BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

70
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEPUTUSAN SENGKETA Nomor Permohonan: 001/BWSL.KALSEL.22.00/VII/2015 Menimbang : a. bahwa Bawaslu Provinsi telah mencatat dalam Buku Register Penyelesaian Sengketa Pemilu, permohonan dari: a. Nama : H.Gusti Iskandar Sukma Alamsyah,SE.MH. b. Pekerjaan/Jabatan : Wiraswasta c. Kewarganegaraan : Indonesia d. Alamat :Jalan Kuripan, Gang III A, RT.002, No.20A Kel.Kuripan, Kec. Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Prov. Kalimantan Selatan e. Nomor Telepon/HP : 08121034371 Sebagai Calon Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan yang didaftarkan Kepada Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan oleh Partai Golongan Karya. a. Nama : DR. Karyono Ibnu Ahmad b. Pekerjaan/Jabatan : Dosen. c. Kewarganegaraan : Indonesia. d. Alamat : Komplek Awang Sejahtera II/4, RT.15, RW.003, Kel. Sungai Miai, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Prov. Kalimantan Selatan. e. Nomor Telepon/HP : 08125165609 Sebagai Calon Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan yang didaftarkan Kepada Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan oleh Partai Golongan Karya. FORMULIR MODEL PS-13 KEPUTUSAN SENGKETA

Transcript of BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Page 1: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN SENGKETA

Nomor Permohonan: 001/BWSL.KALSEL.22.00/VII/2015

Menimbang : a. bahwa Bawaslu Provinsi telah mencatat dalam Buku Register PenyelesaianSengketa Pemilu, permohonan dari:

a. Nama : H.Gusti Iskandar Sukma Alamsyah,SE.MH.

b. Pekerjaan/Jabatan : Wiraswasta

c. Kewarganegaraan : Indonesia

d. Alamat : Jalan Kuripan, Gang III A, RT.002, No.20A

Kel. Kuripan, Kec. Banjarmasin Timur, Kota

Banjarmasin, Prov. Kalimantan Selatan

e. Nomor Telepon/HP : 08121034371

Sebagai Calon Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan yang didaftarkan

Kepada Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan oleh

Partai Golongan Karya.

a. Nama : DR. Karyono Ibnu Ahmad

b. Pekerjaan/Jabatan : Dosen.

c. Kewarganegaraan : Indonesia.

d. Alamat : Komplek Awang Sejahtera II/4, RT.15,

RW.003, Kel. Sungai Miai, Kec. Banjarmasin

Utara, Kota Banjarmasin, Prov. Kalimantan

Selatan.

e. Nomor Telepon/HP : 08125165609

Sebagai Calon Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan yang

didaftarkan Kepada Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan

Selatan oleh Partai Golongan Karya.

FORMULIR MODEL PS-13KEPUTUSAN SENGKETA

Page 2: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

dengan permohonan bertanggal 29 Juli 2015, memberikan kuasa kepada Syarifani

Sabarhan, SH, Mahyudin, S.H dan M. Kharisma P.Harahap, S.H, dengan surat kuasa

khusus Nomor 001/M&H/P/VIII/2015 tanggal 28 Juli 2015, pekerjaan Advokat pada

M&H Law Office, yang berkedudukan di Jl. Brigjen H. Hasan Basri, Ruko Simpang

Gusti, No. 15C, Lantai 3, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Nomor

Telp/HP 081349378292/08125000399/081351981198, baik sendiri-sendiri atau

bersama-sama bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa selanjutnya disebut

PEMOHON.

terhadap

Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan yang berkedudukan di Jl.

Jendral A.Yani, KM.3,5, No.212 Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan ,

Telp : (0511) 3256404, Fax : (0511) 3256400, selanjutnya disebut TERMOHON.

Bahwa permohonan pemohon dicatat dalam Buku Register Perkara Penyelesaian

Sengketa Nomor Nomor 001/BWSL.KALSEL.22.00/VII/2015 pada tanggal 29 Juli

2015.

b. bahwa Bawaslu Provinsi telah memeriksa permohonan dengan hasil sebagaiberikut:

1. (Uraian Permohonan Pemohon)

I. TENTANG KEWENANGAN BADAN PENGAWAS PEMILU

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

a. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 16 Undang-undang No. 1

Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-undang No. 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur,

Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang, menyebutkan “Badan

Pengawas Pemilu Provinsi yang selanjutnya disingkat Bawaslu

Provinsi adalah Badan Pengawas Pemilihan Gubernur yang

bertanggung jawab untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur di wilayah Provinsi”.

b. Bahwa menurut ketentuan Pasal 142 huruf b Undang-undang No. 8

tahun 2015 Tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 1 Tahun

2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

undang No. 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Page 3: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Walikota Menjadi Undang-Undang, menyebutkan “Sengketa

Pemilihan terdiri atas : b. sengketa antara Peserta Pemilihan dan

penyelenggara Pemilihan sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan

Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota”. Dan berdasarkan ketentuan Pasal 143 ayat (1)

Undang-undang No. 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 1 Tahun 2014 Tentang

Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang,

disebutkan yang memiliki kewenangan untuk menyelesaikan sengketa

berdasarkan ketentuan Pasal 142 huruf b tersebut adalah Bawaslu

Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota.

c. Bahwa ketentuan tersebut di atas sejalan dengan ketentuan

sebagaimana terurai dalam pasal 1 angka 14 Peraturan Badan

Pengawas Pemilihan Umum No. 8 Tahun 2015 Tentang Tata Cara

Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota, yang

menyebutkan “Bawaslu Provinsi adalah lembaga penyelenggara

pemilihan umum yang bertugas mengawasi penyelenggaraan

pemilihan umum diwilayah provinsi sebagaimana dimaksud undang-

undang yang mengatur mengenai penyelenggara pemilihan umum

yang diberikan tugas dan wewenang dalam pengawasan

penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur”.

d. Bahwa menurut ketentuan Pasal 2 ayat (1) huruf b Peraturan Badan

Pengawas Pemilihan Umum No. 8 Tahun 2015 Tentang Tata Cara

Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota,

disebutkan bahwa sengketa pemilihan yang menjadi kewenangan

Badan Pengawas Pemilu diantaranya : b. sengketa antara peserta

Pemilihan dengan penyelenggara Pemilihan. Dan pada Pasal 2 ayat

(2) huruf c Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum No. 8 Tahun

2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur

Page 4: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan

Wakil Walikota, disebutkan kalau salah satu penyebab timbulnya

sengketa tersebut diantaranya : c. Keputusan Komisi Pemilihan

Umum Provinsi atau Keputusan Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota.

II. TENTANG KEDUDUKAN HUKUM PEMOHON DAN

TERMOHON

a. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 1 angka 3 Undang-undang No. 8 tahun

2015 Tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 1 Tahun 2015

Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang

No. 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

Menjadi Undang-Undang, disebutkan “Calon Gubernur dan Calon

Wakil Gubernur adalah peserta Pemilihan yang diusulkan oleh Partai

Politik dan gabungan Partai Politik, atau perseorangan yang

didaftarkan atau mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Provinsi”.

Ketentuan tersebut sejalan dengan ketentuan Pasal 1 angka 2

Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum No. 8 Tahun 2015

Tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan

Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil

Walikota, yang menyebutkan ““Calon Gubernur dan Calon Wakil

Gubernur adalah peserta Pemilihan yang diusulkan oleh Partai

Politik dan gabungan Partai Politik, atau perseorangan yang

didaftarkan atau mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Provinsi”.

b. Bahwa Pemohon telah ditetapkan oleh Partai Golongan Karya

(Golkar) sebagai pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil

Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 berdasarkan Surat

Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya Nomor :

KEP-927/DPP/GOLKAR/VII/2015, tanggal 27 Juli 2015 Tentang

Penetapan dan Pengesahan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

Provinsi Kalimantan Selatan, yang isinya diantaranya :

Page 5: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan

Karya Tentang Pengesahan dan Penetapan Calon

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Pertama : Menetapkan dan mengesahkan H. GUSTI

ISKANDAR S. A, SE, MH sebagai Calon Gubernur

dan DR. KARYONO IBNU AHMAD sebagai

Calon Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan.

Kedua : Menginstruksikan kepada Dewan Pimpinan Daerah

Partai Golongan Karya Provinsi Kalimantan Selatan

untuk :

1. Mendaftarkan Calon Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah sebagaimana tersebut dalam

dictum Pertama ke Komisi Pemilihan Umum

setempat.

2. Memenangkan Calon Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah yang diusung Partai Golkar pada

Pilkada serentak tahun 2015.

Ketiga : Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan

diatur lebih lanjut oleh Dewan Pimpinan Pusat

Partai Golongan Karya.

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal

ditetapkan dan apabila terdapat kekeliruan dalam

penetapannya akan dilakukan perbaikan seperlunya.

c. Bahwa pada tanggal 28 Juli 2015 Pemohon telah mendaftarkan diri

sebagai bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi

Kalimantan Selatan Tahun 2015 pada Komisi Pemilihan Umum

Provinsi Kalimantan Selatan (Termohon) akan tetapi sesuai dengan

Berita Acara Penelitian Persyaratan Pencalonan Pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Tahun 2015, Nomor :

026/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli 2015, Termohon memutuskan

permohonan pendaftaran yang diajukan oleh Pemohon tersebut tidak

Page 6: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

dapat diterima.

d. Bahwa kedudukan Termohon sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka

7 Undang-undang No. 8 tahun 2015 Tentang Perubahan atas Undang-

Undang No. 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-undang No. 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan

Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang, yang

menyebutkan “Komisi Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut

Komisi Pemilihan Umum adalah lembaga penyelenggara pemilihan

umum sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur

mengenai penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas dan

wewenang dalam penyelenggaraan Pemilihan berdasarkan ketentuan

yang diatur dalam Undang-Undang ini”.

e. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (2) Undang-undang No. 8

tahun 2015 Tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 1 Tahun

2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

undang No. 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota Menjadi Undang-Undang, disebutkan “Pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum

Provinsi”. Dan tugas serta wewenang Komisi Pemilihan Umum

Provinsi dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur berdasarkan

ketentuan pasal 11 huruf h adalah : “menetapkan Calon Gubernur

dan Wakil Gubernur yang memenuhi persyaratan”.

f. Bahwa sesuai dengan Berita Acara Penelitian Persyaratan Pencalonan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Tahun

2015, Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli 2015, Termohon

telah memutuskan kalau pendaftaran Pemohon sebagai bakal

pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan

Selatan Tahun 2015 tidak dapat diterima.

III. TENGGANG WAKTU PENGAJUAN PERMOHONAN

a. Bahwa menurut ketentuan Pasal 9 ayat (1) Peraturan Badan Pengawas

Pemilihan Umum No. 8 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian

Page 7: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil

Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota, disebutkan “Permohonan

penyelesaian sengketa Pemilihan dapat diajukan dalam waktu paling

lambat 3 (Tiga) hari sejak objek sengketa dalam Pemilihan diketahui

atau sejak Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi atau Komisi

Pemilihan Umum Kabupaten/Kota ditetapkan dan/atau diumumkan”.

b. Bahwa Berita Acara Penelitian Persyaratan Pencalonan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Tahun 2015,

Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli 2015, yang memutuskan

pendaftaran Pemohon sebagai bakal pasangan Calon Gubernur dan

Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 tidak dapat

diterima diketahui oleh Pemohon pada saat dibacakan pada Kantor

Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal

28 Juli 2015, Keputusan tersebut sesuai dengan bukti Tanda Terima,

tanggal 28 Juli 2015 telah diterima Pemohon pada tanggal 28 Juli

2015.

c. Bahwa permohonan a quo diajukan pada tanggal 29 Juli 2015

sehingga jelas pengajuan permohon a quo masih dalam tenggang

waktu yang ditentukan sebagaimana ketentuan Pasal 9 ayat (1)

Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum No. 8 Tahun 2015

Tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan

Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil

Walikota.

IV. POKOK PERMOHONAN

I. Tentang Objek Yang Disengketakan

a. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1) huruf b Peraturan

Badan Pengawas Pemilihan Umum No. 8 Tahun 2015 Tentang Tata

Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil

Walikota, disebutkan bahwa sengketa pemilihan yang menjadi

Page 8: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

kewenangan Badan Pengawas Pemilu diantaranya : b. sengketa antara

peserta Pemilihan dengan penyelenggara Pemilihan. Dan pada Pasal 2

ayat (2) huruf c Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum No. 8

Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta

Walikota dan Wakil Walikota, disebutkan kalau salah satu penyebab

timbulnya sengketa tersebut diantaranya : c. Keputusan Komisi

Pemilihan Umum Provinsi atau Keputusan Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota.

b. Bahwa yang menjadi objek dalam permohonan a quo adalah

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan

(Termohon) sebagaimana tertuang di dalam Berita Acara Penelitian

Persyaratan Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Kalimantan Selatan Tahun 2015, Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal

28 Juli 2015, yang isinya :

Hasil penelitian persyaratan pencalonan oleh Komisi Pemilihan

Umum Provinsi Kallimantan Selatan menetapkan :

Pendaftaran bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur atas nama H. GUSTI ISKANDAR S. A, SE. MH dan

DR. H. KARYONO IBNU AHMAD tidak dapat diterima

karena:

- Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 36 ayat (4)Komisi

Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2015, bahwa dalam

hal kesepakatan perdamaian untuk membentuk 1 (Satu)

kepengurusan Partai Politik sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) tidak tercapai, sambil menunggu putusan

pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, Partai Politik

dari 2 (Dua) kepengurusan hasil

Muktamar/Muhas/Kongres dapat memberikan persetujuan

untuk 1 (Satu) pasangan calon yang sama;

- Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 36 ayat (6)Komisi

Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2015, bahwa dalam

hal kepengurusan Partai Politik ditingkat provinsi atau

Page 9: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

kabupaten/kota terdapat 2 (Dua) kepengurusan, masing-

masing pengurus Partai Politik mengajukan 1 (Satu)

Pasangan Calon yang sama sesuai dengan persetujuan

Partai Politik tingkat pusat sebagaimana dimaskud ayat

(4);

- Bahwa dalam berkas persyaratan pencalonan hanya

terdapat 1 (Satu) keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai

Golongan Karya tentang Persetujuan Pasangan Calon

Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan

Selatan Tahun 2015 yang ditanda tangani oleh Ketua

Umum yakni H. R. Agung Laksono dan Sekretaris Jenderal

yakni Zainudi Amali dan diajukan oleh Dewan Pimpinan

Daerah Partai Golongan Karya Provinsi Kalimantan

Selatan yang ditanda tangani oleh Ketua Ir. Gusti Perdana

Kesuma dan Sekretaris yakni Drs. Hasan Mahlan,

sehingga tidak memenuhi ketentuan sebagaimana

dimaksud pada huruf a dan b di atas.

c. Bahwa karena isi dari Berita Acara Penelitian Persyaratan Pencalonan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Tahun

2015, Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli 2015 adalah

keputusan/penetapan yang menyatakan pendaftaran Pemohon sebagai

bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi

Kalimantan Selatan Tahun 2015 tidak dapat diterima maka berita

acara tersebut dapat dikualifikasikan sebagai keputusan sebagaimana

dimaksud ketentuan Pasal 2 ayat (2) huruf c Peraturan Badan

Pengawas Pemilihan Umum No. 8 Tahun 2015 Tentang Tata Cara

Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota

sebagaimana tersebut pada angka 1 di atas, sehingga Bawaslu

Provinsi Kalimantan Selatan berwenang untuk memeriksa

permohonan Pemohon.

Page 10: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

II. Tentang Duduk Perkara Permohonan

a. Bahwa Pemohon adalah Pasangan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 yang ditetapkan

berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan

Karya Nomor : KEP-927/DPP/GOLKAR/VII/2015, tanggal 27 Juli

2015 Tentang Penetapan dan Pengesahan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, yang ditanda tangani oleh

Ketua Umum H.R Agung Laksono dan Sekretaris Jenderal Zainudi

Amali, yang isinya diantaranya :

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan

Karya Tentang Pengesahan dan Penetapan Calon

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Pertama : Menetapkan dan mengesahkan H. GUSTI

ISKANDAR S. A, SE, MH sebagai Calon Gubernur

dan DR. KARYONO IBNU AHMAD sebagai

Calon Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan.

Kedua : Menginstruksikan kepada Dewan Pimpinan Daerah

Partai Golongan Karya Provinsi Kalimantan Selatan

untuk :

a. Mendaftarkan Calon Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah sebagaimana tersebut dalam

dictum Pertama ke Komisi Pemilihan Umum

setempat.

b. Memenangkan Calon Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah yang diusung Partai Golkar

pada Pilkada serentak tahun 2015.

Ketiga : Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan

diatur lebih lanjut oleh Dewan Pimpinan Pusat

Partai Golongan Karya.

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal

ditetapkan dan apabila terdapat kekeliruan dalam

Page 11: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

penetapannya akan dilakukan perbaikan seperlunya.

b. Bahwa kepengurusan Partai Golongan Karya (Golkar) dengan Ketua

Umum H.R Agung Laksono dan Sekretaris Jenderal Zainudi Amali

sebagai Partai Politik yang mendukung Pemohon sebagai bakal

pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur adalah kepengurusan

yang sah karena telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan

HAM sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia Nomor : N.HH-01.AH.11.01 Tahun

2015, tanggal 23 Maret 2015 Tentang Pengesahan Perubahan

Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Serta Komposisi dan

Personalia Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya beserta

Lampiran Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia Nomor : N.HH-01.AH.11.01 Tahun 2015, tanggal

23 Maret 2015.

c. Bahwa pada tanggal 28 Juli 2015, Pemohon mendaftarkan diri sebagai

bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi

Kalimantan Selatan Tahun 2015 pada Komisi Pemilihan Umum

Provinsi Kalimantan Selatan (Termohon).

d. Bahwa akan tetapi setelah permohonan pendaftaran berikut berkas

syarat pencalonan Pemohon serahkan kepada Termohon, Termohon

kemudian melakukan rapat pleno dan menerbitkan serta

menyampaikan Berita Acara Penelitian Persyaratan Pencalonan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Tahun

2015, Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli 2015, yang isinya :

Hasil penelitian persyaratan pencalonan oleh Komisi Pemilihan

Umum Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan :

Pendaftaran bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur atas nama H. GUSTI ISKANDAR S. A, SE. MH dan

DR. H. KARYONO IBNU AHMAD tidak dapat diterima

karena :

- Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 36 ayat (4) Komisi

Page 12: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2015, bahwa dalam

hal kesepakatan perdamaian untuk membentuk 1 (Satu)

kepengurusan Partai Politik sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) tidak tercapai, sambil menunggu putusan

pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, Partai Politik

dari 2 (Dua) kepengurusan hasil

Muktamar/Muhas/Kongres dapat memberikan persetujuan

untuk 1 (Satu) pasangan calon yang sama;

- Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 36 ayat (6) Komisi

Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2015, bahwa dalam

hal kepengurusan Partai Politik ditingkat provinsi atau

kabupaten/kota terdapat 2 (Dua) kepengurusan, masing-

masing pengurus Partai Politik mengajukan 1 (Satu)

Pasangan Calon yang sama sesuai dengan persetujuan

Partai Politik tingkat pusat sebagaimana dimaskud ayat

(4);

- Bahwa dalam berkas persyaratan pencalonan hanya

terdapat 1 (Satu) keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai

Golongan Karya tentang Persetujuan Pasangan Calon

Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan

Selatan Tahun 2015 yang ditanda tangani oleh Ketua

Umum yakni H. R. Agung Laksono dan Sekretaris Jenderal

yakni Zainudi Amali dan diajukan oleh Dewan Pimpinan

Daerah Partai Golongan Karya Provinsi Kalimantan

Selatan yang ditanda tangani oleh Ketua Ir. Gusti Perdana

Kesuma dan Sekretaris yakni Drs. Hasan Mahlan,

sehingga tidak memenuhi ketentuan sebagaimana

dimaksud pada huruf a dan b di atas.

e. Bahwa keputusan Termohon yang menyatakan pendaftaran yang

diajukan oleh Pemohon sebagai bakal pasangan Calon Gubernur dan

Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Tahun 2015 sebagaimana

tersebut diatas jelas bertentangan dengan ketentuan Pasal 36 ayat (1)

Peraturan Komisi Pemilihan UmumNo. 12 Tahun 2015 Tentang

Page 13: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan UmumNomor 9 Tahun

2015 Tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota,

yang menyebutkan “Dalam hal keputusan terakhir dari Menteri

tentang kepengurusan Partai Politik tingkat pusat sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) masih dalam proses penyelesaian

sengketa di Pengadilan, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, KIP Aceh

dan Komisi Pemilihan Umum/KIP Kabupaten/Kota menerima

pendaftaran Pasangan Calon berdasarkan keputusan terakhir dari

Menteri tentang penetapan kepengurusan Partai Politik”, karena

faktanya pada saat penyerahan berkas pendaftaran sebagai bakal

pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan

Selatan Tahun 2015 yang diusung oleh Partai Golongan Karya

(Golkar) kepada Termohon, Pemohon juga menyertakan Surat

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia Nomor : N.HH-01.AH.11.01 Tahun 2015, tanggal 23 Maret

2015 Tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga, Serta Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan

Pusat Partai Golongan Karya beserta Lampiran Keputusan Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : N.HH-

01.AH.11.01 Tahun 2015, tanggal 23 Maret 2015, yang membuktikan

bahwa Pemohon adalah bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur yang didukung oleh Partai Golongan Karya (Golkar) yang

kepengurusannya telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia sesuai ketentuan Pasal 3 ayat (1) Undang-undang No. 2

Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 2 Tahun

2008 Tentang Partai Politik.

f. Bahwa Termohon keliru memahami ketentuan Pasal 36 ayat (4)

Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 12 Tahun 2015 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan UmumNomor 9 Tahun

2015 Tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota

Page 14: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

yang dijadikan dasar oleh Termohon untuk menyatakan tidak

menerima pendaftaran Pemohon sebagai bakal pasangan Calon

Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Tahun

2015 sebagaimana tercantum dalam huruf a Berita Acara Penelitian

Persyaratan Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Kalimantan Selatan Tahun 2015, Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal

28 Juli 2015, karena ketentuan Pasal 36 ayat (4) tersebut baru wajib

dilaksanakan apabila terdapat putusan pengadilan mengenai

penundaan pemberlakuan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia yang menjadi dasar pengesahan kepengurusan Partai

Golongan Karya (Golkar) H.R Agung Laksono sebagaimana

ketentuan Pasal 39 ayat (2) Pearaturan Komisi Pemilihan Umum No.

12 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan

UmumNomor 9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan

Wakil Walikota.

g. Bahwa faktanya putusan Pengadilan Tata Usaha Negera Jakarta

Nomor : 62/G/2015/PTUN-JKT, tanggal 18 Mei 2015 yang

memutuskan penundaan atas Surat Keputusan Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia yang mengesahkan kepengurusan Partai

Golongan Karya (Golkar) H.R Agung Laksono sebagai pengurus yang

sah telah dibatalkan dengan Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha

Negara Jakarta dalam perkara No. 162/B/2015/PT.TUN.JKT, tanggal

10 Juli 2015, yang amar putusannya dapat kami kutip sebagai berikut

:

MENGADILI

1. Menerima permohonan banding dari Tergugat/pembanding dan

Tergugat II Intervensi/Pembanding.

2. Membatalkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

Nomor : 62/G/2015/PTUN-JKT, tanggal 18 Mei 2015 yang

dimohonkan banding, dan dengan :

Page 15: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

MENGADILI SENDIRI

I. Dalam Penundaan

Menyatakan mencabut dan tidak berlaku serta tidak memiliki

kekuatan hukum lagi, Penetapan Nomor 62/G/2015/PTUN-

JKT, tanggal 1 April 2015 tentang Penundaan Pelaksanaan

Keputusan Objek Sengketa.

II. Dalam Eksepsi

Menerima eksepsi Tergugat/Pembanding dan Tergugat II

Intervensi/Pembanding tentang kewenangan absolute

pengadilan.

III. Dalam Pokok Perkara

1. Menyatakan Gugatan Penggugat/Terbanding tidak dapat

diterima.

2. Menghukum Penggugat/Terbanding membayar biaya perkara

di kedua tingkat peradilan yang dalam pemeriksaan banding

ditetapkan sebesar Rp. 250.000,- (Dua ratus lima puluh ribu

rupiah).

h. Bahwa ketentuan Pasal 36 ayat (6) Peraturan Komisi Pemilihan

UmumNo. 12 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi

Pemilihan UmumNomor 9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

dan/atau Walikota dan Wakil Walikota yang dijadikan dasar

Termohon untuk menyatakan tidak menerima pendaftaran yang

diajukan oleh Pemohon pada huruf b Berita Acara Penelitian

Persyaratan Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Kalimantan Selatan Tahun 2015, Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal

28 Juli 2015 sebenarnya juga tidak dapat dijadikan dasar hukum untuk

menyatakan pendaftaran Pemohon tidak dapat diterima karena

ketentuan Pasal 36 ayat (6) Peraturan Komisi Pemilihan Umum No.

12 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau

Page 16: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Walikota dan Wakil Walikota tersebut sebenarnya berhubungan atau

merujuk kepada ketentuan Pasal 36 ayat (4) Peraturan Komisi

Pemilihan Umum No. 12 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 Tentang

Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota yang juga

berhubungan dengan ketentuan Pasal 36 ayat (2) dan ayat (3)

Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 12 Tahun 2015 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun

2015 Tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota,

yang mensyaratkan adanya kesepakatan perdamaian apabila atas Surat

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang

mengesahkan kepengurusan Partai Politik ditunda pemberlakuannya

berdasarkan penetapan penundaan dari pengadilan, sehingga

sepanjang putusan pengadilan tersebut belum memiliki kekuatan

hukum tetap untuk mengajukan pasangan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur harus atas dasar kesepatakan perdamaian atau kedua kedua

kepengurusan yang bersengketa harus mengajukan dan/atau

menyetujui pasangan calon yang sama.

i. Bahwa akan tetapi sebagaimana telah Pemohon sampaikan pada

angka 8 (Delapan) di atas, Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia yang mengesahkan kepengurusan Partai Golongan

Karya (Golkar) H.R Agung Laksono, pasca Putusan Pengadilan

Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dalam perkara No.

162/B/2015/PT.TUN.JKT, tanggal 10 Juli 2015 tetap menjadi surat

keputusan yang sah dan dapat dijadikan dasar bagi Partai Golongan

Karya (Golkar) untuk mengajukan bakal pasangan Calon Gubernur

dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015

sebagaimana ketentuan Pasal 36 ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan

Umum No. 12 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan

Page 17: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

j. Bahwa selain itu, Termohon seharusnya tidak serta merta memutuskan

pendaftaran yang diajukan oleh Pemohon sebagai bakal pasangan

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan

Tahun 2015 sebagaimana Berita Acara Penelitian Persyaratan

Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan

Selatan Tahun 2015, Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli 2015,

karena Pemohon telah memenuhi syarat pencalonan sebagaimana

ditentukan dalam Pasal 38 ayat (2) huruf a, b dan c serta Pasal 42 ayat

(1) huruf a Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 12 Tahun 2015

Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor

9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil

Walikota. Selain itu berdasarkan ketentuan Pasal 49 ayat (1) Undang-

undang No. 8 tahun 2015 Tentang Perubahan atas Undang-Undang

No. 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-undang No. 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan

Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang, Termohon

seharusnya sebelum memutuskan menerima atau tidak menerima

pendaftaran yang diajukan oleh Pemohon sebagai bakal pasangan

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur harus melakukan penelitian

kelengkapan administratif dan melakukan klarifikasi kepada instansi

yang berwenang terkait keabsahan persyaratan pasangan Calon

Gubernur dan Wakil Gubernur, faktanya Termohon justru serta merta

memutuskan untuk tidak menerima pendaftaran dari Pemohon tanpa

melakukan klarifikasi mengenai keabsahaan dukungan Partai Politik

pendukung Pemohon kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

sebagai pihak yang telah menerbitkan Surat Keputusan Kepengurusan

Partai Golongan Karya (Golkar).

k. Bahwa selain itu, menurut ketentuan Pasal 35 Peraturan Komisi

Pemilihan Umum No. 9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan Pemilihan

Page 18: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau

Walikota dan Wakil Walikota, disebutkan “Keputusan tentang

kepengurusan Partai Politik tingkat pusat, tingkat provinsi dan

tingkat kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat

(2), ayat (4) atau ayat (6), menjadi pedoman bagi Komisi Pemilihan

Umum Provinsi/KIP Aceh atau Komisi Pemilihan Umum/KIP

Kabupaten Kota dalam penerimaan pendaftaran Pasangan Calon”,

sehingga untuk menilai keabsahan dukungan Partai Politik yang

mengusung bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 Termohon seharusnya

berpedoman kepada salinan keputusan terakhir tentang

penetapan/pengesahan kepengurusan Partai Politik.

l. Bahwa dengan demikian sebenarnya tidak ada dasar bagi Termohon

untuk menyatakan tidak menerima pendaftaran yang diajukan oleh

Pemohon sebagai pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur Kalimantan Selatan Tahun 2015, dan beralasan hukum bagi

Pemohon untuk menuntut agar Pemohon dinyatakan telah memenuhi

syarat pencalonan sebagai bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 sesuai dengan

ketentuan Pasal 36 ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum No.

12 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau

Walikota dan Wakil Walikota, membatalkan Keputusan Komisi

Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana tertuang

di dalam Berita Acara Penelitian Persyaratan Pencalonan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Tahun 2015,

Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli 2015, dan memerintahkan

kepada Termohon untuk menerima pendaftaran yang diajukan oleh

Pemohon tersebut.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, Pemohon memohon dengan

hormat kepada Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi

Page 19: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Kalimantan Selatan yang memeriksa permohonan a quo memberikan putusan

sebagai berikut :

1. Menerima permohonan Pemohon seluruhnya.

2. Menyatakan sah Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan

Karya Nomor : KEP-927/DPP/GOLKAR/VII/2015, tanggal 27 Juli 2015

Tentang Penetapan dan Pengesahan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

Provinsi Kalimantan Selatan.

3. Menyatakan Pemohon telah memenuhi syarat pencalonan sebagai bakal

pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan

Selatan Tahun 2015 karena telah mendapat dukungan dari Partai Golongan

Karya (Golkar) berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat

Partai Golongan Karya Nomor : KEP-927/DPP/GOLKAR/VII/2015,

tanggal 27 Juli 2015 Tentang Penetapan dan Pengesahan Calon Gubernur

dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan.

4. Membatalkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan

Selatan sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Penelitian Persyaratan

Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan

Tahun 2015, Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli 2015.

5. Memerintahkan Termohon untuk menerima pendaftaran yang diajukan

oleh Pemohon sebagai bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015.

Demikianlah permohonan Pemohon, besar harapan Pemohon Ketua Badan

Pengawas Pemilu Provinsi Kalimantan Selatan berkenan untuk segera

memeriksa dan mengadili serta memutus permohonan a quo dengan seadil-

adilnya.

V. HAL-HAL YANG DIMOHONKAN

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, Pemohon memohon dengan

hormat kepada Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi

Kalimantan Selatan yang memeriksa permohonan a quo memberikan putusan

sebagai berikut :

Page 20: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

1. Menerima permohonan Pemohon seluruhnya.

2. Menyatakan sah Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan

Karya Nomor : KEP-927/DPP/GOLKAR/VII/2015, tanggal 27 Juli 2015

Tentang Penetapan dan Pengesahan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

Provinsi Kalimantan Selatan.

3. Menyatakan Pemohon telah memenuhi syarat pencalonan sebagai bakal

pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan

Selatan Tahun 2015 karena telah mendapat dukungan dari Partai Golongan

Karya (Golkar) berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat

Partai Golongan Karya Nomor : KEP-927/DPP/GOLKAR/VII/2015,

tanggal 27 Juli 2015 Tentang Penetapan dan Pengesahan Calon Gubernur

dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan.

4. Membatalkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan

Selatan sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Penelitian Persyaratan

Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan

Tahun 2015, Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli 2015.

5. Memerintahkan Termohon untuk menerima pendaftaran yang diajukan

oleh Pemohon sebagai bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015.

Demikianlah permohonan Pemohon, besar harapan Pemohon Ketua Badan

Pengawas Pemilu Provinsi Kalimantan Selatan berkenan untuk segera

memeriksa dan mengadili serta memutus permohonan a quo dengan seadil-

adilnya.

2. (Bukti-Bukti Pemohon)

Bukti P-1 : Berita Acara yang dikeluarkan oleh Komisi PemilihanUmumProvinsi Kalimantan Selatan tentang PenelitianPersyaratan Pencalonan Pemilihan Gubernur danWakil Gubernur Kalimantan Selatan Tahun 2015Nomor : 026/BA/VII/2015

Bukti P-2 : Tanda Terima Berita Acara yang dikeluarkan olehKomisi Pemilihan UmumProvinsi Kalimantan Selatantentang Penelitian Persyaratan Pencalonan PemilihanGubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan SelatanTahun 2015 Nomor : 026/BA/VII/2015.

Page 21: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Bukti P-3 : Salinan Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha NegaraJakarta Nomor 162/B/2015/PT.TUN.JKT

Bukti P-4 : Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia Nomor : M.HH-01.AH.11.01Tahun 2015 Tentang Pengesahan Perubahan AnggaranDasar, Anggaran Rumah Tangga, serta Komposisi danPersonalia Dewan Pimpinan Pusat Partai GolonganKarya

Bukti P-5 : Surat Keterangan pengganti Kartu Tanda Pendudukdari Dinas Kependudukan dan Pencatatan SipilPemerintah Kota Banjarmasin

Bukti P-6 : Kartu Tanda Penduduk atas nama Karyono IbnuAhmasd, DR

Bukti P-7 : Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai GolonganKarya Nomor : KEP-927/DPP/GOLKAR/VII/2015tentang Penetapan Dan Pengesahan Calon Gubernurdan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan.

Bukti P-8 : Keputusan Dewan Pimpinan pusat partai GolonganKarya Nomor : KEP-569-A/DPP/GOLKAR/VII/2015tentang Pengesahan Komposisi Dan Personalia DewanPimpinan Daerah Partai Golongan Karya ProvinsiKalimantan Selatan Masa Bakti 2015-2020 (HasilMusda).

Bukti P-9 : Surat Pencalonan Gubernur dan Wakil GubernurolehDewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya.

Bukti P-10 : Surat Pernyataan Kesepakatan Antara PartaiPolitik/Dengan Pasangan Calon Gubernur dan WakilGubernur.

Bukti P-11 : Surat Pernyataan Calon Gubernur

Bukti P-12 : Surat Pernyataan Calon Wakil Gubernur

Bukti P-13 : Surat Pernyataan Kesesuaian Naskah Visi, Misi danProgram Pasangan Calon Gubernur dan WakilGubernur Dengan RPJP Daerah

Bukti P-14 : Daftar Riwayat Hidup Calon Gubernur

Bukti P-15 : Daftar Riwayat Hidup Calon Wakil Gubernur

3. (Keterangan Saksi/ Ahli Yang Diajukan Pemohon)*

Saksi Ahli Pertama : Dr. H. Ichsan Anwary, S.H.,M.H. (Banjarmasin, 8

Agustus 2015)

Pendapat Hukum Terhadap Keputusan Komisi Pemilihan Umum Yang

Dituangkan Dalam Berita Acara Penelitian Persyaratan Pencalonan

Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Tahun2015Nomor

Page 22: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

:026/BA/VII/2015.

1. Aspek Prosedur.

Bahwa Berta Acara Penelitian Persyaratan Pencalonan Perhilihan Gubemur

dan Wakil Gubemur Kalimantan Selatan Nomor : 026/BA/VII/2015 telah

masuk pada tahapan penelitian syarat calon dan pencalonan. Berdasarkan

tahapan yang telah diatur bahwa tahapan Penelitian syarat calon dan

pencalonan adalah tanggal 28 Juli - 3 Agustus 2015. Format/model Berita

Acara Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Selatan Nornor :

026/BA/VII/2015 tidak lazim sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 9 Tahun 2015 junto Komisi Pemilihan Umum Nomor 12

Tahun 2015.

Karena apabila tahapan pendaftaran pasangan calon seyogianya Komisi

Pemilihan Umum Kalimantan Selatan menggunakan MODEL BA.HP-

KWK.dan LAMPIRAN MODEL BA.HP-KWK.

Ketentuan Peraturan Perudang-undangan dalam hal ini Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nornor 9 Tahun 2015 Pasal 41 ayat (1) dan ayat (2) yang

membuka kesempatan kepada Partai Politik atau Gabungan Partai Politik

yang pendaftarannya tidak diterima dapat mendaftarkan dengan memenuhi

persyaratan pendaftaran calon. Ketentuan Pasal 41 ayat (1) dan ayat (2) di

atas tidak digunakan oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan

Selatan dalam prosedur tata cara Pendaftaran Pasangan.

Calon sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum

Nomor 9 Tahun 2015 junto Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 12

Tahun 2015.

Page 23: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Dengan demikian dari sisi prosedur telah keliru.

Menurut Undang Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

Pemerintahan Syarat sahnya Keputusan Pasal 52 ayat (1) Syarat sahnya

Keputusan meliputi:

a. Ditetapkan oleh pejabat yang berwenang;

b. Dibuat sesuai prosedur; dan

c. Substansi yang sesuai dengan objek keputusan.

Dilihat dari parameter Pasal 52 ayat (1) dimaksud maka Keputusan Komisi

Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan yang dituangkan dalam

Berita Acara Penelitian Persyaratan Pencalonan Pemilihan Gubemur dan

Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Nomor : 026/BAA.111/2015 tidak

menenuhi Pasal 52 ayat (1) dimaksud.

Pasal 56 ayat (1) UU Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

Pemerintahan menyatakan Keputusan yang tidak memenuhi persyaratan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (1) huruf a merupakan

Keputusan yang tidak sah. Pasal 56 ayat (2) Keputusan yang tidak

memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (1) huruf

b dan huruf c merupakan Keputusan yang batal atau dapat dibatalkan.

2. Dasar Hukum Yang Digunakan

Bahwa dasar hukum yang digunakan oleh Komisi Pemilihan Umum

Kalimantan Selatan untuk menetapkan tidak dapat menerima Pendaftaran

bakal pasangan Calon Gubemur dan Wakil Gubernur atas nama H. GUSTI

ISKANDAR, S.E.,M.H., dan Dr. H. KARYONO IBNU AHMAD yang

didasarkan ketentuan Pawl 36 ayat (4) dan Pasal 36 ayat (6) Komisi

Page 24: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2015 adalah keliru. Seharusnya

didasarkan pada ketentuan Pasal 36 ayat (1) Komisi Pemilihan Umum No.

12 Tahun 2015.

Pasal 36 ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2015

menyatakan Dalam hal keputusan terakhir dari Menteri tentang

kepengurusan Partai Politik tingkat pusat sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 34 ayat (1) masih dalam proses penyelesaian sengketa di pengadilan,

Komisi Pemilihan Umum Provinsi/KIP Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/

KIP Kabupaten /Kota menerima pendaftaran Pasangan Caton berdasarkan

keputusan terakhir dari Menteri tentang penetapan kepenaurusan Partai

Politik. Pasal 34 ayat (2), Apabila dalam proses penyelesaian sengketa

sebagaimana pada ayat (1) terdapat penetapan pengadilan mengenai

penundaan pemberlakuan keputusan Menteri, Komisi Pemilihan Umum

Provinsi/KIP Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/KIP Kabupaten /Kota

tidak dapat menerima pendaftaran Pasangan Calon sampai dengan adanya

putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan ditindaklanjuti

dengan penerbitan keputusan dari Menteri tentang penetapan kepengurusan

Partai Politik.

Maksud dari Pasal 36 ayat (1) dengan menunjuk dalam Pasal 34 ayat (1)

Komisi Pemilihan Umum berkoordinasi dengan Menteri untuk mendapatkan

salinan keputusan terakhir

Tentang penetapan kepengurusan Partai Politik tingkat pusat sebelum

masa pendaftaran Pasangan Calon.

Rumusan Pasal 36 ayat (2) Apabila dalam proses penyelesaian sengketa

Page 25: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

sebagaimana pada ayat (1) terdapat penetapan pengadilan mengenai

penundaan pemberlakuan keputusan Menteri (dalam hal ini Keputusan

Menteri Hukum dan HAM Nomor: N.HH-01.AH.11.01 Tahun 2015 tanggal

23 Maret 2015), Komisi Pemilihan Umum Provins/KIP Aceh dan Komisi

Pemilihan Umum/KIP Kabupaten/Kota tidak dapat menerima pendaftaran

Pasangan Calon sampai dengan adanya putusan yang telah mempunyai

kekuatan hukum tetap dan ditindakianjuti dengan penerbitan keputusan dan

Menteri tentang penetapan kepengurusan Partai Politik.

Dalam fakta bahwa keputusan Menteri (dalam hal ini Keputusan Menteri

Hukum dan HAM) Digugat di Pengadilan Tata Usaha Negara yang dalam

putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 62/G/20151PTUN-

JKT, tanggal 18 Mei 2015 yang memutuskan penundaan atas Surat

Keputusan Menteri Hukum dan HAM yang mengesahkan kepengurusan

Partai Golkar H.R Agung Laksono sebagai pengurus yang sah.

Akan tetapi dalam putusan banding di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

Jakarta putusan dalam perkara No. 162/B/2012015 /PT.TUN.JKT, tanggal

10 Juli 2015 amar putusan membatalkan Putusan Pengadilan Tata Usaha

Negara Jakarta Nomor 62/G/2015/PTUN-JKT, tanggal 18 Mei 2015 .

Dengan putusan Pengadilan Tinggi TUN Jakarta di atas maka Keputusan

Menteri Hukum dan HAM dimaksud tidak lagi memenuhi ketentuan Pasal

36 ayat (2) yang terdapat penetapan pengadilan mengenai penundaan

pemberlakuan keputusan Menteri. Karena penundaan pemberlakuan telah

dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi TUN Jakarta.

Bahwa sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang

Page 26: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana diubah oleh Undang-undang

Nomor 9 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 bahwa

kompetensi absolut Peradilan Tata Usaha Negara adalah menilai keabsahan

sebuah Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN).

Oleh karena itu rangkaian Pasal 36 ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6), dan

seterusnya tidak lagi dapat digunakan. Karena ayat-ayat dimaksud berkenaan

dengan Pasal 36 ayat (2). Hal ini dapat ditelusuri dari frasa rumusan Pasal 36

ayat (3) yang menunjuk kepada Pasal 36 ayat (2), ayat (4) yang menujuk

ayat (3).

Maka dengan adanya putusan Pengadilan Tinggi TUN Jakarta tersebut di

atas Keputusan Menteri Hukum dan HAM di atas kembali rechmatig/absah

sampai ada pembatalannya.Walaupun Keputusan Menteri Hukum dan HAM

itu masih dalam proses penyelesaian sengketa di pengadilan Oleh karena itu

maka ketentuan Pasal 36 ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 12

Tahun 2016 yang harus digunakan untuk menerima pendaftaran pasangan

calon.

Hal ini sesuai dengan asas praduga rechtmatig (vermoeden van

rechtmatigheid - praesumptio iustae causa). Asas ini mengandung makna

bahwa setiap tindakan penguasa (dalam hal ini mengeluarkan keputusan)

selalu harus dianggap rechmatig/absah sampai ada pembatalannya.

Dengan asas ini, gugatan tidak menunda pelaksanaan- KTUN yang digugat

(dalam hal ini Keputusan Menteri Hukum dan HAM dimaksud).

Menurut Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

4

Page 27: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Pemerintahan menyatakan Pasal 66 ayat (1) Keputusan hanya dapat

dibatalkan apabila terdapat cacat :

a. Wewenang;

b. Prosedur, dan/atau

c. Substansi.

Ayat (2) Dalam hal keputusan dibatalkan, harus ditetapkan Keputusan yang

baru dengan mencantumkan dasar hukum pembatalan dan memperhatikan

AUPB. Ayat (3) Keputusan pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) dapat dilakukan oleh :

a. Pejabat Pemerintahan yang menetapkan Keputusan;

b. Atasan Pejabat yang menetapkan Keputusan; atau

c. Atas putusan Pengadilan.

Saksi Ahli Kedua : Prof. Dr. H. M. Hadin Muhjad, S.H.,M.Hum.

(Banjarmasin, 8 Agustus 2015).

Pendapat Hukum Tentang Kasus Penolakan Pendaftaran H. GT.

Iskandar SA, SE. MH DAN DR. H. Karyono Ibnu Ahmad Sebagai Bakal

Pasangan Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur

Kalimantan Selatan.

1. Legal Issue

Apakah Berita Acara Penelitian Persyaratan Pencalonan Pemilihan Gubemur dan

Wakil Gubemur Kalimantan Selatan Nomor 026/BA/VII/2015 tanggal 28 Juli

2015. Yang menetapkan pendaftaran bakal pasangan calon gubemur dan wakil

gubemur atas nama H. Gusfi Iskandar SA, SE, MH dan Dr. H. Karyono Ibnu

Ahmad tidak dapat diterima sah menurut hukum ?

Page 28: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

2.LegalProblemSolving

Berita Acara ini diukui berdasarkan ketentuan yang termuat dalam Pasal 1 angka 9

UU No.51 Tahun 2009 yang rnenentukan bahwa KTUN adalah penetapan tertulis

yang dikeluarkan badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum

tata usaha negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

yang bersifat konkret, individual, dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi

seseorang atau badan hukum perdata KTUN tersebut unsur-unsumya adalah :

a. Penetapan tertulis.

b. Dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara,

c. Berisi tindakan hukum tata usaha negara

d. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

e. Bersifat konkret, individual dan final

f. Menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata

Rumusan KTUN di atas kembali dikokohkan sebagai konsep Keputusan

Administrasi Pemerintahan menurut Pasal 87 UU No. 30 Tahun 2014, maka Berita

Acara tersebut dapat dikualifikasi sebagai KTUN.

Berita Acara tersebut tidak sah atau batal tidak memenuhi syarat sahnya Keputusan

TUN. Syarat sahnya sebagaimana disebutkan dalam Pasal 52 UU No. 30 Tahun 2014

bahwa :

(1) Syarat sahnya Keputusan meliputi:

a. Ditetapkan oleh pejabat yang berwenang;

b. Dibuat sesuai prosedur dan

c. Substansi yang sesuai dengan objek keputusan.

Page 29: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

(2) Sahnya Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada

ketentuan peraturan perundang-undangan dan AUPB.

Bilamana kita kaji syarat sahnya Berita- Acara, maka Berita Acara tersebut tidak sah

menyangkut dua hal yaitu prosedur dan substansi :

a. Soal Prosedur

Prosedur pencalonan Gubernur dan Wakil Gubemur Kalimantan Selatan telah

ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan sendiri.

Dalam prosedur pencalonan tersebut yang dibuat Komisi Pemilihan Umum

Kalimantan Selatan sudah mengakomodasi prinsip-prinsip prosedur menurut

hukum, di mana sebelum sampai pengambilan keputusan harus dilakukan

pemeriksaan dokumen dan fakta agar dokumen yang diajukan akurat, valid sesuai

fakta. Jadwal yang dibuat Komisi Pemilihan Umum dengan istilah penelitian

dilakukan dari tanggal 28 Juli sampai 3 Agustus 2015. Adanya tahapan penelitian

ini sesuai pula dengan ketentuan Pasal 50 UU No. 30 Tahun 2015 yang berbunyi :

1) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan, sebelum menetapkan dan/atau

melakukan Keputusan dan atau Tindakan, harus memeriksa dokumen dan

kelengkapan Administrasi Pemerintahan dari pemohon.

2) Dalam melaksanakan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan menentukan sifat, ruang lingkup

pemeriksaan, pihak yang berkepentingan, dan dokumen yang dibutuhkan

untuk mendukung penetapan dan/atau pelaksanaan Keputusan dan/atau

Tindakan.

Page 30: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Dalam hukum adanya prosedur pemeriksaan atau penelitian ini adalah sebagai

syarat dari kecermatan atau ketelitian dari pihak pengambil keputusan sebagai

salah satu asas dalam asas-asas umum pemerintahan yang baik yang dijadikan

dasar hukum sebagaimana disebutkan dalam Pasal 52 ayat (2) (Ai No. 30 Tahun

2014.

Yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Selatan dengan

menerbitkan Berita Acara tersebut tenyata tanpa melalui prosedur di atas bahkan

keputusan tersebut diambil super kilat yaitu permohonan dimasukkan tanggal 28

Juli 2015 dan diputuskan, pada tanggal yang sarna, maka jelas berita acara tersebut

cacat prosedur.

b. Soal Substansi

Karena cacatnya prosedur berpengaruh pula terhadap substansi yaitu tidak

dilakukannya tahapan verifikasi faktual.

Dalam berita acara bahwa ditolak pasangan calon adalah berdasarkan Pasal 36

ayat (4) dan Pasal 36 ayat (6) Komisi Pemilihan Umum No. 12 Tahun 2015.

Komisi Pemilihan Umum tidak memulai pembahasan dari Pasal 36 ayat (1) tetapi

justru langsung ke ayat (4). Pertanyaannya KOMISI PEMILIHAN UMUM

MENGENYAMPINGKAN PASAL 36 (1), APAKAH TELAH

MELAKSANAKAN KETENTUAN PASAL 34 AYAT (1) SEBAGAIMANA

DIPERINTAHKAN OLEH PASAL 36 AYAT 1. OLEH KARENA T1DAK

MELAKSANAKAN VERIFIKASI FAKTUAL, MAKA PASAL YANG

DIPASANG OLEH KOMISI PEMILIHAN UMUM MENJADI KELIRU.

Perhatikan Pasal 36 ayat (1) KOMISI PEMILIHAN UMUM No 12 Tahun 2015 :

Page 31: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

" Dalam hal keputusan terakhir dari Menteri tentang kepengurusan Partai Politik

tingkat pusat sebagairnana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) masih dalam proses

penyelesaian sengketa di pengadilan, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/KIP Aceh

dan Komisi Pemilihan Umum/KIP Kabupaten/Kota menerima pendaftaran

Pasangan Caton berdasarkan keputusan terakhir dari Menteri tentang penetapan

kepengurusan Partai

Lihat Ketentuan Pasal 34 ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 9

Tahun 2015: "Komisi Pemilihan Umum berkoordinasi dengan Menteri untuk

mendapatkan salinan keputusan terakhir tentang penetapan kepengurusan Partai

Politik tingkat pusat sebelum masa pendaftaran Pasangan Calon".

Dengan demikian sebelum lanjut ke ayat 2 harus dilakukan verifikasi faktual

terhadap Pasal 36 ayat 1. Bagaimana bisa Komisi Pemilihan Umum Kalimantan

Setatan mengetahui fakta dari Pasal 36 ayat 1 tidak terpenuhi jika tahapan

verifikasi faktual sebagaimana perintah Pasal 34 ayat 1 tidAk dilakukan. Padahal

fakta hukum berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi TUN Jakarta adalah fakta

hukum Pasal 36 ayat 1 ini yang ada. Sehingga Berita acara Komisi Pemilihan

Umum Kalimantan Selatan dengan menggunakan Pasal 36 ayat 4 dan Pasal 36

ayat 6 menjadi cacat substansi.

3. Legal Opinion

Berita Acara Penelitian Persyaratan Pencalonan Pemilihan Gubemur dan Wakil

Gubemur Kalimantan Selatan Nomor 026/BA/VII/2015 tanggal 28 Juli 2015.

Yang menetapkan pendaftaran bakal pasangan calon gubernur dan wakil Gubernur

atas nama H. Gusti Iskandar SA,SE.MH dan Dr. H. Karyono Ibnu Ahmad tidak

dapat diterima adalah cacat prosedur dan cacat substansi dengan demikian

Page 32: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

berarti cacat hukum dan harus dibatalkan.

4. KESIMPULAN PEMOHON

I. Tentang Kewenangan Badan Pengawas Pemilu Provinsi Kalimantan

Selatan

a. Bahwa sebagaimana telah Pemohon sampaikan pada Permohonan,

tanggal 29 Juli 2015 berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 16 Undang-

undang No. 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-undang No. 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan

Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang, menyebutkan

“Badan Pengawas Pemilu Provinsi yang selanjutnya disingkat Bawaslu

Provinsi adalah Badan Pengawas Pemilihan Gubernur yang

bertanggung jawab untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur di wilayah Provinsi”.

b. Bahwa menurut ketentuan Pasal 142 huruf b Undang-undang No. 8 tahun

2015 Tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 1 Tahun 2015

Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No.

1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

Menjadi Undang-Undang, menyebutkan “Sengketa Pemilihan terdiri atas

: b. sengketa antara Peserta Pemilihan dan penyelenggara Pemilihan

sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Komisi Pemilihan Umum

Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota”. Dan

berdasarkan ketentuan Pasal 143 ayat (1) Undang-undang No. 1 Tahun

2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

undang No. 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota menjadi Undang-Undang, disebutkan yang memiliki

kewenangan untuk menyelesaikan sengketa berdasarkan ketentuan Pasal

142 huruf b tersebut adalah Bawaslu Provinsi dan Panwaslu

Kabupaten/Kota.

c. Bahwa ketentuan tersebut di atas sejalan dengan ketentuan sebagaimana

terurai dalam pasal 1 angka 14 Peraturan Badan Pengawas Pemilihan

Page 33: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Umum No. 8 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta

Walikota dan Wakil Walikota, yang menyebutkan “Bawaslu Provinsi

adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bertugas

mengawasi penyelenggaraan pemilihan umum diwilayah provinsi

sebagaimana dimaksud undang-undang yang mengatur mengenai

penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas dan wewenang

dalam pengawasan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur”.

d. Bahwa menurut ketentuan Pasal 2 ayat (1) huruf b Peraturan Badan

Pengawas Pemilihan Umum No. 8 Tahun 2015 Tentang Tata Cara

Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati

dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota, disebutkan bahwa

sengketa pemilihan yang menjadi kewenangan Badan Pengawas Pemilu

diantaranya : b. sengketa antara peserta Pemilihan dengan penyelenggara

Pemilihan. Dan pada Pasal 2 ayat (2) huruf c Peraturan Badan Pengawas

Pemilihan Umum No. 8 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian

Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil

Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota, disebutkan kalau salah satu

penyebab timbulnya sengketa tersebut diantaranya : c. Keputusan Komisi

Pemilihan Umum Provinsi atau Keputusan Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota. Dengan demikian jelas Badan Pengawas Pemilihan

Umum Provinsi Kalimantan Selatan berwenang menerima Permohonan

dari Pemohon.

II. TENTANG KEDUDUKAN HUKUM PEMOHON DAN

TERMOHON

a. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 1 angka 3 Undang-undang No. 8 tahun

2015 Tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 1 Tahun 2015

Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang

No. 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota Menjadi Undang-Undang, disebutkan “Calon Gubernur

dan Calon Wakil Gubernur adalah peserta Pemilihan yang diusulkan

Page 34: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

oleh Partai Politik dan gabungan Partai Politik, atau perseorangan

yang didaftarkan atau mendaftar di Komisi Pemilihan Umum

Provinsi”. Ketentuan tersebut sejalan dengan ketentuan Pasal 1

angka 2 Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum No. 8 Tahun

2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan

Wakil Walikota, yang menyebutkan ““Calon Gubernur dan Calon

Wakil Gubernur adalah peserta Pemilihan yang diusulkan oleh

Partai Politik dan gabungan Partai Politik, atau perseorangan yang

didaftarkan atau mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Provinsi”.

b. Bahwa Pemohon telah ditetapkan oleh Partai Golongan Karya

(Golkar) sebagai pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil

Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 berdasarkan Surat

Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya Nomor :

KEP-927/DPP/GOLKAR/VII/2015, tanggal 27 Juli 2015 Tentang

Penetapan dan Pengesahan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

Provinsi Kalimantan Selatan, yang isinya diantaranya :

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan

Karya Tentang Pengesahan dan Penetapan Calon

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Pertama : Menetapkan dan mengesahkan H. GUSTI

ISKANDAR S. A, SE, MH sebagai Calon Gubernur

dan DR. KARYONO IBNU AHMAD sebagai

Calon Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan.

Kedua : Menginstruksikan kepada Dewan Pimpinan Daerah

Partai Golongan Karya Provinsi Kalimantan Selatan

untuk :

1. Mendaftarkan Calon Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah sebagaimana tersebut dalam

dictum Pertama ke Komisi Pemilihan Umum

setempat.

2. Memenangkan Calon Kepala Daerah dan Wakil

Page 35: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Kepala Daerah yang diusung Partai Golkar pada

Pilkada serentak tahun 2015.

Ketiga : Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan

diatur lebih lanjut oleh Dewan Pimpinan Pusat

Partai Golongan Karya.

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal

ditetapkan dan apabila terdapat kekeliruan dalam

penetapannya akan dilakukan perbaikan seperlunya.

c. Bahwa pada tanggal 28 Juli 2015 Pemohon telah mendaftarkan diri

sebagai bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi

Kalimantan Selatan Tahun 2015 pada Komisi Pemilihan Umum

Provinsi Kalimantan Selatan (Termohon) akan tetapi sesuai dengan

Berita Acara Penelitian Persyaratan Pencalonan Pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Tahun 2015, Nomor :

026/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli 2015, Termohon memutuskan

permohonan pendaftaran yang diajukan oleh Pemohon tersebut tidak

dapat diterima.

d. Bahwa kedudukan Termohon sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka

7 Undang-undang No. 8 tahun 2015 Tentang Perubahan atas Undang-

Undang No. 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-undang No. 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan

Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang, yang

menyebutkan “Komisi Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut

Komisi Pemilihan Umum adalah lembaga penyelenggara pemilihan

umum sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur

mengenai penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas dan

wewenang dalam penyelenggaraan Pemilihan berdasarkan ketentuan

yang diatur dalam Undang-Undang ini”.

e. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (2) Undang-undang No. 8

tahun 2015 Tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 1 Tahun

2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Page 36: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

undang No. 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota Menjadi Undang-Undang, disebutkan “Pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum

Provinsi”. Dan tugas serta wewenang Komisi Pemilihan Umum

Provinsi dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur berdasarkan

ketentuan pasal 11 huruf h adalah : “menetapkan Calon Gubernur

dan Wakil Gubernur yang memenuhi persyaratan”.

f. Bahwa sesuai dengan Berita Acara Penelitian Persyaratan Pencalonan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Tahun

2015, Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli 2015, Termohon

telah memutuskan kalau pendaftaran Pemohon sebagai bakal

pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan

Selatan Tahun 2015 tidak dapat diterima.

III. TENGGANG WAKTU PENGAJUAN PERMOHONAN

1. Bahwa menurut ketentuan Pasal 9 ayat (1) Peraturan Badan Pengawas

Pemilihan Umum No. 8 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian

Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil

Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota, disebutkan “Permohonan

penyelesaian sengketa Pemilihan dapat diajukan dalam waktu paling

lambat 3 (Tiga) hari sejak objek sengketa dalam Pemilihan diketahui

atau sejak Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi atau Komisi

Pemilihan Umum Kabupaten/Kota ditetapkan dan/atau diumumkan”.

2. Bahwa Berita Acara Penelitian Persyaratan Pencalonan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Tahun 2015,

Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli 2015, yang memutuskan

pendaftaran Pemohon sebagai bakal pasangan Calon Gubernur dan

Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 tidak dapat

diterima diketahui oleh Pemohon pada saat dibacakan pada Kantor

Komisi Pemilihan UmumProvinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 28

Juli 2015, Keputusan tersebut sesuai dengan bukti Tanda Terima,

tanggal 28 Juli 2015 telah diterima Pemohon pada tanggal 28 Juli

2015.

Page 37: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

3. Bahwa permohonan a quo diajukan pada tanggal 29 Juli 2015

sehingga jelas pengajuan permohon a quo masih dalam tenggang

waktu yang ditentukan sebagaimana ketentuan Pasal 9 ayat (1)

Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum No. 8 Tahun 2015

Tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan

Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil

Walikota.

IV. TENTANG OBJEK YANG DISENGKETAKAN

a. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1) huruf b Peraturan

Badan Pengawas Pemilihan Umum No. 8 Tahun 2015 Tentang Tata

Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota,

disebutkan bahwa sengketa pemilihan yang menjadi kewenangan

Badan Pengawas Pemilu diantaranya : b. sengketa antara peserta

Pemilihan dengan penyelenggara Pemilihan. Dan pada Pasal 2 ayat (2)

huruf c Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum No. 8 Tahun

2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan

Wakil Walikota, disebutkan kalau salah satu penyebab timbulnya

sengketa tersebut diantaranya : c. Keputusan Komisi Pemilihan Umum

Provinsi atau Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.

b. Bahwa yang menjadi objek dalam permohonan a quo adalah

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan

(Termohon) sebagaimana tertuang di dalam Berita Acara Penelitian

Persyaratan Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Kalimantan Selatan Tahun 2015, Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal

28 Juli 2015, yang isinya :

Hasil penelitian persyaratan pencalonan oleh Komisi Pemilihan

UmumProvinsi Kallimantan Selatan menetapkan :

Pendaftaran bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur atas nama H. GUSTI ISKANDAR S. A, SE. MH dan

Page 38: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

DR. H. KARYONO IBNU AHMAD tidak dapat diterima karena:

- Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 36 ayat (4) Komisi

Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2015, bahwa dalam

hal kesepakatan perdamaian untuk membentuk 1 (Satu)

kepengurusan Partai Politik sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) tidak tercapai, sambil menunggu putusan

pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, Partai Politik

dari 2 (Dua) kepengurusan hasil

Muktamar/Muhas/Kongres dapat memberikan persetujuan

untuk 1 (Satu) pasangan calon yang sama;

- Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 36 ayat (6)Komisi

Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2015, bahwa dalam

hal kepengurusan Partai Politik ditingkat provinsi atau

kabupaten/kota terdapat 2 (Dua) kepengurusan, masing-

masing pengurus Partai Politik mengajukan 1 (Satu)

Pasangan Calon yang sama sesuai dengan persetujuan

Partai Politik tingkat pusat sebagaimana dimaskud ayat

(4);

- Bahwa dalam berkas persyaratan pencalonan hanya

terdapat 1 (Satu) keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai

Golongan Karya tentang Persetujuan Pasangan Calon

Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan

Selatan Tahun 2015 yang ditanda tangani oleh Ketua

Umum yakni H. R. Agung Laksono dan Sekretaris Jenderal

yakni Zainudi Amali dan diajukan oleh Dewan Pimpinan

Daerah Partai Golongan Karya Provinsi Kalimantan

Selatan yang ditanda tangani oleh Ketua Ir. Gusti Perdana

Kesuma dan Sekretaris yakni Drs. Hasan Mahlan,

sehingga tidak memenuhi ketentuan sebagaimana

dimaksud pada huruf a dan b di atas.

c. Bahwa karena isi dari Berita Acara Penelitian Persyaratan Pencalonan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Tahun

Page 39: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

2015, Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli 2015 adalah

keputusan/penetapan yang menyatakan pendaftaran Pemohon sebagai

bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi

Kalimantan Selatan Tahun 2015 tidak dapat diterima maka berita

acara tersebut dapat dikualifikasikan sebagai keputusan sebagaimana

dimaksud ketentuan Pasal 2 ayat (2) huruf c Peraturan Badan

Pengawas Pemilihan Umum No. 8 Tahun 2015 Tentang Tata Cara

Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota

sebagaimana tersebut pada angka 1 di atas, sehingga Bawaslu

Provinsi Kalimantan Selatan berwenang untuk memeriksa

permohonan Pemohon.

V. TENTANG DUDUK PERKARA PERMOHONAN

a. Bahwa Pemohon adalah Pasangan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 yang ditetapkan

berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan

Karya Nomor : KEP-927/DPP/GOLKAR/VII/2015, tanggal 27 Juli

2015 Tentang Penetapan dan Pengesahan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, yang ditanda tangani oleh

Ketua Umum H.R Agung Laksono dan Sekretaris Jenderal Zainudi

Amali, yang isinya diantaranya :

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan

Karya Tentang Pengesahan dan Penetapan Calon

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Pertama : Menetapkan dan mengesahkan H. GUSTI

ISKANDAR S. A, SE, MH sebagai Calon Gubernur

dan DR. KARYONO IBNU AHMAD sebagai

Calon Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan.

Kedua : Menginstruksikan kepada Dewan Pimpinan Daerah

Partai Golongan Karya Provinsi Kalimantan Selatan

untuk :

a. Mendaftarkan Calon Kepala Daerah dan Wakil

Page 40: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Kepala Daerah sebagaimana tersebut dalam

dictum Pertama ke Komisi Pemilihan Umum

setempat.

b. Memenangkan Calon Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah yang diusung Partai Golkar

pada Pilkada serentak tahun 2015.

Ketiga : Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan

diatur lebih lanjut oleh Dewan Pimpinan Pusat

Partai Golongan Karya.

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal

ditetapkan dan apabila terdapat kekeliruan dalam

penetapannya akan dilakukan perbaikan seperlunya.

b. Bahwa kepengurusan Partai Golongan Karya (Golkar) dengan Ketua

Umum H.R Agung Laksono dan Sekretaris Jenderal Zainudi Amali

sebagai Partai Politik yang mendukung Pemohon sebagai bakal

pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur adalah kepengurusan

yang sah karena telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan

HAM sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia Nomor : N.HH-01.AH.11.01 Tahun

2015, tanggal 23 Maret 2015 Tentang Pengesahan Perubahan

Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Serta Komposisi dan

Personalia Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya beserta

Lampiran Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia Nomor : N.HH-01.AH.11.01 Tahun 2015, tanggal

23 Maret 2015.

c. Bahwa pada tanggal 28 Juli 2015, Pemohon mendaftarkan diri sebagai

bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi

Kalimantan Selatan Tahun 2015 pada Komisi Pemilihan Umum

Provinsi Kalimantan Selatan (Termohon).

d. Bahwa akan tetapi setelah permohonan pendaftaran berikut berkas

syarat pencalonan Pemohon serahkan kepada Termohon, Termohon

Page 41: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

kemudian melakukan rapat pleno dan menerbitkan serta

menyampaikan Berita Acara Penelitian Persyaratan Pencalonan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Tahun

2015, Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli 2015, yang isinya :

Hasil penelitian persyaratan pencalonan oleh Komisi Pemilihan

Umum Provinsi Kallimantan Selatan menetapkan :

Pendaftaran bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur atas nama H. GUSTI ISKANDAR S. A, SE. MH dan

DR. H. KARYONO IBNU AHMAD tidak dapat diterima

karena :

- Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 36 ayat (4) Komisi

Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2015, bahwa dalam

hal kesepakatan perdamaian untuk membentuk 1 (Satu)

kepengurusan Partai Politik sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) tidak tercapai, sambil menunggu putusan

pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, Partai Politik

dari 2 (Dua) kepengurusan hasil

Muktamar/Muhas/Kongres dapat memberikan persetujuan

untuk 1 (Satu) pasangan calon yang sama;

- Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 36 ayat (6)Komisi

Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2015, bahwa dalam

hal kepengurusan Partai Politik ditingkat provinsi atau

kabupaten/kota terdapat 2 (Dua) kepengurusan, masing-

masing pengurus Partai Politik mengajukan 1 (Satu)

Pasangan Calon yang sama sesuai dengan persetujuan

Partai Politik tingkat pusat sebagaimana dimaskud ayat

(4);

- Bahwa dalam berkas persyaratan pencalonan hanya

terdapat 1 (Satu) keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai

Golongan Karya tentang Persetujuan Pasangan Calon

Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan

Selatan Tahun 2015 yang ditanda tangani oleh Ketua

Umum yakni H. R. Agung Laksono dan Sekretaris Jenderal

Page 42: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

yakni Zainudi Amali dan diajukan oleh Dewan Pimpinan

Daerah Partai Golongan Karya Provinsi Kalimantan

Selatan yang ditanda tangani oleh Ketua Ir. Gusti Perdana

Kesuma dan Sekretaris yakni Drs. Hasan Mahlan,

sehingga tidak memenuhi ketentuan sebagaimana

dimaksud pada huruf a dan b di atas.

e. Bahwa berdasarkan pendapat Ahli yang disampaikan oleh Prof. Dr.

H. M. Hadin Muhjad, S.H.M.Hum dan pendapat Ahli Dr. H. Ichsan

Anwary S.H.M.H, Surat Keputusan yang diterbitkan oleh Termohon

sebagaimana tertuang di dalam Berita Acara Penelitian Persyaratan

Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan

Selatan Tahun 2015, Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli

2015, mengandung cacat prosedur dan cacat substansi.

f. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 52 ayat (1) Undang-undang No.

30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintah, “Syarat sah suatu

keputusan meliputi :

a) Ditetapkan oleh pejabat yang berwenang;

b) Dibuat sesuai prosedur; dan

c) Substansi yang sesuai dengan objek keputusan”.

Dan sesuai dengan ketentuan Pasal 56 ayat (1) Undang-undang No.

30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan, keputusan yang

tidak memenuhi persyaratan sebagaimana ketentuan Pasal 52 ayat (1)

huruf a merupakan keputusan yang tidak sah, sedangkan menurut

ketentuan Pasal 56 ayat (2) Undang-undang No. 30 Tahun 2014

Tentang Administrasi Pemerintahan, keputusan yang tidak

memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal

52 ayat (1) huruf b dan huruf c merupakan keputusan yang batal

dan/atau dapat diibatalkan.

g. Bahwa carat prosedur yang terkandung di dalam Berita Acara

Penelitian Persyaratan Pencalonan Pemilihan Gubemur dan Wakil

Gubemur Kalimantan Selatan Tahun 2015, Nomor :

026/BA/VII/2015, tanggal 28 Ju1i 2015, menurut ahli dikarenakan

Page 43: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Termohon sebagai pihak yang mengeluarkan keputusan tersebut

tidak melakukan verifikasi terhadap dokumen dan fakta, karena

sesuai dengan ketentuan Pasal 49 ayat (1) Undang-undang No. 8

Tahun 2015 Tentang Tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 1

Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-undang No. 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubemur,

Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang, menyebutkan KPU

Provinsi meneliti kelengkapan persyaratan administrasi pasangan

Calon Gubemur dan Calon Wakil Gubemur dan dapat melakukan

klarifikasi kepada instansi yang berwenang jika diperlukan dan

memberi masukan dari masyarakat terhadap keabsahan persyaratan

pasangan Calon Gubemur dan Calon Wakil Gubemur", pada ayat (2)

disebutkan Penelitian persyaratan administrasi sebagaimana

dimaksud ayat (1) dilakukan paling lama 7 (Tujuh) hari sejak

penutupan pendaftaran pasangan Calon Gubemur dan Calon Wakil

Gubemur. Dan sesuai dengan tahapan yang telah dibuat proses

verifikasi tersebut seharusnya dilakukan sejak tanggal 28 Juli 2015

sampai dengan tanggal 3 Agustus 2015.

h. Bahwa istilah penelitian atau verifikasi sebagaimana dimaksud di atas

sesuai dengan ketentuan Pasal 50 Undang-undang No. 30 Tahun

2014 Tentang Administrasi Pemerintahan, yang berbunyi

a) Badan dan atau Pejabat Pemerintahan, sebelum menetapkan

dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tidakan, harus

memeriksa dokumen dan kelengkapan Administrasi

Pemerintahan dari Pemohon.

b) Dalam melaksanakan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan menentukan sifat,

ruang lingkup pemerintahan, pihak yang berkepentingan, dan

dokumen yang dibutuhkan untuk mendukung penetapan dan/atau

pelaksanaan Keputusan dan atau tindakan.

i. Bahwa dalam hukum adanya prosedur pemeriksaan dan penelitian ini

adalah sebagai syarat dari kecermatan atau ketelitian dari pihak

Page 44: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

pengambil keputusan sebagai salah satu asas dalam asas-asas umum

pemerintahan yang baik yang dijadikan dasar hukum sebagaimana

disebutkan dalam Pasal 52 ayat (2) Undang-undang No 30 Tahun

2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Dengan demikian karena

dikeluarkannya keputusan sebagaimana tertuang di dalam Berita

Acara Penelitian Persyaratan Pencalonan Pemilihan Gubemur dan

Wakil Gubemur Kalimantan Selatan Tahun 2015, Nomor :

026/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli 2015 dilakukan tanpa

memperhatikan prosedur sebagaimana tersebut di atas maka

keputusan Termohon tersebut dapat dikualifikasi cacat prosedur.

j. Bahwa cacat substansi menurut pendapat ahli dikarenakan Termohon

keliru menggunakan dasar hukum, yakni ketentuan Pasal 36 ayat (4)

dan ayat (6) Peraturan Komisi Pemilihan UmumNo. 12 Tahun 2015

Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor

9.Tahun 2015 Tentang Pencalonan Pemilihan Gubemur dan Wakil

Gubemur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil

Walikota.

k. Bahwa keputusan Termohon yang menyatakan pendaftaran yang

diajukan oleh Pemohon sebagai bakal pasangan Calon Gubernur dan

Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Tahun 2015 tidak dapat

diterima sebagaimana tertuang di dalam Berita Acara Penelitian

Persyaratan Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Kalimantan Selatan Tahun 2015, Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal

28 Juli 2015, jelas bertentangan dengan ketentuan Pasal 36 ayat (1)

Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 12 Tahun 2015 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun

2015 Tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota,

yang menyebutkan “Dalam hal keputusan terakhir dari Menteri

tentang kepengurusan Partai Politik tingkat pusat sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) masih dalam proses penyelesaian

sengketa di Pengadilan, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, KIP

Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/KIP Kabupaten/Kota menerima

Page 45: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

pendaftaran Pasangan Calon berdasarkan keputusan terakhir dan

Menteri tentang penetapan kepengurusan Partai Politik”, karena

faktanya pada saat penyerahan berkas pendaftaran sebagai bakal

pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan

Selatan Tahun 2015 yang diusung oleh Partai Golongan Karya

(Golkar) kepada Termohon, Pemohon juga menyertakan Surat

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia Nomor : N.HH-01.AH.11.0l Tahun 2015, tanggal 23 Maret

2015 Tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga, Serta Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan

Pusat Partai Golongan Karya beserta Lampiran Keputusan Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : N.HH-

01.AH.11.01 Tabun 2015, tanggal 23 Maret 2015, yang

membuktikan bahwa Pemohon adalah bakal pasangan Calon

Gubernur dan Wakil Gubernur yang didukung oleh Partai Golongan

Karya (Golkar) yang kepengurusannya telah disahkan oleh Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai ketentuan Pasal 3 ayat (1)

Undang-undang No. 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-

undang No. 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik, vide bukti P.4.

l. Bahwa Termohon keliru memahami ketentuan Pasal 36 ayat (4)

Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 12 Tahun 2015 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun

2015 Tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota

yang dijadikan dasar oleh Termohon untuk menyatakan tidak

menerima pendaftaran Pemohon sebagai bakal pasangan Calon

Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Tahun

2015 sebagaimana tercantum dalam huruf a Berita Acara Penelitian

Persyaratan Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Kalimantan Selatan Tahun 2015, Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal

28 Juli 2015, karena ketentuan Pasal 36 ayat (4) tersebut baru wajib

dilaksanakan apabila terdapat putusan pengadilan mengenai

penundaan pemberlakuan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak

Page 46: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Asasi Manusia yang menjadi dasar pengesahan kepengurusan Partai

Golongan Karya (Golkar) H.R Agung Laksono sebagaimana

ketentuan Pasal 36 ayat (2) dan ayat (3) Peraturan Komisi Pemilihan

Umum No. 12 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

m.Bahwa faktanya sesuai dengan bukti P.3, putusan Pengadilan Tata

Usaha Negara Jakarta Nomor : 62/G/2015/PTUN-JKT, tanggal 18

Mei 2015 yang memutuskan penundaan atas Surat Keputusan

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mengesahkan

kepengurusan Partai Golongan Karya (Golkar) H.R Agung Laksono

sebagai pengurus yang sah telah dicabut dan dibatalkan dengan

Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dalam perkara

No.162/B/2015/PT.TUN.JKT, tanggal 10 Juli 2015, yang amar

putusannya dapat kami kutip sebagai berikut :

MENGADILI

1. Menerima permohonan banding dari Tergugat/pembanding dan

Tergugat II Intervensi/Pembanding.

2. Membatalkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

Nomor 62/G/2015/PTUN-JKT, tanggal 18 Mei 2015 yang

dimohonkan banding, dan dengan :

MENGADILI SENDIRI

I. Dalam Penundaan

- Menyatakan mencabut dan tidak berlaku serta tidak

memiliki kekuatan hukum lagi, Penetapan Nomor

62/G/2015/PTUN-JKT, tanggal 1 April 2015 tentang

Penundaan Pelaksanaan Keputusan Objek Sengketa.

II. Dalam Eksepsi

Page 47: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

- Menerima eksepsi Tergugat/Pembanding dan Tergugat II

Intervensi/Pembanding tentang kewenangan absolut

pengadilan.

III. Dalam Pokok Perkara

1. Menyatakan Gugatan Penggugat/Terbanding tidak dapat

diterima.

2. Menghukurn Penggugat/Terbanding membayar biaya

perkara di kedua tingkat peradilan yang dalam pemeriksaan

banding ditetapkan sebesar Rp. 250.000,- (Dua ratus lima

puluh ribu rupiah).

n. Bahwa ketentuan Pasal 36 ayat (6) Peraturan Komisi Pemilihan

Umum No. 12 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Komisi Pemilihan UmumNomor 9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

dan/atau Walikota dan Wakil Walikota yang dijadikan dasar

Termohon untuk menyatakan tidak menerima pendaftaran yang

diajukan oleh Pemohon pada huruf b Barita Acara Penelitian

Persyaratan Pencalonan Pemilihan Gubemur dan Wakil Gubernur

Kalimantan Selatan Tahun 2015, Nomor : 026/BA/VII/2015, tanggal

28 Juli 2015 sebenamya juga tidak dapat dijadikan dasar hukum

untuk menyatakan pendaftaran Pemohon tidak dapat diterima karena

ketentuan Pasal 36 ayat (6) Peraturan Komisi Pemilihan Umum No.

12 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan Pemilihan

Gubemur dan Wakil Gubemur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau

Walikota dan Wakil Walikota tersebut sebenarnya berhubungan atau

merujuk kepada ketentuan Pasal 36 ayat (4) Peraturan Komisi

Pemilihan Umum No. 12 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 Tentang

Pencalonan Pemilihan Gubemur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

Page 48: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

o. Bahwa akan tetapi sebagaimana telah Pemohon sampaikan pada

angka 14 (Empat belas) di atas, Surat Keputusan Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia yang mengesahkan kepengurusan Partai

Golongan Karya (Golkar) H.R Agung Laksono, pasca Putusan

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dalam perkara No.

162/B/2015/PT.TUN.JKT, tanggal 10 Juli 2015 tetap menjadi surat

keputusan yang sah dan dapat dijadikan dasar bagi Partai Golongan

Karya (Golkar) untuk mengajukan bakal pasangan Calon Gubernur

dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015

sebagaimana ketentuan Pasal 36 ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan

Umum No. 12 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

p. Bahwa Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia Nomor : N.HH01.AH.11.01 Tahun 2015, tanggal

23 Maret 2015 Tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar,

Anggaran Rumah Tangga, Serta Komposisi dan Personalia Dewan

Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (bukti P.4) yang

mengesahkan kepengurusan Partai Golongan Karya (Golkar) H.R

Agung Laksono yang mendukung Pemohon sebagai bakal pasangan

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Tahun

2015 adahah tetap sah, karena sesuai dengan asas praduga rechtinatig

(verrnoeden van rechtmatigheid praesumptio iustae causa), setiap

keputusan dan/atau tindakan pemerintah/penguasa selalu harus

dianggap benar sampai ada pembatalan. Dan faktanya SK Menteri

Hukum dan HAM tersebut sampai saat ini belum pernah dibatalkan,

oleh karenanya ketentuan Pasal 36 ayat (1) Peraturan Komisi

Pemilihan Umum No. 12 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 Tentang

Pencalonan Pemilihan Gubenur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota mengikat

untuk dilaksanakan oleh Termohon.

Page 49: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

q. Bahwa keliru apabila Termohon memahami ketentuan peraturan

perundang-undangan dihubungkan dengan fakta yang tidak jelas,

termasuk atas fakta adanya kesepakatan perdamaian di internal

kepengurusan Partai Golongan Karya, karena sesungguhnya

kesepakatan apapun. tidak dapat mengenyampingkan ketentuan

peraturan perundang-undangan termasuk ketentuan Peraturan Komisi

Pemilihan Umum yang seharusnya menjadi pedoman mutlak bagi

Termohon sebagai penyelenggara pemilu.

r. Bahwa menurut doktrin hukum, ada beberapa metode penafsiran

yang dapat digunakan untuk membantu memperjelas pemahaman

terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, agar tetapi

metode penafsiran pertama yang harus digunakan adalah Penafsiran

Tata Bahasa (Gramatikal), karena apabila dengan menggunakan

metode penafsiran gramatikal ketentuan perundang-undangan

tersebut sudah dapat dipahami maka tidak boleh lagi digunakan

metode penafsiran yang lain. Ketentuan Pasal 36 ayat (1) Peraturan

Komisi Pemilihan UmumNo.12 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tabun 2015 Tentang

Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota tersebut

sebenarnya telah jelas secara tekstual atau gramatikal sehingga

seharusnya tidak dapat ditafsirkan lain apapun keadaan yang

menyertainya.

s. Bahwa pengecualian terhadap pemberlakuan ketentuan Pasal 36 ayat

(1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum No.12 Tahun 2015 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun

2015 Junto Pencalonan Pemilihan Gubemur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupali, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota pun

telah jelas secara tektual dan gramatikal diatur dalam ketentuan Pasal

36 ayat (2) dan ayat (3) Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 12

Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau

Page 50: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Walikota dan Wakil Walikota, sehingga seharusnya ketentuan Pasal

36 ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan UmumNo.12 Tahun 2015

Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor

9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati„ dan/atau Walikota dan Wakil

Walikota baru dapat dikecualikan apabila terdapat keadaan-keadaan

sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 36 ayat (2) dan ayat

(3) Peraturan Komisi Pemilihan UmumNo. 12 Tahun 2015 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun

2015 Tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

t. Bahwa oleh karena itu Termohon seharusnya tidak serta merta

memutuskan pendaftaran yang diajukan oleh Pemohon sebagai bakal

pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan

Selatan Tahun 2015 sebagaimana Berita Acara Penelitian

Persyaratan Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Kalimantan Selatan Tahun 2015, Nomor : 026/BA/V11/2015,

tanggal 28 Juli 2015, karena Pemohon telah memenuhi syarat

pencalonan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 38 ayat (2) huruf a,

b dan c serta Pasal 42 ayat (1) huruf a Peraturan Komisi Pemilihan

Umum No. 12 Tahum 2015 Tentang Perubahan Alas Peraturan

Komisi Pemilihan UmumNomor 9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

u. Bahwa ketentuan Pasal 36 ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan

Umum No.12 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Komisi Pemilihan UmumNomor 9 Tahum 2015 Tentang Pencalonan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

dan/atau Walikota dan Wakil Walikota tersebut bersesuaian dengan

ketentuan Pasal 3 ayat (1) Undang-undang No. 2 Tahun 2011 tentang

Partai Politik, yang menentukan “Partai Politik harus didaftarkan

ke Kementerian untuk menjadi Badan Hukum” dan menurut

ketentuan Pasal 4 ayat (3) UU No. 2 Tahun 2011 tentang Partai

Page 51: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Politik “Pengesahan Partai Politik menjadi badan hukum

dilakukan dengan Keputusan Menteri paling lama 15 (lima

belas) hari sejak berakhirnya proses penelitian dan/atau

verifikasi", Dan keputusan pengesahan tersebut diumumkan didalam

Berita Negara Republik Indonesia, vide Pasal 4 ayat (4) UU No. 2

Tahun 2011 Tentang Parpol.

v. Bahwa Undang-Undang Partai Politik sebenamya tidak mengatur,

bahkan tidak rnengakui adanya kepengurusan Ganda, karenanya

menurut undang-undang partai politik tersebut kepengurusan partai

politik yang sah adalah kepangurusan partai politik yang sah

mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia, oleh karenanya ketentuan-ketentuan Pasal 36 ayat (4) dan

ayat (6) yang menjadi dasar Terohon untuk menganulir pendaftaran

yang diajukan oleh Pemohon sebenamya adalah ketentuan yang

bertentangan dengan undang-undang partai politik sebagai peraturan

yang lebih tinggi (asas lex superior derogate legi inferior), dan

menurut pendapat ahli Dr. H. Ichsan Anwary. SH. MH ketentuan

tersebut tidak memiliki kekuatan hukum mengikat, oleh karenanya

tidak dapat diberlakukan.

w. Bahwa selain itu, menurut ketentuan Pasal 35 Peraturan Komisi

Pemilihan Umum No. 9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau

Walikota dan Wakil Walikota, disebutkan “Keputusan tentang

kepengurusan Partai Politik tingkat pusat tingkat provinsi dan

tingkat kabupaten kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat

(2), ayat (4) atau ayat (6), menjadi pedornan bagi Komisi Pemilihan

Umum Provinsi/K1P Aceh atau Komisi Pemilihan Umum/K1P

Kabupaten Kota dalam penerimaan pendaftaran Pasangan Calon”,

sehingga untuk menilai keabsahan dukungan Partai Politik yang

mengusung bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

Kalimantan Selatan Tahun 2015 Termohon seharusaya berpedoman

kepada salinan keputusan terakhir tentang penetapan/pengesahan

kepengurusan Partai Politik.

Page 52: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

x. Bahwa dengan demikian sebenamya tidak ada dasar bagi Termohon

untuk menyatakan tidak rnenerima pendaftaran yang diajukan oleh

Pemohon sebagai pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur Kalimantan Selatan Tahun 2015, dan beralasan hukum

bagi Pemohon untuk menuntut agar Pemohon dinyatakan telat

memenuhi syarat pencalonan sebagai bakal pasangan Calon

Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Tahun

2015 sesuai dengan ketentuan Pasal 36 ayat (1) Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Komisi Pernilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 Tentang

Pencalonan Pemilihan Gubernur dam Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, membatalkan

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan

sebagaimana tertuang di dalam Berita Acara Penelitian Persyaratan

Pencalonan Pemilihann Gubemur darn Wakil Gubernur Kalimantan

Selatan Tahun 2015, Nomor 026/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli 2015,

mernbatalkan keputusan Termohon sebagaimana tertuang dalam

Barita Acara Penelitian Persyaratan Pencalonan Pemilihan Gubernur

dam Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Tahun 2015, Nomor :

026/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli 2015 dan memerintahkan kepada

Termohon untuk menerima pendaftaran yang diajukan oleh Pemohon

tersebut.

1. (Uraian Jawaban Termohon)

Menanggapi pokok permohonan dari Pemohon, yang disampaikan oleh

pemohon sebagaimana tertuang dalam surat Nomor 001/M&H/VII/2015

perihal Permohonan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Terkait Keputusan

Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan tertanggal 29 Juli 2015

dapat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa pemohon adalah Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Calon

Page 53: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2015 yang

dicalonkan oleh Partai Golkar Kubu Agung Laksono yang

pendaftarannya tidak dapat diterima oleh Komisi Pemilihan Umum

Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana tertuang dalam Berita Acara

No. 026/BA/VII/2015 tanggal 28 Juli 2015.

2. Argumentasi pemohon yang menyatakan bahwa tindakan termohon yang

tidak dapat menerima pendaftaran pemohon bertentangan dengan

Ketentuan Pasal 36 ayat (1) Komisi Pemilihan Umum No.12 tahun 2015

adalah tidak benar, karena dalam menerapkan ketentuan Pasal 36 ayat (1)

tidak bisa dibaca berdiri sendiri tapi terkait dengan ketentuan ayat

berikutnya, dimana sebagaimana diketahui bahwa Partai Golkar selain

adanya dua kubu kepengurusan dan sedang bersengketa di pengadilan

dan belum ada putusan yang berkekuatan hukum tetap juga telah

berupaya melakukan langkah perdamaian yang diimplementasikan

dengan membentuk Tim Pilkada Bersama dengan demikian ketentuan

Pasal 36 ayat (4) menjadi mengikat Partai Golkar secara keseluruhan

tanpa kecuali;

3. Hal tersebut dikuatkan dengan adanya pendaftaran Bakal Calon Walikota

Banjarbaru yang didukung oleh kedua kepengurusan DPP Partai Golkar

untuk calon yang sama sebagaimana tertuang dalam Formulir

MODEL.B.1-KWK.PARPOL tentang Keputusan Dewan Pimpinan Pusat

Partai Golkar Tentang Persetujuan Pasangan Calon Walikota dan Wakil

Walikota Banjarbaru tahun 2015 yaitu :

a. SK DPP No.KEP-988/DPP/GOLKAR/VII/2015 Tentang Penetapan

dan Pengesahan Calon Walikota dan Wakil Walikota Banjarbaru

Page 54: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

yang ditandatangani oleh Ketua Umum HR AGUNG LAKSONO

dan Sekretaris Jenderal ZAINUDDIN AMALI tanggal 25 Juli 2015;

dan

b. SK DPP No.R-148/GOLKAR/VII/2015 tanggal 26 Juli 2015 Perihal

Pengesahan Pasangan Calon Kepala Daerah Kota Banjarbaru yang

ditandatangani oleh Ketua Umum ABURIZAL BAKRIE Sekretaris

Jenderal IDRUS MARHAM.

Berdasarkan uraian tersebut dia atas, termohon memohon dengan hormat

kepada Majelis Sidang Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2015 yang memeriksa

permohonan dimaksud memberikan keputusan sebagai berikut

1. Menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya.

2. Menyatakan tindakan KOMISI PEMILIHAN UMUM Provinsi

Kalimantan Selatan sebagaimana tertuang dalam Berita Acara KOMISI

PEMILIHAN UMUM Provinsi Kalimantan Selatan No.026/BA/VII/2015

tanggal 28 Juli 2015 sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

yang berlaku.

Demikian Jawaban Termohon ini disampaikan, atas perhatian dan

kebijaksanaannya diucapkan terima kasih.

2. (bukti-bukti Termohon)

Bukti T-1 : Berita Acara oleh Komisi Pemilihan Umum

Provinsi Kalimantan Selatan tentang Penelitian

Persyaratan Pencalonan Pemilihan Gubernur dan

Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Tahun 2015

Nomor : 026/BA/VII/2015

Bukti T-2 : Tanda Terima Berita Acara yang dikeluarkan oleh

Page 55: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Komisi Pemilihan Umum Provinsi KalimantanSelatan tentang Penelitian Persyaratan PencalonanPemilihan Gubernur dan Wakil GubernurKalimantan Selatan Tahun 2015 Nomor :026/BA/VII/2015.

Bukti T-3 : Kesimpulan tertulis oleh Komisi PemilihanUmum, terkait musyawarah sengketa pemilihanPencalonan Pemilihan Gubernur dan WakilGubernur Kalimantan Selatan Tahun 2015

3. Kesimpulan Termohon

Berdasarkan hasil pemeriksaan sidang permusyawarahan yang telah

dilaksanakan terhadap sengketa yang diajukan oleh pemohon sebagaimana

tertuang dalam surat Nomor 001/M&H/VII/2015 Perihal Permohonan

Penyelesaian Sengketa Pemilihan Terkait Keputusan Komisi Pemilihan

UmumProvinsi Kalimantan Selatan tertanggal 29 Juli 2015 dapat kami ajukan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Termohon tetap berpendirian pada dalil-dalil yang telah termohon

sampaikan baik pada jawaban tertulis termohon yang disampaikan pada

tanggal 8 Agustus 2015, maupun jawaban lisan yang telah disampaikan

dalam sidang permusyawaratan yang terhormat ini disertai alat bukti surat

yang disampaikan,

2. Bahwa termohon menolak semua dalil-dalil yang telah didalilkan dan

disampaikan pemohon baik dalam permohonannya maupun keterangan

saksi ahli yang disampaikan dalam sidang permusyawaratan ini, karena:

a. Permohonan Pemohon yang menyatakan bahwa tindakan Komisi

Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan yang tidak menerima

pendaftaran pemohon bertentangan dengan ketentuan Pasal 36 ayat (1)

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2015 Perubahan

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 09 Tahun 2015 tentang

Pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati

dan/atau Walikota dan Wakil Walikota adalah tidak benar karena

ketentuan Pasal 36 (1) dimaksud memiliki keterkaitan dengan ayat-

ayat berikutnya dalam Pasal tersebut yang selengkapnya kami

sampaikan sebagai berikut;

Page 56: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Pasal 36

1) Dalam hal keputusan terakhir dari Menteri tentang kepengurusan

Partai Politik tingkat pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34

ayat (1) masih dalam proses penyelesaian sengketa di pengadilan,

Komisi Pemilihan Umum Provinsi/ KIP Aceh dan Komisi

Pemilihan Umum/KIP Kabupaten/ Kota menerima pendaftaran

Pasangan Calon berdasarkan keputusan terakhir dari Menteri

tentang penetapan kepengurusan Partai Politik.

2) Apabila dalam proses penyelesaian sengketa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) terdapat penetapan pengadilan mengenai

penundaan pemberlakuan keputusan Menteri, Komisi Pemilihan

Umum Provinsi/KIP Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/KIP

Kabupaten/ Kota tidak dapat menerima pendaftaran Pasangan

Calon sampai dengan adanya putusan yang telah mempunyai

kekuatan hukum tetap dan ditindaklanjuti dengan penerbitan

keputusan dari Menteri tentang penetapan kepengurusan Partai

Politik.

3) Apabila dalam proses penyelesaian sengketa sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) belum terdapat putusan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap dan kepengurusan Partai Politik

yang bersengketa melakukan kesepakatan perdamaian untuk

membentuk 1 (satu) kepengurusan Partai Politik sesuai peraturan

perundang-undangan, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/KIP Aceh

dan Komisi Pemilihan Umum/KIP Kabupaten/ Kota menerima

pendaftaran Pasangan Calon berdasarkan keputusan terakhir dari

Menteri tentang penetapan kepengurusan Partai Politik hasil

kesepakatan perdamaian.

4) Dalam hal kesepakatan perdamaian untuk membentuk 1 (satu)

kepengurusan Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

tidak tercapai, sambil menunggu putusan pengadilan yang

berkekuatan hukum tetap, Partai Politik dari 2 (dua) kepengurusan

hasil Muktamar/Munas/Kongres dapat memberikan persetujuan

Page 57: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

untuk 1 (satu) Pasangan Calon yang sama.

Memang benar bahwa kepengurusan DPP Partai Golkar versi Munas Ancol

memiliki SK dari Kementerian Hukum dan HAM, namun oleh DPP Partai

Golkar Versi Munas Bali telah dilakukan gugatan yang sampai saat ini masih

berproses sehingga belum memiliki kekuatan hukum tetap, maka ketentuan

Pasal 36 ayat (1) tidak bisa diterapkan karena terdapat ketentuan ayat (2) dan

ayat (3) yang mengharuskan adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap

untuk dapat dijalankannya ketentuan Pasal 36 ayat (1) dimaksud.

Bahwa dalam perjalanannya selain terjadi sengketa di pengadilan, kedua kubu

juga telah melakukan proses islah atau perdamaian namun belum berhasil

membentuk satu kepengurusan yang sama sehingga ketentuan Pasal 36 ayat (4)

menjadi mengikat kepada kedua kubu dalam hal proses pencalonan kepala

daerah, dimana calon kepala daerah yang diusung selain harus disetujui oleh

kedua kubu juga ada keharusan untuk memberikan persetujuan untuk 1 (satu)

Pasangan calon yang sama. Hal tersebut juga diperkuat dengan dibentuknya tim

pilkada bersama oleh kedua kubu yang dapat dimaknai sebagai persetujuan

penerapan ketentuan Pasal 36 ayat (4) oleh kedua kubu partai Golkar yang

bersengketa agar bisa ikut dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2015

ini.

Hal tersebut dikuatkan dengan adanya pendaftaran Bakal Calon Walikota

Banjarbaru yang didukung oleh dua kepengurusan DPP Partai Golkar untuk

calon yang sama sebagaimana tertuang dalam Formulir MODEL.B.1-

KWK.PARPOL tentang Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar

Tentang Persetujuan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Banjarbaru

tahun 2015 yaitu;

a. SK DPP No. KEP-988/ DPP/ GOLKAR/VII/2015 tentang Penetapan dan

Pengesahan Calon Walikota dan Wakil Walikota Banjarbaru yang

ditandatangani oleh Ketua Umum HR AGUNG LAKSONO dan Sekretaris

Jenderal ZAINUDDIN AMALI tanggal 25 Juli 2015; serta

b. SK DPP No. R-148/ GOLKAR/VII/ 2015 tanggal 26 Juli 2015 Perihal

3

Page 58: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Pengesahan Pasangan Calon Kepala Daerah Kota Banjarbaru yang

ditandangani oleh Ketua Umum ABURIZAL BAKRIE Sekretaris Jenderal

IDRUS MARHAM dan beberapa daerah lainnya juga, kedua kubu telah

memberikan persetujuan bersama untuk mengusung calon yang sama;

c. Keterangan ahli yang menyatakan bahwa ketentuan Pasal 36 ayat (4)

dimaksud bertentangan dengan ketentuan yang terdapat dalm Undang-

undang Nomor 2 tahun 2011 tentang Partai Politik menurut hemat

termohon harus diuji terlebih dahulu dalam forum peradilan lain dalam hal

ini melalui proses uji materi di MA terkait adanya peraturan dibawah

undang-undang yang bertentangan dengan undang-undang diatasnya,

forum permusyawaratan ini tidak berwenang untuk memutuskan hal

tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, berkenan kiranya Majelis Sidang

Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi

Kalimantan Selatan Tahun 2015 Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan, yang

memeriksa permohonan sengketa pemilihan sebagaimana tertuang dalam surat

Nomor 001/M&H/ VII / 2015 Perihal Permohonanan Penyelesaian Sengketa

Pemilihan Terkait. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan

Selatan tertanggal 29 Juli 2015, untuk memberikan keputusan sebagai berikut:

1. Menolak Permohonan pemohon seluruhnya;

2. Menyatakan tindakan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan

Selatan sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Komisi Pemilihan

Umum Provinsi Kalimantan selatan No. 026/BA/VII/2015 tanggal 28 Juli

2015 sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

4. (Pertimbangan Pimpinan Musyawarah)

a. (Fakta-Fakta Yang Terungkap Didalam Musyawarah)

1) Pemohon keberatan terhadap Keputusan Komisi Pemilihan Umum

Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana tertuang dalam Berita

Acara Penelitian Persyaratan Pencalonan Pemilihan Gubernur dan

Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Tahun 2015, Nomor :

026/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli 2015.

Page 59: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

2) Pemohon menyerahkan bukti-bukti secara tertulis dan dibacakan

didepan pimpinan musyawarah.

3) Pemohon menyerahkan kesimpulan secara tertulis dan dibacakan

kepada pimpinan musyawarah.

4) Termohon menyerahkan kesimpulan tertulis kepada pimpinan

musyawarah tanpa menghadiri sidang musyawarah dan

membacakannya.

5) Pimpinan musyawarah tetap mengupayakan kedua belah pihak untuk

mencapai sebuah kesepakatan di dalam musyawarah

6) Menurut keterangan ahli Dr. H. Ichsan Anwari, S.H.,M.H, terkait

dengan adanya putusan Pengadilan Tinggi TUN Jakarta tersebut di

atas Keputusan Menteri Hukum dan HAM di atas kembali

rechmatig/absah sampai ada pembatalannya, walaupun Keputusan

Menteri Hukum dan HAM itu masih dalam proses penyelesaian

sengketa di pengadilan Oleh karena itu maka ketentuan Pasal 36 ayat

(1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 12 Tahun 2015 yang

harus digunakan untuk menerima pendaftaran pasangan calon. Hal

ini sesuai dengan asas praduga rechtmatig (vermoeden van

rechtmatigheid - praesumptio iustae causa). Asas ini mengandung

makna bahwa setiap tindakan penguasa (dalam hal ini mengeluarkan

keputusan) selalu harus dianggap rechmatig/absah sampai ada

pembatalannya. Selanjutnya Menurut keterangan ahli Prof.Dr.H.M.

Hadin Muhdjat, S.H.,M.Hum terkait Berita Acara Penelitian

Persyaratan Pencalonan Pemilihan Gubemur dan Wakil Gubemur

Kalimantan Selatan Nomor 026/BA/VII/2015 tanggal 28 Juli 2015.

Yang menetapkan pendaftaran bakal pasangan Calon Gubernur Dan

Wakil Gubernur atas nama H. Gusti Iskandar SA,SE.MH dan Dr. H.

Karyono Ibnu Ahmad tidak dapat diterima adalah cacat prosedur dan

cacat substansi dengan demikian berarti cacat hukum dan harus

dibatalkan.

7) Bahwa Pimpinan Musyawarah mengetahui Surat Pernyataan Bersama

Tim 10 yang mengusulkan calon yang berbeda, yang ditandatangani

Page 60: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

M.S Hidayat yang bertindak atas nama DPP Partai Golkar Hasil

Munas IX Bali Tahun 2014 dan Yorrys Raweyai yang bertindak atas

nama DPP Partai Golkar Hasil Munas Ancol Tahun 2014,

8) Bahwa Pimpinan Musyawarah melihat kesimpulan dan tanggapan

dari Pemohon dan Termohon tidak mencapai kesepakatan untuk

diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.

9) Bahwa Pemohon dan Termohon menyerahkan kepada Pimpinan

Musyawarah Pemilihan Gubemur dan Wakil Gubemur Kalimantan

Selatan untuk memutuskan seadil-adilnya.

b. (Penilaian Dan Pendapat Dari Pimpinan Musyawarah Dikaitkan

Dengan Aturan Perundang-Undangan)

1. Bahwa Pimpinan Musyawarah berpendapat, berkenaan dengan

pencalonan Pemilihan Gubenur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota mengacu pada

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 sebagaimana yang telah

dirubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang

Perubahan atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang

penetapan peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1

tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota

Menjadi Undang-Undang

2. Bahwa Pimpinan Musyawarah berpendapat, berkenaan dengan

pencalonan Pemilihan Gubenur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota mengacu pada

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2015 Tentang

Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan

Wakil Walikota.

3. Bahwa Pimpinan Musyawarah berpendapat, berkenaan dengan

pencalonan Pemilihan Gubenur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota mengacu pada

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015

Page 61: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

sebagaimana yang telah dirubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 12 Tentang Perubahan atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

4. Bahwa Pimpinan Musyawarah berpendapat, berkenaan dengan

pencalonan Pemilihan Gubenur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota mengacu pada

Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2015

Tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan

Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan

Wakil Walikota.

5. Bahwa Komisi Pemilihan Umum Propinsi Kalimantan Selatan tidak

dapat menerima pendaftaran pasangan calon H. Gusti Iskandar SA,

SE, MH. Sebagai pasangan calon Gubernur dan DR. Karyono Ibnu

Ahmad Sebagai Calon Wakil Gubernur pada tanggal 28 Juli 2015

dengan Partai politik pengusung Partai Golkar.

6. Bahwa Pimpinan Musyawarah berpendapat, berkenaan dengan

pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota yang diusulkan oleh

partai politik atau gabungan partai politik, bagi kepengurusan partai

politik yang masih dalam penyelesaian sengketa di pengadilan, dapat

terima oleh Komisi Pemilihan Umum pendaftaran pasangan bakal

calonnya sepanjang adanya keputusan yang berkekuatan hukum tetap,

atau melakukan kesepakatan perdamaian untuk membentuk satu

kepengurusan partai politik sesuai dengan peraturan perundang-

undangan, atau partai politik dari dua kepengurusan hasil

Page 62: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

muktamar/munas/kongres dapat memberikan persetujuan untuk satu

pasangan bakal calon yang sama, sebagaimana diatur dalam pasal 36

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015

sebagaimana yang telah dirubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 12 Tentang Perubahan atas Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

7. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal (42) ayat (1) Undang-undang No 8

Tahun 2015 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 1 Tahun

2015 tentang penetapan peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

undang Nomor 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan

Walikota Menjadi Undang-undang mengatur ketentuan sebagai

berikut: pasangan calon gubernur dan calon wakil Gubernur

didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum Provinsi oleh Partai Politik,

gabungan Partai Politik, atau perseorangan.

8. Bahwa Komisi Pemilihan Umum Propinsi Kalimantan Selatan tidak

dapat menerima pendaftaran pasangan calon H. Gusti Iskandar SA,

SE, MH. Sebagai pasangan calon Gubernur dan DR. Karyono Ibnu

Ahmad Sebagai Calon Wakil Gubernur Kalimantan Selatan tahun

2015 melalui berita acara penelitian persyaratan pencalonan pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Nomor : 026/BA/VII/2015 tanggal 28

Juli tahun 2015.

9. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal (42) ayat (4) Undang-undang RI

Page 63: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

No 8 Tahun 2015 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 1

Tahun 2015 tentang penetapan peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-undang Nomor 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,

Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-undang mengatur ketentuan

sebagai berikut: Pendaftaran pasangan Calon Gubernur dan Calon

wakil Gubernur oleh Partai Politik ditandatangani oleh ketua partai

politik dan sekretaris Partai Politik tingkat Provinsi disertai surat

keputusan pengurus partai politik tingkat Pusat tentang persetujuan

atas Calon yang diusulkan oleh Pengurus Partai Politik tingkat

Provinsi.

10. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal (42) ayat (6) Undang-undang

Nomor 8 Tahun 2015 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor

1 Tahun 2015 tentang penetapan peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-undang Nomor 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,

Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-undang mengatur ketentuan

sebagai berikut: Pendaftaran Pasangan Calon Gubernur dan Calon

Wakil Gubernur, Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati,

serta pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota oleh

gabungan Partai Politik ditandatangani oleh para Ketua Partai Politik

dan para Sekretaris Partai Politik di tingkat Provinsi atau para Ketua

Partai Politik dan para Sekretaris Partai Politik di tingkat

Kabupaten/Kota disertai Surat Keputusan Masing-masing pengurus

Partai politik tingkat pusat tentang persetujuan atas calon yang

diusulkan oleh pengurus Partai politik tingkat Provinsi dan/atau

pengurus Parpol tingkat Kabupaten/Kota.

Page 64: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

11. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal (38) ayat (1) Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 Tentang

Pencalonan Pemilihan Gubernur Dan Wakil

Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil

Walikota; Partai Politik atau gabungan Partai politik tingkat

Provinsi mendaftarkan pasangan calon Gubernur dan wakil

Gubernur kepada Komisi Pemilihan Umum Provinsi/KIP Aceh dan

Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tingkat kabupaten/Kota

mendaftarkan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati atau

Walikota dan Wakil Walikota kepada Komisi Pemilihan

Umum/KIP Kabupaten/Kota selama masa pendaftaran

sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 ayat (3).

12. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal (38) ayat (2) Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau

Walikota dan Wakil Walikota. Dalam mendaftarkan pasangan Calon

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), partai Politik atau Gabungan

Partai Politik Wajib memenuhi persyaratan :

a. Ketentuan Pasal 5 ayat (2) dan ayat (3);

b. Menyertakan Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat

tentang persetujuan Pasangan Calon dan dokumen syarat calon; dan

c. Menyertakan Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat Pusat

tentang kepengurusan partai politik tingkat provinsi dan/atau

Page 65: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

kepengurusan Partai Politik tingkat Kabupaten/Kota

13. Bahwa pasangan calon H. Gusti Iskandar SA, SE, MH. Sebagai

pasangan calon Gubernur dan DR. Karyono Ibnu Ahmad Sebagai

Calon Wakil Gubernur ditetapkan berdasarkan surat Keputusan Dewan

Pimpinan pusat Partai golongan karya Nomor: KEP-

927/DPP/GOLKAR/VII/2015 tanggal 27 2015 tentang penetapan dan

pengesahan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Propinsi Kalimantan

Selatan yang ditanda tangani oleh Ketua Umum H.R Agung laksono

dan Sekretaris Jenderal Zainudin Amali.

14. Bahwa Partai Golongan Karya sebagai Partai politik pengusung

pasangan calon H. Gusti Iskandar SA, SE, MH. Sebagai Gubernur dan

DR. Karyono Ibnu Ahmad Sebagai Calon Wakil Gubernur, telah

mendapatkan pengesahan dari menteri Hukum dan HAM sesuai

dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik

Indonesia Nomor: N.HH-01.AH.01 Tahun 2015, tanggal 23 Maret

2015 tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga, serta komposisi dan personalia Dewan Pimpinan

Pusat Partai Golongan Karya beserta lampiran Keputusan Menteri

Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor : N.HH-01.AH.11.01

tahun 2015, tanggal 23 maret 2015.

15. Bahwa Pimpinan Musyawarah berpendapat keputusan Kementerian

Hukum dan HAM masih dalam proses penundaan dikarenakan belum

adanya putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan

ditindak lanjuti dengan dengan penerbitan keputusan dari menteri

Page 66: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

tentang penetapan kepengurusan partai politik, hal ini sesuai dengan

ketentuan pasal 36 ayat 2 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor

12 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan

Wakil Walikota. Apabila dalam proses penyelesaian sengketa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat penetapan

pengadilan mengenai penundaan pemberlakuan keputusan Menteri,

Komisi Pemilihan Umum Provinsi/KIP Aceh dan Komisi Pemilihan

Umum/KIP Kabupaten/Kota tidak dapat menerima pendaftaran

Pasangan Calon sampai dengan adanya putusan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap dan ditindaklanjuti dengan

penerbitan keputusan dari Menteri tentang penetapan

kepengurusan Partai Politik.

16. Bahwa dalam berkas persyaratan pencalonan yang diajukan hanya

terdapat 1 (Satu) keputusan Dewan Pimpinan pusat Partai golongan

karya tentang Persetujuan Pasangan calon Gubernur dan Wakil

Gubernur Provinsi Kalimantan selatan tahun 2015 yang ditanda

tangani oleh Ketua umum yakni H.R. Agung Laksono dan Sekretaris

Jenderal yakni Zainudin Amali dan diajukan oleh Dewan Pimpinan

Daerah Partai Golongan Karya Provinsi Kalimantan Selatan yang

ditanda tangani oleh Ketua Ir.Gusti Perdana Kesuma dan Sekretaris

yakni Drs. Hasan Mahlan. Pimpinan Musyawarah berpendapat

pasangan calon didaftarkan oleh dua kepengurusan, masing-masing

pengurus partai politik mengajukan satu (1) pasangan calon yang

Page 67: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

sama, hal ini sesuai dengan ketentuan pasal (36) ayat 6 : Dalam hal

kepengurusan Partai Politik di tingkat provinsi atau kabupaten/kota

terdapat 2 (dua) kepengurusan, masing-masing pengurus Partai

Politik mengajukan 1 (satu) Pasangan Calon yang sama sesuai

dengan persetujuan Partai Politik di tingkat pusat sebagaimana

dimaksud pada ayat (4). Yang berbunyi dalam hal kesepakatan

perdamaian untuk membentuk 1 (satu) kepengurusan partai politik

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak tercapai, sambil menunggu

putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, Partai politik dari

dua kepengurusan hasil muktamar/Munas/Kongres dapat memberikan

persetujuan untuk (satu) pasangan Calon yang sama.

17. Bahwa Pimpinan musyawarah berpendapat partai politik dan atau

gabungan partai politik tidak dapat mengusulkan pasangan calon yang

berbeda, sebagaimana tersebut dalam fakta musyawarah terkait dengan

Surat Pernyataan Bersama Tim 10 yang mengusulkan calon yang

berbeda, hal ini sesuai dengan ketentuan pasal (36) ayat (8) Peraturan

Komisi Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Perubahan

Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015

Tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur Dan Wakil

Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota Dan Wakil

Walikota; Apabila pengurus Partai Politik sebagaimana dimaksud

pada ayat (4), mengajukan Pasangan Calon yang berbeda dan/atau

mengusulkan pasangan calon yang sama tetapi pada gabungan

partai tetapi pada gabungan partai politik yang berbeda, Komisi

Pemilihan Umum Propinsi/KIP Aceh atau Komisi Pemilihan

Page 68: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Umum/KIP Kabupaten/Kota menolak pendaftaran pasangan calon

18. Bahwa Partai Golongan Karya yang hanya ditanda tangani oleh H.R.

Agung Laksono dan Zainudin Amali, tidak memenuhi syarat sebagai

Partai Politik Pengusul pasangan Calon H. Gusti Iskandar SA, SE,

MH. Sebagai Gubernur dan DR. Karyono Ibnu Ahmad Sebagai Calon

Wakil Gubernur

.

19. Bahwa pasangan Calon H. Gusti Iskandar SA, SE, MH. Sebagai

Gubernur dan DR. Karyono Ibnu Ahmad Sebagai Calon Wakil

Gubernur tidak memenuhi persyaratan pencalonan untuk mendaftarkan

diri ke Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan

sebagaimana ketentuan perundang-undangan.

c. Bahwa Bawaslu Provinsi terhadap hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud

huruf b, mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan berwenang menyelesaikan sengketa

pemilihan a quo

2) Pemohon memiliki kedudukan hukum mengajukan permohonan sengketapemilihan a quo

3) Permohonan sengketa pemilihan a quo masih diajukan dalam jangka waktupengajuan

4) Permohonan sengketa pemilihan a quo tidak beralasan hukum

Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu;

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,

Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,

Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang;

Page 69: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

c. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang

No. 1 tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang No. 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

menjadi Undang-Undang Pasal 7.

d. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Pasal 40 ayat (2), dalam hal partai politik

atau gabungan partai politik dalam mengusulkan pasangan calon.

e. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur,

Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang Pasal 42 ayat (6).

f. Undang-Undang No. 8 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 1

Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

No. 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi

Undang-Undang Pasal 50 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (6).

g. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2015 tentang Tata

Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota.

h. Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 12 Tahun 2015 tentang Perubahan atas

Peraturan KPU No. 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan

Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

i. Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 12 Tahun 2015 tentang Perubahan atas

Peraturan KPU No. 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan

Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota

Pasal 36 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (6), ayat (8).

Menetapkan :

1. Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya.

2. Menyatakan tindakan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana tertuang

dalam Berita Acara Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan No.026/BA/VII/2015

tanggal 28 Juli 2015 sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

3. Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan untuk melaksanakan

keputusan ini.

Demikian diputuskan di dalam rapat Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan 1). Mahyuni, S.Sos., MAP, 2)

Page 70: BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN ...

Azhar Ridhanie, S.HI.,MIP 3) Erna Kaspiyah, S.Ag.,M.Si masing-masing sebagai Anggota Bawaslu

Provinsi Kalimantan Selatan dan diucapkan dihadapan para pihak serta terbuka untuk umum pada hari

Minggu, tanggal 16 Agustus tahun 2015, Oleh 1). Mahyuni, S.Sos., MAP, 2) Azhar Ridhanie, S.HI.,MIP

3) Erna Kaspiyah, S.Ag.,M.Si masing-masing sebagai anggota Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan.

Anggota Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan

Anggota

ttd

Mahyuni, S.Sos., MAP

Anggota

ttd

Azhar Ridhanie, S.H.I.,MIP

Anggota

ttd

Erna Kasypiah, S.Ag.,M.Si

Sekretaris

ttd

Doddy Yulihartanto, SE.,MM