BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN ... 2018.pdfPerwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara sebesar...
Embed Size (px)
Transcript of BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN ... 2018.pdfPerwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara sebesar...

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA
LAPORAN KINERJA
PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI UTARA
TAHUN 2018
NOMOR : LAKIP-001/PW18/6/2019
TANGGAL : 2 JANUARI 2019

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 i
Kata Pengantar
Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan dari kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan
kebijakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Secara periodik,
pertanggungjawaban tersebut dituangkan dalam bentuk laporan kinerja instansi
pemerintah.
Sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap akhir periode instansi pemerintah
diwajibkan melakukan pengukuran pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam
dokumen penetapan kinerja dan dilaporkan dalam Laporan Kinerja (LKj). Instansi
pemerintah dimaksud termasuk unit kerja mandiri pada kementerian/lembaga.
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara sebagai bagian dari unit kerja mandiri di
Lingkungan BPKP menjadi entititas dalam penyampaian Laporan Kinerja (LKj).
Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara berfokus pada
peningkatan akuntabilitas yang berorientasi pada pencapaian kinerja dalam rangka
pencapaian output kegiatan yang telah ditetapkan dan indikator outcome yang dapat
diukur berdasarkan sumber daya keuangan, sumber daya manusia, dan sarana-
prasarana yang dimiliki secara transparan dan akuntabel.
Semoga Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018
ini dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang
membutuhkan, untuk penyempurnaan dokumen perencanaan, kebijakan, serta
penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan.
Kwinhatmaka
NIP 19650724 198603 1 001
Manado, 2 Januari 2019
Kepala Perwakilan,

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...............................................…………………………………..…..iv
RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................................... v
I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi ..................................................... 1 B. Aspek Strategis Organisasi ............................................................................ 3 C. Kegiatan dan Produk Organisasi .................................................................... 3 D. Struktur Organisasi ......................................................................................... 5 E. Sistematika Penyajian .................................................................................... 7
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................................................. 8
A. Rencana Strategis 2015 – 2019 ..................................................................... 8
1. Pernyataan Visi .......................................................................................... 8 2. Pernyataan Misi ........................................................................................ 12 3. Tujuan Strategis ....................................................................................... 14 4. Indikator Kinerja Utama ............................................................................ 14 5. Program dan Kegiatan .............................................................................. 16
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 ................................................................. 16
III. AKUNTABILITAS KINERJA .............................................................................. 19
A. Capaian Kinerja Organisasi .......................................................................... 19
1. Analisis Capaian Kinerja Program ............................................................ 21 2. Analisis Capaian Kinerja Kegiatan ............................................................ 53
B. Akuntabilitas Kinerja Lainnya ........................................................................ 63
1. Kinerja Lain .............................................................................................. 63 2. Penghargaan ............................................................................................ 63
C. Akuntabilitas Keuangan ................................................................................ 65 IV. PENUTUP .......................................................................................................... 66
LAMPIRAN

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 iii
Daftar Tabel
halaman
Tabel 1.1 Komposisi Pegawai Menurut Jabatan 6
Tabel 1.2 Komposisi Pegawai Menurut Golongan 6
Tabel 2.1 Program/Kegiatan dan Anggaran Tahun 2018 16
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Perwakilan Tahun 2017 17
Tabel 3.1 Capaian IKU Sasaran Program Tahun 2018 19
Tabel 3.2 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian IKU
Sasaran Program perbaikan pengelolaan program prioritas nasional
dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
21
Tabel 3.3 Permasalahan kinerja PDAM 25
Tabel 3.4 Tingkat Kinerja BLUD Tahun 2018 27
Tabel 3.5 Permasalahan kinerja BLUD 27
Tabel 3.6 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian
IKU Sasaran Program Pengawasan 2
28
Tabel 3.7 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian
Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya kualitas penerapan
SPIP Pemda
38
Tabel 3.8 Tingkat maturitas SPIP Pemda tahun 2015 s.d. 2018 38
Tabel 3.9 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian
Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya Kapabilitas
Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
43
Tabel 3.10 Perkembangan Kapabilitas APIP sejak 2018 sd 2018 46
Tabel 3.11 Ringkasan Perkembangan Kapabilitas APIP 46
Tabel 3.12 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Kegiatan
Tahun 2018
53
Tabel 3.13 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Utara Tahun 2018
61
Tabel 3.14 Target, Realisasi Dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan
Dukungan 2
61

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 iv
Daftar Gambar
halaman
Gambar 3.1 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Persentase Tindak Lanjut
Rekomendasi Hasil Pengawasan
24
Gambar 3.2 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari
BUMD yang dievaluasi
26
Gambar 3.3 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari
BLUD yang dievaluasi
28
Gambar 3.4 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Persentase hasil
pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
30
Gambar 3.5 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh APH
31
Gambar 3.6 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K
32
Gambar 3.7 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Meningkatnya kualitas tata
kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi
35
Gambar 3.8 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi
(KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
37
Gambar 3.9 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3
39
Gambar 3.10 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Persentase Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
41
Gambar 3.11 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Persentase Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
42
Gambar 3.12 Perkembangan Kapabilitas APIP 46
Gambar 3.13 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 3
49
Gambar 3.14 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 2
51
Gambar 3.15 Capaian Kinerja IKU Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama
Tahun 2018
52
Gambar 3.16 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Kepuasan atas Pelayanan
Sekretariat Utama dengan target 8 Skala 1-10
53
Gambar 3.17 Anggaran dan Realisasi Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Utara
65

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 v
Ringkasan Eksekutif
Sebagai unit kerja eselon II di lingkungan BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Utara berperan mendukung BPKP untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan
akuntabilitas keuangan daerah demi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik
sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2015-2019. Sebagai unit yang mendukung,
perencanaan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2015-
2019 mengacu pada Rencana Strategis BPKP 2015-2019 yang telah digunakan
sebagai acuan dalam menyusun perencanaan tahun 2015-2019. Visi Perwakilan
BPKP Provinsi Sulawesi Utara sesuai dengan Perencanaan Strategis (Renstra)
tersebut adalah:
Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk
Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional di Wilayah Sulawesi Utara
Sebagai gambaran yang akan dicapai pada tahun 2019 atau setelahnya, visi BPKP
diharapkan menjadi acuan bagi setiap pegawai BPKP di semua tingkatan dalam
melaksanakan tugasnya.
Untuk mewujudkan visinya, BPKP memiliki tiga misi, yaitu:
1. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola
Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Sulawesi
Utara;
2. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif
di Wilayah Provinsi Sulawesi Utara; dan
3. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional
dan Kompeten di Wilayah Provinsi Sulawesi Utara.
Dalam menyelenggarakan misinya, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
menetapkan tiga tujuan, yaitu kondisi yang ingin dicapai oleh BPKP pada tahun 2019
yaitu:
1. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Nasional yang Bersih dan Efektif;
2. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah; dan
3. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan
Kompeten.
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018, disusun
dalam rangka penguatan sistem akuntabilitas kinerja untuk mewujudkan sinergitas
pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pengawasan secara andal, profesional, efektif
serta tanggap terhadap aspirasi masyarakat dan dinamika perubahan lingkungan
strategis.

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 vi
Capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara dapat dilihat dari kinerja
sasaran program (outcome) dan kegiatan (output). Kinerja sasaran program tahun
2018 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara dinilai dengan membandingkan
realisasi indikator sasaran program (outcome) terhadap targetnya. Sedangkan satuan
kinerja sasaran program (outcome) berupa presentase.
Indikator Kinerja dan capaian Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018
secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat
pada tabel berikut:
Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2018
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
Outcome:
1.1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
% 60,00 31,93 53,22
1.2 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
% 54,00 18,00 33,33
1.3 Persentase BLUD yang tatakelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang evaluasi
% 54,00 50,00 92,59
2. Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
Outcome:
2.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% 50,00 55,00 110,00
2.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 72,00 100,00 138,89
2.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 65,00 100,00 153,85
2.4 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75,00 0,00 0,00
2.5 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75,00 0,00 0,00
3. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi
Outcome:
3.1 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% 52,00 100,00 192,31
4. Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
4.1
Persentase K/L/P/K anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
% 65,00 100,00 153,85

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 vii
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
5. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda
5.1 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3)
% 100,00 100,00 100,00
5.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
% 66,00 66,00 100,00
5.3 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)
% 34,00 13,00 38,24
6. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda
6.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
% 100,00 0,00 0,00
6.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2 Plus dan Level 3)
% 46,00 46,00 100,00
6.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
% 54,00 27,00 50,00
Untuk mencapai target kinerja yang telah disepakati bersama, anggaran dana
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara sebesar Rp25.914.031.000,00 dengan
realisasi sebesar Rp25.327.817.304,00 atau 97,74% dari anggarannya.
Secara umum kinerja dalam tahun 2018 telah tercapai sesuai dengan yang
ditargetkan. Namun demikian, masih terdapat beberapa indikator kinerja yang masih
belum mencapai target yang ditentukan, yaitu Efektifitas Tindak Lanjut Hasil
Pengawasan, Efektifitas Pembinaan BUMD, Efektifitas Pembinaan BLUD,
Pemanfaatan Hasil Audit Penyesuaian Harga oleh K/L/P/K, Pemanfaatan Hasil Audit
Klaim oleh K/L/P/K, dan Peningkatan Kapabilitas APIP Kabupaten/Kota Level 2.
Untuk itu, diperlukan upaya dan kerja yang lebih keras lagi untuk mengoptimalkan
pencapaian semua sasaran strategis di masa mendatang. Langkah-langkah yang
harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara dalam upaya
memperbaiki kinerja antara lain:
a. Melakukan komunikasi dan koordinasi secara aktif dengan stakeholders baik
secara lisan maupun tertulis terkait percepatan tindak lanjut hasil pengawasan
Perwakilan BPKP Provinsi Sulut;
b. Mengambil langkah strategis dengan berkoordinasi ke Pemerintah Daerah dan
BUMD untuk lebih meningkatkan kualitas pengendalian intern dengan penguatan
SPIP;
c. Mengambil langkah-langkah strategis dalam membantu BUMD meningkatkan
kinerja, khususnya PDAM dalam meningkatkan cakupan pelayanan kepada

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 viii
masyarakat sesuai dengan target RPJMN dan meningkatkan
kualitas/kuantitas/kontinuitas air sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
d. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah Daerah dan manajemen
RSUD/BLUD guna mengambil langkah strategis dalam upaya peningkatan aspek
pelayanan di RSUD/BLUD;
e. Melakukan koordinasi dengan K/L/P/K di wilayah Provinsi Sulawesi Utara terutama
kepada pihak-pihak yang memiliki kontrak tahun jamak agar dapat mengajukan
permintaan audit penyesuaian harga;
f. Melakukan koordinasi dengan K/L/P/K di wilayah Provinsi Sulawesi Utara, dalam
rangka identifikasi pekerjaan-pekerjaan yang belum tercover dalam kontrak namun
harus dilaksanakan, serta meminta K/L/P/K untuk menggunakan jasa audit BPKP
untuk memastikan nilai klaim yang harus dibayar;
g. Melakukan koordinasi dan komunikasi yang lebih intensif dengan APIP Daerah
guna pencapaian Level 3 Kapabilitas APIP.

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 1
BAB 1 Pendahuluan
Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 disusun
dalam rangka penguatan sistem akuntabilitas kinerja untuk mewujudkan sinergitas
pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pengawasan secara andal, profesional, efektif
serta tanggap terhadap aspirasi masyarakat dan dinamika perubahan lingkungan
strategis.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan kinerja Deputi Bidang PPKD selama Tahun
2018 dan sebagai bentuk pertanggungjawaban formal dan akuntabilitas kinerja sesuai
dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 dan Peraturan Presiden Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP),
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara menerbitkan Laporan Kinerja (LKj d/h LAKIP)
Tahun 2018.
Akuntabilitas kinerja bertolak dari perencanaan yang baik. Perencanaan kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 merupakan koridor yang
menuntun manajemen dan seluruh anggota organisasi untuk merealisasikan rencana
strategis. Perencanaan kinerja tersebut disusun dengan memperhatikan Program Kerja
Pengawasan Tahunan. Komitmen pelaksanaan Perencanaan kinerja Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (Perkin).
A. TUGAS, FUNGSI, DAN WEWENANG ORGANISASI
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara berkedudukan di Jalan Diponegoro I/1
Manado, dengan wilayah pengawasan sebanyak 16 (enam belas) Pemerintah Daerah,
yaitu:
1. Provinsi Sulawesi Utara;
2. Kota Manado;
3. Kota Tomohon;
4. Kota Bitung;
5. Kota Kotamobagu;
6. Kabupaten Minahasa;
7. Kabupaten Minahasa Selatan;
8. Kabupaten Minahasa Utara;
9. Kabupaten Minahasa Tenggara;
10. Kabupaten Bolaang Mongondow;
11. Kabupaten Bolaang Mongondow Utara;
12. Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan;
13. Kabupaten Bolaang Mongondow Timur;
14. Kabupaten Sangihe;
15. Kabupaten Kepulauan Talaud; dan
16. Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.
Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sulawesi
Utara, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara mempunyai tugas sebagai berikut:

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 2
1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;
3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari presiden dan/atau atas
permintaan kepala daerah;
4. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan
5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pengawasan
keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
menyelenggarakan fungsi:
1. Pemberian asistensi penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah;
2. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan Negara/daerah, BUMN/BUMD
dan kinerja Instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;
3. Pengawasan terhadap BUMD, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat
kepentingan pemerintah, dan BUMD atas permintaan pemangku kepentingan, serta
kontraktor bagi hasil dari kontrak kerja sama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang
diterima pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
4. Evaluasi terhadap pelaksanaan tata kelola dan laporan akuntabilitas kinerja pada
BUMN, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan
BUMD atas permintaan pemangku kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
5. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya
terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban akuntabilitas
pengeluaran keuangan Negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau
kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannnya dibiayai oleh anggaran
Negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang di
dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah
Pusat dan/atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan
Negara/daerah;
6. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset
Negara/daerah;
7. Pemberian konsultasi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan
tata kelola terhadap instansi/badan lainnya dan program/kebijakan pemerintah yang
strategis;
8. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan
yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga,
audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus penyimpangan yang berindikasi
merugikan keuangan Negara/daerah, audit penghitungan kerugian keuangan
Negara/daerah, pemberian keterangan ahli, dan upaya pencegahan korupsi;
9. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaran pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan Negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-sama
dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah;

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 3
10. Pelaksanaan sosialisasi, pendampingan, dan konsultasi penyelenggaraan sistem
pengendalian intern kepada Instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan
badan-badan yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan
lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;
11. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah sesuai peraturan perundang-undangan;
12. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah;
13. Pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan
akuntabilitas keuangan Negara Kementerian/Lembaga dan Pemerintan Daerah; dan
14. Pelaksanaan dan pelayanan administrasi Perwakilan BPKP.
B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara diharapkan dapat memberikan kontribusi
terhadap pengembangan manajemen pemerintah dan pengelolaan keuangan di daerah,
khususnya dalam mengawal pemerintah daerah menuju terselenggaranya sistem
otonomi daerah yang transparan, bertanggung jawab, dan akuntabel.
Terhadap pemerintah pusat, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara diharapkan
mampu memberikan strategic recomendation dan value bagi peningkatan kebijakan
pemerintah pusat yang berpihak kepada kepentingan masyarakat banyak melalui
evaluasi keberhasilan program-program pemerintah pusat yang ada di daerah. Strategic
recomendation dan value tersebut hanya dapat dihasilkan oleh suatu organisasi yang
terus belajar (learning organization); yang menjadikan aspek profesionalisme sebagai
salah satu fondasi utama organisasi.
Sejalan dengan hal tersebut, Perwakilan BPKP telah melakukan antara lain hal-hal
sebagai berikut:
1. Untuk mengarahkan seluruh potensi dan sumberdaya yang dimiliki secara terarah
maka telah dibuat Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
yang mengacu kepada Renstra BPKP tahun 2015 – 2019.
2. Perwakilan telah mengadakan Memorandum of Understanding (MoU) bersama
dengan pemerintah daerah dan BUMD di lingkungan wilayah Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Utara.
3. Membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mendukung produk layanan yang akan
diberikan oleh Perwakilan BPKP kepada seluruh user atau penerima layanan BPKP
(Pemda dan Instansi Vertikal di daerah).
C. KEGIATAN DAN PRODUK ORGANISASI
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BPKP menetapkan 4 (empat) fokus
pengawasan, yaitu:
1. Pengawalan akuntabilitas pembangunan nasional;
2. Peningkatan kontribusi ruang fiskal;
3. Pengamanan aset negara/daerah; dan
4. Peningkatan Governance System (tata kelola publik).
Berdasarkan fokus pengawasan tersebut, kegiatan utama yang dilakukan oleh
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara dibagi dalam tiga kegiatan, yaitu preventif,
edukatif, dan represif dengan rincian sebagai berikut:

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 4
1. Preventif meliputi:
a. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern;
b. Reviu Proses Pengadaan Barang dan Jasa;
c. Sistem Informasi Manajemen Daerah;
d. Reviu Laporan Keuangan melalui Bimbingan Teknis;
e. Asistensi Good Governance;
f. Asistensi Sistem Informasi Akuntansi Sektor BUMN/D;
g. Pengembangan Manajemen Risiko;
2. Edukatif meliputi:
a. Jasa Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor;
b. Program Anti Korupsi;
c. Jasa Kediklatan Teknis Subtansi bagi Auditor;
d. Transfer Knowledge melalui Sinergi Pengawasan.
3. Represif meliputi:
a. Audit Investigatif;
b. Bantuan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara/Daerah;
c. Bantuan Keterangan Ahli.
Sedangkan layanan produk yang dimiliki Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
yaitu:
1. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat (IPP) meliputi:
a. Audit keuangan, audit kinerja, audit operasional, dan audit tujuan tertentu;
b. Monitoring dan Evaluasi Kebijakan dan Program;
c. Reviu proses pengadaan barang dan jasa pemerintah serta kegiatan lainnya;
d. Verifikasi tagihan atas kewajiban pemerintah;
e. Sosialisasi SPIP;
f. Inventarisasi BMN;
g. Pendampingan Penyusunan/Reviu LK;
h. Pelatihan SAKIP Instansi Vertikal (Renstra, Renja, Tapkin, dan LAKIP).
2. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) meliputi:
a. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP antara lain sosialisasi, bimtek penyusunan
Perkada penyelenggaraan SPIP, Satgas Penyelenggaraan SPIP Pemda, serta
Diagnostic Assessment;
b. Pendampingan dan asistensi SIMDA Keuangan, Barang Milik Daerah, SIMDA
gaji, dan penyusunan LKPD;
c. Asistensi penyusunan LAKIP;
d. Analisis dan Evaluasi Keselarasan Prioritas Pembangunan;
e. Evaluasi Penyusunan dan Penetapan APBD;
f. Audit Kinerja Pelayanan Pemda;
g. Pendampingan/reviu pelaksanaan PBJ;
h. Pendampingan Inventarisasi BMD;
i. Pendampingan Reviu LKPD;
j. Evaluasi LPPD;
k. Quality Assurance Audit PBJ;

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 5
l. Evaluasi Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD).
3. Bidang Akuntan Negara meliputi:
a. Evaluasi Kinerja PDAM;
b. Asistensi Penyusunan Corporate Plan;
c. Asistensi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Billing System PDAM;
d. Asistensi Manajemen Aset;
e. Asistensi Key Performance Indikator (KPI);
f. Asistensi Penyusunan Persyaratan Administrasi BLUD;
g. Evaluasi Kinerja BLUD-RSUD;
h. Reviu LK BLUD/BUMD;
i. Bimtek/Asistensi Penerapan GCG BUMD;
j. Sosialisasi dan Asistensi Manajemen Risiko;
k. Audit dengan tujuan tertentu;
l. Asistensi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi BLUD;
m. Evaluasi SPI BUMD; dan
n. Asistensi Penerapan SPI BUMD.
4. Bidang Investigasi meliputi:
a. Audit Investigatif;
b. Audit dalam rangka Perhitungan Kerugian Keuangan Negara;
c. Pemberian Keterangan Ahli;
d. Audit Hambatan Kelancaran Pembangunan;
e. Audit Eskalasi Harga;
f. Evaluasi Fraud Control Plan (FCP);
g. Kajian Peraturan Per-UU-an yang berindikasi penyebab Korupsi.
5. Bidang Program dan Pelaporan serta Pembinaan APIP, antara lain Peningkatan
Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah dan Penerapan Jabatan Fungsional Auditor di
Inspektorat.
6. Bagian Tata Usaha meliputi kegiatan Dukungan Teknis Pengawasan.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi yang telah diamanatkan, Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Utara dipimpin oleh Kepala Perwakilan yang membawahi
Bagian/Kelompok sebagai berikut:
1. Bagian Tata Usaha, dengan tiga Sub Bagian, yaitu :
1) Sub Bagian Keuangan;
2) Sub Bagian Kepegawaian;
3) Sub Bagian Umum;
2. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah
Pusat.
3. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah.
4. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Akuntan Negara.
5. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Investigasi.

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 6
6. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Program dan Pelaporan serta
Pembinaan APIP.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
memiliki tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) sebanyak 130 pegawai pada akhir tahun
2018. Berkut ini disajikan rincian pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
berdasarkan jabatan dan golongan kepangkatan sebagai berikut :
1. Komposisi Pegawai Menurut Jabatan
Tabel 1.1
Komposisi Pegawai Menurut Jabatan
No Jenjang Jabatan Posisi
Per 31 Desember 2018
I. Struktural
1. Eselon II 1
2. Eselon III 1
3. Eselon IV 3
II. Fungsional Tertentu
A. Fungsional Auditor 94
B. Fungsional Tertentu Lainnya 12
C. Fungsional Umum 19
Total Pegawai 130
2. Komposisi Pegawai Menurut Golongan
Tabel 1.2
Komposisi Pegawai Menurut Golongan
No Golongan Posisi
Per 31 Desember 2018
1 Golongan IV 20
2 Golongan III 89
3 Golongan II 21
4 Golongan I -
Total 130

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 7
E. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara tahun
2018 dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan menjelaskan secara ringkas tentang profil
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
Bab II Perencanaan dan
Perjanjian Kinerja
menjelaskan muatan Perjanjian Kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
Tahun 2018
Bab III Akuntabilitas Kinerja menjelaskan capaian kinerja Perwakilan
BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018
dari sudut akuntabilitas kinerja dan
akuntabilitas keuangan.
Bab IV Penutup menjelaskan simpulan umum atas capaian
kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Utara Tahun 2018 dan strategi peningkatan
kinerja di masa datang.

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 8
BAB 2 Perencanaan dan
Perjanjian Kinerja
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN) mewajibkan setiap instansi untuk menyusun Rencana Strategis
(Renstra) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan pengawasan dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) dan bersifat indikatif. Selanjutnya Penyusunan Renstra
berpedoman pada Peraturan Menteri PPN/Bappenas Nomor 5 Tahun 2014.
Rencana strategis mengindikasikan bagaimana suatu organisasi akan dibawa pada
masa mendatang. Renstra yang merupakan perencanaan jangka menengah dan
merupakan bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) harus
menunjukkan perspektif kedepan yang tercermin dari visi yang ditetapkan dan sudah
seharusnya menjadi acuan dalam perencanaan tahunan.
Penyusunan Renstra sejalan dengan perwujudan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP
sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Kepala BPKP Nomor 1 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara menjadi instansi yang
proaktif dan terpercaya dalam membangun good governance dan mewujudkan clean
government.
A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019
Perencanaan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2015-
2019 dalam bentuk dokumen Rencana Strategis (Renstra) mengacu pada Rencana
Strategis BPKP 2015-2019 yang telah digunakan sebagai acuan dalam menyusun
perencanaan tahun 2015-2019. Lebih lanjut Renstra Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Utara untuk tahun 2015 – 2019 dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pernyataan Visi
“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional
di Wilayah Sulawesi Utara”
Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi BPKP ini telah konsisten dengan
visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi pembangunan nasional.
Sebagai gambaran yang diimpikan tahun 2019 atau setelahnya, visi BPKP
diharapkan menjadi acuan bagi setiap pegawai BPKP di semua tingkatan untuk
melaksanakan tugasnya. Terdapat beberapa kata kunci yang perlu diberi makna
secara khusus agar dapat membangun persepsi yang sama di antara insan pegawai
di lingkungan BPKP.
1) Auditor Internal Pemerintah RI

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 9
Terdapat dua kata kunci dalam frase auditor internal pemerintah RI yaitu audit
intern dan auditor pemerintah RI.
i) Audit Intern
Audit atau pengawasan intern yang diadopsi oleh BPKP mengacu pada definisi
Institute of Internal Auditor (IIA) tentang internal auditing yaitu “an independent,
objective assurance and consulting activity designed to add value and improve
an organization’s operations. It helps an organization accomplish its objectives
by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the
effectiveness of risk management, control, and governance processes”.
Sesuai definisi tersebut, dua sifat aktifitas peran BPKP dalam melaksanakan
pengawasan intern yaitu sebagai pemberi jasa assurance dan pemberi jasa
consultancy. Melihat pendekatannya, pengawasan intern dimaksud menuntut
jasa assurance dan consultancy yang diperoleh dengan pendekatan yang
sistematis dan metodologis untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas
pengelolaan risiko, pengendalian dan proses governance. Lebih spesifik lagi,
untuk program atau kebijakan pembangunan nasional, pengawasan intern
BPKP menuntut penerapan pendekatan evaluasi (riset sosial) untuk
menghasilkan rekomendasi perbaikan atas ketiga hal tersebut.
ii) Auditor Pemerintah RI
Auditor pemerintah RI mengacu kepada posisi BPKP sebagai aparat
pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada
Presiden sebagai pemegang kekuasaan Pemerintah RI dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai Auditor Pemerintah RI, BPKP
merupakan mata dan telinga Presiden yang difungsikan untuk melihat dan
mendengar secara langsung fakta lapangan dan memberikan respon berupa
informasi assurance melalui suatu sistem pengawasan, dalam hal ini sistem
informasi akuntabilitas.
Menteri atau Kepala Lembaga atau Kepala Daerah atau pada tataran tertentu,
Direktur Utama BUMN, adalah pembantu Presiden atau delegatee kekuasaan
Presiden. Demi kepentingan Presiden, BPKP juga berfungsi sebagai mitra
strategis KLPK dalam hal pemberian jasa consultancy. Jika informasi assurance
di atas menunjukkan adanya risiko terhadap pencapaian tujuan program
pemerintah, maka BPKP berfungsi memberikan rekomendasi perbaikan untuk
memitigasi risiko, dan memastikan tujuan program pemerintah, dalam hal ini
sasaran pembangunan nasional, dapat tercapai.
Dalam posisi sebagai Auditor Presiden, BPKP mengemban amanah dan
tanggung jawab yang besar karena dituntut mampu mendeteksi berbagai
potensi ataupun simtom-simtom kelemahan maupun penyimpangan di bidang
keuangan negara. Dalam konteks tersebut, BPKP harus konsekuen untuk
meyakini bahwa alasan keberadaannya terutama bukan hanya untuk
melaksanakan fungsi atestasi terhadap asersi manajemen, tetapi juga
menekankan upaya perbaikan manajemen risiko, sistem pengendalian dan
proses governance.
Visi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara sebagai Auditor Internal
Pemerintah RI merupakan visi yang strategis dalam rangka meningkatkan

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 10
prinsip independensi, baik in fact maupun in appearance terhadap semua
instansi di bawah Presiden, yaitu kementerian, lembaga dan pemerintah daerah
dan korporasi. Dengan demikian, informasi yang dihasilkan dari
proses/kegiatan pengawasan oleh BPKP diharapkan bersifat obyektif, tidak bias
dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak lain yang menciderai penegakan prinsip
independensi.
2) Auditor Berkelas Dunia
Terdapat tiga aspek yang menunjukkan kualitas BPKP sebagai auditor internal
berkelas dunia yaitu aspek SDM, aspek organisasi dan aspek produk.
i) Profesionalisme Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) BPKP wajib menerapkan due professional care
dalam setiap pelaksanaan penugasan pengawasan dan wajib memenuhi
persyaratan minimal. Kedua persyaratan tersebut biasanya ditetapkan dalam
standar pengawasan yang berlaku bagi BPKP sebagai organisasi profesi.
SDM BPKP yang memiliki kompetensi minimal dalam bidang pengawasan,
diarahkan menjadi personel yang lebih memiliki kompetensi sesuai tujuan dan
sasaran strategis BPKP. Kompetensi yang memungkinkan kemahiran
profesional dalam pelaksanaan pengawasan intern, berdasarkan standard
operating procedure (SOP) yang berlaku dan memperhatikan standar audit dari
AAIPI atau IIA, dengan quality assurance berjenjang untuk memastikan kualitas
proses pelaksanaan pengawasan. Pemilihan obyek pengawasan dilakukan
sejak perencanaan stratejik sampai dengan perencanaan tahunan dengan
memperhatikan risiko (risk based planning). Demikian juga, pelaksanaan
pengawasannya tetap memperhatikan risiko pengawasan (audit risk) untuk
melindungi timbulnya gugatan pihak ketiga.
ii) Kewenangan dan Kapabilitas Organisasi
Kewenangan BPKP dalam pengawasan program lintas di kementerian,
lembaga dan pemerintah daerah diwujudkan dalam pemberian kualitas yang
independen dan obyektif atas pengendalian intern yang diterapkan dalam
sertifikasi profesi pengawasan. Setiap auditor BPKP memiliki keahlian dan
kapasitas yang memadai dalam melakukan koordinasi dan kerjasama tim,
paham atas budaya organisasi serta sistem dan proses yang berlaku di BPKP.
Di samping itu, BPKP selalu mengusahakan peningkatan kompetensi dalam
berbagai bidang terkait sehingga meningkatkan kemampuan dalam
mengidentifikasi masalah dan solusinya serta memahami perubahan peraturan
terkait dan standar baru di bidang pengawasan.
Pengelolaan sumber daya manusia BPKP telah direncanakan untuk memenuhi
kebutuhan pengawasan dalam mencapai pengelolaan risiko, proses
governance yang efektif dan efisien serta tercapainya tujuan dan sasaran.
Laporan yang disampaikan kepada Menteri, Kepala Lembaga atau Kepala
Daerah yang bertanggung jawab langsung terhadap keberhasilan program,
diarahkan agar dapat memenuhi harapan Presiden sebagai Kepala
Pemerintahan RI terkait dengan kebijakan stratejik yang perlu diperbaiki dari
pelaksanaan program pembangunan nasional. Pelaksanaan peran
pengawasan intern tersebut telah dinyatakan dalam audit charter yang telah

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 11
mendefinisikan kewenangan, ruang lingkup dan tanggung jawab BPKP.
Pelaksanaan peran tersebut telah disetujui Presiden sebagaimana tertuang
dalam berbagai peraturan yang mendukung peran BPKP serta menjadi
landasan dan pedoman pelaksanaan peran pengawasan intern.
Untuk meningkatkan dan memperbaiki proses pengawasan selalu dilakukan
reviu dan melakukan pembelajaran dari proses pengawasan yang berlangsung
di negara-negara lain (best practices benchmarking) melalui studi literatur
maupun studi ke organisasi internal audit negara yang bersangkutan. Dengan
perbaikan yang terus-menerus tersebut, diharapkan BPKP dapat menjadi
pembina yang lebih kompeten bagi aparat pengawasan pemerintah lainnya.
Kapabilitas pengelolaan organisasi dan profesional pengawasan BPKP
diarahkan pada kerangka penilaian Internal Audit Capability Model dengan
target minimal kapabilitas pada level 3 pada tahun 2019, dengan karakteristik
sebagai berikut:
(1) Peran dan jasa pengawasan BPKP saat ini berupa jasa assurance dan
consulting diarahkan menuju kepada peran sebagai penggerak perubahan
(Service and Role of Internal Audit Element).
(2) Pengelolaan SDM BPKP diarahkan untuk membangun pegawai yang
profesional, meningkatkan koordinasi serta meningkatkan kompetensi dan
kerjasama tim (People Management Element).
(3) Pengawasan intern BPKP dalam rencana strategi pengawasan berfokus
pada kebutuhan shareholder dan stakeholder dengan memperhatikan fokus
prioritas dan risiko. Memperbaiki metodologi pengawasan berdasarkan
perbaikan proses internal maupun praktek-praktek terbaik pengawasan
(Professional Practices Element).
(4) Mengembangkan manajemen kinerja pengawasan baik organisasi maupun
individu, melalui aplikasi SIM-HP dan IPMS untuk kepentingan manajemen
hasil pengawasan maupun untuk manajemen sumber daya pengawasan
(Performance Management and Accountability Element).
(5) Sinergitas dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya dalam
melakukan pengawasan lintas sektor dan menjadi mitra pemerintah dalam
tindak lanjut perbaikan manajemen hasil pemeriksaan BPK RI. Sementara
itu, hasil pengawasan BPKP berupa rekomendasi kepada Presiden dan
pimpinan KLPK dalam rangka mewujudkan hubungan yang harmonis dan
efektif dengan mitra kerja (Organizational Relationship and Culture
Element).
(6) Dalam kedudukannya sebagai auditor Presiden, BPKP melakukan
pengawasan secara independen dengan kewenangan dan kekuasaan
mandiri walaupun sebatas kegiatan lintas sektoral. BPKP aktif untuk
melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan pengendalian intern
dalam memitigasi risiko, meningkatkan kepatuhan dan mendorong
tercapainya tujuan organisasi (Governance Structure Element).
Pengembangan kapabilitas dan kapasitas pengawasan intern BPKP senantiasa
dilakukan dengan penerapan sistem pengendalian intern pemerintah, untuk
memberi keyakinan bahwa tujuan BPKP dapat tercapai. Penerapan sistem
pengendalian intern diarahkan pada penyelenggaraan yang efektif dengan

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 12
kerangka penilaian kematangan implementasi SPIP. Maturitas
penyelenggaraan SPIP ditargetkan berada padal level 3, dengan karakteristik
bahwa BPKP telah menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian untuk
semua kegiatan pokok BPKP, sebagai media pengendalian (control design).
Kebijakan dan prosedur atas kegiatan pengelolaan keuangan dan atas
beberapa kegiatan operasional telah mulai dilaksanakan dan didokumentasikan
secara konsisten.
iii) Leverage Rekomendasi Hasil Pengawasan
Dari sudut perannya, hasil pengawasan internal BPKP dapat berupa informasi
assurance dan/atau consultancy. Informasi assurance memberikan jaminan
kepada Presiden dan pembantunya bahwa tata kelola pemerintahan atas
seluruh program prioritas pembangunan telah dijalankan sesuai dengan
standar, aturan, kebijakan atau instrumen operasional manajemen risiko dan
governance lainnya. Informasi consultancy berwujud rekomendasi tentang
perbaikan manajemen risiko, aktivitas pengendalian dan proses
governance dalam penyelenggaraan pemerintahan dan program
pembangunan. Kualitas informasi assurance dan rekomendasi strategis
tersebut harus sedemikian rupa sehingga mempunyai daya ungkit (leverage)
yang cukup signifikan dalam meningkatkan kinerja pemerintahan dan program
pembangunan.
3) Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional
Terdapat dua ruang lingkup utama terkait dengan akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan. Pertama, terkait dengan fungsi manajemen lingkup
pengawasan intern yang meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
pelaporan dan pertanggungjawaban. Kedua, terkait dengan lingkup APBN,
pengawasan intern akan meliputi fungsi penerimaan, program prioritas nasional
dan kebijakan fiskal. Pengawasan BPKP dilakukan untuk merespon permasalahan
yang mengemuka pada pembangunan nasional yang menjadi perhatian Presiden
atau masyarakat luas. Uraian lebih rinci dapat dilihat di tujuan dan sasaran
strategis.
Visi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara sebagai penjabaran Visi BPKP yaitu
“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional” sejalan dengan Visi
Pembangunan Nasional Tahun 2015 − 2019. Hal tersebut dapat dibuktikan dari
adanya persinggungan antara peran BPKP dengan beberapa agenda prioritas
Pembangunan Nasional (NAWACITA) antara lain agenda kedua yang isinya adalah
membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. Dalam lingkup yang lebih spesifik,
mempertimbangkan perubahan yang dinamis serta tugas dan fungsi yang
dilaksanakannya, BPKP mengambil peran penting yang mengerucut sebagai Auditor
Internal Pemerintah RI yang selalu hadir dalam membangun tata kelola pemerintahan
yang bersih, efektif dan terpercaya.
2. Pernyataan Misi
Misi BPKP merupakan pengejawantahan tugas dan fungsi yang diamanatkan dalam
peraturan perundang-undangan, yaitu sebagai pelaksana fungsi pengawasan intern

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 13
sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014,
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014, serta Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2008. Wilayah tugas dan kewenangan BPKP juga dinyatakan dalam Undang
Undang Nomor 30 Tahun 2002 dan Undang Undang Nomor 20 Tahun 1997.
Rumusan misi BPKP adalah:
1) Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola
Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Sulawesi Utara
Misi pertama BPKP yaitu “Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna
Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di
Wilayah Sulawesi Utara”. Misi ini mengandung dua hal yaitu tugas dan fungsi
BPKP serta manfaat BPKP. Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern
terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan” dan
manfaatnya yaitu “mendukung tata kelola pemerintahan dan korporasi yang
bersih dan efektif”.
2) Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif
di Wilayah Sulawesi Utara
Misi kedua Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara yaitu “Membina
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di Wilayah
Sulawesi Utara”. Misi dua ini terkait erat dengan Misi Satu. Untuk menjamin
pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah dalam rangka mencapai
tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dan pembangunan,
dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat memberi keyakinan
memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan pelaporan
keuangan yang handal, penanganan aset yang aman dan taat terhadap peraturan
perundang-undangan. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008, sistem yang dimaksud
adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan mandat untuk
melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP.
3) Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional
dan Kompeten di Wilayah Sulawesi Utara
Misi ketiga BPKP yaitu “Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di wilayah Sulawesi Utara”. Misi ini
juga terkait dengan Misi Dua dan Misi Satu. Salah satu unsur penting SPIP, yaitu
Lingkungan Pengendalian, mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah
untuk membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan
perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di
lingkungan organisasinya. Upaya pembentukan budaya kendali ini antara lain
diselenggarakan melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah
(APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan
intern diperlukan kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya.

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 14
3. Tujuan Strategis
Dalam menyelenggarakan misinya, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
menetapkan tiga tujuan, yaitu kondisi yang ingin dicapai oleh BPKP pada tahun 2019
yaitu:
1) Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Nasional yang Bersih dan Efektif;
2) Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah; dan
3) Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan
Kompeten.
4. Indikator Kinerja Utama
1) Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara/Koorporasi
Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi
merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh BPKP pada tahun 2019
yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil (outcome) dari
program teknis BPKP yaitu pengawasan intern akuntabilitas pengelolaan
keuangan negara dan pembangunan nasional. Sasaran strategis ini menjadi
indikator untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan “Peningkatan Kualitas
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih
dan Efektif”.
Indikator Kinerja Outcome keberhasilan Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas
Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Koorporasi, adalah:
a. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan
program nasional;
b. Rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern
pengelolaan korporasi.
2) Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian merupakan sasaran
program yang dimaksudkan untuk mengoptimalkan peran pengawasan BPKP
dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai melalui audit investigatif.
Untuk mengukur keberhasilan sasaran program meningkatnya efektivitas hasil
pengawasan keinvestigasian, indikator kinerja yang digunakan adalah:
a. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan;
b. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH;
c. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K;
d. Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K;
e. Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K.

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 15
3) Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam
pencegahan korupsi.
Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan
korupsi merupakan sasaran program yang dimaksudkan untuk mengindentifikasi
risiko kecurangan/korupsi atas pengelolaan keuangan daerah dengan indikator
kinerja berupa Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP.
Implementasi Fraud Control Plan (FCP) dalam rangka pencegahan korupsi
dilakukan penugasan penilaian risiko kecurangan dalam pengelolaan proyek
strategis nasional, evaluasi atas aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi di
bidang perizinan dan penanaman modal. Selain itu juga dilakukan penilaian risiko
kecurangan dalam pengelolaan keuangan daerah
4) Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi merupakan
sasaran program yang dimaksudkan untuk terbentuknya komunitas masyarakat
anti korupsi melalui pengembangan sistem pengaduan (whistle blowing) dan
pengembangan budaya organisasi anti korupsi.
Untuk mewujudkan sasaran tersebut digunakan, indikator kinerja yang digunakan
berupa Persentase K/L/P/K anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK)
yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat, dengan realisasi
jenis penugasan Masyarakat Pembelajaran Anti Korupsi (MPAK).
5) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi
Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi
merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh Pemerintah
Daerah/Korporasi pada tahun 2019 yang mencerminkan pengaruh yang
ditimbulkan oleh adanya hasil (outcome) dari berbagai kegiatan pembinaan SPIP
terhadap Pemerintah Daerah/Korporasi bahkan program prioritas nasional.
Sasaran strategis ini menjadi indikator untuk menilai keberhasilan pencapaian
tujuan “Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah”.
Indikator Kinerja Outcome keberhasilan Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP
Pemerintah Daerah/Korporasi, adalah:
a. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3);
b. BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina;
c. BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina.
6) Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah.
Sasaran Strategis Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah
Daerah merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh APIP
Pemerintah Daerah pada tahun 2019 yang mencerminkan pengaruh yang
ditimbulkan oleh adanya hasil (outcome) dari berbagai kegiatan pembinaan APIP.
Sasaran strategis ini sekaligus menjadi indikator untuk menilai keberhasilan
pencapaian tujuan “Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah
yang Profesional dan Kompeten”.

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 16
Indikator Kinerja Outcome keberhasilan Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan
Intern Pemerintah Daerah, adalah:
a. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
b. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)
c. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)
5. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan ditetapkan untuk mewujudkan realisasi tujuan dan rencana
strategis. Program/kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP dalam rangka
mendukung pencapaian sasaran strategis BPKP dan anggaran pendukung
program/kegiatan tahun 2018, secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1.
Program/Kegiatan dan Anggaran Tahun 2018
Program/Kegiatan Anggaran
Program 01 : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP
21.437.367.000,00
Kegiatan:
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis BPKP
20.267.483.000,00
Fasilitas Dukungan Manajemen BPKP 933.119.000,00
Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana BPKP
132.065.000,00
Program 06 : Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
4.476.664.000,00
Kegiatan:
Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
4.476.664.000,00
TOTAL 25.914.031.000,00
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
Perjanjian Kinerja disusun sebagai media untuk membentuk komitmen pelaksanaan
rencana strategis yang telah ditetapkan. Sebagai dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan
dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama
organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen
dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari
setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome dan
output. Perjanjian kinerja dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 17
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Perwakilan Tahun 2018
No Indikator Kinerja Satuan Target
1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
Outcome:
1.1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
% 60,00
1.2 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
% 54,00
1.3 Presentase BLUD yang tatakelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang evaluasi
% 54,00
2. Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
Outcome:
2.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% 50,00
2.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 72,00
2.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 65,00
2.4 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75,00
2.5 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75,00
3. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi dalam Pencegahan Korupsi
Outcome:
3.1 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% 52,00
4. Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat Terhadap Korupsi
4.1
Persentase K/L/P/K anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
% 65,00
5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi
5.1 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3) % 100,00
5.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
% 66,00
5.3 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)
% 34,00
6. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
6.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
% 100,00
6.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2 Plus dan Level 3)
% 46,00
6.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
% 54,00
Output :
1. Tersedianya informasi hasil pengawasan 260 PSN di perwakilan
1.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP Perwakilan
Laporan 66
2. Tersedianya informasi hasil pengawasan siskeudes di perwakilan

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 18
No Indikator Kinerja Satuan Target
2.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Siskeudes BPKP Perwakilan
Laporan 15
3. Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA di seluruh perwakilan
3.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan SIMDA BPKP Perwakilan
Laporan 3
4. Tersedianya informasi hasil pengawasan 10 prioritas nasional
4.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan
Laporan 74
5. Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP perwakilan
5.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan
Laporan 23
6. Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP perwakilan
6.1 Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
Laporan 36
DUKUNGAN PENGAWASAN
1. Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama
Outcome :
1.1 Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10)
Skala 8
Output :
2. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
2.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Laporan 16
3. Termanfaatkannya Aset secara optimal
3.1 Terlaksananya rehabilitasi rumah negara perwakilan BPKP
m2 35
3.2 Tersedianya alat pengolahan data BPKP Unit 20

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 19
BAB 3 Akuntabilitas Kinerja
F. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pengukuran capaian kinerja Tahun 2018 merupakan bagian dari penyelenggaraan
akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara. Pengukuran
kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi dengan target kinerja yang
diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja tahun 2018.
Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase pencapaian target indikator
kinerja terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Semakin tinggi realisasi, capaian kinerjanya semakin baik
Capaian = Realisasi
x 100% Target
2. Semakin tinggi realisasi, capaian kinerjanya semakin buruk
Capaian = 2 x Target - Realisasi
x 100% Target
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap indikator
kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung keberhasilan dan kendala yang
menghambat pencapaian target kinerja dicermati dan dipelajari guna perbaikan
pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.
Capaian atas indikator kinerja utama (IKU) yang menunjukkan capaian tujuan dan
sasaran program secara ringkas disajikan pada Tabel 3.1
Tabel 3.1
Capaian IKU Sasaran Program Tahun 2018
No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI %
CAPAIAN
Sasaran Program 1 : Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional Dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
1.1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
% 60,00 31.93 53,22
1.2 Persentase BUMN/ anak perusahaan dengan skor GCG baik
1.3 Persentase BUMN/ anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik)
1.4 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
% 54,00 18,00 33,33
1.5 Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
% 54,00 50,00 92,59

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 20
No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI %
CAPAIAN
Sasaran Program 2 : Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
2.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% 50,00 55,00 110,00
2.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 72,00 100,00 138,89
2.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 65,00 100,00 153,85
2.4 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75,00 0,00 0,00
2.5 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75,00 0,00 0,00
Sasaran Program 3: Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
3.1 Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
Sasaran Program 4: Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah Dan Korporasi Dalam Pencegahan Korupsi
4.1 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% 52,00 100,00 192,31
Sasaran Program 5: Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K Dan Masyarakat Terhadap Korupsi
5.1 Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
% 65,00 100,00 153,85
Sasaran Program 6: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda
6.1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3
% 100,00 100,00 100,00
6.2 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 2
6.3 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas Level 3
% 66,00 66,00 100,00
6.4 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas Level 2
% 34,00 13,00 38,24
Sasaran Program 7: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
7.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
% 100,00 0,00 0,00
7.2 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 2
7.3 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas Level 3
% 46,00 46,00 100,00
7.4 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas Level 2
% 54,00 27,00 50,00

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 21
No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI %
CAPAIAN
Sasaran Program Dukungan Pengawasan : Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama
8.1 Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10)
Skala 8 8 100,00
Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran program berserta realisasi
anggarannya sebagaimana disajikan dalam Lampiran 1.
1. ANALISIS CAPAIAN KINERJA PROGRAM
Analisis terhadap sasaran program dan masing-masing indikator kinerja program
yang disajikan dalam Perjanjian Kinerja tahun 2018 Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Utara sebagai berikut:
Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan
Negara/korporasi merupakan sasaran program yang dimaksudkan untuk
mengoptimalkan peran pengawasan BPKP dalam rangka memberikan keyakinan
yang memadai melalui informasi assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan
efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah
dan sasaran pembangunan nasional di samping consultancy sebagai pengungkit
bagi peningkatan tata kelola, manajemen risiko, dan proses pengendalian intern.
BPKP berperan aktif dalam memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan
terjadinya penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, dan
kurang memadainya kualitas proses tata kelola penyelenggaraan pemerintahan dan
risiko tidak tercapainya Sasaran Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2015-2019.
Capaian sasaran program ini diukur melalui 3 (tiga) IKU yang terkait langsung
dengan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan program
prioritas nasional dengan ringkasan target, realisasi dan capaian sebagaimana
disajikan pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian IKU
Sasaran Program perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
No. IKU Satuan Target Realisasi Capaian (%)
1.1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
% 60 31.93 53,22
1.2 Persentase BUMN/ anak perusahaan dengan skor GCG baik
Sasaran Program Pengawasan 1:
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara/ Korporasi

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 22
No. IKU Satuan Target Realisasi Capaian (%)
1.3 Persentase BUMN/ anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik)
1.4 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
% 54 18 33,33
1.5 Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
% 54 50 92,59
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa dari 3 (tiga) IKU yang mendukung capaian sasaran
program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara/Korporasi”, tidak terdapat IKU yang memiliki capaian 100% atau
lebih.
Uraian masing-masing IKU sasaran program “Perbaikan Pengelolaan Program
Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi” ini sebagai berikut:
1.1.
Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
IKU “Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan” menggambarkan
bahwa pencapaian tujuan pelaksanaan pengawasaan, mengukur sampai sejauh
mana rekomendasi yang merupakan hasil pengawasan telah dilaksanaan oleh pihak
auditan.
Kinerja indikator tersebut diukur dengan rumus :
Realisasi IKU Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
=
TL Rekomendasi 2018 X 100%
Rekomendasi 2018
Realisasi IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan” tahun 2018
adalah sebesar 31.93% atau tercapai 53,22% dari target sebesar 60,00%, dengan
perhitungan sebanyak 53 rekomendasi telah ditindaklanjuti dari 166 rekomendasi
yang disampaikan pada tahun 2018.
Penyebab tidak tercapainya target tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan
adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya komitmen auditan/ reviuan untuk menindaklanjuti rekomendasi hasil
pengawasan;
2. Dokumen tidak lanjut atas rekomendasi hasil pengawasan tidak segera
diserahkan ke Kantor Perwakilan BPKP Prov Sulawesi Utara.
Rekomendasi yang telah ditindaklanjuti antara lain:
1. Rekomendasi secara adiministratif, antara lain:
a. Teguran secara tertulis dari kepala satuan kerja kepada unsur-unsur
pengelola program yang lalai atau belum melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sesuai petunjuk pelaksanan program;

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 23
b. Koordinasi secara tertulis dari kepala satuan kerja provinsi kepada instansi
pemerintah/ pelaksana program pusat;
c. Penyusunan administrasi pertanggungjawaban keuangan/
pertanggungjawaban program.
2. Penyetoran ke Kas Negara untuk kelebihan pembayaran kepada pihak-pihak
yang menerima pembayaran yang tidak sesuai dengan haknya.
Realisasi IKU tahun 2018 sebesar 31.93% lebih rendah 11.07% dibandingkan
dengan realisasi tahun 2017 sebesar 43%. Demikian pula dengan capaian IKU tahun
2018 sebesar 53,22% lebih rendah 24,96% dibandingkan dengan capaian tahun
2017 sebesar 78,18%. Kondisi ini disebabkan obyek pengawasan tidak segera
menindaklanjuti rekomendasi maupun tidak segera menyerahkan dokumen tindak
lanjut hasil rekomendasi.
Jika dibandingkan dengan target kinerja pada Tahun 2019 sebesar 70%, maka
realisasi IKU tahun 2018 mencapai 45.61%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja
tahun 2018 masih perlu ditingkatkan untuk mencapai target Renstra pada akhir tahun
2019.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019 antara lain:
1. Melaksanakan monitoring tindak lanjut atas rekomendasi pengawasan tiap
triwulan/ semester;
2. Melakukan prosedur pengecekan Saldo TPB sebelum memulai penugasan
untuk pihak auditan/ reviuan yang akan menjadi obyek pengawasan dan
menyampaikannya jika masih memiliki saldo TPB;
3. Melakukan komunikasi dan koordinasi secara aktif dengan stakeholders baik
secara lisan maupun tertulis terkait tindak lanjut hasil pengawasan Perwakilan
BPKP Provinsi Sulut;
4. Mengikuti forum/pertemuan rekonsiliasi tindak lanjut hasil pengawasan BPKP
yang diselenggarakan oleh beberapa Kementerian/Lembaga.
Perkembangan target, realisasi dan capaian IKU sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra tahun 2019 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara disajikan
pada Gambar 3.1

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 24
Gambar 3.1
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
1.4
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD
yang dievaluasi
IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang
dievaluasi” merupakan capaian kinerja dari BUMD dalam melaksanakan pelayanan
kepada masyarakat, khususnya dalam pelayanan jasa air minum dan pelayanan
pengelolaan pasar (khusus di Sulut) yang pengukuran tersebut meliputi empat aspek
yaitu aspek keuangan, pelayanan, operasional, serta administrasi dan sumber daya
manusia.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus :
Realisasi IKU Persentase BUMD
yang kinerjanya minimal berpredikat
baik dari BUMD yang dievaluasi
=
BUMD yg kinerjanya
minimal baik/sehat 2018 X 100%
BUMD yang dievaluasi
2018
Realisasi IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari
BUMD yang dievaluasi” tahun 2018 adalah sebesar 18,00% atau tercapai 33,33%
dari target sebesar 54%, dengan perhitungan 2 (dua) BUMD yang kinerjanya minimal
berpredikat baik/sehat tahun 2018 dari 11 (sebelas) BUMD yang dievaluasi tahun
2018.
Daftar predikat kinerja PDAM dan PD Pasar selengkapnya, sebagai berikut:
No. Nama PDAM SKOR TINGKAT
KESEHATAN KETERANGAN
1 PDAM Duasudara Bitung 2,96 SEHAT Metode Pengukuran Kinerja Berdasarkan Keputusan Ketua BPPSPAM Nomor:002/KPTS/K-6/IV/2010 tentang Penilaian Kinerja Pelayanan Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum
2 PDAM Kabupaten Minahasa Utara 2,87 SEHAT
3 PDAM Kota Tomohon 2,62 KURANG SEHAT
4 PDAM Kabupaten Bolaang Mongondow 2,60
KURANG SEHAT
5 PDAM Kabupaten Minahasa Tenggara 2,33
KURANG SEHAT
2017 2018 2019
Target 55.00 60.00 100.00
Realisasi 43.00 31.93 0.00
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
Perbandingan Realisasi Kinerja
Target Realisasi
2017 2018
CapaianKinerja
78.18 53.21
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
Perbandingan Capaian Kinerja
Capaian Kinerja

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 25
No. Nama PDAM SKOR TINGKAT
KESEHATAN KETERANGAN
6 PDAM Kabupaten Kepulauan Sangihe 2,31
KURANG SEHAT
7 PDAM Kabupaten Kepulauan Sitaro 1,91 SAKIT
8 PDAM Kabupaten Kepulauan Talaud 1,82 SAKIT
9 PDAM Kabupaten Minahasa 1,75 SAKIT
10 PDAM Kabupaten Minahasa Selatan 1,42 SAKIT
11 PD Pasar Kota Manado 45,12 TIDAK BAIK Metode Pengukuran Kinerja berdasarkan Keputusan Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara PED-10/D4/05/2017 tanggal 26 Desember 2017 tentang Pedoman Teknis Evaluasi Kinerja BUMD Pengelola Pasar
Dari hasil evaluasi tahun 2018 diidentifikasi lima permasalahan kinerja yang paling
signifikan pada PDAM sebagaimana disajikan pada Tabel 3.3
Tabel 3.3
Permasalahan kinerja PDAM
No. Permasalahan Jumlah PDAM
1. Cakupan pelayanan yang masih berada di bawah target akses air nasional 100%.
10
2. Tingkat kehilangan air (non revenue water) yang melewati ambang batas 20%.
10
3. Rendahnya volume produksi riil air dibandingkan dengan kapasitas produksi terpasang (di bawah 70%).
9
4. Pemenuhan aspek 3K Air (Kualitas, Kuantitas, dan Kontinuitas Air).
10
5. Pengelolaan aset yang dikelola PDAM yang berasal dari Pemerintah Pusat namun belum ditetapkan status kepemilikannya.
10
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 18% meningkat 9,00%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 9%. Namun demikian, capaian
IKU tahun 2018 menurun 11,67% dibandingkan dengan capaian tahun 2017 sebesar
45% yang disebabkan adanya perbedaan target tahun 2017 sebesar 20% menjadi
sebesar 54% pada tahun 2018.
Sedangkan faktor pendukung meningkatnya realisasi adalah meningkatnya
komitmen dari PDAM dalam meningkatkan indikator kinerja aspek keuangan,
pelayanan, operasional dan sumber daya manusia dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan target kinerja Tahun 2019 sebesar 56%, maka realisasi
IKU tahun 2018 mencapai 32,14%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018
perlu ditingkatkan, terutama dengan mendorong PDAM dan BUMD lainnya yang
dibina untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang menyebabkan rendahnya
kinerja perusahaan, serta merancang dan mengimplementasikan langkah-langkah
strategis yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan
secara bertahap.

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 26
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019 antara lain:
1. Mengambil langkah strategis dengan berkoordinasi ke Pemerintah Daerah dan
BUMD untuk meningkatkan kualitas pengendalian intern dengan penguatan
SPIP;
2. Mengambil langkah-langkah strategis dalam membantu PDAM dan BUMD
lainnya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat;
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2019 disajikan
pada Gambar 3.2
Gambar 3.2
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang
dievaluasi
1.5.
Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang
dievaluasi
IKU “Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang
dievaluasi” merupakan tingkat capaian kinerja pengelolaan RSUD sebagai
BLUD, yang mencakup penilaian kinerja keuangan dan pelayanan kesehatan,
pemenuhan Standar Pelayanan Minimal kesehatan, serta penyusunan dan
pelaksanaan RBA.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
=
BLUD yang tata kelolanya minimal cukup
baik 2018 X 100%
BLUD yang dievaluasi 2018
Realisasi IKU “Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD
yang dievaluasi” tahun 2018 adalah sebesar 50% atau tercapai 92,59% dari target
sebesar 54%, dengan perhitungan sebanyak 1 (satu) BLUD yang tata kelolanya
minimal cukup baik tahun 2018 dari 2 (dua) BLUD yang dievaluasi tahun 2018,
sebagai berikut:
2017 2018 2019
Target 20.00 54.00 56.00
Realisasi 9.00 18.00 0.00
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
Perbandingan Realisasi Kinerja
Target Realisasi
2017 2018
CapaianKinerja
45.00 33.33
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
Perbandingan Capaian Kinerja
Capaian Kinerja

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 27
Tabel 3.4
Tingkat Kinerja BLUD Tahun 2018
No. Permasalahan Skor Tingkat Kinerja
Keterangan
1. RSUD Liun Kendage Kabupaten Kepulauan Sangihe
75,35 Baik Metode Pengukuran Kinerja berdasarkan Keputusan Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara PED-6/D4/05/2018 tanggal 28 Juni 2018 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja RSD-BLUD
2. RSUD Bitung 58,61 Buruk
Dari hasil evaluasi tahun 2018 diidentifikasi empat permasalahan kinerja yang paling
signifikan pada BLUD sebagaimana disajikan pada Tabel 3.5
Tabel 3.5
Permasalahan kinerja BLUD
No. Permasalahan Jumlah BLUD
1. Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) belum diimplementasikan sesuai ketentuan.
1
2. Belum tersedianya perangkat dan peraturan-peraturan pendukung dalam implementasi PPK-BLUD sesuai ketentuan.
2
3. Evaluasi atas pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) kesehatan belum dilakukan secara berkala
2
4. Penyusunan dan pelaksanaan kegiatan BLUD RSUD belum berdasarkan Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
1
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 50% meningkat sebesar 50%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017. Demikian pula dengan capaian IKU tahun
2018 meningkat 92,59% dibandingkan dengan capaian tahun 2017.
Jika dibandingkan dengan target kinerja Tahun 2019 sebesar 62%, maka realisasi
IKU tahun 2018 mencapai 80,65%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018
perlu ditingkatkan, utamanya dalam mengantisipasi peningkatan jumlah RSUD yang
akan menerapkan PPK-BLUD.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019, antara lain:
1. Berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah maupun SKPD terkait dalam
rangka mempercepat proses implementasi PPK-BLUD, penetapan tarif
pelayanan, dan penyusunan perangkat pendukung implementasi PPK-BLUD.
2. Memperkuat Sistem Pengendalian Intern, perencanaan kinerja dan keuangan,
serta akuntabilitas kinerja pelayanan RSUD melalui kegiatan assurance dan
consulting.
3. Mendorong peningkatan kualitas Sistem Pengendalian Intern BLUD melalui
pembentukan Dewan Pengawas dan Satuan Pengawas Intern (SPI).

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 28
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2019 disajikan
pada Gambar 3.3
Gambar 3.3
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang
dievaluasi
Sasaran program Meningkatnya Efektifitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian merupakan sasaran program yang dimaksudkan dalam rangka mengoptimalkan peran pengawasan BPKP dalam rangka memberikan kegiatan yang memadahi melalui kegiatan investigasi. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran program tersebut yakni audit atas permintaan Aparat Penegak Hukum (APH) berupa pelaksanaan audit investigasi, audit atas perhitungan kerugian keuangan Negara/daerah, audit atas permintaan K/L/P/K berupa audit untuk tujuan tertentu yakni audit klaim, audit penyesuaian harga.
Capaian sasaran program diukur melalui 5 (lima) IKU dengan ringkasan target,
realisasi dan capaian sebagaimana disajikan pada Tabel 3.6
Tabel 3.6
Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian
IKU Sasaran Program Pengawasan 2
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
1.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% 50 55 110
1.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 72 100 138,89
Sasaran Program Pengawasan 2: Meningkatnya Efektifitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
2017 2018 2019
Target 54.00 54.00 62.00
Realisasi 0.00 50.00 0.00
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
Perbandingan Realisasi Kinerja
Target Realisasi
2017 2018
CapaianKinerja
0.00 92.59
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
Perbandingan Capaian Kinerja
Capaian Kinerja

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 29
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
1.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 65 100 153,85
1.4 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75 0 0
1.5 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75 0 0
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa dari 5 (lima) IKU yang mendukung capaian sasaran
program “Meningkatnya Efektifitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian”, hanya 3
(tiga) IKU yang memiliki capaian 100% atau lebih.
Uraian masing-masing IKU sasaran program “Meningkatnya Efektifitas Hasil
Pengawasan Keinvestigasian” ini sebagai berikut:
2.1.
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan” merupakan sasaran program yang dimaksudkan untuk menilai
efektifitas hasil pengawasan yang dilakukan oleh BPKP melalui pemberian keterang
ahli di depan pengadilan maupun di depan penyidik dibandingkan dengan jumlah
LHAI dan LHPKKN yang telah diterbitkan.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan” tahun 2018 adalah sebesar 55% atau tercapai 110% dari target
sebesar 50%. Realisasi tersebut diperoleh dari pelaksanaan 11 kali Pemberian
Keterangan Ahli (PKA) di sidang Pengadilan pada tahun 2018 dibandingkan dengan
20 Laporan Hasil Pengawasan keinvestigasian yaitu Laporan Hasil Audit Investigasi
dan Laporan Hasil Pengawasan Kerugian Keuangan Negara (LHPKKN) dalam tiga
tahun terakhir (2016, 2017, 2018).
Realisasi IKU tahun 2018 sebesar 55% sama dengan realisasi tahun 2017 sebesar
55%. Namun jika dibandingkan dengan capaiannya IKU tahun 2018 penurunan
27,50% dibandingkan dengan capaian tahun 2017 sebesar 137,50%. Kondisi ini
disebabkan kegiatan-kegiatan keinvestigasi pada tahun 2018 difokuskan pada
kegiatan-kegiatan pencegahan seperti FCP, FRA dan MPAK.
Jika dibandingkan dengan target rencana Kinerja pada Tahun 2019 sebesar 60%,
maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 91,67%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja
tahun 2018 perlu ditingkatkan.
Realisasi IKU Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
=
PKA Tahun 2018
X 100% LHAI+LHPKKN tiga tahun terakhir

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 30
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019 antara lain:
1. Mengidentifikasi seluruh LHAI dan LHPKKN yang telah terbit untuk tiga tahun
terakhir; dan
2. Berkoordinasi dengan pihak penyidik (Kejaksaan dan Kepolisian) atas
perkembangkan kasus-kasus yang telah dimintakan bantuan auditnya kepada
BPKP.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2019 disajikan
pada Gambar 3.4
Gambar 3.4
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
2.2.
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH”
merupakan perbandingan antara jumlah laporan hasil audit investigasi yang
ditindaklanjuti atau dimanfaatkan oleh Aparat Penegak Hukum (APH) selama tahun
2018 dibandingkan dengan jumlah laporan hasil audit investigasi yang terbit pada
tahun 2018.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
=
LHAI yang ditindaklanjuti/dimanfaatkan
APH 2018 X 100%
LHAI yang terbit 2018
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh APH” tahun 2018 adalah sebesar 100% atau tercapai 139% dari target sebesar
72%, dengan perhitungan sebanyak 2 Laporan Hasil Audit Investigatif (LHAI) yang
ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh APH pada tahun 2018 dibandingkan dengan 2
LHAI yang diterbitkan pada tahun 2018.
2017 2018 2019
Target 40.00 50.00 60.00
Realisasi 55.00 55.00 0.00
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
Perbandingan Realisasi Kinerja
Target Realisasi
2017 2018
CapaianKinerja
137.50 110.00
0.00
50.00
100.00
150.00
Perbandingan Capaian Kinerja
Capaian Kinerja

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 31
Realisasi IKU tahun 2018 sebesar 100% sama dengan realisasi tahun 2017 sebesar
100%. Namun jika dibandingkan dengan capaiannya, IKU tahun 2018 lebih rendah
3,97% dibandingkan dengan capaian tahun 2017 sebesar 142,86%. Kondisi ini
disebabkan kegiatan-kegiatan keinvestigasi pada tahun 2018 difokuskan pada
kegiatan-kegiatan pencegahan seperti FCP, FRA dan MPAK.
Jika dibandingkan dengan target kinerja Tahun 2019 sebesar 75%, maka realisasi
IKU tahun 2018 mencapai 133,33%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018
harus dipertahankan.
Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kinerja IKU pada tahun 2019 antara
lain melakukan koordinasi dengan pihak penyidik serta mengidentifikasi hasil
pengawasan keinvestigasian (LHAI) yang statusnya masih terbuka (belum selesai).
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2019 disajikan
pada Gambar 3.5
Gambar 3.5 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
2.3. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K”
merupakan IKU yang digunakan untuk mengukur efektivitas LHP bidang
keinvestigasian yang ditindaklanjuti atau dimanfaatkan oleh K/L/P/K tahun 2018
dibandingkan dengan jumlah LHP keinvetigasian yang terbit pada tahun 2018. IKU
ini digunakan untuk mengukur efektivitasi LHP yang telah dimanfaatkan oleh K/L/P/K
dibandingkan dengan jumlah LHP keinvestigasian yang telah diterbitkan.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase hasil
pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
=
LHP Keinvestigasian yang
TL/dimanfaatkan oleh
K/L/P/K tahun berjalan X
100% LHP Keinvestigasian yang
terbit pada tahun berjalan
2017 2018 2019
Target 70.00 72.00 75.00
Realisasi 100.00 100.00 0.00
0.0020.0040.0060.0080.00
100.00120.00
Perbandingan Realisasi Kinerja
Target Realisasi
2017 2018
CapaianKinerja
142.86 138.89
100.00
110.00
120.00
130.00
140.00
150.00
Perbandingan Capaian Kinerja
Capaian Kinerja

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 32
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K” tahun 2018 adalah sebesar 100% atau tercapai 153,85% dari target
sebesar 65%, dengan perhitungan sebanyak 11 Laporan Hasil Pengawasan
keinvestigasian (LHAI + Laporan Hasil Pengawasan atas Current Issues + Laporan
Hasil Pengawasan dalam rangka pemberian Rekomendasi Strategis/RS) yang
ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh K/L/P/K pada tahun 2018 dibandingkan dengan
11 Laporan Hasil Pengawasan keinvestigasian yang diterbitkan pada tahun 2018.
Realisasi IKU tahun 2018 sama dengan realisasi tahun 2017 sebesar 100%. Namun
jika dibandingkan dengan capaiannya, IKU tahun 2018 lebih rendah 12,82%
dibandingkan dengan capaian tahun 2017 sebesar 166,67% disebabkan adanya
perbedaan target tahun 2017 sebesar 60% menjadi sebesar 65% pada tahun 2018.
Jika dibandingkan dengan target kinerja Tahun 2019 sebesar 70%, maka realisasi
IKU tahun 2018 mencapai 142,86%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018
harus dipertahankan.
Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kinerja IKU pada tahun 2019 antara
lain melakukan kegiatan evaluasi atas pelaksanaan inpres 10 Tahun 2016 dan FGD
terkait pengelolaan dana penanggulangan bencana.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2019 disajikan
pada Gambar 3.6
Gambar 3.6
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
2.4. Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
IKU “Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K”
merupakan IKU yang digunakan untuk mengukur efektifitas kegiatan keinvestigasian
terutama yang berhubungan dengan audit penyesuaian harga apakah dimanfaatkan
oleh pihak-pihak yang memintakan audit.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
2017 2018 2019
Target 60.00 65.00 70.00
Realisasi 100.00 100.00 0.00
0.0020.0040.0060.0080.00
100.00120.00
Perbandingan Realisasi Kinerja
Target Realisasi
2017 2018
CapaianKinerja
166.67 153.85
100.00
120.00
140.00
160.00
180.00
Perbandingan Capaian Kinerja
Capaian Kinerja

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 33
Realisasi IKU Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
=
LHA Eskalasi harga yang ditindaklanjuti 2018 X 100%
LHA Eskalasi harga 2018
Kegiatan audit penyesuaian harga merupakan kegiatan audit terhadapkan kontrak
pekerjaan yang jangka waktu melebihan 12 bulan, dan kegiatan audit ini sangat
tergantung pada permintaan pihak K/L/P/K. Pada tahun 2018 tidak ada K/L/P/K yang
mengajukan permintaan pelaksanaan audit ini, sehingga kegiatan audit penyesuaian
harga tidak dilaksanakan dan berdampak pada IKU atas persentase hasil audit
penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K tidak tercapai. Demikian juga
dengan tahun 2017 tidak ada realisasi.
Jika dibandingkan dengan target kinerja Tahun 2019 sebesar 80%, maka kinerja
tahun 2018 perlu ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019 antara lain melakukan koordinasi dengan K/L/P/K di wilayah Provinsi
Sulawesi Utara terutama kepada pihak-pihak yang memiliki kontrak tahun jamak agar
dapat mengajukan permintaan audit penyesuaian harga.
2.5.
Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
IKU “Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K”. Indikator
tersebut mencerminkan nilai kinerja diukur dengan
Realisasi IKU Persentase hasil
audit penyesuaian harga yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
=
LHA Klaim yang
ditindaklanjuti 2018 X 100%
LHA Klaim 2018
Kegiatan audit klaim merupakan kegiatan audit terhadapkan pekerjaan-pekerjaan
yang belum tercover dalam kontrak namun harus dilakukan oleh pihak rekanan, dan
kegiatan audit ini sangat tergantung pada permintaan pihak K/L/P/K maupun ada
tidak pekerjaan-pekerjaan seperti itu. Pada tahun 2018 tidak ada K/L/P/K yang
mengajukan permintaan pelaksanaan audit klaim, sehingga kegiatan audit klaim
tidak dapat dilaksankan dan berdampak pada IKU atas persentase hasil audit klaim
yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K tidak tercapai. Demikian hal dengan tahun 2017
tidak ada realisasi.
Jika dibandingkan dengan target kinerja Tahun 2019 sebesar 80%, maka kinerja
tahun 2018 perlu ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019 antara lain melakukan koordinasi dengan K/L/P/K di wilayah Provinsi
Sulawesi Utara, dalam rangka identifikasi pekerjaan-pekerjaan yang belum tercover
pada kontrak namun harus dilaksanakan, serta meminta K/L/P/K untuk
menggunakan jasa audit BPKP untuk memastikan nilai klaim yang harus dibayar.

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 34
Sasaran program “Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam
pencegahan korupsi” merupakan sasaran program yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi risiko kecurangan/korupsi atas pengelolaan keuangan
Negara/daerah dengan indicator kinerja berupa persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan FCP (termasuk FRA).
Sasaran program didukung oleh capaian satu IKU yaitu “Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)”, sebagai berikut:
4.1.
Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
IKK “Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)”
merupakan sasaran program yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi risiko
kecurangan/korupsi atas pengelolaan keuangan Negara/daerah dengan indicator
kinerja berupa persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk
FRA). IKU ini dicapai dengan melaksanakan kegiatan Fraud Control Plan (FCP)
berupa sosialisasi, diagnostic assessment, bimbingan teknis implementasi FCP dan
evaluasi implementasi FCP. Di samping juga dilaksanakan kegiatan penilaian risiko
kecurangan berupa Fraud Risk Assessment (FRA).
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
=
K/L/P/K yang IMPL FCP/FRA tahun berjalan
X 100% Penugasan yang telah dilakukan pada tahun
berjalan
Realisasi IKU “Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk
FRA)” tahun 2018 adalah sebesar 100% atau tercapai 192,31% dari target sebesar
52%, dengan perhitungan 7 K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP termasuk
FRA pada tahun 2018 dibandingkan dengan 7 penugasan yang telah dilakukan
(Sosialisasi + Diagnostic Assessment + Bimbingan Teknis Implementasi + Evaluasi
+ Monitoring) termasuk FRA pada tahun 2018.
Realisasi IKU tahun 2018 sebesar 100 % sama dengan realisasi tahun 2017 sebesar
100%. Sedangkan capaian IKU tahun 2018 menurun 7,69% dibandingkan dengan
capaian tahun 2017 sebesar 200%.
Jika dibandingkan dengan target kinerja Tahun 2019 sebesar 55%, maka realisasi
IKU tahun 2018 mencapai 181,82%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018
harus dipertahankan.
Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kinerja IKU agar dapat mencapai
target tahun 2019 antara lain melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat
pencegahan yakni berupa implementasi FCP (berupa sosialisasi, DA, Bimtek dan
Sasaran Program Pengawasan 4 Meningkatnya Kualitas Tatakelola Pemerintah dan Korporasi dalam
Pencegahan Korupsi

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 35
evaluasi pelaksanaan FCP) maupun kegiatan yang berhubungan dengan FRA pada
proyek-proyek strategis nasional.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2019 disajikan
pada Gambar 3.7
Gambar 3.7
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam
pencegahan korupsi
Sasaran program “Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap
korupsi” merupakan sasaran program yang dimaksudkan untuk terbentuknya
Komunitas masyarakat pembelajaran anti korupsi melalui pengembangan sistem
pengaduan (whistleblowing) dan pengembangan budaya organisasi anti korupsi.
Sasaran program didukung oleh capaian satu IKU yaitu “Persentase K/L/P/K Anggota
Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem
pengaduan masyarakat”.
Uraian capaian IKU sasaran program “Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan
masyarakat terhadap korupsi” ini adalah:
5.1.
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK)
yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
IKU “Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat” merupakan untuk
terbentuknya Komunitas masyarakat pembelajaran anti korupsi melalui
pengembangan sistem pengaduan (whistleblowing) dan pengembangan budaya
Sasaran Program Pengawasan 5 Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat Terhadap
Korupsi
2017 2018 2019
Target 50.00 52.00 55.00
Realisasi 100.00 100.00 0.00
0.0020.0040.0060.0080.00
100.00120.00
Perbandingan Realisasi Kinerja
Target Realisasi
2017 2018
CapaianKinerja
200.00 192.31
100.00120.00140.00160.00180.00200.00220.00
Perbandingan Capaian Kinerja
Capaian Kinerja

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 36
organisasi anti korupsi. Pengukuran indicator ini berdasarkan terpenuhinya 3 unsur
kriteria yakni:
- Mempunyai Daftar Risiko Fraud yang terungkap dari hasil kegiatan pembelajaran
KPAK;
- Mempunyai rencana penanganan risiko fraud yang dibahas bersama dengan
anggota KPAK;
- Belum mempunyai peraturan KLPK mengenai sistem pengaduan masyarakat/
whistleblowing namun menyatakan kesediaannya untuk dilakukan bimtek
pengembangan sistem pengaduan masyarakat/ whistleblowing
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
=
K/L/P/K atau unit kerja yang memenuhi 3 unsur
kriteria X 100%
K/L/P/K atau unit kerja yang telah menjadi anggota
KPAK
Realisasi IKU “Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi
(KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat” tahun 2018
adalah sebesar 100% atau tercapai 153,85% dari target sebesar 65%, dengan
perhitungan 1 K/L/P/K atau unit kerja eselon I/II di lingkungan K/L/P atau unit kerja
setara di lingkungan Korporasi yang telah memenuhi tiga unsur kriteria dibandingkan
dengan 1 K/L/P/K atau unit kerja eselon I/II di lingkungan K/L/P atau unit kerja setara
di lingkungan Korporasi yang telah menjadi anggota dari Komunitas Pembelajar Anti
Korupsi.
Realisasi IKU tahun 2018 sebesar 100% sama dengan realisasi tahun 2017 sebesar
100%. Sedangkan capaian IKU tahun 2018 lebih rendah 12,82% dibandingkan
dengan capaian tahun 2017 sebesar 166,67%.
Jika dibandingkan dengan target kinerja Tahun 2019 sebesar 70%, maka realisasi
IKU tahun 2018 mencapai 142,86%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018
harus dipertahankan.
Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kinerja IKU agar dapat mencapai
target tahun 2019 antara lain melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah di
wilayah provinsi Sulawesi Utara untuk dapat dilaksanakan bimbingan teknis
pencegahan korupsi melalui Masyarakat Pembelajaran Anti Korupsi dan bimtek
implementasi FCP khususnya whistleblowing.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2019 disajikan
pada Gambar 3.8

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 37
Gambar 3.8 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
Dalam RPJMN tahun 2014-2019, maturitas/kematangan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) telah ditetapkan sebagai target nasional untuk mencapai level 3
dari skala 1-5, dimana BPKP menjadi lembaga yang sangat terkait dengan target
tersebut.
Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masing-masing
Kepala Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota). BPKP sesuai dengan Pasal 11 dan
Pasal 59 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) bertanggung jawab melakukan pembinaan
penyelenggaraan SPIP. Pada prinsipnya, pembinaan SPIP diarahkan agar instansi
pemerintah dapat menyelenggarakan SPIP dalam rangka mencapai tujuannya
melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan asset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Tingkat maturitas SPIP merupakan kerangka kerja yang menunjukan karakteristik
dasar kematangan penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan berkelanjutan serta
dapat digunakan sebagai instrumen evaluasi dan panduan generik peningkatan
efektivitas SPIP.
Sasaran program “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda” dilengkapi
dengan empat indikator kinerja utama yang capaiannya pada tahun 2018 disajikan
pada Tabel 3.7
Sasaran Program Pengawasan 6 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda
2017 2018 2019
Target 60.00 65.00 70.00
Realisasi 100.00 100.00 0.00
0.0020.0040.0060.0080.00
100.00120.00
Perbandingan Realisasi Kinerja
Target Realisasi
2017 2018
CapaianKinerja
166.67 153.85
100.00
120.00
140.00
160.00
180.00
Perbandingan Capaian Kinerja
Capaian Kinerja

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 38
Tabel 3.7
Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian
Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya kualitas penerapan SPIP
Pemda
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
6.1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3
% 100 100 100,00
6.2 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 2
6.3 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas Level 3
% 66 66 100,00
6.4 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas Level 2
% 34 13 38,24
Dari Tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari 3 (tiga) IKU yang mendukung capaian
sasaran program “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda”, terdapat 2 IKU
yang memiliki capaian 100% atau lebih.
Dari hasil penilaian tahun 2018 diidentifikasi lima sub unsur yang masih memerlukan
perbaikan sebagai berikut:
No. Sub Unsur Jumlah Pemda
1. Identifikasi Risiko 4
2. Analisis Risiko 4
3. Dokumentasi yang Baik atas SPI 3
4. Pemantauan Berkelanjutan 4
5. Evaluasi Terpisah 4
Perkembangan tingkat maturitas SPIP sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2018
disajikan pada Tabel 3.8
Tabel 3.8 Tingkat maturitas SPIP Pemda tahun 2015 s.d. 2018
No. Level Jumlah Pemda
2015 2016 2017 2018
1 3 3 4 3
2 - 7 7 2
3 - 1 5 11
Jumlah Pemda
16 16 16 16
Daftar nama pemda dengan skor dan level maturitas SPIPnya pada tahun 2018
selengkapnya disajikan pada lampiran.
Uraian capaian masing-masing IKU sebagai berikut:
6.1.
Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3
IKU “Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3” merupakan
indikator keberhasilan penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Provinsi yang ada di

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 39
Wilayah Provinsi Sulawesi Utara dengan capaian tingkat maturitas SPIP berada pada
level 3 atau terdefinisi”
Pada tingkat terdefinisi, Pemerintah Daerah telah melaksanakan praktik
pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik. Namun evaluasi atas
pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase
Pemerintah Provinsi dengan
Maturitas SPIP level 3
=
Pemprov Min Level 3 SPIP
X 100% seluruh Pemprov
Realisasi IKU “Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3” tahun
2018 adalah sebesar 100 % atau tercapai 100% dari target sebesar 100%.
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 100% sama dengan dengan
realisasi tahun 2017 sebesar 100%. Demikian juga dengan capaian tahun 2018
sebesar 100,00% sama dengan capaian tahun 2017.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar
100 %, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 100%.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2019 disajikan
pada Gambar 3.9
Gambar 3.9
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3
6.3.
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3”
merupakan indikator keberhasilan penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah
Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Sulawesi Utara dengan capaian tingkat
maturitas SPIP berada pada level 3 atau terdefinisi.
2017 2018 2019
Target 100.00 100.00 100.00
Realisasi 100.00 100.00 0.00
0.0020.0040.0060.0080.00
100.00120.00
Perbandingan Realisasi Kinerja
Target Realisasi
2017 2018
CapaianKinerja
100.00 100.00
0.0020.0040.0060.0080.00
100.00120.00
Perbandingan Capaian Kinerja
Capaian Kinerja

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 40
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase
Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas SPIP Level 3
=
Pemkab/kota Min Level 3
SPIP X 100%
seluruh Pemkab/kota
Realisasi IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP
Level 3” tahun 2018 adalah sebesar 66% atau mencapai 100% dari target, dengan
perhitungan 10 Pemerintah Kabupaten/Kota yang mencapai maturitas SPIP level 3
dibandingkan dengan 15 Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra Perwakilan
BPKP Provinsi Sulawesi Utara.
Pemerintah Kabupaten/Kota yang sudah mencapai minimal level 3 sebagai berikut:
No. Nama Pemda Skor Level Status
1. Kota Manado 3,06820 3 Hasil QA BPKP Pusat
2. Kota Tomohon 3,02270 3 Hasil QA BPKP Pusat
3. Kota Bitung 3,03900 3 Hasil Self Assessment
4. Kota Kotamobagu 3,08300 3 Hasil QA BPKP Pusat
5. Minahasa 3,06020 3 Hasil Reviu Perwakilan BPKP
6. Minahasa Tenggara 3,03750 3 Hasil QA BPKP Pusat
7. Bolaang Mongondow Utara 3,03750 3
Hasil QA BPKP Pusat
8. Bolaang Mongondow Selatan 3,06020 3
Hasil QA BPKP Pusat
9. Bolaang Mongondow Timur 3,1727 3
Hasil Reviu Perwakilan BPKP
10. Kepulauan Talaud 3,00570 3 Hasil QA BPKP Pusat
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 66% meningkat 39%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 27%. Demikian pula dengan
capaian IKU tahun 2018 meningkat 42,55% dibandingkan dengan capaian tahun
2017 sebesar 57,45 %. Faktor pendukung meningkatnya realisasi maupun capaian
IKU antara lain adanya komitmen dari Kepala Daerah untuk mencapai Level 3
Maturitas SPIP.
Jika dibandingkan dengan target kinerja Tahun 2019 sebesar 80%, maka realisasi
IKU tahun 2018 mencapai 82.50%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018
perlu untuk ditingkatkan agar dapat mewujudkan target renstra tersebut..
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019 antara lain:
1. Mengintensifkan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota yang belum
mencapai level 3
2. Memberikan bimbingan teknis/asistensi/workshop tentang Penilaian Maturitas
SPIP
3. Mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota agar meningkatkan komitmen
peningkatan level maturitas SPIP dengan menyediakan anggaran yang
memadai untuk membangun SPIP.

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 41
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2019 disajikan
pada Gambar 3.10
Gambar 3.10
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
6.4.
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2”
merupakan indikator keberhasilan penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Provinsi
yang ada di Wilayah Provinsi Sulawesi Utara dengan capaian tingkat maturitas SPIP
berada pada level 2 atau berkembang.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase
Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas SPIP Level 2
=
Pemkab/kota Min Level 2
SPIP X 100%
seluruh Pemkab/kota
Realisasi IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP
Level 2” tahun 2018 adalah sebesar 13,00% atau mencapai 38,24% dari target
sebesar 34%, dengan perhitungan 2 Pemerintah Kabupaten/Kota dengan maturitas
SPIP level 2 dibandingkan dengan 15 Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi
mitra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara.
Pemerintah Kabupaten/Kota yang sudah mencapai level 2 sebagai berikut:
No. Nama Pemda Skor Level Status
1. Kabupaten Bolaang
Mongondow
2,91 2 Hasil Reviu
Perwakilan BPKP
2. Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang
Biaro
2,01 2 Hasil Penilaian oleh
Perwakilan BPKP
2017 2018 2019
Target 47.00 66.00 70.00
Realisasi 27.00 66.00 0.00
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
Perbandingan Realisasi Kinerja
Target Realisasi
2017 2018
CapaianKinerja
57.45 100.00
0.0020.0040.0060.0080.00
100.00120.00
Perbandingan Capaian Kinerja
Capaian Kinerja

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 42
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 13,00 % lebih rendah 34,00%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 47%. Demikian pula dengan
capaian IKU tahun 2018 lebih rendah 161,76% dibandingkan dengan capaian tahun
2017 sebesar 200%.
Jika dibandingkan dengan target kinerja Tahun 2019 sebesar 20%, maka realisasi
IKU tahun 2018 mencapai 65,00%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018
perlu ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019 antara lain:
1. Mengintensifkan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota yang belum
mencapai level 2 agar dapat mencapai level 2 atau 3.
2. Memberikan bimbingan teknis/asistensi/workshop tentang Penilaian Maturitas
SPIP
3. Mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota agar meningkatkan komitmen
peningkatan level maturitas SPIP dengan menyediakan anggaran yang
memadai untuk membangun SPIP.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2019 disajikan
pada Gambar 3.11
Gambar 3.11
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
Sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah
Daerah” merupakan peran BPKP dalam membangun pengawasan intern di
Indonesia sebagai salah satu pilar untuk mewujudkan good governance dan clean
government.
Sasaran Program Pengawasan 7 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
2017 2018 2019
Target 20.00 34.00 20.00
Realisasi 47.00 13.00 0.00
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
Perbandingan Realisasi Kinerja
Target Realisasi
2017 2018
CapaianKinerja
200.00 38.24
0.00
50.00
100.00
150.00
200.00
250.00
Perbandingan Capaian Kinerja
Capaian Kinerja

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 43
Kapabilitas APIP adalah kemampuan yang dimiliki APIP agar dapat mewujudkan
peran APIP secara efektif dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasan. Dalam
rangka mewujudkan APIP yang efektif, BPKP mengembangkan model Kapabilitas
pengawasan intern mengacu kepada Internal Audit Capability Model (IA-CM) yang
dikembangkan oleh The Institute of Internal Auditor (IIA).
Kapabilitas APIP dikelompokkan ke dalam 5 tingkatan (Level) yaitu Initial (Level 1),
Infrastructure (Level 2), Integrated (Level 3), Managed (Level 4), dan Optimizing (Level
5). Setiap level Kapabilitas terdiri atas satu atau beberapa area proses kunci (Key
Process Area/KPA), dimana KPA ini terkait dengan enam elemen pengawasan intern
yaitu Peran dan Layanan APIP, Pengelolaan SDM, Praktik Profesional, Akuntabilitas
dan Manajemen Kinerja, Budaya dan Hubungan Organisasi, serta Struktur Tata
Kelola. Tingkat Kapabilitas APIP disimpulkan dari hasil penilaian tingkat Kapabilitas
yang dilaksanakan oleh BPKP dan atau dilaksanakan sendiri oleh APIP K/L/Pemda
menggunakan pedoman penilaian Kapabilitas APIP yang dikembangkan oleh BPKP
dengan quality assurance dari Perwakilan BPKP disertai reviu dari Deputi Bidang
PPKD.
Kinerja sasaran ini diukur dengan menghitung Pemerintah Daerah yang telah
mencapai Kapabilitas APIP Level 3 dibandingkan dengan seluruh Pemerintah
Daerah.
APIP yang memiliki Kapabilitas pada Level 3 (Integrated) diharapkan memiliki
karasteristik sebagai berikut:
a. Mampu memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan,
efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi
Instansi Pemerintah (assurance activities);
b. Mampu memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen
risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah (anti
corruption activities); dan
c. Mampu memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan
tugas dan fungsi Instansi Pemerintah (consulting activities).
Sasaran program didukung empat indikator kinerja utama yang capaiannya pada
tahun 2018 disajikan pada Tabel 3.9
Tabel 3.9
Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian
Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah Daerah
No. Indikator Kinerja Sasaran Program Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
7.1 Persentase APIP Pemerintah
Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
% 100 0 0,00
7.2 Persentase APIP Pemerintah
Provinsi dengan Kapabilitas Level 2
7.3 Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas
Level 3
% 46 46 100,00

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 44
No. Indikator Kinerja Sasaran Program Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
7.4 Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas
Level 2
% 54 27 50,00
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari empat IKU yang mengindikasikan
sasaran program “Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah Daerah
(Level 2 Plus dan Level 3)”, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Target “Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah Daerah (Level
2 Plus dan Level 3)” pada Pemerintah Provinsi belum dapat dicapai. Dari target 1
(satu) Pemerintah Daerah (100%), belum dapat dicapai. Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Utara telah berusaha mendorong capaian taget “Meningkatnya
kapabilitas pengawasan intern Pemerintah Daerah (Level 2 Plus dan Level 3)”
pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dengan melaksanakan Bimbingan
Teknis, Workshop, dan Coaching Clinic Peningkatan Kapabilitas APIP, tetapi dari
hasil penilaian mandiri ternyata masih berada pada Level 1.
b. Target “Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah Daerah (Level
2 Plus dan Level 3)” pada Pemerintah Kabupaten/Kota seluruhnya telah
mencapai target yang telah ditetapkan Tahun 2018, yaitu sebesar 46% atau
sebanyak 7 (tujuh) dari total 15 (lima belas) Pemerintah Kabupaten/Kota di
Provinsi Sulawesi Utara.
Dari hasil penilaian tahun 2018 diidentifikasi setidaknya 20 pernyataan pada 17 KPA
atas 6 Eelemen Kapabalitas APIP, yang masih memerlukan perbaikan sebagai
berikut:
No. Elemen
KPA
Pernyataan
Jumlah
Pemda
I Elemen Peran dan Layanan
1. KPA Jasa Audit Ketaatan (compliance audit)
a. APIP belum memiliki Internal Audit Charter 1
b. Belum memiliki pedoman audit ketaatan dan pedoman kendali mutu. 3
2. KPA Audit Kinerja/ Program Evaluasi
a. Belum mencantumkan kegiatan audit kinerja dalam PKPT dan belum melaksanakannya
10
3 KPA Jasa Konsultansi
a. Belum merencanakan kegiatan jasa konsultasi dalam PKPT 4
II Elemen Pengelolaan Sumber Daya Manusia
1. KPA Identifikasi dan rekrutmen orang yang berkompeten
a. Belum mengidentifikasi kompetensi (pengetahuan, keahlian teknis, sikap) dan kompetensi lain yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan pengawasan yang telah direncanakan.
4
2. KPA Pengembangan profesi bagi auditor
a. Belum memiliki dokumen tertulis yang memuat rencana training, misalnya rencana pendidikan dan pelatihan bagi setiap auditor, dan rencana PPM/PKS, serta realisasinya
3
3. KPA Koordinasi SDM
a. PKPT/PKAT belum didasarkan pada ketersediaan sumber daya manusia.
6
4. KPA Pegawai yang professional

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 45
a. Belum memiliki SDM yang berkualifikasi profesional dalam melaksanakan PPBR.
15
III Elemen Praktik Profesional
1. KPA Perencanaan pengawasan berdasarkan prioritas manajemen
a. PKPT tidak ditanda tangani oleh Kepala Daerah 2
2. KPA kerangka kerja praktik professional
a. Belum memiliki pedoman/juklak pengawasan intern (metodologi, standar, prosedur, perangkat dalam melakukan kegiatan pengawasan intern).
3
3. KPA Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko
a. Belum menyusun perencanaan pengawasan dengan mempertimbangkan risiko auditan.
16
4. KPA Kerangka Kerja Mengelola Kualitas
a. Belum melaksanakan reviu internal 6
b. Belum melaksanakan program penjaminan kualitas (QAIP) melalui quality assessment secara periodik oleh pihak eksternal (melalui peer reiew)
16
IV Elemen Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja
1 KPA Perencanaan kegiatan pengawasan
a. Belum memiliki Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang di dalamnya telah mengidentifikasikan sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai.
1
2 KPA Anggaran operasional kegiatan pengawasan
a. Belum melakukan reviu terhadap anggaran operasional secara berkesinambungan untuk memastikan bahwa anggaran yang disusun masih realistis dan akurat, dan kami mengidentifikasi dan melaporkan setiap selisih yang ada.
1
3 KPA Pengukuran Kinerja
a. Belum ada dokumen Perjanjian Kinerja (PERKIN) 1
B Belum menggunakan informasi kinerja untuk memantau kegiatan pengawasan intern dan hasilnya dibandingkan dengan tujuan yang telah kami tetapkan guna mengambil tindakan yang diperlukan.
6
V Elemen Budaya dan Hubungan Organisasi
1. KPA Komponen Tim Manajemen
a. Belum mempertimbangkan masukan dari manajemen dalam pengembangan rencana kegiatan pengawasan.
3
VI Elemen Struktur Tata Kelola
1. KPA Hubungan pelaporan terbangun
a. Belum memiliki sistem pelaporan kegiatan dan pelaporan administrasi pengawasan (functional and administrative reporting) secara formal kepada level pimpinan K/L/Pemda.
2
2. KPA Pengawasan Manajemen terhadap kegiatan APIP
a. Belum optimalnya dukungan Kepala Daerah terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi APIP
11

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 46
Perkembangan tingkat kapabilitas APIP sejak tahun 2015 sampai dengan tahun
2018 disajikan pada Tabel 3.10 dan Gambar 3.12
Tabel 3.10
Perkembangan Kapabilitas APIP sejak 2018 sd 2018
No. Level Jumlah Pemda
2015 2016 2017 2018
1 Level 1 - 16 14 5
2 Level 2 - 0 1 4
3 Level 2 Plus dan Level 3
- 0 1 7
Jumlah Pemda
- 16 16 16
Gambar 3.12
Perkembangan Kapabilitas APIP
Daftar nama pemda dan level kapabilitas APIP nya pada tahun 2018 selengkapnya
disajikan pada Tabel 3.11
Tabel 3.11
Capaian Level Kapabilitas APIP per Tahun 2018
No. PEMDA LEVEL PER ELEMEN
LEVEL
I II III IV V VI STATUS
1 Provinsi Sulawesi Utara 1 1 1 1 1 1 1 SA
2 Kota Tomohon 3 2 2 3 3 3 2 PLUS Reviu
Rendal
3 Kab. Kepulauan Talaud 3 2 2 3 3 3 2 PLUS Reviu
Rendal
4 Kab. Bolaang Mongondow Timur
3 3 2 3 3 2 2 PLUS Reviu
Rendal
5 Kota Bitung 3 2 2 3 3 2 2 PLUS Reviu
Rendal
6 Kab. Bolaang Mongondow Selatan
3 3 2 3 3 3 2 PLUS QA
Perwakilan
2016 2017 2018
Level 1 16 14 5
Level 2 0 1 4
Level 2 Plus dan Level 3 0 1 7
0369
1215
Perkembangan Tingkat Kapabilitas APIP
Level 1 Level 2 Level 2 Plus dan Level 3

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 47
No. PEMDA LEVEL PER ELEMEN
LEVEL
I II III IV V VI STATUS
7 Kab. Kep. Sangihe 2 3 2 3 3 3 2 PLUS QA
Perwakilan
8 Kabupaten Minahasa Tenggara
2 2 2 3 3 3 2 PLUS QA
Perwakilan
9 Kab. Bolaang Mongondow
2 2 2 3 3 2 2 QA
Perwakilan
10 Kota Kotamobagu 2 2 2 2 3 2 2 QA
Perwakilan
11 Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
2 2 2 2 3 2 2 QA
Perwakilan
12 Kabupaten Minahasa Utara
2 2 2 2 2 2 2 QA
Perwakilan
13 Kabupaten Kep. Siau Tagulandang Biaro
2 1 2 1 3 2 1 QA
Perwakilan
14 Kabupaten Minahasa Selatan
1 1 1 2 2 2 1 QA
Perwakilan
15 Kabupaten Minahasa 1 1 1 2 3 1 1 QA
Perwakilan
16 Kota Manado 1 1 1 2 2 1 1 QA
Perwakilan
Uraian capaian IKU sasaran program sebagai berikut:
7.1.
Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
IKU “Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3” merupakan
target kinerja untuk menjadikan Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi dapat
mencapai kapabilitas Level 3, yang mencerminkan kualitas kapabilitas APIP
Pemerintah Provinsi yang memiliki kemampuan memadai sehingga dapat
mewujudkan peran APIP secara efektif dalam melaksanakan tugas-tugas
pengawasan.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase APIP
Pemerintah Provinsi dengan
Kapabilitas Level 3
=
Pemprov Min Level 3 APIP
X 100%
Seluruh Pemprov
Realisasi IKU tahun 2018 sebesar 0% belum bergerak jika dibandingkan dengan
realisasi tahun 2017 sebesar 0%. Capaian tersebut belum memenuhi target tahun
2018 yang direncanakan sebesar 100%.
Faktor penghambat yang signifikan terhadap pencapaian target, antara lain:
1. Kurangnya pemahaman pimpinan daerah dan Inspektur terkait pentingnya
peningkatan Kapabilitas APIP;
2. Kurangnya jumlah, kompetensi,dan profesionalisme SDM APIP;
3. Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh APIP masih terbatas;
4. Standar audit dan kendali mutu belum sepenuhnya diterapkan;
5. Belum adanya Piagam Pengawasan Internal (Internal Audit Charter) sebagai
bentuk amanat dari Gubernur kepada Inspektorat untuk melakukan pengawasan
intern;

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 48
6. Inspektorat belum melakukan melakukan Audit Kinerja atas ekonomis, efisiensi
dan efektivitas pelaksanaan program/kegiatan strategis;
7. Inspektorat belum menyusun perencanaan pengawasan yang berbasis risiko;
8. Inspektorat belum melaksanakan telaah sejawat;
9. Belum adanya mekanisme pengawasan kepada APIP oleh Manajemen Pimpinan
Daerah.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar
100%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
kinerja tahun 2018 perlu ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019 antara lain:
1. Malaksanakan Bimbingan Teknis Kapabilitas APIP,
2. Melaksanakan Workshop Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko,
Workshop Audit Kinerja, dan Workshop teknis substantive pengawasan lainnya,
3. Melaksanakan pendampingan penilaian mandiri (self assessment) kapabilitas
APIP;
4. Mendorong APIP untuk melaksanakan telaah sejawat.
7.3.
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3”
merupakan target kinerja untuk menjadikan Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dapat mencapai kapabilitas Level 3, yang mencerminkan APIP yang
mampu menilai efisiensi, efektivitas, ekonomis suatu kegiatan dan mampu
memberikan konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase APIP
Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Kapabilitas Level 3
=
Pemkab/kota Min Level 3
APIP X 100%
Seluruh Pemkab/kota
Realisasi IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 2 Plus dan Level 3” tahun 2018 adalah sebesar 46% atau tercapai 100,00%
dari target sebesar 46%, dengan perhitungan 7 (tujuh) APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan kapabilitas minimal level 3 APIP dibandingkan dengan 15
(lima belas) APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Utara.
Faktor penghambat yang signifikan pencapaian APIP Level 3, antara lain:
1. Inspektorat belum melakukan belum melakukan Audit Kinerja atas ekonomis,
efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program/kegiatan strategis;
2. Inspektorat belum menyusun perencanaan pengawasan yang berbasis risiko;
3. Inspektorat belum melaksanakan telaah sejawat;
4. Belum adanya mekanisme pengawasan kepada APIP oleh Manajemen Pimpinan
Daerah.

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 49
Pemerintah Kabupaten/Kota yang sudah mencapai Kapabilitas APIP Level 2 Plus
dan level 3 sebagai berikut:
No. Nama APIP Level Status
1. Kota Tomohon Level 2 Plus Reviu Rendal
2. Kota Bitung Level 2 Plus Reviu Rendal
3. Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Level 2 Plus Reviu Rendal
4. Kabupaten Kepulauan Talaud Level 2 Plus Reviu Rendal
5. Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Level 2 Plus QA Perwakilan
6. Kabupaten Minahasa Tenggara Level 2 Plus QA Perwakilan
7. Kabupaten Kepulauan Sangihe Level 2 Plus QA Perwakilan
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 46% meningkat 33%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 13%. Sedangkan capaian IKU
tahun 2018 sebesar 100% sama dengan dengan capaian tahun 2017.
Jika dibandingkan dengan target kinerja Tahun 2019 sebesar 53%, maka realisasi
IKU tahun 2018 mencapai 86,79%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018
perlu ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019 antara lain:
1. Malaksanakan Bimbingan Teknis Kapabilitas APIP,
2. Melaksanakan Workshop Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko,
Workshop Audit Kinerja, dan Workshop teknis substantive pengawasan lainnya;
3. Mendorong APIP untuk melaksanakan telaah sejawat;
4. Mendorong APIP untuk meningkatkan profesionalitas SDM.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2019 disajikan
pada Gambar 3.13
Gambar 3.13
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
2017 2018 2019
Target 13.00 46.00 53.00
Realisasi 13.00 46.00 0.00
0.0010.0020.0030.0040.0050.0060.00
Perbandingan Realisasi Kinerja
Target Realisasi
2017 2018
CapaianKinerja
100.00 100.00
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
Perbandingan Capaian Kinerja
Capaian Kinerja

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 50
7.4.
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2”
merupakan target kinerja untuk menjadikan Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dapat mencapai kapabilitas Level 2, yang mencerminkan APIP yang
mampu menjamin proses tata kelola sesuai dengan peraturan dan mampu
mendeteksi terjadinya korupsi.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase APIP
Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Kapabilitas Level 2
=
Pemkab/kota Min Level 2
APIP X 100%
Seluruh Pemkab/kota
Realisasi IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 2” tahun 2018 adalah sebesar 27% atau 50,00% dari target sebesar 54%,
dengan perhitungan 4 (empat) APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan kapabilitas
minimal level 2 APIP dibandingkan dengan 15 (lima belas) APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota mitra.
Faktor penghambat yang signifikan terhadap pencapaian target adalah :
1. rendahnya komitmen Pimpinan APIP untuk meningkatkan kualitas tata kelola
pengawasan intern;
2. kurangnya pemahaman pimpinan daerah dan Inspektur terkait pentingnya
peningkatan Kapabilitas APIP;
3. kurangnya jumlah, kompetensi,dan profesionalisme SDM APIP;
4. keterbatasan anggaran dan sarana prasarana yang dimiliki sebagian besar APIP;
5. kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh APIP masih terbatas;
Pemerintah Kabupaten/Kota yang mencapai Kapabilitas APIP level 2 sebagai
berikut:
No. Nama APIP Level Status
1. Kota Kotamobagu Level 2 Hasil QA Perwakilan
2. Minahasa Utara Level 2 Hasil QA Perwakilan
3. Bolaang Mongondow Level 2 Hasil QA Perwakilan
4. Bolaang Mongondow Utara Level 2 Hasil QA Perwakilan
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 27% menurun sebesar 6%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 33%. Demikian pula capaian IKU
tahun 2018 menurun sebesar 76,92% dibandingkan dengan capaian tahun 2017
sebesar 126,92%.
Jika dibandingkan dengan target kinerja Tahun 2019 sebesar 47%, maka realisasi
IKU tahun 2018 mencapai 57,45%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018
harus ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja pada tahun 2019 antara lain:

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 51
1. Melaksanakan diskusi yang melibatkan Kepala Daerah guna meningkatkan
pemahaman pimpinan daerah dan Inspektur terkait pentingnya peningkatan
Kapabilitas APIP;
2. Mendorong peningkatan kompetensi SDM APIP;
3. Malaksanakan Bimbingan Teknis Kapabilitas APIP;
4. Melaksanakan Workshop Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko,
Workshop Audit Kinerja, dan Workshop teknis substantive pengawasan lainnya.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2019 disajikan
pada Gambar 3.14
Gambar 3.14 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
Bagian Tata Usaha sebagai unit pendukung kegiatan pengawasan mempunyai
tugas pokok: melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, dan umum / rumah
tangga pada unit kerja Perwakilan BPKP.
Bagian Tata Usaha turut memberikan andil yang besar bagi kelancaran dan
keberhasilan pelaksanaan tupoksi Perwakilan BPKP serta mempunyai peran yang
sama pentingnya dengan bidang lainnya. Layanan utama pada Bagian Tata Usaha
adalah berupa Pelayanan Prima dalam rangka mendukung terselenggaranya
pelaksanaan bidang teknis yang meliputi:
1. Administrasi Kepegawaian:
Mencakup layanan sumber daya manusia mulai dari penempatan sampai
pengembangan melalui program kediklatan dan sarana lainnya.
2. Administrasi Keuangan:
Mencakup layanan pengelolaan keuangan dalam rangka mendukung
operasional perkantoran dan pelaksanaan penugasan teknis.
Sasaran Program Dukungan Pengawasan Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan Atas Pelayanan Sekretariat
Utama
2017 2018 2019
Target 26.00 54.00 47.00
Realisasi 33.00 27.00 0.00
0.0010.0020.0030.0040.0050.0060.00
Perbandingan Realisasi Kinerja
Target Realisasi
2017 2018
CapaianKinerja
126.92 50.00
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
Perbandingan Capaian Kinerja
Capaian Kinerja

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 52
3. Administrasi Umum:
Mencakup kegiatan pengelolaan operasional kantor dan sarana prasarana.
Sedangkan sasaran program pada Bagian Tata Usaha adalah “Tersedianya
Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama” didukung dengan
satu IKU “Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama dengan target 8 Skala 1-10".
Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu
keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat
terpenuhi. Pernyataan puas atau tidak puas diperoleh melalui survei dengan
menyebarkan kuesioner kepada para penerima layanan, dalam hal ini pegawai, dari
seluruh unit kerja di lingkungan BPKP secara uji petik dan dihitung menggunakan
metode skala 1-10. Survei yang dilakukan meliputi 3 (tiga) bidang layanan, yaitu
kepegawaian, keuangan, dan umum.
Realisasi IKU “Persepsi kepuasan layanan Sekretariat Utama” adalah sebesar
skala 8 atau mencapai 100% dari target tahun 2018 sebesar skala 8. Capaian
tersebut merupakan rata-rata capaian persepsi kepuasan pada 3 (tiga) bidang
layanan sebagaimana disajikan pada Gambar 3.15
Gambar 3.15
Capaian Kinerja IKU
Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama Tahun 2018
Capaian IKU sebesar 100% menunjukkan bahwa layanan kesekretariatan memenuhi
target harapan stakeholders.
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar skala 8 (delapan) meningkat
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar skala 7 (tujuh).
Capaian IKU tahun 2018 sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2017 sebesar
100%.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar
skala 8 (delapan), maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 100%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 perlu dipertahankan agar sesuai dengan
target kinerja layanan kesekretariatan pada akhir periode Renstra tahun 2019
sebesar skala 8 (delapan) dari skala 1 – 10.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019 antara lain:
1. Peningkatan kecepatan dan ketepatan penerbitan Penetapan Angka Kredit; 2. Peningkatan kecepatan dan ketepatan proses pembayaran biaya perjalanan
dinas;
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Layanan Bidang Umum
Layanan Bidang Keuangan
Layanan Bidang Kepegawaian
Rata-Rata Persepsi Kepuasan Layanan Kesekretariatan

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 53
3. Peningkatan kecepatan proses penggandaan dan pengiriman laporan kepada obyek audit;
4. Peningkatan kedisipilinan petugas kebersihan dan petugas keamanan kantor.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan
target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2019 disajikan
pada Gambar 3.16
Gambar 3.16
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama dengan target 8 Skala 1-10
2. ANALISIS CAPAIAN KINERJA KEGIATAN
Dalam Perkin tahun 2018 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara ditargetkan 6
sasaran kegiatan pengawasan dengan 6 indikator kinerja kegiatan (IKK) dan 2
sasaran kegiatan dukungan pengawasan dengan 3 IKK. Capaian IKK tahun 2018
disajikan pada Tabel 3.12
Tabel 3.12
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Kegiatan
Tahun 2018
No. Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan
Satuan Target Tahun 2018
Realisasi Tahun 2018
Capaian Kinerja
1 Tersedianya informasi hasil pengawasan 260 PSN di Perwakilan
1.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP Perwakilan
Laporan
66 70 106,06%
2 Tersedianya informasi hasil pengawasan siskeudes di Perwakilan
2.1 Jumlah LHP Siskeudes BPKP Perwakilan
Laporan
15 22 146,67%
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target 7 8 8
Realisasi 7 8
246
810
PerbandinganTarget dan Realisasi Kepuasan Layanan Kesekretariatan
Tahun 2017 dan 2018
Target Realisasi
Tahun2017
Tahun2018
Capaian Kinerja 100 100
20
40
60
80
100
Perbandingan Capaian Kinerja Kepuasan Layanan Kesekretariatan
Tahun 2017 dan 2018

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 54
No. Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan
Satuan Target Tahun 2018
Realisasi Tahun 2018
Capaian Kinerja
3 Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA di Perwakilan
3.1 Jumlah LHP SIMDA BPKP Perwakilan
Laporan
3 3 100,00%
4 Tersedianya informasi hasil pengawasan 10 prioritas nasional
4.1 Jumlah LHP BPKP Perwakilan
Laporan
74 113 152,70%
5 Tersedianya informasi hasil pengawasan Asian Games XVIII
5.1 Jumlah LHP Asian Games BPKP Perwakilan
6 Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP Perwakilan
6.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan
Laporan
23 35 152,17%
7 Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP Perwakilan
7.1 Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
Laporan
36 45 125,00%
8 Sasaran Kegiatan Dukungan
8.1 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
8.1.1 Jumlah layanan dukungan manajemen Perwakilan BPKP
Laporan 16 16 100,00%
8.2 Termanfaatkannya Aset secara optimal
8.2.1 Terlaksananya rehabilitasi rumah negara perwakilan BPKP
M2 35 35 100,00%
8.2.2 Tersedianya alat pengolahan data BPKP
Unit 20 27 135,00%

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 55
Capaian kinerja masing-masing IKK di atas diuraikan sebagai berikut:
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pengawasan PSN di Perwakilan”
didukung satu IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 70 laporan atau mencapai 106,06% dari
target sebanyak 66 laporan.
Realisasi output sampai dengan tahun 2018 sebanyak 70 laporan meningkat
sebanyak 70 laporan dibandingkan dengan realisasi tahun 2017. Demikian juga
dengan capaian output tahun 2018 sebesar 106,06% meningkat 106,06%
dibandingkan dengan capaian tahun 2017.
PSN yang dilakukan pengawasan (Monitoring, reviu, evaluasi dll) oleh Perwakilan
BPKP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2018 sebanyak 6 (enam) PSN dengan rincian
sebagai berikut:
No. Jenis PSN
1 Pembangunan jalan tol/jalan penghubung:
a. Pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung;
b. Pembangunan Jalan Penghubung Manado-Gorontalo
2 Pembangunan Bendungan:
a. Pembangunan Bendungan Lolak;
b. Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan
3 Pembangunan Pelabuhan:
a. Pengembangan Pelabuhan Hub Internasional Bitung
4 Kawasan Ekonomi Khusus:
a. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar
Rp2.027.754.422,00 atau 92,74% dari anggaran tahun 2018 sebesar
Rp2.186.555.000,00 dan dengan SDM sebanyak 3.348 OH atau 85,67% dari
rencana tahun 2018 sebanyak 3.908 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP
Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator
kinerja tahun 2018 sebesar 106,06% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian
dana tahun 2018 sebesar 92,74%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan PSN BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini
terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 106,06% lebih tinggi
dibandingkan dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 85,67%.
Sasaran Kegiatan 1: Tersedianya informasi hasil pengawasan PSN di Perwakilan

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 56
.
Sasaran kegiatan ” Tersedianya informasi hasil pengawasan Siskeudes di
Perwakilan ” didukung satu IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Siskeudes
BPKP Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 22 laporan atau mencapai 146,67% dari
target sebanyak 15 laporan.
Realisasi output sampai dengan tahun 2018 sebanyak 22 laporan meningkat
sebanyak 22 laporan dibandingkan dengan realisasi tahun 2017. Demikian juga
dengan capaian output tahun 2018 sebesar 146,67% meningkat 146,67%
dibandingkan dengan capaian tahun 2017.
Daftar Pemerintah Daerah dan jumlah desa pengguna Siskeudes mulai tahun 2015
sampai tahun 2018 di Provinsi Sulawesi Utara, sebagai berikut:
No. Pemda Jumlah Desa
Jumlah Desa yang mengimplementasikan Siskeudes
2015 2016 2017 2018
1 Kota Kotamobagu 15 15
2 Minahasa 227 227
3 Minahasa Utara 125 125
4 Minahasa Selatan 167 167
5 Minahasa Tenggara 135 135 135 135
6 Bolaang Mongondow 200 200
7 Bolaang Mongondow Utara 106 106 106
8 Bolaang Mongondow Selatan 81 81 81 81
9 Bolaang Mongondow Timur 81 81 81
10 Kepulauan Sangihe 145 145
11 Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 83 83
83
12 Kepulauan Talaud 142 142 142
JUMLAH 1507 216 628 1.507
PROSENTASE 14,33 41,67 100
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar
Rp329.817.750,00 atau 95,29% dari anggaran tahun 2018 sebesar
Rp346.106.000,00 dan dengan SDM sebanyak 242 OH atau 95,43% dari rencana
tahun 2018 sebanyak 256 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Siskeudes
BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian
indikator kinerja tahun 2018 sebesar 146,67% lebih tinggi dibandingkan dengan
capaian dana tahun 2018 sebesar 95,29%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Siskeudes BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini
terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 167,67% lebih tinggi
dibandingkan dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 95,43%.
Sasaran Kegiatan 2 : Tersedianya informasi hasil pengawasan Siskeudes di Perwakilan

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 57
Sasaran kegiatan ” Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA di
Perwakilan” didukung satu IKK “ Jumlah Laporan Hasil Pengawasan SIMDA BPKP
Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 3 laporan atau mencapai 100,00% dari target
sebanyak 3 laporan.
Realisasi output sampai dengan tahun 2018 sebanyak 3 laporan meningkat
sebanyak 3 laporan dibandingkan dengan realisasi tahun 2017. Demikian juga
dengan capaian output tahun 2018 sebesar 100,00% meningkat 100,00%
dibandingkan dengan capaian tahun 2017.
Pemerintah Daerah dan Aplikasi SIMDA yang telah dipergunakan sampai dengan
tahun 2018, sebagai berikut:
No. Pemda SIMDA
Keuangan BMD Perencanaan Pendapatan
1 Provinsi Sulawesi Utara
V V V V
2 Kota Manado V V
3 Kota Tomohon V V V V
4 Kota Bitung V V V V
5 Kota Kotamobagu V V
6 Minahasa V V
7 Minahasa Utara V V V
8 Minahasa Selatan V V V V
9 Minahasa Tenggara
V V V V
10 Bolaang Mongondow
V V
11 Bolaang Mongondow Utara
V V V
12 Bolaang Mongondow Selatan
V V V V
13 Bolaang Mongondow Timur
V V V V
14 Kepulauan Sangihe
V V V V
15 Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
V V V
16 Kepulauan Talaud V V V
TOTAL 16 16 12 8
100% 100% 75% 50%
Sasaran Kegiatan 3: Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA di Perwakilan

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 58
Realisasi IKK didukung dengan dana sebesar Rp23.265.000,00 atau 24,51% dari
anggaran tahun 2018 sebesar Rp94.911.000,00 dan dengan SDM sebanyak 60 OH
atau 48,78% dari rencana tahun 2018 sebanyak 123 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan SIMDA BPKP
Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator
kinerja tahun 2018 sebesar 100,00% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian
dana tahun 2018 sebesar 24,51%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan SIMDA BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini
terlihat dari capaian IKK tahun 2018 sebesar 100,00% lebih tinggi dibandingkan
dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 48,78%.
Sasaran kegiatan ” Tersedianya informasi hasil pengawasan prioritas nasional”
didukung satu IKK “ Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 113 laporan atau mencapai 152,70% dari
target sebanyak 74 laporan.
Realisasi output sampai dengan tahun 2018 sebanyak 113 laporan lebih rendah
sebanyak 5 laporan dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebanyak 118
laporan. Sedangkan capaian output tahun 2018 sebesar 152,70% lebih tinggi
53,54% dibandingkan dengan capaian tahun 2017 sebesar 99,16%.
Kegiatan pengawasan yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Utara terkait realisasi output "Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan"
antara lain:
1. Monitoring Kegiatan Prioritas KSP Bidang Ketahanan Energi Pada Kementerian
ESDM, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan Perikanan, dan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2. Audit Laporan Keuangan atas Loan;
3. Audit/Verifikasi Tunggakan Profesi Guru Kemendikbud/Kemenag;
4. Joint Audit Pengelolaan Dana Pencegahan Bencana dan Dana Siap Pakai
(DPK dan DSP) pada BNPB;
5. Evaluasi Pengelolaan Keuangan PTN BLU dan PTN BH;
6. Pengawasan Penerimaan Negara/daerah (OPAD);
7. Reviu Penyerapan Anggaran Pemda/PBJ/Dana Desa;
8. Bimtek SIA-BLUD pada RSUD;
9. Bimtek SIA dan Billing System pada PDAM;
10. Bimtek BUMDES;
11. Bimtek dan Evaluasi SPI BUMD;
Sasaran Kegiatan 4: Tersedianya informasi hasil pengawasan prioritas nasional

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 59
12. Evaluasi Kinerja BUMD;
13. Evaluasi Tata Kelola BLUD;
14. Audit Investigatif;
15. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara;
16. Pemberian Keterangan Ahli di Persidangan;
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar
Rp667.622.918,00 atau 95,37% dari anggaran tahun 2018 sebesar
Rp700.052.000,00 dan dengan SDM sebanyak 3.307 OH atau 90,06% dari rencana
tahun 2018 sebanyak 3.672 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP
Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator
kinerja tahun 2018 sebesar 152,70% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian
dana tahun 2018 sebesar 95,37%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari
capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 152,70% lebih tinggi dibandingkan
dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 90,06%.
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP Perwakilan”
didukung satu IKK “Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 35 laporan atau mencapai 152,17% dari
target sebanyak 23 laporan.
Realisasi output sampai dengan tahun 2018 sebanyak 35 laporan lebih tinggi
sebanyak 13 (tiga belas) laporan dibandingkan dengan realisasi tahun 2017
sebanyak 22 laporan. Demikian juga dengan capaian output tahun 2018 sebesar
152,17% lebih tinggi 52,17% dibandingkan dengan capaian tahun 2017 sebesar
100,00%.
Capaian IKK didukung dengan dana sebesar Rp413.983.770,00 atau 88,25% dari
anggaran tahun 2018 sebesar Rp469.108.000,00 dan dengan SDM sebanyak 534
OH atau 66,01% dari rencana tahun 2018 sebanyak 809 OH.
Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja kegiatan “Jumlah Laporan Hasil
Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat
dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 152,17% lebih tinggi dibandingkan
dengan capaian dana tahun 2018 sebesar 88,25%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat
dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 152,17% lebih tinggi dibandingkan
dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 66,01%.
Sasaran Kegiatan 6: Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP Perwakilan

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 60
Sasaran kegiatan ” Tersedianya informasi hasil pembinaan Kapabilitas APIP
Perwakilan” didukung satu IKK “ Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas
APIP BPKP Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 45 laporan atau mencapai 125,00% dari
target sebanyak 36 laporan.
Realisasi output sampai dengan tahun 2018 sebanyak 45 laporan meningkat
sebanyak 35 laporan dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebanyak 10
laporan. Sedangkan capaian output tahun 2018 sebesar 125,00% lebih tinggi 25%
dibandingkan capaian tahun 2017 sebesar 100%.
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar
Rp627.254.515,00 atau 92,25% dari anggaran tahun 2018 sebesar
Rp679.932.000,00 dan dengan SDM sebanyak 788 OH atau 60,80% dari rencana
tahun 2018 sebanyak 1.296 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas
APIP BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari
capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 125,00% lebih tinggi dibandingkan
dengan capaian dana tahun 2018 sebesar 92,25%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien.
Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 125,00% lebih
tinggi dibandingkan dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 60,80%.
Sasaran kegiatan ” Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan” didukung satu IKK “ Jumlah
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 16 laporan atau mencapai 100,00% dari
target sebanyak 16 laporan. Rincian laporan dukungan manajemen sebanyak 16
laporan disajikan pada Tabel 3.13
Sasaran Kegiatan 7: Tersedianya informasi hasil pembinaan Kapabilitas APIP Perwakilan
Sasaran Kegiatan 8.1 : Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 61
Tabel 3.13 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
Tahun 2018
No LAPORAN DUKUNGAN MANAJEMEN JUMLAH OUTPUT
1 Laporan Kinerja (Triwulan) 4 Laporan
2 Laporan PP39 (Triwulan) 4 Laporan
3 Laporan Keuangan (Triwulan) 4 Laporan
4 Laporan BMN (Trwulan) 4 Laporan
Jumlah 16 Laporan
Realisasi output sampai dengan tahun 2018 sebanyak 16 laporan meningkat
sebanyak 4 laporan dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebanyak 12 laporan.
Capaian output tahun 2018 sebesar 100,00% sama dengan capaian tahun 2017.
Realisasi kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar Rp21.022.933.929,00
atau 99,07% dari anggaran tahun 2018 sebesar Rp21.220.602.000,00 dan dengan
SDM sebanyak 4.631 OH atau 100,00% dari rencana tahun 2018 sebanyak 4.631
OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Tersedianya Laporan Dukungan Manajemen
Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun
2018 sebesar 100,00% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana tahun 2018
sebesar 99,07%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Tersedianya Laporan
Dukungan Manajemen Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat
dari capaian IKK tahun 2018 sebesar 100,00% sama dengan dengan capaian OH
tahun 2018 sebesar 100,00%.
Sasaran kegiatan ”Termanfaatkannya aset secara optimal” didukung 2 (dua) IKK
dengan target, realisasi dan capaian sebagaiamana disajikan pada Tabel 3.14
Tabel 3.14
Target, Realisasi Dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Dukungan 2
No. IKK Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
8.2.1 Terlaksananya rehabilitasi rumah negara perwakilan BPKP
M2 35 35 100,00
8.2.2 Tersedianya alat pengolahan data BPKP
Unit 20 27 135,00
Uraian capaian IKK sasaran kegiatan dukungan “Termanfaatkannya aset secara
optimal” sebagai berikut:
Sasaran Kegiatan 8. 2: Termanfaatkannya aset secara optimal

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 62
8.2.1
Terlaksananya Rehabilitasi Rumah Negara Perwakilan BPKP
Realisasi IKK Rehabilitasi Rumah Negara pada Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Utara adalah 35 M2 atau 100% dari target sebesar 35 M2. Realisasi tersebut
merupakan rehabilitasi atas Rumah Dinas Kepala Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Utara.
Realisasi output sampai dengan tahun 2018 sebesar 35 M2 meningkat 35 M2
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017. Demikian juga dengan capaian output
tahun 2018 sebesar 100,00% meningkat 100,00% dibandingkan dengan capaian
tahun 2017.
Realisasi IKK didukung dengan dana sebesar Rp83.900.000,00 atau 99,06% dari
anggaran tahun 2018 sebesar Rp84.700.000,00 dan dengan SDM sebanyak 50 OH
atau 100,00% dari rencana tahun 2018 sebanyak 50 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Terlaksananya rehabilitasi rumah negara
Perwakilan BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK
tahun 2018 sebesar 100,00 % lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana tahun
2018 sebesar 99,06%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Terlaksananya rehabilitasi
rumah negara Perwakilan BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat
dari capaian IKK tahun 2018 sebesar 100,00% sama dengan capaian OH tahun
2018 sebesar 100,00%.
8.2.2.
Tersedianya Alat Pengolahan Data BPKP
Realisasi IKK tersedianya alat pengolahan data di Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Utara tahun 2018 adalah sebanyak 27 unit atau 100,00% dari target
sebesar 20 unit. Realisasi sebanyak 27 unit merupakan realisasi alat pengolahan
data berupa desktop dan printer. Alasan dapat terjadinya penambahan output dari
yang ditargetkan, karena adanya penghematan dalam pembelajaan barang.
Realisasi output sampai dengan tahun 2018 sebanyak 27 unit meningkat 27 unit
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017. Demikian juga dengan capaian output
tahun 2018 sebesar 135,00% meningkat sebesar 135,00% dibandingkan dengan
capaian tahun 2017.
Realisasi IKK didukung dengan dana sebesar Rp131.285.000,00 atau 99,41% dari
anggaran tahun 2018 sebesar Rp132.065.000,00 dan dengan SDM sebanyak 50
OH atau 100,00% dari rencana tahun 2018 sebanyak 50 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Tersedianya Alat Pengolahan Data Perwakilan
BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun 2018
sebesar 135,00% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana tahun 2018
sebesar 99,41%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Tersedianya Alat
Pengolahan Data Perwakilan BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat
dari capaian IKK tahun 2018 sebesar 135,00% lebih tinggi dengan capaian OH
tahun 2018 sebesar 100,00%.

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 63
G. AKUNTABILITAS KINERJA LAINNYA
a. Kinerja Lain
Selain kinerja pengawasan dan dukungan pengawasan yang diuraikan di atas,
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara juga melaksanakan inovasi berupa
penggunaan Aplikasi OPaK (Operasional Administrasi Kantor), yaitu suatu
aplikasi yang digunakan untuk membantu pelayanan ketatausahaan, utamanya
dalam pengelolaan keuangan (perjalanan dinas), belanja operasional, dan
administrasi kepegawaian lainnya.
b. Penghargaan
Penghargaan yang diterima oleh perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara pada
tahun 2015 sampai dengan 2018 adalah:
No. Nama
Penghargaan
Instansi/Lembaga
Yang Memberi
Penghargaan
Tahun
Penghargaan
Uraian Ringkas
Penghargaan
1 Penghargaan Kinerja Baik di Bidang Penatausahaan Barang Milik Negara Kategori Penatausahaan dan Sertifikasi Barang Milik Negara
Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
2015 Penghargaan ketepatan atas sertifikasi dan penatausahaan Barang Milik Negara yang dikelola oleh K/L.
2 Penghargaan Peringkat 3 Kategori K/L Kecil atas Capaian Kinerja Pelaksanaan Anggaran dan Laporan Keuangan 2017 Lingkup Provinsi Sulawesi Utara
Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Perbendaharaan Wilayah Provinsi Sulawesi Utara
2017 Penghargaan atas ketepatan waktu penyerapan anggaran dan penyusunan laporan keuangan tahun 2017 kategori K/L kecil di lingkup Provinsi Sulawesi Utara
3. Penghargaan sebagai Juara 1 Lomba Menghias Gapura dalam Rangka Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 72 di Lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Biro Umum BPKP Pusat
2017 Penghargaan dalam perlombaan dalam peringatan HUT kemerdekaan RI ke 72 di Lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
4. Penghargaan atas Kriteria Perwakilan BPKP Terbaik Ketiga dalam Realisasi PKPT
BPKP Pusat dalam acara Forum Manajemen Data Hasil Pengawasan BPKP Tahun 2018.
2018 Penghargaan atas kelengkapan dan ketepatan waktu eksekusi PKPT pada aplikasi Sistem Informasi

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 64
No. Nama
Penghargaan
Instansi/Lembaga
Yang Memberi
Penghargaan
Tahun
Penghargaan
Uraian Ringkas
Penghargaan
pada Aplikasi SIMA
Manejemen Akuntabilitas (SIMA) pada tahun 2018
5. Penghargaan atas Capaian Kinerja Terbaik Ketiga untuk Pengawalan Keuangan Desa
Kedeputian PPKD BPKP Pusat dalam acara Forum Kedeputian PPKD
2018 Penghargaan atas kelengkapan dan ketepatan waktu penyampaian LHE dan KKE Dana Desa serta efektivitas pemanfaaatan implementasi Siskeudes dalam pengelolaan keuangan desa
6. Penghargaan Peningkatan Tata Kelola Berkesinambungan atas Pengelolaan Kekeyaan Negara
Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Wilayah Provinsi Sulawesi Utara
2018 Penghargaan atas Penatausahaan pengguna barang wilayah yang secara signifikan dan terus menerus berupaya meningkatkan kualitas dan kinerja di bidang pengelolaan kekayaan negara dalam rangka menuju tata kelola Barang Milik Negara yang lebih baik
7. Penghargaan Peringkat 1 Kategori K/L Kecil atas Capaian Kinerja Pelaksanaan Anggaran dan Laporan Keuangan 2017 Lingkup Provinsi Sulawesi Utara
Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Perbendaharaan Wilayah Provinsi Sulawesi Utara
2018 Penghargaan atas ketepatan waktu penyerapan anggaran dan penyusunan laporan keuangan tahun 2017 kategori K/L kecil di lingkup Provinsi Sulawesi Utara

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 65
H. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Realisasi anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2018 sebesar
Rp25.327.817.304,00 atau terserap 97,74% dibandingkan dengan anggaran tahun
2018 sebesar Rp25.914.031.000,00, sebagai berikut:
Prog Uraian Anggaran Realisasi Prosen
01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP
21.437.367.000,00 21.238.118.929,00 99,07
06 Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
4.476.664.000,00 4.089.698.375,00 91,36
Total 25.914.031.000,00 25.327.817.304,00 97,74
Gambar 3.17 Anggaran dan Realisasi Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
-
5,000.00
10,000.00
15,000.00
20,000.00
25,000.00
Prog 01 Prog 06
Perbandingan Anggaran dan Realisasi Keuangan
Target Realisasi

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 66
BAB 4 Penutup
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 merupakan
pertanggungjawaban kinerja Perwakilan dalam mencapai sasaran program dan
kegiatan tahun 2018 sesuai Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Sulawesi Utara Tahun
2018 dan Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Periode Tahun
2015-2019.
Sebagai bentuk penyempurnaan terhadap SAKIP, penyusunan Laporan Kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 berorientasi pada outcome
sehingga wujud dari perencanaan kinerja bisa memberikan manfaat bagi stakeholders.
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 menyajikan
akuntabilitas kinerja Sasaran Program dan Kegiatan sesuai dengan dokumen
Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Sulawesi Utara Tahun 2018.
Simpulan atas capaian 17 (tujuh belas) indikator kinerja program Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018, sebagai berikut:
1. Sebanyak 9 (sembilan) indikator kinerja program telah mencapai hasil optimal, yaitu:
a. Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di
Persidangan;
b. Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh APH;
c. Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh
K/L/P/K;
d. Persentase K/L/P/K Yang Mengimplementasikan FCP (termasuk FRA);
e. Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) Yang
Mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat;
f. Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3;
g. Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3;
h. Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3;
i. Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama.
2. Sebanyak 8 (delapan) indikator kinerja program belum mencapai hasil optimal, yaitu:
a. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan;
b. Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD yang
Dibina;
c. Presentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Cukup Baik dari BLUD yang
Dievaluasi;
d. Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K;
e. Persentase Hasil Audit Klaim yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K;
f. Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2;
g. Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3;
h. Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2.
Untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018,
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara didukung dengan anggaran dana sebesar

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018 67
Rp25.914.031.000,00 dengan realisasi sebesar Rp24.334.363.304,00 atau 97,76% dari
anggaran.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas dan untuk meningkatkan kinerja Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2019, perlu disusun strategi sebagai berikut:
a. Melakukan komunikasi dan koordinasi secara aktif dengan stakeholders baik secara
lisan maupun tertulis terkait percepatan tindak lanjut hasil pengawasan Perwakilan
BPKP Provinsi Sulawesi Utara;
b. Mengambil langkah strategis dengan berkoordinasi ke Pemerintah Daerah dan
BUMD untuk lebih meningkatkan kualitas pengendalian intern dengan penguatan
SPIP;
c. Mengambil langkah-langkah strategis dalam membantu BUMD meningkatkan
kinerja, khusunya PDAM dalam meningkatkan cakupan pelayanan kepada
masyarakat sesuai dengan target RPJMN dan meningkatkan
kualitas/kuantitas/kontinuitas air sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
d. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah Daerah dan manajemen
RSUD/BLUD guna mengambil langkah strategis dalam upaya peningkatan aspek
pelayanan di RSUD/BLUD;
e. Melakukan koordinasi dengan K/L/P/K di wilayah Provinsi Sulawesi Utara terutama
kepada pihak-pihak yang memiliki kontrak tahun jamak agar dapat mengajukan
permintaan audit penyesuaian harga;
f. Melakukan koordinasi dengan K/L/P/K di wilayah Provinsi Sulawesi Utara, dalam
rangka indetifikasi pekerjaan-pekerjaan yang belum tercover pada kontrak namun
harus dilaksanakan, serta meminta K/L/P/K untuk menggunakan jasa audit BPKP
untuk memastikan nilai klaim yang harus dibayar;
g. Melakukan koordinasi dan komunikasi yang lebih intensif dengan APIP Daerah guna
pencapaian Level 3 Kapabilitas APIP.

Lampiran I/1 - 2
Anggaran
(Rp000)
Realisasi
(Rp000)% Rencana Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Persentase Tindak Lanjut
Rekomendasi Hasil Pengawasan % 60.00 31.93 53.22
Persentase BUMN/Anak Perusahaan
Dengan Skor GCG Baik *) %
Persentase BUMN/Anak Perusahaan
yang Kinerjanya Berpredikat Minimal
A (baik)*)%
Persentase BUMD yang Kinerjanya
Minimal Berpredikat Baik dari BUMD
yang Dibina% 54.00 18.00 33.33
Presentase BLUD yang Kinerjanya
Minimal Cukup Baik dari BLUD yang
Dievaluasi% 54.00 50.00 92.59
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan
di Persidangan
% 50.00 55.00 110.00
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan
oleh APH
% 72.00 100.00 138.89
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan
oleh K/L/P/K
% 65.00 100.00 153.85
Persentase Hasil Audit Penyesuaian
Harga yang Dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
% 75.00 0.00 0.00
Persentase Hasil Audit Klaim yang
Dimanfaatkan oleh K/L/P/K% 75.00 0.00 0.00
3 Meningkatnya Penyelesaian
Hambatan Pelaksanaan
Pembangunan Nasional
Persentase Penyelesaian Hambatan
Kelancaran Pembangunan%
4 Meningkatnya Kualitas
Tatakelola Pemerintah dan
korporasi dalam
Pencegahan Korupsi
Persentase K/L/P/K Yang
Mengimplementasikan FCP
(termasuk FRA)% 52.00 100.00 192.31
Capaian (%)Target Realisasi
TIDAK ADA TARGET DALAM
PERKIN 2018
TIDAK ADA TARGET DALAM
PERKIN 2018
TIDAK ADA TARGET DALAM
PERKIN 2018
1
KINERJA SASARAN PROGRAM DAN PENGGUNAAN DANA/SDM (OH) TAHUN 2018PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI UTARA
Keuangan (Rp000) SDM (OH)
SatuanNo. Sasaran Program Indikator Kinerja Program
Perbaikan Pengelolaan
Program Prioritas Nasional
dan Pengelolaan Keuangan
Negara/Korporasi
Meningkatnya Efektifitas
Hasil Pengawasan
Keinvestigasian
2

Lampiran I/2 - 2
Anggaran
(Rp000)
Realisasi
(Rp000)% Rencana Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Capaian (%)Target Realisasi
Keuangan (Rp000) SDM (OH)
SatuanNo. Sasaran Program Indikator Kinerja Program
5 Meningkatnya Kepedulian
K/L/P/K dan Masyarakat
terhadap Korupsi
Persentase K/L/P/K Anggota
Komunitas Pembelajar Anti Korupsi
(KPAK) Yang Mengimplementasikan
Sistem Pengaduan Masyarakat
% 65.00 100.00 153.85
Persentase Pemerintah Provinsi
dengan Maturitas SPIP Level 3 % 100.00 100.00 100.00
Persentase Pemerintah Provinsi
dengan Maturitas SPIP Level 2%
Persentase Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Maturitas
SPIP Level 3
% 66.00 66.00 100.00
Persentase Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Maturitas
SPIP Level 2
% 34.00 13.00 38.24
Persentase APIP Pemerintah
Provinsi dengan Kapabilitas Level 3 % 100.00 0.00 0.00
Persentase APIP Pemerintah
Provinsi dengan Kapabilitas Level 2
Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 3
% 46.00 46.00 100.00
Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 2
% 54.00 27.00 50.00
4,476,664,000 4,089,698,375 91.3559377 10,064 8,279 82.26351351
8 Tersedianya Dukungan
Teknis Kepuasan atas
Pelayanan Sekretariat
Utama
Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat
Utama (skala likert 1-10)skala 8 8 100.00
21,437,367,000 21,238,118,929 99.07055717 4,731 4,731 100
25,914,031,000 25,327,817,304 97.74 14,795 13,010 87.94
TIDAK ADA TARGET DALAM
PERKIN 2018
TIDAK ADA TARGET DALAM
PERKIN 2018
Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP Pemda
Meningkatnya Kapabilitas
Pengawasan Intern
Pemerintah Pemda
7
JUMLAH
Sub Jumlah Dukungan Teknis
Sub Jumlah Pengawasan
6

Lampiran II / 1 - 2
No. Sasaran Program Indikator Kinerja Program SatuanNaik /
(Turun)
Naik /
(Turun)
2017 2018 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7=6-5 8 9 10=9-8 11 1213=11/12*1
00%
Persentase Tindak Lanjut
Rekomendasi Hasil Pengawasan
%43.00 31.93 (11.07) 78.18 53.22 (24.96) 31.93 70.00 45.61
Persentase BUMN/Anak Perusahaan
Dengan Skor GCG Baik *)
%
Persentase BUMN/Anak Perusahaan
yang Kinerjanya Berpredikat Minimal A
(baik)*)
%
Persentase BUMD yang Kinerjanya
Minimal Berpredikat Baik dari BUMD
yang Dibina
%
9.00 18.00 9.00 45.00 33.33 (11.67) 18.00 56.00 32.14
Presentase BLUD yang Kinerjanya
Minimal Cukup Baik dari BLUD yang
Dievaluasi
%
0.00 50.00 50.00 0.00 92.59 92.59 50.00 62.00 80.65
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di
Persidangan
%
55.00 55.00 0.00 137.50 110.00 (27.50) 55.00 60.00 91.67
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan
oleh APH
%
100.00 100.00 0.00 142.86 138.89 (3.97) 100.00 75.00 133.33
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan
oleh K/L/P/K
%
100.00 100.00 0.00 166.67 153.85 (12.82) 100.00 70.00 142.86
Persentase Hasil Audit Penyesuaian
Harga yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
%
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 80.00 0.00
Persentase Hasil Audit Klaim yang
Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
%0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 80.00 0.00
3 Meningkatnya Penyelesaian Hambatan
Pelaksanaan Pembangunan Nasional
Persentase Penyelesaian Hambatan
Kelancaran Pembangunan
%
4 Meningkatnya Kualitas Tatakelola
Pemerintah dan korporasi dalam
Pencegahan Korupsi
Persentase K/L/P/K Yang
Mengimplementasikan FCP (termasuk
FRA)
%
100.00 100.00 0.00 200.00 192.31 (7.69) 100.00 55.00 181.82
PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI UTARA
PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN OUTCOME TAHUN 2018 DENGAN TAHUN 2017 DAN TARGET 2019
1
2
Realisasi
2018
Target
2019
% realisai
2018 dari
target 2019
Realisasi Capaian
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas
Nasional dan Pengelolaan Keuangan
Negara/Korporasi
Meningkatnya Efektifitas Hasil Pengawasan
Keinvestigasian
TIDAK ADA TARGET DALAM PERKIN 2018
TIDAK ADA TARGET DALAM PERKIN 2018
TIDAK ADA TARGET DALAM PERKIN 2018

Lampiran II / 2 - 2
No. Sasaran Program Indikator Kinerja Program SatuanNaik /
(Turun)
Naik /
(Turun)
2017 2018 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7=6-5 8 9 10=9-8 11 1213=11/12*1
00%
Realisasi
2018
Target
2019
% realisai
2018 dari
target 2019
Realisasi Capaian
5 Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan
Masyarakat terhadap Korupsi
Persentase K/L/P/K Anggota
Komunitas Pembelajar Anti Korupsi
(KPAK) Yang Mengimplementasikan
Sistem Pengaduan Masyarakat
%
100.00 100.00 0.00 166.67 153.85 (12.82) 100.00 70.00 142.86
Persentase Pemerintah Provinsi
dengan Maturitas SPIP Level 3
%100.00 100.00 0.00 100.00 100.00 0.00 100.00 100.00 100.00
Persentase Pemerintah Provinsi
dengan Maturitas SPIP Level 2
%
Persentase Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Maturitas
SPIP Level 3
%
27.00 66.00 39.00 57.45 100.00 42.55 66.00 80.00 82.50
Persentase Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Maturitas
SPIP Level 2
%
47.00 13.00 (34.00) 200.00 38.24 (161.76) 13.00 20.00 65.00
Persentase APIP Pemerintah Provinsi
dengan Kapabilitas Level 3
%0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100.00 0.00
Persentase APIP Pemerintah Provinsi
dengan Kapabilitas Level 2
%
Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 3
%
13.00 46.00 33.00 100.00 100.00 0.00 46.00 53.00 86.79
Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 2
%
33.00 27.00 (6.00) 126.92 50.00 (76.92) 27.00 47.00 57.45
Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan
atas Pelayanan Sekretariat Utama
Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat
Utamaskala 7 8 1 100.00 100 - 8 8 100.00
6
7
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP
Pemda
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan
Intern Pemerintah Pemda
TIDAK ADA TARGET DALAM PERKIN 2018
TIDAK ADA TARGET DALAM PERKIN 2018

Lampiran III/1 - 1
Penggunaan
Dana
Penggunaan
SDM/OH
Anggaran Realisasi % Target Realisasi %Efisien/
Tidak Efisien
Efisien/
Tidak Efisien
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Tersedianya Informasi
Hasil Pengawasan 260
PSN di Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan PSN BPKP
Perwakilan
Laporan 66 70 106.06 2,186,555,000 2,027,754,422 92.74 3,908 3,348 85.67 Efisien Efisien
2 Tersedianya Informasi
Hasil Pengawasan
Siskeudes di Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Siskeudes BPKP
Perwakilan
Laporan 15 22 146.67 346,106,000 329,817,750 95.29 256 242 94.53 Efisien Efisien
3 Tersedianya Informasi
Hasil Pengawasan
Penerapan SIMDA di
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan SIMDA BPKP
PerwakilanLaporan 3 3 100.00 94,911,000 23,265,000 24.51 123 60 48.78 Efisien Efisien
4 Tersedianya Informasi
Hasil Pengawasan 10
Prioritas Nasional
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan BPKP Perwakilan Laporan 74 113 152.70 700,052,000 667,622,918 95.37 3,672 3,307 90.06 Efisien Efisien
5 Tersedianya Informasi
Hasil Pengawasan Asian
Games XVIII
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Asian Games
BPKP Perwakilan
6 Tersedianya Informasi
Hasil Pembinaan SPIP
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pembinaan SPIP BPKP
PerwakilanLaporan 23 35 152.17 469,108,000 413,983,770 88.25 809 534 66.01 Efisien Efisien
7 Tersedianya Informasi
Hasil Pembinaan
Kapabilitas APIP
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Peningkatan Kapabilitas APIP
BPKP PerwakilanLaporan 36 45 125.00 679,932,000 627,254,515 92.25 1,296 788 60.80 Efisien Efisien
217 288 132.7189 4,476,664,000 4,089,698,375 91.36 10,064 8,279 82.26 Efisien Efisien
8 Tersedianya Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Dalam
Mencapai Kepuasan
Layanan
Jumlah Layanan Dukungan
Manajemen Perwakilan BPKP
Laporan 16 16 100.00 21,220,602,000 21,022,933,929 99.07 4,631 4,631 100.00 Efisien Efisien
9 Termanfaatkannya Aset
Secara Optimal
Terlaksananya Rehabilitasi
Rumah Negara Perwakilan
BPKP
M2 35 35 100.00 84,700,000 83,900,000 99.06 50 50 100.00 Efisien Efisien
Tersedianya Alat Pengolahan
Data BPKPUnit 20 27 135.00 132,065,000 131,285,000 99.41 50 50 100.00 Efisien Efisien
21,437,367,000 21,238,118,929 99.07 4,731 4,731 100.00
25,914,031,000 25,327,817,304 97.74 14,795 13,010 87.94TOTAL
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN DANA DAN OH (SDM)PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI UTARA
TAHUN 2018
Dana SDM (OH)
TIDAK ADA TARGET DALAM PERKIN 2018
JUMLAH SASARAN KEGIATAN PENGAWASAN
JUMLAH SASARAN KEGIATAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA
Target RealisasiCapaian
(%)

Lampiran IV / 1 - 1
2017 2018 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7=6-5 8 9 10=9-8
1
Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan 260 PSN di
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan PSN BPKP
Perwakilan
Laporan 0 70 N/A 0.00 106.06 N/A
2
Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Siskeudes di
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Siskeudes
BPKP Perwakilan
Laporan 0 22 N/A 0.00 146.67 N/A
3
Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Penerapan
SIMDA di Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan SIMDA BPKP
PerwakilanLaporan 0 3 N/A 0.00 100.00 N/A
4
Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan 10 Prioritas
Nasional
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan BPKP
Perwakilan
Laporan 118 113 (5) 99.16 152.70 53.54
5
Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Asian Games
XVIII
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Asian Games
BPKP Perwakilan
Laporan
6
Tersedianya Informasi Hasil
Pembinaan SPIP
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pembinaan SPIP BPKP
Perwakilan
Laporan 22 35 13 100.00 152.17 52.17
7
Tersedianya Informasi Hasil
Pembinaan Kapabilitas
APIP Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Peningkatan Kapabilitas
APIP BPKP PerwakilanLaporan 10 45 35 100.00 125.00 25.00
8 Tersedianya Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Dalam Mencapai
Kepuasan Layanan
Jumlah Layanan Dukungan
Manajemen Perwakilan
BPKPLaporan 12 16 4 100.00 100.00 0.00
9 TermanfaatkannyaAset
Secara Optimal
Terlaksananya Rehabilitasi
Rumah Negara Perwakilan
BPKP
M2 0 35 N/A 0.00 100.00 N/A
Tersedianya Alat
Pengolahan Data BPKPUnit 0 27 N/A 0.00 135.00 N/A
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
TIDAK ADA TARGET DALAM PERKIN 2018
Satuan Naik /
(Turun)Naik / (Turun)
PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN KEGIATAN TAHUN 2018 DENGAN TAHUN 2017
PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI UTARA
Realisasi Capaian