BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN -...

134
DI SUSUN OLEH : BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA T.A. 2016

Transcript of BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN -...

DI SUSUN OLEH :

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

SETDA KOTA LANGSA

T.A. 2016

Halaman i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji Syukur kehadirat

Allah SWT, atas rahmat dan ridhaNya, bahwa

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015 telah selesai dalam

penyusunan. Sebagai bentuk komitmen nyata

Pemerintah Kota Langsa dalam mewujudkan tata

kelola Pemerintahan yang baik (good governance)

dan pemerintahan yang bersih (clean government).

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini menguraikan keberhasilan pada

Pemerintah Kota Langsa dan dalam rangka pencapaian sasaran yang telah

ditetapkan. Dan disusun untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintahan dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah sebagai wujud Pertanggungjawaban visi, misi, tujuan, sasaran dan

strategi pencapaian tujuan melalui kebijakan, program dan kegiatan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disajikan secara objektif tentang

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kota Langsa. Laporan Kinerja

Halaman ii

Instansi Pemerintah merupakan media pertanggungjawaban terhadap

penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan

sosial kemasyarakatan yang menyajikan informasi tingkat keberhasilan dan

kegagalan dalam pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).

Secara substantif Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan salah

satu bentuk pelaporan kinerja guna mewujudkan akuntabilitas dan pencapaian

kinerja sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi serta

kewenangan dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan daerah serta strategi

dalam pencapaian kinerja melalui pengukuran dan analisis terhadap Indikator

Kinerja Utama dan Sasaran Strategis.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2015 menganut

prinsip transparansi dan akuntabilitas yang secara normatif telah mengikuti

ketentuan peraturan perundang-undangan yang menjadi pedoman dalam Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Secara keseluruhan penyelenggaraan

Pemerintah Kota Langsa Tahun 2015 telah banyak membuahkan hasil

pembangunan, namun disadari masih terdapat beberapa indikator kinerja yang

belum tercapai. Berkenaan dengan itu laporan ini dapat menjadi sasaran evaluasi

agar kinerja kedepan menjadi Produktif, efektif dan Efisien, baik dari aspek

perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi

pelaksanaan. Laporan kinerja ini juga sudah dapat diakses oleh publik melalui

situs resmi Pemerintah Kota Langsa www.langsakota.go.id

Halaman iii

Ucapan terima kasih d isampa ikan kepada semua pihak yang telah

bekerja keras menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini, khususnya

Kepada Kementerian Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia atas bimbingan dan pembinaanya selama ini,

semoga Laporan ini bermanfaat dan sesuai dengan harapan kita semua.

Langsa, 14 Maret 2016

WALIKOTA LANGSA

Tgk. USMAN ABDULLAH, SE

Halaman iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iv

EXECUTIVE SUMMARY ................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Maksud dan Tujuan .................................................................. 3

C. Permasalahan Utama (Strategic Issued) ................................. 4

D. Gambaran Umum Daerah ........................................................ 5

E. Struktur Organisasi .................................................................. 16

F. Sistematika Penyajian .............................................................. 23

BAB II PERENCANAAN KINERJA ............................................................. 25

A. Perencanaan Kinerja................................................................. 25

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ................................................. 34

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................... 38

A. Capaian Kinerja Pemerintah Kota Langsa ............................... 38

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ..................................... 43

C. Realisasi Anggaran .................................................................. 113

D. Capaian Prestasi Dan Penghargaan ......................................... 118

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 120

LAMPIRAN-LAMPIRAN

- Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa

- Revisi Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Langsa Tahun 2015

Halaman vi

IKHTISAR EKSEKUTIF

Tuntutan pelayanan publik ke arah yang lebih transparan, partisipasif dan

akuntabel merupakan isu aktual yang perlu mendapat respon dan Pemerintah

Kota.

Tuntutan ini bermuara dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan hak

dan kewajiban sebagai warga negara yang dipicu oleh meningkatnya pendidikan

masyarakat, serta semakin mandirinya media massa yang didukung oleh

kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang menembus sekat-sekat

kekuasaan.

Dalam rangka meningkatkan akses informasi, cakupan dan kualitas

pelayanan publik, masyarakat menuntut visi, misi dan program kerja Walikota dan

Wakil Walikota yang diatur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) sebagaimana amanat dari Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang kongkrit dan aplikatif dari

pemerintah sebagai acuan penilaian kinerja. Selanjutnya pada setiap awal tahun

anggaran, pemerintah juga dituntut untuk menyiapkan Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) dan Perjanjian Kinerja (PK) untuk SKPK yang pada setiap tahun

diharuskan mempertanggungjawabkan pelaksanaan rencana kerjanya. Untuk

merespon tuntutan masyarakat dan sesuai dengan Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, Pemerintah Kota Langsa diwajibkan menyiapkan semua dokumen

Halaman vii

yang berkaitan dengan akuntabilitas kinerja. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

ini merupakan salah satu dokumen pertanggungjawaban Akuntabilitas kinerja

mulai dari visi sampai dengan capaian target kinerja kegiatan.

Visi Pemerintah Kota Langsa “Mewujudkan Langsa Menjadi Kota

Berperadaban dan Islami”, sehingga pada tahun 2015 Kota Langsa akan

tumbuh menjadi Kota yang Berperadaban dan Islami, sebagaimana dijabarkan

dalam 10 (sepuluh) misi yang telah ditetapkan pada tahun 2012-2017.

Penjabaran/implementasi Misi tersebut di atas diarahkan pada

pencapaian tujuan lima tahunan. Pemerintah Kota Langsa telah menetapkan 10

(sepuluh) tujuan yang akan diwujudkan atau dihasilkan sampai tahun 2017 yang

secara bertahap diwujudkan melalui prioritas pembangunan.

Kondisi lima tahunan sebagaimana tergambar dalam rumusan tujuan,

akan diupayakan perwujudannya secara bertahap dalam sasaran tahunan. Untuk

ini Pemerintah Kota Langsa telah menetapkan 26 (dua puluh enam) sasaran yang

bersamaan dengan penetapan 97 (sembilan puluh tujuh) program.

Sesuai dengan data Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) maka

pencapaian sasaran kegiatan Pemerintah Kota Langsa tahun 2015 dapat

ditetapkan sebanyak 36 (tiga puluh enam) indikator. Indikator yang memiliki

pencapaian sasaran di atas 90% dengan predikat ”sangat baik” berjumlah 26 (dua

puluh enam) sasaran atau keseluruhan semua sasaran.

Halaman viii

Terlepas dari kendala dan keterbatasan yang ada, Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah Kota Langsa Tahun 2015 ini merupakan upaya maksimal

untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan rencana kinerja dengan harapan

dapat dipergunakan sebagai media informasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Kota Langsa dan umpan balik peningkatan kinerja di masa mendatang menuju

pemerintahan yang baik, bersih dan akuntabel.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tata kelola Pemerintahan yang baik, transparan dan akuntabel (good

governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan dalam rangka mencapai

tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu diperlukan

pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,

terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

dapat berlangsung secara berdaya guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas

dari korupsi , kolusi dan Nepotisme.

Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, akuntabel dan berorientasi

pada hasil merupakan harapan semua pihak. Berkenaan dengan harapan tersebut

diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan

pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan

bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun

2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pasal 22 Bupati

Walikota menyusun Laporan Kinerja tahunan Pemerintah/Kota dan Menyampaikan

kepada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi, dan Menteri Dalam Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 2

bulan tahun anggaran berakhir.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tersebut secara luas berfungsi sebagai

media/wahana pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaraan

pemerintahan, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Langsa Tahun

2015 ini secara garis besar berisi informasi mengenai rencana kinerja maupun

capaian kinerja selama tahun 2015.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Langsa Tahun 2015

mendasarkan pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut :

1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor XI/MPR/1998 tentang

Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan

Nepotisme;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ;

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2006 tentang

Pemerintahan Aceh;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 3

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja

Utama Di Lingkungan Instansi Pemerintah;

8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

9. Qanun Kota Langsa Nomor 3 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Kota Langsa Tahun 2012-2017;

10. Peraturan Walikota Langsa Nomor 6 Tahun 2015 tentang Penetapan Indikator

Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 - 2017;

11. Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Langsa Tahun Anggaran 2015 yang telah

direvisi dengan Revisi Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Langsa Tahun 2015;

B. Maksud dan Tujuan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Langsa Tahun 2015 ini merupakan

laporan pelaksanaan kinerja Tahun 2015 ini merupakan laporan pelaksanaan kinerja

tahun ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

periode Tahun 2012-2017.

Maksud penyusunan laporan kinerja instansi pemerintah Kota Langsa Tahun

2015 adalah untuk memberikan gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintahan

yang jelas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan dan sebagai wujud

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 4

pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pencapaian target sasaran dalam

kurun waktu Tahun Anggaran 2015 serta sebagai wujud akuntabilitas kinerja yang

dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan.

Sedangkan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota

Langsa Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengeluaran, evaluasi, dan

capaian kinerja Pemerintah Kota Langsa selama Tahun Anggaran 2015.

2. Sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya good

governance.

3. Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Kota Langsa Tahun 2015.

4. Hasil evaluasi yang berupa kritik dan saran diharapkan menjadi bahan acuan

untuk perbaikan dan peningkatan kinerja Pemerintah Kota Langsa di tahun

selanjutnya serta masa yang akan datang.

5. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Kota Langsa

dengan menerapkan asas transparansi sistematik dan accountable (dapat

dipertanggungjawabkan).

C. Permasalahan Utama (Strategic Issued)

Yang menjadi isu strategis pembangunan Kota Langsa selama Tahun 2015

adalah sebagai berikut :

1. Penegakan dan implementasi Syariat Islam belum optimal;

2. Tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa belum maksimal;

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 5

3. Belum tertatanya ruang kota serta pusat-pusat pasar dan perdagangan yang

tertib, bersih, indah, menarik, dan nyaman;

4. Pelayanan pendidikan berkualitas belum merata;

5. Belum optimalnya pelayanan publik;

6. Rendahnya kualitas pembangunan infrastruktur kota dan wilayah;

7. Rendahnya produktivitas UKM dan belum berkembangnya sentra-sentra

ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan, serta masih tingginya tingkat

kemiskinan;

8. Belum optimalnya penataan permukiman masyarakat dan lingkungan hidup

yang serasi dan lestari;

9. Masih rendahnya kapasitas Pemerintah Gampong dan pembinaan masyarakat;

dan

10. Kerentanan keberlanjutan perdamaian.

D. Gambaran Umum Daerah

1. Kondisi Geografis Daerah

Kota Langsa terbentuk secara definitif pada tanggal 21 Juni 2001,

berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2001. Kota yang terletak di pesisir

pantai timur Provinsi Aceh ini merupakan hasil pemekaran wilayah dari Kabupaten

Aceh Timur. Secara geografis, kedudukan Kota Langsa berada pada titik koordinat

antara 040 24’-35,68’-040 33 47’-0,3’ Lintang Utara (LU) dan 97053’ 14,59’-98004’

42,16’ Bujur Timur (BT).

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 6

Luas wilayah Kota Langsa mencapai 262,41 kilometer persegi (km2), atau

setara 0,46 persen dari luas wilayah Provinsi Aceh (57.365,57 km2). Secara

administratif, Kota Langsa terdiri dari 5 kecamatan, meliputi Langsa Kota, Langsa

Barat, Langsa Timur, Langsa Lama, dan Langsa Baro. Luas wilayah antar

kecamatan sangat bervariasi. Dari 5 kecamatan tersebut, Langsa Baro dan Langsa

Timur yang paling luas wilayahnya. Kedua kecamatan tersebut memiliki luas wilayah

hampir 58,13 persen dari keseluruhan luas wilayah Kota Langsa. Luas Kecamatan

Langsa Baro mencapai 77,50 km2 (29,53 persen) dan Kecamatan Langsa Timur

mencapai 75,04 km2 (28,60 persen). Luas kecamatan lainnya, meliputi Langsa Barat

59,95 km2 (22,85 persen), Langsa Lama 42,39 km2 (16,15 persen), dan Langsa Kota

7,53 km2 (2,87 persen).

Sebagai kota yang sedang tumbuh dan berkembang di Aceh, Kota Langsa

berbatasan langsung dengan 2 kabupaten, yaitu Aceh Timur dan Aceh Tamiang. Di

sebelah utara, Kota Langsa berbatasan dengan wilayah Kabupaten Aceh Timur dan

Selat Malaka, bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tamiang, dan

bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur, serta pada sisi selatan

berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Tamiang.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 7

Gambar 1.1

Peta Administratif Kota Langsa

Sumber : RTRW Kota Langsa Tahun 2012

Kedudukan Kota Langsa yang berada di lintas jalan nasional di wilayah

pantai Timur Aceh, merupakan suatu nilai strategis sebagai potensi sekaligus

peluang yang perlu dimanfaatkan secara optimal. Dalam posisi tersebut, Kota

Langsa semestinya dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi terbesar di wilayah

pantai timur Aceh, dengan memanfaatkan peluang strategis dari keberadaan daerah

hiterland di sekitarnya, terutama Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Tamiang.

Lebih lanjut lagi, posisi Kota Langsa yang relatif dekat dengan perbatasan

wilayah Sumatera Utara, memungkinkan kemitraan lintas daerah dalam menjalin

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 8

transaksi perdagangan, pariwisata, dan jasa. Karena itu, sebagai wujud upaya untuk

menjadikan Kota Langsa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan kota transit di

wilayah pantai timur Aceh, keberadaan berbagai infrastruktur maupun fasilitas

layanan pendukung sektor perdagangan, jasa dan pariwisata dinilai sangat layak

untuk dikembangkan. Karena dengan cara ini pula, fungsi keberadaan Kota Langsa

sebagai kota transit dapat memberikan manfaat dan efek pengganda (multiplier

effect) dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan

kesejahteraan warga Kota Langsa.

Gambar 1.2

Luas Wilayah Kota Langsa

Menurut Kecamatan

Sumber : Bappeda Kota Langsa

Dari sisi lain, letak geografis Kota Langsa yang dikelilingi Selat Malaka,

tepatnya pada bagian utara, merupakan potensi dan peluang yang sangat besar

untuk mewujudkan arus perputaran orang, barang dan jasa melalui jalur laut, baik

antar wilayah di pantai timur Aceh, pulau Sumatera dan pulau-pulau lain di

Indonesia, maupun kegiatan perdagangan internasional (ekspor-impor) dengan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 9

negara-negara lain, seperti Malaysia dan lainnya. Hal tersebut sangat

memungkinkan untuk diwujudkan, mengingat saat ini Kota Langsa telah memiliki

fasilitas pelabuhan laut Kuala Langsa, berikut dengan sejumlah infrastruktur

penunjang yang relatif cukup memadai.

Keberadaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan

Aceh juga diharapkan signifikan pengaruhnya dalam mendorong peningkatan

aktivitas pelabuhan Kuala Langsa yang sekaligus dapat berdampak positif bagi

percepatan pembangunan daerah Kota Langsa. Namun demikian, untuk mendorong

intensitas dari aktivitas ekonomi pelabuhan Kuala Langsa, juga dibutuhkan komitmen

pemerintah, termasuk dukungan serta keinginan yang sungguh-sungguh dari

pemerintah Aceh dan pemerintah pusat, terutama dalam hal yang terkait dengan

keberadaan regulasi serta berbagai bentuk kemudahan birokrasi lainnya, yang akan

mampu lebih merangsang peningkatan aktivitas ekonomi, dalam hal ini arus keluar

dan masuk barang dari dan ke pelabuhan Kuala Langsa. Hal tersebut pula yang

sekaligus dapat menjadi bagian dari upaya untuk mempersingkat mata rantai

pemasaran produk-produk hasil bumi dan alam dari wilayah Aceh ke luar daerah

bahkan luar negeri, yang akan berimplikasi langsung pada meningkatnya nilai

ekonomis (economics value) dari produk-produk hasil bumi yang dihasilkan dari

daerah ini.

Selain itu, perairan laut kawasan Selat Malaka yang mengelilingi Kota

Langsa di bagian utara, juga merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan sebagai

potensi sumberdaya kawasan pesisir di bidang kelautan dan perikanan dengan

berbagai kekayaan laut yang ada. Pemanfaatan potensi sektor perikanan, terutama

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 10

perikanan tangkap yang dikelola secara berkelanjutan (sustainable development),

dinilai dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir serta mendorong

perkembangan dan kemajuan wilayah kawasan pesisir daerah dalam jangka

menengah.

2. Penduduk

Keberadaan penduduk dalam suatu daerah merupakan aset pembangunan

jika dapat diberdayakan dengan baik dan optimal. Namun di satu sisi penduduk juga

dapat menjadi beban bagi daerah terutama bila dikaitkan dengan masalah sosial

seperti penyediaan lapangan pekerjaan, pengangguran, kemiskinan dan masalah

sosial lainnya.

Tabel 1.1

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut

Kecamatan di Kota Langsa Tahun 2015

Kecamatan Luas Wilayah

(km2) Jumlah

Penduduk Kepadatan Penduduk

1 2 3 4

Langsa Timur 78,23 14.421 184

Langsa Lama 45,05 28.124 624

Langsa Barat 48,78 32.368 664

Langsa Baro 61,68 44.095 715

Langsa Kota 6,09 38.003 6.240

Jumlah 239,83 157.011 598

Sumber : BPS Kota Langsa

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 11

Dengan luas wilayah yang mencapai 239,83 kilometer persegi (km2) dan

didiami oleh 157.011 orang, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kota

Langsa Tahun 2015 adalah sebanyak 598 orang per kilometer persegi. Kecamatan

yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Langsa Kota,

yaitu sebanyak 6.240 orang per kilometer persegi, sedangkan yang paling rendah

tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Langsa Timur, yakni sebanyak

184 orang per kilometer persegi.

Semakin padat suatu wilayah maka semakin besar perhatian yang

diperlukan dalam penyusunan kebijakan pembangunan. Jika dikaitkan dengan

masalah-masalah sosial dan lingkungan hidup, maka semakin padat suatu wilayah

semakin besar kemungkinan terjadinya kerawanan sosial dan dampaknya terhadap

lingkungan sekitarnya.

3. Pertumbuhan Ekonomi / PDRB

Struktur perekonomian suatu daerah merupakan gambaran tentang

komposisi perekonomian daerah yang terdiri atas sembilan sektor ekonomi. Struktur

ekonomi sekaligus menunjukkan tinggi rendahnya kontribusi atau peran seluruh

sektor ekonomi terhadap pembentukan PDRB pada daerah tertentu.

Sektor yang memegang peranan paling besar dalam pembentukkan PDRB di

Kota Langsa pada tahun 2015 adalah sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

sebesar 27,97 persen dari total PDRB Kota Langsa. Selanjutnya adalah sektor jasa

yang berperan sebesar 15,39 persen, sektor industri pengolahan itu sebesar 12,94

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 12

persen. Peranan masing-masing sektor terhadap perekonomian Kota Langsa

disajikan dalam Tabel di bawah ini :

Tabel 1.2

Tabel 1.4 Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha

No Kegiatan Ekonomi Laju Pertumbuhan Ekonomi

2012 2013 2014 2015

Primer

1. Pertanian 11,92 11,62 11,42 11,15

2. Pertambangan dan Penggalian 0,21 0,15 0,14 0,18

Sekunder

3. Industri Pengolahan 14,86 13,84 13,13 12,94

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,45 0,44 0,43 0,42

5. Bangunan 12,11 12,04 12,20 12,20

Tersier

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 25,80 26,18 26,38 27,97

7. Pengangkutan & Komunikasi 9,88 10,08 10,49 10,65

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan

9,02 9,42 9,95 9,10

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 13

9. Jasa-Jasa 15,76 16,23 15,87 15,39

JUMLAH 100 100 100 100

Sumber : BPS Kota Langsa

4. Ketenagakerjaan

Pengangguran adalah mereka yang termasuk dalam interval angkatan kerja

yang ingin dan mau mendapatkan pekerjaan tetapi tidak memperoleh pekerjaan. Di

daerah atau sektor manapun, baik tergolong daerah/sektor kaya maupun

daerah/sektor miskin dapat dipasti terdapat pengangguran.

Kondisi ketenagakerjaan di Langsa mengalami penurunan, dapat dilihat dari

TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) yang terus meningkat dari tahun 2013 yaitu

7,61 persen menjadi 11,74 persen di tahun 2015. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK) Langsa tahun 2015 juga mengalami penurunan dari dari 61,70 persen

menjadi 56,51 persen. Jika dibandingkan antara wilayah perdesaan dan perkotaan,

angka TPT perdesaan lebih kecil dari TPT perkotaan yang berarti persentase

pengangguran lebih sedikit di daerah perdesaan dibanding perkotaan. Seiring

dengan hal tersebut TPAK perkotaan lebih kecil dari TPAK perdesaan.

Ketika klasifikasi baku lapangan usaha dibagi menjadi pertanian, manufaktur

dan jasa (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 3 Sektor) jumlah penduduk 15

tahun ke atas yang bekerja mayoritas di bidang jasa yaitu sejumlah 46.503 jiwa

(78,68 persen), lalu di bidang manufaktur sejumlah 10.451 jiwa (17,67 persen)

Menurut status pekerjaan utama, penduduk di Langsa pada tahun 2015 yang

berusia 15 tahun ke atas yang bekerja paling banyak berstatus sebagai

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 14

buruh/karyawan/pegawai yaitu sebesar 34,61 persen. Selanjutnya adalah berstatus

berusaha sendiri sebesar 21,50 persen. Yang paling kecil adalah pekerja bebas di

non pertanian sebesar 2,57 persen dan pekerja bebas di pertanian sebesar 3,43

persen, paling sedikit di bidang pertanian sejumlah 2.183 jiwa atau 3,69 persen.

Namun demikian, sekecil apapun pengangguran tetap harus mendapatkan

perhatian dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara

merata dan berkeadilan. Jika kondisi tersebut tidak mendapatkan perhatian lebih

serius, dikhawatirkan akan dapat menimbulkan dampak sektor seperti ketimpangan

dalam pendapatan dan dampak sektor lainnya.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk perluasan kesempatan kerja

adalah dengan tetap mengupayakan proses produksi berbasis pada labour intensive

(padat karya) dan mengembangkan seluruh potensi yang belum tergarap secara

maksimal melalui ekstensifikasi, konstruksi, rehabilitasi, ekspansi usaha serta

menggalang pola kemitraan dengan berbagai unit ekonomi yang berkesesuaian

dengan menciptakan ketergantungan satu dengan yang lainnya, sehingga satu

dengan yang lainnya saling membutuhkan. Ketergantungan seperti ini akan

menciptakan backward dan foreward linkage baik dalam proses penggunaan input

maupun dalam proses pemanfaatan output, dari saling ketergantungan tersebut akan

dapat menciptakan peluang-peluang baru sehingga akan menyerap tenaga kerja

lebih.

5. Pendidikan

Peningkatan kualitas manusia sebagai sumber daya pembangunan dan

menjadi titik sentral pembangunan tidak terlepas dari peranan pendidikan. Merujuk

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 15

pada amanat UUD 1945 beserta amandemennya (pasal 31 ayat 2), maka melalui

jalur pendidikan pemerintah secara konsisten berupaya meningkatkan SDM

penduduk Indonesia. Program wajib belajar 6 tahun dan 9 tahun, Gerakan Nasional

Orang Tua Asuh, dan berbagai program pendukung lainnya adalah bagian dari

upaya pemerintah mempercepat peningkatan kualitas SDM, yang pada akhirnya

akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing di era globalisasi.Sebagai

salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat, pendidikan berperan

menjadi tolak ukur kualitas hidup masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan

suatu masyarakat, semakin baik kualitas sumber dayanya.

Maka itu Kota Langsa berupaya terus untuk meningkatkan kualitas dan

kuantitas sarana pendidikan di seluruh kecamatan untuk berbagai tingkat pendidikan.

Pada tahun 2015.

Tabel 1.3

Kuantitas Sarana Pendidikan di Seluruh Kecamatan

Tingkat Pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Siswa

1 2 3

SD 71 19.657

SLTP 26 10.627

SLTA 25 10.430

Sumber : BPS Kota Langsa

Jumlah SD/sederajat sebanyak 71 sekolah dengan jumlah siswa sebanyak

19.657 siswa. Untuk setingkat SMP terdapat 26 sekolah dengan jumlah siswa

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 16

sebanyak 10.627 siswa. Untuk setingkat SLTA terdapat 25 sekolah dengan jumlah

siswa sebanyak 10.430 siswa.

E. Struktur Organisasi

Struktur organisasi, kewenangan dan tugas dari unit-unit yang membantu

kelancaran pelaksanaan tugas-tugas kepala daerah yang terdiri dari Sekretariat

Daerah berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rincian

Tugas Pokok dan Fungsi Pejabat Struktural Dilingkungan Sekretariat Daerah dan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Pemerintah Kota Langsa, Dinas Daerah

berdasarkan Peraturan Walikota Langsa Nomor 8 Tahun 2009 tentang Rincian

Tugas pokok dan Fungsi Pejabat Struktural Dilingkungan Dinas-Dinas Pemerintah

Kota Langsa, Lembaga Teknis Daerah berdasarkan Peraturan Walikota Langsa

Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Pejabat Struktural

Dilingkungan Badan-Badan Pemerintah Kota Langsa & Peraturan Walikota Langsa

Nomor 11 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Pejabat Struktural

Dilingkungan Kantor-Kantor Pemerintah Kota Langsa, dan Kecamatan berdasarkan

Peraturan Walikota Langsa Nomor 12 tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok dan

Fungsi Pejabat Struktural Dilingkungan Kecamatan Pemerintah Kota Langsa.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 17

Gambar 1.3 Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kota Langsa

Sumber : Bagian Organisasi dan Kepegawaian Setda Kota Langsa

Sekretariat Daerah

Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah yang dipimpin

oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Walikota. Tugas Pokok Sekretariat Daerah adalah membantu Walikota

dalam melaksanakan tugas di bidang penyelenggaraan pemerintahan, administrasi,

organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administratif kepada

seluruh perangkat daerah.

Sementara itu, untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, fungsi dari

Sekretariat Daerah ini mencakup: pengkoordinasian perumusan kebijakan

Pemerintah Daerah, penyelenggaraan administrasi pemerintahan, pembangunan,

kemasyarakatan serta organisasi dan tata laksana, pengkoordinasian kegiatan

perangkat daerah dalam rangka penyelenggaraan tugas umum pemerintahan,

pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana pemerintahan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 18

daerah, pengembangan dan pelaksanaan pola kerja sama antar daerah dan/ atau

dengan pihak ketiga, dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari Sekretaris Daerah; Asisten

Pemerintahan Umum; Asisten Keistimewaan Aceh, Pembangunan dan Ekonomi;

Asisten Administrasi Umum; 3 (tiga) Staf Ahli Walikota dan 9 (Sembilan) Bagian

yaitu: Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik; Staf Ahli Bidang

Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan; Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan

SDM; Bagian Pemerintahan Umum; Bagian Hukum; Bagian Sosial dan

Kesejahteraan Rakyat; Bagian Administrasi Pembangunan; Bagian Keistimewaan

Aceh; Bagian Perekonomian; Bagian Umum; Bagian Organisasi dan Kepegawaian;

Bagian Hubungan Masyarakat.

Dinas Daerah

Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dinas Daerah ini melaksanakan tugas dan

fungsi operasional untuk bidang-bidang tertentu seperti : Dinas Pendidikan; Dinas

Kesehatan; Dinas Pekerjaan Umum; Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

Dinas Syari’at Islam; Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian; Dinas Sosial Tenaga

Kerja dan Mobilitas Penduduk; Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

Usaha Kecil Menengah; Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika; Dinas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 19

Pengelola Keuangan dan Aset; serta Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan

Pariwisata.

Lembaga Teknis Daerah

Lembaga Teknis Daerah merupakan badan/kantor yang dikepalai oleh

seorang Kepala Badan/Kepala Kantor sebagai unsur penunjang yang membantu

dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk bidang-bidang tertentu. Kepala

Badan/Kepala Kantor berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota

melalui Sekretaris Daerah. Beberapa lembaga teknis yang terdapat dalam

pemerintah Kota mencakup : Badan Pemberdayaan Masyarakat; Badan Lingkungan

Hidup, Kebersihan dan Pertamanan; Inspektorat; Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (BAPPEDA); Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan

(BKPP); RSUD Kota Langsa; Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD);

Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat; Badan

Kependudukan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan; Kantor Satpol

PP dan WH; Kantor Arsip dan Perpustakaan; Kantor Pelayanan dan Perizinan

Terpadu; Sekretariat KIP; Sekretariat Korpri; Majelis Adat Aceh; Majelis

Permusyawaratan Ulama; Majelis Pendidikan Daerah; serta Baitul Mal Kota.

Pemerintah Kecamatan

Pemerintah Kecamatan merupakan perangkat daerah yang dipimpin oleh

seorang camat yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota

melalui Sekretaris Daerah. Kota Langsa terdiri dari 5 (lima) Kecamatan dan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 20

Organisasi Kecamatan terdiri dari camat, sekretariat kecamatan, dan lima seksi yaitu:

Seksi Tata Pemerintahan, Seksi Pemberdayaan Masyarakat Mukim dan Gampong,

Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum, Seksi Pelayanan Umum, Seksi

Keistimewaan Aceh Dan Kesejahteraan Rakyat.

Pemerintah Kota Langsa dan seluruh perangkat di bawahnya berusaha

melaksanakan tugas dan kegiatan pemerintahan daerah maupun tugas-tugas

perbantuan dan tugas dekonsentrasi.

Tabel 1.4

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dilingkungan Pemerintah Kota Langsa

Tahun 2015

NO UNIT KERJA GOLONGAN JUMLAH I II III IV

1 Sekretariat Daerah - 1 30 15 46

2 Sekretariat DPRK - 20 20 4 44

3 Inspektorat - 6 33 11 50

4 Dinas Kesehatan - 4 56 5 65

5 Dinas Pendidikan - 12 45 62 119

6 Dinas Perhubungan, Komunikasi,

dan Informatika

- 17 27 3 47

7 Dinas Pekerjaan Umum - 37 47 4 88

8 Dinas Kependudukan dan Capil - 23 21 4 48

9 Dinas Syariat Islam - 1 17 4 22

10 Dinas Perindag, Koperasi dan

UKM

1 10 30 6 47

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 21

11 Dinas Kelautan, Perikanan, dan

Pertanian

- 25 62 7 94

12 Dinas Sosial, Naker, dan Mobduk 1 9 32 3 45

13 Dinas Pengelolaan Keuangan dan

Aset

1 26 64 5 96

14 Dinas Pemuda, Olah Raga,

Budaya, dan Pariwisata

- 1 32 6 39

15 Ruah Sakit Umum Daerah 16 123 339 47 525

16 Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

- 6 31 4 41

17 Badan Kepegawaian, Pendidikan,

dan Pelatihan

1 13 32 5 51

18 Badan Pemberdayaan Masyarakat 1 10 13 8 32

19 Badan Kesbangpol dan Linmas 1 10 17 6 34

20 Badan Kependudukan Keluarga

Berencana dan Pemberdayaan

Perempuan

- 14 27 6 47

21 Badan Lingkungan Hidup,

Kebersihan, dan Pertamanan

52 66 21 5 144

22 Badan Penanggulangan Bencana

Daerah

- 9 18 7 34

23 Kantor Perpustakaan, Arsip, dan

Dokumentasi

- 7 9 1 17

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 22

24 Kantor Satpol PP dan WH - 16 8 2 26

25 Kantor Pelayanan Perijinan

Terpadu

- 7 11 1 19

26 Sekretariat KORPRI - 1 2 - 3

27 Sekretariat KIP - 7 8 - 15

28 Sekretariat MPU 1 5 1 1 8

29 Sekretariat MPD - 1 1 2 4

30 Sekretariat MAA - 1 1 1 3

31 Sekretariat Baitul Mal - - 1 1 2

32 Kecamatan Langsa Barat 2 19 11 - 32

33 Kecamatan Langsa Timur 2 10 18 - 30

34 Kecamatan Langsa Kota 1 17 8 - 26

35 Kecamatan Langsa Lama - 18 15 1 34

36 Kecamatan Langsa Baro 2 15 11 1 29

37 Puskesmas Langsa Kota 1 40 64 2 107

38 Puskesmas Langsa Timur - 44 36 4 84

39 Puskesmas Langsa Baro - 17 65 4 86

40 Puskesmas Langsa Barat - 26 42 6 74

41 Puskesmas Langsa Lama - 32 37 3 72

42 TK - 10 23 24 57

43 SD 15 109 214 470 808

44 SLTP 5 39 289 215 548

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 23

45 SMU 1 14 218 102 335

46 SMK - 28 214 111 353

47 Dpb Kota Langsa - - 6 20 26

J U M L A H 104 926 2327 1199 4556

Sumber : BKPP Kota Langsa

F. Sistematika Penyajian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Langsa Tahun 2015 disajikan

dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud

dan tujuan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

Gambaran Singkat tentang Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Organisasi dan Personil Perangkat Daerah serta Sistematika

Penyusunan.

BAB II : Perencanaan Kinerja, menjelaskan ringkasan/ikhtisar Perjanjian

Kinerja Tahun 2015 yang mendasarkan pada dokumen

perencanaan.

BAB III : Akuntabilitas Kinerja, Menjelaskan capaian kinerja berdasarkan

hasil pengukuran kinerja tahun 2015. Diuraikan pula analisis capaian

kinerja yang meliputi : pembandingan antara target dan realisasi

kinerja tahun 2015 antara realisasi kinerja serta capaian kinerja

tahun 2015 dengan tahun 2013 dan tahun 2012, pembandingan

realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target 2017

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 24

berdasarkan dokumen RPJMD tahun 2012 sampai tahun 2017,

untuk beberapa indikator realisasi kinerja tahun 2015 dibandingkan

dengan Standar Nasional; Analisis keberhasilan/kegagalan,

hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-

langkah antisipatif yang diambil serta penyajian realisasi anggaran.

BAB IV : Penutup, menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja

organisasi dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Langsa

Tahun 2015 dan upaya kedepan untuk perbaikan dalam penerapan

sistem Akuntabilitas Kinerja.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab II Perencanaan Kinerja 25

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Merujuk pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah.

Pemerintah Kota Langsa melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis

dan merekonstruksi Indikator Kinerja Utama, sehingga dapat disajikan akuntabilitas

pencapaian sasaran strategis, perubahan ini sekaligus menindaklanjuti surat Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Nomor B/344/D.I.PANRB/2016 Tanggal 20 Januari 2015 tentang Hasil Evaluasi Atas

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015.

A. PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan

yang akan dicapai oleh Pemerintah Kota Langsa. Perjanjian kinerja ini

menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) / Unit Kerja dilingkungan Pemerintah Kota Langsa dalam suatu

tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.

Tujuan umum disusunnya Perjanjian Kinerja yaitu dalam rangka Intensiikasi

pencegahan korupsi, Peningkatan kualitas pelayanan publik, Percepatan untuk

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab II Perencanaan Kinerja 26

mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel

Namun demikian, ruang lingkup ini lebih di utamakan terhadap berbagai program

utama organisasi, yaitu program-program yang dapat menggambarkan keberadaan

organisasi serta menggambarkan isu strategik yang sedang dihadapi organisasi.

Untuk itu, penyusunan Perencanaan Kinerja Pemerintah Kota Langsa Tahun

2015 merupakan sasaran dan target kinerja yang sepenuhnya mengacu pada Qanun

Kota Langsa Nomor 3 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Kota Langsa Tahun 2012-2017 dan Peraturan Walikota Langsa Nomor 6

Tahun 2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa

Tahun 2012 – 2017.

Target Kinerja tersebut merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai

selama tahun 2015. Target Kinerja pada tingkat sasaran strategis akan dijadikan tolok

ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian visi misi

dan akan menjadi komitmen bagi Pemerintah Kota Langsa untuk mencapainya dalam

Tahun 2015.

1. Pernyataan Visi

Sesuai amanah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa visi dan misi dari Kepala Daerah/Wakil

Kepala Daerah terpilih, dalam hal ini Walikota dan Wakil Walikota Langsa terpilih

melalui Pemilukada Kota Tahun 2012, ditetapkan menjadi dasar visi dan misi

pembangunan kota periode 2012-2017. Atas dasar tersebut, dengan mengedepankan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab II Perencanaan Kinerja 27

penyelenggaraan pemerintahan yang amanah, Pemerintah Kota menetapkan visi

pembangunan kota tahun 2012-2017 sebagai berikut :

“Mewujudkan Langsa Menjadi Kota Berperadaban dan Islami”

Kata-kata yang dirangkai menjadi kalimat visi di atas memiliki kandungan arti

atau makna sebagai berikut:

Kota Berperadaban bermakna sebagai sebuah kota yang memiliki jati diri,

harga diri, berbudaya, dan mandiri dalam upaya mencapai kemakmuran masyarakat

Kota Langsa, berlandaskan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa,

ekonomi lokal yang tangguh, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK).

Sementara itu, Kota yang islami memiliki arti sebuah kota yang dihuni

masyarakatnya yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak

karimah dengan melaksanakan kewajiban sesuai Syariat Islam serta senantiasa

memelihara hubungan yang harmonis antar ummat beragama.

Beberapa asumsi penting yang harus dipenuhi agar visi yang ditetapkan

dapat diwujudkan antaranya adalah :

a. Terciptanya keberlanjutan perdamaian di Aceh secara keseluruhan, termasuk di

Kota Langsa, selama terciptanya kondisi keamanan dan ketertiban dalam

masyarakat;

b. Kestabilan makro ekonomi serta kondusifnya kondisi sosial dan politik secara

nasional;

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab II Perencanaan Kinerja 28

c. Tersedianya anggaran pembangunan daerah yang memadai setiap tahun serta

difokuskan pada program pembangunan prioritas; dan

d. Dukungan dan partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat Kota Langsa,

termasuk jajaran eksekutif dan legislatif, maupun kalangan dunia usaha

(swasta).

2. Pernyataan Misi

Sejalan dengan Misi dari Walikota dan Wakil Walikota terpilih dalam

Pemilukada kota tahun 2012, ditetapkan beberapa misi pembangunan dalam jangka

menengah kedepan sebagai berikut:

a. Menegakkan dan menjalankan Syariat Islam secara kaffah;

b. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, amanah, demokratis,

berkeadilan, transparan, dan akuntabel;

c. Mewujudkan penataan ruang kota serta pusat-pusat pasar dan perdagangan

yang tertib dan BERIMAN (bersih, indah, menarik, dan nyaman);

d. Mewujudkan kualitas dan pemerataan pelayanan pendidikan serta ketahanan

budaya daerah;

e. Mewujudkan pelayanan public yang berkualitas;

f. Mewujudkan pembangunan infrastruktur berkualitas guna mendorong

percepatan pengembangan kota dan wilayah;

g. Mendorong peningkatan UMKM dan membangun sentra-sentra ekonomi yang

berbasis ekonomi kerakyatan;

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab II Perencanaan Kinerja 29

h. Mewujudkan permukiman masyarakat yang layak huni dan menata lingkungan

hidup yang serasi dan lestari;

i. Menguatkan kapasitas pemerintah gampong dalam penyelenggaraan

pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat; dan

j. Mewujudkan keamanan dan ketertiban serta keberlanjutan perdamaian sesuai

Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA).

3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan pembangunan Kota Langsa selama 2012-2017 ditetapkan

berdasarkan 10 (sepuluh) misi pembangunan yang telah diuraikan sebelumnya.

Selanjutnya, sasaran pembangunan Kota Langsa ditetapkan sesuai dengan masing-

masing tujuan pembangunan. Keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran

pembangunan secara rinci diuraikan pada tabel berikut :

Tabel 2.1

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran

Visi : Mewujudkan Langsa Menjadi Kota Berperadaban dan Islami

Misi Tujuan Sasaran Misi 1 : Menegakkan dan menjalankan Syariat Islam secara kaffah

Melaksanakan Syariat Islam secara kaffah dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat

Berkurangnya kegiatan-kegiatan asusila dan amoral lainnya yang tidak sesuai dengan ajaran islam

Meningkatnya peran dan fungsi ulama dalam pemberdayaan ummat dan pengayom dalam kehidupan keagamaan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab II Perencanaan Kinerja 30

Misi 2 : Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, amanah, demokratis, berkeadilan, transparan, dan akuntabel

Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas, bersih dan berwibawa (good governance)

Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas, amanah, bersih, dan berwibawa (LKIP Pemerintah Kota Langsa dari C menjadi B, serta Indeks Kepuasan Masyarakat)

Meningkatnya aparatur yang beretos kerja tinggi, professional, dan disiplin dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan daerah

Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah dan sistem pelaporan keuangan pemerintahan yang akuntabel, transparan, dan profesional (perolehan WTP)

Ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan (RPJPD, RTRW, RPJMD, RKPD)

Meningkatnya kemandirian daerah dan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam struktur penerimaan daerah (kemampuan keuangan daerah dari rendah menjadi tinggi)

Misi 3 :

Mewujudkan penataan ruang kota serta pusat-pusat pasar dan perdagangan yang tertib dan BERIMAN (Bersih, Indah, Menarik, dan Nyaman)

Menciptakan tata ruang kota serta pengembangan pusat pasar dan perdagangan yang BERIMAN (bersih, indah, menarik, dan nyaman)

Meningkatnya pembangunan perkotaan yang memperhatikan pengelolaan lingkungan dan berwawasan mitigasi bencana

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab II Perencanaan Kinerja 31

Meningkatnya pengembangan pusat pasar dan perdagangan yang BERIMAN (bersih, indah, menarik, dan nyaman)

Misi 4 : Mewujudkan kualitas dan pemerataan pelayanan pendidikan serta ketahanan budaya daerah;

Meningkatnya sumber daya manusia (SDM) Kota Langsa yang berkualitas dan berdaya saing serta menguatkan ketahanan budaya daerah guna mendorong percepatan pembangunan;

Meningkatnya kualitas dan pemerataan pelayanan pendidikan (rata-rata lama sekolah dari 10,43 tahun menjadi 11,07 tahun)

Meningkatnya kualifikasi dan kompetensi guru serta tenaga kependidikan dalam mendorong peningkatan pelayanan pendidikan berkualitas (persentase guru yang memenuhi kualifikasi SI/D-IV dari 71,16% menjadi 90,79%)

Berkembangnya budaya daerah dan kearifan lokal yang mendukung pembangunan daerah

Misi 5 : Mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas

Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mewujudkan Kota Langsa yang berperadaban;

Meningkatnya pelayanan kesehatan berkualitas dan terjangkau (angka harapan hidup 68,75 tahun menjadi 68,88 tahun)

Meningkatnya pelayanan administrasi publik yang baik dan cepat (pengurusan izin 7 hari)

Misi 6 : Mewujudkan pembangunan infrastruktur berkualitas guna mendorong percepatan

Meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur guna mendorong percepatan

Meningkatnya pembangunan infrastruktur pelayanan public perkotaan dan wilayah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab II Perencanaan Kinerja 32

pengembangan kota dan wilayah;

pengembangan kota dan wilayah;

yang berkualitas;

Meningkatnya sarana dan prasarana pelabuhan Kuala Langsa yang memadai dalam mendukung aktivitas perdagangan ekspor dan impor;

Meningkatnya distribusi air bersih yang memadai dalam upaya pemerataan distribusi air bersih bagi masyarakat

Meningkatnya pelayanan jasa transportasi yang efisien, ekonomi, dan aman.

Misi 7 : Mendorong peningkatan UMKM dan membangun sentra-sentra ekonomi yang berbasis ekonomi kerakyatan;

Menguatkan kapasitas UMKM dan membangun ekonomi kerakyatan berlandaskan potensi sumber daya ekonomi lokal;

Meningkatnya kapasitas koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mendorong peningkatan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi kota;

Meningkatnya kapasitas produksi perikanan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan;

Meningkatnya produktivitas komoditas unggulan perkebunan berbasis sumber daya lokal dan mendukung pengembangan perrdagangan ekspor;

Meningkatnya pemanfaatan sumber daya pesisir dan kelautan yang ramah lingkungan dan berbasis pembangunan berkelanjutan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab II Perencanaan Kinerja 33

Meningkatnya kapasitas produksi dan produktivitas pertanian dalam rangka mendukung kebutuhan pangan

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi (4,75% menjadi 4,87%)

Misi 8 : Mewujudkan pemukiman masyarakat yang layak huni dan menata lingkungan hidup yang serasi dan lestari;

Menciptakan permukiman masyarakat layak huni dan penataan lingkungan yang serasi dan harmonis

Meningkatnya lingkungan permukiman yang berkualitas dalam upaya menciptakan kota tanpa permukiman kumuh

Meningkatnya kualitas kinerja cakupan pelayanan limbah, dan persampahan (penanganan sampah 14% menjadi 75%)

Misi 9 :

Menguatkan kapasitas pemerintah gampong dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat

Mewujudkan kapasitas lembaga pemerintah gampong yang kuat dalam penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat

Menguatnya kapasitas dan atat kelola kepemerintahan gampong yang baik dalam pelaksanaan pembangunan

Meningkatnya peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan (partisipasi perempuan di lembaga pemerintah sebesar 63,38%)

Misi 10 : Mewujudkan keamanan dan ketertiban serta keberlanjutan perdamaian sesuai Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)

Menciptakan keamanan dan ketertiban serta keterlibatan masyarakat dalam rangka keberlanjutan perdamaian sesuai dengan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)

Meningkatnya kondisi daerah yang aman dan kondusif serta keberlanjutan perdamaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab II Perencanaan Kinerja 34

Meningkatnya kualitas demokrasi dan politik menuju masyarakat yang berkeadilan, tertib, aman, dan bermartabat

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

Perjanjian Kinerja Tahun 2015 disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun Perjanjian

Kinerja Pemerintah Kota Langsa Tahun 2015 sebagai berikut:

Tabel 2.2

Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Visi :

“Mewujudkan Langsa Menjadi Kota Berperadaban dan Islami”

No Misi No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Menegakkan dan Menjalankan Syariat Islam Secara Kaffah

1. Berkurangnya Kegiatan-Kegiatan Asusila Dan Amoral Lainnya Yang Tidak Sesuai Dengan Ajaran Islam

Jumlah Pembinaan Pelaksanaan Syariat Islam

575 Kasus

2. Mewujudkan Pemerintahan Yang Bersih dan Berwibawa, Amanah, Demokratis, Berkeadilan, Transparan Dan Akuntabel

2. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas, amanah, bersih, dan berwibawa (good governance)

Persentase Temuan BPK RI Yang di Tindak Lanjuti

80 %

Predikat Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota

B

3. Meningkatnya Aparatur Yang Beretos Kerja Tinggi, Profesional Dan Disiplin Dalam Pelaksanaan Tugas-Tugas Pemerintahan Dan Pembangunan Daerah

Presentase Penurunan Kasus-Kasus Pelanggaran Disiplin Aparatur

90 %

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab II Perencanaan Kinerja 35

Persentase PNS Kota Langsa Yang Berkualifikasi S.2

75 %

4. Meningkatnya Pengelolahan Keuangan Daerah Sistem Pelaporan Keuangan Pemerintahan Yang Akuntabel, Transparan Dan Profesional

Opini WTP dari BPK RI WTP

5. Ketersediaanya Dokumen Perencanaan Pembangunan

Jumlah Dokumen Perencanaan Pembangunan

5 Dokumen

6. Meningkatnya Kemandirian Daerah Dan Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Struktur Penerimaan Daerah

Persentase Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah

100 %

Derajat Kemandirian Daerah 75 %

3. Mewujudkan Penataan Ruang Kota Serta Pusat-Pusat Pasar Perdagangan Yang Tertib Dan Beriman (Bersih, Indah, Menarik dan Nyaman)

1. Meningkatnya Pembangunan Perkotaan Yang Memperhatikan Pengelolahan Lingkungan Dan Berwawasan Mitigasi Bencana

Persentase Luas Ruang Terbuka Hijau

20 %

Persentase Panjang Jalan Kota Dalam Kondisi Baik

85,21 %

2. Meningkatnya pengembangan pusat pasar dan perdagangan yang BERIMAN (Bersih, Indah, Menarik, dan Nyaman)

Persentase Pasar Kecamatan Yang Memenuhi kriteria Beriman

100 %

4. Mewujudkan Kualitas Dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan Serta Ketahana Budaya Daerah

1. Meningkatnya Kualitas Dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan

Angka Rata-Rata Lama Sekolah 10,65 %

2. Meningkatnya Kualifikasi Dan Kompotensi Guru Serta Tenaga Kependidikan Dalam Mendorong Peningkatan Pelayanan Pendidikan Berkualitas

Persentase Guru Yang Memenuhi Kualifikasi SI

99 %

3. Berkembangnya Budaya Daerah Dan Kearifan Lokal Yang Mendukung Pembangunan Daerah

Presentase jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan

85 %

5. Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Berkualitas

1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Berkualitas Dan Terjangkau

Usia Harapan Hidup 68 Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab II Perencanaan Kinerja 36

Persentase Kompllikasi Kebidanan Yang Mendapat Penanganan Definitif Dari Satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

80 %

Persentase Ibu Bersalin Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Di Suatu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu

90 %

Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Di Sarana Pelayanan Kesehatan Di Satu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu

100 %

2. Meningkatnya pelayanan administrasi publik yang baik dan cepat

Presentase Jumlah Izin Usaha Yang Diterbitkan

2.377 izin

Persentase Lama Proses Perijinan

3 Hari

6.

Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berkualitas Guna Mendorong Percepatan Pengembangan Kota Dan wilayah

1. Meningkatnya Kualitas Pembangunan Infrasruktur Pelayanan Publik Perkotaan Dan Wilayah Yang Berkualitas

Persentase ketersediaan Puskesmas Pembantu

100 %

2. Meningkatnya sarana dan prasarana yang memadai dalam mendukung aktivitas perdagangan ekspor dan impor

Jumlah Pelabuhan Laut 1 Pelabuhan

3. Meningkatnya Distribusi Air Bersih Yang Memadai Dalam Upaya Pemerataan Distribusi Air Bersih Bagi Masyarakat

Persentase Jumlah Rumah Tangga Pengguna Air Bersih

100 %

4. Meningkatnya Pelayaanan Jasa Transportasi Yang Efisien Dan Ekonomis Dan Aman

Jumlah Orang Yang Terangkut Angkutan Umum

2.000.000 Orang

Persentase Jumlah Kendaraan Angkutan Umum Yang Di Uji Dalam Tahun Berjalan

77,03 %

7. Mendorong Peningkatan UMKM Dan Membangun Sentral-Sentral Ekonomi Yang Berbasis Ekonomi Kerakyatan

1. Meningkatnya kapasitas koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam mendorong peningkatan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi

Persentase Koperasi Aktif 28 %

2. Meningkatnya kapasitas produksi perikanan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan

Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

4,14

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab II Perencanaan Kinerja 37

3. Meningkatnya produktivitas komoditas unggulan perkebunan berbasis sumber daya lokal dan mendukung pengembangan perdagangan ekspor

Produksi tanaman padi/bahan pangan utama lainnya (ton)

11.900 Ton

4. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)

Rp. 6.754.321,7

8. Mewujudkan Permukiman Masyarakat Yang Layak Huni Dan Menata Lingkungan Hidup Serasi Dan Lestari

1. Meningkatnya lingkungan permukiman yang berkualitas dalam upaya menciptakan kota tanpa permukiman kumuh

Persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan

0,30 %

2. Meningkatnya Kualitas kinerja cakupan pelayanan limbah dan persampahan

Persentase Volume sampah yang ditangani (m3)

95 %

9.

Menguatkan Kapasitas Pemerintah Gampong Dalam Penyelenggaraan Pemerintah, Pelaksana Pembangunan Dan Pembinaan Masyarakat

1. Menguatnya kapasitas dan tata kelola kepemerintahan gampong yang baik dalam pelaksanaan pembangunan

Peningkatan Penguatan kapasitas aparatur pemerintahan gampong

132 Orang

2. Meningkatnya peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan

Persentase Pekerja perempuan di lembaga pemerintah

89,23 %

Persentase Pekerja perempuan di lembaga swasta

89,23 %

10. Mewujudkan Keamanan Dan Ketertiban Serta Keberlanjutan Perdamaian

1. Meningkatnya kondisi Daerah yang aman dan kondusif serta keberlanjutan perdamaian

Presentase penyelesaian kasus pelanggaran Ketertiban, ketentraman dan keindahan (K3)

99 %

Jumlah Anggaran tahun 2015 Rp. 870,341,493,208,69

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 38

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran Kinerja Pemerintah Kota Langsa dilakukan untuk dapat melihat

sejauh mana tercapainya hasil yang diharapkan, yang telah dirumuskan dalam

RPJMD dan Perjanjian Kinerja Tahun 2015, Pengakuran Kinerja dilakukan dengan

menggunakan Indikator Kinerja yang ditetapkan Dalam Indikator Kinerja Utama

Pemerintah Kota Langsa.

A. Capaian kinerja Pemerintah Kota Langsa

Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2015 merupakan bagian dari

penyelenggaraan Akuntabilitas Kinerja Tahunan Pemerintah Kota Langsa sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu dengan cara membandingkan antara

realisasi capaian indikator kinerja dengan target indikator kinerja sasaran yang telah

ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Langsa Tahun 2015 dan Menitik

Beratkan Pada Pengukuran Pencapaian Tujuan dan Sasaran Strategis, Pemerintah

Kota Langsa Telah Menyempurnakan Rumusan Sasaran Strategis dan Indikator

Kinerja Utama (IKU).

Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran strategis Meliputi Identifikasi atas

Realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Membandingkan dengan Targetnya.

Analisis Lebih Mendalam Dilakukan Terutama Terhadap Capaian Target Untuk

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 39

Mengenali Faktor-Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Sebagai Bahan

Penetapan Strategis Peningkatan Kinerja di Tahun 2015 dan Atau Tahun - Tahun

Selanjutnya.

Berikut ini secara Ringkas Disajikan Capaian Kinerja Pemeritah Kota Langsa

Sebagaimana Terlihat Pada Tabel 3.1 Berikut ini.

SasaranStrategis IndikatorKinerja Target Realisasi %Capaian

1. Berkurangnya kegiatan-kegiatan asusila dan amoral lainnya yang tidak sesuai dengan ajaran syariat islam

1. Jumlah Pembinaan Pelaksanaan Syariat Islam

575 Kasus 575 Kasus 100%

2. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas, amanah, bersih, dan berwibawa (good governance)

1. Persentase Temuan BPK RI Yang di Tindak Lanjuti

80% 79,52% 99,40%

2. Predikat Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota

B C C

3. Meningkatnya aparatur yang beretos kerja tinggi, profesional dan disiplin dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan daerah

1. Presentase Penurunan Kasus-Kasus Pelanggaran Disiplin Aparatur

90% 88,89% 98,77%

2.

Persentase PNS Kota Langsa Yang

Berkualifikasi S.1

75% 75% 100%

Tabel 3.1: Capaian Kinerja Tahun 2015

VISI

けげMENJADIKAN LANGSA MENJADI KOTA YANG BE‘PE‘ADABAN DAN ISLAMI

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 40

4. Meningkatnya Pengelolahan keuangan daerah sistem pelaporan keuangan pemerintahan yang akuntabel, transparan dan Profesional

1. Opini WTP dari BPK RI WTP Proses Audit -

5. Ketersediaanya dokumen perencanaan pembangunan

1. Jumlah Dokumen Perencanaan Pembangunan

5 Dokumen 5 Dokumen 100%

6. Meningkatnya kemandirian daerah dan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam struktur penerimaan daerah

1 Persentase Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah

100% 94,81% 94,81%

2. Derajat Kemandirian Daerah 75% 75% 100%

7. Meningkatnya pembangunan perkotaan yang memperhatikan pengelolahan lingkungan dan berwawasan mitigasi bencana

1. Persentase Luas Ruang Terbuka Hijau

20% 14,88% 74,40%

2. Persentase panjang jalan kota dalam kondisi baik

85,21% 82,28% 96,56%

8. Meningkatnya pengembangan pusat pasar dan perdagangan yang BERIMAN (Bersih, Indah, Menarik, dan Nyaman)

1. Persentase Pasar Kecamatan Yang Memenuhi kriteria Beriman

100% 100% 100%

9. Meningkatnya kualitas dan pemerataan pelayanan pendidikan

1. Angka Rata-rata Lama Sekolah 10,65% 10.59% 99,44%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 41

10. Meningkatnya kualifikasi dan kompotensi guru serta tenaga kependidikan dalam mendorong peningkatan pelayanan pendidikan berkualitas

1. Persentase Guru yang memenuhi kualifiksai SI/D-IV

99% 89,42% 90,32%

11. Berkembangnya Budaya daerah dan kearifan lokal yang mendukung pembangunan daerah

1. Persentase Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya Yang Dilestarikan

85% 83,22% 97,91%

12. Meningkatnya Pelayanan kesehatan berkualitas dan terjangkau

1. Usia Harapan Hidup 68 Tahun 68 Tahun 100%

2.

Persentase kompllikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitif dari satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

80% 100% 125%

3.

Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

90% 87% 96,66%

4.

Persentase balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana pelay. Kes. Di satu wil. kerja pada kurun waktu tertentu

100% 100% 100%

13. Meningkatnya pelayanan administrasi publik yang baik dan cepat

1. Jumlah Izin Usaha Yang Diterbitkan

2.377 Izin 2.258 Izin 95%

2. Rata-rata Lama Proses Perijinan 3 Hari 3 Hari 100%

14. Meningkatnya pembangunan infrasruktur pelayana publik perkotaan dan wilayah yang berkualitas

1. Persentase Ketersediaan Puskesmas Pembantu

100% 100% 100%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 42

15. Meningkatnya sarana dan prasarana yang memadai dalam mendukung aktivitas perdagangan ekspor dan impor

1. Jumlah Pelabuhan Laut 1 Pelabuhan 1 Pelabuhan 100%

16. Meningkatnya Distribusi

air bersih yang

memadai dalam upaya

pemerataan distribusi

air bersih bagi

masyarakat

1. Persentase Jumlah Rumah Tangga Pengguna Air Bersih

100% 96,17% 96,17%

17. Meningkatnya

Pelayaanan jasa

transportasi yang

efisien dan ekonomis

dan aman

1. Jumlah Orang Yang Terangkut Angkutan Umum

2.000.000 Orang

2.015.000 Orang

101%

2. Persentase Jumlah Kendaraan Angkutan Umum Yang Di Uji Dalam Tahun Berjalan

77,03% 78,22% 98%

18. Meningkatnya kapasitas

koperasi dan usaha

mikro,kecil dan

menengah (UMKM)

dalam mendorong

peningkatan lapangan

kerja dan pertumbuhan

ekonomi

1. Persentase koperasi aktif 28% 28% 100%

19. Meningkatnya kapasitas

produksi perikanan

dalam upaya

meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat nelayan

1.

Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

4,14 3.42 82,61%

20. Meningkatnya

produktivitas komoditas

unggulan perkebunan

berbasis sumber daya

lokal dan mendukung

pengembangan

perdagangan ekspor

1. Produksi tanaman padi/bahan pangan utama lainnya (ton)

11.900 Ton 11.850 Ton 99,58%

21. Meningkatnya

pertumbuhan ekonomi 1.

Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)

Rp.6.754.321.79 Rp.6.721.521.33 99,51%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 43

B. Evaluasi dan Analisi Capaian Kinerja

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja di atas dilakukan evaluasi dan analisis

pencapaian kinerja guna memberikan informasi yang lebih transparan mengenai

sebab- sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang telah ditargetkan hingga

akhir tahun 2015 yang merupakan tahun ke tiga RPJMD 2012-2017.

Pemerintah Kota Langsa secara bertahap dan konsisten telah berupaya untuk

mewujudkan misi dan tujuannya melalui 26 (dua puluh enam) sasaran strategis dan

36 (tiga puluh enam) indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam IKU

Pemerintah Kota Langsa sebagaimana tertuang dalam Peraturan Walikota Nomor : 6

22. Meningkatnya

lingkungan permukiman

yang berkualitas dalam

upaya menciptakan

kota tanpa permukiman

kumuh

1. Persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan.

0,30% 0.29% 96,67%

23. Meningkatnya Kualitas

kinerja cakupan

pelayanan limbah dan

persampahan

1. Persentase Volume sampah yang ditangani (m3)

95% 95% 100%

24. Menguatnya kapasitas

dan tata kelola

kepemerintahan

gampong yang baik

dalam pelaksanaan

pembangunan

1. Penguatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Gampong

132 Orang 132 Orang 100%

25 Meningkatnya peran

serta dan kesetaraan

gender dalam

pembangunan

1. Persentase Pekerja perempuan di lembaga pemerintah

89,23% 89,23% 100%

2. Persentase Pekerja perempuan di lembaga swasta

22,35% 22,35% 100%

26. Meningkatnya kondisi

Daerah yang aman dan

kondusif serta

keberlanjutan

perdamaian

1. Presentase penyelesaian kasus pelanggaran Ketertiban, ketentraman dan keindahan (K3)

99% 99,94% 101%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 44

Tahun 2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa

Tahun 2012 - 2017 maupun Revisi Penetapan Kinerja Tahun 2015 Pemerintah Kota

Langsa.

Adapun evaluasi dan analisis tingkat pencapaian kinerja dari 26 (dua puluh

enam) sasaran strategis Pemerintah Kota Langsa pada Tahun 2015 tersebut adalah

sebagai berikut :

Sasaran Strategis 1

Berkurangnya kegiatan-kegiatan asusila

dan amoral lainnya yang tidak sesuai

dengan ajaran Islam

Sasaran strategis 1 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi pertama

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ” Berkurangnya kegiatan-kegiatan asusila dan amoral lainnya yang

tidak sesuai dengan ajaran Islam”. dan untuk mencapai tujuan ” Melaksanakan

Syariat Islam secara kaffah dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat”.

Secara umum manfaat yang diharapkan dari sasaran ini adalah terjadinya

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 45

pengurangan kegiatan-kegiatan asusila dan amoral lainnya yang tidak sesuai

dengan ajaran islam Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Dinas Syariat

Islam Kota Langsa Untuk mengukur sasaran pertama ini terdapat 1 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.2 di bawah ini:

Tabel 3.2

Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 1

Berkurangnya kegiatan-kegiatan asusila dan amoral lainnya yang

tidak sesuai dengan ajaran Islam

No INDIKATOR

REALISASI TAHUN 2015 Target

2013 2014 TARGET REALISASI

% CAPAIAN

2017

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Pembinaan

Pelaksanaan Syariat Islam

645 Kasus

632 Kasus

575 Kasus

575 Kasus

100%

550 kasus

Sumber data Dinas Syariat Islam Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran pertama ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jumlah Pembinaan Pelaksanaan Syariat Islam

Jumlah Pembinaan Pelaksanaan Syariat Islam di Kota

Langsa Mengalami Penurunan di tahun 2015 menjadi

575 Kasus yang diberi Pembinaan Oleh Pemerintah Kota

Langsa Melalui Dinas Syariat Islam Kota Langsa , Hal ini

Berdampak Baik Di karenakan Masyarakat sudah

mengerti akan pentingnya pelaksanaan syariat islam,

dan Keseriusan Pemerintah Kota Langsa Melalui Dinas

Syariat Islam Dalam Menegakan Syariat Islam di

Pemerintah Kota Langsa.

Berdasarkan qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014 Tentang hukum Jinayat hukuman yang

diberikan kepada pelaku adalah hukuman cambuk atau denda tergantung dari tingkat

kesalahan paling ringan sepuluh kali atau denda 100 gram emas atau penjara 10 bulan dan

paling berat adalah 150 kali atau denda 1.500 gram emas atau penjara 150 bulan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 46

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Kelancaran dalam berkoordinasi dengan pihak terkait.

b. Tersedianya informasi tentang Qanun Syari'at Islam melalui kegiatan

sosialisasi, melalui baliho, dan himbauan kepada masyarakat sehingga

kesadaran hukum masyarakat dalam menjalankan syariat islam semakin

meningkat

c. Dukungan dari semua pihak dalam pelaksanaan Syari'at Islam.

d. Tersedianya sumber daya manusia yang berkompeten

Namun demikian masih juga terdapat beberapa hambatan sehingga masih

terdapat pelanggaran syariat islam

Hambatan dan masalah sasaran ini :

a. Kurangnya kesiapan generasi muda dalam melaksanakan syariat islam

secara kaffah akibat pengaruh dari media sosial.

b. Masuknya pendatang ke Kota Langsa yang belum memahami adat istiadat

masyarakat setempat.

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Pelaksanaan penyelesaian kasus pelanggaran qanun syari'at islam harus

terus dilakukan

b. Menerbitkan qanun syari'at islam sesuai kebutuhan masyarakat, seperti qanun

tentang pemberlakuan jam malam bagi pelajar dan anak usia sekolah dan

qanun tentang pedoman penyelenggaraan hiburan.

c. Menyarankan kepada perangkat gampong untuk membuat reusam gampong

tentang syari'at islam.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 47

d. Melakukan pembinaan kepada masyarakat melalui pelaksanaan razia secara

terus menerus.

Sasaran strategis 2 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kedua

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ” Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas,

amanah, bersih, dan berwibawa (good governance)”. dan untuk mencapai tujuan

”Mewujudkan penyelengaraan pemerintahan yang berkualitas, bersih dan

berwibawa (good govermance)”Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh

Inspektorat Kota Langsa Dan Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat

Daerah Kota Langsa Untuk mengukur sasaran kedua ini terdapat 2 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.4 di bawah ini:

Sasaran Strategis 2

Meningkatnya penyelenggaraan

pemerintahan yang berkualitas, amanah,

bersih, dan berwibawa (good governance)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 48

Tabel 3.4

Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 2

Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas, amanah, bersih, dan

berwibawa (good governance)

No INDIKATOR

REALISASI TAHUN 2015

TARGET 2017

2013 2014 TARGET REALISASI

% CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Persentase Temuan BPK

RI Yang di Tindak Lanjuti 69,14% 80,38% 80% 79,52% 99,40% 90%

2.

Predikat Nilai Akuntabilitas

Kinerja Pemerintah Kota

C

C

B

C

C

B

Sumber data Inspektorat dan Bagian Organisasi dan Kepegawaian sekretariat kota Langsa

Dari tabel di atas, pada sasaran kedua ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Persentase Temuan BPK RI Yang ditindak lanjuti

Pemantauan tindak lanjut temuan BPK RI yang

dilakukan Pemerintah Kota Langsa melaui Inspektorat

Kota Langsa merupakan kegiatan rutin untuk

mengetahui dan menilai apakah instansi-instansi

pemerintah di lingkungan pemerintah Kota Langsa

telah menindaklanjuti hasil-hasil temuan

pemeriksaan BPK RI yang meliputi hasil pemeriksaan

laporan keuangan, hasil pemeriksaan kinerja dan

hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

Tindak lanjut merupakan indikator kesungguhan dan komitmen entitas untuk memperbaiki

pengelolahan yang pertanggungjawaban keuangan daerah/negara agar lebih transparan

dan akuntabel dalam mengelolah dan mempertanggungjawabkan keuangannya.

Realisasi persentase temuan BPK RI yang ditindaklanjuti tahun 2014 adaalah sebesar 80,38

%, sedangkan ditahun 2015 adalah sebesar 79,52%. Dengan demikian mengalami

penurunan sebesar 0,86 %, hal ini disebabkan adanya penambahan temuan BPK RI pada

tahun berkenaan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 49

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

Kesiapan Pemerintah Kota Langsa dalam menindak lanjuti temuan BPK RI

Hambatan dan masalah sasaran ini :

a. Kondisi etos Kerja dan disiplin Pegawai yang belum sepenuhnya profesional,

transparan dan akuntabel.

b. Penanggungjawab tindak lanjut hasil pemeriksaan meninggal dunia/tidak

diketahui keberadaanya.

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Melakukan koordinasi secara terus menerus pada pihak terkait.

b. Melaksanakan Monitoring Tindak Lanjut Temuan Laporan hasil pemeriksaan

BPK RI ke SKPK – SKPK terkait

2. Predikat Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota

Hasil penilaian akuntanbilitas Kinerja Pemerintah Kota

Langsa tahun 2014 memperoleh predikat C dengan nilai

41,46. Sedangkan ditahun 2015 target belum tercapai

yaitu masih memperoleh predikat C dengan nilai 38,08.

Nilai akuntabilitas kinerja Pemerintah Kota Langsa

mengalami penurunan sebesar 3,56 dibandingkan

dengan tahun 2014. Hasil penilaian tersebut

mencerminkan bahwa Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Kota Langsa mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 50

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Komitmen Pemerintah Kota Langsa dalam mendukung laporan daerah.

b. Dukungan SKPK di lingkungan Pemerintah Kota Langsa dalam

memberikan data laporan daerah.

Hambatan dan masalah sasaran ini :

Hasil evaluasi Laporan Daerah belum sepenuhnya digunakan sebagai

pertimbangan atau feed back dalam perencanaan pembangunan di tahun

berikutnya.

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan

pendampingan baik dalam memberikan pemahaman tentang sistem

manajemen akuntabilitas kepada pimpinan SKPK / Unit kerja maupun dalam

penyusunan dokumen pelaporan.

b. Melakukan koordinasi secara terus menerus pada pihak terkait.

Sasaran strategis 3 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kedua

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

Sasaran Strategis 3

Meningkatnya Aparatur Yang Beretos Kerja

Tinggi, Profesional Dan Disiplin Dalam

Pelaksanaan Tugas-Tugas Pemerintahan

Dan Pembangunan Daerah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 51

2017 yaitu ”Meningkatnya aparatur yang beretos kerja tinggi, profesional dan

disiplin dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan

daerah”. dan untuk mencapai tujuan ”Mewujudkan penyelengaraan pemerintahan

yang berkualitas, bersih dan berwibawa (good govermance)”Sasaran ini juga

didukung secara terpadu oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota

Langsa Untuk mengukur sasaran ketiga ini terdapat 2 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.5 di bawah ini:

Tabel 3.5

Pengukuran Capaian Sasaran Strategi 3

Meningkatnya Aparatur Yang Beretos Kerja Tinggi, Profesional Dan Disiplin

Dalam Pelaksanaan Tugas-Tugas Pemerintahan Dan Pembangunan Daerah

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI % CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1.

Presentase Penurunan

Kasus-Kasus Pelanggaran

Disiplin Aparatur

80% 85% 90% 88,89% 98,77%

95%

2.

Persentase PNS Kota

Langsa Yang Berkualifikasi

S.1

50% 58% 75% 75% 100% 100%

Sumber data Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran ketiga ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 52

1. Presentase Penurunan Penjatuhan Hukuman Disiplin Aparatur

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Adanya koordinasi yang baik antar setiap instasi dengan Badan Kepegawaian

Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Langsa.

b. Adanya komitmen Kepala Daerah dalam mendukung penegakan disiplin

pegawai.

Hambatan dan masalah sasaran ini :

Kurang adanya kesadaran pegawai dalam melaksanakan aturan disiplin pegawai.

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

Melaksanakan penegakan aturan disiplin Pegawai Negeri Sipil secara

berkelanjutan.

Salah satu indikasi rendanya kualitas Pegawai

Pegeri Sipil daerah adalah adanya pelanggaran

disiplin yang banyak dilakukan oleh Pegawai

Negeri Sipil. Seorang Pegawai Negeri Sipil terbukti

melakukan pelanggaran disiplin akan dijatuhkan

hukuman disiplin yang bertujuan untuk

memberikan efek jera dan shock terapi agar

Pegawai Negeri Sipil yang lain tidak meniru atau

melakukan pelanggaran yang lebih berat lagi.

Realisasi persentase penurunan kasus-kasus pelanggaran disiplin aparatur Tahun 2014

adalah sebesar 85 % sedangkan di tahun 2015 adalah sebesar 88,89%. hal ini

menunjukan adanya keberhasilan Pemerinta Kota Langsa dalam melaksanakan

pembinaan disiplin pegawai secara berkesinambungan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 53

2. Presentase PNS Kota Langsa Yang Berkulifikasi S1

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

Adanya kebutuhan Pegawai untuk mengembangkan diri sesuai dengan

kualifikasinya.

Hambatan dan masalah sasaran ini :

Belum adanya sosialisasi yang dilakukan terkait masalah kedisiplinan pegawai

yang berkesinambungan.

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Memberi motivasi kepada pegawai yang belum berkualifikasi S1 untuk

melanjutkan pendidikan kejenjang S1.

b. Memberlakukan promosi jabatan sesuai dengan pendidikan yang dimiliki.

Pengembangan pegawai pada dasarnya bertujuan

untuk memastikan dan memelihara kemampuan

pegawai sehingga memenuhi kualifikasi yang

dipersyaratkan sehungga dapat memberi

kontribusi optimal bagi organisasai dalam

melaksanakan tuga pokok dan fungsinnya yang

pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas

kerjanya bagi masyarakat.

Untuk Pencapaian Indikator PNS Kota Langsa Tahun 2015 Di Perhitungkan Dari Jumlah

PNS Yang Ada di Pemerintah Kota Langsa Dibagi Jumlah PNS Yang Bekulifikasi S-1 di

Tahun 2015 Indikator Tersebut Mengalami Peningkatan sebesar 3,89% dibandingkan

dengan tahun 2014 dimana pada tahun 2015 realisasi sebesar 88,89% sedangkan di

tahun 2014 sebesar 85%. Hal ini menunjukan keberhasilan dalam meningkatkan

sumber daya aparatur Pemerintah Kota Langsa.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 54

Sasaran strategis 4 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kedua

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ”Meningkatnya pengelolahan keuangan daerah sistem pelaporan

keuangan pemerintahan yang akuntabel, transparan dan profesional”. dan

untuk mencapai tujuan ”Mewujudkan penyelengaraan pemerintahan yang

berkualitas, bersih dan berwibawa (good govermance)”. Sasaran ini juga

didukung secara terpadu oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Pemerintah

Kota Langsa untuk mengukur sasaran keempat ini terdapat 1 Indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.6 di bawah ini:

Tabel 3.6

Pengukuran Capaian Sasaran Strategi 4

Meningkatnya Pengelolahan Keuangan Daerah Sistem Pelaporan Keuangan

Pemerintahan Yang Akuntabel, Transparan Dan Profesional

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI % CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Opini BPK atas Laporan

Hasil Pemeriksaan BPK RI WTP WTP WTP

Proses

Audit BPK - WTP

Sumber data Dinas Pengelolaan Dan Aset

Sasaran Strategis 4

Meningkatnya Pengelolahan Keuangan

Daerah Sistem Pelaporan Keuangan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 55

Dari Tabel di atas, pada sasaran keempat ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Opini BPK Atas Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Adanya komitmen Pemerintah Kota Langsa dalam mendukung capaian

pengelolahan keuangan daerah yang baik.

b. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten yaitu berlatar

belakang pendidikan Sarjana Akuntansi dari jenjang S1 s/d S2.

c. Tersedianya peraturan walikota Langsa yang mengatur tentang kebijakan

akuntansi.

Opini merupakan peryataan profeional

sebagai kesimpulan pemeriksa (auditor

eksternal) mengenai tingkat kewajaran

informasii yang disajikan dalam laporan

keuangan yang disajikan dalam lingkungan

pengendalian intern yang memadai. Opini

BPK atas Laporan Hasil Pemeriksaan BPK

RI merupakan tolak ukur (indikator) untuk

menilai akuntabilitas entitas Pemerintah Kota

Langsa.

Raealisasi indikator opini WTP dari BPK RI di tahun 2014 adalah Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP), sedangkan realisasi belum diketahui karena masih dalam

proses audit BPK. Namun demikian Pemerintah Kota Langsa melalui Dinas

Pengelolahan dan Aset pada tahun 2015 menargetkan untuk mendapat opini

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), hal ini diharapkan bahwa pemangku

kepentingan akan memperoleh tingkat keyakinan yang lebih tinggi untuk

mempercayai informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 56

d. Adanya Tim Reviu laporan keuangan Pemerintah Kota Langsa yang

berkompeten dari Inspektorat Kota Langsa yang berlatar belakang pendidikan

Sarjana Akuntansi dari jenjang S1 s/d S2.

Hambatan dan masalah sasaran ini :

Predikat Opini WTP belum dapat diketahui karena BPK RI dalam mengaudit

laporan keuangan memerlukan waktu yang cukup lama sehingga 3 bulan setelah

tahun anggaran berakhir belum dapat ditentukan hasil opini laporan keuangan

tersebut.

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. BPK dalam mengaudit keuangan harus mempercepat proses audit keuangan

sehingga dapat ditentukan hasil opini laporan keuangan dengan cepat.

Sasaran Strategis 5

Ketersediaanya Dokumen Perencanaan

Pembangunan

Sasaran strategis 5 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kedua

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ”Ketersediaanya dokumen perencanaan pembangunan”. dan untuk

mencapai tujuan ”Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good

govermance)”. Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Badan Perencanaan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 57

Pembangunan Daerah Kota Langsa. Untuk mengukur sasaran kelima ini terdapat 1

indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.7 di bawah ini:

Tabel 3.7

Pengukuran Capaian Sasaran Strategi 5

Ketersediaanya Dokumen Perencanaan Pembangunan

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI %

CAPAIAN

1 2 3 4 5 6

7 8

1.

Jumlah Dokumen

Perencanaan

Pembangunan

4 Dokumen 4 Dokumen 5 Dokumen 5 Dokumen 100% 5 Dokumen

Sumber data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran kelima ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jumlah Dokumen Perencanaan Pembangunan

Salah Satu keberhasilan urusan perencanaan pembangunan

dapat di tinjau dari ketersediaan dokumen perencanaan.

Ketersediaan dokumen perencanaan sangat diperlukan untuk

menjamin agar program kegiatan pembangunan yang

dilaksanakan di Kota Langsa dapat berjalan seperti yang di

rencanakan. Dokumen Perencanaan Daerah yang ada di Kota

Langsa Tahun 2015 adalah RPJP, RTRW, RPJMD, RENSTRA dan

RKPK.

Realisasi jumlah dokumen perencanaan di Tahun 2014 adalah berjumlah 4 dokumen sedangkan di

tahun 2015 meningkat menjadi 5 dokumen hal ini menunjukan adanya keberhasilan Pemerintah Kota

Langsa menyiapkan dokumen perencanaan pembangunan Pemerintah Kota Langsa.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 58

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Komitmen Pemerintah Kota Langsa dalam mendukung capaian perencanaan

pembangunan daerah yang baik.

b. Adanya koordinasi yang baik antar setiap instasi dengan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Langsa

Hambatan dan masalah sasaran ini :

a. Masih kurangnya koordinasi antar lintas sektor dalam pengelolaan data dan

informasi atas dokumen yang diperlukan.

b. Masih kurang keterkaitanya proses perencanaan dalam menerjemahkan

dokumen perencanaan.

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

Mengupayakan adanya koordinasi yang baik dari semua SKPK dalam

memberikan data dan informasi yang tepat dan dapat dipetanggungjawabkan.

Sasaran strategis 6 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kedua

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ”Meningkatnya kemandirian daerah dan meningkatnya pendapatan

asli daerah (PAD) dalam struktur penerimaan daerah”. dan untuk mencapai

Sasaran Strategis 6

Meningkatnya Kemandirian Daerah Dan

Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Dalam Struktur Penerimaan Daerah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 59

tujuan ”Mewujudkan penyelengaraan pemerintahan yang berkualitas, bersih

dan berwibawa (good govermance)” Sasaran ini juga didukung secara terpadu

oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Langsa dan Untuk mengukur

sasaran keenam ini terdapat 2 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada tabel. 3.8 di bawah ini:

Tabel 3.8

Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 6

Meningkatnya Kemandirian Daerah Dan Meningkatnya Pendapatan

Asli Daerah (PAD) Dalam Struktur Penerimaan Daerah

Sumber Sumber Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran keenam ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Presentase Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI %

CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Persentase Meningkatnya

Pendapatan Asli Daerah

343,45% 199,44% 100% 94,81% 94,81% 95%

2. Derajat Kemandirian

Daerah 50% 58% 75% 75% 100% 100%

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber pendapatan yang berasal dari

kegiatan ekonomi daerah Pemerintah Kota Langsa. Pendapatan daerah ini

merupakan salah satu pilar kemandirian Pemerintah Kota Langsa. Citra keuangan

Pemerintah Kota Langsa akan tercermin dari besarnya PAD yang diperoleh untuk

membiayai kegiatan Pemerintah Kota Langsa dalam rangka mensejahterahkan

masyarakat Kota Langsa.

Untuk Pencapaian Indikator meningkatnya Pendapatan Asli Daerah Kota Langsa Tahun 2015 Di Perhitungkan Dari

Total PAD Tahun Sebelumnya di Bagi Dengan Total PAD Tahun Berkenaan, Realisasi persentase meningkatnya

pendapatan asli daerah di Tahun 2014 adalah 199,44% sedangkan di tahun 2015 menurun menjadi 94,81%,

Pemerintah Kota Langsa merencanakan peningkatan pendapatan, baik yang bisa diupayakan oleh daerah sendiri

(PAD), yang bersumber dari pusat (dana perimbangan), serta pendapatan lain-lain yang sah termasuk bagi hasil

dengan provinsi, Indikator

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 60

2. Derajat Kemandirian Daerah

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Adanya peraturan/qanun tentang pajak daerah dan retribusi daerah telah

dilaksanakan dengan baik.

b. Subjek dan objek pajak daerah dan retribusi daerah terdata dengan baik dan

tepat.

c. Petugas pemungutan PAD bekerja optimal sesuai dengan ketentuan.

Hambatan dan masalah sasaran ini :

a. Pemahaman masyarakat tentang peraturan qanun pajak daerah masih

kurang.

b. Kesadaran masyarakat dalam membayar pajak masih rendah

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Melakukan pembenahan terhadap aturan-aturan yang berkenaan dengan tarif

pajak daerah dan retribusi daerah.

b. Melakukan sosialisasi terhadap aturan-aturan baru tentang pajak daerah dan

retribusi daerah agar pemahaman masyarakat lebih dan pentingnya bagi

pembangunan daerah.

Untuk Pencapaian Indikator Derajat Kemandirian Daerah Kota

Langsa Tahun 2015 Di Perhitungkan Dari Total Penerimaan

Daerah Tahun Berkenaan di Bagi Dengan Total PAD Tahun

Berkenaan, Kategori Derajat Kemandirian Masih Dalam Ketegori

Kurang Yaitu di Interval 10.01% s/d 20.00%. Hal ini Menunjukan

Penurunan Kategori Derajat kemandirian Daerah Kota Langsa

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 61

c. Mengali potensi-potensi baru terhadap objek pajak daerah maupun retribusi

daerah.

Sasaran strategis 7 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ketiga

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ”Meningkatnya pembangunan perkotaan yang memperhatikan

pengelolahan lingkungan dan berwawasan mitigasi bencana” dan untuk

mencapai tujuan ”Menciptakan tata ruang kota serta pengembangan pusat pasar

dan perdagangan yang beriman ( bersih, indah, menarik, dan nyaman”Sasaran

ini juga didukung secara terpadu oleh Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kota Langsa,

Untuk mengukur sasaran ketujuh ini terdapat 2 indikator.

Sasaran strategis 7

Meningkatnya Pembangunan Perkotaan

Yang Memperhatikan Pengelolahan

Lingkungan Dan Berwawasan Mitigasi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 62

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.9 di bawah ini :

Tabel 3.9

Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 7

Meningkatnya Pembangunan Perkotaan Yang Memperhatikan Pengelolahan

Lingkungan Dan Berwawasan Mitigasi Bencana

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015

TARGET 2017

2013 2014

TARGET REALISASI % CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7

8

1.

Persentase Luas Ruang

Terbuka Hijau

10%

10%

20%

14,88%

74,40%

20%

2.

Persentase Panjang Jalan

Kota Dalam Kondisi Baik

78,72%

79,64%

85,21%

82,28%

96,56%

95%

Sumber data Dinas Pekerjaan Umum Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran ketujuh ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Persentase Luas Ruang Terbuka Hijau

Dalam rangka meningkatkan pembangunan

perkotaan yang memperhatikan pengelolahan

lingkungan dan berwawasan mitigasi bencana,

Pemerintah Kota Langsa telah menetapkan

indikator persentase luas ruang terbuka hijau

Ruang Terbuka Hijau Publik RTH Yang Dimiliki Pemerintah Kota Langsa Yang Digunakan Untuk

Kepentingan Masyarakat Secara Umum, Pada Tahun 2015, Persentase Ruang Terbuka Hijau

Persatuan Luas Wilayah HPL/HGB di Kota Langsa Adalah Sebesar 74,40%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 63

No

Tahun 2014 2015

1. Persentase Luas Ruang Terbuka Hijau Pemerintah Kota Langsa 10% 14,88%

2. Persentase Luas Ruang Terbuka Hijau Nasional 25% 25%

2. Presentase Panjang Jalan Kota Dalam Kondisi Baik

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Adanya komitmen Pemerintah Kota Langsa untuk pencepatan infrastruktur

panjang jalan kota dalam kondisi baik.

b. Ketersedian tenaga SDM yang profesional dan handal.

c. Ketersediaanya anggaran yang memadai dalam mendukung pelaksanan

tersebut

Hambatan dan masalah sasaran ini :

a. Keterbatasanya tenaga SDM yang berkompeten.

b. Keterbatasanya anggaran yang memadai dalam mendukung pelaksanan

tersebut.

Tabel3.10 Target Perbandingan Luas Ruang Terbuka Hijau Kota Langsa dan Standar Nasional Tahun 2014 –2015

Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik Adalah Semua Ruas

Jalan Dimana Permukaan Kekerasan, Bahu Jalan dan

Saluran Samping Dalam Kondisi Baik Menurut Kriteria

sehingga Arus Lalu Lintas Dapat Berjalan Lancar Sesuai

Dengan Kecepatan dan Tidak Ada Hambatan Yang

Disebabkan Oleh Kondisi Jalan.

Realisasi persentase panjang jalan kota dalam kondisi baik di tahun 2014 berkisar 79,64%

sedangkan di tahun 2015 meningkat menjadi 82,28%, hal ini menunjukan peningkatan capain

indikator tersebut

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 64

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Mencari Sumber - sumber pembiayaan yang cukup dari berbagai sumber Dana

APBN, APBA, APBK dana - dana Insetif yang ada.

b. Adanya Perencanaan yang baik.

Sasaran Strategis 8

Meningkatnya Pengembangan Pusat Pasar Dan

Perdagangan Yang BERIMAN (Bersih, Indah,

Menarik, dan Nyaman)

Sasaran strategis 8 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ketiga

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ”Meningkatnya pengembangan pusat pasar dan perdagangan yang

BERIMAN (Bersih, Indah, Menarik, dan Nyaman)” dan untuk mencapai tujuan ”

Menciptakan tata ruang kota serta pengembangan pusat pasar dan

perdagangan yang beriman ( Bersih, Indah, Menarik, dan Nyaman”Sasaran ini

juga didukung secara terpadu oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Dan

UKM Kota Langsa Untuk mengukur sasaran kedelapan ini terdapat 1 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.11 di bawah

ini :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 65

Tabel 3.11

Pengukuran Capain Sasaran Strategis 8

Meningkatnya Pengembangan Pusat Pasar Dan Perdagangan Yang BERIMAN (Bersih,

Indah, Menarik, dan Nyaman)

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI %

CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1.

Persentase Pasar

Kecamatan Yang

Memenuhi kriteria Beriman

90% 95% 100% 100% 100% 100%

Sumber data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Dan UKM Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran kedelapan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Persentase Pasar Kecamatan Yang Memenuhi Kriteria Beriman

(Bersih, Indah, Menarik, dan Nyaman

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Ketersedian sarana tempat pembuangan sampah dan air bersih.

b. Kesadaran pedagang atas kebersihan tempat berjualan

c. Adanya gotong royong seminggu sekali oleh para pedagang

Untuk Pencapaian Indikator Persentase Pasar Kecamatan

beriman Pemerintah Kota Langsa Melalui Dinas Terkait

Berupaya agar Pasar- Pasar di Kota Langsa Sudah Memenuhi

Kriteria Pasar Beriman , Indikator Tersebut Di Perhitungkan

Dari Jumlah Pasar dalam Satu Kecamatan Di Kota Langsa Di

Bagi Jumlah Pasar Kecamatan Yang Bersih, Indah, Menarik

dan Nyaman.

Realisasi persentase pasar kecamatan yang memenuhi kriteria beriman di tahun 2014 berkisar 95%

sedangkan di tahun 2015 meningkat menjadi 100%, hal ini menunjukan peningkatan capain

indikator tersebut

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 66

Hambatan dan masalah sasaran ini :

Regulasi Di bidang pasar pada Disperindagkop dan UKM Kota Langsa kurang

dipatuhi para pedagang.

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

Perlu adanya koordinasi yang bersinergi dengan Dinas terkait dalam menegakan

aturan ketertiban pasar.

Sasaran strategis 9 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi keempat

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ”Meningkatnya kualitas dan pemerataan pelayanan pendidikan” dan

untuk mencapai tujuan ”Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Kota Langsa

yang berkualitas dan berdaya saing serta menguatkan ketahanan budaya

Sasaran Strategis 9

Meningkatnya Kualitas Dan Pemerataan

Pelayanan Pendidikan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 67

daerah guna mendorong percepatan pembangunan”Sasaran ini juga didukung

secara terpadu oleh Dinas Pendidikan Kota Langsa Untuk mengukur sasaran

kesembilan ini terdapat 1 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.11 di bawah

ini

Tabel 3.11

Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 9

Meningkatnya Kualitas Dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI % CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Angka Rata-rata Lama

Sekolah

10.6 10.51 10.65 10.59 99,44% 12,11

Sumber data Dinas Pendidikan Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran kesembilan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Angka Rata-Rata Lama Sekolah

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

Tingginya minat masyarakat untuk dapat membaca dan menulis.

Angka Rata-Rata Lama Sekolah Sekolah Adalah Rata-

Rata Jumlah Tahun Yang dihabiskan Oleh Pendduduk

Untuk Menempuh Semua Jenis Pendidikan Formal Yang

Pernah Dijalani Dari Masuk Sekolah Dasar Sampai

Dengan Pendidikan Terakhir.

Realisasi angka rata-rata lama sekolah di tahun 2014 berkisar 10.51 sedangkan di tahun 2015

meningkat menjadi 10.65 hal ini menunjukan peningkatan capain indikator tersebut

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 68

Hambatan dan masalah sasaran ini :

Kurangnya Informasi pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

Meningkatkan fasilitas fenunjang kegiatan dalam proses belajar mengajar.

Sasaran strategis 10 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi keempat

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ”meningkatnya kualifikasi dan kompotensi guru serta tenaga

kependidikan dalam mendorong peningkatan pelayanan pendidikan

berkualitas” dan untuk mencapai tujuan ” meningkatkan sumber daya manusia

(SDM) Kota Langsa yang berkualitas dan berdaya saing serta menguatkan

ketahanan budaya daerah guna mendorong percepatan pembangunan”Sasaran

ini juga didukung secara terpadu oleh Dinas Pendidikan Kota Langsa Untuk

mengukur sasaran kesepuluh ini terdapat 1 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.12 di bawah

ini :

Sasaran Strategis 10

Meningkatnya Kualifikasi Dan Kompotensi

Guru Serta Tenaga Kependidikan Dalam

Mendorong Peningkatan Pelayanan Pendidi

Pendidikan Berkualitas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 69

Tabel 3.12

Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 10

Meningkatnya Kualitas Dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI %

CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1.

Persentase Guru Yang

Memenuhi Kualifikasi SI/D-

IV

88,44% 89,12% 99% 89,42% 90,32% 95%

Sumber data Dinas Pendidikan Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran kesepuluh ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Persentase Guru Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

Adanya minat guru dalam peningkatan karier.

Hambatan dan masalah sasaran ini :

Kurangnya guru yang mempunyai SDM sesuai dengan bidang studinya.

Indikator Guru Yang Memenuhi Kualifikasi S!/D-IV Di

Dapat Dari Jumlah Guru SD/MI, SMP/MTs,

SMA/SMK/MA di Bagi Dengan Jumlah Guru Berijazah

Kualifikasi S1/D-IV Perkembangan Guru Yang Memenuhi

Kualifikasi S1/D-IV Mengalami Peningkatan Dimana Di

Tahun 2014 Berada Pada Angka 89,12% Dan Pada Tahun

2015 Meningkat Menjadi 89,42%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 70

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Perlunya pelatihan bagi guru-guru untuk peningkatan mutu sesuai bidang

studi.

b. Adanya pemberian beasiswa bagi guru yang berprestasi

Sasaran strategis 11 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi keempat

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ”Budaya daerah dan kearifan lokal yang mendukung pembangunan

daerah” dan untuk mencapai tujuan ” Meningkatkan sumber daya manusia (SDM)

Kota Langsa yang berkualitas dan berdaya saing serta menguatkan ketahanan

budaya daerah guna mendorong percepatan pembangunan”Sasaran ini juga

didukung secara terpadu oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata

Kota Langsa Untuk mengukur sasaran kesebelas ini terdapat 1 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.13 di bawah

ini :

Sasaran Strategis 11

Berkembangnya Budaya Daerah Dan

Kearifan Lokal Yang Mendukung

Pembangunan Daerah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 71

Tabel 3.13

Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 11

Meningkatnya Kualitas Dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI %

CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1.

Persentase Jumlah Benda,

Situs dan Kawasan Cagar

Budaya Yang Dilestarikan

65% 77,81% 85% 83,22% 97,91% 95%

Sumber data DISPORABUDPAR Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran kesebelas ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Persentase Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya Yang

Dilestarikan

Benda cagar budaya merupakan benda alami atau buatan

manusia baik bergerak maupun tidak bergerak yang mempunyai

hububgan erat dalam kebudayaan dan sejarah perkembangan

manusia, hal ini juga sejalan dengan Undang-undang Nomor 11

Tahuミ ヲヰヱヰ yaミg マeミyatakaミ bahwa けげ Cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa benda cagar

budaya, bagunnan agar budaya, struktut cagar budaya situs

cagar budaya dan kawasan cagar budaya didarat atau diair yang

harus dilestarikan keberadaanya karena memiliki nilai penting

bagi sejaraah, ilmu pengetahuab, pendidikan agama atau

kebudayaan melalui proses penetapan

Indikator Persentase Jumlah Benda, Situs Dan Kawasan Cagar Budaya Yang Dilestarikan Di

Pemerintah Kota Langsa di Tahun 2015 Mencapai 83,22 % Dari Yang Ditargetkan Sebesar 85%,

Capaian Indikator Tersebut Di Dapat Dengan Menghitung Jumlah Benda, situs dan Kawasan Budaya

Yang Ada Di Kota Langsa Di Bagi Dengan Benda, Situs Dan Kawasan Cagar Budaya Yang Dilestarikan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 72

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Adanya anggaran pembelian benda cagar budaya

b. Adanya dukungan Pemerintah Daerah dalam hal melestarikan peninggalan

sejarah

Hambatan dan masalah sasaran ini :

a. Kurangnya sarana dan prasarana dalam mendukung kegiatan tersebut

b. Kurangnya tenaga ahli khusus dalam melakukan survei lapangan untuk

mengetahui keberadaan benda

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Peningkatan dana untuk mendukung peningkatan sarana Dan prasarana

dalam kegiatan tersebut.

b. Mengupayahkan tenaga ahli khusus dalam melakukan survei lapangan untuk

mengetahui keberadaan benda.

Sasaran Strategis 12

Meningkatnya Kualitas Pelayanan

Kesehatan Berkualitas Dan Terjangkau

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 73

Sasaran strategis 12 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kelima

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ”Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan berkualitas dan

terjangkau” dan untuk mencapai tujuan ”Meningkatkan kualitas pelayanan publik

untuk mewujudkan kota langsa yang berperadaban”Sasaran ini juga didukung

secara terpadu oleh Dinas Kesehatan Kota Langsa Untuk mengukur sasaran kedua

belas ini terdapat 1 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.13 di bawah ini :

Tabel 3.13

Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 12

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Berkualitas Dan Terjangkau

No INDIKATOR

REALISASI TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014 TARGET REALISASI % CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1.

Usia Harapan Hidup

66 tahun

67 Tahun

68 Tahun

68 Tahun

100%

72 Tahun

2.

Persentase Kompllikasi

Kebidanan Yang Mendapat

Penanganan Definitif Dari Satu

wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu

59% 87% 80% 100% 125% 100%

3.

Persentase Ibu Bersalin Yang

Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan

Di Suatu Wilayah Kerja Pada

Kurun Waktu Tertentu

85% 93% 90% 87% 96,66% 100%

4.

Persentase Balita Gizi Buruk

Mendapat Perawatan Di Sarana

Pelayanan Kesehatan Di Satu

Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu

Tertentu

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Sumber data Dinas Kesehatan Kota Langsa

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 74

Dari Tabel di atas, pada sasaran kedua belas ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Usia Harapan Hidup

2. Persentase Kompllikasi Kebidanan Yang Mendapat Penanganan Definitif

Dari Satu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu

Angka harapan hidup adalah perkiraan lama hidup

rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada

perubahan pola mortalitas (kematian) menurut

umur, angka ini adalah angka pendekataan yang

menunjukan kemampuan untuk bertahaan hidup

lebih lama. Standar UNDP besarnya adalah 25>x>85

(minimal 25 tahun dan maksimal 85 tahun), angka

harapan hidup mengambarkan derajat kesehatan

masyarakat suatu wilayah karena semakin baik

kesehatan seseorang maka kecenderungan untuk

hidup lebih lama dan semakin buruk kesehatan akan

semakin dekat dengan kematian walaupun hal

tersebut tidak terlepas dari kekuasaan Tuhan.

Realisasi Usia Harapan Hidup Pemerintah Kota Langsa di tahun 2014 adalah 67 Tahun

sedangkan di tahun 2015 meningkat menjadi 68 tahun hal ini menunjukan peningkatan

capain indikator tersebut

Untuk Pencapaian Indikator Komplikasi Kebidanan yang

Mendapat Penanganan definitif Dari Suatu Wilayah Kerja

Pada Kurun Waktu Tertentu Di Perhitungkan Dari Jumlah

Kompllikasi Kebidanan Yang Mendapat Penanganan

Definitif Dari Satu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu

Tertentu Di Bagi Jumlah Ibu Dengan Komplikasi Kebidanan

Di Satu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu

Realisasi Persentase komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitif dari satu

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Pemerintah Kota Langsa di tahun 2014 adalah 93%

Tahun sedangkan di tahun 2015 meningkat menjadi 100% hal ini menunjukan peningkatan

capain indikator tersebut

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 75

No

Tahun 2014 2015

1. Persentase Kompllikasi Kebidanan Yang Mendapat Penanganan Definitif Dari Satu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu Pemerintah Kota Langsa

87% 100%

2. Persentase Kompllikasi Kebidanan Yang Mendapat Penanganan Definitif Dari Satu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu Nasional

80% 80%

3. Persentase Ibu Bersalin Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Di Suatu

Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu

No

Tahun 2014 2015

1. Persentase Ibu Bersalin Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Di Suatu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu Pemerintah Kota Langsa

93% 87%

2. Persentase Ibu Bersalin Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Di Suatu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu Nasional

90% 90%

Tabel 3.15 Target Perbandingan Ibu Bersalin Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Di Suatu Wilayah

Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu Kota Langsa dan Standar Nasional Tahun 2014 –2015

Tabel 3.14 Target Perbandingan Komplikasi Kebidanan Yang Mendapat Penanganan Definitif Dari Suatu Wilayah

Kerja Pada Kurun Waktu tertentu Kota Langsa dan Standar Nasional Tahun 2014 –2015

Untuk Pencapaian Indikator Ibu Bersalin Yang Ditolong Oleh

Tenaga Kesehatan Di Suatu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu

Tertentu Di Perhitungkan Dari Jumlah Ibu Bersalin Yang Ditolong

Oleh Tenaga Kesehatan Di Suatu Wilayah Kerja Pada Kurun

Waktu Tertentu Di Bagi Jumlah Seluruh Sasaran Ibu Bersalin Di

Satu Wilayah Kerja Dalam Kurun Waktu Yang Sama

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 76

4. Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Di Sarana Pelayanan

Kesehatan Di Satu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu

No

Tahun 2014 2015

1. Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Di Sarana Pelayanan Kesehatan Di Satu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu Pemerintah Kota Langsa

100% 100%

2. Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Di Sarana Pelayanan Kesehatan Di Satu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu Nasional

100% 100%

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Adanya upaya promosi kesehatan di masyarakat dalam meningkatkan umur

harapan hidup.

Tabel 3.16 Target Perbandingan Ibu Bersalin Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Di Suatu Wilayah

Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu Kota Langsa dan Standar Nasional Tahun 2014 –2015

Untuk Pencapaian Indikator Persentase Balita Gizi

Buruk Mendapat Perawatan Di Sarana Pelayanan

Kesehatan Di Satu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu

Tertentu Di Perhitungkan Dari Jumlah Balita Gizi Buruk

Mendapat Perawatan Di Sarana Pelayanan Kesehatan

Di Satu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu Di

Bagi Jumlah Seluruh Balita Gizi Buruk Yang Ditemukan

Disatu Wilayah Kerja Dalam Kurun Waktu Yang Sama.

Realisasi Persentase balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana pelayanan kesehatan di

suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu di Pemerintah Kota Langsa di tahun 2014

adalah 100% Tahun sedangkan di tahun 2015masih tetap mencapaii 100% hal ini menunjukan

capain yang baik bagi indikator tersebut

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 77

b. Adanya dukungan dari Pemerintah Kota Langsa dalam peningkatan kuantitas

dan kualitas tenaga medis/sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan.

c. Adanya peningkatan fasilitasi, advokasi, supervisi dan bimbingan teknis bagi

pengelola program kesehatan Ibu dan anak.

d. Adanya bimbingan teknis dan pendamping oleh para tenaga medis yang lebih

profesional.

Hambatan dan masalah sasaran ini :

a. Keterbatasanya sumber daya manusia yang profesional serta besarnya

tantangan yang ditimbulkan akibat berbagai macam penyakit, menjadikan

pengendalian penyakit dimasyarakat belum berjalan optimal.

b. Koordinasi dan Integritas intas program dan lintas sektor masih kurang optimal.

c. Belum semua kasus penyakit yang ada di masyarakat teridentifikasi sehingga

masih banyak pasien di masyarakat yang belum terobati dengan sempurna.

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Meningkatkan upaya promosi kesehatan di masyarakat mengenai usaha untuk

mencegah terjangkitnya suatu penyakit baik preventif, kuaratif dan rehabilitatif.

b. Peningkatan pelayanan kesehatan yang optimal pada sarana RSU,

puskesmas, pustu, polindes serta kesehatan lainnya.

c. Peningkatan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor kesehatan

untuk peningkatan cakupan Pn di fasilitasi masyarakat.

d. Peningkatan cakupan melalui kemitraan bidan dan dukun.

e. Peningkatan kerjasama dengan LSM dan organisasi profesi.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 78

f. Meningkatkan advokasi isentif dari pemerintah pusat terhadap pemerintah

daerah terkait pelaksanaan program kesehatan.

g. Meningkatkan advokasi dan sosialisasi terhadap pemanfaatan dana untuk

meningkatkan pembangunan infrastruktur sarana pelayanan kesehatan.

Sasaran strategis 13 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kelima

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ”Meningkatnya pelayanan administrasi publik yang baik dan cepat”

dan untuk mencapai tujuan ” Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk

mewujudkan kota langsa yang berperadaban”Sasaran ini juga didukung secara

terpadu oleh Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Langsa Untuk mengukur

sasaran ketiga belas ini terdapat 2 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.17 di bawah

ini :

Sasaran Strategis 13

Meningkatnya Pelayanan Administrasi

Publik Yang Baik Dan Cepat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 79

Tabel 3.17

Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 13

Meningkatnya Pelayanan Administrasi Publik Yang Baik Dan Cepat

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI %

CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1.

Jumlah Izin Usaha Yang

Diterbitkan

2473 Izin

2551 Izin

2377 Izin

2258 izin

95%

2454 Izin

2. Persentase Lama Proses

Perijinan 3 Hari Kerja 3 Hari Kerja 3 Hari Kerja 3 Hari Kerja 100% 3 Hari kerja

Sumber data Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran ketiga belas ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jumlah Izin Usaha Yang Diterbitkan

2. Rata-Rata Lama Proses Perijinan

Untuk Pencapaian Indiakor Izin Usaha Yang Diterbitkan

Pada Tahun 2015 di Perhitungkan Dari Izin Yang

Diterbitkan Dibagi Jumlah Permohonan Izin Yang

Memenuhi Syarat. Adapun Realisasi Jumlah Izin Usaha

Yan Diterbitkan Mengalami Peningkatan Pada Tahun

2014 yaitu 2551 izin Yang Diterbitkan dan Pada tahun

2015 yaitu 2258 izin Yang Diterbitakn. hal ini

menunjukan peningkatan capain indikator tersebut

Untuk Lama Proses Perijinan Usaha Tidak Dapat

Dipastikan Karena Izin Yang Diterbitkan Berbeda-beda

Dalam Pemprosesan Izin, Jika dihitung Rata-rata Lama

Proses Perijinan Kota Langsa di tahun 2015 maksimal 3

Hari Kerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 80

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Adanya Peraturan Daerah tentang perijinan usaha.

b. Adanya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang sesuai

dengan kebutuhan.

c. Adanya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan izin usaha

Hambatan dan masalah sasaran ini :

a. Kurangnya sebagian pengusaha dalam memiliki surat izin usaha.

b. Kurangnya pemahaman pengusaha tentang peraturan daerah tentang izin

usaha.

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Melakukan sosialisasi pemahanan terhadap pengusaha tentang pentingnya

memiliki izin usaha.

b. Memberikan sanksi terhadap pengusaha yang tidak memiliki izin usaha.

Sasaran Strategis 14

Meningkatnya Kualitas Pembangunan

Infrasruktur Pelayanan Publik Perkotaan

Dan Wilayah Yang Berkualitas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 81

Sasaran strategis 14 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi keenam

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ”meningkatnya kualitas pembangunan infrasruktur pelayanan publik

perkotaan dan wilayah yang berkualitas” dan untuk mencapai tujuan ”

Meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur guna mendorong

percepatan pengembangan kota dan wilayah”Sasaran ini juga didukung secara

terpadu oleh Dinas Kesehatan Kota Langsa Untuk mengukur sasaran keempat belas

ini terdapat 1 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.18 di bawah

ini :

Tabel 3.18

Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 14

Meningkatnya Kualitas Pembangunan Infrasruktur Pelayanan Publik

Perkotaan Dan Wilayah Yang Berkualitas

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI % CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1.

Persentase Ketersediaan

Puskesmas Pembantu 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Sumber data Dinas Kesehatan Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran keempat belas ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 82

1. Persentase Ketersediaanya Puskesmas Pembantu

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Adanya dukungan dari Pemerintah Kota Langsa dalam peningkatan kuantitas

dan kualitas tenaga medis/sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan.

b. Adanya bimbingan teknis dan pendamping oleh para tenaga medis yang lebih

profesional.

Hambatan dan masalah sasaran ini :

a. Keterbatasanya sumber daya manusia yang profesional serta besarnya

tantangan yang ditimbulkan akibat berbagai macam penyakit, menjadikan

pengendalian penyakit dimasyarakat belum berjalan optimal.

b. Koordinasi dan integritas lintas program dan lintas sektor masih kurang

optimal.

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Meningkatkan upaya promosi kesehatan di masyarakat mengenai usaha untuk

mencegah terjangkitnya suatu penyakit baik preventif, kuaratif dan rehabilitatif.

b. Peningkatan pelayanan kesehatan yang optimal pada sarana puskesmas.

Salah Satu upaya Pemerintah Kota Langsa Dalam

Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Adalah Dengan

Memberikan Kemudahan Akses Dan Fasilitasi Sarana

Kesehatan Kepada Masyarakat, Untuk Pencapaian Indikator

Ketersediaanya Puskesmas Pembantu Di Perhitungkan Dari

Jumlah Puskesmas Pembantu Dari Satu Wilayah Kerja Pada

Kurun Waktu Tertentu Di Bagi Jumlah Desa Dalam Wilayah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 83

c. Meningkatkan advokasi isentif dari Pemerintah pusat terhadap Pemerintah

Daerah terkait pelaksanaan program kesehatan.

d. Meningkatkan advokasi dan sosialisasi terhadap pemanfaatan dana untuk

meningkatkan pembangunan infrastruktur sarana pelayanan kesehatan.

Sasaran Strategis 15

Meningkatnya Sarana Dan Prasarana Yang

Memadai Dalam Mendukung Aktivitas

Perdagangan Ekspor Dan Impor

Sasaran strategis 15 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi keenam

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ”meningkatnya sarana dan prasarana yang memadai dalam

mendukung aktivitas perdagangan ekspor dan impor” dan untuk mencapai

tujuan ” Meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur guna mendorong

percepatan pengembangan kota dan wilayah”Sasaran ini juga didukung secara

terpadu oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi, Dan Informasi Kota Langsa Untuk

mengukur sasaran kelima belas ini terdapat 1 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.19 di bawah

ini :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 84

Tabel 3.19

Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 15

Meningkatnya Sarana Dan Prasarana Yang Memadai Dalam

Mendukung Aktivitas Perdagangan Ekspor Dan Impor

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015

TARGET 2017 2013 2014

TARGET REALISASI %

CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1.

Jumlah Pelabuhan

Laut

1 Pelabuhan

1 Pelabuhan

1 Pelabuhan

1 Pelabuhan

100%

1 Pelabuhan

Sumber data Dinas Perubungan, Komunikasi, Dan Informasi Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran kelima belas ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jumlah Pelabuhan Laut

Pelabuhan Kuala Langsa Termasuk Pelabuhan

Regional Yang Dipersiapkan Menjadi Salah Satu

Pintu Masuk Untuk Pantai Timur Wilayah Provinsi.

Untuk mendukung Pelabuhan Kuala Langsa

Sebagai Pendorong Pertumbuhan Ekonomi (Engine

Growth) Kota Dibutuhkan Sarana Dan Prasarana

Dalam Mendukung Pelabuhan Yang Memadai,

Selain itu Tupang Tindihnya Kebijakan Pengelolaan

Pelabuhan Yang Belum Memadai Amanat UUPA,

Turut Pula Menghambat Lalu lintas Perdagangan

Ekspor dan impor.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 85

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Adanya dukungan dari Pemerintah Kota Langsa dalam mendukung aktivitas

perdagangan ekspor dan Impor.

b. Adanya jaminan Dari Pemerintah Kota Langsa tentang stabilitas politik dan

keamanan.

Hambatan dan masalah sasaran ini :

a. Kurangnya prasarana pelabuhan.

b. Koordinasi dan integritas lintas sektor masih kurang optimal.

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Meningkatkan prasarana pelabuhan guna mendukung aktivitas ekspor dan

impor

b. Peningkatan koordinasi dan integritas lintas sektor.

Sasaran strategis 16 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi keenam

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ” Meningkatnya distribusi air bersih yang memadai dalam upaya

Sasaran Strategis 16

Meningkatnya Distribusi Air Bersih Yang

Memadai Dalam Upaya Pemerataan

Distribusi Air Bersih Bagi Masyarakat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 86

pemerataan distribusi air bersih bagi masyarakat” dan untuk mencapai tujuan ”

Meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur guna mendorong

percepatan pengembangan kota dan wilayah”Sasaran ini juga didukung secara

terpadu oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Langsa Untuk mengukur sasaran keenam

belas ini terdapat 1 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.20 di bawah

ini :

Tabel 3.20

Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 16

Meningkatnya Distribusi Air Bersih Yang Memadai Dalam Upaya

Pemerataan Distribusi Air Bersih Bagi Masyarakat

No

INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI % CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Persentase Jumlah Rumah

Tangga Pengguna Air Bersih 80,12% 85,31% 100% 96,17% 96,17% 100%

Sumber data Dinas Pekerjaan Umum Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran keenam belas ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Persentase Jumlah Rumah Tangga Pengguna Air bersih

Air Bersih Adalah Salah Satu Jenis Simber Daya

Berbasis Air Yang Bermutu Baik Dan Biasa

Dimanfaatkan Oleh Masyarakat Untuk dikomsumsi

Atau dalam melakukan Aktifitas Sehari-hari.

Realisai Persentase Rumah Tangga Berakses Air Minum Bersih Mencapai 85,31 % Atau

Sekitar 31.630 Rumah Tangga Dari Total 33.015 Rumah Tangga sedangkan di tahun 2015

meningkat Mencapai 96,17 % Atau Sekitar 31.750 Rumah Tangga Dari Total 33.015 Rumah

Tangga hal ini menunjukan peningkatan capain indikator tersebut

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 87

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Adanya dukungan Pemerintah Daerah dalam peningkatan pelayanan

cangkupan air bersih.

b. Adanya kesadaran masyarakat tentang kesehatan pengunaan air bersih.

Hambatan dan masalah sasaran ini :

a. Keterbatasanya sumber daya manusia yang profesional serta besarnya

tantangan yang ditimbulkan.

b. Perubahan iklim yang mempengaruhi kualitas bibit air.

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Adanya sosialisasi tentang manfaat air bersih bagi masyarakat.

b. Peningkatan sarana dan prasarana

Sasaran strategis 17 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi keenam

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ”Meningkatnya pelayaanan jasa transportasi yang efisien dan

ekonomis dan aman” dan untuk mencapai tujuan ” Meningkatkan kualitas

pelayanan transportasi yang efektif dan efisien yang menghubungkan antar

gampong dan antar wilayah”Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Dinas

Sasaran Strategis 17

Meningkatnya Pelayaanan Jasa Transportasi

anyang Efisien Dan Ekonomis Dan Aman

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 88

Perhubungan, Komunikasi, Dan Informasi Kota Langsa Untuk mengukur sasaran

ketujuh belas ini terdapat 2 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.21 di bawah

ini :

Tabel 3.21

Pengukuran Capain Sasaran Strategis 17

Meningkatnya Pelayaanan Jasa Transportasi Yang Efisien

Dan Ekonomis Dan Aman

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI %

CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Jumlah Orang Yang Terangkut

Angkutan Umum 1.867.000 1.975.000 2.000.000 2.015.000 101% 2.457.231

2.

Persentase Jumlah Kendaraan

Angkutan Umum Yang Di Uji

Dalam Tahun Berjalan

65,12% 75,32% 77,03% 78,22% 98% 81,21%

Sumber data Dinas Perhubungan, Komunikasi, Dan Informasi Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran ketujuh belas ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jumlah Orang Yang Terangkut Angkutan Umum

Moda Transportasi Sehari-hari Yang digunakan Oleh

Pendududk Kota Langsa Dalam Berbagai

Kepentingan Masyarakat Baik Ekonomi Maupun

Sosial Terus Mengalami Peningkatan. Hal Ini

Tercermin Dari Meningkatnya Jumlah Kendaraan

Jenis Bus, Dan Mikro Bus yang Ada Di Kota Langsa

Realisai Persentase jumlah orang yang terangkut ditahun 2014 Mencapai 1.975.000 orang

sedangkan di tahun 2015 meningkat Mencapai 2.015.000 orang, hal ini menunjukan

peningkatan capain indikator tersebut

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 89

2. Persentase Jumlah Kendaraan Angkutan Umum Yang Diuji Dalam Tahun

Berjalan

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Adanya koordinasi lintas sektor yang baik .

b. Adanya kesadaran supir angkutan umum tentang pentingnya keselamatan

penumpang.

Hambatan dan masalah sasaran ini :

a. Belum adanya blue print yang didaftarkan oleh instansi terkait guna mencegah

terjadinya perdagangan ilegal baik ekspor dan import

b. Tidak adanya trayek-trayek angkutan umum di Daerah terpencil menuju ke

kota atau pasar.

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Dibangunya trayek-trayek angkutan umum di daerah terpencil menuju kota.

b. Diaktikanya kembali angkutan umum labi - labi

Uji KIR kendaraan ini bukan hanya untuk sekadar

mematuhi regulasi dari pemerintah. Lebih dari itu, uji

KIR ini untuk menjaga keselamatan, keamanan, dan

kenyamanan pengemudi, serta keselamatan

pengguna jalan lainnya, Untuk Pencapaian Indiakor

Jumlah Kendaraan Angkutan Umum Yang Diuji Dalam

Tahun berjalan Pada Tahun 2015 di Perhitungkan Dari

Jumlah Kendaraan Yang Diuji Dibagi Jumlah Angkutan

Umum Di Suatu Wilayah Indikator Tersebut Mengalami

Peningkatan

Realisasi capaian indikator persentase jumlah kendaraan angkutan umum yang diuji dalam

tahun berjalan Pada Tahun 2014 berkisar 75,32% sedangkan di tahun 2915 meningkat

menjadi 78,22 %

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 90

Sasaran strategis 18 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ketujuh

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ”Meningkatnya kapasitas koperasi dan usaha mikro,kecil dan

menengah (UMKM) dalam mendorong peningkatan lapangan kerja dan

pertumbuhan ekonomi” dan untuk mencapai tujuan ”Menguatkan kapasitas

umkm dan membangun ekonomi kerakyatan berlandaskan potensi sumber

daya ekonomi lokal”Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Dinas

Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Dan UKM Kota Langsa Untuk mengukur

sasaran kedelapan belas ini terdapat 1 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.22 di bawah

ini :

Sasaran Strategis 18

Meningkatnya kapasitas koperasi dan

usaha mikro,kecil dan menengah (UMKM)

dalam mendorong peningkatan lapangan

kerja dan pertumbuhan ekonomi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 91

Tabel 3.22

Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 18

Meningkatnya Kapasitas Koperasi Dan Usaha Mikro,Kecil Dan Menengah (UMKM)

Dalam Mendorong Peningkatan Lapangan Kerja

Dan Pertumbuhan Ekonomi

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI %

CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Persentase Koperasi Aktif 15% 25,19% 28% 28% 100% 45%

Sumber data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Dan UKM Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran kedelapan belas ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Persentase Koperasi Aktif

c. Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

Adanya aktivitas RAT setiap tahunya yang dilakukan dinas terkait.

d. Hambatan dan masalah sasaran ini :

Adanya koperasi bebadan hukum yang tidak disiplin dalam melaksanakan RAT

Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang bekerja

bersama demi kesejahteraan bersama berdasarkan undang-

undang nomor 12 tahun 1967, koperasi Indonesia adalah

organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan

beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi

yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha

bersama berdasar atas azaz kekeluargaan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 92

e. Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

Perlu adanya upaya sosialisasi dan workshop bagi pengurus koperasi agar dapat

membuat RAT dan disiplin membuat RAT setiap tahunnya.

Sasaran strategis 19 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ketujuh

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ”Meningkatnya kapasitas produksi perikanan dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan” dan untuk mencapai tujuan ”

Menguatkan kapasitas umkm dan membangun ekonomi kerakyatan

berlandaskan potensi sumber daya ekonomi lokal”Sasaran ini juga didukung

secara terpadu oleh Dinas Kelautan, Perikanan, Dan Pertanian Kota Langsa Untuk

mengukur sasaran kesembilan belas ini terdapat 1 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.22 di bawah

ini :

Sasaran Strategis 19

Meningkatnya kapasitas produksi

perikanan dalam upaya meningkatkan

kesejahteraan masyarakat nelayan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 93

Tabel 3.22

Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 19

Meningkatnya kapasitas produksi perikanan dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI % CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1.

Kontribusi Sektor Perikanan

Terhadap Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Atas

Dasar Harga Berlaku (ADHB)

3,21 3,55 4,14 3,42 82,61% 4.80

Sumber data Dinas Kelautan, Perikanan, Dan Pertanian Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran kesembilan belas ini dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Atas Dasar Harga berlaku (ADHB)

f. Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Adanya sarana dan prasarana penangkapan ikan.

Letak Geografis Kota Langsa Yang Berada Tepat Bersebelahan

Dengan Selat Malaka, Telah Menjadikan Sektor Kelautan Dan

Perikanan Sebagai Salah Satu Sektor Pengerak Ekonomi

Masyarakat.realisasi capaian indikatorKontribusi sektor

perikanan terhadap produk regional bruto (PDRB) atas dasar

harga berlaku (ADHB) Pada Tahun 2014 berkisar 3,55

sedangkan di tahun 2015 menurun menjadi 3,42 diakibatkan

Sebagian Besar Disebabkan Oleh Kurangnya Produktivitas Lahan

Tambak Dimana Sebagian Besar Lahan Pertambakan Beralih

Fungsi Menjadi Lahan Permukiman Rumah Penduduk

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 94

b. Adanya dukungan Pemerintah dalam meningkatkan kontribusi di sektor

perikanan.

g. Hambatan dan masalah sasaran ini :

a. Seringnya terjadi perubahan cuaca yang menghambat aktivitas nelayan

b. Kurangnya produktivitas lahan tambak beralih fungsi menjadi rumah penduduk

h. Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Melakukan pengawasan perikanan terpadu.

b. Penambahan armada penangkapan ikan dan alat tangkap

Sasaran strategis 20 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ketujuh

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ”Meningkatnya produktivitas komoditas unggulan perkebunan

berbasis sumber daya lokal dan mendukung pengembangan perdagangan

ekspor” dan untuk mencapai tujuan ”Menguatkan kapasitas umkm dan

membangun ekonomi kerakyatan berlandaskan potensi sumber daya ekonomi

lokal”Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Dinas Kelautan, Perikanan,

Sasaran Strategis 20

Meningkatnya produktivitas komoditas

unggulan perkebunan berbasis sumber

daya lokal dan mendukung pengembangan

perdagangan ekspor

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 95

Dan Pertanian Kota Langsa Untuk mengukur sasaran kedua puluh ini terdapat 1

indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.23 di bawah

ini :

Tabel 3.23

Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 20

Meningkatnya Produktivitas Komoditas Unggulan Perkebunan Berbasis Sumber Daya

Lokal Dan Mendukung Pengembangan Perdagangan Ekspor

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI % CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1.

Produksi tanaman padi/bahan

pangan utama lainnya (ton)

14.431 Ton

11.131 Ton

11.900 Ton

11.850 Ton

99,58%

15.116 Ton

Sumber data Dinas Kelautan, Perikanan Dan Pertanian Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran kedua puluh ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Produksi Tanaman Padi/ Bahan Pangan Utama Lainnya (ton)

Sektor Pertanian Khususnya Tanaman Padi

Memegang Peranan Penting Yaitu Sebagai Sumber

Bahan Pangan dan Juga Pemberi Input bagi Sektot

Industri .Produksi Tanaman Padi Mengalami

Peningkatan Di Tahun 2014 Berkisar 11,131 Ton

Sedangkan Di Tahun 2015 Meningkat Menjadi

11.850 Ton, hal ini menunjukan peningkatan

capain indikator tersebut

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 96

i. Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Adanya kesuburan tanah yang mendukung.

b. Adanya dukungan Pemerintah dalam meningkatkan produksi Tanaman

padi/bahan pangan lainnya.

j. Hambatan dan masalah sasaran ini :

a. Kurangnya kesuburan tanah

b. 70 % lahan sawah Di Kota Langsa adalah sawah tadah hujan sehingga tidak

bisa ditanam 2 kali dalam setahun.

k. Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Pengembangan sumber-sumber air untuk pengairan sawah.

b. Penggunaan pemupukan berimbang.

Sasaran strategis 21 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ketujuh

sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6 Tahun 2015

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa Tahun 2012 -

2017 yaitu ” Meningkatnya pertumbuhan ekonomi” dan untuk mencapai tujuan ”

Menguatkan kapasitas umkm dan membangun ekonomi kerakyatan

Sasaran strategis 21

Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 97

berlandaskan potensi sumber daya ekonomi lokal”Sasaran ini juga didukung

secara terpadu oleh Dinas Kelautan, Perikanan, Dan Pertanian Kota Langsa Untuk

mengukur sasaran kedua puluh satu ini terdapat 1 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.24 berikut di

bawah ini :

Tabel 3.24

Pengukuran Capain Sasaran Strategis 21

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI % CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1.

Pertumbuhan Produk

Domestik Regional Bruto

(PDRB) Atas Dasar Harga

Konstan (ADHK)

6.279.072,37 6.483.881.65 6.754.321.79 6.721.521.33 99,51% 7.853.345.12

Sumber data Dinas Kelautan, Perikanan, Dan Pertanian Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran kedua puluh satu ini dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga

Konstan (ADHK)

PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah seluruh NTB atau nilai

barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam

suatu periode tertentu, biasanya satu tahun, yang dinilai dengan harga

tahun yang bersangkutan NTB atas dasar harga berlaku yang didapat

dari pengurangan NPB/Output dengan biaya antara masing-masing

dinilai atas dasar harga berlaku.

NTB menggambarkan perubahan volume/kuantum produksi yang dihasilkan dan tingkat perubahan harga

dari masing-masing kegiatan, subsektor, dan sektor. Mengingat sifat barang dan jasa yang dihasilkan oleh

setiap sektor. Realisasi capaian indikator pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar

harga konstan (ADHK) Pada Tahun 2014 mencapai 6.483.881.6575 sedangkan di tahun 2915 meningkat

menjadi 6.721.521.33, hal ini menunjukan peningkatan capain indikator tersebut

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 98

l. Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Adanya tanah dan kekayaan alam yang baik.

b. Adanya mutu tenaga kerja dan penduduk yang berkesinambungan.

m. Hambatan dan masalah sasaran ini :

a. Kurangnya barang modal dan tingkat teknologi di masyarakat.

b. Kurangnya mutu tenaga kerja dan penduduk yang berkesinambungan.

n. Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

Adanya sosialisasi /pelatihan kualitas mutu tenaga kerja dan penduduk

Sasaran strategis 22 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi

kedelapan sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6

Sasaran Strategis 22

Meningkatnya lingkungan permukiman

yang berkualitas dalam upaya menciptakan

kota tanpa permukiman kumuh

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 99

Tahun 2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa

Tahun 2012 - 2017 yaitu ” Meningkatnya lingkungan permukiman yang

berkualitas dalam upaya menciptakan kota tanpa permukiman kumuh” dan

untuk mencapai tujuan ” Menciptakan permukiman masyarakat layak huni dan

penataan lingkungan yang Serasi dan harmonis”Sasaran ini juga didukung

secara terpadu oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Langsa Untuk mengukur sasaran

kedua puluh dua ini terdapat 1 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.25 berikut di

bawah ini :

Tabel 3.25

Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 22

Meningkatnya lingkungan permukiman yang berkualitas dalam upaya menciptakan

kota tanpa permukiman kumuh

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI %

CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1.

Persentase berkurangnya luasan

permukiman kumuh di kawasan

perkotaan.)

0,34% 0,32% 0,30% 0,29% 96,67% 0,15%

Sumber data Dinas Pekerjaan Umum Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran kedua puluh dua ini dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 100

1. Persentase Berkurangnya luasan permukiman Kumuh Di Kawasan

Perkotaan

No

Tahun 2014 2015

1.

berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan Pemerintah Kota Langsa

0,32% 0,29%

2.

berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan.)Nasional

10% 10%

Tabel 3.26 Target berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan Kota Langsa dan

Standar Nasional Tahun 2014 –2015

Permukiman kumuh (slum area) diartikan sebagai suatu

kawasan permukiman atau pun bukan kawasan

permukiman yang dijadikan sebagai tempat tinggal yang

bangunan-bangunannya berkondisi substandar atau tidak

layak yang dihuni oleh penduduk miskin yang padat,

Untuk Pencapaian Indikator Berkurangnya Luasan

Permukinan Kumuh Di Kawasan Perkotaan Kota Langsa

Tahun 2015 Di Perhitungkan Dari Luas wilayah kawasan

kumuh Kota Langsa Dibagi Luas wilayah Kota Langsa,

Indikator Tersebut Mengalami Peningkatan, Hal ini

Menunjukan Keberhasilan Kota Langsa Dalam Mengurangi

Kawasan kumuh di Pemerintah Kota Langsa.

Realisasi capaian indikator persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan

perkotaan Pada Tahun 2014 mencapai 0,32 % sedangkan di tahun 2015 meningkat menjadi

0,29 % hal ini menunjukan peningkatan capain indikator tersebut

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 101

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Adanya Pembangunan perumahan untuk memenuhi kebutuhan dasar

manusia dimana diselenggarakan dalam lingkup permukiman terpadu dan

dikaitkan dengan kebijaksanaan pengembangan tata ruang dan wilayah

dengan memperhatikan aspek-aspek kependudukan dan lingkungan hidup.

b. AdanyaPembangunan perumahan disertai dengan penataan dan perbaikan

mutu lingkungan permukiman yang sehat, tertib, aman dan serasi, termasuk

pengadaan prasarana-prasarana yang diperlukan.

Hambatan dan masalah sasaran ini :

a. Kurangnya Pembangunan perumahan yang memenuhi kebutuhan dasar

manusia dalam lingkup permukiman terpadu dan dikaitkan dengan

kebijaksanaan pengembangan tata ruang dan wilayah dengan

memperhatikan aspek-aspek kependudukan dan lingkungan hidup..

b. Kurangnya Pembangunan perumahan disertai dengan penataan dan

perbaikan mutu lingkungan permukiman yang sehat, tertib, aman dan serasi,

termasuk pengadaan prasarana-prasarana yang diperlukan.

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

Adanya Fasilitasi Sarana pembangunan perumahan dititikberatkan pada

pemenuhan kebutuhan golongan masyarakat berpenghasilan rendah, baik

dalam sektor formal maupun informal.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 102

Sasaran strategis 23 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi

kedelapan sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6

Tahun 2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa

Tahun 2012 - 2017 yaitu ” Meningkatnya Kualitas kinerja cakupan pelayanan

limbah dan persampahan” dan untuk mencapai tujuan ” Menciptakan

Permukiman Masyarakat Layak Huni Dan Penataan Lingkungan Yang Serasi

dan Harmonis”Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Badan lingkungan

Hidup, Kebersihan Dan Pertamanan Kota Langsa Untuk mengukur sasaran kedua

puluh tiga puluh tiga ini terdapat 1 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.27 di bawah

ini :

Tabel 3.27

Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 23

Meningkatnya Kualitas kinerja cakupan pelayanan limbah dan persampahan

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI %

CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Persentase Volume sampah

yang ditangani 80% 85% 95% 95% 100% 100%

Sumber data Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan Dan Pertamanan Kota Langsa

Sasaran Strategis 23

Meningkatnya Kualitas kinerja cakupan

pelayanan limbah dan persampahan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 103

Dari Tabel di atas, pada sasaran kedua puluh tiga ini dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Persentase Volume Sampah Yang Tertangani

No

Tahun 2014 2015

1.

Volume sampah yang ditangani Pemerintah Kota Langsa 85% 95%

2.

Volume sampah yang ditangani Nasional 70% 70%

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Bertambahnya jumlah sarana pengangkut sampah (dumptruck dan becak

motor pengangkut sampah).

Tabel 3.28 Target Volume sampah yang ditangani Kota Langsa dan Standar Nasional Tahun 2014 –2015

Indikator sasaran ini diukur melalui hasil penimbangan

sampah yang tertangani dengan menghitung rata rata

pembuangan sampah perhari. Indikator ini menunjukan

besarnya layanan penanganan dan pengangkutan sampah

yang dilakukan oleh BLHKP Kota Langsa dari timbulan

sampah yang dihasilkan dari sumber sampah perhari.

Realisasi capaian indikator persentase volume sampah yang tertangani Pada Tahun 2014

mencapai 85% sedangkan di tahun 2015 meningkat menjadi 95% hal ini menunjukan peningkatan

capain indikator tersebut

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 104

b. Adanya Perhatian dari Walikota Langsa dengan mengeluarkan intruksi

tentang pelaksanaan gotong royong di lingkungan Pemerintah Kota Langsa.

c. Adanya kerjasama yang baik antara Instansi Pemerintah dengan BUMN,

BUMD, swasta dan seluruh Gampong di Kota Langsa.

d. Semakin banyaknya papan informasi/papan himbauan dan iklan mengenai

kebersihan dan lingkungan hidup di wilayah Kota Langsa

Hambatan dan masalah sasaran ini :

a. Masih adanya sebagian pihak atau masyarakat yang kurang menjaga

kebersihan.

b. Kurangnya peralatan untuk bekerja sehingga masih adanya wilayah yang

masih banyak sampah.

c. Banyaknya gorong-gorong yang di dalamnya masih terdapat sampah dan sulit

untuk menjangkau sampah tersebut

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Memperbanyak sosialisasi mengenai kebersihan sehingga kesadaran

masyarakat meningkat

b. Perlunya peralatan untuk mempermudah pekerja dalam mengambil sampah

misalnya tong sampah sorong.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 105

Sasaran strategis 24 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi

kesembilan sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6

Tahun 2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa

Tahun 2012 - 2017 yaitu ” Menguatnya kapasitas dan tata kelola

kepemerintahan gampong yang baik dalam pelaksanaan pembangunan” dan

untuk mencapai tujuan ” mewujudkan kapasitas lembaga pemerintah gampong

yang kuat dalam penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan dan

pembinaan masyarakat” Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Badan

Pemberdayaan Masyarakat Kota Langsa Untuk mengukur sasaran kedua puluh

empat ini terdapat 1 indikator.

Sasaran Strategis 24

Menguatnya kapasitas dan tata kelola

kepemerintahan gampong yang baik

dalam pelaksanaan pembangunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 106

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.29 di

bawah ini :

Tabel 3.29

Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 24

Menguatnya kapasitas dan tata kelola kepemerintahan gampong

yang baik dalam pelaksanaan pembangunan

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI % CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Penguatan Kapasitas Aparatur

Pemerintahan Gampong 132 Orang 132 Orang 132 Orang 132 Orang 100% 147 Orang

Sumber data Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran kedua puluh empat ini dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Penguatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Gampong

Peningkatan Kapasitas Pemerintah Gampong Mutlak Harus

dilakukan Pemerintah Kota Langsa, Sebab Pemerintah

Gampong Memiliki Peran Yang strategis dan sebagai Kunci

Keberhasilan Pembangunan Di tingkat Gampong. Penguatan

Kapasitas Pemerintah Gampong ini Perlu dilakukan untuk

Mengimbangi Dinamika dan Perkembangan Masyarakat

Yang Ada Ditingkat Gampong

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 107

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Adanya Perhatian dari Walikota Langsa dengan penguatan kapasitas aparatur

Pemerintah gampong dalam wilayah Kota Langsa.

b. Adanya kerjasama yang baik antara Instansi Pemerintah dengan seluruh

Pemerintah gampong di Kota Langsa

Hambatan dan masalah sasaran ini :

Keterbatasan dan ketidakmampuan yang dihadapi Oleh Pemerintah gampong

dalam melakukan peran dan fungsinya.

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Perlu dilakukan penguatan kapasitas Pemerintah desa, agar mereka mampu

dan berdaya untuk melaksanakan fungsi Pemerintahan dan pembangunan di

tingkat gampong dengan baik

b. Penguatan dan pengembangan kapasitas aparatur Pemerintah gampong

Sasaran strategis 25 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi

kesembilan sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6

Tahun 2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa

Tahun 2012 – 2017 yaitu ” Meningkatnya peran serta dan kesetaraan gender

dalam pembangunan” dan untuk mencapai tujuan ”Mewujudkan kapasitas

Sasaran Strategis 25

Meningkatnya peran serta dan kesetaraan

gender dalam pembangunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 108

lembaga pemerintah gampong yang kuat dalam penyelenggaraan pemerintah,

pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat” Sasaran ini juga

didukung secara terpadu oleh Badan Kependudukan Kota Langsa Untuk mengukur

sasaran kedua puluh lima ini terdapat 2 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.30 di bawah

ini :

Tabel 3.30

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 25

Meningkatnya peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI % CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Persentase Pekerja perempuan di

lembaga pemerintah

81,67% 84,68% 89,23% 89,23% 100% 95%

2. Persentase Pekerja perempuan di

lembaga swasta

18,32% 15,32% 22,35% 22,35% 100% 40%

Sumber data Badan Kependudukan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan Kota

Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran kedua puluh lima ini dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Persentase Pekerja Perempuan di Lembaga Pemerintah

Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

adalah proporsi perempuan yang bekerja pada lembaga

pemerintah terhadap jumlah seluruh pekerja perempuan. ,

Indikator Tersebut Mengalami Peningkatan Di Tahun 2014

Mencapai 84,68 % Sedangkan Ditahun 2015 Mengalami

Peningkatan Berkisar 89,23% , Hal ini Menunjukan Peran Aktif

Perempuan di Lembaga Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 109

2. Persentase Pekerja Perempuan di Lembaga Swasta

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

a. Meningkatnya kesadaran dan sumber daya perempuan.

b. Meningkatnya potensi ekonomi produktif perempuan Di desa/gampong

Hambatan dan masalah sasaran ini :

a. Kurangnya inovatif dan Ide-ide baru dari perempuan.

b. Kurangya alokasi anggaran guna mendukung pelatihan bagi perempuan.

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Adanya pelatihan keterampilan bagi perempuan guna mendorong perempuan

menjadi perempuan mandiri, maju dan produktif.

b. Perlunya kerjasama yang baik antar aparat desa, stakeholder dan instansi

Pemerintah.

Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta adalah

proporsi perempuan yang bekerja pada lembaga swasta terhadap

jumlah seluruh pekerja perempuan. Indikator Tersebut

Mengalami Peningkatan Di Tahun 2014 Mencapai 15,32 %

Sedangkan Ditahun 2015 Mengalami Peningkatan Berkisar 22,35

% , Hal ini Menunjukan Peran Aktif Perempuan di Lembaga Swasta

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 110

Sasaran strategis 26 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi

kesepuluh sebagaimana tertuang dalam IKU Pemerintah Kota Langsa Nomor 6

Tahun 2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Langsa

Tahun 2012 - 2017Tahun 2012 - 2017 yaitu ”Meningkatnya kondisi Daerah yang

aman dan kondusif serta keberlanjutan perdamaian” dan untuk mencapai tujuan

” Menciptakan keamanan dan ketertiban serta keterlibatan masyarakat dalam

rangka keberlanjutan perdamaian sesuai dengan undang-undang pemerintah

aceh (UUPA)” Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Satuan Polisi Pamong

Praja Dan Wilayatul Hisbah Kota Langsa Untuk mengukur sasaran kedua puluh

enam ini terdapat 1 indikator.

Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersaji pada table 3.31 di bawah

ini :

Sasaran Strategis 26

Meningkatnya kondisi Daerah yang

aman dan kondusif serta keberlanjutan

perdamaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 111

Tabel 3.31

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 26

Meningkatnya kondisi Daerah yang aman dan

kondusif serta keberlanjutan perdamaian

No INDIKATOR

REALISASI

TAHUN 2015 TARGET

2017 2013 2014

TARGET REALISASI %

CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1.

Presentase penyelesaian kasus

pelanggaran Ketertiban,

ketentraman dan keindahan (K3)

100% 98,79% 99% 99,94% 101%

Sumber data Badan Kependudukan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan

Kota Langsa

Dari Tabel di atas, pada sasaran kedua puluh enam ini dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Presentase Penyelesaian Kasus Pelanggaran Ketertiban,Ketentraman

Dan Keindahan (K3)

Capaian indikator tersebut di atas didapat dari persentase

penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman,

Keindahan) yang merupakan perhitungan pelanggaran K3 yang

terselesaikan dibagi pelanggaran K3 yang dilaporkan masyarakat

dan hasil operasi terkait, dikali 100 %.

Capaian Indikator persentase penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan)

ditahun 2014 sebesar 98,79 % sedangkan di tahun 2015 meningkat menjadi sebesar 99,94% didapat

dari rasio realisasi K3 yang terselesaikan (99,94%) dan Target penyelesaian K3 (99%). Relisasi 101%

didapat dari rasio jumlah pelanggaran K3 yang terselesaikan sebesar 1.709 pelanggar dari 1.710. hal

ini menunjukan peningkatan capain indikator tersebut

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 112

No

Tahun 2014 2015

1.

penyelesaian kasus pelanggaran

Ketertiban, ketentraman dan keindahan

(K3) Pemerintah Kota Langsa

98,79% 99,94%

2.

penyelesaian kasus pelanggaran

Ketertiban, ketentraman dan keindahan

(K3) Nasional

100% 100%

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

Penempatan petugas Pol PP di tiap kecamatan dalam bentuk Bawah Kendali

Operasional (BKO) Kecamatan.

Hambatan dan masalah sasaran ini :

a. Kurangnya sarana transportasi dalam mendukung pelaksanaan tugas.

b. Belum adanya tempat untuk penampungan barang sitaan hewan ternak.

c. Kurangnya pelatihan dan kenyaman lingkungan (pelatihan dalmas)

Strategi / upaya pemecahan masalah sasaran ini :

a. Perlunya koordinasi dengan instansi terkait selaku tim penataan PKL Kota

Langsa.

b. Adanya tempat relokasi bagi pedagang kaki lima.

c. Perlu adanya sosialisasi langsung kelapangan.

Tabel 3.32 Target penyelesaian kasus pelanggaran Ketertiban, ketentraman dan keindahan (K3) i Kota Langsa dan

Standar Nasional Tahun 2014 –2015

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 113

C. REALISASI ANGGARAN

Dalam Rangka Untuk Mencapai Target Kinerja Sebanyak 26 Sasaran

Strategis Sebagaimana Ditetapkan Dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Maka

Besaran Alokasi Dan Realisasi Belanja Untuk Setiap Sasaran Strategis Dapat Dilihat

Sebagai Berikut :

NO SASARAN INDIKATO

R KINERJA

KINERJA ANGGARAN

TARGET CAPAIAN

REALISASI %

REALISASI PAGU/

TARGET REALISASI

%

REALISASI

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1.

Berkurangnya Kegiatan-Kegiatan Asusila Dan Amoral Lainnya Yang Tidak Sesuai Dengan Ajaran Islam

Jumlah Pembinaan Pelaksanaan Syariat Islam

575 Kasus 575 Kasus 100% - - -

2.

Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Berkualitas, Amanah, Bersih, Dan Berwibawa (good governance)

Persentase Temuan BPK RI Yang di Tindak Lanjuti

80% 79,52% 99,40%

38.100.000 36.080.000 94,70%

Predikat Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota

B C C

114.256.300 114.242.800 99,99%

3.

Meningkatnya Aparatur Yang Beretos Kerja Tinggi, Profesional Dan Disiplin Dalam Pelaksanaan Tugas-Tugas Pemerintahan Dan Pembangunan Daerah

Presentase Penurunan Kasus-Kasus Pelanggaran Disiplin Aparatur

90% 88,89% 98,77%

27.400.000 24.200.000 88,32%

Persentase PNS Kota Langsa Yang Berkualifikasi S.1

75% 75% 100%

60.235.000 60.235.000 100%

4.

Meningkatnya Pengelolahan Keuangan Daerah Sistem Pelaporan Keuangan Pemerintahan Yang Akuntabel, Transparan Dan Profesional

Opini WTP dari BPK RI

WTP Proses Audit - - - -

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 114

5.

Ketersediaanya Dokumen Perencanaan Pembangunan

Jumlah Dokumen Perencanaan Pembangunan

5 Dokumen 5 Dokumen 100%

1.483.050.000 1.359.672.579 91,68%

6.

Meningkatnya Kemandirian Daerah Dan Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Struktur Penerimaan Daerah

Persentase Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah

100% 94,81% 94,81%

412.840.000 411.223.023 99,61%

Derajat Kemandirian Daerah

75% 75% 100% - - -

7.

Meningkatnya Pembangunan Perkotaan Yang Memperhatikan Pengelolahan Lingkungan Dan Berwawasan Mitigasi Bencana

Persentase Luas Ruang Terbuka Hijau

20% 14,88% 74,40%

2.944.210.800 2.926.141.300 99,39

Persentase Panjang Jalan Kota Dalam Kondisi Baik

85,21% 82,28% 96,56%

42.151.698 40.290.747.346 95,59%

8.

Meningkatnya Pengembangan Pusat Pasar Dan Perdagangan Yang BERIMAN (Bersih, Indah, Menarik, dan Nyaman)

Persentase Pasar Kecamatan Yang Memenuhi kriteria Beriman

100% 100% 100% - - -

9.

Meningkatnya Kualitas Dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan

Angka Rata-rata Lama Sekolah 10,65% 10,59% 99,44%

1.849.510.851

1.836.825.780 99,31%

10.

Meningkatnya Kualifikasi Dan Kompotensi Guru Serta Tenaga Kependidikan Dalam Mendorong Peningkatan Pelayanan Pendidikan Berkualitas

Persentase Guru Yang Memenuhi Kualifikasi SI/D-IV

99% 89,42% 90,32%

34.500.430 34.500.430 100%

11.

Berkembangnya Budaya Daerah Dan Kearifan Lokal Yang Mendukung Pembangunan Daerah

Persentase Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya Yang Dilestarikan

85% 83,22% 97,91%

656.978.000 643.988.316 98,02%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 115

12. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Berkualitas Dan Terjangkau

Usia Harapan Hidup

68% 68% 100% - - -

Persentase Kompllikasi Kebidanan Yang Mendapat Penanganan Definitif Dari Satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

80% 100% 125% - - -

Persentase Ibu Bersalin Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Di Suatu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu

90% 87% 96,66% - - -

Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Di Sarana Pelayanan Kesehatan Di Satu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu

100% 100% 100%

41.805.697 41.795.212 99,97%

13.

Meningkatnya Pelayanan Administrasi Publik Yang Baik Dan Cepat

Jumlah Izin Usaha Yang Diterbitkan 2.377 Izin 2.258 Izin 95% - - -

Rata-rata Lama Proses Perijinan 3 Hari 3 Hari 100% - - -

14.

Meningkatnya Kualitas Pembangunan Infrasruktur Pelayanan Publik Perkotaan Dan Wilayah Yang Berkualitas

Persentase Ketersediaan Puskesmas Pembantu

100% 100% 100%

7.093.244.085 6.964.300.602 98,18%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 116

15.

Meningkatnya Sarana Dan Prasarana Yang Memadai Dalam Mendukung Aktivitas Perdagangan Ekspor Dan Impor

Jumlah Pelabuhan Laut

1 Pelabuhan 1 Pelabuhan 100%

1.396.594.000 1.376.992.000 98,60%

16.

Meningkatnya Distribusi Air Bersih Yang Memadai Dalam Upaya Pemerataan Distribusi Air Bersih Bagi Masyarakat

Persentase Jumlah Rumah Tangga Pengguna Air Bersih

100% 96,17% 96,17%

9.917.036.575 9.816.856.000 98,99

17.

Meningkatnya Pelayaanan Jasa Transportasi Yang Efisien Dan Ekonomis Dan Aman

Jumlah Orang Yang Terangkut Angkutan Umum

2.000.000 2.015.000 101% - - -

Persentase Jumlah Kendaraan Angkutan Umum Yang Di Uji Dalam Tahun Berjalan

77,03% 78,22% 98% - - -

18.

Meningkatnya Kapasitas Koperasi Dan Usaha Mikro,Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam Mendorong Peningkatan Lapangan Kerja Dan Pertumbuhan Ekonomi

Persentase Koperasi Aktif

28% 28% 100%

500.623.000 496.835.000 99,24

19.

Meningkatnya kapasitas produksi perikanan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan

Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

4,14 3.42 82,61%

2.123.450.000 21.234.500 100%

20.

Meningkatnya produktivitas komoditas unggulan perkebunan berbasis sumber daya lokal dan mendukung pengembangan perdagangan ekspor

Produksi tanaman padi/bahan pangan utama lainnya (ton)

11.900 Ton 11.850 Ton 99,58%

110.700.000 101.200.000 91,42%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 117

21. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)

Rp. 6.754.321.79

Rp. 6.721.521.33

99,51%

266.400.000 246.965.503 92.70%

22.

Meningkatnya lingkungan permukiman yang berkualitas dalam upaya menciptakan kota tanpa permukiman kumuh

Persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan.

0,30% 0.29% 96,67% - - -

23.

Meningkatnya Kualitas kinerja cakupan pelayanan limbah dan persampahan

Persentase volume sampah yang ditangani

95% 95% 100%

7.813.354.000 7.587.602.022 97,11%

24.

Menguatnya kapasitas dan tata kelola kepemerintahan gampong yang baik dalam pelaksanaan pembangunan

Penguatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Gampong

132 Orang 132 Orang 100%

90.800.000 90.172.050 99,31%

25.

Meningkatnya peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan

Persentase Pekerja perempuan di lembaga pemerintah

89,23% 89,23% 100%

170.187.831

169.104.414 99,36 Persentase Pekerja perempuan di lembaga swasta

22,35% 22,35% 100%

26.

Meningkatnya kondisi Daerah yang aman dan kondusif serta keberlanjutan perdamaian

Presentase penyelesaian kasus pelanggaran Ketertiban, ketentraman dan keindahan (K3)

99% 99,94% 101%

904.224.756 898.347.643 99,35%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 118

D. CAPAIAN PRESTASI DAN PENGHARGAAN

Di tahun 2015 Pemerintah Kota Langsa telah mendapatkan beberapa

penghargaan dan prestasi yang diraih yang meliputi bidang pemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakatan. Adapun penghargaan dan prestasi yang diraih

adalah sebagai sebagai berikut :

Penghargaan Yang Diraih Pemerintah Kota Langsa Tahun 2015

1. Anugerah Daerah Berprestasi Penerima Dana Intensif Daerah (DID) Tahun 2015

Pemerintah Kota Langsa Menerima Penghargaan

Anegerah Daerah Berprestasi Penerima Dana Intensif

Daerah (DID) Tahun 2015 Yang Diserahkan Lanhsung

Oleh Presiden Republik Indonesia JOKO WIDODO di

Istana Negara.Penghargaan Yang Diperoleh Pemerintah

Kota Langsa Atas Pencapaian Kinerja Kesehatan Fiskal

Dan Pengelolaan Keuangan Daerah, Kinerja Pelayanan

Dasar Publik Dasar

2. Penghargaan Predikat Opini BPK RI

Pemerintah Kota Langsa Menerima Penghargaan Atas

Keberhasilan Menyusun dan Menyajikan Laporan

Keuangan Pemerintah Tahun 2014 dengan Capaian

Standar Tinggi dalam Akuntasi Dan Pelaporan dan

Keuangan Pemerintah dari Menteri Keuangan RI.,

Bambang P.S. Brodjonegoro di Gedung Dhanapala

Kementerian Keuangan RI di Jakarta.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja 119

3. Penghargaan Kartini Award dan Wanita Berbusana Rapi Dan Serasi

Ketua TP PKK Kota Langsa Ny Marliza Usman (isri

Walikota Langsa) , Menerima Penghargaan Kartini

Award dan Wanita Berbusana Rapi dan Serasi Tahun

2014, dari Ketua International Human Resources

Development Program (IHRDP) , Gine Vinsent S, di

Jakarta, Sabtu 26 April 2014

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Langsa Tahun 2015

Bab IV Akuntabilitas Kinerja 120

BAB IV

PENUTUP

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik pada hakekatnya adalah proses

pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip–prinsip

tranparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif

dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan

landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang ditandai dengan

menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik.

Laporan kinerja instansi pemerintah bertujuan untuk memberikan gambaran

tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jawaban

dari visi, misi dan tujuan strategis instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan–kegiatan sesuai dengan program

dan kebijakan yang ditetapkan.

Berdasarkan Laporan kinerja instansi pemerintah Kota Langsa Tahun 2015

ini, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kota Langsa telah

memperlihatkan pencapaian kinerja yang BAIK dan signifikan atas sasaran-sasaran

strategis yang telah ditetapkan.

Untuk mendukung keberhasilan capaian indikator sasaran tersebut

Pemerintah Kota Langsa telah mengalokasikan dana dalam APBD Kota Langsa

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Langsa Tahun 2015

Bab IV Akuntabilitas Kinerja 121

tahun 2015 sebesar Rp. 870,341,493,208,69 dan direalisasikan sebesar

Rp. 788.717.690.182 atau 90,62%.

Pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2015 masih menemui

hambatan dan kendala. Beberapa hambatan yang dihadapi oleh Pemerintah Kota

Langsa dalam pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2015 antara lain :

1. Belum tersedianya database data yang valid dan akurat pada masing-masing

SKPD karena belum adanya sistem informasi data yang terintegrasi.

2. Keterbatasan anggaran Pemerintah Daerah sehingga belum semua indikator

kinerja didukung dengan kegiatan yang teranggarkan.

3. Dukungan sarana dan prasarana Pemerintah Daerah masih belum

mencukupi kebutuhan yang sesungguhnya.

4. Belum optimalnya kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam

pelaksanaan kegiatan yang dikarenakan oleh keterbatasan jumlah SDM di

bidang teknis.

5. Belum optimalnya dukungan, partisipasi serta pemberdayaan masyarakat

Kota Langsa dalam pelaksanaan program-program pembangunan

6. Belum optimalnya pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan lintas sektor

terkait sebagai bahan usulan bagi pengambilan kebijakan.

7. Upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) belum optimal karena

dukungan regulasi belum terbentuk/belum disesuaikan dengan situasi dan

kondisi terkini

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Langsa Tahun 2015

Bab IV Akuntabilitas Kinerja 122

Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja Pemerintah Kota Langsa tahun

mendatang, beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan antara lain adalah:

1. Meningkatkan kualitas koordinasi dengan Pemerintah Pusat berkenaan

dengan regulasi-regulasi pusat yang terdapat perbedaan-perbedaan dalam

penetapan maupun pengaturannya.

2. Meningkatkan kualitas koordinasi dengan seluruh SKPD, untuk

memaksimalkan kualitas perumusan dan implementasi kebijakan otonomi

daerah, maupun dalam akselerasi implementasi regulasi dan ketentuan

pusat sesuai dengan kondisi, karakteristik, potensi dan permasalahan daerah

3. Menyusun dan menetapkan indikator kinerja Pemerintah Kota Langsa

melalui koordinasi internal, untuk membahas dan menyepakati indikator

kinerja atas program-kegiatan yang dilaksanakan pada bagian-bagian

sehingga dapat memperjelas target tujuan yang hendak dicapai dengan

ukuran yang tersusun secara sinergis, sistematis dan secara signifikan

terarah pada peningkatan capaian kinerja Pemerintah Kota Langsa sebagai

contoh dan tauladan bagi SKPD.

4. Meningkatkan kualitas SDM Pemerintah Kota Langsa melalui pelaksanaan

pelatihan-pelatihan, pembinaan yang berkelanjutan, serta pemberian

kesempatan pendidikan, guna meningkatkan kulitas pengetahuan dan

keterampilan dalam pelaksanaan tugasnya.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Langsa Tahun 2015

Bab IV Akuntabilitas Kinerja 123

Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Langsa Tahun 2015 ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami

mengharapkan masukan, saran, kritik yang membangun guna kesempurnaan

penyusunan laporan ini pada masa yang akan datang. Semoga Laporan kinerja

instansi pemerintah Kota Langsa tahun 2015 ini dapat bermanfaat dan menjadi

bahan evaluasi dan pedoman dalam meningkatkan kinerja di masa-masa

mendatang.

PROGRAM ANGGARAN REALISASI BERTAMBAH/(BERKURANG) (%)

2 3 4 4 5

PENDAPATAN DAERAH 818.157.958.122,00 788.748.018.158,95 (29.409.939.963,05) 96,41

PENDAPATAN ASLI DAERAH 114.529.994.341,00 108.973.354.702,15 (5.556.639.638,85) 95,15

Pajak Daerah 9.550.000.000,00 10.090.865.225,00 540.865.225,00 105,66

Retribusi Daerah 5.405.424.740,00 4.349.945.627,00 (1.055.479.113,00) 80,47

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang dipisahkan 518.845.242,00 518.845.242,00 0,00 100,00

Penerimaan Zakat, Infak Dan Sadaqah 2.191.549.393,00 2.264.129.100,00 72.579.707,00 103,31

Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 96.864.174.966,00 91.749.569.508,15 (5.114.605.457,85) 94,72

DANA PERIMBANGAN 515.118.393.509,00 505.098.308.709,00 (10.020.084.800,00) 98,05

Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 25.295.675.509,00 19.300.064.709,00 (5.995.610.800,00) 76,30

Dana Alokasi Umum 425.446.753.000,00 425.446.753.000,00 0,00 100,00

Dana Alokasi Khusus 64.375.965.000,00 60.351.491.000,00 (4.024.474.000,00) 93,75

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 188.509.570.272,00 174.676.354.747,80 (13.833.215.524,20) 92,66

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah 17.135.561.925,00 17.306.696.400,80 171.134.475,80 101,00

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 89.447.393.000,00 75.443.043.000,00 (14.004.350.000,00) 84,34

Bantuan Keuangan Dari Provinsi atau Pemerintah 81.926.615.347,00 81.926.615.347,00 0,00 100,00

Jumlah Pendapatan 818.157.958.122,00 788.748.018.158,95 (29.409.939.963,05) 96,41

BELANJA 870.341.493.208,69 788.717.690.182,00 (81.623.803.026,69) 90,62

BELANJA TIDAK LANGSUNG 413.969.587.554,36 367.337.150.089,00 (46.632.437.465,36) 88,74

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

2 3 4 4 5

Belanja Pegawai 375.701.745.554,36 333.879.732.430,00 (41.822.013.124,36) 88,87

Belanja Hibah 1.825.000.000,00 1.825.000.000,00 0,00 100,00

Belanja Bantuan sosial 2.913.557.000,00 2.645.329.000,00 (268.228.000,00) 90,79

Belanja Bagi hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa,

Partai Politik33.127.645.000,00 28.714.674.659,00 (4.412.970.341,00) 86,68

Belanja Tidak Terduga 401.640.000,00 272.414.000,00 (129.226.000,00) 67,83

BELANJA LANGSUNG 456.371.905.654,33 421.380.540.093,00 (34.991.365.561,33) 92,33

Belanja Non Program 0,00 61.092.010.911,00 61.092.010.911,00 0,00

Belanja Pegawai 0,00 3.892.488.294,00 3.892.488.294,00 0,00

Belanja Barang dan Jasa 0,00 46.773.778.447,00 46.773.778.447,00 0,00

Belanja Modal 0,00 10.425.744.170,00 10.425.744.170,00 0,00

Jumlah Belanja 870.341.493.208,69 788.717.690.182,00 (81.623.803.026,69) 90,62

Surplus/(Defisit) (52.183.535.086,69) 30.327.976,95 52.213.863.063,64 (0,06)

PEMBIAYAAN DAERAH

PENERIMAAN DAERAH 52.683.535.086,69 13.123.158.077,33 (39.560.377.009,36) 24,91

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun Anggaran Sebelumnya 52.683.535.086,69 13.123.158.077,33 (39.560.377.009,36) 24,91

Pencairan Dana cadangan - -

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan - -

Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman - -

Penerimaan Piutang Daerah - -

Jumlah Penerimaan Pembiayaan 52.683.535.086,69 13.123.158.077,33 (39.560.377.009,36) 24,91

2 3 4 4 5

PENGELUARAN PEMBIAYAAN 500.000.000,00 0,00 (500.000.000,00) 0,00

Pembentukan Dana Cadangan

Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintahan Daerah 500.000.000,00 0,00 (500.000.000,00) 0,00

Pembayaran Pokok Utang

Pemberian Pinjaman Daerah

Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 500.000.000,00 0,00 (500.000.000,00) 0,00

Pembiayaan Netto 52.183.535.086,69 13.123.158.077,33 (39.060.377.009,36) 25,15

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA)