BAGAIMANA MENGHILANGKAN KEMALASAN

2
BAGAIMANA MENGHILANGKAN KEMALASAN? Hai sobat Warta. emalasan, kata itu sudah akrab dalam kehidupan kita se- hari-hari. Nah, yang jadi pertanyaan bagaimana ca- ra menghilangkan kemala- san dari diri kita sendiri? Banyak hal yang membuat kita malas. Kalau kita lihat kedalam praktek kehi- dupan sehari-hari malas sudah mendarah daging di badan kita. Tapi, apakah sifat malas itu dapat disembuhkan? Jawabannya Ya, tentu saja bisa kalau kita ada kemauan untuk merubah diri kita kearah yang lebih baik. Betul apa tidak? Apa yang menjadi faktor diri kita menjadi malas? Pertama, ada malas yang dipacu oleh faktor eks- ternal. Meminjam istilah yang dipakai Philip G. Zim- bardo, Scott, Foresman (1- 979) dalam buku Psy- chology & Life, ini bisa di- sebut kemalasan bentuk- nya “state” (keadaan). Mi- salnya saja, seorang pela- jar/mahasiswa akan men- dadak malas ketika do- sen/guru kesayangannya tidak lagi diberi tugas mengajar materi kesuka- annya. Seorang pengusaha akan mendadak malas saat uangnya raib ditipu orang. Tetapi, katanya kemalasan bentuk state ini bersifat sementara saja. Kedua, ada malas yang disebabkan oleh mood. A- nak remaja mungkin tidak asing lagi dengan kata mo- od. Mood adalah peru- bahan intensitas perasaan. Kemalasan ini dirasakan oleh hampir semua manu- sia. Sekalipun orang yang paling giat, di waktu ter- tentu akan merasan mood- nya sedang buruk. Yang menjadi persoalan bukan pernah atau tidak pernah merasakannya, tetapi apa yang dilakukan saat detik- detik itu datang pada kita? Ada yang melamun, yang berjalan kesana kemari tanpa arah yang dituju. Se- kedar saran saja, sebaiknya kita perlu mendesain ke- giatan khusus ketika detik- detik itu datang. Ketiga, ada kemalasan yang memang itu kita sen- diri yang menciptakan. Ke- malasan ini bersifat per- manen atau abadi. Untuk menghilangkan kemalasan ini, apakah ada obatnya? Ya, satu-satunya jalan ada- lah memotong mata rantai. Caranya, adanya kemajuan dari diri sendiri untuk maju kearah yang lebih baik. Tapi, bila tidak ke- malasan itu akan selalu ada di dalam diri kita, kalau ki- ta tidak membuangnya ja- uh-jauh. Bagaimana langkah-lang- kah untuk membuang sifat pemalas itu? Dibawah ini ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan: Pertama, menjaga stabi- litas. Kata orang, hidup ini bagaikan sepeda. Agar sta- bilitasnya terjaga harus slalu dijaga dan dinaiki. Begitu sepedanya berhenti stabilitasnya berhenti juga. Jadi, Bagaimana stabilitas hidup agar tetap stabil? Kuncinya, kita harus me- nentukan sasaran atau target yang ingin kita capai, kita harus bisa memprog- ram diri kita sendiri agar tercapai target tersebut dengan sempurna. Jika Anda seorang siswa/ K

description

Artikel

Transcript of BAGAIMANA MENGHILANGKAN KEMALASAN

Page 1: BAGAIMANA MENGHILANGKAN KEMALASAN

BAGAIMANA MENGHILANGKAN

KEMALASAN?

Hai sobat Warta.

emalasan, kata itu

sudah akrab dalam

kehidupan kita se-

hari-hari. Nah, yang jadi

pertanyaan bagaimana ca-

ra menghilangkan kemala-

san dari diri kita sendiri?

Banyak hal yang membuat

kita malas. Kalau kita lihat

kedalam praktek kehi-

dupan sehari-hari malas

sudah mendarah daging di

badan kita. Tapi, apakah

sifat malas itu dapat

disembuhkan? Jawabannya

Ya, tentu saja bisa kalau

kita ada kemauan untuk

merubah diri kita kearah

yang lebih baik. Betul apa

tidak?

Apa yang menjadi faktor

diri kita menjadi malas?

Pertama, ada malas yang

dipacu oleh faktor eks-

ternal. Meminjam istilah

yang dipakai Philip G. Zim-

bardo, Scott, Foresman (1-

979) dalam buku Psy-

chology & Life, ini bisa di-

sebut kemalasan bentuk-

nya “state” (keadaan). Mi-

salnya saja, seorang pela-

jar/mahasiswa akan men-

dadak malas ketika do-

sen/guru kesayangannya

tidak lagi diberi tugas

mengajar materi kesuka-

annya. Seorang pengusaha

akan mendadak malas saat

uangnya raib ditipu orang.

Tetapi, katanya kemalasan

bentuk state ini bersifat

sementara saja.

Kedua, ada malas yang

disebabkan oleh mood. A-

nak remaja mungkin tidak

asing lagi dengan kata mo-

od. Mood adalah peru-

bahan intensitas perasaan.

Kemalasan ini dirasakan

oleh hampir semua manu-

sia. Sekalipun orang yang

paling giat, di waktu ter-

tentu akan merasan mood-

nya sedang buruk. Yang

menjadi persoalan bukan

pernah atau tidak pernah

merasakannya, tetapi apa

yang dilakukan saat detik-

detik itu datang pada kita?

Ada yang melamun, yang

berjalan kesana kemari

tanpa arah yang dituju. Se-

kedar saran saja, sebaiknya

kita perlu mendesain ke-

giatan khusus ketika detik-

detik itu datang.

Ketiga, ada kemalasan

yang memang itu kita sen-

diri yang menciptakan. Ke-

malasan ini bersifat per-

manen atau abadi. Untuk

menghilangkan kemalasan

ini, apakah ada obatnya?

Ya, satu-satunya jalan ada-

lah memotong mata rantai.

Caranya, adanya kemajuan

dari diri sendiri untuk

maju kearah yang lebih

baik. Tapi, bila tidak ke-

malasan itu akan selalu ada

di dalam diri kita, kalau ki-

ta tidak membuangnya ja-

uh-jauh.

Bagaimana langkah-lang-

kah untuk membuang sifat

pemalas itu?

Dibawah ini ada beberapa

langkah yang bisa kita

lakukan:

Pertama, menjaga stabi-

litas. Kata orang, hidup ini

bagaikan sepeda. Agar sta-

bilitasnya terjaga harus

slalu dijaga dan dinaiki.

Begitu sepedanya berhenti

stabilitasnya berhenti juga.

Jadi, Bagaimana stabilitas

hidup agar tetap stabil?

Kuncinya, kita harus me-

nentukan sasaran atau

target yang ingin kita capai,

kita harus bisa memprog-

ram diri kita sendiri agar

tercapai target tersebut

dengan sempurna. Jika

Anda seorang siswa/

K

Page 2: BAGAIMANA MENGHILANGKAN KEMALASAN

mahasiswa tulislah target

yang Anda ingin capai.

Kalau kata Danang, Tulis-

lah mimpi-mimpi Anda se-

cara nyata. Jangan Anda

tulis dalam ingatan saja

karena pasti Anda akan

lupa. Tulislah secara nyata.

Tulislah 100 target Anda di

atas kertas. Hingga suatu

hari nanti yang Anda lihat

dari 100 target itu hanya

coretan, coretan karena

Anda telah mencapainya.

Itulah yang pemuda itu

lakukan. Hingga suatu hari

target tersebut menjadi

sebuah coretan karena te-

lah mencapainya.

Formula lain yang bisa

Anda lakukan adalah :

1. Lakukan sesuatu untuk

memenuhi kebutuhan

Anda yang rutin atau

sudah pasti.

2. Lakukan sesuatu untuk

merealisasikan keingi-

nan Anda yang belum

tercapai atau baru ter-

capai sebagian.

3. Lakukan sesuatu untuk

mengatasi masalah yang

muncul.

Tiga hal di atas perlu dija-

dikan acuan untuk menja-

lankan program harian.

Kalau memikirkan kebu-

tuhan, hidup Anda akan

statis dan sebaliknya jika

Anda memikirkan keingi-

nan, kebutuhan Anda akan

terancam dan ini bisa

membuat langkah Anda

goncang. Jadi, intinya buat-

lah program harian Anda.

Kedua, perlu melakukan

alignment. Istilah ini dipa-

kai dalam manajemen bis-

nis. Pengertian dasarnya

adalah upaya untuk melu-

ruskan langkah agar tidak

keluar dari track, rel, sa-

saran, target, visi, misi dan

seterusnya. Hidup kita juga

banyak peristiwa atau per-

lakuan dari luar yang ber-

potensi memicu kemalasan

seperti, gagal, menghadapi

orang ko-operatif, didho-

limi orang dan lain-lain.

Ketiga, perlu memikirkan

personal-urgency. Urgency

disini desakan ke dalam a-

tau semacam deadline

yang dibuat sendiri untuk

diri kita (personal-impose).

Kekurangan kita umumnya

terlalu lama memikirkan

dan merasakan malas.

Misalnya, kenapa saya ma-

las, apa yang membuat sa-

ya malas, bagaimana tip-tip

supaya tidak malas, dan

lain-lain tetapi tidak mem-

buat kita melaksanakan

personal-impose. Adapun

tehknik yang paling seder

hana mulai dari bangun

pagi. Banyak orang yang

tidak bisa bangun pagi

karena tidak memili dead-

line jam berapa harus ba-

ngun dan apa yang dila-

kukan setelah bangun pagi.

Keempat, perlu pembela-

jaran terus menerus (con-

tinious learning), pem-

belajaran itu memperbaiki

diri dari apa yang telah kita

lakukan. Batin yang dina-

mis melahirkan kemauan

keras, sementara batin

yang statis biasanya mem-

buat kita keras kepala.

Kelima, perlu membuka

diri terhadap berbagai pen-

cerahan atau sesuatu yang

bisa menginspirasi, me-

motivasi, membersihkan

kotoran batin dan meng-

hidupkan pikiran. Mak-

sudnya, kita dapat refres-

hing dari segala kepenatan

yang ada dalam pikiran

kita. Kesimpulan Krisna-

murti saat ditanya warta-

wan, kemalasan itu mun-

culnya dari when the mind

is a sleep.

(Dikutip dari Buku Kom-

petensi Kunci Dalam Ber-

prestasi “AN.UBAEDY”)