BAGAIMANA MENGHILANGKAN KEMALASAN
description
Transcript of BAGAIMANA MENGHILANGKAN KEMALASAN
![Page 1: BAGAIMANA MENGHILANGKAN KEMALASAN](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081817/5695d0c91a28ab9b0293dd34/html5/thumbnails/1.jpg)
BAGAIMANA MENGHILANGKAN
KEMALASAN?
Hai sobat Warta.
emalasan, kata itu
sudah akrab dalam
kehidupan kita se-
hari-hari. Nah, yang jadi
pertanyaan bagaimana ca-
ra menghilangkan kemala-
san dari diri kita sendiri?
Banyak hal yang membuat
kita malas. Kalau kita lihat
kedalam praktek kehi-
dupan sehari-hari malas
sudah mendarah daging di
badan kita. Tapi, apakah
sifat malas itu dapat
disembuhkan? Jawabannya
Ya, tentu saja bisa kalau
kita ada kemauan untuk
merubah diri kita kearah
yang lebih baik. Betul apa
tidak?
Apa yang menjadi faktor
diri kita menjadi malas?
Pertama, ada malas yang
dipacu oleh faktor eks-
ternal. Meminjam istilah
yang dipakai Philip G. Zim-
bardo, Scott, Foresman (1-
979) dalam buku Psy-
chology & Life, ini bisa di-
sebut kemalasan bentuk-
nya “state” (keadaan). Mi-
salnya saja, seorang pela-
jar/mahasiswa akan men-
dadak malas ketika do-
sen/guru kesayangannya
tidak lagi diberi tugas
mengajar materi kesuka-
annya. Seorang pengusaha
akan mendadak malas saat
uangnya raib ditipu orang.
Tetapi, katanya kemalasan
bentuk state ini bersifat
sementara saja.
Kedua, ada malas yang
disebabkan oleh mood. A-
nak remaja mungkin tidak
asing lagi dengan kata mo-
od. Mood adalah peru-
bahan intensitas perasaan.
Kemalasan ini dirasakan
oleh hampir semua manu-
sia. Sekalipun orang yang
paling giat, di waktu ter-
tentu akan merasan mood-
nya sedang buruk. Yang
menjadi persoalan bukan
pernah atau tidak pernah
merasakannya, tetapi apa
yang dilakukan saat detik-
detik itu datang pada kita?
Ada yang melamun, yang
berjalan kesana kemari
tanpa arah yang dituju. Se-
kedar saran saja, sebaiknya
kita perlu mendesain ke-
giatan khusus ketika detik-
detik itu datang.
Ketiga, ada kemalasan
yang memang itu kita sen-
diri yang menciptakan. Ke-
malasan ini bersifat per-
manen atau abadi. Untuk
menghilangkan kemalasan
ini, apakah ada obatnya?
Ya, satu-satunya jalan ada-
lah memotong mata rantai.
Caranya, adanya kemajuan
dari diri sendiri untuk
maju kearah yang lebih
baik. Tapi, bila tidak ke-
malasan itu akan selalu ada
di dalam diri kita, kalau ki-
ta tidak membuangnya ja-
uh-jauh.
Bagaimana langkah-lang-
kah untuk membuang sifat
pemalas itu?
Dibawah ini ada beberapa
langkah yang bisa kita
lakukan:
Pertama, menjaga stabi-
litas. Kata orang, hidup ini
bagaikan sepeda. Agar sta-
bilitasnya terjaga harus
slalu dijaga dan dinaiki.
Begitu sepedanya berhenti
stabilitasnya berhenti juga.
Jadi, Bagaimana stabilitas
hidup agar tetap stabil?
Kuncinya, kita harus me-
nentukan sasaran atau
target yang ingin kita capai,
kita harus bisa memprog-
ram diri kita sendiri agar
tercapai target tersebut
dengan sempurna. Jika
Anda seorang siswa/
K
![Page 2: BAGAIMANA MENGHILANGKAN KEMALASAN](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081817/5695d0c91a28ab9b0293dd34/html5/thumbnails/2.jpg)
mahasiswa tulislah target
yang Anda ingin capai.
Kalau kata Danang, Tulis-
lah mimpi-mimpi Anda se-
cara nyata. Jangan Anda
tulis dalam ingatan saja
karena pasti Anda akan
lupa. Tulislah secara nyata.
Tulislah 100 target Anda di
atas kertas. Hingga suatu
hari nanti yang Anda lihat
dari 100 target itu hanya
coretan, coretan karena
Anda telah mencapainya.
Itulah yang pemuda itu
lakukan. Hingga suatu hari
target tersebut menjadi
sebuah coretan karena te-
lah mencapainya.
Formula lain yang bisa
Anda lakukan adalah :
1. Lakukan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan
Anda yang rutin atau
sudah pasti.
2. Lakukan sesuatu untuk
merealisasikan keingi-
nan Anda yang belum
tercapai atau baru ter-
capai sebagian.
3. Lakukan sesuatu untuk
mengatasi masalah yang
muncul.
Tiga hal di atas perlu dija-
dikan acuan untuk menja-
lankan program harian.
Kalau memikirkan kebu-
tuhan, hidup Anda akan
statis dan sebaliknya jika
Anda memikirkan keingi-
nan, kebutuhan Anda akan
terancam dan ini bisa
membuat langkah Anda
goncang. Jadi, intinya buat-
lah program harian Anda.
Kedua, perlu melakukan
alignment. Istilah ini dipa-
kai dalam manajemen bis-
nis. Pengertian dasarnya
adalah upaya untuk melu-
ruskan langkah agar tidak
keluar dari track, rel, sa-
saran, target, visi, misi dan
seterusnya. Hidup kita juga
banyak peristiwa atau per-
lakuan dari luar yang ber-
potensi memicu kemalasan
seperti, gagal, menghadapi
orang ko-operatif, didho-
limi orang dan lain-lain.
Ketiga, perlu memikirkan
personal-urgency. Urgency
disini desakan ke dalam a-
tau semacam deadline
yang dibuat sendiri untuk
diri kita (personal-impose).
Kekurangan kita umumnya
terlalu lama memikirkan
dan merasakan malas.
Misalnya, kenapa saya ma-
las, apa yang membuat sa-
ya malas, bagaimana tip-tip
supaya tidak malas, dan
lain-lain tetapi tidak mem-
buat kita melaksanakan
personal-impose. Adapun
tehknik yang paling seder
hana mulai dari bangun
pagi. Banyak orang yang
tidak bisa bangun pagi
karena tidak memili dead-
line jam berapa harus ba-
ngun dan apa yang dila-
kukan setelah bangun pagi.
Keempat, perlu pembela-
jaran terus menerus (con-
tinious learning), pem-
belajaran itu memperbaiki
diri dari apa yang telah kita
lakukan. Batin yang dina-
mis melahirkan kemauan
keras, sementara batin
yang statis biasanya mem-
buat kita keras kepala.
Kelima, perlu membuka
diri terhadap berbagai pen-
cerahan atau sesuatu yang
bisa menginspirasi, me-
motivasi, membersihkan
kotoran batin dan meng-
hidupkan pikiran. Mak-
sudnya, kita dapat refres-
hing dari segala kepenatan
yang ada dalam pikiran
kita. Kesimpulan Krisna-
murti saat ditanya warta-
wan, kemalasan itu mun-
culnya dari when the mind
is a sleep.
(Dikutip dari Buku Kom-
petensi Kunci Dalam Ber-
prestasi “AN.UBAEDY”)