Bagaimana Respon Tubuh Pada Penyakit Pasien Sehingga Menyebabkan Banyak Keringan

3
Bagaimana respon tubuh pada penyakit pasien sehingga menyebabkan banyak keringan? Pada gejala di scenario, kemungkinan pasien sedang mengalami keadaan dimana terjadi peningkatan hormone tiroid dalam darah. Ini dapat disebabkan oleh beberapa hal yang salah satunya meningkatnya produksi dan sekresi hormone tiroid akibat hiperfungsi kelenjar tiroid. Pada keadaan ini uptake yodium oleh kelenjar meningkat. Hormon tiroid meningkatkan laju metabolism basal keseluruh tubuh. Hormone ini adalah regulator terpenting laju konsumsi oksigen dan pengeluaran energy tubuh pada keadaan istirahat. Efek metabolic hormone tiroid berkaitan erat dengan efek kalorigenik (penghasil panas). Peningkatan aktivitas metabolic menyebabkan peningkatan produksi panas. Hormon tiroid diatur oleh sumbu hipotalamus-hipofisis-tiroid thyroid stimulating hormone (TSH), hormone tropic tiroid dari hipofisis anterior, adalah regulator terpenting sekresi hormone tiroid. Hamper setiap tahap dalam sintesis dan pelepasan hormone tiroid dirangsang oleh TSH. Selain meningkatkan sekresi hormone tiroid, TSH juga mempertahankan integritas structural kelenjar tiroid. Tanpa ada TSH, tiroid mengalami atrofi dan mengeluarkan hormone tiroid dalam jumlah sangat rendah. Sebaliknya, kelenjar kemungkinan

description

sdds

Transcript of Bagaimana Respon Tubuh Pada Penyakit Pasien Sehingga Menyebabkan Banyak Keringan

Bagaimana respon tubuh pada penyakit pasien sehingga menyebabkan banyak keringan?

Pada gejala di scenario, kemungkinan pasien sedang mengalami keadaan dimana terjadi peningkatan hormone tiroid dalam darah. Ini dapat disebabkan oleh beberapa hal yang salah satunya meningkatnya produksi dan sekresi hormone tiroid akibat hiperfungsi kelenjar tiroid. Pada keadaan ini uptake yodium oleh kelenjar meningkat.

Hormon tiroid meningkatkan laju metabolism basal keseluruh tubuh. Hormone ini adalah regulator terpenting laju konsumsi oksigen dan pengeluaran energy tubuh pada keadaan istirahat. Efek metabolic hormone tiroid berkaitan erat dengan efek kalorigenik (penghasil panas). Peningkatan aktivitas metabolic menyebabkan peningkatan produksi panas.

Hormon tiroid diatur oleh sumbu hipotalamus-hipofisis-tiroid thyroid stimulating hormone (TSH), hormone tropic tiroid dari hipofisis anterior, adalah regulator terpenting sekresi hormone tiroid. Hamper setiap tahap dalam sintesis dan pelepasan hormone tiroid dirangsang oleh TSH.

Selain meningkatkan sekresi hormone tiroid, TSH juga mempertahankan integritas structural kelenjar tiroid. Tanpa ada TSH, tiroid mengalami atrofi dan mengeluarkan hormone tiroid dalam jumlah sangat rendah. Sebaliknya, kelenjar kemungkinan mengalami hipertrofi dan hyperplasia sebagai respons terhadap TSH yang berlebihan.

Thyrotropin-releasing hormone (TRH) hipotalamus, melalui efek tropiknya, menyalakan sekresi TSH oleh hipofisis anterior, sementara hormone tiroid, melalui mekanisme umpan balik negative, memadamkan sekresi TSH dengan menghambat hipofisis anterior. Seperti lengkung umpan balik lainnya, mekanisme antara hormone tiroid dan TSH ini cenderung mempertahankan kestabilan sekresi hormone tiroid.

Umpan balik negative antara tiroid dan hipofisis anterior melaksanakan regulasi kadar hormone tiroid bebas sehari, sementara hipotalamus memerantarai penyesuaian jangka panjang. Tidak seperti kebanyakan system hormone lainnya, hormone-hormon di aksis pada orang dewasa tidak mengalami perubahan sekresi yang mendadak dan lebar. Sekresi hormone yang relative tetap sesuai dengan respons lambat dan berkepanjangan yang diinduksi oleh hormone ini, peningkatan atau penurunan mendadak kadar hormone tiroid tidak memiliki manfaat yang adaptif.

Regulasi sekresi hormone tiroid

(-)

Seperti keadaan pada pasien di scenario, kemungkinan pasien mengalami peningkatan laju metabolic basal. Meningkatnya produksi panas menyebabkan suhu kulit pembuluh darah tinggi. Ini akan memberikan rangsangan terhadap hipotalamus.Oleh rangsangan tersebut, hipotalamus segera mempengaruhikelenjar keringat untuk menyerap air, garam, urea, dan berbagaizat sisa metabolisme dari pembuluh kapiler darah.Berbagai zatini dikeluarkan melalui saluran keringat dan pori-pori kelenjarkeringat ke permukaan kulit dalam bentuk keringat dan membuat kulit menjadi lembab.

Referensi Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.Jakarta : EGC.

Hipofisis anteror

Laju metabolik dan produksi panas

Hormon tiroid (T3 dan T4)

Kelenjar tiroid

TSH

Hipotalamus

TRH

Stress