Bahan AB1
-
Upload
choirul-anam -
Category
Documents
-
view
381 -
download
5
Transcript of Bahan AB1
Akuntansi Biaya
BAB 1
Management Accounting
Mengukur dan melaporkan informasi keuangan dan non-keuangan yg dapat membantu manajer dalam membuat keputusan untuk mencapai tujuan organisasi.
Fokus pada pelaporan internal.Financial Accounting
Mengukur dan mencatat transaksi bisnis serta menyediakan laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi yg berlaku umum (GAAP).
Fokus pada pelaporan untuk pihak eksternal.Cost Accounting
Mengukur dan melaporkan informasi keuangan dan non-keuangan yg terkait dengan biaya untuk memperoleh/menggunakan sumber daya dari suatu organisasi.
Menyediakan (supply) informasi untuk management dan financial accounting.Cost Management
Menggambarkan aktivitas manajer dalam perencanaan dan pengendalian biaya jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga dapat meningkatkan nilai bagi konsumen serta menurunkan biaya produk/jasa.
BAB 2
Cost adalah sumber daya yg dikorbankan/dikeluarkan untuk memperoleh tujuan tertentu. Biasanya diukur dalam satuan mata uang yg harus dikelurkan untuk memperoleh barang/jasa. Contoh : DM, DL.
Actual cost adalah biaya yg benar2 terjadi, biasanya berbeda dari biaya yg ditargetkan (budgeted cost).
Cost object (objek biaya) adalah segala sesuatu (objek) dimana biayanya dapat dihitung dan diukur. Misalnya produk, service/jasa, project, aktivitas, departemen, dll.
Cost drivers (pemicu biaya) adalah suatu variabel yg menyebabkan timbulnya biaya, misalnya level of activity (jumlah jam tenaga kerja langsung, jumlah machine hours, dll)
Biaya menurut tracing n’ allocation :1. Direct cost, biaya yg terkait langsung dengan cost object sehingga dapat
ditelusuri langsung ke cost object-nya tsb. Contoh : direct material, direct labor.2. Indirect cost, biaya yg terkait dengan cost object tetapi tidak dapat ditelusuri
langsung ke cost object-nya karena itu biasanya untuk menentukan cost/unit-nya menggunakan dasar alokasi.
Biaya berdasarkan volume produk/ aktivitas produksi :a) Variable cost, biaya yg secara total berubah-ubah sesuai volume/aktivitas
produksi. Semakin tinggi volume’aktivitas produksi, total variabel cost semakin tinggi. Tetapi variabel cost/unit tetap.
b) Fixed cost, biaya yg secara total tidak berubah walaupun volume/aktivitas produksi berubah-ubah, sampai batas waktu/volume tertentu (relevan range). Fixed cost/unit berubah-ubah.
“Maka sesungguhnya bersama segala kesukaran ada kemudahan yang besar. Sesungguhnya bersama segala kesukaran itu ada kemudahan yang besar yang lainnya. Maka karena itu
apabila engkau telah selesai dari suatu pekerjaan, bekerja keraslah engkau lagi” (Asy-Syahr:5-7))
- Halaman 56 -
TC
VC
FC
Rp
Level of activity
Akuntansi Biaya
Inventoriable cost adalah seluruh biaya produk yg diakui sebagai aset pada saat terjadi, baru kemudian menjadi cost of goods sold setelah produk tersebut terjual. (biaya diakui dulu sebagai sebagai aset)
Period cost adalah seluruh biaya yg ada di I/S kecuali cost of goods sold. (biaya yg ada langsung dibebankan sebagai expense di I/S)
Prime cost adalah semua biaya manufaktur langsung (DM + DL). Manufacturing Cost = biaya produksi atau biaya pabrik = Prime Cost + FOH = DM +DL + FOH Commercial Exp. = marketing + administrasi Total Operating Cost = Manufacturing Cost + Commercial Exp. Conversion Cost = biaya untuk merubah material menjadi output. = DL + FOH
Schedule of COGMDM :
Beg xx(+) PurchasexxAv. For use xx(-) End (xx) xx
DL xxIndirect Manuf. Cost :
Indirect labor xxIndirect material xxSewa peralatan xxDepresiasi xx xx
Manufacturing cost current period xx(+) WIP-beg xx(-) WIP-end (xx)COGM xx
COGS Statement“Maka sesungguhnya bersama segala kesukaran ada kemudahan yang besar. Sesungguhnya
bersama segala kesukaran itu ada kemudahan yang besar yang lainnya. Maka karena itu apabila engkau telah selesai dari suatu pekerjaan, bekerja keraslah engkau lagi” (Asy-Syahr:5-
7)) - Halaman 57 -
Variabel
IIBiaya listrik
IDirect material
Fixed IIIPajak bumi dan bangunan
IVLabor cost
Indirect Direct
Akuntansi Biaya
F/G-beg xx(+) COGM xxcost of goods av. for sale xx(-) F/G-end (xx)COGS xxIncome StatementRevenue xx(-) COGS (xx)Gross profit xx(-) Operating exp. (xx)Operating Income xx
BAB 4 : JOB COSTING
Dua jenis costing system yg digunakan untuk menentukan biaya dari suatu produk/jasa :
1) Job-costing system
Biasanya digunakan apabila produk yg dihasilkan beragam (heterogen).
Biaya diakumulasi berdasarkan setiap job (per customer order).2) Process-costing system
Biasanya digunakan apabila produk yg dihasilkan seragam/sama dan dalam jumlah massal.
Biaya dihitung setiap periode kemudian dibagi dengan jumlah produksi untuk menentukan per unit cost.
Alokasi indirect cost pada job costing system :
1. Actual costing, mengalokasikan indirect cost dengan cara mengalikan actual indirect cost rates dengan actual quantity of the cost allocation bases.
2. Normal costing, mengalokasikan indirect cost dengan cara mengalikan budgeted indirect cost rates dengan actual quantity of the cost allocation bases.
Keduanya menggunakan dasar cost allocation bases adalah karena tiap pekerjaan (job) menuntut kuantitas sumber daya indirect yg berbeda, sehingga diharapkan dengan menggunakan cost allocation bases diharapkan bisa mengalokasikan biaya dari sumber daya indirect secara sistematik sesuai dengan pekerjaannya.
Dengan menggunakan normal costing dapat menimbulkan underallocated/overallocated (=underapplied/overapplied) indirect cost jika budgeted indirect cost lebih kecil/besar dari pada jumlah actual yg terjadi. Dalam mengalokasikan under/overapplied indirect cost ada tiga pendekatan yg bisa digunakan :
Adjusted allocation rate, dengan cara me-restate seluruh pencatatan atas indirect cost yg ada pada general ledger dan subsidiary ledger dengan menggunakan actual cost rates. (mengganti semua yg tadinya pakai budgeted cost rates)Proration approach, dengan cara membagi kelebihan/kekurangan (under/overapplied) indirect cost ke ending WIP, finished goods, dan COGS secara prorata. (baca Horngren p.116)Write-off to COGS, kelebihan/kekurangan alokasi indirect cost yg terjadi langsung dimasukkan sebagai pengurang atau penambah COGS periode berjalan.
“Maka sesungguhnya bersama segala kesukaran ada kemudahan yang besar. Sesungguhnya bersama segala kesukaran itu ada kemudahan yang besar yang lainnya. Maka karena itu
apabila engkau telah selesai dari suatu pekerjaan, bekerja keraslah engkau lagi” (Asy-Syahr:5-7))
- Halaman 58 -
Akuntansi Biaya
BAB 17 : PROCESS COSTING
Tujuan costing systems :Menentukan cost dari suatu produk/jasaMenentukan nilai inventory dan COGSMengelola biaya dan evaluasi kinerja.
Proses costing membagi cost menjadi berdasarkan kategori pada proses apa cost tersebut terjadi (menghitung biaya pd tiap proses produksi bukan berdasarkan job).Equivalent unit (baca : Horngren p.590)
BAB 16 : JOINT PRODUCT & BY PRODUCT
Joint cost adalah biaya yg terjadi p ada suatu proses produksi lebih dari 1 produk.
Split of points adalah saat ketika beberapa produk yg melewati 1 proses yg samasudah dapat dipisahkan/diidentifikasikan secara terpisah.
Separable cost adalah biaya setelah joint cost yg dapat di-assign ke masing2 produk.
Joint product adalah beberapa produk yg melewati 1 proses produksi bersama.
Main product adalah produk utama/produk yg nilainya paling tinggi dibandingkan produk lainnya dalam joint product.
By product adalah produk yg nilainya paling kecil dibanding produk lainnya dalam joint product.
Cara mengalokasikan joint cost :1. menggunakan market-based
a) sales value at split off method, asumsi tidak ada proses lebih lanjut after split off (sehingga separable cost tidak dimasukkan dalam perhitungan).Dasar alokasi = jumlah barang yg diproduksi x harga jual
Dibagi secara proporsionalb) Net Realizable Value (NRV) method
Dasar alokasi = harga jual – separable costc) Constant Gross – Margin Percentage NRV Method
Hitung gross margin profit % secara keseluruhan
Kurangkan nilai penjualan per produk dengan gross margin
Kurangkan dengan separable cost → dasar alokasi2. menggunakan physical measures
Dasar alokasi = ukuran fisik barang/produk (seperti: berat, panjang, dll).
Cara alokasi joint cost untuk By Product :1. By product recognized at the time production is completed
→ revenue penjualan by product langsung mengurangi COGS main product.
2. By product recognized at the time of sale→ revenue penjualan by product tidak mengurangi COGS main product tetapi diakui
sebagai tambahan pendapatan pada revenue main product (sebesar penjualan jumlah by product yg terjual).
“Maka sesungguhnya bersama segala kesukaran ada kemudahan yang besar. Sesungguhnya bersama segala kesukaran itu ada kemudahan yang besar yang lainnya. Maka karena itu
apabila engkau telah selesai dari suatu pekerjaan, bekerja keraslah engkau lagi” (Asy-Syahr:5-7))
- Halaman 59 -
Akuntansi Biaya
BAB 18 : SPOILAGE, REWORK & SCRAP
Spoilage adalah barang yg sudah jadi atau setengah jadi tetapi tidak memenuhi kriteria pembeli, sehingga biasanya dijual dengan harga yg lebih rendah. Jika masih dalam bentuk WIP (setengah jadi), maka barang spoilage dapat dijual atau dikerjakan kembali (rework). Spoilage terbagi menjadi :
Normal spoilage, tetap terjadi walaupun operasional sudah efisien.
Abnormal spoilage, terjadi karena operasional tidak efisien. Rework adalah barang yg tidak memenuhi kriteria pembeli tetapi masih
bisa diperbaiki sehingga dapat memenuhi kriteria yg diinginkan (ada biaya tambahan yg dikeluarkan untuk perbaikan).
Scrap adalah sisa material yg masih dapat dijual atau dipakai lagi.
BAB 5 : ACTIVITY BASED COSTING (ABC)
Product undercosting, produk yg m’gunakan SD yg besar tetapi dilaporkan memiliki cost/unit yg rendah.
Product overcosting, produk yg m’gunakan SD yg sedikit tetapi dilaporkan memiliki cost/unit yg tinggi.
ABC → cara penerapan costing system yg berfokus pada aktivitas individual sbg dasar dari cost object. Menghitung biaya dari aktivitas individual dan menentukan biaya ke cost object (seperti produk/jasa), berdasarkan aktivitas yg diperlukan untuk memproduksi tiap produk/jasa tersebut.
BAB 19 : QUALITY, TIME, AND THEORY OF CONSTRAINTS
Cost of quality adalah biaya2 yg dikeluarkan untuk m’cegah produk yg b’kualitas rendah (biaya2 yg timbul akibat menghasilkan produk b’kualitas rendah). Terdiri dari :
Prevention cost, biaya yg timbul untuk mencegah kerusakan. Contohnya biaya untuk design engineering, process engineering, supplier evaluation, quality training, dll.
Appraisal cost, biaya yg timbul untuk men-detect produk. Contohnya biaya inspeksi, product testing, dll.
Internal failure cost, biaya yg timbul akibat produk yg rusak sebelum produk tersebut sampai ke konsumen. Contohnya biaya spoilage, rework, scrap, breakdown maintenance, dll
External failure cost, biaya yg timbul akibat produk yg rusak setelah produk tersebut sampai ke konsumen. Contohnya biaya warranty, customer support, liability claim, dll.
Tehnik yg dpt digunakan unt m’identifikasi & m’analisa permasalahan kualitas :o Control chartso Pareto diagramso Cause-and-effect diagrams
“Maka sesungguhnya bersama segala kesukaran ada kemudahan yang besar. Sesungguhnya bersama segala kesukaran itu ada kemudahan yang besar yang lainnya. Maka karena itu
apabila engkau telah selesai dari suatu pekerjaan, bekerja keraslah engkau lagi” (Asy-Syahr:5-7))
- Halaman 60 -
Akuntansi Biaya
Theory of Constraints (TOC), merupakan metode unt memaksimalkan operating income saat menghadapi bottleneck dan non-bottleneck operations.
Bottleneck → terjadi saat operasi, pada saat pekerjaan yg dilakukan mendekati atau melebihi kapasitas yg dapat dilakukan.
BAB 20 : INVENTORY MGT, JUST IN TIME, BACKFLUSH COSTING
Inventory Mgt adalah perencanaan, koordinasi, dan pengawasan aktivitas yg terkait dengan arus inventory yg masuk, melalui, dan keluar di perush.
Purchasing cost, cost of goods yg diterima dari supplier, termasuk biaya transportasi.
Ordering cost, biaya untuk mempersiapkan dan menerbitkan purchase order, menerima dan memerikas items yg ada di order, memeriksa kesesuaian invoice yg diterima, purchase order, dan delivery recosrd untuk pembayaran.
Carrying cost, biaya yg timbul saat memiliki (holding) inventory untuk dijual, termasuk di dalamnya adalah opportunity cost atas investasi pada inventory yg dimiliki tersebut.
Stockout cost, biaya yg timbul akibat perush tidak memiliki items (persediaan) yg diminta oleh konsumen, shg perush harus secepatnya memenuhi permintaan yg ada.
Quality cost, biaya yg timbul saat produk yg dihasilkan tidak sesuai dgn spesifikasi yg diinginkan konsumen.
Economic Order Quantity (EOQ), model yg mencoba untuk m’optimalkan kuantitas order yg dipesan agar memenuhi suatu asumsi tertentu (suatu model yg mencoba untuk meminimalkan biaya2 yg ada). Ket lengkap baca Horngren p.687
Just in Time (JIT) Purchasing, pembelian material (atau barang) tepat pada saat dibutuhkan.Tujuan JIT :
Unt m’hilangkan storage & carrying cost Important part dari TQM Mangurangi WIP & raw materials
Backflush Costing, merupakan suatu job-costing system yg ada pada produksi dengan menggunakan JIT dimana backflush costing menunda pencatatan beberapa jurnal entry hingga akhir masa produksi atau akhir siklus penjualan, sehingga biaya untuk penerapannya lebih rendah dibandingkan dua sisten costing lainnya (job order dan process costing).
“Maka sesungguhnya bersama segala kesukaran ada kemudahan yang besar. Sesungguhnya bersama segala kesukaran itu ada kemudahan yang besar yang lainnya. Maka karena itu
apabila engkau telah selesai dari suatu pekerjaan, bekerja keraslah engkau lagi” (Asy-Syahr:5-7))
- Halaman 61 -
Akuntansi Biaya
RINGKASAN AKUNTANSI BIAYA
Cost → pengorbanan ekonomis untuk manfaat yg dirasakan di masa yg akan datang.
Expense (= expired cost) → pengorbanan ekonomis untuk manfaat yg dirasakan saat ini.
Expense sudah pasti = cost, Cost belum tentu = expense. Dalam perusahaan t’dapat 3 level manajemen :
Operasional Mgt, ex. supervisor Middle Mgt, ex. branch manager Executive Mgt, ex. vice president
Planning → konstruksi program operasional secara detail. Organizing → penciptaan kerangka kerja dalam aktivitas yg harus dijalankan. Controlling (pengawasan) → untuk menjaga agar actual sesuai dengan
plans. Authority → kekuatan untuk memberi order untuk melakukan/tidak
melakukan suatu aktivitas. Responsibility → berhubungan dengan otoritas, yaitu tanggungjawab atas
kekuatan yg dimiliki. Accountability → melaporkan hasil kepada pihak yg mempunyai otoritas
lebih tinggi. Struktur organisasi → chart yg menjelaskan tingkat manajemen dalam
perush, dan memberi penjelasan mengenai tingkat otoritas, tanggungjawab dan akuntabilitas dlm perush.
Controller → tgjwb manajer eksekutif terhadap fungsi akuntansi. Budget (anggaran) → planning mgt yg dikuantifisir (dinyatakan dalam
monetary unit). Direct costing/variable costing → untuk me-matching-kan fixed cost
dengan revenue yg diperoleh dlm suatu periode. Absorption costing → untuk me-matching-kan fixed manufacturing cost dgn
unit produksi. Yg kemudian pada saat dijual akan di-expense di dalam COGS I/S. Cost object → pengakumulasian dan perhitungan biaya berdasarkan
item/aktivitas tersebut.Misal, berdasarkan : produk, batch, proses, order konsumen, kontrak, product line, departemen, divisi, project, strategic goal.
Traceability → ketika cost object ditentukan maka perhitungan cost itu berdasarkan dpt cost tersebut di-trace ke cost object.
Nonfinancial Performance Measures → tidak ada unsur uang- efisiensi control- quality control
Klasifikasi Biaya : Product Volume produksi Departemen manufaktur, proses, cost centers Periode akuntansi
“Maka sesungguhnya bersama segala kesukaran ada kemudahan yang besar. Sesungguhnya bersama segala kesukaran itu ada kemudahan yang besar yang lainnya. Maka karena itu
apabila engkau telah selesai dari suatu pekerjaan, bekerja keraslah engkau lagi” (Asy-Syahr:5-7))
- Halaman 62 -
} dalam relevan range tertentu
Akuntansi Biaya
Decision, action atau evaluasi.
Biaya yg b’hub dgn produk Prime Cost = DM + DL Manufacturing Cost = biaya produksi atau biaya pabrik
= Prime Cost + FOH= DM +DL + FOH
Commercial Exp. = marketing + administrasi Total Operating Cost = Manufacturing Cost + Commercial Exp. Conversion Cost = biaya untuk merubah material menjadi output.
= DL + FOH Direct Material (DM) adalah biaya yg dapat ditelusuri langsung ke produk,
misal kayu ke furniture. Direct labor (DL) adalah biaya tenaga kerja langsung yg merubah DM
menjadi F/G, sehingga dapat dibebankan kepada produk tertentu. FOH (manufacturing OH) adalah beban manufaktur atau factory burden.
Terdiri dari seluruh biaya manufaktur yg tidak dapat di trace ke produk secara langsung.FOH dapat berupa :
o Indirect material, material yg diperlukan unt menyelesaikan produk tapi bukan DM. Misalnya : lem, paku.
o Indirect labor, tenaga kerja supervisi (tidak langsung mengerjakan produk). Misalnya : gaji supervisor, inspeksi.
o Other Indirect Cost, misalnya : sewa gudang, asuransi kebakaran pabrik, maintenance mesin, biaya listrik, dll.
Marketing expense adl beban yg dimulai sejak produk selesai sampai dengan dijual.
Adm expense adl beban yg terjadi dlm rangka directing dan controlling perush.
Biaya yg b’hub dgn volume produksi Variable cost
Adl biaya yg akan berubah kalo total produksi juga berubah.VC ↑ → produksi ↑ VC ↓ → produksi ↓Variable cost/unit = tetap
Fixed costAdl biaya yg konstan/tetap secara total s/d relevan range tertentu.FC/unit : ↑ klo produksi ↓
↓ klo produksi ↑ SemiVariable costAdl biaya yg terdiri dari variable cost dan fixed cost. Contoh biaya listrik.
Biaya yg b’hub dgn departemen manufakturApabila biaya dpt di-trace kepada departemen dimana produk di produksi, seperti direct departemen cost.Apabila dapat dibagi-bagi ke beberapa departemen seperti indirect departemen cost. Misalnya building rent dan building depreciation. Joint cost dan Common costCommon cost, terjadi ketika banyak jenis produk menggunakan satu fasilitas
(penggunaan fasilitas bersama-sama).“Maka sesungguhnya bersama segala kesukaran ada kemudahan yang besar. Sesungguhnya
bersama segala kesukaran itu ada kemudahan yang besar yang lainnya. Maka karena itu apabila engkau telah selesai dari suatu pekerjaan, bekerja keraslah engkau lagi” (Asy-Syahr:5-
7)) - Halaman 63 -
s/d relevan range tertentu}
CostTC
VC
FC
Quantity
Akuntansi Biaya
Contoh :1) Fasilitas (ex. meja, kursi) untuk disewakan macam2 aktivitas2) Acc. mencatat aktiva → bermanfaat untuk divisi lain3) Supervisi → cc k/ digunakan oleh A, B, C
Joint cost, prosesnya sama tetapi produk yg dihasilkan berbeda.Biaya yg b’hub dgn periode akuntansia) Capital expenditure → biaya yg bermanfaat untuk jangka panjang (asset)b) Revenue expenditure → biaya yg bermanfaat untuk jangka pendek (expense)
Cara memisahkan fixed dan variable cost dalam semivariable cost :1) High & low methods → dari aktivitas terendah dan tertinggi2) Scattergraph methods (tidak akurat) → y = cost ; x = aktivitas (diplot)3) Least square methods (paling akurat)Cara menentukan FC → saat Q = Ø maka akan kita tarik sebagai FC
COGS Statement1. Direct materials
Beg.PembelianAvailable for use(-) indirect material use(-) endingDM consumed
2. Direct labor3. Indirect materials
Indirect laborDepresiasiAsuransiFOH umumFactory overheadTotal Manufactoring Cost
4. (+) WIP-beg(-) WIP-endCost of goods manufactured
5. (+) F/G-begCost available for sale(-) F/G-endCost of goods sold
Klo di manufacturing company, item inventory :Raw materials
“Maka sesungguhnya bersama segala kesukaran ada kemudahan yang besar. Sesungguhnya bersama segala kesukaran itu ada kemudahan yang besar yang lainnya. Maka karena itu
apabila engkau telah selesai dari suatu pekerjaan, bekerja keraslah engkau lagi” (Asy-Syahr:5-7))
- Halaman 64 -
Berurutan →
Akuntansi Biaya
WIPF/G
COST ACCUMULATION1) Job order costing2) Process costing3) Backflush costing
Job Order CostingMetode costing dimana biaya diakumulasi berdasarkan setiap job (customer order).Job order cost sheet / cost sheet → detail mengenai job tertentu.Dalam job costing :
DM, DL dan FOH diakui berdasarkan setiap orderSemua penggunaan DM, DL, FOH Applied ditampung dulu di akun WIP,
WIP xxx F/G
xxx
kemudian dikredit ke F/GF/G xxx WIP
xxx
kemudian ketika dijual,COGS xxx F/G
xxx
FOH control > FOH applied = underapplied, (+) COGSFOH control < FOH applied = overapplied, (-) COGSOverapplied Underapplied
FOH C xxx COGS xxx COGS
xxx FOH C
xxx
Tujuan system costing adalah untuk menentukan cost produk yg diproduksiJob order costing biasanya digunakan apabila produk yg diproduksi adalah heterogen (banyak macam).Klo pake job costing → biaya untuk record keeping mahal (lebih besar).
Process CostingMetode costing dimana biaya diakumulasi berdasarkan cost center (departemen
tempat terjadi proses produksi).Production flow :1) Sequential PF,
Dept 1Man cost →
Dept 2Man cost →
Dept 3Man cost →
F/G
2) Parallel PF
“Maka sesungguhnya bersama segala kesukaran ada kemudahan yang besar. Sesungguhnya bersama segala kesukaran itu ada kemudahan yang besar yang lainnya. Maka karena itu
apabila engkau telah selesai dari suatu pekerjaan, bekerja keraslah engkau lagi” (Asy-Syahr:5-7))
- Halaman 65 -
Akuntansi Biaya
Dept 1 Dept 2 Dept 5 F/G
Dept 3 Dept 4
3) Selective PFDept 1 Dept 2 Dept 3 (packaging)
F/G
Dept 2
Karakteristik process costing :1. cost dibebankan ke per departemen
WIP-A xxx Materials
xxx
2. dikumpulkan ke cost of production report = lap yg digunakan dlm proses costing unt m’akumulasikan biaya dan membebankan produksi setiap bulan.
Mengumpulkan biayaMengikhtisarMenghitung TC → equivalent unitsMenghitung VC
3. cost ditransfer dr depart 1 ke depart berikut (A ke B)WIP-B xxx WIP-A xxx
Equivalent units, jumlah sumber daya (seperti material, labor, FOH) yg dibutuhkan unt menyelesaikan satu unit produk sesuai dgn cost element yg diperhitungkan.
Average method, caranya : jumlah total yg ditransfer (+) %penyelesaian dalam material, labor, FOH.Equivalent unit → unt m’cari cost/unit setiap M, L, FOH → ada total cost/unit.∑ yg ditransfer x totalEnding WIP di breakdown M x equival unit (no ∑ transfer)
L x equival unit (no ∑ transfer)FOH x equival unit (no ∑ transfer)
Total costDi depart BAda cost dari proceeding depart → equival unit = total yg ditransfer (+) endingUntuk cost added Untuk transferWIP-B xxx Mats xxx Payroll xxx FOH applied xxx
WIP-A xxx WIP-B xxxF/G xxx WIP-B xxx
FIFO methodTransfered out-nya ada :
+/ biaya inventory → cost to complete this periodstarted & completed this period
“Maka sesungguhnya bersama segala kesukaran ada kemudahan yang besar. Sesungguhnya bersama segala kesukaran itu ada kemudahan yang besar yang lainnya. Maka karena itu
apabila engkau telah selesai dari suatu pekerjaan, bekerja keraslah engkau lagi” (Asy-Syahr:5-7))
- Halaman 66 -
Akuntansi Biaya
WIPKlo di average method, transfered out (yg total ga ada beg & started & completed)
BIAYA KUALITAS & AKUNTANSI UNT PRODUK LOSS1. Biaya kualitas, biaya unt m’jaga kualitas & unt biaya yg t’jadi di kualitas yg
buruk/kurang baik.a) Prevention cost, biaya unt m’cegahb) Appraisal cost (m’deteksi), biaya unt pengecekan (produk yg failed keburu
masuk).c) Failure cost, biaya unt barang yg rusak.
Internal failure cost : scrap, spoilage, rework, downtime from mesin rusak → produk belum sampai ke konsumen.
External failure cost : konsumen tidak puas, warranty, replacement → produk sudah sampai ke konsumen.
Total Quality Management (TQM), yaitu pendekatan unt meningkatkan quality dlm seluruh aktivitas & proses. Customer oriented Peran aktif manajemen Peran employee Sistem yg memungkinkan tercapainya tujuan Achievement oriented
2. Akuntansi unt produk lossJob order costing1. Acc for scrap (brg sisa), scrap mempunyai nilai shg ketika dijual bisa dicatat
sbg : Scrap sales → bag dr I/S COGS FOH Control WIP → klo bisa di-trace ke individual job
2. Acc for spoilage goods (brg rusak/below std/tdk dpt diperbaiki)a) Konsumen failure
Tdk boleh dicatat sbg quality cost tapi harus ditanggung oleh konsumen
Dibebankan ke job yg b’sangkutan Masuk ke spoilage inventory
b) Internal failure Disebabkan oleh kesalahan perush Employee error Mesin yg sdh usang Ditanggung oleh perush, dicat sbg FOH control (loss) Klo ditanggung oleh perush maka sales revenue & profit lebih kecil
3. Acc for rework, biaya untuk m’perbaiki brg yg rusak.a) Klo konsumen, dibebankan ke job shg sales price job-nya meningkat.b) Klo internal, masuk ke FOH control tapi COGS gak naik karena ke FOH
control. Sales price gak berubah.
Process costing Spoilage seperti loss in process masuk/ dibebankan sbg FOH control
“Maka sesungguhnya bersama segala kesukaran ada kemudahan yang besar. Sesungguhnya bersama segala kesukaran itu ada kemudahan yang besar yang lainnya. Maka karena itu
apabila engkau telah selesai dari suatu pekerjaan, bekerja keraslah engkau lagi” (Asy-Syahr:5-7))
- Halaman 67 -
Akuntansi Biaya
Masuk sbg p’hit dlm equivalent units (sesuai dgn proporsi).
COSTING BY PRODUCT & JOINT PRODUCTBy product adalah produk yg mempunyai nilai kecil dan qty sedikit, yg t’produksi
bersama2 dengan produk yg mempunyai nilai besar dan qty besar (main product).
Joint product adalah produk yg diproduksi dengan menggunakan fasilitas yg sama dan melalui proses yg sama/common process.Biaya yg t’jadi dari proses yg sama tetapi m’hasilkan produk yg berbeda.
Metode costing by-product :1) Recognition of gross revenue, pada saat dijual diakui sebagai :
Other revenue Mengurangi COGS Mengurangi total biaya produksi Menambah sales revenue
2) Recognition of net revenue, ada biaya tambahan untuk melakukan proses tambahan
Alokasi joint cost ke joint product :1) Market value method2) Average unit cost method3) Weighted average method4) Quantitative unit method
MATERIALSEconomic Order Quantity (EOQ) adalah jumlah inventory yg dipesan pd satu waktu yg
meminimalkan inventory cost.Jika beli tidak sering & dalam jumlah besar, mk carrying cost (cc) akan ↑.Jika beli dalam jumlah kecil tetapi sering, mk order cost (co) akan ↑.EOQ digunakan unt menyeimbangkan antara cc dan co.Time to OrderOrder point : saat pemesanan (pd qty tertentu)Lead time : interval antara tanggal order dgn saat inventory t’sedia unt produksi.Safety stock : jumlah yg paling aman dimiliki oleh perush supaya tidak terjadi stockout cost.Order point : pemakaian normal selama lead time (+) safety stock.
JUST IN TIME & BACKFLUSHINGJust in timeAdalah filosofi yg menekankan pada pengurangan biaya dengan cara m’eliminasi inventory.Inventory harus datang pd saat diperlukan, tidak boleh sebelum/sesudah ataupun
terlalu cepat/terlambat.Tujuan :
Unt m’hilangkan storage & carrying cost Important part dari TQM Mangurangi WIP & raw materials
Stockless production, zero inventory production (ZIP)Adalah usaha untuk mengurangi WIP & raw materials.
“Maka sesungguhnya bersama segala kesukaran ada kemudahan yang besar. Sesungguhnya bersama segala kesukaran itu ada kemudahan yang besar yang lainnya. Maka karena itu
apabila engkau telah selesai dari suatu pekerjaan, bekerja keraslah engkau lagi” (Asy-Syahr:5-7))
- Halaman 68 -
Akuntansi Biaya
Polling system : produksi dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
Keuntungan : Jika demand predictable Jika demand pd level yg sama dari periode ke periode Carrying cost rendah
Kekurangan : Kemungkinan t’jadi stockout cost kalau keterlambatan datangnya inventory Tidak bisa dipakai kalo demand flucktuated day to day Susah unt melakukan shipping dengan cost yg murah t’utama klo Cuma
sedikit jumlah pesanannya.BackflushingAdalah pendekatan yg lebih sederhana, menyederhanakan akuntansi untuk flow biaya manufaktur. Digunakan tidak seperti WIP, tapi melakukan koreksi pada akhir periode.Klo pake backflush costing, costing ditentukan pada saat produksi selesai.Beban direct labor dan FOH Control langsung dimasukkan ke COGS.
FOHOH rate base/OH allocation base adalah faktor yg dijadikan pembagi dalam OH rate.Tujuan pemilihan base adalah supaya aplikasi FOH merupakan proporsi yg sesuai dlm
pemakaian SD tidak langsung dalam produk/job.Base yg umum digunakan :
a) DM cost baseb) Direct labor cost base → base ini gak cocok klo depresiasi mesin besar.c) DLH based) Machine hour base
Perhitungan FOH :a) Absorption costing/Conventional C/full costing, baik fixed maupun variable OH
masuk dalam OH rates.b) Direct costing/variable costing, hanya variable OH yg masuk dlm OH rates.
ABSORPTION COSTING
DIRECT COSTING
SalesCOGSGross profitMarketing & Adm ExpOperating Income
SalesVariable COGSGross CMVariable Marketing Exp CMFixed OHFixed marketing & adm expTotal Fixed expOperating Income
Contribution Margin (CM) adalah selisih antara penjualan dengan variable cost (biaya yg b’hub langsung dengan penjualan).End Inv pd absorption costing > daripada direct costing.
COST-VOLUME-PROFIT-ANALYSIS (CVP-Analysis)
“Maka sesungguhnya bersama segala kesukaran ada kemudahan yang besar. Sesungguhnya bersama segala kesukaran itu ada kemudahan yang besar yang lainnya. Maka karena itu
apabila engkau telah selesai dari suatu pekerjaan, bekerja keraslah engkau lagi” (Asy-Syahr:5-7))
- Halaman 69 -
QTY
RpTR TC
VC
FC
BEP
Akuntansi Biaya
Adalah menetapkan volume penjualan & product mix yg diperlukan untuk m’capai level profit tertentu dgn SD yg ada.
Break-even analysis, digunakan unt menetapkan volume penjualan & produk mix yg diperlukan unt menutupi seluruh biaya yg t’jadi dalam suatu periode (cost = revenue atau ∏ = 0).
Perush m’hit BEP unt m’dapatkan margin of safety, yaitu seberapa besar penjualan dapat turun dari target level sebelum mengalami losses.
ACTIVITY BASED COSTING (ABC)Overhead cost pools dialokasikan dgn m’gunakan dasar (satu/lebih) yg tidak b’hub dgn volume produksi. Tapi base-nya adalah berdasarkan aktivitas yg diperlukan dalam produksi.ABC vs. Traditional CostingTC : hanya men-trace DM & DL ke setiap output (single cost pool)ABC : bukan ke unit output tapi ke aktivitas unt m’produksi. Pada ABC, dasar yg
digunakan unt m’alokasikan OH cost adalah drivers. Dengan ABC, FOH dialokasikan b’dasarkan aktivitas yg diperlukan dalam produksi.
Cost dari traditional dan ABC akan menimbulkan selisih sehingga terdapat rekonsiliasi :Cost from traditional costing > ABC → adust. untuk overstatementCost from traditional costing < ABC → adjust. untuk understatement
“Maka sesungguhnya bersama segala kesukaran ada kemudahan yang besar. Sesungguhnya bersama segala kesukaran itu ada kemudahan yang besar yang lainnya. Maka karena itu
apabila engkau telah selesai dari suatu pekerjaan, bekerja keraslah engkau lagi” (Asy-Syahr:5-7))
- Halaman 70 -