BAGAN STRUKTUR POLA ORGANISASI · 2019. 5. 21. · Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan...

89
1

Transcript of BAGAN STRUKTUR POLA ORGANISASI · 2019. 5. 21. · Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan...

  • 1

  • i

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas perkenannya kami

    dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018 sesuai

    dengan waktu yang telah ditetapkan.

    Penyusunan Laporan Kinerja ini pada dasarnya merupakan amanat dari Undang-

    Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari

    Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

    Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

    Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,

    yang mewajibkan kepada seluruh Pemerintah Daerah untuk melaksanakan akuntabilitas

    kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah sebagai wujud pertanggungjawaban.

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini memuat informasi kinerja Badan Pengelola

    Keuangan dan Aset Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan sebagaimana tertuang

    dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tasikmalaya Tahun

    2017-2022 dan Rencana Strategis (Renstra) Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota

    Tasikmalaya Tahun 2017-2022.

    Kami sadar bahwa Laporan Kinerja ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik

    dan saran senantiasa kami harapkan untuk perbaikan atau penyempurnaan dalam

    penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) di tahun mendatang.

    Selanjutnya kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah

    banyak membantu dalam penyusunan laporan ini. Akhir kata, semoga Laporan Kinerja

    Instansi Pemerintah ini bermanfaat bagi banyak pihak, terutama pihak-pihak yang

    berkepentingan dalam melaksanakan evaluasi terhadap kinerja Badan Pengelola Keuangan

    dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2018.

    Paraf Hierarkis

    Sekretaris

    Kasubbag PEP

    Pelaksana

    Tasikmalaya, 29 Maret 2019 Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

    Kota Tasikmalaya

    HANAFI, SH., MH NIP. 19680705 199203 1 011

  • ii

    DAFTAR ISI

    Hal

    KATA PENGANTAR i

    DAFTAR ISI ii

    DAFTAR TABEL iii

    DAFTAR GAMBAR iv

    BAB I PENDAHULUAN 1

    1.1 Latar Belakang 1

    1.2 Dasar Hukum 2

    1.3 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 2

    1.4 Struktur Organisasi 15

    BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

    2.1 Perencanaan Kinerja 17

    2.1.1 RPJMD 2017 - 2022 17

    2.1.2 Rencana Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

    Tahun 2017 - 2022 22

    2.1.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 23

    2.1.4 Strategi dan Kebijakan 26

    2.2 Perjanjian Kinerja 28

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 30

    3.1 Pengukuran Kinerja 30

    3.2 Capaian Kinerja 32

    3.3 Evaluasi Kinerja 63

    3.3.1 Analisis Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan Kinerja Serta

    Alternatif Solusi 63

    3.3.2 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 67

    3.3.3 Akuntabilitas Keuangan 69

    3.4 Prestasi dan Penghargaan 81

    3.5 Upaya Perbaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 81

    BAB IV PENUTUP 83

  • iii

    DAFTAR TABEL

    Hal

    Tabel 2.1

    Tabel 2.2

    Tabel 2.3

    Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BPKAD Tahun 2017-

    2022

    Tujuan, Indikator Tujuan, Sasaran Strategis, Strategi dan Kebijakan

    Tahun 2017-2022

    Target Kinerja BPKAD Kota Tasikmalaya Tahun 2019

    24

    27

    29

    Tabel 3.1

    Tabel 3.2

    Tabel 3.3

    Skala Pengukuran Ordinal

    Kategori Pencapaian Kinerja Sasaran

    Indikator Kinerja Utama (IKU) BPKAD Tahun 2018

    31

    32

    33

    Tabel 3.4

    Tabel 3.5

    Capaian IKU BPKAD Tahun 2018

    Pencapaian Kinerja Utama BPKAD Tahun 2018

    35

    36

    Tabel 3.6 Program dan Kegiatan Pendukung Sasaran Meningkatnya Kualitas

    Pelayanan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    38

    Tabel 3.7 Program dan Kegiatan Pendukung Sasaran Meningkatnya Tata Kelola

    Keuangan dan Aset Daerah yang Akuntabel

    45

    Tabel 3.8 Program dan Kegiatan Pendukung Sasaran Meningkatnya Akuntabilitas

    Keuangan dan Kinerja Perangkat Daerah

    56

    Tabel 3.9 Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2017 dan 2018 59

    Tabel 3.10 Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2018 dengan Target

    Jangka Menengah

    61

    Tabel 3.11 Nilai Rata-Rata Unsur Pelayanan BPKAD Kota Tasikmalaya 64

    Tabel 3.12 Nilai/ Skor Persepsi, Interval SKM, Interval Konversi SKM

    Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan

    64

    Tabel 3.13 Efisiensi Penyerapan Anggaran 68

    Tabel 3.14 Pagu Anggaran dan Realisasi Per Sasaran Tahun 2018 69

    Tabel 3.15 Target Kinerja dan Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset

    Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2018

    70

  • iv

    DAFTAR GAMBAR

    Hal

    Gambar 1.1

    Bagan Struktur Organisasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset

    Daerah

    16

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Dewasa ini tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang

    baik dan bersih (good government) cenderung semakin meningkat, terlebih lagi ketika

    pemerintah telah meluncurkan program reformasi birokrasi yang bertujuan untuk

    meningkatkan pelayanan publik dari berbagai aspek. Pemerintah Daerah wajib

    melaksanakan pembenahan dan perbaikan dalam segala bidang diantaranya yaitu

    pembenahan atau perbaikan dalam peningkatan akuntabilitas kinerja yang berorientasi

    pada hasil (outcome). Peningkatan akuntabilitas kinerja merupakan hal yang penting

    karena penerapan sistem akuntabilitas yang baik dapat mendorong birokrasi dalam

    mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai dengan tujuan yang diinginkan dengan

    penggunaan sumber-sumber yang ada secara efektif dan efesien.

    Berkenaan dengan hal tersebut, pemerintah telah menerbitkan Peraturan

    Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah (SAKIP) menggantikan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang

    Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri

    Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor

    53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dimana di dalamnya disebutkan bahwa setiap

    Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan wajib untuk

    mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokoknya, sehingga dipandang perlu

    adanya pelaporan kinerja instansi pemerintah.

    SAKIP adalah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan yang

    merupakan integrasi dari sistem perencanaan, penganggaran dan pelaporan kinerja

    yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan. Sedangkan LKIP

    adalah Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan merupakan produk akhir dari SAKIP

    yang menggambarkan kinerja yang dicapai oleh suatu instansi pemerintah atas

    pelaksanaan program dan kegiatan yang dibiayai dari APBN/ APBD. Dalam penyusunan

    LKIP suatu instansi pemerintah harus dapat menentukan besaran kinerja yang

    dihasilkan secara kuantitatif yaitu besaran dalam satuan jumlah atau persentase.

    Berkenaan dengan hal di atas, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

    (BPKAD) sebagai salah satu Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota

    Tasikmalaya menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2018 yang

    merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas apa yang telah

    dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan selama Tahun Anggaran 2018.

  • 2

    1.2 DASAR HUKUM

    Dasar hukum dalam penyusunan LKIP Badan Pengelola Keuangan dan Aset

    Daerah Kota Tasikmalaya adalah :

    1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang

    Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN;

    2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

    Kinerja Instansi Pemerintah;

    3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

    Akuntabilitas Instansi Pemerintahan;

    4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

    Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

    Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

    5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

    Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

    Kinerja Pelaporan Kinerja dan tata cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi

    Pemerintahan;

    6. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pokok – Pokok

    Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2016

    Nomor 174);

    7. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan

    dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2016

    Nomor 180);

    8. Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 74 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok dan

    Rincian Tugas Unit Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya

    (Berita Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2016 Nomor 330).

    1.3 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

    Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tasikmalaya di

    bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 7 Tahun 2016 tentang

    Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah tersebut

    BPKAD mempunyai kedudukan sebagai unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah yang

    dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab

    kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah .

    Tugas Pokok

    Dalam Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 74 Tahun 2016 tentang Tugas

    Pokok dan rincian tugas unit Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah mempunyai

    tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanakan tugas pengelolaan keuangan

    dan aset daerah.

  • 3

    Sebagai arah dan pedoman yang jelas dalam penataan organisasi yang efisien,

    efektif, dan rasional sesuai dengan kebutuhan, serta untuk menunjang koordinasi,

    integrasi, sinkronisasi dan komunikasi kelembagaan secara internal, lebih lanjut

    dijabarkan tugas pokok masing-masing sub unit organisasi .

    1. Kepala Badan

    1) Kepala Badan mempunyai tugas pokok merumuskan sasaran, mengarahkan,

    menyelenggarakan, membina, mengkoordinasikan, mengendalikan,

    mengevaluasi dan melaporkan program kerja badan.

    2) Rincian tugas Kepala Badan :

    a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja badan;

    b. merumuskan dan menetapkan visi dan misi serta rencana strategik dan

    program kerja badan untuk mendukung visi dan misi daerah;

    c. menyelenggarakan pengelolaan keuangan daerah;

    d. menyelenggarakan pengelolaan aset daerah;

    e. menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pengelolaan keuangan

    dan aset daerah;

    f. menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan sistem informasi keuangan

    dan aset daerah;

    g. menyelenggarakan pengoordinasian pelaksanaan kegiatan Badan;

    h. menyelenggarakan pembinaan dan mengarahkan semua kegiatan unit;

    i. melaksanakan koordinasi dengan perangkat daerah atau unit kerja lain

    yang terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas Badan;

    j. memberikan saran dan pertimbangan kepada Walikota dalam

    penyelenggaraan tugas pengelolaan keuangan dan aset daerah;

    k. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan tugas

    kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;

    l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Walikota sesuai

    dengan bidang tugasnya.

    2. Sekretariat

    1) Sekretariat mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan administratif,

    koordinasi dan pengendalian dalam pelaksanaan kegiatan kesekretariatan

    yang meliputi perencanaan, pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan umum.

    2) Rincian tugas Sekretariat :

    a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Sekretariat;

    b. mengelola administrasi kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan

    kerumahtanggaan badan;

    c. menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan kelembagaan,

    pelayanan publik dan ketatalaksanaan di lingkungan badan;

  • 4

    d. menyiapkan rancangan peraturan dan ketentuan lainnya di bidang

    keuangan dan pengelolaan aset;

    e. menyelenggarakan pengelolaan data statistik di bidang keuangan dan

    pengelolaan aset;

    f. mengkoordinasikan penyusunan rencana program kerja badan;

    g. mengkoordinasikan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja

    badan;

    h. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan

    tugas Sekretariat;

    i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

    j. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.

    3) Sekretariat, membawahi :

    a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

    (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok

    melaksanakan pengelolaan perlengkapan, rumah tangga,

    ketatausahaan dan perpustakaan, pengelolaan administrasi

    kepegawaian, serta pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan dan

    pelayanan publik.

    (2) Rincian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian :

    (a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bagian

    Umum dan Kepegawaian.

    (b) melaksanakan ketatausahaan di lingkungan badan;

    (c) melaksanakan pengelolaan perpustakaan badan;

    (d) melaksanakan pengurusan kerumahtanggaan badan;

    (e) melaksanakan pengelolaan aset milik daerah di lingkungan badan;

    (f) mengelola kepegawaian di lingkungan badan;

    (g) melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan

    kelembagaan, ketatalaksanaan dan pelayanan public di lingkungan

    badan;

    (h) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan

    dengan tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

    (i) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

    (j) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

    b. Sub Bagian Keuangan

    (1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan

    pengelolaan administrasi keuangan.

    (2) Rincian tugas Sub Bagian Keuangan :

  • 5

    (a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bagian

    keuangan;

    (b) melaksanakan penatausahaan keuangan;

    (c) melaksanakan pembinaan penatausahaan keuangan di lingkungan

    badan;

    (d) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan

    dengan tugas Sub Bagian Keuangan;

    (e) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

    (f) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

    c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

    (1) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas

    pokok mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja, evaluasi dan

    pelaporan kegiatan badan.

    (2) Rincian tugas Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan :

    (a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bagian

    Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;

    (b) menyiapkan bahan penyusunan program kerja badan;

    (c) menyusun bahan evaluasi dan pelaporan program kerja badan;

    (d) melaksanakan penyusunan rencana anggaran;

    (e) mengkoordinasikan penyusunan data statistik yang berhubungan

    dengan bidang keuangan dan aset beserta dengan penunjangnya

    (f) melaksanakan penyajian informasi dan data statistik berhubungan

    dengan bidang keuangan dan aset beserta penunjangnya;

    (g) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan

    dengan tugas Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;

    (h) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

    (i) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

    3. Bidang Anggaran

    1) Bidang Anggaran mempunyai tugas pokok menyelengarakan perumusan

    kebijakan dan penyusunan anggaran pemerintah daerah.

    2) Rincian tugas Bidang Anggaran :

    a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Anggaran;

    b. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis penyusunan anggaran

    pendapatan, pembiayaan dan belanja;

    c. menyelenggarakan penyiapan bahan dan pengkoordinasian penyusunan

    anggaran dan perubahan APBD;

  • 6

    d. menyelenggarakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis

    penyusunan APBD serta pengesahannya;

    e. menyelenggarakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan

    anggaran pendapatan, pembiayaan dan belanja;

    f. menyelenggarakan pembinaan dan bimbingan penyusunan anggaran;

    g. penyiapan rencana dan rancangan peraturan daerah pembentukan dana

    cadangan, pinjaman daerah/hutang, penyertaan modal/ investasi dan

    pemberian pinjaman daerah;

    h. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan

    tugas Bidang Anggaran;

    i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

    j. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.

    3) Bidang Anggaran, membawahi :

    a. Sub Bidang Anggaran Pendapatan

    (1) Sub Bidang Anggaran Pendapatan mempunyai tugas pokok

    melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan

    melaksanakan penyusunan anggaran pendapatan daerah.

    (2) Rincian tugas Sub Bidang Anggaran Pendapatan:

    (a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang

    Anggaran Pendapatan;

    (b) menyiapkan data rencana pendapatan dan pembiayaan daerah

    dalam penyusunan rancangan APBD dan rancangan Perubahan

    APBD;

    (c) menyiapkan rencana pembentukan dana cadangan, pinjaman

    daerah/hutang, penyertaan modal/investasi daerah dan

    pemberian pinjaman daerah;

    (d) menyiapkan bahan pengendalian terhadap penyertaan

    permodalan dan anggaran pembiayaan daerah;

    (e) menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan laporan berkala

    tentang perkembangan penyertaan permodalan/investasi daerah

    dan pembiayaan daerah;

    (f) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan

    dengan tugas Sub Bidang Anggaran Pendapatan;

    (g) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

    (h) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

  • 7

    b. Sub Bidang Anggaran Belanja

    (1) Sub Bidang Anggaran Belanja mempunyai tugas pokok melaksanakan

    penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan melaksanakan

    penyusunan anggaran Belanja daerah.

    (2) Rincian tugas Sub Bidang Anggaran Belanja:

    (a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang

    Anggaran Belanja;

    (b) menyiapkan bahan perumusan kebijakan umum anggaran dan

    prioritas dan plafon angggaran sementara;

    (c) menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk

    teknis dalam penyusunan APBD

    (d) menghimpun dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan

    APBD;

    (e) menerima dan mengolah Dokumen Pelaksana Anggaran

    (DPA)/Dokumen Pelaksana Perubahan Anggaran (DPPA), Rencana

    Kerja dan Anggaran (RKA) OPD dilingkungan Pemerintah Daerah;

    (f) menganalisa rencana anggaran belanja daerah;

    (g) melaksanakan sosialisasi, pembinaan dan bimbingan dalam

    penyusunan anggaran;

    (h) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan

    dengan tugas Sub Bidang Anggaran Belanja;

    (i) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; melaksanakan

    tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.

    4. Bidang Perbendaharaan

    1) Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan

    teknis dan menyelenggarakan kebijakan teknis perbendaharaan keuangan

    daerah.

    2) Rincian tugas Bidang Perbendaharaan:

    a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang

    Perbendaharaan;

    b. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan konsep petunjuk teknis

    perbendaharaan dan verifikasi berdasarkan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku;

    c. mengelola kegiatan perbendaharaan keuangan daerah;

    d. menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi dalam

    penyelenggaraan perbendaharaan keuangan daerah;

    e. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan

    tugas Bidang Perbendaharaan;

  • 8

    f. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

    g. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.

    3) Bidang Perbendaharaan, membawahi :

    a. Sub Bidang Kas Daerah

    (1) Sub Bidang Kas Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan

    penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan pengelolaan kas

    daerah.

    (2) Rincian tugas Sub Bidang Kas Daerah:

    (a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang Kas

    Daerah;

    (b) melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis

    pengelolaan kas daerah;

    (c) memeriksa ketersediaan dana sesuai dengan anggaran kas

    pemerintah daerah dan pagu dana pada APBD;

    (d) melaksanakan sinkronisasi atas laporan pertanggungjawaban

    bendahara pengeluaran pada SKPD (dalam rangka Rekonsiliasi

    Pengeluaran);

    (e) melaksanakan penyimpanan uang daerah;

    (f) memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh

    Bank dan/atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk;

    (g) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan

    dengan tugas Sub Bidang Kas Daerah;

    (h) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

    (i) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

    b. Sub Bidang Belanja Tidak Langsung

    (1) Sub Bidang Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas pokok

    melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan

    pelaksanaan belanja tidak langsung.

    (2) Rincian tugas Sub Bidang Belanja Tidak Langsung:

    (a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang

    Belanja Tidak Langsung;

    (b) menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis belanja tidak

    langsung;

    (c) melaksanakan verifikasi untuk pengeluaran belanja tidak

    langsung;

    (d) melaksanakan sosialisasi dan bimbingan untuk pencairan belanja

    tidak langsung;

  • 9

    (e) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan

    dengan tugas Sub Bidang Pengelolaan Belanja Tidak Langsung;

    (f) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

    (g) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

    c. Sub Bidang Penatausahaan Keuangan Daerah

    (1) Sub Bidang Penatausahaan Keuangan Daerah mempunyai tugas pokok

    melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan

    penatausahaan keuangan daerah:

    (2) Rincian tugas Sub Bidang Penatausahaan Keuangan Daerah :

    (a) Melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang

    Penatausahaan Keuangan Daerah;

    (b) Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis

    pengelolaan penatausahaan keuangan daerah;

    (c) Melaksanakan pengumpulan data anggaran penerimaan daerah

    terdiri dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan,

    Lain-lain PAD yang sah, Dana Perimbangan;

    (d) Melaksanakan rekonsiliasi dan menyusun laporan data

    penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan,

    lain-lain PAD yang sah dana perimbangan dan lain-lain

    pendapatan daerah yang sah;

    (e) Menyampaikan laporan penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan

    Daerah yang dipisahkan, lain-lain PAD yang sah dana perimbangan

    dan lain-lain pendapatan daerah yang sah

    (f) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan

    dengan tugas sub bidang penatausahaan keuangan daerah;

    (g) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

    (h) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

    5. Bidang Akuntansi

    1) Bidang Akuntansi mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan

    menyelenggarakan akuntansi keuangan daerah.

    2) Rincian tugas Bidang Akuntansi:

    a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Akuntasi;

    b. melaksanakan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan akuntansi

    keuangan daerah;

    c. menyelenggarakan kebijakan akuntansi keuangan daerah;

  • 10

    d. menyelenggarakan pembinaan pelaksanaan kebijakan akuntansi keuangan

    daerah;

    e. mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah;

    f. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan

    tugas Bidang Akuntasi;

    g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

    h. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.

    3) Bidang Akuntansi, membawahi :

    a. Sub Bidang Akuntansi Pendapatan

    (1) Sub Bidang Akuntansi Pendapatan mempunyai tugas pokok

    melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan

    pelaksanaan akuntansi pendapatan.

    (2) Rincian tugas Sub Bidang Akuntansi Pendapatan:

    (a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang

    Akuntansi Pendapatan

    (b) menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk

    teknis dalam pelaksanaan Akuntansi Pendapatan, Penerimaan,

    Pembiayaan, Transfer dan Piutang.

    (c) melaksanakan pengumpulan dan penganalisaan data lingkup

    akuntansi pendapatan dan pembiayaan

    (d) menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan

    evaluasi pelaksanaan Akuntansi Pendapatan, Penerimaan,

    Pembiayaan, Transfer dan Piutang.

    (e) melaksanakan pembinaan pengelolaan Akuntansi Pendapatan,

    Penerimaan, Pembiayaan, Transfer dan Piutang.

    (f) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan

    dengan tugas Sub Bidang Akuntansi Pendapatan;

    (g) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

    (h) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

    b. Sub Bidang Akuntansi Belanja

    (1) Sub Bidang Akuntansi Belanja mempunyai tugas pokok melaksanakan

    penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan

    akuntansi belanja.

    (2) Rincian tugas Sub Bidang Akuntansi Belanja:

    (a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang

    Akuntansi Belanja;

  • 11

    (b) menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk

    teknis dalam pelaksanaan Akuntansi Belanja, Pengeluaran

    Pembiayaan dan Utang Belanja;

    (c) melaksanakan pengumpulan dan penganalisaan data lingkup

    pelaksanaan Akuntansi Belanja, Pengeluaran Pembiayaan dan

    Utang Belanja;

    (d) menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan

    evaluasi pelaksanaan Akuntansi Belanja;

    (e) melaksanakan pembinaan pengelolaan Akuntansi belanja;

    (f) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan

    dengan tugas Sub Bidang Akuntansi Belanja;

    (g) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

    (h) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

    c. Sub Bidang Pelaporan Keuangan Daerah

    (1) Sub Bidang Pelaporan Keuangan Daerah mempunyai tugas pokok

    melaksanakan Pelaporan Keuangan Daerah

    (2) Rincian tugas Sub Bidang Pelaporan Keuangan Daerah;

    (a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang

    Pelaporan Keuangan Daerah;

    (b) melaksanakan pengolahan data dan informasi laporan keuangan

    daerah

    (c) melaksanakan konsolidasi laporan keuangan SKPKD dengan

    laporan SKPD;

    (d) melaksanakan penghimpunan dan rekonsiliasi laporan Keuangan

    Daerah;

    (e) menyiapkan bahan dan data tetang penyusunan rancangan

    peraturan daerah tentang pertanggungjawaban APBD;

    (f) menyusun laporan keuangan pemerintah daerah

    (g) mengkordinasikan SKPD untuk menyusun laporan semester,

    laporan keuangan prognosis dan laporan keuangan akhir tahun;

    (h) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan

    dengan tugas Sub Bidang Pelaporan Keuangan Daerah;

    (i) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

    (j) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

  • 12

    6. Bidang Aset Daerah

    1) Bidang Aset Daerah mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis

    dan menyelenggarakan kebijakan pengelolaan Barang Daerah.

    2) Rincian tugas Bidang Pengelolaan Barang Daerah:

    a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang

    Pengelolaan Barang Daerah;

    b. melaksanakan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pengelolaan

    barang daerah;

    c. menyelenggarakan kebijakan pengelolaan barang daerah;

    d. menyelenggarakan pembinaan pelaksanaan pengelolaan barang daerah;

    e. menyelenggarakan penatausahaan neraca barang daerah dan investasi

    daerah;

    f. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan

    tugas Bidang Akuntasi;

    g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

    h. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya

    3) Bidang Aset Daerah, membawahi :

    a. Sub Bidang Perencanaan dan Analisa Kebutuhan

    (1) Sub Bidang Perencanaan dan Analisa Kebutuhan mempunyai tugas

    pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis

    dan pelaksanaan perencanaan serta analisa kebutuhan aset daerah.

    (2) Rincian tugas Sub Bidang Perencanaan dan Analisa Kebutuhan:

    (a) menyusun rencana program kerja Sub Bidang Perencanaan dan

    Analisa Kebutuhan;

    (b) menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Sub

    Bidang Perencanaan dan Analisa Kebutuhan;

    (c) melakukan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan penyusunan

    perencanaan dan analisa kebutuhan barang pemerintah daerah;

    (d) memfasilitasi penyusunan bahan perumusan rencana kebutuhan

    barang pada masing masing SKPD;

    (e) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan serta analisa data

    mengenai perencanaan dan analisa kebutuhan barang meliputi

    perencanaan pengadaan barang, pemeliharaan, pemanfaatan,

    pemindahtanganan, dan penghapusan barang milik daerah;

    (f) melaksanakan kajian teknis analisis kebutuhan barang pemerintah

    daerah sebagai bahan penyusunan kebijakan kebutuhan dan

    penganggaran barang pemerintah daerah;

  • 13

    (g) Melaksanakan pemantauan/survey harga barang/jasa dan

    merumuskan konsep penetapan standar harga satuan barang dan

    jasa kebutuhan pemerintah daerah;

    (h) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan

    dengan tugas Sub Bidang Perencanaan dan Analisa Kebutuhan;

    (i) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

    (j) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

    b. Sub Bidang Penatausahaan Aset Daerah

    (1) Sub Bidang Penatausahaan Aset Daerah mempunyai tugas pokok

    melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan

    pelaksanaan penatausahaan Aset Daerah.

    (2) Rincian tugas Sub Bidang Penatausahaan Aset Daerah:

    (a) menyusun rencana program Sub Bidang Penatausahaan Aset

    Daerah;

    (b) menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis operasional Sub

    Bidang Penatausahaan Aset Daerah;

    (c) menyelenggarakan pelayanan Sistem Informasi Manajemen

    Barang Daerah (SIMBADA);

    (d) menyiapkan bahan dan melaksanakan pengolahan serta analisis

    data barang milik daerah sebagai bahan penyusunan rencana

    kegiatan dan penyelenggaraan penatausahaan barang milik

    daerah;

    (e) menyelenggarakan Sensus Barang Daerah sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

    (f) menyelenggarakan koordinasi dan rekonsiliasi data aset milik

    daerah dengan SKPD meliputi pengadaan aset , dan mutasi aset

    secara berkala;

    (g) menyelenggarakan penilaian barang daerah dalam rangka

    penyusunan neraca, pemanfaatan, dan/atau pemindahtanganan

    aset daerah;

    (h) melaksanakan penatausahaan aset milik daerah yang meliputi

    inventarisasi, pencatatan/pembukuan, dan pelaporan aset milik

    daerah;

    (i) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan

    dengan tugas Sub Bidang Penatausahaan Aset Daerah;

    (j) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

  • 14

    (k) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

    c. Sub Bidang Penggunaan dan Pemanfaatan Aset Daerah

    (1) Sub Bidang Penggunaan dan Pemanfaatan Aset Daerah mempunyai

    tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan

    teknis dan pelaksanaan penggunaan dan pemanfaatan Aset Daerah.

    (2) Rincian tugas Sub Bidang Penggunaan dan Pemanfaatan Aset Daerah:

    (a) menyusun rencana program Sub Bidang Penggunaan dan

    Pemanfaatan Aset Daerah;

    (b) merumuskan kebijakan teknis operasional Sub Bidang

    Penggunaan dan Pemanfaatan Aset Daerah;

    (c) menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta

    pengolahan data basis Penggunaan dan Pemanfaatan Aset Daerah

    sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan dan penyelenggaraan

    penggunaan dan pemanfatan aset daerah;

    (d) melaksanakan kajian teknis pendayagunaan barang milik daerah

    untuk bahan penetapan status penggunaan dan/atau pemanfaatan

    aset milik daerah;

    (e) menyelenggarakan pemindahtanganan, pemusnahan dan

    penghapusan berupa aset tidak bergerak milik daerah;

    (f) menyelenggarakan koordinasi pengelolaan tuntutan ganti rugi

    aset milik daerah;

    (g) mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan pemeliharaan

    dan pengamanan aset milik daerah pada SKPD;

    (h) melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

    penggunaan dan pemanfaatan aset milik daerah;

    (i) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan

    dengan tugas Sub Bidang Sub Bidang Penggunaan dan

    Pemanfaatan Aset Daerah;

    (j) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

    (k) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

  • 15

    1.4 STRUKTUR ORGANISASI

    Struktur Organisasi BPKAD Kota Tasikmalaya berdasarkan Peraturan Daerah

    Kota Tasikmalaya Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

    Daerah terdiri dari 5 (lima) Sub Unit Organisasi Eselon III dan 14 (empat belas) eselon

    IV dengan susunan sebagai berikut :

    1. Kepala Badan

    2. Sekretariat, membawahi :

    a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

    b. Sub Bagian Keuangan

    c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan

    3. Bidang Anggaran membawahi :

    a. Sub Bidang Anggaran Pendapatan

    b. Sub Bidang Anggaran Belanja

    4. Bidang Perbendaharaan, membawahi :

    a. Sub Bidang Kas Daerah

    b. Sub Bidang Pengelolaan Belanja Tidak Langsung

    c. Sub Bidang Penatausahaan Keuangan Daerah

    5. Bidang Akuntansi, membawahi :

    a. Sub Bidang Akuntansi Pendapatan

    b. Sub Bidang Akuntansi Belanja

    c. Sub Bidang Pelaporan Keuangan Daerah

    6. Bidang Aset Daerah, membawahi :

    a. Sub Bidang Perencanaan dan Analisa Kebutuhan

    b. Sub Bidang Penggunaan dan Pemanfaatan Aset Daerah

    c. Sub Bidang Penatausahaan Aset Daerah

    Bagan Struktur Organisasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dapat

    dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut :

  • 16

    GAMBAR 1.1

    BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

    KEPALA BADAN

    Kelompok Jabatan Fungsional

    SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN

    PELAPORAN

    BIDANG AKUNTANSI

    SUB BIDANG AKUNTANSI

    BELANJA

    SUB BIDANG AKUNTANSI

    PENDAPATAN

    SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

    SEKRETARIAT

    BIDANG PERBENDAHARAAN

    SUB BIDANG PENGELOLA BELANJA TIDAK

    LANGSUNG

    SUB BIDANG KAS DAERAH

    BIDANG ASET DAERAH

    SUB BIDANG PENGGUNAAN DAN

    PEMANFAATAN ASET DAERAH

    SUB BIDANG PERENCANAAN DAN

    ANALISA KEBUTUHAN

    BIDANG ANGGARAN

    SUB BIDANG ANGGARAN

    BELANJA

    SUB BIDANG ANGGARAN

    PENDAPATAN

    SUB BAGIAN KEUANGAN

    SUB BIDANG PENATAUSAHAAN

    KEUANGAN DAERAH

    SUB BIDANG PELAPORAN

    KEUANGAN DAERAH

    SUB BIDANG PENATAUSAHAAN ASET

    DAERAH

  • 17

    BAB II

    PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

    2.1 PERENCANAAN KINERJA

    Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) adalah rangkaian

    sistematik dari berbagai aktivitas, alat, prosedur yang dirancang untuk tujuan

    penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan

    pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan

    peningkatan kinerja instansi pemerintah. Penyelenggaraan SAKIP dilaksanakan untuk

    penyusunan Laporan Kinerja yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan. Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, rencana strategis

    merupakan langkah awal yang harus dilakukan instansi pemerintah agar mampu

    menjawab tuntutan strategis organisasi.

    Rencana Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah adalah dokumen

    perencanaan tentang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Badan

    Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2017-2022 dengan berorientasi terhadap

    hasil yang ingin dicapai melalui Tujuan dan Sasaran Strategis. Untuk itu, disusun arah

    kebijakan dan strategi yang berisi uraian mengenai rumusan fokus prioritas dan

    sasaran yang akan dicapai berdasarkan RPJMD sebagai pedoman dalam penyusunan

    dokumen perencanaan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok Badan Pengelola

    Keuangan dan Aset Daerah agar efektif, efisien dan akuntabel.

    Sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah, maka Badan Pengelola Keuangan dan

    Aset Daerah dalam menyusun Rencana Strategis mengacu pada RPJMD Kota

    Tasikmalaya Tahun 2017-2022.

    2.1.1 RPJMD 2017 – 2022

    Visi

    Mengacu kepada visi misi serta program prioritas yang dikampanyekan oleh

    Walikota dan Wakil Walikota terpilih periode 2017-2022 dan

    mempertimbangkan kondisi dan potensi daerah, permasalahan pembangunan,

    tantangan yang dihadapi serta isu-isu strategis, maka dirumuskan visi, misi,

    tujuan dan sasaran untuk pembangunan jangka menengah daerah Kota

    Tasikmalaya Tahun 2017 -2022, maka

    Visi Pembangunan Jangka Menengah periode 2017-2022 adalah sebagai berikut:

    “KOTA TASIKMALAYA YANG RELIGIUS, MAJU DAN MADANI”

    Visi tersebut mengandung makna :

  • 18

    Religius :

    Suatu kondisi, sikap dan prilaku masyarakat Kota Tasikmalaya yang mempunyai

    kedalaman penghayatan, pengamalan keagamaan dan keyakinannya terhadap

    Alloh, Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dengan mematuhi segala perintah

    dan menjauhi larangan-Nya dengan keikhlasan hati dan dengan seluruh jiwa

    raga serta memperhatikan tata nilai dan norma serta kearifan lokal.

    Maju :

    Suatu kondisi, sikap dan prilaku masyarakat Kota Tasikmalaya yang kreatif,

    produktif, inovatif, dan berdaya saing, disiplin, berpendidikan tinggi, sehat lahir

    dan batin, dapat menjaga tatanan sosial masyarakat dengan toleran, bergotong

    royong, rasional, arif, adaptif dan responsif terhadap dinamika perubahan serta

    ditunjang oleh infrastruktur dasar perkotaan yang memadai, nyaman, bersih

    dan berwawasan lingkungan

    Madani :

    Suatu kondisi, sikap dan prilaku masyarakat Kota Tasikmalaya yang sejahtera,

    maju, beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai kehidupannya,

    menjunjung tinggi etika dan moralitas, taat hukum dan demokratis.

    Dari penjabaran makna visi di atas, secara umum visi tersebut mengandung

    makna bahwa seluruh masyarakat Kota Tasikmalaya, berkeinginan untuk

    mencapai suatu kondisi, sikap dan prilaku yang mempunyai kedalaman

    penghayatan, pengamalan keagamaan dan keyakinannya terhadap Allah SWT,

    Tuhan Yang Maha Esa, yang diwujudkan dengan mematuhi segala perintah dan

    menjauhi larangan-Nya, dengan keikhlasan hati dan seluruh jiwa raga serta

    memperhatikan tata nilai, norma dan kearifan lokal, mempunyai sikap disiplin,

    produktif, inovatif, dan berdaya saing, berpendidikan tinggi, sehat, dapat

    menjaga tatanan sosial masyarakat yang toleran, bergotong royong, rasional,

    arif, adaptif dan responsif terhadap dinamika perubahan, beradab dalam

    membangun, menjunjung tinggi etika dan moralitas, taat hukum dan

    demokratis. Sehingga terwujud kehidupan yang sejahtera secara lahir dan

    bathin, memperoleh ketenangan, aman, damai dan makmur dalam menjalani

    kehidupannya yang ditunjang oleh pelayanan dan infrastruktur dasar perkotaan

    yang baik, memadai, nyaman, bersih dan berwawasan lingkungan.

    Dengan adanya penetapan visi ini, diharapkan seluruh stakeholder dan

    komponen yang ada di Kota Tasikmalaya dapat bekerja sama bahu-membahu

    untuk memaksimalkan seluruh potensi dan kapasitas yang dimilikinya, agar visi

    tersebut dapat kita capai dan wujudkan.

  • 19

    Misi

    Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

    dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi disusun dengan

    memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik lingkungan eksternal

    maupun lingkungan internal. Rumusan misi dapat memberikan gambaran dalam

    menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi melalui penetapan

    tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai.

    Adapun misi dalam upaya pencapaian visi tersebut di atas adalah sebagai

    berikut :

    1. Mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat yang religius dan berkearifan

    lokal;

    2. Mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan daya beli masyarakat;

    3. Memantapkan infrastruktur dasar perkotaan guna mendorong

    pertumbuhan dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan;

    4. Memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat untuk meningkatkan

    kualitas sumber daya manusia;

    5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.

    Penjelasan dari misi tersebut adalah sebagai berikut :

    Misi ke-1 : Mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat yang religius dan

    berkearifan lokal

    Misi ini dimaksudkan bahwa masyarakat Kota Tasikmalaya adalah masyarakat

    religius yang senantiasa menjunjung tinggi harkat, martabat dan kemuliaan

    serta berpegang teguh pada tata nilai, norma, moral dan agama serta memililki

    akhlak dan karakter yang baik dan mulia. Menjaga dan memelihara kearifan

    lokal dan kebudayaan daerah yang baik dan luhur.

    Misi ke-2 : Mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan daya beli

    masyarakat

    Misi ini dimaksudkan untuk terus mendorong upaya penanggulangan

    kemiskinan dengan memberikan fasilitasi, pendampingan dan penguatan yang

    terus menerus kepada masyarakat miskin, meningkatkan jaminan dan

    perlindungan sosial sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta

    pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. Memperkuat kondisi

    perekonomian daerah yang inklusif dan berkelanjutan melalui peningkatan

    pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, mengendalikan inflasi dan mengurangi

    kesenjangan, pengurangan pengangguran memperkuat daya saing pelaku usaha

    mikro dan kecil dalam rangka penguatan sistem ekonomi kerakyatan yang

    berbasis kekuatan dan potensi lokal, peningkatan sarana prasarana

    perekonomian, membuka investasi dan lapangan kerja serta kesempatan

  • 20

    berusaha, peningkatan akses untuk permodalan dan pemasaran, sehingga

    kondisi perekonomian dan daya beli serta daya saing masyarakat meningkat,

    tumbuh dan merata.

    Misi ke-3 : Memantapkan infrastruktur dasar perkotaan guna mendorong

    pertumbuhan dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan

    Misi ini dimaksudkan bahwa pembangunan infrastruktur dasar perkotaan harus

    berkembang, merata dan berkelanjutan diseluruh wilayah, menyediakan

    infrastruktur publik yang representatif, aman, nyaman sesuai Standar Pelayanan

    Minimal (SPM), ramah terhadap lingkungan, anak, disabilitas dan lansia.

    Infrastruktur yang mampu menunjang terhadap pertumbuhan dan pemerataan

    ekonomi terutama pada sentra – sentra industri kecil dan menengah, pusat

    perdagangan dan jasa, dengan tidak meninggalkan pengelolaan sumber daya

    alam dan lingkungan hidup serta didukung oleh formulasi dan sesuai dengan

    penataan ruang yang baik.

    Misi ke-4 : Memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat untuk

    meningkatkan kualitas sumber daya manusia

    Misi ini dimaksudkan bahwa dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas

    sumber daya manusia perlu ditunjang oleh upaya peningkatan kualitas hidup

    masyarakat, terpenuhinya pelayanan dasar sesuai Standar Pelayanan Minimal

    (SPM) melalui pendekatan keluarga yang kuat, bahagia dan sejahtera terutama

    dalam urusan pendidikan, kesehatan, ketentraman, ketertiban umum dan

    perlindungan masyarakat sesuai dengan standar pelayanan minimal.

    Misi ke-5 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih

    Misi ini dimaksudkan bahwa untuk mewujudkan pelayanan publik dan tata

    kelola pemerintahan yang profesional, efektif, efisien, transparan dan akuntabel

    perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas dan kapasitas aparatur, pengelolaan

    keuangan dan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah serta pelayanan

    publik yang didukung oleh sarana bangunan kantor dan prasarana

    pemerintahan yang representatif, serta pemanfaatan teknologi dan sistem

    informasi yang terintegrasi.

    Tujuan dan Sasaran

    Tujuan adalah suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka

    waktu 5 (lima) tahun. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam

    menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk

    mengevaluasi pilihan tersebut.

    Sasaran adalah rumusan kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan,

    berupa hasil pembangunan daerah dan perangkat daerah yang diperoleh dari

  • 21

    pencapaian outcome dan impact program-program yang dilaksanakan oleh

    perangkat daerah.

    Misi ke-1 : Mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat yang religius dan

    berkearifan lokal

    Misi ke-1 mempunyai 2 tujuan dan 2 sasaran, yaitu :

    T1. Terwujudnya tata nilai kehidupan masyarakat yang berakhlak mulia dan

    religius, dengan sasaran :

    S1. Meningkatnya kerukunan dan karakter masyarakat dalam kehidupan

    berbangsa dan bernegara

    T2. Terwujudnya pelestarian kebudayaan daerah, dengan sasaran :

    S2. Meningkatnya apresiasi terhadap kesenian dan kebudayaan daerah

    Misi ke-2 : Mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan daya beli

    masyarakat

    Misi ke-2 mempunyai 2 tujuan dan 4 sasaran, yaitu :

    T.3. Meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat, dengan sasaran:

    S3. Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial serta pemberdayaan

    masyarakat

    T.4. Menguatnya pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang inklusif dan

    berkeadilan, dengan sasaran :

    S4. Meningkatnya peranan koperasi, usaha mikro kecil, industri perdagangan

    dan jasa

    S5. Meningkatnya lapangan kerja dan kesempatan berusaha

    S6. Meningkatnya pertanian dan ketahanan pangan daerah

    Misi ke-3 : Memantapkan infrastruktur dasar perkotaan guna mendorong

    pertumbuhan dan pemerataan pembangunan yang berwawasan

    lingkungan

    Misi ke-3 mempunyai 1 tujuan dan 3 sasaran, yaitu :

    T5. Tersedianya infrastruktur dasar perkotaan yang berkualitas, aman, nyaman,

    inklusif dan berkelanjutan, dengan sasaran :

    S7. Meningkatnya layanan infratruktur dasar perkotaan yang mantap, aman,

    nyaman dan inklusif

    S8. Meningkatnya kualitas permukiman dan lingkungan yang nyaman dan sehat

    S9. Meningkatnya pembangunan lingkungan hidup yang keberlanjutan RPJMD

    Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022 Bab V | 5

    Misi ke-4 : Memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat untuk

    meningkatkan kualitas sumber daya manusia

    Misi ke-4 mempunyai 2 tujuan dan 3 sasaran, yaitu :

    T6. Meningkatnya kualitas hidup masyarakat, dengan sasaran :

  • 22

    S10. Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan

    S11. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

    S12. Meningkatnya prestasi kepemudaan dan olahraga

    S13. Meningkatnya ketentraman dan ketertiban masyarakat

    T7. Meningkatnya kesejahteraan keluarga dan pengendalian penduduk, dengan

    sasaran :

    S14. Meningkatnya keluarga berencana dan pengarusutamaan gender

    Misi ke-5 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih

    Misi ke-5 mempunyai 1 tujuan dan 2 sasaran, yaitu :

    T8. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang profesional, efektif, efisien,

    transparan, akuntabel, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme berbasis

    teknologi informasi, dengan sasaran :

    S15. Meningkatnya kualitas layanan publik berbasis teknologi informasi

    S16. Meningkatnya sistem akuntabilitas pengelolaan keuangan dan kinerja

    daerah.

    2.1.2 RENCANA STRATEGIS BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

    TAHUN 2017 – 2022

    Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dibentuk berdasarkan

    Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan

    dan Susunan Perangkat Daerah. Sesuai dengan tugas pokoknya dalam

    melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang

    administrasi keuangan daerah maka BPKAD mempunyai tanggung jawab besar

    bagi keberhasilan pencapaian tujuan Pemerintah Kota Tasikmalaya yang

    dituangkan dalam RPJP dan RPJMD Kota Tasikmalaya. Untuk mencapai tujuan

    tersebut maka BPKAD menyusun Rencana Strategis BPKAD untuk periode 2017

    – 2022. Perencanaan strategis tersebut merupakan proses berkelanjutan dan

    sistematis dari serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang

    disusun oleh BPKAD.

    Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya tersebut, BPKAD merumuskan

    tujuan dan sasaran yang mendukung visi Pemerintah Kota Tasikmalaya yang

    merupakan komponen yang penting dari perencanaan strategis yang

    merupakan cita-cita yang diinginkan oleh BPKAD.

  • 23

    2.1.3 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH

    Rumusan tujuan dan sasaran jangka menengah BPKAD mengacu pada

    tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan jangka menengah daerah yang

    tertuang dalam RPJMD. Adapun tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan

    dalam RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi BPKAD adalah tujuan ke

    delapan dari misi ke lima yaitu terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang

    profesional, efektif, efisien, transparan, akuntabel, bebas korupsi, kolusi dan

    nepotisme berbasis teknologi informasi, dengan sasaran :

    1. Sasaran ke lima belas yaitu meningkatnya kualitas layanan publik berbasis

    teknologi informasi, dan strategi meningkatkan pelayanan publik yang

    profesional, inovatif dan memuaskan berbasis teknologi infomasi yang

    dilaksanakan melalui program tasik layanan prima, serta arah kebijakan

    peningkatan kualitas dan kuantitas aparatur, penguatan kelembagaan,

    penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, percepatan penerapan

    sistem dan teknologi informasi pada semua layanan publik, serta

    peningkatan keterbukaan informasi dan komunikasi publik.

    2. Sasaran ke enam belas yaitu meningkatnya sistem akuntabilitas pengelolaan

    keuangan dan kinerja daerah, dan strategi meningkatkan sistem

    pengelolaan keuangan daerah yang terintegrasi mulai dari perencanaan,

    penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan pelaporan melalui

    pelaksanaan program peningkatan kinerja keuangan dan aparatur yang

    berorientasi pada hasil dan kinerja, serta arah kebijakan peningkatan sistem

    perencanaan pembangunan daerah yang inovatif dan partisipatif,

    penganggaran dan penatausahaan keuangan dan aset daerah yang

    proporsional dan akuntabel, peningkatan pelaksanaan, pengawasan dan

    pelaporan pembangunan yang transparan dan akuntabel, serta memacu

    peningkatan PAD untuk mendukung pendanaan pembangunan daerah.

    Dengan mengacu pada tujuan sasaran, strategi dan arah kebijakan dalam

    RPJMD tersebut di atas, maka disusun tujuan dan sasaran jangka menengah

    BPKAD beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 2.1 sebagai

    berikut:

  • 24

    Tabel 2.1

    Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BPKAD

    Tahun 2017-2022

    NO TUJUAN INDIKATOR

    TUJUAN SASARAN STRATEGIS

    INDIKATOR

    SASARAN SATUAN

    KONDISI

    AWAL TARGET PER TAHUN

    2017 2018 2019 2020 2021 2022

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    1

    Meningkatnya

    pelayanan pengelolaan

    keuangan dan aset

    daerah

    Capaian IKM

    Perangkat Daerah

    Meningkatnya kualitas

    pelayanan pengelolaan

    keuangan dan aset

    daerah

    Capaian IKM

    Perangkat Daerah Nilai 78,91 82 85 89 90 91

    2

    Meningkatnya

    pengelolaan keuangan

    dan aset daerah

    Persentase

    capaian

    pengelolaan

    keuangan dan aset

    daerah

    Meningkatnya tata

    kelola keuangan dan

    aset daerah yang

    akuntabel

    Persentase

    capaian

    pengelolaan

    keuangan dan aset

    daerah

    % 100 100 100 100 100 100

    Persentase waktu

    penetapan Perda

    APBD Kota

    Tasikmalaya

    % 100 100 100 100 100 100

  • 25

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    Persentase

    laporan keuangan

    daerah sesuai SAP

    % 100 100 100 100 100 100

    Persentase

    kesesuaian aset

    milik daerah

    dengan nilai aset

    di neraca

    % 100 100 100 100 100 100

    3

    Meningkatnya tata

    kelola keuangan dan

    kinerja perangkat

    daerah

    Hasil penilaian

    SAKIP Perangkat

    Daerah

    Meningkatnya

    akuntabilitas

    keuangan dan kinerja

    perangkat daerah

    Hasil penilaian

    SAKIP Perangkat

    Daerah

    Nilai 73,53 75 77 79 81 82

    Maturitas SPIP

    Perangkat Daerah

    Maturitas SPIP

    Perangkat Daerah Level 1 2 3 3 3 4

    Persentase

    penyusunan

    pelaporan

    keuangan dan

    barang sesuai SAP

    Persentase

    penyusunan

    pelaporan

    keuangan dan

    barang sesuai SAP

    % 100 100 100 100 100 100

  • 26

    2.1.4 STRATEGI DAN KEBIJAKAN

    Strategi adalah langkah berisikan program-program sebagai prioritas

    Perangkat Daerah untuk mencapai sasaran. Rumusan strategi merupakan

    pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan

    dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan

    Arah Kebijakan adalah rumusan kerangka pikir atau kerangka kerja

    untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan dan mengantisipasi isu

    Strategis Daerah/ Perangkat Daerah yang dilaksanakan secara bertahap sebagai

    penjabaran strategi. Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam

    melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih

    terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.

    Rumusan pernyataan Strategi dan Arah Kebijakan BPKAD yaitu:

    1. Strategi

    Strategi yang digunakan dalam rangka pencapaian sasaran adalah sebagai

    berikut:

    1) Meningkatkan pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang

    mudah, cepat dan transparan;

    2) Peningkatan kualitas dalam penyusunan APBD;

    3) Penyusunan laporan keuangan dan aset daerah sesuai SAP;

    4) Pengelolaan keuangan daerah berbasis teknologi informasi;

    5) Peningkatan pengelolaan aset daerah yang efektif dan efisien;

    6) Peningkatan akuntabilitas keuangan dan kinerja perangkat daerah.

    2. Arah Kebijakan

    Kebijakan yang diambil dalam rangka Pelaksanaan Strategi adalah sebagai

    berikut :

    1) Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan keuangan dan aset

    daerah yang memadai;

    2) Peningkatan perencanaan anggaran pendapatan dan belanja serta

    peningkatan koordinasi dengan legislatif dan SKPD;

    3) Peningkatan kualitas SDM pengelola keuangan daerah dalam

    penyusunan laporan keuangan daerah sesuai SAP;

    4) Penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan keuangan daerah;

    5) Melakukan koordinasi secara berkelanjutan dengan semua perangkat

    daerah terkait dengan pengelolaan aset daerah yang efektif dan efisien;

    6) Meningkatkan manajemen dan pengendalian keuangan dan kinerja

    perangkat daerah pada setiap tingkatan.

    Tujuan dan Sasaran BPKAD dapat dilihat pada Tabel 2.2 sebagai berikut:

  • 27

    Tabel 2.2

    Tujuan, Indikator Tujuan, Sasaran Strategis, Strategi dan Kebijakan

    Tahun 2017-2022

    NO TUJUAN INDIKATOR

    TUJUAN

    SASARAN

    STRATEGIS STRATEGI KEBIJAKAN

    1 2 3 4 5 6 1 Meningkatnya

    pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah

    Capaian IKM Perangkat Daerah

    Meningkatnya kualitas pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah

    Meningkatkan pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang mudah, cepat dan transparan

    Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan keuangan dan aset daerah yang memadai

    2 Meningkatnya pengelolaan keuangan dan aset daerah

    Persentase capaian pengelolaan keuangan dan aset daerah

    Meningkatnya tata kelola keuangan dan aset daerah yang akuntabel

    Peningkatan kualitas dalam penyusunan APBD

    Peningkatan perencanaan anggaran pendapatan dan belanja serta peningkatan koordinasi dengan legislatif dan SKPD

    Penyusunan laporan keuangan dan aset daerah sesuai SAP

    Peningkatan kualitas SDM pengelola keuangan daerah dalam penyusunan laporan keuangan daerah sesuai SAP

    Pengelolaan keuangan daerah berbasis teknologi informasi

    Penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan keuangan daerah

  • 28

    Peningkatan pengelolaan aset daerah yang efektif dan efisien

    Melakukan koordinasi secara berkelanjutan dengan semua perangkat daerah terkait dengan pengelolaan aset daerah yang efektif dan efisien

    Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja perangkat daerah

    Peningkatan akuntabilitas keuangan dan kinerja perangkat daerah

    Meningkatkan manajemen dan pengendalian keuangan dan kinerja perangkat daerah pada setiap tingkatan

    2.2 PERJANJIAN KINERJA

    Perjanjian Kinerja merupakan proses penetapan sasaran, program dan kegiatan

    beserta indikator kinerja dan target tahunan berdasarkan program, kebijakan dan

    sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Badan Pengelola Keuangan dan

    Aset Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022. Perjanjian Kinerja merupakan

    penjabaran dari sasaran dan program dalam Rencana Strategis yang akan dilaksanakan

    melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam Perjanjian Kinerja ditetapkan rencana

    capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran,

    program dan kegiatan.

    Target kinerja yang ingin dicapai Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

    Kota Tasikmalaya pada Tahun 2019 dengan indikator dan target capaiannya secara

    rinci dapat dilihat dalam Tabel 2.3 sebagai berikut :

  • 29

    Tabel 2.3

    Target Kinerja BPKAD Kota Tasikmalaya Tahun 2019

    NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

    1 2 3 4 5

    1 Meningkatnya kualitas pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah

    1. Capaian IKM Perangkat Daerah Nilai 85

    2 Meningkatnya tata kelola keuangan dan aset daerah yang akuntabel

    2. Persentase waktu penetapan Perda APBD Kota Tasikmalaya

    % 100

    3. Persentase laporan keuangan daerah sesuai SAP

    % 100

    4. Persentase kesesuaian aset milik daerah dengan nilai aset di neraca

    % 100

    3 Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja perangkat daerah

    5. Hasil penilaian SAKIP Perangkat Daerah

    Nilai 77

    6. Maturitas SPIP Perangkat Daerah

    Level 3

    7. Persentase penyusunan pelaporan keuangan dan barang sesuai SAP

    % 100

    NO PROGRAM ANGGARAN (Rp.) SUMBER

    1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.936.403.000 APBD Kota

    2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2.190.197.000 APBD Kota

    3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 45.000.000 APBD Kota

    4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

    Aparatur

    20.000.000 APBD Kota

    5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem

    Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

    65.000.000 APBD Kota

    6 Program Perencanaan Kerja 20.000.000 APBD Kota

    7 Program Peningkatan dan Pengembangan

    Pengelolaan Keuangan Daerah

    3.650.000.000 APBD Kota

    8 Program Pembinaan dan Pengelolaan Aset Daerah 1.100.000.000 APBD Kota

    9 Program Peningkatan Pelayanan Publik 10.000.000 APBD Kota

    TOTAL 9.036.600.000

  • 30

    BAB III

    AKUNTABILITAS KINERJA

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan salah satu bentuk media untuk

    melaporkan keberhasilan atau kegagalan suatu instansi pemerintah atas pelaksanaan tujuan

    dan sasaran organisasi. Akuntabilitas kinerja didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29

    Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan

    kepada setiap instansi pemerintah melakukan akuntabilitas kinerja masing-masing sebagai

    bentuk pertanggungjawaban dalam pencapaian tujuan organisasi sesuai tugas pokok dan

    fungsinya dalam bentuk laporan kinerja.

    Laporan kinerja ini berfungsi untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan

    atau kegagalan dari setiap pimpinan instansi/ unit kerja dalam menjalankan tugasnya

    sehingga dapat dijadikan faktor utama dalam melaksanakan evaluasi kebijakan, program

    kerja, struktur organisasi dan penetapan alokasi anggaran setiap tahun.

    Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya mempunyai kewajiban

    menyajikan Laporan Kinerja yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan

    Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    (SAKIP), Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman

    Penyusunan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara

    Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

    Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

    Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat

    pecapaian target masing-masing indikator sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen

    Renstra Tahun 2017-2022 maupun Rencana Kerja Tahun 2018. Sesuai dengan ketentuan

    tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

    pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan sasaran yang ditetapkan untuk

    mewujudkan Tujuan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dalam mendukung Visi dan

    Misi Kota Tasikmalaya.

    3.1 PENGUKURAN KINERJA

    Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk

    menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,

    kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan

    strategi instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap

    indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan

    pencapaian tujuan dan sasaran sebagaimana telah ditetapkan di dalam Rencana

    Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

  • 31

    Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada

    level sasaran yang merupakan hasil kinerja dari pelaksanaan program dan kegiatan

    yang mendukungnya. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level

    sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan

    indikator kinerjanya. Keberhasilan sasaran berdasarkan pada Perjanjian Kinerja (PK)

    dan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan dengan jelas.

    Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) adalah ukuran

    keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil

    (outcome) berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas pokok dan fungsi

    organisasi.

    Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi,

    dengan cara perhitungan sebagai berikut:

    1. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau

    semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan

    rumus:

    Capaian indikator kinerja = Realisasi X 100%

    Rencana

    2. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau

    semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan

    rumus:

    Capaian indikator kinerja = Rencana – (Realisasi – Rencana) X 100%

    Rencana

    Capaian indikator kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas

    indikator kinerjanya masing-masing, dilakukan dengan membuat capaian rata-rata

    atas capaian indikator kinerja sasaran.

    Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal

    dengan pendekatan petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi

    pemerintah, sebagai berikut :

    Tabel 3.1

    Skala Pengukuran Ordinal

    Persentase Predikat Kode Warna

    < 100% Tidak Tercapai

    = 100% Tercapai/ Sesuai Target

    > 100% Melebihi Target

    Predikat capaian kinerja untuk realisasi capaian kinerja yang tidak tercapai

    (

  • 32

    Tabel 3.2

    Kategori Pencapaian Kinerja Sasaran

    No Kategori/Interpretasi Rata-Rata % Capaian Kode Warna

    1 Sangat Baik > 90

    2 Baik 75.00 – 89.99

    3 Cukup 65.00 – 74.99

    4 Kurang 50.00 – 64.99

    5 Sangat Kurang 0 – 49.99

    Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian

    kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab

    tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja

    digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai

    dengan sasaran dan program yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Strategis

    Tahun 2017-2022 maupun Rencana Kerja Tahun 2018. Pelaporan Kinerja ini

    didasarkan pada Perjanjian Kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun

    2018. Hasil Reviu Indikator Kinerja Utama Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

    berdasarkan pada Keputusan Kepala Badan Pengelola Keuangan Nomor : 050/Kep.08-

    BPKAD/2018, telah ditetapkan sebanyak 3 sasaran dengan indikator kinerja

    (outcomes) sebanyak 7 indikator dengan rincian sebagai berikut :

    a. Sasaran 1 terdiri dari 1 indikator;

    b. Sasaran 2 terdiri dari 3 indikator;

    c. Sasaran 3 terdiri dari 3 indikator.

    3.2 CAPAIAN KINERJA

    Dalam rangka peningkatan kinerja serta akuntabilitas kinerja, maka BPKAD

    telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU yang telah ditetapkan oleh

    Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah menjadi Indikator Kinerja Sasaran

    Strategis BPKAD. Hal ini karena semua sasaran dan indikator yang ada di BPKAD

    adalah sasaran dan indikator yang tertuang dalam RPJMD, sehingga menjadi sasaran

    utama yang menjadi prioritas pencapaiannya. IKU ini menjadi ukuran keberhasilan dari

    suatu tujuan dan sasaran strategis.

    Sebagai upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Badan Pengelola Keuangan

    dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama

    dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-

    isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Penetapan dan

    Formulasi IKU BPKAD dapat dilihat dalam Tabel 3.3 sebagai berikut :

  • 33

    Tabel 3.3

    Indikator Kinerja Utama (IKU) BPKAD

    No Sasaran Indikator

    Kinerja Satuan Alasan/ Penjelasan Formulasi

    1. Meningkatnya

    kualitas

    pelayanan

    pengelolaan

    keuangan dan

    aset daerah

    Capaian IKM

    Perangkat

    Daerah

    Nilai Permenpan No. 16

    Tahun 2014 tentang

    Pedoman Survey

    Kepuasan Masyarakat

    terhadap

    Penyelenggaraan

    Pelayanan Publik

    Hasil Survey

    Kepuasan

    Masyarakat

    2. Meningkatnya

    tata kelola

    keuangan dan

    aset daerah

    yang akuntabel

    Persentase

    waktu

    penetapan

    Perda APBD

    Kota

    Tasikmalaya

    % Permendagri No. 13

    Tahun 2006 tentang

    Pedoman Pengelolaan

    Keuangan Daerah,

    Pasal 116 Ayat (2)

    Penetapan Rancangan

    Perda tentang APBD

    dan Peraturan Kepala

    Daerah tentang

    Penjabaran Perda

    APBD sebagaimana

    pada Ayat 1 Dilakukan

    Paling Lambat Tanggal

    31 Desember

    (Realisasi

    waktu

    penetapan

    Perda APBD /

    Target waktu

    penetapan

    Perda APBD x

    100

    Persentase

    laporan

    keuangan

    daerah sesuai

    SAP

    % Laporan keuangan

    daerah sesuai dengan

    PP Nomor 71 Tahun

    2010 tentang Standar

    Akuntansi

    Pemerintahan

    Laporan

    keuangan

    daerah sesuai

    dengan PP

    Nomor 71

    Tahun 2010

    tentang

    Standar

    Akuntansi

    Pemerintahan

  • 34

    Persentase

    kesesuaian

    aset milik

    daerah

    dengan nilai

    aset di neraca

    % Jumlah Neraca SKPD

    Termasuk Rincian

    Total BMD Harus

    Sesuai

    (Jumlah

    Rincian Total

    BMD yang Ada/

    Data Aset pada

    Neraca

    Pemerintah

    Kota) X 100%

    3. Meningkatnya

    akuntabilitas

    keuangan dan

    kinerja

    perangkat

    daerah

    Hasil

    penilaian

    SAKIP

    Perangkat

    Daerah

    Nilai Permenpan No. 1

    Tahun 2015 tentang

    Pedoman Evaluasi

    Kinerja Penyelenggara

    Pelayanan Publik

    Hasil Evaluasi

    AKIP dari

    Inspektorat

    Maturitas

    SPIP

    Perangkat

    Daerah

    Level Peraturan Pemerintah

    Nomor 60 Tahun 2008

    tentang Sistem

    Pengendalian Intern

    Pemerintah

    Hasil Evaluasi

    Maturitas SPIP

    dari

    Inspektorat

    Persentase

    penyusunan

    pelaporan

    keuangan dan

    barang sesuai

    SAP

    % Laporan keuangan

    daerah sesuai dengan

    PP Nomor 71 Tahun

    2010 tentang Standar

    Akuntansi

    Pemerintahan

    Laporan

    keuangan

    daerah sesuai

    dengan PP

    Nomor 71

    Tahun 2010

    tentang

    Standar

    Akuntansi

    Pemerintahan

    Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Badan Pengelola Keuangan dan

    Aset Daerah Kota Tasikmalaya tahun 2018 menunjukan hasil sebagai berikut :

  • 35

    Tabel 3.4

    Capaian Indikator Kinerja Utama

    Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya

    Tahun 2018

    No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian %

    1 Capaian IKM Perangkat Daerah Nilai 82 83,43 101,74

    2 Persentase waktu penetapan

    Perda APBD Kota Tasikmalaya % 100 111,11 111,11

    3 Persentase laporan keuangan

    daerah sesuai SAP % 100 100 100,00

    4 Persentase kesesuaian aset milik

    daerah dengan nilai aset di neraca % 100 100 100,00

    5 Hasil penilaian SAKIP Perangkat

    Daerah Nilai 75 73,64 98,19

    6 Maturitas SPIP Perangkat Daerah Level 2 2 100,00

    7

    Persentase penyusunan

    pelaporan keuangan dan barang

    sesuai SAP

    % 100 100 100,00

    Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama

    (IKU) sebagai berikut :

    1. Indikator Kinerja Utama yang melebihi target yaitu :

    a. Capaian IKM Perangkat Daerah

    b. Persentase waktu penetapan Perda APBD Kota Tasikmalaya

    2. Indikator Kinerja Utama yang tercapai/sesuai target yaitu :

    a. Persentase laporan keuangan daerah sesuai SAP

    b. Persentase kesesuaian aset milik daerah dengan nilai aset di neraca

    c. Maturitas SPIP Perangkat Daerah

    d. Persentase penyusunan pelaporan keuangan dan barang sesuai SAP

    3. Indikator Kinerja Utama yang tidak tercapai yaitu :

    Hasil penilaian SAKIP Perangkat Daerah

    Predikat capaian kinerja untuk realisasi capaian kinerja yang tidak tercapai

    (

  • 36

    Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

    Secara umum Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya

    telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah

    ditetapkan dalam Renstra Tahun 2017-2022. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk

    mencapai Tujuan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya Tahun

    2017-2022 sebanyak 3 sasaran.

    Tahun 2018 adalah tahun ke 1 pelaksanaan Rencana Strategis Badan Pengelola

    Keuangan dan Aset Daerah, dari sebanyak 3 sasaran strategis dengan sebanyak 7

    indikator kinerja yang ditetapkan maka pencapaian kinerja sasaran adalah sebagai

    berikut :

    Tabel 3.5

    Pencapaian Kinerja Utama

    Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya

    Tahun 2018

    No Sasaran No Indikator Kinerja

    Utama

    Capaian

    % Predikat

    1

    Meningkatnya kualitas

    pelayanan pengelolaan

    keuangan dan aset daerah

    1 Capaian IKM

    Perangkat Daerah 101,74

    Rata-rata capaian meningkatnya kualitas pelayanan

    pengelolaan keuangan dan aset daerah 101,74

    Melebihi/

    Melampaui

    Target

    2

    Meningkatnya tata kelola

    keuangan dan aset daerah

    yang akuntabel

    1

    Persentase waktu

    penetapan Perda

    APBD Kota

    Tasikmalaya

    111,11

    2

    Persentase laporan

    keuangan daerah

    sesuai SAP

    100,00

    3

    Persentase

    kesesuaian aset

    milik daerah dengan

    nilai aset di neraca

    100,00

    Rata-rata capaian meningkatnya tata kelola keuangan

    dan aset daerah yang akuntabel 103,70

    Melebihi/

    Melampaui

    Target

  • 37

    3

    Meningkatnya

    akuntabilitas keuangan

    dan kinerja perangkat

    daerah

    1

    Hasil penilaian

    SAKIP Perangkat

    Daerah

    98,19

    2 Maturitas SPIP

    Perangkat Daerah 100,00

    3

    Persentase

    penyusunan

    pelaporan keuangan

    dan barang sesuai

    SAP

    100,00

    Rata-rata capaian meningkatnya akuntabilitas keuangan

    dan kinerja perangkat daerah 99,40

    Tidak

    Mencapai

    Target

    Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama

    (IKU) sebagai berikut :

    1. Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah

    Melebihi/Melampaui Target

    2. Sasaran meningkatnya tata kelola keuangan dan aset daerah yang akuntabel

    Melebihi/Melampaui Target

    3. Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja perangkat daerah Tidak

    mencapai Target

    Secara rinci ke 3 sasaran tersebut didukung dengan program dan kegiatan

    sebagai berikut :

    a. Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah

    Dari tabel di atas dapat dilihat capaian meningkatnya kualitas pelayanan

    pengelolaan keuangan dan aset daerah adalah 101,74 dengan predikat melebihi

    atau melampaui target. Sasaran ini didukung dengan 5 Program dan 29 Kegiatan,

    sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini :

  • 38

    Tabel 3.6

    Program dan Kegiatan Pendukung

    Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    No Program Indikator Kinerja Target

    Kinerja

    Realisasi

    % No Kegiatan Indikator Kegiatan

    Target Kinerja

    Kegiatan (Output)

    Realisasi

    %

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    1

    Program

    Peningkatan

    Pelayanan Publik

    Capaian IKM Perangkat

    Daerah 82 102 1

    Pengukuran Kinerja

    Pelayanan Publik

    Jumlah dokumen

    hasil survey 1 Dokumen 100

    2

    Program

    Pelayanan

    Administrasi

    Perkantoran

    Capaian kelengkapan

    pelayanan administrasi

    perkantoran

    100 86 2 Penyediaan Jasa Surat

    Menyurat Jumlah materai

    400 Materai 3000

    dan 400 materai

    6000

    100

    3

    Penyediaan Jasa

    Komunikasi, Sumber

    Daya Air dan Listrik

    Jumlah jasa telepon,

    air, listrik dan jasa

    layanan internet

    12 Bulan 80

    4

    Penyediaan Jasa

    Jaminan Barang Milik

    Daerah

    Jumlah kendaraan /

    bangunan kantor

    yang diasuransikan

    8 Unit kendaraan

    Roda 4 dan 1 unit

    bangunan kantor

    100

    5

    Penyediaan Jasa

    Pemeliharaan dan

    Perizinan Kendaraan

    Dinas/Operasional

    Jumlah kendaraan

    yang memperoleh

    perpanjangan PKB

    dan STNK

    19 Unit

    Perpanjangan Pajak

    dan 12 Unit

    perpanjangan stnk

    60

  • 39

    6 Penyediaan Jasa

    Kebersihan Kantor

    Jumlah jasa

    kebersihan

    Jumlah perlengkapan

    Kebersihan

    22 item peralatan &

    bahan kebersihan,

    1 lokasi jasa

    kebersihan

    bangunan

    100

    7 Penyediaan Alat Tulis

    Kantor

    Jumlah alat tulis

    kantor 20 Jenis 85

    8

    Penyediaan Barang

    Cetakan dan

    Penggandaan

    Jumlah barang

    cetakan 12 Jenis 85

    9

    Penyediaan

    Komponen Instalasi

    Listrik/Penerangan

    Bangunan Kantor

    Jumlah komponen

    instalasi listrik /

    penerangan

    bangunan kantor

    13 Jenis 100

    10

    Penyediaan Peralatan

    dan Perlengkapan

    Kantor

    Jumlah peralatan dan

    perlengkapan kantor 17 Jenis 95

    11 Penyediaan Peralatan

    Rumah Tangga

    Jumlah peralatan

    rumah tangga 17 Jenis 100

    12

    Penyediaan Bahan

    Bacaan dan Peraturan

    Perundang-undangan

    Jumlah penyediaan

    bahan bacaan

    Jumlah iklan media

    massa

    12 Bulan 90

  • 40

    13 Penyediaan Makanan

    dan Minuman

    Jumlah makan dan

    minum rapat dan

    jamuan tamu

    dan harian pegawai

    12 Bulan 85

    14

    Rapat-rapat

    Koordinasi dan

    Konsultasi ke Luar

    Daerah

    Jumlah rapat

    koordinasi dan

    konsultasi keluar

    daerah

    12 Bulan 90

    15

    Penyediaan Jasa

    Keamanan dan

    Ketertiban

    Lingkungan

    Jumlah jasa tenaga

    keamanan dan

    ketertiban

    lingkungan kantor

    12 Bulan 100

    16

    Penyediaan Jasa

    Peningkatan

    Pelayanan Pegawai

    Jumlah jasa

    peningkatan

    pelayanan pegawai

    20 Paket 100

    3

    Program

    Peningkatan

    Sarana dan

    Prasarana

    Aparatur

    Capaian pemenuhan

    sarana prasarana

    aparatur sesuai standar

    dan capaian sarana

    prasarana aparatur

    yang terpelihara

    100 90 17

    Pengadaan

    Perlengkapan Gedung

    Kantor

    Jumlah perlengkapan

    gedung kantor 1 paket 90

    18 Pengadaan Peralatan

    Gedung Kantor

    Jumlah peralatan

    gedung kantor 1 paket 0

  • 41

    19 Pengadaan Meubelair Jumlah meubelair

    kantor 3 set 100

    20

    Pemeliharaan Rutin/

    Berkala Gedung

    Kantor

    Jumlah pemeliharaan

    gedung kantor 1 unit 100

    21

    Pemeliharaan

    Rutin/Berkala Mobil

    Jabatan

    Jumlah frekuensi

    pemeliharaan mobil

    jabatan

    6 unit 80

    22

    Pemeliharaan

    Rutin/Berkala

    Kendaraan

    Dinas/Operasional

    Jumlah frekuensi

    pemeliharaan

    kendaraan dinas /

    operasional

    2 unit mobil dan 11

    unit sepeda motor 80

    23

    Pemeliharaan Rutin/

    Berkala Perlengkapan

    Gedung Kantor

    Jumlah frekuensi

    pemeliharaan

    perlengkapan

    gedung kantor

    3 Jenis 60

    24 Pemeliharaan Rutin/

    Berkala Meubeulair

    Frekuensi

    pemeliharaan rutin /

    berkala meubelair

    5 kali 0

    25

    Pemeliharaan Rutin/

    Berkala Peralatan dan

    Perlengkapan Kantor

    Jumlah frekuensi

    pemeliharaan

    peralatan dan

    perlengkapan kantor

    129 kali 50

  • 42

    26 Penyediaan Jasa

    Prasarana Aparatur

    Jumlah jasa

    prasarana aparatur 2 Keg 70

    27

    Pengadaan Peralatan

    dan Perlengkapan

    Kantor

    Jumlah peralatan dan

    perlengkapan kantor 20 unit 95

    4

    Program

    Peningkatan

    Disiplin Aparatur

    Persentase pemenuhan

    sarana disiplin aparatur 100 70 28

    Pengadaan Pakaian

    Khusus Hari-hari

    Tertentu

    Jumlah pakaian

    khusus hari-hari

    tertentu

    139 stell 100

    5

    Program

    Peningkatan

    Kapasitas Sumber

    Daya Aparatur

    Persentase aparatur

    yang mengikuti

    pelatihan

    100 0 29

    Bimbingan Teknis

    Implementasi

    Peraturan Perundang-

    undangan

    Jumlah peserta 10 peserta 0

    69 79,14

  • 43

    Dari tabel di atas terlihat bahwa dari 5 Program yang mendukung Sasaran

    Meningkatnya Kualitas Pelayanan pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset

    Daerah hanya 1 Program yang targetnya tercapai, sedangkan 4 Program lainnya

    tidak tercapai sehinggga dari 5 Program hanya mempunyai rata-rata capaian

    sebesar 69%. Begitu pula dengan Kegiatan yang mendukung Program dari 29

    Kegiatan hanya 10 Kegiatan yang targetnya tercapai, dengan rata-rata capaian

    sebesar 69%, sedangkan 19 Kegiatan lainnya tidak tercapai. Adapun

    ketidaktercapaian kegiatan tersebut diantaranya karena :

    1. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

    dikarenakan tidak beroperasinya lift dan tidak adanya jaringan listrik;

    2. Kegiatan Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah dikarenakan adanya

    kendaraan yang tidak lagi diasuransikan karena dimutasikan ke Perangkat

    Daerah lain;

    3. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/

    Operasional dikarenakan belum adanya surat keterangan dari Polda Jawa

    Barat untuk pengurusan pajak STNK Mobil Double Cabin;

    4. Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor dikarenakan anggaran tidak

    mencukupi untuk penataan ruangan di BKPPD;

    5. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional

    dikarenakan belum adanya berita acara serah terima lift dari Dinas PUPR;

    6. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Meubeulair dikarenakan tidak adanya

    meubelair yang mengalami kerusakan;

    7. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor

    dikarenakan kondisi peralatan dan perlengkapan gedung kantor tidak ada yang

    rusak;

    8. Kegiatan Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu dikarenakan jumlah

    pegawai yang berkurang.

    b. Sasaran Meningkatnya Tata Kelola Keuangan Dan Aset Daerah Yang Akuntabel

    Program dan Kegiatan yang mendukung Sasaran Meningkatnya Tata Kelola

    Keuangan dan Aset Daerah yang Akuntabel yaitu :

    a. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah yang

    terdiri dari 3 Indikator Kinerja yaitu :

    1) Persentase Ketepatan Waktu Perencanaan Keuangan Perangkat Daerah

    dengan didukung oleh 9 Kegiatan;

    2) Persentase laporan keuangan daerah sesuai SAP dengan didukung oleh 19

    Kegiatan;

  • 44

    3) Persentase kesesuaian aset milik daerah dengan nilai aset di neraca dengan

    didukung oleh 8 Kegiatan.

    b. Program Pembinaan dan Pengelolaan Aset Daerah yang terdiri dari 3 Indikator

    Kinerja Yaitu :

    1) Persentase Kesesuaian Dokumen Perencanaan Kebutuhan Barang Milik

    Daerah dengan didukung oleh 2 kegiatan

    2) Persentase inventarisasi aset milik daerah dengan didukung oleh 2

    kegiatan

    3) Persentase Tanah Milik Pemerintah Kota Tasikmalaya yang Bersertifikat

    dengan didukung oleh 2 kegiatan

    Secara rinci Program dan Kegiatan beserta Target dan Realisasi dapat dilihat pada

    Tabel 3.7 di bawah ini :

  • 45

    Tabel 3.7

    Program dan Kegiatan Pendukung

    Sasaran Meningkatnya Tata Kelola Keuangan dan Aset Daerah yang Akuntabel

    No. Program No.

    Indikator

    Kinerja

    Target

    Kinerja

    Realisasi

    % No. Kegiatan Indikator Kegiatan

    Target Kinerja

    Kegiatan (Output)