BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah...

33
HARVARD Kennedy School JOHN F. KENNEDY SCHOOL OF GOVERNMENT PENINGKATAN KAPASITAS KEPALA DAERAH melalui program ORIENTASI KEPEMIMPINAN DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (OKPPD) BAGI BUPATI / WALIKOTA DAN WAKIL BUPATI / WAKIL WALIKOTA dan EXECUTIVE EDUCATION TRAINING PROGRAM HARVARD KENNEDY SCHOOL USA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI Jl. Pahlawan No. 8 - Kalibata Jakarta Selatan

Transcript of BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah...

Page 1: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

HARVARD Kennedy School JOHN F. KENNEDY SCHOOL OF GOVERNMENT

PENINGKATAN KAPASITAS KEPALA DAERAH

melalui program

ORIENTASI KEPEMIMPINAN DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (OKPPD) BAGI BUPATI / WALIKOTA

DAN WAKIL BUPATI / WAKIL WALIKOTA

dan

EXECUTIVE EDUCATION TRAINING PROGRAM

HARVARD KENNEDY SCHOOL USA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Jl. Pahlawan No. 8 - Kalibata Jakarta Selatan

Page 2: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

1

PENDAHULUAN

1. Penyelenggaraan pemerintahan pada saat ini maupun di masa yang akan datang

menghadapi berbagai tantangan, baik di tingkat lokal, nasional maupun global

yang semakin kompleks dan dinamis, diantaranya masyarakat yang semakin

cerdas, dan membutuhkan pelayanan yang semakin berkualitas, persaingan global

dan liberalisasi arus informasi, teknologi, investasi, modal, tenaga kerja dan

budaya. Untuk itu, penyelenggara pemerintahan termasuk didalamnya

penyelenggaraan pemerintahan daerah dituntut untuk dapat menerapkan prinsip-

prinsip kepemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance),

kesetaraan gender (gender mainstreaming), dan kepemerintahan yang mengikuti

perkembangan global guna pembangunan yang berkelanjutan (sustainable

development).

2. Pemilihan Kepala Daerah yang saat ini dilakukan secara langsung, bebas dan

rahasia memungkinkan seseorang dari berbagai latar belakang baik pendidikan

maupun profesi terpilih menjadi kepala daerah / wakil kepala daerah. Kondisi

tersebut berdampak pada bervariasinya tingkat pemahaman terhadap

penyelenggaraan pemerintahan.

3. Dalam rangka memberikan pemahaman dan pemantapan tentang kepemimpinan

dan penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka Kementerian Dalam Negeri

melalui Badan Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan peningkatan kapasitas

Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah melalui program Orientasi Kepemimpinan

dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah bagi Bupati/Walikota dan Wakil

Bupati/Wakil Walikota dan Executive Education Training Program melalui kerja

sama dengan Harvard Kennedy School of Government – Amerika Serikat.

Page 3: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

2

4. Program OKPPD, dilaksanakan bagi semua Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah

terpilih untuk memantapkan kemampuan kepemimpinan dan manajemen

pemerintahan dalam kerangka NKRI selama 21 hari di Badan Pendidikan dan

Pelatihan Kementerian Dalam Negeri dengan menghadirkan para pejabat

Kementerian Dalam Negeri dan

Kementerian / Lembaga terkait

beserta pakar/praktisi di tingkat

Nasional untuk menyampaikan

berbagai materi yang diperlukan

Kepala Daerah/Wakil Kepala

Daerah dalam menunjang

penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah.

Menteri Dalam Negeri membuka secara resmi Program peningkatan Kapasitas Kepala Daerah.

Menteri Dalam Negeri menyematkan tanda peserta secara simbolis

Page 4: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

3

5. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas suami selaku Kepala Daerah/Wakil

Kepala Daerah maka dilaksanakan pula Orientasi Pengembangan Kepribadian dan

Kepemimpinan bagi Isteri Bupati/Walikota dan Isteri Wakil Bupati/Walikota selama

6 hari pada setiap program OKPPD.

6. Dalam rangka memberikan wawasan dan perbandingan tentang penyelenggaraan

pemerintahan yang baik pada tingkat nasional dan internasional kepada

Bupati/Walikota yang mengikuti OKPPD dengan baik dan berprestasi dalam

menyelenggarakan pemerintahan di daerah, diberikan kesempatan untuk belajar di

Harvard Kennedy School of Government pada Harvard University USA (salah

satu universitas terbaik di dunia) untuk mengikuti pembelajaran, teori dan praktek

serta kajian penyelenggaraan pemerintahan dari berbagai negara di belahan

dunia.

7. Dengan dilaksanakannya program tersebut, Kementerian Dalam Negeri berharap

para Kepala Daerah mempunyai kapasitas yang memadai dalam

menyelenggarakan pemerintahan daerah sehingga tujuan dapat tercapai secara

efektif dan efisien sebagai bagian dari upaya mewujudkan kesejahteraan

masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Menteri Dalam Negeri didampingi para pejabat eselon I dan II Kementerian Dalam Negeri pada acara pembukaan OKPPD.

Page 5: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

4

ORIENTASI KEPEMIMPINAN DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH BAGI BUPATI/WALIKOTA

DAN WAKIL BUPATI/WAKIL WALIKOTA

DASAR PENYELENGGARAAN

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2010 tentang Orientasi

Kepemimpinan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah bagi Bupati/Walikota

dan Wakil Bupati/Wakil Walikota.

TUJUAN Tujuan pelaksanaan Orientasi Kepemimpinan dan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah (OKPPD) bagi Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota adalah untuk

meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan semangat pengabdian dalam

melaksanakan tugas pemerintahan daerah dalam kerangka Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Perwakilan peserta menandatangani pernyataan kesungguhan mengikuti OKPPD

Page 6: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

5

SASARAN

Sasaran penyelenggaraan OKPPD adalah agar peserta:

1. Memiliki integritas dan semangat kebangsaan.

2. Mampu menjalankan roda pemerintahan secara effektif.

3. Dapat berkoodinasi antar lembaga pemerintahan dan DPRD.

4. Mampu mengambil keputusan dengan tepat.

5. Dapat meningkatkan daya saing dan kesejahteraan rakyat.

PESERTA OKPPD

1. Bupati;

2. Walikota;

3. Wakil Bupati;

4. Wakil Walikota.

Menteri Dalam Negeri didampingi Sekretaris Jenderal dan Kepala Badan Diklat foto bersama dengan para Peserta

Page 7: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

6

MATERI ORIENTASI

1. DEMOKRASI DAN KEBANGSAAN INDONESIA

Tujuan pembelajaran ini agar peserta dapat memahami dan mampu

mengaplikasikan konsep demokrasi dan kebangsaan Indonesia dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah.

2. SISTEM PEMERINTAHAN NASIONAL DAN DAERAH

Tujuan pembelajaran ini agar peserta dapat memahami sistem pemerintahan

nasional dan sistem pemerintahan daerah secara umum di Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

3. HUBUNGAN PEMERINTAH DAERAH DAN DPRD

Tujuan pembelajaran ini agar peserta dapat memahami hubungan pemerintah

daerah dan DPRD dalam sistem pemerintahan nasional, dalam konteks negara

kesatuan / unitarian yang terdesentralisasi.

4. KEPEMIMPINAN DAN ETIKA PEMERINTAHAN

Tujuan pembelajaran ini agar peserta dapat memahami kepemimpinan dan etika

pemerintahan dan menerapkannya dalam penyelenggaraan pemerintahan

daerah.

5. PENCEGAHAN KORUPSI

Tujuan pembelajaran ini agar peserta dapat memahami penyelenggaraan

pemerintahan daerah yang akuntabel, transparan, kreatif, dan inovatif serta

terhindar dari tindakan korupsi, kolusi, nepotisme, dan pelanggaraan hukum

lainnya.

6. ISU-ISU AKTUAL

Tujuan pembelajaran ini agar peserta mampu memahami dan mengidentifikasi

masalah-masalah yang sering terjadi dalam penyelenggaraan pemerintahan

daerah, memeberikan kerangka analisis permasalahan tersebut menjadi dasar

pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

7. BEST PRACTICES PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

Pembelajaran ini dilaksanakan melalui observasi lapangan sehingga peserta

Orientasi dapat memperoleh pengalaman komparasi terhadap penyelenggaraan

pemerintahan daerah kabupaten dan kota. Setiap Angkatan lokus observasi

Page 8: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

7

lapangan pada 2 propinsi yang masing-masing mengunjungi 3 kabupaten/kota

yang mempunyai keunggulan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

8. PRAKTEK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (OLAH PRAJA)

Pembelajaran sesi ini dilakukan melalui simulasi dan praktek penyelesaian kasus

dalam penyelenggaran pemerintahan sehingga peserta mampu memahami dan

menerapkan prinsip, konsep, dan penguasaan kebijakan dengan kondisi riil yang

dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

9. MENTAL, FISIK, DAN DISIPLIN (MFD)

Materi pembelajaran ini bertujuan untuk menjadikan peserta Orientasi memiliki

mental, fisik, dan disiplin yang baik serta rasa kebersamaan.

PARA PENGAJAR / NARASUMBER

PEJABAT STRUKTURAL

1. Kementerian Dalam Negeri (Sekjen, Irjen, Para Dirjen dan Para Kepala Badan)

2. Kementerian Keuangan 3. Kemen. PAN & RB 4. Kemen. Lingkungan Hidup 5. Kemen. Pekerjaan Umum 6. Kemen. Luar Negeri 7. Kemen ESDM 8. KPK 9. Badan Kepegawaian Negara 10. Badan Pertanahan Nasional 11. LAN RI 12. Bappenas 13. BNPB 14. BKKBN 15. BPKP 16. BPK 17. POLRI 18. Kejaksaan 19. PPATK 20. LKPP

PAKAR / PRAKTISI

1. Prof. Dr. Ryaas Rasyid, MA 2. Prof. Dr. Ermaya Suradinata 3. Prof. Dr. Sadu Wasistiono, MS 4. Dr. Made Suwandi, M.Soc.Sc 5. Prof. Dr. Irfan Maksum 6. Prof. Dr. Engkos Koswara 7. Prof. Dr. Muchlis Hamdi, MPA 8. Prof. Dr. Aries Djaenuri, MA 9. Prof. Dr. Ngadisah, MA 10. Dr. Khairul Muluk 11. Dr. R. Siti Zuhro, MA 12. Prof. Ris. Dr. Syamsudin Harris 13. AA GN Ari Dwipayana, MA 14. Prof. Dr. Gunawan

Soemodiningrat, M.Ec 15. Dr. Hyronimus Rowa 16. Drs. Lutfi Mufti 17. Dr. J. Kristiadi 18. Budiman Sujatmiko 19. Berry Nahdian Furqon 20. Prof. Dr. Zudan Fakhrullah 21. Prof. Dr. Satya Arinanto 22. Dr. Syamsul Arief Rivai, MS 23. Drs. Yonatan Wiyoso, M.Si

Page 9: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

8

STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN

Strategi pembelajaran pada OKPPD berfokus pada peserta (participants center),

dengan sistem pembelajaran orang dewasa (participatory andragogy) meliputi :

1. Pembelajaran Kelas

a. Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas selama 2 (dua) minggu atau 10

(sepuluh) hari efektif, yaitu pengarahan program sampai dengan evaluasi,

serta pemberian materi yang dilaksanakan secara simultan oleh

narasumber, pakar dan praktisi dan moderator.

b. Tujuan Pembelajaran untuk memberikan pengetahuan dalam bentuk

prinsip, konsep dan kebijakan di bidang pemerintahan dengan para

narasumber, pakar/praktisi dan dari kalangan akademisi, pejabat negara

dan pelaku kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai best practices dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah.

c. Metode pembelajaran diantaranya ceramah, diskusi mendalam, contoh

kasus.

d. Pembimbingan dilakukan oleh narasumber sebagai Pengarah.

e. Diskusi kelompok kecil dan pemberian tugas terkait yang bersumber dari

referensi maupun sumber lainnya yang dapat diakses peserta melalui

pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi.

suasana pembelajaran dikelas

Page 10: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

9

2. Observasi Lapangan (OL)

a. Observasi Lapangan dilaksanakan setelah pelaksanaan Orientasi di kelas.

OL dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada 2 (dua) provinsi. Peserta OL

pada setiap provinsi dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok kecil untuk melakukan

pengamatan pada kabupaten/kota yang berbeda untuk mengobservasi

penyelenggaraan pemerintahan daerah.

b. Tujuan Observasi lapangan adalah untuk mengobservasi penyelenggaraan

pemerintahan daerah di bidang terkait.

c. Selama pelaksanaan observasi dilakukan pembimbingan oleh narasumber

sebagai Pengarah untuk membuat laporan hasil pengamatan dan

ditindaklanjuti sebagai bahan pembulatan / kesimpulan Orientasi.

suasana kunjungan Observasi Lapangan

Kunjungan Peserta OL di Kabupaten Bengkalis

Page 11: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

10

3. Olah Praja (OP)

a. Olah Praja dilakukan sebagai kegiatan akhir OKPPD setelah observasi

lapangan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada

peserta antara konsep pemerintahan dengan praktek penyelenggaraan

pemerintahan daerah. Olah Praja merupakan adaptasi atas metode

pembelajaran bermain peran (role play) yang telah diterapkan pada

beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan dan

Pelatihan Kementerian Dalam Negeri yang disebut Gladi Manajemen.

Adaptasi dilakukan terhadap proses pemilihan masalah, pengembangan

Rencana Informasi Olah Praja dan penyesuaian terhadap konteks dan

situasi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Peristiwa pemerintahan

yang akan disimulasikan sebagian diantaranya merupakan peristiwa yang

terjadi dan sebagian diantaranya merupakan peristiwa hipotesis yang

didesain untuk mensinkronisasikan rangkaian peristiwa dalam satuan waktu

selama 3 (tiga) bulan atau 1 (satu) triwulan.

Peserta sedang mengikuti kegiatan Olah Praja

Page 12: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

11

b. Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Olah Praja adalah untuk

meningkatkan kemampuan peserta dalam (1) mengidentifikasi masalah; (2)

menganalisis tugas dan fungsi Kepala Daerah; (3) memberi arahan dan

petunjuk pelaksanaan tugas; (4) menyiapkan sarana yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan tugas; (5) mengambil keputusan; (6) mengendalikan dan

mengawasi pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan, politik dan

kemasyarakatan dan keuangan daerah; serta (7) koordinasi, integrasi dan

sinkronisasi pelaksanaan tugas pemerintahan kabupaten dan kota dengan

pemerintah kabupaten dan kota lainnya, provinsi dan pemerintah pusat.

c. Setiap peserta OKPPD diharuskan untuk mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan Olah Praja yang dibagi dalam kelompok-kelompok dengan kasus-

kasus terkait pada Bidang Perencanaan, Keuangan Daerah, Bidang

Pemerintahan, Politik dan Kemasyarakatan. Masing-masing kelompok

memainkan peran sesuai dengan Rencana Informasi Olah Praja (RIOP)

dalam konteks sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah.

d. Untuk mendukung penyelenggaraan Olah Praja diperlukan kerjasama antara

penyelenggara dan peserta sebagai pelaku. Penyelenggara yang secara

langsung terlibat dalam proses olah praja ini adalah: (1) Direktur Olah Praja

(Kawasdal); (2) Wasit dan Pengendali yang terdiri dari WASDAL ATAS,

WALDAL BAWAH, WASDAL SAMPING; (3) Penilai dan (4) Staf Pendukung.

Pelaku Olah Praja adalaha semua peserta OKPPD yang dibagi dalam setiap

kelompok/regu dengan jumlah sebanyak 5 (lima) orang yang masing-

masingnya berperan sebagai (1) Bupati/Walikota sebanyak 1 orang; (2)

Wakil Bupati/Wakil Walikota sebanyak 1 orang, (3) Bupati/Walikota wilayah

tetangga sebanyak 3 orang. Peserta lainnya akan bertindak selaku pelaku

bayangan dengan tugas mengamati proses simulasi dan mengisi RIOP pada

lembar disposisi. Penentuan peserta yang akan berperan sebagai pelaku

(Bupati, Wakil Bupati dan Kepala Daerah tetangga) dilakukan oleh Kepala

Pengendali dan Wasit (KAWASDAL).

e. Hasil Olah Praja dalam bentuk rangkuman dan rekomendasi dituangkan

dalam laporan untuk bahan pembulatan / kesimpulan Orientasi.

Page 13: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

12

f. Penyelenggaraan Olah Praja dilaksanakan dengan menggunakan skema

sebagaimana denah ruangan berikut ini.

DENAH RUANGAN OLAH PRAJA

MEJA KERJA:

1. PETA

2. DATA DAERAH

3. REFERENSI

STAF KDH KDH TETANGGA DIR BID/

KAWASDAL

WASDAL

TAS

PING

WAH

KDH

WKDH

PELAKU BAYANGAN

PENILAI

Dalam pelaksanaan Olah Praja sebagaimana denah tersebut, penyelenggara

memainkan peran sebagai berikut:

1. Direktur Olah Praja bertanggung jawab untuk menentukan rencana dan

skenario Olah Praja dan sekaligus bertindak sebagai atasan langsung pelaku

selama kegiatan berlangsung;

2. Kawasdal bertanggung jawab untuk memimpin pelaksanaan Olah Praja pada

kelompok masing-masing, mengkoordinasikan pelaksanaan tugas wasit,

pengendali, penilai, pelaku dan serta mencatat RIOP yang dipergunakan

serta memberikan koreksi atas catatan hasil penilaian.

3. Wasit dan Pengendali dalam pelaksanaan olah praja bertugas untuk

mengkoordinasikan, meneliti dan mengoreksi pekerjaan-pekerjaan dan

pemberian berita, data sesuai skenario, menilai tindakan pelaku secara jujur

sesuai dengan bidangnya masing-masing serta mengarahkan pelaku sesuai

skenario yang telah ditetapkan dengan cara menciptakan informasi baru yang

logis dan teratur;

4. Penilai bertugas untuk membuat catatan dan laporan yang berkaitan dengan

Olah Praja secara keseluruhan disertai saran yang diperlukan guna

pelaksanaan Olah Praja selanjutnya.

Page 14: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

13

AALLUUMMNNII

Penyelenggaraan Orientasi Kepemimpinan dan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah bagi Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota dilaksanakan dari

tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebanyak 13 angkatan dengan jumlah

alumni 445 peserta terdiri dari:

NO. Provinsi Jumlah Alumni

1. Aceh 27 2. Sumatera Utara 46 3. Sumatera Barat 24 4. Sumatera Selatan 8 5. Riau 14 6. Jambi 11 7. Bengkulu 17 8. Lampung 13 9. Bangka Belitung 7 10. Kepulauan Riau 9 11. DKI Jakarta 1 12. Jawa Barat 10 13. Jawa Tengah 38 14. Daerah Istimewa Yogyakarta 8 15. Jawa Timur 34 16. Banten 7 17. Bali 12 18. Nusa Tenggara Barat 12 19. Nusa Tenggara Timur 15 20. Kalimantan Barat 13 21. Kalimantan Tengah 1 22. Kalimantan Selatan 11 23. Kalimantan Timur 15 24. Kalimantan Utara 1 25. Sulawesi Utara 10 26. Sulawesi Tengah 10 27. Sulawesi Selatan 16 28. Sulawesi Tenggara 13 29. Sulawesi Barat 5 30. Gorontalo 6 31. Maluku 4 32. Maluku Utara 8 33. Papua Barat 5 34. Papua 14

JUMLAH 445

Page 15: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

14

ORIENTASI PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN KEPEMIMPINAN BAGI ISTERI BUPATI / WALIKOTA

DAN ISTERI WAKIL BUPATI / WAKIL WALIKOTA

DASAR PENYELENGGARAAN

Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 895.3 – 558 Tahun

2013 tentang Penyelenggaraan Orientasi Pengembangan Kepribadian dan

Kepemimpinan bagi Isteri Bupati/Walikota dan Isteri Wakil Bupati/Wakil Walikota.

TUJUAN PROGRAM

Tujuan Umum

Setelah mengikuti Orientasi Pengembangan Kepribadian dan

Kepemimpinan bagi Isteri Bupati/Walikota dan Isteri Wakil Bupati/Wakil

Walikota, peserta dapat memahami secara baik peranannya selaku isteri

pejabat kepala daerah pada instansi pemerintah, serta mendukung dalam

pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.

Ibu Vita Gamawan Fauzi selaku Ketua Umum Tim Penggerak PKK membuka Orientasi Pengembangan Kepribadian dan Kepemimpinan bagi Isteri

Bupati/Walikota dan Isteri Wakil Bupati/Wakil Walikota

Page 16: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

15

Tujuan Khusus

1. Meningkatnya wawasan dan pengetahuan serta sikap dan perilaku para

isteri sehingga dapat memahami sekaligus mendukung kelancaran

pelaksanaan tugas suami.

2. Meningkatnya peran peserta di bidang pembangunan bangsa dan

keluarga sekaligus sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa dan

negara.

MATERI PEMBELAJARAN

1. Penjelasan Program; 2. Pembekalan Umum; 3 Building Learning Commitment (BLC) 4 Konsep Manajemen Perubahan; 5. Komitmen Membangun Karakter Bangsa; 6. Gerakan PKK dalam Otonomi Daerah; 7. Organisasi dan Kepemimpinan Pemda; 8. Pengelolaan Keuangan Organisasi; 9. Teknik Berkomunikasi dan Berpidato; 10. Pengembangan Kepribadian Melalui Inner Beauty Etika Penampilan

dan Contoh Penggunaan Kain; 11. Manajemen Kesehatan Keluarga dan Lingkungan; 12. Perawatan dan Kesehatan 13. Table Manner

Ibu Vita Gamawan Fauzi selaku Ketua Umum Tim Penggerak PKK menyematkan tanda peserta secara simbolis

Page 17: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

16

TENAGA PENGAJAR / NARASUMBER

1. Pembekalan Umum oleh Ibu Vita Gamawan Fauzi selaku Ketua

Umum Tim Penggerak PKK ;

2. Biro Umum Sekretariat Jenderal Kemendagri;

3. Badan Diklat Kementerian Dalam Negeri;

4. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak;

5. Pakar/Praktisi antara lain:

a. Dra. Wahyu Suprapti

b. Dr. Marwah Daud

c. Utari Nur Permadi

Ibu Vita Gamawan Fauzi selaku Ketua Umum Tim Penggerak PKK memberikan pembekalan umum kepada Peserta.

Page 18: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

17

METODE PEMBELAJARAN

Metode Pembelajaran yang dipergunakan pada Orientasi Pengembangan

Kepribadian dan Kepemimpinan bagi Isteri Bupati/Walikota dan Isteri Wakil

Bupati/Wakil Walikota adalah:

1. Ceramah;

2. Tanya Jawab;

3. Diskusi; dan

4. Praktek.

Suasana pembelajaran dan diskusi di kelas

Page 19: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

18

ALUMNI

Penyelenggaraan Orientasi Pengembangan Kepribadian dan Kepemimpinan bagi

Isteri Bupati/Walikota dan Isteri Wakil Bupati/Wakil Walikota yang dilaksanakan

dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebanyak 13 angkatan dengan

alumni 379 peserta.

Ibu Vita Gamawan Fauzi bersama peserta

Page 20: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

19

Rincian alumni Orientasi Pengembangan Kepribadian dan Kepemimpinan bagi

Isteri Bupati/Walikota dan Isteri Wakil Bupati/Wakil Walikota pada setiap Provinsi

adalah sebagai berikut:

NO. Provinsi Jumlah Alumni

1. Aceh 27 2. Sumatera Utara 35 3. Sumatera Barat 24 4. Sumatera Selatan 14 5. Riau 9 6. Jambi 6 7. Bengkulu 15 8. Lampung 12 9. Bangka Belitung 7 10. Kepulauan Riau 4 11. Dki Jakarta 1 12. Jawa Barat 9 13. Jawa Tengah 29 14. Di Yogyakarta 5 15. Jawa Timur 27 16. Banten 3 17. Bali 12 18. Nusa Tenggara Barat 11 19. Nusa Tenggara Timur 14 20. Kalimantan Barat 12 21. Kalimantan Tengah 11 22. Kalimantan Selatan 13 23. Kalimantan Timur 11 24. Kalimantan Utara 7 25. Sulawesi Utara 14 26. Sulawesi Tengah 9 27. Sulawesi Selatan 6 28. Sulawesi Tenggara 5 29. Sulawesi Barat 4 30. Gorontalo 4 31. Maluku 4 32. Maluku Utara 4 33. Papua Barat 11 34. Papua 0

JUMLAH 379

Page 21: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

20

EXECUTIVE EDUCATION TRAINING PROGRAM

HARVARD KENNEDY SCHOOL USA

TUJUAN PROGRAM

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Bupati dan Walikota dalam

menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan strategic, manajemen publik baru dan

pembangunan berkelanjutan serta melakukan pengamatan atas praktek

penyelenggaraan pemerintahan pada tingkat pemerintahan lokal di Amerika Serikat

dan sekaligus mendalami berbagai kajian penyelenggaraan pemerintahan di

berbagai pelosok dunia.Melalui program ini, peserta mempunyai kesempatan untuk

belajar dan melihat secara langsung tradisi, latar belakang pemerintahan dan

contoh langsung (good practice) penyelenggaraan pemerintahan yang baik

sehingga dapat menjadi inspirasi dan acuan dalam menjalankan pemerintahan

setelah kembali ke Indonesia.

Program ini terlaksana atas kerjasama Kementerian Dalam Negeri dengan Harvard

Kennedy School, selama satu bulan bagi Bupati dan Walikota yang didampingi oleh

Kepala Bappeda.

Susana kelas di Harvard University

Page 22: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

21

MATERI PEMBELAJARAN

Dalam pelatihan ini kepada peserta telah diperkenalkan berbagai konsep dan

pemikiran terbaru untuk mengembangkan kebijakan publik yang berpihak kepada

masyarakat melalui serangkaian materi yang dikelompokkan atas strategic

leadership, new public management dan sustainable development.

Proses pembelajaran yang interaktif menjadikan semua peserta terlibat aktif dalam diskusi di Harvard Kennedy School

Page 23: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

22

Rincian kegiatan dan materi yang dipelajari selama pelatihan adalah sebagai

berikut:

1. Kelompok Strategic Leadership, meliputi:

a. Participatory Governance

b. Sub-National Executive-Legislative Interactions in the United States

c. Executive Branch Leadership

d. Transparency and Civic Engagement

e. Communication Strategies

f. Persuasion

g. Crisis Management

h. Ethics and Accountability

i. Islam and Democracy from A Comparative Perspective

2. Kelompok New Public Management, meliputi:

a. Overview of Sub-National Government in the United States

b. Public Private Financing Infrastructure

pembelajaran di Harvard University

Page 24: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

23

c. Corruption in Theory and Practice

d. Analytical Tools for Decision Making

e. Performance Leadership

f. Local Government Competition and Cooperation

g. Mega Projects

3. Kelompok Sustainable Development, meliputi:

a. Creating Value in Sustainable Cities

b. Comparative Strategies for Economic Development

c. U.S. Urban Housing: Problems and Policies

d. Urbanization, Globalization, and Local Policy

e. Challenges of Urbanization and Transportation: Case of Jakarta BRT

f. Agriculture and Rural Development

g. Measuring Impact of Programs

h. Evaluating Social Programs

i. The U.S. Social Safety Net: Lessons for Indonesia

j. Public Health Equity in Indonesia

k. Primary and Secondary Education in the United States

Peserta Executive Education Training Program di Harvard Kennedy School

Page 25: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

24

4. Site Visit : Lesson Learned from U.S. Local Government, melalui kunjungan

ke beberapa institusi di Amerika Serikat.

5. Roundtable Discussion: Pahts and Choices for Sustainable and Equitable,

Growth in Indonesia

6. Participant’s Policy Challenges, sebagai media mendekatkan pemahaman

peserta selama pelatihan dalam menganalisis berbagai persoalan yang

dihadapidi daerah masing-masing.

7. Implication and Application for Indonesia. Pada sesi ini peserta akan

didampingi oleh tim fasilitator yang direkrut dari Universitas di Indonesia untuk

mendiskusikan materi poembelajarn yang diterima dengan konteks

penerapannya di Indonesia.

Keseluruhan materi pembelajaran tersebut disampaikan dalam Bahasa Inggris.

Untuk itu semua sesi pembelajaran disediakan 2 (dua) orang penterjemah,

sehingga semua peserta dapat mengikuti kegiatan pembelajaran secara

seksama.

TENAGA PENGAJAR / NARASUMBER

Para narasumber kegiatan ini adalah para pakar dari Harvard Kennedy School

yang mempunyai reputasi internasional, antara lain:

1. Jay Rosengard 2. Tony Saich 3. Mark Moore 4. Alex Jones 5. David Dapice 6. Archon Fung 7. Arn Howitt 8. David King 9. Deborah Hughes

Hallet 10. Nuraj Shankar 11. Mary Jo Bane

12. Malcolm Mc Pherson

13. Tarek Masoud 14. Roger Porter 15. Nicolas Retsinas 16. Alex Jones 17. Alan Altshuler 18. Tony Gómez 19. Akash Deep 20. Bob Behn 21. Gary Orren

Page 26: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

25

AGENDA PEMBELAJARAN

1. Minggu pertama di Jakarta, dengan agenda pembelajaran terdiri dari:

a. Acara pembukaan antara lain diisi dengan pengenalan program baik

tema, agenda, hingga hasil yang diharapkan diperoleh dari peserta.

b. Pembelanjaran Teori, Konsep, dan Studi Kasus tentang Strategic

Leadership, New Public Management, dan Sustainable Development

sebagai pengantar.

c. Diskusi Kelompok penajamanparticipant’s policy challenges, dan

implication and application for Indonesia.

2. Minggu Kedua, Ketiga dan Keempat di Harvard Kennedy School of

Government Harvard University, dengan agenda pembelajaran terdiri dari:

a. Lanjutan dan pendalaman pembelajaran Teori, Konsep, Perangkat, dan

Studi Kasus tentang Strategic Leadership, New Public Management, dan

Sustainable Development;

b. Group Discussions, Diskusi Kelompok penajaman materi pembelajaran

dan implikasi serta peluang aplikasi materi pembelajaran untuk

pemerintah daerah di Indonesia;

c. Site Visit/Kunjungan ke beberapa tempat, yaitu:

• Massachusetts State Government

• Massachusetts Statehouse

• Massachusetts Bay Transportation Authority (MBTA)

• Deer Island Waste Water Treatment Plant

• City of Somerville Massachusetts

• Cambridge Housing Authority

3. Minggu kelima memfokuskan pada Penyusunan rencana Tindak Lanjut

serta Studi dan Observasi Lapangan di beberapa kota lainnya di Amerika

Serikat, dengan agenda berupa:

a. Penyusunan dan pemaparan Rencana Tindak Pelatihan

b. Kunjungan ke beberapa Organisasi Internasional di Amerika Serikat

c. Kunjungan ke Kedutaan Besar Indonesia untuk Amerika Serikat

Page 27: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

26

d. Kunjungan dalam rangka pengenalan Kota Washington DC dan

beberapa obyek yang berkaitan dengan pemerintahan, perekonomian

dan pariwisata.

e. Diskusi tentang perkembangan perekonomian dan perdagangan

Indonesia-Amerika Serikat bersama pejabat Department of Commerce

dan Department of State dan Duta Besar R.I. di gedung Kedutaan Besar

R.I. di Washington DC.

f. Pembahasan rencana aksi transformasi penyelenggaraan pemerintahan

daerah.

RENCANA TINDAK LANJUT

Berdasarkan rencana tindak lanjut yang disusun selama pelatihan di Harvard

Kennedy School, Kementerian Dalam Negeri melakukan serangkaian pertemuan

dengan Alumni untuk mendiskusikan implementasi kegiatan tersebut, termasuk

melakukan evaluasi implementasi action plan sebagai evaluasi pasca diklat.

Suasana Pembelajaran di Kelas Harvard Kennedy School

Page 28: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

27

Secara umum, hal-hal yang dilakukan para peserta setibanya di daerah sebagai

rencana tindak lanjut dari hasil yang didapat melalui proses pembelajaran adalah

sebagai berikut :

1. Bidang Pembangunan Daerah : Analisa dan evaluasi keseluruhan dokumen

perencanaan pembangunan daerah dan tingkat pencapaian pembangunan

daerah dengan menggunakan konsep “Strategic Triangle”, 4 langkah

pembangunan berkelanjutan.

2. Bidang Kemasyarakatan : menyelenggarakan secara lebih intensif, variatif dan

efektif kegiatan-kegiatan yang menggunakan pendekatan “Calling a Public into

Existence”.

3. Bidang Pemerintahan : Memperbaiki, meguatkan dan mengoptimalkan kinerja

aparatur dan kepemerintahan melalui penerapan strategi manajemen kinerja

(PerformanceStat) tingkat Kabupaten dan mengembangkan budaya kerja

berorientasi pada pemecahan masalah.

Kepala Badan Diklat bersama para narasumber di Harvard Kennedy School

Page 29: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

28

MANFAAT PROGRAM

1. Bagi pribadi peserta memperoleh pengalaman dan perluasan wawasan,

peningkatan saling pemahaman atas perbedaan serta peningkatan pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas sebagai

Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, Kepala Dinas dan selaku pimpinan

lembaga diklat aparatur di daerah.

2. Bagi Pemerintah Daerah dan masyarakat, melalui alumni telah melakukan inovasi

dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah, antara lain:

a. Penerapan e-Government pada wilayah pemerintah kota, kabupaten alumni;

b. Melakukan kemah terbuka pelayanan kepada masyarakat, dengan

melakukan kunjungan langsung oleh Bupati beserta perangkatnya untuk

menyelasaikan berbagai pelayanan di tingkat desa.

c. Melakukan inventarisasi persoalan lapangan secara langsung dengan

kunjungan rutin oleh Bupati beserta petrangkatnya ke desa-desa untuk

mengetahui secara langsung kebutuhan pelayanan di tingkat desa.

d. Penerapan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, pendidikan dan

pengolahan sampah pada wilayah pemerintah kota dan kabupaten alumni;

e. Pengembangan sektor argobisnis yang meliputi pertanian, perkebunan dan

kelautan;

f. Penerapan rumah sakit yang tanpa kelas, dimana pelayanan kesehatan

diberikan sama kepada masyarakat tanpa membedakan kemampuan

ekonomi mereka;

g. Penerapan pendidikan dasar yang menekankan pada kerjasama peserta

pendidik.

h. Memperkuat tekad untuk menyelenggarakan pengembangan SDM berbasis

kompetensi menuju standardisasi layanan pemerintahan daerah;

Page 30: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

29

DAFTAR ALUMNI EXECUTIVE EDUCATION TRAINING PROGRAM TAHUN 2011

NO NAMA JABATAN

1. Ir. H. T. Erry Nuradi, M.Si Bupati Serdang Bedagai

2. Ir. M. Taufik Batubara, M.Si Kepala Bappeda Kab. Serdang Bedagai

3. Ir. Mangindar Simbolon Bupati Samosir

4. Hotraja Sitanggang, ST Kepala Bappeda Kab. Samosir

5. H. Muzni Zakaria, M.Eng Bupati Solok Selatan

6. Ir. Said Alkhudri, MM Kepala Bappeda Kab. Solok Selatan

7. Ir. H. Indra Catri, MSP Bupati Agam

8. Ir. Isman Imran, M.Si Kepala Bappeda Kab. Agam

9. Ir. H. Herliyan Saleh Bupati Bengkalis

10. Ir. Jondi Indra Bustian, MSRP Kepala Bappeda Kab. Bengkalis

11. Drs. H. Sukmawijaya, MM Bupati Sukabumi

12. Dodie Achadiat Somantri Kepala Bappeda Kab. Sukabumi

13. H. Abdullah Azwar Anas, M.Si Bupati Banyuwangi

14. Drs. Agus Siswanto, MM Kepala Bappeda Kab. Banyuwangi

15. H. Rendra Kresna Bupati Malang

16. Dr. Nehruddin, SE, MM Kepala Bappeda Kab. Malang

17. Dr. Samsul Azhar, Sp.PD Walikota Kediri

18. Drs. Rahmad Hari Basuki, M.Si. Kepala Bappeda Kota Kediri

19. Dr. Ir. H. Sambari Halim Radianto, ST,

M.Si

Bupati Gresik

20. Ir. Bambang Isdianto, MM Kepala Bappeda Kab. Gresik

21. Drs. H. M. Ruzaidin Noor, M.AP Walikota Banjarbaru

22. Dr. Muhamad Aswan, M.Si Kepala Bappeda dan Penanaman Modal

Kota Banjarbaru

23. Rita Widyasari, S.Sos, MM Bupati Kutai Kertanegara

24. Drs. Machmudan, M.Si Kepala Bappeda Kab. Kutai Kertanegara

25. Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, SE,

M.Si

Walikota Denpasar

Page 31: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

30

NO NAMA JABATAN

26. Ir. I Gusti Putu Anindya Putra, MSP Kepala Bappeda Kota Denpasar

27. Dr. Zulkifli Muhadli, SH Bupati Sumbawa Barat

28. Ir. Amry Rakhman, M.Si Kepala Bappeda Kab. Sumbawa Barat

29. Drs. H. Suhardi Duka, MM Bupati Mamuju

30. Dr. Junda Maulana, M.Si Kepala BKDD Kab. Mamuju

31. Drs. Piet Inkiriwang, MM Bupati Poso

32. Drs. Sinsigus Songgo Kepala Bappeda Kab. Poso

33. H. Burhan Abdurrahman, SH, MM Walikota Ternate

34. Said Assegaf, SH, MM Kepala Bappeda Kota Ternate.

35. Arifin Junaidi Bupati Luwu Utara

36. Syamsul Syair Kepala Bappeda Kab. Luwu Utara

37. H. Rycko Menoza SZP, SE, SH, MBA Bupati Lampung Selatan

38. Dr. Edarwan, SE, M.Si Kepala Bappeda Lampung Selatan

Page 32: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

31

DAFTAR ALUMNI EXECUTIVE EDUCATION TRAINING PROGRAM

TAHUN 2012

NO NAMA JABATAN

1. Drs. H. Ali Mukhni Bupati Padang Pariaman

2. H. Taslim, SH, MM Ketua Bappeda Kabupaten Padang Pariaman

3. H. Benny Utama,SH, MM Bupati Pasaman

4. Ir. Yosvarman, MM Ketua Bappeda Kabupaten Pasaman

5. Ust. H. Zuhri M. Syazali, Lc.,MA Bupati Bangka Barat

6. Helwanda, ST., M.Eng Kabid Fisik dan Prasarana Kabupaten Bangka

Barat

7. dr. Basuri Tjahaja Purnama,M.Gizi. Sp.Gk Bupati Belitung Timur

8. Yeni Srihartati Sek. Bappeda dan Penanaman Modal

Kab.Belitung Timur

9. H. Erzaldi Rosman,SE,MM Bupati Bangka Tengah

10. Andarta Ferryadi. ST Kabid Sarana dan Prasarana Fisik Bappeda

Kab. Bangka Tengah

11. Imran Musu Lamarota Bupati Konawe Selatan

12. Arsalim Arifin Ketua Bappeda Kab. Konawe Selatan

13. A. Busyro Karim,M.Si Bupati Sumenep

14. Drs. Hadi Soetarto,M.Si Ketua Bappeda Kabupaten Sumenep

15. H. Syaharie Ja’ang,SH, M.Si Walikota Samarinda

16. H. Ismansyah, SE, M.Si Ketua Bappeda Kota Samarinda

17. Anak Agung Gde Agung, SH Bupati Badung

18. I Gusti Made Dwipayana, SH Sekretaris Bappeda Kabupaten Badung

19. I Wayan Candra Bupati Klungkung

20. I Wayan Winata Sekretaris Bappeda Kab. Klungkung

21. Drs. H. Bambang M. Yasin Bupati Dompu

22. Ir.H.Moh. Syaiful HS,M.Si Ketua Bappeda dan Litbang Kab.Dompu

23. H. Ichsan Yasin Limpo, SH Bupati Gowa

24. Drs.H. Baharuddin Mangka,M.Si Ketua Bappeda Kabupaten Gowa

25. Drs.H. Andi Hatta Marakarma, MP Bupati Luwu Timur

36. Drs. Budiman, M.Pd Kepala Dinas Transmigrasi Kab. Luwu Timur

27. Christiany Eugenia Paruntu Bupati Minahasa Selatan

28. Ir. Johny F. Senduk Ketua Bappeda Kab. Minahasa Selatan

29. Ir. H. Agus Ambo Djiwa, MP Bupati Mamuju Utara

Page 33: BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN …...pembelajaran bermain peran ( role play ) yang telah diterapkan pada beberapa kegiatan pembelajaran sebelumnya oleh Badan Pendidikan

32

NO NAMA JABATAN

30. Firman, S.Pi, MP Ketua Bappeda Kab. Mamuju Utara

31. Ir. H. Aswadin Randalembah Bupati Sigi

32. Drs. H. Moh. Salmin Ketua Bappeda Kabupaten Sigi

33. David Bobihu Akib Bupati Gorontalo

34. Drs. Darwin Romy Sjahrain, ME Inspektur Kabupaten Gorontalo

35. Abdullah Vanath, S.Sos Bupati Seram Bagian Timur

36. Ir. Mohammad Nurdin Mony Ketua Bappeda Kab.Seram Bagian Timur

37. Yusuf Wally, SE. MM Bupati Keerom

38. Agus Salim,SKM, M.Kes Ketua Bappeda Kabupaten Keerom

39. Dra. Suwarni,M.Si Sekretaris Badan Diklat

40. Dr. Nurdin,S.Sos, M.Si Kabid Standardisasi dan Kerjasama Luar

Negeri

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN BERKELANJUTAN

Dalam rangka pengembangan program pembelajaran berkelanjutan (continous

learning) bagi Bupati dan Walikota, Kementerian Dalam Negeri melalui Badan Diklat

Pendidikan dan Pelatihan, melakukan perluasan kerjasama dengan berbagai pihak

di luar negeri, agar program tersebut mampu memenuhi kebutuhan pembelajaran

bagi para Kepala Daerah sesuai dengan dinamika perkembangan lingkungan

strategis penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Salah satu upaya pengembangan Continous Learning, pada tahun 2013

Kementerian Dalam Negeri melalui kerjasama dengan North Western University

Transportation Center (NUTC) Chicago-Amerika Serikat melaksanakan program

“Transportation Policy Development, Planning and Management” yang

diintegrasikan dengan Executive Education Program Harvard Kennedy School –

Amerika Serikat, sehingga peserta mempunyai kesempatan untuk mengikuti

pembelajaran di dua universitas sekaligus, yaitu Harvard Kennedy School di

Cambridge, MA dan North Western University, Chicago Amerika Serikat.