Badan Kejuruan Teknik Industri

8
Badan Kejuruan Teknik Industri 1. Sejarah BKTI Nama : Persatuan Insinyur Indonesia – PII / The Institution of Engineers Indonesia – IEI Pendirian Berdiri tanggal 23 Mei 1952, di Bandung Pendiri : - Ir. Djuanda Kartawidjaja - Dr. Rooseno Soeryohadikoesoemo Perangkat Organisasi : 1. Dewan Penasehat 2. Dewan Insinyur 3. Pengurus Pusat 4. Majelis Kehormatan Insinyur 5. Dewan Pakar 6. Badan Pengkajian 7. BK dan atau BKT 8. Pengurus Wilayah 9. Pengurus Cabang 10. Badan Usaha dan Yayasan 11. Forum Anggota Muda (FAM-PII) Mitra Organisasi : 1. Perguruan Tinggi Teknik 2. Asosiasi Profesi 3. Industri/Perusahaan

description

BKTI

Transcript of Badan Kejuruan Teknik Industri

Page 1: Badan Kejuruan Teknik Industri

Badan Kejuruan Teknik Industri

1. Sejarah BKTI

Nama :

Persatuan Insinyur Indonesia – PII / The Institution of Engineers Indonesia – IEI

Pendirian

Berdiri tanggal 23 Mei 1952, di Bandung

Pendiri :

- Ir. Djuanda Kartawidjaja

- Dr. Rooseno Soeryohadikoesoemo

Perangkat Organisasi :

1. Dewan Penasehat

2. Dewan Insinyur

3. Pengurus Pusat

4. Majelis Kehormatan Insinyur

5. Dewan Pakar

6. Badan Pengkajian

7. BK dan atau BKT

8. Pengurus Wilayah

9. Pengurus Cabang

10. Badan Usaha dan Yayasan

11. Forum Anggota Muda (FAM-PII)

Mitra Organisasi :

1. Perguruan Tinggi Teknik

2. Asosiasi Profesi

3. Industri/Perusahaan

Keanggotaan Internasional:

1. WFEO, (World Federation of Engineering Organizations)

2. AFEO (ASEAN Federation of Engineering Organizations)

3. FEISEAP (Federation of Engineering Institute South East Asia and Pacific)

Page 2: Badan Kejuruan Teknik Industri

4. AEESEAP (Association of Engineering Education South East Asia and Pacific)

Ketua Umum PII, 1952-2012 :

1. Ir. Djuanda Kartawidjaja (1952-1954)

2. Ir. Kaslan Tohir (1954- 1859)

3. Ir. Ukar Bratakusuma (1959-1961)

4. Ir. Suratman D. (1965-1969)

5. Dr. Ir. GM. Tampubolon (1969-1984)

6. Ir. Sumantri (1984-1989)

7. Ir. Aburizal Bakrie (1989-1994)

8. Ir. Arifin Panigoro (1994-1999)

9. Ir. Qoyum Tjandranegara (1999- 2002)

10. Ir. Pandri Prabono, IPM (2002-2004)

11. Ir. Rauf Purnama (2004-2006)

12. Ir. Airlangga Hartarto, MMT., MBA (2006-2009)

13. Dr. Ir. Muhammad Said Didu (2009-2012)

Anggota PII per 2010

Anggota:

a. Anggota terdaftar aktif : 17.591

b. Anggota Bersertifikasi :

- Insinyur Profesional Pratama : 1084

- Insinyur Profesional Madya : 619

- Asean Engineer Register : 152

- APEC Engineer Register : 80

Badan Kejuruan/ Badan Kejuruan Teknologi (BK/BKT) PII :

1. Badan Kejuruan Sipil

2. Badan Kejuruan Elektro

3. Badan Kejuruan Kimia

4. Badan Kejuruan Mesin

5. Badan Kejuruan Fisika

6. Badan Kejuruan Industri

Page 3: Badan Kejuruan Teknik Industri

7. Badan Kejuruan Geodesi

8. Badan Kejuruan Lingkungan

9. Badan Kejuruan Teknologi Pertambangan

10. Badan Kejuruan Teknologi Pertanian

11. Badan Kejuruan Teknologi Kedirgantaraan

12. Badan Kejuruan Teknologi Kelautan

13. Badan Kejuruan Teknologi Perminyakan

Page 4: Badan Kejuruan Teknik Industri

2. Struktur Organisasi

Page 5: Badan Kejuruan Teknik Industri

3. Keuntungan Anggota BKTI

Keuntungan menjadi anggota BKTI dapat mengikuti agenda & program PII yang

dibagi menjadi 2, yaitu kegiatan tetap dan kegiatan rutin.

Kegiatan Tetap :

1. Kongres Nasional

2. Rapat Pimpinan Nasional

3. Rapat Anggota Cabang/Wilayah

4. Konvensi Nasional BK/BKT

5. Temu Nasional

Kegiatan Rutin :

1. Kursus Pembinaan Profesi

2. Diskusi berkala & Pengkajian

3. Seminar & Workshop

4. Training Kompetensi

5. Sertifikasi Profesi

Page 6: Badan Kejuruan Teknik Industri

4. Kode Etik Anggota BKTI

Kode etik anggota BKTI berdasarkan kode etik yang ada di PII (Persatuan Insinyur

Indonesia), yaitu: “catur karsa sapta dharma insinyur indonesia”.

Pertama, prinsip-prinsip dasar, yaitu:

1. Mengutamakan keluhuran budi.

2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan

umat manusia.

3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan

tugas dan tanggung jawabnya.

4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional

keinsinyuran.

Kedua, terdapat tujuh tuntunan sikap, yaitu:

1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan

kesejahteraan masyarakat.

2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensinya.

3. Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung

jawabkan.

4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan

dalam tanggung jawab tugasnya.

5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan

kemampuan masing-masing.

6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan

martabat profesi.

7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.

Page 7: Badan Kejuruan Teknik Industri

REFERENSI

http: //www.bkti-pii.or.id

http: //www.pii.or.id