Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

44
Tampaksiring, 19 April 2010 PEREKONOMIAN INDONESIA DITENGAH PEREKONOMIAN GLOBAL Disampaikan pada Raker ke III Presiden RI dengan para Menteri dan Gubernur se- Indonesia oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Bogor, 5 Agustus 2010 1

description

 

Transcript of Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

Page 1: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

Tampaksiring, 19 April 2010

PEREKONOMIAN INDONESIA DITENGAH PEREKONOMIAN

GLOBAL

Disampaikan pada Raker ke III Presiden RI dengan para Menteri dan Gubernur se- Indonesia

oleh

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

Bogor, 5 Agustus 2010

1

Page 2: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

KERANGKA PAPARANKERANGKA PAPARAN

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN GLOBAL

DAMPAK DAN ANTISIPASI TERHADAP KRISIS PEREKONOMIAN GLOBAL

PERKEMBANGAN EKONOMI NASIONAL TERKINI

SASARAN PEREKONOMIAN YANG AKAN DICAPAI

PENUTUP

2

Page 3: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN GLOBAL

3

Page 4: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

PEREKONOMIAN GLOBAL KELUAR DARI KRISIS

Pemberian stimulus fiskal dan moneter yang besar telah berhasil mengeluarkan perekonomian dunia dari resesi.

IMF dan OECD memperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh sebesar 4,6% pada tahun 2010. Sedangkan World Bank memperkirakan perekonomian dunia akan tumbuh sebesar 3,3%. Pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi dunia mengalami kontraksi sebesar -0.6%.

Kontribusi terbesar berasal dari pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang

LEMBAGA PROYEKSI 2010

RILIS DATA

IMF 4,6% Jul-10

WB 3,3% Jun-10

OECD 4,6% Mei-10

4

Page 5: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

AKTIVITAS PERDAGANGAN DUNIA MENINGKAT

Membaiknya perekonomian dunia memicu naiknya permintaan di pasar internasional, dan aktivitas perdagangan pun meningkat.

Pertumbuhan vol perdagangan dunia akan meningkat dari -10.7% di 2009 menjadi 9,0% di 2010.

Pertumbuhan Perdagangan Dunia negara-negara berkembang melampui negara maju

%

5

Page 6: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

RISIKO PEREREKONOMIAN GLOBAL: KONDISI FISKAL

Rasio Utang terhadap PDB

%

Defisit Anggaran (% PDB)

%

6

Pemberian stimulus fiskal membuat defisit anggaran membengkak, yang mengakibatkan hutang naik secara signifikan.

Keadaan ini memicu krisis kepercayaan terhadap keadaan fiskal negara-negera Eropa (Yunani, Spanyol, Irlandia dan Portugal), yang berpotensi mengganggu proses pemulihan ekonomi global.

Page 7: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

Ada indikasi awal krisis surat utang Eropa mulai memberi sentimen negatif di sektor Riil.

Terlihat dari Indeks produksi Manufaktur global, di AS dan China menurun sejak April 2010.

Melihat tren yang terjadi, pusat pertumbuhan ekonomi akan bergeser ke kawasan Asia Timur dimana Indonesia termasuk didalamnya. Hal ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan.

...RISIKO PEREREKONOMIAN GLOBAL: ADA INDIKASI MELAMBAT DI TRIWULAN II

Indeks Produksi Manufaktur

7

Page 8: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

DAMPAK DAN ANTISIPASI TERHADAP KRISIS PEREKONOMIAN GLOBAL

8

Page 9: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

PENGARUH KRISIS UTANG EROPA KE ASIA TERMASUK INDONESIA TERBATAS

Pangsa Pasar Ekspor Asia ke Uni EropaPangsa Pasar Ekspor Asia ke Uni Eropa%

Ekposur ekspor negara-negara Asia terhadap Eropa relatif kecil, khususnya negara-negara yang mengalami krisis utang.

Bila Eropa krisis, dampak terhadap Asia relatif terbatas. Selain itu Indonesia memiliki ketahanan makroekonomi yang baik

dan didukung oleh kekuatan permintaan domestik yang besar, sehingga lebih tahan terhadap gejolak krisis Eropa.

9

Page 10: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

ANTISIPASI TERHADAP KRISIS PEREKONOMIAN GLOBAL

Tetap meneruskan kebijakan fiskal yang prudent di tahun 2010 untuk mendorong perekonomian nasional.

Menjaga kesinambungan fiskal Penurunan subsidi yang tepat sasaran dan bertahap. Menjaga rasio utang terhadap PDB agar cenderung menurun

dalam jangka panjang. Menjaga defisit angaran tidak lebih dari 3% dari PDB. Untuk tahun 2010, defisit APBN diperkirakan sebesar 2,1% dari

PDB. Untuk tahun 2011, defisit APBN diperkirakan sebesar 1,7% dari

PDB.

Meskipun perekonomian Indonesia relatif tahan terhadap gejolak perekonomian Global, namun kita harus tetap mempersiapkan langkah-langkah antisipasi terhadap kemungkinan memburuknya perekonomian Eropa:

10

Page 11: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

... ANTISIPASI TERHADAP KRISIS PEREKONOMIAN GLOBAL

Menjaga komunikasi dengan pelaku pasar untuk meningkatkan pemahaman di antara pelaku pasar dan pemerintah, baik mengenai strategi kebijakan dan perkembangan yang terjadi.

Meningkatkan kepercayaan investor melalui pemantapan stabilitas ekonomi makro dan pertumbuhan ekonomi.

Meningkatkan iklim investasi untuk menjaga aliran modal yang masuk ke dalam negeri.

11

Page 12: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

PERKEMBANGAN EKONOMI NASIONAL TERKINI

12

Page 13: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

Pemulihan perekonomian dunia turut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih cepat.

PadaTriwulan I dan II ekonomi tumbuh 5,7% dan 6,2% (YoY).

Melihat tren ini, kita merasa optimis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8% pada tahun 2010 dapat tercapai, bahkan ada potensi pertumbuhan akan lebih tinggi.

PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA

2007 201020092008

13

Page 14: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

Provinsi Tingkat PertumbuhanNAD 2,4Sumatera Utara 6,3Sumatera Barat 4,1Riau 2,5Jambi 6,6Sumatera Selatan 5,7Bengkulu 6,4Lampung 5,7Kep. Bangka Belitung 6,6Kep. Riau 8,3DKI Jakarta 6,3Jawa Barat 6,8Jawa Tengah 6,6DI Yogyakarta 4,4Jawa Timur 6,2

PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

Pertumbuhan Ekonomi Semester I 2010 (YoY %)

Page 15: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

Provinsi Tingkat PertumbuhanBanten 5,6Bali 5,1Nusa Tenggara Barat 14

Nusa Tenggara Timur 4,8Kalimantan Barat 5,1Kalimantan Tengah 6,5Kalimantan Selatan 5,7Kalimantan Timur 7,5Sulawesi Utara 6,8Sulawesi Tengah 12Sulawesi Selatan 8,6Sulawesi Tenggara 8,6Gorontalo 7,8Sulawesi Barat 15,1Maluku 6,3Maluku Utara 8,8Papua Barat 5,7Papua -14,9

... PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

Page 16: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

16

Pertumbuhan Ekonomi Semester I 2010 (YoY %)

PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

Catatan: Pertumbuhan Papua sebesar -14,9 persen termasuk aktivitas Freeport

dan pertambangan Migas yang kontribusinya sebesar 56,19 persen. Turunnya produksi yang signifikan dari Freeport menyebabkan pertumbuhan yang negatif.

Tanpa Freeport dan pertambangan Migas, ekonomi Papua tumbuh sebesar 9,01 persen pada semester I.

5,9%

Page 17: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

IHSG dan Nilai Tukar

Surat Utang Pemerintah

KONDISI EKONOMI MAKRO TETAP STABILKONDISI EKONOMI MAKRO TETAP STABIL

Minat investor terhadap SUN meningkat.

Akibatnya nilai transaksi meningkat signifikan dan yield SUN 5 tahun turun dibawah 8 %.

Beban bunga utang baru menjadi lebih rendah

Prospek ekonomi yang cerah direspon positif oleh investor .

Akibatnya rupiah menguat di kisaran Rp 9.000 per USD dan IHSG menguat ke atas level 3000.

IHSG (Kanan)

USD/IDR (Kiri)

Page 18: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

PENINGKATAN CADANGAN DEVISA DI DUKUNG OLEH ARUS BARANG DAN ARUS MODALPENINGKATAN CADANGAN DEVISA DI DUKUNG OLEH ARUS BARANG DAN ARUS MODAL

NERACA TRANSAKSI BERJALAN

NERACA TRANSAKSI BERJALAN

NERACA MODAL PORTOFOLIO

NERACA MODAL PORTOFOLIO

Kinerja ekspor yang kuat, dan aliran modal masuk yang besar, mendukung pertumbuhan cadangan devisa kita.

Namun, kita harus mewaspadai tingginya aliran investasi portofolio yang masuk.

CADANGAN DEVISA

(Juni 2010)

CADANGAN DEVISA

(Juni 2010)

Miliar USD

Miliar USD

Miliar USD

18

Page 19: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

19

Page 20: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

PERTUMBUHAN KONSUMSI RUMAH TANGGA MASIH CUKUP KUAT

20

4,0%3,2%

5,0% 5,3%4,9% 5,2% 5.3% - 5.5%

0%

2%

4%

6%

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

KKonsumsi Rumah Tangga (Share 2011:58,6%)

Konsumsi rumah tangga memberi kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sekitar 58,6% pada tahun 2011.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga cukup kuat dan cenderung meningkat dengan perkiraan 5,2% pada tahun 2010 dan pada kisaran 5,3%-5,5% pada tahun 2011.

Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga

20

Page 21: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

PERKEMBANGAN KONSUMSI MASYARAKAT MASIH KUATPERKEMBANGAN KONSUMSI MASYARAKAT MASIH KUAT

Penjualan Mobil

Konsumsi Listrik (PLN)

Kuatnya konsumsi masyarakat ditunjukkan, antara lain oleh:

Penjualan mobil yang meningkat pesat. Pada semester pertama 2010 pertumbuhan penjualan mobil rata-rata diatas 70%.

Konsumsi listrik yang terus meningkat. Pada semester pertama tahun 2010 pertumbuhan konsumsi listrik rata-rata diatas 10%.

Page 22: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

Sumber: Kementerian Keuangan-RI

Kekuatan konsumsi juga tercermin dalam peningkatan transaksi penjualan (ppn).

Pertumbuhan PPN tahun 2010 sudah positif dan pada bulan Juni 2010 pertumbuhan total PPN sudah mencapai 18,8%.

46,1%

18,8%

3,3%

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%2

00

9-J F M A

Me

Jn Jl

A S O N D

20

10-J

** F M A M J

PPN DN

PPN Impor

Total PPN

z

... PERKEMBANGAN KONSUMSI MASYARAKAT MASIH KUAT

... PERKEMBANGAN KONSUMSI MASYARAKAT MASIH KUAT

22

Page 23: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

Tekanan Inflasi Meningkat

PERKEMBANGAN TERAKHIR INFLASIPERKEMBANGAN TERAKHIR INFLASI

Pada bulan Juni dan Juli 2010, Inflasi mencapai 0,97% dan 1,57% (mtm), sehingga inflasi tahun berjalan s.d bulan Juli 2010 mencapai 4,02% (Ytd), atau 6,22% (YoY).

Kenaikan inflasi terutama didorong oleh kenaikan harga bahan makanan.

Pemerintah akan terus meningkatkan ketersediaan bahan pokok dan distribusinya terutama pada daerah-daerah yang mengalami kenaikan harga agar daya beli masyarakat tidak tergerus.

Kebijakan diarahkan untuk menstabilkan harga-harga dengan memperlancar distribusi dan intervensi APBN (operasi pasar, pasar murah, raskin, dan kebijakan fiskal lainnya).

% Ytd

23

Page 24: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

Perkembangan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

24

Page 25: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

Pertumbuhan PMTB (%)

10,9%

2,6%

9,3%11,9%

3,3%

8,7%11.0%-11.2%

0%4%8%

12%16%

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

I Investasi 2011: Share 32.1%

PMTB memberi kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sekitar 32,1% pada tahun 2011.

Pertumbuhan PMTB mulai meningkat, dengan perkiraan 8,7% pada tahun 2010 dan pada kisaran 11,0%-11,2% pada tahun 2011.

25

Page 26: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

PMTB MENINGKAT

Selama periode 2007-2009 PMTB berdasarkan harga berlaku naik dari Rp 985,6 (2007) menjadi Rp 1.743,7 triliun (2009) atau meningkat hampir 77%.

Namun jika dihitung berdasarkan harga konstan tahun 2000, PMTB (riil) meningkat dari Rp. 441,3 trilliun menjadi Rp. 510,1 triliun atau sekitar 15%.

Perkembangan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 2007-2010*

26

Page 27: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

Realisasi PMA dan PMDN mengalami kenaikan pada beberapa triwulan terakhir.

Pada triwulan I 2010 realisasi mencapai Rp. 42,1 Triliun.

Sampai dengan triwulan II 2010 realisasi PMA & PMDN naik sebesar 55,8% (y-o-y) atau mencapai sebesar Rp. 92,9 triliun.

TARGET DAN REALISASI PMA DAN PMDNRp. Triliun

27

Page 28: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

Kenaikan Impor Barang Modal Menunjukkan Naiknya InvestasiKenaikan Impor Barang Modal Menunjukkan Naiknya Investasi

Juta USDPertumbuhan

28

Page 29: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

Suku Bunga Menurun Pertumbuhan Kredit Mulai Naik

DIDUKUNG OLEH BUNGA PINJAMAN DAN PERTUMBUHAN KREDITDIDUKUNG OLEH BUNGA PINJAMAN DAN PERTUMBUHAN KREDIT

29

Page 30: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

Perkembangan Perdagangan Internasional

30

Page 31: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

EKSPOR DAN IMPOR DIPERKIRAKAN TETAP TUMBUH POSITIF

-9,7

14,2

11.3-11.5

16,6

9,4 8,5 9,510,0

8,6 9,1

17,2

-15,0

17,8

12.5-12.7

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Ekspor Impor

31

Ekspor memberi kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sekitar 25,4% dan Impor sebesar 23,0% pada tahun 2011.

Pertumbuhan Ekspor cukup kuat dan cenderung meningkat dengan perkiraan 14,2% pada tahun 2010 dan pada kisaran 11,3%-11,5% pada tahun 2011.

%

31

Pertumbuhan Ekspor Impor

Page 32: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

PERSENTASE NILAI IMPOR MENURUTGOLONGAN PENGGUNAAN BARANGPERSENTASE NILAI IMPOR MENURUTGOLONGAN PENGGUNAAN BARANG

Impor di dominasi oleh Bahan Baku/Penolong.

Pada semester pertama tahun 2010 73,49% impor merupakan bahan baku/penolong, 19,11% impor Barang Modal dan 7,40% barang Konsumsi

32

Page 33: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

KINERJA EKSPOR MEMBAIK

Kinerja ekspor dan impor juga meningkat seiring pemulihan ekonomi global dan menguatnya permintaan dalam negeri.

Ekspor Indonesia masih memiliki daya saing meskipun nilai tukar rupiah cenderung menguat

Per Bulan Juni 2010

33

Page 34: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

34

Page 35: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

KONSUMSI PEMERINTAH

Konsumsi pemerintah memberi kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sekitar 9,6% pada tahun 2011.

Pertumbuhan konsumsi pemerintah cukup kuat dan cenderung meningkat dengan perkiraan 8,8% pada tahun 2010 dan pada kisaran 6,3%-6,5% pada tahun 2011.

6,6%

9,6%

3,9%

10,4%

15,7%

8,8%

6.3%-6.5%

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

14%

16%

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Konsumsi Pemerintah (Share 2011 : 9,6% PDB)

35

Page 36: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

UTANG PEMERINTAH

Pada 2010 Rasio utang terhadap PDB akan turun menjadi 27%.

%

36

Page 37: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

NAMUN, PENYERAPAN APBN BELUM OPTIMAL

Penyerapan belanja Negara tiap tahun mengalami peningkatan

Namun demikian, pencairan DIPA K/L hampir 50% terjadi pada kuartal ke IV.

Penyerapan Belanja Negara

(%)

(%)Pola Pencairan Belanja K/L tiap

Kuartal (%) dalam beberapa tahun

37

Page 38: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

Tingkat Kemiskinan, Tingkat Pengangguran dan Pendapatan Perkapita

38

Page 39: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

Peningkatan kesejahteraan terlihat dari turunnya tingkat pengangguran dari 9,1% di 2007 menjadi 7,4% di 2010 , angka kemiskinan menurun dari 16,6% menjadi sekitar 13% di 2010, dan Pendapatan Per Kapita meningkat dari USD 1.947 di 2007 menjadi USD 2.590 di 2009.

Meskipun demikian, daerah yang pengurangan tingkat pengangguran dan kemiskinannya masih lambat perlu mendapat perhatian lebih lanjut.

... TINGKAT KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN MENURUN

... PENDAPATAN PERKAPITA MENINGKAT

... TINGKAT KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN MENURUN

... PENDAPATAN PERKAPITA MENINGKAT39

Pendapatan Per Kapita

Page 40: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

SASARAN PEREKONOMIAN YANG AKAN DICAPAI

40

Page 41: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

2010 2011 2012 2013 2014

Harga Riil Konstan Tahun 2000 (Rp Ribu, sumbu kiri)

PDB per Kapita (US$, sumbu kanan)

PDB per Kapita (US$ - kurs 9000, sumbu kanan)

SASARAN RPJMN 2010-2014SASARAN RPJMN 2010-2014

RPJMN 2010-2014

Pertumbuhan Ekonomi

Rata-rata 6,3 – 6,8 persen per tahunSebelum 2014 tumbuh 7 persen, tahun 2014 berkisar 7- 7,7 persen.

InflasiRata-rata 4 - 6 persen pertahun

Tingkat Pengangguran

5 – 6 persen pada akhir tahun 2014

Tingkat Kemiskinan

8 – 10 persen pada akhir tahun 2014

Pendapatan per kapita 2010 – 2014Rp 000 US$

41

Page 42: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

PENUTUP

Pertumbuhan akan semakin melaju apabila kita dapat memperbaiki iklim investasi, mendorong ekspor, memperluas pasar domestik dan mempertahankan daya beli masyarakat.

Pertumbuhan akan semakin melaju apabila kita dapat memperbaiki iklim investasi, mendorong ekspor, memperluas pasar domestik dan mempertahankan daya beli masyarakat.

Walaupun perekonomian global mengindikasikan belum sepenuhnya pulih namun terus tumbuh, dan perekonomian Asia, termasuk Indonesia, akan terus tumbuh dengan pesat.

Walaupun perekonomian global mengindikasikan belum sepenuhnya pulih namun terus tumbuh, dan perekonomian Asia, termasuk Indonesia, akan terus tumbuh dengan pesat.

Pertumbuhan ekonomi nasional didukung oleh konsumsi, investasi, dan ekspor yang kuat.

Pertumbuhan ekonomi nasional didukung oleh konsumsi, investasi, dan ekspor yang kuat.

42

Page 43: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

PENUTUP

Pemerintah Pusat dan Daerah harus mampu bersinergi dalam menjaga stabilitas harga pangan pokok, memperbaiki iklim investasi dan mempercepat penyiapan dan penyerapan anggaran.

Pemerintah Pusat dan Daerah harus mampu bersinergi dalam menjaga stabilitas harga pangan pokok, memperbaiki iklim investasi dan mempercepat penyiapan dan penyerapan anggaran.

Belanja pemerintah sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, karena itu efektifitas, ketepatan waktu dan ketepatan sasaran merupakan sesuatu yang mutlak harus dipenuhi.

Belanja pemerintah sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, karena itu efektifitas, ketepatan waktu dan ketepatan sasaran merupakan sesuatu yang mutlak harus dipenuhi.

43

Page 44: Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III

TERIMA KASIH

44