Bahan Ajar P. Seni Tari
-
Upload
nazzala-zulfah -
Category
Documents
-
view
308 -
download
5
Transcript of Bahan Ajar P. Seni Tari
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
1/39
MATA KULIAH : PENDIDIKAN SENI DRAMA TARI
PROGRAM / SEMESTER : SI PGSD / II & IV
BOBOT : 2 SKS
DOSEN PENGAMPU : Deasylina da Ary, S. Pd., M. Sn.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
2/39
2013
HAND OUTPENDIDIKAN SENI DRAMA TARI
DESKRIPSI
Merupakan mata kuliah teori sekaligus praktek. Dalam kuliah teori, ditujukan
kepada pemahaman konsep dasar tentang tari dan koreografi. Meliputi pengertian tari
menurut beberapa ahli, unsur-unsur tari, fungsi tari, jenis tari dan bentuk penyajian
tari, apresiasi seni, pengertian dan konsep-konsep koreografi, sampai dengan konsep
naskah tari (dance screept). Sedangkan di dalam prakteknya, ditujukan kepada
pembuatan koreografi untuk anak usia sekolah dasar serta pembuatan naskah tari
(dance screept).
A. TUJUAN :
Setelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian, fungsi dan hakekat seni
2. Menjelaskan pengertian tari, unsur-unsur tari, fungsi tari, jenis tari dan
bentuk penyajian tari, pengertian, manfaat, cara dan tingkat keberhasilan
apresiasi seni.
3. Mengidentifikasi rentang masa perkembangan kemampuan anak dalam
belajar menari, pemilihan materi belajar menari berdasarkan 3 kelompok
tujuan.
4. Menjelaskan tentang konsep-konsep koreografi, memiliki ketrampilan
membuat naskah tari (dance screept).
5. Menjelaskan Pengertian dan unsur-unsur drama, Pengertian dramatari,
Mengapresiasi beberapa karya tari dan dramatari
6. Mahasiswa memiliki kemampuan untuk membuat gerak-gerak
sederhana.
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
3/39
7. Mahasiswa memiliki kemampuan untuk membuat koreografi untuk
anak usia SD.
BAB I
Pengertian, fungsi dan hakekat seni
A. Pengertian, fungsi dan hakekat seni
1. Pengertian Seni
Ada lima hal yang terkandung dalam pengertian seni, yaitu seni sebagai:
kemahiran (skill), kegiatan manusia (human activity), karya seni (work of art),
seni indah (fine art), seni penglihatan (visual art) (The Liang Gie dalam Setya
Widyawati, 2003: 20-21). Pembahasannya sebagai berikut:
Seni sebagai suatu kemahiran : seni dalam artinya yang paling dasar
berarti suatu kemahiran atau kemampuan. Dikemukakan oleh William
Flemming.
Seni sebagai kegiatan manusia :
a. Kegiatan manusia yang sadar melalui tanda-tanda tertentu. Dikemukakan
oleh Leo Tolstoy.
b. Kegiatan manusia yang menciptakan realita baru dengan perasaannya
melalui perlambang/kiasan microkosmos sebagai manifestasi
macrocosmos. Dikemukakan oleh Erich Kahler.
Seni sebagai produk dari proses aktivitas manusia dalam seni :
a. Kegiatan yang dirancang untuk mengubah bahan alamiah menjadi benda-
benda alam. Dikemukakan oleh Raymon Piper.
b. Dalam arti yang seluas-luasnya, seni meliputi setiap benda yang dibuat
oleh manusia untuk dilawankan dengan benda-benda dari alam.
Dikemukakan oleh Hospers.
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
4/39
Seni indah : berkaitan dengan pembuatan benda-benda dengan
kepentingan estetis.
Seni visual adalah suatu karya seni yang khusus dilihat mata, seperti
lukis, pahat, patung dll.
Selain itu, ada beberapa tokoh yang mendefinisikan seni sebagai berikut:
Ki Hajar Dewantara: segala perbuatan manusia yang timbul dari
hidup perasaannya yang bersifat indah, hingga dapat menggerakkan jiwa
perasaan manusia (Sudarso Pringgobroto, 1990: 2).
Suwaji Bastomi: seni merupakan hasil kreativitas penciptanya, yang
terwujud dalam bentuk kreasi dari hasil pengolahan yang kreatif.
2. Fungsi seni
Dra. Widia Pakerti, Ppd dkk memaparkan fungsi seni sebagai berikut:
Langsung
a. Media ekspresi
Kesenian sebagai sebuah karya cipta, rasa dan karsa manusia yang
mentransformasikan pengalaman batin atau jiwa melalui media ungkap yang
dipilih antara lain: gerak, rupa, suara. Sebagai salah satu upaya
pengungkapannya adalah dengan cara mengolah (dibesut, distilir, digarap,
ditata) media ungkapnya sehingga menjadi benda seni (karya seni/karya
cipta/hasil ciptaan/hasil kreatifitas) yang mempunyai muatan estetis
(keindahan) untuk disampaikan kepada penonton agar bisa ditanggapi
ataupun dihayati.
Kreator (pencipta/penata/penggarap) dalam mengapresiasikan
pengalamannya memilih media pengungkapannya yang dianggap relevan
melalui selektifitasnya sendiri. Setiap kreator memiliki proses kreatif yang
tidak sama, masing-masing memiliki cara sendiri-sendiri sesuai dengan
prinsip-prinsip ataupun metoda yang dipilih, tetapi secara garis besar proses
kreatif tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:
o Pengalaman empiris
Merupakan serangkaian kegiatan kehidupan yang memberikanpengaruh terhadap individu sehingga berbagai pengalaman
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
5/39
yang menarik bagi pribadinya tersimpan dalam sanubarinya.
o Pengendapan
Merupakan sebuah proses kristalisasi berbagai pengalaman
hidup yang telah didapatkan dan masuk dalam sanubarinyasehingga mampu mempengaruhi individu untuk selalu
mengenang sesuatu yang menyentuh sanubarinya.
o Perenungan
Merupakan suatu proses merenungkan segala angan-angan
yang berasal dari pengalaman empirisnya, yang kemudian telah
mengalami proses pengendapan sekian lama sehingga
kemudian akan menghasilkan sebuah ide gagasan tentang
kekaryaan.
o Penuangan/transformasi/eksplorasi
Merupakan suatu proses mengekspresikan hasil dari
pengalaman empiris, proses pengendapan dan proses
perenungan menjadi sebuah proses penggarapan dengan
menggunakan media yang dipilih sehingga nantinya dapat
menghasilkan/mewujudkan sebuah hasil karya baru.
b. Media komunikasi
Kesenian sebagai sebuah karya kreatif tentu akan dikomunikasikan
kepada orang lain. Sehingga mereka dapat mengetahui hal-hal tentang
kekaryaan tersebut yang ingin diinformasikan atau dikomunikasikan, misalnya
tentang latar belakang kekaryaan/penggarapan, proses penggarapan, ide yang
diungkapkan, upaya penyajiannya dan lain-lain.
Para penonton/penikmat/penghayat/apresiator bisa memperhatikan
segala hal yang ada sebagai muatan isi kekaryaan. Apabila terjadi respon dari
penonton, maka dapat dikatakan telah terjadi komunikasi antara karya seni
yang disajikan dengan penonton.
c. Media bermain
Masa anak-anak nampaknya merupakan masa bermain yang paling
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
6/39
menonjol, karena hampir setiap anak-anak tak pernah berhenti dari kegiatan
bermain. Oleh karena itu kegiatan maupun bentuk kesenian untuk anak-anak
lebih tepat dengan pola-pola ataupun bentuk kesenian yang bernuansa
bermain.
Tak langsung
a. Media Pendidikan
Setiap karya seni pasti mempunyai aspek pendidikan, karena dalam
sebuah karya seni banyak mengandung aspek nilai yang hendak
diinformasikan kepada penonton. Transformasi nilai yang ada pada sebuah
karya seni dapat bermacam-macam sesuai dengan muatan yang ada, melalui
simbol pengungkapan yang dengan sengaja digarap oleh penciptanya atau
kreatornya dengan maksud dapat ditangkap oleh penonton.
Kesenian sebagai media pendidikan ditujukan untuk:
- Pengembangan kemampuan dasar.
Fisik
Gerak sebagai salah satu unsur dasar dari seni tari dan
merupakan media ungkap seni tari, memberikan andil yang
sangat besar dalam perkembangan fisik anak-anak. Khususnya
dalam perkembangan motoriknya.
Serap
Berlatih menari akan meningkatkan kemampuan daya serap
anak pada berbagai hal yang terjadi dilingkungannya.
Pikir
Seni dapat meningkatkan kemampuan kognitif atau
kemampuan berpikir anak.
Emosi
Seni adalah ungkapan / ekspresi jiwa manusia yang
diungkapkan melalui berbagai media. Ekspresi jiwa ini yang
kita sebut sebagai emosi. Bisa berupa rasa senang, marah, sedih
dan sebagainya.
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
7/39
Cipta
Kegemaran bermain pada anak-anak seringkali menghadirkan
suara-suara maupun gerak-gerak tubuh yang indah dan
ekspresif dengan gaya yang spesifik. Perilaku ini bisa menjadi
sumber kreatifitas dan acuan dalam memotivasi keberanian
untuk berkreasi. Hal ini menunjukkan bahwa berolah seni dapat
meningkatkan kemampuan daya cipta anak.
Estetika
Seni tidak bisa terlepas dari Estetika atau keindahan. Melalui
seni, kita dapat meningkatkan kemampuan kita memahami
tentang estetika/keindahan dan mengekspresikannya melalui
karya yang mempunyai nilai esstetika tinggi.
- Pengembangan bakat.
Melalui seni kita dapat mengetahui bakat anak dalam bidang
tertentu (rupa, gerak, suara dan lain-lain). Kemudian kita juga
dapat mengembangkan bakat tersebut sehingga dapat
meningkatkan kualitas diri anak tersebut.
Menurut Gray A. Judith, peran penting pendidikan seni pada anak
adalah sebagai berikut:
a. Seni adalah dasar untuk berkomunikasi
Kesenian mengajarkan suatu cara lain untuk berinteraksi, mengungkapkan
pikiran, emosi atau aspirasi seseorang. Misalnya tari, ungkapan gerak
merupakan bahasa non verbal yang dikomunikasikan seseorang untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
b. Seni membantu siswa membangun kreativitas dan bakat-bakat kreatifnya
Kesenian memberikan ruang yang luas kepada seseorang untuk
berimajinasi kreatif dan mengembangkan kreativitas melalui proses
kesenian. Di dalam penelitian Gray dibuktikan bahwa siswa yang
mempelajari kesenian pada umumnya memperlihatkan orisinalitas dan
kreativitas dalam hal lain (Gray, 1989: 86-88).
c. Mempelajari seni juga membantu siswa memahami pelajaran yang lain.
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
8/39
Kesenian memberikan pemahaman bagi cara berpikir yang berbeda, maka
mempelajari kesenian dapat membantu siswa belajar memecahkan
masalah dalam memahami mata pelajaran yang lain.
d. Mempelajari seni adalah jalan terbaik untuk memahami peradaban
manusia.
Seni merupakan bagian yang sangat penting dari peradaban manusia serta
mencerminkan latar belakang pencipta-penciptanya. Oleh karena itu seni
memberikan ruang kepada siswa untuk berkomunikasi langsung dengan
masa lalu dan mengantar wawasan siswa ke masa depan.
e. Mempelajari seni mambantu siswa membangun disiplin.
Belajar kesenian para siswa belajar tentang disiplin diri, seperti disiplin
berlatih bidang kesenian yang dipilihnya, yang juga berpengaruh pada
disiplin dirinya di dalam kehidupan sehari-hari.
f. Mempelajari seni di sekolah membantu siswa mempersiapkan masa
depannya.
Dengan mempelajari kesenian, para siswa dapat mengembangkan bakat
dan minatnya untuk memilih karirnya di masa mendatang. Tidak terbatas
menjadi seorang seniman, tetapi bidang pekerjaan lain yang terkait.
g. Mempelajari seni membantu siswa menumbuhkan penilaian artistik
(artistic judgement).
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali diperlukan penilaian artistik
seperti pemilihan warna, tekstur, pola, urutan gerakan, garis dan
sebagainya (Gray, 1989: 86-88).
Dengan demikian, kesenian termasuk seni tari mempunyai peranan
penting dalam kehidupan manusia, sehingga perlu diwujudkan dengan serius
sebagai bagian integral dalam pembelajaran/stimulasi sejak dini.
3. Hakekat seni : keadilan. Ajaran keadilan tersebut akan dapat diketemukan
dalam bentuk-bentuk kesenian seperti seni rupa, musik, teater maupun tari,
dimana di dalamnya terdapat konsep balance atau keseimbangan, entah berupa
bentuk, warna maupun ruang. Dari sinilah sebenarnya letak hakekat kesenian
yang secara tidak langsung menuntut pada sikap para seniman untuk
merefleksikan keseimbangan, yang bisa diartikan sebagai keadilan, di dalam
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
9/39
masyarakat luas. Pengertian bahwa seniman merupakan kontrol sosial adalah
seniman sebagai pembela nilai-nilai kemanusiaan. Seniman harus mempunyai
kepedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan di sekitarnya. Dengan kata lain,
kehadiran kesenian sebagai sarana memanusiakan manusia lewatkeseimbangan, keselarasan, dan keadilan yang dikandungnya.
BAB II
Pengertian, unsur-unsur, fungsi, jenis dan
bentuk penyajian tari
1. Pengertian tari
a. Soedarsono :
Tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak ritmis yang indah. Untuk
membuat gerak yang ritmis dan indah ini perlu adanya penggarapan.
Penggarapn tersebut bisa berupa stilisasi dan distorsi. Gerak yang sudah
melalui proses penggarapan berupa gerak murni (faktor indah) dan gerak
maknawi (mengandung maksud tertentu). Gerak maknawi dibagi lagi menjadi
gerak Imitatif( binatang & alam), gerak mimitif (manusia).
b. Suryodiningrat (dalam babad mekaring Joged jawi):
Gerak seluruh anggota badan serta diiringi dengan bunyi gamelan, ditata
berdasarkan irama gending yang sesuai dengan maksud ungkap tarian.
c. KRT Koesoemo Koesowo:
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
10/39
Tari adalah gerak indah seluruh anggota badan yang diiringi lagu berirama dan
mempunyai maksud menirukan suasana alam.
d. Secara umum:
Ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui media gerak.2. Unsur-unsur tari
a. Gerak
Gerak merupakan medium pokok dalam seni tari. Karena merupakan
media yang pertama-tama digunakan untuk alat ungkap dan ditangkap oleh
penonton. Agar gerak tersebut dapat mewakili maksud yang hendak
diungkapkan, maka perlu adanya penataan/penggarapan yang tepat. Melalui
penggarapan itulah, suatu gerakan akan mempunyai kualitas atau bobot yang
ditentukan sesuai dengan maksud penggarapannya.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang kualitas atau bobot
tarian tersebut di atas, bahwa secara tehnis ditinjau dari tata gerak tari,
kualitas/bobot bisa terwujud karena adanya kemampuan memanfaatkan unsur:
o Tenaga
Tenaga merupakan suatu kekuatan atau muatan stamina yang
dibangun dalam gerakan. Tanpa adanya pengaturan tenaga yang jelas,
maka gerak tari bagaikan sebuah benda yang bergerak melintas begitu
saja. Sekecil apapun penggunaan tenaga yang diperlukan dalam gerak
tari, perlu dipahami dan dapat disalurkan dalam tubuh. Karena dengan
penggunaan tenaga yang berbeda akan menghasilkan kesan dinamika
yang berbeda pula.
Misalnya saja untuk gerakan yang keras memerlukan tenaga
yang lebih banyak daripada gerakan yang lembut. Ada pula gerakan
yang sangat pelan tetapi memerlukan tenaga yang kuat, karena ingin
menghadirkan pengungkapan yang mencekam. Bagaimana awal
tenaga tersebut harus disalurkan dan pada saat kapan tenaga harus
dilepas, seringkali menentukan kesan sebuah gerak tari.
o Ruang
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
11/39
Adalah tempat di sekitar obyek bergerak. Atau dengan kata
lain, ruang adalah keseluruhan arena yang nampak di udara.
Bagaimana bentuk gerak tari dan bagaimana kedudukan penari dalam
suatu panggung agar bisa sesuai dengan gerakannya, juga merupakanmasalah ruang.
Kesan ruang bisa hadir dari posisi gerak tubuh, volume gerak
tubuh, kedudukan/penempatan penari di atas panggung. Kesan ruang
dalam tubuh akan nampak dari posisi anggota badan dalam
membentuk suatu gerakan. Kemudian nampaklah kesan-kesan
gerakan seperti berikut: luas-sempit, kuat-lemah, jauh-dekat, diagonal,
vertikal, melengkung, horizontal.
Kesan luas sempitnya gerakan bisa terjadi karena posisi kaki
dan tangan maupun pembentukan tubuh yang mengecil/merapat
ataupun membuka/melebar/meluas. Sebagai contoh misalnya: sikap
kedua tangan dan kaki yang terbuka menghadap ke depan dan berdiri
di tengah panggung akan lebih terkesan luas daripada melakukan
sikap yang sama tetapi di samping kiri atau kanan panggung.
Kesan diagonal ditempuh pada saat posisi gerakan ke arah
diagonal, ketika garis diagonal mengarah ke depan akan menimbulkan
kesan dekat, sebaliknya ketika garis diagonal mengarah ke belakang
akan lebih memberikan kesan jauh dari arah hadap penonton.
Kesan vertikal akan nampak pada saat penari melakukan
gerakan mengarah ke atas atau bawah, dari gerakan ini akan
menimbulkan kesan meninggi atau merendah. Sebagai contoh
misalnya: kedua tangan merapat lurus ke atas, kedua kaki merapat,
kemudian melakukan gerakan ke atas dengan cara meluruskan tubuh
ke atas, kemudian merendah dengan cara menekuk kedua lutut
(jongkok).
Kesan horizontal bisa nampak saat posisi gerakan mengarah ke
samping kiri dan kanan. Misalnya: penari menghadap ke depan
kemudian bergerak ke arah kiri dan kanan dalam posisi tangan
ndaplang (terlentang).
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
12/39
Kesan lengkung bisa nampak suatu gerakan dilakukan dengan
lengkungan-lengkungan di tempat maupun sambil melintas.
Pada gerakan-gerakan diagonal-vertikal maupun horizontal bisa
menimbulkan perspektif, misalnya kesan jauh-dekat, dalam-dangkal.
o Waktu
Perjalanan setiap gerak tari akan menghadirkan kesan tertentu.
Bagaimana gerak itu dibuat dan dilakukan untuk memperoleh kesan
tersebut, tergantung pada pola waktu atau penataan unsur waktu, yaitu
tentang penggarapan cepat-lambat maupun panjang-pendeknya suatu
gerak tari.
Banyak sedikitnya pola gerak tari yang tersusun dalam suatu
komposisi tari akan menentukan panjang pendeknya sebuah tari.
Untuk itu berapa lama sebuah tari dilakukan juga tergantung dari
kebutuhan penciptaan/penataan tari. Dengan demikian aspek waktu
merupakan permasalahan tentang panjang-pendeknya maupun cepat-
lambatnya suatu perjalanan gerak tari.
b. Iringan
Gerak dan musik merupakan suatu kesatuan dalam tari. Namun
demikian bukan berarti setiap gerakan atau tarian memerlukan musik iringan
yang jelas secara auditif, tetapi bisa berupa kesan musikal saja. Kesan musik
tersebut bisa dilihat/dirasakan pada unsur ritme atau irama. Dari pemahaman
irama tersebut terjalinlah nafas kehidupan, sehingga dapat menghasilkan
suasana tertentu dalam penghayatan.
Secara ringkas peranan (fungsi) musik iringan dalam tari dapat
dikategorikan sebagai berikut:
o Membantu menguatkan suasana dan adegan
o Memperjelas dinamika
o Menuntun rasa/perasaan/pengungkapan
o Memperjelas irama
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
13/39
o Harmonisasi
o Memperjelas daya emosional
o Memperjelas intensitas (tekanan) gerak
Ada beberapa elemen/ unsur musik yang perlu diketahui, antara lain:
o Unsur pokok:
- Bunyi
Merupakan sumber utama musik. Bunyi sebagai iringan tari
terjadi karena disengaja yaitu dengan cara memainkan alat musik,
ataupun bunyi dari kehidupan alam semesta.
- Irama
Irama terjadi karena mengalirnya ketukan dasar yang teratur
mengikuti beragamnya variasi gerak melodi. Pola irama pada
musik memberikan perasaan tertentu pada setiap insan yang
mendengarkan, karena pada hakekatnya irama adalah gerak yang
menggerakkan perasaan. Contoh: irama melayu, irama dangdut,
irama keroncong, dsb.
- Melodi
Melodi dapat hadir karena susunan nada-nada dalam suatu lagu.
Kesan melodi sangat tergantung dari kesan yang hendak
diungkapkan melalui susunan nada tersebut. Bagaimana untuk
menciptakan kesan sedih, kacau, gembira, marah, agung adalah
tergantung pada kemampuan menyusun nada-nada.
- Birama
Adalah pengelompokan ketukan menjadi unit-unit hitungan,
terutama dalam hubungannya dengan kerangka waktu.
Pengelompokan tersebut berkaitan dengan eleman-elemen musik
seperti melodi, harmoni, ritmik dsb.
- Harmoni
Merupakan kesesuaian dan keselarasan bunyi dari setiap instrumen
dalam permainan musik kelompok, yang tampil sebagai bentuk
yang utuh, enak didengar dan memenuhi syarat sebagai suatu
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
14/39
karya musik.
- Tekstur
Merupakan jalinan atau alunan melodi yang terdiri dari berbagai
suara dalam sebuah karya musik. Berbagai suara yang dipadukanmelalui pertimbangan-pertimbangan keserasian nadanya dapat
diibaratkan sebagai jarring-jaring yang melatarbelakangi sebuah
karya seni. Dalam jarring-jaring tersebut tergambarkan berbagai
kesan ataupun sebuah kehidupan yang ingin diceritakan oleh
penciptanya.
o Unsur pendukung
- Tempo
Adalah istilah untuk ukuran kecepatan, misalnya tempo cepat-
lambat-sedang. Tempo dibentuk dengan cara mengatur berat, yaitu
ketukan dasar dalam ukuran antara nada yang satu dengan nada
yang lain.
- Dinamika
Dinamika dapat didefinisikan sebagai volume bunyi yang kuat/
lembut dan perubahan yang berangsur-angsur dari kuat ke lemah
dan sebaliknya.
Dinamika dan tempo sangat mendukung ekspresi musik, karena
mampu memberikan daya hidup pada performa (penampilan)
musik dan lagu.
- Gaya
Merupakan suatu cara menyampaikan melodi atau lagu,
tersambung dengan halus atau terputus-putus, feminin atau sigrak,
halus atau keras dsb. Setiap penggarapan musik tentu mempunyai
pendekatan karakteristik tersendiri sesuai dengan latar belakang
penggarapan dan hasil yang hendak dicapai.
- Kualitas nada/warna nada
Setiap sumber suara akan menghasilkan warna suara (timbre)
sebagai ukuran kualitas suara yang diharapkan. Disamping
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
15/39
tergantung oleh jenis sumber suara yang dipilih, kualitas nada
ataupun warna suara juga sangat tergantung dari jumlah sumber
suara maupun alat musik dan cara menggarapnya.
- Bentuk komposisi atau form.Adalah bentuk komposisi sebagai suatu karya musik. Misalnya
adanya beberapa hal yang menyebabkan lagu tersebut terbagi
dalam bagian-bagian yang sama, hampir sama, atau berbeda sekali
antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.
c. Tema
Dalam suatu karya tari, tema merupakan salah satu unsur yang menentukan.
Agar karya tari dapat ditangkap oleh penonton, maka tema perlu ditentukan
terlebih dahulu sebelum geraknya dieksplorasi. Karena pengembangan ide
penggarapan tetap perlu berpijak pada tema pokoknya.
d. Tata rias busana
Tata rias adalah segala upaya mengubah wajah dengan menggunakan
alat-alat tertentu sesuai dengan peran atau karakter yang ditentukan. Berbagai
upaya mengubah wajah tersebut antara lain dengan menggunakan pewarna,
goresan/coretan, dan lain sebagainya.
Tata busana adalah segala perlengkapan yang dikenakan pada
artis/penari saat ia memperagakan peran tertentu di atas pentas. Tata busana
dapat berupa pakaian yang berfungsi sebagai penutup (pelindung) badan
termasuk perhiasan (asesoris) ataupun tanda pengenal (atribut) yang
membedakan peran yang satu dengan yang lainnya, dan juga peralatan untuk
kelengkapan menari (property).
Untuk membuat tata busana perlu mempertimbangkan beberapa hal,
antara lain:
Bentuk atau model tata busana
Jenis bahan yang digunakan
Tata warna
e. Ruang pentas
Ruang pentas adalah keseluruhan arena yang nampak dengan pembatasannya
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
16/39
yang jelas terutama adanya lantai. Ruang pentas dapat berupa:
Pentas arena: tempat pertunjukan berbentuk arena (melingkar)
yang tidak ada pemisahan yang jelas antara penonton dan
pementas.
Panggung prosenium: panggung pertunjukan berbentuk
prosenium yang mempunyai batas yang jelas antara penonton
dan pementas.
Panggung tapal kuda: panggung pertunjukan dimana tempat
penonton berbentuk tapal kuda.
2. Fungsi tari
Secara garis besar dari berbagai kegiatan dan kegunaannya, fungsi tari dapat
dibedakan sebagai berikut:
a. Fungsi primer
o Tari sebagai media pengungkapan pengalaman jiwa
kreator atau pencipta.
Kreator atau pencipta tergerak jiwanya untuk mengungkapkan
endapan pengalaman hidupnya yang telah dilalui. Segala hal yang ia
ketahui dan telah menyentuh jiwanya kemudian menjadi sebuah endapan
pengalaman hidup yang suatu saat diungkapkan ke dalam sebuah karya
seni. Karya seni merupakan media informasi yang dalam
penggarapannya mewujudkan symbol-simbol yang memuat kesan-kesan
tertentu untuk dihayati kemudian makna yang terkandung di daldmnya
ditelaah berdasarkan pemahaman maupun pengalamannya sendiri.
o Tari sebagai media penghayatan bagi penikmatnya.
Seni tari merupakan suatu bentuk karya seni yang memuat
informasi pengalaman batin seseorang. Penikmat atau penghayat
berusaha untuk menikmati atau menghayati sesuatu yang ada pada karya
tersebut.
b. Fungsi sekunder
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
17/39
o Tari upacara
Artinya adalah tari itu ada (menjadi bagian) dalam rangkaian
upacara itu sendiri. Yang dimaksud dalam upacara di sini adalah upacara
ritual yang diselenggarakan oleh suatu daerah/lokal budaya tertentudengan tujuan vertikal antara makhluk di bumi dengan roh/kekuatan
dahsyat di atasnya, yang diyakini sebagai penguasa daerah tersebut.
Tari upacara pada umumnya bersifat sakral dan magis. Banyak
tarian yang tergolong sebagai tari upacara tersebut saat ini masih
dijumpai di desa-desa yang masih tetap mempertahankan tradisinya
dalam bentuk upacara desa. Seringkali digunakan dalam rangkaian
upacara adat suatu desa atau keluarga, meskipun unsur tarinya cenderung
sebagai pelengkap.
Tarian upacara mempunyai tujuan khusus, misalnya untuk
kesuburan, menghalau penyakit, kematian, perkawinan, potong gigi,
bersih desa/sedekah bumi, potong rambut yang pertama/kethok kuncung,
turun tanah, kehamilan dan lain-lain.
Pada mulanya tarian upacara bersifat kolektif, tata gerak
tariannya yang tidak merupakan hal utama menyebabkan adanya aspek
kekuatan jiwa yang dominan. Kekuatan jiwa tersebut lebih dapat
mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal-hal di luar diri
manusia. Kehendak jiwanya dinyatakan dalam bentuk gerak tari. Mereka
percaya bahwa dengan bergerak atau menari, apa yang jadi kehendak
jiwanya akan tercapai.
o Tari hiburan
Tari hiburan dikenal pula dengan istilah social dance, lebih
mengutamakan kegembiraannya. Oleh karena itu segi hiburan lebih
menjadi tujuan utama daripada segi tehnik dan estetisnya.
Tari dalam kelompok ini diselenggarakan untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan pihak lain yang membutuhkan, misalnya pihak
pribadi/personal ataupun instansi yang butuh tari sebagai media rekreasi
ataupun resepsi, atau pihak sponsor yang membutuhkan tari sebagai
media promosi, bahkan pihak-pihak tertentu yang membutuhkan tari
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
18/39
sebagai media kampanye bagi kemajuan kelompoknya.
o Tari pertunjukan
Tari pertunjukan adalah sebuah tari yang ditata menjadi sebuah
pertunjukan yang dapat ditonton lebih menarik apik. Oleh karenanyaberbagai aspek pemanggungan hingga penyelenggaraannya ditelaah
berdasarkan pendekatan yang lebih mengacu pada proporsinya masing-
masing, misalnya ada yang khusus menangani tentang
kekaryaan/penggarapannya, ada yang menangani masalah produksinya,
ada yang menangani masalah penyelenggaraannya, ada yang menangani
masalah pendanaannya dan sebagainya.
Tari dengan tujuan seni murni diselenggarakan untuk dikonsumsi
oleh para seniman dalam konteks apresiasi, pengamatan, dan atau
penelitian. Untuk fungsi ini seluruh partisipasi (dana, fasilitas, waktu
juga tenaga/personal), dikonsentrasikan pada nilai seni itu sendiri secara
utuh.
o Tari pendidikan
Tari pendidikan meliputi hal-hal berikut: pewarisan nilai-nilai
seni maupun proses pembelajaran dan apresiasi tari yang makin terasa
kekurangannya.
Tari pendidikan (educational dance) adalah tari sebagai sarana
atau media pendidikan. Pencetus tari pendidikan adalah Rudolf Laban.
Tari pendidikan dikenal juga dengan istilah exspressive dance dan
creative dance. Hal ini dikarenakan bentuk tarian ini menekankan pada
ekspresi diri peserta didik dan menekankan pada metode kreatif
(khususnya proses kreatif). Metode ini sering juga disebut dengan
metode creative movement, yaitu suatu model pembelajaran tari yang
menekankan kepada kebebasan gerak pribadi yang menggunakan gerak
yang universal ( gerak keseharian seperti berjalan, berguling, berlari dan
sebagainya), dalam aktivitas belajar menari dirumah/keluarga, kelompok
bermain, sekolah dan sebagainya. Metode dan model pembelajaran tari
ini secara luas dapat juga digunakan untuk anak, remaja dan orang
dewasa (Ulmann dalam Laban, 1976:29).Ekpresi tersebut bersumber dari kehidupan nyata di sekitar diri
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
19/39
peserta didik. Dengan demikian, tari dengan materi dasar gerak,
merupakan salah satu kegiatan yang langsung berhubungan dengan
kegiatan sehari-hari. Melalui stimulasi pancainderanya peserta didik
belajar memahami semua kejadian di sekitar dirinya dan belajar
mengekspresikannya melalui gerak tubuhnya baik dengan proses imitasi
tidak langsung maupun melalui proses eksplorasi, maupun elaborasi,
kemudian menyusunnya menjadi sebuah karya tari. Hal ini sesuai
dengan cara pandang dan aplikasi teori konstruktivisme, dimana peserta
didik diberi kesempatan untuk membangun pengetahuannya sendiri
melalui pengalaman belajarnya (Soeparno, 1997: 46-47).
4. Jenis-jenis tari
A. Berdasarkan Pola Garapan / Konsep / Orientasi harapan
a. Tari tradisional: yaitu suatu tarian yang telah mengalami perjalanan
sejarah yang cukup lama, sudah memiliki kemapanan bentuk, teknik,
kualitas maupun rasa tari. Dibagi menjadi:
o Tari tradisi keraton / tari klasik
Tari yang dibuat atau ditata di keraton. Pada awal perkembangannya
tari ini hanya dipertunjukkan atau dipentaskan dihadapan raja atau
tamu-tamu kerajaan. Tetapi kemudian sekarang sebagian
berkembang sehingga dapat dilihat oleh masyarakat kebanyakan.
Tarian jenis ini telah mencapai kristalisasi artistic yang cukup tinggi.
o Tari tradisi kerakyatan
Tari yang sejak awal perkembangannya adalah di lingkungan
masyarakat di luar keraton atau kalangan rakyat.b. Tari kreasi/modern/kontemporer: adalah suatu bentuk penataan baru karya
tari yang diungkapkan dan dikembangkan secara bebas, baik masih
berpijak pada materi lama (tradisional) maupun yang sama sekali lepas
atau tidak terikat oleh tatanan-tatanan yang sudah ada. Terdiri dari:
o Berpola tradisi
o Berpola nontradisi
B. Menurut Bentuk Koreografi / Jumlah Pendukung
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
20/39
a. Tarian tunggal: yaitu bentuk tari yang disajikan oleh seorang penari.
b. Tarian kelompok: suatu tari yang dilakukan olah lebih dari seorang
penari. Jenis tari ini bisa dibedakan menjadi:
Tari berpasangan
yaitu bentuk tari yang dilakukan secara berpasangan, dan satu
dengan yang lainnya saling berkaitan atau saling merespon.
Tari berkelompok/group/rampak
Tari massal: yaitu jenis tari yang dilakukan oleh banyak penari.
C. Berdasarkan Bentuk
a. Representasional
Yaitu bentuk tari yang menggambarkan sesuatu secara jelas atau
bersumber dari kehidupan sehari-hari
b. Nonrepresentasional
Yaitu bentuk tari yang hanya menekankan pada keindahan gerak semata.
D. Berdasarkan Tema
Tema adalah kandungan isi ungkapan koreografi yang sesuai dengan
konsep garapannya. Tema yang biasanya diangkat di dalam karya tari adalah
Ketuhanan, Kemanusiaan, Alam dan Binatang. Ada juga tentang erotik
(percintaan & kebirahian), heroik (kepahlawanan), pantomimik (peniruan),
komikal (komedi). Berdasarkan tema, jenis tari dibedakan menjadi:
a. Literer
Bentuk tari yang menyampaikan pesan berupa: cerita, pengalaman
pribadi, interpretasi karya sastra, dongeng, cerita rakyat, sejarah dan
sebagainya.
b. Nonliterer
Bentuk tari yang semata-mata diolah berdasarkan penjelajahan dan
penggarapan unsur-unsurnya. Penggarapannya meliputi: penjelajahan
gerak, interpretasi (tafsiran) musik, eksplorasi permainan suara,
permainan cahaya, atau unsur-unsur estetis lainnya.
E. Berdasarkan Cara Penyajiannya
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
21/39
a. Statis
Bentuk tari yang cara penyajiannya / dipentaskan di satu tempat tertentu.
Tempat pertunjukannya berupa stage, baik yang berupa arena maupun
proscenium.b. Mobile / berpindah
Bentuk tari yang cara penyajiannya / dipentaskan secara berpindah dari
satu tempat ke tempat yang lain. Sebagai contoh: pawai dan arak-arakan.
F. Konsep Penggarapan koreografinya
c. Tari Putra : tari yang penggarapannya berdasarkan kondisi putra.
d. Tari Putri : tari yang penggarapannya berdasarkan kondisi putri.
e. Campuran putra & putri : tari yang penggarapannya berdasarkan
campuran kondisi putra dan putri secara terpadu dan harmonis.
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
22/39
BAB III
Apresiasi seni
A. Pengertian apresiasi
Apresiasi seni adalah suatu usaha memahami secara menyeluruh terhadap isi
atau maksud suatu karya seni diciptakan. Atau dengan kata lain, apresiasi seni
adalah suatu usaha untuk menangkap maksud-maksud yang terkandung dalam
suatu karya seni, atau usaha menggali/mencari nilai-nilai yang terkandung dalam
suatu karya seni.
Keberhasilan apresiasi ditentukan oleh adanya komunikasi antara
maksud/karsa seniman, dengan penghayat, pengamat, atau penikmat seni melalui
media ekspresi yang disebut karya seni. Atau dengan kata lain, apresiasi dikatakan
berhasil apabila suatu karya seni komunikatif terhadap maksud dari pihak seniman
penciptanya dan pihak apresiator/pengamat atau penikmatnya. Untuk itu
diperlukan keterlatihan proses penikmatan karya seni, agar komunikasi hayatan
antara kreator/seniman dan penonton/penikmat dapat terjalin secara harmonis.
Maka setiap insan berbudaya dalam menghargai karya seni karya seni perlu
dibentuk sejak sedini mungkin dengan harapan dapat segera memacu
pertumbuhan apresiasi seni di kalangan masyarakat Indonesia secara umum.
Untuk membuktikan adanya komunikasi adalah dengan pernyataan atau
komentar yang disampaikan secara lisan maupun tertulis oleh
apresiator/pengamat, atau penikmatnya. Adapun pernyataan yang bersifat
apresiatif akan beragam sesuai dengan sudut pandang seninya masing-masing.
B. Manfaat apresiasi
Manfaat dari apresiasi seni adalah karena adanya kebutuhan, baik pihak seniman
pencipta maupun pihak penikmat/pengamat atau penghayat. Seniman butuh
apresiator untuk mengkomunikasikan maksud, tujuan, misi/pesan keindahan
dalam jiwa seniman penciptanya yang dituangkan dalam karya seni itu.
Sedangkan apresiator membutuhkan karya seni untuk dikonsumsi/diapresiasi
karena mereka juga butuh memahami, memperoleh kekayaan jiwa, memperoleh
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
23/39
nilai-nilai tertentu untuk kemudian keinginan menyatakan, mengomentari,
menghargai atau sekedar menunjukkan kepedulian atau ketertarikan bahkan
kepuasan tertentu dari karya seni tersebut. Semua kebutuhan tadi adalah
kebutuhan jiwa sebagai pemerkaya daya-rasa dalam jiwanya.
C. Cara tepat berapresiasi
1. Berpikir secara ilmiah
Maksudnya adalah hasil apresiasi diungkapkan dengan rinci seluruh gambaran
hasil analisis yang diperoleh, dalam penyataan secara deskriptif
(uraian/penjelasan) dengan disertai alasan yang logis baik berbentuk lisan
maupun tertulis.
2. Berbicara berdasarkan sudut pandang seni
Maksudnya adalah apabila mengapresiasi karya seni harus dengan sudut
pandang seni, bukan dari bidang lain seperti keagamaan, hukum dan lain-lain.
Sudut pandang yang paling tepat dalam apresiasi seni adalah dengan sudut
pandang seni seperti koreografi, fotografi, cinematografi dan sebagainya,
supaya hasilnya berupa komentar (pernyataan) deskriptif tentang nilai-nilai
seni.
3. Menganalisis makna
Artinya adalah seorang apresiator berusaha mencari maksud-maksud, tujuan-
tujuan atau pesan-pesan yang ada dalam suatu karya seni sebagai media
ekspresi jiwa seniman penciptanya, dari simbol-simbol, filosofi atau misi
moral tertentu.
4. Bersikap obyektif
Artinya memandang suatu karya seni sebagai satu kesatuan nilai-nilai spiritual
seniman pencipta karya seni, tanpa melibatkan unsur subyektif seniman
tersebut. Prinsip yang dipakai adalah prinsip kekaryaan, bukan hubungan
sosial. Kritik atau apresiasi seharusnya berupa aktivitas evaluasi yang
memandang seni sebagai obyek bagi pengalaman estetik.
5. Berpendekatan estetika
Artinya seorang apresiator benar-benar mencari nilai-nilai keindahan
estetisnya, yaitu keindahan yang diciptakan manusia dengan tehnik tertentu,
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
24/39
bukan keindahan murni (ciptaan Tuhan).
6. Mengapresiasi karya seni yang selesai
Pendekatan struktural memberikan penekanan pada pemahaman suatu karya
seni dengan jalan mencermati struktur karya secara utuh untuk membangun
karya seni tersebut.
D. Tingkat keberhasilan apresiasi
1. Apresiasi yang berhasil
Apresiasi dikatakan berhasil apabila tingkat kemampuan estetiknya sebanding
antara seniman pencipta dan apresiator.
2. Apresiasi yang kurang berhasil
Apabila tingkat kemampuan apresiasi antara seniman dan apresiator tidak
sebanding, sehingga komunikasi kurang kompak, dan terjadilah salah persepsi
yang mengakibatkan pembahasan tidak saling bersambut secara serasi dan
pembicaraan apresiasi menjadi tidak menentu.
3. Apresiasi yang percuma karena gagal total
Kegagalan total dalam berapresiasi disebabkan karena kekurangmampuan
estetik maupun apresiatif dari masing-masing pihak (seniman pencipta dan
apresiator). Kegiatan yang mengalami kondisi demikian ini jelas tidak ada
manfaatnya, banyak partisipasi yang terbuang percuma seperti dana, waktu,
pikiran maupun tenaga.
E. Mengapresiasi beberapa karya tari melalui
media audio visual.
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
25/39
BAB IV
Rentang masa perkembangan kemampuan anak dalam
belajar menari.
A. Masa perkembangan kemampuan anak dalam belajar menari:
1. Usia bermain
Pada usia 4 6 tahun, anak masuk dalam kelompok bermain, maka
kemampuan dalam menyerap materi tari juga masih juga bersifat bermain-
main, belum dapat berlatih secara serius dan bersungguh-sungguh. Maka
syarat materinya harus sederhana, praktis dan dinamis.
Sederhana maksudnya adalah materi tari diambil dari gerak-gerak yang
biasa dilakukan anak-anak sehari-hari, seperti bertepuk tangan, melonjak-
lonjak, merangkak, berjalan, berlari, melambaikan tangan, mengangguk-
angguk, berguling-guling dan sebagainya.
Praktis maksudnya adalah materi tari dipilih dari gerak-gerak yang
mudah (tidak rumit, tidak sulit), murah (tidak perlu mengeluarkan biaya
kursus/latihan tersendiri), aman (tidak beresiko bahaya), umum (bisa
dilakukan oleh siapa saja, tua, muda, laki-laki, perempuan), fleksibel (pantas
dilakukan dimana saja, kapan saja, sopan/tidak mengandung resiko etika).
Dinamis, artinya gerak-gerak yang disusun harus bervariasi, tidak
membosankan, karena pada usia bermain anak belum bisa peka terhadap irama
dengan ritme-ritme yang sulit, iringan tarinya biasanya monoton, maka
geraknya dipilih yang berubah-ubah (meskipun berangkat dari pengulangan
tetapi ditata dengan penambahan atau perubahan arah, sehingga tidak kentarapengulangannya).
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
26/39
2. Usia transisi
Usia transisi dalam belajar menari pada umumnya jatuh pada saat anak
berusia 7 hingga 9 tahun. Pada saat ini anak tidak lagi main-main dalambelajar menari. Mereka sudah mulai bertanggungjawab dan bisa lebih
berdisiplin atau tertib dalam berlatih atau belajar. Kemampuan anak pada usia
inipun sudah setingkat di atas anak usia bermain, sudah dapat menghafal dan
sudah mulai peka terhadap musik iringan tari.
Oleh karena itu syarat materi tari untuk anak usia transisi ini sudah
boleh mengabaikan kesederhanaan, tetapi syarat praktis dan dinamis masih
harus diperhatikan, dan muncul satu syarat lagi yaitu ritmis. Artinya materi
tari sudah dituntut adanya permainan ritme atau tehnik ritmika tertentu, baik
ritmik gerak maupun ritme irama musik pengiring tarinya.
3. Usia belajar
Anak berusia 10 hingga 12 tahun masuk ke dalam kelompok usia
belajar. Pada kelompok ini anak-anak sudah mampu menghafal, sudah peka
terhadap iringan tari, juga sudah dapat membentuk diri/tubuhnya dengan sadar
(dapat merasakan dan menjiwai) tentang keindahan gerak yang dibawakannya.
Dengan kemampuan mereka ini, syarat materi tarinya haruslah
ditambahkan syarat estetis, yaitu syarat materi tari dengan tehnik
keindahannya. Syarat ini ditambahkan setelah syarat praktis, dinamis, dan
ritmis telah terpenuhi.
Dengan ditambahkannya syarat estetis pada materi tari bagi kelompok
usia belajar ini maka kebutuhan akan ekspresi anak dapat terpenuhi karena
dilayani dalam latihan yang merangsang pertumbuhan kemampuan
ekspresinya.
Untuk selanjutnya, hanya akan dibahas pembelajaran menari pada usia
bermain saja.
B. Pembelajaran menari pada usia bermain
Mengingat anak usia 4-6 tahun temperamennya masih polos dan apa adanya,
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
27/39
guru mempersiapkan banyak hal untuk dapat berhasil dalam proses pembelajaran
dengan memuaskan.
1. Persiapan mental guru.
a. Yakin mampu: artinya guru harus yakin dan percaya diri bahwa gurupasti bisa mempengaruhi anak-anak belajar menari mengikuti semua
ajakan guru dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh guru.
b. Kreatif: artinya guru dapat/ mampu menciptakan sendiri gerakan-
gerakan sederhana tetapi praktis dan dinamis untuk diperagakan oleh anak-
anak. Tidak hanya menjiplak karya tari orang lain.
c. Inovatif: artinya guru dapat mencari sesuatu (ide, gagasan, model,
gaya) yang baru, yang belum pernah dimunculkan orang sebelumnya. Hal-
hal semacam ini seringkali berhasil minat anak karena anehnya, lucunya
atau ingin ikut merasakan pengalaman baru itu.
d. Variatif: artinya guru mampu mengeksplorasi gerak-gerak musik
iringan tari, atau gaya-gaya yang lain lagi asalkan kelihatan bermacam-
macam, banyak ragam (beraneka), ini dapat mengatasi kebosanan anak.
Guru dapat membuat variasi dengan arah hadap atau level yang berbeda
misalnya, sehingga terjadi pengalaman yang berlainan.
e. Motivatif: artinya guru harus dapat mendorong semangat anak agar
mau berpartisipasi secara suka rela, atas kemauannya sendiri, tidak
terpaksa, tidak karena pertimbangan lain kecuali keinginan untuk ikut serta
dalam kegiatan menari dan bergembira bersama teman-temannya yang
lain. Ini juga merangsang ekspresi anak.
f. Simpatik: guru dapat menarik perhatian anak, baik dari peringai guru,
sikap, cara berbusana (dengan bau/aroma mewangi/harum/segar tubuh
guru), atau hal-hal kecil lainnya yang menarik perhatian anak, sehingga
guru dapat leluasa mengajak/mempengaruhi anak untuk berbuat sesuatu
sesuai dengan tujuan belajar menari, terutama dalam hal merangsang
kebersamaan, kesetiakawanan dan kedisiplinan anak.
g. Improvisatif: artinya guru dapat mengangkat kejadian-kejadian atau
perilaku-perilaku anak yang muncul tiba-tiba atau sewaktu-waktu sebagai
bahan atau sesuatu yang bisa dijadikan materi atau pengalaman yang dapat
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
28/39
dipelajari. Diangkat, dibahas, didiskusikan, dicari jalan penyelesaiannya
dan diperoleh suatu pengalaman lagi.
2. Persiapan fisik pembelajaranPembelajaran tari meliputi pembelajaran jasmani dan pembelajaran
seni. Sangat berbeda dengan bidang studi yang lain. Oleh karena itu, guru perlu
mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Materi
Materi tari harus dipilih sesuai dengan syarat materi untuk usia bermain
(sederhana, praktis dan dinamis), dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b. Media
Guru juga dapat mempersiapkan media belajar yang dipergunakan untuk
menarik perhatian anak ke arah/sasaran tema yang diharapkan oleh tujuan
belajar.
c. Metode
Artinya guru perlu memakai metode yang beraneka secara serasi,
proporsional dan dapat mendukung proses belajar yang menyenangkan.
d. Fasilitas
Guru harus bisa memfasilitasi ataupun menjadi fasilitator bagi
pembelajaran tari, bukan sebaliknya guru malah menuntut
sarana/prasarana yang tidak mungkin dikabulkan oleh pihak sekolah.
e. Organisasi pembelajaran
Untuk mengatasi kemungkinan tempat, waktu, dan tenaga yang terbatas,
dengan jumlah anak yang cukup besar, maka guru perlu mengorganisasi
pembelajaran menari.
f. Fleksibel
Sebaiknya guru dapat mengelola kelas menari secara fleksibel, yang
dimaksud adalah bahwa guru tidak perlu terlalu mencermati pelaksanaan
kegiatan belajar secara mutlak pada satuan acara atau skenario
pembelajaran hingga tampak kaku, tetapi fleksibel saja, apabila ada
kemungkinan munculnya improvisasi belajar, atau kondisi-kondisi
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
29/39
mendadak yang lain, maka acara dapat disesuaikan sebagaimana mestinya,
asalkan anak-anak tidak merasa terpaksa atau terkejut.
3. Prinsip-prinsip pembelajaran tari anaka. Atur/kendalikan emosi
Guru harus benar-benar mengendalikan emosinya sendiri, sekaligus emosi
atas sebab akibat perilaku anak. Hal ini untuk mengatasi ketakutan anak.
b. Ajakan/informasi jelas
Informasi atau ajakan yang diberikan oleh guru harus jelas, kalimat harus
jelas, bahasa yang komunikatif, tatap mata yang terarah, jelas dan rata
(semua anak merasa ditatap dengan akrab, tidak ada yang terlewati yang
membuat anak merasa tidak diperhatikan).
c. Demonstrasi menarik
Guru harus bisa demonstrasi memperagakan materi belajar menari saat
proses pembelajaran berlangsung secara total dan ekspresif, tidak
terhambat oleh perasaan tertentu.
d. Penguatan
Memberikan pujian penyemangat secara adil dan progresif untuk
memotivasi anak.
4. Beberapa kemungkinan kondisi anak dalam belajar menari
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
30/39
BAB V
Pemilihan materi belajar menari berdasarkan 3 kelompoktujuan.
A. Tujuan Pembinaan Harian
Artinya adalah pembelajaran tari dilaksanakan untuk kegiatan harian (per-
pertemuan). Kegiatan ini dilaksanakan karena anak-anak perlu rutinitas yang
menggembirakan, membuat mereka bersemangat, bebas berskspresi. Apabila
kegiatan ini dilaksanakan sebaik-baiknya maka anak akan berperilaku secara total
yang memungkinkan terjadinya dampak posistif pada anak, seperti badan menjadi
segar, berkeringat dan sehat, atau tersenyum-senyum puas karena kebutuhan
jiwanya terpenuhi.
Pembelajaran tari yang dilaksanakan dengan tujuan pembinaan harian,
meliputi latihan-latihan sebagai berikut:
1. Latihan Motorik Corbin dalam buku Model Pengembangan Ketrampilan Motorik Anak
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
31/39
Usia Dini mendefinisikan pengertian perkembangan motorik sebagai
perubahan kemampuan gerak dari bayi sampai dewasa yang melibatkan
berbagai aspek perilaku dan kemampuan gerak (Sumantri, 2005: 48).
Dalam mengembangkan kemampuan gerak anak, anak dilatih untukmengenali anatomi tubuhnya. Misalkan, melatih kakinya untuk berjalan maju
atau mundur, mengenal sebelah kiri dan kanan tubuhnya, bergerak memutar
dan sebagainya.
2. Latihan Imajinasi
Maksudnya adalah anak-anak diajak berimajinasi atau membayangkan
berbagai perilaku binatang, berbagai permainan, suasana alam dan sebagainya.
Ini berarti bahwa kegiatan menari dapat merangsang juga daya pikir dan
fantasi anak. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sal Murgiyanto bahwa tari
harus mampu merangsang pengembangan imajinasi dan memberikan
kebebasan bagi anak-anak untuk menemukan sesuatu (Murgiyanto, 1993).
3. Latihan Mental
Dalam pembelajaran tari untuk tujuan pembinaan harian ini anak-anak
dilatih mental dan spiritualnya. Bagaimana mereka belajar tertib melakukan
urutan gerakan yang sudah disepakati, belajar bergerak bersama-sama
temannya, belajar menari dengan berekspresi (tersenyum, bersedih, dsb), dan
semuanya dilakukan dengan sadar dan senang hati. Dari latihan-latihan dapat
kita lihat adanya pembelajaran sikap bertanggungjawab, disiplin, dan rasa seni
yang terpancar dari jiwa anak-anak.
4. Pemupukan Minat dan Bakat (Kemampuan)
Dengan adanya latihan tari ini, kita dapat mengukur tingkat respon
anak, sensifitas anak hingga minat anak. Biasanya dapat kita lihat pada raut
muka, tatap mata dan perilaku anak saat latihan ini berlangsung. Akan tetapi
penelitian ini akan memerlukan waktu tertentu karena ekspresi anak bersifat
temporal, tak menentu, tergantung pada kondisi emosionalnya.
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
32/39
B. Tujuan pentas Insidental
Maksudnya adalah pembelajaran tari dilaksanakan untuk mempersiapkan
anak-anak dalam mengikuti dan memeriahkan acara tertentu.
Pada tujuan ini, materi pembelajaran sebaiknya menyesuaikan pada temaacara insidentalnya. Pemilihan anak adalah berdasarkan minat dan bukan
berdasarkan pada kualitas koreografinya. Untuk durasi pertunjukan disesuaikan
dengan kebutuhan acara pertunjukan, tetapi perlu diingat akan kualitas
pertunjukan itu sendiri (membosankan atau tidak). Sehingga harus diatur
sedemikian rupa agar pertunjukan tersebut tetap menarik atau berkualitas. Rias
dan busana disesuaikan dengan tema pertunjukan dengan tidak
mengesampingkan kondisi keuangan yang ada. Akan lebih baik jika guru
mendayagunakan seoptimal mungkin benda-benda inventaris sekolah.
Yang perlu dicermati dalam persiapan pentas ini adalah tentang
pendanaan. Guru perlu meninjau dengan teliti kondisi, situasi dan kebutuhan
acara sehingga pementasan akan sesuai dengan tujuan kegiatan atau acara dan
tentu saja tidak menjadi beban dari sekolah.
C. Tujuan Kompetisi/Evaluasi
Maksudnya adalah pemilihan materi pembelajaran tari dilakukan dengan
pertimbangan nilai-nilai tertentu mengingat adanya persaingan dari kelompok-
kelompok yang lain.
Kualitas kelompok hanya akan terbangun oleh adanya dukungan anak-
anak yang aktif, kuat, dalam kualitas gerak, pribadinya tegar, disiplin, berpikir
cepat, berkemampuan fisik maupun psikis (bakat), serta berpotensi ekspresif
maupun improvisatif.
Materi yang dipilih adalah materi yang memungkinkan adanya semua
dukungan agar tidak terjadi tekanan pada anak.
Ada tiga bentuk penyajian lomba-lomba kesenian jasmani yang perlu
diketahui perbedaannya:
1. Lomba tari
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
33/39
Unsur penilaiannya diutamakan pada gerak dan koreografinya.
2. Lomba Senam Irama
Unsur penilaiannya adalah unsur olahraga dan seni, dan mencakup tiga
bagian: pemanasan, inti dan pendinginan. Gerak utamanya adalah gerakanolah raga (melatih kekuatan otot-otot tubuh) dengan diberi sedikit sentuhan
estetika.
3. Lomba Gerak dan Lagu
Unsur penilaiannya adalah pada gerak dan lagu yang dilakukan oleh anak.
Wujud kegiatannya adalah menyanyi sambil menari. Gerak biasanya bukan
merupakan presentasi dari lagu, sehingga gerak tidak dibuat dengan beban
estetis yang terlalu tinggi yang akan mengganggu kualitas suara anak
tersebut.
BAB VI
Konsep-konsep Koreografi
Koreografi (atau "rancangan tari", berasal dari bahasa Yunani "", "tari"
dan "", "menulis") disebut juga sebagai komposisi tari merupakan seni
membuat/merancang struktur ataupun alur sehingga menjadi suatu pola gerakan-
gerakan. Istilah komposisi tari bisa juga berarti navigasi atau koneksi atas struktur
pergerakan. Hasil atas suatu pola gerakan terstruktur itu disebut pula sebagai
koreografi. Orang yang merancang koreografi disebut sebagai koreografer.
Istilah koreografi pertama dikenal dalam kamus bahasa Inggris Amerika
http://id.wikipedia.org/wiki/Navigasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Navigasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Navigasi -
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
34/39
seputar tahun 1950-an. Sebelum istilah ini muncul, penamaan yang umum digunakan
di film-film menyebutkannya sebagai "Ensembel pementasan oleh", "Tarian",
"Pengarah Tari", "Pementasan tarian oleh", "Musical Numbers Directed by", atau
"Musical Numbers Staged and Directed by". Koreografer seringkali melakukan
improvisasi untuk mencari hal-hal (gerakan maupun aksesori) yang paling sesuai
dengan musik yang dimainkan.
Meskipun biasanya digunakan di bidang seni tari, koreografi juga digunakan
dalam berbagai bidang lain seperti:
Aksi tarung di panggung
Gimnastik
Ski
Pemandu sorak
Marching band
Opera
Dan banyak aktivitas lain yang melibatkan aksi pergerakan manusia juga
memanfaatkan koreografi.
Dalam menata tari, sangat banyak istilah yang perlu diketahui. Diantaranya
yang sering kita dengar adalah:
A. Eksplorasi
Proses pencarian, termasuk berpikir, berimajinasi, merasakan dan merespon. Di
dalam koreografi, proses eksplorasi biasanya digunakan untuk menyebut kegiatan
pencarian gerak.
B. Improvisasi
Ditandai dengan adanya spontanitas. Gerakan yang dihasilkan mengalir begitu
saja terjadi dengan mudah, dan setiap gerakan baru dapat menimbulkan gerakan
lain yang dapat memperluas dan mengembangkan pengalaman. Gerakan yang
dihasilkan dari improvisasi biasanya tidak dapat diulang kembali.
C. Komposisi
Proses pemilihan, pengintegrasian, serta penyatuan dari gerak-gerak yang telah
dihasilkan menjadi sebuah bentuk. Kesatuan yang terbentuk ini disebut tari.
D. Koreografi LingkunganHakekat seni sesungguhnya adalah memanusiakan manusia. Koreografi
http://id.wikipedia.org/wiki/Tarihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gimnastik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pemandu_sorakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Marching_bandhttp://id.wikipedia.org/wiki/Operahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tarihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gimnastik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pemandu_sorakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Marching_bandhttp://id.wikipedia.org/wiki/Opera -
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
35/39
sebagai salah satu bidang seni, tentunya tidak bisa dilepaskan dari keberadaan
manusia. Artinya adalah, proses penciptaan tari harus dikembalikan kepada
fungsinya bagi manusita itu sendiri. Sebuah karya koreografi adalah sebuah
produk ciptaan manusia yang digunakan untuk berinteraksi baik dalam
hubungannya dengan Tuhannya, dengan alam sekitar, dan manusia lainnya. Jadi
sebuah keprihatinan apabila sebuah karya koreografi hanya berfungsi sebagai
tontonan semata dan mengabaikan hakekatnya seperti yang kita dapati dalam
berbagai pertunjukan.
Berdasarkan uraian di atas, muncul sebuah konsep baru di dalam
penciptaan seni pertunjukan. Konsep baru ini disebut dengan koreografi
lingkungan. Koreografi lingkungan adalah proses penciptaan tari yang
menitikberatkan pada kepedulian terhadap lingkungan, hasil akhirnya adalah
sebuah karya seni yang dapat kita jadikan berisi nilai-nilai tentang lingkungan
yang dapat kita jadikan renungan dan penyadaran.
Konsep ini dikemukakan pertama kali oleh Prof. Sardono W. Kusumo,
salah satu maestro tari Indonesia, yang karya-karyanya diakui oleh dunia. Dan
sekarang konsep ini banyak dipelajari, dipakai dan dikembangkan oleh beberapa
Perguruan Tinggi Seni di Indonesia.
Materi yang diangkat menjadi tema pada koreografi lingkungan ini bisa
keindahan alam sebagai pendukung dari nilai estetis karya koreografinya, ada
yang berupa keprihatinan terhadap masalah-masalah dan kerusakan yang terjadi
di lingkungan, ada juga yang menitikberatkan pada nilai historis dari sebuah
tempat, atau juga ada yang berangkat dari adat turun-temurun di suatu tempat.
Salah satu contoh bentuk koreografi lingkungan adalah Hutan Plastik
karya Sardono W. Kusumo. Karya ini mengangkat isu tentang penggundulan
hutan sekaligus juga isu tentang serbuan barang-barang yang terbuat dari plastic
di sekitar kita. Plastic adalah barang yang tidak bias didaur ulang oleh alam.
Sehingga melalui karya ini koreografer mengajak kita untuk berpikir,
membayangkan hutan yang gundul yang kemudian digantikan oleh tumpukan
plastik.
Karya lainnya adalah Tatto Totem Parangtritis oleh Bernadhetta
Kinting Sri hanjati. Koreografi ini mengangkat keindahan alam pantai
Parangtritis untuk mengangkat estetika tat arias dan busana juga body painting
yang disajikan. Dipentaskan tanggal 27 & 28 Juni 2004 di pantai Parangtritis.
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
36/39
Contoh yang lain adalah Asmaradana Sendang Kasihan oleh Hendro
Martono. Dipentaskan pada Sabtu (11/12) dan Minggu (12/12) pukul 19.30 WIB.
Sendang kasihan adalah sebuah sumber mata air di Yogyakarta yang kini setiap
harinya digunakan untuk mandi, mencuci, dan berenang bagi masyarakat
sekitarnya. Latar belakang legenda sejarah sendang Kasihan merupakan awal
gagasan menyusun koreografi ini. Sehingga pertunjukannya adalah rekonstruksi
Sekar Pembayun pada waktu melakukan tapa kungkum di sendang Kasihan ini,
lalu bersalin rupa menjadi penari ledhek (tayub). Gagasan tersebut berkembang
dan berinteraksi dengan keruangan dan ketubuhan yang telah ditawarkan oleh
sendang Kasihan. Melalui pendekatan koreografi lingkungan yang memanfaatkan
unsur-unsur alam sebagai penopang aspek estetitis. Diharapkan terjadi simbiosis
mutualisme antara sendang dengan koreografinya.
Selain contoh di atas, masih banyak contoh-contoh karya dengan konsep
koreografi lingkungan. Singkatnya, dengan menciptakan karya-karya koreografi
lingkungan, maka kita akan melakukan sesuatu yang berguna bagi diri kita
sendiri, orang lain dan lingkungan kita
BAB VII
Naskah Tari (dance srreept)
A. Halaman Judul
B. Moto dan Persembahan
C. Kata Pengantar
D. Daftar Isi
E. BAB I Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Tujuan Penulisan
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
37/39
F. Proses Garap
a. Proses Pencarian Ide
b. Ide Garap
c. Alasan Pemilihan JudulG. Bentuk Sajian
a. Tema
b. Sinopsis
c. Skenario
d. Deskripsi Gerak dan Pola Lantai
e. Iringan Tari
f. Rias Busana
g. Properti dan Seting
F. Penutup
BAB VIII
Praktek menyusun koreografi bagi anak usia dini
A. Latihan membuat komposisi tari sederhana
1. Buatlah kelompok kecil atau cukup berpasangan saja dengan teman sekelas
anda, kemudian cobalah menyusun tari sederhana dengan komposisi tari
sederhana sesuai dengan inspirasi dan ide kreatif anda masing-masing.
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
38/39
2. Pertemuan selanjutnya, cobalah peragakan karya komposisi tari sederhana
kelompok anda masing-masing di depan kelas. Kelompok lain mengapresiasi
karya tari sederhana tersebut dengan berdiskusi.
3. Kembangkan karya tari sederhana tersebut dengan membentuk kelompok yanglebih besar dan penggunaan konsep-konsep koreografi yang lebih banyak.
4. Pertemuan selanjutnya, cobalah peragakan karya komposisi tari tersebut di
depan kelas. Kelompok lain mengapresiasi karya tari tersebut dengan
mengumpulkan hasil apresiasi individu di akhir jam.
B. Membuat dan mementaskan komposisi tari
untuk anak usia dini beserta naskah tarinya.
1. Berproses membuat karya komposisi tari untuk anak usia dini sesuai dengan
inspirasi dan ide kreatif masing-masing kelompok, berdasarkan konsep-konsep
koreografi.
2. Membuat naskah tari atau dance screept.
3. Menampilkan hasil proses kreatifnya dan mengumpulkan naskah tarinya.
4. Mengapresiasi karya tari yang tampil.
5. Mengumpulkan hasil apresiasi secara individu.
DAFTAR PUSTAKA
Hawkins, alma M. 1990. Mencipta Lewat Tari (Creating Through Dance).
Terjemahan Y, Sumandiyo Hadi. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia.
Hawkins, alma M. 2003.Bergerak Menurut Kata Hati ( Moving From Within: A New
method for Dance Making). Terjemahan I Wayan Dibia. Jakarta: Ford
Foundation dan MSPI.
-
7/22/2019 Bahan Ajar P. Seni Tari
39/39
Humpry, Doris. 1977. Seni Menata Tari. Terjemahan sal Murgiyanto. Jakarta: Dewan
Kesenian Jakarta.
Meri, La. 1975. Komposisi Tari, Elemen-elemen Dasar. Terjemahan Soedarsono.
Yogyakarta: ASTI.
Murgiyanto, Sal. 2004. Tradisi dan InovasiBeberapa Masalah Tari di indonesia.
Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
Rusliana, Iyus. 1990. Pendidikan Seni Tari. Bandung: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Setyowati, Sri S. Pd., M. Pd. 2007. Pendididkan Seni Tari dan Koreografi untuk anak
TK. Surabaya: Unesa University Press.
Smith, Jacqueline. 1985. Komposisi Tari Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru.
Terjemahan Ben Suharto, S. St. Yogyakarta: Ikalasti.
Wibisono, Tri Broto dkk. 2001. Pendidikan Seni Tari. Surabaya: Depdikbud Prop.
Jatim.