Badan Hukum

8
BADAN HUKUM A. Pengertian Badan Hukum (rechtpersoon) Chidir Ali dengan mengutip J.J. Dormeier mengatakan bahwa istilah badan hukum dapat diartikan sebagai berikut : Persekutuan orang-orang yang di dalam pergaulan hukum bertindak selaku orang saja; Yayasan, yaitu suatu harta atau kekayaan, yang dipergunakan untuk suatu maksud yang tertentu: yayasan itu diperlukan sebagai suatu oknum. Badan hukum ada dua jenis : badan hukum perdata dan badan hukum publik. Badan hukum publik adalah negara sedangkan badan hukum perdata adalah perseroan terbatas. Badan hukum memiliki kewenangan (rechtsbevveg) yaitu kemampuan hukum dan kecakapan melakukan suatu perbuatan hukum, artinya badan hukum dianggap seolah-olah merupakan manusia yang adalah subjek hukum yang dapat melakukan perbuatan hukum, namun perbuatan hukum yang dapat dilakukan sebuah badan hukum sangatlah terbatas. Misalnya badan hukum tidak dapat melakukan perbuatan hukum untuk menikah, bercerai, dan sebagiannya. B. Teori Badan Hukum Teori-teori yang dipergunkan sebagai dasar legitimasi suatu badan hukum yaitu sebagai berikut : 1. Teori fiksi 1

description

badan hukum

Transcript of Badan Hukum

BADAN HUKUMA. Pengertian Badan Hukum (rechtpersoon)

Chidir Ali dengan mengutip J.J. Dormeier mengatakan bahwa istilah badan hukum dapat diartikan sebagai berikut :

Persekutuan orang-orang yang di dalam pergaulan hukum bertindak selaku orang saja;

Yayasan, yaitu suatu harta atau kekayaan, yang dipergunakan untuk suatu maksud yang tertentu: yayasan itu diperlukan sebagai suatu oknum.

Badan hukum ada dua jenis : badan hukum perdata dan badan hukum publik. Badan hukum publik adalah negara sedangkan badan hukum perdata adalah perseroan terbatas. Badan hukum memiliki kewenangan (rechtsbevveg) yaitu kemampuan hukum dan kecakapan melakukan suatu perbuatan hukum, artinya badan hukum dianggap seolah-olah merupakan manusia yang adalah subjek hukum yang dapat melakukan perbuatan hukum, namun perbuatan hukum yang dapat dilakukan sebuah badan hukum sangatlah terbatas. Misalnya badan hukum tidak dapat melakukan perbuatan hukum untuk menikah, bercerai, dan sebagiannya.B. Teori Badan Hukum

Teori-teori yang dipergunkan sebagai dasar legitimasi suatu badan hukum yaitu sebagai berikut :1. Teori fiksi

Teori ini dipelopori oleh Friedrich Carl von Savigny yang menyatakan bahwa hanya manusia saja yang mempunyai kehendak, selanjutnya dikemukakan bahwa badan hukum adalah suatu abstraksi, bukan merupakan suatu hal yang konkrit sehingga tidak mungkin menjadi suatu subjek dari hubungan hukum. Terkecuali negara, badan hukum itu suatu fiksi yakni sesuatu yang sebenarnya tidak ada tetapi orang menghidupkannya dalam banyangannya untuk menerangkan sesuatu hal.

2. Teori orgaan

Teori ini dikemukakan oleh Otto von Gierke, menurutnya badan hukum itu seperti manusia, menjadi penjelmaan yang benar-benar dalam pergaulan hukum, badan hukum itu menjadi suatu badan yang membentuk kehendaknya dengan perantaran alat-alat atau organ-organ badan tersebut. Sehingga badan hukum tersebut bukanlah suatu yang abstrak.3. Leer van het ambtelijk vermogen

Penganut ajaran ini menyatakan tidak mungkin mempunyai hak jika tidak dapat melakukan hak itu. Dengan kata lain, tanpa daya berkehendak tidak ada kedudukan seebagai subjek hukum. Untuk badan hukum yang berkendak adalah para pengurus, maka pada badan hukum semua hak itu diliputi oleh pengurus.

4. Teori kekayaan bersama

Teori ini dikemukakan oleh Rudolf von Jhering yang menyatakan bahwa badan hukum sebagai kumpulan manusia dan bukan merupakan abstraksi maupun organisme. dimana hak dan kewajiban badan hukum adalah hak dan kewajiban anggota bersama-sama, baik tanggung jawab dan harta kekayaan perseroan merupakan hak milik bersama seluruh anggota.

5. Teori kekayaan bertujuan

Teori ini dikemukakan oleh A. Brinz, menurutnya hanya manusia yang dapat menjadi subjek hukum. Karena itu, badan hukum bukan subjek hukum dan hak-hak yang diberi kepada suatu badan hukum pada hakikatnya hak-hak yang tiada subjek hukum. Dimana kekayaan badan hukum adalah kekayaan yang terikat oleh suatu tujuan dan terlepas dari yang memegangnya.6. Teori kenyataan yuridis

Teori dikemukakan oleh E.M. Meijers yang merupakan penghalusan dari teori orgaan. Menurutnya badan hukum merupakan suatu realitas, konkrit, riil, walaupun tidak dapat diraba, bukan khayal, tetapi suatu kenyataan yurudis dimana mempersamakan badan hukum dengan manusia itu terbatas sampai pada bidang hukum saja.

7. Teori dari Leon Duguit

Menurutnya, tidak ada persoon lain daripada manusia, akan tetapi manusia pun sebagaimana perhimpunan dan yayasan tidak dapat menjadi pendukung dari hak subjektif. Duguit tidak mengakui hak yang oleh hukum diberikan kepada subjek hukum tetapi hanya melihat fungsi-fungsi sosial yang harus dilakukan subjek hukum.

C. Syaratsyarat Badan Hukum

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu perkumpulan, badan atau badan usaha dapat dikatakan mempunyai kedudukan sebagai suatu badan hukum, yaitu sebagai berikut :

a) Telah dipenuhi syarat yang diminta oleh perundang-undangan yaitu :

1. Dinyatakan dengan tegas bahwa suatu badan atau organisasi adalah badan hukum;

2. Tidak secara tegas disebutkan, namun dengan peraturan yang sedemikian rupa, bahwa badan itu adalah badan hukum, misalnya Bank Tabungan Pos merupakan badan hukum berdasarkan undang-undangnya;3. Berdasarkan aturan umum, misalnya dalam Pasal 1653 KUHPer, ditentukan bahwa selain maatschap yang sejati, undang-undang juga mengakui perhimpunan dari orang-orang sebagai badan hukum, baik yang diadakan atau yang diaku oleh pemerintah, dan badan hukum dengan konstruksi keperdataan;

4. Aturan khusus, misalnya pasal 1660 KUHPer yang menentukan hak-hak dan kewajiban anggota suatu perhimpunan, diatur menurut aturan-aturan yang diadakan oleh yang berwajib atau oleh reglemen atau oleh satuten dari perkumpulan itu sendiri.

5. Pengesahan dari pemerintah, misalnya dalam mendirikan sebuah perseroan yang wajib mendapt ijin dari Menhum dan didaftarkan di daftar perusahaan.

b) Telah dipenuhi syarat yang diminta oleh hukum kebiasaan

Kebiasaan dan yurisprudensi itu merupakan sumber hukum yang formal. Sehingga apabila tidak ditemukan syarat-syarat badan hukum dalam perundang-undangan dan doktrin, orang berusaha mencarinya dalam kebiasaan dan yurisprudensi

c) Doktrin

Doktrin atau anggapan dari kalangan hukum, baik pendapat seseorang atau beberapa sarjana/ahli hukum yang lazimnya namanya terkenal dan merupakan salah satu hukum yang formal. Beberapa doktrin yang dipakai antara lain :

1. Sri Soedewi M.S.

Menjelaskan yang merupakan badan pribadi itu adalah manusian tunggal dan disamping itu oleh hukum dapat diberikan kedudukan sebagai persoon kepada sesuatu wujud yang disebut badan hukum. Status bagi badan hukum ini dapat diberikan kepada wujud-wujud tertentu yaitu : kumpulan orang yang bersama-sama bertujuan untuk mendirikan suatu badan yang berwujud perhimpunan, dan kumpulan harta kekayaan yand disendirikan untuk tujuan-tujuan tertentu, yang dalam masyarakat berwujud yayasan;2. Wirjono Projodikoro

Menjelaskan tentang ukuran atau kriteria badan hukum adalah berdasarkan kebutuhan masyarakat dan berdasarkan ketentuan undan-undang.

D. Kedudukan Hukum dari Badan Hukum

Dalam hukum kekayaan pada asasnya badan hukum sepenuhnya sama dengan orang, sehingga selain dengan tegas dikecualikan, badan hukum mempunyai kemampuan dalam hukum perikatan dan kebendaan. Badan hukum mampu melakukan hubungan-hubungan hukum atau mengadakan perjanjian-perjanjian baik tertulis maupun tidak tertulis dengan pihak ketiga, badan hukum mempunyai hak perdata baik atas benda-benda berwujud ataupun tidak berwujud. Badan hukum dapat memakai nama dan dapat pula melakukan perbuatan-perbuatan melawan hukum.

Pengecualian dan batasan terhadap kemampuan badan hukum biasanya diatur secara tegas dalam peraturan perundang-undangan. Seperti menurut undang-undang Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang menyebutkan badan hukum dilarang memiliki tanah dengan status hak milik. Lalu dalam lapangan hukum keluarga, badan hukum sama sekali tidak mempunyai ruang gerak, karena badan hukum tidak dapat meninggal dunia, menikah, melahirkan keturunan secara alamiah seperti manusia.

Hukum Pada Umumnya

Salah satu tujuan hukum adalah mengatur pergaulan hidup secara damai yang diharapkan mampu mencapai rasa keadilan dalam masyarakat. Salah satu sumbangan pemikiran Aristoteles adalah mengenai pembedaan keadilan distributif dan keadilan kerektif atau remidial. Keadilan distributif menitik beratkan pada pengaturan atas hak-hak yang diterima oleh seseorang dan pemberlakuan terhadap diri seseorang dalam hukum, sedangkan keadilan kerektif lebih menekankan pada ukuran teknis yang mengatur penerapan perlindungan hukum terhadap korban atau pihak yang dirugikan atas perilaku yang bertentangan dengan hukum tanpa melihat pelakunya.

Pengaplikasian hukum pada dunia usaha, dimana salah satu bentuk badan usaha yang biasanya digunakan adalah perseroan terbatas yang dalam melaksanakan kegiatannya atau dalam mengambil tindakan bisnis dilakukan oleh direksi atas nama perseroan. Keputusan yang diambil oleh direksi diharapkan merupakan keputusan yang terbaik bagi perseroan, namun dapat juga keputusan tersebut menimbulkan kerugian bagi perseroan walaupun mungkin proses pengambilan keputusan telah mempertimbangkan segala aspek dengan seksama dan hati-hati menggunakan kemampuan dan pengetahuan terbaik direksi. Apalagi mengingat situasi dalam dunia bisnis yang tidak pernah stagnan dan berubah dengan cepat.5