Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

26
Assalamualaik umWr.Wb Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

description

 

Transcript of Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Page 1: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

AssalamualaikumWr.Wb

Page 2: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

BAHAN AJAR ANTROPOLOGIKELAS XII BAHASA

KESENIAN DI INDONESIA

Page 3: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

DAFTAR ISI1. Pengertian seni2. Jenis-jenis seni3. Hubungan seni dan masyarakat4. Fungsi seni5. Seni di indonesia6. Dampak positif dan negatif seni7. Sikap kita dalam menghadapi

keragaman seni

Page 4: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

1. Pengertian seniDalam kamus Besar Bahasa Indonesia, seni memilki tiga

arti. Pertama, seni berarti keahlian untuk membuat suatu karya yang bermutu. Kedua, seni adalah karya yang diciptakan dengan keahlian luar biasa. Ketiga, seni adalah kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa.

Menurut Koentjaraningrat, yang dimaksud dengan seni adalah keahlian dan keterampilan manusia untuk mengekspresikan dan menciptakan hal-hal yang indah serta bernilai.

Page 5: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

2.Jenis-jenis senia) seni rupab) seni sastrac) seni pertunjukan

Page 6: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

a)Seni RupaSeni rupa merupakan jenis seni yang diwujudkan dalam bentuk rupa tertentu, seperti garis, warna, bidang, tekstur, dan pencahayaan yang ditata sedemikian rupa menururt prinsip-prinsip tertentu.Seni rupa memiliki jenis-jenis;1. Seni Rupa Murni

Merupakan hasil kegiatan berkesenian yang mengutamakan kepuasaan pribadi perupa (seniman) dalam mengungkapkan gagasan dan ekspresinya. Seni rupa murni mencakup seni lukis, seni patung, dan grafis.

2. Seni Rupa TerapanMerupakan seni yang memiliki fungsi tertentu, baik fungsi sosial maupun fungsi guna, dalam kehidupan manusia. Seni rupa terapan mencakup kriya (kerajinan) tekstil,kriya keramik, desain interior,dan lain-lain.

Page 7: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

b) Seni SastraSeni satra merupakan jenis seni yang menggunakan

bahasa sebagai mediumnya. Sastra biasanya menggunakan bahasa yang mengalir dan lancar dalam mengungkapkan gagasan. Bahasa dalam karya sastra mengandung ungkapan-ungkapan sehingga manjadi bahasa yang indah. Seni satra mencakup folklor (cerita rakyat), prosa, puisi, pantun, dll.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sastra berarti bahasa yang dimiliki dan dipakai oleh suatu bangsa. Seni sastra berarti seni di bidang bahasa, yang gaya bahasa atau ungkapan ceritanya mengandung unsur-unsur estetika sehingga memberikan rasa keindahan bagi pendengar atau pembacanya. Seni sastra bukanlah bahasa yang dipakai sehari-hari atau ungkapan dalam ilmu pengetahuan.

Page 8: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

c) Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan adalah seni yang dipergelarkan untuk dinikmati oleh para penontonnya.Dalam seni ini terdapat pembauran seni-seni lain, seperti seni musik, sastra, tari, dan seni peran.

Dalam Indonesia Heritage , disebutkan bahwa ada tiga tipologi seni pertunjukan di Indonesia, yakni ;

1. Tipologi berdasarkan unsur interinstik.

Yaitu seni didasarkan pada jumlah unsur keindahan yang disajikan.

2. Tipologi berdasarkan fungsi sosial.

Yaitu berarti bahwa pertunjukan itu merupakan bagian dari upacara keagamaan.

3. Tipologi berdasarkan apakah seni tersebut merupakan suatu dramatisasi atau bukan.

Page 9: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

3.Hubungan Seni & MasyarakatSeni bukanlah sebatas benda, tetapi juga meliputi

nilai-nilai sebagai respon estetik publik melalui proses pengalaman seni. Ada 3 (tiga) persoalan pokok dalam filsafat seni yaitu pertama, pelaku seni atau seniman; kedua, karya seni; dan ketiga, penikmat seni (publik). Hubungan ketiga unsur tersebut sangat erat dan tak terpisahkan. Jadi jelaslah bahwa ketiga unsur tersebut saling tergantung satu sama lain.

Penikmat seni

Karya

Seni

Pelaku

Seni

Page 10: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

4) Fungsi seni1. Funsi ritual,

Kesenian, khususnya kesenian tradisional,memiliki fungsi sebagai ritual keyakinan atau keagamaan. Misalnya, karya sastra berupa mantra-mantra yang dianggap mempunyai kekuatan magis.

2. Fungsi pendidikan

Kesenian sering kali dijadikan media untuk menyampaikan nilai-nilai moral dan nilai-nilai sosial masyarakat.

3. Fungsi penerangan ataupun kritik sosial

Yaitu dengan karya seni seniman sering kali mengungkapkan kritik sosial atau politiknya melalui karya seni.

4. Fungsi hiburan

Keindahan yang ditonjolkan dalam karya seni mempunyai fungsi hiburan untuk para penikmatnya. Contohnya, konser musik, pertunjukan film, atau teater.

Page 11: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

5.Seni di IndonesiaIndonesia merupakan negara yang terdiri dari

beragam suku bangsa, budaya, dan agama. Oleh karena itu, Indonesia memiliki banyak corak

kesenian.Seni di Indonesia terdiri dari beragam corak kebudayaan. Keberagaman ini disebabkan oleh

banyaknya suku, budaya, dan agama.

Page 12: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

a)Seni Rupa di IndonesiaSeni rupa di Indonesia tidak terlepas dari seluruh

proses kebudayaan yang terdapat di dalamnya.Corak seni rupa di Indonesia sebagian besar dipengaruhi oleh

kedatangan bangsa asing ke wilayah Nusantara. Seni rupa Indonesia dipengaruhi oleh agama Hindu-Budha,

kebudayaan China, agama Islam, dan kebudayaan barat.

Page 13: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

Perkembangan seni rupa pada zaman prasejarah Pola dasar seni prasejarah Indonesia mungkin bertanggal

jauh sebelun masa kedatangan bangsa Austronesia, yakni sekitar 5.000 tahun lalu. Peninggalan-peninggalan seni tersebut dapat

dilihat dari penemuan-penemuan situs arkeologi berupa lukisan-lukisan di dinding gua yang terbuat dari arang mineral (sejenis

semen).Menurut pendapat ahli, lukisan-lukisan tersebut memiliki

arti simbolis itu, antara lain berupa perahu (simbol kematian), ikan (simbol kesuburan), berbagai jenis reptil (lambang Dewa Bumi),

dan burung atau matahari (lambang Dewa Atas atau Dewa Langit).

Page 14: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

b)Seni Sastra di IndonesiaDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sastra

berarti bahasa yang dimiliki dan dipakai oleh suatu bangsa. Seni sastra berarti seni dibidang bahasa, yang

gaya bahasa atau ungkapan ceritanya mengandung unsur-unsur estetika sehingga memberikan rasa

keidahan bagi pendengar atau pembacanya. Seni sastra merupakan suatu karya seni yang

dituangkan dalam bahasa dan kata dengan nuansa keindahan tertentu. Karya sastra terbagi menjadi

sastra tertulis dan sastra lisan. Sastra tertulis mencakup prasati, aksara, manuskrip (naskah kuno), dan stempel. Sastra lisan mencakup satra wayang,

epos, pantun, dan cerita-cerita rakyat.

Page 15: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

Sastra Tulis di IndonesiaSastra tulis di Indonesia sering dianggap statis, artinya tidak

mengalami perkembangan. Akan tetapi, sebenarnya perkembangan hingga pada taraf percetakan yang canggih juga dapat dikategorikan sebagai bagian dari ragam sastra tulis.

Berbagai macam sastra tulis di Indonesia antara lain;

1. Prasasti

Prasasti merupakan piagam yang ditulis pada batu atau tembaga.

2. Aksara

Tradisi tulis yang telah berusia selama 2.000 tahun ini diawali oleh kehadiran prasastri dengan aksara palawa dari India Selatan. Kemudian, diikuti oleh perkembangan aksara baru untuk menulis pada lembaran daun tal.

3. Naskah (Manuscript)

Tradisi naskah merupakan karya yang kaya akan syair. Biasanya, temanya berakar dari sejarah dan cerita rakyat.

4. Cap

Merupakan lambang wewenang keaslian yang terbuat dari perak atau kuningan dalam berbagai bentuk dan ukuran.

Page 16: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

Sastra Lisan di Indonesia

Sastra lisan memiliki ciri penggunaan bahasa yang panjang dan lebar, menggunakan pola dan susunan yang baku, dan kisahnya berdasarkan dongeng khayalan; teks keagamaan;

serta peristiwa yang benar-benar terjadi.Adapun berbagai macam sastra lisan di Indonesia antara

lain adalah Wayang beber, Wayang kulit, Mak yong, Didong, Tanggamo, Pantun Sunda.

Page 17: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

Sastra KlasikSastra klasik terdiri atas sastra prasejarah, sastra zaman

Hindu-Buddha, dan satra zaman Islam. Pada zaman prasejarah, yang berkembang adalah mantra, doa, mitologi, legenda, dongeng, dan cerita-cerita rakyat. Sedangkan sastra pada Hindu-Buddha lebih banyak berupa sastra tertulis, seperti Bharatayudha, Smardhana, dan Negarakertagama. Pada zaman Islam, yang berkembang adalah penyaduran kisah-kisah Hindu-Buddha dan diterjemahkan atau dimodifikasi dengan memasukan unsur-unsur Islam. Contohnya adalah kisah Mahabrata, Ramayana, dan Pancatat.

Page 18: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

Sastra Modern Sastrawan pada zaman ini dapat dibedakan menjadi beberapa angkatan, yaitu Angkatan Balai Pustaka, Angkatan Pujangga Baru, Angkatan ‘45, Angkatan ’66,dan Angkatan’70. Angkatan Balai Pustaka tahun 1908. Pada masa ini, berkembang karya-karya roman, seperti Siti Nurbaya (Marah Rusli) serta Azab dan Sengsara (Merari Siregar). Angkatan Pujangga Baru lahir sekitar tahun 1933 bertepatan dengan didirikannya majalah Pujangga Baru. Karya sastra Pujangga Baru dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berorientasi ke Barat yang dipelopori oleh Sutan Takdir Alisyahbana, dan yang berorientasi ke Timur di pelopori oleh Sanusi Pane.

Page 19: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

c)Seni Pertunjukan di IndonesiaSeni pertunjukan merupakan seni yang dipergelarkan dan

di dalamnya terdapat unsur-unsur seni musik, sastra, tari, dan seni peran. Seni pertunjukan sendiri dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, menjadi seni pertunjukan sebagai ritual dan seni pertunjukan sebagai hiburan.

Seni pertunjukan sebagai ritual merupakan seni pertunjukan yang digunakan dalam upacara keagamaan. Biasanya, seni pertunjukan ini dilangsungkan di tempat-tempat sakral seperti tempat-tempat ibadah atau tempat yang dipercaya memilki kekuatan magis. Perelaran yang akan dilangsungkan harus didahului dengan upacara-upacara keagamaan. Contoh pertunjukan ini adalah tari Kejang dari Bali, Reog dari Ponorogo, dan Wayang Orang dari Jawa.

Page 20: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

d)Seni Musik di IndonesiaSeni musik merupakan kegiatan dari seni pertunjukan. Studi tentang musik suatu

masyarakatdalam kerangka kebudayaannya disebut etnomusikologi.

Perkembangan awal seni musik modern di Indonesia dipelopori oleh dua pengubah musik, yaitu Ismail Marzuki (1921-1946)

danCornel Simandjuntak (1921-1946). Dua pengubah ini sangat giat dalam menulis

lagu-lagu populer sampai akhirnya kegiatan ini dilarang oleh Dewan Kesenian Jepang di

zaman pendudukan Jepang (1942-1945). Jenis musik yang akan sedikit disinggung

pada bagian ini adalah musik seriosa, keroncong, dan dangdut.

Page 21: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

Musik Seriosa

Salah satu musik Indonesia yang sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Barat adalah musik seriosa. Musik seriosa ini menjadi sangat terkenal setelah tahun 1945. Musik ini sangat dipengaruhi oleh periode Romantik dalam musik klasik Barat. Seni musik ini juga menjadi bagian baku dalam perbendaharaan lagu di Indonesia pada tahun 1950-an hingga 1960-an.

Media yang paling berperan dalam mempopulerkan musik seriosa adalah Radio Republik Indonesia (RRI). Ia menjadi pusat pendorong bagi perkembangan seni musik seriosa di Indonesia. Sejak tahun 1951, RRI selalu mengadakan lomba musik nasional dan musik seriosa adalah salah satu seni musik yang diperlombakan. Musik seriosa ini menikmati masa kejayaannya dari tahun 1950 hingga 1970.

Page 22: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

Musik Keroncong

Menurut salah satu sumber, keroncong itu berasal dari musik Portugis yang terkenal pada akhir abad ke-16, moritsku (Portugis; moresko/moresca). Sumber ini masih belum bisa dibuktikan karena musik keroncong baru berkembang pada abad ke-20. Orang-orang keturunan Portugis yang bermukim di Jakarta tinggal di kampung Tengah, di wilayah Tanjung Priok. Mereka melanjutkan tradisi keroncong Moritsku yang dianggap sebagai bentuk asli jenis musik ini.

Kata keroncong berasal dari peniruan bunyi yang bersumber pada cara memetik instrumen berdawai empat yang biasa digunakan dalam musik tersebut. Alat musik tersebut secara sekilas mirip dengan ukelele Hawaii. Di Indonsia alat tersebut dikenal dengan nama cukelele, cuk, crug, dan sekarang bernama keroncong.

Page 23: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

Musik DangdutMusik dangdut, dangdut, atau ndangdut juga merupakan

tiruan dari bunyi alat musik keroncong yang terdiri dari gendang, konga, ketipung, dan sebagainya. Musik dangdut biasanya agak sensual dan mendayu. Lirik lagu ini banyak bercerita tentang cinta, derita, dan kesedihan. Bahkan, kadang juga berisi nasihat dan petuah agama atau kritik dan sindiran. Tempo irama musik keroncong cenderung lambat bila dibandingkan dengan irama musik dangdut yang dinamis.

Page 24: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Ciri Musik Keroncong & Dangdut1. Keduanya bersifat perkotaan2. Memiliki nilai hiburan , nilai jual, dan nilai industrial yang

tentu saja akan mengikuti selera pasar atau masyarakat. 3. Perkembangannya sangat dipengaruhi oleh budaya

perkotaan.4. Ia berkiblat ke Barat dalam hal instrumen melodi dan

struktur musik.5. Meskipun dalam hal alat musik dipengaruhi oleh

kebudayaan Barat, dalam gubahan dan cara penyajian bersifat khas Indonesia.

Page 25: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

6)Dampak Positif Dan Negatif Seni

Dampak positif dari seni antara lain;

1. Melestarikan nilai-nilai budaya leluhur.

2. Menimbulkan solidaritas di masyarakat.

3. Mengajarkan etika pada masyarakat.

4. Meningkatkan perekonomian rakyat dan negara.

5. Menentramkan kehidupan masyarakat.

Dampak negatif dari seni antara lain;

6. Munculnya karya seni yang kabablasan.

7. Melunturnya nilai-nilai seni tradisional yang diakibatkan globalisasi budaya.

8. Munculnya keragaman seni sehingga memicu konflik.

Page 26: Bahan Ajar Antropologi XII Bahasa:Kesenian

Renny Veronika Marbun, MAN Sampit

7)Sikap Kita Dalam Menghadapi Seni

Sikap kita dalam menghadapi seni yaitu apabila seni itu bersifat positif maka kita harus menghargai dan memanfaatkan seni itu,kita harus selektif atau memilah yang mana seni yang pantas kita pakai dan yang mana yang tidak pantas kita pakai serta kita turuti, agar semuanya tidak kebablasan dan menjurus ke hal-hal yang tidak baik.