BAHAN Deuteromycota

14
2.1 JAMUR (FUNGI) Jamur atau fungi adalah organisme bersel tunggal atau bersel banyak, yang dinding selnya mengandung kitin, eukariotik, dan tidak berklorofil, hidup heterotrof secara saprofit, parasit, atau simbiosis Jamur (Fungi) termasuk makhluk hidup eukariot yang tidak berklorofil. Ciri khas lainnya adalah dinding sel jamur tersusun atas zat kitin. Tubuhnya terdiri dari satu sel atau berbentuk benang yang disebut hifa. Jamur tidak dapat berfotosintesis, sehingga jamur mengambil makanan dari lingkungannya (heterotrof). Jamur hidup secara saprofit atau parasit. Jamur sebagian besar multiseluler, berukuran mikroskopik atau makroskopik, berbentuk oval pada yang uniseluler, dan berbentuk filamen atau membentuk badan buah pada yang multiseluler. Jamur multiseluler terbentuk dari rangkaian sel yang membentuk benang hifa, ada yang bersekat melintang dan ada yang tidak. Kumpulan hifa membentuk miselium. Jamur hidup di berbagai tempat, terutama di darat pada lingkungan yang lembap. Jamur melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dengan pembentukan kuncup pada jamur uniseluler, serta fragmentasi miselium dan pembentukan spora aseksual pada jamur multiseluler. Reproduksi seksual jamur adalah dengan pembentukan spora seksual. 2.2 JAMUR DEUTEROMYCOTA Deuteromycota adalah jamur yang disebut fungi imperfecti (jamur tidak sempurna) karena tidak diketahui reproduksi seksualnya. Jamur ini multiseluler dengan hifa bersekat dan bereproduksi vegetatif dengan konidiospora. Hidup jamur ini bersifat saprofit atau parasit. Hifa berukuran bersekat-sekat dan tubuhnya mikroskopis. Deuteromycota bereproduksi aseksual dengan spora vegetatif. Jamur yg awalnya dimasukkan dlm divisi ini dpt saja dipindahkan pd divisi lain setelah diketahui reproduksi seksualnya.

description

dada

Transcript of BAHAN Deuteromycota

2.1 JAMUR (FUNGI)

Jamur atau fungi adalah organisme bersel tunggal atau bersel banyak, yang dinding selnya mengandung kitin, eukariotik, dan tidak berklorofil, hidup heterotrof secara saprofit, parasit, atau simbiosis Jamur (Fungi) termasuk makhluk hidup eukariot yang tidak berklorofil. Ciri khas lainnya adalah dinding sel jamur tersusun atas zat kitin. Tubuhnya terdiri dari satu sel atau berbentuk benang yang disebut hifa. Jamur tidak dapat berfotosintesis, sehingga jamur mengambil makanan dari lingkungannya (heterotrof). Jamur hidup secara saprofit atau parasit.Jamur sebagian besar multiseluler, berukuran mikroskopik atau makroskopik, berbentuk oval pada yang uniseluler, dan berbentuk filamen atau membentuk badan buah pada yang multiseluler. Jamur multiseluler terbentuk dari rangkaian sel yang membentuk benang hifa, ada yang bersekat melintang dan ada yang tidak. Kumpulan hifa membentuk miselium. Jamur hidup di berbagai tempat, terutama di darat pada lingkungan yang lembap. Jamur melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dengan pembentukan kuncup pada jamur uniseluler, serta fragmentasi miselium dan pembentukan spora aseksual pada jamur multiseluler. Reproduksi seksual jamur adalah dengan pembentukan spora seksual.

2.2 JAMUR DEUTEROMYCOTA

Deuteromycota adalah jamur yang disebut fungi imperfecti (jamur tidak sempurna) karena tidak diketahui reproduksi seksualnya. Jamur ini multiseluler dengan hifa bersekat dan bereproduksi vegetatif dengan konidiospora. Hidup jamur ini bersifat saprofit atau parasit. Hifa berukuran bersekat-sekat dan tubuhnya mikroskopis.

Deuteromycota bereproduksi aseksual dengan spora vegetatif. Jamur yg awalnya dimasukkan dlm divisi ini dpt saja dipindahkan pd divisi lain setelah diketahui reproduksi seksualnya.

Berikut adalah anggota Deuteromycota:1. Chladosporium2. Curvularia3. Trichophyton4. Aspergillus oryzae5. wentii6. flavus7. fumigatus8. Fusarium

Deuteromycota memiliki empat ordo:1. Moniliales2. Sphaeropsidales3. Melanconiales4. Mycelia Sterlia

Telah dibahas sebelumnya bahwa jamur yang reproduksi seksualnya menghasilkan askus digolongkan Ascomycota dan yang menghasilkan basidium digolongkan Basidiomycota. Akan tetapi, belum semua jamur yang dijumpai di alam telah diketahui cara reproduksi seksualnya. Terdapat kira-kira 1500 jenis jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Akibatnya, ilmuwan tidak dapat memasukkannya ke dalam Zygomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota. Jamur yang demikian, untuk sementara waktu digolongkan Deuteromycota atau jamur tak tentu atau disebut juga jamur tidak sempurna. Jadi, Deuteromycota bukanlah penggolongan yang sesungguhnya atau bukan takson. Jika kemudian menurut penelitian ada jenis dari jamur ini yang diketahui reproduksi seksualnya, maka akan dimasukkan ke dalam Zygomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota. Jika menghasilkan askus akan dimasukkan ke dalam Ascomycota, dan jika menghasilkan basidium akan digolongkan Basidiomycota.

Perubahan pengelompokan jamur tersebut akan mengubah nama spesiesnya. Sebagai contoh adalah jamur oncom. Mula-mula, jamur ini digolongkan Deuteromycota dengan nama Monilia sitophila. Namun, ketika Prof. Dwidjoseputro (almarhum) dari IKIP Malang (sekarang Universitas Negeri Malang) melakukan penelitian, ternyata Monilia sitophilia dapat melakukan reproduksi seksual dan menghasilkan askus. Oleh beliau jamur oncom dimasukkan ke dalam Ascomycota dan namanya Neurospora sitophila. Lihat Gambar 1.9. Beberapa jamur Deuteromycota lainnya yang diklasifikasi ulang menjadi Ascomycota antara lain jamur dari genus Aspergillus, Candida, dan Penicillium. Oleh ahli mikologi, nama genus Aspergillus diubah menjadi Eurotium, Candida menjadi Pichia, dan Penicillium menjadi Talaromyces.

Ciri-cirin Subdivisi Deutereomycota antara lain:1. Hifa bersekat2. Berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk konidiospora3. Perkembangbiakan seksual belum diketahui4. Contohnya adalah Helminthosporium oryzae dan Sclerotium rolfsii

Siklus Hidup / Cara Hidup

Reproduksi aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa khusus disebut konidiofor. Kemungkinan jamur ini merupakan suatu perkembangan jamur yang tergolong Ascomycocetes ke Basidiomicetes tetapi tidak diketahui hubungannya.

Jamur ini bersifat saprofit dibanyak jenis materi organic, sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi , dan perusak tanaman budidaya dan tanaman hias. Jamur ini juga menyebabkan penyakit pada manusia , yaitu dermatokinosis (kurap dan panu) dan menimbulkan pelapukan pada kayu. Contoh klasik jamur ini adalah monilia sitophila , yaitu jamur oncom. Jamur ini umumnya digunakan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang. Monilia juga dapat tumbuh dari roti , sisa- sisa makanan, tongkol jagung , pada tonggak tonggak atau rumput sisa terbakar, konodiumnya sangat banyak dan berwarna jingga.Fase pembiakan secara vegetative pada monilia sp. Ditemukan oleh dodge (1927) dari amerika serikat, sedangakan fase generatifnya ditemukan oleh dwidjoseputro (1961), setelah diketahui fase generatifnya, kenudian jamur ini dimasukkan golongan ascomycocetes dan diganti namanya menjadi Neurospora sitophilla atau Neurospora crassa.Reproduksi generative monilia sp dengan menghasilkan askospora. Askus askus yang tumbuh pada tubuh buah dinamakan peritesium, tiap askus mengandung delapan spora. Contoh lain jamur yang tidak diketahui alat reproduksi seksualnya antara lain : chalado sporium, curvularia, gleosporium, dan diploria. Untuk memberantas jamur ini digunakan fungisida , misalnya lokanol dithane M-45 dan copper Sandoz.

CARA HUDUP JAMUR DEUTEROMYCOTAJenisnya Jamur Deuteromycota1. Epidermophyton floccosum2. Microsporium audoini, Trychophyton, dan Epiderophyton3. Scelothium rolfsii4. Helmintrosporium oryzae5. Malassezia furfur6. FusariumPada jenis ini, beberapa contohnya adalah dari Famili Aspergillus, dan beberapa lainnya ada di Ascomycota, karena sudah ditemukan cara reproduksinya.

Pengaruh Jamur Deuteromycota Dalam Kehidupan Manusia:a. Microsporum audodini, Trychophyton, dan Epiderophyton, penyebab kurap dan ketombe (kurap di kepala)b. Epidermophyton floccosum, penyebab penyakit kaki atletc. Sclothium rolfsii, penyebab penyakit busuk pada tanamand. Helmintrosporium oryzae, perusak kecambah dan buahe. Malassezia furfur, penyebab panuf. Fusarium, menyerang tanaman kentang, tomat, pisang, dan tembakau

Contoh Jamur Deuteromycota Yang Bermanfaat, Yaitu:

Aspergillus

Aspergillus ada yang telah memasukkannya ke dalam Ascomycota. Akan tetapi, ada pula yang memasukkannya ke dalam Deuteromycota.Aspergillus bersifat saprofit dan terdapat di mana-mana, baik di negara tropika maupun subtropika. Aspergillus hidup pada makanan, sampah, kayu, dan pakaian. Hifa Aspergillus bercabang-cabang. Pada hif tertentu muncul konidior (pembawa konidia) yang memiliki konidiaspora yang tumbuh radial pada konidiofor. Coba perhatikan jamur berwarna kekuningan atau kecokelatan pada roti dan periksalah dengan mikroskop. Beberapa di antara spesies Aspergillus ada yang digunakan untuk proses pengolahan makanan, misalnya:1.Aspergillus niger untuk menjernihkan sari buah2.Aspergillus oryzae digunakan untuk melunakkan adonan roti3.Aspergillus wentii digunakan untuk pembuatan kecap, tauco, sake, dan asam oksalat.

Aspergillus Niger Aspergillus OryzaeAspergillus WentiiAda pula Aspergillus parasit yang menimbulkan penyakit aspergillosis yang menyerang paru-paru pada manusia, yaitu Aspergillus flavus. A. Fumigatus adalah penyebab infeksi saluran pernapasan.

Gambar Aspergillus Romigatus, Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Pada Manusia

Divisio Deuteromycota Jamur ini dikenal juga sebagai jamur yang tidak tentu Contoh jamur ini adalah jamur Tinea versicolor,penyebab panu. Banyak penyakit yang disebabkan oleh jamur divisi ini, tetapi adapula yang bermanfaat yatu aspergillus Jadi sebenarnya jamur divisi ini belumlah jelas cirri-cirinya. Disebut jamur tidak sempurna tidak punya langkah seksual dikenal Jamur mempunyai suatu asosiasi simbiotik dengan cyanobacteria photosynthetic atau ganggang

LANJUTANDeuteromycota: Deuteromycota Deuteromycota adalah jamur yang disebut fungi imperfecti ( jamur tidak sempurna ), karena tidak diketahui reproduksi seksualnya sehingga reproduksi jamur ini dilakukan secara aseksual dengan membentuk konidia seperti pada jamur Ascomycota. Jamur ini multiseluler dengan hifa bersekat dan bereproduksi vegetatif dengan konidiospora . Hidup jamur ini bersifat saprofit atau parasit . Hifa berukuran bersekat-sekat dan tubuhnya mikroskopis .

Ciri-ciri Deuteromycota: Ciri-ciri Deuteromycota 1. Hifa bersekat, tubuh bersekat mikroskopis. 2. Bersifat parasit pada ternak, dan ada yang hidup saprofit pada sampah. 3. Reproduksi aseksual dengan membentuk konidi ospora , sedangkan reproduksi seksual yang belum diketahui. 4. Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia dan tanaman budidaya

Reproduksi: Reproduksi SEKSUAL Belum diketahui . ASEKSUAL R eproduksi jamur ini dilakukan secara aseksual dengan membentuk konidia seperti pada jamur Ascomycota

Siklus hidup: Siklus hidup Reproduksi aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa khusus yang disebut konidiofor . Kemungkinan jamur ini merupakan suatu perkembangan jamur yang tergolong Ascomycocetes ke Basidiomicetes akan tetapi tidak dapat diketahui hubungannya .

PowerPoint Presentation: Siklus Hidup Aseksual

Klasifikasi: Klasifikasi Kelompok jamur ini dianggap tidak sempurna (imperfect) karena tidak berkembang biak secara sexual atau mungkin belum dijumpai perkembangbiakan sexualnya . Apabila kelak di kemudian hari dijumpai perkembangbiakan sexualnya maka dipindahkan ke kelas yang sesuai , sebagai contoh Cercospora diubah menjadi Mycosphaerelia masuk ke kelas Ascomycetes juga Oidium diubah menjadi Erysiphe . Kelas ini dibagi menjadi empat ordo berdasarkan ada tidaknya tubuh buah dan konidia , yaitu : Ordo Phomales : tubuh buahnya piknidium Ordo Melanconiales : tubuh buahnya acervulus Ordo Moniliales : tidak punya tubuh buah Ordo Mycelia Sterilia : tidak membentuk konidia .

Kadang-kadang yang digunakan tidak hanya satu misalnya dapat warna dan jumlah sel seperti Phaeophragmise, Hylodictyae.: Kadang-kadang yang digunakan tidak hanya satu misalnya dapat warna dan jumlah sel seperti Phaeophragmise , Hylodictyae . 1. Ordo Phomales Hylasporae Contoh : 1. Phoma sabdariffeae : penyebab penyakit busuk pangkal batang pada rosella 2. Phylosticta sp. : penyebab penyakit cacar daun cengkeh Phaeodymae Contoh : 1. Diplodia natalensis : penyebab penyakit blendok pada jeruk 2. Botryodiplodia theobromae : penyebab kematian ranting coklat Scolacosporae Contoh : Septoriapli : penyebab penyakit bercak daun pada seledri .

PowerPoint Presentation: 2. Ordo Melanconiales Hylosporae Contoh : Colleototrichum dan Gloeosporim : menyebabkan penyakit antraknose pada beberapa buah-buahan Phaeophragmiae Contoh : Pestalotia ( Pestalozzia ) yang konidinya mempunyai satu atau dua bulu cambuk seperti P. palmarum : penyebab penyakit bercak daun pada palm.

PowerPoint Presentation: 3. Ordo Moniliales Hylosporae Contoh : 1. Oidium heveae : penyebab penyakit embun tepung pada karet 2. O. tabaci : penyebab penyakit embun pada pada tembakau Phragmosporae Contoh : 1. Tiricularia orysea : penyebab penyakit busuk leher atau hampat atau patah buku pada padi 2. Helminthosporium heveae : penyebab penyakit bercak daun pada karet

PowerPoint Presentation: Dictyosporae Contoh : Alternaria solani : penyebab penyakit bercak daun pada tanaman yang tergolong Solanaceae Scolecosporae Contoh : Cercospora nicotiana:e penyebab penyakit patik pada tembakau . Selain itu ada jamur yang konidinya dua macam disebut makro dan mikrokonidi , yaitu jamur Fusarium misalnya F. nonilioforme penyebab penyakit bakanas pada padi , F. moniliforme var subglutinanas penyebab penyakit pokah bunga pada tebu .

PowerPoint Presentation: 4. Ordo Mycelia sterilia mempunyai dua genus yang penting , yaitu : a.Genus Rhizoctonia : aklerotiumnya tidak berdinding Contoh : R. solani : penyebab penyakit patah rebah pada persemaian beberapa tanaman b.Genus Sclerotium : sklerotiumnya berdinding kuat Contoh : S. rofsii : penyebab penyakit patah rebah pada persemaian beberapa tanaman .

Habitat: Habitat Jamur deuteromycota hidup pada lingkungan yang beragam. Habitat jamur berada didarat (terestrial) dan ditempat-tempat yang lemba b dan h idupnya saprofit. Meskipun demikian banyak pula jenis jamur yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme dilaut atau air tawar. Jamur deuteromycota dapat hidup dilingkungan asam, misalnya pada buah yang asam. Jamur deuteromycota juga dapat hidup pada lingkungan dengan konsentrasi gula yang tinggi, misalnya pada selai. Jamur yang hidup bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak dapat hidup di habitat yang ekstrim, misalnya gurun, gunung salju, dan kutub. Jenis jamur lainnya dapat hidup pada tubuh organisme lain secara parasit maupun simbiosis.

Peran: Peran D euteromycota juga ada yang bermanfaat, yaitu Aspergillus . Aspergillus ada yang telah memasukkannya kedalam Ascomycota , akan tetapi ada pula yang memasukkannya kedalam Deuteromycota . Aspergillus bersifat saprofit dan terdapat dimana-mana, baik di negara tropis maupun subtropis. Aspergillus itu hidup pada makanan, sampah, kayu, dan pakaian. Hifa Aspergillus bercabang-cabang. Pada hifa Aspergillus tertentu muncul konidior (pembawa konidia) yang memiliki konidiaspora yang tumbuh radial pada konidiofor. Dan tidak hanya Aspergillus tapi banyak sekali jamur yang tidak sempurna (fungi imperfect) dan yang merusak / meyerang penyakit ini pada manusia , hewan dan tanaman budidaya .

Jamur menguntungkan: Jamur menguntungkan Bidang pangan: a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi. b. Rhizopus oryzae , R. Olygosporus, dan R. Stolonifer, berguna dalam pembuatan tempe c. N eurospora sitophila dan N. intermedia berpern dalam pembuatan oncom merah d. Pleurotus sp . (jamur tiram) sebagai bahan pangan e. Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces ovale berguna dalam pembuatan tape, alkhohol dan roti . f. Saccharomyces sake berguna dalam pembuatan sake g. Aspergillus oryzae berguna untuk melunakkan adonan roti h. Aspergillus wentii berguna dalam pembuatan kecap , tauco, dan asam oksalat i. Aspergillus niger untuk fermentasi asam sitrat

Jamur menguntungkan: Jamur menguntungkan Bidang kedokteran j. Penicellium camemberti untuk pembuatan keju k. Penicellium roqueforti untuk pembuatan keju l . Jamur Kuping Hitam kering / Auricularia polytricha . jamur kuping berkhasiat membantu melancarkanperedaran darah dalam tubuh. Mengurangi penyumbatan pada pembuluh darah , dan bagus sebagai anti oksidant penangkal Radikal bebas , pencegah timbulnya kanker a. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik b. Penicillium chrysogenum berguna sebagai penghasil antibiotik

Bidang lingkungan : Bidang lingkungan Jamur dapat membantu mengembalikan kesuburan tanah, sebagai organisme pengurai. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer. Jamur yang mampu merombak polimer plastiknya yaitu jamur Aspergillus fischeri dan Paecilomyces sp. Sedangkan jamur yang mampu merombak dan menggunakan sumber C dari plasticizers (senyawa lain penyusun plastik) yaitu jamur Aspergillus niger, A. Versicolor, Cladosporium sp., Fusarium sp., Penicillium sp., Trichoderma sp., Verticillium sp., dan khamir Zygosaccharomyces drosophilae , serta Saccharomyces cerevisiae. Hilangnya plasticizers menyebabkan lapisan plastik menjadi rapuh, daya rentang meningkat dan daya ulur berkurang Jamur yang termasukentomophagusdapat digunakan untuk mengendalikan hama, contoh Metarhizium anisopliae dapat digunakan untuk mengendalikan kumbang Rhinoceros dan belalang cokelat. Beauveria bassiana untuk mengendalikan kumbang kentang Nomurea rilevi untuk mengendalikan lepidoptera. Paecylomyces lilacinus dan Gliocladium roseum dapat digunakan untuk mengendalikan nematoda.

Jamur merugikan: Jamur merugikan Albugomerupakan parasit pada tanaman pertanian Phytophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang. Phytophthora nicotianae penyakit pada tembakau. Phytophthora faberi penyakit pada karet. Phytium sp. sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai. Plasmopora viticola penyebab penyakit embun tepung pada tanaman Jamur Cercospora nicotinae menginfeksi tanaman melalui mulut daun tembakau (stomata). Untuk dapat berkecambah konidia membutuhkan air. Konidia dapat disebarkan melalui angin ataupun percikan air. Sporulasi jamur pada permukaan daun terjadi pada suhu 18 27oC. Pada Hewan a. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air. b. Aspergillus fumigatus , menyebabkan penyakit paru-paru burung (aspergilosis).

Albugomerupakan parasit pada tanaman pertanian : Albugomerupakan parasit pada tanaman pertanian Alternaria , penyebab busuk pada tanaman budidaya , tomat dan kentang . Fusarium , menyerang tanaman kubis , tomat , padi pisang dll . Helminthosporium oryzae , merusak kecambah dan menyerang buah-buahan sehingga menimbulkan noda-noda pada daun inang dan buah yang terserang berwarna hitam .

Jamur merugikan: Jamur merugikan Pada Manusia Aspergillus nidulans ,& Aspergillus niger , menyebabkan penyakit pada telinga (otomikosis). Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia. Deuteromycetes, menyebabkan penyakit kulit (dermatomikosis). Jamur penghasil racun : Aspergillus flavus , penghasil racun oflaktoksin , Amanita phaloides, penghasil racun falin, yang dapat merusak sel darah merah. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-parumanusia. Aspergillus Flavus Ada pula Aspergillus parasit yang menimbulkan penyakit Aspergillosis yang menyerang paru-paru terhadap manusia . Aspergillus Rumigatus adalah penyebab infeksi saluran pernapasan manusia . Tinea versicolor, yaitu penyebab penyakit panu pada kulit. Microsporium, yaitu penyebab penyakit pada kurap , rambut dan kuku. Epidermophyton floocossum, yaitu penyebab penyakit pada kaki atlet . Epidermophyton , Mikrosporium , & Trighophyton , ketiga jamur ini penyebab penyakit kurap .