Bahan Bakar Dari Air

14
Sejarah Bahan Bakar Air, tidak ada yang perlu diragukan ! Mobil berbahan bakar air pertama didunia Thn 1766 - Ilmuwan Inggris Henry Cavendish menemukan “udara yang dapat terbakar”. Pada surat kabar tahun 1766 dia menggambarkan berat jenis dari “inflammable air” yang menghasilkan air dari pembakaran tersebut dalam berita “ on factitious air “. Antoine Lavoisier kemudian menerruskan eksperimen tersebut dan menamakan udara tersebut sebagai “ Hydrogen ”. hn 1776 - Ilmuwan Belanda Martinus Van Marum melakukan eksperimen yang berhubungan dengan listrik, dalam salah satu percobaannya dia memenciptakan Oxygen dan Hydrogen dengan menggunakan metoda Elektrolisis dan dia juga menemukan bahwa kedua gas tersebut dapat dinyalakan dengan sedikit percikan yang berasal dari listrik. Thn 1781 - Ilmuwan Prancis Antoine-Laurent de Lavoisier, menyatakan hukum (1) kekekalan energy, dia juga mengenalkan dan menamakan Oxygen (1778) dan Hydrogen (1783). Thn 1781 Lavoisier juga menuliskan " Léau est le grand réservoir, où la Nature trouve la masse de combustibles, qu'elle forme continuellement sous no yeux, et la vegetation paroît être son grand moyen " (M.1781. p. 491). Yang berarti : Air adalah tangki penyimpanan (energy ) yang besar, yang mana alam menyimpan bahan bakar yang besar, terbentuk terus menerus ( renewable ) dibawah pengamatan kita, dan sangat berguna bagi kita. Thn 1789 - Ahli kimia Belanda Paets van Troostwiyk dan Joan Rudolph Deiman membuktikan dengan eksperimen mereka untuk yang pertama kalinya bahwa : Elemen Air terdiri dari 1 bagian Oxygen dan 2 bagian Hydrogen. Mereka menggunakan listrik dalam percobaannya dan percikan api untuk menggabungkannya kembali dan mereka juga dapat menghitung jumlah elemen ( secara volumetric ) kedua elemen tersebut.

description

AGA

Transcript of Bahan Bakar Dari Air

Sejarah Bahan Bakar Air, tidak ada yang perlu diragukan !

Mobil berbahan bakar air pertama didunia

Thn 1766 - Ilmuwan Inggris Henry Cavendish menemukan udara yang dapat terbakar. Pada surat kabar tahun 1766 dia menggambarkan berat jenis dari inflammable air yang menghasilkan air dari pembakaran tersebut dalam berita on factitious air . Antoine Lavoisier kemudian menerruskan eksperimen tersebut dan menamakan udara tersebut sebagai Hydrogen .

hn 1776 - Ilmuwan Belanda Martinus Van Marum melakukan eksperimen yang berhubungan dengan listrik, dalam salah satu percobaannya dia memenciptakan Oxygen dan Hydrogen dengan menggunakan metoda Elektrolisis dan dia juga menemukan bahwa kedua gas tersebut dapat dinyalakan dengan sedikit percikan yang berasal dari listrik.

Thn 1781 - Ilmuwan Prancis Antoine-Laurent de Lavoisier, menyatakan hukum (1) kekekalan energy, dia juga mengenalkan dan menamakan Oxygen (1778) dan Hydrogen (1783). Thn 1781 Lavoisier juga menuliskan

" Lau est le grand rservoir, o la Nature trouve la masse de combustibles, qu'elle forme continuellement sous no yeux, et la vegetation parot tre son grand moyen " (M.1781. p. 491).

Yang berarti : Air adalah tangki penyimpanan (energy ) yang besar, yang mana alam menyimpan bahan bakar yang besar, terbentuk terus menerus ( renewable ) dibawah pengamatan kita, dan sangat berguna bagi kita.

Thn 1789 - Ahli kimia Belanda Paets van Troostwiyk dan Joan Rudolph Deiman membuktikan dengan eksperimen mereka untuk yang pertama kalinya bahwa : Elemen Air terdiri dari 1 bagian Oxygen dan 2 bagian Hydrogen. Mereka menggunakan listrik dalam percobaannya dan percikan api untuk menggabungkannya kembali dan mereka juga dapat menghitung jumlah elemen ( secara volumetric ) kedua elemen tersebut.

Thn 1803 - Robert Hare bereksperimen dengan Oxy-Hydrogen dengan menggunakan Blow Pipe

Thn 1826 - Thomas Drummond menemukan bahwa cahaya yang cukup terang dapat dihasilkan apabila api Oxyhydrogen diarahkan pada silinder yang berisi Calcium Oxide dan disebut Drummond Light atau disebut juga "Limelight". 1860 - Mr. Jean Joseph Etienne Lenoir from Belgium/ France membuat mobil pertama yang memproduksi bahan bakarnya sendiri ( Hydrogen ) dengan menggunakan system elektrolisa yang kebutuhan listriknya disuplai dari accu kendaraan tersebut.

1875 - Jules Verne dalam bukunya The Mysterious Island, menuliskan sbb :

"Water decomposed into its primitive elements, and decomposed doubtless by electricity, which will then have become a powerful and manageable force. Yes, my friends, I believe that water will one day be employed as a fuel".

( Air dipecah menjadi bentuk elemen-elemen primitifnya / Oxyhydrogen gas, dengan menggunakan elektrik, yang akan menghasilkan energy yang sangat besar dan dapat di atur. Ya teman-teman, saya percaya bahwa suatu saat nanti air dapat digunakan sebagai bahan bakar.(sumber : http://gas-hho.blogspot.com/2013/03/sejarah-bahan-bakar-air-tidak-ada-yang.html)

1918 - Mr. Charles H. Frazer membuat patent pertama di dunia untuk "Hydrogen Booster" system untuk mesin motor bakar dalam ( Internal Combustion Engine). USA Patent.No. 1,262,034

Dia menyatakan bahwa penemuannya adalah :

1 Menambah efisiensi pada mesin motor bakar.

2 Pembakaran hydro carbon sempurna.

3 Mesin akan tetap bersih.

4 Bahan bakar yang kwalitasnya lebih rendah dapat digunakan untuk mendapat output power yang sama dengan menggunakan bahan bakar yang kwalitasnya lebih baik.

Thn 1935 - Inventor Henry Garrett mematenkan electrolytic carburator dan membuat mobil dapat berjalan dengan hanya menggunakan air biasa. 1943 - 1945 Karena keterbatasan bahan bakar yang sangat serius pada akhir dari perang dunia ke II Pasukan Ingris menggunakan Oxyhydrogen gas generator pada kendaraan lapis baja, Kapal-kapal perang mereka dan kendaraan perang lainnya untuk mendapatkan penghematan dan untuk menghindari suhu mesin yang panas pada saat mereka menggunakan kendaraan tempur mereka di afrika. Mereka menggunakan system yang mirip dengan generator Oxyhydrogen yang kita kenal sekarang,. Pada saat perang berakhir pemerintah Inggris menginstruksikan untuk melenyapkan seluruh peralatan Oxyhydrogen yang mereka gunakan ( British Petroleum ? ).

"THE DISCOVERY OF BROWN'S GAS" Lahir pada Thn 1922 di Bulgaria, Yull Brown Berangkat ke Australia Thn 1958 sebagai enginer elektrikal dengan keyakinan penuh atas pandangan Jules Verne mengenai "Adanya Api dalam Air", dapat direalisasikan. Dia bekerja sebagai teknisi pada laboratorium yang tidak popular sampai dia mampu untuk membangun laboratoriumnya sendiri. Thn 1978 Professor Yull Brown digambarkan oleh media sebagai "yang paling dibicarakan tentang penemu pada saat itu di Australia". Pada awal 1970 an dia "menemukan" methoda yang tepat dalam elektrolisa air yang menghasilkan campuran gas hydrogen dan gas oxygen yang tidak berbahaya secara presisi rasio atom ke atomnya dari 2 volume hydrogen dan satu volume dari oxygen.

Professor Yull Brown menemukan bahwa gas hydrogen and oxygen dapat secara aman dicampurkan dengan rasio +/- 5% apabila rasio tersebut dapat dijaga. Hasilnya adalah Brown's Gas, campuran gas hydrogen and oxygen yang secara ekonomis dapat dibuat, diberi tekanan, dan aman digunakan. Pada saat proses gas hydrogen and oxygen segera dan kompak dicampurkan dengan rasio yang tepat ( Stoichiometric Mixture ) Brown's Gas diproduksi dalam sel elektrolisa, tanpa membrane dan dengan pengamanan, yang ditemukan oleh Professor Yull Brown.

Thn 1977 - NASA Lewis Research Center mengadakan beberapa test uji pada mesin buatan Amerika berupa mesin ber blok besar V8, mengimplementasikan alat-alat instrumen canggih dan dipasang pada Dynometer. Mereka tertarik pada efek dari hydrogen yang dapat mempengaruhi jalannya mesin tersebut diatas. Hasilnya sangat mencengangkan. Mereka juga mengusulkanalternatif lain untuk menghasilkan gas dengan lebih efisien dibandingkan elektrolisis seperti umumnya.

NASA Document: NASA TN D-8478 C.1 dated May 1977

Nama papernya adalah "EMISSIONS AND TOTAL ENERGY CONSUMPTION OF A MULTICYLINDER PISTON ENGINE RUNNING ON GASOLINE AND A HYDROGEN-GASOLINE MIXTURE". ( system yang dianjurkan NASA sekarang /2012 sudah diaplikasikan pada kendaraan roda 4 atau lebih, dikenal dengan Methanol reformer system )

Thn 1990 - Mr. Juan Carlos Aquero mematenkan system tranformasi energy untuk mesin motor bakar yang menggunakan oxyhydrogen dan uap air. Europeen patent:0 405 919 A1 / 90306988.8 26-06-1990.

Thn 1990 - Mr. Stanley A. Meyer memperoleh patent tentang methoda pembuatan Bahan Bakar Gas Oxygen-Hydrogen. Patent number: 4,936,961 - June 26, 1990. Yang membuatnya menjadi khusus adalah penggunaan resonansi elektrik. Mr. Stanley Meyer membuat mobil Buggy berjalan hanya dengan menggunakan air.

Thn - 1991 KIM, SANG NAM from Korea mengunjungi Prof. Yul Brown di kota Sidney. Ini adalah awal dari kerjasama Prof. Brown dengan B.E.S.T. KOREA mereka berhasil dalam pengembangan inovasi teknologi dibidang Brown Gas. Sekarang B.E.S.T. Korea bersama dengan B.E.S.T. Norinco, China adalah yang terbesar dalam memproduksi Generator Brown Gas original.

Dari sepintas data dan fakta nyata tersebut diatas ( walaupun ada penemu -penemu lainnya yang tidak tercatat ) kita dapat mengambil kesimpulan bahwa teknologi Oxyhydrogen memang existensinya tidak terbantahkan, hanya mungkin karena oleh kepentingan tertentu teknologi ini tidak dikembangkan secara intensif.

Saat ini kami sepakat untuk mendalami teknik tersebut karena kami sangat prihatin dengan adanya perubahan iklim global ( Global Warming ), tingginya harga dan makin terbatasnya BBM, mahalnya suku cadang kendaraan bermotor, yang mempunyai dampak khusus pada lingkungan alam, kesehatan dan perekonomian bangsa ini pada umumnya.

Insya Allah kami diberikan tuntunan, petunjuk, diberikan jalan yang lapang dan ridhoNya dalam pencapaian teknologi tersebut . Amin.

Proses Pemisahan H2O

Pengetahuan dasar mengenai Oxyhydrogen

Oxyhydrogen berarti campuran 2 macam gas yaitu gas Oxygen dan gas Hydrogen dalam rasio komposisi tertentu. Dalam hal ini Oxygen dan Hydrogen didapat dari bahan dasar Air yang di proses dengan methoda Elektrolisa.

Proses Elektrulisa Air adalah proses elektro kimia dimana atom Hydrogen dipisahkan dari ikatannya dengan atom Oxygen menjadi Diatomic molekul atom Hydrogen dan Oxygen dengan menggunakan energy dari baterai ( arus searah ). Proses pemisahan molekul Hydrogen dan Oxygen memerlukan masing-masing kutub Anoda (+) dan kutub Katoda (-).

Gas Hydrogen akan terjadi pada kutub katoda dan gas Oxygen akan terjadi pada kutub anoda. Elektrolisa pada 1 molekul air akan menghasilkan 1 molekul Hydrogen dan setengah molekul Oxygen dalam bentuk Diatomic normalnya. Analisa detail dari proses tersebut menggunakan thermodinamika potensial dan rumusan pertama dari hukum kekekalan energi. Proses ini diasumsikan pada temperatur 298K pada tekanan 1 atmosphere, dan nilai-nilai relevannya diambil dari tabel thermodinamika.

Atau 2H2 + O2

JumlahH2OH20.5 O2Change

Enthalpy-285.83 kJ00H = 285.83 kJ

Entropy69.91 J/K130.68 J/K0.5 x 205.14 J/KTS = 48.7 kJ

Prosesnya sendiri harus menyediakan Energi untuk proses pemisahan + Energi untuk mengembangkan gas-gas hasil proses. Keduany7a termasuk dalam perubahan Enthalpy yg ada dalam tabel diatas. Pada temperatur 298K dan tekanan 1 Atm, system work adalah :

W = PV = (101.3 x 103 Pa)(1.5 moles)(22.4 x 10-3 m3/mol)(298K/273K) = 3715 Jkarena enthalpy H= U+PV, perubahan dalam U adalahU = H - PV = 285.83 kJ - 3.72 kJ = 282.1 kJ

Perubahan inertia ini menyebabkan ekspansi gas-gas yang terjadi, jadi Entalphy = energi yang diperlukan untuk proses elektrolisa. Akan tetapi tidak perlu seluruhnya dikalkulasikan menjadi energi listrik, karena bersamaan proses elektrolisa akan terjadi juga penambahan entropy karena naiknya suhu pada proses elektrolisa sehingga jumlah TS dapat diperoleh dari suhu lingkungan ( T ).

G = H - TS = 285.83 kJ - 48.7 kJ = 237.1 kJ

Prosesnya sendiri harus menyediakan Energi untuk proses pemisahan + Energi untuk mengembangkan gas-gas hasil proses. Keduany7a termasuk dalam perubahan Enthalpy yg ada dalam tabel diatas. Pada temperatur 298K dan tekanan 1 Atm, system work adalah :

W = PV = (101.3 x 103 Pa)(1.5 moles)(22.4 x 10-3 m3/mol)(298K/273K) = 3715 J

karena enthalpy H= U+PV, perubahan dalam U adalah

U = H - PV = 285.83 kJ - 3.72 kJ = 282.1 kJ

Perubahan inertia ini menyebabkan ekspansi gas-gas yang terjadi, jadi Entalphy = energi yang diperlukan untuk proses elektrolisa. Akan tetapi tidak perlu seluruhnya dikalkulasikan menjadi energi listrik, karena bersamaan proses elektrolisa akan terjadi juga penambahan entropy karena naiknya suhu pada proses elektrolisa sehingga jumlah TS dapat diperoleh dari suhu lingkungan ( T ).

G = H - TS = 285.83 kJ - 48.7 kJ = 237.1 kJ

Oxygen = O2 , dalam bentuk gas merupakan gas yang tidak terbakar tapi sangat diperlukan untuk melakukan pembakaran ( tanpa oxygen api tidak dapat menyala )

Hydrogen= H, dalam bentuk gas merupakan gas yang mudah terbakar ( highly flammable gas )

Stoichiometric Hydrogen fuel = 1 : 22

Oxyhydrogen akan berubah menjadi uap air kembali dan melepaskan energy apabila di bakar, reaksinya : E = 241.8 kj/molekul H2 yang terbakar. Jumlah Energy yang dilepaskan tergantung pola pembakaran, begitu juga suhunya akan bervariasi. Maximum temperatur = 2800 oC pada campuran Stoichiometric murni

Suhu tersebut lebih tinggi sekitar 700oC dari pada api hydrogen murni pada udara.

Apabila pencampuran kedua gas tersebut lebih besar jumlah salah satunya melebihi ratio stoichiometric atau tercampur gas lain yang bersifat inert gas seperti gas Nitrogen maka panasnya akan menjalar pada jumalh materi yang lebih besar dan akan menurunkan suhunya.

Campuran stoichiometric murni didapat dari proses Elektrolisa Air, yang mengaplikasikan arus listrik searah untuk memecah molekul air.

Jadi Oxyhydrogen adalah acampuran dari Hydrogen (H2) dan Oxygen(O2), umumnya 2:1 Ratio molekulnya, perbandingan yang sama dengan proporsi air. Campuran kedua gas ini dapat dibuat menjadi api untuk peleburan bahan-bahan logam/non logam dan api tersebut dulunya pernah dijadikan mata api las.

Pada aplikasinya ratio 4:1 atau 5:1 Hydrogen : Oxygen ditentukan untuk mencegah pembakaran yang ter oksidasi.

Oxyhydrogen akan menyala apabila mencapai suhu autoignitionnya. Pada campuran stoichiometric dalam tekanan atmospheric, autoignition akan terjadi pada kira-kira suhu 570oC (1065oF).

Minimum Energi yang diperlukan untuk menyulut gas tersebut = 20 microjoules.

Pada suhu dan tekanan normal, Oxyhydrogen dapat terbakar apabila kepekatannya mencapai antara 4% - 95%.

Sifat Hydrogen :

Pemantik : - Memerlukan energi sangat rendah pada tekanan atmospheric yaitu sekitar 0.02 millijoules.- Pemantik Hydrogen hanya memerlukan 1/10 energi yang diperlukan oleh BBM.- Static spark dari manusia dapat menyulut Hydrogen.

Campuran :- Batas terbakar berdasarkan persentasi volume dari Hydrogen dalam Udara pada tekanan 14.7 psia ( 1 atm, 101 kPa ) = 4.0 dan 75.0. Batas terbakar berdasarkan persentasi volume dari Hydrogen dalam Oxygen pada tekanan 14.7 psia ( 1 atm, 101 kPa ) = 4.0 dan 94.0.- Batas ledakan dari Hydrogen dalam volume udara = 18.3% 59%.- Nyala api dalam dan sekitar pipa penampung atau struktur tertentu dapat menjadikan turbulansi yang menyebabkan percepatan pembakaran yang berubah menjadi detonasi walaupun tidak dikumpulkan dalam jumlah besar. (Sebagai perbandingan : Limit percepatan bakar BBM dalam udara : 1.47.6%; acetylene dalam udara, 2.5% to 82%)

Sifat keseluruhan dari Hydrogen adalah :

- Tidak berwarna dan berbau.- Pemantik hanya memerlukan energi rendah.- Api Hydrogen menghasilkan panas dengan suhu tinggi ( 2.800oC ).- Dibawah sinar matahari apinya tidak terlihat.- Koefisien Joule-Thompson Negatif, artinya kebocoran dapat menyebabkan sel- ignite.- Ukuran molekul yang kecil.- Antara titik ledak rendah dan titik ledak tinggi lebar kemungkinan ledaknya

Referensi tentang validasi teknologi Hydrogen:

Cassidy, J.F., Emissions and Total Energy Consumption of a Multi-Cylinder Piston Engine Running on Gasoline and a Hydrogen-Gasoline Mixture, Technical Note Report # E-9105, May, 1977, National Aeronautics and Space Administration, Washington, D.C. Adding hydrogen to gasoline significantly increased flame speed and allows for a leaner air/fuel ratio. All emissions levels decreased at these leaner conditions.

Department of Transportation report, "Guidelines For Use Of Hydrogen Fuel In Commerecial Vehicles, Final Report", November 2007. Gives the guidelines for using hydrogen in vehicles. Includes sections on hydrogen on demand systems.

Onboard Generation of Hydrogen-Rich Gaseous Fuels - A Review, , Y. Jamal and M.L.Wyszynski, School of Manufacturing and Mechanical Engineering University of Birmingham, Birmingham UK

Covers the use of hydrogen to lower emissions and increase fuel combustion efficiency. Includes results from numerous researchers.

Effect of Hydrogen Enriched Hydrocarbon Combustion on Emissions and Performance, by Jacob Wall, Department of Biological and Agricultural Engineering, University of Idaho

Shows research done that demonstrates a reduction in emissions and an increase in performance using hydrogen from electrolyzers.

Allgeier, T., Klenk, M., Landenfeld, T., Conte, E., Boulouchos, K., Czerwinski, J., Advanced Emission and Fuel Economy Concept Using Combined Injection of Gasoline and Hydrogen in SI Engines, Publication #2004-01-1270, March, 2004, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline produces improvements in engine efficiency and emissions.

Apostolescu, N., Chiriac, R., A Study of Combustion of Hydrogen-Enriched Gasoline in a Spark Ignition Engine, Publication #960603, February, 1996, Society of Automotive Engineers, Troy, MI. Adding hydrogen to gasoline produces improvements in engine efficiency and emissions, due to accelerated combustion.

Conte, E., Boulouchos, K., Influence of Hydrogen-Rich-Gas Addition on Combustion, Pollutant Formation and Efficiency of an IC-SI Engine, Publication #2004-01-0972, March, 2004, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline results in lower emissions and a significant increase in engine efficiency.

Fontana, G., Galloni, E., Jannelli, E., Minutillo, M., Performance and Fuel Consumption Estimation of a Hydrogen Enriched Gasoline Engine at Part-Load Operation, Publication #2002-01-2196, July, 2002, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline increases the flame speed at all gasoline air/fuel ratios, so engine operation at very lean mixtures is possible.

Goldwitz, J., Heywood, J., Combustion Optimization in a Hydrogen-Enhanced Lean Burn SI Engine, Publication #2005-01-0251, April, 2005, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline can extend the lean limits of the air/fuel ratio.

Green, J., Bromberg, L., Cohn, D., Rabinovitch, A., Domingo, N., Storey, J., Wagner, R., Armfield, J., Experimental Evaluation of SI Engine Operation Supplemented By Hydrogen Rich Gas From a Compact Plasma Boosted Reformer, Publication #2000-01-2206, June, 2000, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline can reduce exhaust emissions and increase efficiency. A large reduction in nitrogen oxide emissions can be achieved without a catalytic converter due to very lean operation under certain conditions.

Henshaw, P., DAndrea, T., Ting, D., Sobiesiak, A., Investigating Combustion Enhancement and Emissions Reduction With the Addition of 2H2 + O2 to a SI Engine, Publication #2003-32-0011, September, 2003, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline resulted in improved engine.

Houseman, J., Cerini, D., On-Board Hydrogen Generator for a Partial Hydrogen Injection Internal Combustion, Publication #740600, February, 1974, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

A compact onboard hydrogen generator has been developed for use with a hydrogen-enriched gasoline internal combustion engine.

Jing-ding, L., Ying-ging, L., Tian-shen, D., An Experimental Study on Combustion of Gasoline-Hydrogen Mixed Fuel, Publication #830897, April, 1989, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline produces improvements in engine efficiency and emissions due to accelerated flame speed and combustion rate.

Lang, O., Habermann, K., Thiele, R., Fricke, F., Gasoline Combustion with Future Fuels, Publication #2007-26-021, January, 2007, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

This paper describes current and future gasoline combustion systems with emphasis on efficiency improvement and emission reduction.

Shinagawa, T., Okumura, T., Furuno, S., Kim, K., Effects of Hydrogen Addition to SI Engine on Knock Behavior, Publication #2004-01-1851, June, 2004, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline reduced knock due to accelerated fuel burn and shortened combustion period.

Sjarstrarm, K., Eriksson, S., Landqvist, G., Onboard Hydrogen Generation for Hydrogen Injection into Internal Combustion Engines, Publication #810348, February, 1981, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline showed a potential for very low pollutant emissions with increased energy efficiency.

Stebar, R., Parks, F., Emission Control with Lean Operation Using Hydrogen-Supplemented Fuel, Publication #740187, February, 1974, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline resulted in significant efficiency improvements due to the extension of the lean operating limit.

Tully, E., Heywood, J., Lean-Burn Characteristics of a Gasoline Engine Enriched with Hydrogen from a Plasmatron Fuel Reformer, Publication #2003-01-0630, March, 2003, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline extended the lean limit of engine operation, resulting in greater efficiency and reduced emissions, both hydrocarbons and nitrogen oxides.

Conte, E., Boulouchos, K., A Quasi-Dimensional Model for Estimating the Influence of Hydrogen- Rich Gas Addition on Turbulent Flame Speed and Flame Front Propagation in IC-SI Engines, Publication #2005-01-0232, April, 2005, Society of Automotive Engineers, Troy, MI. Adding hydrogen to gasoline produces lower emissions due to increased flame speed and resultant accelerated fuel burn. Heywood, J., Internal Combustion Engine Fundamentals, McGraw-Hill International Editions Automotive Technology Series, McGraw-Hill, New York, NY, 1988. This text, by a leading authority in the field, presents a fundamental and factual development of the science and engineering underlying the design of combustion engines and turbines. An extensive illustration program supports the concepts and theories discussed. It is referenced in many of the papers listed in this document.

Lewis, B., Von Elbe, G., Combustion, Flames, and Explosions of Gases, 3rd ed., Academic Press, Orlando, FL, 1987. The fundamental principles of gas combustion are. Extensive diagrams, graphs, photographs, and tables of numerical data are provided. Referenced in the links in this document.

Taylor, C. The Internal Combustion Engine in Theory and Practice, 2 Vols., 2nd ed., Revised, MIT Press, Cambridge, MA, 1985. This revised edition of a classic work incorporates changes due to an emphasis on fuel economy and reduced emissions.

Cara membuat Generator Gas HHO Penggunaan BBM makin hari makin bertambah seiring dengan terus bertambahnya volume kendaraan turut menyumbang emisi karbon dan juga menguras kantong hanya untuk membeli seliter minyak untuk dijadikan karbon yang merusak lingkungan. Kini kita perlu sebuah penghematan guna mengurangi penggunaan bahan bakar minyak fosil yang terus menghasilkan karbon oleh Karena itu kenapa tidak kita menggunakan air untuk kendaraan bermotor yang terbukti oleh Poempida Hidayatullah dan Futung Mustari, yang melakukan uji coba pada 30 jenis kendaraan menunjukkan efisiensi bahan bakar bisa sampai 40 persen atau 1 liter untuk 18 kilometer. Lies Wisodjodharmo Program Manager Kegiatan Pengembangan Teknologi Fuelcell BPPT mengatakan bahwa timnya juga telah mengaplikasikan Hidrogen ini pada motor dengan kapasitas 500 watt.(sumber: http://gas-hho.blogspot.com/2013/03/cara-membuat-generator-gas-hho.html)

Hasil dari tes didapatkan bahwa 1 liter gas hidrogen dapat menempuh perjalanan sejauh 1 km. Bila dibandingkan dengan motor yang berbahan bakar biasa, penggunaan hidrogen ini jauh lebih efisien dari segi biaya per kilo yang dikeluarkan.

Bagaimana Cara membuat Generator Gas HHO ?

Bahan:

1. 6 buah lempeng stainless steel2. Aki mobil3. Kotak yang bisa ditutup rapat dan tidak bocor/berlubang. Terbuat dari plastik, akrilik, kaca, dll.4. Tabung5. Kabel6. Cairan elektrolit7. Air8. Selang9. Penguhubung selang

Cara membuatnya:

.Cairan Elektrolit:

Untuk generator HHO ini, cairan elelktrolit dapat dibuat dengan cara:1. Air yang dicampur garam.2. Air dicampur sedikit bakingsoda.

Pemanfaatan:

1. Gas HHO jika ditampung dalam balon, setelah penuh balon dihubungkan ke selang kompor gas, maka dapat digunakan untuk memasak. Hati-hati karena gas HHO mudah meledak. Balon atau selangnya jangan terkena api.2. Dapat digunakan untuk bahan bakar motor. Hanya perlu seorang ahli untuk merubah mesin motor dari tenaga bensin ke gas HHO. Jangan coba-coba bila tidak paham mesin.

Peringatan

Hidrogen adalah zat yang mudah terbakar. Maka hati-hati dalam mengujinya. Jika gelembung hidrogen yang keluar dari tabung berisi air disulut api, maka akan terjadi letupan.

Segala akibat negative dari percobaan yang Anda lakukan dari blog ini, diluar tanggung jawab saya.Info ini semata untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang bagaimana memproduksi HHO atau Hidrogen dengan menggunakan alat yang mudah didapat