Bagaimana Keterkaitan Ilmu Kimia Yang Saudara Pelajari Dengan Bidang Kerja Yang Saudara Tekuni...

download Bagaimana Keterkaitan Ilmu Kimia Yang Saudara Pelajari Dengan Bidang Kerja Yang Saudara Tekuni Sekarang Ini

of 8

description

kimia

Transcript of Bagaimana Keterkaitan Ilmu Kimia Yang Saudara Pelajari Dengan Bidang Kerja Yang Saudara Tekuni...

1. bagaimana keterkaitan ilmu kimia yang saudara pelajari dengan bidang kerja yang saudara tekuni sekarang ini!2. apa masukan dan saran untuk perkuliahan kimia dasar selanjutnya sehingga memberi kontribusi untuk mahasiswa teknik pertambangan di bidang kerja yang akan mereka tekuni setelah menyelesaikan pendidikannya?3. bagaimana saudara mengikuti perkuliahan kimia dasar ini dan apa harapan saudara4. jelaskan bagaimana tahapan analisis yang saudara lakukan terhadap sampel bahan tambang (berikan contoh riil)5. bagaimana beda analisa kualitatif dengan analisa kuantitatif, jelaskan dengan contoh6. apa beda analisa secara volumetri dan gravimetri berikan contoh nyata untuk sampel bahan tambang7. bagaimana beda analisa secara konvensional dan instrumental dan berikan contoh masing-masingJawaban:1. Banyak keterkaitan ilmu kimia dengan bidang kerja yang saya temukan dilapangan, contoh nya saja dalam proses pengolahan bahan galian, dalam proses itu ilmu kimia sangat dibutuhkan untuk menentukan kadar-kadar bahan galian yang akan diolah dan memiliki nilai ekonomis dengan kadar-kadar tertentu.Selanjutnya di kjegiatan eksplorasi, nah disana juga sangat diperlukan ilmu kimia, dalam eksplorasi geokimia.

2. Masukan: Sebaiknya bapak mengajarkan mengenai pmisahan logam dan nonlogam dari batuan induk menggunakan proses kimia.Saran: Sewaktu menerangkan di depan, bapak jangan terlalu cepat menerangkan pelajaran tersebut.

3. Saya mengikuti perkuliahan ini dengan sangat baik,Harapan saya semoga saya dapat mengaplikasikan ilmu yang saya dapatkan dari belajar kimia ini di lapangan, semiga saya mendapatkan nilai yang bagus.

4. Teknik sampling adalah cara pengambilan sampel, contoh atau cuplikan dari bahan ruah atau lapangan yang menjadi obyek analisis. Sampel yang diambil harus menggambarkan komposisi dari obyek analisis. Agar diperoleh keadaan yang representatif, proses pengambilan sampel hams sistematis, mengikuti langkah-langkah atau tahapan sampling. Tahapan sampling secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:a. Pengumpulan sampel lapangan (gross sampel) dari unit-unit pengambilan sampel di lapangan. Cara penetapan unit pengambilan sampel berbeda- beda, tergantung dari jenis bahannya. b. Pengurangan jumlah dan ukuran sampel lapangan menjadi partikel-partikel dengan ukuran yang cocok untuk pengiriman ke laboratorium. Proses kedua ini menghasilkan sampel yang dikenal sebagai sampel laboratorium. c. Pengurangan sampel laboratorium menjadi sampel yang siap dianalisis, yang dikenal sebagai sampel analitik. d. Penyimpanan sampel analitik dengan cara-cara tertentu, sesuai dengan sifat sampel analitikDalam melakukan analisis kimia, perlu dilakukan tahapan analisis untuk memperoleh hasil analisis kimia yang tepat dan teliti. a. Perencanaan analisis. Sebelum melakukan analisis kuantitatif, maka perlu memperhati-kan dua hal berikut ini ;1) Informasi analisis apa yang diperlukan : Dalam hal ini perlu diperhatikan tingkat ketepatan dan ketelitian hasil analisis yang diperlukan dan tipe sampel yang akan dianalisis.2) Metode analisis yang harus digunakan : Untuk mendapatkan hasil analisis dengan tingkat ketepatan dan ketelitian tertentu memerlukan metode analisis tertentu. Selain itu untuk memilih metode analisis, diperlukan bahan kimia dan peralatan tertentu.b. Pengambilan sampel (sampling)Masalah utama dalam sampling adalah pengambilan sampel secara representatif. Hal ini sering tidak tercapai karena keadaan sampel secara keseluruhan tidak homogen.c. Persiapan sampel untuk analisis. Tahap ini meliputi pengeringan sampel, pengukuran sampel dan pelarutan sampel. 1) Pengeringan sampel.Tahap ini dilakukan untuk sampel dalam wujud padat.Pengeringan sampel dilakukan untuk menghilangkan kadar air yang ada dalam sampel. Pengeringan sampel dilakukan menggunakan oven dengan suhu 100 110o C sampai mencapai berat konstan. 2) Penimbangan atau pengukuran volume sampel.Dalam analisis kuantitatif, sampel yang dianalisis harus diketahui secara kuntitatif berat atau volume sampel. d. Pelarutan sampel.Dalam pelarutan sampel harus dipilih pelarut yang dapatmelarutkan sampel secara sempurna. Pelarut yang biasa digunakan dikelompokkan menjadi ; air, pelarut organik, pelarut asam (asamencer, asam kuat, asam campuran) serta peleburan. e. Pemisahan senyawa pengganggu. Kebanyakan metode analisis kimia bersifat selektif hanya untuk unsur atau senyawa yang dianalisis. Ada beberapa metode analisis yang tidak selektif, karena adanya unsur atau senyawa pengganggu. Untuk itu unsur atau senyawa pengganggu harus dipisahkan dari sampel yang akan dianalisis. Metode yang paling mudah untuk pemisahan unsur/senyawa pengganggu adalah pengendapan. Metode yang lain adalah ekstraksi pelarut dan kromatografi.f. Pengukuran (analisis) unsur/senyawa yang akan diketahui. Metode analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan kadar unsur/senyawa.g. Perhitungan, pelaporan dan evaluasi hasil analisis. Setelah melakukan analisis secara kuantitatif, maka perlu dilakukan perhitungan untuk mendapatkan jumlah analit dalam sampel. Termasuk memperhitungkan berapa berat sampel (untuk sampel padat) atau volume sampel (untuk sampel cair) dan juga faktor pengenceran. Evaluasi terhadap hasil analisis dilakukan terhadap tingkat ketepatan dan ketelitiannya. Metode Dalam Analisis KimiaBeberapa metode analisis kimia yang biasa digunakan, baik yang konvensional maupun yang menggunakan instrumen adalah sebagai berikut ;1) Gravimetri. 2) Titrasi (volumetri) : meliputi titrasiAsam basa, Pengendapan, Pembentukan komplek, Oksidasi reduksi.3) Ekstraksi4) Kromatogarfi 5) Elektro analisiskimia : meliputiPolarografi, Potensiometri, Konduktometri. 6) Spektrofotometri :meliputi spektrofotometri sinar tampak (visibel), sinar UV, sinar Infra merah (IR), serapan atom

Tahapan dan Metode Analisis dalam Praktik Kimia Analitik Kimia analitik merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari cara menganalisis untuk menetapkan atau menguji adanya suatu zat di dalam suatu bahan. Pada umumnya, analisis yang dilakukan terbagi menjadi dua jenis yaitu analisis kimia kuantitatif dan analisis kimia kualitatif.Kedua metode analisis ini memiliki tujuan penggunaan yang berbeda. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengidentifikasi kandungan suatu sampel sedangkan analisis kuantitatif dilakukan untuk menetapkan jumlah zat yang terdapat dalam suatu sampel. Tahapan Analisis dalam Aplikasi Kimia Analitik Ketika akan melakukan analisis kimia terhadap suatu sampel, maka harus dilakukan beberapa tahapan analisis agar diperoleh hasil yang akurat dan teliti. Dalam ilmu kimia analitik terdapat lima tahapan yang dapat dilakukan, di antaranya sebagai berikut. a. Tahap Perencanaan Analisis Tahapan awal ini harus selalu dilakukan agar setiap proses analisis yang dilakukan menjadi terarah. Tahap perencanaan ini disebut juga sebagai tahapan panduan untuk melakukan kegiatan analisis. Untuk mendapatkan hasil analisis yang akurat, maka harus diperhatikan beberapa hal berikut, yaitu: 1) Data dan informasi sampel yang akan dianalisis.2) Metode analisis yang akan digunakan.

b. Tahap Pengambilan Sampel Kegiatan pengambilan sampel dalam kajian ilmu kimia analitik disebut juga sebagai sampling. Tahapan ini sangat penting dilakukan terutama sekali jika akan melakukan analisis dengan metode kuantitatif. Sampel yang diambil dalam tahapan ini harus mewakili keseluruhan materi yang nantinya akan dianalisis. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan sampel adalah titik pengambilan sampel, jarak antara titik pengambilan sampel, dan penghomogenan terhadap sampel hasil sampling. c. Tahap Persiapan Sampel untuk Dianalisis Sampel yang diambil di alam banyak yang bentuknya masih berupa padatan. Oleh karena bentuk ini sukar untuk dianalisis, maka sampel berupa padatan harus diubah dulu menjadi bentuk yang mudah dianalisis. Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan sampel sehingga mudah dianalisis. Di antaranya sebagai berikut.1) Metode Pengeringan SampelMetode pengeringan ini dilakukan untuk menghilangkan kadar air yang terdapat dalam suatu sampel. Pengeringan ini biasanya dilakukan dengan memanaskan sampel padatan pada suhu 100-110C sampai diperoleh berat yang konstan.2) Metode Pengukuran Berat (volume) SampelUntuk mengetahui berat dan volume sampel dapat dilakukan menggunakan metode penimbangan. Metode ini penting sekali dilakukan ketikan akan mengidentifikasi sampel secara kuantitatif.3) Metode Pelarutan SampelMetode pelarutan ini dilakukan agar proses analisis mudah dilakukan apalagi jika sampelnya masih dalam bentuk padatan. Pelarut yang digunakan untuk melarutkan sampel harus sesuai agar sampel dapat melarut secara sempurna.d. Tahap Pengukuran Sampel Tahapan pengukuran merupakan tahapan yang paling penting dalam melakukan analisis kimia. Konsep dasar yang harus dipahami dalam melakukan pengukuran adalah sifat dari suatu zat yang akan dianalisis itu sendiri. Baik itu sifat kimia maupun sifat fisikanya. Pengukurannya dapat dilakukan dengan metode analisis volumetri (volum) atau analisis gravimetri (berat). Selai itu dapat juga dilakukan pengukuran dengan menggunakan instrumwn laboratorium yang lebih canggih.e. Tahap Perhitungan dan Pelaporan Data Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui kadra analit yang terdapat dalam suatu sampel. Apabila hasil perhiatungan sudah dapat dipertanggungjawabkan, maka harus dilakukan pelaporan data. Biasanya data yang dilaporkan harus dibuat dalam bentuk tertulis dengan mencantumkan hasil analisisnya.

5. Metode analisis kualitatif dan kuantitatifa. Metode Analisis Kualitatif dalam Kimia Analitik Metode analisis kualitatif merupakan metode kimia analitik untuk mengetahui keberadaan suatu zat atau spesi di dalam suatu sampel. Pada awalnya, metode analisis kualitatif ini dilakukan berdasarkan reaksi yang di dalam larutannya dengan mengamati perubahan pada warna, bau, dan bentuk kristalnya. Untuk saat ini telah ditemukan beberapa metode modern, salah satu di antaranya yaitu dengan menggunakan instrumen seperti instrumen kromatografi. Metode analisis kualitatif ini dapat dilakukan pada analisis zat organik maupun analisis zat anorganik. Pada zat anorganik, metode analisis kualitatif ini dapat dilakukan baik terhadap zat yang berupa padatan maupun zat yang berada dalam larutannya. Untuk zat yang masih dalam bentuk padatannya, maka analisis dapat dilakukan dengan menggunakan reaksi kering. Sedangkan untuk zat anorganik yang masih berada dalam bentuk larutannya, maka dapat digunakan reaksi basah untuk melakukan analisisnya. Secara umum, analisis zat anorganik ini terbagi dalam tiga tahapan, yaitu pemeriksaan pendahuluan, tes nyala, dan analisis kation dan anionnya. Pemeriksaan pendahuluan dalam tahapan analisis kualitatif biasanya dilakukan dengan uji kering. Pemeriksaan dilakukan terhadap wujud zatnya yang meliputi bentuk, warna, dan baunya. Setelah itu, zat dipanaskan dipanaskan untuk mengetahui apakah zat tersebut dapat terurai atau tidak pada suhu tinggi. Tahapan selanjutnya yaitu dengan melakukan tes nyala untuk mengetahui kandungan unsur logam di dalamnya. Unsur logam yang berbeda akan menghasilkan pijaran warna yang berbeda pula. Sedangkan analisis kation dan anion dilakukan dengan reaksi basah yaitu mereaksikannya dengan pereaksi tertentu. Sedangkan untuk zat organik, metode analisis kualitatif ini digunakan untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa yang ditemukan di alam. Tujuan dilakukannya analisis ini yaitu untuk mengetahui gugus fungsi yang terdapat dalam suatu senyawa organik. Gugus fungsi yang dapat diidentifikasi meliputi gugus fungsi alkohol, eter, aldehid, keton, asam karboksilat, dan ester. Selain itu, metode analisis kualitatif zat organik ini dapat dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa biomolekular seperti karbohidrat, protein, dan lipid. b. Metode Analisis Kuantitatif dalam Kimia Analitik Metode analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan jumlah zat yang terkandung di dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif dalam kimia analitik terbagi menjadi analisis mikro, analisis semimikro, dan analisis makro. Penggolongan ini ditentukan berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam analisis. Terdapat beberapa metode yang bisa digunakan dalam melakukan analisis secara kuantitatif ini. Di antaranya dengan analisis gravimetri, analisis volumetri, dan analisis menggunakan instrumentasi (spektrokimia). Metode analisis kuantitatif gravimetri merupakan proses identifikasi terhadap massa (berat) suatu sampel. Tahapan awalnya, sampel akan diendapkan terlebih dahulu menggunakan suatu pereaksi kimia tertentu. Setelah itu, endapan yang terbentuk dipisahkan untuk kemudian dipanaskan sampai kadar airnya habis dan akhirnya dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat sampel yang sesungguhnya. Syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan analisis gravimetri ini yaitu zat yang akan dianalisis harus dapat mengendap secara sempurna sehingga dapat ditimbang secara pasti. Metode analisis kuantitatif lainnya yaitu metode analisis volumetri yang proses identifikasinya dilakukan berdasarkan pengukuran volume. Metode analisis volumetri ini biasa juga disebut dengan metode titrasi. Keunggulan dari metode ini yaitu pengukurannya dapat dilakukan dengan waktu yang relatif lebih singkat dibandingkan dengan metode gravimetri. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk menetapkan kadar suatu zat yang terkandung di dalam suatu larutan. Pengerjaannya dilakukan dengan mereaksikan larutan sampel (analit) dengan larutan standar yang kadarnya sudah diketahui (titran). Metode analisis kuantitatif selanjutnya yaitu analisis dengan menggunakan instrumen yang disebut dengan metode spektrokimia. Analisis dengan metode spektrokimia dilakukan berdasarkan perhitungan jumlah radiasi cahaya yang diserap atau dihasilkan oleh suatu atom atau molekul kimia. Metode analisis spektrokimia ini diklasifikasikan berdasarkan daerah spektrum elektromagnetik yaitu spektrokimia sinar UV-visible dan spektrokimia infra merah. Selain itu terdapat juga metode spektrokimia serapan atom yang pengukurannya berdasarkan penyerapan energi oleh suatu atom tertentu. Metode-metode analisis kimia baik secara kualitatif maupun kuantitatif memiliki peranan penting dalam kajian beberapa bidang ilmu dan teknologi di seluruh dunia. Salah satu di antaranya yaitu dalam bidang ilmu kedokteran yang diaplikasikan untuk mendiagnosa suatu penyakit.Selain itu, analisis kimia juga sangat berperan dalam kegiatan-kegiatan penelitian di bidang biologi, geologi, dan pertanian. Contohnya untuk penelitian korosi pada logam atau penentuan kadar bahan tambang. Hal inilah yang membuat metode kimia analitik banyak diaplikasikan di berbagai bidang industri di seluruh dunia.

6. Beda analisa secara volumetri dan gravimetria. Analisa VolimetriAnalisa volumetri adalah analisa kuantitatif dimana kadar dan komposisi dari sampel ditetapkan berdasarkan volume pereaksi (volume diketahui) yang ditambahkan ke dalam larutan zat uji, hingga komponen yang ditetapkan bereaksi secara kuantitatif dengan pereaksi tersebut.Proses diatas dikenal dengan titrasi. Oleh karena itu, analisa volumetri disebut juga analisa titrimetri.Suatu reaksi dapat digunakan sebagai dasar analisa titrimetri apabila memenuhi persyaratan berikut:1) Reaksi harus berlangsung cepat, sehingga titrasi dapat dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama.2) Reaksi harus sederhana dan diketahui dengan pasti, sehingga didapat kesetaraan yang pasti dari reaktan.3) Reaksi harus berlangsung sempurnaPereaksi yang digunakan dinamakan titran dan larutannya disebut larutan baku. Konsentrasi larutan ini dapat dihitung berdasarkan berat zat baku yang ditimbang secara seksama atau dengan penetapan yang dikenal dengan pembakuan.b. Analisa GravimetriAnalisis Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif dengan penimbangan meliputi proses isolasi dan pengukuran berat suatu konstituen tertentu.Tahap awal dari analisis gravimetri adalah pemisahan komponen yang ingin diketahui dari komponen-komponen lain yang terdapat dalam suatu sampel kemudian dilakukan pengendapan yaitu transformasi konstituen ke dalam bentuk senyawa stabil dan murni yang dapat diukur.Pengukuran dalam metode gravimetri adalah dengan penimbangan. Banyaknya komponen yang dianalisis ditentukan dari hubungan antara berat sampel yang hendak dianalisis, massa atom relatif, massa molekul relatif dan berat endapan hasil reaksi.http://www.academia.edu/6756541/Analisis_gravimetri