BAHAN MADING

4
BAHAN MADING http://pmrpeduli.blogspot.com HUMOR SEJENAK Prosesi Pemakaman Para Dokter Pada suatu hari, seorang dokter spesialis jantung meninggal dunia. Untuk mengenang jasa-jasanya, teman-teman dokter di RS tempat almarhum bertugas sepakat untuk membuatkan sebuah peti mati berbentuk jantung. Dan, acara penguburan pun berjalan dengan khidmat. Satu bulan berselang, seorang dokter spesialis mata meninggal dunia. Seperti prosesi sebelumnya, teman-teman dokter itu sepakat untuk membuatkan peti mati berbentuk mata. Dan, prosesi penguburan pun berjalan dengan khidmat. Setelah prosesi penguburan selesai, seluruh keluarga dan teman almarhum meninggalkan areal pemakaman. Namun, hanya satu orang saja yang masih merenung sendirian di pinggir kuburan yang masih basah itu. Akhirnya, salah seorang dokter segera menghampirinya, menepuk pundaknya, dan berkata, “Sudahlah, kamu mesti tabah. Saya mengerti, Almarhum merupakan sahabat karibmu di rumah sakit! Pasti kamu sangat kehilangan dengan kepergian beliau!” “Bukan itu… saya hanya memikirkan, bagiamana kelak kalau saya meninggal,” jawab dokter spesialis penyakit kelamin itu sambil berlalu. Obat Panas Seorang dokter melihat pasiennya yang sedang membuat kopi, kemudian memasukkan sebutir obat ke dalamnya. Dengan penasaran dokter bertanya kepada si pasien. Dokter : "Obat apa yang kamu masukan ke kopimu?" Pasien : "Obat penurun panas, biar kopinya cepat dingin." Buang air seperti biasa Ini merupakan percakapan antara dokter dengan seorang pasien yang kena muntaber. Dokter : Sakit apa,…? Pasien : Anu dok,… mual-mual dan muntah-muntah. Dokter : Buang air besarnya bagaimana,…? Pasien : Seperti biasa dok, jongkok…

description

bahan mading PE EM ER

Transcript of BAHAN MADING

Page 1: BAHAN MADING

BAHAN MADING

http://pmrpeduli.blogspot.com

HUMOR SEJENAK

Prosesi Pemakaman Para DokterPada suatu hari, seorang dokter spesialis jantung meninggal dunia. Untuk mengenang jasa-jasanya, teman-teman dokter di RS tempat almarhum bertugas sepakat untuk membuatkan sebuah peti mati berbentuk jantung. Dan, acara penguburan pun berjalan dengan khidmat.Satu bulan berselang, seorang dokter spesialis mata meninggal dunia. Seperti prosesi sebelumnya, teman-teman dokter itu sepakat untuk membuatkan peti mati berbentuk mata. Dan, prosesi penguburan pun berjalan dengan khidmat.Setelah prosesi penguburan selesai, seluruh keluarga dan teman almarhum meninggalkan areal pemakaman. Namun, hanya satu orang saja yang masih merenung sendirian di pinggir kuburan yang masih basah itu.Akhirnya, salah seorang dokter segera menghampirinya, menepuk pundaknya, dan berkata, “Sudahlah, kamu mesti tabah. Saya mengerti, Almarhum merupakan sahabat karibmu di rumah sakit! Pasti kamu sangat kehilangan dengan kepergian beliau!” “Bukan itu… saya hanya memikirkan, bagiamana kelak kalau saya meninggal,” jawab dokter spesialis penyakit kelamin itu sambil berlalu.Obat Panas Seorang dokter melihat pasiennya yang sedang membuat kopi, kemudian memasukkan sebutir obat ke dalamnya.Dengan penasaran dokter bertanya kepada si pasien.Dokter : "Obat apa yang kamu masukan ke kopimu?"Pasien : "Obat penurun panas, biar kopinya cepat dingin."Buang air seperti biasaIni merupakan percakapan antara dokter dengan seorang pasien yang kena muntaber.Dokter : Sakit apa,…?Pasien : Anu dok,… mual-mual dan muntah-muntah.Dokter : Buang air besarnya bagaimana,…?Pasien : Seperti biasa dok, jongkok…

Rumus CintaRumus cinta:Benci x benci = sukaSuka + suka = cintaCinta – suka = pudarCinta : 2 = selingkuhSelingkuh 2x = ketahuanKetahuan 2x = putusPutus 1x = ST12 (Cari Pacar Lagi)

Page 2: BAHAN MADING

Membuat Terobosan Baru Bagi PMI Makassar http://kabarmakassar.com/

BERBICARA SOAL generasi muda yang berprestasi dan sukses, maka tokoh yang satu ini akan termasuk di dalamnya. Maklum saja, selain sukses dalam bisnis dan karier, tokoh muda ini pernah menjadi Ikon Pemuda Berpengaruh Kota Makassar Bidang Sosial dari MarkPlus & Co, Hermawan Kertajaya.

Syamsu Rizal Mi, S.Sos, M.Si, yang saat ini menjabat sebagai ketua umum PMI Cabang Makassar memang layak untuk disebut tokoh muda berpengaruh. Dalam usia yang relatif muda, berbagai posisi strategis telah didudukinya. Mulai dari menjadi komisaris di berbagai perusahaan hingga organisasi sosial kemasyarakatan.

Misalnya saja, ia juga menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional Demokrat Sulsel, Ketua Umum Majelis Pengurus Wilayah ICMI Muda Sulawesi Selatan, Direktur Utama PT Panca Wahid Multi Barakka.

Bakatnya untuk menjadi seorang organisator, sudah terlihat sejak duduk di bangku kuliah. Berbagai posisi strategis di organisasi kemahasiswaan berhasil didudukinya, mulai dari Dewan Mahasiswa (DEMA) Universitas Hasanuddin, hingga Ketua Umum Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Hasanuddin.

Sehingga tidaklah mengherankan ketika menjadi anggota DPRD kota Makassar, dia digelari vokalisnya DPRD Makassar, karena banyaknya selalu melakukan kritikan-kritikan kepada kebijakan pemerintah yang dianggapnya tidak berpihak kepada rakyat.

“Itu hal yang wajar, sebagai wakil rakyat, saya berhak untuk memperjuangkan nasib mereka,” ujarnya merendah.

Lelaki kelahiran Benteng Selayar 30 Juni 1973 itu, mengaku menikmati hidupnya apa adanya serta mensyukuri semua rezki yang diberikan Allah SWT, sehingga tidak ada beban dalam menjalani kehidupan.

Begitu pula saat terpilih menjadi ketua PMI Kota Makassar, suami dari Mellia Fersini, SE ini menilai jika posisi itu sebagai kepercayaan dan amanat dari masyarakat yang harus di embannya. Menurutnya, bekerja di PMI lebih memiliki suka dan duka tersendiri, karena ia menganggap pekerjaan ini merupakan pekerjaan kemanusian yang membutuhkan kerelaan dan keikhlasan.

“Namanya juga pekerjaan sosial, butuh banyak kerelaan dan keikhlasan serta pengorbanan, dalam menjalankannya, bekerja demi kemanusian, itu harus ditanamkan dalam hati, sehingga bisa menikmati pekerjaan sebagai pekerja kemanusian dan relawan,” cetus mantan wakil ketua KNPI kota Makassar selama dua periode tersebut.

Lelaki yang memiliki hobi olahraga dan traveling ini, menjelaskan bahwa kondisi PMI sendiri saat ini

Page 3: BAHAN MADING

masih perlu banyak pembenahan, untuk meningkatkan kinerja dan pelayananya kepada masyarakat.

“Yang dihadapi oleh PMI saat ini sangatlah kompleks. Mulai dari masalah anggaran, ketersediaan darah hingga masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berdonor,” paparnya lagi. Selama ini lanjutnya, PMI hanya mengandalkan donator dalam menjalankan operasionalnya karena tidak ada bantuan anggaran sama sekali baik dari APBD atau APBN. Sehingga dalam menjalankan aktivitasnya para relawan harus benar-benar menjadi relawan murni bahkan harus mengorban dana pribadi mereka untuk menjalankan tugasnya.

“Terkadang ada relawan, tengah malam harus ke rumah sakit karena dibutuhkan, mereka harus menggunakan dana sendiri untuk biaya transportasinya, tapi mereka tidak pernah protes, mereka ikhlas melakukannya,” ujarnya.

Karenanya, lelaki yang akrab dipanggil Daeng Ical ini, ke depannya akan membuat berbagai terobosan, agar PMI bisa lebih berkiprah dan eksis ditengah masyarakat. Beberapa programnya, misalnya penggalangan dana, dari donatur untuk PMI, apakah itu dalam bentuk darah, dana dalam bentuk uang dan bantuan lainnya. Dan itu akan di lakukan secara terbuka dan transparan, sehingga donatur bisa mengetahui jika sumbangan mereka diperuntukkan buat apa saja. Program lain juga adalah demi menggalakan pentingnya berdonor darah.

“Selama ini masyarakat beranggapan bahwa berdonor itu, bisa membuat orang lemah, mudah sakit dan bisa membuat daya tahan lemah rendah, nah persepsi inilah yang akan kita luruskan, bahwa justru dengan berdonor secara rutin darah akan menjadi bersih dan hidup lebih sehat,” ujar ayah dari orang putri ini.

Lelaki yang sedang menyelesaikan program Doktor Manajemen Kebijakan Publik ini juga mengaku, PMI akan menggelar kampanye baik lewat media dan kegiatan lainnya untuk menggugah kesadaran akan pentingnya berdonor darah. Selai itu, PMI Makassar diupayakan untuk melakukan penggalangan donor darah massal di mana-mana dengan melibatkan stake holder terkait.

“Sedang untuk meningkatkan kesejahteraan para relawan, kita lakukan beberapa pelatihan dan beberapa relawan jadi narasumber dan instruktur, sehingga mereka bisa mendapatkan honor, dan ini yang sedang kita jalankan,” ujarnya pada KabarMakassar.

Menurutnya, PMI ke depannya harus bisa menggerakkan masyarakat untuk menumbuhkan rasa kemanusian, sehiggga akan tumbuh rasa peduli sesama.

“Ini yang terpenting adanya kesadaran dalam masyarakat akan pentingnya rasa kemanusian dan peduli antar sesama sehingga dalam masyarakat akan tumbuh saling tolong-menolong setiap saat,“ ujarnya di akhir wawancara. [KM]