Bab_VII_Kesantuan_Bhs.pdf
-
Upload
fathoni-yusyfa -
Category
Documents
-
view
52 -
download
1
description
Transcript of Bab_VII_Kesantuan_Bhs.pdf
Kesantunan BahasaKesantunan Bahasa Bagian Isi KaranganBagian Isi Karangan Ilmiah Ilmiah (Main Body)(Main Body)PENGANTAR
1. BAHASA DALAM BAGIAN PENDAHULUAN
1.1. Bahasa dalam Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah berisi pendeskripsian tentang permasalahan umum
dari topik yang akan kita diteliti. Latar belakang masalah juga berisi alasan-alasan
pemilihan judul/masalah yang kita kemukakan baik secara teoritis maupun secara
praktis. Kita juga harus menjelaskan posisi masalah kita di antara penelitian lain
yang relevan melalui timbangan pustaka. Kemudian, isi terakhir dari latar belakang
masalah adalah penyebutan judul tugas akhir atau skripsi yang akan kita ajukan.
Untuk mengawali kalimat dalam latar belakang masalah bisa digunakan
dengan tujuan penulisan. Tujuan penulisan dapat dinyatakan dengan dua cara. Jika
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 1 dari 30
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
Bagian isi karangan ilmiah(main body) terdiri dari atas Bab I
Pendahuluan, Bab II Landasar Teori, Bab III Metodologi Penelitian,
Bab IV analisi dan Hasil Penelitian dan Bab V Simpulan. Pada
materi ini penulis hanya akan menjelaskan bahasa karangan ilmiah
khusus pada bagian pendahuluan dan landasan teori yang disertai
cara mencantumkan teknik notasi ilmiah.
sebuah tulisan akan mengembangkan gagasan yang merupakan tema seluruh tulisan,
tujuan dapat dinyatakan dalam bentuk tesis . Namun, untuk suatu tulisan yang tidak
mengembangkan gagasan seperti itu, tujuan penelitian dapat ditulisakan dalam
bentuk pernyataan maksud.
a. Tesis dan Cara Menyusun Tesis
Setiap tesis mengandung gagasan pokok yang akan dikembangkan. Kata
yang mengandung gagasan itu merupakan kata kunci. Dalam hal itu ada beberapa
keharusan dan larangan yang harus diperhatikan. Tesis yang baik harus dapat
meramalkan, mengendalikan, dan mengarahkan penulis dalam mengembangkan
karangan. Tesis harus dinyatakan dalam kalimat lengkap; tidak boleh dinyatakan
dalam bentuk fase. Tesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan tidak
boleh dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Benar : Motivasai berpengaruh pada peningkatan kinerja pada suatu
perusahaan.
Salah : Apakah motivasi berpengaruh pada peningkatan kinerja pada
suatu perusahaan?
Selanjutnnya, bagian-bagian tesis harus saling berhubungan, tesis tidak
boleh mengandung unsur-unsur yang tidak berkaitan. Tesis harus terbatas, tidak
boleh terlalu luas.
Benar : Di Kelurahan cibubur, Kecamatan Ciracas, Kotamadya Jakarta
Timur upaya peningkatan kesadaran wajib Pajak berpengaruh
pada peningkatan Pajak bumi dan Bangunan (PBB).
Salah : Di Indonesia, upaya peningkatan wajib pajak berpengaruh pada
peningkatan Pajak Bumi dan bangunan (PBB).
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 2 dari 30
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
Tesis tidak boleh mengandung ungkapan seperti ”menurut pendapat saya”,
”saya duga”, dan ”saya kira”. Ungkapan semacam itu akan melemahkan
argumentasi.
Benar : Terdapat hubungan penetapan tarif murah dengan hasil penjualan
pada perusahaan penerbanagan PT Jakarta Airlines Perwakilan
Denpasar tahun 2000-2005.
Salah : Saya kira terdapat hubungan penetapan tarif murah dengan hasil
penjualan pada perusahaan penerbanagan PT Jakarta Airlines
Perwakilan Denpasar tahun 2000-2005.
b. Pernyataan Maksud
Contoh-contoh pernyataan maksud berikut ini dengan jelas menunjukkan
tujuan penulisan dan membantu mengembangkan karangan
Dalam makalah ini akan membahas kaitan antara gaya
kepemimpinan dan motivasi kerja pada PT Koja pada 2002-2007.
Penulis ingin mengemukakan peranan Economic Order
Quality(EOQ) di dalam meningkatkan efisiensi pada PT Tonikum Jaya tahun
2004-2006.
1.2. Bahasa dalam Rumusan Masalah dan Tujuan PenelitianRumusan masalah adalah pokok permasalahan yang akan kita bahas atau
pertanyaan-pertanyaan berupa pokok permasalahan yang akan kita bahas dalam
karangan ilmiah. Oleh karena itu, kalimat yang kita buat dalam’ rumusan masalah’
adalah kalimat tanya (interrogative), sedangkan ‘tujuan penelitian’ berisi
pendeskripsian secara singkat, jelas, dan tajam mengarah pada rumusan masalah dan
latar belakang masalah. Kalimat dalam ‘tujuan penelitian’ berupa pernyataan atau
kalimat berita (declarative). Perhatikan contoh penulisan rumusan masalah dan
tujuan penelitian yang kurang memperhatikan kesantunan berbahasa.
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 3 dari 30
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan mengajukan rumusan
masalah sebagai berikut yaitu:
Bagaimana gambaran karakter remaja yang ditampilkan pengarang dalam Lupus
sehingga digemari pembaca remaja?
Bagaimana cara pengarang menyajikan serial Lupus sehingga secara tidak
langsung menjadi dokumen sosial remaja?
Bagaimana fungsi serial Lupus bagi pembacanya?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini yaitu:
Mengungkapkan gambaran karakter tokoh remaja yang ditampilkan pengarang
sehingga digemari pembaca remaja;
Mengungkapkan cara pengarang menyajikan serial Lupus sehinggga menjadi
dokumen sosial remaja; dan
Menaganalisis fungsi sosial serial Lupus.
Ketidaksantunana bahasa dalam ’rumusan masalah’ dan ’tujuan penelitian’
terdapat pada penggunaan sistematika penomoran dan ejaaan. Penulisan sudah
menyampaikan di awal buka ini bahwa ada dua sistematika penomoran, yaitu sistem
angka desimal dan sistem gabungan angka dan huruf, seperti berikut ini.
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 4 dari 30
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
1. Angka Desimal
1.
1.1
1.2
1.3
1.3.1
1.3.2
1.3.3
2.
2.1
2.2
2.3
2.3.1
2.3.2
2.3.3
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 5 dari 30
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
2. Gabungan Angka dan Huruf
Penulis pernah katakan kepada mahasiswa bahwa selain sembarangan
meletakkan tanda titik, penggunaan tanda simbol atau lambang pada kalimat
uraian juga merupakan ‘penyakit mahasiswa’. Hal ini penulis katakan karena
seringnya mahasiwa melakukan kesalahan tersebut. Padahal, penggunaan simbol
dilakukan setelah penulisan huruf kecil di dalam kurung buka dan tutup sebanyak
dua kali ((a)).
Kemudian, penulis juga sudah menjelaskan di awal tulisan bahwa
penggunaan tanda baca titik dua digunakan sebagai pengganti yaitu, adalah, ialah,
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 6 dari 30
I.II. A. B. 1. 2. a. b. 1) 2) a) b) (1) (2) (a) (b) ((1)) ((2)) ((a)) ((b)) . .
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
dan yakin. Jadi, setelah menggunakan yaitu tidak perlu menambahkannnya
dengan tanda titik dua atau sebaliknya. Selanjutnya, gunakanlah huruf kecil pada
kata awal uraian atau perincian dan akhirilah huruf kecil pada kata awal uraian
atau perincian dan akhirilah dengan tanda koma (..., ..., ..., dan ....) atau titik koma
(...; ...; ...; ....). Dengan demikian, penulisan ’rumusan masalah’ dan ’tujuan
penelitian’ yang memiliki kesantunan berbahasa penulisannya seperti berikut ini.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan mengajukan
rumusan masalah yaitu sebagai berikut :
Bagaimanakah gambaran karakter remaja yang ditampilkan pengarang
dalam Lupus sehingga digemari pembaca remaja?
Bagaimanakah cara pengarang menyajikan serial Lupus sehingga secara
tidak langsung menjadi dokumen social remaja?
Bagaimanakah fungsi social serial Lupus bagi pembacanya?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini yaitu :
Mengungkapkan gambaran karakter tokoh remaja yang ditampilkan
pengarang sehingga digemari pembaca remaja;
Mengungkapkan cara pengarang menyajikan serial Lupus sehingga
menjadi dokumen social remaja;
Menganalisis fungsi social serial Lupus.
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 7 dari 30
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
atau
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 8 dari 30
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan
mengajukan rumusan masalah yaitu sebagai berikut :
Bagaimanakah gambaran karakter remaja yang
ditampilkan pengarang dalam Lupus sehingga digemari
pembaca remaja?
Bagaimanakah cara pengarang menyajikan serial Lupus
sehingga secara tidak langsung menjadi dokumen social
remaja?
Bagaimanakah fungsi social serial Lupus bagi
pembacanya?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian
ini yaitu :
Mengungkapkan gambaran karakter tokoh remaja yang
ditampilkan pengarang sehingga digemari pembaca
remaja,
Mengungkapkan cara pengarang menyajikan serial
Lupus sehingga menjadi dokumen social remaja, dan
Menganalisis fungsi social serial Lupus.
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
atau
2. BAHASA DALAM BAGIAN LANDASAN TEORI1. Isi Landasan Teori
Bab II, Landasan Teori, berisi pendekatan-pendekatan atau teori-teori relevan
dengan judul dan rumusan masalah yang akan kita gunakan untuk mengupas,
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 9 dari 30
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan
mengajukan rumusan masalah yaitu sebagai berikut :
Bagaimanakah gambaran karakter remaja yang ditampilkan
pengarang dalam Lupus sehingga digemari pembaca remaja?
Bagaimanakah cara pengarang menyajikan serial Lupus
sehingga secara tidak langsung menjadi dokumen social
remaja?
Bagaimanakah fungsi social serial Lupus bagi pembacanya?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini
yaitu :
Mengungkapkan gambaran karakter tokoh remaja yang
ditampilkan pengarang sehingga digemari pembaca remaja;
Mengungkapkan cara pengarang menyajikan serial Lupus
sehingga menjadi dokumen social remaja;
Menganalisis fungsi social serial Lupus.
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
menganalisis, dan menjelaskan variable yang akan kita teliti. Pendekatan atau teori
yang akan kita gunakan, tentunya, dikutip dari pendapat para ahli di bidangnya dari
beberapa sumber bacaan yang telah teruji kebenarannya. Pendapat para ahli tersebut
berfungsi untuk menguatkan argumentasi kita dalam menganalisis masalah yang kita
kaji. Sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia akademik merupakan suatu
kewajiban terhadap kode etik keilmiahan untuk mnecantumkan sumber bacaan
tersebut di dalam karangan ilmiah kita. Pencantuman sumber bacaan ini digunakan
sebagai penguat dan penghargaan kita terhadap karya orang lain.
Terdapat teknik yang mengatur cara-cara mencantumkan sumber bacaan yang
sahih, baik sumber bacaan yang berasal dari makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi,
buku, majalah, surat kabar, antologi, maupun website di internet maupun antologi
yang diatur dalam teknik notasi ilmiah yang terdiri atas catatan teks (innote) dan
catatan kaki (footnote). Perlu penulis jelaskan dalam handout atau diktat bukan
sumber bacaan yang sahih dan tidak dapat dipergunakan sebagai referensi penulisan
karangan ilmiah.
2. Catatan Teks atau Innote
Catatan teks atau innote berhubungan dengan kutipan atau rangkuman.
Rangkuman dan pengutipan digunakan untuk mendukung ide atau gagasan yang akan
kita sampaikan. Pengutipan adalah penggunaan teori, konsep, ide, dan lain yang
sejenis yang berasal dari sumber lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semua pengutipan harus disertai perujukan. Kealpaan untuk merujuk kutipan dapat
dianggap melanggar etika penulisan karya ilmiah.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah kutipan yang ditulis sama persis dengan sumber
aslinya, baik bahasa maupun ejaannya. Kutipan yang panjangnya kurang dari empat
baris dimasukkan ke dalam teks, diketik seperti ketikan teks, diawali dan diakhiri
dengan tanda petik (“). Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks
kutipan. Rujukan ditulis diantara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 10 dari 30
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, tanda koma, tahun terbitan, titik dua,
spasi, dan diakhiri dengan nomor halaman (Penulis, Tahun:Halaman). Kutipan yang
terdiri dari empat baris atau lebih, diketik satu spasi, dimulai tujuh ketukan dari batas
tepi kiri. Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan. Berikut ini adalah
contoh kutipan langsung pendek yang diikuti dengan innote.
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 11 dari 30
Pendidikan akhlak merupakan satu hal yang amat
diperlukan oleh setiap manusia. Zakiah (1999: 27)
berpendapat, “Pendidikan akhlak berfungsi untuk
mewariskan nilai-nilai positif dari suatu generasi ke generasi
lainnya dalam rangka pembentukan manusia berkepribadian.”
Selanjutnya ia (Zakiah, 1999: 28) berkesimpulan,
Pembinaan akhlak dan sopan santun dimulai
sejak si anak masih kecil, melalui percontohan dan
pelatihan serta pembiasaan bertingkah laku secara
baik yang dilakukan dengan sadar dan bijaksana oleh
kedua ibu bapak, maka modal pertama dalam
pembinaan akhlak dan sopan santunnya adalah unsur-
unsur yang baik tersebut…
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian
kalimat, pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah. Bila pengutip ingin
menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang dihilangkan tersebut
diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris. Apabila pengutip ingin memberi
penjelasan atau menggarisbawahi bagian yang dianggap penting, pengutip harus
memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada diantara tanda kurung,
misalnya: (garis bawah oleh pengutip). Apabila penulis menganggap bahwa ada satu
kesalahan dalam kutipan, dapat dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!)
langsung setelah kesalahan tersebut. Kutipan langsung ditampilkan untuk
mengemukakan konsep atau informasi sebagai data. Titik-titik sepanjang satu baris
menandai penghilangan sebuah kalimat titik-titik sebanyak tiga menandai
penghilangan kata, dan (sic!) menandai adanya kesalahan dalam kalimat.
b. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak sama persis dengan
aslinya. Pengutip hanya mengambil pokok pikiran dari sumber yang dikutip untuk
dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip. Kalimat-kalimat
yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana
teks biasa. Semua kutipan harus dirujuk. Sumber-sumber rujukan dapat ditulis
sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan. Apabila ditulis
sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka
masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan diantara tanda kurung. Apabila
ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai dengan
nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri
dengan tahun terbitan. Perhatikan contoh berikut ini.
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 12 dari 30
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
c. Peletakkan Catatan Teks
1) Innote sebelum kutipan
2) Innote setelah kutipan
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 13 dari 30
Agus Sujanto (1993: 48) mengatakan bahwa di dalam
dunia pendidikan pembinaan akhlak dititikberatkan pada
pembentukan mental anak agar tidak mengalami ‘juvenile
deliquency’ karena pembinaan akhlak berarti juga anak dituntut
agar belajar bertanggung jawab. Selanjutnya, pendidikan agama
dalam keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap kepribadian
anak dan akan menjadi kenangan hidupnya (Zuhairini dkk.,
1993: 32)
Sudjatmiko (1979: 14) membedakan kapal-kapal niaga atas kapal
barang (cargo vesel); kapal penumpang (passenger vesel); kapal barang
dan penumpang (cargo – passenger vesel); kapal barang yang mempunyai
akomodasi penumpang terbatas (cargo vessel with limited accommodation
for passengers).
Peter Brodie mengatakan bahwa yang dimaksud dengan container
yard adalah tempat ke mana peti kemas yang sudah terisi penuh diserahkan
oleh pengirim barang (shiper) kepala perusahaan layar yang akan
mengangkut barang itu dan ke tempat itu pula peti kemas kosong akan
dikembalikan (2002: 160).
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
3) Innote dengan dua pengarang atau lebih
4) Innote berasal dari dua buku dengan nama dan tahun sama
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 14 dari 30
Sejarah wilayah pabean di Indonesia sudah dimulai sejak zaman
pemerintahan Hindia Belanda. Pada 1873, pemerintah mengundang UU
Tarif sebagaimana dicantumkan dalam Lembaran Negara (Staatblad
No.35 tahun 1873). Pada 1910, pemerintah Belanda mengeluarkan
ordonentie tarif pasal (1) dari Ordonansi itu yang merumuskan
pengertian wilayah pabean sebagai berikut: Dengan perkataan wilayah
9 daerah) pabean adalah bagian Hindia Belanda (Indonesia) tempat
dipungut bea masuk dan bea keluar (Arif Suroyo, dkk., 1986: 16).
Menurut Abbas Salim (1994a : 2), pengertian
pelayaran niaga adalah usaha jasa dalam bidang
penyediaan ruangan pada angkatan air atau angkatan
laut untuk kepentingan mengangkat muatan penumpang
dan barang dagangan dari satu tempat ke tempat lain.
Usaha pelayaran niaga dalam bahasa Inggris disebut
Shipping Business atau Commercial Shipping,
sedangkan pelayaran yang mngusahakan kapal, disebut
Shipping Company. Pada sumber yang lain Abbas
Salim, (1994b : 90) berpendapat adapun fungsi angkutan
laut ialah pengoperasian pelayaran dalam negri dan luar
negri dengan menaikkan kualitas laut ialah menyediakan
fasilitas pelabuhan untuk berlabuh kapal-kapal. Dalam
operasional angkutan laut sasaran utama wilayah
pemerataan ekonomi nasional dalam pembangunan.
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
3. Catatan Kaki atau Footnote
a.Pengertian Catatan Kaki
Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku,
sebagai penghargaan terhadap karya orang lain. Catatan kaki dipergunakan sebagai
pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam
teks atau sebagai petunjuk sumber; tempat memperluas pembahasan yang diperlukan,
tetapi tidak relevan jika dimasukkan didalam teks, penjelasan ini dapat berupa
kutipan pula, referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagaian mana
halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan, tempat menyatakan
penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.
b. Cara Penulisan Catatan Kaki
Catatan kaki dicantumkan pada kaki halaman karangan atau di setiap akhir
bab karangaan. Jika menggunakan komputer tekanlah tombol Insert.
Referensi lalu pilihlah footnote/endnote. Gunakan alinea menjorok. Selanjutnya,
penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggunakan angka Arab (1,2, dan
seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak keats sedikit, beri spasi
tanpa memberikan tanda baca apapun.
c. Susunan Catatan Kaki
Penyusunan catatan kaki dapat dilakukan dengan cara seperti berikut ini :
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 15 dari 30
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
d. Catatan Kaki Singkat
Seringkali kita tidak hanya mengutip sekali dari satu sumber bacaan, tetapi
dua, tiga, atau lebih kita mengambil kutipan dari sumber bacaan tersebut. Cara
praktis yang dapat kita terapkan adalah pencantuman catatan kaki singkat. Ada tiga
istilah dalam catatan kaki singkat, yaitu sebagai berikut :
1) Ibid. adalah bentuk singkat dari Ibidium, artinya sama dengan di atas.
Ibid digunakan untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 16 dari 30
--------------------1Nama belakang penulis, judul buku (Tempat :
Penerbit, Tahun), halaman.2Nama belakang penulis, “Judul Artikel”, dalam Nama
Surat Kabar, Tanggal, Bulan, dan Tahun, Halaman.3Nama belakang penulis, “Judul Artikel”, Nama
Majalah, Edisis/Nomor, halaman, Tempat.4Nama belakang penulis, “Judul Artikel,” dalam Nama
Antologi dan penulis (Tempat : Penerbit, Tahun), Halaman.5Nama belakang penulis, “Judul Makalah”, Data
Publikasi, Halaman.6Nama belakang penulis, “Judul Laporan Tugas
Akhir” (Tempat : Nama Perguruan Tinggi, Tahun), Halaman.7Nama belakang penulis, “Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi” (Tempat : Nama Lembaga/Perguruan
Tinggi), Halaman.8Nama belakang penulis, “Judul Artikel”, dalam
Alamat Website Internet.
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
catatan kaki yang tepat diatasnya. Cara penulisan ibidium yaitu tulis
Ibid di bawah sumber bacaan yang di acu.
2) Loc. Cit. adalah bentuk singkat dari loco citati, artinya tempat yang
telah dikutip. Loc. cit digunakan untuk pencantuman sumber bacaan
yang sama, tetapi sudah diselingi oleh sumber bacaan yang lain. Cara
penulisannya : nama pengarang loc. cit. (tanpa nomor halaman).
3) Op. cit. adalah bentuk singkat dari opere citati, artinya dalam karya
yang telah dikutip, Op. cit dipergunakan untuk catatan kaki dari
sumber yang pernah dikutip. Op. cit dipergunakan untuk catatan kaki
dari sumber yang pernah dikutip, tetapi halaman berbeda dan telah
disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya : nama
pengarang, op.cit, dan nomor halaman.
Penulisan singkat ibid, loc. cit., dan op. cit dengan
menggunakan huruf kecil karena merupakan singkatan ungkapan
umum dan ditulis dengan menggunakan huruf miring karena berupa
istilah asing. Berikut adalah contoh penerapan notasi ibid, loc. cit., dan
op. cit.. perhatikan contoh footnote pada makalah Bab I Pendahuluan
dan penjelasannya.
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 17 dari 30
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 18 dari 30
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Menurut Lincoln Arsyad1, “Ekonomi Manajerial
adalah cabang ilmu ekonomi yamg mempelajari penerapan
prinsip-prinsip ekonomi dalam proses pengambilan keputusan
di dunia bisnis”, Ia2 juga berpendapat bahwa ekonomi
manajerial atau Ekonomi Mikro Terapan kerap kali
didefinisikan sebagai penerapan teori ekonomi dan
metodologi ilmu pengambilan keputusan untuk memecahkan
masalah pengambilan keputusan.
Keputusan tersebut diambil untuk mendapatkan cara
terbaik untuk mendapatkan cara terbaik untuk melakukan
suatu kegiatan ekonomi. Selanjunya, Sadodo Sukirno3
berpendapat yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi adalah
kegiatan seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu
masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun
mengkonsumsinya.
Saat ini untuk melakukan kegiatan ekonomi atau suatu
transaksi dapat menggunakan jasa pelayanan bank. Bank
berasal dari bahasa Italia yaitu banco yang artinya bangku.
Bank termasuk perusahaan industri jasa karena produknya
hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat.
Pierson4 mengemukakan definisi, “Bank is a company wich
accept credit, but did’nt give credit”, yang artinya bank
adalah suatu badan usaha yang menerima kredit tetapi tidak
memberikan kredit.
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
Dalam dunia pelayaran, transaksi dilakukan dengan sistem
pembayaran melalui bank. Untuk kegiatan import dan eksport,
pembayaran ke luar negeri dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Tunai (Cash Payment).
Rekening Terbuka (Open Account)5.
Penarikan Wesel atau Letter of Credit (L/C).
“Letter of credit (L/C) adalah surat yang dikeluarkan
oleh suatu bank tersebut yang ditujukan kepada eksportir untuk
menarik wesel importer yang bersangkutan untuk sejumlah uang yang
tertera dalam surat itu6.
1Arsyad, Ekonomi Menejerial (Yogyakarta : BPEE, 2000), hlm.3.
2Ibid.
3Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi (Jakarta : Rajawali Pers, 2002), hlm. 4.
4Melayu, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta : Bumi Aksara, 2005), hlm. 12.
5Arsyad, loc. cit.
6Sukirno, op. cit., hlm. 5.
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 19 dari 30
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
Keterangan :1Arsyad, Ekonomi Menejerial (Yogyakarta : BPEE, 2002), hlm. 3.
Artinya, untuk footnote yang pertama, Anda mengambil kutipan dari buku
yang berjudul Ekonomi Menejerial Karangan Lincoln Arsyad, halaman ke-3 yang
diterbitkan oleh BPEE pada 2000 di Yogyakarta.2Ibid.
Artinya, sumber bacaan yang kedua sama dengan sumber bacaan di atas
(footnote 1)3sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi (Jakarta : Rajawali Pers, 2002),
hlm.
Artinya, sumber bacaan yang ketiga berasal dari buku Pengantar Teori
Mikroekonomi halaman ke-4 yang ditulis oleh Sadono Sukirno. Buku ini diterbitkan
di Jakarta oleh Rajawali Press pada 2002.
4Melayu, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta : Bumi Aksara, 2005), hlm. 12.
Berarti, footnote keempat ini diambil dari buku Dasar-dasar Perbankan
halaman ke-12 yang ditulis oleh Melayu pada 2005 dan diterbitkan oleh Bumi aksara.
5Arsyad, loc. cit.
Berarti, footnote ini bersumber sama (nama penulis, judul buku, penerbit,
tahun, dan halaman) dengan di atas (footnote nomor 1 atau buku yang ditulis oleh
Arsyad) yang sudah diselingi sumber bacaac lain (diselingi oleh sumber bacaan dari
pengarang Sukirno dan Melayu).
6Sukirno, op. cit., hlm. 5.
Berarti, sumber bacaan pada notasi ke-6 ini sama dengan di atas (footnote nomor
3 atau buku yang ditulis Sukirno), tetapi halaman berbeda dan sudah diselingi sumber
bacaan lain.
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 20 dari 30
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
3. Kesantunan Bahasa Bagian Penutup Karangan Ilmiah ( Reference
Matter ) Bagian akhir karangan ilmiah atau reference matter adalah pencantuman
sumber bacaan yang terangkum dalam daftar pustaka. Pencantuman sumber bacaan
dalam daftar pustaka ini berfungsi sebagai rujukan pada saat Anda menulis karangan
ilmiah. Materi ini akan membahas pengertian dan cara pembuatan daftar pustaka
yang dilazimkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
3.1. PENULISAN DAFTAR PUSTAKA (BIBLIOGRAPHY)A. Pengertian Daftar Pustaka
Ketika menulis karangan ilmiah, dengan tujaun memperkuat pendapat kita,
tentunya kita akan mencari pendapat-pendapat para ahli yang sesuai dengan bidang
kajian untuk dijadikan bahan referensi dari berbagai sumber bacaan, baik itu berupa
buku, majalah, surat kabar, maupun jurnal-jurnal ilmiah lainnya. Kemudian, bahan
referensi ini harus kita kumpulkan dalam suatu tempat yang dinamakan daftar
pustaka. Jadi, daftar pustaka adalah salah satu teknik notasi ilmiah yang merupakan
kumpulan sumber bacaan atau sumber referensi saat menulis karangan ilmiah.
Jika kita sudah mencantumkan sumber bacaan dalam daftar pustaka, pembaca
atau dosen pembimbing atau penguji bisa mengetahui sumber bacaan apa saja yang
dijadikan patokan kita dalam menulis karangan ilmiah. Selain itu, mereka dapat
mengukur kedalaman pembahasaan maslah ketika mereka mambaca daftar pustaka.
B. Cara Penulisan Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka banyak ragamnya. Berikut adalah cara penulisan daftar
pustaka yang lazim digunakan dalam penulisan karangan ilmiah.
a). Tulis tajuk daftar pustaka dengan menggunakan huruf kapital di bagian tengah
atas.
b). Gunakan alinea menggantung atau menonjol.
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 21 dari 30
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
c). Jarak spasi setiap baris dalam satu sumber adalah satu spasi, sedangkan jarak
antara sumber bacaan yang satu dengan yang lainnya adalah satu setengah spasi.
d). Urutkan susunan daftar pustaka berdasarkan urutan abjad nama belakang penulis,
atau nama lembaga yang menerbitkan sumber bacaan, bukan berdasarkan urutan
angka atau huruf.
e). Gelar tidak dicantumkan.
C. Unsur-unsur Daftar Pustaka
Berikut adalah susunan penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku,
artikel, surat kabar, majalah, analogi, website, makalah, laporan tugas akhir, skripsi,
tesis, dan disertasi.
D. Keterangan Lain tentang Daftar Pustaka
a. Penulis
Jika sebuah sumber bacaan ditulis oleh pengarang yang memiliki nama tiga
unsur, seperti Romeo Andromeda Primakusuma, cara mencantumkan dalam daftar
pustaka
Primakusuma, Romeo Andromeda,
bukan
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 22 dari 30
DAFTAR PUSTAKA
Penulis. Tahun. Judul Buku. Tempat: Penerbit.Penulis. Tahun. “Judul Artikel”. Dalam Nama Surat Kabar. Tanggal. Tempat.Penulis. Tahun. “Judul Artikel”. Dalam Nama Majalah. Edisi/Nomor(angka romawi)/Tanggal. Tempat.Penulis. Tahun. “Tanggal Artikel”. Dalam Nama Antologi. Tempat: Penerbit.Penulis. Tahun. “Judul Artikel”. Dalam Alamat Website.Penulis. Tahun. “ Judul Makalah”. Data Publikasi. Tempat.Penulis. Tahun. “Judul Laporan Tugas Akhir”. Laporan. Tempat: Nama Perguruan Tinggi.Penulis. Tahun. “Judul Skripsi/Tesis/Disertasi”. Bentuk Karangan. Tempat: Nama Perguruan Tinggi.
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
Primakusuma, Andromeda Romeo.
Kadang-kadang sebuah buku tidak mencantumkan nama penulisnya. Jika itu
terjadi, cantumkan nama lembaga yang menerbitkan buku tersebut. Sebagai contoh
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa menerbitkan Kamus Istilah Ekonomi
pada 2005 di Jakarta. Cara penulisan dalam daftar pustaka adalah
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2005. Kamus Istilah Ekonomi.
Jakarta.
atau jika mengambil dari surat kabar atau majalah, cara penulisannya
Jika mengambil sumber bacaan dari beberapa buku dan pengarang yang sama,
buatlah garis di bagian nama penulis.
Selanjutnya, jika nama pengarang dua atau tiga orang, cara pencantuman dalam
daftar pustaka yaitu nama pengarang pertama dibalik dan diikuti lambang ‘&’ (dan)
diikuti nama pengarang yang kedua dan ketiga tanpa membalik namanya. Jika nama
pengarang lebih dari tiga orang, tulislah dkk. (dan kawan-kawan) di belakang nama
penulis pertama.
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 23 dari 30
Kompos. 2006. “Pesona Negeri Singa di Penghujung Tahun”. 8 November. Jakarta.
Femina. 1999. “Manakah Tipe Cinta Anda”. Nomor 18/XXVII, Mei. Jakarta
Keraf, Gorys. 1980. Komposisi, Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende: Nusa Indah
___________. 1981. Diksi dan Gaya Bahasa. Ende: Nusa Indah.___________. 1985. Ekposisi dan Deskripsi. Ende: Nusa Indah.___________. 2003. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
Contoh :
b. Tahun
Penulisan tahun terbit dicantumkan setelah nama penulis dan diakhiri tanda titik.
Masalah yang timbul biasanya ketika Anda mengambil beberapa sumber buku dari
pengarang dan tahun yang sama. Tulislah huruf (a) di belakang tahun yang terbitnya
lebih dahulu dan tulislah huruf (b), (c) dan seterusnya di belakang tahun yang terbit
terakhir. Pencantuman huruf di belakang tahun ini berfungsi untuk memudahkan
perujukan dalam innote. Perhatikan contoh berikut ini.
Ketika kita akan mengetahui secara lengkap sumber bacaan yang digunakan
pada kutipan tersebut, kita akan mengalami kesulitan jika tidak tercantum huruf a dan
b. Apakah kedua kutipan tersebut berasal dari buku yang sama atau berbeda. Untuk
lebih jelasnya, kita dapat melihatnya di dalam daftar pustaka.
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 24 dari 30
Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasal. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo.
Luxemburg, Jan van dkk. 1989. Tentang Sastra. Terjemahan Achadiati ikram. Jakarta: Intermasa
1.4 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra.
Menurut Supardi Djoko Damono (1987a: 1), sosiologi sastra adalah ilmu yang membahas hubungan antara pengarang, masyarakat dan karya sastra. Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa melalui sosiologi sastra kita dapat menganalisis ‘Apakah latar belakang sosial pengarang menentukan isi karangan? Apakah dalam karya-karyanya pengarang mewakili golongannya? Apakah….(Damono, 1987b: 14)’
Damono, Sapardi Djoko. 1987a. Sosiologi Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
___________________. 1987b. “Catatan Kecil tentang Aspek Rekreatif Sastra Populer”. Makalah. Yogyakarta.
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
Kemudian, jika kita mengambil beberapa sumber bacaan dari pengarang yang
sama dengan yang berbeda-beda, urutkan berdasarkan tahun yang terdahulu dan ikuti
dengan sumber bacaan yang tahun terbitnya terakhir, seperti cotoh berikut ini.
Kemudian, jika sebuah sumber bacaan tidak mencantumkan tahun terbit, tulislah
frase tanpa tahun dan akhiri dengan tanda titik. Perhatikan contoh berikut ini.
C. Judul
Cara penulisan buku, surat kabar, majalah, antologi, dan website internet
menggunakan huruf miring jika memakai computer dan menggunakan huruf tegak
dan garis bawah jika memakai mesin tik atau tulisan tangan, sedangkan judul artikel,
makalah, laporan tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertai ditulis dengan menggunakan
tanda petik (“…."). Perhatikan contoh berikut ini.
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 25 dari 30
Teeuw, A. 1953. Pokok dan Tokoh dalam Kesusastraan Indonesia Baru. Jakarta:Jajasan Pembangunan
-------------. 1983. Menilai dan Membaca Sastra. Jakarta: Gramedia. -------------. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya. -------------. 1989. Sastra Indonesia Modern II. Jakarta: Pustaka Jaya.
Hertatianto, Indra. Tanpa Tahun. Bangkitnya Wanita Perkasa dalam Perempuan di Titik Nol. Bandung: Karina Widya Loka.
Mulyana, Adang. Tanpa Tahun. Perempuan Biasa. Surabaya: Atiek Jaya.
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
Soal – Soal Bahasa Indonesia
Soal – Soal Bahasa Indonesia1. Di bawah ini adalah bukan ciri-ciri cara menyusun tesis yang baik:
Jawab: B
a. Tesis harus dinyatakan dalam kalimat lengkap, tidak boleh dinyatakan
dalam fase
b. Tesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan, tidak boleh
dalam bentuk kalimat pernyataan
c. Tesis harus terbatas, tidak boleh terlalu luas
d. Tesis harus saling berhubungan, tidak boleh mengandung unsur-unsur
yang tidak berkaitan
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 26 dari 30
Damono, Sapardi Djoko. 1993. “Pembicaraan Awal tentang Sastra Populer”. Makalah pada Musyawarah Nasional III dan Pertemuan Ilmiah VI HISKIdi Yogyakarta.
____________________. 2002. “Ke Manakah Perkembangan Sastra Kita?”.Dalam http://www.bahasasastra.web.id/sapardi.asp .
Dananjaya. 2000. “Roman Pitjisan”. Dalam E. Ulrich Kratz. Sejarah SastraIndonesia Abad xx. Antologi. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, Yayasan Adikarya IKAPI & The Ford Foundation.
Echols, John M. & Hassan Sadily. 1986. Kamus Inggris – Indonesia. Jakarta: Gramedia. Ekowati, Dede. 2006. “Analisis Rasio Terhadap Laporan Keuangan PT
Kalbefarma, Tbk”. Laporan Tugas Akhir. Bekasi: Akedemi Bina Insani. Keraf, Gorys.1978.“Morfologi Dialek Lamalera”.Disertasi.Jakarta: Universitas Indonesia. Kristanto, Andri. 2003. Algoritma dan Pemprograman dengan C++. Edisi I.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Mediyawati, Niknik. 1995.”Analisis Struktural Cerpen-cerpen Lupus Karangan
Hilman Hariwijaya dan Kemungkinan sebagai Bahan Pengajaran Sastra di SMU”.Skripsi.Yogyakarta: FPBS IKIP Yogyakarta.
_______________. 2003.“Potret Remaja Perkotaan dalam Lupus: Sebuah Kajian Sosiologi Sastra”.Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia.
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
2. Suatu tulisan yang tidak mengembangkan gagasan yang merupakan tema seluruh
tulisan, tujuan penelitian dapat ditulisakan dalam bentuk:
Jawab: B
a. Tesis
b. Pernyataan maksud
c. Fase
d. Teks
3. Kalimat yang dibuat dalam’ rumusan masalah’ adalah kalimat:
Jawab: A
a. Kalimat tanya (interrogative)
b. Kalimat pendeskripsian secara singkat, jelas, dan tajam yang mengarah
pada rumusan masalah dan latar belakang masalah
c. Kalimat berita (declarative)
d. Kalimat pernyataan
4. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak.Bagian karya tulis di atas terdapat pada bagian:
Jawab: D
a. Saran
b. Kesimpulan
c. Pendahuluan
d. Kata pengantar
5. Penulisan judul karya tulis yang tepat terdapat pada:
Jawab: A
a. SUMBER DAYA MANUSIA DAN ENERGI LISTRIK
b. SUMBER DAYA MANUSIA dan ENERGI LISTRIK
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 27 dari 30
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
c. Sumber Daya Manusia dan Energi Listrik
d. Sumber Daya Manusia Dan Energi Listrik
6. Judul buku : Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia
Pengarang : Harimurti Kridalaksana
Tahun : 1992
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tempat terbit: Jakarta
Penulisan daftar pustaka yang benar untuk data buku di atas adalah:
Jawab: C
a. Harimurti Kridalaksana. 1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa
Indonesia Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
b. Kridalaksana, Harimurti. 1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa
Indonesia. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
c. Kridalaksana, Harimurti. 1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa
Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
d. Harimurti, Kridalaksana. 1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa
Indonesia Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
7. Kegunaan symbol (sic!) dalam kutipan langsung adalah:
Jawab: C
a. Untuk menandai penghilangan sebuah kalimat
b. Untuk menandai penghilangan kata
c. Untuk menandai adanya kesalahan dalam kalimat
d. Untuk menandai hal yang penting dalam sebuah kalimat
8. Penyusunan catatan kaki dapat dilakukan dengan cara seperti berikut, kecuali:
Jawab: A
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 28 dari 30
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
a. Nama belakang penulis, “Judul Makalah”, Tempat. tanggal, Data Publikasi,
Halaman.
b. Nama belakang penulis, “Judul Artikel”, dalam Nama Surat Kabar,
Tanggal, Bulan, dan Tahun, Halaman.
c. Nama belakang penulis, “Judul Skripsi/Tesis/Disertasi” (Tempat : Nama
Lembaga/Perguruan Tinggi), Halaman.
d. Nama belakang penulis, “Judul Artikel”, dalam Alamat Website Internet.
9. Judul buku : Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi
Pengarang : E. Zaenal Arifin, S. Amran Tasai
Penerbit/ tempat/ tahun : Akademika Pressindo, Jakarta, 2000
Penulisan daftar Pustaka berdasarkan sumber di atas adalah:
Jawab: C
a. Arifin, E. Zaenal dan Tasai, S. Amran. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia
untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
b. Zaenal Arifin, Tasai, S. Amran. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
c. Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia
untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
d. Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia
untuk Perguruan Tinggi. Akademika Pressindo: Jakarta.
10. Untuk membicarakan persoalan yang oleh Pujangga baru diperlukan 200
halaman, maka Angkatan 45 cukup dengan menulis cerpen yang panjangnya tiga
halaman saja. 4)
Penulisan catatan kaki yang tepat untuk kutipan karya ilmiah di atas adalah:
Jawab: C
a. 4) Jassin, H.B. Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai.
Jakarta :1962. halaman 122.
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 29 dari 30
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai
b. 4) Jassin, H.B..1962. Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai.
Jakarta. halaman 122.
c. 4) H.B.Jassin, Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai
(Jakarta,1962), halaman 122.
d. 4) H.B.Jassin, 1962. Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai.
Jakarta. halaman 122.
Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah halaman 30 dari 30
EE--LEARNINGLEARNING BahasaBahasa IndonesiaIndonesia http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai