Bahan Body Alignment

14
Body Alignment (Postur Tubuh) Pada Sabtu, Desember 17, 2011 By MentariHelsyOrma Postur tubuh merupakan susunan geometris dari bagian-bagian tubuh yang berhubungan dengan bagian tubuh lain. bagian yang dipelajari dari postur tubuh adalah persendian, tendon, ligamen, dan otot. Apabila keempat bagian terscabut digunakan dengan benar dan terjadi keseimbangan, maka dapat menjadikan fungsi tubuh maksimal, seperti dalam posisi duduk, berdiri dan berbaring yang benar. Kesejajaran tubuh atau postur merupakan istilah yang sama dengan posisi sendi, tendon, ligament, dan otot ketika posisi berdiri, duduk, dan berbaring. Kesejajaran tubuh yang benar mengurangi ketegangan pada struktur muskuloskeletal, mempertahankan tonus otot secara adekuat, dan menunjang keseimbangan. Dalam mempertahankan kesejajaran tubuh yang tepat, perawat mengangkat klien dengan benar, menggunakan teknik posisi yang tepat, dan memindahkan klien dengan aman dari tempat tidur ke kursi atau dari tempat tidur ke brankar. Prosedur-prosedur tersebut digambarkan dalam bagian ini sebagai prinsip mekanika tubuh yang diperlukan untuk menjaga atau memperbaiki kesejajaran tubuh. Manfaat Body Aligment Postur tubuh yang baik dapat meningkatkan fungsi tangan dengan baik, mengurangi jumlah energi yang digunakan, mempertahankan keseimbangan, mengurangi kecelakaan, memperluas ekspansi paru, dan memingkatkan sirkulasi renal dan gastrointestinal. Prinsip Body Aligment Untuk mendapatkan postiur tubuh yang benar, terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, di antaranya: 1. Keseimbangan dapat dipertahankan jika garis gravitasi (line of gravity -garis imaginer vertikal) mclewati pusat gravitasi (center of gravity-titik yang berada di

description

Seorang wanita berusia 24 tahun adalah seorang atlet angkat besi yang sedang mempersiapkan diri untuk mengahadapi SEA GAMES. Namun pada saat melakukan angkatan kedua seberat 150 kg ia mengalami cedera tulang belakang akibat body movement yang salah. Pada saat mulai mengangkat beban dengan sikap membungkuk, ia telah mengalami nyeri pada sendi dan pinggang. Kemudian untuk berdiri dengan mengangkat beban terjadi pergeseran antara line gravity dan base support tubuh klien, sehingga membuat kehilangan kekuatan untuk mengangkat. Akibat hali itu terjadi kehilangan keseimbangan dan masalah pada pergerakan sendi dan otot.Seorang wanita berusia 24 tahun adalah seorang atlet angkat besi yang sedang mempersiapkan diri untuk mengahadapi SEA GAMES. Namun pada saat melakukan angkatan kedua seberat 150 kg ia mengalami cedera tulang belakang akibat body movement yang salah. Pada saat mulai mengangkat beban dengan sikap membungkuk, ia telah mengalami nyeri pada sendi dan pinggang. Kemudian untuk berdiri dengan mengangkat beban terjadi pergeseran antara line gravity dan base support tubuh klien, sehingga membuat kehilangan kekuatan untuk mengangkat. Akibat hali itu terjadi kehilangan keseimbangan dan masalah pada pergerakan sendi dan otot.Seorang wanita berusia 24 tahun adalah seorang atlet angkat besi yang sedang mempersiapkan diri untuk mengahadapi SEA GAMES. Namun pada saat melakukan angkatan kedua seberat 150 kg ia mengalami cedera tulang belakang akibat body movement yang salah. Pada saat mulai mengangkat beban dengan sikap membungkuk, ia telah mengalami nyeri pada sendi dan pinggang. Kemudian untuk berdiri dengan mengangkat beban terjadi pergeseran antara line gravity dan base support tubuh klien, sehingga membuat kehilangan kekuatan untuk mengangkat. Akibat hali itu terjadi kehilangan keseimbangan dan masalah pada pergerakan sendi dan otot.Seorang wanita berusia 24 tahun adalah seorang atlet angkat besi yang sedang mempersiapkan diri untuk mengahadapi SEA GAMES. Namun pada saat melakukan angkatan kedua seberat 150 kg ia mengalami cedera tulang belakang akibat body movement yang salah. Pada saat mulai mengangkat beban dengan sikap membungkuk, ia telah mengalami nyeri pada sendi dan pinggang. Kemudian untuk berdiri dengan mengangkat beban terjadi pergeseran antara line gravity dan base support tubuh klien, sehingga membuat kehilangan kekuatan untuk mengangkat. Akibat hali itu terjadi kehilangan keseimbangan dan masalah pada pergerakan sendi dan otot.

Transcript of Bahan Body Alignment

Body Alignment (Postur Tubuh)PadaSabtu, Desember 17, 2011ByMentariHelsyOrmaPostur tubuh merupakan susunan geometris dari bagian-bagian tubuh yang berhubungan dengan bagian tubuh lain. bagian yang dipelajari dari postur tubuh adalah persendian, tendon, ligamen, dan otot. Apabila keempat bagian terscabut digunakan dengan benar dan terjadi keseimbangan, maka dapat menjadikan fungsi tubuh maksimal, seperti dalam posisi duduk, berdiri dan berbaring yang benar.

Kesejajarantubuh atau postur merupakan istilah yang sama dengan posisi sendi, tendon, ligament, dan otot ketika posisi berdiri, duduk, dan berbaring. Kesejajaran tubuh yang benar mengurangi ketegangan pada struktur muskuloskeletal, mempertahankan tonus otot secara adekuat, dan menunjang keseimbangan.

Dalam mempertahankan kesejajaran tubuh yang tepat, perawat mengangkat klien dengan benar, menggunakan teknik posisi yang tepat, dan memindahkan klien dengan aman dari tempat tidur ke kursi atau dari tempat tidur ke brankar. Prosedur-prosedur tersebut digambarkan dalam bagian ini sebagai prinsipmekanika tubuhyang diperlukan untuk menjaga atau memperbaiki kesejajaran tubuh.

Manfaat Body AligmentPostur tubuh yang baik dapat meningkatkan fungsi tangan dengan baik, mengurangi jumlah energi yang digunakan, mempertahankan keseimbangan, mengurangi kecelakaan, memperluas ekspansi paru, dan memingkatkan sirkulasi renal dan gastrointestinal.

Prinsip Body AligmentUntuk mendapatkan postiur tubuh yang benar, terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, di antaranya:1.Keseimbangan dapat dipertahankan jika garis gravitasi (line of gravity -garis imaginer vertikal) mclewati pusat gravitasi (center of gravity-titik yang berada di pertengahan garis tubuh) dan dasar tumpuan (base of support-posisi menyangga atau menopang tubuh).2.Jika dasar tumpuan lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah, kestabilan dan keseimbangan akan lebih besar.3.Jika gravitasi bc:rada di luar pusat dasar tumpuan, enc:rgi akan lebih banyak digunakan untuk mempertahankan keseimbangan.4.Dasar tumpuan yang luas dan bagian-bagian dari postur tubuh yang baik akan menghemat energi dan mencegah kelelahan otot.5.Perubahan dalam posisi tubuh membantu mcncegah ketidaknyamanan otot.6.Memperkuat otot yang lemah dapat membantu menc;egah kekakuan otot dan ligamen.7.Posisi dan aktivitas yang bervariasi dapat membantu mempertahankan otot dan mencegah kelelahan.8.Pergantian antara masa aktivitas dan istirahat dapat mencegah kelelahan.9.Membagi keseimbangan antara aktivitas pada lengan dan kaki untuk mencegah beban belakang.10.Postur yang buruk dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri, kelelahan otot, dan kontraktur.

Teknik MengangkatAngka cedera dalam pekerjaan meningkat pada tahun-tahun terakhir, dan lebih dari setengahnya adalah cedera punggung yang langsung akibat teknik mengangkat dan membungkuk yang tidak tepat (Owen dan Garg, 1991). Kebanyakan cedera punggung yang terjadi adalah ketegangan pada kelompok otot lumbal, termasuk otot di sekitar vertebra lumbal (Owen dan Garg, 1991).

Perawat beresiko mengalami cedera otot lumbal ketika mengangkat, memindahkan, atau mengubah posisi klien imoblisasi. Sebelum mengangkat, perawat harus mengkaji kemampuan mengangkat klien atau objek yang akan diangkat dengan menentukan kriteria dasar cara mengangkat sebagai berikut : Posisi beban. Beban yang akan diangkat berada sedekat mungkin dengan pengangkat. Posisikan objek pada keadaan seperti di atas ketika perawat menggunakan gaya mengangkat dikarenakan objek berada dalam potongan sama (Stamp,1989). Tinggi objek. Tinggi yang paling baik untuk mengangkat vertikal adalah sedikit di atas jari tengah seseorang dengan lengan tergantung disamping (Owen dan Garg, 1991). Posisi tubuh. Ketika posisi tubuh pengangkat bervariasi dengan tugas mengangkat yang berbeda, maka petunjuk umum berikut mampu dipakai untuk sebagian besar keadaan. Tubuh diposisikan dengan batang tubuh tegak sehingga kelompok otot-otot multipel sama dengan cara yang sinkron. Berat maksimum. Setiap peawat harus mengetahui berat maksimum yang aman untuk diangkat, aman bagi perawat dan klien. Objek yang terlalu berat adalah jika beratnya sama dengan atau lebih dari 35 % berat badan orang yang mengangkat. Oleh karena itu, perawat yang beratnya 59,1 kg tidak mencoba mengangkat klien imobilisasi yang beratnya 45,5 kg. Meskipun nampaknya perawat mungkin mampu melakukannya, hal ini akan berisiko klien jatuh atau menyebabkan cedera punggung perawat. Ketika mengangkat perawat harus mengikuti prosedur yang dibuat untuk melindungi sistem muskuloskeletal. Mengangkat objek dari tempat tidur tinggi meningkatkan resiko karena lebih sulit mempertahankan keseimbangan tubuh. Untuk meraih objek yang berada di atas kepala, orang sering berdiri menjinjit dengan kakinya bersamaan sehingga menurunkan dasar topangan, menaikkan pusat gravitasi dan pada akhirnya menurunkan keseimbangan mereka. Hati-hati saat menggunakannya pada klien yang mengalami trauma medula spinalis. Jika klien harus dipindahkan maka papan pemindah harus ditempatkan di bawah klien untuk mempertahankan kesejajaran spinal sebelum memindahkan ke brankar. Klien harus dipersiapkan untuk pemindahan dan minta bantuan jika memungkinkan. Lingkungan harus bebas dari penghalang dan alat-alat yang tidak dibutuhkan harus dipindahkan dari tempat tidur. Brankar harus ditempatkan sudut kanan tempat tidur sehingga pengangkat dapat berputar ke depan brankar dan memindahkan klien dengan cepat.Pada semua prosedur, keamanan merupakan prioritas. Keamanan dapat ditingkatkan pada tiga orang pengangkat apabila berkerja sama. Oleh karena itu salah seorang harus memimpi

Teknik Mengubah Posisi Klien yang mengalami gangguan fungsi sistem skeletal, saraf atau otot dan peningkatan kelemahan serta kekakuan biasanya membutuhkan bantuan perawat untuk memperoleh kesejajaran tubuh yang tepat ketika selama berada di tempat tidur atau duduk.Restrainadalah alat bantu tangan digunakan untuk imobilisasi, terutama pada klien bingung atau disorientasi.

Teknik Memindahkan Perawat biasa memberi perawatan pada klien imobilisasi yang harus diubah posisi, dipindahkan di atas tempat tidur, dan harus dipindahkan dari tempat tidur ke kursi ataupun brankar. Mekanika tubuh yang sesuai memungkinkan perawat untuk mengangkat, menggerakkan, atau memindahkan klien dengan aman dan juga melindungi perawat dari cedera sistem muskuloskeletal. Meskipun perawat menggunakan berbagai teknik memindahkan, berikut ini merupakan petunjuk umum yang harus diikuti saat memindahkan pada setiap prosedur pemindahan:1. Naikkan sisi bergerak pada sisi tempat tidur pada posisi berlawanan dengan perawat untuk mencegah klien jatuh dari tempat tidur.2. Tinggikan tempat tidur pada ketinggian yang nyaman.3. Kaji imobilisasi dan kekuatan klien untuk menentukan bantuan klien yang dapat digunakan saat memindahkan.4. Tentukan kebutuhan akan bantuan.5. Jelaskan prosedur dan gambarkan apa yang diharapkan dari klien.6. Kaji kesejajaran tubuh yang benar dan area tekanan setelah setiap kali memindahkan.

Perawat yang menggunakan teknik memindahkan atau menggerakkan untuk pertama kalinya harus meminta pertolongan untuk mengurangi risiko cedera pada klien dan perawat. Perawat harus juga mengetahui kekuatan dirinya dan keterbatasannya. Memindahkan klien imobilisasi sendirian merupakan hal yang tersulit dan berbahaya.Memindahkan klien.Klien membutuhkan tingkat bantuan yang bervariasi untuk mengangkat dari tempat tidur, menggerakkan ke posisi miring, atau duduk di sisi tempat tidur.Untuk menentukan apakah klien mampu melakukan sendiri dan berapa banyak orang yang dibutuhkan untuk membantu mengangkat klien di atas tempat tidur, perawat mengkaji klien untuk menentukan apakah penyakit klien ada kontraindikasi dalam pengerahan tenaga (seperti penyakit kardiovaskular). Kemudian, perawat menentukan apakah klien memahami apa yang diharapkan. Jika ada, dibutuhkan beberapa perawat untuk menggerakkan klien diatas tempat tidur. Perawat kemudian menentukan tingkat kenyaman klien. Perawat juga mengevaluasi kekuatan pribadi dan pengetahuan prosedur. Pada akhirnya perawt menentukan apakah klien terlalu berat atau klien tidak bisa bergerak sehingga perawat menyelesaikan prosedur sendirian.

Memindahkan Klien dari Tempat Tidur ke Kursioleh perawat membutuhkan bantuan klien dan tidak dilakukan pada klien yang tidak dapat membantu. Perawat menjelaskan prosedur pada klien sebelum pemindahan. Kursi ditempatkan dekat tempat tidur dengan punggung kursi sejajar dengan bagian kepala tempat tidur. Penempatan kursi memungkinkan perawat berputar dengan klien dan memindahkan berat badan klien dengan cepat.Pemindahan yang aman adalah prioritas pertama. Perawat yang ragu-ragu dengan kekuatannya ataupun kemampuan klien untuk membantu, harus meminta bantuan. Klien harus duduk dan menjuntaikan kakinya di sisi tempat tidur sebentar sebelum berdiri. Kemudian klien harus berdiri di sisi tempat tidur untuk beberapa menit sehingga klien dapat dengan cepat menurunkan punggungnya ke tempat tidur pada kasus pusing atau pingsan.Ketika memindahkan klien imobilisasi dari tempat tidur ke kursi roda perawat harus menggunakan mekanika tubuh yang tepat dan apabila memungkinkan kerjasama diperoleh sebanyak mungkin.

Memindahkan Klien dari Tempat Tidur ke Brankar.Klien imobilisasi yang dipindahkan dari tempat tidur ke brankar atau dari tempat tidur ke tempat tempat tidur harus membutuhkan tiga orang pengangkat. Teknik ini bagus dilakukan jika orang-orang yang memindahkan mempunyai kesamaan tinggi. Jika pusat gravitasi mereka sama, mereka mengangkat sebagai suatu tim. Cara lain memindahkan klien adalah dengan menggunakan kain pengangkat yang ditempatkan di bawah klien.Kain pengangkat berguna sebagai ayunan ketika klien dipindahkan ke brankar. Pada teknik ini, perawat perlu berada di sisi berlawanan dari tempat tidur dan berpegang pada kain pengangkat ketika memindahkan klien ke brankar. Brankar dan tempat tidur ditempatkan berdampingan sehingga klien dapat dipindahkan dengan cepat dan mudah dengan menggunakan kain pengangkat.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POSTUR TUBUHa.GravityGravity adalah atraksi timbale balik antara tubuh dan bumi.Pusat gravity: titik pusat seluruh massa dari suatu objek.The line of gravity: imaginary garis vertical melalui pusat gravity suatu objek.The base of support: fondasi dimana seseorang sedang istirahat.b.Pontural reflek dan Apposing Muscles Group.Action dari otot postural yang terus menerus menyokong seseorang pada posisi tegak melawan gravity:Otot ekstensor: otot-otot anti gravity.Kontraksi otot-otot menyokong posisi tegak disebut postural tonus.Numorous postural/Righting reflek merangsang dan mempertahankan postural tonus adalah:JLabyrithing senseJTonicneel-righting reflex.JActual oroptic reflexJPropoceptor or kinesthetic sense.JExtensor or anti gravity (stretum) reflexJPlantar reflex.c.Perubahan posturd.Struktur anatomy individu yang berbeda.

3.Prinsip Body AligmentUntuk mendapatkan postiur tubuh yang benar, terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, di antaranya:a.Keseimbangan dapat dipertahankan jika line of gravity melewati dan base of support.b.The base of support lebih luas dan pusat gravity lebih rendah kestabilan dan keseimbangan lebih besar.c.Jika line gravity berada diluar pusat dari base of support, energi lebih banyak digunakan untuk mempertahankan keseimbangan.d.The base of support yang luas dan bagian-bagian dari body alignment baik akan menghemat energi dan mencegah kelelahan otot.e.Perubaan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidaknyamanan otot-otot.f.Body alignment yang jelek dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri kelelahan otot dan kontraktur.g.Karena struktur enatomi individu berbeda maka intervensi keperawatan harus secara individual dan sesuai dengan kebutuhan individu tersebut.h.Memperkuat otot-otot yang lemah, membantu mencegah kekakuan otot dan ligament ketika body alignment jelek baik secara temporal maupun penggunaan yang kurang hati-hati.

BODY ALIGNMENTA.PRINSIP BODY ALIGNMENTBody alignment adalah susunan gneometris dari bagian-bagian tubuh yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainya. Body alignment yang baik akan membantu berfungsinya organ tubuh secara maksimal dan dapat tersuport dengan baik sebaliknya body alignment yang buruk akan menjauhkan seseorang dari penampilan yang menarik dan berpengaruh terhadap status kesehatan seseorang.B.GRAVITY (Keseimbangan)Keseimbangan adalah suatu equilibriumyang dipertahankan oleh adanya kekuatan yang saling berlawanan dan merupakan prinsip pertama yang harus diperhatikan dalam melakukan mekanika tubuh dengan benar yaitu memandang grafitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh. Seseorang dapat mempertahankan keseimbangan selama garis grafitasi (garis khayal vertical yang melalui pusat grafitasi) melalui pusat grafitasi (titik pusat dari seluruh massa tubuh) dan landasan (tempat berpijaknya suatu obyek).C.POSTURAL REFLEKSNES DAN OPPOSING MUSCLE GROUPMerupakan aksi dari otot postural (ekstensor) yang terus menerus menahan seseorang pada posisi tegak melawan grafitasi bumi.Jenis dari postural reflex :1.Labryn senseOrgan sensor yangterdapat dalam organ telinga bagian dalam2.Visual /optic reflekSensasi visual membantu seseorang dalam mendapatkan kesadaran mengenai tata ruang dan hubungan antara satu subyek dengan lingkungannya.3.Proprioceptor /kinestetik senseIni sering disebut sebagai indera keenam .4.Ekstensor atau anti grafitasi reflexYang termasuk otot-otot ekstensor diantaranya otot-otot pada ekstremitas bawah,otot-otot abdomal,otot-otot adductor pada scapula dan otot-otot kaki bawah.5.Plantar reflexTekanan melawan telapak kaki oleh permukaan tanah akan menimbulkan reflex kontraksi otot-otot ekstensor dari otot-otot kaki bagian bawah.D.PERUBAHAN DALAM POSTURBeberapa posisi tubuh dalam aktifitas tertentu bear ataupun salah, jika berlangsung lama akan menyebabkan kerusakan syaraf-syaraf superfasialis, kerusakan pembuluh darah serta kontraktur.E.PERUBAHAN INDIVIDUAL DALAM STRUKTUR ANATOMISetiap orang mempunyai anatomi yang berbeda , ini akan membawa pengaruh pada postur tubuh seseorang , meskipun hanya sedikit.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BODY ALIGNMENT 1.Tumbuh kembang2.Kesehatan fisik3.Kesehatan mental4.Nutrisi5.Sikap dan nilai individu6.EmosiF.STRUKTUR ABNORMAL YANG MEMEPENGARUHI POSISIG.KONSEKUENSI POSISI TUBUH YANG KURANG BAIKH.PENGKAJIAN BODY ALIGNMENTA.PENGKAJIAN KEPERAWATANUntuk melakukan pengkajian body alignment lakukan inspeksi terhadap pada pasien pada saat berdiri,duduk maupun berbaring. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji antara lain :1.Posisi berdiriLakukan inspeksi melalui sudut pandang secara : Anterior,Lateral dan posterior. Pasien dalam posisi berdiri dengan kepala tegak dan mata lurus kedepan serta bahu dan pinggul harus lurus dan sejajar, apabila posisi tidak sesuai dengan posisi berdiri yang benar maka dapat diidentifikasikan bahwa ada gangguan pada otot dan tulang pasien.

2.Posisi dudukPada saat keadaan ini normalnya kepala dan dada akan akan memiliki keadaan yang sama pada saat posisi berdiri yaitu kepala pasien harus tegak lurus dengan leher dan verterba kolumna telapak kaki lurus berpijak pada lantai. Pasien yang dalam keadaan abnormal akan mengalami kelemahan otot atau pralis otot serta adanya sensasi (kerusakan saraf)3.Posisi berbaringLetakan pasien pada posisi lateral semua bantal dan penyokong posisi dipindahkan dari tempat tidur, kemudian tubuh ditopang dengan kasur yang cukup dan vertebra harus lurus dengan alas yang ada . apabila dijumpai kelainan pada pasien, maka terdapat penurunan sensasi atau gangguan sirkulasi serta adanya kelemahan.4.Cara berjalanDikaji untuk mengetahui mobilitas dan kemungkinan resiko cedera akibat dari terjatuh, pasien diminta berjalan sepanjang 10 langkah kemudian perawat memperhatikan hal-hal berikut ini :a.Kepala tegak, pandangan lurus kedepan, punggung tegak.b.Tumit menyentuh tanah terlebih dahulu sebelum jari-jari kaki.c.Langkah lembut, terkoordinasi dan ritmikd.Mudah untuk memulai dan mengakhiri berjalane.Jumlah langkah per menit (pace) 70-100 X per menit, kecuali pada orang tua mungkin 40 X per menit.B.DIAGNOSA KEPERAWATAN1.Nyeri yang berhubungan dengan posisi duduk, berdiri dan berbaring yang salah akibat pemakaian gips pada daerah ekstremitas2.Gangguan mobilitas berhubungan dengan drop foot lutut akibat kontraktur3.Resiko cedera berhubungan dengan gangguan keseimbangan yang disertai kelemahan ototC.PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KEPERAWATAN1.Pertahankan posisi tubuh yang tepat dengan pengaturan posisi yang tepat2.Perbaiki postur tubuh pada tingkat optimal dengan melatih berdiri, duduk dan berbaring secara optimal.3.Kurangi cedera akibat posisi tubuh yang tidak tepat dengan membantu pasien melakukan aktifitas sehari-hari4.Kurangi beban otot dengan cara meletakan alat dekat dengan pasien dan bantu pasien pada saat melakukan kegiatan yang bersifat berat.5.Cegah komplikasi akibat postur tubuh yang tidak tepat.D.EVALUASI KEPERAWATANEvaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatanuntuk mengatasi gangguan postur tubuh adalah tidak terjadi perubahan atau kesalahan dalam postur tubuh dan pasien mampu melaksanakan aktifitas dengan mudah serta tidak merasakan kelemahan.STRUKTUR ABNORMAL YANG MEMPENGARUHI POSTUR TUBUHA.SKOLIOSISA

adalah suatu keadaan kelainan pada tulang belakang

B.KHIPOSISAdalah suatu keadaan kelainan pada tulang belakang dimana terjadi fleksi yang berlebihan pada tulang lumbal.

C.LORDoSISAdalah kelainan pada tulang belakang dimana hyperekstensi dari tulang lumbal.

TINDAKAN KEPERAWATAN DALAM MEMBANTU PASIEN BERDIRI, DUDUK, MENGATUR POSISI FOWLER, DORSAL RECUMBENT, POSISI PRONASI, LATERAL DAN SIMS1.Pasien berdiri2.Duduk3.Posisi fowlerPosisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan setinggi 15-45. Posisi dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernafasan pasien.

4.Posisi dorsal recumbentAdalah dimana posisi kepala dan bahu pasien sedikit mengalami elevasi diatas bantal, kedua lengan berada di samping sisi tubuh, posisi kaki datar diatas tempat tidur.

5.Posisi pronasiAdalah dimana posisi pasien berbaring diatas abnomen dengan kepala menoleh kesalah satu sisi. Kedua lengan fleksi disamping kepala. Posisi ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya :Memberikan ekstensi penuh pada persendian pinggul dan lutut.Mencegah terjadinya fleksi kontraktur dari pinggul dan sendi.Membantu drainase dari mulut.

6.Posisi lateral (side lying)Yaitu seorang tidur diatas salah satu sisi tubuh, dengan membentuk fleksi pada pinggul dan lutut bagian atas dan meletakkannya lebih depan dari bagian tubuh yang lain. Posisi ini sangat baik untuk istirahat dan tidur serta membantu menghilangkan tekanan-tekanan pada sacrum dan tumit. Bagi pasien yang mengalami kelumpuhan pada salah satu sisi bagian tubuh akan merasa nyaman pada posisi ini dengan berbaring pada sisi yang normal.

7.Sim (semi pronasi)Adalah posisi dimana tubuh miring kekiri atau kekanan. Posisi ini dilakukan untuk member kenyamanan dan memberikan obat per anus (supositoria).

BODY MEKANIKBody mekanik adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan digunakannya tubuh dan bagian-bagianya secara effisien , aman dan terkoordinasi untuk memindahkan suatu obyek dan melakukan pekerjaan sehari-hari. Dalam hal ini difokuskan pada penggunaan body mekanik oleh perawat pada saat mengatur posisi pasien diatas bed , memindahkan pasien diantara bed,kursi roda dan brankat.KONSEP-KONSEP DALAM MEMINDAH BENDA1.FriksiKekuatan yang melawan pergerakan suatu obyek pada suatu permukaan2.InertiaKecendrungan suatu benda untuk tetap diam pada saat diam dan untuk tetap bergerak pada saat ia bergerak.3.FulcrumTitik ungkit,dimana pengungkit bergerak.4.Lever (pengungkit)Digunakan untuk memudahkan pada saat mengangkat benda.5.Force (kekuatan)Energy yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pergerakan.

PRINSIP-PRINSIP BODY MEKANIK1.MengangkatKarena mengangkat benda termasuk gerakan yang melawan gravitasi , perawat harus menggunakan kelompok otot mayor dari otot paha dan lututlengan atas dan bawah, abdomen dan pelvis unjtuk mencegah terjadinya strainpada tubuh bagian belakang.2.Menarik dan mendorong3.PivotingPivoting adalah suatu tehnik dimana tubuh melakukan gerakan memutar bukan hanya pada tubuh bagian atas , akan tetapi disertai pula dengan perputaran dari kekaki kearah obyek yang dituju.

KONSEKUENSI BODY MEKANIK YANG BURUK1.Jatuh2.Cidera belakangHarber (1985), memberikan daftar penyebab cidera belakang yang paling sering terjadi pada perawat yang bekerja di rumah sakit yaitu :a.Mengangkat pasien ke atas tempat tidur (48%)b.Membantu pasien turun dari tempat tidur (30%)c.Memindahkan bed (27%)d.Mengangkat pasien keatas brankat(22%)