BAGAN STRUKTUR POLA ORGANISASI · 2019. 5. 21. · Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan...
Transcript of BAGAN STRUKTUR POLA ORGANISASI · 2019. 5. 21. · Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan...
-
1
-
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas perkenannya kami
dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018 sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan.
Penyusunan Laporan Kinerja ini pada dasarnya merupakan amanat dari Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,
yang mewajibkan kepada seluruh Pemerintah Daerah untuk melaksanakan akuntabilitas
kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah sebagai wujud pertanggungjawaban.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini memuat informasi kinerja Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan sebagaimana tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tasikmalaya Tahun
2017-2022 dan Rencana Strategis (Renstra) Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota
Tasikmalaya Tahun 2017-2022.
Kami sadar bahwa Laporan Kinerja ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran senantiasa kami harapkan untuk perbaikan atau penyempurnaan dalam
penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) di tahun mendatang.
Selanjutnya kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah
banyak membantu dalam penyusunan laporan ini. Akhir kata, semoga Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah ini bermanfaat bagi banyak pihak, terutama pihak-pihak yang
berkepentingan dalam melaksanakan evaluasi terhadap kinerja Badan Pengelola Keuangan
dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2018.
Paraf Hierarkis
Sekretaris
Kasubbag PEP
Pelaksana
Tasikmalaya, 29 Maret 2019 Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kota Tasikmalaya
HANAFI, SH., MH NIP. 19680705 199203 1 011
-
ii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Dasar Hukum 2
1.3 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 2
1.4 Struktur Organisasi 15
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Perencanaan Kinerja 17
2.1.1 RPJMD 2017 - 2022 17
2.1.2 Rencana Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Tahun 2017 - 2022 22
2.1.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 23
2.1.4 Strategi dan Kebijakan 26
2.2 Perjanjian Kinerja 28
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 30
3.1 Pengukuran Kinerja 30
3.2 Capaian Kinerja 32
3.3 Evaluasi Kinerja 63
3.3.1 Analisis Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan Kinerja Serta
Alternatif Solusi 63
3.3.2 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 67
3.3.3 Akuntabilitas Keuangan 69
3.4 Prestasi dan Penghargaan 81
3.5 Upaya Perbaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 81
BAB IV PENUTUP 83
-
iii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BPKAD Tahun 2017-
2022
Tujuan, Indikator Tujuan, Sasaran Strategis, Strategi dan Kebijakan
Tahun 2017-2022
Target Kinerja BPKAD Kota Tasikmalaya Tahun 2019
24
27
29
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Skala Pengukuran Ordinal
Kategori Pencapaian Kinerja Sasaran
Indikator Kinerja Utama (IKU) BPKAD Tahun 2018
31
32
33
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Capaian IKU BPKAD Tahun 2018
Pencapaian Kinerja Utama BPKAD Tahun 2018
35
36
Tabel 3.6 Program dan Kegiatan Pendukung Sasaran Meningkatnya Kualitas
Pelayanan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
38
Tabel 3.7 Program dan Kegiatan Pendukung Sasaran Meningkatnya Tata Kelola
Keuangan dan Aset Daerah yang Akuntabel
45
Tabel 3.8 Program dan Kegiatan Pendukung Sasaran Meningkatnya Akuntabilitas
Keuangan dan Kinerja Perangkat Daerah
56
Tabel 3.9 Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2017 dan 2018 59
Tabel 3.10 Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2018 dengan Target
Jangka Menengah
61
Tabel 3.11 Nilai Rata-Rata Unsur Pelayanan BPKAD Kota Tasikmalaya 64
Tabel 3.12 Nilai/ Skor Persepsi, Interval SKM, Interval Konversi SKM
Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan
64
Tabel 3.13 Efisiensi Penyerapan Anggaran 68
Tabel 3.14 Pagu Anggaran dan Realisasi Per Sasaran Tahun 2018 69
Tabel 3.15 Target Kinerja dan Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2018
70
-
iv
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1
Bagan Struktur Organisasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah
16
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang
baik dan bersih (good government) cenderung semakin meningkat, terlebih lagi ketika
pemerintah telah meluncurkan program reformasi birokrasi yang bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan publik dari berbagai aspek. Pemerintah Daerah wajib
melaksanakan pembenahan dan perbaikan dalam segala bidang diantaranya yaitu
pembenahan atau perbaikan dalam peningkatan akuntabilitas kinerja yang berorientasi
pada hasil (outcome). Peningkatan akuntabilitas kinerja merupakan hal yang penting
karena penerapan sistem akuntabilitas yang baik dapat mendorong birokrasi dalam
mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai dengan tujuan yang diinginkan dengan
penggunaan sumber-sumber yang ada secara efektif dan efesien.
Berkenaan dengan hal tersebut, pemerintah telah menerbitkan Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) menggantikan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dimana di dalamnya disebutkan bahwa setiap
Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan wajib untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokoknya, sehingga dipandang perlu
adanya pelaporan kinerja instansi pemerintah.
SAKIP adalah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan yang
merupakan integrasi dari sistem perencanaan, penganggaran dan pelaporan kinerja
yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan. Sedangkan LKIP
adalah Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan merupakan produk akhir dari SAKIP
yang menggambarkan kinerja yang dicapai oleh suatu instansi pemerintah atas
pelaksanaan program dan kegiatan yang dibiayai dari APBN/ APBD. Dalam penyusunan
LKIP suatu instansi pemerintah harus dapat menentukan besaran kinerja yang
dihasilkan secara kuantitatif yaitu besaran dalam satuan jumlah atau persentase.
Berkenaan dengan hal di atas, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
(BPKAD) sebagai salah satu Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota
Tasikmalaya menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2018 yang
merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas apa yang telah
dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan selama Tahun Anggaran 2018.
-
2
1.2 DASAR HUKUM
Dasar hukum dalam penyusunan LKIP Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Kota Tasikmalaya adalah :
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN;
2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Instansi Pemerintahan;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja Pelaporan Kinerja dan tata cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi
Pemerintahan;
6. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pokok – Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2016
Nomor 174);
7. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2016
Nomor 180);
8. Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 74 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok dan
Rincian Tugas Unit Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya
(Berita Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2016 Nomor 330).
1.3 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tasikmalaya di
bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah tersebut
BPKAD mempunyai kedudukan sebagai unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah yang
dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah .
Tugas Pokok
Dalam Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 74 Tahun 2016 tentang Tugas
Pokok dan rincian tugas unit Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah mempunyai
tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanakan tugas pengelolaan keuangan
dan aset daerah.
-
3
Sebagai arah dan pedoman yang jelas dalam penataan organisasi yang efisien,
efektif, dan rasional sesuai dengan kebutuhan, serta untuk menunjang koordinasi,
integrasi, sinkronisasi dan komunikasi kelembagaan secara internal, lebih lanjut
dijabarkan tugas pokok masing-masing sub unit organisasi .
1. Kepala Badan
1) Kepala Badan mempunyai tugas pokok merumuskan sasaran, mengarahkan,
menyelenggarakan, membina, mengkoordinasikan, mengendalikan,
mengevaluasi dan melaporkan program kerja badan.
2) Rincian tugas Kepala Badan :
a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja badan;
b. merumuskan dan menetapkan visi dan misi serta rencana strategik dan
program kerja badan untuk mendukung visi dan misi daerah;
c. menyelenggarakan pengelolaan keuangan daerah;
d. menyelenggarakan pengelolaan aset daerah;
e. menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pengelolaan keuangan
dan aset daerah;
f. menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan sistem informasi keuangan
dan aset daerah;
g. menyelenggarakan pengoordinasian pelaksanaan kegiatan Badan;
h. menyelenggarakan pembinaan dan mengarahkan semua kegiatan unit;
i. melaksanakan koordinasi dengan perangkat daerah atau unit kerja lain
yang terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas Badan;
j. memberikan saran dan pertimbangan kepada Walikota dalam
penyelenggaraan tugas pengelolaan keuangan dan aset daerah;
k. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan tugas
kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan bidang tugasnya.
2. Sekretariat
1) Sekretariat mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan administratif,
koordinasi dan pengendalian dalam pelaksanaan kegiatan kesekretariatan
yang meliputi perencanaan, pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan umum.
2) Rincian tugas Sekretariat :
a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Sekretariat;
b. mengelola administrasi kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan
kerumahtanggaan badan;
c. menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan kelembagaan,
pelayanan publik dan ketatalaksanaan di lingkungan badan;
-
4
d. menyiapkan rancangan peraturan dan ketentuan lainnya di bidang
keuangan dan pengelolaan aset;
e. menyelenggarakan pengelolaan data statistik di bidang keuangan dan
pengelolaan aset;
f. mengkoordinasikan penyusunan rencana program kerja badan;
g. mengkoordinasikan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja
badan;
h. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan
tugas Sekretariat;
i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
j. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3) Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengelolaan perlengkapan, rumah tangga,
ketatausahaan dan perpustakaan, pengelolaan administrasi
kepegawaian, serta pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan dan
pelayanan publik.
(2) Rincian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian :
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian.
(b) melaksanakan ketatausahaan di lingkungan badan;
(c) melaksanakan pengelolaan perpustakaan badan;
(d) melaksanakan pengurusan kerumahtanggaan badan;
(e) melaksanakan pengelolaan aset milik daerah di lingkungan badan;
(f) mengelola kepegawaian di lingkungan badan;
(g) melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan
kelembagaan, ketatalaksanaan dan pelayanan public di lingkungan
badan;
(h) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
(i) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
(j) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
b. Sub Bagian Keuangan
(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengelolaan administrasi keuangan.
(2) Rincian tugas Sub Bagian Keuangan :
-
5
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bagian
keuangan;
(b) melaksanakan penatausahaan keuangan;
(c) melaksanakan pembinaan penatausahaan keuangan di lingkungan
badan;
(d) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bagian Keuangan;
(e) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
(f) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
(1) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas
pokok mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja, evaluasi dan
pelaporan kegiatan badan.
(2) Rincian tugas Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan :
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bagian
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
(b) menyiapkan bahan penyusunan program kerja badan;
(c) menyusun bahan evaluasi dan pelaporan program kerja badan;
(d) melaksanakan penyusunan rencana anggaran;
(e) mengkoordinasikan penyusunan data statistik yang berhubungan
dengan bidang keuangan dan aset beserta dengan penunjangnya
(f) melaksanakan penyajian informasi dan data statistik berhubungan
dengan bidang keuangan dan aset beserta penunjangnya;
(g) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
(h) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
(i) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
3. Bidang Anggaran
1) Bidang Anggaran mempunyai tugas pokok menyelengarakan perumusan
kebijakan dan penyusunan anggaran pemerintah daerah.
2) Rincian tugas Bidang Anggaran :
a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Anggaran;
b. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis penyusunan anggaran
pendapatan, pembiayaan dan belanja;
c. menyelenggarakan penyiapan bahan dan pengkoordinasian penyusunan
anggaran dan perubahan APBD;
-
6
d. menyelenggarakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis
penyusunan APBD serta pengesahannya;
e. menyelenggarakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan
anggaran pendapatan, pembiayaan dan belanja;
f. menyelenggarakan pembinaan dan bimbingan penyusunan anggaran;
g. penyiapan rencana dan rancangan peraturan daerah pembentukan dana
cadangan, pinjaman daerah/hutang, penyertaan modal/ investasi dan
pemberian pinjaman daerah;
h. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan
tugas Bidang Anggaran;
i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3) Bidang Anggaran, membawahi :
a. Sub Bidang Anggaran Pendapatan
(1) Sub Bidang Anggaran Pendapatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan
melaksanakan penyusunan anggaran pendapatan daerah.
(2) Rincian tugas Sub Bidang Anggaran Pendapatan:
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang
Anggaran Pendapatan;
(b) menyiapkan data rencana pendapatan dan pembiayaan daerah
dalam penyusunan rancangan APBD dan rancangan Perubahan
APBD;
(c) menyiapkan rencana pembentukan dana cadangan, pinjaman
daerah/hutang, penyertaan modal/investasi daerah dan
pemberian pinjaman daerah;
(d) menyiapkan bahan pengendalian terhadap penyertaan
permodalan dan anggaran pembiayaan daerah;
(e) menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan laporan berkala
tentang perkembangan penyertaan permodalan/investasi daerah
dan pembiayaan daerah;
(f) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Anggaran Pendapatan;
(g) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
(h) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
-
7
b. Sub Bidang Anggaran Belanja
(1) Sub Bidang Anggaran Belanja mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan melaksanakan
penyusunan anggaran Belanja daerah.
(2) Rincian tugas Sub Bidang Anggaran Belanja:
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang
Anggaran Belanja;
(b) menyiapkan bahan perumusan kebijakan umum anggaran dan
prioritas dan plafon angggaran sementara;
(c) menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis dalam penyusunan APBD
(d) menghimpun dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan
APBD;
(e) menerima dan mengolah Dokumen Pelaksana Anggaran
(DPA)/Dokumen Pelaksana Perubahan Anggaran (DPPA), Rencana
Kerja dan Anggaran (RKA) OPD dilingkungan Pemerintah Daerah;
(f) menganalisa rencana anggaran belanja daerah;
(g) melaksanakan sosialisasi, pembinaan dan bimbingan dalam
penyusunan anggaran;
(h) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Anggaran Belanja;
(i) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; melaksanakan
tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4. Bidang Perbendaharaan
1) Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan
teknis dan menyelenggarakan kebijakan teknis perbendaharaan keuangan
daerah.
2) Rincian tugas Bidang Perbendaharaan:
a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang
Perbendaharaan;
b. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan konsep petunjuk teknis
perbendaharaan dan verifikasi berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
c. mengelola kegiatan perbendaharaan keuangan daerah;
d. menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi dalam
penyelenggaraan perbendaharaan keuangan daerah;
e. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan
tugas Bidang Perbendaharaan;
-
8
f. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
g. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3) Bidang Perbendaharaan, membawahi :
a. Sub Bidang Kas Daerah
(1) Sub Bidang Kas Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan pengelolaan kas
daerah.
(2) Rincian tugas Sub Bidang Kas Daerah:
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang Kas
Daerah;
(b) melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
pengelolaan kas daerah;
(c) memeriksa ketersediaan dana sesuai dengan anggaran kas
pemerintah daerah dan pagu dana pada APBD;
(d) melaksanakan sinkronisasi atas laporan pertanggungjawaban
bendahara pengeluaran pada SKPD (dalam rangka Rekonsiliasi
Pengeluaran);
(e) melaksanakan penyimpanan uang daerah;
(f) memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh
Bank dan/atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk;
(g) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Kas Daerah;
(h) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
(i) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
b. Sub Bidang Belanja Tidak Langsung
(1) Sub Bidang Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan
pelaksanaan belanja tidak langsung.
(2) Rincian tugas Sub Bidang Belanja Tidak Langsung:
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang
Belanja Tidak Langsung;
(b) menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis belanja tidak
langsung;
(c) melaksanakan verifikasi untuk pengeluaran belanja tidak
langsung;
(d) melaksanakan sosialisasi dan bimbingan untuk pencairan belanja
tidak langsung;
-
9
(e) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Pengelolaan Belanja Tidak Langsung;
(f) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
(g) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
c. Sub Bidang Penatausahaan Keuangan Daerah
(1) Sub Bidang Penatausahaan Keuangan Daerah mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan
penatausahaan keuangan daerah:
(2) Rincian tugas Sub Bidang Penatausahaan Keuangan Daerah :
(a) Melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang
Penatausahaan Keuangan Daerah;
(b) Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
pengelolaan penatausahaan keuangan daerah;
(c) Melaksanakan pengumpulan data anggaran penerimaan daerah
terdiri dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan,
Lain-lain PAD yang sah, Dana Perimbangan;
(d) Melaksanakan rekonsiliasi dan menyusun laporan data
penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan,
lain-lain PAD yang sah dana perimbangan dan lain-lain
pendapatan daerah yang sah;
(e) Menyampaikan laporan penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang dipisahkan, lain-lain PAD yang sah dana perimbangan
dan lain-lain pendapatan daerah yang sah
(f) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas sub bidang penatausahaan keuangan daerah;
(g) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
(h) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
5. Bidang Akuntansi
1) Bidang Akuntansi mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan
menyelenggarakan akuntansi keuangan daerah.
2) Rincian tugas Bidang Akuntansi:
a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Akuntasi;
b. melaksanakan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan akuntansi
keuangan daerah;
c. menyelenggarakan kebijakan akuntansi keuangan daerah;
-
10
d. menyelenggarakan pembinaan pelaksanaan kebijakan akuntansi keuangan
daerah;
e. mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah;
f. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan
tugas Bidang Akuntasi;
g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3) Bidang Akuntansi, membawahi :
a. Sub Bidang Akuntansi Pendapatan
(1) Sub Bidang Akuntansi Pendapatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan
pelaksanaan akuntansi pendapatan.
(2) Rincian tugas Sub Bidang Akuntansi Pendapatan:
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang
Akuntansi Pendapatan
(b) menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis dalam pelaksanaan Akuntansi Pendapatan, Penerimaan,
Pembiayaan, Transfer dan Piutang.
(c) melaksanakan pengumpulan dan penganalisaan data lingkup
akuntansi pendapatan dan pembiayaan
(d) menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan Akuntansi Pendapatan, Penerimaan,
Pembiayaan, Transfer dan Piutang.
(e) melaksanakan pembinaan pengelolaan Akuntansi Pendapatan,
Penerimaan, Pembiayaan, Transfer dan Piutang.
(f) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Akuntansi Pendapatan;
(g) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
(h) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
b. Sub Bidang Akuntansi Belanja
(1) Sub Bidang Akuntansi Belanja mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan
akuntansi belanja.
(2) Rincian tugas Sub Bidang Akuntansi Belanja:
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang
Akuntansi Belanja;
-
11
(b) menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis dalam pelaksanaan Akuntansi Belanja, Pengeluaran
Pembiayaan dan Utang Belanja;
(c) melaksanakan pengumpulan dan penganalisaan data lingkup
pelaksanaan Akuntansi Belanja, Pengeluaran Pembiayaan dan
Utang Belanja;
(d) menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan Akuntansi Belanja;
(e) melaksanakan pembinaan pengelolaan Akuntansi belanja;
(f) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Akuntansi Belanja;
(g) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
(h) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
c. Sub Bidang Pelaporan Keuangan Daerah
(1) Sub Bidang Pelaporan Keuangan Daerah mempunyai tugas pokok
melaksanakan Pelaporan Keuangan Daerah
(2) Rincian tugas Sub Bidang Pelaporan Keuangan Daerah;
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang
Pelaporan Keuangan Daerah;
(b) melaksanakan pengolahan data dan informasi laporan keuangan
daerah
(c) melaksanakan konsolidasi laporan keuangan SKPKD dengan
laporan SKPD;
(d) melaksanakan penghimpunan dan rekonsiliasi laporan Keuangan
Daerah;
(e) menyiapkan bahan dan data tetang penyusunan rancangan
peraturan daerah tentang pertanggungjawaban APBD;
(f) menyusun laporan keuangan pemerintah daerah
(g) mengkordinasikan SKPD untuk menyusun laporan semester,
laporan keuangan prognosis dan laporan keuangan akhir tahun;
(h) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Pelaporan Keuangan Daerah;
(i) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
(j) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
-
12
6. Bidang Aset Daerah
1) Bidang Aset Daerah mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis
dan menyelenggarakan kebijakan pengelolaan Barang Daerah.
2) Rincian tugas Bidang Pengelolaan Barang Daerah:
a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang
Pengelolaan Barang Daerah;
b. melaksanakan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pengelolaan
barang daerah;
c. menyelenggarakan kebijakan pengelolaan barang daerah;
d. menyelenggarakan pembinaan pelaksanaan pengelolaan barang daerah;
e. menyelenggarakan penatausahaan neraca barang daerah dan investasi
daerah;
f. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan
tugas Bidang Akuntasi;
g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya
3) Bidang Aset Daerah, membawahi :
a. Sub Bidang Perencanaan dan Analisa Kebutuhan
(1) Sub Bidang Perencanaan dan Analisa Kebutuhan mempunyai tugas
pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
dan pelaksanaan perencanaan serta analisa kebutuhan aset daerah.
(2) Rincian tugas Sub Bidang Perencanaan dan Analisa Kebutuhan:
(a) menyusun rencana program kerja Sub Bidang Perencanaan dan
Analisa Kebutuhan;
(b) menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Sub
Bidang Perencanaan dan Analisa Kebutuhan;
(c) melakukan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan penyusunan
perencanaan dan analisa kebutuhan barang pemerintah daerah;
(d) memfasilitasi penyusunan bahan perumusan rencana kebutuhan
barang pada masing masing SKPD;
(e) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan serta analisa data
mengenai perencanaan dan analisa kebutuhan barang meliputi
perencanaan pengadaan barang, pemeliharaan, pemanfaatan,
pemindahtanganan, dan penghapusan barang milik daerah;
(f) melaksanakan kajian teknis analisis kebutuhan barang pemerintah
daerah sebagai bahan penyusunan kebijakan kebutuhan dan
penganggaran barang pemerintah daerah;
-
13
(g) Melaksanakan pemantauan/survey harga barang/jasa dan
merumuskan konsep penetapan standar harga satuan barang dan
jasa kebutuhan pemerintah daerah;
(h) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Perencanaan dan Analisa Kebutuhan;
(i) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
(j) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
b. Sub Bidang Penatausahaan Aset Daerah
(1) Sub Bidang Penatausahaan Aset Daerah mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan
pelaksanaan penatausahaan Aset Daerah.
(2) Rincian tugas Sub Bidang Penatausahaan Aset Daerah:
(a) menyusun rencana program Sub Bidang Penatausahaan Aset
Daerah;
(b) menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis operasional Sub
Bidang Penatausahaan Aset Daerah;
(c) menyelenggarakan pelayanan Sistem Informasi Manajemen
Barang Daerah (SIMBADA);
(d) menyiapkan bahan dan melaksanakan pengolahan serta analisis
data barang milik daerah sebagai bahan penyusunan rencana
kegiatan dan penyelenggaraan penatausahaan barang milik
daerah;
(e) menyelenggarakan Sensus Barang Daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(f) menyelenggarakan koordinasi dan rekonsiliasi data aset milik
daerah dengan SKPD meliputi pengadaan aset , dan mutasi aset
secara berkala;
(g) menyelenggarakan penilaian barang daerah dalam rangka
penyusunan neraca, pemanfaatan, dan/atau pemindahtanganan
aset daerah;
(h) melaksanakan penatausahaan aset milik daerah yang meliputi
inventarisasi, pencatatan/pembukuan, dan pelaporan aset milik
daerah;
(i) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Penatausahaan Aset Daerah;
(j) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
-
14
(k) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
c. Sub Bidang Penggunaan dan Pemanfaatan Aset Daerah
(1) Sub Bidang Penggunaan dan Pemanfaatan Aset Daerah mempunyai
tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis dan pelaksanaan penggunaan dan pemanfaatan Aset Daerah.
(2) Rincian tugas Sub Bidang Penggunaan dan Pemanfaatan Aset Daerah:
(a) menyusun rencana program Sub Bidang Penggunaan dan
Pemanfaatan Aset Daerah;
(b) merumuskan kebijakan teknis operasional Sub Bidang
Penggunaan dan Pemanfaatan Aset Daerah;
(c) menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta
pengolahan data basis Penggunaan dan Pemanfaatan Aset Daerah
sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan dan penyelenggaraan
penggunaan dan pemanfatan aset daerah;
(d) melaksanakan kajian teknis pendayagunaan barang milik daerah
untuk bahan penetapan status penggunaan dan/atau pemanfaatan
aset milik daerah;
(e) menyelenggarakan pemindahtanganan, pemusnahan dan
penghapusan berupa aset tidak bergerak milik daerah;
(f) menyelenggarakan koordinasi pengelolaan tuntutan ganti rugi
aset milik daerah;
(g) mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan pemeliharaan
dan pengamanan aset milik daerah pada SKPD;
(h) melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
penggunaan dan pemanfaatan aset milik daerah;
(i) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Sub Bidang Penggunaan dan
Pemanfaatan Aset Daerah;
(j) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
(k) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
-
15
1.4 STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi BPKAD Kota Tasikmalaya berdasarkan Peraturan Daerah
Kota Tasikmalaya Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah terdiri dari 5 (lima) Sub Unit Organisasi Eselon III dan 14 (empat belas) eselon
IV dengan susunan sebagai berikut :
1. Kepala Badan
2. Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan
3. Bidang Anggaran membawahi :
a. Sub Bidang Anggaran Pendapatan
b. Sub Bidang Anggaran Belanja
4. Bidang Perbendaharaan, membawahi :
a. Sub Bidang Kas Daerah
b. Sub Bidang Pengelolaan Belanja Tidak Langsung
c. Sub Bidang Penatausahaan Keuangan Daerah
5. Bidang Akuntansi, membawahi :
a. Sub Bidang Akuntansi Pendapatan
b. Sub Bidang Akuntansi Belanja
c. Sub Bidang Pelaporan Keuangan Daerah
6. Bidang Aset Daerah, membawahi :
a. Sub Bidang Perencanaan dan Analisa Kebutuhan
b. Sub Bidang Penggunaan dan Pemanfaatan Aset Daerah
c. Sub Bidang Penatausahaan Aset Daerah
Bagan Struktur Organisasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dapat
dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut :
-
16
GAMBAR 1.1
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH
KEPALA BADAN
Kelompok Jabatan Fungsional
SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN
PELAPORAN
BIDANG AKUNTANSI
SUB BIDANG AKUNTANSI
BELANJA
SUB BIDANG AKUNTANSI
PENDAPATAN
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SEKRETARIAT
BIDANG PERBENDAHARAAN
SUB BIDANG PENGELOLA BELANJA TIDAK
LANGSUNG
SUB BIDANG KAS DAERAH
BIDANG ASET DAERAH
SUB BIDANG PENGGUNAAN DAN
PEMANFAATAN ASET DAERAH
SUB BIDANG PERENCANAAN DAN
ANALISA KEBUTUHAN
BIDANG ANGGARAN
SUB BIDANG ANGGARAN
BELANJA
SUB BIDANG ANGGARAN
PENDAPATAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BIDANG PENATAUSAHAAN
KEUANGAN DAERAH
SUB BIDANG PELAPORAN
KEUANGAN DAERAH
SUB BIDANG PENATAUSAHAAN ASET
DAERAH
-
17
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 PERENCANAAN KINERJA
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) adalah rangkaian
sistematik dari berbagai aktivitas, alat, prosedur yang dirancang untuk tujuan
penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan
pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan
peningkatan kinerja instansi pemerintah. Penyelenggaraan SAKIP dilaksanakan untuk
penyusunan Laporan Kinerja yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, rencana strategis
merupakan langkah awal yang harus dilakukan instansi pemerintah agar mampu
menjawab tuntutan strategis organisasi.
Rencana Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah adalah dokumen
perencanaan tentang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2017-2022 dengan berorientasi terhadap
hasil yang ingin dicapai melalui Tujuan dan Sasaran Strategis. Untuk itu, disusun arah
kebijakan dan strategi yang berisi uraian mengenai rumusan fokus prioritas dan
sasaran yang akan dicapai berdasarkan RPJMD sebagai pedoman dalam penyusunan
dokumen perencanaan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah agar efektif, efisien dan akuntabel.
Sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah, maka Badan Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah dalam menyusun Rencana Strategis mengacu pada RPJMD Kota
Tasikmalaya Tahun 2017-2022.
2.1.1 RPJMD 2017 – 2022
Visi
Mengacu kepada visi misi serta program prioritas yang dikampanyekan oleh
Walikota dan Wakil Walikota terpilih periode 2017-2022 dan
mempertimbangkan kondisi dan potensi daerah, permasalahan pembangunan,
tantangan yang dihadapi serta isu-isu strategis, maka dirumuskan visi, misi,
tujuan dan sasaran untuk pembangunan jangka menengah daerah Kota
Tasikmalaya Tahun 2017 -2022, maka
Visi Pembangunan Jangka Menengah periode 2017-2022 adalah sebagai berikut:
“KOTA TASIKMALAYA YANG RELIGIUS, MAJU DAN MADANI”
Visi tersebut mengandung makna :
-
18
Religius :
Suatu kondisi, sikap dan prilaku masyarakat Kota Tasikmalaya yang mempunyai
kedalaman penghayatan, pengamalan keagamaan dan keyakinannya terhadap
Alloh, Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dengan mematuhi segala perintah
dan menjauhi larangan-Nya dengan keikhlasan hati dan dengan seluruh jiwa
raga serta memperhatikan tata nilai dan norma serta kearifan lokal.
Maju :
Suatu kondisi, sikap dan prilaku masyarakat Kota Tasikmalaya yang kreatif,
produktif, inovatif, dan berdaya saing, disiplin, berpendidikan tinggi, sehat lahir
dan batin, dapat menjaga tatanan sosial masyarakat dengan toleran, bergotong
royong, rasional, arif, adaptif dan responsif terhadap dinamika perubahan serta
ditunjang oleh infrastruktur dasar perkotaan yang memadai, nyaman, bersih
dan berwawasan lingkungan
Madani :
Suatu kondisi, sikap dan prilaku masyarakat Kota Tasikmalaya yang sejahtera,
maju, beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai kehidupannya,
menjunjung tinggi etika dan moralitas, taat hukum dan demokratis.
Dari penjabaran makna visi di atas, secara umum visi tersebut mengandung
makna bahwa seluruh masyarakat Kota Tasikmalaya, berkeinginan untuk
mencapai suatu kondisi, sikap dan prilaku yang mempunyai kedalaman
penghayatan, pengamalan keagamaan dan keyakinannya terhadap Allah SWT,
Tuhan Yang Maha Esa, yang diwujudkan dengan mematuhi segala perintah dan
menjauhi larangan-Nya, dengan keikhlasan hati dan seluruh jiwa raga serta
memperhatikan tata nilai, norma dan kearifan lokal, mempunyai sikap disiplin,
produktif, inovatif, dan berdaya saing, berpendidikan tinggi, sehat, dapat
menjaga tatanan sosial masyarakat yang toleran, bergotong royong, rasional,
arif, adaptif dan responsif terhadap dinamika perubahan, beradab dalam
membangun, menjunjung tinggi etika dan moralitas, taat hukum dan
demokratis. Sehingga terwujud kehidupan yang sejahtera secara lahir dan
bathin, memperoleh ketenangan, aman, damai dan makmur dalam menjalani
kehidupannya yang ditunjang oleh pelayanan dan infrastruktur dasar perkotaan
yang baik, memadai, nyaman, bersih dan berwawasan lingkungan.
Dengan adanya penetapan visi ini, diharapkan seluruh stakeholder dan
komponen yang ada di Kota Tasikmalaya dapat bekerja sama bahu-membahu
untuk memaksimalkan seluruh potensi dan kapasitas yang dimilikinya, agar visi
tersebut dapat kita capai dan wujudkan.
-
19
Misi
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi disusun dengan
memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik lingkungan eksternal
maupun lingkungan internal. Rumusan misi dapat memberikan gambaran dalam
menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi melalui penetapan
tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai.
Adapun misi dalam upaya pencapaian visi tersebut di atas adalah sebagai
berikut :
1. Mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat yang religius dan berkearifan
lokal;
2. Mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan daya beli masyarakat;
3. Memantapkan infrastruktur dasar perkotaan guna mendorong
pertumbuhan dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan;
4. Memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia;
5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
Penjelasan dari misi tersebut adalah sebagai berikut :
Misi ke-1 : Mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat yang religius dan
berkearifan lokal
Misi ini dimaksudkan bahwa masyarakat Kota Tasikmalaya adalah masyarakat
religius yang senantiasa menjunjung tinggi harkat, martabat dan kemuliaan
serta berpegang teguh pada tata nilai, norma, moral dan agama serta memililki
akhlak dan karakter yang baik dan mulia. Menjaga dan memelihara kearifan
lokal dan kebudayaan daerah yang baik dan luhur.
Misi ke-2 : Mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan daya beli
masyarakat
Misi ini dimaksudkan untuk terus mendorong upaya penanggulangan
kemiskinan dengan memberikan fasilitasi, pendampingan dan penguatan yang
terus menerus kepada masyarakat miskin, meningkatkan jaminan dan
perlindungan sosial sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta
pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. Memperkuat kondisi
perekonomian daerah yang inklusif dan berkelanjutan melalui peningkatan
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, mengendalikan inflasi dan mengurangi
kesenjangan, pengurangan pengangguran memperkuat daya saing pelaku usaha
mikro dan kecil dalam rangka penguatan sistem ekonomi kerakyatan yang
berbasis kekuatan dan potensi lokal, peningkatan sarana prasarana
perekonomian, membuka investasi dan lapangan kerja serta kesempatan
-
20
berusaha, peningkatan akses untuk permodalan dan pemasaran, sehingga
kondisi perekonomian dan daya beli serta daya saing masyarakat meningkat,
tumbuh dan merata.
Misi ke-3 : Memantapkan infrastruktur dasar perkotaan guna mendorong
pertumbuhan dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan
Misi ini dimaksudkan bahwa pembangunan infrastruktur dasar perkotaan harus
berkembang, merata dan berkelanjutan diseluruh wilayah, menyediakan
infrastruktur publik yang representatif, aman, nyaman sesuai Standar Pelayanan
Minimal (SPM), ramah terhadap lingkungan, anak, disabilitas dan lansia.
Infrastruktur yang mampu menunjang terhadap pertumbuhan dan pemerataan
ekonomi terutama pada sentra – sentra industri kecil dan menengah, pusat
perdagangan dan jasa, dengan tidak meninggalkan pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan hidup serta didukung oleh formulasi dan sesuai dengan
penataan ruang yang baik.
Misi ke-4 : Memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Misi ini dimaksudkan bahwa dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas
sumber daya manusia perlu ditunjang oleh upaya peningkatan kualitas hidup
masyarakat, terpenuhinya pelayanan dasar sesuai Standar Pelayanan Minimal
(SPM) melalui pendekatan keluarga yang kuat, bahagia dan sejahtera terutama
dalam urusan pendidikan, kesehatan, ketentraman, ketertiban umum dan
perlindungan masyarakat sesuai dengan standar pelayanan minimal.
Misi ke-5 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
Misi ini dimaksudkan bahwa untuk mewujudkan pelayanan publik dan tata
kelola pemerintahan yang profesional, efektif, efisien, transparan dan akuntabel
perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas dan kapasitas aparatur, pengelolaan
keuangan dan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah serta pelayanan
publik yang didukung oleh sarana bangunan kantor dan prasarana
pemerintahan yang representatif, serta pemanfaatan teknologi dan sistem
informasi yang terintegrasi.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam
menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk
mengevaluasi pilihan tersebut.
Sasaran adalah rumusan kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan,
berupa hasil pembangunan daerah dan perangkat daerah yang diperoleh dari
-
21
pencapaian outcome dan impact program-program yang dilaksanakan oleh
perangkat daerah.
Misi ke-1 : Mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat yang religius dan
berkearifan lokal
Misi ke-1 mempunyai 2 tujuan dan 2 sasaran, yaitu :
T1. Terwujudnya tata nilai kehidupan masyarakat yang berakhlak mulia dan
religius, dengan sasaran :
S1. Meningkatnya kerukunan dan karakter masyarakat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
T2. Terwujudnya pelestarian kebudayaan daerah, dengan sasaran :
S2. Meningkatnya apresiasi terhadap kesenian dan kebudayaan daerah
Misi ke-2 : Mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan daya beli
masyarakat
Misi ke-2 mempunyai 2 tujuan dan 4 sasaran, yaitu :
T.3. Meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat, dengan sasaran:
S3. Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial serta pemberdayaan
masyarakat
T.4. Menguatnya pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang inklusif dan
berkeadilan, dengan sasaran :
S4. Meningkatnya peranan koperasi, usaha mikro kecil, industri perdagangan
dan jasa
S5. Meningkatnya lapangan kerja dan kesempatan berusaha
S6. Meningkatnya pertanian dan ketahanan pangan daerah
Misi ke-3 : Memantapkan infrastruktur dasar perkotaan guna mendorong
pertumbuhan dan pemerataan pembangunan yang berwawasan
lingkungan
Misi ke-3 mempunyai 1 tujuan dan 3 sasaran, yaitu :
T5. Tersedianya infrastruktur dasar perkotaan yang berkualitas, aman, nyaman,
inklusif dan berkelanjutan, dengan sasaran :
S7. Meningkatnya layanan infratruktur dasar perkotaan yang mantap, aman,
nyaman dan inklusif
S8. Meningkatnya kualitas permukiman dan lingkungan yang nyaman dan sehat
S9. Meningkatnya pembangunan lingkungan hidup yang keberlanjutan RPJMD
Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022 Bab V | 5
Misi ke-4 : Memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Misi ke-4 mempunyai 2 tujuan dan 3 sasaran, yaitu :
T6. Meningkatnya kualitas hidup masyarakat, dengan sasaran :
-
22
S10. Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan
S11. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
S12. Meningkatnya prestasi kepemudaan dan olahraga
S13. Meningkatnya ketentraman dan ketertiban masyarakat
T7. Meningkatnya kesejahteraan keluarga dan pengendalian penduduk, dengan
sasaran :
S14. Meningkatnya keluarga berencana dan pengarusutamaan gender
Misi ke-5 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
Misi ke-5 mempunyai 1 tujuan dan 2 sasaran, yaitu :
T8. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang profesional, efektif, efisien,
transparan, akuntabel, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme berbasis
teknologi informasi, dengan sasaran :
S15. Meningkatnya kualitas layanan publik berbasis teknologi informasi
S16. Meningkatnya sistem akuntabilitas pengelolaan keuangan dan kinerja
daerah.
2.1.2 RENCANA STRATEGIS BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH
TAHUN 2017 – 2022
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah. Sesuai dengan tugas pokoknya dalam
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
administrasi keuangan daerah maka BPKAD mempunyai tanggung jawab besar
bagi keberhasilan pencapaian tujuan Pemerintah Kota Tasikmalaya yang
dituangkan dalam RPJP dan RPJMD Kota Tasikmalaya. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka BPKAD menyusun Rencana Strategis BPKAD untuk periode 2017
– 2022. Perencanaan strategis tersebut merupakan proses berkelanjutan dan
sistematis dari serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang
disusun oleh BPKAD.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya tersebut, BPKAD merumuskan
tujuan dan sasaran yang mendukung visi Pemerintah Kota Tasikmalaya yang
merupakan komponen yang penting dari perencanaan strategis yang
merupakan cita-cita yang diinginkan oleh BPKAD.
-
23
2.1.3 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH
Rumusan tujuan dan sasaran jangka menengah BPKAD mengacu pada
tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan jangka menengah daerah yang
tertuang dalam RPJMD. Adapun tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan
dalam RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi BPKAD adalah tujuan ke
delapan dari misi ke lima yaitu terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang
profesional, efektif, efisien, transparan, akuntabel, bebas korupsi, kolusi dan
nepotisme berbasis teknologi informasi, dengan sasaran :
1. Sasaran ke lima belas yaitu meningkatnya kualitas layanan publik berbasis
teknologi informasi, dan strategi meningkatkan pelayanan publik yang
profesional, inovatif dan memuaskan berbasis teknologi infomasi yang
dilaksanakan melalui program tasik layanan prima, serta arah kebijakan
peningkatan kualitas dan kuantitas aparatur, penguatan kelembagaan,
penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, percepatan penerapan
sistem dan teknologi informasi pada semua layanan publik, serta
peningkatan keterbukaan informasi dan komunikasi publik.
2. Sasaran ke enam belas yaitu meningkatnya sistem akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan kinerja daerah, dan strategi meningkatkan sistem
pengelolaan keuangan daerah yang terintegrasi mulai dari perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan pelaporan melalui
pelaksanaan program peningkatan kinerja keuangan dan aparatur yang
berorientasi pada hasil dan kinerja, serta arah kebijakan peningkatan sistem
perencanaan pembangunan daerah yang inovatif dan partisipatif,
penganggaran dan penatausahaan keuangan dan aset daerah yang
proporsional dan akuntabel, peningkatan pelaksanaan, pengawasan dan
pelaporan pembangunan yang transparan dan akuntabel, serta memacu
peningkatan PAD untuk mendukung pendanaan pembangunan daerah.
Dengan mengacu pada tujuan sasaran, strategi dan arah kebijakan dalam
RPJMD tersebut di atas, maka disusun tujuan dan sasaran jangka menengah
BPKAD beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 2.1 sebagai
berikut:
-
24
Tabel 2.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BPKAD
Tahun 2017-2022
NO TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR
SASARAN SATUAN
KONDISI
AWAL TARGET PER TAHUN
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
Meningkatnya
pelayanan pengelolaan
keuangan dan aset
daerah
Capaian IKM
Perangkat Daerah
Meningkatnya kualitas
pelayanan pengelolaan
keuangan dan aset
daerah
Capaian IKM
Perangkat Daerah Nilai 78,91 82 85 89 90 91
2
Meningkatnya
pengelolaan keuangan
dan aset daerah
Persentase
capaian
pengelolaan
keuangan dan aset
daerah
Meningkatnya tata
kelola keuangan dan
aset daerah yang
akuntabel
Persentase
capaian
pengelolaan
keuangan dan aset
daerah
% 100 100 100 100 100 100
Persentase waktu
penetapan Perda
APBD Kota
Tasikmalaya
% 100 100 100 100 100 100
-
25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persentase
laporan keuangan
daerah sesuai SAP
% 100 100 100 100 100 100
Persentase
kesesuaian aset
milik daerah
dengan nilai aset
di neraca
% 100 100 100 100 100 100
3
Meningkatnya tata
kelola keuangan dan
kinerja perangkat
daerah
Hasil penilaian
SAKIP Perangkat
Daerah
Meningkatnya
akuntabilitas
keuangan dan kinerja
perangkat daerah
Hasil penilaian
SAKIP Perangkat
Daerah
Nilai 73,53 75 77 79 81 82
Maturitas SPIP
Perangkat Daerah
Maturitas SPIP
Perangkat Daerah Level 1 2 3 3 3 4
Persentase
penyusunan
pelaporan
keuangan dan
barang sesuai SAP
Persentase
penyusunan
pelaporan
keuangan dan
barang sesuai SAP
% 100 100 100 100 100 100
-
26
2.1.4 STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Strategi adalah langkah berisikan program-program sebagai prioritas
Perangkat Daerah untuk mencapai sasaran. Rumusan strategi merupakan
pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan
dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan
Arah Kebijakan adalah rumusan kerangka pikir atau kerangka kerja
untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan dan mengantisipasi isu
Strategis Daerah/ Perangkat Daerah yang dilaksanakan secara bertahap sebagai
penjabaran strategi. Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam
melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih
terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Rumusan pernyataan Strategi dan Arah Kebijakan BPKAD yaitu:
1. Strategi
Strategi yang digunakan dalam rangka pencapaian sasaran adalah sebagai
berikut:
1) Meningkatkan pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang
mudah, cepat dan transparan;
2) Peningkatan kualitas dalam penyusunan APBD;
3) Penyusunan laporan keuangan dan aset daerah sesuai SAP;
4) Pengelolaan keuangan daerah berbasis teknologi informasi;
5) Peningkatan pengelolaan aset daerah yang efektif dan efisien;
6) Peningkatan akuntabilitas keuangan dan kinerja perangkat daerah.
2. Arah Kebijakan
Kebijakan yang diambil dalam rangka Pelaksanaan Strategi adalah sebagai
berikut :
1) Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan keuangan dan aset
daerah yang memadai;
2) Peningkatan perencanaan anggaran pendapatan dan belanja serta
peningkatan koordinasi dengan legislatif dan SKPD;
3) Peningkatan kualitas SDM pengelola keuangan daerah dalam
penyusunan laporan keuangan daerah sesuai SAP;
4) Penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan keuangan daerah;
5) Melakukan koordinasi secara berkelanjutan dengan semua perangkat
daerah terkait dengan pengelolaan aset daerah yang efektif dan efisien;
6) Meningkatkan manajemen dan pengendalian keuangan dan kinerja
perangkat daerah pada setiap tingkatan.
Tujuan dan Sasaran BPKAD dapat dilihat pada Tabel 2.2 sebagai berikut:
-
27
Tabel 2.2
Tujuan, Indikator Tujuan, Sasaran Strategis, Strategi dan Kebijakan
Tahun 2017-2022
NO TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN
SASARAN
STRATEGIS STRATEGI KEBIJAKAN
1 2 3 4 5 6 1 Meningkatnya
pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah
Capaian IKM Perangkat Daerah
Meningkatnya kualitas pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah
Meningkatkan pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang mudah, cepat dan transparan
Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan keuangan dan aset daerah yang memadai
2 Meningkatnya pengelolaan keuangan dan aset daerah
Persentase capaian pengelolaan keuangan dan aset daerah
Meningkatnya tata kelola keuangan dan aset daerah yang akuntabel
Peningkatan kualitas dalam penyusunan APBD
Peningkatan perencanaan anggaran pendapatan dan belanja serta peningkatan koordinasi dengan legislatif dan SKPD
Penyusunan laporan keuangan dan aset daerah sesuai SAP
Peningkatan kualitas SDM pengelola keuangan daerah dalam penyusunan laporan keuangan daerah sesuai SAP
Pengelolaan keuangan daerah berbasis teknologi informasi
Penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan keuangan daerah
-
28
Peningkatan pengelolaan aset daerah yang efektif dan efisien
Melakukan koordinasi secara berkelanjutan dengan semua perangkat daerah terkait dengan pengelolaan aset daerah yang efektif dan efisien
Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja perangkat daerah
Peningkatan akuntabilitas keuangan dan kinerja perangkat daerah
Meningkatkan manajemen dan pengendalian keuangan dan kinerja perangkat daerah pada setiap tingkatan
2.2 PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja merupakan proses penetapan sasaran, program dan kegiatan
beserta indikator kinerja dan target tahunan berdasarkan program, kebijakan dan
sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Badan Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022. Perjanjian Kinerja merupakan
penjabaran dari sasaran dan program dalam Rencana Strategis yang akan dilaksanakan
melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam Perjanjian Kinerja ditetapkan rencana
capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran,
program dan kegiatan.
Target kinerja yang ingin dicapai Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kota Tasikmalaya pada Tahun 2019 dengan indikator dan target capaiannya secara
rinci dapat dilihat dalam Tabel 2.3 sebagai berikut :
-
29
Tabel 2.3
Target Kinerja BPKAD Kota Tasikmalaya Tahun 2019
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
1 2 3 4 5
1 Meningkatnya kualitas pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah
1. Capaian IKM Perangkat Daerah Nilai 85
2 Meningkatnya tata kelola keuangan dan aset daerah yang akuntabel
2. Persentase waktu penetapan Perda APBD Kota Tasikmalaya
% 100
3. Persentase laporan keuangan daerah sesuai SAP
% 100
4. Persentase kesesuaian aset milik daerah dengan nilai aset di neraca
% 100
3 Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja perangkat daerah
5. Hasil penilaian SAKIP Perangkat Daerah
Nilai 77
6. Maturitas SPIP Perangkat Daerah
Level 3
7. Persentase penyusunan pelaporan keuangan dan barang sesuai SAP
% 100
NO PROGRAM ANGGARAN (Rp.) SUMBER
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.936.403.000 APBD Kota
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2.190.197.000 APBD Kota
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 45.000.000 APBD Kota
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
20.000.000 APBD Kota
5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
65.000.000 APBD Kota
6 Program Perencanaan Kerja 20.000.000 APBD Kota
7 Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah
3.650.000.000 APBD Kota
8 Program Pembinaan dan Pengelolaan Aset Daerah 1.100.000.000 APBD Kota
9 Program Peningkatan Pelayanan Publik 10.000.000 APBD Kota
TOTAL 9.036.600.000
-
30
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan salah satu bentuk media untuk
melaporkan keberhasilan atau kegagalan suatu instansi pemerintah atas pelaksanaan tujuan
dan sasaran organisasi. Akuntabilitas kinerja didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan
kepada setiap instansi pemerintah melakukan akuntabilitas kinerja masing-masing sebagai
bentuk pertanggungjawaban dalam pencapaian tujuan organisasi sesuai tugas pokok dan
fungsinya dalam bentuk laporan kinerja.
Laporan kinerja ini berfungsi untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan
atau kegagalan dari setiap pimpinan instansi/ unit kerja dalam menjalankan tugasnya
sehingga dapat dijadikan faktor utama dalam melaksanakan evaluasi kebijakan, program
kerja, struktur organisasi dan penetapan alokasi anggaran setiap tahun.
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya mempunyai kewajiban
menyajikan Laporan Kinerja yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP), Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat
pecapaian target masing-masing indikator sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen
Renstra Tahun 2017-2022 maupun Rencana Kerja Tahun 2018. Sesuai dengan ketentuan
tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan sasaran yang ditetapkan untuk
mewujudkan Tujuan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dalam mendukung Visi dan
Misi Kota Tasikmalaya.
3.1 PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk
menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan
strategi instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap
indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran sebagaimana telah ditetapkan di dalam Rencana
Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.
-
31
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada
level sasaran yang merupakan hasil kinerja dari pelaksanaan program dan kegiatan
yang mendukungnya. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level
sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan
indikator kinerjanya. Keberhasilan sasaran berdasarkan pada Perjanjian Kinerja (PK)
dan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan dengan jelas.
Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) adalah ukuran
keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil
(outcome) berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas pokok dan fungsi
organisasi.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi,
dengan cara perhitungan sebagai berikut:
1. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau
semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan
rumus:
Capaian indikator kinerja = Realisasi X 100%
Rencana
2. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau
semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan
rumus:
Capaian indikator kinerja = Rencana – (Realisasi – Rencana) X 100%
Rencana
Capaian indikator kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas
indikator kinerjanya masing-masing, dilakukan dengan membuat capaian rata-rata
atas capaian indikator kinerja sasaran.
Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal
dengan pendekatan petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah, sebagai berikut :
Tabel 3.1
Skala Pengukuran Ordinal
Persentase Predikat Kode Warna
< 100% Tidak Tercapai
= 100% Tercapai/ Sesuai Target
> 100% Melebihi Target
Predikat capaian kinerja untuk realisasi capaian kinerja yang tidak tercapai
(
-
32
Tabel 3.2
Kategori Pencapaian Kinerja Sasaran
No Kategori/Interpretasi Rata-Rata % Capaian Kode Warna
1 Sangat Baik > 90
2 Baik 75.00 – 89.99
3 Cukup 65.00 – 74.99
4 Kurang 50.00 – 64.99
5 Sangat Kurang 0 – 49.99
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian
kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab
tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja
digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan sasaran dan program yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Strategis
Tahun 2017-2022 maupun Rencana Kerja Tahun 2018. Pelaporan Kinerja ini
didasarkan pada Perjanjian Kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun
2018. Hasil Reviu Indikator Kinerja Utama Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
berdasarkan pada Keputusan Kepala Badan Pengelola Keuangan Nomor : 050/Kep.08-
BPKAD/2018, telah ditetapkan sebanyak 3 sasaran dengan indikator kinerja
(outcomes) sebanyak 7 indikator dengan rincian sebagai berikut :
a. Sasaran 1 terdiri dari 1 indikator;
b. Sasaran 2 terdiri dari 3 indikator;
c. Sasaran 3 terdiri dari 3 indikator.
3.2 CAPAIAN KINERJA
Dalam rangka peningkatan kinerja serta akuntabilitas kinerja, maka BPKAD
telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU yang telah ditetapkan oleh
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah menjadi Indikator Kinerja Sasaran
Strategis BPKAD. Hal ini karena semua sasaran dan indikator yang ada di BPKAD
adalah sasaran dan indikator yang tertuang dalam RPJMD, sehingga menjadi sasaran
utama yang menjadi prioritas pencapaiannya. IKU ini menjadi ukuran keberhasilan dari
suatu tujuan dan sasaran strategis.
Sebagai upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Badan Pengelola Keuangan
dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama
dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-
isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Penetapan dan
Formulasi IKU BPKAD dapat dilihat dalam Tabel 3.3 sebagai berikut :
-
33
Tabel 3.3
Indikator Kinerja Utama (IKU) BPKAD
No Sasaran Indikator
Kinerja Satuan Alasan/ Penjelasan Formulasi
1. Meningkatnya
kualitas
pelayanan
pengelolaan
keuangan dan
aset daerah
Capaian IKM
Perangkat
Daerah
Nilai Permenpan No. 16
Tahun 2014 tentang
Pedoman Survey
Kepuasan Masyarakat
terhadap
Penyelenggaraan
Pelayanan Publik
Hasil Survey
Kepuasan
Masyarakat
2. Meningkatnya
tata kelola
keuangan dan
aset daerah
yang akuntabel
Persentase
waktu
penetapan
Perda APBD
Kota
Tasikmalaya
% Permendagri No. 13
Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah,
Pasal 116 Ayat (2)
Penetapan Rancangan
Perda tentang APBD
dan Peraturan Kepala
Daerah tentang
Penjabaran Perda
APBD sebagaimana
pada Ayat 1 Dilakukan
Paling Lambat Tanggal
31 Desember
(Realisasi
waktu
penetapan
Perda APBD /
Target waktu
penetapan
Perda APBD x
100
Persentase
laporan
keuangan
daerah sesuai
SAP
% Laporan keuangan
daerah sesuai dengan
PP Nomor 71 Tahun
2010 tentang Standar
Akuntansi
Pemerintahan
Laporan
keuangan
daerah sesuai
dengan PP
Nomor 71
Tahun 2010
tentang
Standar
Akuntansi
Pemerintahan
-
34
Persentase
kesesuaian
aset milik
daerah
dengan nilai
aset di neraca
% Jumlah Neraca SKPD
Termasuk Rincian
Total BMD Harus
Sesuai
(Jumlah
Rincian Total
BMD yang Ada/
Data Aset pada
Neraca
Pemerintah
Kota) X 100%
3. Meningkatnya
akuntabilitas
keuangan dan
kinerja
perangkat
daerah
Hasil
penilaian
SAKIP
Perangkat
Daerah
Nilai Permenpan No. 1
Tahun 2015 tentang
Pedoman Evaluasi
Kinerja Penyelenggara
Pelayanan Publik
Hasil Evaluasi
AKIP dari
Inspektorat
Maturitas
SPIP
Perangkat
Daerah
Level Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008
tentang Sistem
Pengendalian Intern
Pemerintah
Hasil Evaluasi
Maturitas SPIP
dari
Inspektorat
Persentase
penyusunan
pelaporan
keuangan dan
barang sesuai
SAP
% Laporan keuangan
daerah sesuai dengan
PP Nomor 71 Tahun
2010 tentang Standar
Akuntansi
Pemerintahan
Laporan
keuangan
daerah sesuai
dengan PP
Nomor 71
Tahun 2010
tentang
Standar
Akuntansi
Pemerintahan
Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Badan Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah Kota Tasikmalaya tahun 2018 menunjukan hasil sebagai berikut :
-
35
Tabel 3.4
Capaian Indikator Kinerja Utama
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya
Tahun 2018
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian %
1 Capaian IKM Perangkat Daerah Nilai 82 83,43 101,74
2 Persentase waktu penetapan
Perda APBD Kota Tasikmalaya % 100 111,11 111,11
3 Persentase laporan keuangan
daerah sesuai SAP % 100 100 100,00
4 Persentase kesesuaian aset milik
daerah dengan nilai aset di neraca % 100 100 100,00
5 Hasil penilaian SAKIP Perangkat
Daerah Nilai 75 73,64 98,19
6 Maturitas SPIP Perangkat Daerah Level 2 2 100,00
7
Persentase penyusunan
pelaporan keuangan dan barang
sesuai SAP
% 100 100 100,00
Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama
(IKU) sebagai berikut :
1. Indikator Kinerja Utama yang melebihi target yaitu :
a. Capaian IKM Perangkat Daerah
b. Persentase waktu penetapan Perda APBD Kota Tasikmalaya
2. Indikator Kinerja Utama yang tercapai/sesuai target yaitu :
a. Persentase laporan keuangan daerah sesuai SAP
b. Persentase kesesuaian aset milik daerah dengan nilai aset di neraca
c. Maturitas SPIP Perangkat Daerah
d. Persentase penyusunan pelaporan keuangan dan barang sesuai SAP
3. Indikator Kinerja Utama yang tidak tercapai yaitu :
Hasil penilaian SAKIP Perangkat Daerah
Predikat capaian kinerja untuk realisasi capaian kinerja yang tidak tercapai
(
-
36
Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis
Secara umum Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya
telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam Renstra Tahun 2017-2022. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk
mencapai Tujuan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya Tahun
2017-2022 sebanyak 3 sasaran.
Tahun 2018 adalah tahun ke 1 pelaksanaan Rencana Strategis Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah, dari sebanyak 3 sasaran strategis dengan sebanyak 7
indikator kinerja yang ditetapkan maka pencapaian kinerja sasaran adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.5
Pencapaian Kinerja Utama
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya
Tahun 2018
No Sasaran No Indikator Kinerja
Utama
Capaian
% Predikat
1
Meningkatnya kualitas
pelayanan pengelolaan
keuangan dan aset daerah
1 Capaian IKM
Perangkat Daerah 101,74
Rata-rata capaian meningkatnya kualitas pelayanan
pengelolaan keuangan dan aset daerah 101,74
Melebihi/
Melampaui
Target
2
Meningkatnya tata kelola
keuangan dan aset daerah
yang akuntabel
1
Persentase waktu
penetapan Perda
APBD Kota
Tasikmalaya
111,11
2
Persentase laporan
keuangan daerah
sesuai SAP
100,00
3
Persentase
kesesuaian aset
milik daerah dengan
nilai aset di neraca
100,00
Rata-rata capaian meningkatnya tata kelola keuangan
dan aset daerah yang akuntabel 103,70
Melebihi/
Melampaui
Target
-
37
3
Meningkatnya
akuntabilitas keuangan
dan kinerja perangkat
daerah
1
Hasil penilaian
SAKIP Perangkat
Daerah
98,19
2 Maturitas SPIP
Perangkat Daerah 100,00
3
Persentase
penyusunan
pelaporan keuangan
dan barang sesuai
SAP
100,00
Rata-rata capaian meningkatnya akuntabilitas keuangan
dan kinerja perangkat daerah 99,40
Tidak
Mencapai
Target
Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama
(IKU) sebagai berikut :
1. Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah
Melebihi/Melampaui Target
2. Sasaran meningkatnya tata kelola keuangan dan aset daerah yang akuntabel
Melebihi/Melampaui Target
3. Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja perangkat daerah Tidak
mencapai Target
Secara rinci ke 3 sasaran tersebut didukung dengan program dan kegiatan
sebagai berikut :
a. Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah
Dari tabel di atas dapat dilihat capaian meningkatnya kualitas pelayanan
pengelolaan keuangan dan aset daerah adalah 101,74 dengan predikat melebihi
atau melampaui target. Sasaran ini didukung dengan 5 Program dan 29 Kegiatan,
sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini :
-
38
Tabel 3.6
Program dan Kegiatan Pendukung
Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
No Program Indikator Kinerja Target
Kinerja
Realisasi
% No Kegiatan Indikator Kegiatan
Target Kinerja
Kegiatan (Output)
Realisasi
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
Program
Peningkatan
Pelayanan Publik
Capaian IKM Perangkat
Daerah 82 102 1
Pengukuran Kinerja
Pelayanan Publik
Jumlah dokumen
hasil survey 1 Dokumen 100
2
Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Capaian kelengkapan
pelayanan administrasi
perkantoran
100 86 2 Penyediaan Jasa Surat
Menyurat Jumlah materai
400 Materai 3000
dan 400 materai
6000
100
3
Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik
Jumlah jasa telepon,
air, listrik dan jasa
layanan internet
12 Bulan 80
4
Penyediaan Jasa
Jaminan Barang Milik
Daerah
Jumlah kendaraan /
bangunan kantor
yang diasuransikan
8 Unit kendaraan
Roda 4 dan 1 unit
bangunan kantor
100
5
Penyediaan Jasa
Pemeliharaan dan
Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional
Jumlah kendaraan
yang memperoleh
perpanjangan PKB
dan STNK
19 Unit
Perpanjangan Pajak
dan 12 Unit
perpanjangan stnk
60
-
39
6 Penyediaan Jasa
Kebersihan Kantor
Jumlah jasa
kebersihan
Jumlah perlengkapan
Kebersihan
22 item peralatan &
bahan kebersihan,
1 lokasi jasa
kebersihan
bangunan
100
7 Penyediaan Alat Tulis
Kantor
Jumlah alat tulis
kantor 20 Jenis 85
8
Penyediaan Barang
Cetakan dan
Penggandaan
Jumlah barang
cetakan 12 Jenis 85
9
Penyediaan
Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
Jumlah komponen
instalasi listrik /
penerangan
bangunan kantor
13 Jenis 100
10
Penyediaan Peralatan
dan Perlengkapan
Kantor
Jumlah peralatan dan
perlengkapan kantor 17 Jenis 95
11 Penyediaan Peralatan
Rumah Tangga
Jumlah peralatan
rumah tangga 17 Jenis 100
12
Penyediaan Bahan
Bacaan dan Peraturan
Perundang-undangan
Jumlah penyediaan
bahan bacaan
Jumlah iklan media
massa
12 Bulan 90
-
40
13 Penyediaan Makanan
dan Minuman
Jumlah makan dan
minum rapat dan
jamuan tamu
dan harian pegawai
12 Bulan 85
14
Rapat-rapat
Koordinasi dan
Konsultasi ke Luar
Daerah
Jumlah rapat
koordinasi dan
konsultasi keluar
daerah
12 Bulan 90
15
Penyediaan Jasa
Keamanan dan
Ketertiban
Lingkungan
Jumlah jasa tenaga
keamanan dan
ketertiban
lingkungan kantor
12 Bulan 100
16
Penyediaan Jasa
Peningkatan
Pelayanan Pegawai
Jumlah jasa
peningkatan
pelayanan pegawai
20 Paket 100
3
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Capaian pemenuhan
sarana prasarana
aparatur sesuai standar
dan capaian sarana
prasarana aparatur
yang terpelihara
100 90 17
Pengadaan
Perlengkapan Gedung
Kantor
Jumlah perlengkapan
gedung kantor 1 paket 90
18 Pengadaan Peralatan
Gedung Kantor
Jumlah peralatan
gedung kantor 1 paket 0
-
41
19 Pengadaan Meubelair Jumlah meubelair
kantor 3 set 100
20
Pemeliharaan Rutin/
Berkala Gedung
Kantor
Jumlah pemeliharaan
gedung kantor 1 unit 100
21
Pemeliharaan
Rutin/Berkala Mobil
Jabatan
Jumlah frekuensi
pemeliharaan mobil
jabatan
6 unit 80
22
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Kendaraan
Dinas/Operasional
Jumlah frekuensi
pemeliharaan
kendaraan dinas /
operasional
2 unit mobil dan 11
unit sepeda motor 80
23
Pemeliharaan Rutin/
Berkala Perlengkapan
Gedung Kantor
Jumlah frekuensi
pemeliharaan
perlengkapan
gedung kantor
3 Jenis 60
24 Pemeliharaan Rutin/
Berkala Meubeulair
Frekuensi
pemeliharaan rutin /
berkala meubelair
5 kali 0
25
Pemeliharaan Rutin/
Berkala Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
Jumlah frekuensi
pemeliharaan
peralatan dan
perlengkapan kantor
129 kali 50
-
42
26 Penyediaan Jasa
Prasarana Aparatur
Jumlah jasa
prasarana aparatur 2 Keg 70
27
Pengadaan Peralatan
dan Perlengkapan
Kantor
Jumlah peralatan dan
perlengkapan kantor 20 unit 95
4
Program
Peningkatan
Disiplin Aparatur
Persentase pemenuhan
sarana disiplin aparatur 100 70 28
Pengadaan Pakaian
Khusus Hari-hari
Tertentu
Jumlah pakaian
khusus hari-hari
tertentu
139 stell 100
5
Program
Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
Persentase aparatur
yang mengikuti
pelatihan
100 0 29
Bimbingan Teknis
Implementasi
Peraturan Perundang-
undangan
Jumlah peserta 10 peserta 0
69 79,14
-
43
Dari tabel di atas terlihat bahwa dari 5 Program yang mendukung Sasaran
Meningkatnya Kualitas Pelayanan pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah hanya 1 Program yang targetnya tercapai, sedangkan 4 Program lainnya
tidak tercapai sehinggga dari 5 Program hanya mempunyai rata-rata capaian
sebesar 69%. Begitu pula dengan Kegiatan yang mendukung Program dari 29
Kegiatan hanya 10 Kegiatan yang targetnya tercapai, dengan rata-rata capaian
sebesar 69%, sedangkan 19 Kegiatan lainnya tidak tercapai. Adapun
ketidaktercapaian kegiatan tersebut diantaranya karena :
1. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
dikarenakan tidak beroperasinya lift dan tidak adanya jaringan listrik;
2. Kegiatan Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah dikarenakan adanya
kendaraan yang tidak lagi diasuransikan karena dimutasikan ke Perangkat
Daerah lain;
3. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/
Operasional dikarenakan belum adanya surat keterangan dari Polda Jawa
Barat untuk pengurusan pajak STNK Mobil Double Cabin;
4. Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor dikarenakan anggaran tidak
mencukupi untuk penataan ruangan di BKPPD;
5. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional
dikarenakan belum adanya berita acara serah terima lift dari Dinas PUPR;
6. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Meubeulair dikarenakan tidak adanya
meubelair yang mengalami kerusakan;
7. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor
dikarenakan kondisi peralatan dan perlengkapan gedung kantor tidak ada yang
rusak;
8. Kegiatan Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu dikarenakan jumlah
pegawai yang berkurang.
b. Sasaran Meningkatnya Tata Kelola Keuangan Dan Aset Daerah Yang Akuntabel
Program dan Kegiatan yang mendukung Sasaran Meningkatnya Tata Kelola
Keuangan dan Aset Daerah yang Akuntabel yaitu :
a. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah yang
terdiri dari 3 Indikator Kinerja yaitu :
1) Persentase Ketepatan Waktu Perencanaan Keuangan Perangkat Daerah
dengan didukung oleh 9 Kegiatan;
2) Persentase laporan keuangan daerah sesuai SAP dengan didukung oleh 19
Kegiatan;
-
44
3) Persentase kesesuaian aset milik daerah dengan nilai aset di neraca dengan
didukung oleh 8 Kegiatan.
b. Program Pembinaan dan Pengelolaan Aset Daerah yang terdiri dari 3 Indikator
Kinerja Yaitu :
1) Persentase Kesesuaian Dokumen Perencanaan Kebutuhan Barang Milik
Daerah dengan didukung oleh 2 kegiatan
2) Persentase inventarisasi aset milik daerah dengan didukung oleh 2
kegiatan
3) Persentase Tanah Milik Pemerintah Kota Tasikmalaya yang Bersertifikat
dengan didukung oleh 2 kegiatan
Secara rinci Program dan Kegiatan beserta Target dan Realisasi dapat dilihat pada
Tabel 3.7 di bawah ini :
-
45
Tabel 3.7
Program dan Kegiatan Pendukung
Sasaran Meningkatnya Tata Kelola Keuangan dan Aset Daerah yang Akuntabel
No. Program No.
Indikator
Kinerja
Target
Kinerja
Realisasi
% No. Kegiatan Indikator Kegiatan
Target Kinerja
Kegiatan (Output)