BAGIAN ISI.pdf

22
A. Jamur Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil. Jamur memiliki bermacam-macam bentuk. Bentuk tubuh jamur, mulai dari yang sederhana, yaitu satu sel atau uniseluler, bentuk serat atau filamen, sampai dengan bentuk lengkap berupa tubuh buah. Berdasarkan bentuk dan ukurannya jamur dapat dikelompokkan menjadi: 1. Jamur mikroskopis. Jamur yang berukuran kecil yang pengamatannya dapat menggunakan mikroskop. Jamur mikroskopis termasuk divisi Zygomycota, sebagian besar Ascomycota, sebagian kecil Basidiomycota, dan Deuteromycota. 2. Jamur makroskopis. makroskopis yaitu jamur yang mempunyai tubuh buah lengkap sehingga pengamatannya dapat dilakukan secara langsung. Jamur ini merupakan cendawan sejati yang ukurannya relatif besar (makroskopik), dapat dilihat dengan kasat mata, dapat dipegang atau dipetik dengan tangan, bentuknya mencolok. Jamur makroskopis sebagian besar adalah jamur divisi Basidiomycota dan sebagian kecil Ascomycota. B. Struktur Jamur Jamur terdiri dari benang-benang mikroskopik yang disebut hifa. Kumpulan hifa akan membentuk miselium sehingga terbentuk tubuh buah. Dinding sel jamur terdiri atas zat kitin. Berikut ini bagian-bagian jamur: Gambar 1. Bagian-bagian jamur 1

Transcript of BAGIAN ISI.pdf

  • page

    A. Jamur

    Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil. Jamur

    memiliki bermacam-macam bentuk. Bentuk tubuh jamur,

    mulai dari yang sederhana, yaitu satu sel atau uniseluler,

    bentuk serat atau filamen, sampai dengan bentuk lengkap

    berupa tubuh buah.

    Berdasarkan bentuk dan ukurannya jamur dapat

    dikelompokkan menjadi:

    1. Jamur mikroskopis.

    Jamur yang berukuran kecil yang pengamatannya dapat

    menggunakan mikroskop. Jamur mikroskopis termasuk

    divisi Zygomycota, sebagian besar Ascomycota,

    sebagian kecil Basidiomycota, dan Deuteromycota.

    2. Jamur makroskopis.

    makroskopis yaitu jamur yang mempunyai tubuh buah

    lengkap sehingga pengamatannya dapat dilakukan

    secara langsung. Jamur ini merupakan cendawan sejati

    yang ukurannya relatif besar (makroskopik), dapat

    dilihat dengan kasat mata, dapat dipegang atau dipetik

    dengan tangan, bentuknya mencolok. Jamur

    makroskopis sebagian besar adalah jamur divisi

    Basidiomycota dan sebagian kecil Ascomycota.

    B. Struktur Jamur

    Jamur terdiri dari benang-benang mikroskopik yang disebut

    hifa. Kumpulan hifa akan membentuk miselium sehingga

    terbentuk tubuh buah. Dinding sel jamur terdiri atas zat kitin.

    Berikut ini bagian-bagian jamur:

    Gambar 1. Bagian-bagian jamur

    1

  • page

    Ada tiga macam morfologi hifa, yaitu:

    1. Aseptat atau senosit. Hifa seperti in tidak memiliki

    dinding sekat atau septum.

    2. Septat dengan sel-sel uninukleat. Sekat membagi

    hifa menjadi ruang-ruang atau sel-sel berisi

    nukleus tunggal. Pada setiap septum terdapat pori-

    pori di tengah-tengah yang memungkinkan

    perpindahan nukleus dan sitoplasma dari satu

    ruang ke ruang yang lain.

    3. Septat dengan sel-sel multinukleat. Septum

    membagi hifa menjadi sel-sel dengan lebih dari

    satu nukleus dalam setiap ruang.

    C. Reproduksi Jamur

    Jamur berkembang biak secara aseksual dengan

    pembelahan, penguncupan, atau pembentukan spora, dan

    secara seksual dengan peleburan nukleus dari dua sel

    induknya. Pada perkembangbiakan secara aseksual jamur

    membentuk spora aseksual. Ada lima macam spora

    aseksual, yaitu: konidiospora, sporangiospora, oidium,

    klamidospora, dan blastospora. Sedangkan perkembang-

    biakan secara seksual jamur membentuk spora seksual.

    Ada empat macam spora seksual, yaitu: askospora,

    basidiospora, zigospora, dan oospora.

    D. Nutrisi Jamur

    Karbon (C), nitrogen (N), hidrogen (H), dan oksigen (O)

    adalah unsur yang berperan penting dalam pertumbuhan

    dan perkembangan jamur. Unsur-unsur tersebut untuk

    membentuk karbohidrat, lemak (lipid), protein, asam

    nukleat, dan molekul lainnya.

    E. Syarat Tumbuh Jamur

    1) Suhu. Berdasarkan pada kisaran suhu, jamur dapat

    dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

    a) Jamur psikrofil, merupakan jamur yang

    mempunyai suhu minimum di bawah 00C, suhu

    optimum antara 0-170C.

    b) Jamur mesofil, memiliki suhu minimum di atas

    00C, suhu maksimum di bawah 50

    0C, dan suhu

    optimum antara 15-400C.

    c) Jamur termofil, mempunyai suhu minimum di atas

    200C, suhu maksimum 50

    0C atau lebih, dan suhu

    optimum sekitar 350C atau lebih.

    Gambar 2. Hifa Aseptat (A), Hifa Septat dengan sel-sel

    berinti satu (uninukleat) (B), dan Hifa

    Septat dengan sel-sel berinti banyak

    (multinukleat) (C).

    2

  • page

    2) pH. Umumnya jamur akan tumbuh pada kisaran pH

    yang cukup luas yaitu antara 4,5-8,0 dengan pH

    optimum antara 5,5-7,5.

    3) Kelembaban. Kelembaban relatif sebesar 80-90%

    untuk menunjang pertumbuhan jamur.

    4) Cahaya. Penting dalam pembentukan tubuh buah.

    F. Klasifikasi Jamur

    Berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya jamur

    diklasifikasikan menjadi Zygomycota, Ascomycota,

    Basidiomycota, dan Deuteromycota.

    Ciri-ciri Zygomycota

    a. Hifa tidak bersekat dan sel vegetatif multinukleat

    (mempunyai beberapa inti).

    b. Dinding sel tersusun dari kitin.

    c. Reproduksi aseksual dan seksual (zigospora).

    d. Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut

    rhizoid.

    Contoh:

    Gambar 3. Rhizophus stolonifer, tumbuh pada roti

    Gambar 4. Rhizophus oryzae, jamur tempe

    Ciri-ciri Ascomycota

    a. Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti

    satu.

    b. Bersel satu atau bersel banyak.

    c. Ada yang bersifat parasit, saprofit, dan ada yang

    bersimbiosis membentuk lumut kerak.

    d. Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut

    askus, yaitu suatu sel yang berupa gelembung atau

    tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora

    merupakan hasil dari reproduksi generatif.

    e. Dinding sel dari zat kitin.

    f. Reproduksi seksual dan aseksual.

    Contoh:

    Gambar 5. Penicillium notatum, untuk pembuatan

    antibiotik penisilin

    1. Zygomycota

    2. Ascomycota

    3

  • page

    Gambar 6. Cookeina tricholoma, dapat dimakan

    Ciri-ciri Basidiomycota

    a. Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.

    b. Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti

    payung yang terdiri dari bagian batang dan tudung.

    Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaran-

    lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya

    basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.

    c. Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang

    bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang

    biru membentuk lumut kerak.

    d. Reproduksi secara seksual (dengan basidospora) dan

    aseksual (konidia).

    Contoh:

    A B

    Ciri-ciri Deuteromycota

    a. Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis.

    b. Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup

    saprofit pada sampah.

    c. Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual

    belum diketahui sehingga disebut fungi imperfecti

    (jamur yang tak sebenarnya).

    d. Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan

    penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia, dan

    tanaman budidaya.

    Contoh:

    - Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air.

    - Fusarium, hidup pada tanaman tomat.

    - Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di

    kepala.

    G. Peranan Jamur Bagi Kehidupan

    1. Jamur yang merugikan

    a. Ganoderma lucidum, dapat merusak kayu.

    b. Malassezia furfur, menyebabkan panu.

    2. Jamur yang menguntungkan

    a. Pluerotus ostreatus, jamur tiram dapat dimakan.

    b. Rhizopus oryzae, untuk pembuatan tempe.

    c. Penicillium sp, untuk pembuatan antibiotik.

    d. Pilobolus sp, menguraikan kotoran/dekomposer.

    3. Basidiomycota

    4. Deuteromycota

    4

    Gambar 7. Volvariela volvacea (jamur merang) (A)

    dan Auricularia auricula-judae (jamur kuping) (B)

  • page

    HUTAN ADAT KANTUK, KABUPATEN SINTANG

    Hutan Adat Kantuk adalah kawasan hutan lindung yang ditetapkan oleh

    peraturan Desa Paoh Benua No. 01 Tahun 2011, Bab III Pasal 3 dan termasuk

    kedalam wilayah Dusun Kantuk, Desa Paoh Benua, Kecamatan Sepauk,

    Kabupaten Sintang. Kawasan ini memiliki luas 351,95 Ha yang terletak

    pada koordinat 00 1 8 LU dan 1110 18 21 BT dengan suhu udara rata-rata

    25-260C, suhu tanah 26-27

    0C, kelembaban rata-rata 88-90%, dan pH tanah

    5,8-6,1. Topografi Hutan Adat Kantuk ini datar dan berbukit dengan

    didominasi hutan hujan tropis yang tergenang air di beberapa daerah.

    Berdasarkan penenelitian, di Hutan Adat Kantuk banyak ditemukan jenis-

    jenis jamur makroskopis yaitu sebanyak 49 jenis dari 21 famili, yang meliputi

    famili Amanitaceae (1 jenis), Auriculariaceae (2 jenis), Boletaceae (1 jenis),

    Calostomataceae (1 jenis), Ganodermataceae (3 jenis), Gloeophyllaceae

    (1 jenis), Hymenochaetaceae (1 jenis), Inocybaceae (1 jenis), Marasmiaceae

    (5 jenis), Meripilaceae (2 jenis), Meruliaceae (3 jenis), Mycenaceae (4 jenis),

    Phleogenaceae (1 jenis), Pleurotaceae (1 jenis), Pluteaceae (1 jenis),

    Polyporaceae (12 jenis), Russulaceae (2 jenis), Sarcoscyphaceae (2 jenis),

    Stereaceae (2 jenis), Strophariaceae (1 jenis), dan Tricholomataceae (2 jenis).

    Dari 49 jenis jamur makroskopis yang ditemukan, 47 jenis jamur termasuk

    ke dalam divisi Basiodiomycota, sedangkan 2 jenis jamur lainnya termasuk

    divisi Ascomycota, yaitu Cookeina tricholoma dan Cookeina speciosa.

    Gambar 8. Peta Hutan Adat Kantuk

    5

  • page

    1. Amanita vaginata

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Agaricales

    Famili : Amanitaceae

    Genus : Amanita

    Spesies : Amanita vaginata

    b. Deskripsi Tinggi mencapai 150 mm. Diameter

    tudung sampai 100 mm. Memiliki

    warna mencolok abu-abu, memiliki

    volva pada pangkal tangkai, dan tidak

    memiliki cincin. Tumbuh di serasah

    daun.

    c. Peranan Jamur ini dapat dimakan

    2. Auricularia auricula-judae

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Auriculariales

    Famili : Auriculariaceae

    Genus : Auricularia

    Spesies : Auricularia auricula-judae

    b. Deskripsi Ketebalan sampai 5 mm. Diameter

    tudung sampai 75 mm. Tudung halus

    berbulu, berwarna coklat hingga coklat

    merah muda. Sisi bawah halus terdapat

    garis tersebar yang tidak teratur.

    Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini dapat dimakan

    3. Auricularia delicata

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Auriculariales

    Famili : Auriculariaceae

    Genus : Auricularia

    Spesies : Auricularia delicata

    b. Deskripsi Bentuk seperti ginjal hingga setengah

    lingkaran. Tudung halus berbulu berwarna

    coklat muda. Sisi bawah tertutup oleh

    jaringan lipatan yang rapat, yang

    membentuk pori-pori dan warnanya coklat

    muda. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini dapat dimakan

    JAMUR-JAMUR MAKROSKOPIS DI HUTAN ADAT KANTUK SINTANG

    6

  • page

    4. Chalciporus piperatus

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Boletales

    Famili : Boletaceae

    Genus : Chalciporus

    Spesies : Chalciporus piperatus

    b. Deskripsi Tinggi mencapai 125 mm. Diameter

    tudung sampai 75 mm. Bentuk tudung

    cembung kemudian menjadi datar.

    Tudung halus, bagian atas berwarna abu-

    abu dan sisi bawah berwarna kuning

    kecoklatan hingga coklat kemerahan.

    Bertangkai halus, berwarna kuning

    hingga merah. Tumbuh di serasah daun.

    c. Peranan Jamur ini tidak dapat dimakan

    5. Calostoma sp

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Boletales

    Famili : Calostomataceae

    Genus : Calostoma

    Spesies : Calostoma sp

    b. Deskripsi Bentuk seperti bola dan memiliki

    lapisan luar gelatin. Diameter tudung

    mencapai 20 mm. Bagian ujung

    memiliki bentuk bergerigi 5-7 seperti

    bintang berwarna kuning yang

    merupakan saluran untuk melepaskan

    spora keluar. Tumbuh di serasah

    daun.

    c. Peranan Jamur ini dapat dimakan

    6. Amauroderma rugosum

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Ganodermataceae

    Genus : Amauroderma

    Spesies : Amauroderma rugosum

    b. Deskripsi Permukaan tudung konsentris dengan

    garis-garis rapat dan berwarna coklat

    tua hingga hitam. Sedangkan

    permukaan bawah berpori kecil dan

    berwarna abu-abu emas. Memiliki

    alur/garis kuning ketika muda, berubah

    coklat bila sudah tua. Tumbuh di

    serasah daun.

    c. Peranan Jamur ini dapat dijadikan hiasan.

    7

  • page

    7. Ganoderma applanatum

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Ganodermataceae

    Genus : Ganoderma

    Spesies : Ganoderma applanatum

    b. Deskripsi Ketebalan sampai 60 mm. Diameter

    tudung sampai 600 mm. Tubuh buah keras

    seperti kayu. Tudung halus tapi tidak rata,

    berwarna abu-abu, dan berubah coklat

    kehitaman. Sisi bawah berwarna putih dan

    berubah menjadi cokelat gelap. Tumbuh

    di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini merusak pohon, namun dapat

    dijadikan obat untuk memberikan

    kekebalan pada tubuh.

    8. Ganoderma lucidum

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Ganodermataceae

    Genus : Ganoderma

    Spesies : Ganoderma lucidum

    b. Deskripsi Ketebalan sampai 50 mm. Diameter tudung

    sampai 300 mm. Tudung berwarna coklat

    kemerahan hingga coklat kehitaman, beralur.

    Bertangkai dengan tinggi mencapai 250 mm.

    Sisi bawah berpori putih hingga coklat.

    Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini merusak pohon, namun dapat

    dijadikan obat karena efektif menyembuhkan

    berbagai penyakit, terutama penyakit hati,

    dan dipercaya dapat memperpanjang hidup.

    9. Gloeophyllum sepiarium

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Gloeophyllales

    Famili : Gloeophyllaceae

    Genus : Gloeophyllum

    Spesies : Gloeophyllum sepiarium

    b. Deskripsi Ketebalan sampai 5 mm. Diameter

    tudung sampai 120 mm. Tudung berbulu

    dan berzona dengan warna kekuningan

    atau coklat kemerahan dengan tepi

    berwarna krem hingga kekuningan. Sisi

    bawah berwarna kuning hingga coklat.

    Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak dapat dimakan

    8

  • page

    10. Hymenochaete rubiginosa

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Hymenochaetales

    Famili : Hymenochaetaceae

    Genus : Hymenochaete

    Spesies : Hymenochaete rubiginosa

    b. Deskripsi Tubuh buah menempel pada substrat

    dengan ukuran 13-64 mm. Permukaan

    tudung keras, konsentris bergaris-garis,

    dan berwarna coklat gelap, dengan tepi

    bergelombang. Pada permukaaan sisi

    bawah kasar dan berpori. Tumbuh di

    kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya

    11. Crepidotus applanatus

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Agaricales

    Famili : Inocybaceae

    Genus : Crepidotus

    Spesies : Crepidotus applanatus

    b. Deskripsi Lebar tudung 10-40 mm, berwarna

    putih. Tudung halus hingga berbulu

    halus. Sisi bawah beralur dan berwarna

    putih kemudian menjadi coklat. Tidak

    bertangkai, melekat pada substrat

    dengan bagian yang pendek. Tumbuh di

    kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya

    12. Gymnopus dryophilus

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Agaricales

    Famili : Marasmiaceae

    Genus : Gymnopus

    Spesies : Gymnopus dryophilus

    b. Deskripsi Tinggi mencapai 80 mm. Diameter tudung

    sampai 60 mm. Bentuk tudung cembung

    kemudian datar dan lebar. Tudung halus,

    berminyak, berwarna kemerahan-oranye

    kemudian krim atau kuning tua. Bagian

    tengah berwarna lebih coklat muda. Batang

    kecil, halus, sedikit keras, berwarna seperti

    tudung. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini dapat dimakan

    9

  • page

    13. Marasmiellus affixus

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Agaricales

    Famili : Marasmiaceae

    Genus : Marasmiellus

    Spesies : Marasmiellus affixus

    b. Deskripsi Diameter tudung sampai 15 mm,

    dengan tangkai lateral yang sangat

    pendek. Tubuh buah seperti kipas,

    saling berkelompok, berwarna krim

    hingga kuning, melekat pada substrat

    ranting kecil atau percabangan kayu

    lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini dapat dijadikan obat mabuk

    untuk menetralkan racun.

    14. Marasmius rotula

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Agaricales

    Famili : Marasmiaceae

    Genus : Marasmius

    Spesies : Marasmius rotula

    b. Deskripsi Tinggi mencapai 50 mm. Diameter tudung

    sampai 15 mm, berbentuk bejana bola,

    sedikit cekung ditengah. Tudung bergalur,

    berwarna putih hingga krem kemudian

    menjadi abu-abu hingga kecoklatan. Sisi

    bawah berwarna keputihan. Batang tipis,

    halus, berwarna ungu gelap hingga hitam

    kecoklatan. Tumbuh di serasah daun.

    c. Peranan Jamur ini tidak dapat dimakan.

    15. Micromphale foetidum

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Agaricales

    Famili : Marasmiaceae

    Genus : Micromphale

    Spesies : Micromphale foetidum

    b. Deskripsi Tinggi mencapai 25 mm. Diameter tudung

    sampai 25 mm. Bentuk tudung cembung dan

    cekung ditengah, halus, berlurik, berwarna

    kuning-coklat hingga coklat kemerahan, dan

    lebih gelap pada garis-garis dan tengah. Sisi

    bawah berwarna coklat kemerahan. Batang

    berwarna seperti tudung hingga coklat

    keunguan. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak dapat dimakan.

    10

  • page

    16. Mycetinis alliaceus

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Agaricales

    Famili : Marasmiaceae

    Genus : Mycetinis

    Spesies : Mycetinis alliaceus

    b. Deskripsi Tinggi 70-150 mm. Diameter tudung

    15-40 mm, halus, berbentuk cembung

    berwarna coklat. Sisi bawah berwarna

    putih kecoklatan. Batang sedikit berbulu

    halus, berwarna kehitaman dan coklat.

    Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini memiliki bau tajam seperti

    bawang putih dan dapat digunakan

    sebagai bumbu masak.

    17. Meripilus giganteus

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Meripilaceae

    Genus : Meripilus

    Spesies : Meripilus giganteus

    b. Deskripsi Tinggi mencapai 300 mm. Diameter tubuh

    buah sampai 800 mm. Memiliki bentuk

    roset dengan beberapa percabangan tudung

    dari pusat batang tunggal. Tudung

    berdaging, berwarna coklat. Sisi bawah

    berpori keputihan hingga krim, kemudian

    berubah coklat tua sampai hitam. Tumbuh

    di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini dapat dimakan.

    18. Rigidoporus microporus

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Meripilaceae

    Genus : Rigidoporus

    Spesies : Rigidoporus microporus

    b. Deskripsi Bentuk tudung seperti kipas. Permukaan tudung

    sedikit berambut halus, panjang hingga 100 mm

    dan lebar 50 mm dengan ketebalan 2-15 mm,

    berwarna oranye-cokelat kemerahan, memiliki

    zona konsentris (beralur). Sisi bawah berpori,

    berwarna oranye terang hingga cokelat

    kemerahan, oranye kekuningan, coklat muda

    atau abu-abu. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.

    11

  • page

    19. Cymatoderma elegans

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Meruliaceae

    Genus : Cymatoderma

    Spesies : Cymatoderma elegans

    b. Deskripsi Tinggi mencapai 125 mm. Diameter tudung sampai

    200 mm, berbentuk corong, bergerigi, konsentris

    berwarna kecoklatan. Bagian tengah tidak teratur,

    dan tepi bergelombang. Sisi bawah bergerigi,

    berwarna krem hingga abu-abu. Batang kasar,

    berwarna coklat. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak dapat dimakan, namun

    Polisakarida yang berasal dari jamur ini telah

    terbukti memiliki sifat antikanker yang potensial.

    20. Gloeoporus pannocinctus

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Meruliaceae

    Genus : Gloeoporus

    Spesies : Gloeoporus pannocinctus

    b. Deskripsi Tubuh buah menyebar di sepanjang

    substrat dengan ketebalan 1-10 mm dan

    lebar sekitar 10 mm, berwarna putih

    kekuningan dengan kilauan berwarna

    hijau dan putih. Saat basah tubuh buah

    seperti agar-agar dan saat kering akan

    terbentuk retak lebar pada tubuh buah.

    Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.

    21. Stereopsis nigripes

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Meruliaceae

    Genus : Stereopsis

    Spesies : Stereopsis nigripes

    b. Deskripsi Tinggi sekitar 50 mm. Diameter tudung

    50 mm. Bentuk tubuh seperti kipas,

    berbulu halus, berwarna kecoklatan

    hingga coklat keunguan, memiliki pola

    alur samar. Permukaan tangkai kasar dan

    berwarna mengikuti warna tudung,

    kecoklatan hingga coklat keunguan.

    Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.

    12

  • page

    22. Filoboletus manipularis

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Agaricales

    Famili : Mycenaceae

    Genus : Filoboletus

    Spesies : Filoboletus manipularis

    b. Deskripsi Tinggi mencapai 35 mm. Diameter tudung

    sampai 40 mm. Berbentuk kerucut atau

    cembung. Tudung halus, berwarna putih

    hingga krem dengan tonjolan kecoklatan

    di tengah, berpori bulat keputihan. Batang

    halus, berbulu, berwarna putih kecoklatan.

    Tubuh buah dapat bercahaya bila saat

    malam. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini dapat dimakan.

    23. Mycena capillaris

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Agaricales

    Famili : Mycenaceae

    Genus : Mycena

    Spesies : Mycena capillaris

    b. Deskripsi Bentuk tudung kerucut hingga cembung.

    Tudung halus, transparan, berwarna

    putih keabu-abuan. Sisi bawah berwarna

    keputihan abu-abu. Tangkai memiliki

    tinggi 20-40 mm, bentuk seperti benang,

    berliuk-liuk, bagian dasar berambut

    halus, mengkilap, berbentuk agak bulat.

    Tumbuh di serasah daun.

    c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.

    24. Mycena chlorophos

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Agaricales

    Famili : Mycenaceae

    Genus : Mycena

    Spesies : Mycena chlorophos

    b. Deskripsi Tinggi 15-25 mm. Diameter tudung 10-25 mm.

    Berbentuk cembung hingga datar, tipis, beralur,

    berwarna putih kecoklatan hingga abu-abu di

    bagian tengah berlekuk, sedangkan sisi bawah

    berwarna putih. Tangkai berwarna putih

    dengan bagian dasar menonjol. Tubuh buah

    jamur dapat bercahaya dan bersinar bila saat

    malam. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini dapat dimakan.

    13

  • page

    25. Mycena leaiana

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Agaricales

    Famili : Mycenaceae

    Genus : Mycena

    Spesies : Mycena leaiana

    b. Deskripsi Tinggi mencapai 75 mm. Diameter tudung

    sampai 40 mm, berbentuk cembung.

    Tudung halus, licin, terdapat garis batas,

    berwarna oranye. Sisi bawah berwarna

    merah muda kekuningan hingga kuning-

    oranye. Batang halus namun berbulu pada

    pangkal batang, berwarna kuning hingga

    oranye. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini dapat dimakan.

    26. Phleogena faginea

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Atractiellomycetes

    Ordo : Atractiellales

    Famili : Phleogenaceae

    Genus : Phleogena

    Spesies : Phleogena faginea

    b. Deskripsi Memiliki tinggi tubuh buah 4,5 mm

    sampai beberapa sentimeter. Tubuh

    buah berbentuk bulat dan berwarna

    abu-abu hingga coklat. Tangkai

    berwarna seperti tudung. Spora

    berbentuk bulat dan berwarna oranye

    dengan diameter 4-7 m. Tumbuh di

    kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.

    27. Pleurotus ostreatus

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Agaricales

    Famili : Pleurotaceae

    Genus : Pleurotus

    Spesies : Pleurotus ostreatus

    b. Deskripsi Tinggi mencapai 10 mm. Diameter tudung sampai

    150 mm, berkelompok. Bentuk tudung cembung

    kemudian menjadi datar, halus, berwarna abu-abu

    hingga kecoklatan. Sisi bawah berwarna keputihan.

    Tangkai biasanya tidak ada, tetapi jika ada, batang

    berbentuk lateral, pendek, dan memiliki warna

    seperti tudung. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini dapat dimakan. Selain itu, mengandung

    senyawa alami lovastatin yang disintesis dan

    digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol.

    14

  • page

    28. Pluteus chrysophaeus

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Agaricales

    Famili : Pluteaceae

    Genus : Pluteus

    Spesies : Pluteus chrysophaeus

    b. Deskripsi Tinggi 25-80 mm. Diameter tudung 13-38

    mm, berbentuk cembung, halus, berwarna

    kekuningan dan beralur. Sisi bawah

    lembut berwarna merah muda. Tangkai

    transparan dengan warna keputihan

    menjadi kuning. Tumbuh di kayu lapuk

    atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.

    29. Pleurotus ostreatus

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Polyporaceae

    Genus : Hexagonia

    Spesies : Hexagonia papyracea

    b. Deskripsi Tudung berbentuk setengah lingkaran,

    lebar 20-75 mm, pipih, kasar. Bagian

    atas halus kemudian berkerut, berwarna

    coklat merah, oranye gelap, dan coklat

    gelap. Sisi bawah berwarna kecoklatan,

    berpori dengan bentuk segienam.

    Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.

    30. Microporus affinis

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Polyporaceae

    Genus : Microporus

    Spesies : Microporus affinis

    b. Deskripsi Lebar tubuh buah sampai 100 mm dengan

    jari-jari 80 mm. Berbentuk melingkar seperti

    kipas. Memiliki warna berbagai nuansa

    cokelat dengan pola garis yang konsentris,

    bagian tepi berwarna pucat. Memiliki spora

    halus, berbentuk lingkaran, berwarna putih.

    Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.

    15

  • page

    31. Microporus flabelliformis

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Polyporaceae

    Genus : Microporus

    Spesies : Microporus flabelliformis

    b. Deskripsi Ketebalan 1-3 mm. Diameter tudung 20-50

    mm. Bentuk tubuh buah keras, berbentuk

    kipas atau setengah lingkaran. Permukaan

    tudung memiliki zona konsentris bergaris

    seperti cincin, berwarna coklat, coklat

    kehitaman, dan putih. Bertangkai dengan

    panjang 5-30 mm dengan tebal 2-5 mm.

    Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.

    32. Microporus xanthopus

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Polyporaceae

    Genus : Microporus

    Spesies : Microporus xanthopus

    b. Deskripsi Tinggi mencapai 60 mm. Diameter tudung

    sampai 100 mm, berbentuk cekung,

    permukaan halus terdapat zona konsentris

    dengan warna kuning tua dan coklat. Sisi

    bawah halus, berpori krem pucat. Batang

    ditutupi dengan kutikula keras berwarna

    kuning hingga kuning kecoklatan.

    Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak dapat dimakan.

    33. Microporus sp 1

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Polyporaceae

    Genus : Microporus

    Spesies : Microporus sp 1

    b. Deskripsi Tinggi sekitar 30 mm melekat pada

    substrat (kayu mati) di tepi oleh

    tangkai horizontal yang pendek

    berwarna coklat kehitaman. Tudung

    halus, berwarna kuning kecoklatan.

    Pada permukaan sisi bawah halus,

    berwarna krem kekuningan. Tumbuh

    di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.

    16

  • page

    34. Microporus sp 2

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Polyporaceae

    Genus : Microporus

    Spesies : Microporus sp 2

    b. Deskripsi Memiliki tinggi sekitar 60 mm. Bentuk

    tudung seperti corong. Permukaan tudung

    halus berwarna kuning kecoklatan hingga

    coklat kehitaman dengan bercak-bercak

    kehitaman. Pada permukaan sisi bawah

    halus, berwarna kuning kecoklatan.

    Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.

    35. Polyporus durus

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Polyporaceae

    Genus : Polyporus

    Spesies : Polyporus durus

    b. Deskripsi Tinggi 38-80 mm. Diameter tudung 50-200

    mm, berbentuk corong, halus, berwarna abu-

    abu hingga coklat kemudian menjadi cokelat

    kemerahan dengan tepi oranye hingga

    cokelat. Tangkai pendek, berwarna abu-abu

    hingga hitam. Sisi bawah berpori, berwarna

    krem putih. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.

    36. Polyporus sp

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Polyporaceae

    Genus : Polyporus

    Spesies : Polyporus sp

    b. Deskripsi Tinggi sekitar 10 cm. Bentuk tudung lebar

    membulat tidak beraturan, halus dan

    berwarna coklat, sedangkan permukaan

    bawah tudung halus dan berwarna kuning

    kecoklatan. Permukaan tangkai kasar dan

    berwarna coklat kehitaman. Tumbuh di

    kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini dapat dimakan.

    17

  • page

    37. Pycnoporus sanguineus

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Polyporaceae

    Genus : Pycnoporus

    Spesies : Pycnoporus sanguineus

    b. Deskripsi Ketebalan sampai 5 mm. Diameter tudung

    sampai 80 mm, kasar berkayu, berwarna

    oranye hingga merah kemudian berubah

    menjadi merah darah. Sisi bawah halus,

    berpori, warna sama dengan tudungnya.

    Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini bersifat sebagai antibakteri dan

    antivirus.

    38. Pycnoporus sp

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Polyporaceae

    Genus : Pycnoporus

    Spesies : Pycnoporus sp

    b. Deskripsi Diameter tudung sampai 50 mm, kasar

    berkayu, bentuk melingkar seperti

    kipas, berwarna cerah oranye hingga

    merah. Sisi bawah halus, berpori,

    warna sama dengan tudungnya.

    Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.

    39. Trametes hirsuta

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Polyporaceae

    Genus : Trametes

    Spesies : Trametes hirsuta

    b. Deskripsi Diameter tudung 50-120 mm dan tebal 3-13

    mm, terdapat rambut-rambut kaku pada

    bagian tengah tudung, berwarna hijau.

    Sedangkan rambut di bagian tepi lebih

    pendek. Sisi bawah berpori, berwarna

    keputihan, kemudian berubah keabu-abuan.

    Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.

    18

  • page

    40. Trametes pubescens

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Polyporales

    Famili : Polyporaceae

    Genus : Trametes

    Spesies : Trametes pubescens

    b. Deskripsi Ketebalan mencapai 10 mm, lebar

    tudung sampai 60 mm. Permukaan atas

    halus berbulu, memiliki pola samar,

    berwarna putih krem. Sedangkan sisi

    bawah pori-pori 3-5 per mm, berwarna

    keputihan dan kekuningan saat tua.

    Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak dapat dimakan.

    41. Russula cyanoxantha

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Russulales

    Famili : Russulaceae

    Genus : Russula

    Spesies : Russula cyanoxantha

    b. Deskripsi Tinggi mencapai 100 mm. Diameter tudung

    sampai 100 mm, berbentuk setengah bulat

    kemudian menjadi cembung, datar dan

    sedikit cekung. Tudung halus, berwarna

    violet, bercak abu-abu hijau. Sisi bawah

    berwarna putih. Batang halus, berwarna

    ungu kemerahan. Tumbuh di serasah daun.

    c. Peranan Jamur ini dapat dimakan.

    42. Russula vesca

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Russulales

    Famili : Russulaceae

    Genus : Russula

    Spesies : Russula vesca

    b. Deskripsi Tinggi mencapai 100 mm. Diameter tudung

    sampai 100 mm, berbentuk setengah bulat

    kemudian menjadi cembung, datar dan sedikit

    cekung. Tudung halus, berwarna merah muda

    kecoklatan atau keunguan. Sisi bawah

    berwarna krem. Batang halus, berwarna putih

    hingga merah muda. Tumbuh di serasah daun.

    c. Peranan Jamur ini dapat dimakan.

    19

  • page

    43. Cookeina speciosa

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Ascomycota

    Kelas : Pezizomycetes

    Ordo : Pezizales

    Famili : Sarcoscyphaceae

    Genus : Cookeina

    Spesies : Cookeina speciosa

    b. Deskripsi Berbentuk cawan dengan diameter 5-35

    mm. Tudung halus, berwarna oranye

    kemerahan, terdapat tiga garis putih, di tepi

    terdapat rambut. Bertangkai panjang 5-30

    mm dan lebar 1-3 mm, berbentuk silindris

    melengkung, halus, berwarna oranye

    kekuningan hingga kuning kemerahan.

    Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini dapat dimakan.

    44. Cookeina tricholoma

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Ascomycota

    Kelas : Pezizomycetes

    Ordo : Pezizales

    Famili : Sarcoscyphaceae

    Genus : Cookeina

    Spesies : Cookeina tricholoma

    b. Deskripsi Tinggi mencapai 50 mm. Diameter tudung

    sampai 25 mm, berbentuk cawan. Bagian

    dalam halus, berwarna merah muda

    hingga oranye kemerahan atau merah,

    sedangkan di luar berwarna merah muda,

    hingga kecoklatan, dan banyak rambut.

    Batang berwarna putih dan jarang terdapat

    rambut. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini dapat dimakan.

    45. Stereum hirsutum

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Russulales

    Famili : Stereaceae

    Genus : Stereum

    Spesies : Stereum hirsutum

    b. Deskripsi Ketebalan sampai 2 mm. Diameter tudung

    sampai 40 mm. Tubuh buah tipis, kasar,

    berbulu halus, konsentris berwarna kuning

    tua, coklat, kadang sedikit berwarna hijau

    dan bagian tepi bergelombang. Pada

    permukaan sisi bawah halus, berwarna

    kuning tua hingga oranye. Tumbuh di

    kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak dapat dimakan.

    20

  • page

    46. Stereum ostrea

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Russulales

    Famili : Stereaceae

    Genus : Stereum

    Spesies : Stereum ostrea

    b. Deskripsi Ketebalan sampai 2 mm. Diameter tudung

    sampai 100 mm. Bentuk setengah lingkaran.

    Tudung halus, konsentris dengan warna

    kuning, kuning tua, oranye, coklat, dengan

    bercak hijau. Sisi bawah halus, berwarna

    kuning ketuaan hingga coklat. Tumbuh di

    kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Menghasilkan enzim lakase yang digunakan

    dalam bioremediasi untuk memecah bahan

    pewarna dan polutan lainnya.

    47. Gymnopilus dilepis

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Agaricales

    Famili : Strophariaceae

    Genus : Gymnopilus

    Spesies : Gymnopilus dilepis

    b. Deskripsi Tinggi mencapai 100 mm. Diameter tudung

    sampai 75 mm. Bentuk tudung cembung,

    sedikit tonjolan di tengah. Tudung bersisik,

    berwarna merah keunguan. Sisi bawah

    berwarna kekuningan. Batang halus

    berwarna seperti warna tudung, terdapat

    cincin. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini kemungkinan beracun, lebih

    baik dihindari.

    48. Chrysomphalina grossula

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Agaricales

    Famili : Tricholomataceae

    Genus : Chrysomphalina

    Spesies : Chrysomphalina grossula

    b. Deskripsi Luas tudung 2-35 mm, berbentuk cembung

    dengan bagian tengah cekung. Tudung

    halus, berwarna kuning hingga hijau

    kekuningan. Sisi bawah beralur, berwarna

    kuning hingga hijau kekuningan. Tangkai

    dengan panjang 5-40 mm, berongga, halus,

    berwarna kuning atau hijau kekuningan.

    Tumbuh di kayu lapuk atau mati.

    c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.

    21

  • page

    49. Delicatula integrella

    a. Klasifikasi Kingdom : Fungi

    Divisi : Basidiomycota

    Kelas : Agaricomycetes

    Ordo : Agaricales

    Famili : Tricholomataceae

    Genus : Delicatula

    Spesies : Delicatula integrella

    b. Deskripsi Bentuk tudung cekung, sangat kecil 3-6 mm,

    berwarna putih, transparan, dan halus. Sisi

    bawah beralur bercabang dan menghilang

    pada bagian tepi. Tangkai berwarna putih

    dengan dasar bulat. Spora berwarna putih.

    Terdapat pada dedaunan yang membusuk.

    c. Peranan Jamur ini tidak dapat dimakan.

    Achmad, M., Tias A. & Chotimatul A. (2011). Panduan Lengkap Jamur.

    Jakarta: Penebar Swadaya.

    Campbell, N.A., Jane B.R. & Lawrence G.M. (2003). Biologi Edisi

    Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

    Dwidjoseputro, D. (1976). Pengantar Mikologi. Malang: Alumni.

    Gunawan, A.W. (2001). Usaha Pembibitan Jamur. Jakarta: Penebar

    Swadaya.

    Pelczar, M.J., & Chan, E.S.C. (1986). Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid 1.

    Jakarta: UI-Press.

    Suhardiman, P. (1995). Jamur Kayu. Jakarta: Penebar Swadaya.

    22

    DAFTAR PUSTAKA