BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp -...

55
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA TAHUN 2012 Nomor : 19a/HP/XIV/05/2013 Tanggal : 3 Mei 2013 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Gatot Subroto No. 31 Jakarta Pusat 10210 Telp. (021) 25549000 Ext. 7111 Fax (021) 5738725

Transcript of BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp -...

Page 1: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

LAPORAN KEUANGAN

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA

TAHUN 2012

Nomor : 19a/HP/XIV/05/2013

Tanggal : 3 Mei 2013

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Gatot Subroto No. 31 Jakarta Pusat 10210

Telp. (021) 25549000 Ext. 7111 Fax (021) 5738725

Page 2: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

BPK LHP - LK BMKG Tahun 2012 i

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI ............................................................................................................. i

SISTEMATIKA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

TAHUN 2012 ............................................................................................................ ii

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ................. 1

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN.................................................................. 2

1. Dasar Hukum Pemeriksaan ............................................................................. 2

2. Tujuan Pemeriksaan ......................................................................................... 2

3. Sasaran Pemeriksaan ........................................................................................ 2

4. Standar Pemeriksaan ........................................................................................ 2

5. Metodologi Pemeriksaan.................................................................................. 2

6. Waktu Pemeriksaan ......................................................................................... 4

7. Objek Pemeriksaan .......................................................................................... 4

8. Batasan Pemeriksaan ....................................................................................... 4

LAPORAN KEUANGAN BMKG TAHUN 2012

Page 3: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

BPK LHP - LK BMKG Tahun 2012 ii

SISTEMATIKA LAPORAN

HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA

TAHUN 2012

Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan

Geofisika (BMKG) Tahun 2012 terdiri dari tiga laporan sebagai berikut :

1. Laporan I : Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan

Laporan I berisi: (a) Hasil pemeriksaan yang memuat opini BPK; (b) Gambaran

umum pemeriksaan yang berisi dasar hukum pemeriksaan, tujuan pemeriksaan,

sasaran pemeriksaan, standar pemeriksaan, metodologi pemeriksaan, waktu

pemeriksaan, objek pemeriksaan dan batasan pemeriksaan; (c) Laporan Keuangan

BMKG Tahun 2012.

2. Laporan II : Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern

Laporan II berisi: (a) Resume Laporan atas Sistem Pengendalian Intern; (b) Hasil

Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern (SPI); dan (c) Hasil Pemantauan

Tindak Lanjut Pemeriksaan atas SPI Tahun 2005-2011.

3. Laporan III : Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap

Peraturan Perundang-undangan

Laporan III berisi: (a) Resume Laporan atas Kepatuhan terhadap Peraturan

Perundang-undangan; (b) Hasil Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Peraturan

Perundang-undangan; dan (c) Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Pemeriksaan

Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Tahun 2005-2011.

Page 4: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

BPK LHP - LK BMKG Tahun 2012 1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), BPK telah memeriksa Neraca Badan Meteorologi,

Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tanggal 31 Desember Tahun 2012 dan 2011, dan

Laporan Realisasi Anggaran untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, serta

Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan adalah tanggung jawab BMKG.

Tanggung jawab BPK terletak pada pernyataan opini atas laporan keuangan berdasarkan

pemeriksaan yang telah dilakukan.

BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan

Negara. Standar tersebut mengharuskan BPK merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan

agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji

material. Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-

jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian

atas penerapan prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh

BMKG, penilaian atas kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan,

penilaian atas keandalan sistem pengendalian intern yang berdampak material terhadap

laporan keuangan, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

BPK yakin bahwa pemeriksaan tersebut memberikan dasar memadai untuk menyatakan

opini.

Menurut opini BPK, laporan keuangan yang disebutkan di atas menyajikan secara

wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan BMKG tanggal 31 Desember 2012

dan 2011, dan realisasi anggaran untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut

sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan keuangan

tersebut, BPK juga melakukan pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern dan

kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan. Laporan hasil pemeriksaan atas Sistem

Pengendalian Intern dan Laporan hasil pemeriksaan atas Kepatuhan Terhadap Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan disajikan dalam Laporan Nomor 19b/HP/XIV/05/2013 dan

Nomor 19c/HP/XIV/05/2012 tanggal 3 Mei 2013, yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari laporan ini.

Jakarta, 3 Mei 2013

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Gatot Supiartono, S.H., M.Acc., C.F.E., Ak.

Register Negara No.D-5.747

Page 5: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

BPK LHP - LK BMKG Tahun 2012 Halaman 2 dari 4

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1. Dasar Hukum Pemeriksaan

a. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 23E, F, dan G;

b. Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

c. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

d. UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

Jawab Keuangan Negara;

e. UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

2. Tujuan Pemeriksaan

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) BMKG bertujuan untuk memberikan

opini atas kewajaran LK BMKG dengan memperhatikan:

a. Kesesuaian LK BMKG yang diperiksa dengan Standar Akuntansi Pemerintahan

(SAP);

b. Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan

pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP;

c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan

keuangan; dan

d. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern (SPI).

3. Sasaran Pemeriksaan

Sasaran pemeriksaan atas Laporan Keuangan BMKG meliputi:

a. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan BMKG

Tahun 2005-2011;

b. Penilaian kepatuhan terhadap perundang-undangan terkait dengan penyajian LK

BMKG Tahun 2012;

c. Penilaian efektivitas sistem pengendalian intern atas proses penyusunan laporan

keuangan, temasuk aplikasi komputer yang digunakan untuk menyusun LK; dan

d. Pengujian substantif atas transaksi-transaksi Tahun 2012 dan saldo disajikan

dalam LK BMKG Tahun 2012.

4. Standar Pemeriksaan

Pemeriksaan atas LK BMKG Tahun 2012 berpedoman pada Standar

Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan dengan Peraturan BPK

Nomor 1 Tahun 2007.

5. Metodologi Pemeriksaan

Secara umum pemeriksaan dilaksanakan dengan pendekatan-pendekatan

sebagai berikut:

5.1. Pendekatan Risiko

Metodologi yang diterapkan dalam melakukan pemeriksaan terhadap LK

BMKG menggunakan pendekatan risiko, yang didasarkan pada pemahaman dan

pengujian atas efektivitas SPI penyusunan LK. Hasil pemahaman dan pengujian

Page 6: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

BPK LHP - LK BMKG Tahun 2012 Halaman 3 dari 4

tersebut akan menentukan tingkat keandalan asersi manajemen dan ketentuan

yang berlaku.

Penetapan risiko pemeriksaan (audit risk) simultan dengan tingkat

keandalan pengendalian (risiko pengendalian) serta tingkat risiko bawaan

(inherent risk) entitas yang akan diperiksa dapat digunakan sebagai acuan

dalam menentukan risiko deteksi (detection risk) yang diharapkan dan jumlah

pengujian yang akan dilakukan serta menentukan fokus pemeriksaan.

5.2. Materialitas

Pertimbangan atas tingkat materialitas meliputi kegiatan (a) Penetapan

tingkat materialitas awal (Planning Materiality/PM) yang merupakan tingkat

materialitas pada keseluruhan laporan keuangan yaitu sebesar 5% dari total

realisasi belanja dengan pertimbangan LK BMKG tahun sebelumnya mendapat

opini Wajar Tanpa Pengecualian. Akun signifikan adalah akun-akun yang

saldonya sama dengan atau melebihi 50% dari PM. (b) Selanjutnya untuk

tingkat akun, ditetapkan kesalahan tertolerir (Tolerable Error/TE) secara

proporsional sesuai dengan saldo akun. Standar materialitas di atas tidak

berlaku atas penyimpangan yang mengandung unsur kolusi, korupsi dan

nepotisme (KKN) dan pelanggaran hukum.

5.3. Uji petik pemeriksaan

Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara melakukan pengujian secara uji

petik atas unit-unit dalam populasi yang akan diuji. Kesimpulan pemeriksaan

akan diperoleh berdasarkan hasil uji petik yang dijadikan dasar untuk

menggambarkan kondisi dari populasinya. Dalam pemeriksaan ini, pemeriksa

dapat menggunakan metode non-statistik (non-statistical sampling) atau metode

statistik (statistical sampling) dengan memperhatikan kecukupan jumlah sampel

yang dipilih baik dari segi nilai rupiah atau jenis transaksinya. Penggunaan

metode uji petik baik statistik maupun non-statistik harus didokumentasikan di

dalam KKP. Dokumentasi tersebut antara lain mengungkapkan alasan

penggunaan dan gambaran umum metode uji petik tersebut. Satuan kerja yang

dijadikan uji petik pemeriksaan adalah Kantor Pusat di Jakarta dan Satker

BMKG yang berada di provinsi Sumatera Utara dan provinsi Sulawesi Selatan.

5.4. Pelaporan

Pemeriksa menyusun Konsep Temuan Pemeriksaan atas LK BMKG

apabila menemukan permasalahan yang perlu dikomunikasikan

kepada BMKG. Permasalahan tersebut meliputi (1) ketidakefektivan SPI,

(2) penyimpangan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, dan

(3) ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang signifikan,

dan (4) ikhtisar koreksi.

Konsep Temuan Pemeriksaan tersebut disampaikan ketua tim pemeriksa

kepada pejabat BMKG yang berwenang untuk mendapatkan tanggapan tertulis

dan resmi dari BMKG. Setelah Konsep Temuan Pemeriksaan disampaikan

ketua tim pemeriksa kepada BMKG, tim pemeriksa membahas temuan tersebut

dengan pejabat entitas yang berwenang di BMKG. Penolakan atas ikhtisar

koreksi, temuan SPI, dan ketidakpatuhan akan berpengaruh terhadap opini.

Page 7: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

BPK LHP - LK BMKG Tahun 2012 Halaman 4 dari 4

Tanggapan resmi dan tertulis atas konsep Laporan Temuan Pemeriksaan

(LTP) diperoleh dari pejabat BMKG yang berwenang. Tanggapan tersebut

akan diungkapkan dalam Temuan Pemeriksaan atas LK BMKG. Temuan

Pemeriksaan atas LK BMKG diserahkan oleh ketua tim kepada pejabat BMKG

yang berwenang. Penyampaian Temuan Pemeriksaan atas LK BMKG tersebut

merupakan akhir dari pekerjaan lapangan pemeriksaan LK BMKG.

6. Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan dilaksanakan selama 60 hari sejak tanggal 4 Februari 2013 sampai

dengan 30 April 2013 berdasarkan Surat Tugas Anggota I BPK

Nomor 12/ST/III-XIV.3/01/2013 tanggal 23 Januari 2013.

7. Objek Pemeriksaan

Laporan Keuangan BMKG Tahun 2012.

8. Batasan Pemeriksaan

Semua informasi yang disajikan dalam LK merupakan tanggung jawab

manajemen BMKG. Oleh karena itu, BPK tidak bertanggung jawab terhadap salah

interpretasi dan kemungkinan pengaruh atas informasi yang diberikan baik yang

sengaja maupun tidak disengaja oleh manajemen BMKG.

Pemeriksaan BPK meliputi prosedur-prosedur yang dirancang untuk

memberikan keyakinan yang memadai dalam mendeteksi adanya kesalahan dan

salah saji yang berpengaruh material terhadap LK. Pemeriksaan BPK tidak ditujukan

untuk menemukan kesalahan atau penyimpangan. Walaupun demikian, jika dari

hasil pemeriksaan ditemukan penyimpangan maka akan diungkapkan.

Dalam melaksanakan pemeriksaan, BPK juga menyadari kemungkinan adanya

perbuatan-perbuatan melanggar hukum yang timbul. Namun pemeriksaan BPK tidak

memberikan jaminan bahwa semua tindakan melanggar hukum akan terdeteksi dan

hanya memberikan jaminan yang wajar bahwa tindakan melanggar hukum yang

berpengaruh secara langsung dan material terhadap angka-angka dalam LK akan

terdeteksi. BPK akan menginformasikan bila ada perbuatan-perbuatan melanggar

hukum atau kesalahan/penyimpangan material yang ditemukan selama pemeriksaan.

Dalam melaksanakan pengujian kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan, BPK memprioritaskan pengujian pada kepatuhan instansi atas peraturan

perundang-undangan yang terkait langsung dengan penyusunan laporan keuangan.

Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa masih terdapat ketidakpatuhan pada

peraturan perundang-undangan yang tidak teridentifikasi.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 8: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

LAPORAN KEUANGAN

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

TAHUN 2012

(AUDITED)

Page 9: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR

SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2012

URAIAN Ref

ANGGARAN

TAHUN 2012

(Rp)

REALISASI

TAHUN 2012

(Rp)

% REALISASI

TERHADAP

ANGGARAN

PENERIMAAN NEGARA DAN

HIBAH

B.1

Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 46.991.948.962,00 47.890.745.818,00 101,91

Penerimaan Hibah B.1 0,00 0,00 0,00

JUMLAH PENDAPATAN DAN

HIBAH

46.991.948.962,00 47.890.745.818,00 101,91

BELANJA NEGARA B.2

Belanja Pegawai B.2.1 218.839.916.000,00 207.188.061.754,00 94,68

Belanja Barang B.2.2 510.425.766.000,00 487.128.822.441,00 95,44

Belanja Modal B.2.3 561.052.013.000,00 440.639.507.882,00 78,54

JUMLAH BELANJA NEGARA 1.290.317.695.000,00 1.134.956.392.077,00 87,96

Page 10: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

II. NERACA

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA

NERACA

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

URAIAN PERKIRAAN

Ref

PER 31 DESEMBER

2012

(Rp)

PER 31 DESEMBER

2011

(Rp)

%

KENAIKAN /

(PENURUNAN)

ASET

ASET LANCAR C.2.1

Kas di Bendahara Pengeluaran C.2.1.1 47.235.076,00 54.790.671,00 (13,79)

Kas di Bendahara Penerimaan C.2.1.2 71.770,00 1.769.500,00 (95,94)

Kas Lainnya dan Setara Kas C.2.1.3 100.937,00 258.441.291,00 (99,96)

Belanja Dibayar Dimuka C.2.1.4 2.614.800,00 0,00 0,00

Uang Muka Belanja 0,00 6.537.000,00 (100,00)

Piutang Bukan Pajak C.2.1.5 10.465.520.491,00 9.913.911.993,00 5,56

Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang

Bukan Pajak

C.2.1.6 (52.327.603,00) 0,00 0,00

Piutang Bukan Pajak (Netto) 10.413.192.888,00 9.913.911.993,00 5,04

Persediaan C.2.1.7 21.465.620.019,00 23.246.417.366,00 (7,66)

JUMLAH ASET LANCAR 31.928.835.490,00 33.481.867.821,00 (4,64)

ASET TETAP C.2.2

Tanah C.2.2.1 831.279.172.710,00 827.214.373.964,00 0,49

Peralatan dan Mesin C.2.2.2 1.998.676.181.331,00 1.714.546.727.699,00 16,57

Gedung dan Bangunan C.2.2.3 846.960.953.962,00 813.849.341.728,00 4,07

Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.2.2.4 235.903.574.617,00 208.145.313.065,00 13,34

Aset Tetap Lainnya C.2.2.5 7.092.048.490,00 4.045.179.490,00 75,32

Konstruksi Dalam Pengerjaan C.2.2.6 70.672.270.958,00 8.428.241.226,00 738,52

JUMLAH ASET TETAP 3.990.584.202.068,00 3.576.229.177.172,00 11,59

ASET LAINNYA C.2.3

Aset Tak Berwujud C.2.3.1 130.021.054.483,00 97.524.923.063,00 33,32

Aset Lain-Lain C.2.3.2 18.975.675.618,00 16.467.950.870,00 15,23

JUMLAH ASET LAINNYA 148.996.730.101,00 113.992.873.933,00 30,71

JUMLAH ASET 4.171.509.767.659,00 3.723.703.918.926,00 12,03

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK C.2.4

Utang kepada Pihak Ketiga C.2.4.1 2.004.752.106,00 655.648.487,00 205,77

Uang Muka dari KPPN C.2.4.2 47.235.076,00 54.790.671,00 (13,79)

Pendapatan yang Ditangguhkan C.2.4.3 172.707,00 242.230.418,00 (99,93)

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 2.052.159.889,00 952.669.576,00 115,41

JUMLAH KEWAJIBAN 2.052.159.889,00 952.669.576,00 115,41

Page 11: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

URAIAN PERKIRAAN

Ref

PER 31 DESEMBER

2012

(Rp)

PER 31 DESEMBER

2011

(Rp)

%

KENAIKAN /

(PENURUNAN)

EKUITAS DANA

EKUITAS DANA LANCAR C.2.5

Cadangan Piutang C.2.5.1 10.415.807.688,00 9.920.448.993,00 4,99

Cadangan Persediaan C.2.5.2 21.465.620.019,00 23.246.417.366,00 (7,66)

Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran

Utang Jangka Pendek C.2.5.3

(2.004.752.106,00) (637.668.114,00) 214,39

JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR 29.876.675.601,00 32.529.198.245,00 (8,15)

EKUITAS DANA INVESTASI C.2.6

Diinvestasikan Dalam Aset Tetap C.2.6.1 3.990.584.202.068,00 3.576.229.177.172,00 11,59

Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya C.2.6.2 148.996.730.101,00 113.992.873.933,00 30,71

JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI 4.139.580.932.169,00 3.690.222.051.105,00 12,18

JUMLAH EKUITAS DANA 4.169.457.607.770,00 3.722.751.249.350,00 12,00

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 4.171.509.767.659,00 3.723.703.918.926,00 12,02

Page 12: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 1 dari 42

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

A. PENJELASAN UMUM

A.1 DASAR HUKUM

1. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3. UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

Jawab Keuangan Negara;

4. UU Nomor 22 Tahun 2011 tentang APBN TA 2012;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan;

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang

Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171 Tahun 2007 tentang Sistem

Akuntansi Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas

Piutang Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang

Tidak Tertagih;

10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme

Pengelolaan Hibah;

11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 230/PMK.05/2011 tentang Sistem

Akuntansi Hibah;

12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 238/PMK.05/2011

Tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan;

13. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-62/PB/2009 tentang

Tata Cara Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual pada

Laporan Keuangan;

14. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 55/PB/2012 tentang

Pedoman Penyusunan LKKL;

15. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-80/PB/2011 tentang

Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer pada

Bagan Akun Standar.

A.2 KEBIJAKAN TEKNIS BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN

GEOFISIKA (BMKG)

RENCANA STRATEGIS BMKG

Dalam rangka mendukung dan mengemban tugas pokok dan fungsi serta

memperhatikan kewenangan BMKG agar lebih efektif dan efisien, maka

diperlukan aparatur yang profesional, bertanggung jawab dan berwibawa serta

Page 13: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 2 dari 42

bebas dari KKN, di samping itu harus dapat menjunjung tinggi kedisiplinan,

kejujuran dan kebenaran guna ikut serta memberikan pelayanan informasi yang

cepat, tepat, dan akurat. Oleh karena itu, kebijakan yang akan dilakukan BMKG

Tahun 2010-2014 adalah mengacu pada Visi, Misi, dan Tujuan BMKG yang telah

ditetapkan.

A.2.1 Visi BMKG

Terwujudkan BMKG yang tanggap dan mampu memberikan pelayanan

Meteorologi, Klimatologi, Kualitas udara, dan Geofisika (MKKuG) yang handal

guna mendukung keselamatan dan keberhasilan pembangunan nasional serta

berperan aktif di tingkat internasional.

Terminologi di dalam visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tanggap dan mampu dimaksudkan BMKG dapat menangkap dan

merumuskan kebutuhan stakeholder akan data, informasi, dan jasa MKKuG

serta mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa;

2. Pelayanan informasi MKKuG yang handal ialah pelayanan BMKG terhadap

penyajian data, informasi pelayanan jasa MKKuG yang akurat, tepat sasaran,

tepat guna, cepat, lengkap, dan dapat dipertanggungjawabkan;

3. Mendukung keselamatan dan keberhasilan pembangunan nasional

dimaksudkan bahwa data, informasi, dan jasa yang diberikan oleh BMKG

dapat diinformasikan dan dapat dimanfaatkan oleh berbagai sektor pengguna

jasa dan dapat meminimalkan kerugian akibat bencana ataupun kegagalan

pembangunan secara nasional;

4. Berperan aktif di tingkat internasional dimaksudkan bahwa BMKG sebagai

wakil Pemerintah Republik Indonesia wajib membawa nama Bangsa dan

Negara di kancah internasional dalam bidang MKKuG.

Untuk mencapai visi tersebut, BMKG sebagai institusi pemerintah di bawah

Presiden perlu mendapatkan dukungan dari institusi yang saling terkait yang terdiri

dari Pemerintah, BUMN/BUMD, dan swasta serta masyarakat pengguna

(stakeholder).

A.2.2 Misi BMKG

Dalam rangka mewujudkan Visi BMKG, maka diperlukan visi yang jelas

yaitu berupa langkah-langkah BMKG untuk mewujudkan misi yang telah

ditetapkan yaitu:

1. Mengamati dan memahami fenomena MKKuG;

2. Menyediakan data, informasi, dan jasa MKKuG yang handal dan terpercaya;

3. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan di bidang MKKuG; dan

4. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional di bidang MKKuG.

Secara lebih rinci, maksud dari pernyataan misi di atas adalah sebagai berikut:

1. Mengamati dan memahami fenomena MKKuG artinya BMKG melaksanakan

operasional pengamatan dan pengumpulan data secara teratur, lengkap dan

akurat guna dipakai untuk mengenali dan memahami karakteristik unsur-unsur

MKKuG guna membuat prakiraan dan informasi yang akurat;

Page 14: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 3 dari 42

2. Menyediakan data, informasi dan jasa MKKuG kepada para pengguna sesuai

dengan kebutuhan dan keinginan mereka dengan tingkat akurasi tinggi dan

tepat waktu;

3. Mengkoordinasi dan memfasilitasi kegiatan sesuai dengan kewenangan

BMKG, maka BMKG wajib mengawasi pelaksanaan operasional, memberi

pedoman teknis, serta berwenang untuk mengkalibrasi peralatan MKKuG

sesuai dengan peraturan yang berlaku; dan

4. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional artinya BMKG dalam

melaksanakan kegiatan secara operasional selalu mengacu pada ketentuan

internasional mengingat bahwa fenomena MKKuG tidak terbatas dan tidak

terkait pada batas wilayah suatu negara manapun.

A.2.3 Tujuan BMKG

Tujuan Rencana Strategis BMKG diarahkan untuk mempercepat pencapaian

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan pemikiran konseptual

analitis, realistis, rasional, dan komprehensif serta perwujudan pembangunan

dalam langkah-langkah yang sistemik dan bertahap dalam suatu perencanaan yang

bersifat strategis.

A.2.4 Sasaran Strategis BMKG

Sasaran strategis BMKG diarahkan pada upaya penyajian dan penyediaan

informasi BMKG untuk mewujudkan program pemerintah dalam mendukung

keselamatan dan meminimalkan risiko akibat bencana secara integrasi dan

berkesinambungan dengan sasaran sebagai berikut:

1. Terselesaikannya pembangunan sistem peringatan dini tsunami, cuaca, dan

iklim ekstrim, termasuk Pusat Pengamatan Siklon Tropis;

2. Penguatan kemampuan layanan informasi iklim dan cuaca (Strengthening

BMKG Climate and Weather Services Capacity);

3. Terjaminnya sistem operasi seluruh sistem peralatan pengamatan, baik yang

manual maupun otomatis, dalam rangka menjamin kontinuitas seluruh

pengamatan MKKuG sehingga mampu menghasilkan data yang akurat,

kontinyu dan pada akhirnya dapat tertelusuri;

4. Dipahaminya proses perubahan iklim yang terjadi di wilayah Indonesia dan

tersedianya layanan informasi perubahan iklim bagi keperluan adaptasi dan

mitigasi sektoral serta pengambilan kebijakan pada sektor terkait yaitu

perhubungan, pertanian, kehutanan, sumber daya air, tenaga listrik,

pembangunan infrastruktur, turisme, kesehatan, dan kelautan;

5. Terbaharuinya Standard Operating Prosedure (SOP) dalam mendukung

standardisasi tata laksana pengamatan di seluruh stasiun pengamatan BMKG

dan pendukungnya;

6. Terbangunnya sistem informasi database perencanaan berbasis web;

7. Terbangunnya Gedung Operasional Utama untuk keperluan pemanduan

sistem telekomunikasi MKKuG (SPIMKKuG), kalibrasi, pusat simulasi cuaca

numerik, pusat basis data, dan Pusat Pelayanan Informasi Nasional MKKuG

(PPINMKKuG);

Page 15: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 4 dari 42

8. Terkendalinya pengamanan dan pengawasan sistem peralatan kebakaran

gedung;

9. Tertatanya mekanisme administratif pelaksanaan tata kelola barang milik

negara baik dalam proses pembangunan maupun pemeliharaan dalam rangka

peningkatan akuntabilitas di lingkungan BMKG;

10. Terwujudnya dan tersosialisasikannya peraturan perundang-undangan

MKKuG;

11. Terwujudnya reorganisasi BMKG;

12. Meningkatnya peran posisi BMKG dalam jejaring kerjasama nasional dan

internasional terutama dalam peran soft positioning BMKG;

13. Terkendalinya sistem pengawasan keuangan dan pembangunan BMKG;

14. Terselesaikan dan terealisasikannya blueprint rencana Pengembangan

Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) baik dalam rangka peningkatan

kualitas penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi MKKuG dan

penunjangnya maupun kuantitas jangkauan kesempatan bagi seluruh SDM

BMKG; dan

15. Dimanfaatkannya hasil-hasil pengkajian, penelitian, pengembangan dan

perekayasaan Iptek MKKuG dalam upaya mendukung pelaksanaan pelayanan

informasi MKKuG.

A.3 PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Tahun 2012 ini merupakan laporan yang mencakup

seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh BMKG. Laporan Keuangan ini

dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur

manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan

dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi

keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

Laporan Keuangan BMKG Tahun 2012 ini merupakan laporan konsolidasi

dari seluruh jenjang struktural di bawah BMKG seperti Eselon I, wilayah, serta

satuan kerja yang bertanggung jawab atas anggaran yang diberikan.

Jumlah satuan kerja di lingkup BMKG adalah 183 satker. Dari jumlah

tersebut, yang menyampaikan laporan keuangan dan dikonsolidasikan sejumlah

183 satker (100%). Rincian satuan kerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1 Rekapitulasi Jumlah Satuan Kerja Menurut Eselon 1

No

Kode

Eselon

I

Uraian

Jumlah Jenis Kewenangan Jumlah

Satker KP KD DK TP

M TM M TM M TM M TM

1 01

Badan Meteorologi,

Klimatologi, dan

Geofisika

4 0 179 0 - - - - 183

Jumlah 4 0 179 0 183

Keterangan: M = Menyampaikan LK KP = Kantor Pusat DK = Dekonsentrasi TM = Tidak menyampaikan LK KD = Kantor Daerah TP = Tugas Pembantuan

Page 16: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 5 dari 42

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi

Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAK dirancang

untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari LRA,

Neraca, dan CaLK. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan

informasi Aset Tetap, Persediaan, dan lainnya untuk penyusunan Neraca dan

Laporan Barang Milik Negara serta laporan manajerial lainnya.

A.4 KEBIJAKAN AKUNTANSI

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2012 telah mengacu

pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan. Dalam penyusunan LKKL telah diterapkan kaidah-kaidah

pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan

Keuangan BMKG adalah:

1. Pendapatan

Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah Ekuitas Dana

Lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat

dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada

saat Kas diterima pada KUN. Akuntansi Pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas

netto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan mengurangi kewajiban

sehingga mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan

pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.

2. Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi Ekuitas Dana

Lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh

pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi

pengeluaran Kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran,

pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas Pengeluaran tersebut

disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja

disajikan di muka (face) Laporan Keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis

belanja, sedangkan pada CaLK, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi

dan fungsi.

3. Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh

pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi

dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah

maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber

daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum

dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam

pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di

dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada

saat hak kepemilikan berpindah.

Page 17: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 6 dari 42

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset

Lainnya.

a. Aset Lancar

Aset Lancar mencakup Kas dan Setara Kas yang diharapkan segera untuk

direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu dua belas bulan

sejak tanggal pelaporan. Aset Lancar ini terdiri dari Kas, Piutang, dan

Persediaan.

Kas disajikan di Neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam

bentuk valuta asing disajikan di Neraca dengan menggunakan kurs tengah

Bank Indonesia pada tanggal Neraca.

Piutang dinyatakan dalam Neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan

hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya.

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)

yang akan jatuh tempo dua belas bulan setelah tanggal Neraca disajikan

sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.

Persediaan adalah Aset Lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan

yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan

barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam

rangka pelayanan kepada masyarakat.

Persediaan dicatat di Neraca berdasarkan:

1) Harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

2) Harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

3) Harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan

cara lainnya seperti donasi/rampasan.

b. Investasi

Investasi adalah Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat

ekonomis seperti bunga, dividen, dan royalti, atau manfaat sosial sehingga

dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada

masyarakat.

Investasi Pemerintah diklasifikasikan ke dalam Investasi Jangka Pendek

dan Investasi Jangka Panjang. Investasi Jangka Pendek adalah investasi yang

dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu

setahun atau kurang. Investasi Jangka Panjang adalah investasi yang

dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari setahun.

Investasi Jangka Panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya,

yaitu non permanen dan permanen.

1) Investasi Non Permanen

Investasi non permanen adalah Investasi Jangka Panjang yang tidak

termasuk dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki

secara tidak berkelanjutan. Investasi non permanen sifatnya bukan

penyertaan modal saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang

Page 18: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 7 dari 42

yang dimaksudkan untuk pembiayaan investasi perusahaan negara/

daerah, pemerintah daerah, dan pihak ketiga lainnya.

Investasi non permanen meliputi:

a) Seluruh dana pemerintah yang bersumber dari dana pinjaman luar

negeri yang diteruspinjamkan melalui Subsidiary Loan Agreement

(SLA) dan dana dalam negeri dalam bentuk Rekening Dana Investasi

(RDI) dan Rekening Pembangunan Daerah (RPD) yang dipinjamkan

kepada BUMN/BUMD dan Pemerintah Daerah;

b) Seluruh dana pemerintah yang diberikan dalam bentuk Pinjaman Dana

Bergulir kepada pengusaha kecil, anggota koperasi, anggota

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), nasabah Lembaga Dana

Kredit Pedesaan (LDKP), nasabah Usaha Simpan Pinjam/Tempat

Simpan Pinjam (USP/TSP) atau nasabah Bank Perkreditan Rakyat.

2) Investasi Permanen

Investasi permanen adalah Investasi Jangka Panjang yang dimaksudkan

untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen dimaksudkan

untuk mendapatkan dividen atau menanamkan pengaruh yang signifikan

dalam jangka panjang. Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan

Modal Negara (PMN) pada perusahaan negara, lembaga internasional,

dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara. PMN pada badan

usaha atau badan hukum lainnya yang sama dengan atau lebih dari 51%

disebut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Hukum

Milik Negara (BHMN). PMN pada badan usaha atau badan hukum

lainnya yang kurang dari 51% (minoritas) disebut sebagai non BUMN.

PMN dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu perseroan terbatas

dan non surat berharga, yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk

saham pada perusahaan yang bukan perseroan.

Penilaian Investasi Jangka Panjang diprioritaskan menggunakan metode

ekuitas. Jika suatu investasi bisa dipastikan tidak akan diperoleh kembali atau

terdapat bukti bahwa investasi hendak dilepas, maka digunakan metode nilai

bersih yang direalisasikan. Investasi dalam bentuk pinjaman jangka panjang

kepada pihak ketiga dan non earning asset atau hanya sebagai bentuk

partisipasi dalam suatu organisasi, seperti penyertaan pada lembaga-lembaga

keuangan internasional, menggunakan metode biaya.

Investasi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs tengah BI pada

tanggal transaksi. Pada setiap tanggal Neraca, pos investasi dalam mata uang

asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs

tengah BI pada tanggal Neraca.

c. Aset Tetap

Aset Tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah

maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari

satu tahun. Aset Tetap dilaporkan pada Neraca Kementerian Negara/Lembaga

per 31 Desember 2012 berdasarkan harga perolehan.

Page 19: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 8 dari 42

Pengakuan Aset Tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2002

didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu:

1) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga

yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000,00 (tiga ratus ribu

rupiah);

2) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau

lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);

3) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum

kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali

pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya

berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

d. Aset Lainnya

Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain Aset Lancar, Investasi Jangka

Panjang, dan Aset Tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan

Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh

tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang

Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.

TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset

pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar

nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan

setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke Kas

Negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.

TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap

bendahara/pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut

penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat

langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum

yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian dalam

pelaksanaan tugasnya.

TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari dua belas bulan setelah

tanggal Neraca disajikan sebagai Aset Lainnya.

Kemitraan dengan Pihak Ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak

atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang

dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang

dimiliki.

Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang

alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu

seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi, dan

dana moratorium Nias dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak

mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan

barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas

kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer, lisensi

dan franchise, hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil

kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.

Page 20: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 9 dari 42

Aset Lain-lain merupakan Aset Lainnya yang tidak dapat dikategorikan

ke dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana

yang Dibatasi Penggunaannya. Aset Lain-lain dapat berupa Aset Tetap

pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah.

Di samping itu, piutang macet kementerian negara/lembaga yang

dialihkan penagihannya kepada Departemen Keuangan cq. Ditjen Kekayaan

Negara juga termasuk dalam kelompok Aset Lain-lain.

4. Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

Dalam konteks pemerintahan, Kewajiban muncul antara lain karena penggunaan

sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas

pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi

karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap Kewajiban

dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat

atau peraturan perundang-undangan.

Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam Kewajiban Jangka Pendek

dan Kewajiban Jangka Panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai Kewajiban Jangka Pendek jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan

setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban Jangka Pendek meliputi Utang kepada Pihak Ketiga, Utang

Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang

Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai Kewajiban Jangka Panjang jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas

bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal,

yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi

berlangsung.

Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan

penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya

selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai

tercatat kewajiban tersebut.

5. Ekuitas Dana

Ekuitas Dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset

dan utang pemerintah. Ekuitas Dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan

Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara Aset Lancar

dan Utang Jangka Pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara

Aset Tetap dan Kewajiban Jangka Panjang.

Page 21: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 10 dari 42

6. Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk

sebesar persentase tertentu dari akun Piutang berdasarkan penggolongan kualitas

piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh

tempo dan perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas

piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan

sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.06/2010 tentang

Kualitas Piutang Kementerian Negara Lembaga dan Pembentukan Penyisihan

Piutang Tidak Tertagih.

Tabel 2 Penggolongan Kualitas Piutang

Kualitas Piutang Uraian Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan sampai dengan

tanggal jatuh tempo 0,5%

Kurang Lancar Bulan terhitung sejak tanggal surat penagihan

pertama tidak dilakukan pelunasan 10%

Diragukan Bulan terhitung sejak tanggal surat kedua

penagihan tidak dilakukan pelunasan 50%

Macet

1. Bulan terhitung sejak tanggal surat ketiga

penagihan tidak dilakukan pelunasan

2. Piutang telah diserahkan ke Panitia

Urusan Piutang/DJKN

100%

7. Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap

Sampai saat Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2012, Kantor Pembinaan

Akuntansi Instansi Jakarta belum menerapkan penyusutan Barang Milik Negara

berupa Aset Tetap, hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan

Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara

berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, yang menyebutkan bahwa

penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada seluruh entitas

Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun 2013.

Page 22: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 11 dari 42

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

B.1 PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun 2012 adalah sebesar

Rp47.890.745.818,00 atau mencapai 101,91% dari estimasi pendapatan yang

ditetapkan sebesar Rp46.991.948.962,00. Keseluruhan Pendapatan Negara dan

Hibah BMKG merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP lainnya sampai dengan

tanggal pelaporan dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 3

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun 2012 mengalami penurunan

sebesar Rp743.754.999,00 atau 0,02% dibandingkan dengan Tahun 2011,

penurunan ini terjadi karena terdapat penurunan yang cukup signifikan pada

Pendapatan Iuran dan Denda. Perbandingan realisasi PNBP Tahun 2012 dan 2011

disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4

Kenaikan/Penurunan PNBP

B.2 BELANJA NEGARA

Realisasi belanja Tahun 2012 sebesar Rp1.134.956.392.077,00 atau sebesar

87,96% dari anggarannya setelah dikurangi pengembalian belanja. Anggaran

BMKG pada tahun 2012 sebesar Rp1.290.317.695.000,00. Anggaran dan realisasi

belanja Tahun 2012 menurut sumber program dapat dilihat pada tabel berikut ini:

No Uraian Estimasi Pendapatan Realisasi %

1

Pendapatan dari Pengelolaan

BMN serta Pendapatan dari

Penjualan

46.421.538.962,00Rp 43.227.424.474,00Rp 93,12

2 Pendapatan Jasa 70.410.000,00Rp 1.381.425.366,00Rp 1961,97

3

Pendapatan Kejaksaan dan

Peradilan dan Hasil Tindak

Pidana Korupsi

-Rp 23.265.000,00Rp 0,00

4 Pendapatan Pendidikan 500.000.000,00Rp 755.111.000,00Rp 151,02

5Pendapatan Gratifikasi dan

Uang Sitaan Hasil Korupsi-Rp 66.096.100,00Rp 0,00

6 Pendapatan Iuran dan Denda -Rp 630.470.422,00Rp 0,00

7 Pendapatan Lain-lain -Rp 1.806.953.456,00Rp 0,00

46.991.948.962,00Rp 47.890.745.818,00Rp 101,91Jumlah

%

1Penerimaan Negara

Bukan Pajak47.890.745.818,00Rp 48.634.500.817,00Rp (743.754.999,00)Rp (0,02)

No Uraian 2012 2011Kenaikan/(Penurunan)

Page 23: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 12 dari 42

Tabel 5 Rincian Anggaran dan Realisasi Menurut Program

Kode Uraian Anggaran Realisasi %

001

Program Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis

218.231.527.000Rp 208.529.327.497Rp 95,55

006

Program Pengembangan

dan Pembinaan Meteorologi,

Klimatologi dan Geofisika

1.053.415.858.000Rp 908.200.327.870Rp 86,21

601

Program Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis

18.670.310.000Rp 18.226.736.710Rp 97,62

1.290.317.695.000Rp 1.134.956.392.077Rp 87,96 Jumlah

Sedangkan menurut jenis belanja, rincian anggaran dan realisasinya dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6

Rincian Anggaran dan Realisasi Tahun Anggaran 2012

Realisasi Belanja BMKG Tahun 2012 terdiri dari Belanja Rupiah Murni dan

Belanja Pinjaman Luar Negeri yang terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang,

dan Belanja Modal.

Komposisi alokasi belanja juga dapat disajikan seperti grafik di bawah ini:

Grafik : Alokasi Komposisi Belanja TA 2012

Kode Uraian Anggaran Realisasi Belanja %

51 Belanja Pegawai 218.839.916.000Rp 207.188.061.754Rp 94,68

52 Belanja Barang 510.425.766.000Rp 487.128.822.441Rp 95,44

53 Belanja Modal 561.052.013.000Rp 440.639.507.882Rp 78,54

1.290.317.695.000Rp 1.134.956.392.077Rp 87,96Jumlah

-

100,000,000,000

200,000,000,000

300,000,000,000

400,000,000,000

500,000,000,000

600,000,000,000

BelanjaPegawai

Belanja Barang Belanja Modal

Anggaran

Realisasi

Page 24: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 13 dari 42

Realisasi Belanja Tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar

Rp26.396.536.672,00 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya

disebabkan pada tahun 2011 penyerapan untuk anggaran yang bersumber dari

pinjaman dan hibah luar negeri sangat rendah.

Tabel 7 Tabel Perbandingan Realisasi Belanja Tahun 2012 dan 2011

B.2.1 Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar

Rp207.188.061.754,00 dan Rp189.624.188.613,00. Peningkatan realisasi Belanja

Pegawai antara lain disebabkan naiknya besaran gaji pokok dan tunjangan serta

penambahan jumlah pegawai. Rincian Belanja Pegawai disajikan dalam tabel

berikut ini:

Tabel 8 Perbandingan Belanja Pegawai Tahun 2012 dan 2011

Jumlah pegawai BMKG sebanyak 4.273 pegawai yang tersebar pada 183

satuan kerja di seluruh Indonesia.

Komposisi pegawai BMKG berdasarkan golongan dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Golongan I sebanyak 2 pegawai;

2. Golongan II sebanyak 1.438 pegawai;

3. Golongan III sebanyak 2.632 pegawai;

4. Golongan IV sebanyak 201 pegawai.

2012 2011 %

51 Belanja Pegawai 207.188.061.754,00Rp 189.624.188.613,00Rp 17.563.873.141,00Rp 9,26

52 Belanja Barang 487.128.822.441,00Rp 418.000.870.320,00Rp 69.127.952.121,00Rp 16,54

53 Belanja Modal 440.639.507.882,00Rp 500.934.796.472,00Rp (60.295.288.590,00)Rp -12,04

1.134.956.392.077,00Rp 1.108.559.855.405,00Rp 26.396.536.672,00Rp 2,38

Kode UraianRealisasi Naik/(Turun)

Jumlah

Uraian Tahun 2012 Tahun 2011 Naik/(Turun) %

Gaji Pokok 135.029.327.385Rp 125.112.223.206Rp 9.917.104.179Rp 7,93

Tunjangan Pembulatan 2.119.698Rp 3.083.943Rp (964.245)Rp (31,27)

Tunjangan Suami/Istri 9.360.287.544Rp 8.525.125.479Rp 835.162.065Rp 9,80

Tunjangan Anak 2.724.075.592Rp 2.496.978.339Rp 227.097.253Rp 9,09

Tunjangan Struktural 5.445.857.858Rp 5.474.748.806Rp (28.890.948)Rp (0,53)

Tunjangan Fungsional 8.499.747.650Rp 8.196.496.700Rp 303.250.950Rp 3,70

Tunjangan PPh 4.606.332.604Rp 3.769.162.275Rp 837.170.329Rp 22,21

Tunjangan Beras 8.047.343.600Rp 8.288.662.300Rp (241.318.700)Rp (2,91)

Uang Makan 22.599.976.800Rp 18.424.473.560Rp 4.175.503.240Rp 22,66

Tunjangan Daerah Terpencil 133.615.000Rp 146.425.000Rp (12.810.000)Rp (8,75)

Tunjangan Khusus Papua 1.270.355.000Rp 1.345.250.000Rp (74.895.000)Rp (5,57)

Tunjangan Lain-lain

Termasuk Uang Duka122.069.700Rp 74.074.800Rp

47.994.900Rp 64,79

Tunjangan Umum 3.195.283.823Rp 3.799.389.305Rp (604.105.482)Rp (15,90)

Tunjangan Profesi Dosen 290.814.000Rp 290.814.000Rp -

Uang Lembur 1.354.594.000Rp 771.009.900Rp 583.584.100Rp 75,69

Belanja Vakasi 4.506.261.500Rp 3.197.085.000Rp 1.309.176.500Rp 40,95

Total 207.188.061.754Rp 189.624.188.613Rp 17.563.873.141Rp 9,26

Page 25: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 14 dari 42

Grafik: Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan

Komposisi pegawai BMKG berdasarkan pendidikan terakhir dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Pegawai dengan pendidikan terakhir Sekolah Dasar sebanyak 27 pegawai;

2. Pegawai dengan pendidikan terakhir Sekolah Menengah Pertama sebanyak 57

pegawai;

3. Pegawai dengan pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas sebanyak 694

pegawai;

4. Pegawai dengan pendidikan terakhir Diploma I sebanyak 964 pegawai;

5. Pegawai dengan pendidikan terakhir Diploma II sebanyak 30 pegawai;

6. Pegawai dengan pendidikan terakhir Diploma III sebanyak 856 pegawai;

7. Pegawai dengan pendidikan terakhir Diploma IV sebanyak 2 pegawai;

8. Pegawai dengan pendidikan terakhir Strata I sebanyak 1394 pegawai;

9. Pegawai dengan pendidikan terakhir Strata II sebanyak 234 pegawai;

10. Pegawai dengan pendidikan terakhir Strata III sebanyak 15 pegawai.

Grafik : Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan

Golongan I 2 orang

Golongan II 1438 orang Golongan III

2632 orang

Golongan IV 201 orang

27 57

694

964

30

856

2

1,394

234

15

0

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

SD SMP SMA D1 D2 D3 D4 S1 S2 S3

Page 26: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 15 dari 42

B.2.2 Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang Tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar

Rp487.128.822.441,00 dan Rp418.000.870.320,00. Belanja Barang mengalami

kenaikan sebesar Rp69.127.952.121,00 atau 16,54%. Rincian Belanja Barang

disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 9 Perbandingan Belanja Barang Tahun 2012 dan 2011

1. Belanja Barang Operasional sebesar Rp46.525.044.413,00 terdiri dari:

a. Belanja Keperluan Perkantoran (521111) Rp22.360.420.863,00;

b. Belanja Penambahan Daya Tahan Tubuh (521113) Rp723.548.759,00;

c. Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat (521114) Rp2.686.262.283,00;

d. Belanja Honor Terkait Operasional Satuan Kerja (521115)

Rp7.221.622.000,00;

e. Belanja Barang Operasional Lainnya (521119) Rp13.533.190.508,00.

2. Belanja Barang Non Operasional sebesar Rp139.773.991.921,00 terdiri dari:

a. Belanja Bahan (521211) Rp29.444.190.584,00;

b. Belanja Honor Terkait Output Kegiatan (521213) Rp44.889.782.180,00;

c. Belanja Barang Non Operasional Lainnya (521219)

Rp65.440.019.157,00.

3. Belanja Jasa sebesar Rp73.457.230.824,00 terdiri dari:

a. Belanja Langganan Listrik (522111) Rp17.421.095.885,00;

b. Belanja Langganan Telepon (522112) Rp3.391.644.800,00;

c. Belanja Langganan Air (522113) Rp701.129.259,00;

d. Belanja Langanan Daya dan Jasa Lainnya (522119) Rp37.056.273,00;

e. Belanja Jasa Konsultan (522113) Rp529.444.000,00;

f. Belanja Sewa (522114) Rp35.068.876.534,00;

g. Belanja Jasa Profesi (522115) Rp2.820.071.250,00;

h. Belanja Jasa Lainnya (522119) Rp13.487.912.823,00.

4. Belanja Pemeliharaan sebesar Rp150.556.003.979,00 terdiri dari:

a. Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (523111)

Rp13.156.651.272,00;

b. Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Lainnya (523119)

Rp485.029.900,00;

c. Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin (523121)

Rp136.837.087.307,00;

d. Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya (523129)

Rp55.580.000,00;

e. Belanja Biaya Pemeliharaan Jaringan (523133) Rp21.655.500,00.

Uraian TA 2012 TA 2011 Naik/(Turun) %

Belanja Barang Operasional 46.525.044.413Rp 42.634.368.083Rp 3.890.676.330Rp 9,13

Belanja Barang Non Operasional 139.773.991.921Rp 118.087.870.972Rp 21.686.120.949Rp 18,36

Belanja Jasa 73.457.230.824Rp 68.544.056.655Rp 4.913.174.169Rp 7,17

Belanja Pemeliharaan 150.556.003.979Rp 125.558.555.038Rp 24.997.448.941Rp 19,91

Belanja Perjalanan 76.816.551.304Rp 63.176.019.572Rp 13.640.531.732Rp 21,59

Jumlah 487.128.822.441Rp 418.000.870.320Rp 69.127.952.121Rp 16,54

Page 27: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 16 dari 42

5. Belanja Perjalanan sebesar Rp76.816.551.304,00 terdiri dari:

a. Belanja Perjalanan Dalam Negeri sebesar Rp69.833.872.030,00 terdiri

dari:

1) Belanja Perjalanan Biasa (524111) Rp16.606.430.550,00;

2) Belanja Perjalanan Lainya (524119) Rp53.227.441.480,00.

b. Belanja Perjalanan Luar Negeri sebesar Rp6.982.679.274,00 terdiri dari:

1) Belanja Perjalanan Biasa Luar Negeri (524211)

Rp3.174.169.671,00;

2) Belanja Perjalanan Lainnya Luar Negeri (524219)

Rp3.808.509.603,00.

B.2.3 Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal Tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar

Rp440.639.507.882,00 dan Rp500.934.796.472,00 mengalami penurunan sebesar

Rp60.295.288.500,00 atau sebesar Rp12,04%.

Tabel 10 Perbandingan Belanja Modal Tahun 2012 dan 2011

1. Belanja Modal Tanah sebesar Rp3.846.661.146,00 terdiri dari:

a. Belanja Modal Tanah (531111) Rp2.416.801.000,00;

b. Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah (531114) Rp188.177.146,00;

c. Belanja Modal Pengurukan dan Pematangan Tanah (531115)

Rp1.241.683.000,00.

2. Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebesar Rp329.590.221.007,00 terdiri

dari:

a. Belanja Modal Peralatan dan Mesin (532111) Rp328.141.339.507,00;

b. Belanja Penambahan Nilai Peralatan dan Mesin (532121)

Rp1.448.881.500,00.

3. Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar Rp71.952.387.171,00 terdiri

dari:

a. Belanja Modal Gedung dan Bangunan (533111) Rp34.784.261.714,00;

b. Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis Gedung

dan Bangunan (533113) Rp7.950.000,00;

c. Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Gedung dan Bangunan

(533115) Rp32.170.000,00;

Uraian TA 2012 TA 2011 Naik/(Turun) %

Belanja Modal Tanah 3.846.661.146Rp 1.152.424.000Rp 2.694.237.146Rp 233,79

Belanja Modal Peralatan dan

Mesin329.590.221.007Rp 394.363.214.254Rp

(64.772.993.247)Rp (16,42)

Belanja Modal Gedung dan

Bangunan71.952.387.171Rp 87.625.213.013Rp

(15.672.825.842)Rp (17,89)

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan

Jaringan8.694.804.154Rp 6.115.315.900Rp

2.579.488.254Rp 42,18

Belanja Modal Fisik Lainnya 26.555.434.404Rp 11.678.629.305Rp 14.876.805.099Rp 127,38

Jumlah 440.639.507.882Rp 500.934.796.472Rp (60.295.288.590)Rp (12,04)

Page 28: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 17 dari 42

d. Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan (533121)

Rp37.128.005.457,00.

4. Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp8.694.804.154,00 terdiri

dari:

a. Belanja Modal Jalan dan Jembatan (534111) Rp1.444.670.500,00;

b. Belanja Irigasi (534121) Rp554.806.000,00;

c. Belanja Modal Jaringan (534131) Rp3.698.902.654,00;

d. Belanja Penambahan Nilai Jalan dan Jembatan (534141)

Rp2.383.706.000,00;

e. Belanja Penambahan Nilai Jaringan (534161) Rp612.719.000,00.

5. Belanja Modal Lainnya sebesar Rp26.555.434.404,00 terdiri dari:

a. Belanja Modal Lainnya (536111) Rp26.501.759.404,00;

b. Belanja Penambahan Nilai Aset Tetap Lainnya dan/atau Aset Lainnya

(536121) Rp53.675.000,00.

B.3 CATATAN PENTING LAINNYA

BMKG pada tahun 2012 mempunyai anggaran yang berasal dari pinjaman

luar negeri sebesar Rp180.688.000.000,00. Pinjaman luar negeri ini berasal dari

NATIXIS (Prancis) dengan total nilai pinjaman sebesar EUR30,300,000.00,

pinjaman ini telah diregistrasikan pada tahun 2011 dengan nomor register

21647101. Realisasi anggaran pinjaman luar negeri ini sebesar

Rp70.592.306.958,00 atau sebesar 39,07% dari anggaran, sisa anggaran yang tidak

terserap akan diluncurkan ke DIPA TA 2013.

Page 29: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 18 dari 42

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

C.1 PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH

Komposisi Neraca per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

Tabel 11 Perbandingan Aset 2012 dan 2011

Jumlah Aset per 31 Desember 2012 sebesar Rp4.171.509.767.659,00 terdiri dari

Aset Lancar sebesar Rp31.928.835.490,00, Aset Tetap sebesar

Rp3.990.584.202.068,00 dan Aset Lainnya sebesar Rp148.996.730.101,00.

Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2012 sebesar Rp2.052.159.889,00 merupakan

kewajiban jangka pendek.

Jumlah ekuitas dana per 31 Desember 2012 sebesar Rp4.169.457.607.770,00 terdiri

dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp29.876.675.601,00 dan Ekuitas Dana Investasi

sebesar Rp4.139.580.932.169,00

Grafik komposisi neraca dapat disajikan seperti contoh dibawah ini:

Grafik. Komposisi Neraca

Uraian 31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan/ (penurunan)

Aset 4.171.509.767.659,00Rp 3.723.703.918.926,00Rp 447.805.848.733,00Rp

Kewajiban 2.052.159.889,00Rp 952.669.576,00Rp 1.099.490.313,00Rp

Ekuitas Dana 4.169.457.607.770,00Rp 3.722.751.249.350,00Rp 446.706.358.420,00Rp

Rp-

Rp500,000,000,000

Rp1,000,000,000,000

Rp1,500,000,000,000

Rp2,000,000,000,000

Rp2,500,000,000,000

Rp3,000,000,000,000

Rp3,500,000,000,000

Rp4,000,000,000,000

Rp4,500,000,000,000

Aset Kewajiban Ekuitas Dana

2012

2011

Page 30: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 19 dari 42

C.2 Penjelasan Per Pos Neraca

C.2.1 Aset Lancar

C.2.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2012 dan 2011

masing-masing sebesar Rp47.235.076,00 dan Rp54.790.671,00 merupakan kas

yang dikuasai, dikelola dan dibawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang

berasal dari sisa Uang Persediaan (UP), namun sampai dengan akhir tahun

anggaran belum disetor/dipertanggungjawabkan ke Kas Negara.

Tabel 12 Perbandingan Kas di Bendahara Pengeluaran Tahun 2012 dan 2011

Rincian saldo Kas di Bendahara Pengeluaran BMKG adalah sebagai berikut:

1. Stasiun Meteorologi Kemayoran sebesar Rp2.562.500,00 telah disetor ke Kas

Negara pada tanggal 04 Januari 2013;

2. Stasiun Meteorologi Maritim Belawan sebesar Rp960.000,00 telah disetor ke

Kas Negara pada tanggal 04 Januari 2013;

3. Stasiun Klimatologi Banjarbaru sebesar Rp25.000.000,00 telah disetor ke Kas

Negara pada tanggal 03 Januari 2013;

4. Stasiun Meteorologi Samarinda sebesar Rp5.050.036,00 telah disetor ke Kas

Negara pada tanggal 02 Januari 2013;

5. Stasiun Meteorologi Tual sebesar Rp2.770.000,00 telah disetor ke Kas Negara

pada tanggal 08 Januari 2013;

6. Stasiun Meteorologi Sarmi sebesar Rp10.892.500,00 telah disetor ke Kas

Negara pada tanggal 02 Januari 2013;

7. Stasiun Meteorologi Biak sebesar Rp40,00 teah disetor ke Kas Negara pada

tanggal 08 Januari 2013.

C.2.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan

Besarnya Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2012 dan

2011 masing-masing sebesar Rp71.770,00 dan Rp1.769.500,00 mencakup seluruh

kas, baik saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai yang berada di bawah

tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang belum disetorkan ke Kas Negara.

Rincian saldo Kas di Bendahara Penerimaan BMKG adalah sebagai berikut:

Tabel 13 Perbandingan Kas di Bendahara Penerimaan Tahun 2012 dan 2011

Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp71.770,00 terdapat di Stasiun

Meteorologi Sibolga yang merupakan pendapatan jasa penerbangan (PJP) yang

baru disetor tanggal 27 Februari 2013.

31 Desember 2012 31 Desember 2011Kenaikan /

(penurunan)

47.235.076,00Rp 54.790.671,00Rp (7.555.595,00)Rp

31 Desember 2012 31 Desember 2011Kenaikan /

(Penurunan)

71.770,00Rp 1.769.500,00Rp (1.697.730,00)Rp

Page 31: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 20 dari 42

C.2.1.3 Kas Lainnya dan Setara Kas

Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

masing-masing sebesar Rp100.937,00 dan Rp258.441.291,00 merupakan

kumpulan akun Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan

yang sampai dengan akhir tahun anggaran berjalan (31 Desember 2012) belum

disetorkan ke Kas Negara. Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas BMKG adalah

sebagai berikut:

Tabel 14 Perbandingan Kas Lainnya dan Setara Kas Tahun 2012 dan 2011

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

100.937,00Rp 258.441.291,00Rp (258.340.354,00)Rp

Kas Lainnya dan Setara Kas di Bendahara Pengeluaran terdapat pada Stasiun

Klimatologi Sicincin sebesar Rp100.937,00 yang merupakan saldo di rekening

Bendahara Pengeluaran.

C.2.1.4 Belanja Dibayar Dimuka

Jumlah Belanja Dibayar Dimuka BMKG per 31 Desember 2012 sebesar

Rp2.614.800,00 terdapat pada Stasiun Meteorologi Tegal yang merupakan

Persekot Gaji.

C.2.1.5 Piutang Bukan Pajak

Jumlah Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing

sebesar Rp10.465.520.491,00 dan Rp9.913.911.993,00. Piutang tersebut

merupakan semua hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang atau jasa

yang dapat dijadikan kas dan belum diselesaikan pada akhir tahun anggaran serta

diharapkan dapat diterima dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Rincian

Piutang Bukan Pajak sebagai berikut:

Tabel 15 Perbandingan Piutang Bukan Pajak Tahun 2012 dan 2011

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

10.465.520.491,00Rp 9.913.911.993,00Rp 551.608.498,00Rp

Piutang Bukan Pajak terdapat pada satker:

1. Sekretariat Utama sebesar Rp10.449.154.485,00 merupakan tagihan jasa

kemeteorologian dari PT Angkasa Pura I untuk bulan Nopember dan

Desember 2012 dan dari dari PT Angkasa Pura II untuk bulan September,

Oktober, Nopember, dan Desember 2012;

2. Stasiun Meteorologi Sibolga sebesar Rp56.550,00 merupakan PJP 4% dari

Perhubungan Udara yang diterima melewati tahun anggaran;

3. Stasiun Meteorologi Aek Godang sebesar Rp149.800,00 merupakan tagihan

PNBP yang belum dibayar oleh operator penerbangan (Susi Air) untuk bulan

Oktober, Nopember dan Desember 2012;

Page 32: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 21 dari 42

4. Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak sebesar Rp51.000,00 merupakan sewa

rumah dinas yang belum dibayar selama tiga bulan;

5. Stasiun Meteorologi Tanjung Redep sebesar Rp1.310.000,00 merupakan

Pendapatan Jasa Penerbangan (PJP) dari Bandara Kalimaru – Berau untuk

tagihan bulan Agustus-Desember 2012;

6. Stasiun Meteorologi Mutiara Palu sebesar Rp8.648.656,00 merupakan hasil

temuan BPKP yang menyatakan terdapat kurang pungut PJP Tahun 2012

sebesar Rp11.648.656,00 namun baru dibayar sejumlah Rp3.000.000,00;

7. Stasiun Klimatologi Maros Sebesar Rp900.000,00 merupakan pengembalian

tunjangan tugas belajar yang belum dibayar; dan

8. Stasiun Klimatologi Kediri sebesar Rp5.250.000,00 merupakan hasil temuan

BPKP yang menyatakan terdapat kurang pungut PNBP Tahun 2012 sebesar

Rp11.850.000,00 namun baru dibayar sejumlah Rp6.600.000,00.

C.2.1.6 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak

Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak per 31

Desember 2012 adalah sebesar Rp52.327.603,00 yang merupakan estimasi atas

ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang di tentukan oleh kualitas masing-

masing piutang. Piutang bukan pajak BMKG seluruhnya memiliki kualitas lancar

sehingga disisihkan sebesar 0,5%.

C.2.1.7 Persediaan

Nilai persediaan BMKG per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011

masing-masing sebesar Rp21.465.620.019,00 dan Rp23.246.417.366,00.

Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies)

pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan

operasional dan untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada

masyarakat.

Perbandingan Persediaan Tahun 2012 dengan 2011 adalah sebagai berikut:

Tabel 16 Perbandingan Persediaan Tahun 2012 dan 2011

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

21.465.620.019,00Rp 23.246.417.366,00Rp (1.780.797.347,00)Rp

Tabel 17 Rincian persediaan per 31 Desember 2012

No Uraian 2012 2011

1 Barang Konsumsi 4.931.996.153,00Rp 4.328.231.554,00Rp

2 Bahan Untuk Pemeliharaan 76.983.392,00Rp 71.338.060,00Rp

3 Suku Cadang 13.679.570.167,00Rp 16.780.657.123,00Rp

4 Pita Cukai, Materai dan Leges 21.000,00Rp 154.000,00Rp

5 Barang Lainnya untuk Dijual atau Diserahkan 13.542.250,00Rp 29.546.500,00Rp

6 Bahan Baku 1.923.048.807,00Rp 2.003.022.313,00Rp

7 Persediaan untuk Tujuan Strategis/Berjaga 9.389.250,00Rp 3.766.625,00Rp

8 Persediaan Lainnya 831.069.000,00Rp 29.701.191,00Rp

21.465.620.019,00Rp 23.246.417.366,00Rp Jumlah

Page 33: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 22 dari 42

Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik. Selain

itu terdapat persediaan yang berada dalam kondisi rusak sebesar Rp186.139.733,00

dan dalam kondisi usang sebesar Rp30.893.000,00, persediaan yang berada dalam

kondisi rusak dan usang tidak dimasukan ke dalam nilai Persediaan di Neraca.

C.2.2 Aset Tetap

Saldo aset tetap Per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing

sebesar Rp3.990.584.202.068,00 dan Rp3.576.229.177.172,00. Aset tetap

merupakan aset berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari dua belas bulan

dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Rincian aset tetap BMKG per

31 Desember 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 18 Rincian Aset Tetap

Grafik Komposisi Aset Tetap

No. Uraian 31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

1 Tanah 831.279.172.710,00Rp 827.214.373.964,00Rp 4.064.798.746,00Rp

2 Peralatan dan Mesin 1.998.676.181.331,00Rp 1.714.546.727.699,00Rp 284.129.453.632,00Rp

3 Gedung dan

Bangunan

846.960.953.962,00Rp 813.849.341.728,00Rp 33.111.612.234,00Rp

4 JIJ 235.903.574.617,00Rp 208.145.313.065,00Rp 27.758.261.552,00Rp

5 Aset Tetap Lainya 7.092.048.490,00Rp 4.045.179.490,00Rp 3.046.869.000,00Rp

6 KDP 70.672.270.958,00Rp 8.428.241.226,00Rp 62.244.029.732,00Rp

Jumlah 3.990.584.202.068,00Rp 3.576.229.177.172,00Rp 414.355.024.896,00Rp

Rp0

Rp200,000,000

Rp400,000,000

Rp600,000,000

Rp800,000,000

Rp1,000,000,000

Rp1,200,000,000

Rp1,400,000,000

Rp1,600,000,000

Rp1,800,000,000

Rp2,000,000,000

Tanah P & M G & B JIJ ATL KDP

2012

(dalam ribuan)

Page 34: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 23 dari 42

C.2.2.1 Tanah

Nilai aset tanah berupa tanah yang dimiliki BMKG per 31 Desember 2012 dan

31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp831.279.172.710,00 dan

Rp827.214.373.964,00 Perbandingan Tanah Tahun 2012 dan 2011 sebagai

berikut:

Tabel 19 Perbandingan Tanah Tahun 2012 dan 2011

Mutasi atau perubahan tanah sebesar Rp4.064.798.746,00 rinciannya sebagai

berikut:

Tabel 20 Mutasi Tanah

Realisasi Belanja Modal tanah sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebagai

berikut:

Tabel 21 Belanja Modal Tanah

Tanah BMKG sebesar Rp831.279.172.710,00 seluas 1.689.924m2 terdiri dari

Tanah persil Rp818.569.901.316,00 seluas 1.611.537m2, Tanah Non Persil

Rp5.801.784.529,00 seluas 44.450m2, Lapangan Rp6.907.486.865,00 seluas

33.937m2. Di antara tanah tersebut terdapat tanah yang masih belum bersertifikat

31 Desember 2012 31 Desember 2011Kenaikan /

(penurunan)

831.279.172.710,00Rp 827.214.373.964,00Rp 4.064.798.746,00Rp

Penambahan :

Pembelian 2.386.701.000,00Rp

Hibah 30.976.000,00Rp

Penyelesaian Pembangunan KDP 412.572.000,00Rp

Pembatalan Penghapusan 16.450.000,00Rp

Reklasifikasi Masuk 1.548.371.109,00Rp

Pengembangan Nilai Aset 307.227.146,00Rp

Koreksi Pencatatan 61.199.391,00Rp

Koreksi Tim Penertiban Aset 279.062.000,00Rp

Penerimaan Aset tetap Renovasi 245.522.000,00Rp

Pengembangan Melalui KDP 922.954.000,00Rp

6.211.034.646,00Rp

Pengurangan

Penghapusan 137.818.500,00Rp

Reklasifikasi Keluar 1.809.867.100,00Rp

Koreksi Pencatatan 198.550.300,00Rp

2.146.235.900,00Rp

Jumlah 4.064.798.746,00Rp

MA Uraian Jumlah

531111 Belanja Modal tanah 2.416.801.000,00Rp

531114 Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah 188.177.146,00Rp

531115 Belanja Modal Pengurukan Dan Pematangan Tanah 1.241.683.000,00Rp

Jumlah Belanja 3.846.661.146,00Rp

Page 35: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 24 dari 42

dan terdapat pula tanah yang sudah bersertifikat namun belum atas nama

Pemerintah Republik Indonesia cq BMKG pada satker sebagai berikut:

1. Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok sebanyak satu bidang tanah;

2. Stasiun Klimatologi Semarang sebanyak satu bidang tanah belum

bersertifikat;

3. Stasiun Meteorologi Juanda sebanyak empat bidang tanah;

4. Stasiun Geofisika Tretes sebanyak dua bidang tanah;

5. Stasiun Meteorologi Meulaboh sebanyak satu bidang tanah;

6. Stasiun Meterologi Banda Aceh sebanyak satu bidang tanah;

7. Stasiun Geofisika Tuntungan sebanyak dua bidang tanah;

8. Stasiun Geofisika Parapat sebanyak dua bidang tanah;

9. Stasiun Meteorologi Gunung Sitoli sebanyak satu bidang tanah;

10. Balai Wilayah I Medan sebanyak enam bidang tanah;

11. Stasiun Geofisika Padang sebanyak dua bidang tanah;

12. Stasiun Meteorologi Sultan Taha Jambi sebanyak dua bidang tanah;

13. Stasiun Meteorologi Bandar Lampung sebanyak dua bidang tanah;

14. Stasiun Geofisika Lampung sebanyak satu bidang tanah;

15. Stasiun Meteorologi Maritim Lampung sebanyak satu bidang tanah;

16. Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak sebanyak dua bidang tanah;

17. Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut Palangkaraya sebanyak dua bidang tanah;

18. Stasiun Meteorologi Muara Teweh sebanyak dua bidang tanah;

19. Stasiun Meteorologi Nunukan sebanyak dua bidang tanah;

20. Stasiun Meteorologi Samarinda sebanyak dua bidang tanah;

21. Stasiun Geofisika Balikpapan sebanyak tiga bidang tanah;

22. Stasiun Meteorologi Naha Tahuna sebanyak satu bidang tanah;

23. Stasiun Meteorologi Manado sebanyak enam bidang tanah;

24. Stasiun Geofisika Manado sebanyak satu bidang tanah

25. Stasiun Geofisika Palu sebanyak satu bidang tanah

26. Stasiun Meteorologi Hasanuddin Makasar sebanyak dua bidang tanah;

27. Stasiun Meteorologi Masamba sebanyak dua bidang tanah;

28. Stasiun Meteorologi Maritim Paotere Makassar sebanyak dua bidang tanah;

29. Stasiun Geofisika Ambon sebanyak dua bidang tanah;

30. Stasiun Geofisika Karangasem sebanyak satu bidang tanah;

31. Balai Wilayah III Denpasar sebanyak dua bidang tanah;

32. Stasiun Meteorologi Bima sebanyak satu bidang tanah;

33. Stasiun Meteorologi Larantuka sebanyak satu bidang tanah;

34. Balai Wilayah V Jayapura sebanyak tiga bidang tanah;

35. Stasiun Meteorologi Serui sebanyak satu bidang tanah;

36. Stasiun Meteorologi Timika sebanyak dua bidang tanah;

37. Stasiun Meteorologi Tanah Merah sebanyak satu bidang tanah;

38. Stasiun Meteorologi Dok II Jayapura sebanyak dua bidang tanah;

39. Stasiun Geofisika Kepahiang sebanyak satu bidang tanah; dan

40. Stasiun Meteorologi Ranai sebanyak satu bidang tanah.

C.2.2.2 Peralatan dan Mesin

Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2012 dan

31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp1.998.676.181.331,00 dan

Page 36: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 25 dari 42

Rp1.714.546.727.699,00. Perbandingan Peralatan dan Mesin Tahun 2012 dan 2011

sebagai berikut:

Tabel 22 Perbandingan Peralatan dan Mesin Tahun 2012 dan 2011

Mutasi/perubahan Peralatan dan Mesin sebesar Rp284.129.453.632,00 tersebut

adalah sebagai berikut:

Tabel 23 Mutasi Peralatan dan Mesin

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin sampai dengan 31 Desember 2012

adalah sebagai berikut:

Tabel 24 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

1.998.676.181.331,00Rp 1.714.546.727.699,00Rp 284.129.453.632,00Rp

Penambahan :

Saldo Awal 1.246.610.442,00Rp

Pembelian 58.656.203.268,00Rp

Transfer Masuk 223.666.081.854,00Rp

Hibah Masuk 293.079.813,00Rp

Penyelesaian Pembangunan KDP 214.334.277.027,00Rp

Pembatalan Penghapusan 2.923.500,00Rp

Reklasifikasi Masuk 121.519.159.108,00Rp

Perolehan Lainnya 27.200.000,00Rp

PenyelesaianPembangunan Langsung 44.711.000,00Rp

Reklas ke Aset Tetap 272.059.405,00Rp

Reklas Intra/Ekstra 35.624.094,00Rp

Pengembangan Nilai Aset 49.100.000,00Rp

Koreksi Tim Penertiban Aset 191.626.152,00Rp

Penerimaan Aset Renovasi 78.781.000,00Rp

Pengembangan Melalui KDP 322.891.400,00Rp

620.740.328.063,00Rp

Pengurangan

Koreksi Pencatatan 440.968.180,00Rp

Penghapusan 275.456.703,00Rp

Transfer Keluar 234.874.846.907,00Rp

Hibah Keluar 19.750.000,00Rp

Reklasifikasi Keluar 95.415.089.875,00Rp

Koreksi Pencatatan 773.943.954,00Rp

Penghapisan Semu 1.699.998,00Rp

Penghentian dari Penggunaan 4.809.118.814,00Rp

336.610.874.431,00Rp

Jumlah 284.129.453.632,00Rp

MA Uraian Jumlah

532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 328.141.339.507,00Rp

532121 Belanja Penambahan Nilai Peralatan dan Mesin 1.448.881.500,00Rp

Jumlah Belanja 329.590.221.007,00Rp

Page 37: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 26 dari 42

Peralatan dan Mesin senilai Rp1.998.676.181.331,00 yang terdiri dari:

1. Alat Besar Darat Rp294.417.500,00;

2. Alat Bantu Rp24.495.355.598,00;

3. Alat Angkutan Darat Bermotor Rp77.967.283.182,00;

4. Alat Angkutan Darat Tak Bermotor Rp6.377.500,00;

5. Alat Angkutan Apung Bermotor Rp7.985.000,00;

6. Alat Bengkel Bermesin Rp944.727.947,00;

7. Alat Bengkel Tak Bermesin Rp1.680.996.688,00;

8. Alat Ukur Rp388.778.889.105,00;

9. Alat Pengolahan Rp19.338.776.678,00;

10. Alat Kantor Rp71.366.532.647,00;

11. Alat Rumah Tangga Rp132.270.456.225,00;

12. Alat Studio Rp70.964.826.382,00;

13. Alat Komunikasi Rp26.365.210.691,00;

14. Peralatan Pemancar Rp47.488.500.542,00;

15. Peralatan Komunikasi Navigasi Rp50.441.711.500,00;

16. Alat Kedokteran Rp4.894.571.491,00;

17. Alat Kesehatan Umum Rp313.531.600,00;

18. Unit Alat Laboratorium Rp244.436.020.128,00;

19. Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir Rp10.842.875.897,00;

20. Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika Rp27.655.325.871,00;

21. Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan Rp152.714.943.044,00;

22. Radiation Application & Non Destructive Testing Laboratory

Rp4.758.083.004,00;

23. Alat Laboratorium Lingkungan Hidup Rp84.276.484.706,00;

24. Peralatan Laboratorium Hydrodinamica Rp83.399.505.177,00;

25. Alat Laboratorium Standardisasi Kalibrasi & Instrumentasi

Rp12.362.161.604,00;

26. Senjata Api Rp2.603.387.000,00;;

27. Persenjataan Non Senjata Api Rp60.689.176.777,00;

28. Alat Khusus Kepolisian Rp2.275.495.340,00;

29. Komputer Unit Rp140.728.601.588,00;

30. Peralatan Komputer Rp88.641.592.107,00;

31. Alat Eksplorasi Topografi Rp994.096.758,00;

32. Alat Eksplorasi Geofisika Rp83.205.827.422,00;

33. Alat Pengeboran Non Mesin Rp74.712.000,00;

34. Sumur Rp121.424.000,00;

35. Pengolahan dan Pemurnian Rp5.830.000,00;

36. Alat Bantu Eksplorasi Rp11.840.000,00;

37. Alat Deteksi Rp558.573.000,00;

38. Alat Pelindung Rp58.306.700,00;

39. Alat SAR Rp328.301.200,00;

40. Alat Kerja Penerbangan Rp29.974.048.552,00;

41. Unit Peralatan Proses/Produksi Rp425.534.880,00;

42. Rambu-rambu Lalu Lintas Darat Rp86.846.000,00;

43. Rambu-rambu Lalu Lintas Udara Rp49.624.038.300,00;

44. Peralatan Olah Raga Rp202.837.000,00; dan

Page 38: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 27 dari 42

45. Tanda Penghargaan Bidang Olah Raga Rp163.000,00.

C.2.2.3 Gedung dan Bangunan

Saldo Aset Tetap berupa Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2012 dan 31

Desember 2011 masing-masing sebesar Rp846.960.953.962,00 dan sebesar

Rp813.849.341.728,00. Perbandingan Gedung dan Bangunan Tahun 2012 dan

2011 sebagai berikut:

Tabel 25 Perbandingan Gedung dan Bangunan Tahun 2012 dan 2011

Mutasi/perubahan Gedung dan Bangunan sebesar Rp33.111.612.234,00 tersebut

adalah sebagai berikut:

Tabel 26 Mutasi Gedung dan Bangunan

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan sampai dengan 31 Desember 2012

adalah sebagai berikut:

Tabel 27 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

846.960.953.962,00Rp 813.849.341.728,00Rp 33.111.612.234,00Rp

Penambahan :

Saldo Awal 440.598.812,00Rp

Pembelian 2.069.232.900,00Rp

Transfer Masuk 21.456.938.087,00Rp

Penyelesaian Pembangunan KDP 35.550.560.644,00Rp

Reklasifikasi Masuk 125.789.071.226,00Rp

Penyelesaian Pembangunan Langsung 105.967.000,00Rp

Reklasifikasi intra ekstra 45.440.000,00Rp

Pengembangan Nilai Aset 1.546.202.771,00Rp

Koreksi Tim Penertiban Aset 798.156.603,00Rp

Penerimaan Aset Renovasi 13.570.344.989,00Rp

Pengembangan Melalui KDP 21.491.931.280,00Rp

222.864.444.312,00Rp

Pengurangan

Koreksi Pencatatan 38.654.810.208,00Rp

Penghapusan 3.307.634.480,00Rp

Transfer keluar 20.751.294.902,00Rp

Reklasifikasi Keluar 125.495.200.226,00Rp

Koreksi Pencatatan 1.495.204.262,00Rp

Penghentian dari Penggunaan 48.688.000,00Rp

Jumlah 189.752.832.078,00Rp

33.111.612.234,00Rp

MA Uraian Jumlah

532111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 34.784.261.714,00Rp

533113 Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola

Teknis Gedung dan Bangunan

7.950.000,00Rp

533115 Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan 32.170.000,00Rp

532121 Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan 37.128.005.457,00Rp

Jumlah Belanja 71.952.387.171,00Rp

Page 39: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 28 dari 42

Gedung dan Bangunan Senilai Rp846.960.953.962,00 terdiri dari:

1. Rambu-rambu Lalu lintas Darat sebesar Rp1.860.191.006,00;

2. Bangunan Gedung Tempat Kerja sebesar Rp604.694.811.774,00;

3. Bangunan Gedung Tempat Tinggal sebesar Rp171.894.528.181,00;

4. Candi/Tugu Peringatan/Prasasti sebesar Rp20.475.000,00;

5. Bangunan Menara Perambuan sebesar Rp3.299.472.770,00; dan

6. Tugu/Tanda Batas sebesar Rp65.191.475.231,00.

C.2.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan

Saldo Aset Tetap berupa Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2012

dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp235.903.574.617,00 dan

Rp208.145.313.065,00. Perbandingan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Tahun 2012 dan

2011 sebagai berikut:

Tabel 28 Perbandingan Jalan, Irigasi dan Jaringan Tahun 2012 dan 2011

Mutasi/perubahan Jalan, Irigasi, dan Jaringan sebesar Rp27.758.261.552,00

tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 29 Mutasi Jalan, Irigasi dan Jaringan

Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan sampai dengan 31 Desember

2012 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

235.903.574.617,00Rp 208.145.313.065,00Rp 27.758.261.552,00Rp

Penambahan :

Saldo Awal 29.980.000,00Rp

Pembelian 2.413.381.654,00Rp

Transfer Masuk 21.764.084.500,00Rp

Penyelesaian Pembangunan KDP 6.807.898.030,00Rp

Reklasifikasi Masuk 224.778.600,00Rp

Penyelesaian Pembangunan Langsung 92.728.000,00Rp

Pengembangan Nilai Aset 475.264.000,00Rp

Koreksi Pencatatan Nilai 111.862.750,00Rp

Penerimaan Aset Tetep Renovasi 871.021.700,00Rp

Pengembangan Melalui KDP 305.546.200,00Rp

33.096.545.434,00Rp

Pengurangan

Koreksi Tim Penertiban Aset 56.258.260,00Rp

Penghapusan 87.151.587,00Rp

Transfer Keluar 4.223.872.900,00Rp

Reklassifikasi Keluar 322.007.000,00Rp

Koreksi Pencatatan 189.503.496,00Rp

Penghentian dari Penggunaan 459.490.639,00Rp

5.338.283.882,00Rp

Jumlah 27.758.261.552,00Rp

Page 40: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 29 dari 42

Tabel 30 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp235.903.574.617,00 yang terdiri dari:

1. Jalan sebesar Rp27.843.519.520,00;

2. Jembatan sebesar Rp864.530.754,00;

3. Bangunan air irigasi sebesar Rp4.553.926.603,00;

4. Bangunan pengairan pasang surut Rp283.405.280,00;

5. Bangunan pengembangan rawa dan polder Rp7.866.680.637,00;

6. Bangunan Pengaman sungai/pantai dan penanggulangan bencana alam

Rp36.509.441.862,00;

7. Bangunan pengembangan sumber air dan air tanah Rp4.118.019.622,00;

8. Bangunan air bersih/air baku Rp3.226.164.202,00;

9. Bangunan air kotor Rp1.210.260.565,00;

10. Instalasi air bersih/air baku Rp3.379.112.989,00;

11. Instalasi air kotor Rp17.778.190,00;

12. Instalasi pengolahan sampah Rp2.400.000,00;

13. Instalasi pembangkit listrik Rp3.513.946.283,00;

14. Instalasi gardu listrik Rp6.278.816.455,00;

15. Instalasi pertahanan Rp120.380.528.781,00;

16. Instalasi gas Rp29.000.000,00;

17. Instalasi pengaman Rp756.254.000,00;

18. Instalasi lain Rp2.053.934.932,00;

19. Jaringan air minum Rp2.510.520.097,00;

20. Jaringan listrik Rp7.314.290.618,00;

21. Jaringan telepon Rp3.190.502.425,00; dan

22. Jaringan gas Rp540.802,00.

C.2.2.5 Aset Tetap Lainnya

Saldo Aset Tetap berupa Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2012 dan 31

Desember 2011 masing-masing sebesar Rp7.092.048.490,00 dan

Rp4.045.179.490,00 yang merupakan Aset Tetap yang tidak dapat dikelompokan

dalam Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan Irigasi dan

Jaringan. Perbandingan Aset Tetap Lainnya Tahun 2012 dan 2011 sebagai berikut:

Tabel 31 Perbandingan Aset Tetap Lainnya Tahun 2012 dan 2011

MA Uraian Jumlah

534111 Belanja Modal Jalan dan Jembatan 1.444.670.500,00Rp

534121 Belanja Modal Irigasi 554.806.000,00Rp

534131 Belanja Modal Jaringan 3.698.902.654,00Rp

534141 Belanja Penambahan Nilai Jalan dan Jembatan 2.383.706.000,00Rp

534161 Belanja Penambahan Nilai Jaringan 612.719.000,00Rp

Jumlah Belanja 8.694.804.154,00Rp

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

7.092.048.490,00Rp 4.045.179.490,00Rp 3.046.869.000,00Rp

Page 41: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 30 dari 42

Mutasi/perubahan Aset Tetap Lainnya sebesar Rp3.046.869.000,00 tersebut adalah

sebagai berikut:

Tabel 32 Mutasi Aset Tetap Lainnya

Aset Tetap Lainnya sebesar Rp7.092.048.490,00 yang terdiri dari:

1. Aset tetap dalam renovasi Rp2.767.787.000,00;

2. Bahan perpustakaan cetak Rp2.093.886.395,00;

3. Bahan perpustakaan terekam dan bentuk mikro Rp722.049.400,00;

4. Kartografi, naskah dan lukisan Rp556.733.995,00;

5. Barang bercorak kesenian Rp751.638.700,00;

6. Alat bercorak kebudayaan Rp199.953.000,00.

C.2.2.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan

Saldo Aset Tetap berupa Konstruksi Dalam Pekerjaan per 31 Desember 2012

dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp70.672.270.958,00 dan

Rp8.428.241.226,00. Perbandingan Konstrusi Dalam Pengerjaan Tahun 2012 dan

2011 sebagai berikut :

Tabel 33 Perbandingan KDP Tahun 2012 dan 2011

Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp70.672.270.958,00 terdapat pada:

1. Sekretariat Utama sebesar Rp70.592.306.958,00 merupakan KDP dari

kegiatan Strengthening (pinjaman luar negeri dari NATIXIS);

2. Stasiun Meteorologi Pekanbaru sebesar Rp79.964.000,00 merupakan KDP

perencanan pembangungan stasiun klimatologi yang tidak diteruskan karena

lokasi pembangunan kurang memadai sebagai stasiun klimatologi.

C.2.3 Aset Lainnya

Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 masing-

masing sebesar Rp148.996.730.101,00 dan Rp113.992.873.933,00 merupakan aset

yang tidak dapat dikelompokan kedalam Aset Lancar maupun Aset Tetap.

Perbandingan Aset Lainnya tahun 2012 dan tahun 2011 sebagai berikut:

Penambahan :

Pembelian 2.675.036.376,00Rp

Transfer Masuk 297.398.152,00Rp

Penyelesaian Pembangunan 12.398.460.413,00Rp

15.370.894.941,00Rp

Pengurangan

Penghapusan

Transfer Keluar 12.271.417.941,00Rp

Reklas Keluar 14.950.000,00Rp

Penghentian Penggunaan 37.658.000,00Rp

12.324.025.941,00Rp

Jumlah 3.046.869.000,00Rp

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

70.672.270.958,00Rp 8.428.241.226,00Rp 62.244.029.732,00Rp

Page 42: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 31 dari 42

Tabel 34 Perbandingan Aset Lainnya Tahun 2012 dan 2011

C.2.3.1 Aset Tak Berwujud

Saldo Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011

masing-masing sebesar Rp130.021.054.483,00 dan Rp97.524.923.063,00 yang

merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki tetapi tidak mempunyai

wujud fisik. Aset Tak Berwujud BMKG berupa software, antivirus, dan hasil

penelitian. Perbandingan Aset Tak Berwujud Tahun 2012 dan 2011 sebagai

berikut:

Tabel 35 Perbandingan Aset Tak Berwujud Tahun 2012 dan 2011

Mutasi/perubahan sebesar Rp32.496.131.420,00 tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 36 Mutasi Aset Tak Berwujud

Aset Tak Berwujud sebesar Rp130.021.054.483,00 terdiri dari:

1. Software sebesar Rp126.652.910.879,00;

2. Lisensi sebesar Rp255.594.900,00;

3. Aset Tak Berwujud Lainnya sebesar Rp3.112.548.704,00.

C.2.3.2 Aset Lain-lain

Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 masing-

masing sebesar Rp18.975.675.618,00 dan Rp16.467.950.870,00. Aset Lain-lain

BMKG merupakan Aset yang dalam kondisi rusak sehingga di hentikan

penggunaanya dari operasional BMKG namun izin penghapusan dari Direktorat

Jenderal Kekayaan Negara belum terbit. Perbandingan Aset lain-lain tahun 2012

dan tahun 2011 sebagai berikut :

No. Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

1 Aset Tak Berwujud 130.021.054.483,00Rp 97.524.923.063,00Rp 32.496.131.420,00Rp

2 Aset Lain-lain 18.975.675.618,00Rp 16.467.950.870,00Rp 2.507.724.748,00Rp

Jumlah 148.996.730.101,00Rp 113.992.873.933,00Rp 35.003.856.168,00Rp

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

130.021.054.483,00Rp 97.524.923.063,00Rp 32.496.131.420,00Rp

Penambahan :

Saldo Awal 84.172.767,00Rp

Pembelian 5.010.745.354,00Rp

Transfer Masuk 24.394.822.233,00Rp

Penyelesaian Pembangunan 7.539.086.000,00Rp

Reklas Masuk 13.416.547.000,00Rp

50.445.373.354,00Rp

Pengurangan

Transfer Keluar 17.318.091.934,00Rp

Reklas Keluar 631.150.000,00Rp

17.949.241.934,00Rp

Jumlah 32.496.131.420,00Rp

Page 43: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 32 dari 42

Tabel 37 Perbandingan Aset Lain-lain Tahun 2012 dan 2011

Mutasi Aset Lain-lain sebesar Rp2.507.724.748,00 tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 38 Mutasi Aset Lainnya

Penambahan :

Penghentian Penggunaan 5.355.022.053,00Rp

5.355.022.053,00Rp

Pengurangan

Penghapusan 2.568.202.900,00Rp

Reklas Keluar 7.035.000,00Rp

Penggunaan Kembali 272.059.405,00Rp

2.847.297.305,00Rp

Jumlah 2.507.724.748,00Rp

Aset Lain-lain sebesar Rp18.975.675.618,00 terdiri dari:

1. Alat bantu Rp54.210.938,00;

2. Alat angkutan darat bermotor Rp364.996.248,00;

3. Alat bengkel bermesin Rp9.284.253,00;

4. Alat bengkel tak bermesin Rp17.704.000,00;

5. Alat ukur Rp5.774.854.964,00;

6. Alat pengolahan Rp5.983.323.318,00;

7. Alat kantor Rp273.686.210,00;

8. Alat rumah tangga Rp504.354.363,00;

9. Alat studio Rp355.867.617,00;

10. Alat komunikasi Rp613.596.335,00;

11. Peralatan pemancar Rp218.696.000,00;

12. Alat kedokteran Rp9.918.000,00;

13. Alat kesehatan umum Rp579.000,00;

14. Unit alat laboratorium Rp1.086.027.658,00;

15. Unit alat laboratorium kimia nuklir Rp154.767.308,00;

16. Alat laboratorium fisika nuklir/elektronika Rp9.023.830,00;

17. Alat proteksi radiasi/proteksi lingkungan Rp253.359.731,00;

18. Radiation application & non destructive testing laboratory Rp51.504.000,00;

19. Alat laboratorium lingkungan hidup Rp77.959.270,00;

20. Alat laboratorium standarisasi kalibrasi & instrument Rp50.999.000,00;

21. Persenjataan non senjata api Rp31.576.988,00;

22. Komputer unit Rp2.374.543.930,00;

23. Peralatan komputer Rp241.462.947,00;

24. Alat eksplorasi topografi Rp1.818.000,00;

25. Alat eksplorasi geofisika Rp3.563.000,00;

26. Unit peralatan proses/produksi Rp44.185,00;

27. Bangunan gedung tempat kerja Rp44.595.000,00;

28. Tugu/tanda batas Rp14.969.000,00;

29. Jembatan Rp2.069.625,00;

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

18.975.675.618,00Rp 16.467.950.870,00Rp 2.507.724.748,00Rp

Page 44: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 33 dari 42

30. Bangunan pengaman sungai/pantai & penanggulangan bencana alam

Rp49.882.000,00;

31. Bangunan air bersih/air baku Rp2.815.000,00;

32. Instalasi pembangkit listrik Rp1.975.000,00;

33. Instalasi pertahanan Rp303.764.000,00;

34. Bahan perpustakaan terekam dan bentuk mikro Rp22.500.000,00;

35. Kartografi, naskah, dan lukisan Rp15.326.000,00; dan

36. Tanda penghargaan bidang olah raga Rp58.900,00.

C.2.4 Kewajiban Jangka Pendek

C.2.4.1 Utang kepada Pihak Ketiga

Saldo Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2012 dan

31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp2.004.752.106,00 dan

Rp655.648.487,00. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan penyeimbang akun

Dana yang Harus Disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek dan Kas

Lainnya dan Setara Kas.

Tabel 39 Perbandingan Utang Pada Pihak Ketiga Tahun 2012 dan 2011

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

2.004.752.106,00Rp 655.648.487,00Rp 1.349.103.619,00Rp

Rincian Utang kepada Pihak Ketiga BMKG sebagai berikut:

Tabel 40 Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga

No Uraian Jumlah

1 Belanja pegawai yang masih harus dibayar Rp 1.699.511.798,00

2 Belanja Barang yang masih harus dibayar Rp 305.240.308,00

Jumlah Rp 2.004.752.106,00

C.2.4.2 Uang Muka dari KPPN

Saldo uang muka dari KPPN per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011

masing-masing sebesar Rp47.235.076,00 dan Rp54.790.671,00. Uang Muka dari

KPPN merupakan akun lawan dari akun kas di bendahara pengeluaran.

Perbandingan Uang Muka dari KPPN tahun 2012 dan tahun 2011 sebagai berikut:

Tabel 41 Perbandingan Uang Muka dari KPPN Tahun 2012 dan 2011

C.2.4.3 Pendapatan yang Ditangguhkan

Jumlah Pendapatan yang Ditangguhkan per 31 Desember 2012 dan 31

Desember 2011 masing-masing sebesar Rp172.707,00 dan Rp242.230.418,00.

Pendapatan yang Ditangguhkan merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak

(PNBP) yang belum disetorkan ke Kas Negara termasuk didalamnya jasa giro yang

masih ada di Bendahara Pengeluaraan dan Bendahara Penerimaan yang sampai

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

47.235.076,00Rp 54.790.671,00Rp (7.555.595,00)Rp

Page 45: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 34 dari 42

dengan akhir tahun belum disetorkan ke Kas Negara. Perbandingan Pendapatan

yang Ditangguhkan tahun 2012 dan tahun 2011 sebagai berikut :

Tabel 42 Perbandingan Pendapatan yang Ditangguhkan Tahun 2012 dan 2011

Pendapatan yang ditangguhkan sebesar Rp172.707,00 terdapat pada satker Stasiun

Klimatologi Sicincin sebesar Rp100.937,00 dan Stasiun Meteorologi Sibolga

sebesar Rp71.770,00.

C.2.5 Ekuitas Dana Lancar

C.2.5.1 Cadangan Piutang

Cadangan Piutang per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 masing-

masing sebesar Rp10.415.807.688,00 dan Rp9.920.448.993,00. Cadangan Piutang

merupakan akun lawan dari Piutang PNBP dan Uang Muka Belanja. Perbandingan

Cadangan Piutang tahun 2012 dan tahun 2011 sebagai berikut :

Tabel 43 Perbandingan Cadangan Piutang Tahun 2012 dan 2011

C.2.5.2 Cadangan Persediaan

Jumlah Cadangan Persediaan per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011

masing-masing sebesar Rp21.465.620.019,00 dan Rp23.246.417.366,00. Cadangan

Persediaan merupakan akun lawan dari akun persediaan. Perbandingan Cadangan

Persediaan tahun 2012 dan 2011 sebagai berikut:

Tabel 44 Perbandingan Cadangan Persediaan Tahun 2012 dan 2011

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

21.465.620.019,00Rp 23.246.417.366,00Rp (1.780.797.347,00)Rp

C.2.5.3 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

Jumlah Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar

Rp2.004.752.106,00 dan Rp637.668.114,00. Adalah akun yang merupakan tempat

mencadangkan dana yang akan digunakan untuk membayar Utang Jangka Pendek.

Perbandingan Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka

Pendek tahun 2012 dan 2011 sebagai berikut:

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

172.707,00Rp 242.230.418,00Rp (242.057.711,00)Rp

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

10.415.807.688,00Rp 9.920.448.993,00Rp 495.358.695,00Rp

Page 46: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 35 dari 42

Tabel 45 Perbandingan Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran utang Jangka Pendek

Tahun 2012 dan 2011

C.2.6 Ekuitas Dana Investasi

C.2.6.1 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap

Jumlah Diinvestasikan dalam Aset Tetap per 31 Desember 2012 dan 31

Desember 2011 masing-masing sebesar Rp3.990.584.202.068,00 dan

Rp3.576.229.117.172,00 merupakan jumlah Ekuitas Dana yang Diinvestasikan

oleh BMKG dalam bentuk Aset Tetap. Perbandingan Aset Tetap tahun 2012 dan

2011 sebagai berikut :

Tabel 46 Perbandingan Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Tahun 2012 dan 2011

C.2.6.2 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya

Jumlah Diinvestasikan dalam Aset Lainnya per 31 Desember 2012 dan 31

Desember 2011 masing-masing sebesar Rp148.996.730.101,00 dan

Rp113.992.873.933,00 merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan oleh

BMKG dalam bentuk Aset Lainnya. Perbandingan Aset Lainnya tahun 2012 dan

2011 sebagai berikut :

Tabel 47 Perbandingan Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Tahun 2012 dan 2011

C.3 CATATAN PENTING LAINNYA

1. Informasi pendapatan dan belanja akrual BMKG tahun 2011 sebagai berikut

Belanja Pegawai menurut LRA sebesar Rp207.188.061.754,00 terdapat

penyesuaian akrual tambah sebesar Rp1.699.511.798,00 dan penyesuaian

akrual kurang sebesar Rp455.456.412,00 jadi informasi akrual untuk Belanja

Pegawai adalah sebesar Rp208.432.117.140,00. Untuk Belanja Barang

realisasi menurut LRA adalah sebesar Rp487.128.822.441,00 terdapat

penyesuaian akrual tambah sebesar Rp305.240.308,00 dan penyesuaian akrual

kurang sebesar Rp182.211.702,00 jadi informasi akrual untuk Belanja Barang

adalah Rp487.251.851.047,00 rincian belanja akrual dapat dijelaskan sebagai

berikut :

a. Belanja Gaji Pokok PNS (511111) realisasi menurut basis kas sebesar

Rp135.029.327.385,00 terdapat penyesuaian akrual tambah

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

148.996.730.101,00Rp 113.992.873.933,00Rp 35.003.856.168,00Rp

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

2.004.752.106,00Rp 637.668.114,00Rp 1.367.083.992,00Rp

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Kenaikan / (penurunan)

3.990.584.202.068,00Rp 3.576.229.177.172,00Rp 414.355.024.896,00Rp

Page 47: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 36 dari 42

Rp475.807.392,00 penyesuaian kurang Rp235.453.879,00, jadi informasi

belanja akrual Rp135.269.680.898,00;

b. Belanja Pembulatan Gaji PNS (511119) realisasi menurut basis kas

sebesar Rp2.119.698,00 terdapat penyesuaian akrual tambah

Rp107.628,00 penyesuaian kurang Rp36.959,00, jadi informasi belanja

akrual Rp2.190.367,00;

c. Belanja Tunjangan Suami/Istri PNS (511121) realisasi menurut basis kas

sebesar Rp9.360.287.544,00 terdapat penyesuaian akrual tambah

Rp5.452.576,00 penyesuaian kurang Rp21.328.505,00, jadi informasi

belanja akrual Rp9.344.411.615,00;

d. Belanja Tunjangan Anak PNS (511122) realisasi menurut basis kas

sebesar Rp2.724.075.592,00 terdapat penyesuaian akrual tambah

Rp2.307.095,00 penyesuaian kurang Rp3.444.465,00, jadi informasi

belanja akrual Rp2.722.938.222,00;

e. Belanja Tunjangan Sktruktural (511123) realisasi menurut basis kas

sebesar Rp5.445.857.858,00 terdapat penyesuaian akrual tambah

Rp3.059.000,00 penyesuaian kurang Rp6.592.316,00, jadi informasi

belanja akrual Rp5.442.324.542,00;

f. Belanja Tunjangan Fungsional (511124) realisasi menurut basis kas

sebesar Rp8.499.747.650,00 terdapat penyesuaian akrual tambah

Rp69.665.074,00 penyesuaian kurang Rp48.397.004,00, jadi informasi

belanja akrual Rp8.521.015.720,00;

g. Belanja Tunjangan PPh PNS (511125) realisai menurut basis kas sebesar

Rp4.606.332.604,00 terdapat penyesuaian akrual tambah

Rp22.153.134,00 penyesuaian kurang Rp20.049.325,00, jadi informasi

belanja secara akrual Rp4.608.436.413,00;

h. Belanja Tunjangan Beras PNS (511126) realisasi menurut basis kas

sebesar Rp8.047.343.600,00 terdapat penyesuaian akrual tambah

Rp78.495.205,00 penyesuaian kurang Rp52.124.692,00, jadi informasi

belanja akrual Rp8.073.714.113,00;

i. Belanja Uang Makan PNS (511129) realisasi menurut basis kas sebesar

Rp22.599.976.800,00 terdapat penyesuaian akrual tambah

Rp521.210.526,00 penyesuaian kurang Rp63.889.116,00, jadi informasi

belanja akrual sebesar Rp23.057.298.210,00;

j. Belanja Tunjangan Daerah Terpencil (511135) realisasi menurut basis

kas sebsar Rp133.615.000,00 terdapat penyesuaian akural tambah

Rp950.000,00, jadi informasi belanja akrual Rp134.565.000,00;

k. Belanja Tunjangan Khusus Papua (511138) realisasi menurut basis kas

sebesar Rp1.270.355.000,00 terdapat penyesuaian akrual tambah

Rp15.130.780,00 penyesuaian kurang Rp450.000,00, jadi informasi

belanja akrual Rp1.285.035.780,00;

l. Belanja Tunjangan Lain-lain termasuk Uang Duka PNS (511147)

realisasi menurut basis kas sebsar Rp122.069.700,00 terdapat

penyesuaian akural tambah Rp11.526.408,00, jadi informasi belanja

akrual Rp133.596.108,00;

m. Belanja Tunjangan Umum PNS (511151) realisasi menurut basis kas

sebesar Rp3.195.283.823,00 terdapat penyesuaian akrual tambah

Page 48: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 37 dari 42

Rp56.146.980,00 penyesuaian kurang Rp3.690.151,00, jadi informasi

belanja akrual Rp3.247.740.652,00;

n. Belanja Vakasi (512311) realisasi menurut basis kas sebesar

Rp4.506.261.500,00 terdapat penyesuaian akrual tambah

Rp437.500.000,00, jadi informasi belanja akrual Rp4.943.761.500,00;

o. Belanja Keperluan Perkantoran (521111) realisasi menurut basis kas

sebesar Rp22.360.420.863,00 terdapat penyesuaian akrual tambah

Rp11.176.150,00 penyesuaian akrual kurang Rp4.133.790,00, jadi

informasi belanja akrual Rp22.367.463.223,00;

p. Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Surat (521114) realisasi menurut

basis kas sebesar Rp2.686.262.283,00 terdapat penyesuaian akrual

tambah Rp1.997.731,00, jadi informasi belanja akrual

Rp2.688.260.014,00;

q. Belanja Langganan Listrik (522111) realisasi menurut basis kas sebesar

Rp17.421.095.885,00 terdapat penyesuaian akrual tambah

Rp231.230.204,00 penyesuaian kurang Rp155.376.502,00, jadi informasi

belanja akrual Rp17.496.949.587,00;

r. Belanja Langganan Telepon (522112) realisasi menurut basis kas sebesar

Rp3.391.644.800,00 terdapat penyesuaian akrual tambah

Rp39.206.347,00 penyesuaian kurang Rp11.633.449,00, jadi informasi

belanja akrual Rp3.419.217.698,00;

s. Belanja Langganan Air (522113) realisasi menurut basis kas sebesar

Rp701.129.259,00 terdapat penyesuaian akrual tambah Rp20.929.876,00

penyesuaian kurang Rp11.067.961,00, jadi informasi belanja akrual

Rp710.991.174,00;

t. Belanja Sewa (522114) realisasi menurut basis kas Rp35.068.876.534,00

terdapat penyesuaian akrual tambah Rp700.000,00, jadi informasi belanja

akrual Rp35.069.576.534,00.

2. Informasi lainnya terkait dengan BMN yang perlu diungkapkan antara lain:

a. Pada Stasiun Meteorologi Lokhseumawe terdapat nilai Aset Tetap yang

tidak digunakan lagi dalam operasional pemerintah karena rusak berat

sebesar Rp27.633.000,00 merupakan tiga unit BMN (berupa satu unit

Garasi dan dua unit Sangkar Meteo) yang belum dapat dihapuskan pada

tahun 2011 karena sulit mendapatkan surat keterangan cek fisik dari

Dinas Kimpraswil Kabupaten Aceh Utara;

b. Pada Stasiun Meteorologi Matai’e terdapat pengadaan alat kantor dan

rumah tangga (3.05) masuk pada pembelian Ekstrakomptebel

dikarenakan pembelian Belanja Barang dibawah harga Rp300.000,00/unit

atau pembelian Belanja Modal untuk Alat Kantor harga

Rp250.000,00/unit;

c. Stasiun Geofisika Tuntungan terdapat selisih realisasi Belanja Modal

Gedung dan Bangunan (MAK 53311) dengan pencatatan di SIMAK

BMN sebesar Rp59.800.000,00 dikarenakan dicatat sebagai Peralatan dan

Mesin (Papan Visual Nama) sebesar Rp14.900.000,00 dan dicatat sebagai

Jalan, Irigasi, dan Jaringan (Bangunan Menara/Bak Penampung) sebesar

Rp44.900.000,00;

Page 49: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 38 dari 42

d. Balai Wilayah I terdapat perbedaan saldo Persediaan Semester II Tahun

2012 antara Aplikasi Persediaan dengan hasil pengiriman ke SIMAK

BMN sebesar Rp36.000,00. Hal ini disebabkan oleh perbedaan saldo

yang ada di tahun 2009;

e. Stasiun Geofisika Padang Panjang terdapat:

1) Hasil Belanja Modal Peralatan dan Mesin yang berasal dari Belanja

Barang sebesar Rp615.100.000,00;

2) Selisih belanja Peralatan dan Mesin sebesar Rp83.350.000,00 yang

disebabkan karena ada BM 5341 sebesar Rp74.250.000,00 sebagai

LAN dan BM 5331 sebesar Rp9.100.000,00 sebagai teralis.

f. Pada Stasiun Pemantau Atmosfir Global terdapat Stasiun Pemantau

Atmosfer Global telah terpasang peralatan monitoring aerosol kerjasama

BMKG dengan Meteorologi Swiss (CATCOS) yang rencana serah terima

pada bulan Desember 2013;

g. Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam terdapat :

1) Belanja Modal Gedung dan Bangunan (5331) yang menjadi Jalan,

Irigasi, dan Jaringan senilai Rp21.864.000,00;

2) Belanja Modal Gedung dan Bangunan (5331) yang menjadi

Peralatan dan Mesin senilai Rp39.065.400,00.

h. Pada Stasiun Meteorologi Pekan Baru dilakukan reklasifikasi keluar dan

masuk yaitu Gedung Garasi (4.01.01.14.001) menjadi Bangunan Parkir

Terbuka Semi Permanen (4.01.01.33.002) Rp28.590.250,00 dan

Bangunan Klimatologi (5.02.05.05.002) menjadi Taman Lainnya/Taman

Alat (4.01.01.34.999) Rp3.143.000,00 yang dilakukan untuk penetapan

nilai aset pada proses pengajuan penghapusan akibat pengembangan

bandara;

i. Stasiun Geofisika Tangerang terdapat Belanja Modal Peralatan dan

Mesin yang berasal dari Belanja Barang sebesar Rp42.500.000,00;

j. Stasiun Meteorologi Pangkal Pinang terdapat perbedaan mata anggaran

pada MAK 536x sebesar Rp24.000.000,00 yang direalisasikan dalam

MAK 533x;

k. Stasiun Meteorologi Juanda terdapat perpindahan MAK dari MAK

Jaringan, MAK Gedung dan Bangunan, dan MAK Aset Tak Berwujud

ke MAK Peralatan dan Mesin sebesar Rp305.250.000,00;

l. Stasiun Geofisika Karang Kates terdapat Belanja Modal Peralatan dan

Mesin yang berasal dari belanja 532111 sebesar Rp47.300.000,00;

m. Stasiun Klimatologi Karang Ploso terdapat Belanja Modal penambahan

Gedung dan Bangunan yang berasal dari belanja 533111 berupa

pemasangan sepuluh buah penakar di sepuluh lokasi senilai

Rp59.750.000,00 masuk di Laporan BMN Ekstrakomptabel (karena nilai

masing-masing aset senilai dibawah Rp10.000.000,00) dengan Nomor

BAST/BM/2/5/KMlg-2012;

n. Stasiun Meteorologi Palangkaraya terdapat Belanja Modal yang pindah

akun yakni : dari Tanah (5311) ke Aset Tetap Renovasi sebesar

Rp110.600.000,00 yakni Tanah Dalam Renovasi (6.07.01.01.001) NUP

2, Dari Gedung dan Bangunan (5331) ke Peralatan dan Mesin (5321)

sebesar Rp 93.200.000,00, dari Gedung dan Bangunan (5331) ke Jalan

Page 50: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 39 dari 42

dan Jembatan (5341) sebesar Rp242.720.000,00, dari Gedung dan

Bangunan (5331) ke Aset Tetap Renovasi sebesar Rp856.454.376,00;

o. Stasiun Meteorologi Muara Teweh terdapat pensertifikat tanah sudah

diajukan tetapi ditolak oleh BPN Propinsi Kalimantan Tengah karena tata

ruang wilayah Propinsi Kaliamantan Tengah belum selesai;

p. Stasiun Klimatologi Banjarbaru terdapat Belanja Gedung dan Bangunan

yang menjadi Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan sebesar

Rp101.715.000,00;

q. Stasiun Meteorologi Tarakan terdapat Belanja Modal Peralatan dan

Mesin yang berasal dari Belanja Barang sebesar Rp41.804.750,00;

r. Balai Wilayah III terdapat dari Belanja Modal ada yang menjadi

persediaan, SP2D nomor 701362A tanggal 24 Agustus 2012 senilai

Rp693.320.000,00 diantaranya menjadi persediaan senilai

Rp72.120.000,00, belanja 532 yang menjadi 534, SP2D nomor 716853A

tanggal 29 Nopember 2012 senilai Rp19.900.000,00 menjadi aset

jaringan senilai Rp19.900.000,00.

3. Informasi lainnya terkait klasifikasi antara realisasi belanja modal dengan aset

tetap yang dihasilkan, dapat dilihat pada lampiran.

Page 51: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 40 dari 42

D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA

D.1 TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK

Hasil pemeriksaaan BPK terhadap Laporan Keuangan BMKG tahun 2011

menghasilkan beberapa temuan sebagai berikut:

1. Temuan atas Sistem Pengendalian Intern sebanyak empat temuan:

a. Pengelolaan PNBP atas jasa informasi belum tertib, sudah ditindaklanjuti

oleh Sekretaris Utama BMKG yang telah menginstruksikan kembali

Kepala Biro Hukum dan Organisasi agar segera berkoordinasi dengan

unit-unit terkait di lingkungan BMKG untuk segera

menyusun/menyelesaikan Peraturan KKBMKG tentang pembentukan

Unit Pelayanan Pengelolaan PNBP di lingkungan Kantor Pusat BMKG

sesuai dengan surat Nomor PS.307/06/VI/SU/BMKG-12 tanggal 26 Juni

2012;

b. Pengelompokan jenis belanja pada saat penganggaran tidak sesuai dengan

kegiatan yang dilakukan, sudah di tindaklanjuti oleh Sekretaris Utama

BMKG yang telah menginstruksikan Kepala Biro Perencanaan agar

membuat perencanaan yang lebih akurat sesuai dengan kebutuhan dan

klasifikasi jenis belanja sesuai dengan surat Nomor

PS.307/07/VI/SU/BMKG-12 tanggal 26 Juni 2012;

c. Penatausahaan dan pertanggungjawaban Kas di Bendahara Pengeluaran

pada satker-satker BMKG Kantor Pusat belum tertib, sudah di

tindaklanjuti oleh Sekretaris Utama BMKG yang telah menginstruksikan

kepada:

1) Kepala Biro Umum untuk melakukan sosialisasi kepada para

Kepala Satker selaku atasan langsung Bendahara Pengeluaran

tentang Pemahaman Penatausahaan dan Pertanggungjawaban Kas

sesuai dengan surat Nomor PS.307/08/VI/SU/BMKG-12 tanggal 26

Juni 2012;

2) Inspektur BMKG agar melakukan Peningkatan Pengawasan dan

Pembinaan yang memadai atas Penatausahaan dan

Pertanggungjawaban Kas. Sesuai dengan surat Nomor

PS.307/09/VI/SU/BMKG-12 tanggal 26 Juni 2012.

d. Penatausahaan Persediaan pada BMKG belum tertib, sudah di

tindaklanjuti oleh Sekretaris Utama BMKG telah menginstruksikan

kepada:

1) Para Kepala Satker mempedomani Standar Akuntansi Pemerintahan

(SAP) tentang Akuntansi Persediaan dan Peraturan Kepala BMKG

Nomor 13 Tahun 2010 tentang Prosedur Operasi Standar

Pemeriksaan Fisik Barang Milik Negara di lingkungan BMKG.

Sesuai dengan surat Nomor PS.307/10/VI/SU/BMKG-12 tanggal 26

Juli 2012;

2) Inspektur BMKG agar melakukan peningkatan pengawasan dan

pembinaan yang memadai atas implementasi penatausahaan

persediaan sesuai dengan surat Nomor

PS.307/11/VI/SU/BMKG12 tanggal 26 Juni 2012.

Page 52: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 41 dari 42

2. Temuan atas Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan sebanyak

empat temuan:

a. Kelebihan pembayaran perjalanan dinas belum disetorkan ke Kas Negara

sebesar Rp20.909.200,00, sudah ditindaklanjuti oleh Sekretaris Utama

BMKG yang menginstruksikan kepada:

1) PPK perjalanan dinas pada Biro Hukum untuk menyetorkan ke Kas

Negara atas kelebihan pembayaran perjalanan dinas para pegawai

sebesar Rp12.254.200,00 sesuai dengan surat Nomor PS.307/

01/VI/SU/ BMKG-2012 tanggal 26 Juni 2012. Dan sesuai dengan

surat PPK Nomor SRT.022/VI/PPK/RO.II/BMKG-2012 tanggal 28

Juni 2012 telah melakukan penyetoran sebesar Rp12.254.200,00,

terdiri kelebihan pembayaran perjalanan dinas Peningkatan Publikasi

dan Dokumentasi sebesar Rp6.305.400,00 dan penguatan kerjasama

dengan Pemerintah Daerah, Peningkatan Publikasi, dan

Dokumentasi dan Monitoring dan Evaluasi Kerjasama sebesar

Rp5.602.400,00 dan kekurangan setor TGR sebesar Rp346.400,00;

2) PPK Perjalanan dinas Pada Deputi Instrumentasi Kalibrasi Rekayasa

dan Jaringan Komunikasi BMKG untuk menyetorkan ke Kas Negara

atas kelebihan pembayaran perjalanan dinas para pegawai Kegiatan

Konsolidasi dan Rekonsiliasi Data Meteorologi dan Klimatologi

sebesar Rp8.655.000,00 sesuai dengan surat Nomor

PS.307/02//VI/SU/BMKG-2012 tanggal 26 Juni 2012. Dan sesuai

surat PPK Nomor 11/SRT/PPK-PD/DEP.IV/BMKG/VI/2012 tgl. 27

Juni 2012 telah menyetorkan ke Kas Negara sebesar

Rp8.655.000,00;

3) Deputi Inskaljarkom dan Kepala Biro Hukum dan Organisasi untuk

memberikan sanksi administratif kepada PPK dan para pegawai

terkait dengan kelebihan pembayaran tiket perjalanan dinas sesuai

dengan kewenangan/ketentuan kepegawaian yang berlaku, dengan

surat Nomor PS.307/12/VI/SU/ BMKG-12 tanggal 26 Juni 2012.

b. Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan pada Sekretariat Utama BMKG

tidak sesuai dengan Kontrak sebesar Rp97.200.000.00, sudah di

tindaklanjuti oleh Sekretaris Utama BMKG yang menginstruksikan

kepada PPK Pemeliharaan GRS NOAA,GRS MTSAT, dan Sarana

Analisa Parameter Cuaca Penerbangan pada Deputi Inskaljarkom untuk

menyetor kelebihan pembayaran sebesar Rp97.200.000,00 ke Kas Negara

dan menyampaikan salinan bukti setor kepada BPK sesuai dengan surat

Nomor PS.307/03/VI/SU/BMKG-12, tanggal 26 Juni 2012. PPK telah

menarik dan melakukan setoran ke Kas Negara sebesar Rp97.200.000,00

yang terdiri dari: Kelebihan pembayaran dari CV. Prima Surya Gemilang,

sebesar Rp55.700.000,00 dan PT Sentral Teknik Nusantara sebesar

Rp41.500.000,00;

c. Kekurangan volume pekerjaan pengadaan transmisometer pada Stasiun

Meteorologi Juanda sebesar Rp28.425.000,00, sudah ditindaklanjuti

dengan:

1) Sekretaris Utama BMKG telah menginstruksikan kepada Kepala

Stasiun Meteorologi Juanda agar memerintahkan kepada PPK agar

Page 53: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Halaman 42 dari 42

melakukan teguran kepada kontraktor dan segera menarik biaya

kekurangan volume pekerjaan senilai Rp28.425.000,00 sesuai

dengan surat Nomor PS.307/04/VI/SU/BMKG-2012 tanggal 26 Juni

2012. PPK telah melakukan setoran biaya kekurangan volume

pekerjaan ke Kas Negara, sebesar Rp28.425.000,00;

2) Sekretaris Utama telah menginstruksikan kepada Kepala Stasiun

Meteorologi Klas I Juanda Surabaya, untuk memberikan sanksi

administratif kepada PPK atas kekurangcermatan atas pelaksanaan

pekerjaannya, sesuai ketentuan kepegawaian yang berlaku, sesuai

dengan surat Nomor PS.307/13/VI/SU/ BMKG-2012 tanggal 26 Juni

2012.

d. Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pengadaan Peralatan

Observasi Agriklimat Otomatis pada Sekretariat utama BMKG belum

dipungut sebesar Rp343,905.100,00, sudah ditindaklanjuti oleh Sekretaris

Utama BMKG yang telah membuat surat kepada PPK Pekerjaan

pengadaan Peralatan Observasi Agroklimat Otomatis di Deputi

Klimatologi agar memungut denda atas keterlambatan pekerjaan yang

belum dipungut, dengan denda keterlambatan maksimal sebesar

Rp343.905.100,00 (5 % x Rp. 6.878.102.000,00) dan menyetorkan ke

Kas Negara serta mengirimkan salinan bukti setor ke BPK sesuai dengan

surat Nomor PS.307/05/VI/SU/BMKG-2012 tanggal 26 Juni 2012. PT

IPC telah membuat Surat Pernyataan Kesanggupan kepada PPK, untuk

sanggup membayar denda sebesar Rp343.905.100,00 melalui 5 kali

termin. Termin pertama dibayar 04 Juli 2012 sebesar Rp43.905.100,00,

termin kedua dibayar tanggal 13 Agustus 2012 sebesar Rp75.000.000,00,

termin ketiga dibayar tanggal 11 September 2012 sebesar

Rp75.000.000,00, termin keempat dan kelima dibayar tanggal 23 Oktober

2012 sebesar Rp150.000.000,00.

D.2 REKENING PEMERINTAH

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah menutup rekening

satuan kerja yang ada di lingkungan BMKG yang sudah tidak digunakan lagi.

Page 54: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

Rincian Klasifikasi antara Realisasi Belanja Modal dengan Aset Tetap yang Dihasilkan

No

Satker

Realisasi

Belanja

Modal

Aset Yang Dihasilkan

Tanah

(Rp)

Peralatan dan

Mesin

(Rp)

Gedung dan

Bangunan

(Rp)

JIJ

(Rp)

Aset Lainnya

(Rp)

1 Bawil III Belanja

Modal

Tanah

(MAK 531)

- - - 7.500.000,00

2

Bawil V

- - 119.517.000 ,00 -

3 Bawil IV

Belanja

Modal

Peralatan

dan Mesin

(MAK 532)

- - 135.960.000,00 281.556.000,00

4 Stamet

Cengkareng

12.320.950,00

5 Staklim

Kayuwatu

11.000.000,00

6 Stamet

Nabire

15.000.000,00

7 Stamet Serui 19.900.000,00

8 Stamet

Sorong

49.000.000,00

9 Bawil I

Belanja

Modal

Gedung dan

Bangunan

(MAK 533)

291.715.000,00

10 Bawil IV 280.000.000,00

11 Bawil V 208.672.000,00 82.958.000,00 213.250.000,00

12 Staklim

Indrapuri

16.300.000,00

13 Stamar

Belawan

29.810.000,00

14 Staklim

Semarang

110.792.500,00

15 Stamet

Tegal

110.792.500,00

16 Stamet

Cilacap

33.400.000,00

17 Stamet

Sultan

Thaha

203.900.000,00 193.217.500,00

18 Stamet

Supadio

283.465.700,00

19 Staklim

Pondok

Betung

51.600.000,00

20 AMG 432.122.000,00

21 Stageof

Tangerang

149.500.000,00

22 Stamet

Pangkal

Pinang

58.900.000

23 Stamet

Tretes

26.299.727,00

24 Stamar

Perak

14.640.000,00

25 Stamet Eltari

Kupang

81.159.150,00

26 Stageof

Kupang

113.528.000,00

27 Stamet

Selaparang

Belanja

Modal

14.918.000,00

Page 55: BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/Layanan_Publik/... · bpk lhp - lk bmkg tahun 2012 ii sistematika laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan

No

Satker

Realisasi

Belanja

Modal

Aset Yang Dihasilkan

Tanah

(Rp)

Peralatan dan

Mesin

(Rp)

Gedung dan

Bangunan

(Rp)

JIJ

(Rp)

Aset Lainnya

(Rp)

28 Stageof

Winangun

Gedung dan

Bangunan

(MAK 533)

165.133.885,00

29 Stageof

Karang

Panjang

193.114.300,00

30 Stamet

Babullah

Ternate

288.950.000,00

31 Stameet

Gorontalo

88.000.000,00

32 Stamet

Majene

15.000.000,00

33 Stamet

Tanah

Merah

29.811.000

34 Stamet

Sorong

19.600.000,00 168.440.000,00

35 Bawil I

Belanja

Modal

Jalan,

Irigasi, dan

Jaringan

(MAK 534)

90.550.000,00

36 Stamet

Cilacap

19.400.000,00

37 AMG 672.188.000,00

38 Stamet

Selaparang

179.000.000,00

39 Stamet

Sorong

35.280.000,00

40 Bawil I

Belanja

Modal Aset

Lainnya

(MAK 536)

4.264.200.000,00

41 Bawil II 5.824.737.600,00

42 Stamet

Blang

Bintang

175.000.000,00

43 Staklim

Semarang

261.000.000,00

44 Stamet

Pangkal

Pinang

14.675.000,00

45 Stageof

Yogyakarta

87.450.000,00

46 Stamet

Sepinggan

178.310.000,00

47 Stageof

Winangun

244.954.400,00

48 Stamet

Mutiara Palu

175.098.000,00

49 Stageof Palu 15.000.000,00

50 Stageof

Karang

Panjang

240.600.000,00

JUMLAH 532.762.000,00 12.786.048.612,00 83.075.000,00 3.394.923.650,00 301.376.950,00