Bahan Ajar ITP 2012
Transcript of Bahan Ajar ITP 2012
FITHRI CHOIRUN NISA
PENDAHULUAN
Pengolahan Fisik :
Termal & NontermalKristalisasi & Ekstraksi
Kimia (Mikro)Biologis & Enzimatis
Pengolahan Termal
Penyerapan panasUap / air panas:
Pemasakan, Blansing, Pasteurisasi, Sterilisasi, Evaporasi, Ekstrusi
Udara panas:Pemanggangan, Penyangraian,
Pengeringan
Pengolahan Termal
Penyerapan panas• Minyak panas: Penggorengan
• Energi radiasi Gelombang mikro, infra merah, ionisasi
Pengolahan Termal
Pelepasan panasPendinginanPembekuan
High pressure (HP)Pulsed electric field (PEF)Ohmic heating (OH)
Pengolahan Non Termal
Pengolahan Kimia
GulaGaramAsamPengasapanBahan Tambahan Kimia
Pengolahan (Mikro)Biologis dan Enzimatis
(Mikro)Biologis - Kapang : SCO, SCP
- Yeast : roti, etanol - Bakteri : nata, cuka, yogurt
Enzimatis - Amilase (,,gluko), Pullulanase - Protease - Lipase
MATERI
Pendinginan Pembekuan Penggorengan Ekstraksi Pengolahan Kimiawi Proses Nontermal
PENDINGINAN
PrinsipPenurunan suhu bahan pada kisaran antara -1 – 8CMenurunkan kecepatan perubahan biokimia dan mikrobiologis memperpanjang umur simpan
Pengelompokan bahan pangan berdasar suhu penyimpanan
-1 – 1C : ikan segar, daging, sosis dan daging giling, daging dan ikan asap 0 - 5C : daging kaleng pasteurisasi, susu, krim, yoghurt 0 - 8C : daging dan ikan masak, mentega, margarin, keju, buah lunak
Teori
Penurunan suhu di bawah kebutuhan minimal pertumbuhan mikrobia
memperpanjang waktu generasi : mencegah / menghambat reproduksi
Pendinginan mencegah pertumbuhan mikrobia termofilik (35 - 55C) dan mesofilik (10 - 40C)
Pendinginan menurunkan kecepatan perubahan enzimatis dan menghambat respirasi
Kecepatan respirasi tdk konstan pada suhu penyimpanan buah klimakterik
Teknik Pendinginan
Pendinginan terjadi karena perubahan fase refrigeran (padat ke gas atau cair ke gas) membutuhkan / menyerap panas
Pendinginan Mekanissistem refrigerasi.htm
Pendinginan Kriogenik
Pendinginan Mekanis- Air blast- Hydrocooling- PHE (plate heat exchanger) PHE.htm PHE animasi.htm
Pendinginan KriogenikCO2 padat : 352 kJ/kg (-78C)Nitrogen cair : 358 kJ/kg (-178 C)
Perubahan Selama Pendinginan
Perubahan Karakteristik SensoriWarna: apel pencoklatan enzimatisTekstur: buah potong kehilangan air
puding sineresisAroma dan cita rasa: kol (apek) autolisis
Bau asam BALBau amoniak PseudomonasBau apek kapang
Perubahan KimiawiChilling injury pada buah tropis (3 – 10C di atas titik bekunya)
pematangan tdk sempurnapenurunan integritas struktural
pembentukan aroma & cita rasa yang tidak diinginkan
Chilling Injury.ppt chilling injury.htm
Perubahan warna daging
Perubahan MikrobiologisBau & cita rasa
Bau mudah menguap metabolisme (bersulfur & bernitrogen) proteinAsam metabolisme karbohidrat
Tekstur:Berlendir pembentukan polisakaridaPelunakan jaringan
Aspek Keamanan
Mikrobia patogen tidak dapat tumbuh pada suhu < 5C, termasuk Salmonella, Campylobacter, Clostridium perfringens, Staphylococcus aureus
Mikrobia patogen yang dapat tumbuh pada suhu rendah (-1 - 1 C): Listeria monocytogenes post process
keju lunak, susu pasteurisasiYersinia enterolitica
coklat, tahu, susu pasteurisasi,sayuran, daging, unggas, ikan
Aeromonas hydrophilla
Mikrobia patogen pembentuk spora dapat tumbuh pada suhu 3-5C : Clostridium botulinum Bacillus cereus
PEMBEKUAN
PrinsipPenurunan suhu produk di bawah titik
bekunya dan sejumlah air berubah bentuk menjadi kristal espengawetan:
suhu rendahAw rendah
TeoriPengambilan panas bahan:panas sensibel: penurunan suhupanas respirasipanas laten kristalisasi: air es
kapasitas alat pembeku
A
S
B
C
DE
F
Waktu
Suhu
Hubungan waktu-suhuselama pembekuan
f
a
AS : Bahan didinginkan di bawah titik bekunya. Pd titik S air tetap cair (supercooling)
SB : Suhu naik cepat ke titik beku, kristal es mulai terbentuk & panas laten dilepaskan
BC : Panas dilepaskan dr bahan, panas laten dilepas & es terbentukCD : Solut mengalami supersaturasi & terbentuk kristal. Panas laten dilepaskan &
suhu naik ke suhu eutecticDE : Kristalisasi air & solut berlanjutEF : Suhu campuran es-air turun ke suhu
freezer
Metode Pembekuan
Pembekuan mekanisPembekuan kriogenik
• Mechanical freezer evaporasi & kompresi refrigeran
dalam siklus kontinu & dalam tempat tertutup (pipa)
• Cryogenic freezerperubahan fase refrigeran tidak dapat balik & dalam tempat terbuka
• Mechanical Freezer - Cooled air freezer - Cooled liquid freezer - Cooled surface freezer
• Cryogenic freezer
Cooled air freezer Chest freezer:
Chest freezer:
Pembekuan dalam udara stasioner pada suhu -20 - -30C
Digunakan untuk: - pembekuan daging
- penyimpanan makanan beku - ruang pengeras utk es krim
Cooled air freezerCooled air freezer Blast freezer:Blast freezer:
Blast freezer:
Udara diresirkulasikan pada makanan antara -30 – -40C pada kecepatan
1,5 – 6 m/dt Ekonomis untuk pembekuan bahan
yang berbeda bentuk & ukuran
Cooled air freezer Belt freezer
Belt freezer: spiral freezer.htm
Modifikasi blast freezer, bahan ditempatkan pada belt yang bergerak
Udara dingin atau semprotan nitrogen cair diarahkan ke bahan dengan arah berlawanan
fluidized bed freezer.htm
Cooled liquid freezer Immersion freezer: • Bahan dikemas & dilewatkan melalui wadah yang berisi larutan PG, garam, gliserol, atau kalsium klorida
• Bahan pendingin tetap cair, tidak terjadi perubahan fase selama pembekuan
Cooled surface freezer Plate freezer
Plate freezerplate freezer.htm
Plate freezer terdiri dari beberapa plate
Refrigeran dipompakan pada -40C
Bahan (fillet ikan, beef burger) ditempatkan diantara plate
Cryogenic freezerimmersion freezer.htm
Perubahan Selama Pembekuan
Perubahan pada pigmen, cita rasa, & komponen nutrisi
Destabilisasi emulsiPengendapan proteinPerubahan tekstur kecepatan
pembekuan
Pembekuan Lambat
Pembekuan Cepat
Kecepatan Pembekuan
Aspek Mikrobiologis
Sel vegetatif khamir, kapang, & bakteri gram negatif (coliform & Salmonella)
mudah rusakBakteri gram positif (Staphylococcus
aureus & Enterococci) & spora kapanglebih tahan
Spora bakteri (Bacillus & Clostridium)tahan
PENGGORENGANTujuan:- Pengawetan
Kadar air turunKadar minyak meningkat : oksidasi
- Memperbaiki cita rasa
Teori
Suhu permukaan bahan naik menyamai suhu minyak
Air dalam bahan menguapLaju penetrasi panas tergantung pada
jenis bahan (konduktivitas panas bahan)
Metode
Batch- Permukaan- Terendam (Deep fat frying)- Vakum
Kontinu
Penggorengan Permukaan- Alat yang digunakan umumnya berbentuk
datar atau sedikit cekung- Tidak semua bahan tercelup minyak- Contoh : martabak, beef burger
Penggorengan Terendam (Deep Fat Frying)- Alat yang digunakan umumnya berbentuk
cekung dengan jumlah minyak yang cukup banyak
- Semua bahan tercelup sempurna dalam minyak
- Contoh : ayam, kentang
Penggorengan Vakum- Alat yang digunakan mempunyai bagian
berupa pompa untuk menurunkan tekanan di dalam alat
- Bahan mengalami penguapan pada suhu rendah, sehingga kerusakan komponen dalam bahan dapat diminimalkan
- Contoh : keripik buah
Penggorengan Kontinu- Alat yang digunakan berupa konveyor
stainless steel yang terendam dalam bak yang berisi minyak
- Bahan bergerak perlahan dalam minyak- Contoh : mie instan dan produk-produk
gorengan skala industri
Efek Penggorengan
Oksidasi- Terbentuk peroksida (radikal bebas)- Terbentuk senyawa yang berbau (tengik) dan berwarna (coklat)
Perubahan nilai gizi- Vitamin larut lemak akan menurun- Kualitas protein menurun karena reaksi Maillard- Minyak yang terserap dalam bahan bisa mencapai 45%
bisa dikurangi dengan spinning
Faktor yang Berpengaruh pada Penggorengan
- Jenis dan kondisi minyak- Jenis dan kondisi bahan- Kontak antara bahan dengan minyak- Suhu dan waktu penggorengan- Perlakuan sebelum dan sesudah- penggorengan
PENGOLAHAN KIMIAWI
• Pengolahan dengan garam• Pengolahan dengan asam• Pengolahan dengan gula• Pengasapan
EKSTRAKSI
Metode• Pengepresan• Ekstraksi Pelarut• Destilasi uap
Ekstraksi pelarut:suatu proses yang bertujuan untuk memindahkan suatu komponen solut dari jaringannya dengan mengunakan pelarut ( solven)
Destilasi :proses pemisahan komponen-komponen campuran dari dua atau lebih cairandengan menggunakan panas sebagai tenaga pemisah atau “separating agent”
Ekstraksi Pelarut- Ekstraksi Padat-Cair
Maserasi Perkolasi Soxhletasi Refluks-Ekstraksi Cair-Cair
Ekstraksi Pelarut
Prinsip:Like dissolves like : pelarut hanya melarutkan senyawa yang mempunyai polaritas sama
Maserasi: perendaman sampel dengan pelarut
organik pada suhu kamar
Keuntungan : peralatan sederhanaKerugian: • waktu yang diperlukan untuk mengekstraksi sampel cukup lama• pelarut yang digunakan lebih banyak• tidak dapat digunakan untuk bahan- bahan yang mempunyai tekstur keras
Perkolasi: proses melewatkan pelarut organik
pada sampel sehingga pelarut membawa senyawa organik bersama-sama pelarut
Keuntungan: tidak memerlukan langkah tambahan yaitu sampel padat telah terpisah dari ekstrakKerugian:• kontak antara sampel padat tidak merata atau terbatas • pelarut dingin sehingga tidak melarutkan komponen secara efisien
Perkolasi
Soxhletasi: menggunakan soxhlet dengan
pemanasan dan pelarut dapat dihemat karena terjadinya sirkulasi pelarut yang selalu membasahi sampel
Soxhlet
Refluks: sampel dimasukkan ke dalam
labu bulat bersama-sama dengan pelarut lalu dipanaskan, uap pelarut terkondensasi pada kondensor menjadi cairan yang akan turun kembali menuju labu, akan melarutkan kembali sampel yang berada pada labu
Refluks
RefluksKeuntungan:dapat digunakan untuk
mengekstraksi sampel-sampel yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung
Kerugian:membutuhkan volume total pelarut
yang besar
Destilasi Uap•Sampel dan air ditempatkan dalam
labu berbeda•Air dipanaskan dan menguap, uap air
akan masuk ke dalam labu sampel sambil mengekstraksi minyak menguap yang terdapat dalam sampel•Uap air dan minyak menguap yang
telah terekstraksi menuju kondensor dan akan terkondensasi
Destilasi Uap
mengekstrak sampel yang mengandung minyak menguap atau komponen kimia yang mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara normal
Ekstraksi cair-cair (corong pisah) : pemisahan komponen kimia di antara 2 fase pelarut yang tidak saling bercampur di mana sebagian komponen larut pada fase pertama dan sebagian larut pada fase kedua
Ekstraksi cair-cair (corong pisah) : kedua fase yang mengandung zat terdispersi dikocok, lalu didiamkan sampai terjadi pemisahan sempurna dan terbentuk dua lapisan fase cair, dan komponen kimia akan terpisah ke dalam kedua fase tersebut sesuai dengan tingkat kepolarannya dengan perbandingan konsentrasi yang tetap