Bagaimana perbedaan budaya

15
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Komunikasi Dakwah sesuai dengan harapan. Serta solawat dan salam kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa menuntun ke jalan yang benar yakni Islam. Penyusunan makalah ini sebagai bentuk tugas utama bagi semua mahasiswa yang memasuki semester dua. Didalam penyusunan makalah ini, saya mengambil tema "Bagaimana Perbedaan Budaya”. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Saya menyadari bahwa makalah yang saya susun masih jauh dari kata sempurna, karena pada hakikatnya manusia adalah tempat dari kesalahan dan dosa. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat saya harapkan untuk menyempurnakan makalah saya. Yogya karta, 17 Maret 2014 1

Transcript of Bagaimana perbedaan budaya

Page 1: Bagaimana perbedaan budaya

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya,

sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Komunikasi Dakwah sesuai

dengan harapan. Serta solawat dan salam kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW

yang senantiasa menuntun ke jalan yang benar yakni Islam. Penyusunan makalah ini sebagai

bentuk tugas utama bagi semua mahasiswa yang memasuki semester dua.

Didalam penyusunan makalah ini, saya mengambil tema "Bagaimana Perbedaan

Budaya”. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Saya menyadari bahwa

makalah yang saya susun masih jauh dari kata sempurna, karena pada hakikatnya manusia

adalah tempat dari kesalahan dan dosa. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat saya

harapkan untuk menyempurnakan makalah saya.

Yogyakarta, 17 Maret 2014

Meilina Firdayati

1

Page 2: Bagaimana perbedaan budaya

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................................1

Daftar Isi.........................................................................................................................2

BAB I Pendahuluan.........................................................................................................3

A Latar Belakang.............................................................................................................3

BAB II Pembahasan.........................................................................................................4

How Cultur Differ............................................................................................................4

BAB III

A Kesimpulan...................................................................................................................9

B penutup........................................................................................................................10

Daftar Pustaka.................................................................................................................11

2

Page 3: Bagaimana perbedaan budaya

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Perbedaan antar budaya, bukanlah suatu hal yang baru. Sejak awal peradaban, ketika manusia pertama membentuk kelompok suku, hubungan antarbudaya terjadi setiap kali orang – orang dari suku yang satu bertemu dengan anggota dari suku yang lain dan mendapati bahwa mereka berbeda.Pada dasarnya manusia – manusia menciptakan budaya atau lingkungan sosial mereka sebagai suatu adaptasi terhadap lingkungan fisik dan biologis mereka. Kebiasaan – kebiasaa, praktik – praktik, dan radisi – tradisi untuk terus hidup dan berkembang diwariskan oleh suatu generai ke generasi lainnya dalam suatu masyarakat tertentu. Pada gilirannya kelompok atau ras tersebut tidak menyadari dari mana asal warisan kebijaksanaan tersebut. Generasi – generasi berikutnya terkondisikan untuk menerima kebenaran – kebenaran tersebut tentang kehidupan di sekitar mereka, pantangan – pantangan dan nilai – nilai tertentu ditetapkan dan melalui banyak cara orang – orang menerima penjelasan tentang perilaku yang dapat diterima untuk hidup dalam masyarakat tersebut. Budaya mempengaruhi dan di pengaruhi oleh setiap fase aktivitas manusia.

Individu – individu sangat cenderung menerima dan mempercayai apa yang dikatakan budaya mereka. Kita di pengaruhi oleh adat dan pengetahuan masyarakat di mana kita di besarkan dan tinggal, terlepas dari bagaimana validitas objek masukan dan penanaman budaya ini pada diri kita. Kita cenderung mengabaikan atau menolak apanyang bertentangan dengankebenaran kultur atau bertentangan dengan kepercayaan – kepercayaan kita. Ini sering kali merupakan landasan bagi prasangka yang tumbuh di antara anggota – anggota kelompok – kelompok lain, bagi penolakan untuk berubah ketika gagasan – gagasan yang sudah mapan meghadapi tantangan. Masalah akan muncul bila suatu budaya dan cara berpikirnya tertinggal di belakang penemuan – penemuan dan realitas – realitas baru. Kemajuan – kemajuan ilmu teknologi, misalnya, telah jauh mendahului ajaran – ajaran kultur masyarakat . ini merupakan salah satu efek sampingan akselerasi perubahan, yang menimbulkan jurang budaya.

Manajer – manajer modern bekerja dalam lingkungan – lingkungan multibudaya, dan perlu memahami apa yang terjadi dalam lingkungan tersebut serta mengembangkan kemampuan untuk mengatasi masalah- masalah perbedaan budaya yang timbul. Dengan demikian, prilaku mereka akan lebih sesuai, peka dan ajeg bila mereka berinteraksi dengan kelompok manapun. Untuk mencapai tujuan itu, maka penting untuk mengetahui makna budaya dan cara- cara menganalisis perwujudannya yang berbeda – beda.

3

Page 4: Bagaimana perbedaan budaya

BAB II PEMBAHASAN

How cultur differ ( bagaimana perbedaan budayaan )

Kebudayaan merupakan elemen subjektif dan objektif yang dibuat manusia yng di masa lalu meningkatkan kemungkinan untuk bertahan hidup dan berakibat dalam kepuasan pelaku dalam ceruk ekologis, dan demikian tersebar dintara mereka yang dapat berkomunikasi Satu sama lainnya, karena mereka mempunyai kesamaan bahasa dan mereka hidup dalam waktu dan tempat yang sama.1

Kebudayaan tentu saja berbeda dalam fareasi dan tujuan komunikasinya, perbedaan itu mungkin saja datang dari kesan pertama tentang bahasa. Tentu saja kebudayaan itu berbeda dalam hal pengucapan bahasa dan tuisannya. Faktanya, satu dari sekian banyak teori yang sangat populer dalam komunikasi antar budaya, hipotesis tentang relativitas bahasa, mengatakan bahwa bahasa yang kamu ucapkan itu mempengaruhi pikiranmu dan tingkah lakumu dan karena kebudayaan itu sangat besar di dalam bahasanya kebudayaan itu juga akan berbeda dalam hal berfikir dan bertingkah laku. 2

Budaya- budaya yang berbeda memiliki sistem- sistem nilai yang berbeda dan karenanya ikut menentukan tujuan hidup yang berbeda. Cara kita berkomunikasi sangat bergantung pada budaya kita: bahasa, aturan dan norma kita masing- masing.

Inti penting dari budaya adalah pandangan yang bertujuan untuk mempermudah hidup dengan mengajarkan orang- orang bagaimana cara beradaptasi dengan lingkungannya . Fungsi budaya menurut Sowell: “ Budaya ada untuk melayani kebutuhan vital dan praktis manusia untuk membentuk masyarakat juga untuk memelihara spesies, menurunkan pengetahuan dan pengalaman berharga ke generasi berikutnya, untuk menghemat biaya dan bahaya dari proses pembelajaran semuanya mulai dari kesalahan kecil sampai proses coba – coba sampai kesalahan fatal.

Keanekaragaman budaya menjadi bumbu kehidupan bagi bangsa – bangsa di dunia. Budaya membantu kita memahami wilayah planet atau ruang yang kita tempati. Budaya memudahkan kehidupan dengan memberikan solusi – solusi yang telah disiapkan untuk memecahkan masalah – masalah, dengan menetapkan pola – pola hubungan, dan cara – cara memelihara kohesi dan konsensus kelompok. Banyak cara atau pendekatan yang berlainan untuk menganalisis dan mengkategorikan suatu budaya agar budaya tersebut lebih mudah dipahami.3 Aspek – aspek budaya yaitu:

1 Larry A. Samaovar dkk, komunikasi Lintas Budaya, Jakarta: 2010, hlm 272 Joseph A. Devito, Interpersonal Communication, Amerika: 2007, hlm 40 3 Dr. Deddy Mulyana, M.A. & Jalaluddin Rakhmat, M. Sc., Komunikasi Antar Budaya, Bandung: 2010, hlm 57-63

4

Page 5: Bagaimana perbedaan budaya

1 komunikasi dan bahasa

Sistem momunikasi, verbal dan nonverbal, membedakan suatu kelompok dari kelompok lainnya. Terdapat banyak “ bahasa asing” di dunia. Sejumlah bangsa memiliki lima belas atau lebih bahasa utama (dalam suatu kelompok bahasa terdapat dialek, aksen, logat, jargon, dan ragam lainnya). Lebih jauh lagi, makna – makna yang di berikan kepada gerak – gerik, misalnya sering berbeda secara kultural.

2 Pakaian dan Penampilan

Meliputi pakaian dan dandanan ( perhiasan ) luar, juga dekorasi tubuh yang cenderung berbeda secara kultural. Kita mengetahui adanya kimono Jepang, penutup kepala Afrika, payung Inggris, sarung Polynesia, dan ikat kepala Indian Amerika. Beberapa suku bangsa mencorengi wajah – wajah mereka untuk bertempur, sementara sebagian wanita menggunakan kosmetik untuk memperlihatkan kecantikan. Dalam sub kultur militer, adat istiadat dan peraturan – peraturan menentukan pakaian harian, panjang rambut, perlengkapan yang dipakai, dsb.

3 Makanan dan kebiasaan makanan

Cara memilih, menyiapkan, menyajikan dan memakan makanan sering berbeda antara budaya yang satu denan yang lainnya. Orang – orang Amerika menyenangi daging sapi, tapi daging sapi terlarang bagi orang – orang hindu, sedangkan makanan yang terlarang bagi 0rang – orang Islam dan orang – orang Yahudi adalah daging babi, tapi daging babi dimakan orang – orang Cina dan orang lainnya. Di kota – kota Metropolitan, restoran – restoran sering menyediakan makanan – makanan nasional tertentu untuk memenuhi selera budaya yang berlainan. Cara makan juga berbeda. Ada orang yang makan dengan tangan saja, ada yang makan menggunakan sumpit, dan ada pula yang makan dengan seperangkat alat makan yang lengkap.

4 Waktu dan kesadaran akan waktu

Kesadaran akan waktu berbeda antara budaya yang satu dengan budaya lainnya. Sebagian orang tepat waktu dan sebagian orang lainnya merelatifkan waktu. Umumnya, orang – orang Jerman tepat waktu, sedangkan orang – orang Amerika Latin lebih santai. Musim – musim sepanjang tahun juga beraneka ragam secara kultural. Beberepa wilayah di bumi menandai musim – musim tersebut dengan sebutan musim dingin, musim semi, musim panas dan musim gugur, misalnya di Amerika serikat, namun beberapa wilayah menandai musim – musim sepanjang tahun dengan sebutan musim hujan dan musim kemarau, misalnya di wilayah Barat Laut.

5

Page 6: Bagaimana perbedaan budaya

5 Penghargaan dan pengakuan

Suatu cara lain untuk mengamati suatu budaya adalah dengan memperhatikan cara dan metode memberikan pujian bagi perbuatan – perbuatan baik dan berani, lama pengabdian atau bentuk – bentuk lain penyelesaian tugas. Pengakuan bagi prajurit perang adalah dengan membolehkan mereka mentato tubuh mereka. Dalam subkultur bisnis, terdapat penghargaan – penghargaan untuk mengakui hak – hak istimewa kaum eksekutif seperti pemberian jamuan makan mala. Dalam subkultur polisi, penghargaan ini bisa berupa pemberian mendali. Golongan militer menunjukkan pangkat dan jabatan dengan strip, pita, bintang jasa, dsb.

6 Hubungan – hubungan

Budaya juga mengatur hubungan – hubungan manusia dan hubungan – hubungan organisasi berdasarkan usia, jenis kelamin, status, kekeluargaan, kekayaan, kakuasaan, dan kebijaksanaan. Unit keluarga merupakan wujud paling umum hubungan manusia, dan bentuknya bisa kecil dan bisa juga besar. Dalam suatu rumah tangga beragama Hindu, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, anak – anak, orangtua, paman – paman, bibi – bibi, dan saudara – saudara sepupu. Sebenarnya letak ruangan seseorang dalam rumah – rumah demikian juga bisa diatur sedemikian rupa, laki – laki berada di satu sisi rumah, dam wanita – wanita di satu sisi lainnya. Di beberapa negri hubungan pernikahan yang lazim adalah monogami, sedangkan di negri – negri lain mungkin poligami atau poliandri ( satu istri, beberapa suami). Dalam budaya – budaya tertentu, orang yang harus di patuhi dalam keluarga adalah lelaki yang mengepali keluarga, dan hubungan yang sudah tepat ini meluas dari rumah ke masyarakat. Subkultur militer mempunyai suatu aturan hubungan yang klasik, yakni berdasarkan kepangkatan, misalnya antara perwira – perwira dan tamtama- tamtama. Bahkan saat di luar tugas pun, fasilitas – fasilitas rekreasi terpisah bagi orang – orang militer yang berbeda panhkat tersebut. Formalisasi hubungan terlihat jelas dalam beberapa subkultur agama dengan gelar – gelar seperti pendeta, guru, pastor, rabbi, kyai, dsb.

7 Nilai dan norma

Amerika adalah suatu negeri yang berada di pertengahan revolusi nilai. Disini orang – orang sangat mendambakan nilai – nilai yang lebih tinggi, seperti kualitas kehidupan, prestasi diri dan makna dalam pengalaman. Dalam beberapa budaya di kepulauan Pasifik, orang yang stausnya lebih tinggi, diharapkan pula untuk memberikan lebih banyak barang pribadinya. Berdasarkan sistem nilainya itu, suatu budaya menetapkan norma – norma prilaku bagi masyarakat yang bersangkutan. Antropolog Ina Brown mengatakan, “ Orang – orang dalam budaya- budaya yang berbeda mereka senang, berkepentingan, jengkel, atau malu tentang hal – hal yang berbeda karena mereka mempersepsi situasi – situasi berdasarkan premis – premis yang berbeda pula.” Sebagian dari adat istiadat ini berwujud pemberian hadiah, upacara kelahiran, kematian dan pernikahan.

8 Rasa diri dan ruang

6

Page 7: Bagaimana perbedaan budaya

Kenyamanan yang dimiliki orang dengan dirinya dapat diekspresikan secara berbeda oleh budaya. Identitas diri dan penghargaan dapat diwujudkan dengan sikap yang sederhana dalam suatu budaya, sementara dalam budaya lain ditunjukkan dengan prilaku yang agresif. Dalam budaya – budaya tertentu rasa kebebasan dan kreativitas dibalas oleh kerja sama dan konformitas kelompok. Di Amerika, memiliki rasa ruang yang membutuhkan jarak lebih besar antara individu dengan individu – individu lainnya, sementara orang – orang Amerika Latin dan Vietnam menginginkan jarak lebih dekat lagi. Beberapa budaya sangat terstuktur dan formal, semestara budaya – budaya lain lebih lentur dan informal. Setiap budaya mengesahkan diri dengan suatu cara yang unik.

9 Proses mental dan belajar

Antropologi Edward Hall berpendapat bahwa pikiran adalah budaya yang terinternalisasikan, dan prosesnya berkenaan dengan bagaimana orang mengorganisasikan dan memproses informasi. Kehidupan dalam suatu tempat tertentu menetapkan pahala dan hukum – hukum untuk mempelajari atau tidak mempelajari informasi tertentu, dan ini ditegaskan dan di perkuat oleh budaya disana. Maka orang – orang Jerman menekankan logika, sedangkan orang – orang Jepang dan orang – orang Navaho menolak sistem Barat. Logika bagi orang – orang Indian Hopi didasarkan pada pemeliharaan integritas sistem sosial mereka dan semua hubungan yang berkaitan dengan hal itu. Beberapa budaya menyukai berpikir abstrak dan konseptualisasi, sementara budaya – budaya lain lebih menyukai menghapal di luar kepala dan belajar. Apa yang tampaknya universal adalah bahwa setiap budaya mempunyai suatu proses berpukir, namun setiap budaya mewujudkan prosese tersebut dengan cara yang berbeda.

10 Kepercayaan dan sikap

Misalnya budaya – budaya primitif mempunyai kepercayaan kepada makhluk – makhluk spiritual yang kita sebut “animisme”. Dalam sejarah perkembangan manusia ada suatu evolusi yang jelas dalam bidang spiritual manusia, hingga dewasa ini banyak orang modern menggunakan istilah – istilah seperti “ kesadaran kosmik” untuk menunjukkan kepercayaan mereka pada kekuatan – kekuatan transendal. Diantara dua ekstrem dalam continuum spiritual ini, tradisi – tradisi religius dalam berbagai budaya secara di sadari atau tidak di sadari mempengaruhi sikap – sikap kita terhadap kehidupan, kematian dan hidup sesudah mati. Budaya Barat tampaknya sangat dipengaruhi oleh tradisi – tradisi Yahudi – Kristen – Islam, sementara budaya – budaya Timur di pengaruhi oleh Budhisme, Konfusianisme, Taoisme, dan Hinduisme.

Agama, dalam batas – batas tertentu, mengekspresikan filsafat sekelompok orang tentang faset – faset penting kehidupan. Agama di pengaruhi oleh budaya dan budaya di pengaruhi

7

Page 8: Bagaimana perbedaan budaya

oleh agama. Kedudukan wanita dalam suatu masyarakat sering merupakan perwujudan dari kepercayaan – kepercayaan tersebut. Dalam beberapa masyarakat, wanita di perlakukan sederajat dengan lelaki, dalam masyarakat – masyarakat lain wanita tuntuk pada lelaki dan di perlakukan seperti barang. Sistem kepercayaan agama sekelompok orang agak bergantung pada tingkat perkembangan kemanusiaan eraka. Sebagian agama sangat terikat pada tingkat perkembangan pertanian, sementara banyak orang yang sudah mengenal teknologi maju tampaknya semakin menjauhi agama, mengganti kepercayaan pada agama – agama tradisional dengan kepercayaan pada ilmu pengetahuan.

Kesepuluh klasifikasi umum yang di uraikan di atas merupakan suatu model yang sederhana untuk menilai suatu budaya tertentu. Model ini adalah suatu paradigma, atau tatanan mental untuk mengevaluasi karakteristik – karakteristik utama budaya. Semua aspek budaya itu saling berkaitan, dan mengubah suatu bagian berarti mengubah seluruhnya. Kita harus memelihara budaya sekelompok orang sedemikian rupa sehingga kita bisa lebih menghargai keindahan keanekaragaman dan kemampuan manusia.

BAB III

8

Page 9: Bagaimana perbedaan budaya

A Kesimpulan

Kebudayaan merupakan elemen subjektif dan objektif yang dibuat manusia yng di masa lalu meningkatkan kemungkinan untuk bertahan hidup dan berakibat dalam kepuasan pelaku dalam ceruk ekologis, dan demikian tersebar dintara mereka yang dapat berkomunikasi Satu sama lainnya, karena mereka mempunyai kesamaan bahasa dan mereka hidup dalam waktu dan tempat yang sama.

Keanekaragaman budaya menjadi bumbu kehidupan bagi bangsa – bangsa di dunia. Budaya membantu kita memahami wilayah planet atau ruang yang kita tempati. Budaya memudahkan kehidupan dengan memberikan solusi – solusi yang telah disiapkan untuk memecahkan masalah – masalah, dengan menetapkan pola – pola hubungan, dan cara – cara memelihara kohesi dan konsensus kelompok. Banyak cara atau pendekatan yang berlainan untuk menganalisis dan mengkategorikan suatu budaya agar budaya tersebut lebih mudah dipahami. Aspek – aspek budaya yaitu:

1 komunikasi dan bahasa

2 Pakaian dan Penampilan

3 Makanan dan kebiasaan makanan

4 Waktu dan kesadaran akan waktu

5 Penghargaan dan pengakuan

6 Hubungan – hubungan

7 Nilai dan norma

8 Rasa diri dan ruang

9 Proses mental dan belajar

10 Kepercayaan dan sikap

B Penutup

9

Page 10: Bagaimana perbedaan budaya

Alhamdulillahirobbil’alamin penulis panjatkan syukur kehadirat ALLAH S.W.T atas

berkat rahmat dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik

sebagai salah satu syarat tugas mata kuliah Komunikasi Intra- Inter Personal tahun

pelajaran 2013/2014.

Dan tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak-pihak yang telah

membantu memberikan petunjuk dan bimbingan dalam menyusun makalah ini tanpa

ada rintangan dan hambatan.

Penulis juga menyadari bahwa sesungguhnya makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka dari itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat

membangun demi perbaikan makalah ini, Semoga makalah yang sederhana ini bisa

bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi penulis khususnya dan pembaca pada

umumnya. Amin.

DAFTAR PUSTAKA

10

Page 11: Bagaimana perbedaan budaya

Devito, Joseph A. , Interpersonal Communication, Amerika: Pearson Education.

Samaovar, Larry A. Dkk, Komunikasi Lintas Budaya, Jakarta: Salemba Humanika.

Mulyana, Deddy & Rakhmat Jalaludin, Komunikasi Antarbudaya, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

11