Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya...

29
Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Mitigasi Bencana Alam | 1 Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : XI/Genap Materi Pokok : Mitigasi Bencana Alam Kompetensi Inti KI3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.7 Menganalisis jenis dan penanggulangan bencana alam melalui edukasi, kearifan lokal, dan pemanfaatan teknologi modern. Pertemuan 1 3.7.1 Mengidentifikasi bencana yang terjadi di sekitar kita 3.7.2 Menjelaskan konsep bencana 3.7.3 Mengklasifikasikan jenis dan karakteristik bencana 3.7.4 Menjelaskan siklus penanggulangan bencana Pertemuan 2 3.7.5 Menganalisis persebaran wilayah bencana di Indonesia 3.7.6 Menggambarkan persebaran wilayah bencana di Indonesia 3.7.7 Menentukan daerah-daerah rawan bencana di Sumatera Barat Pertemuan 3 3.7.8 Menjelaskan lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan bencana alam 3.7.9 Menjelaskan partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana alam di Indonesia

Transcript of Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya...

Page 1: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 1

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : XI/Genap

Materi Pokok : Mitigasi Bencana Alam

Kompetensi Inti

KI3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7 Menganalisis

jenis dan

penanggulangan

bencana alam

melalui edukasi,

kearifan lokal,

dan pemanfaatan

teknologi

modern.

Pertemuan 1

3.7.1 Mengidentifikasi bencana yang terjadi di sekitar

kita

3.7.2 Menjelaskan konsep bencana

3.7.3 Mengklasifikasikan jenis dan karakteristik

bencana

3.7.4 Menjelaskan siklus penanggulangan bencana

Pertemuan 2

3.7.5 Menganalisis persebaran wilayah bencana di

Indonesia

3.7.6 Menggambarkan persebaran wilayah bencana di

Indonesia

3.7.7 Menentukan daerah-daerah rawan bencana di

Sumatera Barat

Pertemuan 3

3.7.8 Menjelaskan lembaga-lembaga yang berperan

dalam penanggulangan bencana alam

3.7.9 Menjelaskan partisipasi masyarakat dalam

mitigasi bencana alam di Indonesia

Page 2: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 2

4.7 Membuat sketsa,

denah, dan/atau

peta potensi

bencana wilayah

setempat serta

strategi mitigasi

bencana

berdasarkan peta

tersebut.

4.6.1 Membuat peta kerawanan bencana bencana di

Sumatra Barat

4.6.2 Mengumpulkan data yang terkait dengan

penanggulangan bencana

MATERI AJAR

.

A. Pengertian Bencana

Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh

faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia, sehingga

mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian

harta benda, dan dampak psikologis.

Defenisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor alam

(natural disaster), non alam maupun manusia (man-made disaster). Oleh karena

itu, UU No. 24 Tahun 2007 tersebut mendefenisikan mengenai bencana alam,

bencana non alam dan bencana sosial. Selain itu definisi bencana seperti

dipaparkan diatas mengandung tiga aspek dasar, yaitu:

1. Terjadinya peristiwa atau gangguan yang mengancam dan merusak (hazard).

2. Peristiwa atau gangguan tersebut mengancam kehidupan, penghidupan, dan

fungsi dari masyarakat.

3. Ancaman tersebut mengakibatkan korban dan melampaui kemampuan

masyarakat untuk mengatasi dengan sumber daya mereka.

Bencana dapat terjadi, karena ada dua kondisi yaitu adanya peristiwa atau

gangguan yang mengancam dan merusak (hazard) dan kerentanan (vulnerability)

masyarakat. Bila terjadi hazard, tetapi masyarakat tidak rentan, maka berarti

masyarakat dapat mengatasi sendiri peristiwa yang mengganggu, sementara bila

Indikator:

3.7.1 Mengidentifikasi bencana yang terjadi di sekitar kita

3.7.2 Menjelaskan konsep bencana

3.7.3 Mengklasifikasikan jenis dan karakteristik bencana alam

3.7.4 Menjelaskan siklus penanggulangan bencana

Pertemuan 1

Page 3: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 3

kondisi masyarakat rentan, tetapi tidak terjadi peristiwa yang mengancam maka

tidak akan terjadi bencana.

Gambar 1. Gempa bumi di Sumatera Barat

Sumber : http://penanggulangankrisis.kemkes.go.id/

B. Jenis-Jenis Bencana Alam

Bumi kita adalah planet yang sangat dinamis. Sifat dinamis ini dapat

dikenali mulai dari rotasi bumi pada porosnya, revolusi bumi mengelilingi

matahari, pergerakan lempeng-lempeng tektonik bumi, arus laut di samudera,

serta berbagai fenomena cuaca di atmosfer. Berbagai fenomena dan lingkungan

alam di bumi juga saling berinteraksi dan hasilnya dapat memengaruhi kehidupan

makhluk hidup di bumi, termasuk manusia.

Interaksi antar fenomena pada litosfer, atmosfer, dan hidrosfer dapat

menghasilkan akibat yang merugikan dan/atau mengancam kehidupan manusia

sehingga dikategorikan sebagai bencana alam. Pengelompokan jenis bencana alam

berdasarkan penyebabnya adalah sebagai berikut :

1. Bencana Akibat Dinamika Litosfer

a. Letusan Gunung Api

Merupakan bagian dari aktivitas vulakanik yang dikenal dengan istilah

erupsi. Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas, lontaran

material (pijar), hujan abu lebat, lava, gas racun, tsunami dan banjir lahar.

Page 4: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 4

Gambar 2. Letusan gunung Merapi

Sumber: http://artikelberitaa.blogspot.co.id

Karakteristik letusan gunung api:

1) Biasanya ada tanda peringatan dan dapat diprediksi

2) Dapat merusak struktur bangunan

3) Aliran lava dapat mengakibatkan kebakaran

4) Sebaran debu vulkanik dapat menjangkau areal yang luas

5) Banjir lava dapat terjadi jika disertai hujan

Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia :

Status Makna/Tindakan AWAS

AWAS (MERAH)

1) Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada

keadaan kritis yang menimbulkan bencana.

2) Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap.

3) Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam.

4) Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan.

5) Koordinasi dilakukan secara harian.

6) Piket penuh.

SIAGA (OREN)

1) Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau

menimbulkan bencana.

2) Peningkatan intensif kegiatan seismik.

3) Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke

letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana.

4) Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2

minggu.

5) Sosialisasi di wilayah terancam.

6) Penyiapan sarana darurat.

Page 5: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 5

7) Koordinasi harian.

8) Piket penuh.

WASPADA (KUNING)

1) Ada aktivitas apa pun bentuknya.

2) Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal.

3) Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya.

4) Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma,

tektonik dan hidrotermal.

5) Penyuluhan/sosialisasi.

6) Penilaian bahaya.

7) Pengecekan sarana.

8) Pelaksanaan piket terbatas.

NORMAL (HIJAU)

1) Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma.

2) Level aktivitas dasar.

b. Tanah Longsor

Merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun

percampuran keduanya menuruni atau keluar lereng akibat tergantungnya

kestabilan tanah ataupun batuan penyusun lereng

Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung pada

kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan,

vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, namun secara

garis besar dapat dibedakan sebagai faktor alam dan faktor manusia:

1) Faktor Alam

a) Kondisi geologi : batuan lapuk, kemiringan lapisan, sisipan lapisan

batu lempung, strukutur sesar dan kekar, gempa bumi, stragrafi dan

gunung berapi.

b) Iklim : curah hujan yang tinggi.

c) Keadaan topografi : lereng yang curam.

d) Keadaan air : kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air,

erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika.

e) Tutup lahan yang mengurangi tahan geser, misalnya tanah kritis.

f) Getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan, getaran mesin,

dan getaran lalu lintas kendaraan.

2) Faktor Manusia

a) Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereg yang terjal.

b) Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.

c) Kegagalan struktur dinding penahan tanah.

d) Penggundulan hutan.

e) Budidaya kolam ikan diatas lereng.

f) Sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman.

Page 6: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 6

g) Pengembangan wilayah yang tidak di imbangi dengan kesadaran

masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan

sendiri.

h) Sistem drainase daerah lereng yang tidak baik.

Tanda-tanda tanah lonsor adalah sebagai berikut:

1) Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing.

Biasanya terjadi setelah hujan.

2) Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.

3) Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.

4) Jika musim hujan biasanya air tergenang, menjelang bencana itu, airnya

langsung hilang.

5) Pintu dan jendela yang sulit dibuka.

6) Runtuhnya bagian tanah dalam jumlah besar.

7) Pohon/tiang listrik banyak yang miring.

8) Halaman/dalam rumah tiba-tiba ambles.

Gambar 3. Tanah longsor

Sumber : http://regional.kompas.com

c. Gempa Bumi Adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang

disebabkan oleh tumbukan atar lempaeng bumi, patahan aktif, aktivitas

gunung api atau runtuhan batuan .

Karakteristik gempa bumi adalah sebagai berikut:

1) Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat

2) Lokasi kejadian tertentu

3) Akibatnya dapat menimbulkan bencana

4) Berpotensi terulang kembali

5) Belum dapat di prediksi

Page 7: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 7

6) Tidak dapat dicegah tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi.

Gambar 4. Gempa di Jepang dan Gempa di Sumatera Barat

Sumber: http://static.republika.co.id

2. Bencana Akibat Dinamika Hidrosfer

a. Banjir Adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau

daratan karena volume air yang meningkat. Banjir bandang adalah banjir

yang datang secara tiba-tiba dengan debit air yang besar yang disebabkan

terbendungnya aliran sungai pada alur sungai

Gambar 5. Bencana banjir

Sumber : http://stat.k.kidsklik.com/

Di Indonesia, banjir adalah sebuah bencana alam yang mudah terjadi. Hal

ini karena letak Indonesia pada daerah tropis yang memungkinkan curah

hujan yang tinggi setiap tahunnya. Banjir di Indonesia terbagi menjadi

beberapa jenis, yaitu :

Page 8: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 8

1) Banjir Bandang

Banjir bandang adalah banjir besar yang terjadi secara tiba-tiba dan

berlangsung hanya sesaat yang yang umumnya dihasilkan dari curah

hujan berintensitas tinggi dengan durasi (jangka waktu) pendek yang

menyebabkan debit sungai naik secara cepat. Banjir jenis ini biasa terjadi

di daerah dengan sungai yang alirannya terhambat oleh sampah.

2) Banjir Hujan Ekstrim

Banjir ini biasanya terjadi hanya dalam waktu 6 jam sesudah hujan lebat

mulai turun. Biasanya banjir ini ditandai dengan banyaknya awan yang

menggumpal di angkasa serta kilat atau petir yang keras dan disertai

dengan badai tropis atau cuaca dingin.

3) Banjir Luapan Sungai / Banjir Kiriman

Jenis banjir ini biasanya berlangsung dalam waktu lama dan sama sekali

tidak ada tanda-tanda gangguan cuaca pada waktu banjir melanda

dataran. Jenis banjir ini terjadi setelah proses yang cukup lama.

4) Banjir Pantai (ROB)

Banjir yang disebabkan angin puyuh laut atau taifun dan gelombang

pasang air laut. Banjir ini terjadi karena air dari laut meresap ke daratan

di dekat pantai dan mengalir ke daerah pemukiman atau karena pasang

surut air laut. Banjir ini biasanya terjadi di daerah pemukiman yang dekat

dengan pantai.

5) Banjir Hulu

Banjir yang terjadi di wilayah sempit, kecepatan air tinggi, dan

berlangsung cepat dan jumlah air sedikit. Banjir ini biasanya terjadi di

pemukiman dekat hulu sungai. Terjadinya banjir ini biasanya karena

tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan

bisa berdampak destruktif.

b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang yaitu stu berarti lautan dan nami

berarti lautan. Tsunami dapat di artikan sebagai gelombang ombak lautan.

Jadi, tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul

karena adanya pergeseran di dasar lat akibat gempa bumi. Tsunami memiliki

karakteristik sebagai berikut:

1) Kecepatan tsunami tergantung pada kedalaman laut dan percepatan

grafitasi di tempat tersebut.

2) Ketinggian gelombang tsunami berbanding terbalik dengan kecepatan

artinya : jika kecepatan tsunami besar, tetapi ketinggian gelombang

tsunami hanya beberapa puluh centi meter saja sebaliknya untuk di

daerah pantai, kecepatan tsunaminya kecil sedangkan ketinggian

gelombangnya cukup tinggi bisa mencapai puluhan meter

Page 9: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 9

Gambar 6. Proses terjadinya tsunami

Sumber : http://1.bp.blogspot.com

Gelombang tsunami bermula dari gerakan hebat lempeng bumi yang berpusat

dangkal di dasar samudera. Pergerakan lempeng tersebut kemudian

menunjam masuk ke dalam perut bumi, dan menyebabkan air laut surut dari

bibir pantai, kemudian air laut yang terhempas masuk ke dalam patahan

samudera tersebut akan menyeruak dan menggulung hebat menjadi

gelombang raksasa setinggi belasan meter. Gelombang inilah yang ketika

mencapai daratan dan menghempas apapun yang dilalauinya disebut sebagai

gelombang tsunami.

3. Bencana Akibat Dinamika Atmosfer

a. Badai Tropis

Badai tropis atau siklon tropis terbentuk diatas samudera yang umumnya

bersuhu permukaan hangat atau lebih dari 26,5 0C. Siklon tropis dapat

didefenisikan sebagai sistem tekanan rendah non frontal yang berskala luas,

tumbuh diatas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif,

memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 34 knot pada lebih dari

setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya 6 jam.

b. Tornado

Tornado adalah pusaran udara yang bergerak cepat dan berbentuk corong

spiral. Tornado umumnya berkaitan erat dengan pertumbuhan awan badai.

Kecepatan awan tornado berkisar mulai dari 72 kilometer per jam hingga

lebih dari 400 kilometer per jam. Tornado dapat terbentuk dengan sangat

cepat sehingga sulit diantisipasi. Meskipun tornado telah diamati di tiap

benua kecuali Antartika, tornado lebih sering terjadi di Amerika Serikat.

Tornado juga umumnya terjadi di Kanada bagian selatan, selatan-tengah dan

timur Asia, timur-tengah Amerika Latin, Afrika Selatan, barat laut dan tengah

Eropa, Italia, barat dan selatan Australia, dan Selandia Baru.

Page 10: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 10

Keruskan yang diakibatkan tornado umumnya berupa kerusakan

bangunan, lahan dan kendaraan hingga korban jiwa. Sebagai contoh, lembaga

National Oceanik and Atmospheric Administration mencatat bahwa selama

tahu 2011 terjadi 1.691 tornado diwilayah Amerika Serikat engan korban jiwa

sebanyak 533 orang dan korban luka seanyak 5.483 orang.

Ciri-ciri datangnya tornado :

1. Langit terlihat hitam atau mendung

2. Terjadi hujan es di sekitar daerah (biasanya durasi selama 20-25mnt)

3. Setelah terjadi badai hujan maka suasana akan tenang namun langit

semakin hitam gelap

4. Awan bergerak cepat sehingga mengitari daerah kita

5. Kemunculan Tornado bisa didengar. Awalnya suara nya seperti air terjun,

namun lama lama berubah menjadi seperti suara jet yang sangat keras

6. Ingat biasanya tornado bergerak dari barat daya ke timur laut. Mereka juga

bergerak da ke arah timur, tenggara, utara, dan bahkan barat laut.

Gambar 7. Tornado

Sumber: youtube.com

AnginTornado ini juga bisa dihitung namun berdasarkan tingkat kerusakan

nya, karena kecepatan nya relatif sulit dihitung, Penghitungan level Tornado

menggunakan Skala Fujita, berikut rinciannya :

F0 (0-73mph) -Kerusakan ringan: Beberapa kerusakan pada cerobong asap.

Cabang yang patah dari pohon.

F1 (73-112mph) - Kerusakan sedang: kekuatannya sanggup memindahkan

mobil serta menghancurkan nya.

F2 (113-157mph) -di level ini banyak kerusakan antara lain: kekuatan nya

cukup untuk menghancurkan mobil, mencabut pohon pohon besar dari

akarnya, serta menerbangkan mobil.

Page 11: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 11

F3 (158-206mph) - Kerusakan parah, Kereta terbalik, Pohon-pohon tumbang,

mobil mobil berukuran berat dilemparkan ( contohnya truk dan bus), dinding-

dinding rumah hancur.

F4 (207-260mph)- kerusakan yang sangat parah, banyak bangunan hancur

dan benda benda besar terlempar ke udara.

F5 (261-318mph)- Kerusakan yang sangat masif antara lain mobil mobil bisa

terlempar lebih dari 100 meter dan bahkan bangunan bangunan besar ber

pondasi kokoh pun bisa tersapu rata dengan tanah bila dilewati.

c. Kekeringan

Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh dibawah kebutuhan air

untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pertanian, kegiatan ekonomi, dan

lingkungan. Kekeringan dapat terjadi akibat beberapa faktor yaitu rendahnya

curah hujan rata-rata dalam satu musim, rendahnya pasokan air permukaan

dan berkurangnya persediaan air tanah, konsumsi air secara besar-besaran

oleh industri maupun individu, serta kerusakan wilayah tangkapan air dan

sumber-sumber air. Dampak kekeringan antara lain adalah gagal panen,

pengangguran, kelaparan, kebakaran hutan, keruskan tanah, berjangkitnya

wabah penyakit, hingga kepunahan hewan dan tumbuhan.

Untuk memudahkan dalam memahami masalah kekeringan, berikut

diuraikan klasifikasi kekeringan berdasarkan penyebabnya, baik akibat

alamiah dan/atau ulah manusia.

1) Akibat Alamiah

a) Kekeringan Meteorologis; berkaitan dengan tingkat curah hujan di

bawah normal dalam satu musim. Pengukuran kekeringan meteorologis

merupakan indikasi pertama adanya kekeringan.

b) Kekeringan Hidrologis; berkaitan dengan kekurangan pasokan air

permukaan dan air tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi

muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah. Terdapat

tenggang waktu mulai berkurangnya hujan sampai menurunnya elevasi

muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah. Kekeringan

hidrologis bukan merupakan indikasi awal adanya kekeringan.

c) Kekeringan Pertanian; berhubungan dengan kekurangan lengas tanah

(kandungan air dalam tanah), sehingga tidak mampu memenuhi

kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah

yang luas. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah gejala kekeringan

meteorologi.

d) Kekeringan Sosial Ekonomi; berkaitan dengan kekeringan yang

memberi dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi, seperti: rusaknya

tanaman, peternakan, perikanan, berkurangnya tenaga listrik dari tenaga

air, terganggunya kelancaran transportasi air, dan menurunnya pasokan

air baku untuk industri domestik dan perkotaan.

e) Kekeringan Hidrotopografi; berkaitan dengan perubahan tinggi muka

air sungai antara musim hujan dan musim kering dan topografi lahan.

Page 12: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 12

2) Akibat Ulah Manusia

a) Kebutuhan air lebih besar daripada pasokan yang direncanakan akibat

ketidak taatan penguna terhadap pola tanam atau pola penggunaan air.

b) Kerusakan kawasan tangkapan air dan sumber-sumber air akibat

perbuatan manusia.

Gambar 8. Kekeringan

Sumber: https://nasional.tempo.co

Berdasarkan klasifikasi kekeringan tersebut, maka prioritas

penanggulangan bencana kekeringan disesuaikan dengan kemampuan

masing-masing daerah. Khusus untuk kekeringan yang disebabkan oleh

ketidaktaatan para pengguna air dan pengelola prasarana air, diperlukan

komitmen dari semua pihak untuk melaksanakan kesepakatan yang sudah

ditetapkan. Kepada masyarakat perlu dilakukan sosialisasi yang lebih intensif,

sehingga memahami dan melaksanakan pola pengguna air sesuai

peraturan/ketetapan.

d. Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan merupakan peristiwa terbakarnya hutan, baik

disebabkan proses alami maupun aktivitas manusia. Secara alami, kebakaran

hutan umumya terjadi pada musim kemarau dan dapat disebabkan oleh

sembaran petir, gas metana yang keluar dari singkapan batu bara di lahan

gambut, dan lava pijar dari letusan gunung api. Kebakaran hutan juga dapat

disebabkan oleh aktivitas manusia terutama dalam pembukaan lahan baru

untuk ladang berpindah maupun perkebunan.

Dampak yang diakibatkan oleh kebakaran hutan antara lain adalah

kerusakan hutan, polusi udara, berjangkitnya wabah infeksi saliran

pernapasan, gangguan penglihatan dan iritasi pada mata, hingga menghambat

aktivitas transportasi dan ekonomi. Dampak kebakaran hutan juga

memengaruhi wilayah yang sangat luas. Sebagai contoh, kebakaran hutan

Page 13: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 13

yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan turut berdampak ke penduduk di

Singapura dan Malaysia.

Gambar 9. Kebakaran hutan

Sumber: https://transportinjakarta.wordpress.com

4. Bencana Alam disebabkan oleh Dinamika Atmosfer dan Hidrosfer

a. La Nina Merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di

Kawasan Timur Ekuator di Lautan Fasifik. Dalam kondisi La Nina, Indonesia

memiliki curah hujan yang lebat. La Nina muncul sampai 1-3 tahun.

b. El Nino Adalah fenomena alam dan bukan badai, secara alamiah diartikan

meningkanya suhu muka laut di sekitar Fasifik Tengah dan Timur sepanjang

ekuator dari nilai rata-ratanya. Fenomena El Nino mengakibatkan curah hujan

berkurang, bahkan pernahmenimbulkan kekeringan panjang di Indonesia.

Lebih buruknya pernahh menyebabkan kebakaran hutan. El Nino muncul

setiap 4-5 tahun dan bertahan selama 12-15 bulan lamanya. Untuk peristiwa

El Nino yang kuat akan muncul sekali setiap 10-15 tahun.

C. Siklus Penanggulangan Bencana

Di dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana, penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya

yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang beresiko timbulnya

bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi. Ada tiga

tahap penyelenggaraan penanggulangan bencana, yaitu:

a. Pra bencana, meliputi;

1) Situasi tidak terjadi bencana

Page 14: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 14

2) Situasi terdapat potensi bencana

b. Tahap tanggap darurat yang dilakukan dalam situasi terjadi bencana

c. Pascabencana yang dilakukan setelah terjadi bencana

Secara umum, perencanaan dalam penanggulanagn bencana dilakukan pada

setiap tahap berikut:

a. Tahap prabencana

1) Dalam situasi tidak terjadi bencana;

a) Perencanaan penanggulangan bencana.

b) Pencegahan dilakukan dengan cara mengurangi ancaman dan

kerentanan pihak yang terancam bencana.

c) Pemanduan dalam perencanaan pembanguna, dilakukan oleh

pemerintah atau pemerintah daerah melalui koordinasi, integrasi, dan

sinkronisasi

d) Persyaratan analisis resiko bencana

e) Pelaksanaan dan penegakan tata ruang

f) Pendidikan dan pelatihan serta persyaratan standar teknis

penanggulangan bencana

2) Dalam situasi terdapat potensi terjadinya bencana

a) Kesiapsiagaan

b) Peringatan dini, dilakukan untuk pengambilan tindakan cepat dan

tepat untuk mengurangi resiko terkena bencana, serta mempersiapkan

tindakan tanggap darurat.

c) Mitigasi bencana, dilakukan untuk mengurangi resiko bencana bagi

masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana.

b. Tahap tanggap darurat

Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat

meliputi:

1) Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber

daya untuk mengidentifikasi cakupan lokasi bencana, jumlah korban,

kerusakan sarana prasarana, gangguan terhadap fungsi pelayanan umum

dan pemerintah, dan kemampuan sumber daya alam maupun buatan.

2) Penentuan status keadaan darurat bencana

3) Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana melalui upaya

pencarian danpenyelamatan korban, pertolongan darurat, dan evakuasi

korban

4) Pemenuhan kebutuhan dasar meliputi: kebutuhan air bersih dan sanitasi,

pangan, sandang, pelayanan kesehatan, palayanan psikososial, dan

penampungan serta tempat hunian

5) Perlindungan terhadap kelompok rentan, yaitu dengan memberikan

prioritas pada kelompok rentan berupa penyelamatan, evakuasi,

pengamanan, pelayanan kesehatan, dan psikososial

6) Pemulihan dengan segera sarana prasarana vital, dilakukan dengan

memperbaiki atau mengganti kerusakan akibat bencana

Page 15: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 15

c. Tahap Pasca Bencana

Penyelenggaraan pananggulagan bencana pada tahap pasca bencana meliputi:

1) Rehabilitasi, melalui kegiatan perbaikan lingkungan daerah bencana,

perbaikan sarana prasaran, bantuan perbaikan rumah, pemulihan sosial

psikologis, pelayanan kesehatan, rekonsiliasi atau resolusi konflik,

pemulihan sosial ekonomi budaya, pemulihan keamanan dan ketertiban,

pemulihan fungsi pemerintah, dan pemulihan fungsi pelayanan publik.

2) Rekonstruksi, dilakukan melalui kegiatan pembangunan yang lebih baik

Penanggulangan bencana bertujuan untuk:

a. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana

b. Menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada

c. Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana,

terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh

d. Menghargai budaya lokal

e. Membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta

f. Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, kedermawanan

g. Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara.

Page 16: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 16

A. Persebaran Daerah Bencana Alam Di Indonesia

Wilayah rawan bencana (hazard region) adalah suatu kawasan

dipermukaan bumi yang rawan bencana alam akibat prose alam maupun non-

alami. Kerawanan bencana (hazard vulnerability) adalah tingkat kemungkinan

suatu objek bencana untuk mengalami gangguan akibat bencana alam.

Gambar 10. Peta kejadian bencana di Indonesia tahun 2015

Sumber: http://geospasial.bnpb.go.id/category/peta-tematik/

Indikator:

3.7.5 Menganalisis persebaran wilayah bencana di Indonesia

3.7.4 Menggambarkan persebaran wilayah bencana di Indonesia

3.7.5 Menentukan daerah-daerah rawan bencana di Sumatera Barat

Pertemuan 2

Page 17: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 17

Upaya untuk menanggulangi bencana alam ialah mengidentifikasi wilayah

rawan bencana alam dengan cara memetakan wilayah rawan bencana dan risiko

bencana.

Prinsip dasar pemetaan wilayah rawan bencana alam antara lain :

1. Menganalisis jenis dan sebaran wilayah rawan bencana.

2. Mengkaji sejarah atau peristiwa bencana alam yang pernah terjadi

sebelumnya.

3. Menentukan zona dan tingkat bahaya dalam bencana.

4. Menentukan elemen yang paling rawan terkena bencana alam.

5. Memperkirakan risiko kerusakan akibat bencana alam.

Sebaran daerah bencana di Indonesia berdasarkan data dari DIBI BNPB

(Data Informasi Bencana Indonesia) mulai dari tahun 1815 – 2016:

No Bencana Daerah

1 Letusan Gunung

Api

Bali, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,

Jawa Timur, Lampung, Maluku, Maluku Utara, NTB, NTT,

Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera

Selatan, Sumatera Utara

2 Tanah longsor Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta,

Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,

Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah,

Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, NTB,

NTT, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan,

Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera

Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara

3 Gempa bumi Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta, DKI Jakarta,

Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan

Timur, Lampung, Maluku, Maluku Utara, NTB, NTT, Papua,

Papua Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi

Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,

Sumatera Utara

4 Banjir dan tanah

longsor

Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta, Gorontalo, Jambi,

Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan,

Kalimantan Timur, Lampung, Maluku Utara, NTB, Papua, Papua

Barat, Riau, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi

Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara

5 Banjir Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta,

DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa

Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan

Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau,

Page 18: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 18

Lampung, Maluku, Maluku Utara, NTB, NTT, Papua, Papua

Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah,

Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera

Selatan, Sumatera Utara

6 Tsunami Aceh, DI Yogyakarta, NTB, NTT, Papua, Sumatera Barat,

Sumatera Utara

7 Gelombang

pasang dan

abrasi

Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa

Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan

Tengah, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku,

Maluku Utara, NTB, NTT, Papua, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi

Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Barat,

Sumatera Utara

8 Puting Beliung Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta,

DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa

Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan

Tengah, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku,

Maluku Utara, NTB, NTT, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi

Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara,

Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara

9 Kekeringan Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta, Gorontalo, Jambi,

Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat,

Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,

Lampung, Maluku, Maluku Utara, NTB, NTT, Papua, Papua

Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,

Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara

10 Kebakaran

hutan dan lahan

Banten, Bengkulu, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah,

Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan

Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau,

Lampung, NTB, NTT, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan,

Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Sumatera

Selatan, Sumatera Utara

11 Kejadian Luar

Biasa

Aceh, Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa

Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,

Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku, NTB,

NTT, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan,

Sumatera Selatan

12 Aksi Teror Aceh, Bali, Banten, DKI JakartaJawa Barat, Jawa Timur, Maluku,

Papua, Riau, Sulawesi Selatan

Page 19: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 19

13 Konflik Sosial Aceh, Bali, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,

Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah,

Kalimantan Timur, Lampung, Maluku, NTB, NTT, Papua, Papua

Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah,

Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera

Utara

B. Daerah Rawan Bencana Alam Di Sumatera Barat

Sumatera Barat merupakan salah propinsi yang terletak di bagian barat

pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan samudera hindia, Sumatera

Barat terletak pada pertemuan dua lempeng yaitu lempeng Australia dan lempeng

Eaurasia yang menyebabkan Sumatera Barat sering terjadi gempa di laut yang

bisa memicu terjadinya gelombang tsunami. Selain itu sumatera barat juga

memiliki empat gunung api aktif yaitu Gunung merapi, Gunung Talang dan

Gunung Tandikek dan juga Gunung kerinci yang terletak di perbatasan dengan

Propinsi jambi yang menyebabkan Sumatera Barat rawan terjadinya bencana

letusan gunung api. Berikut beberapa daerah rawan bencana yang terdapat di

Sumatera Barat

Gambar 11. Peta indeks rawan bencana Sumatera Barat

Sumber: geospasial.bnbp.go.id

1. Daerah Rawan Bencana Letusan Gunung Api.

Daerah Sumatera Barat memiliki beberapa gunungapi aktif, yaitu G. Marapi,

G. Talang, G. Tandikek dan G. Kerinci. Secara fisiografis, seluruh gunung api

aktif tersebut berada di zona bukit barisan dan berasosiasi atau berhubungan erat

dengan patahan besar Sumatera atau sesar Semangko.

Page 20: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 20

2. Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor

Daerah berpotensi tanah longsor di Provinsi Sumatera Barat umumnya

dijumpai di daerah perbukitan barisan atau daerah berbukit dengan kemiringan

lereng yang terjal dan umum terjadi pada daerah yang secara geologi tersusun

oleh batuan-batuan vulkanik yang bersifat lepas atau yang telah mengalami

pelapukan dengan adanya retakan- retakan, yang mengakibatkan Sebagian besar

daerah Sumatera Barat rawan terjadinya tanah longsor pada saat musim

penghujan.

3. Daerah Rawan Bencana Gempa Bumi

Wilayah Sumatera Barat terletak di bagian Barat Pulau Sumatera berhadapan

langsung dengan zona subduksi aktif antara Lempeng Tektonik EuroAsia dengan

Lempeng Samudra Hindia-Australia. Gempa-gempa tektonik di lepas patai Barat

pulau Sumatera dan Kepuluan Mentawai sangat erat hubungannya dengan zona

subduksi tersebut. Pergerakan Lempeng Euro-Asia ke arah Selatan dan

menambrak Lempeng Hindia Australia di sepanjang zona subduksi juga

mengakibatkan terbentuknya sesar/patahan besar di Pulau Sumatera (Sesar

Sumatera) dan Sesar Mentawai di Cekungan Mentawai, Berhadapan dan

menumpang langsung dengan zona subduksi terdapat zona pengangkatan yang

disebut dengan Sunda Megathrust. Seluruh daerah Sumatera Barat rawan

terjadinya bencana gempa bumi, baik gempa akibat pergerakan lempeng maupun

gempa akibat aktivitas gunung api.

4. Daerah Rawan Bencana Banjir

Daerah rawan banjir umumnya berada pada dataran banjir atau daerah

limpasan di sekitar sungai, semakin luas daerah tangkapan air semakin besar

potensi banjirnya. Peristiwa banjir dapat terjadi ketika curah hujan tinggi dan

penampang sungai tidak sanggup lagi menampung air hujan, artinya daerah aliran

sungai (DAS) tidak dapat menampung volume air, dan air akan meluap ke dataran

di daerah limpasannya. Tidak hanya di saat hujan, di suatu daerah, banjir dapat

saja terjadi jika DAS di bagian hulu atau pada catchmentarea-nya terjadi curah

hujan yang tinggi, dan DAS tidak mampu menahan aliran permukaan (

surfacerunoff) karena berkurangnya vegetasi.

Untuk wilayah Sumatera Barat, daerah rawan banjir umumnya daerah dataran

yang memiliki DAS yang luas atau area tangkapan air yang luas seperti sungai-

sungai besar di Kota Padang, Kota Solok, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Padang

Pariaman, Kab. Sijunjung, Kab. Solok Selatan dan Kab. Pasaman dan umumnya

berhulu di daerah Bukit Barisan, sedangkan banjir bandang umumnya adalah

daerah aliran sungai yang berhulu di daerah perbukitan di daerah bukit barisan,

baik daerah dataran yang berada di pesisir barat (seperti Kab. Padang Pariaman,

Kab. Solok Selatan, Kab. Pasaman Barat, Kab. Pesisir Selatan dan Kota Padang)

Page 21: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 21

maupun daerah perbukitan di Bukit Barisan (seperti Kab. Solok, Kab. Solok

Selatan. Kab. Pasaman Timur, Kab. Sijunjung).

5. Daerah Rawan Bencana Tsunami

Berdasarkan Dokumen Rencana Kontinjensi Menghadapi Bencana Tsunami

Provinsi Sumatera Barat 2012, diketahui bahwa dari 19 Kabupaten Kota di

seluruh wilayah Provinsi Sumatera Barat terdapat 7 kabupaten/kota, 37

kecamatan, dan 243 kelurahan/nagari/desa yang terancam bahaya tsunami. Dari 7

kabupaten/kota tersebut diperkirakan terdapat 921.349 penduduk atau sebesar

16,40% dari total jumlah penduduk daerah pesisir (7 kabupaten/kota) akan

terpapar bencana tsunami, diantaranya : Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang,

Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten

Pasaman Barat dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

6. Daerah Rawan Bencana Puting Beliung

Bencana angin kencang atau puting beliung biasanya berkaitan dengan musim

hujan dan cuaca ekstrim, di daerah Sumatera Barat dan daerah iklim tropis pada

umumnya biasanya berlangsung pada bulan-bulan antara September hingga Maret

dan puncaknya akan terjadi pada bulan Januari dan Februari.

7. Daerah Rawan bencana Kebakaran Hutan

Secara umum kejadian kebakaran hutan dapat terjadi karena pembukaan

lahan dengan pembakaran atau karena kemarau. Di darah Sumatera Barat daerah-

daerah yang sangat rawan kebakaran hutan adalah daerah Kabupaten Sijunjung,

Kabupaten Dharmasraya, Kota Sawahlunto.

C. Usaha Pengurangan Resiko Bencana Alam

Bahaya bencana di Indonesia dapat dikelompokan menjadi dua yaitu,

bahaya utama (maind hazard) dan bahaya ikutan ( colaterral hazard). Bahaya

utama adalah fenomena alam yang berpotensi menyebabkan kerusakan fisik dan

ekonomis dan/atau mengancam keselamatan dan kesejahteraan manusia. Bahaya

ikutan adalah bahaya yang diakibatkan adanya bahaya utama. Sebagai contoh :

gelombang tsunami, longsor, dan kebakaran dapat terjadi akibat gempa bumi.

a. Pembuatan peta resiko bencana

Pengenalan dan pengkajian anvaman bencana pada suatu wilayah

berangkat dari pemahaman terhadap kondisi dan karakteristik suatu wilayah,

baik dari segi fisik maupun sosial. Proses kajian ini dilakukan oleh berbagai

ahli dengan memanfaatkan berbagai bidang ilmu seperti, geologi, hidrologi,

meteorologi, klimatologi, oseanografi, ekologi dan demografi. Kajian dari

berbagai ilmu tersebut kemudian digabungkan dengan menggunakan

pendekatan geografi. Hasilnya adalah peta-peta yang menggambarkan

karakteristk suatu wilayah dari berbagai aspek.

Page 22: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 22

Setelah peta karakterisktik dihasilkan, masyarakat setempat bersama

dngan pemerintah dan pihak swasta bersama-sama menginterpretasi isi peta

dan menentukan jenis-jenis bencana yang mungkin terjadi di wilayah yang

dipetakan. Setelah dikenali dalikaukanlah identifikasi kerentanan wilayah

terhadap bencana.

b. Sistem peringatan dini bencana alam

Pada dasarnya sistem peringatan dini diciptakan agar suatu bencana dapat

dideteksi dan dikenali segera setelah terjadi. Suatu fenomena alam dapat

mengakibatkan kerugian dan kerusakan jika terlambat diketahui dan diatasi.

Konsep peringatan dini ini secara keseluruhan terdiri atas empat unsur, mulai

dari pengetahuan terhadap potensi dan risiko benvana hingga kemampuan

bertindak dan merespons peringatan yang dikeluarkan.

Proses peringatan dini meliputi pengawasan dan pendeteksian kejadian

bencana, pengumpulan informasi, analisis informasi, penyebarluasan

informasi, dan pengambilan keputusan untu mengantisipasi terjadiya bencana.

Salah satu sitem peringatan dini nasional yang dimikili oleh Indonesia

bernama Indonesia Tsunami Early Warning System (INATEWS) atau sistem

peringatan dini tsunami Indonesia.

c. Simulasi bencana

Keberhasilan sistem peringatan dini, mitigasi bencana, dan berbagai

rencana penanggulangan bencana yang telah dibuat dipengaruhi oleh faktor

penting berupa kemampuan masyarakat dan pemerintah merespon suatu

kejadian bencana. Kemampuan ini akan semakin besar jika dilatih melaui

simulasi bencana yang dilakukan secara tertur. Simulasi bencana adalah

kegiatan pemberian informasi tentang cara-cara penyelamatan diri kepada

masyarakat oleh petugas atau instansi pada wilayah rawan bencana disertai

simulasi penyelamatan untuk meminimakan dampak bencana yang mungkin

akan terjadi. Tujuan simulasi bencana adalah menguji kesiapan seuruh sistem,

prosedur dan perangkat mitigasi serta penanggulangan bencana.

Page 23: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 23

A. Kelembagaan dalam Penanggulangan Bencana

Kelembagaan penanggulangan bencana alam yang di bentuk mempunyai

tujuan dan fungsi yang berkaitan erat yaitu upaya untuk mengurangi timbulnya

korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak

psikologis. Namun, lembaga tersebut ada tugas khusus sesuai bidang masing-

masing sebagai berikut :

1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Tugas BNPB sebagai berikut :

a. Memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penganggulangn

bencana yang mencakup pencegahan bencana, pengananan tanggap

darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi secara adil dan setara

b. Menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan

penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perungang-undangan;

c. Menyampaikan informasi kegiatan penganggulangn bencana keapada

masyarakat;

d. Melaporkan penyelenggaraan penganggulangan bencana kepada presiden

setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi

tanggap darurat;

e. Menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan

nasional dam internasional;

f. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari

APBN;

g. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan perturan perundang-

undangan dan

h. Menyusun pedoman pembentukan Badan Penganggulangan Bencana

Daerah.

Indikator:

3.7.5 Menjelaskan lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan

bencana alam

3.7.6 Menjelaskan partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana alam di

Indonesia

Pertemuan 3

Page 24: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 24

Fungsi BNPB sebagai berikut :

a. Perumusan dan penetapan kebijakan penganggulangan bencana dan

penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat serta aktif dan

efisien; dan

b. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara

terencana, terpadu dan menyeluruh.

Dibawah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang

melaksanakan tugas penanggulangan bencana di seluruh Indonesia ada Badan

Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) yang melaksanakan tugas

penanggulangan bencana di daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/ Kota

dengan berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi

Nasional Penanggulangan Bencana. BPBD dibentuk berdasarkan Peraturan

Presiden Nomor 8 Tahun 2008.

2. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)

Merupakan salah satu unit dilingkungan Badan Geologi Kementerian

Energi dan Sumber Daya Mineral yang dibentuk berdasarkan Keputusan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Organisasi dan Tata Kerja

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral bertugas melaksanakan

perumusan kebijakansanaan, stkalianrisasi, bimbingan teknis dan evaluasi di

bidang Vulkanologi dan mitigasi bencana alam geologi. Lembaga ini

bertujuan pengelolaan informasi potensi kegunungapian dan pengelolaan

mitigasi bencana alam geologi, sedangkan misi yang di emban adalah

meminimalisasi korban jiwa dan kerugian harta benda dari bencana geologi.

3. Badan Sar Nasional (BASARNAS)

Basarnas atau Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan adalah

lembaga pemerintah nonkementerian yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang Pencarian dan Pertolongan. Pencarian dan

pertolongan adalah segala usaha dan kegiatan mencari, menolong,

menyelamatkan, dan mengevakuasi manusia yang menghadapi keadaan

darurat dan/atau bahaya dalam kecelakaan, bencana, atau kondisi

membahayakan manusia. tugas dan fungsi SAR adalah penanganan musibah

pelayaran dan atau penerbangan, dan atau bencana dan atau musibah lainnya

dalam upaya pencarian dan pertolongan saat terjadinya musibah.

4. Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya

bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) adalah Lembaga

Pemeintah Non Kementerian (LPNK) di Indonesia yang mempunyai tugas

melaksanakan tugas pemerintah di bidang meteorologi (cuaca), klimatologi

Page 25: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 25

(iklim), kualitas udara dan geofisika sesuai dengan perundang-undangan yang

berlaku.

Fungsi dan wewenang BMKG :

a. Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang

meteorologi (cuaca), klimatologi (iklim), kualitas udara dan geofisika;

b. Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi (cuaca), klimatologi

(iklim), kualitas udara dan geofisika;

c. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi

(cuaca), klimatologi (iklim), kualitas udara dan geofisika;

d. Pelaksanaan, pembinaan, pengendalian, observasi dan pengolahan data

informasi di bidang meteorologi (cuaca), klimatologi (iklim), kualitas

udara dan geofisika;

e. Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi (cuaca), klimatologi

(iklim), kualitas udara dan geofisika;

f. Penyampaian informasi kepada intansi dan pihak terkait serta masyarakat

berkenaan denga perubahan iklim;

g. Penyampaian imformasi dan peringatan dini kepada pihak terkat serta

masyarakat berkenaan dengan bencana karena faktor meteorologi

(cuaca), klimatologi (iklim), kualitas udara dan geofisika;

h. Pelaksanaan kerjasama internasional di bidang meteorologi (cuaca),

klimatologi (iklim), kualitas udara dan geofisika;

i. Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan pengembangan di bidang

meteorologi (cuaca), klimatologi (iklim), kualitas udara dan geofisika;

j. Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian instrumentasi, kalibarsi, dan

jaringan komunikasi di bidang meteorologi (cuaca), klimatologi (iklim),

kualitas udara dan geofisika;

k. Koordinasi dan kerjasama instrumentasi , kalibrasi dan jaringan

komunikasi di bidang meteorologi (cuaca), klimatologi (iklim), kualitas

udara dan geofisika;

l. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian dan manajemen

pemerintah di bidang meteorologi (cuaca), klimatologi (iklim), kualitas

udara dan geofisika;

m. Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang meteorologi (cuaca),

klimatologi (iklim), kualitas udara dan geofisika;

n. Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorologi (cuaca), klimatologi

(iklim), kualitas udara dan geofisika;

o. Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas dan administrasi di

likungna BMKG;

p. Pengolahan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawab

BMKG;

Page 26: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 26

q. Pengawasan asat pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG;

r. Penyampain laporan, saran, dan pertimbangan di bidang meteorologi

(cuaca), klimatologi (iklim), kualitas udara dan geofisika;

5. Komunitas Siaga Tsunami (KOGAMI)

Kogami merupakan sebuah komunitas yang lahir di Sumatera Barat

setelah bencana tsunami di Aceh. Kogami berdiri di Sumatera Barat, karena

Sumatera Barat terletak pada pertemuan dua lempeng benua yaitu Indo

Australia dan Eurasia . Pada awalnya pengurus KOGAMI adalah relawan dari

sebuah organisasi kemanusiaan bernama Surfzone Relief Operations (SRO)

yang menjalankan misi penyaluran bantuan kepada korban Tsunami 26

Desember 2004 ke Pulau Simeuleu.

Melihat situasi kota Padang sewaktu terjadi gempa 10 April 2005, maka

SRO yang juga bermarkas di salah satu kota rawan Tsunami di dunia yaitu

kota San Fransisco, USA memberikan pengetahuan untuk pembuatan sistem

evakuasi gempa dan Tsunami di kota Padang. sistem ini nantinya bisa

diterapkan di daerah Sumbar dan daerah pesisir pantai di seluruh Indonesia,

sehingga mengurangi dampak dari bencana tsunami.

6. Taruna Siaga Bencana (TAGANA)

Tagana adalah relawan dari masyarakat yang memiliki kepedulian dan

aktif dalam penanggulangan bencana bidang bantuan sosial, Tagana

merupakan perwujudan dari penanggulangan bencana bidang bantuan sosial

berbasis masyarakat. Anggota Tagana adalah seluruh warga negara Indonesia

pria dan wanita yang berumur 18 s.d 45 tahun.

B. Partisipasi Masyarakat dalam Mitigasi Bencana Alam di Indonesia

Masyarakat memiliki hak dan kewajiban terkait penanggulnagn bencana

alam. Hak setiap anggota masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan perlindungan sosial dan raasa aman, khususnya bagi kelompok

masyarakat rentan bencana

2. Mendapatkan pendidikan, pelatihan, dan keterampilan, dalam

penyelenggaraan penanggulangan bencana

3. Mendapatkan informasi secara tertulis/lisan tentang kebijakan

penanggulangan bencana

4. Berperan serta dalam perencanaan, pengoperasian, dan pemeliharaan program

penyediaan bantuan pelayanan kesehatan, termasuk dukungan psikososial

5. Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap kegiatan

penanggulangan bencana, khususnya yang berkaitan dengan diri dan

komunitsnya

6. Melakukan pengawasan sesuai mekanisme yang diatur atas pelaksanaan

penanggulangan bencana

Page 27: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 27

7. Setiap orang yang terkenan bencana berhak mendapatkan bantuan pemenuhan

kebutuhan dasar

8. Setiap orang berhak memperoleh ganti kerugian karena terkena bencana yang

disebabkan kegagalan konstruksi.

Sementara itu, kewajiban setiap orang adalah:

1. Menjaga kehidupan sosial masyarakat yang harmonis

2. Memelihara keseimbangan, keserasian, keselarasan, dan kelestarian fungsi

lingkungan hidup

3. Melakukan kegiatan penanggulangan bencana

4. Memberikan informasi yang benar kepada publik tentang penanggulangan

becana.

Masyarakat hendaknya berpartisipasi dalam mitigasi bencana alam di

Indonesia. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana,

baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

kemampuan menghadapai ancaman bencana. Bentuk partisipasi masyarakat

adalah sebagai berikut:

1. Aktif dalam kegiatan identifikasi masalah kebencanaan

2. Memberikan usulan atau pendapat untuk mengurangi resiko bencana

3. Peduli akan upaya untuk mengurangi resiko bencana

4. Menunjukkan upaya bahwa permasalahan bencana merupakan tanggung

jawab bersama

5. Ikut serta dalam kegiatan pelaksanaan mitigasi bencana

6. Menjaga berbagai upaya mitigasi bencana

7. Aktif dalam mengevaluasi berbagai kegiatan mitigasi bencana

Page 28: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 28

DAFTAR RUJUKAN

Adam, Muhamad. 2016. Konsep – konsep bencana. (online).

http://adamorangbaik.blogspot.co.id Diakses pada tanggal 20 April 2017

Anonime. 2015. Bencana alam. https://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam.

(Online) diakses pada tanggal 2 April 2017

Anonime. 2014. Pengetahuan Bencana dan Jenis Bencana.

http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-bencana/definisi-dan-jenis-bencana

(Online) diakses pada tanggal 4 April 2017

Anonime. 2016. Peta Persebaran Daerah Bencana Alam Di Indonesia.

http://geospasial.bnpb.go.id/category/peta-tematik/. (Online) diakses

pada tanggal 4 April 2017

Bedoya, nistiqomah. 2015. Mitigasi Bencana Lembaga Penanggulangan.

http://nbedoyo.blogspot.co.id/2015/05/mitigasi-bencana-lembaga-

penanggulangan.html . (Online) diakses pada tanggal 2 April 2017

Bpbd. 2016. Peta Indeks Bencana di Sumatera Barat.

http://bpbd.sumbarprov.go.id/details/category/22 (Online) diakses pada

tanggal 2 April 2017.

Brotito, Sutikno. 2001. Vulkanologi. Yogyakarta.

Hermon, Dedi. 2014. Geografi Bencana Alam. Jakarta : Rajawali Press.

Mienowuna, Apo. 2016. Kegiatan Belajar Bencana Sebaran Daerah Rawan

Bencana Di Indonesia.

http://bisnisgeografi.blogspot.co.id/2016/10/kegiatan-belajar-4-bencana-

alam-dan.html diakses pada tanggal 2 April 2017

Pristiyanto, Juni. 2015. Kelembagaan Penangggulangan Bencana Di Indonesia.

https://www.academia.edu/3370037/Kelembagaan_Penanggulangan_Ben

cana_di_Indonesia. diakses pada tanggal 2 April 2017

Rahim, Supli Effendi. 2006. Pengendalian Erosi Tanah. Jakarta : Bumi Aksara.

Sindhu P, Yasinto. 2017. Geografi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Suwatono, Andik dan Mustafa. 2016. Modul Pelatihan Guru Mata Pelajaran

Geografi Kelompok H. (Online) Jakarta : Malang

Sulaiman. 2014. Karakteristik Bencana. (online)

http://gudmakalah.blogspot.co.id Diakses pada tanggal 20 April 2017

Page 29: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. b. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Mitigasi Bencana Alam | 29

Sulaiman.2014.Penanggulangan Krisis non alam.(online )

http://penanggulangankrisis.kemkes.go.id Diakses pada tanggal 20 April

2017

Tnunay,Rina.2015.Bencana Sosial.(online)

https://rinatnunay.com/tag/bencana-sosial/ Diakses pada tanggal 20 April

2017

Triadmaja, Radianta. 2010. Tsunami. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Wardiyatmoko. 2013. GEOGRAFI untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Yasir,muhammad.2014.Jenis - jenis dan Karakteristik bencana.(online)

http://yaszero.blogspot.co.id Diakses pada tanggal 20 April 2017