BAGIAN bagiam

22
BAGIAN-BAGIAN YANG HIDUP SEL, BENDA-BENDA TAK HIDUP DALAM SEL (BENDA ERGASTIK) I. Pedahuluan A. Tujuan Untuk melihat sel dengan bagian-bagian yang hidup. Untuk mengenal benda-benda tak hidup di dalam sel (misal amilum, butir aleuron dan kristal Ca-Oksalat). B. Landasan Teori: Sel merupakan unit organis meterkeci yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel karena itulah sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.Sejarah penemuan sel Robert Hooke pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari bahasa latin cellula yang berarti rongga atau ruangan (Campbell, 2002). Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil organisme makhluk hidup .Organisme terkecil terdiri dari sel tunggal, sebaliknya tubuh manusia mengandung setidaknya 10 14 sel. Terdapat berbagai macam jenis sel yang amat bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan fungsi khususnya. Dalam segenggam tanah atau segelas air terdapat berbagai jenis organisme uniseluler. Dan, didalam setiap organisme multiseluler yang lebih tinggi (tubuh manusia atau tanaman jagung), terdapat

description

anpertum

Transcript of BAGIAN bagiam

Page 1: BAGIAN bagiam

BAGIAN-BAGIAN YANG HIDUP SEL, BENDA-BENDA TAK HIDUP

DALAM SEL (BENDA ERGASTIK)

I. Pedahuluan

A. Tujuan

Untuk melihat sel dengan bagian-bagian yang hidup.

Untuk mengenal benda-benda tak hidup di dalam sel (misal amilum, butir aleuron

dan kristal Ca-Oksalat).

B. Landasan Teori:

Sel merupakan unit organis meterkeci yang menjadi dasar kehidupan dalam arti

biologis.Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel karena itulah sel dapat

berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.Sejarah penemuan

sel Robert Hooke pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan

Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang

dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari bahasa latin cellula yang berarti rongga atau

ruangan (Campbell, 2002).

Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil organisme makhluk

hidup .Organisme terkecil terdiri dari sel tunggal, sebaliknya tubuh manusia mengandung

setidaknya 1014 sel. Terdapat berbagai macam jenis sel yang amat bervariasi dalam ukuran,

bentuk, dan fungsi khususnya. Dalam segenggam tanah atau segelas air terdapat berbagai

jenis organisme uniseluler. Dan, didalam setiap organisme multiseluler yang lebih tinggi

(tubuh manusia atau tanaman jagung), terdapat puluhan atau ratusan jenis sel yang berbeda,

semuanya terancang secara khusus untuk sama-sama berfungsi di dalam benuk jaringan atau

organ.Tetapi, bagaimanapun besar dan kompleksnya organisme tersebut, setiap sel tersebut

tetap mempertahankan sifat khusus dan kebebasannya (Hidayat, 1995).

Walaupun sel merupakan bagian terkecil dari mahluk hidup, tetapi sel masih memiliki

bagian-bagian yang lebih kecil lagi yang menyusunnya. Disitulah terjadi segala aktivitas di

dalam sel. Bagian sel tersebut dinamakan organela. Jenis organela-organela tersebut

bermacam-macam dan masing-masing memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda

(Sumiati, 1992).

Page 2: BAGIAN bagiam

Bagianpokokseladalahsitoplasmadannukleus.Sitoplasmasebagaisuatuzat yangkental

yang berfungsibagisel, mitokondria, badan golgi, kloroplas, sentriol, grantila, dan pigmen.

Secara umum sel dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

Selaput plasma (membran sel)

Sitoplasma dan organel sel

Inti sel (Nukleus)(Kimball, 1992).

1. Membran sel

Membran sel adalah lapsan terluar dari sel hidup. Mmbran sel mengenalikan lalu-

lalang zat ke dalam dan ke dalam sel. Sebuah pandangan yang lebih tua mengenai membran

sel, yaitu hipotesis membran unit(unit membran hypotesis), mendeskripsikan membran

sebagai dua lapisan protein yang rapat (lapisan luar dan lapisan dalam) yang mengelilingi

lapisam fosfolipid yang lebih tebal namun tidak sebegitu padat. Struktur seperti roti itu

diindikasikan oleh penelitian-penelitian menggunakan mikroskop elektron dari banyak

membran. Terlihat pula saluran-saluran yang menembus membran ke arah eksterosis (Fried,

2006).

Membran sel yaitu selaput atau membra yang paling luar yang tersusun dari senyawa

kimia lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau lipid dengan senyawa protein).

Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam lintangnya adalah

protein-lipid-protein triaminner layer. Lemak bersiat hidrophobik (tidak klarut dalam air)

sedangkan protein bersifat hidrofilik (larut dalam air). Oleh karena itu, selaput plasma

bersifat selektif permeabel atau semi permeabel. Selektf permeabel berarti hanya dapat

memasukkan dilewati membran tertentu saja. Fungsi dari selaput plasma ini adalah

menyelenggarakan transportasi zat dari sel yang satu ke yang lainnya (Kimball, 1992).

Membran sel berupa selaput tipis disebut plasmalema. Tebal membran antara 5-10nm.

Apabila diamati dengan mikroskop cahaya tidak terlihat jelas, tetapi keberadaanya dapat

dibuktikan pada waktu sel mengalami plasmolisis. S.Singer dan E.Nicolson (1972)

menyampaikan teori tentang membran sel. Teori ini disebut teori membran mozaik cair, yang

menjelaskan bahwa membran sel terdiri atas protein yang tersusun seperti mozaik (tersebar)

dan masing-masing terisisip diantara dua lapis fosfolipid. Membran sel merupakan bagian

terluar sel dan tersusun secara berlapis-lapis. Bahan penyusun membran sel yaitu lipoprotein

yang merupakan gabungan antara lemak dan protein. Membran sel mengandung kira-kira

50% lipid dan 50% protein. Lipid yang menyusun membran sel terdiri atas fosfolipid dan

sterol. Fosfolipid memiliki bentuk tidak simetris dan berukuran panjang. Salah satu ujung

fosfolipid bersifat mudah larut dalam air (hidrofilik) yang disebut dengan ujung polar.

Page 3: BAGIAN bagiam

Bagian sterol bersifat tidak larut dalam air (hidrofobik) yang disebut dengan ujung nonpolar

(Sri,E.2010).

Fosfolipid tersusun atas dua lapis. Dalam hal ini protein dibedakan menjadi dua,

sebagai berikut:

a) Protein Ekstrinsik (Perifer)

Protein ini letaknya tersembul diantara dua lapis fosfolipid. Protein ekstrinsik

bergabung dengan permukaan luar membran dan bersifat hidrofilik yaitu mudah larut dalam

air.

b) Protein Intrinsik (Integral)

Protein ini letaknya tenggelam diantara dua lapis fosfolipid. Protein intrinsik

bergabung dengan membran dalam dan bersifat hidrofobik yaitu tidak mudah larut dalam air.

Penyusun membran sel yang berupa karbohidrat berikatan dengan lipid yang bersifat

hidrofilik disebut dengan glikolipid. Sifat dari membran sel ini adalah selektif permiabel,

artinya adalah dapat dilalui oleh air dan zat-zat tertentu yang terlarut di dalamnya. Membran

sel memiliki fungsi antara lain:

- Sebagai pelindung sel

- Mengendalikan pertukaran zat, dan

- Tempat terjadinya reaksi kimia

2. Inti sel (Nukleus)

Nukleus merupakan organ terbesar sel dengan ukuran diameter antara 10-20 nm.

Nukleus memiliki bentuk bulat atau lonjong. Hampir semua sel memiliki nukleus, karena

nukleus ini berperan penting dalam aktivitas sel, terutama dalam melakukan sintesis protein.

Namun, ada beberapa sel yang tidak memilki nukleus antara lain sel eritrosit dan sel

trombosit. Pada kedua sel ini aktivitas metabolisme terbatas dan tidak dapat melakukan

pembelahan. Biasanya, sebuah sel hanya memiliki satu nukleus saja, yang terletak di tengah.

Namun, ada sel-sel yang memilki inti lebih dari satu, yaitu pada sel parenkim hati dan sel otot

jantung yang memiliki dua buah nukleus. Adapun pada sel otot rangka terdapat banyak

nukleus. Komposisi nukleus terdiri atas membran nukleus, matriks dan anak inti (Sri,E.2010).

3. Sitoplasma

Sitoplasma merupakan suatu cairan sel dan segala sesuatu yang larut di dalamnya

kecuali nukleus (inti sel) dan organela. Sitoplasma yang berada di dalam inti sel disebut

nukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid kompleks, yaitu tidak padat dan tidak cair. Sifat

koloid sitoplasma ini dapat berubah-ubah tergantung kandungan air. Jika konsentrasi air

tinggi, maka koloid akan bersifat encer yang disebut dengan sol, sedangkan jika konsentrasi

Page 4: BAGIAN bagiam

air rendah maka koloid bersifat padat lembek yang disebut dengan gel. Sitoplasma tersusun

atas air yang didalamnya terlarut molekul-molekul kecil (mikromolekul) dan molekul-

molekul besar (makromolekul), ion-ion dan bahan hidup (organela) ukuran partikel terlarut

yaitu 0,001-1 mikron dan bersifat transparan. Bagian yang merupakan lingkungan dalam sel

adalah matriks sitoplasma. Tiap-tiap organela mempunyai struktur dan fungsi khusus (Sri,

2010).

Fungsi dari organela-organela sel:

Mitokondria, tempat berlangsungnya respirasi sel atau pembangkit energi.

Retikulum endoplasma, sebagai penghubung selaput luar inti dengan sitoplasma

transpor protein yang disintesis dalam ribosom, biosintesis fosfolipid, glikolipid,

sterol.

Ribosom, sebagai tempat sintesis protein.

Badan golgi, terlibat dalam proses sekresi, menghasilkan lisosom, membentuk

dinding sel pada tumbuhan (Sri, 2010)

Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik

sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel dan

juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di bagian sitoplasma, dinding sel,

maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein

(aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin dan suberin) dan kristal (kristal Ca-oksalat dan silika).

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel,

misalnya penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum, pemeliharaan struktur (lilin)

dan perlindungan, misalnya adanya kristal Ca-Oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat

menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak

akan bernafsu menyentuhnya untuk kedua kali (Adiayasa, 2012).

Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa

ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan

karena adanya berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan. Sel mati

karena faktor genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah mencapai umur yang telah

ditentukan secara genetik. Sel-sel tersebut memang dalam perkembangannya terspesialisasi

untuk menjadi suatu sel mati, yang memiliki fungsi tertentu bagi tumbuhan. Misalnya sel-sel

xilem-xilem yang akan bersifat mati, secara khusus berguna untuk pengangkutan unsur

mineral dari dalam tanah ke daun (Adiayasa, 2012).

Pada tanaman pinus, terdapat benda ergastik yang bersifat padat, antara lain:

1. Amilum/Pati

Page 5: BAGIAN bagiam

Rumus empiris (C6H10O5), terdapat dalam plastida, berupa komponen hidup/

polisakarida berbentuk tepung. Plastida pembentuk tepung amiloplas dibedakan menjadi:

a. Leukoamiloplas: warna putih tepung cadangan makanan.

b. Kloroamiloplas: warna hijau tepung asimilasi. Titik inisial/ permukaan

terbentuknya amilum disebut hilus atau hilum.

Berdasarkan letak hilusnya, butiran amilum dibedakan menjadi:

- Amilum konsentris ( hilus di tengah)

- Amilum eksentris (hilus di pinggir)

Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus. Adanya lamela-lamela

karena pada waktu pembentukan amilum, tiap lapisan berbeda kadar airnya. Berdasarkan

jumlah hilusnya, butir amilum dibedakan menjadi:

a. Monadelf: butir amilum tunggal, artinya pada sebutir amilum terdapat 1 hilus.

b. Diadelf: dua hilus, terdapat dua kemungkinan, yaitu:

- Amilum ½ majemuk: terdapat dua hilus yang masing-masing dikelilingi oleh

lamela, tetapi kemudian terbentuk lamela yang mengelilingi keseluruhan.

- Amilum majemuk: tiap butir mempunyai lebih dari 1 hilus dan hilus-hilus ini

dikelilingi oleh lamela masing-masing.

Pada hakikatnya protein pasif adalah benda nonprotoplasmik (substansi ergastis atau

benda mati) yang terdapat di dalam vakoula-vakoula sebagai protein amorf atau sebagai

kristal.Kedua bentuk tersebut,sebagai protein amorf atau sebagai kristal, lazim dikenal

dengan nama butir aleuron. Butir-butir aleuron banyak ditemukan pada endosperm biji,

perisperm biji, atau embrio (Adiayasa, 2010).

Kristal Ca-Oksalat merupakan hasil akhir/sekresi dari suatu pertukaran zat yang

terjadi di dalam sitoplasma. Ada yang menduga bahwa asam oksalat bebas merupakan racun

bagi tanaman, diendapkan berupa garam Ca-Oksalat. Kristal-krital ini tidak larut dalam asam

cuka, tetapi larut dalam asam kuat (Adiayasa,2012).

II. Metode

A. Alat dan Bahan

Page 6: BAGIAN bagiam

Alat Bahan

Mikroskop

Pipet Tetes

Kaca Objek

Kaca Penutup

Kuas Halus

Jarum Preparat

Silet

Rhoe discolor (sosongkokan)

Spirogyra sp

Biji Zea mays (jagung)

Biji Ricinus communis (jarak)

Solanum tuberosum (kentang)

Begonia sp

B. Cara Kerja

Disiapkan

Disayat

Diletakkan di kaca objek

Ditutup dengan kaca penutup

Diamati

Digambar

III. Hasil pengamatan

Gambar Pengamatan Klasifikasi Keterangan

Alat dan Bahan

Spesimen

Preparat

Hasil

Page 7: BAGIAN bagiam

Rhoe discolor

Sumber : pribadi, perbesaran 400x

Ihsan, 2005

Kingdom : Plantae

Divisi :

Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Commelinales

Famili

: Commelinaceae 

Genus : Rhoeo

Spesies : Rhoeo

discolor

Dinding sel tersusun

sangat rapat dengan

lamella yang

padat ,mengikuti alur

dinding sel. Lamella

adalah rongga

kosong yang terletak

menempel pada

dinding sel.

Spirogyra sp

Sumber : pribadi, perbesaran 400x

Mark, 2006.

Kingdom : Protista

Divisi : Chlorophyta

Kelas : Clorophyceae

Ordo : Zygnematales

Famili :

Zygnemataceae

Genus : Spirogyra

Speies : Spirogyra sp

Solanum tuberosum

Sumber : pribadi, perbesaran 400 x

Ihsan, 2005

Kingdom : Plantae

Divisi :

Magnoliophyta

Kelas :

Magnoliopsida

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae 

Genus : Solanum

Spesies : Solanum

tuberosum L.

Di dalam bagian sel

tumbuhan solanum

tuberosum, terdapat

hilus yang berbentuk

eksentris karena

terbentuk dari luar

kedalam

Page 8: BAGIAN bagiam

Ricinus comunnis

Sumber : pribadi, perbsaran 400x

Ihsan, 2005

Kingdom : Plantae

(Tumbuhan)

Divisi :

Magnoliophyta

Kelas :

Magnoliopsida

Ordo : Malpighales

Famili

: Euphorbiaceae 

Genus : Ricinus

Spesies : Ricinus

communis

Sel berbentuk segi

banyak. ditemukan

aleuron yang

berbentuk seperti

bulat telur yang

didalamnya terdapat

kristaloid putih telur

dan globulid.

Zea mays

Sumber : pribadi, perbesaran 400x

Firza, 2011

Kingdom : Plantae

Divisi :

Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Poales

Famili : Poaceae 

Genus : Zea

Spesie : Zea mays L.

Bentuk bagian sel

biji jagung atau Zea

mays, terdapat

bulatan-bulatan

sangat kecil yang

banyak yang

dinamakan aleuron

Begonia sp

Sumber : pribadi, perbesaran 400x

Ihsan, 2005

Kingdom : Plantae

Divisi :

Magnoliophyta

Kelas :

Magnoliopsida

Ordo : Begoniales

Famli : Begoniaceae

Genus : Begonia

Spesies : Begonia sp

Page 9: BAGIAN bagiam

IV. Pembahasan

Pada praktikum kali ini membahas tentang bagian hidup dari sel dan benda ergastik

yang terdapat pada sel. Menurut Hidayat (1995), sel merupakan unit struktural dan fungsional

terkecil organisme makhluk hidup. Pada pelaksanaan praktikum ini, kami meneliti enam buah

spesimen. Dua diantaranya diteliti bagian sel yang hidup dan sisanya diteiti bagian tak hidup

yang berada pada selnya. Yang diteliti bagian hidupnya adalah specimen Rhoeo discolor

( sosongkokan) dan Spirogyra sp, sedangkan specimen yang diteliti bagian tak hidupnya

adalah specimen Solanum tuberosum (kentang), biji Zea mays (jagung), biji Ricinus

communis (jarak) dan Begonia sp.

Menurut Sri (2010), sel memiliki 2 komponen, yaitu komponen protoplasma dan non

protoplasma. Bagian protoplasma yaitu komponen yang memiliki sifat hidup dan

mempengaruhi aktivitas dan kehidupan sel dan memiliki kehendak sendiri. Bagian dari

protoplasma adalah sitoplasma dan organel. Sedangkan bagian non protoplasma merupakan

senyawa organic maupun anorganik yang dibutuhkan oleh sel yang diambil dari luar sel.

Contohnya adalah karbohidrat, lipid, dan protein.

Berikut adalah penjelasan dari pengamatan yang telah kami lakukan. Hasil dari benda

hiup sel :

Rhoeo discolor (Sosongkokan)

Memiliki klasifikasi sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Commelinales

Famili : Commelinaceae 

Genus : Rhoeo

Spesies : Rhoeo discolor 

Sel Rhoeo discolor bentuknya segi enam, jarak antar dinding sel sangat rapat dan

menyatu satu sama lain. Sel Rheo discolor memiliki pigmen hijau di bagian adaksial dan

warna ungu pada bagian abaksial dan sel-sel nya mempunyai bentuk yang tetap atau tidak

Page 10: BAGIAN bagiam

berubah-ubah. Namun pada praktikum ini kami hanya meneliti sel pada bagian abaksial saja.

Pada bagian ini terdapat stomata yang berfungsi sebagai alat respirasi pada tumbuhan.

Letak stomata pada bagian abaksial ini cukup berjauhan untuk perataan respirasi, stomata

pada tumbuhan memang berada pada bagian bawah daun dan kami menemukan stomata

tersebut. Pada bagian pinggir mulut stomata terlihat nukleus beberapa buah.

Lamella atau rongga yang terletak di dekat dinding sel, nampak jelas terlihat pada

bagian abaksial, rongga tersebut tersusun rapat mengikuti alur dari dinding sel Rhoeo

discolor.

Spirogyra sp

Memilki klasifkasi sebagai berikut :

Kingdom : Protista

Divisi : Chlorophyta

Kelas : Clorophyceae

Ordo : Zygnematales

Famili : Zygnemataceae

Genus : Spirogyra

Speies : Spirogyra sp

Bentuk dari spirogyra berbentuk filamen dan memiliki pigmen kloroplas sehingga

spesies ini memiliki warna hijau. Spirogyra memiliki lamella- lamella yang membatasi

dinding sel yang berbentuk seperti untaian spiral.

Spirogyra ini termasuk alga hijau karena termasuk kingdom Protista, menurut

Borowitzka (1988), alga hijau / Chlorohyta adalah salah satu klas dari ganggang berdasarkan zat

warna atau pigmentasinya. Ganggang hijau ada yang bersel tunggal dan ada pula yang bersel banyak

berupa benang, lembaran atau membentuk koloni spesies ganggang hijau yang bersel tunggal ada

yang dapat berpindah tempat, tetapi ada pula yang menetap. Alga hijau sekarang terdiri dari dua

filum: Chlorophyta dan Charophyta, yang masing-masing monofiletik.

Pada Spyrogyra memilki butir- butir  Pirenoid berfungsi untuk menghasilkan amilum

atau pati. Pada spirogyra memiliki bentuk sel yang terdiri dari nukleus yang berfungsi untuk

mengatur seluruh aktivitas didalam sel. Menurut letaknya nukleus dibagi menjadi dua Inti sel

berbentuk bulat dan terdapat di tengah sel. Nukleus dikelilingi oleh sampul nuklir dan berisi

matriks nuklir nukleoplasma dan satu atau lebih nukleuolus. Dalam nukleoplasma didapati

nukleoplasma yang terdiri atas DNA dan protein. Letak nukleus dari spirogyra terletak di

tengah sel.

Selanjutnya, pengamatan dilakukan terhadap benda ergastik dari sel.

Page 11: BAGIAN bagiam

Solanum tuberosum

Memiliki klasifikasi sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae 

Genus : Solanum

Spesies : Solanum tuberosum L.

Bentuk sel dari Solanum tuberosum ini adalah segi enam dengan jarak beraturan,

terdapat lamea tengah yang terdapat diantara dinding sel dari kentang ini. Dapat terlihat jelas

butiran amilum pada sel umbi ini, letak amilumnya agak ke pinggir. Hilus pada amilum ini

terletak agak menepi. Amilum ini mengandung polisakarida yang terdapat di kloroamiloplas.

Dan yang tersimpan tersebut disebut juga dengan cadangan makanan. Lalu pada umbi Solanum

tuberosum (kentang) terdapat butiran-butiran amilum yang berwarna putih, namun tak terlihat

bergitu jelas, dan hanya tampak seprti gelembung-gelembung pada bagian-bagian sel nya.

Padahal pada kentang ini terdapat banyak sekali butiran-butiran amilum yang tersebar di

seluruh bagian kentang.

Menurut Adiyasa (2012), di dalam bagian sel tumbuhan solanum tuberosum, terdapat

hilus yang berbentuk eksentris karena terbentuk dari luar kedalam. Terdapat amilum

mempunyai rumus empiris (C6H10O5)n, berupa karbohidrat atau polisakarida yang berbentuk

tepung disebut amiloplas, dapat dibedakan menjadi leukoamiloplas yang berwarna putih dan

menghasilkan tepung cadangan makanan dan kloroamiloplas berwarna hijau dan

menghasilkan tepung asimilasi. Titik permulaan (initia) terbentuk amilum disebut hilus

(hilum), berdasarkan letaknya hilus, butir amilum dibedakan menjadi amilum konsentris bila

hilus berada ditengah-tengah, dan amilum eksentris bila berada ditepi hilusnya.

Menurut banyaknya hilus dalam amilum, amilum dapat dibedakan menjadi:

Amilum tunggal, apabila sebutir amilum terdapat satu hilus.

Amilum setengah majemuk, apabila terdapat dua hilus dan masing-masing dikelilingi

lamela, sehingga terbentuk lamela yang mengelilingi seluruhnya.

Amilum majemuk, apabila terdapat banyak hilus dan masing-masing dikelilingi

lamela, sehingga terbentuk lamela yang mengelilingi seluruhnya.

Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus adanya lamela-lamela

disebabkan pada waktu pembentukkan amilum, tiap lapisan mempunyai kadar air yang

Page 12: BAGIAN bagiam

berbeda, sehingga mempengeruhi indeks bias. Lamela-lamela akan hilang apabila ditetesi

alkohol, karena air akan terserap alkohol. Di bagian amilum nampak seperti retak, dapat

terjadi pada tepung tapioca. Atau di tengah amilum nampak seperti terkerat, dapat ditemukan

butir amilum pada biji yang sedang berkecambah, disebut korosi, misalnya pada biji kacang

merah yang sedang berkecambah.Kentang termasuk kedalam tumbuhan berbiji tunggal

karena tidak mempunyai biji lebih dari satu.

Ricinus communis

Memiliki klasifikasi sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malpighales

Famili : Euphorbiaceae 

Genus : Ricinus

Spesies : Ricinus communis

Pada gambar hasil pengamatan dan literatur terlihat bahwa sel berbentuk segi banyak.

Kami menemukan aleuron yang berbentuk seperti bulat telur, berwarna ungu dan berlemak

yang didalamnya terdapat kristaloid putih telur dan globulid, letaknya terdapat di seluruh

endosperm. Kristal aleuron memiliki perbedaan dengan amilum yaitu dari ukuran kristalnya,

aleuron lebih kecil ukuran kristalnya dibandingkan dengan amilum.

Menurut Adiayasa (2012), Aleuron merupakan protein yang termasuk globulin, butir-

butirannya yang sangat besar dapat kita temukan pada biji jarak (Ricinus communis). Pada

butir besar aleuron ini lazim terdiri dari: (1) protein amorf; (2) protein kristal; dan (3) protein

globoid. Protein amorf adalah protein yang tidak berbentuk. Protein kristal adalah protein

yang memiliki bentuk beraturan, biasanya persegi lima atau persegi enam. Sedangkan protein

globoid adalah protein yang banyak mengandung zat phytin, yaitu garam yang mengandung

kalsium dan magnesium (Ca dan Mg) dengan suatu asam berupa mesoinosith atau

heksafosfor.

Zea mays

Memiliki klasifikasi sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Poales

Page 13: BAGIAN bagiam

Famili : Poaceae 

Genus : Zea

Spesie : Zea mays L.

Bentuk bagian sel biji jagung atau Zea mays, terdapat bulatan-bulatan sangat kecil

yang banyak yang dinamakan aleuron. Aleuron  berisi sebuah/ lebih krsitaloid putih telur dan

sebuah atau beberapa guboid (bulatan kecil yang terbuat dari zat fitin yaitu garam Ca dan Mg

dari asam mesoinosit hexafosfor). Aleuron dapat terlihat pada lapisan paling luar dari

endosperm padi dan jagung, dapat terbuang karena pencucian beras terlalu bersih, sedangkan

pada biji jarak aleuron tampak tersebar dengan ukuran lebih besar dari aleuron padi.

Pada spesies ini pun terdapat amilum yang memadat dan terkumpul pada bagian

pinggir dari biji jagung.

Begonia sp

Memiliki Klasifikasi sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Begoniales

Famli : Begoniaceae

Genus : Begonia

Spesies : Begonia sp

Bentuk sel dari Begonia sp ini berbentuk segi enam dan susunannya cukup rapat dan

kaku. memiliki Ca oksalat yang sama seperti dengan Kristal Pasir, berbentuk piramida kecil

atau bintang. Begonia ini dapat menjadi makanan ketika perjalanan di hutan, walaupun

memiliki kalsium oksalat, namun karena asam oksalat dapat ternetralisir.

V. Kesimpulan

Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup. Ilmu yang

mempelajari tentang sel adalah sitologi. Susunan sel yang teratur karena dihasilkan oleh

adanya pembelahan sel yang teratur. Namun, sebagian besar tidak menunjukkan keteraturan

melalui kelompok sel yang kompak dan yang tidak kompak (renggang) sehingga terbentuk

ruang antar sel  akibat pemisahan dinding sel (sizogen) dan mungkin akibat dari beberapa sel

yang larut (lisigen).

Bentuk sel yang bebas, atau sel yang baru dibentuk dan terisolasi  cenderung

berbentuk bulatan, lalu karena adanya tekanan dari sel-sel yang lain maka  bentuk sel mulai

terdiferensiasi. Sel tumbuhan terdiri dari bagian yang hidup dan bagian yang mati. Bagian

Page 14: BAGIAN bagiam

yang hidup adalah inti dan organel pada sitoplasma dan bagian yang mati adalah dinding sel

dan benda-benda ergastik.Dari specimen yang diamati, terdapat bagian-bagian sel yang hidup

yaitu nukleus, kloroplas dan aliran sitoplasma. Melihat bagian dari non protoplasmic (benda

ergastik) diantaranya amilum, butir aleuron, kalsium oksalat.

Daftar Pustaka

Adiayasa, Y . 2012 . Benda E rgastik . <http://ntadiasa.blogspot.com/2012/05/benda-

ergastik.html>.[Diakses tanggal 06 Oktober 2013 Jam 07.13].

Astuti, 2013. Struktur Sel. < http://niadwiastuti.blogspot.com/2013/01/struktur-sel.html>

[Diakses tanggal 06 Oktober 2013 Jam 13.30].

Borowitzka, M.A and L.J. Borowitzka. 1988. Micro-algae Biotechnology. New York :

Cambridge University press

Campbell, R M. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta :Erlangga.

Firza. 2011. Batang Zea Mays. <http://firza-zone.blogspot.com/2011/10/batang-zea-

mays.html>. [Diakses tanggal 06 Oktober 2013 Jam 14.16].

Hidayat, E B. 1995.Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB.

Ihsan, 2005. Solanum Tuberosum. <http://www.superstock.com/stock-photos-images/1566-

399525>. [Diakses tanggal 06 Oktober 2013 Jam 14.03].

Mark, 2006. Spirogyra-Die Schraubenal. <http://www.aquarium-kosmos.de/inhalt/21/>.

[Diakses tanggal 06 Oktober 2013 Jam 13.41].

Sri, E. 2010. Bagian sel. <http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/struktur-dan-peranan-sel-

html> . [Diakses tanggal 06 Oktober 2013 Jam 07.12].