Bagian

10
Bagian – Bagian Mikroskop dan Fungsinya A. Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya. B. berikut adalah bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya: C. D. LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif E. LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif. F. TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler. G. MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat. H. MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer. I. REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya. J. REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.

description

gsd

Transcript of Bagian

Page 1: Bagian

Bagian – Bagian Mikroskop dan Fungsinya

A. Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya.

B. berikut adalah bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya:

C.D. LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi

untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektifE. LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini 

membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.

F. TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.

G. MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.

H. MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.

I. REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.

J. REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.

K. DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.L. KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat

ini dapat putar dan di naik turunkan.M. MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di

amati.N. PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek

agar tidak mudah bergeser.O. LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.P. KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.Q. SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya

mikroskop.

Page 2: Bagian

Bagian – Bagian Alat Pencernaan dan Fungsinya

Fungsi Sistem PencernaanTubuh kita seperti mesin yang kompleks. Ini membutuhkan bahan bakar untuk menjalankannya. Bahan bakar ini disediakan oleh makanan yang kita makan. Nutrisi-karbohidrat dan lemak memberikan kita energi ini. Namun, seperti mesin mengalami keausan, sel-sel tubuh kita juga aus. Sel-sel baru yang diperlukan untuk mengganti sel-sel tua dan mati. Bahan baku untuk pertumbuhan ini disediakan oleh protein. Kita juga rentan terhadap sejumlah penyakit yang sistem kekebalan tubuh kita umumnya berjuang. Mineral adalah nutrisi yang memperkuat kekebalan kita. Namun, nutrisi ini perlu dipecah menjadi bentuk yang lebih sederhana, yang dapat diserap oleh sel-sel kita. Di sinilah fungsi dari sistem pencernaan dimulai. Ada sejumlah kelenjar seperti hati dan pankreas   (untuk beberapa nama), yang mensekresikan enzim ke dalam berbagai organ sistem pencernaan, yang mempercepat proses pencernaan. Enzim ini, yang lebih spesifik dikenal sebagai enzim pencernaan, meningkatkan proses memecah nutrisi kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana. Enzim-enzim pencernaan memicu reaksi yang terjadi pada organ pencernaan. Enzim diangkut melalui darah dan diserap oleh sel-sel. Bagaimana cara kerja sistem pencernaan dan apa manfaat dari enzim pencernaan? Cari tahu jawabannya di bawah ini.

Organ Pencernaan Manusia dan FungsinyaDiagram dari sistem pencernaan yang disediakan dalam artikel akan memberikan satu pemahaman yang lebih baik dari sistem organ, seperti makanan bergerak turun dari mulut, melalui kerongkongan ke perut, usus halus dan usus besar, sebelum diekskresikan melalui rektum dan anus. Tabel, diberikan di bawah ini, memberikan informasi tentang konsolidasi organ utama dan fungsi mereka.

1] Mulut / Rongga Mulut

Sekresi ~ saliva disekresikan oleh kelenjar ludah 3 – parotis, submandibula dan sublingual.Fungsi ~ Kita mengunyah makanan untuk memecahnya menjadi potongan kecil. Dengan demikian, luas permukaan yang lebih besar disediakan untuk enzim yang dikeluarkan oleh kelenjar ludah. Hal ini membuat lebih mudah untuk memecah karbohidrat   yang ada dalam makanan.

2] Kerongkongan

Sekresi~Tidak adaFungsi ~ Esofagus tidak memiliki peran pencernaan. Kerongkongan hanya membantu

Page 3: Bagian

menekan makanan dari mulut ke organ berikutnya, yaitu perut. Ini dilakukannya dengan proses peristaltik.

3] Perut

Sekresi ~ Asam lambung, pepsin (enzim), dan berbagai enzim pencernaan lainnyaFungsi ~ Otot-otot perut mengaduk makanan dan mencampurnya dengan air lambung dan enzim yang dikeluarkan oleh lambung. Cairan lambung mempertahankan pH asam, sehingga makanan yang akan dicerna sebagian dalam perut. Pepsin memecah protein (menjadi asam amino). Enzim lain, misalnya, amilase lambung dan lipase, masing-masing memecah  lemak dan karbohidrat.

4] Usus Kecil

Sekresi empedu dan pankreas ~ enzim disekresikan oleh pankreas memasuki duodenum, usus enzim lain juga ditindaklanjuti perut yang menghancurkan makanan tersebut.Fungsi ~ Ini adalah di usus halus sehingga pencernaan selesai dan semua nutrisi (hadir dalam bentuk yang paling sederhana) diserap oleh darah melalui dinding usus kecil. Empedu disekresi oleh pankreas mengemulsi lemak, sehingga dapat dengan mudah diserap. Enzim pankreas dan usus menyelesaikan tahap akhir pencernaan protein, lemak, dan karbohidrat.

5] Usus Besar / Colon

Sekresi ~ Tidak adaFungsi ~ Usus besar terutama terlibat dengan penyerapan air dan elektrolit dari substansi tercerna, yang diteruskan ke sana dari usus kecil. Usus besar juga menyimpan bahan tercerna ini sampai siap untuk dikeluarkan dari tubuh melalui rektum dan anus.

Kandung empedu, kantung berbentuk buah pir kecil yang terletak di bawah hati, juga merupakan organ tubuh penting. Menyimpan dan mengkonsentrasikan empedu yang diproduksi oleh hati. Empedu penting untuk pencernaan lemak. Tapi, operasi pengangkatan kandung empedu (dalam kasus infeksi berat) tidak mempengaruhi proses pencernaan. Jadi, kandung empedu disebut sebagai organ non vital. Selain cairan pankreas, pankreas juga membuat insulin, yang langsung memasuki aliran darah. Insulin memainkan peran penting dalam regulasi tingkat gula darah. Hati memproduksi berbagai bahan kimia yang diperlukan untuk berfungsinya tubuh. Hal ini memainkan peran penting dalam detoksifikasi bahan kimia yang berpotensi membahayakan.

Fakta Sistem Pencernaan Manusia

Berikut adalah beberapa fakta tentang sistem pencernaan:• Kita memproduksi hampir satu liter air liur setiap hari.• Air liur adalah air 98% dan hanya 2% enzim.• Panjang saluran pencernaan adalah sekitar 30 kaki.• Makanan tetap di dalam perut selama hampir 2 sampai 3 jam.• Usus halus hampir 20 meter.• Makanan membutuhkan waktu hampir 4 jam untuk melakukan perjalanan melalui usus halus.•Usus besar berukuran sampai dengan 5 meter panjangnya.• Kita mengeluarkan bahan limbah padat melalui anus, ketika otot sphincter lapisan itu, rileks.• Hati dan pankreas bukan merupakan bagian dari saluran pencernaan tetapi mereka membantu dalam pencernaan dengan mensekresi enzim yang kuat.

Bagian – Bagian Alat Pernafasan dan Fungsinya

Page 4: Bagian

1. Hidung (Cavum Nasalis)Rongga hidung termasuk alat pernapasan pada manusia paling luar, dan merupakan alat pernapasan paling awal. Udara keluar masuk melalui rongga hidung. Rongga hidung selalu lembap karena adanya selaput lendir. Di dalam rongga hidung juga terdapat rambut-rambut pendek dan halus. Selaput lendir dan rambut-rambut halus ini berfungsi menyaring debu dan kotoran yang masuk bersama udara, melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, dan mengenali adanya bau. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae.

Udara bebas tidak hanya mengandung oksigen saja, namun juga gas-gas yang lain. Misalnya, karbon dioksida (CO2), belerang (S), dan nitrogen (N2). Gas-gas tersebut ikut terhirup, namun hanya oksigen saja yang dapat berikatan dengan darah. Selain sebagai organ pernapasan, hidung juga merupakan indra pembau yang sangat sensitif. Dengan kemampuan tersebut, manusia dapat terhindar dari menghirup gas-gas yang beracun atau berbau busuk yang mungkin mengandung bakteri dan bahan penyakit lainnya. Dari rongga hidung, udara selanjutnya akan mengalir ke tenggorokan.

2. Tenggorokan (Faring)

Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan persimpangan antara 2 saluran, yaitu rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan / nasofarings)  pada bagian depan dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan / orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring disebut pula pangkal

Page 5: Bagian

tenggorok. Pada laring terdapat pita suara (pita vocalis) dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan.

Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Pada waktu menelan makanan epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.

Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.

Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung (resonansi) untuk suara percakapan.

3.  Batang Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm dan terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.

1. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas

16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.

3. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara.

Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian belakang mulut. Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.

Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).

Page 6: Bagian

4. Pangkal Tenggorokan (Laring)

Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta membuka glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan faring dengan trakea.

Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring. Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara.

Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.

5. Cabang Tenggorokan (Bronkus)

Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.

Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru.

Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.

6. Bronkiolus

Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus. Ciri khas bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada mukosanya, pada bagian awal dari cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet dan epitel. Fungsi bronkiolus adalah sebagai media yang menghubungkan oksigen yang kita hirup agar mencapai paru-paru.

7. Paru-Paru (Pulmo)

Page 7: Bagian

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).

Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi ronga bronkus masih bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus te  rminalis bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus respirasi, kemudian menjadi duktus alveolaris. Pada dinding duktus alveolaris mangandung gelembung-gelembung yang disebut alveolus.

8. Alveolus

Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Dindingnya tipis, lembap, dan berlekatan erat dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan udara. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara.