BADARUDIN

31
PEMELIHARAAN RECLOSER PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT PLN (PERSERO) APJ SALATIGA Oleh : BADARUDIN 21060110060050 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

description

Fungsi Recloser

Transcript of BADARUDIN

Page 1: BADARUDIN

PEMELIHARAAN RECLOSER PADA JARINGAN

TEGANGAN MENENGAH 20 KV

LAPORAN KERJA PRAKTEK

DI PT PLN (PERSERO) APJ SALATIGA

Oleh :

BADARUDIN

21060110060050

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

Page 2: BADARUDIN

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. PLN (PERSERO) APJ Salatiga yang

telah dilaksanakan mulai tanggal 14 Januari 2013 sampai dengan 28 februari

2013, disusun oleh :

Nama : Badarudin

NIM : 21060110060050

Judul : PEMELIHARAAN RECLOSER PADAJARINGAN

TEGANGAN MENENGAH 20 KV

Telah disetujui untuk diseminarkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Teknik Elektro Fakultas

Teknik Universitas Diponegoro Semarang, pada :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Teknik

Elektro

Nama

NIP

Menyetujui,

Dosen Pembimbing,

Nama

NIP

Page 3: BADARUDIN

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. PLN (PERSERO) APJ Salatiga yang

telah dilaksanakan mulai tanggal 14 Januari 2013 sampai dengan 28 februari

2013, disusun oleh :

Nama : Badarudin

NIM : 21060110060050

Judul : PEMELIHARAAN RECLOSER PADAJARINGAN

TEGANGAN MENENGAH 20 KV

Telah disetujui untuk diseminarkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Teknik Elektro Fakultas

Teknik Universitas Diponegoro Semarang, pada :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui,

Manager Unit

(tanda tangan dan cap perusahaan)

Nama

NIK

Menyetujui,

Pembimbing Lapangan

Nama

NIK

Page 4: BADARUDIN

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmannirrohim,

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas

rahmat dan karuniaya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktek

kerja lapangan. Maksud dan tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk

menyelesaaikan pendidikan Diploma III pada program studi Teknik Elektro di

Universitas Diponegoro Semarang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari

sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis, pengetahuan, waktu,

serta banyak keterbatasan lainnya, baik itu dari segi isi, susunan maupun

kelengkapan.

Laporan kerja praktek ini tentu saja berkat bantuan serta motivasi dari

banyak pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :.

1. Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya

2. Kedua orang tua penulis yangselalu membimbing dan memberi dukungan,

3. Bapak Ir Yunianto selaku ketua Program Studi Diploma III Teknik

Elektro,

4. Bapak Leo selaku General Manager PT. PLN (Persero) APJ Salatiga,

5. Bapak Ifan selaku Supervisor Opdist di PT. PLN (Persero) APJ Salatiga.

6. Bapak Kasmijo Selaku pembimbing pelaksanaan praktek kerja lapangan di

PT. PLN (Persero) APJ Salatiga yang telah banyak membantu penilis

selama pelaksanaan praktek kerja lapangan,

Page 5: BADARUDIN

7. Seluruh Staff dan karyawan PT. PLN (Persero) APJ Salatiga yang telah

banyak membantu penulis dalam melaksanakan praktek kerja lapangan,

8. Bapak Priyo selaku wali kelas di PSD III Teknik Elektro

9. Sdr. Sutriyono selaku rekan kerja praktek di PT. PLN (Persero) APJ

Salatiga yang saling memberikan dukungan dan motivasi

10. Teman-teman angkatan 2010 PSD III Teknik Elektro Istimewa...

11. Semua teman-teman yang telah membantu banyak daam penyusunan

laporan ini.

12. Pihak-pihak lain yang telah banyak membantu penulisan laporan ini, yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Lapora Kerja

Praktek ini, sehingga penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat

membangun. Akhirnya penulis hanya berharap semoga apa yang tertulis

dalam laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca sekalian.

Semarang, Maret 2013

Penulis

Page 6: BADARUDIN

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PERUSAHAAN.................................................ii

HALAMAN SURAT TUGAS ............................................................................iii

HALAMAN SURAT KETERANGAN SELESAI PKL.....................................iv

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................v

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................vi

KATA PENGANTAR .........................................................................................vii

DAFTAR ISI........................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR/GRAFIK ..........................................................................ix

DAFTAR TABEL................................................................................................x

DAFTAR NOTASI & SIMBOL..........................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xii

BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................1

1.1. Latar Belakang..................................................................................1

1.2. Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan ..................................1

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan .......................................................2

1.4. Batasan Permasalahan.......................................................................2

1.5. Metode Pengumpulan Data...............................................................3

1.6 Sistematika Laporan...........................................................................3

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN...................................................4

2.1. Sejarah Singkat .................................................................................4

Dan seterusnya

Page 7: BADARUDIN

DAFTAR GAMBAR

Page 8: BADARUDIN

DAFTAR TABEL

Page 9: BADARUDIN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini

mengharuskan kita untuk terus mengikutinya, paling tidak berusaha untuk tidak

tertinggal dari negara-negara lain. Dalam perkembangannya sangat dibutuhkan

tenaga kerja yang terampil dan memiliki kualitas yang baik. Hal ini dapat

terwujud apabila ada kerja sama yang baik antar lembaga pendidikan sebagai

penghasil sumber daya manusia dan dunia usaha serta instansi yang terkait di

dalamnya.

Program PKL merupakan bagian dari seluruh kurikulum yang berlaku dan

memilik peran yang sangat penting dalam menentukan sikap mental lulusan

dengan orientasi jurusan. Sehingga mahasiswa dapat dibekali dengan seperangkat

pengetahuan dan kemampuan yang berkenaan dengan aktivitas nyata pada dunia

kerja/usaha. Hal ini dapat memberikan gambaran nyata tentang dunia kerja.

Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat menjembatani dua aktivitas

belajar yakni antara belajar teori di kelas dengan kondisi nyata yang ada di

lapangan sesungguhnya, dan juga sebagai sarana untuk menjalin kerjasama

bilateral yang baik antara dunia pendidikan dan dunia usaha yang akan selalu

menuntut lulusan bermutu dari dunia pendidikan yang mampu memahami

perkembangan dunia usaha sedemikian sebaliknya agar mahasiswa mampu

menghadapi tantangan perkembangan zaman.

Pelaksanaan PKL ini ruang lingkupnya tidak hanya bertumpu pada aktivitas

kerja tetapi juga menyangkut berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi

serta solusi yang diambil dengan tetap memperhatikan prosedur dan batasan-

batasan yang telah ditetapkan, sehingga kecakapan kerja yang diperoleh seperti

struktur organisasi, bidang kerja, hubungan sosial dan pada batasan-batasan

tertentu berbagai persoalan dan kendala yang dihadapi dan bagaimana upaya

pemecahannya.

Penulis memilih tempat PKL di PT. PLN (Persero) APJ Salatiga, karena

penulis mengetahui bahwa PT. PLN (Persero) APJ Salatiga merupakan perusahaan

Page 10: BADARUDIN

yang bergerak dalam bidang Jasa Pelayanan Kelistrikan yang sangat maju

sehingga penulis sangat bangga bisa PKL di perusahaan tersebut. Ditambah

dengan pemimpin dan pegawai yang ramah, sehingga penulis dapat lebih mudah

dan tidak membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan penyesuaian pada

lingkungan perusahaan tersebut. Hal ini dapat membantu penulis dalam

melakukan kegiatan PKL.

1.2 Batasan Masalah

Penulis memilih PT. PLN (Persero) APJ Salatiga dengan harapan

dapat memahami sedikit banyaknya tentang kegiatan yang digeluti para pegawai

kantor tersebut. Dengan demikian wawasan dan keterampilan serta kompetensi

penulis bertambah dengan dilaksanakannya PKL di PT. PLN (Persero) APJ

Salatiga ini. Dengan demikian, penulis dapat mempersiapkan diri lebih baik lagi

untuk dapat terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya. Dengan mempersiapkan

hanya kemampuan skill/keahlian melainkan juga keahlian dan kemampuan

mental.

Mengingat keterbatasan waktu dan ruang lingkup yang diberikan pihak

perusahaan dalam melaksanakan PKL ini, maka dalam pelaksanaan PKL ini

penulis hanya memperoleh kesempatan untuk memahami kegiatan pada Divisi

Teknik

Penulis diharapkan dapat mempelajari kegiatan-kegiatan karyawan pada PT.

PLN (Persero) APJ Salatiga khususnya bagian divisi SEKUM, Administrasi

persuratan yang meliputi mengagendakan surat dari PLN Cabang, pusat dan pihak

ke 3, mengekspedisikan surat dari PLN cabang, pusat dan pihak ke 3, megetik

surat yang akan dikirim ke PLN cabang, pusat dan pihak ke 3, dan membuat Surat

Perjalanan Dinas Dalam Negeri/Luar Negeri (SPPD).

1.3 Tujuan dan Manfaat PKL

1.3.1 Tujuan PKL

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu program di Universitas

Diponegoro untuk memperkenalkan mahasiswa dengan dunia kerja sehingga

Page 11: BADARUDIN

mahasiswa dapat menerapkan secara langsung ilmu yang diterima selama

perkuliahan. Adapun tujuan yang diperoleh dari kegiatan PKL yang dilaksanakan

di PT. PLN (Persero) APJ Salatiga yaitu:

a. Melatih mahasiswa dalam hal disiplin dan tanggung jawab.

b. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengaplikasiikan ilmu

yang diperoleh serta mengadakan perbandingan antara teori yang pernah

diterima dalm dunia pendidikan dengan keadaan sebenarnya.

c. Memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai situasi kerja yang

sebenarnya, sehingga mereka nantinya akan lebih mudah menyesuaikan

diri di dunia kerja.

d. Menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain di

dalam dunia kerja.

e. Melatih mahasiswa untuk berdidsiplin dengan mengikuti segala

peraturan yang ada di perusahaan.

f. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan di PSD III

Teknik Elektro Univeristas Diponegoro.

1.3.2 Manfaat Praktek Kerja Lapangan

a. Membentuk kepribadian professional pada dunia kerja serta

memantapkan pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan ilmu

yang didapatkan selama perkuliahan.

b. Meningkatkan dan memperertat hubungan kerjasama antara Politeknik

Negeri Medan dengan dunia usaha.

c. Menambah wawasan dan pengalaman kepada mahasiswa tentang dunia

kerja.

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktek adalah sebagai berikut :

Tempat : PT. PLN (Persero) APJ Salatiga

Waktu : 14 Januari 2013 sampai dengan 28 februari 2013

Page 12: BADARUDIN

1.5 Metode Penyusunan Laporan Kerja Praktik

Untuk menyelesaikan laporan kerja praktik ini, penulis melakukan beberapa

langkah penyusunan laporan yaitu sebagai berikut:

a. Metode Diskusi

Metode ini dilakukan dengan melakukan tanya jawab langsung dengan

pembimbing teknis di lapangan yaitu di PT. PLN (Persero) APJ Salatiga.

b. Metode Studi Literatur

Metode Studi Literatur dimaksudkan untuk memperoleh dan mempelajari

data-data sebagai sumber acuan dan pendalaman landasan teori dalam

proses perancangan, pembuatan dan pengujian sistem. Selain dari buku-

buku pendukung, referensi juga diperoleh dari internet.

c. Observasi

Merupakan metode pengumpulan data dengan mengamati secara langsung

terhadap hal-hal yang dipeljari selama kerja praktek.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan laporan kerja praktik ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, tujuan, waktu dan tempat kerja praktik, batasan masalah,

metode penyusunan laporan kerja praktik dan sistematika penulisan laporan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Page 13: BADARUDIN

Berisi tentang sejarah singkat, profil, struktur organisasi, visi dan misi, tujuan

dan sasaran didirikannya PT. PLN (Persero) APJ Salatiga

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang penjelasan umum tentang karakteristik dan dasar pemahaman

mengenai perencanaan jaringan komunikasi Private Automatic Branch

eXchange (PABX) berbasis Voice over Internet Protocol (VoIP).

BAB IV ANALISA PERANCANGAN JARINGAN KOMUNIKASI PABX

(Private Automatic Branch eXhange) BERBASIS VoIP (Voice Over Internet

Protocol) PADA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DI UPT SSC (Special

Software Center) PUSAT KOMUNIKASI UNIVERSITAS LAMPUNG

Berisi tentang tahap-tahap, prosedur operasi dan pengujian sistem dalam

membangun jaringan komunikasi PABX berbasis VoIP termasuk didalamnya

alat-alat yang dibutuhkan dan konfigurasi jaringan yang dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Memuat kesimpulan berdasarkan hasil pembahasan laporan kerja praktik dan

berisi saran yang diharapkan dapat meningkatkan wawasan serta kemajuan

bagi kita bersama.

Page 14: BADARUDIN

BAB II

GAMBARAN UMUM

PT.PLN (PERSERO) APJ SALATIGA

2.1 Sejarah Singkat Hari Listrik Nasional

Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke 19, pada saat

beberapa perusahaan Belanda, antara lain pabrik gula dan pabrik teh mendirikan

pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Ketenagalistrikan untuk

kemanfaatan umum mulai ada pada saat perusahaan swasta Belanda yaitu N V.

Nign, yang semula bergerak di bidang gas memperluas usahanya di bidang

penyediaan listrik untuk kemanfaatan umum. Pada tahun 1927 pemerintah

Belanda membentuk s'Lands Waterkracht Bedriven (LWB) , yaitu perusahaan

listrik negara yang mengelola PLTA Plengan, PLTA Lamajan , PLTA Bengkok

Dago , PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun, PLTA

Tes di Bengkulu, PLTA Tonsea lama di Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta.

Selain itu di beberapa Kotapraja dibentuk perusahaan-perusahaan listrik

Kotapraja.

Dengan menyerahnya pemerintah Belanda kepada Jepang dalam perang

dunia 11, maka Indonesia dikuasai Jepang. Oleh karena itu, perusahaan listrik dan

gas yang ada diambil alih oleh Jepang, dan semua personil dalam perusahaan

listrik tersebut diambil alih oleh orang-orang Jepang. Dengan jatuhnya Jepang ke

tangan sekutu, dan diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17

Agustus 1945, maka kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh pemuda dan

buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas

yang dikuasai Jepang.

Setelah berhasil merebut perusahaan listrik dan gas dari tangan kekuasaan

Jepang, kemudian pada bulan September 1945 suatu delegasi dari buruh / pegawai

listrik dan gas menghadap pimpinan K N I Pusat yang pada waktu itu diketuai

oleh M. Kasman Singodimedjo untuk melaporkan hasil perjuangan mereka.

Selanjutnya, delegasi bersama-sama dengan pimpinan K N I Pusat menghadap

Presiden Soekarno, untuk menyerahkan perusahaan - perusahaan listrik dan gas

Page 15: BADARUDIN

kepada pemerintah Republik Indonesia. Penyerahan tersebut diterima oleh

Presiden Soekarno, dan kemudian dengan Penetapan Pemerintah No. 1 tahun

1945 tertanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas di bawah

Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga.

Dengan Adanya Agresi Belanda I Dan II, Sebagian Besar Perusahaan -

Perusahaan Listrik Dikuasai Kembali Oleh Pemerintah Belanda Atau Pemiliknya

Semula. Pegawai-pegawai Yang Tidak Mau Bekerja Sama Kemudian Mengungsi

Dan Menggabungkan Diri Pada Kantor-kantor Jawatan Listrik Dan Gas Di

Daerah-daerah Republik Indonesia Yang Bukan Daerah Pendudukan Belanda

Untuk Meneruskan Perjuangan.

Selanjutnya, Dikeluarkan Keputusan Presiden R.i. Nomor 163, Tanggal 3

Oktober 1953 Tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik Milik Bangsa Asing Di

Indonesia Jika Waktu Konsesinya Habis.

Sejalan Dengan Meningkatnya Perjuangan Bangsa Indonesia Untuk

Membebaskan Irian Jaya Dari Cengkeraman Penjajahan Belanda, Maka

Dikeluarkan Undang-undang Nomor 86 Tahun 1958 Tertanggal 27 Desember

1958 Tentang Nasionalisasi Semua Perusahaan Belanda Dan Peraturan

Pemerintah Nomor 18 Tahun 1958 Tetang Nasionalisasi Perusahaan Listrik Dan

Gas Milik Belanda. Dengan Undang-undang Tersebut , Maka Seluruh Perusahaan

Listrik Belanda Berada Di Tangan Bangsa Indonesia.

Sejarah Ketenagalistrikan Di Indonesia Mengalami Pasang Surut Sejalan

Dengan Pasang Surutnya Perjuangan Bangsa. Pada Tanggal 27 Oktober 1945

Kemudian Dikenal Sebagai Hari Listrik Dan Gas. Hari Tersebut Diperingati

Untuk Pertama Kali Pada Tanggal 27 Oktober 1946, Bertempat Digedung Badan

Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat ( Bpknip ) Yogyakarta. Penetapan

Secara Resmi Tanggal 27 Oktober 1945 Sebagai Hari Listrik Dan Gas

Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan Tenaga. Nomor 20 Tahun

1960, Namun Kemudian Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan

Tenaga Listrik Nomor 235 / Kpts / 1975 Tanggal 30 September 1975 Peringatan

Hari Listrik Dan Gas Yang Digabung Dengan Hari Kebaktian Pekerjaan Umum

Dan Tenaga Listrik Yang Jatuh Pada Tanggal 3 Desember. Mengingat Pentingnya

Semangat Dan Nilai-nilai Hari Listrik, Maka Berdasarkan Keputusan Menteri

Page 16: BADARUDIN

Pertambangan Dan Energi Nomor 1134.k. / 43.pe /1992 Tanggal 31 Agustus 1992

Ditetapkanlah Tanggal 27 Oktober Sebagai Hari Listrik Nasional.

2.2 Makna Logo PLN

2.2.1 Bentuk Lambang

Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan

adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi

Perusahaan Umum Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni

1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.

Gambar 2.1 Logo PLN

Page 17: BADARUDIN

2.2.2 Element-element Dasar Lambang

1. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lalnnya, melambangkan

bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang

terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan

pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu

menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga

melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang

berkarya di perusahaan ini.

Gambar 2.2 Bidang Persegi Panjang Vertikal

2. Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk

jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun

mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam

memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah

melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di

Page 18: BADARUDIN

Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan

perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan

jaman.

Gambar 2.3 Petir atau Kilat

3. Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang

usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan

distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN

(Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi

warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti

halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping

itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan

dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

Page 19: BADARUDIN

Gambar 2.4 Tiga Gelombang

2.3 Sejarah Singkat Berdiri dan Perkembangan PT. PLN (Persero)

Sebelum indonesia merdeka, listrik diperuntukkan pada pusat-pusat kerajaan

di Sulawesi Selatan Khususnya dan Sulawesi pada umunya. Hampir semua daerah

TK II /kabupaten dan pembangkit-pembangkit listrik yang dikelola oleh Belanda

pada waktu itu.yang kita kenal pusat-pusat kerajaan seperti Kerajaan Gowa di

Makassar, Kerajaan Luwu di Palopo, Kearajaan Ternate, Kerajaan Bone,Kerajaan

Mandar, Kerajaan Lakipadada, dan pusat Kerajaan di Tenggara. Inilah kerajaan-

kerajaan yang diberikan oleh Belanda yang merupakan pembangkit berskala kecil

yang dikelola sendiri, tetapi tidak di komersialkan pada masyarakat disekitar

kerajaan-kerajaan.

Setelah jepang menguasai Indonesia tahun 1942 semua pembangkit yang

dikelola oleh Belanda di ambil alih oleh pemerintah Jepang yang disebut NU

NUIGEN ke OGEM dibawah pimpinan Jepang, namun orang-orang Indonesia

diberikan kekuasaan untuk melaksanakan/mengelola pembangkit tersebut. Dengan

menyerahnya pemerintah Jepang pada Indonesia pada tahun 1945, maka

kesempatan baik itu dimanfaatkan oleh pemuda-pemuda dan buruh-buruh listrik

dan buruh gas untuk mengambil alih perusahaan listrik yang dikuasaai oleh

Jepang, dan berhasil merebut perusahaan listrik dan gas dari tangan Jepang. Pada

bulan september 1945 buruh atau pegawai listrik dan gas menguasai listrik dan

gas, selanjutnya Delegasi Kogansi bersama-sama dengan pimpinan KNI pusat

Page 20: BADARUDIN

untuk menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan sepenuhnya kepada

pemerintah Indonesia dan kemudian dengan penepatan pemerintah No.

1/SD/Tahun 1964 pada tanggal 27 Oktober 1945, maka dibentuklah perusahaan

listrik dan gas dibawah pekerjaan umum.

Dengan adanya Agresi Belanda I dan II sebagian besar perusahaan-

perusahaan listrik dikuasai oleh pemerintah Belanda atau pemiliknya semula.

Pegawai yang tidak mau bekerja sama kemudian menguasai dan menggabungkan

diri pada kantor jabatan listrik dan gas di daerah-daerah perjuangan. Para pemuda

kemudian mengajukan misi kobarsyih tentang nasionalisasi perusahaan listrik dan

gas swasta kepada parlemen RI selanjutnya dikeluarkan keputusan listrik milik

bangsa asing indonesia jika waktu konsensinya.

Sejalan dengan meningkatnya perjuangngan bangsa Indonesia untuk

membebaskan Irian jaya dari cengkraman penjajahan Belanda maka dikeluarkan

Undang-Undang No. 86 Tahun 1958 tertanggal, 27 Desember 1958 tentang

nasionalisasi semua perusahaan listrik dan gas milik Belanda. Dengan Undang-

Undang tersebut maka seluruh perusahaan listrik Belanda berada di tangan bangsa

Indonesia.

Sejarah ketenaga listrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan

dengan pasang surutnya perjuangan bangsa. Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian

dikenal dengan hari listrik dan gas. Hari tersebut telah diperingati untuk pertama

klainya pada tanggal 27 Oktober 1946 bertempat digedung Badan Komite

Nasional Pusat (BPKIP), yogyakarta. Penetapan sejarah ini resmi tanggal 27

Oktober 1945. Sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan Keputusan Mentri

Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No.235/KPTTS/1975 tanggal 30 September

1957 peringatan Hari Raya Listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember,

mengingat pentingnya semangat dan nilai-nilai hari listrik maka berdasarkan

keputusan Mentri Pertambangan dan Energi No.1134.K/43.Pel/1992 tanggal 31

Agustus 1992 di tetapkan pada tanggal 27 Oktober 1992 sebagai Hari Listrik

Nasional. Perusahaan Listrik Negara (PLN) berubah menjadi Persero pada tahun

1994 dengan PP. No. 23 Tahun 1994, sehingga saat ini sebutan PT.PLN (Persero).

Page 21: BADARUDIN

2.4 Visi, Misi dan Motto PT. PLN (Persero)

2.4.1 Visi

Visi PT. PLN (Persero) adalah diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang

bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi

insani.

2.4.2 Misi

a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidan lain yang terkait,

berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan

pemegang saham.

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan

ekonomi.

d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

2.4.3 Motto

Sedangkan selain visi dan misi PT. PLN (Persero) juga mempunyai motto

sebagai berikut :

“Electricity For A Better Life”

Artinya Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik.