Badarus Syamsi,,POìJL EBO ,POUFTUBTJ 'VOEBNFOUBMJTNF …
Transcript of Badarus Syamsi,,POìJL EBO ,POUFTUBTJ 'VOEBNFOUBMJTNF …
Badarus Syamsi, 97
Fundamentalisme dan Liberalisme para Pembela Tuhan
Badarus Syamsi
Abstract:
Keywords:
Abstrak:antara lain: pertama
kedua, tabiat ketiga
Kata Kunci: Fundamentalisme, liberalisme,
Refleksi, Volume 13, Nomor 1, Oktober 201198
Pendahuluan
pluralisme etnis dan
Tuhan hanya dimonopoli oleh suatu tradisi
1
yang dilontarkan oleh Komaruddin Hidayat
semua discourse yang senantiasa
agama, akan tetapi akan memeroleh proporsinya pada diskurus mengenai pergulatan pemikiran keagamaan dalam suatu agama sekalipun.
level gerak, aksi dan tingkah laku pemeluknya. Keyakinan akan
dirinya. Fenomena ini yang kemudian sering melahirkan terjadinya standarisasi
sikap persuasif hingga intimidatif.agama dari pemeluk suatu
Dengan seperangkat keyakinan
Badarus Syamsi, 99
mulai dari yang persuasif hingga intimidatif untuk menyelamatkan
hasil dan pengalaman spiritual keagamaan ( ) yang
aqidah yang mau tidak mau harus diterima oleh seseorang. Agama Jika
yang ekstrim, tatanan
dalam parameter yang kita pakai adalah Fungsionalisme Agama terhadap
fungsi
keinginan individu dan disiplin kelompok di atas dorongan hati
2
agama
clash
agama dalam
menakutkan.
Refleksi, Volume 13, Nomor 1, Oktober 2011100
Fundamentalisme, antara Niat Suci dan Ekspresi Ironis
di mana fundamentalisme agama
sehingga fundamentalisme identik dengan kekerasan,
Tuhan.
Fundamentalisme Kristen
dalam kehidupan keseharian, Keselamatan ( yang kekal
3
Badarus Syamsi, 101
modern.4
yang menjadi standar fundamentalisme dalam menjalankan misinya.
Refleksi, Volume 13, Nomor 1, Oktober 2011102
adalah perkara yang sangat sentral dalam iman Kristen dan atas dasar
dan agar orang lain mau pindah agama, Keempat, pandangan mereka
agama lain untuk memeroleh pengikut. Menurut mereka, tanpa iman kepada
5 dari kalangan fundamentalisme akan
masa depan agama. misi yang terpadu, progresif dan dalam tinjauan yang pendek memiliki
agama serta masyarakat, memiliki visi dan misi penyelamatan agama Tuhan serta visi dan misi untuk
dalam perspektif fundamentalisme merupakan hal yang dan
dengan dan
Badarus Syamsi, 103
dipandang dapat merongrong keimanan umat, misalnya penentangan
fundamentalisme untuk menyelamatkan ajaran Tuhan serta umat,
nilai etika sosial universal. Dalam konstalasi perpolitikan, kaum
dianggap tidak mampu mengakomodasi kepentingan mereka. Tuhan, kaum
manusia, kaum fundamentalisme sangat agresif agama dan keyakinan. Maka di sinilah kemudian kaum
keyakinan mereka.6 Terjadi standarisasi aqidah, semua orang harus
Kristenisasi juga ditujukan kepada mereka yang telah memiliki agama
dalam satu agama maupun dengan 7 agama
Refleksi, Volume 13, Nomor 1, Oktober 2011104
Seterusnya, ekspresi keagamaan fundamentalisme tidak
Fundamentalisme dalam Islam
fundamentalisme. Akan tetapi istilah fundamentalisme dalam Islam
pemikiran yang hampir sama dengan apa yang dijumpai dalam agama Kristen.8
,
Tuhan diyakini
luput dari perhatiannya.9
dengan menekankan unsur
Islam dari zaman klasik.10
Badarus Syamsi, 105
konservatif.11
Pertama, kaum
suasana jaman klasik, yang menurut mereka masih murni. Kedua,
,
agama, politik, ekonomi,
agama Islam.
oleh fundamentalis Islam seperti Islam),
radikal).12
kaum fundamentalis, di dunia ini hanya ada dua jenis masyarakat,
(tatanan sosial yang Islami) dan (tatanan sosial yang Jahili). Antara kedua jenis masyarakat itu tidak mungkin ada titik
Refleksi, Volume 13, Nomor 1, Oktober 2011106
temu. Ini karena yang satu adalah
13
14
Fundamentalisme Islam dalam hal pemikirannya yang asli (the
Di sisi lain, untuk perealisasian tujuan di atas, kaum fundamentalis melandaskannya dengan semangat yang gigih.
Sampai di sini, seringkali kegigihan kaum fundamentalis untuk
sisi merupakan ekspresi yang logis. Terutama sekali manakala kaum
yang dianggap dapat merusak masyarakat. Akan tetapi ekspresi keagamaan seperti itu memang terasa ironis, sehingga tidak jarang
Badarus Syamsi, 107
agama di anggap identik dengan kekerasan.
agama, fudamentalisme tidak dominan hanya dimiliki oleh Agama Kristen maupun Islam,
melestarikan kehendak
dipraktikkan para pendahulu. Dan oleh karena itu pula, mereka Tuhan merupakan pendukung utama mereka. 15
agama
yang dilakukan oleh Yigal Amir, yakni seorang fundamentalis dan
agama lain, rasionalisme agama mereka.
diri mereka dengan melestarikan tradisi atau kemurnian ajaran
Dalam kerangka ini Karen Armstrong menjelaskan;
Refleksi, Volume 13, Nomor 1, Oktober 2011108
agama yang terlampau
sendiri ke arah
menenangkan sikap menunggu dan mendengar pada mereka.16
fundamentalisme Yahudi merupakan suatu gerakan spiritual, yang
Zionisme
putus asa yang nihilistik. Kalau
untuk mengisi hidup mereka dengan makna transenden.17
agama hanyalah kulit luar dari Yahudi. Semangat nasional
dulu pernah dikerjakan Tuhan untuk mereka.18
Badarus Syamsi, 109
19
sehingga sampai kapan pun mereka akan tetap memertahankannya sampai mati.
,
menginginkan eksisnya masyarakat, dan di samping itu, semua agama apapun di dunia ini
Barangkali ada 2 tinjauan penting untuk menilai fenomena fundamentalisme ini yakni, , dalam hal pemikiran, fundamentalisme merupakan prototipe keagamaan yang asli dalam setiap
sosial empiris, di mana agama termasuk di dalamnya. Ide dasar
Tuhan”,
Refleksi, Volume 13, Nomor 1, Oktober 2011110
agama jaman.
suasanana kehidupan murni seperti dahulu, kaum fundamentalis
agama Tuhan, menurut mereka akan menempatkan mereka pada posisi yang mulia di sisi
sering tampil dengan yang militan, tinggi dan
masa depan agama formal digantungkan. Jika kita pernah mendengar isu akan matinya
agama. Kedua
niat fundamentalisme hingga menyeret pemikiran dan gerakan ini
modernis. Dalam Islam Doktrin dan Peradaban,
Badarus Syamsi, 111
20
Liberalisme: Keniscayaan Sebuah Modernitas
21 Sedangkan dalam istilah keagamaan,
agama. Dalam kamus teologi, agama
Dalam arti yang jelek, agama, yang kritis menilai
22
agama dan merupakan
agama yang terkadang menghegemoni manusia, kiranya dapat dipahami mengingat
23
Refleksi, Volume 13, Nomor 1, Oktober 2011112
dalam memahami agama, kaum
agama, terlalu taat dan
agama
pusatnya di katedral Notre Dame.24
terhegemoni oleh pemikiran serta sistem keagamaan yang mengekang
dan dengan
agama, dalam arti anti terhadap sistem keagamaan
Badarus Syamsi, 113
kejatuhan manusia. Dalam kaitannya dengan modernitas,
Sacred Teks
tradisional dalam keyakinan Kristen. Sedangkan unsur positif
semangat Kristen di masa kontemporer dan keseriusannya dalam menuntut pentingnya pengalaman keagamaan seseorang.25 Dalam hal interpretasi terhadap teks keagamaan,
yang skriptural atau tekstual.26
metaforik.
pemikiran keagamaan oleh tradisi keagamaan agama
Refleksi, Volume 13, Nomor 1, Oktober 2011114
kegamaan
dari teks untuk menemukan makna dalam dari konteks.27
Hosen yang isinya;
28
(tegas dan jelas).
tangan misalnya, diganti dengan hukuman penjara, sementara di sisi
Badarus Syamsi, 115
modernisme,
sesuai dengan ajaran keagamaan yang asli. Mereka sama sekali tidak
29
Fundamentalisme
fundamentalisme dan
Cinta Tuhan, yang diekspresikan dengan praktik pelayanan terhadap
teologi tentang dosa, dan perlunya
agama
30
Refleksi, Volume 13, Nomor 1, Oktober 2011116
(1937), teolog
agama Kristen.31
agama Kristen itu
32
Dalam kehidupan sosial politik, dan
fundamentalisme, 33
fundamentalism dan oleh Charles Kurzman dalam editorialnya, .
kontras dengan Islam adat maupun Islam revivalis (fundamentalis).
backwardness
34
Badarus Syamsi, 117
agama (murtad). Seorang
35 Kelompok
pemerintahan Sudan yang revivalis tentang hukum Islam, dieksekusi
tahun 1992.36
yang dalam pandangan fundamentalisme Islam telah gagal total
agama serta
termasuk
Refleksi, Volume 13, Nomor 1, Oktober 2011118
37
yang ekstrim. Bagi kaum fundamentalisme, kegagalan
fundamentalisme dan
38
agama, dan yang harus dimiliki umat. Kaum fundamentalisme dan
sesuai dengan teks. Sedangkan
kemajuan umat dengan menekankan konstekstualitas ajaran dengan jaman modern.
Badarus Syamsi, 119
agama, demi Tuhan,
yang diharapkan Tuhan.
terasa sangat sulit, mengingat paradigma fundamental dan prinsipil
Tuhan.
Tanpa
Tuhan.
SimpulanDemikianlah fundamentalisme dan
tujuan positif untuk menyelamatkan ajaran ajaran Tuhan, ternyata
fundamentalisme dan agama
agama
Refleksi, Volume 13, Nomor 1, Oktober 2011120
Catatan Akhir: 1
, Melintas Batas
2 terj. Tim Yasogama (Jakarta: CV.
3
4 Karen Amstrong,
5
(Jakarta:
6
1997), 149.7 Fundamentalisme Protestan, 97.8 Modernisme dan Fundamentalisme
dalam Politik Islam9 Leonard Binder,
10
(London: Routledge, 1988), 156.11
12 Hrair Dekmejian,
13
Islam and the Political Process
14 Hrair Dekmejian, , 56.15 (Bandung:
Mizan, 1999), 139.16 Karen Armstrong, 17 Karen Armstrong, 288.18 Karen Armstrong, 288.19 Karen Armstrong,
Badarus Syamsi, 121
20 Islam Doktrin dan Peradaban585.
21 Kamus Besar Bahasa Indonesia22 (Yogyakarta: Kanisius,
2001), 178.23 William L. Reese, (Amerika: Humanity
Books, 1999), 411.24 :
25 John R. Hinnels, 26 John R. Hinnels, , 273.27
ed. 290.
28 , 299.29 Islam Pluralis30 Karen Armstrong, , 266.31 Karen Armstrong, , 273.32 Karen Armstrong, , 271.33
Rifkin) atas sikap
gilirannya, mulai memersamakan
34 Charles Kurzman (ed), ( terj.
35 Kurzman (ed), , xxvi.36 Kurzman (ed), 37 Fundamentalisme
Refleksi, Volume 13, Nomor 1, Oktober 2011122
, II/7 (Jakarta: LSAF, 1990), 19.38
agama Besar Dunia:
, 211.