bahan diabetes4

15
o Beranda Dokter Network Angk 97 Peranan obat hipoglikemik oral pada pengobatan diabetes melitus Diposkan oleh Darman Rasyid Baido di 20.12 Minggu, 27 Februari 2011 Label: Artikel Ilmu Penyakit Dalam Oleh :Prof. dr Harsinen Sanusi SpPD Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UNHAS Makassar PENDAHULUAN Tujuan pengobatan Diabetes Mellitus (DM) adalah memberikan kesehatan yang semaksimal mungkin dan berusaha meminimalkan komplikasi yang dapat timbul akibat penyakit tersebut.Karena DM adalah merupakan penyakit yang berkepanjangan sehingga sangatlah penting untuk menentukan tujuan pengobatan setiap pasien pada awalnya dan mengevaluasi secara teratur. Suatu pendekatan umum yang dilakukan dewasa ini adalah memberikan pengobatan yang seminimal mungkin untuk mengatasi hiperglikemia dan keluhan-keluhan yang diakibatkannya sehingga dapat dipertahankan rasa sehat dan nyaman serta mencegah komplikasi terutama komplikasi kronik baik mikroangiopati maupun makroangiopati. Dalam usaha tersebut maka dikenal 4 pilar utama pengelolaan DM yaitu penyuluhan, perencanaan makan,latihan jasmani dan obat yang berkhasiat hipoglikemik. Pada dasarnya pengelolaan DM tanpa dekompensasi dimulai dengan

description

materi diabetes

Transcript of bahan diabetes4

BerandaTop of Form

Bottom of FormDokter Network Angk 97 Peranan obat hipoglikemik oral pada pengobatan diabetes melitus Diposkan oleh Darman Rasyid Baido di 20.12 Minggu, 27 Februari 2011 Label: Artikel Ilmu Penyakit Dalam Oleh :Prof. dr Harsinen Sanusi SpPD Bagian Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran UNHASMakassar

PENDAHULUAN

Tujuan pengobatan Diabetes Mellitus (DM) adalah memberikan kesehatan yang semaksimal mungkin dan berusaha meminimalkan komplikasi yang dapat timbul akibat penyakit tersebut.Karena DM adalah merupakan penyakit yang berkepanjangan sehingga sangatlah penting untuk menentukan tujuan pengobatan setiap pasien pada awalnya dan mengevaluasi secara teratur.

Suatu pendekatan umum yang dilakukan dewasa ini adalah memberikan pengobatan yang seminimal mungkin untuk mengatasi hiperglikemia dan keluhan-keluhan yang diakibatkannya sehingga dapat dipertahankan rasa sehat dan nyaman serta mencegah komplikasi terutama komplikasi kronik baik mikroangiopati maupun makroangiopati.

Dalam usaha tersebut maka dikenal 4 pilar utama pengelolaan DM yaitu penyuluhan, perencanaan makan,latihan jasmani dan obat yang berkhasiat hipoglikemik.

Pada dasarnya pengelolaan DM tanpa dekompensasi dimulai dengan pengaturan makan disertai olahraga yang cukup selama 4-8 minggu . Bila dalam periode tersebut, kadar glukose darah masih tinggi dari normal, baru diberikan obat hipoglikemik oral (OHO). Tercatat hanya 5 % penderita yang mencapai normoglikemia dengan pengaturan makan dan olahraga sedang sisanya 95% tidak memberi hasil yang memuaskan sehingga dapat dimulai dengan pemberian OHO. Pada penderita hiperglikemia berat ,pemberian obat hipoglikemik oral (OHO) harus dimulai lebih awal. Dalam Artikel ini akan dibahas peranan obat hipoglikemik oral pada pengobatan DM dalam hal mekanisme kerja OHO, klasifikasi, indikasi dan kontra indikasi, serta jenis-jenis OHO.

Mekanisme kerja obat hipoglikemik oral

Pada dasarnya DM tipe 2 disebabkan oleh defek pada sekresi insulin dan kerja insulin. Ada tidaknya hiperglikemia ditentukan oleh 3 faktor yaitu sel beta pankreas yang mensekresi insulin, Hepatic glucose out put (produksi glukose hati) oleh hati dan sensitivitas jaringan perifer (otot, usus dan hati) terhadap insulin .

Obat hipoglikemik oral mempunyai titik kerja pada salah satu atau lebih dari ketiga faktor tersebut diatas. Sulfonilurea misalnya mempunyai kerja terutama meningkatkan sekresi insulin, metformin bekerja diperifer pada otot-otot dimana memperbaiki sensitivitas sel terhadap insulin, inhibitor alfa glukosidase bekerja menekan penyerapan glukosa di usus, troglitazon bekerja menekan produksi glukosa oleh hati dan repaglinide bekerja meningkatkan sekresi insulin pada sel beta pankreas.

Klasifikasi OHO

Dikenal berbagai jenis obat hipoglikemik oral :1. Golongan Sulfonilurea (SU) Generasi 1 : Tolbutamid, Klorpropamid (Diabenese ),Tolazamid,Asetoheksamid. Generasi 2 : Glibenklamid = Gliburid(Daonil), Glipizid (Minidiab), Gliclazid (Diamicron),Gliquidon (Glurenorm), Glimepirid (Amaryl).2. Biguanid : Metformin (Glucophag, Diabex, Neo Dipar).3. Inhibitor alfa- glukosidase: Akarbose ( Glucobay)4. Tiazolidinedione(Troglitazon).5. Repaglinid (Prandin)

1. Sulfonil urea Efek hipoglikemia dari anti diabetik sulfonil urea adalah pertama kali dikemukakan oleh Loubatieres pada tahun 1940 dan selanjutnya berkembang pada tahun 1950 an sehingga sampai sekarang ini tetap dipakai sebagai pilihan utama yang diterima secara luas untuk pasien DM tipe 2 yang tidak berhasil dengan diet dan latihan jasmani. Obat ini bekerja secara primer dengan merangsang sel beta untuk mensekresi insulin.

Sulfoniurea terikat dengan permukaan reseptor pada membran sel beta dan menghambat ATP-sensitive potassium Channel sehingga mencegah keluarnya kalium dan terjadilah depolarisasi membran sel. Depolarisasi membuka voltage- dependent calcium channel akibatnya kalsium ekstra seluler masuk dalam sel dan akhirnya meningkatkan Calcium Cytosolic yang merangsang insulin.

Generasi l dari obat golongan sulfonil urea saat ini sudah jarang dipakai oleh karena efek sampingnya baik kerja pendek maupun kerja panjang seperti Klorpropamid.walaupun tidak ada perbedaan dalam segi efek sistemiknya.

Generasi 2 mempunyai kelebihan yaitu efek kerjanya sedang sehingga dapat diberikan 1 -2 kali perhari.Dosis obat lebih rendah. Dan sangat baik untuk penderita DM yang kurus yang mana sekresi insulin nya menurun (Lihat tabel 1, OHO sulfonil urea).

Golongan sulfonil urea dalam pemberiannya dapat menyebabkan kegagalan primer yaitu sejak awal pasien tidak memberi respons yang memuaskan walaupun sudah ditingkatkan dosisnya ke dosis maksimal. Keberhasilan menurunkan kadar glukosa puasa terbatas hanya 20-30 % pasien. Demikian pula dapat terjadi kegagalan sekunder bila dalam periode yang lama obat ini sudah tidak memberi hasil yang memuasjkan walaupuin diberikan dalam dosis maksimal. Kegagalan sekunder dapat terjadi pada sekitar 10 % pasien pertahun. Untuk itu diperlukan obat OHO tambahan atau insulin untuk memperbaiki kontrol glikemik.

2.Metformin

Metformin adalah golongan dimetil biguanide merupakan OHO yang dipakai untuk menurunkan kadar glukosa darah pada pasien DM tipe 2, penggunaanya bertujuan untuk menurunkan resistensi insulin dengan memperbaiki sensitivitas insulin terhadap jaringan. Dengan demikian metformin diindikasikan sebagai obat pilihan pertama pada pasien DM tipe 2 gemuk yang mana dasar kelainannya adalah resistensi insulin. Walaupun cara kerja metformin berbeda dengan SU akan tetapi efek kontrol glikemik sama dengan golongan sulfonil urea (SU). Sulfonil urea dapat menyebabkan kenaikan berat badan sedang metformin tidak demikian. Selain itu efek hipoglikemik SU sering ditemukan sedang dengan metformin jarang. Oleh karena itu metformin dikenal bekerja sebagai anti hiperglikemi sedang SU sebagai obat yang bekerja sebagai hipoglikemik.

Metformin dapat diindikasikan sebagai terapi awal atau terapi tambahan pada penderita yang mendapat SU yang tidak memberi hasil memuaskan. Tidak seperti SU ,metformin tidak terikat pada protein plasma, tidak dimetabolisme dan diekskresi dengan cepat oleh ginjal.

Mekanisme kerja metformin menambah up-take(utilisasi) glukose diperifer dengan meningkatkan sensitifitas jaringan terhadap insulin, menekan produksi glukosa oleh hati, menurunkan oksidasi Fatty Acid dan meningkatkan pemakaian glukose dalam usus melalui proses non oksidatif. Ekstra laktat yang terbentuk akan diekstraksi oleh hati dan digunakan sebagai bahan baku glukoneogenesis. Keadaan ini mencegah terjadinya efek penurunan kadar glukosa yang berlebihan.

Dosis metformin 500-850 mg diberikan bersama makanan pada pagi dan malam hari. Dosis dapat ditingkatkan dengan menambah 1 tablet tiap pemberian dengan interval 1-2 minggu. Dosis total dapat mencapai 3-4 kali 500 mg atau 2-3 kali 850 mg perhari bila diperlukan. Dosis maksimal 3000 mg perhari.( lihat tabel 2, Metformin )

Efek samping pemberian metformin adalah gangguan gastro intestinal seperti diare, anoreksia atau rasa tidak enak pada perut. Asidosis laktat jarang ditemukan(0,03 per 1000 pasien pertahun). Biasanya terjadi bila diberikan pada pasien yang kontraindikasi. Metformin tidak dapat diberikan pada gangguan fungsi ginjal,penyakit jantung , kor pulmonale, riwayat asidosis laktat, infeksi berat, gangguan faal hati, keracunan alkohol, dan pemakaian bahan kontras radiografi intra vena.

3. Inhibitor Alfa Glukosidase

Obat golongan inhibitor alfa glukosidase (Acarbose) mempunyai mekanisme kerja berbeda dengan sulfonilurea dan metformin, yaitu menghambat kerja enzim alfa glukosidase yang terdapat pada brush border dipermukaan membran usus halus. Enzim alfa glukosidase berfungsi sebagai enzim pemecah karbohidrat menjadi glukosa di usus halus. Dengan pemberian acarbose maka pemecahan karbohidrat menjadi glukosa di usus akan menjadi berkurang, dengan sendirinya kadar glukose darah akan berkurang. Banyak uji klinis membuktikan bahwa acarbose sebagai pengobatan tunggal pada DM tipe 2 memberikan hasil memuaskan, bahkan keberhasilannya menyamai sulfonilurea.

Obat ini efektif bagi pasien dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa darah puasa kurang dari 180 mg %. Hanya mempengaruhi kadar glukosa pada waktu makan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu. Bila diminum bersama-sama sulfonilurea atau dengan insulin dapat terjadi hipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukose murni, jadi tidak dapat dengan gula pasir.

Dosis Acarbose dimulai dengan 50 mg sesaat sebelum makan dan dosis dapat ditingkatkan menjadi 3 kali 100 mg perhari bila tidak ditemukan keluhan gastro intestinal. Efek samping obat ini berupa gejala perut kurang enak, lebih banyak flatus dan kadang-kadang diare. Keluhan ini akan berkurang jika pengobatan tetap dilanjutkan.

4. Tiazolidinedion(Troglitazon)

Troglitazon adalah Obat hipoglikemik oral yang meningkatkan sensitivitas jaringan perifer terhadap insulin. Obat ini sebagaimana dengan Metformin tidak menyebabkan reaksi hipoglikemia. Telah terbukti pada manusia menghilangkan adanya resistensi insulin, menurunkan hepatic glucose out put, menormalkan gangguan toleransi glukosa, dan mencegah serta memperlambat progresifitas gangguan toleransi glukosa menjadi diabetes. Terbukti pula obat ini dapat memperbaiki kendali glukosa darah, dan hiperinsulinemia.

Dosis Troglitazon umumnya berkisar 400 mg perhari sudah menurunkan kadar glukose darah puasa dan HbA1C. Efek yang tidak diinginkan adalah pusing dan edema, namun ini dapat ditolerir penderita.

5. Repaglined (Prandin).

Obat ini merupakan obat hipoglikemik oral yang diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1998. Berbeda dengan golongan SU maupun golongan OHO lainnya, repaglinid adalah derivat dari asam benzoat yang mempunyai struktur molekul , mekanisme kerja dan ekskresi yang berbeda. Repaglinid dapat diindikasikan pada pasien DM tipe 2 yang tidak berhasil dengan diet dan latihan jasmani. Dapat dikombinasi dengan metformin bila obat ini sendiri tidak berhasil mengontrol glukosa darah.

Mekanisme kerja repaglinid adalah menutup ATP-sensitive potassium Channel pada sel beta pankreas. Sehingga terjadi depolarisasi dan menyebabkan perangsangan pengeluaran insulin dari sel-sel beta pankreas. Repaglinid tidak menekan biosintesis proinsulin dan tidak merangsang secara langsung eksositosis insulin sebagaimana golongan SU .

Repaglinid sebagian besar diekskresi oleh hati dan hanya 8 % diekskresi di ginjal. Sehingga bermanfaat terhadap pasien DM dengan disertai gagal ginjal. Dosis repaglinid bervariasi antara 0,5 - 4 mg diberikan 30 menit sebelum makan dan uji klinis membuktikan efek hipoglikemik lebih rendah dibanding SU dan efek yag tidak diinginkan selama pemberian hampir sama dengan sulfonil urea. Sebagaimana dengan OHO lainnya maka repaglinid tidak dianjurkan pemberiannya pada wanita hamil dan wanita menyusui .

Ringkasan

Berbagai obat hipoglikemik oral telah dikenal saat ini yang pada dasarnya bertujuan untuk menurunkan kadar glukosa darah yang pada tahap lanjut mencegah komplikasi yang tidak diinginkan. Sulfonilurea adalah merupakan OHO yang dipakai pada pasien DM tipe 2 kurus, mempunyai mekanisme kerja utama meningkatkan sekresi insulin pada sel beta pankreas dengan menghambat ATP sensitif potassium Channel sehingga tidak jarang terjadi reaksi hipoglikemi bila SU tidak diberikan semestinya.

Metformin dapat mengatasi resistensi insulin pada DM tipe 2 gemuk oleh karena efek utamanya meningkatkan pemakaian glukosa di jaringan perifer dan usus. Golongan obat ini harus digunakan berhati-hati bila tidak diberikan sesuai indikasi dapat menyebabkan asidosis laktat.

Golongan inhibitor alfa glukosidase merupakan obat yang diindikasikan bagi pasien DM tipe2 yang kadar glukose darahnya puasanya tidak terlalu tinggi. Mempunyai kerja mencegah absorbsi glukosa diusus.

DAFTAR PUSTAKA:

1. Adam JMF.: Benefit of Acarbose(Glucobay) as an adjuvant therapy in NIDDM patients with sulfonylurea secondary faillure.Kumpulan Naskah Lengkap Konas IV Perkeni Edit.Adam JMF dkk. Ujungpandang 1997.p.118 - 125.2. Balley,CJ., Turner,RC.: Metformin (Drug Therapy,Review Articles) New Engl.Jour of Med. 334, p.574-579.,1996.3. Cheatam W,W.: Repaglinid : A New Oral Blood Glucose Lowering Agent. Clinical Diabetes,16,70-72,1998.4. Hale,PJ.: Diabetes mellitus.Editors: Sheppard,MC., Franklyn,JA. In Clinical Endocrinology and Diabetes. Churchill Livingstone Edinburgh, London,1988,p155 -1825. Henrichs,HR.: Sulfonilurea /Insulin Combination in Diabetes mellitus. Following secondary Failure to Tablets.in Insulin / Sulfonylurea Combination therapy in type II diabetes. Editors: Bachmann,W., Lotz,N., Mehnert. Karger Basel, Munchen. 1988,p. 51-67.6. Iwamoto,Y.,Kosaka,K.,Kuzuya,T. et al: Effects of Troglitazone. A new Hypoglicemic agent in patients with NIDDM poorly controlled by diet therapy. Diabetes Care:19,p.151 - 156,1996.7. Karam,JH.Salber,PR.,Forsham,H.: Pancreatic hormones and Diabetes mellitus. In Basic and Clinical Endocrinology 3th ed., edited by Greenspan,FS. a Lange Medical book1: 991, p. 617 -620.8. Lebovitz,HE.: Oral anti diabetic agentin Joslins Diabetes mellitus, 13th ed. edit.by Kahn,CR., Weir,GC. Lea Febiger Philadelphia. 1994, p.508 -529.9. Reaven,GM.: Clinicians Guide to NIDDM : Pathogenesis and Treatment. Marcel Dekker,Inc.New York, Basel.1989 p.93 -106.10. Schwartz,S., Raskin,P., Fonseca,V., Graveline,JF: Effect of Troglitazone in insulin-treated patients with type II diabetes mellitus.The New Engl.Jour.of Med. 338, p.861-866,1998

0 komentar: Poskan KomentarLink ke posting iniBuat sebuah Link Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Mengenai Saya

Darman Rasyid Baido Makassar, Sulawesi-Selatan, Indonesia- Mahasiswa Kedokteran SeniorLihat profil lengkapku Pilih kategori artikel Artikel Forensik (2) Artikel ilmu kedaruratan medik (6) Artikel ilmu penyakit anak (4) Artikel Ilmu Penyakit Dalam (55) Artikel ilmu penyakit kulit (2) Artikel ilmu penyakit kulit dan kelamin (6) Artikel ilmu penyakit saraf (2) Artikel obstetri dan ginekologi (1) Artikel Radiologi (1) Ilmu kedaruratan medik (1) Ilmu pengobatan umum (2) Pedoman dasar pengobatan penyakit di Puskesmas (1) Blog Archive 2010 (20) 2011 (64) Jan 2011 (16) Feb 2011 (32) Peran HDL-Kolesterol dalam mencegah penyakit arter... Klasifikasi diabetes hamil atau diabetes gestasi Pengaruh hiperglikemia postprandial terhadap timb... Obat-obat yang digunakan dalam Terapi gangguan fun... Defenisi batuk dan obat-obat pereda gejala batuk... Tindakan dan terapi yang dilakukan pada kasus gigi... Aspek epidemiologi osteoporosis Obesitas,pengertian dan kriteria diagnosis Hubungan antara obesitas dan diabetes melitus tip... Accidental hypotermia dan kejang otot pada suhu ti... Sindrom metabolik dan penyakit kardiovaskuler Peranan radikal bebas dalam menyebabkan komplikasi... Era baru penaganan diabetes melitus tipe 2 Sindroma metabolik di klinik, hasil penelitian di... Obesitas, toleransi glukosa terganggu dan resiko k... Thiazolidinedion dan resistensi insulin Manfaat klinis penurunan berat badan pada obesitas... Sindroma metabolik (Pengertian, epidemiologi, da... Manfaat Fluvastatin pada penderita dengan hiperko... Terapi kombinasi obat antihiperglikemik oral untu... Manfaat Kombinasi OHO dalam pengobatan penyakit di... Terapi Sulih Hormon (HRT) pada Osteoporosis Pasca ... Terapi nutrisi medik pada penderita obesitas Penatalaksanaan penderita hipertiroid dengan keham... Pengobatan medik kaki diabetik Dermatitis kontak alergi pada semen Dislipidemi pada sindroma metabolik Langkah-langkah dalam pengelolahan masalah kaki ... Strategi baru penatalaksanaan diabetik dislipidemi... Peranan obat hipoglikemik oral pada pengobatan dia... klasifikasi, gejala-gejala klinis dan diagnosa dar... Penatalaksanaan penderita gemuk-obes dan manfaat k... Mar 2011 (4) Apr 2011 (4) Mei 2011 (4) Jun 2011 (2) Des 2011 (2) FollowersDownload Ebook Islami Ebook bukan pria idaman (strategi dalam memilih calon suami) Ebook kisah para sahabat nabi Ebook keajaiban desain di alam Ebook pesona angkasa raya oleh Harun Yahya Ebook kisah kepahlawanan sahabat nabi Lebah madu pembuat sarang yang sempurna oleh Harun Yahya Ebook pesona alam satwa oleh Harun Yahya Ebook 10 alasan menjadi pengikut yesus yang setia (penasaran dengan judulnya, silahkan download ebooknya) Ebook 100 tokoh yang berpengaruh Ebook Hartono Ahmad Jaiz tentang islam liberal Ebook Tuhan, alam dan manusia Majalah Ababil edisi mei Majalah Ababil edisi Juni 2010 Majalah Ababil edisi april 2010 Ebook indah dan mulia Ebook ikhlas Ebook menjawab tuntas polemik evolusiDOWNLOAD EBOOK COMPUTER YANG BEDA Ebook kamus istilah blogger oleh Medhy Aginta. Ebook cara mengutak atik registrry windows oleh Yudhi Abe. Ebook cara menghilangkan protec document di MS word oleh Davit Kurniawan. Ebook cara mengembalikan file atau folder yang disembunyikan virus oleh Davit Kurniawan. Ebook Cara live chat dengan pengunjung web oleh A Kusdiyanto Nawawi Ebook cara sederhana menyembunyikan file dan folder Ebook cara mengganti icon default windows agar layar computer terlihat lebih menarik Ebook cara cepat mencari file dan folderDengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayangBuat para pembaca, saya ucapkan selamat datang diblog saya, mohon maaf jika blog ini masih sangat sederhana, tapi anda masih bisa mengakses artikel-artikel kedokteran sederhana, dan juga artikel lain yang anda sukai.Ebook seputar komputer dan internet Ebook buat video dengan windows movie maker. Ebook belajar tipu daya virus oleh Fandi Gunawan Ebook belajar microsoft word oleh Deddy Nurzaman. Ebook belajar microsoft excel oleh Tua Namora Nainggolan. Ebook belajar chating di Yahoo. Ebook akses internet gratis dengan antena kaleng oleh Noesapati.Cari Blog IniTop of Form

Bottom of FormBagi yang suka baca novel, silahkan download novel di bawah ini Novel white castle Novel tjoedjoeh tjemara Novel tiket ke surga Novel the Secret of Judas Novel the Davinci code tears of heaven , Kisah seorang dokter di kamp palestina Novel tarian cinta Novel snow (revisi) Novel senja di himalaya Novel professor and Madman Novel pertarungan jiwa Billy Novel the princess sultana daughters Novel taj mahal Novel malaikat dan iblis Novel luka cinta Andrea Novel kearifan sang pelacur Novel negeri ke lima Novel Natasha Novel my name is Red Novel menyingkap Karen Novel Maya Novel Lolita Novel kisah Lily dan pencarian cintanya Novel kite runner Novel kisah email 4 gadis Saudi Arabia Novel Kimnya sang puteri Novel kafan jesus Novel greenspan Novel gass room Novel expected Novel deception point Novel death du jour Novel de Lisa Novel Charlie Novel catatan hati seorang isteri Novel menggenggam dunia bukuku hatiku Novel blessing in disguise Novel athousandsplendidsuns Novel aku menggugat 168 jam dalam sandera Novel aku berimanTotal Tayangan Laman179,536 Contoh-contoh cara kerja virus dari PC Media,instal flash player untuk melihatnya Virus sms lucu buatan Indonesia Virus virgear Virus Bungas Virus Tukul n desoCopyright Dokter Network Angk 97 Theme by BloggerThemes & NewWPThemes | Supported by Dfreebies