Bahan Ajar Sintaksis s2

75
SINTAKSIS RUSTONO PRODI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

description

Sintaksis

Transcript of Bahan Ajar Sintaksis s2

  • SINTAKSIS

    RUSTONO

    PRODI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIAPROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

  • Masalah yang DihadapiIdentitasTujuanDeskripsiPertemuan dan Pokok BahasanTugas dan EvaluasiBuku-Buku SumberPokok-Pokok Materi

  • MASALAH YANG DIHADAPI1. KALIMAT TIDAK LOGIS2. STRUKTUR RANCU3. KATA-KATA TIDAK BAKU4. PENULISAN TIDAK BENAR5. TERPENGARUH BAHASA LAIN

  • IDENTITAS MATA KULIAH

    NAMA : SINTAKSISKREDIT : 3 SKSSEMESTER : IPRODI : PEND. BHS. IND.PENGAMPU : RUSTONO

  • TUJUAN:

    MAHASISWA MEMILIKI PENGUASAAN YANG MEMADAI TENTANG KONSEP-KONSEP SINTAKSIS DAN ANALISISNYA, SERTA DAPAT MENERAPKANNYA DALAM KAJIAN SINTAKSIS INDONESIA

  • DESKRIPSIMATA KULIAH INI BERISI KONSEP-KONSEP TENTANG MEDAN SINTAKSIS, SATUAN SINTAKTIS DENGAN SUDUT PANDANG PEMBENTUKANNYA-RELASINYA- ASPEK SEMANTISNYA, FUNGSI SINTAKTIS DAN SATUAN GRAMA-TIS PENGISINYA, DAN KATEGORI GRAMATIKAL SEBAGAI BAGIAN TEORI LINGUISTIK

  • PERTEMUAN DAN POKOK BAHASAN

    I SINTAKSIS DAN MEDAN TELAAHNYAII KONSTITUEN DAN KATEGORIIII KONSTITUEN OPSIONAL: KETER- GANTUNGAN DAN TRANSFORMASIIV FUNGSI DAN HUBUNGANV PREDIKASIVI KESELARASAN POLA URUTAN PREDIKAT OBJEK

  • VII UJIAN TENGAH SMTVIII REDUKSI DAN EKSPANSIIX SUBORDINASI DAN KOORDINASIX DEIKSISXI FRASA KOMPLEKS DAN KALIMAT KOMPLEKSXII KOMPLEMENTASIXIII KALIMAT SBG KOMBINASI KLAUSAXIV KATEGORI GRAMATIKALXV PASIF DI DALAM BERBAGAI BAHASAXVI UJIAN AKHIR SEMESTER

  • BOBOT TUGAS DAN UJIAN

    UJIAN TENGAH SMT = 1TUGAS = 1UJIAN AKHIR SMT = 2

  • BUKU-BUKU SUMBER

    1. Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia: Sintaksis (1988) Harimurti Kridalaksana2. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi III (1998) Hasan Alwi dkk.3. Tata Kalimat Bahasa Indonesia (1986) - Samsuri

  • 4. Analisis Bahasa (1983) Samsuri5. Pengantar Linguistik Umum (1990) R.H. Robins6. Ilmu Bahasa Umum (1994) Dik dan Kooij7. Grammatical Theory in The United States from Bloofield to Chomsky (1993) P.H. Matthews

  • 8. Language Typology and Syn- tactic Description Volume 1 (1985) Timothy Shopen 9. Language Typology and Syn- tactic Description Volume II (1985) Timothy Shopen10. Language Typology and Syn- tactic Description Volume III (1985) Timothy Shopen11.Syntax (1984)P.H. Matthews

  • 12. Introduction to Theoretical Linguistics (1971) John Lyons13. Syntax: A Linguistic Intro- duction to Syntactic Structure (1985) E.K. Brown and J.E. Miller14. Predikat-Objek dalam Bahasa Indonesia: Keselarasan Pola Urutan (1983) - Sudaryanto

  • SINTAKSIS DAN MEDAN TELAAHNYA

    Sintaksis -> syntax, syntacticssyntax -> sintaksissyntactics -> sintaktikasyntactic-> sintaktisSintaksis -> pengaturan hubung- an antara kata atau antara satuan yang lebih besar dalam bahasa

  • Sintaktika -> cabang semiotika tentang hubungan formal antar-tanda atau lambang bahasaEtimologi -> suntasseinsun -> dengan atau bersamatassein-> menyusun atau meng- atur bersama secara tertibSintaksis->pengaturan/penyusun-an kata menjadi frasa, klausa, atau kalimat scr. baik dan benar

  • Sintaksis -> telaah mengenai pola-pola yang dipergunakan sebagai sarana menggabung-gabungkan kata menjadi kalimat(Stryker)Sintaksis -> analisis mengenai konstruksi-konstruksi yang hanya mengikutsertakan kata (bentuk bebas) (Bloch dan Trager)

  • Sintaksis-> ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat,klausa, dan frasa (Ramlan).

    Sintaksis -> cabang ilmu bahasa tentang seluk beluk frasa, klausa, dan kalimat.

  • Dalam membentuk konstruksi sintaktis diperlukan alat sintaktis, yaitu:- urutan- bentuk kata- kata tugas- intonasi

  • Konstruksi sintaktis -> bentuk satuan bahasa bermakna yang berupa frasa, klausa, dan kalimat.Ciri-ciri:1. anggotanya bentuk bebas2. hubungan antarunsurnya long- gar (shg dpt disisipi)3. struktur unsurnya biasanya tidak tetap4. bentuknya:frasa,klausa,kalimat

  • Medan telaah sintaksis:- frasa- klausa- kalimat(unsur pembentuknya, proses pembentukannya, relasi antar- unsurnya, maknanya)

  • SINTAKSIS: KONSTITUEN DAN KATEGORI

    SINTAKSIS -> KAJIAN DAN PERIAN TTG KESALINGTERKAITAN ANTAR- KATA DALAM KALIMATKATA --- PROSES --- KALIMATMASUKAN --- PROSES --- KELUARAN

  • Adanya asas penertib menyebab- kan kalimat tidak paling atas di dalam sintaksis.

    Peristiwa infleksi yang berfungsi mewujudkan keterkaitan antarka- ta termasuk ke dalam sintaksis

  • Sintaksis -> kajian dan uraian ttg cara menggabungkan leksem menjadi satuan yang lebih luas

    Konstruksi sintaktis yang rumit benar-benar selalu dapat dipan- dang sbg kumpulan leksem yang menurut hukum tata bahasa saling berkaitan.

  • Sintaksis -> menempatkan bersama

    Di dalam tata bahasa tradisional sintaksis berarti ilmu tentang uraian kalimat.Tata bahasa tradisional telah menghasilkan banyak pengertian penting yang tidak dapat dikesam- pingkan.

  • Meskipun demikian, ada empat kritik terhadapnya.1.pengaruh bahasa klasik - tidak didasari teori bhs umum - struktur bhs klasik dipaksakan pada bhs modern2. kekaburan - banyak pengertian tdk didefi- nisikan

  • - definisi kabur krn kriterianya heterogin (formal,semantik, fil- safat logis)3. ketidaklengkapan - pemerian bhs tidak lengkap spt TG - sistematisasi hanya bangun terpilih

  • 4. Ketersiratan - banyak diserahkan kpd pe- makai - perian sering dg contoh - secara ilmiah sistematika bhs perlu perumusan eksplisit

  • Penolakan terutama oleh penga- nut strukturalismeNamun, peminat thd semantik perlu menengok tata bhs tradisio- nal spt karya Poustma, Jespersen dan Kruisinga thd bhs Inggris, dan Denhertog dan Overdiep thd bhs Belanda.

  • Chomsky-> pengertian dalam tata bahasa tradisional tepat dasarnya. Hanya rangka yang eksplisit dan terolah kurang.

  • KONSTITUEN

    -> bagian bangun bhs yang ber- tindak sebagai satuan-> unsur pembentuk satuan lain

  • Konstruksi sintaktis memperlihatkan struktur berkonstituen dan bertata tingkat. Kalimat | klausa | frasa | kata

  • Konstruksi sintaktis yang rumit dapat dibagi menjadi dua konsti- tuen langsung dan tiap bagiannya itu dapat dibagi lagi menjadi dua.

    Konstituen yang tidak dapat dibagi lagi dinamakan konsituen akhir.

  • Konsep IC -> constituent structure grammarKuda tua itu berjalan di padang.kuda tua ituberjalandi padang

  • Pembagian dua primer:kuda tua ituberjalan di padang

    Ada dua macam konstituen:- konstituen sinambung- konstituen taksinambung

  • Konstituen sinambung:John buys books every month.

    Konstituen taksinambung:John has never bought any book here.

  • KATEGORI-> kelompok sejenis

    kuda tua |sapi belang | frasa nominalorang kerdil |

    di padang | di jalan | frasa preposisionaldi sekolah |

  • kami berjalan |mereka bekerja | klausa verbaldia berlari |

    sulit |jauh | adjektivapanjang |

  • SUBKATEGORI kategori subkategori nomina abstrak konkret insan noninsanSUBKATE

  • KONSTITUEN OPSIONAL, KETER-GANTUNGAN, & TRANFORMASI

    Konstituen opsional->konstituen yang dapat ditinggalkan (opsional)Kuda tua itu = Konst.N-> N-/-adj-/-DPadang ini = Konst.N->N-/-D

  • Dua konstituen yang sama sekali berlainan adj.Dirangkum Kst.N-> N-/-(adj).-/-DBentuk (adj.) dapat dipilih (opsi)Akan tetapi pada:Kuda tua itu berjalan di padang.

  • Konstituen di padang dapat ditinggalkan seluruhnya dengan tidak menghilangkan strtuktur dasar kalimat itu.Z Konst.N + V + (Konst. P)Perian kalimat menjadi: Z Konst.N + V + (Konst. P) Konst.P P + Konst. N

  • Konst.N N + (adj.) + DN = kudaadj. = tuaV = berjalanD = itu, iniP = diPerian kalimat gramatikal:

  • Kuda itu berjalan.Kuda tua itu berjalan.Kuda itu berjalan di padang ini.Kuda tua itu berjalan di padang ini.Kuda tua itu berjalan di padang tua ini.

  • Kalimat 1 stuktur inti(tidak ada satu pun kategori opsional yang dipilih)

    Kalimat 7 semua kemungkinan kategori opsional diterapkan secara maksimal

  • KETERANTUNGANPeka konteksJika A B bukan CB selalu ikut A tergantungNomina diikuti D (ini, itu,dsb)Lazim nomina diikuti numeralia pembantu seperti seekor, seorang, sebuah, dsb.

  • Kehadiran numeralia pembantu itu bergantung pada nominanya tergantungmahasiswa seorangkuda seekorbuku sebuahN Nseorang,Nseekor, Nsebuah

  • Nseorang mahasiswaNseekor kudaNsebuah buku

    Num Pb seorang NseorangNum Pb seekor NseekorNum Pb sebuah Nsebuah

  • Ingat:susunan tata tingkat dl konstituenpenggolongan konstituensubpenggolongan konstituenkonst. Wajib dan konst.opsionalketergantungan antarunsur

  • TRANSFORMASI-> berperanan penting dl TGDalil yang paling mendasar:1. struktur sintaktis tidak lengkap dan tdk dpt diperikan dg tepat2. di balik struktur luar terdpt struktur dalam3. di dalam struktur itu terdpt berbagai hubungan

  • 4. unsur struktur mempunyai peranan5. Hubungan dan unsur tidak ter- ungkap secara apa adanya di dl kalimatKarim merasa ditipu oleh Yakub.Karim merasa sesuatu.Karim ditipu oleh Yakub.Yakub menipu Karim.

  • Karim merasa Yakub menipu Karim.

    Penggunaan kata bahwa dan kata ia tidak wajib.Karim merasa (bahwa ia) ditipu (oleh) Yakub.Tata Bahasa Transformasi terus berkembang.

  • FUNGSI DAN HUBUNGANTata bahasa tradisional:Uraian kalimat-> a. jenis/kategori b. fungsi dl klmtUraian menurut kategori= jenis ktUraian menurut fungsi konstitu-en= menurut peranan/fungsi yg di- penuhi dl keseluruhan kalimat

  • Salim membaca buku yg bagus.

    Secara kategorial:Salim = nomina (nama diri)membaca= verbabuku = nominayang = partikel/kt tugasbagus = adjektiva

  • Secara fungsional:Salim = subjekmembaca = predikatbuku yg bagus = objek

    Dl tata bahasa modern uraian kategorial ditemukan kembali dl bentuk analisis kategorial dan subkategori konstituen.

  • Perbedaan: kategorisasi tdk terba- tas pada katakonsituen lebih tinggi juga dika-tegorisasi dan disubkategorisasistatus konstituen -> eksplisitTata bahasawan modern tidak bersepakat penuh ttg dipakainyauraian kalimat tradisional.

  • Strukturalis-> SPO merupakan pe- ngertian logis yg tidak termasuk dl analisis bhs ilmiah

    Ada relevansi antara SPO dan struktur bangun bahasa-> terpakaidg nama hub. tt bhs atau fungsi tt bhs.

  • PERBEDAAN ANTARA KATEGORI DAN FUNGSISalim = nomina subjek dl keseluruhan klmtNamun, dl kalimat:Ia melihat Salim.Salim = nomina objekSimpulan= Salim tetap nomina tetapi fungsinya berubah

  • Status kategorial itu = sifat konsti- tuen apa adanyaStatus fungsional = bergantung pd hubungan antarkonstituen dl keseluruhan kalimatKategori sama dapat berbeda fungsi.Kategori berbeda dapat memiliki fungsi yang sama.

  • BERBAGAI MACAM FUNGSI1. fungsi sintaktis2. fungsi semantis3. fungsi pragmatis4. fungsi bahasa

  • ALAT SINTAKTIS= alat yang menghubungkan konsituen menjadi satuan sintaktis dan menunjukkan makna gramatikalnyaEmpat alat sintaktis:1. urutan 3. intonasi2. bentuk kata 4. kata tugas

  • PREDIKAT, PREDIKASI, DAN PREDIKATOR

    Predikat = bagian klausa yg menandai apa yg dikatakan pembicara ttg subjekaliran listrik berbahayaPembicara membicarakan aliran listrik.

  • aliran listrik = subjekttg aliran listrik itu, pembicara mengatakan berbahayaberbahaya = predikatBahasa Indonesia-> predikat tdk harus verbaBahasa Indo-Eropa-> predikat harus mengandung unsur verbalpredikat = sebutan

  • PREDIKASI = hubungan antara subjek dan predikat dl klausa-> pengungkapan ttg perbuatan, keadaan, hal dl proposisiorang itu penuruthub: pembicara membicarakan orang itu (subjek)yang dikatakan pembicara ttg subjek itu penurut (predikat)

  • orang itu diberi sebutan penurutpenurut = pernyataan utk subjekBagaimana manusia menyatakan ada manusia, manusia itu penurut lahirlah -> orang itu penurut

  • PREDIKATOR -> bagian proposisi yang menunjukkan hubungan perbuatan, sifat, keanggotaan, kejadian dsb. dari argumenDi dalam struktur lahir predikator terungkap sebagai verba, adjektiva, adverbia, atau sebagai urutan

  • PROPOSISIpredikator argumen 1 argumen 2 makan orang itu kacang lelah petani itu - kemarin tibanya -

  • Gymnastiar (2005:16) menyarankan langsung pindah posisi ketika marah datang.Resep manajemen amarah Gymnastiar (2005) berisi ajaran tentang cara mengelola amarah yang mungkin ada pada manusia.

  • Ketika marah datang, sebaiknya kita langsung pindah posisi (Gymnastiar 2005:16).Manajemen amarah itu berisi ajaran tentang cara mengelola amarah yang mungkin ada pada manusia (Gymnastiar 2005).

  • CARA MENULIS DAFTAR PUSTAKA SEMUA BAHAN YG DIKUTIP BAIK LANGSUNG MAUPUN TDK LANGSUNG DICANTUMKAN DL DAFTAR PUSTAKABAHAN PUSTAKA YG DIBACA DAN TELAH MENJADI KEKAYAAN ILMU SCR PRIBADI TETAPI TDK DIKUTIP TIDAK DICANTUMKAN DL DAFTAR PUSTAKA

  • UNSUR DAFTAR PUSTAKA SCR BERTURUT-TURUT:1. NAMA PENULIS YG LEBIH DR SATU KATA DITULIS DG URUTAN NAMA AKHIR, NAMA AWAL, DAN NAMA TENGAH (JIKA TIGA KATA) TANPA GELAR AKADEMIK2. TAHUN PENERBITAN3. JUDUL, TERMASUK SUBJUDUL

  • 4. TEMPAT PENERBITAN5. NAMA PENERBIT PUSTAKA BUKU BERISI UNSUR-UNSUR DG URUTAN NAMA PENULIS, TAHUN TERBIT, JUDUL BUKU DG CETAK MIRING, KOTA TERBIT, DAN PENERBIT

  • Gymnastiar, Abdullah. 2005. Manajemen Amarah. Ban- dung: Khas MQ.Dwiloka, Bambang dan Rati Riana. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

  • RUJUKAN DARI KUMPULAN MAKALAHDardjowidjojo, Soenjono. (Ed.). 1988. PELBA I: Pertemuan Linguistik Lembaga Bahasa Atma Jaya Pertama. Jakarta: Lembaga Bahasa Unika Atma Jaya.RUJUKAN DARI KUMPULAN ARTIKELHasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminudin (Ed.) Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Hlm. 12-25. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.

  • RUJUKAN ARTIKEL JURNALKadarisman, A. Effendi. 2005. Relativitas Bahasa dan Relativitas Budaya. Linguistik Indonesia 23. 2:151-170.RUJUKAN DARI SURAT KABAR TANPA NAMA PENULISSuara Merdeka. 2006. Cita Rasa Melayu dalam Sagu. 57.142. 7 Juli. Hlm. 5.