran-ajaran Ilahiyah dalam jumlah yang banyak lagi melimpah melarang kesombongan, takabur, dan tinggi hati.

“Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Quran yang merupakan kebenaran) lalu Allah menghapuskan

(pahala-pahala) amal-amal mereka”. (QS. Muhammad [47] : 9).

“Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan

mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al Baqoroh [2] : 217).

"Ya Lathif, lembutkanlah hati kami, sehingga menjadi lembut pula setiap tindakan yang kami lakukan. Lembutkanla hati kami untuk mudah menerima setiap ketetapan-Mu, lembutkanlah hati kami untuk mudah menerima segala perintah-Mu, sehinggga ia dapat kami jadikan sebagai penerang dalam hidup, sebagai pembimbing dalam langkah kami

Ya Lathif, lembutkanlah hati kami, agar kami dapat memahami dan menjalani takdirmu dengan keikhlasan dan kelapangan Karena tiada yang dapat membuatnya menjadi lapang selain Engkau wahai menguasa jagad

Doa agar dapat mengendalikan kemarahan

Ya Ghofar, ampunilah segala dosa kami dan kedua orang tua kami, ampunilah segala kehilafan dan kemarahan yang pernah kami lakukan, kemarahan yang pernah kami luapkan pada kedua orang tua kami, kemarahan yang pernah kami luapkan pada suami kami, anak-anak tak berdosa kami, teman-teman kami, tetangga-tetangga kami, guru-guru kami, murid-murid kami dan yang lainnya

Ya Shabur, berikanlah kesabaran pada kami dalam menghadapi setiap cobaan yang engkau berikan, sehingga tidak ada kemarahan dalam menghadapi cobaan tersebut

Doa agar dapat mengendalikan kemarahan

Ya Muqalibal Qulub, tetapkanlah hati kami, tetapkan ia untuk tetap komitmen dalam ikatanMu, tetapkan ia untuk terus mencari ridhaMu, sehingga setiap detik dari waktu yang kami lalui, setiap desah dari nafas yang terbuang, setiap tapak dari jalan yang kami susuri adalah ladang amal kebaikan, tetapkanlah hati kami, tetapkanlah ia pada jalan yang telah kau gariskan, tetapkanlah ia berpegang pada Qur'an dan SunahMu, sehingga kami tidak akan sesat pada jalan yang salah. Bersihkanlah ia dari penyakit-penyakit yang akan menggerogoti keimanan kami Ya Lathif, Ya Ghofar, Ya Shobur, Ya Muqolibal qulub, Amien Ya robbal `alamin

Doa agar dapat mengendalikan kemarahan

Allah azza wa jalla tidak lalai dan tidak tidur, Dia akan membalas orang-orang sombong yang tidak mau menerima nasihat dari al-Qur’an dan as-Sunnah atau bahkan melecehkan keduanya dengan balasan yang setimpal, cepat atau lambat. Oleh karena itu, apabila seorang dari kita pernah menolak kebenaran yang datang dari al-Qur’an dan as-Sunnah, hendaklah ia cepat bertaubat nasuha kepada Allah ta'ala, agar ia terhindar dari hukuman Allah di dunia dan akhirat.