Bahan Bakar

9
Bahan Bakar : Tempurung Alternatif Memasak By jakarta45 Leave a Comment Categories: Artikel, Dokumen Bersejarah, Jiwa Semangat Nilai-nilai 45, News and Opini Tags: Alternative Cooking, Foods, Leadership, Nation & Character Building, Nationalism, Natural Resources, Social Welfare, Statemanship KOMPAS/AGNES RITA SULISTYAWATY Briket tempurung kelapa bisa digunakan untuk memasak. Bahan bakar ini diharapkan bisa menggantikan bahan bakar minyak. Selain briket, kompor khusus juga didesain untuk penggunaan briket kelapa ini. Tempurung Alternatif Memasak Sabtu, 29 Agustus 2009 | 03:17 WIB Oleh Agnes Rita Sulistyawaty Tempurung kelapa bisa menjadi alternatif bahan bakar. Briket yang terbuat dari tempurung kelapa mampu menghasilkan panas 6.000 hingga 7.000 kalori, cocok untuk kebutuhan memasak. Selain daya panas tinggi, briket juga awet sehingga lebih efisien untuk memasak. Briket tempurung kelapa dan satu set kompornya merupakan hasil penelitian dosen Universitas Ekasakti, Padang, serta pengusaha CV Roda Banting di Pariaman, Sumatera Barat. Pembuatan briket hanya butuh waktu 10-15 menit, dengan catatan, arang batok telah tersedia. Proses pertama adalah menggiling arang batok menjadi tepung arang. Penggilingan menggunakan mesin dengan kapasitas produksi 10 kilogram per mesin per menit. Setelah itu tepung arang dicampur lem perekat dengan mesin pengaduk lalu dicetak dengan alat pencetak briket. Briket tempurung kelapa yang diproduksi berwarna hitam pekat dan berbentuk kubus dengan ukuran sisi 3 sentimeter (cm)

Transcript of Bahan Bakar

Page 1: Bahan Bakar

Bahan Bakar : Tempurung Alternatif MemasakBy jakarta45 Leave a CommentCategories: Artikel, Dokumen Bersejarah, Jiwa Semangat Nilai-nilai 45, News and OpiniTags: Alternative Cooking, Foods, Leadership, Nation & Character Building, Nationalism, Natural Resources, Social Welfare, StatemanshipKOMPAS/AGNES RITA SULISTYAWATYBriket tempurung kelapa bisa digunakan untuk memasak. Bahan bakar ini diharapkan bisa menggantikan bahan bakar minyak. Selain briket, kompor khusus juga didesain untuk penggunaan briket kelapa ini.

Tempurung Alternatif Memasak

Sabtu, 29 Agustus 2009 | 03:17 WIB

Oleh Agnes Rita Sulistyawaty

Tempurung kelapa bisa menjadi alternatif bahan bakar. Briket yang terbuat dari tempurung kelapa mampu menghasilkan panas 6.000 hingga 7.000 kalori, cocok untuk kebutuhan memasak. Selain daya panas tinggi, briket juga awet sehingga lebih efisien untuk memasak.

Briket tempurung kelapa dan satu set kompornya merupakan hasil penelitian dosen Universitas Ekasakti, Padang, serta pengusaha CV Roda Banting di Pariaman, Sumatera Barat.

Pembuatan briket hanya butuh waktu 10-15 menit, dengan catatan, arang batok telah tersedia. Proses pertama adalah menggiling arang batok menjadi tepung arang. Penggilingan menggunakan mesin dengan kapasitas produksi 10 kilogram per mesin per menit.

Setelah itu tepung arang dicampur lem perekat dengan mesin pengaduk lalu dicetak dengan alat pencetak briket. Briket tempurung kelapa yang diproduksi berwarna hitam pekat dan berbentuk kubus dengan ukuran sisi 3 sentimeter (cm)

Seluruh mesin yang digunakan untuk memproduksi briket dirancang dan dihasilkan oleh CV Roda Banting. Satu-satunya proses manual dalam pembuatan briket adalah pengolahan batok kelapa menjadi arang batok.

Di Pariaman, pengerjaan arang batok banyak dilakukan masyarakat dengan pembakaran lubang tanah selama 24 jam. Proses ini perlu waktu lama karena sistemnya manual.

Dari sisi harga, briket tempurung kelapa agak mahal, yakni Rp 4.000 per kilogram, sedangkan harga minyak tanah adalah Rp 3.500 per liter. Namun, briket mempunyai kekuatan pembakaran lima kali lebih besar dibandingkan dengan minyak tanah sehingga briket lebih ekonomis.

Pemakaian briket tempurung kelapa—cocok untuk pemasakan yang butuh

Page 2: Bahan Bakar

waktu lama seperti memasak rendang—sudah diujicobakan di dua rumah makan di Pariaman. Hasilnya, seorang pemilik rumah makan bisa berhemat, dari dana membeli minyak tanah Rp 350.000 per hari menjadi Rp 80.000 per hari.

”Pemilik rumah makan itu merasakan keuntungan dan efisiensi pemakaian briket tempurung kelapa dibandingkan dengan bahan bakar lain,” ujar I Ketut Budaraga, peneliti dari Universitas Ekasakti.

Di sisi lain Ketut menjamin briket tidak berbahaya bagi kesehatan karena tidak meninggalkan residu berupa gas sulfur, sesuai dengan hasil uji coba di laboratorium Sucofindo, 28 Oktober 2008. Penelitian ini juga menunjukkan briket mengandung kadar air 6,37 persen, kadar abu 19,33 persen, serta kadar karbon 63,04 persen.

Energi tempurung kelapa ini memberikan nilai tambah pada produk yang berasal dari kelapa. Apalagi selama ini tempurung kelapa belum dimanfaatkan maksimal dan hanya menjadi limbah. Padahal, di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman, kelapa menjadi salah satu komoditas unggulan. Kedua daerah di Sumatera Barat itu dikenal sebagai penghasil kelapa dengan luas areal tanaman kelapa lebih dari 40.000 hektar di tahun 2006. Di Kota Pariaman per tahun terdapat 11,7 miliar butir kelapa dari 260.000 batang pohon.

Kompor briket

Penelitian dan uji coba Universitas Ekasakti serta CV Roda Banting tidak hanya menghasilkan briket, tetapi juga kompor khusus untuk penggunaan briket ini. Kompor yang terbuat dari besi ini didesain khusus untuk mempermudah penggunaan.

Kompor briket tempurung kelapa dibuat dengan tiga ukuran, yakni diameter 15 sentimeter, 25 sentimeter, dan 40 sentimeter. Kompor ukuran terkecil mampu menampung sekitar 1 kilogram briket, ukuran sedang untuk menampung 1,5 kilogram briket, dan yang besar sanggup sampai 2 kilogram briket.

Setiap badan kompor dilengkapi dengan pintu kecil yang bisa dibuka-tutup. Pintu ini terhubung dengan rongga penampung briket. Dengan pintu ini, juru masak bebas menambah kapasitas briket tanpa harus mematikan api.

Untuk menghidupkan kompor, satu balok briket harus direndam sebentar di minyak tanah. Briket ini akan memancing api yang cepat menjalar ke briket lain yang disiapkan di kompor. Bisa juga menggunakan parafin untuk memancing api.

Kompor dihubungkan dengan pipa ke kipas angin (blower) untuk menambah oksigen, terutama saat memulai pembakaran. Kipas angin juga dibutuhkan apabila juru masak ingin memperbesar nyala api. Pasokan angin dari kipas ke kompor diatur dengan sebuah tuas. Dengan tuas ini, juru masak bisa mengecilkan atau memperbesar nyala api.

Page 3: Bahan Bakar

Ada satu kendala yang masih dalam tahap penyempurnaan, yakni cara mematikan api sebelum briket habis terbakar. Satu-satunya cara yang bisa ditempuh adalah memercikkan air ke briket yang masih menyala. ”Walaupun diperciki air, briket bisa langsung digunakan lagi karena air langsung diuapkan oleh briket yang masih membara. Ini cara satu-satunya untuk mematikan api,” papar Jamaluddin, pemilik CV Roda Banting.

Selain didesain untuk menggoreng, kompor briket ini juga dapat digunakan untuk membakar makanan. Setiap kompor dilengkapi dengan dua penyangga yang berbeda untuk menggoreng dan membakar. Kedua penyangga ini mudah ditukar-tukar.

Dengan produksi yang menggunakan mesin, Jamaluddin sanggup memproduksi 30 unit kompor per hari dengan ukuran yang bervariasi.

Harga satu unit kompor bervariasi antara Rp 150.000 sampai Rp 350.000 per unit. ”Sebenarnya banyak warung yang tertarik memakai kompor model ini. Hanya saja, kami masih terbentur modal lantaran sebagian calon pembeli mempunyai kemampuan ekonomi yang pas-pasan sehingga mereka berharap bisa membeli kompor secara kredit,” ujar Jamaluddin.

Pengembangan massal briket tempurung kelapa beserta kompornya masih membutuhkan peran serta pihak lain, demi memberikan pilihan alternatif bahan bakar bagi masyarakat.

Tak sedikit dari masyarakat Kabupaten Tanjabtim yang menggantungkan hidup dari hasil pertanian kelapa. Mulai dari lidi maupun bagian-bagian buah kelapa itu dijadikan rupiah demi melangsungkan hidup. Tempurung kelapa dibuat arang dan bisa dijadikan pengganti minyak tanah untuk memasak, bahkan bisa dijual di pasar.

KABUPATEN Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) merupakan daerah pesisir di Provinsi Jambi. Sudah barang tentu tumbuhan kelapa tumbuh subur di daerah ini dan dijadikan sumber mata pencarian oleh sebagian masyarakatnya.

Seperti yang dilakoni oleh Ibrahim (35) warga RT 14 Dusun Laucing Desa Lagan Tengah Kecamatan Mendahara. Dia mengakui, dengan kebun kelapa yang dia miliki itulah kebutuhan hidup keluarganya menjadi sedikit terbantu. ‘’Buah kelapa ini kami jadikan kopra kemudian dijual ke penampung,’’ kata Ibrahim sembari menyebutkan bahwa pertanian kelapa ini merupakan mata pencarian turun temurun keluarganya.

Tumbuhan kelapa memang sangat membantu bagi masyarakat disini. Mulai dari lidi, isi buah kelapa, tempurung dan bagian lain dari pohon kelapa itu dijadikan rupiah oleh masyarakat petani kelapa itu. ‘’Hasil penjualan itu untuk baiaya hidup kami,’’ ujar Ibrahim.

Page 4: Bahan Bakar

Kendati demikian, untuk meringankan beban ekonomi keluarga, seperti tempurung kelapa bekas kopra itu dijadikan sebagai bahan bakar untuk memasak oleh sebagian petani. ‘’Pengganti minyak tanah. Minyak tanah sangat mahal,’’ ungkap Ibrahim.

Oleh karena itu, para petani kelapa lebih memilih arang ini untuk dipakai sendiri daripada dijual. Kalau dijual, harga arang ini sangat murah. Dimana  untuk 1 Kg arang saat ini hanya seharga Rp 800. Harga saat ini menurun drastis. Beberapa waktu lalu, untuk 1 Kg sempat mencapai Rp 1.200. ‘’Daripada dijual dengan harga yang sangat murah, lebih baik untuk pakai kami sendiri,’’ jelas Ibrahim.

Untuk proses pembuatan arang dari tempurung kelapa ini tidak terlalu sulit. Hanya diperlukan waktu selama satu hari arang tempurung kelapa siap dipakai, ‘’Tempurung kelapa ini dibakar, kemudian dijemur, selama sehari siap dan bisa langsung digunakan,’’ tandasnya

 

BRIKET BATOK KELAPA & KOMPOR BRIKET

 

 

BRIKET TEMPURUNG KELAPA ( COCONUTS SHELL BRIQUET ).

Briket Tempurung Kelapa adalah bahan bakar alternatif terbuat dari bahan baku tempurung kelapa yang sudah di olah menjadi briket dan di harapkan menjadi bahan bakar pengganti sebagai pilihan yang dibutuhkan masyarakat

1. HEMAT & EKONOMIS. Hasil Lab. SUCOFINDO menunjukkan , bahwa Briket Tempurung Kelapa yang berkualitas B ( khusus untuk rumah tangga, rumah makan / restauran , home industri dan lain-lainnya) produksi PT. Marga Okapallo memiliki kalori 6481/kg dan mudah terbakar, menghasilkan energi panas tinggi dan tahan lama sehingga secara ekonomis menggunakan Briket Tempurung Kelapa akan lebih hemat apabila dibandingkan dengan jenis bahan bakar lainnya.

2. AMAN &RAMAH LINGKUNGAN. Diolah tanpa menggunakan bahan kimia, pada saat digunakan abunya tidak berterbangan dan tidak berasap , tidak meninggalkan noda hitam pada peralatan yang digunakan ( alat-alat dapur dan lain-lainnya) tidak mengeluarkan bau menyengat / aroma tidak sedap yang dapat mengganggu aktifitas kerja kesehatan maupun lingkungan.

KOMBET ( KOMPOR BRIKET)s

1. AMAN DAN PRAKTIS . - Kombet ( kompor briket) aman dan praktis saat digunakan, tidak menimbulkan resiko ledakan dan mudah perawatan .

Page 5: Bahan Bakar

2. BEBAS POLUSI DAN EKONOMIS. - Kombet ( kompor briket) dengan bahan bakar briket tempurung kelapa, sungguh memberikan nilai tersendiri bagi yang memahami pentingnya makna Sehat dan Hemat.

CATATAN !!

- Simpanlah Briket di tempat yang aman dan tidak basah/ lembab.

- Panas Briket akan kurang sempurna apabila terkena minyak tanah.

- Celupkan sisa api briket ke dalam air , apabila selesai di gunakan , kemudian masukkan kembali ke  dalam tabung Briket pada Kombet dan tutup agar sisa Briket dapat di gunakan kembali.

        Perempuan paling rentan terkana efek negatif penggunaan briketbatu bara 

        Menurut WHO, memasak dengan bahan bakar padat di ruangan mengakibatkankematian dini. Diperkirakan 1,6 juta orang meninggal tiap tahun,kebanyakan perempuan dan anak-anak. Dampak pembakaran bahan bakarpadat memudahkan manusia terkena infeksi pernapasan.

 

        Sejumlah penelitian di China merinci sifat-sifat dan penyebab risikokesehatan yang disebabkan oleh memasak dengan batu bara: polycyclicaromatic hydrocarbons yang dihasilkan selama pembakaran batu baraadalah penyebab kanker tenggorokan dan kanker paru. Sementara zat-zat lain yang dihasilkan oleh pembakaran batu bara meningkatkan risikoinfeksi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan kronis lainnya,seperti bronkitis dan emfisema.

 

    Di antara bahan bakar untuk memasak, batu bara mengandung zat racunseperti sulfur, merkuri, arsenik, selenium, dan fluorida

 

Page 6: Bahan Bakar

        Dalam makalah Dampak Kesehatan dari Penggunaan Batu Bara dalam RumahTangga di China para peneliti dari US Geological Survey and theInstitute of Geochemistry, Guizhou, memperkirakan paling tidak 3.000penduduk Provinsi Guizhou di barat daya China keracunan arsen kronisyang disebabkan konsumsi makanan yang dimasak di atas api batu bara. Dalam makalah Dampak Kesehatan dari Penggunaan Batu Bara dalam RumahTangga di China para peneliti dari US Geological Survey and theInstitute of Geochemistry, Guizhou, memperkirakan paling tidak 3.000penduduk Provinsi Guizhou di barat daya China keracunan arsen kronisyang disebabkan konsumsi makanan yang dimasak di atas api batu bara.

 

Keseimpulannya adalah :

Dibanding pilihan bahan bakar di atas, batu bara adalah sumber energiyang tidak sehat untuk dipakai dalam ruangan dan tidak terbarukan.Belum tentu juga briket batu bara bisa diterima baik oleh pengguna dirumah tangga. Jadi, jika ditimbang manfaat dan mudaratnya, jelasbriket batu bara bukan pilihan yang bijaksana Keseimpulannya adalah :Dibanding pilihan bahan bakar di atas, batu bara adalah sumber energiyang tidak sehat untuk dipakai dalam ruangan dan tidak terbarukan.Belum tentu juga briket batu bara bisa diterima baik oleh pengguna dirumah tangga. Jadi, jika ditimbang manfaat dan mudaratnya, jelasbriket batu bara bukan pilihan yang bijaksana.

 

Keunggulan Briket Batok Kelapa

1. Lebih murah dan Ekonomis

2. Panas yang tinggi dan kontinyu sehingga sangat baik untuk pembakaran yang lama

3. Tidak beresiko meledak/terbakar seperti Kompor Minyak Tanah atau Kompor Elpiji

4. Tidak mengeluarkan suara bising serta tidak berjelaga sehingga tidak membuat alat2 memasak anda menjadi rusak

5. Sumber Briket Batok Kelapa berlimpah

Page 7: Bahan Bakar

6. Ramah Lingkungan dan aman Bagi Kesehatan terutama bagi Ibu-Ibu yang sering memasak didapur

 

PETUNJUK PEMAKAIAN :

1. Buka tutup sarangan kompor2. Angkat sarangan kompor3. Ambil pemantik, isi dengan kapas secukupnya dan beri spiritus sampai

kapas basah dengan rata.4. Taruh kembali pemantik pada tempatnya.5. Tempatkan sarangan dan beri briket 10 – 11 biji.6. Nyalakan pemantik melalui lubang samping.7. Tunggu hingga briket terbakar sempurna ( ± 15 menit ).8. Siap untuk digunakan.

Cara mematikan :

1. Ambil briket satu persatu, celupkan pada air sisi per sisi agar tidak pecah.

2. Atau, ambil briket satu persatu, semprot dengan sprayer berisi air.