Kejadian 29: 15-30 (Selasa, 22)

Perjumpaan Yakub dengan Rahel memberi kesan tersendiri bagi Yakub sehingga akhirnya ia jatuh cinta kepada Rahel dan berencana mengambil Rahel menjadi istrinya. Namun untuk mendapatkan Rahel, ada serentet perjuangan panjang yang harus dilakukan oleh Yakub.

1. Ayat 15-19: Penawaran apa yang diajukan Laban? Bagaimana jawaban Yakub?2. Ayat 20: Bagaimana keadaan Yakub ketika menjalani kesepakatan awal itu?3. Ayat 21-25: Apa yang dilakukan Laban pada Yakub setelah 7 tahun masa pengabdian

Yakub?4. Ayat 26-30: Kesepakatan apa lagi yang dibuat Laban dengan Yakub untuk mendapatkan

Rahel?5. Jika Anda menjadi seperti Yakub, termasuk dengan semua masa lalunya, pelajaran hidup

apa yang bisa Yakub dapatkan melalui ‘episode’ hidupnya di perikop hari ini?

RenunganYakub yang biasa menggunakan trik-trik liciknya untuk mendapatkan segala keinginannya, kali ini gilirannya yang ditipu orang lain dan tidak lain adalah pamannya sendiri. 7 tahun lamanya ia bekerja sesuai kesepakatannya dengan Laban demi mendapatkan Rahel menjadi istrinya. Tetapi di akhir tahun ketujuh barulah Laban mengungkapkan bahwa adat tradisi yang berlaku adalah Yakub harus menikahi Lea terlebih dahulu sebagai kakak dari Rahel. Semua itu dilakukan Laban dengan diam-diam hingga Yakub tidak mengetahui bahwa yang ia nikahi bukan Rahel. Jika kita melihat siapa Yakub, maka praktik yang seperti ini sebenarnya tidak asing baginya sebab ia pun pernah melakukannya kepada kakak dan ayahnya sendiri. Melalui peristiwa ini Yakub akan mengetahui dengan lebih baik bagaimana rasanya menjadi korban penipuan. Tentu menyakitkan dan membuat geram. Allah seakan memberikan cermin kepada Yakub melalui sosok Laban agar Yakub dapat melihat siapa dirinya dan apa yang selama ini juga telah ia lakukan. Dan terlebih penting dari itu, Allah ingin Yakub belajar arti sebuah perjuangan yang keras dan sungguh-sungguh demi mendapatkan apa yang diinginkannya. Melalui peristiwa ini kita dapat melihat perbandingan yang berkebalikan antara menipu dan berjuang dengan keras dan jujur. Seringkali tipuan memang menjadi jalan yang paling mudah untuk dilakukan ketimbang usaha yang jujur. Orang yang suka menipu berarti orang yang tidak mau berjuang keras. Apa yang Yakub alami bukanlah sebuah pembalasan dari Tuhan dengan cara balas menipu Yakub melalui Laban. Tetapi kecurangan Laban menjadi pembelajaran dan proses pembentukan tersendiri bagi Yakub untuk mengikis sifat-sifatnya yang buruk demi penggenapan rencana Allah dalam hidupnya. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda pernah merasakan pahitnya ditipu atau dirugikan orang lain? Jika Anda pernah mengalaminya, apakah itu sanggup membuat Anda bertekad untuk tidak melakukan hal yang sama bagi orang lain?

Firman Tuhan cukup menjadi cermin untuk mengoreksi hidup kita, tidak perlu menunggu cermin itu datang dari orang lain yang melakukan kesalahan yang sama pada kita, seperti yang kita lakukan pada orang lain