Bacaan

4
Bacaan Markus 10 : 13 – 16 Yesus Memberkati Anak – anak Lalu orang membawa anak – anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah merreka; akan tetapi murud – muridNya memarahi orang – orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka : “ Biarkan anak – anak itu datang kepadaKu, jangan menghalang – halangi mereka, sebab orang – orang seperti itulah yang empunya kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu : sesungguhnya barang siapa tidak menyambut kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk kedalamnya. Lalu ia memeluk anak – anak itu dan sambil meletakkan tanganNya atas mereka Ia memberkati mereka. Renungan : Saudara/i ku yang terkasih dalam Tuhan kita yesus keristus.... Dalam pembacaan kita yang di ambil dalam injil matius, mengisahkan tentang seorang anak – anak yang notabedenya kita tahu seperti apa sifat anak – anak tersebut (cengeng, pengganggu, perusak dll). Hal seperti itulah yang akan kita pikirkan, yang ada dalam benak kita, jika bertemu atau berhadapan dengan anak – anak. Dan hal yang paling ingin kita lakukan apabila bertemu dengan mereka pasti sikap menjauhkan diri dari mereka. Dalam bacaan yesus memberkati anak – anak , yesus bersikap tidak biasa, terhadap anak – anak. Ia menunjukan sikap yang bertentangan (kontradiksi) dengan sikap dari orang – orang lain yang hidup di zaman Yesus. Sikap yang tidak pernah diduga oleh para murid Nya, yaitu sikap arogan dan berbelas kasih dari terhadap anak – anak yang datang kepada Nya.

description

wawasan

Transcript of Bacaan

Page 1: Bacaan

Bacaan

Markus 10 : 13 – 16

Yesus Memberkati Anak – anak

Lalu orang membawa anak – anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah merreka; akan tetapi murud – muridNya memarahi orang – orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka : “ Biarkan anak – anak itu datang kepadaKu, jangan menghalang – halangi mereka, sebab orang – orang seperti itulah yang empunya kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu : sesungguhnya barang siapa tidak menyambut kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk kedalamnya. Lalu ia memeluk anak – anak itu dan sambil meletakkan tanganNya atas mereka Ia memberkati mereka.

Renungan :

Saudara/i ku yang terkasih dalam Tuhan kita yesus keristus....

Dalam pembacaan kita yang di ambil dalam injil matius, mengisahkan tentang seorang anak – anak yang notabedenya kita tahu seperti apa sifat anak – anak tersebut (cengeng, pengganggu, perusak dll). Hal seperti itulah yang akan kita pikirkan, yang ada dalam benak kita, jika bertemu atau berhadapan dengan anak – anak. Dan hal yang paling ingin kita lakukan apabila bertemu dengan mereka pasti sikap menjauhkan diri dari mereka.

Dalam bacaan yesus memberkati anak – anak , yesus bersikap tidak biasa, terhadap anak – anak. Ia menunjukan sikap yang bertentangan (kontradiksi) dengan sikap dari orang – orang lain yang hidup di zaman Yesus. Sikap yang tidak pernah diduga oleh para murid Nya, yaitu sikap arogan dan berbelas kasih dari terhadap anak – anak yang datang kepada Nya.

Dalam bacaan ini, kita dapat mengambil 2 sisi sikap : yaitu sikap yang di tunjukan murid Yesus dan sikap yang di tunjukan Yesus sendiri.

Pertama : sikap yang ditunjukan murid – murid yesus adalah hal yang biasa dilakukan orang zaman itu. Jadi bagi orang – orang yang dihidup pada waktu itu, siikap penolakan terhadap anak – anak merupakan hal yang wajar apalagi yesus di zaman itu merupakan orang yang populer, jadi murid – murid yesus menganggap bahwa anak – anak hanya akan membuang waktu Tuhannya saja.

Kedua : sikap yang ditunjukan Yesus terhadap penolakan Murid – murid Nya yang membuat Dia marah. Yang kita tahu juga yesus bersikap yang sama saat bait Allah dijadikan tempat berjual beli orang dizaman itu (pasar). Mungkin ini kali kedua kita membaca yesus menjadi marah karena Murid – murid Nya melarang anak – anak datang kepada Yesus. Dalam bacaan ini tertulis jelas “ketika yesus melihat hal itu, Ia menjadi marah dan berkata kepada mereka “ Biarkana anak – anak itu datang kepada Ku.......” itulah sikap yang pertama ditunjukan Yesus atas reaksi Penolakan anak – anak oleh Murid – murid Nya. Tentunya

Page 2: Bacaan

murid – murid yesus menjadi heran dan binggung atas sikap yesus yang seperti itu. Timbul pertanyaan “ kenapa yesus marah, sedangkan itu semua kami perrbuat untuk ketenangan yesus sendiri?, kami tidak mau nantinya anak – anak ini hanya akan mengganggu waktu Tuhan, waktu Tuhan sangat penting dan tidak ada gunanya Tuhan bertemu dengan anak - itu . Mungkin pertanyaan seperti itu yang muncul dalam pemikiran para murid yesus”.

Tapi tidak, sikap arogan yang ditunjukan Yesus semata – mata karena dia sangat mengasihi kita, Sikap yesus langsung dipertegas dengan perrkataannya ““ Biarkan anak – anak itu datang kepadaKu, jangan menghalang – halangi mereka, sebab orang – orang seperti itulah yang empunya kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu : sesungguhnya barang siapa tidak menyambut kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk kedalamnya”.

Saudara / i ku yang terkasih, sungguh nyata kasih yesus dalam kehidupan kita, hanya saja kita belum mampu untuk melihat kabikan yang Tuhan tawarkan dalam kehidupan kita. Kadangkala dan bahkan sering kita bersikap seperti para murid yesus. Kita tidak ingin membawa anak – anak dalam rumah Allah (gereja) karena seperti pemikiran terdahulu nenek moyang kita pasti dalam pemikiran kita juga akan muncul pemikiran – pemikiran seperti : kalau kita membawa anak – anak itu ke gereja, kebisingan, suara tangis, kerepotan pasti akan kita temui dalam gereja. Jadi lebih baik kita tidak usah membawa mereka dalam rumah ibadat. Pemikiran seperti itu menunjukan sikap egois dari diri kita yang membuat suatu alasan secara kasat mata yaitu untuk kepentingan bersama. Tapi ternyata karena kita tidak mau sibuk saja dengan anak – anak tersebut. Sikap seperti ini yang membuat kedekatan Allah dengan manusia akan semakin menjauh. Untuk itu yesus datang dengan sikap yang tak perrnah disangkah – sangkah.

Yesus menunjukan sikap yang sangat ekstrim, tegas dan jelas. semua itu dilakukan Yesus untuk menjaga kedekatan Nya dengan manusia umat kesayangannya. kita sering kali tidak sadar bahwa ternyata kitalah Anak – anak itu. Anak – anak yang penuh dengan kekurangan, kekurangan yang kita sendiri menolaknya, kekurangan yang mau di terima oleh Yesus, bahkan ia memberikan berkat kepada kita dengan satu harapan kita dapat menjadi pribadi yang suci, tulus, polos dll, yang Tuhan percaya itulah diri kita yang sebenarnya. Yesus mampu melihat hal – hal baik tentang diri kita, kenapa kita hanya mampu menilai kekurangan – kekurangan yang ada pada kita? .

Sikap yang ditunjukan yesus menggambarkan sifat ke hangatan, pengasih, pelindung anak – anak keyanganNya yang tidak lain adalah kita sendiri.

Untuk itu marilah kita sebagai kaulah muda, harus mampu melihat diri kita, menilai kekurangan dan keadaan yang ada pada kita, bersikap seperti anak – anak yang selalu penuh dengan ketulusan dan membutuhkaan kehangatan seorang bapa. Niscahaya berkat kedewasaan iman dan kepercayaan akan di curahkan dalam peziarahan hidup kita di dunia.

Semoga demikian.