Bahan Ajar
-
Upload
faishol-umar -
Category
Documents
-
view
43 -
download
0
description
Transcript of Bahan Ajar
TEKNIK TENAGA LISTRIK DAN
ELEKTRONIK INDUSTRI
MODUL 05
MOTOR AC-1
Dosen
Ir. HENDRI, MT.
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
MOTOR AC-1
MOTOR LISTRIK
Pada bab terdahulu tentang motor listrik telah dijelaskan tentang jenis motor listrik
seperti bagian berikut ini yang menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik AC
dan motor listrik DC. Bagan ini memperlihatkan motor listrik yang paling umum. Motor
tersebut dikategorikan berdasarkan pasokan input.
Gambar 1 . Klasifikasi Jenis Utama Motor Listrik
Dengan demikian Motor DC dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1. Berdasarkan sumber arus Penguat magnet
2. Berdasarkan hubungan lilitan Penguat magnet terhadap lilitan jangkar
Berdasarkan sumber arus penguat magnet, motor DC dibedakan atas:
a. Motor DC permanent magnet.
b. Motor DC Penguat terpisah, bila arus penguatan medan diperoleh dari sumber
Teknik Tenaga Listrik & Elektronika IndustriIr Hendri, MT
Pusat Bahan Ajar & E-learningUniversitas Mercu Buana
‘12
1
DC diluar motor. Motor DC dengan penguatan sendiri, bila arus penguatan magnet
berasal dari motor itu sendiri.
MOTOR AC
Sedangkan klasifikasi motor AC menurut Yon Rijono, adalah sebagi berikut:
1. Berdasarkan Prinsif Kerja
a. Motor Sinkron
Biasa (tanpa slip ring)
Super (dengan slip ring)
b. Motor Asinkron
Motor Induksi
Squirel Cage
Single
Double
Slip Ring (exsternal resistance)
Motor komutator
Seri
Phase tunggal
universal
Terkompensasi
Konduktif
Induktif
Shunt
Repulasi
2. Berdasarkan macam arus
Phase Tunggal
Tiga Phase
3. Berdasarkan Kecepatan
Kecepatan konstan
Kecepatan berubah
Keceptan diatur
Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara
teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah bagian dasar
listrik: "stator" dan "rotor" seperti ditunjukkan dalam Gambar 2. Stator merupakan
komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar as
Teknik Tenaga Listrik & Elektronika IndustriIr Hendri, MT
Pusat Bahan Ajar & E-learningUniversitas Mercu Buana
‘12
2
motor. Kelemahan utama motor AC dibandingkan motor DC adalah bahwa kecepatan
motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat
dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali
kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan motor yang
paling populer di industri karena kehandalannya dan lebih mudah perawatannya.
Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang dari harga sebuah
motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar
dua kali motor DC).
Gambar. 2 Staror dan Rotor Generator
Karakteristik motor AC
Harga lebih murah.
Pemeliharaannya lebih mudah.
Ada berbagai bentuk displai untuk berbagai lingkungan pengoperasian.
Kemampuan untuk bertahan pada lingkungan pengoperasian yang keras.
Secara fisik lebih kecil dibandingkan dengan motor dc dari HP yang sama.
Biaya perbaikan lebih murah.
Kemampuan untuk berputar pada kecepatan di atas ukuran kecepatan kerja
yang tertera di nameplate.
Karakteristik motor DC
Torsi tinggi pada kecepatan rendah.
Pengaturan kecepatan bagus' pada seluruh rentang (tidak ada low-end
cogging).
Kemampuan mengatasi beban-Iebih lebih baik.
Lebih mahal dibandingkan motor ac.
Secara fisik lebih besar dibandingkan dengan motor ac untuk HP yang sama.
Pemeliharaan dan perbaikan yang diperlukan lebih rutin.
Teknik Tenaga Listrik & Elektronika IndustriIr Hendri, MT
Pusat Bahan Ajar & E-learningUniversitas Mercu Buana
‘12
3
STRUKTUR DASAR DAN PRINSIP KERJA MOTOR AC
Keistimewaan umum dari semua motor AC adalah medan-magnet putar yang diatur
dengan lilitan stator. Konsep ini dapat diilustrasikan pada motor tiga-fase dengan
mempertimbangkan tiga kumparan yang diletakkan bergeser 120o listrik satu sama
lain. Masing-masing kumparan dihubungkan dengan satu fase sumber daya tiga-fase
(Gambar 3).
Gambar 3. Pembangkitan medan magnit putar
Apabila arus tiga-fase melalui lilitan tersebut, terjadi pengaruh medan-magnet berputar
melalui bagian dalam inti stator. Kecepatan medan-magnet putar tergantung pada
jumlah kutub stator dan frekuensi sumber daya. Kecepatan itu disebut kecepatan
sinkron. Yang ditentukan dengan rumus:
Nr=
Dimana
Nr = kecepatan sinkron dalam rpmK T RONIKA INDUSTRI 3
F = Frekwensi sumber daya dalam Hz
P = Jumlah lilitan kutub pada tiap lilitan satu fase
Teknik Tenaga Listrik & Elektronika IndustriIr Hendri, MT
Pusat Bahan Ajar & E-learningUniversitas Mercu Buana
‘12
4
Pada Gambar 3 (b) kecepatan sinkron dapat dihitung sebagai berikut:
Nr=
Nr= 120 x
Nr= 3600 rpm
MOTOR INDUKSI
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai
peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan
mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC. Motor induksi
dapat dibuat baik untuk jenis tiga-fase maupun satu-fase, karena pada motor induksi
tidak ada tegangan eksternal yang diberikan pada rotornya. Sebagai penggantinya,
arus ac pada stator menginduksikan tegangan pada celah udara dan pada Iilitan rotor
untuk menghasilkan arus rotor dan medan magnet. Medan magnet stator dan rotor
kemudian berinteraksi dan menyebabkan rotor berputar (Gambar 4).
Gambar 4. Arus Induksi rotor
a. Prinsip Kerja Motor Induksi
Secara umum , motor listri (Rujino) berfungsi untuk mengubah energy listrik menjadi
energy mekasnik yang berupa putaran. Dalam motor DC, Energi listrik diambil
langsung dari kumparan armatur melalui sikat dan komutator, oleh karna itu motor DC
disebut motor konduksi. Sedangkan Motor AC kumparan rotor tidak menerima energy
Teknik Tenaga Listrik & Elektronika IndustriIr Hendri, MT
Pusat Bahan Ajar & E-learningUniversitas Mercu Buana
‘12
5
listrik langsung, tetapi secara induksi, seperti yang terjadi pada energy kumparan
sekunder transformator. Oleh karena itu, motor AC dikenal dengan motor induksi.
Sebenarnya motor induksi dapat di identikan dengan transformator yang kumparan
primer sebagai kumparan stator, sedangkan kumparan sekunder sebagai kumparana
rotor.
b. Komponen Motor induksi
Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama (Gambar 5):
1. Rotor.
Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:
Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam
petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek
pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan
terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi kawat
pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil
yang dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel padanya.
2. Stator.
Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan tiga
fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu.
Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat
Teknik Tenaga Listrik & Elektronika IndustriIr Hendri, MT
Pusat Bahan Ajar & E-learningUniversitas Mercu Buana
‘12
6
Ga
mbar 5. Motor Induksi (Automated Buildings)
c. Kecepatan Motor Induksi
Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik dipasok ke stator yang akan
menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron
disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang berusaha untuk
melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar.
Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan
Sinkron namun pada “kecepatan dasar” yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan
antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya “slip/geseran” yang meningkat
dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi. Untuk
menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut
dinamakan “motor cincin geser/ slip ring motor”.
Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung persentase slip/geseran:
Dimana:
Ns = kecepatan sinkron dalam RPM
Nr = kecepatan rotor dalam RPM
Teknik Tenaga Listrik & Elektronika IndustriIr Hendri, MT
Pusat Bahan Ajar & E-learningUniversitas Mercu Buana
‘12
7
d. Hubungan antara beban, kecepatan dan torque
Gambar 6 menunjukan grafik torque-kecepatan motor induksi AC tiga fase dengan
arus yang sudah ditetapkan. Bila motor:
Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torque yang
rendah (“pull-up torque”).
Mencapai 80% kecepatan penuh, torque berada pada tingkat tertinggi (“pull-out
torque”) dan arus mulai turun.
Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun
ke nol.
Gambar 6. Grafik Torque-Kecepatan Motor Induksi AC 3-Fase
e. Klasifikasi Motor Induksi
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yakni Motor induksi
satu fase dan Motor induksi tiga fase.
1. Motor Induksi Satu Fase.
Motor induksi satu fase Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi
dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan
Teknik Tenaga Listrik & Elektronika IndustriIr Hendri, MT
Pusat Bahan Ajar & E-learningUniversitas Mercu Buana
‘12
8
memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini
merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah
tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk
penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
2. Motor induksi tiga fase.
Motor induksi tiga fase Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga
fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat
memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang
tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industry
menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor,
jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.
Teknik Tenaga Listrik & Elektronika IndustriIr Hendri, MT
Pusat Bahan Ajar & E-learningUniversitas Mercu Buana
‘12
9