Bahan Ajar Money Laundering
-
Upload
davit-urrokhim -
Category
Documents
-
view
86 -
download
5
Transcript of Bahan Ajar Money Laundering
TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING)
By :Emei Dwinanarhati S
Tindak pidana Pencucian UangUU RI NO 25 TH 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NO 15 TH 2002
TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
PERUBAHAN UU MONEY LAUNDERING
1) Cakupan pengertian penyedia jasa keuangan diperluas tdk hanya bagi usaha di bidang keuangan saja, tetapi meliputi jasa lain yg terkait dgn uang, seperti kantor pos
2) Perngertian transaksi keuangan mencurigakan termasuk transaksi keuangan yg dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan harta kekayaan yg diduga berasal dari kejahatan
3) Pembatasan jumlah hasil tindak pidana sebesar Rp. 500.000.000,- atau lebih dihapus, krn tdk sesuai dengan prinsip umum, bahwa perbuatan dpt dipidana bukan tergantung besar kecilnya hasil TP yg dilakukan
4) Cakupan TP asal diperluas, dr 15 jenis TP menjadi 24 jenis.
5) Jangka waktu penyampaian laporan kpd penyidik dibatasi 3 hari kerja setelah PPATK mengetahui ada transaksi yg mencurigakan
6) Larangan penyampaian informasi ttg adanya transaksi keuangan yg mencurigakan kpd PPATK
7) Perluasan dan pemantapan kerjasama internasional utk pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang
KONTEKS INDONESIA
• Kriminalisasi dilakukan krn desakan internasional Financial Action Task Force On Money Laundering yg dibentuk oleh G-7 Summit di Paris tahun 1982
• Indonesia bersama 15 negara lain mendapat ancaman sanksi interdan dimasukkan sbg negara yg tidak kooperatif dlm pemberantasan pencucian uang
7
DEFINISI PENCUCIAN UANG
Perbuatan menempatkan, mentransfer, membayarkan,membelanjakan, menghibahkan, menyumbangkan, menitipkan, membawa keluar negeri, menukarkan, atau perbuatan lainnya atas Harta Kekayaan yangdiketahuinya atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana dengan maksuduntuk menyembunyikan, atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan sehinggaseolah-olah menjadi Harta Kekayaan yang sah.
“Placing, Receiving or Controlling Dirty Money is Money Laundering”
Pengertian lengkap, Pasal 1 angka 1 UU TPPU
8
T P P U
KEJAHATAN SUMBER UANG TIDAK SAH (PASAL 2 UU TPPU) Pasar Modal
Asuransi
Narkotika
Psikotropika
Perdg. Manusia
Perdg. Senjata Glp
Penculikan
Terorisme
Pencurian
Penggelapan
Penipuan
Pemalsuan Uang
Perjudian
Prostitusi
Perpajakan
Kehutanan
Lingk. Hidup
Kelautan
Lainnya
Perbankan
Penyelundupan Brg
Korupsi
PenyelundupanImigran
Penyelundupan TK
Penyuapan
PIDANA ASAL
AKTIF Setiap Orang yang dengan sengaja:Menempatkan, mentransfer,
membayarkan, membelanjakan, menghibahkan, menyumbangkan,
metitipkan, membawa ke luar negeri, metukarkan, atau perbuatan lainnya atas
Harta Kekayaan tersebut
PASIFSetiap Orang yang menerima/menguasai:penempatan, pentransferan,
pembayaran, hibah, Sumbangan, penitipan, atau penukaran
Tujuan Pencucian Uang
• Menyembunyikan uang/kekayaan yang diperoleh dari kejahatan.
• Menghindari penyelidikan dan/atau tuntutan hukum.
• Menghindari Pajak. Uang legal berusaha disembunyikan untuk menghindari pajak.
• Meningkatkan keuntungan. Uang ilegal diikutsertakan dalam bisnis legal.
10
Dampak1. Merongrong sektor swasta yg sah2. Merongrong integritas pasar2 keuangan3. Mengakibatkan hilangnya kendali
pemerintah terhadap kebijakan ekonominya4. Timbulnya ketidakadilan ekonomi5. Mengurangi pendapatan negara dari
sumber pembayaran pajak6. Membahayakan upaya-upaya privatisasi
perusahaan-perusahaan negara yang dilakukan oleh pemerintah
7. Mengakibatkan rusaknya reputasi negara8. Menimbulkan biaya yg tinggi
Kerugian Negara
Jumlah kerugian negara akibat money laundering sangat besar, akan kurang lebih sebanding dengan suatu proceeds of crimes.
FATF: perkiraan jumlah uang yang dicuci setiap tahun di seluruh dunia dari perdagangan gelap narkoba berkisar antara US$ 300 miliar hingga US$ 500 miliar;
IMF: perkiraan volume cross border money laundering adalah antara 2-5% dari Gross Domestic Product (GDP) dunia.
12
PROSES PENCUCIAN UANG
PlacementPenempatan hasil kejahatan ke dalam sistem keuangan (financial system)
LayeringMemindahkan atau mengubah bentuk dana melalui transaksi keuangan yang kompleks dalam rangka mempersulit pelacakan (audit trail) asal usul dana
IntegrationMengembalikan dana yang telah tampak sah kepada pemiliknya sehingga dapat digunakan dengan aman
13
Financial Intelligence Unit (Badan Intelijen Keuangan).
Tanggung jawab langsung kepada Presiden. PPATK tidak berada di bawah suatu Departemen,
Kementerian atau Lembaga Negara. Laporan hasil analisis kepada Presiden, DPR
dan Bank Indonesia, Bapepam dan Depkeu setiap 6 bulan.
Personil berasal dari beberapa instansi terkait.
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN (PPATK)
14
Mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang diperoleh
Memantau catatan dalam buku daftar pengecualian
Membuat pedoman tatacara pelaporan transaksi keuangan mencurigakan
Memberikan nasihat dan bantuan kepada instansi yang berwenang
Mengeluarkan pedoman dan publikasi kepada PJK ttg kewajibannya
Memberikan rekomendasi kepada Pemerintah mengenai upaya pencegahan
Melaporkan hasil analisis kepada penyidik
Membuat dan memberikan laporan berkala kepada Presiden, DPR, dll.
TUGAS PPATK
CATATAN :Tugas penyelidikan adanya TP Money
Laundering dilakukan oleh PPATKTugas lanjutan yg berupa penyidikan,
penuntutan dan pemeriksaan perkara dilakukan oleh pejabat penegak hukum sebagaimana TP lainnya
16
Meminta dan menerima laporan dari PJK
Meminta informasi mengenai perkembangan penyidikan/penuntutan
Melakukan audit terhadap PJK Memberikan pengecualian
kewajiban pelaporan
WEWENANG PPATK
17
Sumber Informasi PPATK
1. Laporan Penyedia Jasa Keuangan: – Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan – Laporan Transaksi Keuangan Tunai
3. Mekanisme Audit Kepatuhan PJK
4. Akses informasi transaksi keuangan : PPATK mempunyai wewenang meminta informasi;
5. Kerjasama pertukaran informasi dan penanganan kasus-kasus pencucian uang yang berisfat multidisiplin dan transnasional;
6. Informasi dari media dan masyarakat.
2. Laporan Pembawaan Uang Tunai Dirjen Bea dan Cukai
18
(Suspicious Transaction Report–STR)
Transaksi Tidak Wajar (unusual):
1. Transaksi keuangan yg menyimpang dr profil, karakteristik, atau kebiasaan pola transaksi dr nasabah yg bersangkutan
2. Transaksi yg dilakukan oleh nasabah dgn maksud menghindari pelaporan yg wajib dilakukan oleh lembaga jasa keuangan
3. Transaksi keuangan yg dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan harta kekayaan yg merupakan hasil kejahatan atau diduga hasil kejahatan
4. Transaksi yg tidak memiliki tujuan ekonomis dan bisnis yg jelas
5. Menggunakan uang tunai dlm jumlah yg relatif besar dan/atau dilakukan secra berulang-ulang
Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM)
(Cash Transaction Report – CTR)
Dalam jumlah kumulatif sebesar Rp 500 juta rupiah atau lebih atau mata uang asing yang nilainya setara, baik dilakukan dalam satu kali transaksi maupun beberapa kali transaksi dalam satu hari
Transaksi tersebut antara lain berupa transaksi penerimaan, penarikan, penyetoran, penitipan, baik yang dilakukan dengan uang tunai maupun instrumen pembayaran yang lain, misalnya traveller cheque, cek dan bilyet giro
Penyampaian paling lambat 14 hari kerja terhitung sejak tanggal transaksi dilakukan
Pengecualian kewajiban pelaporan CTR
Laporan Transaksi Keuangan Tunai
20
Laporan Pembawaan Uang Tunai
Setiap orang yang membawa uang tunai Rupiah ke dalam atau ke luar wilayah negara RI sejumlah Rp 100 juta atau lebih, atau mata uang asing yang nilainya setara, harus melaporkan ke Ditjen Bea dan Cukai
Ditjen Bea dan Cukai wajib menyampaikan laporan tentang informasi yang diterimanya tersebut kepada PPATK selama jangka waktu 5 hari kerja
Ditjen Bea dan Cukai wajib memberitahukan kepada PPATK paling lambat 5 hari kerja setelah mengetahui adanya pelanggaran terhadap ketentuan pembawaan uang tersebut
HAK PENYEDIA JASA KEUANGAN
Mendapat Perlindungan Sebagai Pelapor/Saksi Pelapor
Dikecualikan dari Ketentuan Rahasia Bank dalam Melaksanakan Kewajibannya Menurut UUTPPU
Tidak Dapat Dituntut Baik Secara Perdata Maupun Pidana Atas Pelaksanaan Kewajiban Pelaporan Sesuai Ketentuan UU TPPU
WEWENANG KHUSUS PENYIDIK, PENUNTUT UMUM DAN HAKIM
1. Meminta pemblokiran rekening tersangka/terdakwa secara langsung kpd jasa keuangan
2. Meminta keterangan kekayaan tersangka/terdakwa dr jasa keuangan
3. Meminta terdakwa utk menjelaskan bahwa harta kekayaannya bukan berasal dr TP
4. Memeriksa perkara diluar hadirnya tersangka/terdakwa (in absentia)
5. Bila dikemudian hari terdakwa hadir maka wajib diperiksa secara layak dan segala alat bukti yg sudah diperiksa sebelumnya dianggap sah
6. Putusan in absentia diumumkan olej JPU dlm papan pengumuman di Pengadilan dan media masaa berskala nasional sekurang2nya 2 terbitan dlm waktu 3 hari berturut-turut
7. Dlm hal terdakwa meninggal dunia sebelum perkaranya diputus dan terdapat cukup alat bukti telah ada perbuatan pencucian uang, maka kekayaan yg telah disita, dirampas utk kepentingan negara
8. Perluasan alat bukti9. Hakim melakukan penyitaan dlm hal harta
kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan hasil kejahatan
DELIK PENCUCIAN UANG
MERUPAKAN DELIK YANG BERDIRI SENDIRI DAN PERBUATAN PIDANA POKOKNYA JUGA MERUPAKAN PERBUATAN PIDANA YG BERDIRI SENDIRI
PEMIDANAAN
Ancaman pidana secara kumulatif antara pidana penjara dan denda dengan stelsel pemidanaan INDETERMINATE SENTENCE, bahwa UU menentukan batas minimum khusus maupun maksimum khusus pidana yg dpt dijatuhkan oleh Hakim
KERJASAMA BANTUAN TIMBAL BALIK
1. pengambilan barang bukti dan pernyataan seseorang, termasuk pelaksanaan surat rogatori;
2. pemberian barang bukti berupa dokumen dan catatan lain;3. identifikasi dan lokasi keberadaan seseorang;4. pelaksanaan permintaan untuk pencarian barang bukti dan penyitaan;5. upaya untuk melakukan pencarian, pembekuan, dan penyitaan hasil
kejahatan;6. mengusahakan persetujuan orang-orang yang bersedia memberikan
kesaksian atau membantu penyidikan di negara peminta;7. bantuan lain yang sesuai dengan tujuan pemberian kerja sama timbal
balik yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.