Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

27
Sumber: bdcmagazine.com KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI Disusun oleh: Tim Pengembangan Kewirausahaan Departemen Manajemen dan Kependidikan PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) MELALUI DIKLAT PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN BAGI GURU SMK Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI KEAHLIAN

Transcript of Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

Page 1: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

Sumber: bdcmagazine.com

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI

Disusun oleh: Tim Pengembangan Kewirausahaan

Departemen Manajemen dan Kependidikan

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) MELALUI DIKLAT PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN BAGI GURU SMK

Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF

SESUAI KOMPETENSI KEAHLIAN

Page 2: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

i

KATA PENGANTAR

PPPPTK BMTI sebagai salah satu lembaga di bawah Direktorat Jenderal Guru dan

Tenaga Kependidikan, memiliki tugas dan fungsi mengembangkan dan memberdayakan

guru/pendidik dan tenaga kependidikan. Tugas dan fungsi tersebut termasuk

mengintegrasikan hal-hal terkait penciptaan wirausaha-wirausaha baru tamatan SMK

melalui pembekalan pengetahuan dan pengalaman empirik tentang kewirausahaan.

Diklat ini diselenggarakan sebagai bagian dari program peningkatan kompetensi guru

yang ditetapkan sebagai Guru SMK untuk Mata Pelajaran Produk Kreatif dan

Kewirausahaan. Melalui proses tranfer of knowledge yang dilaksanakan, diharapkan

penerapan pembelajaran kewirausahaan di SMK berjalan sesuai dengan tuntutan

perubahan zaman.

Kita sudah berada di era revolusi industri 4.0 bahkan mulai bergeser ke revolusi

industri 5.0, dimana perubahan bisnis sudah mengarah kepada pemanfaatan teknologi yang

lebih sophisticated. Untuk itu, diharapkan penerapan pembelajaran kewirausahaan di SMK

seyogyanya mengikuti perkembangan pengetahuan dan konteks dalam dunia bisnis saat ini.

Diklat Dalam Jaringan (Daring) merupakan strategi yang diterapkan sebagai bagian

dari solusi dalam mengatasi kendala pelaksanaan diklat tatap muka secara langsung,

terutama di masa pandemi. Salah satu Bahan Ajar Pemetaan Produk Kreatif Sesuai

Kompetensi Keahlian merupakan salah satu materi pembelajaran yang dibahas pada Diklat

Daring Produk Kreatif dan Kewirausahaan Bagi Guru SMK.

Kiranya bahan ajar ini bermanfaat dan dapat memberikan pengalaman serta wawasan

baru bagi Guru SMK, khususnya, dan Guru Mata Pelajaran Produk Kreatif dan

Kewirausahaan pada SMK sasaran.

Cimahi, Juli 2020

Kepala,

Supriyono, M.Si.

NIP. 19630805 198503 1 005

Page 3: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

1

TARGET KOMPETENSI

Mampu merumuskan produk kreatif sesuai kompetensi keahlian

PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah melalui proses penyajian materi, diskusi, tanya-jawab, dan penugasan, pada

akhir pembelajaran, peserta diharapkan mampu memfasilitasi pembelajaran

kewirausahaan di sekolah masing-masing secara kontekstual

A. PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK

Pembelajaran kewirausahaan di SMK telah diterapkan sejak kegiatan Unit

Produksi (diterapkan di STM pada tahun 90-an). Pada masa itu penerapannya betul-

betul berorientasi pada kebutuhan/permintaan pasar (menjual apa yang

diminta/menjadi tren di pasar); meskipun ada juga yang berorientasi pada segi

supply (menjual apa yang mereka bisa buat).

Tujuan penyelenggaraan kegiatan unit produksi di sekolah adalah

membudayakan perilaku-perilaku bisnis dalam pembelajaran, dan membangun

wawasan dan mental siswa untuk terbangun naluri/intuisi bisnis dalam diri mereka.

Meskipun demikian, sangat disadari betul bahwa tidak semua siswa diharapkan

menjadi Wirausaha. Namun penerapannya berakhir, karena manajemen Unit

Produksi di sekolah cenderung tidak lagi menopang tujuan pembelajaran, tetapi

bergeser. STM yang dapat dikatakan berhasil menjalankan kegiatan unit produksi

yang berdampak pada pembelajaran adalah STM Mikhael Surakarta. Meskipun

demikian akhir-akhir ini sedang dilakukan kajian untuk dibangun konsep yang sama

tetapi terkendali secara pengelolaan keuangannya, yaitu dengan model: Badan

Layanan Umum Sekolah (BLUS) atau bentuk lain berupa Penerimaan Negara Bukan

Page 4: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

2

Pajak (PNBP). Konsep kewirausahaan jelas tujuan untuk menciptakan wirausaha-

wirausaha baru tamatan sekolah menengah kejuruan.

Gambar 1. Orientasi Mapel PKK di SMK

Keberadaan penamaan mata pelajaran kewirausahaan berganti dari

waktu ke waktu. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan tuntutan

perubahan dan kondisi perkembangan dunia bisnis, industri, dan teknologi.

Gambar 2. Perjalanan Penamaan Mapel Kewirausahaan di SMK

Page 5: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

3

Gambar 3. Komparasi Mapel PKK berdasarkan Tujuan, Materi, Proses, dan

Peran Guru, serta Penilaian

Implementasi pembelajaran kewirausahaan di SMK, terus mengalami

perubahan mengikuti tuntutan dan perkembangan dunia usaha dan industri.

Dilakukan penataan pada mata pelajaran yang ada pada Struktur Kurikulum SMK,

termasuk Kompetensi Dasar dan mengubah nama mata pelajaran Prakarya dan

Kewirausahan menjadi Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK),

serta menempatkannya sebagai salah satu bagian penting dalam kelompok mata

pelajaran peminatan atau Kompetensi Keahlian (C3). Dengan demikian diharapkan

orientasi pembelajaran harus mengikuti konstruk kurikulum dengan membangun

kemampuan peserta didik untuk mampu menghasilkan produk kreatif sesuai

kompetensi keahlian.

Sejak diberlakukannya kurikulum 2013 dan selanjutnya dengan terbitnya

Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK, dan memang

disadari penuh bahwa kewirausahaan merupakan bagian penting dari proses

pembelajaran di sekolah menengah kejuruan atau pendidikan vokasi, maka

penamaan mata pelajaran kewirausahaan menjadi Produk Kreatif dan

Kewirausahaan atau disingkat PKK.

Page 6: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

4

Pada Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 07

Tahun 2018 tentang Struktur Kurikulm SMK/MAK, Mata Pelajaran Produk Kreatif dan

Kewirausahaan ditempatkan sebagai mata pelajaran kelompok Kompetensi

Keahlian (C3), baik untuk SMK Program 3 Tahun maupun SMK Program 4 Tahun.

Gambar 4. Struktur Kurikulum SMK dan Alokasi Waktu Mapel PKK

Page 7: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

5

Berdasarkan struktur kurikulum yang tertuang dalam Perdirjen 07 Tahun 2018,

mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan diberi porsi yang lebih banyak,

yaitu: Kelas XI = 7 jam pelajaran; Kelas XII = 8 jam pelajaran; dan Untuk SMK

Program 4 Tahun Kelas XIII = 10 jam pelajaran. Alokasi total jam untuk SMK

Program 4 Tahun adalah 864 jam pelajaran dan SMK Program 3 Tahun adalah 524

jam pelajaran.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Produk Kreatif dan Kewirausahaan

untuk SMK Program 3 tahun adalah:

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian

Program Keahlian : Seluruh Program Keahlian

Kompetensi Keahlian : Seluruh Kompetensi Keahlian (3 Tahun)

Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi

sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek

kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan

ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran

agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati

dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,

toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian

nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan

diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai

melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan

budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan

kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam

mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, menganalisis,

dan mengevaluasitentang pengetahuan

faktual, konseptual, operasional dasar,

dan metakognitif sesuai dengan bidang

dan lingkup kerja Produk Kreatif dan

Kewirausahaan pada tingkat teknis,

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan

menggunakan alat, informasi, dan

prosedur kerja yang lazim dilakukan

serta memecahkan masalah sesuai

dengan bidang kerja Produk Kreatif dan

Kewirausahaan Menampilkan kinerja di

Page 8: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

6

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan

dengan ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dalam

konteks pengembangan potensi diri

sebagai bagian dari keluarga, sekolah,

dunia kerja, warga masyarakat

nasional, regional, dan internasional.

bawah bimbingan dengan mutu dan

kuantitas yang terukur sesuai dengan

standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar,

mengolah, dan menyaji secara efektif,

kreatif, produktif, kritis, mandiri,

kolaboratif, komunikatif, dan solutif

dalam ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah, serta mampu melaksanakan

tugas spesifik di bawah pengawasan

langsung.

Menunjukkan keterampilan

mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir, menjadikan

gerak alami dalam ranah konkret terkait

dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta mampu

melaksanakan tugas spesifik di bawah

pengawasan langsung.

Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Jam Pelajaran : 524 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami sikap dan perilaku

wirausahawan

4.1 Mempresentasikan sikap dan

perilaku wirausahawan

3.2 Menganalisis peluang usaha produk

barang/jasa

4.2 Menentukan peluang usaha produk

barang/jasa

3.3 Memahami hak atas kekayaan

intelektual

4.3 Mempresentasikan hak atas

kekayaan intelektual

3.4 Menganalisis konsep desain/contoh

dan kemasan produk barang/ jasa

4.4 Membuat desain/contoh dan kemasan

produk barang/jasa

3.5 Menganalisis proses kerja

pembuatan contoh produk

barang/jasa

4.5 Membuat alur dan proses kerja

pembuatan contoh produk

barang/jasa

3.6 Menganalisis lembar kerja/ gambar

kerja untuk pembuatan contoh

produk barang/jasa

4.6 Membuat lembar kerja/ gambar kerja

untuk pembuatan contoh produk

barang/jasa

3.7 Menganalisis biaya produksi contoh

produk barang/jasa

4.7 Menghitung biaya produksi contoh

produk barang/jasa

3.8 Menerapkan proses kerja

pembuatan contoh produk

barang/jasa

4.8 Membuat contoh produk barang/jasa

Page 9: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

7

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.9 Menentukan pengujian kesesuaian

fungsi contoh produk barang/jasa

4.9 Menguji contoh produk barang/jasa

3.10 Menganalisis perencanaan produksi

massal

4.10 Membuat perencanaan produksi

massal

3.11 Menentukan indikator keberhasilan

tahapan produksi massal

4.11 Membuat indikator keberhasilan

tahapan produksi massal

3.12 Menerapkan proses produksi

massal

4.12 Melakukan produksi massal

3.13 Menerapkan metoda perakitan

produk barang/jasa

4.13 Melakukan perakitan produk

barang/jasa

3.14 Menganalisis prosedur pengujian

kesesuaian fungsi produk

barang/jasa

4.14 Melakukan pengujian produk

barang/jasa

3.15 Mengevaluasi kesesuaian hasil

produk dengan rancangan

4.15 Melakukan pemeriksaan produk

sesuai dengan kriteria kelayakan

produk/standar operasional

3.16 Memahami paparan deskriptif,

naratif, argumentatif, atau persuasif

tentang produk/jasa

4.16 Menyusun paparan deskriptif, naratif,

argumentatif, atau persuasif tentang

produk/jasa

3.17 Menentukan media promosi 4.17 Membuat media promosi

berdasarkan segmentasi pasar

3.18 Menyeleksi strategi pemasaran 4.18 Melakukan pemasaran

3.19 Menilai perkembangan usaha 4.19 Membuat bagan perkembangan

usaha

3.20 Menentukan standard laporan

keuangan

4.20 Membuat laporan keuangan

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Produk Kreatif dan Kewirausahaan

untuk SMK Program 4 tahun adalah:

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian Program Keahlian : Seluruh Program Keahlian Kompetensi Keahlian : Seluruh Kompetensi Keahlian (4 Tahun) Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek

kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu,

Page 10: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

8

“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

5. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional lsnjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Produk Kreatif dan Kewirausahaan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

6. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Produk Kreatif dan Kewirausahaan Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.

Page 11: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

9

Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Jam Pelajaran : 864 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR 3.1 Memahami sikap dan perilaku

wirausahawan 6.1 Mempresentasi

kan sikap dan perilaku wirausahawan

3.2 Menganalisis peluang usaha produk barang/jasa

6.2 Menentukan peluang usaha produk barang/jasa

3.3 Memahami hak atas kekayaan intelektual

6.3 Mempresentasikan hak atas kekayaan intelektual

3.4 Menganalisis konsep desain/ prototype dan kemasan produk barang/jasa

6.4 Membuat desain/ prototype dan kemasan produk barang/jasa

3.5 Menganalisis proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa

6.5 Membuat alur dan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa

3.6 Menganalisis lembar kerja /gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa

6.6 Membuat lembar kerja /gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa

3.7 Menganalisis biaya produksi prototype produk barang/jasa

6.7 Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa

3.8 Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa

6.8 Membuat prototype produk barang /jasa

3.9 Menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa

6.9 Menguji prototype produk barang/ jasa

3.10 Menganalisis perencanaan produksi massal

6.10 Membuat perencanaan produksi massal

3.11 Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal

6.11 Membuat indikator keberhasilan tahapan produksi missal

3.12 Menerapkan proses produksi massal

6.12 Melakukan produksi massal

3.13 Menerapkan metoda perakitan produk barang/jasa

6.13 Melakukan perakitan produk barang/jasa

3.14 Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa

6.14 Melakukan pengujian produk barang/jasa

3.15 Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan

6.15 Melakukan pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk/standar operasional

3.16 Memahami paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa

6.16 Menyusun paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa

3.17 Menentukan media promosi 6.17 Membuat media promosi berdasarkan segmentasi pasar

Page 12: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

10

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR 3.18 Menyeleksi strategi

pemasaran 6.18 Melakukan pemasaran

3.19 Menilai perkembangan usaha

6.19 Membuat bagan perkembangan usaha

3.20 Menentukan standard laporan keuangan

6.20 Membuat Laporan Keuangan

3.21 Merencanakan riset dan pengembangan usaha produk barang /jasa baru

6.21 Menentukan produk/jasa baru yang akan dijalankan

3.22 Menganalisis proposal usaha 6.22 Menyusun proposal usaha produk barang/jasa

3.23 Menerapkan pengorganisasianusaha produk barang/jasa

6.23 Mengorganisasi kan kegiatan usaha produk barang/jasa

3.24 Merancang anggaran biaya usaha produk barang/jasa

6.24 Membuat anggaran kegiatan usaha produk barang/jasa

3.25 Mengevaluasi desain dan kemasan produk barang/jasa

6.25 Mengembangkan desain dan kemasan produk barang/jasa

3.26 Menganalisis proses produksi barang/jasa

6.26 Melakukan proses produksi barang/jasa

3.27 Menganalisis standar laporan keuangan

6.27 Membuat laporan keuangan

3.28 Mengevaluasi keberhasilan usaha 6.28 Melakukan perbaikan usaha produk barang/jasa

3.29 Menganalisis pengembangan usaha

6.29 Mengembangkan usaha produk barang/jasa

3.30 Menganalisis strategi pemasaran produk barang/jasa

6.30 Mengkreasikan strategi pemasaran

JUMLAH JAM

Dalam hal implementasi pembelajaran mata pelajaran Produk Kreatif dan

Kewirausahaan, secara teknis Guru Produktif dan Guru Kewirausahaan

berkolaborasi sehingga menghasilkan pembelajaran yang berkualitas dan

berdampak bagi peserta didik. Guru kewirausahaan dan guru produktif harus

mampu mendelivery sesuai tuntutan dan cara berpikir generasi milenial, dan

revolusi industri 4.0 yang akan bergeser lagi. Untuk melakukan perubahan, Guru

harus terlebih dahulu berubah.

Guru PKK harus mampu mengikuti perkembangan dan mengantisipasi

perubahan yang terjadi. Guru tidak lagi menjalankan pembelajaran secara

konvensional, tetapi berbasis pada tuntutan kebutuhan belajar terkini Abad 21. Guru

Page 13: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

11

Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan harus mampu menstimulasi

kemampuan berpikir peserta didik yang menjadi kecakapan abad 21. Kecakapan itu,

adalah literasi, kompetensi, dan karakter. Kompetensi berkaitan dengan Learning

Skills yaitu Kerangka 4Cs (creativity thinking, critical thinking and problem solving,

communication, collaboration).

Tabel 1. Kompetensi Abad 21

Framework 21st Century Skills

Kompetensi Abad 21

Creativity Thinking and Innovation

Pesera didik dapat menghasilkan, mengembangan, dan mengimplementasikan ide-ide mereka secara kreatif baik secara mandiri maupun berkelompok

Critical Thinking and Problem Solving

Peserta didik dapat mengidentifikasi, manganalisisi, menginterpretasikan, dan mengevaluasi bukti-bukti, argumentasi, klaim dan data-data yang tersaji secara luas melalui pengkajian secara mendalam serta merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari

Communication Peserta didik dapat mengkomunikasikan ide-ide dan gagasan secara efektif menggunakan media lisan, tertulis, maupun teknologi

Collaboration Peserta didik dapat bekerja sama dalam sebuah kelompok dalam memecahkan permasalahan yang ditemukan

Secara operasional, keterampilan abad 21 (4C) ini dijabarkan dalam empat

kategori langkah, yakni:

Pertama, cara berpikir, termasuk berkreasi, berinovasi, bersikap kritis,

memecahkan masalah, membuat keputusan, dan belajar pro-aktif.

Kedua, cara bekerja, termasuk berkomunikasi, berkolaborasi, bekerja dalam

tim.

Ketiga, cara hidup sebagai warga global sekaligus lokal; dan

Keempat, alat untuk mengembangkan ketrampilan abad 21, yakni teknologi

informasi, jaringan digital, dan literasi.

Guru mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan (PKK) terdiri dari guru

kewirausahaan dan guru produktif. Gambaran tentang Guru Kewirausahaan dan

Guru Produktif dalam mengkonstruksi Mata Pelajaran PKK, sebagai berikut:

Page 14: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

12

Interaksi dan kolaborasi terutama dalam hal:

(1) Guru PKK harus dapat berkolaborasi dengan baik dan positif.

(2) Guru PKK harus membangun diskusi yang positif dan produktif untuk

mendapatkan gambaran tentang kemampuan yang ingin dicapai oleh

siswa melalui susunan kompetensi dasar, serta mampu merumuskan

produk-produk kreatif yang mungkin ditemukan oleh peseta didik.

(3) Guru PKK harus mampu menstimulasi kemampuan kreatif peserta didik

sesuai dengan potensinya.

(4) Guru Kewirausahaan harus betul-betul mengeksplorasi karakteristik

pekerjaan dan kompetensi keahlian yang ada di sekolah, sehingga dalam

menjalankan pembelajaran betul-betul menggali hal-hal terkait dengan

kompetensi keahlian di mana guru kewirausahaan melaksanakan tugas

pembelajaran.

(5) Guru Produktif harus mengenal dengan baik karakteristik dan tuntutan

dari mapel PKK secara utuh.

(6) Guru PKK agar mampu mengenali kecenderungan sifat dan karakteristik

yang dimiliki peserta didik untuk ditumbuhkembangkan secara maksimal,

sehingga mampu menemukan jatidirinya untuk siap menjadi wirausaha

(entrepreneur) atau menjadi tenaga kerja yang berperilaku seperti

seorang wirausaha (intrapreneur).

Guru

Kewira-

usahaan

Guru

Poduktif + Guru

Kewira-

usahaan &

Guru

PRoduktif

Gambar 5. Pola Interaksi dan Kolaborasi Guru dalam Pembelajaran PKK

Page 15: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

13

MENGKREASI PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI KEAHLIAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah melalui proses penyajian materi, diskusi, tanya-jawab, dan penugasan, pada

akhir pembelajaran, peserta diharapkan mampu mengkreasi produk kreatif sesuai

kompetensi keahlian

A. Bisnis Prospektif

Dari pengalaman empiris berbisnis, pada dasarnya tidak ada bisnis yang tidak

baik atau buruk. Bisnis yang baik adalah bisnis itu dibangun berbasis pada

kebutuhan pasar, pada waktu yang tepat, dan memberikan keuntungan yang

berkelanjutan (profitable). Inilah yang disebut bisnis yang prospektif. Bisnis yang

prospektif adalah bisnis yang memiliki produk (barang atau jasa) yang diminati oleh

pelanggan dan mendatangkan keuntungan bagi pemilik bisnis (wirausaha).

Beberapa hal yagn dapat dikategorikan sebagai bisnis prospektif/memiliki

masa depan yang baik, antara lain:

(1) Bisnis yang dibangun adalah bisnis yang potensial atau memilki nilai jual yang

tinggi;

(2) Tidak menjadikan bisnis itu hanya sebagai ambisi pribadi semata tetapi

sifatnya nyata;

(3) Bisnis itu mempunyai waktu bertahan yang lama dipasar;

(4) Tidak menghabiskan modal (uang ) Anda karena investasi yang terlalu besar;

(5) Tidak bersifat momentum (kejadian sesaat) atau bersifat musiman;

(6) Bisa ditingkatkan skalanya menjadi skala industry.

Untuk itu, bila ingin memiliki bisnis yang potensial, perlu mengetahui ciri-

ciri sebuah peluang yang mendasari sebuah bisnis yang baik, yakni:

(1) Peluang itu orisinil dan bukan tiruan; bisnis yang sukses itu bukan

hanya meniru bisnis orang lain (tetapi bukan berarti tidak bisa meniru bisnis

yang sudah ada). Bisnis yang hanya meniru belum tentu hasilnya sama persis

Page 16: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

14

dengan bisnis yang ditiru tersebut. Hal ini disebabkan karena kondisi dan

situasi yang telah terjadi dan yang akan terjadi belum tentu sama, ”bisnis itu

bukan mesin fotocopy”.

(2) Peluang itu harus bisa mengantisipasi perubahan persaingan dan

kebutuhan pasar dimasa yang akan datang. Dalam arti peluang itu harus

dapat ditingkatkan nilai kualnya serta bisa terus diinovasi.

(3) Benar-benar sesuai dengan ‘minat’ Anda atau memiliki keterkaitan

dengan pengetahuan, keahlian dan karakter Anda, sehingga dapat bertahan

lebih lama.

(4) Tingkat kelayakan usaha benar-benar teruji; untuk itu perlu dilakukan

penelitian dan uji coba dipasar.

(5) Didasarkan pada ide yang kreatif dan inovatif (meskipun juga dapat meniru ide

orang lain, selama tidak terkait dengan hak paten atau HaKI)

(6) Anda yakin bisa mewujudkannya dan meraih sukses dalam menjalaninya.

(7) Anda senang menjalankannya dan benar-benar suka bisnis tersebut.

Banyak inspirasi/ide yang bagus dan brilian, namun seringkali inspirasi

tersebut gagal dijadikan sebuah bisnis atau gagal saat diluncurkan untuk menjadi

produk yang ingin dipasarkan kepada pelanggan. Untuk itu perlu diketahui penyebab

kegagalan sebuah peluang usaha, agar tidak menimbulkan dampak risiko:

(1) Kebutuhan pasarnya tidak bersifat monoton dan musiman sehingga tidak

hanya bersifat jangka pendek;

(2) Peluang itu sudah “kadaluarsa” atau sudah banyak orang menjalankan

bisnis tersebut;

(3) Tidak segera mengambil keputusan untuk memulainya sehingga peluang

itu lewat begitu saja. Istilahnya NADO (Not Action Dream Only) atau NAPO (Not

Action Plan Only);

(4) Waktunya sudah lewat, terjadi perubahan kebutuhan atau muncul teknologi

baru yang telah membuat peluang produk atau jasa itu out of date;

(5) Survey pasar tidak akurat, artinya hal itu hanya sekedar persepsi Anda

yang menyatakan bahwa peluang itu sangat potensial lalu segera

Page 17: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

15

dilaksanakan begitu saja, Jadi tingkat akurasi peluang terhadap PASAR tidak

tepat sehingga menyebabkan produk itu tidak laku dipasar;

(6) Mudah ditiru atau di buat oleh orang lain;

(7) Daya beli rendah;

(8) Kebutuhan tidak kontinyu;

(9) Tingkat kebutuhan kecil;

(10) Pemilihan alternative ide-ide bisnisnya salah.

Strategi menjalankan usaha berdasarkan usaha yang sudah ada:

(1) ATMI (Amati – Tiru – Modifikasi – Improvisasi). Setelah Anda melakukan

survey dan riset, maka salah satu jalan untuk memberdayakan peluang Anda

adalah strategi ini (ATMI). Melalui ATMI anda akan mudah mengambangkan

sebuah produk menjadi lebih unggul dari produk sebelumnya sehingga

kemungkinan untuk dapat diterima dipasar menjadi lebih besar.

(a) Make It Better: Membuat peluang Anda di pasar menjadi lebih baik

lagi setelah survey pasar; misalnya produk yang Anda buat menjadi lebih

cepat, lebih kecil, lebih enak, lebih ringan dll

Make It One: Menjadikannya sebagai yang pertama. Peluang

yang baik adalah peluang bisnis yang pertama kali Anda

lakukan sebelum orang lain melakukannya. Untuk itu, strategi ini

akan menjadi pilihan terbaik. Contohnya adalah: Menjadi yang

terbesar, Menjadi yang terlengkap;

Menjadi yang tercanggi, Menjadi yang tercepat, Menjadi yang teringan,

Menjadi yang terbaik.

(b) Make Your Product Be A Specialist:

Produk Anda adalah produk yang khusus dan Anda menjadi specialist.

Contohnya: Bengkel motor khusus Harley Davidson, Bengkel motor

khusus Vespa, Batik Tulis Halus, Restoran Bebek Hitam;

(c) Clonner: Meniru habis tetapi menggunakan merek yang berbeda.

Cara ini sering dilakukan oleh orang lain, tetapi harus berhati-hati

mengingat ada unsur hak Paten, HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual),

atau tuntutan dari pihak yang ditiru. Jadi apabila Anda ingin

Page 18: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

16

melakukan Clonner, jiplaklah fungsi dan tujuan penggunaan

produknya, bukan merek, bentuk dan kemasannya.

(d) Subtitute: Menjadi produk pengganti.

Cara ini juga efektif bila Anda memulai bisnis di mana pasar sudah

cukup besar dengan menjadi produk pengganti dari produk pesaing

yang paling besar atau yang menengah.

Banyak wirausaha yang ingin memulai bisnis, bahkan ada yang sudah

memutuskan bisnis apa yang akan dibangunnya, akan tetapi ketika peluang itu

telah ada didapan mata peluang itu hanya diamati, dipikirkan, diutak-atik,

dihitung dan terus dipelajari sementara orang lain sudah berlari kencang

mendahuluinya. Peluang pun gagal untuk didapatkan.

Untuk itulah selain Anda harus memilki konsep yang matang juga harus

memiliki keberanian untuk segera memulai, sehingga Anda dapat menjalankan

usaha dengan perhitungan baik dengan kegesitan yang tinggi pula. Anda harus

cerdas dan terasah, dan belajar mengembangkan intuisi (kata hati) yang terus

terasah agar memanfaatkan peluang yang ditemukan.

Kegagalan sebuah peluang itu bisa berawal dari beberapa hal, antara lain:

Hal yang perlu diingat, peluang seperti sebuah benih, yang membutuhkan

tanah, iklim/cuaca, dan lingkungan yang baik. Anda membutuhkan strategi dan

taktik untuk membuat biji itu tetap tumbuh dengan baik. Anda membutuhkan

keteguhan hati untuk tetap menyirami, manjaganya dari hama (persaingan),

memupuknya agar biji itu dapat tumbuh dan tidak rusak

B. Sumber Peluang Usaha

Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan pelung, mengapa untuk dapat

menjadi seorang wirausaha sukses seseorang harus menemukan sebuah

peluang dan apakah sulit untuk dapat menemukan peluang? Peluang sendiri

sebenarnya berasal dari sebuah ide, inspirasi atau kesempatan yang muncul

untuk dimanfaatkan bagi kepentingan seseorang baik dalam kehidupan

sehari hari dalam bisnis. Dalam bahasa inggris “opportunity” berarti sebuah

Page 19: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

17

atau beberapa kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau “moment”. Jadi

asal dari peluang itu adalah kesempatan yang terjadi dan berkembang menjadi ide

bagi seseorang. Bila asal dari peluang adalah sebuah kesempatan yang terjadi,

maka dari mana sebenarnya dari manakah sumber-sumber peluang itu?

Adapun sumber peluang atau kesempatan itu berasal dari adanya masalah.

Gambar 6. Sumber Peluang secara Umum

Berikut ini dapat dijadikan referensi sebagai sumber-sumber peluang, sebagai

berikut:

1. Diri Anda Sendiri

Peluang yang paling potensial dan sangat besar resiko kesuksesannya

bersumber dari dalam diri sendiri karena beberapa alasan berikut ini:

a. Bisnis itu membutuhkan proses yang panjang dan bahkan bisa

seumur hidup sehingga harus membuat Anda bahagia dan sukses

b. Bisnis itu membutuhkan konsistensi dan komitmen yang tinggi

sehingga kunci kesuksesannya adalah Anda mencintai pekerjaan atau

bisnis tersebut

c. Kesuksesan bisnis merupakan akumulasi dari kesuksesan dalam

menaklukkan kegagalan demi kegaaglan sehingga semuanya dapat

terwujud. Oleh sebab itu, jika anda terampil, kompeten dan cekatan

dalam menjalankan bisnis Anda serta memiliki pengetahuan yang

cukup, maka bisnis Anda akan meraih kesuksesan dengan cepat.

Page 20: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

18

Beberapa sumber peluang yang muncul dari diri anda sendiri:

a. Hobi Anda

Dari hobi yang anda miliki dapat menjadi sebuah peluang

bisnis yang menguntungkan, hal ini menjadi masuk akal karena pada saat

anda menjadikan hobi anda menjadi usaha anda akan mencurahkan

segala kemampuan yang Anda miliki karena Anda menyukai hal tersebut.

b. Keahlian Anda

Jelas, keahlian yang Anda miliki dapat memberikan sumber inspirasi

dan sumber peluang bisnis yang ingin Anda kembangkan. Mulailah dari

bidang dimana Anda merasa memiliki keahlian dibidang tertentu,

kemudian temukan inspirasi dan peluang bisnisnya.

c. Peluang dari Pengetahuan dan Latar Belakang Pendidikan.

Mengapa sumber ini merupakan potensi dalam menemukan peluang,

karena Anda sudah mengetahui, mempelajari dan memahami bidang

Anda tekuni. Untuk itu segera pahami cara memberdayakan peluang

yang Anda miliki dari latar belakang pendidikan Anda.

2. Lingkungan

Banyak peluang dan inspirasi yang timbul justru dari lingkungan kita, misalnya:

a. Usaha orang tua Anda, dalam diskusi setiap harinya orang tuan

Anda sering menceritakan kesulitan-kesulitas bisnisnya. Hal itu bisa

mendatangkan inspirasi bisnis bila Anda menggabungkannya dengan

latarbelakang pendidikan, hobi, pengetahuan dan keahlian Anda

b. Lingkungan rumah Anda, seperti pergaulan, tetangga, teman main, dan lain

lain

c. Kebiasaan Anda dalam rangka menuju ke kampus, perjalanan,

lingkungan sekolah, teman sekolah dan lain-lain

d. Saat anda berkunjung ke café, atau dimananpun anda berada

Semua hal diatas dapat memberikan inspirasi, ide, dan gagasan yang luar

biasa bila Anda sering menggunakan sudut pandang kreatif dalam melihat

suatu kejadian.

Page 21: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

19

3. Perubahan yang Terjadi

Peluang besar yang sering muncul menjadi sebuah bisnis adalah perubahan

yang terjadi di lingkungan Anda, contohnya:

a. Perubahan global: Misalnya perubahan kurs mata uang Rupiah terhadap

mata uang Dollar Amerika (US $) mengakibatkan banyak barang impor

mengalami kenaikan harga sementara barang lokal mengalami

penurunan harga jual. Hal ini membukan peluang bagi para produsen

lokal untuk memperkenalkan produknya kemasyarakat.

a. Perubahan lingkungan: Misalnya, pembangunan perumahan yang baru

di sekitar komplek Anda mengakibatkan perubahan jumlah penduduk.

Perubahan jumlah penduduk berarti mendorong perubahan tingkat

permintaan kebutuhan keluarga. Sehingga peluang yang mungkin akan

timbul adalah bisnis yang dapat memenuhi kebutuhan penduduk

seperti: laundry atau jasa pencucian baju, mini market, transportasi

dll.

b. Perubahan Peraturan Pemerintah juga akan menimbulkan ancaman

bagi industry yang terkena dampaknya dan peluang bagi yang

mampu “membacanya” dan mendapatkan manfaatnya.

c. Perubahan musim

d. Perubahan gaya hidup

e. Perubahan tingkat kebutuhan tentang, pola hidup yang lebih sehat

f. Perubahan tingkat tekanan pekerjaan yang semakin tinggi (berat), hal

ini dapat membuka peluang untuk memberikan subuah layanan

hiburan bagi pekerja tersebut.

g. Perubahan teknologi informasi dan komunikasi seperti kemajuan

teknologi mobile phone dan internet.

h. Perubahan tingkat pertumbuhan pemilik kendaraan akan memunculkan

peluang penjualan sparepart, asuransi, asesoris bengkel dll.

4. Konsumen

Suara konsumen itu penting karena sering menciptakan gagasan

baru dalam memperbaiki produk yang ada dan peluang bagi yang akan

Page 22: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

20

mendirikan usaha baru. Masukan-masukan dari konsumen yang dapat

memberikan inspirasi peluang baru seperti:

a. Keluhan-keluhan dari konsumen

b. Saran-saran dari konsumen

c. Permintaan khusus dari konsumen dan calon konsumen

d. Angan-angan yang diimpikan oleh konsumen tentang produk atau

e. jasa tertentu

f. Harapan dari konsumen terhadap produk atau jasa anda

5. Gagasan Orang Lain

Seperti halnya suara dari konsumen, gagasan dari orang lain (mungkin karena

keluhan-keluhan terhadap suatu produk atau layanan yang disampaikan

teman anda ke anda), dapat memberi ide yang membuka peluang bagi anda

dalam membuat suatu bisnis.

6. Informasi yang Diperoleh

Dalam perjumpaan dengan orang lain terkadang kita mendapatkan informasi

baru. Bagi orang yang mendengarnya, informasi baru itu bisa berguna

untuk dijadikan sebagai peluang bisnis karena informasi tersebut memiliki

hubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dia miliki. Namun bagi

orang-orang tertentu informasi baru itu tidak bermanfaat karena informasi

tersebut tidak memiliki hubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang

mereka miliki. Hal ini yang bisa membedakan mengapa ada orang yang merasa

tidak memiliki peluang dibanding orang yang memiliki peluang. Contohnya

seperti:

a. Mendapat informasi tentang produk baru yang sedang trend dan

mengetahui cara membelinya, sedangkan dikota lain belum ada produk

tersebut tetapi iklannya telah didengar oleh masyarakat disana. Ini

berarti bisa menjadi sebuah peluang karena kemampuan konektivitas.

b. Informasi mengenai kebutuhan pokok yang harganya lebih mahal dari

pada di tempat lain untuk produk yang sama. Ini juga dapat menjadi sebuah

peluang karena ada selisih harga

Page 23: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

21

c. Informasi tentang kebutuhan produk tertentu dan Anda tau dimana

produk itu ada atau diproduksi

C. Mengkreasi Produk Kreatif sesuai Kompetensi Keahlian

Banyak sumber peluang bisnis yang dapat Anda gali dari hal-hal yang

ada disekeliling Anda. Kuncinya adalah berfikir kreatif dan tumbuhkan

kreatifitas untuk menciptakan sebuah inovasi produk terbaru yang dapat anda

konversikan serta memiliki nilai jual yang tinggi. Hal ini dapat menjadi kunci

sukses dari sebuah bisnis.

Ide saja tidak cukup untuk dapat dijadikan peluang, selama tidak memenuhi

kriteria adanya: permintaan, modal bisa kembali dalam jangka pendek, tingkat

persaingan masih dapat diatasi, sumber daya tersedia dalam jangka panjang,

Wirausaha memiliki kompetensi dalam bidang usaha itu atau secara tim memiliki

kompetensi terkait bidang usaha yang akan ditekuni. Dengan menggunakan kaidah

Syarat Peluang untuk dijadikan Usaha (Gambar 7), maka setiap masalah atau

gagasan atau ide dapat diidentifikasi untuk selanjutnya dinyatakan

Syarat PELUANG untuk dapat menjadi Bisnis:

1. Permintaan yang Nyata (Pasar)

2. Tingkat Pengembalian Modal

3. Tingkat Kompetitif

4. Ketersediaan Sumber Daya

5. Kompetensi

Gambar 7. Syarat Peluang untuk dijadikan Usaha

Page 24: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

22

IDENTIFIKASI

PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI KEAHLIAN

Nama Sekolah : …………………………………………………………………………………………………………………… Nama Kota/Kabupaten : …………………………………………………………………………………………………………………… Provinsi : …………………………………………………………………………………………………………………… PELUANG PRODUK YANG AKAN DIIDENTIFIKASI: Bidang Keahlian : …………………………………………………………………………………………………………………… Program Keahlian : …………………………………………………………………………………………………………………… Kompetensi Keahlian : …………………………………………………………………………………………………………………… Masalah :

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Ide Bisnis : ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Peluang : ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Nama Produk : …………………………………………………………………………………………………………… Cara Produk di pasarkan :

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Gambaran Peluang:

1. Permintaan (Pasar / Market) Gambaran tentang calon pelanggan/customer ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Page 25: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

23

Gambaran Potensi Keuntungan ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

2. Tingkat / Waktu Pengembalian Modal ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

3. Tingkat Persaingan / Kompetisi Bisnis Gambaran Pesaing Lokal ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. Gambaran Pesaing Regional/Nasional ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. Tingkat Persaingan (contreng):

o Tidak ada (tidak ada konsekuensi kerugian)

o Sedang (masih dapat bersaing)

o Kompetitif (persaingan berat dan dengan konsekuensi kerugian) Strategi mengatasi Persaingan Apa yang akan dilakukan agar memenangkan persaingan (paling tidak usaha tetap berjalan dan tetap meberikan keuntungan) ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

4. Ketersediaan Sumber Daya Ketersediaan Modal ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. Ketersediaan Tempat Usaha (jika diperlukan) ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. Ketersediaan Bahan Baku (jika berupa barang) atau sumber daya pendukung beroperasinya bisnis (mesin/peralatan produksi) ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Page 26: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

24

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. Ketersediaan Sistem Pendukung / Software / Mitra ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. Ketersediaan Tenaga Kerja ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

5. Kompetensi Gambaran Kompetensi yang dimiliki sehubungan dengan produk usaha ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Keputusan Sementara:

Diterima:

Pertimbangan / Alasan …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Ditunda

Pertimbangan / Alasan …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Ditolak

Pertimbangan / Alasan …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Page 27: Bahan Ajar PEMETAAN PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI …

25

DAFTAR PUSTAKA

1. Boen, Billy dan Nurjanah Intan. 2012. Young on TOP Campus Ambassadors.

Yogyakarta, PT. Bentang Pustaka.

2. Gwee, James. 2007. Positive Business Ideas. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka

Utama

3. Kasali, Rhenald. 2018. Disruption: Tak Ada yang Tak Bisa Diubah Sebelum

Dihadapi, Motivasi Saja Tidak Cukup. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.

4. SEAMOLEC & Institut Teknologi Bandung. Serial 2 Technopreneurship: Harapan

di masa Mendatang. The DREAMS its all about young technopreneurs inspirated

story.

5. SEAMOLEC. Indonesia Muda: All about our Inspirational Journey (Pre Departure

Training China Scholarship).

6. Darmawangsa, Darmadi dan Imam Munadi. 2018. Fight Like A Tiger, Win Like A

Champion. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo

7. Soegoto, Soeryanto Eddy, Dr. 2014. Entrepreneurship: Menjadi Pebisnis Ulung,

Jakarta, PT. Elex Media Komputindo

8. Kasali, Rhenald. 2007. Re-Code: Your Change DNA, Jakarta, PT. Gramedia

Pustaka Utama

9. Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK). 2017. Statistik

Persekolahan: Data Statistik SMK Sekolah Menengah Kejuruan 2017/2018.

Jakarta: Setjen, Kemendikbud, 2017 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

10. The Global Entrepreneurship Asociation. 6th Edition 2018. Global

Entrepreneurship Monitor: Global Report 2017/2018.

11. Dr. Slamet Rosyadi, Artikel: Revolusi Industri 4.0: Peluang dan Tantangan bagi

Alumni Universitas Terbuka, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Jenderal Soedirman.