BAHAN AJAR ITB STJR.pptx

96
BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK JALAN MONITORING DAN EVALUASI PROYEK JALAN Oleh : Agus Bari Sailendra PUSAT LITBANG JALAN DAN JEMBATAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2012-2013

description

Manajemen Proyek Jalan

Transcript of BAHAN AJAR ITB STJR.pptx

Page 1: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

BAHAN AJAR MANAJEMEN PROYEK JALAN

MONITORING DAN EVALUASI PROYEK JALAN

Oleh :Agus Bari Sailendra

PUSAT LITBANG JALAN DAN JEMBATANKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG2012-2013

Page 2: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

KEBIJAKAN DAN VISI PROYEK

• KEBIJAKAN STANDAR

“HIGH STANDARDS OF QUALITY, EFFICIENCY AND TRANSPARENCY”

• VISI PROYEK.(Adalah pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan, dan secara potensial untuk terwujud ke mana dan apa yang diwujudkan organisasi dimasa mendatang) – Terwujudnya jasa konstruksi nasional yang memiliki struktur usaha yang

kokoh, andal, berdaya saing tinggi dan mampu menghasilkan bangunan yang berkualitas serta bermanfaat bagi masyarakat.

– Terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang menjamin kesetaraan antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam hak dan kewajiban serta meningkatkan kepatuhan pada ketentuan pada ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

– Terwujudnya peningkatan peran serta masyarakat di bidang jasa konstruksi.

Page 3: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

Pengadaan barang/jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip :1. efisien, berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana

dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan;

2. efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan;

3. terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan;

4. transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang/jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya;

5. adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara dan atau alasan apapun;

6. akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa.

KEPUTUSAN PRESIDEN No. 80/2003

Page 4: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

Akuntabilitas kinerja

Akuntabilitas kinerjaAdalah perwujudan kewajiban suatu organisasi untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung-jawaban secara periodik.

Page 5: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

FAKTA LAPANGAN MENJADI ISU STRATEGIS JALAN

JALAN MENJADI CEPAT RUSAK KEMACETAN MAKIN MELUAS KECELAKAAN TERUS MENINGKAT TRASNPORTASI JALAN TIDAK EFISIEN (BIAYA LOGISTIK

TINGGI) MAKIN BANYAK ORANG PINTAR (S1, S2, S3) BIDANG

JALAN (TRANSPORTASI)..... KOMITMEN, PERAN, MENTAL?

Page 6: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

Norma

Spesifikasi

PedomanManual

Di Lingkungan Ditjen Bina Marga,

SPESIFIKASI UMUM

payung hukum suatu proyek : NSPM..........

Page 7: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

• Norma:

aturan atau ketentuan yang mengikat sebagai panduan dan pengendali dalam melakukan kegiatan (PP no.25 tahun 2000)

Contoh: - UNDANG UNDANG JASA KONSTRUKSI

- UNDANG UNDANG LINGKUNGAN HIDUP

Page 8: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

Spesifikasi:pernyataan pasti dari serangkaian persyaratan yang harus dipenuhi dan prosedur2 agar persyaratan NUMERIK dapat dipenuhi, dalam kaitannya dengan satuan dan nilai batas yang tepat (ASTM)

Page 9: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

CONTOH NSPM:

SPESIFIKASI

Page 10: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

Pedoman:acuan bersifat umum yang harus dijabarkan lebih lanjut dan dapat disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan daerah setempat (PP no.25 tahun 2000)

Page 11: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

CONTOH NSPM:

PEDOMAN

Page 12: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

Manual:acuan operasional yang penerapannya disesuaikan kebutuhan dan karakteristik daerah setempat (PP no.25 tahun 2000)

Page 13: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

CONTOH NSPM:

MANUAL

Page 14: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

SPESIFIKASI UMUM BINAMARGAEDISI 2010

Terdiri dari antara lain:Panduan Umum Analisa Harga Satuan

(AHS)PeralatanDivisi 1 s/d divisi 10Spesifikasi KhususLampiranAHS pemeliharaan jalanSoftware AHS dan Spesifikasi

Page 15: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

FAKTOR KUNCIPenerapan nspm:

sistim pengawasan dan kendali mutu (monitoring dan evaluasi proyek)

mutu adalah karakteristik suatu produk atau jasa yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya

Page 16: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

kendali mutu:

Usaha pengawasan dan tindakan turun tangan pada suatu pelaksanaan pekerjaan dengan tujuan hasil pekerjaan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan dan atau disepakati dengan menghasilkan produk semurah mungkin dan memenuhi kebutuhan pengguna

Page 17: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

tahapan kendali mutu:

• tidak ada mutu• pengendalian mutu (quality control)• kehandalan mutu (quality assurance)• manajemen mutu (quality

management)• manajemen mutu terpadu (Total

quality management)

Page 18: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

PERKEMBANGAN MUTU SAMPAI MENCAPAI MANAJEMEN MUTU TERPADU

Page 19: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

Istilah-istilah dalam pengendalian mutu

• Quality: semua karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuan pemuasan yang membutuhkan.

• Quality assurance: semua kegiatan yang ditujukan untuk mencapai kualitas atau suatu proses yang direncanakan untuk mencapai kepercayaan dalam suatu produk yang merupakan suatu tujuan.

• Quality audit : Pengujian untuk menentukan apakah kegiatan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dan apakah hal tersebut dilaksanakan dengan efektif untuk mencapai tujuan.

• Quality control : Teknik-teknik operasional dan kegiatan yang secara bersama-sama untuk mendukung suatu produk pelayanan atau kualitas suatu kebutuhan.

• Quality management: semua aspek fungsi manajemen yang menentukan dan mengimplementasikan policy kualitas

Page 20: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

Jaminan Mutu (Quality Assurance)• Pada umumnya semua proyek jalan telah melaksanakan sistim jaminan mutu

(Quality Assurance, QA) namun belum secara utuh. Salah satu bagian dari persyaratan dalam QA yang telah dilaksanakan adalah pengendalian mutu (Quality Control, QC). Untuk memahami istilah mutu, berikut ini dijabarkan beberapa definisi tentang mutu, diantaranya adalah:– ISO 8402 :

mutu adalah karakteristik menyeluruh dari suatu barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau tersirat.

– Deming:Mutu tidak berarti segala sesuatu yang terbaik, tetapi pemberian kepada pelanggan tentang apa yang mereka inginkan dengan tingkat kesamaan yang dapat diprediksi serta ketergantungannya terhadap harga yang mereka bayar.

– Nuclear Regulatory Commision - NRC - USA Semua perencanaan dan langkah sistematis yang diperlukan untuk memberikan keyakinan bahwa instalasi atau sistem yang akan diwujudkan dapat beroperasi secara memuaskan.

– Donald S. BarryJaminan kulitas adalah semua yang digunakan untuk keperluan standar prosedur yang akan menjamin bahwa produk/jasa atau fasilitas yang didirikan mencapai atau melampaui kebutuhan atau fungsinya.

Page 21: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

QA DAN QC APA BEDANYA• QUALITY ASSURANCE

Adalah seluruh kegiatan yang sistimatik dan terencana yang ditetapkan dalam sistim mutu dan didemontrasikan bila perlu, untuk memberikan suatu keyakinan yang memadai bahwa suatu produk atau jasa akan memenuhi persyaratan mutu.

• QUALITY CONTROLAdalah teknik operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan mutu yang tidak hanya berorientasi pada produk akhir saja akan tetapi pada tiap tahapan proses pekerjaan akan lebih menjamin tercapainya kualitas

Page 22: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

MENGAPA BERALIH KE QA• Pengendalian Mutu:

Dimasa lalu, untuk menjaga kualitas suatu produk diperlukan pengendalian mutu yang berupa aktivitas inspeksi, yaitu:”memeriksa produk, menerima yang memenuhi syarat dan menolak yang tidak memenuhi syarat”.Melalui sistem pengendalian mutu yang didasarkan pada inspeksi produk akhir tersebut sulit untuk menghindari terbuangnya bahan, waktu dan tenaga karena adanya produk yang ditolak karena tidak memenuhi persyaratan.

• Jaminan Mutu:Adanya pemikiran untuk menciptakan sistem yang dapat mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan mutu. Tuntutan tersebut kemudian melahirkan keinginan untuk lebih berorientasi kepada ”sistem” dan ”proses”, yaitu apa yang dikenal dengan Quality Assurance (QA).

Page 23: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

• TEPAT MUTU– Standar prosedur, persyaratan kualitas dalam spesifikasi dipenuhi secara

konsisten.– Standar prosedur pengoperasian peralatan pengolahan bahan harus sesuai

dengan ketentuan pemberi sertifikat (jika ada).– Penguasaan basic engineering harus dimiliki oleh seluruh personil yang

terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan.– PCM dilaksanakan secara detil dengan menghasilkan suatu ketentuan yang

harus dipatuhi.• TEPAT WAKTU

– Jadwal pelaksanaan harus dibuat secara realistis dan dilaksanakan secara konsisten.

– Adanya early warning (peringatan dini) jika akan terjadi keterlambatan yang akan mempengaruhi waktu pelaksanaan.

• TEPAT BIAYA– Diperlukan kontrol kuantitas yang jelas dan pasti sesuai gambar rencana.– Peralatan yang digunakan sesuai atau lebih baik dengan yang ada pada

analisa harga satuan.– Catatan lapangan, pengukuran hasil kerja harus dibuat secara detil dan

jelas dan benar.

TEPAT MUTU, WAKTU DAN BIAYA

Page 24: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

• Adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukan kemampuan (kinerja) untuk memenuhi kebutuhan yang ditentukan pengguna jasa (dalam hal ini misal Proyek “Induk Pembangunan jalan Pantura Jawa”), atau dipandang sebagai kesesuaian fungsi dan tujuan.

• Kualitas dipandang sebagai sifat atau karakteristik produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan atau pemakai (ISO 8402 tahun 1986).

• Menyerahkan barang atau produk yang tidak dikembalikan dan diserahkan pada pelanggan atau pemakai yang seharusnya.

• Kesesuaian produk atau jasa dengan spesifikasi dan standar yang berlaku, atau sesuai untuk digunakan (fitness for use).

HASIL KERJA YANG BERKUALITAS

Page 25: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

Kebijaksanaan kualitas(quality policy)

Kebijaksanaan kualitas(quality policy)

Manual kualitas(Quality Manual)

Manual kualitas(Quality Manual)

Prosedur kualitas(Quality Prosedur)

Prosedur kualitas(Quality Prosedur)

Instruksi Kerja(Works Instruction)

Instruksi Kerja(Works Instruction)

ALIRAN PENENTUAN SASARAN KUALITAS

Page 26: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

MENGAPA

(LEVEL-1)

SIAPA, APA, KAPAN, DIMANA

(LEVEL-2)

BAGAIMANA(LEVEL-3)

REKAMAN(LEVEL-4)

Berisi kebijakan, tujuan dan sistem mutu

Berisi rangkaian kegiatan operasional

Berisi tahapan rinci kegiatan operasional

Instruksi Kerja

Prosedur Pelaksanaan

Panduan Mutu

Hirarki Dokumen Mutu (Anwar Hadi, 2000)

Page 27: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

Sistem mutu (Rencana Mutu Proyek) • Sistem mutu yang harus disiapkan meliputi kebijakan dan tujuan sistem mutu

(ditetapkan dalam Panduan Mutu), program, prosedur dan instruksi kerja untuk menjamin mutu hasil pekerjaan. Pada level proyek sistem mutu yang harus disiapkan adalah Rencana Mutu Proyek atau lebih dikenal dengan nama Project Quality Plan (PQP).

• Salah satu motto yang cukup baik untuk diingat dan dilaksanakan adalah "DRAFT", yaitu " Do it Right At the First and any Time"

• Sistem mutu yang disiapkan sesuai dengan klausal yang ada dan paling tidak mencantumkan hal seperti berikut ini :– Struktur organisasi, wewenang dan tanggungjawab – Form risalah rapat rutin– Bagan alir tiap item pekerjaan inspeksi/pengawasan dan pengujian/testing– Daftar periksa tiap item pekerjaan inspeksi/pengawasan dan pengujian/testing;

daftar periksa untuk teknisi dan inspektor harus dipisahkan. Misalkan daftar periksa pengawasan pekerjaan campuran aspal panas untuk teknisi dan daftar periksa pengawasan campuran aspal panas untuk inspektor.

– Daftar periksa untuk pekerjaan pengujian/testing, misalnya daftar periksa pemeriksaan kesesuaian alat-alat pengujian Marshall dan daftar periksa pengawasan pengujian Marshall.

– Bagan alir pemecahan masalah, form monitoring permasalahan dan tindak lanjut – Pengendalian dokumen dan tata cara identifikasi dan penomoran– Form-form lainnya seperti: form absensi, form request, form memo lapangan dan

lain-lain.– Dokumen-dokumen pendukung lain yang harus tersedia, seperti : Spesifikasi,

AASHTO, dll.

Page 28: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

SISTIM MUTU

Sistem mutu yang menghubungkan semua elemen-elemen kualitas dapat ditunjukkan seperti bagan alir berikut

KEBUTUHAN PEMILIK

KRITERIA DESAIN

REKAYASA DAN DESAIN

SPESIFIKASI. GAMBAR RENCANA, DLL

INSPEKSI

METODA KONSTRUKSI

SUPERVISI DAN PENGENDALIAN

KESESUAIAN DENGAN SPESIFIKASI DAN

GAMBARKUALITAS BANGUNAN

Page 29: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

PENGENDALIAN MUTU

• Agar suatu obyek memiliki nilai kualitas maka sebaiknya dilakukan “pengendalian mutu” yang bertujuan untuk memastikan kesesuaian kegiatan pekerjaan fisik dengan spesifikasi yang merupakan bagian dari dokumen kontrak fisik.

• Hasil dari pengendalian kualitas tidak hanya dilihat pada tahap akhir proyek saja akan tetapi juga diperlukan “tindakan/langkah pengelolaan” pada tiap tahapan proyek (pencetusan ide, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian)

Page 30: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

PENGENDALIAN MUTU• Pembuatan prosedur pelaksanaan kegiatan pengendalian kualitas (Quality

Control / QC) yang meliputi :– Pemantauan– Pemeriksaan– Pengujian– Pengukuran, dan– Pelaporan hasil-hasil

• Rencana inspeksi dan test ini, meliputi– Titik inspeksi dan test. Penentuan titik atau saat secara periodik untuk

melakukan inspeksi dan tes (macam inspeksi dan tes, metoda tes, dan standar yang digunakan, kriteria penerimaan atau penolakan)

– Mandatory hold point yaitu titik atau saat diperlukan pihak ketiga untuk melakukan tes

– Standar yang akan diberlakukan (SNI/AASHTO, BS Standard/ASTM, dll)

Page 31: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

Pelaksanaan Pengendalian Mutu: konsep 3-2-5 Tiga tahap pemeriksaan:• Tahap bahan baku : tanah, aspal• Tahap bahan olahan : agregat, beton• Tahap pekerjaan jadi, subgrade, pondasi, lapis permukaan

Dua lingkup pemeriksaan:• Pemeriksaan dimensi : lebar, tebal• Pemeriksaan kualitas : CBR,lendutan

Lima hal yang diperiksa:• Nama dan jenis pengujian /pemeriksaan• Metode pengujian• Frekuensi pengujian• Persyaratan mutu dan dimensi• Toleransi hasil

Page 32: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

Kelemahan/kekurangan Pengendalian Mutu saat ini

• lemahnya penguasaan engineering oleh pengelola

• kurangnya attitude pimpinan pengelola dan personil proyek terhadap mutu

• adanya ketentuan “ akan ditetapkan direksi”

• adanya ketentuan yang tidak lengkap dari “struktur”

• adanya jenis pengujian yang tidak tercantum ketentuannya

• tidak sesuainya alat pengujian yang ada

Page 33: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

TUGAS QA/QC DALAM KEGIATAN BIDANG KONSTRUKSI

NoKEGIATAN BIDANG

KONSTRUKSITUGAS QA/QC

1. Menelaah ulang program kualitas Mengkaji kelengkapan lingkup kerja, standar, spesifikasi, kriteria dan prosedur yang antara lain:1. Inspeksi dan Test. 2. Verifikasi3. Persetujuan. 4. Sertifikasi

2. Meneliti perangkat QC Kontraktor Pelaksanan

Melengkapi program QA/QC kontraktor Pelaksana

3. Mengkaji kualitas personil serta peralatan, yang meliputi:1. Peralatan uji dan pengukuran2. Teknik dan metoda konstuksi yang digunakan

4. Mengendalikan material, peralatan dari rekanan (sub-kontraktor)

Meneliti prosedur yang dipakai yang meliputi:

1. Verifikasi dokumen (sertifikat) hasil pemeriksaan

5. Pemeriksaan selama masa Konstruksi

Memeriksa dipenuhinya spesifikasi dengan pengawasan dan uji.

Page 34: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

TUGAS QA/QC DALAM KEGIATAN BIDANG KONSTRUKSI

No KEGIATAN BIDANG KONSTRUKSI TUGAS QA/QC

1. Menelaah ulang Kontrak Mengkaji kelengkapan lingkup kerja, standar, spesifikasi, kriteria dan prosedur yang antara lain:1. Inspeksi dan Test2. Verifikasi3. Persetujuan4. Sertifikasi

2. Menelaah ulang program kualitas Melengkapi program QA/QC kontraktor Pelaksana

3. Meneliti perangkat QC Kontraktor Pelaksanan

Mengkaji kualitas personil serta peralatan, yang meliputi:1. Peralatan uji dan pengukuran2. Teknik dan metoda konstuksi yang digunakan

4. Mengendalikan material, peralatan dari rekanan (sub-kontraktor)

Meneliti prosedur yang dipakai yang meliputi:1. Verifikasi dokumen (sertifikat) hasil

pemeriksaan

5. Pemeriksaan selama masa Konstruksi

Memeriksa dipenuhinya spesifikasi dengan pengawasan dan uji.

Page 35: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

TUGAS PENGENDALI MUTU:• mendokumentasikan hasil pemeriksaan/pengujian• mengawasi jalan pengujian tentang:

- metode- formulir pengujian- contoh uji- sdm

• memberi petunjuk kepada kontraktor tentang jenis pengujian, dan metode yang harus dilakukan

• mengawasi kualitas alat dan managemen laboratorium lapangan

• melaporkan hal yang tidak sesuai spesifikasi kepada manajemen proyek

• mengawasi dan memberi petunjuk kepada kontraktor tentang produksi yang harus dicapai

Page 36: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

BAGAN ALIR PROSES PENGENDALIAN MUTU

PENETAPAN STANDAR/ACUAN(Spec, Gambar)

PENETAPAN STANDAR/ACUAN(Spec, Gambar)

PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN

PENGUKURAN HASIL KEGIATAN

PENGUKURAN HASIL KEGIATAN

EVALUASI HASIL KEGIATAN DAN ACUAN

EVALUASI HASIL KEGIATAN DAN ACUAN

APAKAH STANDAR PERLU DIPERBAIKI

APAKAH STANDAR PERLU DIPERBAIKI

Perbaiki standar

Perbaiki kegiatan

Hasil tidak sesuai acuan

Hasil sesuai acuan, lanjutkan pelaksanaan

kegiatan

INSTRUKSI KERJAINSTRUKSI KERJA

Page 37: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

KEBERHASILAN PROGRAM KUALITAS

• Secara garis besar program kualitas suatu perusahaan sangat tergantung dari peranan top management. Sehingga secara hirarki yang paling atas dari prosedur kualitas adalah kebijakan atau policy dari pimpinan mengenai kualitas, bagaimana perusahaan/organisasi memandang kualitas, apa tujuan organisasi dalam kualitas dan apakah kualitas menjadi corporate culture (budaya) perusahaan tersebut.

• Kemudian level manajemen di bawahnya menguraikan kebijakan tadi dalam bentuk manual kualitas berupa apa saja yang menjadi tujuan dalam pencapaian kualitas dan standar yang harus dipenuhi.

• Setelah itu disusunlah prosedur kualitas yang meliputi tahapan-tahapan yang harus dilakukan, personil yang terlibat, proses pencatatan dan sebagainya.

• Pada tingkatan yang terendah dibuat instruksi kerja untuk memudahkan pelaksanaan bagi pelaksana pada level bawah yaitu para pekerja

Page 38: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

KUNCI KEBERHASILAN PENGENDALIAN MUTU

• Adanya spesifikasi pengendalian mutu yang lengkap, jelas dan sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan

• Pelaksanaan pengendalian mutu yang baik dan tegas, dengan pengorganisasian yang tepat, efektif dan efisien

Page 39: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

ORGANISASI DAN STRATEGI• ORGANISASI

Adalah suatu kesatuan sosial yang terkoordinir, dengan suatu batasan yang bisa diidentifikasi, dan berfungsi pada suatu basis yang berlanjut untuk mencapai suatu sasaran umum atau sasaran yang dikehendaki

• STRATEGIApa yang harus kita kerjakan, mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right thing), dan merupakan alat untuk mencapai tujuan, memiliki sifat:

Menyatu, yaitu menyatukan seluruh bagian-bagian dalam organisasiMenyeluruh, yaitu mencakup seluruh aspek dalam organisasi.Integral, yaitu seluruh strategi akan cocok/sesuai dari seluruh tingkatan organisasi.

• TAKTIKMerupakan penjabaran operasional jangka pendek dari strategi

Page 40: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

ORGANISASI MUTU• Struktur organisasi yang memisahkan bagian yang khusus

menangani masalah mutu.– Organisasi ini di lingkungan proyek biasanya merupakan sub

bidang QA/QC yang melapor ke manajer engineering.• Kegiatan QA/QC sejajar dengan kegiatan lain

– Yaitu mengadakan pemantauan terhadap kegiatan rekayasa (engineering), pembelian, atau pelaksanaan konstruksi agar memenuhi kriteria dan spesifikasi yang ditentukan.

– Kegiatan pengendalian ini dilakukan secara berkesinam-bungan yang berlangsung dari awal sampai akhir pelaksanaan proyek sehingga bisa mengikuti secara penuh perkembangan proyek dalam aspek mutu.

Page 41: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

ORGANISASI SITE TEAM

1. Secretary2. Computer Opr.4. Office Boy

1. Secretary2. Computer Opr.4. Office Boy

SUPERVISION ENGINEER

Ir. NUGROHO J. MT

CHIEF INSP/QTY ENGINEER

Ir. NARTO HAGI MT

QUALITY ENGINEER

Ir. ARIJADI MT

LAB TECHNICIAN-1

TO BE NAME

LAB TECHNICIAN-2

TO BE NAME

INSPECTOR

TO BE NAME

SURVEYOR

TO BE NAME

PAVEMENT/MAT ENGINEER

Ir. Agus bari sailendra, MT

Page 42: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

SALAH SATU QUALITY ASSURANCE MNT.CERTIFICATE

KEGIATAN KONTRAKTOR KONSULTAN SATKER TEAM PENGENDAL

I

BENDAHARA

PENGAJUAN

PEMERIKSAAN

PERSETUJUAN

PEMBAYARAN

DATA PENDUKUNG

A. Request kerjaB. Lap. Harian, Mingguan, BulananC. Back Up Quantity (Perhitungan Volume)D. Back Up Quality

tdk ya

ya

tdk

tdk

Tinjauan Lap. bulanan

SPM

ya

Page 43: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

• Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat dikatakan bahwa mutu sangat tergantung pada standar yang disyaratkan oleh pelanggan dan mempunyai target memuaskan pelanggan (customer satisfaction).

• Dalam pekerjaan (jalan), pelanggan yang dimaksud adalah masyarakat pengguna jalan. Mutu yang diminta tentunya sesuai dengan kelas jalan yang direncanakan, seperti jalan tol, jalan nasional/ propinsi, jalan kabupaten atau jalan desa. Mutu yang diinginkan dari masing-masing kelas jalan tersebut didifinisikan secara rinci dalam Dokumen Kontrak (Spesifikasi Umum).

Jaminan Mutu (Lanjutan)

Page 44: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

ORGANISASI PROYEK

ORGANISASI PROYEK

Page 45: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

Berkaitan dengan struktur organisasi, yaitu.Siapa yang berhak memutuskan apa (decision right allocation)Siapa yang harus memberikan kontribusi apa dan bagaimana mengukurnya (performance appraisal).Siapa mendapatkan apa dan berapa besar (reward system).

Tidak terjadi pemutusan mata rantai koordinasi serta fungsi dari lapangan dengan Kantor.

CARA PANDANG

Page 46: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

INSTANSI PELAKSANA1. PENANGGUNG JAWAB UTAMA (POLICY LEVEL)

Kepala Satuan Kerja. Pejabat structural yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan jasa pelaksanaan konstruksi yang dibiayai dari dana DIPA.

2. PENANGGUNG JAWAB ADMINISTRATIF (EXECUTING LEVEL)Pejabat Pembuat Komitmen yang ditunjuk sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan jasa pelaksanaan konstruksi dilingkungan Pusat Litbang Jalan dan Jembatan.

3. DIREKSI TEKNIK/PROJECT OFFICER (IMPLEMENTATION LEVEL).Mewakili Pejabat Pembuat Komitmen dilapangan untuk mengatur, mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai konstruksi dan spesifikasi yang telah digariskan dalam Kontrak dan bertanggung jawab terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan yang diawasi, dalam hirarki kerjanya bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen .

4. PENGAWAS LAPANGANPengawas Lapangan adalah Petugas yang membantu Project Officer dalam melaksanakan pengawasan pekerjaan dalam hal ini pengawas dibagi dalam dua fungsi tugas yaitu pengawasan dalam bidang kualitas dan bidang kuantitas pekerjaan.

Page 47: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

TUGAS UTAMA PENGAWASAN KONTRAK

1) Pengawasan pekerjaan baik kualitas maupun kuantitas,

2) Pelaporan pekerjaan meliputi laporan harian, mingguan, bulanan dan teknis,

3) Memeriksa hasil pekerjaan yang dituangkan dalam sertifikat bulanan

Page 48: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

STRUKTUR ORGANISASI

1. SEKRETARIS2. OPERATOR COMPUTER

1. SEKRETARIS2. OPERATOR COMPUTER

PROJECT OFFICER/DIRTEK

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

PENGAWAS VOLUME PEKERJAAN

SURVEYOR/INSPECTOR

PENGAWAS MUTU PEKERJAAN

TEKNISI LABORATORIUM

Page 49: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

TUGAS DAN FUNGSI

ORGANISASI PROYEK

Page 50: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

PROJECT OFFICERPROJECT OFFICER

Melakukan rekayasa produk fisik tepat guna, terutama dalam penentuan prioritas lokasi, pemilikan tipe dan dimensi konstruksi serta kualitas pekerjaan dengan batasan yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak sehubungan dengan kondisi lapangan dan keterbatasan dana yang tersedia

Melakukan rekayasa produk fisik tepat guna, terutama dalam penentuan prioritas lokasi, pemilikan tipe dan dimensi konstruksi serta kualitas pekerjaan dengan batasan yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak sehubungan dengan kondisi lapangan dan keterbatasan dana yang tersedia

SEBAGAI WAKIL PEMILIKSEBAGAI WAKIL PEMILIK

Bertanggung jawab penuh kepada Pemilik atas penggunaan dana untuk menyelesaikan suatu proyek yang diikat dengan Dokumen Kontrak.

Bertanggung jawab penuh kepada Pemilik atas penggunaan dana untuk menyelesaikan suatu proyek yang diikat dengan Dokumen Kontrak.

SEBAGAI MANAGERSEBAGAI MANAGER

Bertanggung jawab atas kelancaran proyek, baik fisik maupun administrasi. Dalam tugas managerial tersebut, memeriksa dan segera mengantisipasi kondisi dan melaksanakan tindakan turun-tangan lebih dini, bila terjadi masalah di lapangan.

Bertanggung jawab atas kelancaran proyek, baik fisik maupun administrasi. Dalam tugas managerial tersebut, memeriksa dan segera mengantisipasi kondisi dan melaksanakan tindakan turun-tangan lebih dini, bila terjadi masalah di lapangan.

SEBAGAI ENGINEERSEBAGAI ENGINEER

KONTRAKTOR PELAKSANAKONTRAKTOR PELAKSANA

SEBAGAI DIREKSI TEKNIKSEBAGAI DIREKSI TEKNIK

Mewakili Pejabat Pembuat Komitmen dilapangan untuk mengatur, mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai konstruksi dan spesifikasi yang telah digariskan dalam Kontrak.Bertanggung jawab terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan yang diawasi, dalam hirarki kerjanya bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen .

Mewakili Pejabat Pembuat Komitmen dilapangan untuk mengatur, mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai konstruksi dan spesifikasi yang telah digariskan dalam Kontrak.Bertanggung jawab terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan yang diawasi, dalam hirarki kerjanya bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen .

1) Kontraktor harus membuat menyelesaikan dan memelihara pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontak.

2) Menyediakan semua tenaga kerja maupun pengawas pelaksanaan, bahan, peralatan dan lain-lain yang harus memenuhi persyaratan sesuai Dokumen Kontrak.

3) Menjamin terselenggaranya pelaksanaan pekerjaan yang berkesinambungan di lapangan.

1) Kontraktor harus membuat menyelesaikan dan memelihara pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontak.

2) Menyediakan semua tenaga kerja maupun pengawas pelaksanaan, bahan, peralatan dan lain-lain yang harus memenuhi persyaratan sesuai Dokumen Kontrak.

3) Menjamin terselenggaranya pelaksanaan pekerjaan yang berkesinambungan di lapangan.

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

TUGAS DAN FUNGSI

Page 51: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

PROJECT OFFICER • Memeriksa pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan rencana, gambar dan

spesifikasi teknik.• Mengambil kebijaksanaan yang dapat dipertanggung jawabkan dalam mengatasi

permasalahan-permasalahan yang menyangkut pelaksanaan teknis dan kelancaran pekerjaan dilapangan serta melaporkan atau meminta pertimbangan/persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen.

• Mernberikan pengarahan teknis/advis kepada pengawas lapangan maupun pelaksana pekerjaan/ kontraktor dalam bidang pelaksanaan pekerjaan/kegiatan

• Mengadakan/menampung persoalan-persoalan baik yang bersifat teknis maupun non teknis yang mungkin timbul atau diajukan oleh kontraktor dan mengusahakan dalam penyelesaian dan selalu mengadakan hubungan baik dengan pemerintah setempat.

• Memeriksa laporan harian, mingguan, bulanan tentang kemajuan lapangan yang dibuat oleh penyedia jasa, untuk disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen melalui Assisten Teknik dan untuk diteruskan sebagai laporan rutin yang ditujukan kepada Atasan Langsung Pejabat Pembuat Komitmen atau atasan lainnya

• Bersama-sama dengan Tim Pengawas lainnya untuk mengadakan pemeriksaan mutu dan volume pekerjaan atas kebenaran data tagihan pembayaran yang diajukan oleh penyedia jasa, sebagai Sertifikat Bulanan (MC) dan kemudian melaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen

• Bertanggung Jawab Kepada Pejabat Pembuat Komitmen• Dalam me!aksanakan tugasnya project officer dibantu oleh beberapa Pengawas

Lapangan. (Bagian Kualiti Kontrol/Mutu Pekerjaan, Bagian Kuantitas/Volume Pekerjaan)

Page 52: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

PENGAWAS LAPANGAN a) Pengawasan Mutu Pekerjaan (Teknisi Laboratorium)

Dalam bidang mutu pekerjaan yaitu sebagai quality control mengawasi produk pekerjaan yang dihasilkan oleh kontraktor harus sesuai dengan Spesifikasi Kontrak

Memeriksa Laporan hasil laboratorium yang telah di uji sampelnya dari kontraktor

Memberi masukan kepada Project Officer/Dir tek dalam merekomendasikan permintaan pekerjaan dari kontraktor tentang pekerjaan lanjutan

Hasil dari laporan Laboratorium merupakan dasar pembayaran (MC)

Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap mutu pekerjaan yang diawasi

Bertanggung jawab kepada Project Officer/Dir teknis

Page 53: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

PENGAWAS LAPANGAN

b) Pengawasan Volume Pekerjaan (Surveyor, Inspector)Pengawasan volume pekerjaan yaitu mengawasi pekerjaan

sesuai gambar dan spesifikasi yang tertuang dalam KontrakSetiap harinya harus berada dilokasi/Station dimana pekerjaan

itu dikerjakan.Selalu mencatat/mendata jenis dan kemajuan pekerjaan setiap

harinya, mulai dari station sampai station tertentu.Membuat laporan harian kemajuan pekerjaan kontraktor sesuai

form standard yang telah disediakanMencatat dan mengusulkan perubahan gambar dan spesifikasi

yang disesuaikan dengan keadaan lapangan.Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap volume pekerjaan

yang diawasiBertanggung jawab kepada Project Officer/Dir Teknik

Page 54: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN FISIKURAIAN PELAKSANAAN

KEGIATAN FISIK

Page 55: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

LINGKUP DAN URUTAN KEGIATAN

PERIODE KONTRAK FISIK

PERIODE PEMELIHARAAN RUTIN

PERIODE PELAKSANAAN PERIODEPEMELIHARAAN

PERIODE MOBILISASI

SERAH TERIMASERAH TERIMA SEMENTARA AKHIRSURAT PERINTAH

MULAI KERJA

KEGIATAN UMUM Laboratorium SelesaiMobilisasi Peralatan dan Personil Mobilisasi SelesaiSurvey Lapangan : Drainase Survey

Perkerasan Lapangan Struktur Selesai

Peninjauan Kembali Rancangan oleh Direksi P Penerbitan Detil Pelaksanaan dan Perkiraan Kuantitas

KEGIATAN PENGEMBALIAN KONDISIDAN PEKERJAAN MINOR

Pengembalian KondisiPerkerasan Perkerasan dan Bahu SelesaiBahu Jalan

Selokan, Saluran Air, Galian dan Timbunan Pekerjaan MinorPerlengkapan Jalan

Jembatan Selesai

KEGIATAN PEKERJAAN UTAMAPekerjaan TanahDrainase Pekerjaan Drainase SelesaiLapis PondasiBahu Jalan

SeluruhLapis Permukaan

Pekerjaan SelesaiStrukturPekerjaan Perbaikan (bila ada)

KEGIATAN PEMELIHARAAN RUTIN

Perkerasan, Bahu Jalan, Selokan, Saluran Air,

Periode Pemeliharaan Rutin Intensif Pemeliharaan Rutin Bulanan Pemeliharaan RutinGalian dan Timbunan, Perlengkapan Jalan,

(bila diperlukan)

Jembatan, Arus Lalu Lintas

TANGGAL MULAI KERJA

CATATAN:1. Contoh ini diperuntukkan bagi seluruh

kontrak.2. Diagram adalah tanpa skala3. Urutan dan waktu kegiatan yang

aktual ditentukan oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan lingkup pekerjaan setiap KontrakTTD

KONTRAK

30 hari

Page 56: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

URUTAN KEGIATAN PEKERJAAN

PERIODE MOBILISASI

60 HARIMIN. 14 HARI

Surv

ai &

ala

t UJI

30 H

ARI

MAKS. 30 HARI

PEN

ANDA

TAN

GAN

AN

KON

TRAK

SURA

T PE

RIN

TAH

M

ULA

I KER

JA

TAN

GG

AL M

ULA

I KE

RJA

MO

BILI

SASI

SEL

ESAI

60 H

ARI

1. Penerbitan Detil Pelaksanaan dan Perkiraan Kuantitas.

2. Pengembalian Kondisi Perkerasan dan Bahu Jalan Selesai

60 HARI

SERA

H T

ERIM

A SE

MEN

TARA

SERA

H T

ERIM

A AK

HIR

PERIODE PEMELIHARAAN

365 HARI

PEKE

RJAA

N M

INO

R SE

LESA

I90

HAR

I

PEKE

RJAA

N D

RAIN

ASE

SELE

SAI

SEBE

LUM

OVE

RLAY

Seluruh Pekerjaan Selesai

365 HARI

PERIODE PELAKSANAAN 365 HARI

PERIODE KONTRAK FISIKPERIODE PEMELIHARAAN RUTIN 730

HARI

PCM SPEC7 HARI SETELAH TTD KONTRAK

PEMELIHARAAN RUTIN INTENSIF PEMELIHARAAN RUTIN BULANAN

PEMELIHARAAN RUTIN(BILA PERLU)

Page 57: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN FISIKPENYUSUNAN SERTIFIKAT

PEMBAYARAN BULANAN

Page 58: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

(SEKSI 1.6) PEMBAYARAN SERTIFIKAT BULANAN

Pengajuan Kesiapan Kerja Usulan Sertifikat Bulanan (MC) harus diserahkan pada setiap bulan dari Periode Pelaksanaan.Kontraktor harus bertanggungjawab penuh untuk penyiapan dan pengajuan setiap Usulan Sertifikat Bulanan, dan harus mengikuti ketentuan berikut : a) Usulan Sertifikat Bulanan harus disiapkan menurut formulir yang ditetapkan

oleh Direksi Pekerjaan. b) Usulan Sertifikat Bulanan harus dilengkapi dengan dokumen pendukung yang

cukup, pengajuan tersebut lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan, agar supaya Direksi Pekerjaan dapat mengesahkan pelaksanaan pembayaran dalam batas waktu sesuai Syarat-syarat Kontrak dan Spesifikasi ini.

c) Usulan Sertifikat Bulanan yang sudah dilengkapi dengan dokumen pendukung harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan sesuai dengan waktu yang disyaratkan di bawah ini.

d) Bilamana Kontraktor gagal menyiapkan data pendukung yang dapat diterima Direksi Pekerjaan, atau dengan perkataan lain terlambat menyerahkan, maka tanggal pelaksanaan pembayaran dapat diundurkan dan Pemilik tidak bertanggungjawab atas keterlambatan ini.

Page 59: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN FISIKKETERLAMBATAN

PELAKSANAAN PEKERJAAN

Page 60: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Untuk mengatasi permasalahan keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, Kepmen Kimpraswil No: 349/KPTS/M/2004 Tentang ”Pedoman Penyelenggaraan Kontrak Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan) tanggal 23 September 2004 sebagai berikut dapat digunakan sebagai acuan:

a. Apabila penyedia jasa terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadual, maka pengguna jasa harus memberikan peringatan secara tertulis atau dikenakan ketentuan pasal kontrak kritis sesuai ketentuan dokumen kontrak.

b. Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan disebabkan oleh pengguna jasa, maka dikenakan ketentuan pasal kompensasi sesuai ketentuan dokumen kontrak.

c. Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan disebabkan oleh keadaan kahar, maka butir a. dan b. tidak diberlakukan.

Page 61: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN FISIK

KONTRAK KRITIS

Page 62: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

KONTRAK KRITIS 1). Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70%

dari kontrak).Realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 15% dari rencana;

2). Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari kontrak),Realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari rencana.

Page 63: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

PENANGANAN KONTRAK KRITIS

1). Rapat pembuktian (show cause meeting/SCM)a). Pada saat kontrak dinyatakan kritis direksi pekerjaan menerbitkan surat peringatan

kepada penyedia jasa dan selanjutnya menyelenggarakan SCM tingkat proyek.b). Dalam SCM direksi pekerjaan, direksi teknis dan penyedia jasa membahas dan

menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh penyedia jasa dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat proyek.

c). Apabila penyedia jasa gagal pada uji coba pertama, maka harus diselenggarakan SCM tingkat atasan langsung yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh penyedia jasa dalam periode waktu tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat atasan langsung

d). Apabila penyedia jasa gagal pada uji coba kedua, maka harus diselenggarakan SCM tingkat atasan yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh penyedia jasa dalam periode waktu tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat atasan.

e). Pada setiap uji coba yang gagal, pengguna jasa harus menerbitkan surat peringatan kepada penyedia jasa atas keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan.

f). Apabila pada uji coba ketiga masih gagal, maka pengguna jasa dapat menyelesaikan pekerjaan melalui kesepakatan tiga pihak atau memutuskan kontrak secara sepihak dengan mengesampingkan pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Page 64: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN FISIKPENGAWASAN TEKNIS

TAHAP PELAKSANAAN

Page 65: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

TAHAP PELAKSANAAN

SUPERVISI/INSPEKSI HARIAN DANPENGENDALIAN MUTU UNTUKMATERIAL DAN HASIL KERJA

RAPAT BULANAN

RAPAT LAPANGANSEPERLUNYA

PENANGANAN PERINTAHPERUBAHAN DAN/ ATAU PEKERJAAN

TAMBAH KURANG

BA

C

KOORDINASI DENGAN INSTANSITERKAIT SEHUBUNGAN DENGANRELOKASI JALUR UTILITAS

PENGAWASAN TIM SURVAIKONTRAKTOR UNTUK TUGASPENGUKURAN HASIL PEKERJAANYANG TELAH DISELESAIKAN

PEMERIKSAAN SERTIFIKATPEMBAYARAN BULANAN YANG

DIAJUKAN KONTRAKTOR

PENYIAPAN LAPORAN BULANANDAN TRIWULAN

PENGAWASAN TEKNIS TAHAP PELAKSANAAN

Page 66: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN FISIK

PENGAWASAN TEKNIS TAHAP SERAH TERIMA PEKERJAAN

Page 67: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

PROSES SERAH TERIMA PERTAMA (PHO)

(PHO) MASA PEMELIHARAAN

A

PELAKSANAAN PERMINTAANPEMERIKSAAN DARI KONTRAKTOR

INSPEKSI PHO

PEMERIKSAAN TERHADAPPEKERJAAN REMEDIAL

CB

LAPORAN DAN USULAN PADATIM PHO TENTANG TANGGALPEMERIKSAAN UNTUK PHO

PENYERAHAN SALINAN PROSESVERBAL KEPADA KONTRAKTOR

PERSIAPAN PROSESVERBAL

PEMERIKSAANTAHAP AKHIR

SERTIFIKATPEMELIHARAAN

PENGAWASAN TEKNIS TAHAP SERAH TERIMA PEKERJAAN

Page 68: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

• SEBAGAI ALAT BANTU DALAM MEMAHAMI GEJALA-GEJALA YANG DIAMATI.

• MENYEDERHANAKAN KOMPLEKSITAS SUATU GEJALA SEHINGGA LEBIH MUDAH DIPAHAMI.

• HASILNYA AGAR MUDAH DIKOMUNIKASIKAN KE PENGGUNA DATA SECARA KOMPAK, SINGKAT DAN AKURAT.

• MEMBANTU PENGGUNA DATA UNTUK MEMBACA, MEMPERTIMBANGKAN KEADAAN OBYEKTIF DALAM MENENTUKAN KEPUTUSAN DAN KEBIJAKSANAAN SECARA TEPAT.

METODA STATISTIK

Page 69: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

• Tendensi Sentral merupakan ukuran dalam statistik deskriptif yang menunjukkan nilai central dari dsistribusi data penelitian, tendensi sentral dinyatakan dalam 3 (tiga) ukuran:– RATA-RATA (MEAN).

Pengukuran rata-rata merupakan cara yang paling umum digunakan untuk mengukur nilai sentral suatu distribusi data berdasarkan nilai rata-rata yang dihitung dengan cara membagi nilai hasil penjumlahan sekelompok data dengan jumlah data yang diteliti.

– MEDIANAdalah pengukuran tendensi sentral berdasarkan nilai-nilai yang terletak ditengah-tengah (midpoint) dasri suatu distribusi data penelitian yang disusun secara berurutan.

– MODUSModus mengukur tendensi sentral berdasarkan data yang memiliki frekuensi paling banyak dalam suatu distribusi data

TENDENSI SENTRAL

Page 70: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

MATERI PEMBAHASAN RAPAT PERSIAPAN PEKERJAAN (PCM)

1) Organisasi kerja2) Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan.3) Review dan penyempurnaan terhadap Jadwal Rencana kerja

yang harus sesuai dengan target volume, waktu dan mutu.4) Jadual pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil

serta penggunaan peralatan.5) Menyusun rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan

(mutual check) dan review terhadap simplified design6) Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah

setempat mengenai rencana kerja, (misalnya: pengkaitan antara rencana kerja dengan musim tanam atau masalah jalan masuk ke quarry/angkutan bahan)

7) Penyusunan Rencana Mutu Proyek

Keppres No. 80, tahun 2003, tanggal 3 November 200

Bab II: Proses Pengadaan Barang/jasa yang memerlukan Penyediaan Barang/Jasa

Ayat (D.2.b.3), halaman 218)

Page 71: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

PENYUSUNAN RENCANA MUTU PENGAWAS

• TUJUANDimaksudkan sebagai pendukung untuk menyusunan Rencana Mutu Proyek (Project Quality Plant).

• RUANG LINGKUPMemuat ketentuan-ketentuan pokok yang harus dipenuhi oleh masing-masing pihak yang terkait dalam penyusunan Rencana Mutu Proyek.

• DEFINISIRencana Mutu Proyek adalah suatu metode/pedoman yang menjelaskan proses pekerjaan untuk memperoleh hasil pekerjaan yang sesuai dengan persyaratan untuk pekerjaan yang berulang-ulang dilaksanakan.... Dilampirkan dalam PCM

• ACUAN1. Keppres No. 80 tahun 2003, November 20032. Kepmen nomor 67/KPTS/1998, tgl 27 Februari 19983. Dokumen Kontrak

Page 72: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

PENGGUNAAN PROGRAM MUTU (Keppres No. 80)

• Program/rencana mutu pengadaan barang/jasa harus disusun oleh penyedia barang/jasa dan disepakati pengguna barang/jasa pada saat rapat persiapan pelaksanaan kontrak dan dapat direvisi sesuai dengan kondisi lapangan

• Program/rencana Mutu pengadaan barang/jasa paling tidak berisi:a) Informasi Pengadaan Barang/jasab) Organisasi Proyek, pengguna barang/jasa dan penyedia

barang/jasac) Jadual Pelaksanaan Pekerjaand) Prosedur Pelaksanaan Pekerjaane) Prosedur Instruksi Kerjaf) Pelaksana Kerja

Keppres No. 80, tahun 2003, tanggal 3 November 200

Bab II: Proses Pengadaan Barang/jasa yang memerlukan Penyediaan Barang/Jasa

Ayat (D.1.b), halaman 213)

Page 73: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

JAMINAN/KEPASTIAN MUTU (Kepmen No. 67)

Perencanaan proses/program mutu proyek (Proyek Quality Plan) harus disusun proyek pada saat pre-consruction meeting dan program mutu proyek tersebut dapat direvisi sesuai dengan kondisi lapangan

Program mutu proyek berisi minimal :Informasi proyekOrganisasi proyek termasuk organisasi konsultan pengawas dan kontraktorJadwal pelaksanaanProsedur pelaksanaan dari tiap-tiap jenis pekerjaan yang meliputi : standar pekerjaan, prosedur kerja dan daftar inspeksi dan persyaratan testingInstruksi kerjaInstruksi kerja harus mencakup rincian tentang (minimal) :

Urutan kegiatan pelaksanaanProsedur kerja untuk mengawali kegiatanBagaimana proses kegiatan akan dipantauPerawatan pemeliharaan yang diperlukanBagaimana out put suatu proses dinilai untuk memastikan kesesuaian dengan spesifikasi

Page 74: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

REKAYASA LAPANGAN

1

Page 75: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

KETENTUAN REKAYASA (ENGINEERING) (Seksi-1-1

• Untuk Paket-paket Dengan Rancangan Lengkap (Full Engineering Design)

a) Rancangan rekayasa untuk paket-paket dengan rancangan lengkap didasarkan atas “rancangan rekayasa lengkap” (detailed enginerring design) dimana semua mata pembayaran telah dirancang dengan akurat, ditentukan jumlah dan lokasinya, sebelum penadatanganan Kontrak.

b) Akan tetapi, kuantitas dalam Daftar Kuantitas dan Harga dapat diubah oleh Direksi Pekerjaan setelah revisi minor terhadap seluruh rancangan telah selesai, dimana revisi minor ini harus berdasarkan data survei lapangan yang dikumpulkan oleh Kontraktor sebagai bagian dari cakupan perkerjaan dalam Kontrak.

Page 76: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

Survei Lapangan oleh Kontraktor• Selama periode mobilisasi pada saat dimulainya Kontrak,

Kontraktor harus melaksanakan survei lapangan yang lengkap terhadap kondisi fisik dan struktur pada perkerasan jalan lama, bahu jalan lama dan semua ciri-ciri tambahan lainnya seperti sistem drainase, jembatan dan struktur minor lainnya, marka jalan, rambu lalu lintas, dan lain sebagainya. Ketentuan survei lapangan yang lengkap dan detil terdapat dalam Seksi 1.9, Rekayasa Lapangan.

• Setelah pekerjaan survei lapangan ini selesai, Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan laporan lengkap dan detil dari hasil survei ini kepada Direksi Pekerjaan, tidak lebih dari tanggal yang ditentukan dalam Pasal 1.1.4 dari Spesifikasi ini. Tanggal penyerahan ini akan merupakan tonggak yang sangat penting bagi dimulainya pekerjaan dalam Kontrak dengan lebih dini dan berhasil.

Page 77: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

Peninjauan Kembali Rancangan oleh Direksi Pekerjaan• Berdasarkan hasil survei lapangan ini Direksi Pekerjaan akan melakukan suatu peninjauan kembali

seluruh rancangan (full design review) atau revisi desain dari cakupan pekerjaan yang dilelang. Peninjauan kembali seluruh rancangan atau revisi desain ini, yang telah menyertakan data terbaru tentang kondisi fisik dan struktur pekerjaan lama saat sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan, dapat dilaksanakan langsung oleh Direksi Pekerjaan dengan bantuan komputer yang menggunakan rumus atau metode yang disetujui oleh Pemilik

• Peninjauan kembali rancangan atau revisi desain akan mengakibatkan diterbitkannya Variasi (Pekerjaan Tambah/Kurang) kepada Kontraktor, meliputi revisi perkiraan kuantitas untuk setiap mata pembayaran bersama dengan jadwal yang mendetil dari semua pekerjaan yang termasuk dalam cakupan Kontrak. Revisi perkiraan kuantitas ini harus diantisipasi agar tidak mengubah Jumlah Harga Kontrak yang ada.

• Detil pelaksanaan yang lengkap pada setiap mata pekerjaan dalam cakupan Kontrak ini akan diterbitkan secara bertahap untuk Kontraktor dan bilamana detil pelaksanaan ini telah disiapkan, dapat mencakup, tetapi tidak boleh terbatas pada, sebagian atau seluruh hal-hal berikut :

a) Revisi terhadap rancangan perkerasan dan/atau jembatan yang terdapat dalam dokumen lelang untuk pekerjaan peningkatan perkerasan dan/atau penggan-tian jembatan.

b) Detil peningkatan bahu jalan. c) Detil setiap perbaikan alinyemen yang diperlukan, jika ada. d) Detil setiap pelebaran jalur lalu lintas (carriageway), jika ada. e) Detil perbaikan selokan atau drainase. f) Detil struktur drainase g) Detil pekerjaan pengendalian lereng, pasangan batu kososng, pekerjaan stabilisasi timbunan atau galian. h) Detil marka jalan. i) Detil rambu jalan, patok pengaman dan rel pengaman dan lain sebagainya, baik pemasangan baru

maupun penggantian. j) Detil pekerjaan pengembalian kondisi jembatan.

Page 78: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

REKAYASA LAPANGAN (Seksi-1-9)1. Rekayasa Lapangan adalah suatu kegiatan untuk

mencari kesesuaian antara rancangan asli yang ditunjukkan dalam Gambar dengan kebutuhan aktual lapangan. Kegiatan ini terdiri dari survai lapangan dan analisis data lapangan.

2. Ditinjau dari tujuannya, Rekayasa Lapangan dapat terdiri atas : a) Rekayasa Lapangan untuk mendetilkan rancangan asli,

dilakukan pada periode mobilisasi dan hanya diterapkan pada Rancangan Bertahap (Phasing Design).

b) Rekayasa Lapangan untuk menerapkan rancangan detil di lapangan, umumnya dilakukan selama masa pelaksanaan pekerjaan, dan dapat diterapkan baik pada Rancangan Bertahap (Phasing Design) maupun pada Rancangan Lengkap (Full Engineering Design).

Page 79: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

PELAKSANAAN REKAYASA LAPANGAN

1) Kontraktor harus menyediakan personil ahli teknik untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan sehingga diperoleh mutu, kinerja dan dimensi sesuai yang disyaratkan dalam ketentuan.

2) Pada awal pelaksanaan pekerjaan, personil tersebut harus disertakan dalam pelaksanaan suatu survei lapangan yang lengkap dan menyiapkan laporan hasil survei lapangan untuk menentukan kondisi fisik dan struktur perkerasan lama dan fasilitas drainase yang bersangkutan.Dengan demikian akan memungkinkan Direksi Pekerjaan melaksanakan peninjauan kembali rancangan atau revisi desain dan menyelesaikan serta menerbitkan detil pelaksanaan sebelum kegiatan pelaksanaan dimulai.Selanjutnya personil tersebut harus disertakan dalam dalam pematokan (staking out) dan survei seluruh proyek, investigasi dan pengujian bahan tanah dan campuran aspal, and rekayasa serta penggambaran untuk menyimpan Dokumen Rekaman Proyek.

Page 80: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

VARIASI DAN ADDENDA KONTRAK (SEKSI 1-13)a) VARIASI:

Perintah tertulis yang dibuat oleh Direksi Pekerjaan dan ditandatangani pula oleh Kontraktor, menunjukkan bahwa Kontraktor menerima perubahan-perubahan dalam Pekerjaan atau Dokumen Kontrak, persetujuan Kontraktor atas dasar pembayaran dan penyesuaian waktu, jika ada, untuk pelaksanaan atas perubahan-perubahan tersebut. Variasi harus diterbitkan dalam format standar dan harus mencakup semua perintah yang dikeluarkan oleh Direksi Pekerjaan yang akan mempengaruhi perubahan Dokumen Kontrak atau perintah sebelumnya yang telah dikeluarkan oleh Direksi Pekerjaan.

b) ADDENDA: Perjanjian tertulis antara Pemilik dan Kontraktor, yang memuat perubahan-perubahan dalam Pekerjaan atau Dokumen Kontrak yang mengakibatkan variasi dalam struktur Harga Satuan Mata Pembayaran atau variasi yang diperkirakan dalam Jumlah Harga Kontrak dan telah dinegosiasi dan disepakati terlebih dahulu dalam Variasi. Addenda juga harus dibuat pada saat penutupan Kontrak dan semua perubahan kontraktual atau teknis penting lainnya tanpa memandang apakah terjadi variasi struktur Harga Satuan atau Jumlah Harga Kontrak

Page 81: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

PROSEDUR AWAL VARIASI-11. Direksi Pekerjaan dapat memprakarsai Variasi dengan

memberitahu secara tertulis kepada Kontraktor, uraian berikut : a) Uraian detil usulan perubahan dan lokasinya dalam proyek. b) Gambar dan Spesifikasi tambahan atau revisinya untuk melengkapi

detil usulan perubahan. c) Perkiraan jangka waktu yang diperlukan untuk membuat usulan

perubahan. d) Baik usulan perubahan dapat dilaksanakan menurut struktur Harga

Satuan Mata Pembayaran yang ada, maupun setiap Harga Satuan baru atau Jumlah Harga tambahan yang diperlukan harus disepakati terlebih dahulu untuk kemudian dituangkan ke dalam Addendum Kontrak.

• Pemberitahuan tersebut hanya merupakan informasi, dan bukan sebagai suatu perintah untuk melakukan perubahan dan juga bukan untuk menghentikan pekerjaan yang sedang berlangsung.

Page 82: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

2. Kontraktor dapat mengajukan permohonan perubahan dengan memberitahu secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan, uraian berikut : a) Uraian usulan perubahan. b) Keterangan tentang alasan untuk mengajukan perubahan. c) Keterangan tentang pengaruh terhadap Jadwal

Pelaksanaan (bila ada). d) Keterangan tentang pengaruh terhadap pekerjaan Sub

Kontraktor (bila ada). e) Penjelasan detil baik untuk semua maupun sebagian dari

usulan perubahan akan dilaksanakan menurut struktur Harga Satuan Mata Pembayaran yang ada, bersama dengan setiap Harga Satuan baru atau Jumlah Harga yang dipandang Kontraktor memerlukan kesepakatan.

PROSEDUR AWAL VARIASI-2

Page 83: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

PELAKSANAAN VARIASI

1) Isi Variasi akan didasarkan pada salah satu dari : a) Permintaan Direksi Pekerjaan dan jawaban Kontraktor sebagaimana disepakati

bersama antara Direksi Pekerjaan dan Kontraktor; atau b) Permohonan Kontraktor atas suatu perubahan, sebagaimana diterima oleh

Direksi Pekerjaan 2. Direksi Pekerjaan akan menyiapkan Variasi dan memberi nomor urut Variasi

tersebut. 3. Variasi akan menguraikan perubahan dalam Pekerjaan, baik penambahan

maupun penghapusan, dengan lampiran Dokumen Kontrak yang direvisi seperlunya untuk menentukan detil perubahan tersebut.

4. Variasi akan menetapkan dasar pembayaran dan setiap penyesuaian waktu yang dibutuhkan sebagai akibat adanya perubahan tersebut, dan bilamana diperlukan, akan menetapkan setiap Harga Satuan baru atau Jumlah Harga tambahan yang telah dinegosiasi sebelumnya antara Direksi Pekerjaan dan Kontraktor, yang diperlukan untuk dituangkan dalam Addendum.

5. Direksi Pekerjaan akan menandatangani dan memberi tanggal Variasi tersebut sebagai perintah supaya Kontraktor dapat memulai melaksanaan perubahan.

6. Kontraktor harus menandatangani dan memberi tanggal Variasi tersebut, untuk menunjukkan bahwa Kontraktor sepakat atas detil didalam perubahan tersebut.

Page 84: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

PELAKSANAAN ADDENDA

1) Isi Addenda akan didasarkan pada salah satu dari hal-hal berikut : a) Perintah Pemilik untuk melaksanakan perubahan atas Dokumen Kontrak, atau; b) Karena adanya perubahan kontraktual atau teknis yang penting, atau; c) Variasi atau Variasi-variasi yang telah ditandatangani yang berisi Harga Satuan

Mata Pembayaran baru atau Jumlah Harga tambahan, atau; d) Karena adanya perubahan perkiraan kuantitas sebagai akibat suatu variasi dalam

Jumlah Harga Kontrak, sebagaimana yang dimasukkan ke dalam Perjanjian Kontrak atau Addendum sebelumnya, atau;

e) Perhitungan kuantitas akhir dan Jumlah Harga Kontrak. untuk Addenda Penutup pada saat Penutupan Kontrak;

• Direksi Pekerjaan akan menyiapkan Addendum. • Addendum akan menguraikan setiap perubahan kontraktual, teknis atau

kuantitas, baik penambahan ataupun penghapusan mata pembayaran, dengan lampiran-lampiran Dokumen Kontrak yang direvisi untuk menentukan detil perubahan.

• Addendum akan memberikan perhitungan ringkas untuk setiap tambahan atau penyesuaian Harga Satuan bersama dengan setiap variasi dalam Harga Kontrak atau penyesuaian Periode Kontrak.

• Pemilik dan Kontraktor akan menandatangani Addendum tersebut dan menyampaikannya kepada Pemilik untuk persetujuan dan tandatangannya

Page 85: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

• UMUMDi dalam pelaksanaan kontrak pekerjaan jalan dan jembatan hampir selalu mengalami perubahan kontrak (variasi) atau yang lebih dikenal “Addendum”.

• PENYEBAB ADANYA ADDENDUM:Umumnya disebabkan oleh adanya Revisi Design, penyebabnya antara lain:– Adanya perpanjangan waktu (time extension)– Bisa juga disebabkan karena ada pengurangan nilai kontrak

(negative addendum)– Atau karena penambahan nilai kontrak (positive addendum).

Page 86: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

• Faktor-faktor yang penting didalam mengajukan suatu proses perubahan kontrak adalah:

1. “ALASAN UTAMA” (Why ?)apa yang menjadikan sehingga addendum perlu diadakan.

2. “URAIAN PEKERJAAN APA ATAU SUBJECT” (What ?)yang akan dijadikan issue sehingga terjadi suatu perubahan pada kontrak yang sedang berjalan.

3. “BAGAIMANA REVIEW/KAJIANNYA” (How ?)Terhadap usulan perubahan tersebut apakah dapat memenuhi kelayakan teknis maupun finansialnya

Ketiga unsur pertanyaan tersebut di atas merupakan sesuatu keharusan yang perlu dibahas dan dikembangkan untuk dapat dipertanggung jawabkan dalam kelayakan teknis maupun finansialnya.Catatan:

Review atau kajian dalam pengajuan perubahan kontrak biasa disebut technical and financial justifications. Jenis perubahan dapat dibagi dua yaitu perubahan minor dan perubahan mayor

Page 87: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

Umumnya jenis perubahan dibagi dua jenis, yaitu Perubahan Minor disebut Tipe 1, dan Perubahan Mayor (Tipe 2). Masing-masing tipe dijelaskan sebagai berikut di bawah ini.

1. Tipe 1 - Perubahan Minor• Apabila tidak ada perubahan (penambahan/pengurangan ) dalam keseluruhan lingkup

pekerjaan seperti, panjang efektif dalam kilometer tidak berubah• Apabila tidak ada perubahan (penambahan/pengurangan ) dalam lamanya waktu kontrak• Ada sedikit perubahan di dalam masing-masing item pekerjaan (kurang dari 25%)• Tidak ada item kontrak baru• Tidak ada perubahan (pengurangan/penambahan) di dalam keseluruhan nilai

– Dokumen Pendukung• Pembenaran secara teknis (Justifikasi Teknis) yang dihasilkan oleh Pimbagpro dan

Konsultan DFT dan ditandatangani keduanya (Pimbagpro dan DFT)• Hasil rapat yang tertulis (notulen) untuk negosiasi antara Pimbagpro dan Kontraktor• Revisi kurva - S• Ringkasan tabel dari perubahan per item pekerjaan

– Proses Persetujuan• Dokumen pendukung dan kontrak yang sudah ditandatangani dikirim ke Prasarana

Wilayah sebagai catatan dan informasi.

Page 88: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

• Tipe 2 - Perubahan MayorDigunakan apabila :

1) Perubahan (penambahan/pergurangan) di dalam keseluruhan lingkup pekerjaan seperti : panjang efektif kontrak dalam kilometer tidak berubah

2) Penambahan / pengurangan dalam lamanya waktu kontrak3) Ada perubahan (penambahan/pengurangan) kuantitas per

item pekerjaan yang melebihi 25% yang nilainya lebih besar 1 % dari harga kontrak awal.

4) Terdapat item kontrak baru5) Perubahan (penambahan/pengurangan) keseluruhan nilai

kontrak

Page 89: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

BATASAN SURVEY-1

No. U R A I A N Simplified Design

Review Design

Gambar Kerja(Seluruh

kebutuhandilapangan).

As Built Drawing(dilaksanakan sesuai

alokasi dananya).

1. ALINYEMEN HORISONTAL

Sumbu Jalan tidak ya ya ya

Lebar Perkerasan ya ya ya ya

Bahu Jalan ya ya ya ya

Saluran Samping ya ya ya ya

Daerah Milik Jalan (Damija) tidak tidak ya ya

Daerah Pengawasan Jalan (Dawasja) tidak tidak ya ya

Garis Ketinggian (Kontur) tidak tidak Perbedaan 1 m. Perbedaan 1 m.

Jari-jari Tikungan tidak ya ya ya

Jalan Simpang ya ya ya ya

Bangunan Pelengkap ya ya ya ya

Pengaman Jalan ya ya ya ya

Bangunan Utilitas ya ya ya ya

Rambu Jalan tidak tidak ya ya

Lampu Lalu Lintas tidak tidak ya ya

Bangunan lain dalam DMJ tidak tidak ya ya

Arah Utara tidak ya ya ya

Jarak Horisontal 200 m 100 m 25 m 25 m

Page 90: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

BATASAN SURVEY-2

No. U R A I A N Simplified Design

Review Design

Gambar Kerja(Seluruh

kebutuhandilapangan).

As Built Drawing(dilaksanakan sesuai

alokasi dananya).

2. ALINYEMEN VERTIKAL

Ketinggian Sumbu Jalanya & tidak

*) tidak ya ya

Prosentase Tanjakan, Penurunan

ya & tidak *) ya ya ya

Bangunan Pelengkapya & tidak

*) ya ya ya

Jarak pada tikungan SCS, SSya & tidak

*) tidak 25 m 25 m

Jarak pada tikungan TS, STya & tidak

*) tidak 50 m 50 m

Jarak pada jalan lurus datarya & tidak

*) tidak 100 m 100 m

Jarak pada jalan lurus dengan tanjakan > 4 %

ya & tidak *) ya 50 m 50 m

3. GORONG-GORONG,

JEMBATAN.

Gorong-gorong Melintang ya ya ya ya

Gorong-gorong Sejajar Jalan ya ya ya ya

Jembatan < 10 m ya ya ya ya

Jembatan > 10 m ya ya ya ya

Page 91: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

BATASAN SURVEY-3

No. U R A I A N Simplified

Design Review Design

Gambar Kerja(Seluruh

kebutuhandilapangan).

As Built Drawing(dilaksanakan sesuai alokasi

dananya).

4. PERKERASAN

Proof Rolling tidak ya ya ya

Benkelman Beam Test ya ya ya ya

DCP ya ya ya ya

CBR on place tidak tidak ya ya

Sondir tidak ya ya ya

NAASRA ROUGHNESS ya ya ya ya

RCI Visual ya ya ya ya

5. LAIN - LAIN

Lalu lintas Harian Rata-rata ya ya ya ya

Tekanan Gandar Kendaraan Berat tidak ya & tidak ya ya

Daerah Longsor tidak ya ya ya

Page 92: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

LAPANGAN FORMULIR REKAYASA

FORMULIR NO. FORM DIVISI INVENTORY FREKUENSI

1 Survey Check List DL 1 1 - 9 YA

2 Benkelman Beam Survey DL 2.1.1 5 - 6 YA 200 M

4 Scala Dynamic Cone Penetrometer Test,1. DL 2.2.1 5 - 6 YA 200 M

5 Summary of Subgrade Soil Characteristics DL 2.3 3 - 4 YA

6 Highway Geometrics Inventory DL 3.1 2 - 7 YA

7 Simplified Final Engineering Highway DL 3.2 2 - 7 YA

8 Materials Sources Data DL 4 3 - 6 YA

9 Schedule of Bridge Works DL 5.1 7 - 8 YA

10 Bridge Inspection Report DL 5.2 7 - 8 YA

11 Horizontal Curve Deficiency Survey DL 6.1 3 - 6 YA

12 Miscellaneous Deficiency Survey DL 6.2 8 - 9 YA

13 Preliminary Estimates of Side Works DL 6.3.1 3 - 6 YA

14 Culvert Summary DL 6.4.1 2 , 7 YA

15 Side Drain Survey DL 6.4.2 2 YA

16 Survei Perhitungan Lalu Lintas SPL 2 - 1 5 - 6 YA

17 Himpunan Perhitungan Lalu Lintas, 24 jam SPL 2 - 2 5 - 6 YA

18 Situasi longsor 8 - 9 YA

CONTOH FORMULIR

Page 93: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

USAHA PERBAIKAN MUTU• Komitmen pimpinan • Tim Peningkatan mutu• Pengukuran• Harga dari mutu• Kepedulian akan mutu• Tindakan perbaikan• Perencanaan yang berdasar pada “Tidak ada kesalahan”• Pendidikan dan pelatihan staf• Menyusun tujuan yang jelas• Menghilangkan penyebab kegagalan• Badan mutu yang melegitimasi persyaratan/metoda• Dilakukan terus menerus secara bertahap• Dilakukan Proses peningkatan mutu dengan training oleh akhli

Page 94: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

CATATAN 1. Keppres 80/2001 telah diganti

dengan PERPRES 54/2-10, DIGANTI LAGI MENJADI PERPRES 70/2012 TTG Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

2. PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA LAIN: DIMUDAHKAN DALAM PELAKSANAANNYA; BATASAN PENUNJUKAN LANGSUNG; PENETAPAN PEMENANG OLEH POKJA.

Page 95: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

ALUMNI DAN MAHASISWA STJRHARUS BERPERAN POSITIF

Page 96: BAHAN AJAR  ITB STJR.pptx

Terima kasih atas semua perhatian

dan semoga bermanfaat