Bahan Kuliah Diare Akut

20

Transcript of Bahan Kuliah Diare Akut

PENDAHULUAN

Diare akut (gastroenteritis) pada Dewasa : 99.000.000 kasus, USA : 8.000.000 dokter, 250.000 dirawat di RS tiap tahun (1,5% pasien dewasa). Kematian anak/lansia kejadian negara berkembang 2-3 kali dibanding negara maju.

DEFENISI

Diare : 1. buang air besar (defekasi), tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air pada tinja > 200 gr atau > 200 mL/24 jam.

2. Kriteria frekwensi BAB encer > 3 x per hari, BAB encer dapat/tanpa disertai lendir dan darah

Diare akut < 15 hr. World Gastroenterology Organization global guidelines 2005 : passage tinja yg cair/lembek dgn jlh > normal selama < 14 hr.

KLASIFIKASI

lama waktu diare (Akut atau Kronik) – 15 hr (luar negeri 1 bulan, 3 bulan) mekanisme patofisiologik : osmotik atau sekretorik dll berat atau ringan diare; kecil atau besar penyebab infeksi atau tidak : infektif atau non infektif penyebab organik atau tidak : organik atau fungsional

ETIOLOGI

Disebabkan : - infeksi (bakteri,parasit, virus)- keracunan makanan- efek obat obatan dll

WGO global guidelines 2005 : - bakteri- virus- parasit- non infeksi

Keadaan Resiko dan Kelompok Resiko Tinggi Yang Mungkin Mengalami Diare Infeksi :

1. Baru saja berpergian ke negara berkembang, daerah tropis, kelompok perdamaian dan pekerja sukarela, sering berkemah(dasar berair)2. Makanan atau makan yg tdk biasa : makanan laut (shell fish) terutama mentah, makanan cepat saji (fast food), banket dan piknik.3. Homoseksual, pekerja seks, pengguna obat iv, resiko infeksi HIV, sindroma usus homoseks (Gay Bowel

syndrome) sindrom defisiensi kekebalan didapat (Acquired Immune Deficiency Syndrome)

4. Baru saja menggunakan obat anti mikroba pada institusi : institusi kejiwaan / mental,rumah2

perawatan, rumah sakit

EPIDEMIOLOGI

WGO global guidelines 2005 :

PATOFISIOLOGI /PATOMEKANISME

1. Osmolaritas intraluminal yg disebut diare osmotik 2. Sekresi cairan & elektrolit meninggi disebut diare sekretorik3. Malabsorbi asam empedu, Malabsorbi lemak4. Defek sistem pertukaran anion / transport elektrolit aktif di enterosit.5. Motilitas dan waktu transit usus abnormal6. Gangguan permeabilitas usus7. Inflamasi dd usus (diare inflamatorik)8. Infeksi dd usus (diare infeksi)

Diare osmotik: tekanan osmotik intralumen dari usus halus yg disebabkan obat obatan / zat kimia yg hiperosmotik (MgSO4 , Mg (OH)2, malabsorpsi umum dan defek dalam absorpsi mukosa usus misal pada defisiensi disararidase, malabsorpsi glukosa / galaktosa.

Diare sekretorik : sekresi air dan elektrolit dari usus, menurunnya absorpsi, secara klinis vol. tinja banyak sekali. Penyebab : efek enterotoksin, pada infeksi Vibrio cholerae, atau Escherichia coli, peny. yg menghasilkan hormon (VIPoma), reseksi ileum (ggn absorpsi garam empedu) dan efek obat laksatif(dioctyl sodium sulfosuksinat dll)

Malabsorbi asam empedu, Malabsorbi lemak : ggn pembentukan/ produksi micelle empedu dan penyakit 2 sal. bilier dan hati

Defek sistem pertukaran anion / transport elektrolit aktif di enterosit : adanya hambatan mekanisme transport aktif Na+K+ ATP ase di enterosit dan absorpsi Na+ dan air yg abnormal.

Motilitas dan waktu transit usus abnormal : disebabkan hipermotilitas & iregularitas motilitas usus sehingga menyebabkan absorpsi yg abnormal di usus halus.

Ggn permeabilitas usus: disebabkan permeabilitas usus yg abnormal disebabkan adanya kelainan morfologi membran epitel spesifik pada usus halus

Inflamasi dd usus (diare inflamatorik) : disebabkan adanya kerusakan mukosa usus karena proses inflamasi, sehingga terjadi produksi mukus yg berlebihan dan eksudasi dan elektrolit ke dalam lumen, ggn absorpsi air - elekrolit. Inflamasi mukosa usus halus dapat disebabkan infeksi (disentri Shigella) atau non infeksi (kolitis ulseratif dan penyakit Crohn)

Diare infeksi : infeksi oleh bakteri merupakan penyebab tersering dari diare.

PATOGENESIS

Yang berperan pada diare akut :1. Faktor Kausal (agent) : daya penetrasi yg dapat merusak sel mukosa, kemampuan memproduksi toksin yg mempengaruhi sekresi cairan usus halus serta daya lekat kuman.2. Faktor Penjamu (host) : kemampuan tubuh utk mempertahankan diri terhadap organisme yg dapat menimbulkan diare akut , terdiri dari :

- keasaman lambung- motilitas usus- imunitas - lingkungan mikroflora usus

Patogenesis diare karena infeksi bakteri/parasit terdiri atas :

- Diare karena bakteri non invasif (enterotoksigenik) : bakteri yg tidak merusak mukosa - Diare karena bakteri /parasit invasif (enterovasif) : bakteri yang merusak (invasif).

DIAGNOSIS

Berdasarkan : - Anamnesis- pemeriksaan fisik- pemeriksaan penunjang

Anamnesis : pasien dgn diare akut datang dengan berbagai gejala klinik tergantung penyebab penyakit

dasar.keluhan diare berlangsung < 15 hr.

Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi 3 tingkatan :1.Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5% BB) 2.Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8% BB)3.Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10% BB)

Pemeriksaan fisik : status volume dinilai dgn memperhatikan perubahan ortostatik pada tek. Darah dan nadi, temp. tubuh dan tanda toksisitas.

pemeriksaan abdomen secara seksama penting

Pemeriksaan Penunjang : pada pasien dehidrasi atau toksisitas berat atau diare berlangsung beberapa hari, diperlukan pemeriksaan penunjang sbb :

1. Pemeriksaan darah tepi lengkap: (Hb, Ht, Leukosit, hitung jenis leukosit) , kadar elektrolit serum, ureum dan kreatinin, pemeriksaan tinja, pemeriksaan enzym-linked immunosorbent assay (ELISA) mendeteksi giardiasis dan test serologic amebiasis dan foto x-ray abdomen.

2. Rektoskopi dan sigmoidoskopi perlu dipertimbangkan pada pasien - pasien toksik, pasien dgn diare berdarah,pasien dgn diare akut persisten.

3. Pada AIDS yg mengalami diare , Kolonoskopi perlu dipertimbangkan karena kemungkinan penyebab

infeksi atau limfoma di daerah kolon kanan. Biopsi mukosa sebaiknya dilakukan jika mukosa terlihat inflamasi berat.

PENENTUAN DERAJAT DEHIDRASI

Derajat dehidrasi dapat ditentukan berdasarkan :

1.Keadaan klinis : ringan, sedang dan berat2.Berat Jenis Plasma : pada dehidrasi BJ plasma meningkat

a. Dehidrasi berat : BJ plasma 1,032 – 1,040 b. Dehidrasi sedang : BJ plasma 1,028 – 1,032c. Dehidrasi ringan : BJ plasma 1,025 – 1,028

3. Pengukuran Central Venous Pressure (CVP)Bila CVP +4 s/d + 11 cm H2) : normalSyok atau dehidrasi maka CVP kurang dari +4 cm H2O

DIAGNOSIS BANDING :

- Pasien diare akut disertai deman dan tinja berdarah- Diare akut tanpa demam ataupun darah tinja

PENATALAKSANAAN DIARE AKUT

- Rehidrasi - Diet- Obat anti - diare- Obat antimikroba

Diet : - mutuh makan, kecuali muntah2

- minum banyak air, sari buah, the, tanpa gas- susu sapi dihindarkan, alklohol, kopi,

meningkatkan motilitas dan sekresi usus

Obat Anti diare : - loperamide - antisekretorik Hidrasec - atapulgite 4 x 2 tab

obat mengeraskan tinja - smectite 3 x 1

KESIMPULAN

Pada diare akut harus dilakukan anamnesis dan pemeriksaan klinis yang baik untuk menentukan diagnosis penyebab diare akut dan ada / tidaknya dehidrasi.