BABIV GAMBARAN IIMUM DAN ANALISA PEMBAHASAN · serta bertanggung jawab atas hasil analisis...
Transcript of BABIV GAMBARAN IIMUM DAN ANALISA PEMBAHASAN · serta bertanggung jawab atas hasil analisis...
BABIV
GAMBARAN IIMUM DAN ANALISA PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. KARYAYUDHA TIARATAMA adalah perusahaan yang membuat
perabotan rumah tangga. Perusahaan ini didirikan oleh Irvan Tandiono pada tangga]
22 November 1994 dengan jumlah tenaga kerja 90 orang. Hasil produksi
PT KARYAYUDHA TIARATAMA adalah meja kotatsu. Hasil produksi tersebut
dipasarkan di negara Jepang.
4.1.2 Lokasi Perusahaan
Sebelum suatu penisahaan memulai kegiatannya, maka yang terlebih dahulu
dipikirkan adalah di mana letak atau lokasi perusabaan. Penentuan lokasi
perusahaan mempakan suatu masalah yang berkaitan dengan tujuan jangka panjang
perusahaan. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dan kondisi yang ada, maka
pemilik perusahaan memilih untuk melakukan kegiatannya di Jalan Tambak Sawah
No. 8B Wani-Sidoarjo.
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Bentuk struktur organisasi pada PT KARYAYUDHA TIARATAMA adalah
berbentuk garis atau lini. Pada struktur organisasi ini, kekuasaan dan tanggung
jawab tertinggi ada di taiigan pemilik modal.
24
25
Sehingga segala perintah dari atasan mengalir melalui garis lurus kepada bawahan
yang paling rendah. Setiap bawahan mempunyai atasan, di mana dia harus
bertanggung jawab. Sedangkan atasannya mempunyai hak untuk memberi perintah
dan tugas yang harus dilaksanakan pada bawahan serta mengawasi pekerjaannya
Untuk lebih jelasnya struktur organisasi perusahaan pada PT KARYAYUDA
TIARATAMA pada gambar 1.
Gambar 1
STUKTUR ORGANISASI
PT. KARYAYUDHA TIARATAMA
KOMISAPJS
DIREKTUR
Sekretaris
Produksi
Perencanaan Produk
Pemasaran Akuntan
Pengiriman Penagihan
Produk Mental Finishing Packing
Kontrol Kualitas Produk
Personalia
Buruh Absensi Satpam
Sumber: Intern Perusahaan
26
1. Komi saris
a) Menipakan pimpinan tertinggi daJam penisahaan yang merumuskan dan
menetapkan kebijaksanaan operasi perusahaan,
b) Memberi wewenang kegiatan operasionaJ pada direktur.
2. Direktur
a) Bertanggung jawab atas kegiatan operasional perusahaan,
b) Memimpin secara keseluruhan jalannya kegiatan perusahaan,
c) Menentukan dan merumuskan rencana dan kebijakan yang akan diambil.
3. Sekretaris
a) Menyelenggarakan segala kegiatan dan pekerjaan mengenai korespondensi,
dokumentasi, dan tatalaksanaperkantoran lainnya,
b) Mengkoordinir persiapan penyelenggaraan rapat-rapat atau sidang yang akan
dilaksanakan, pencatatan serta penyusunan notulen rapat.
4. Pembelian
a) Melaksanakan pembelian bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi,
b) Bertanggung jawab atas segala kegiatan yang berhubungan dengan penyediaan
bahan baku.
5. Produksi
a) Mengatur segala aktivitas produksi,
b) Mengkoordinir dan mengawasi jalannya proses produksi secara keseluruhan,
c) Bertanggung jawab atas jalannya proses produksi
d) Melakukan kontrol kualitas produk dalam proses produksi.
27
6. Pemasaran
a) Mengatur proses penjuaJan hasil prodiiksi yang siap iinhik dipasarkan,
b) Menerima peranan langganan,
c) Membuat delivery order.
7. Akuntan
a) Bertanggung jawab tentang perencanaan dan pengolahan administasi keuangan
dan material perusahann,
b) Merencanakan, mengevaluasi dan mengendalikan kebutuhan dan pengadaan
bahan baku dan bahan pembantu guna mendukung kelancaran proses produksi
serta bertanggung jawab atas hasil analisis perputaran modal perusahaan.
8. Personalia
a) Menerima surat lamaran kerja, melaksanakan test dan wawancara, selanjutnya
mengusulkan calon karyawan yang akan dipilih kepada Direktur,
b) Membina hubungan antar kalyawan dan hubungan antara karyawan dengan
pimpinan,
c) Menyelenggarakan administrasi kepegawaian, penggajian, absensi dan Iain-lain
yang berhubungan dengan masalah kepegawaian dalam perusahaan.
9. Gudang
a) Bertanggung jawab terhadap pengeluaran bahan baku yang dibutuhkan untuk
produksi,
b) Mengawasi bahan baku yang tersimpan.
10. Pengiriman
a) Bertanggung jawab atas pengepakan dan pengiriman barang kepada pelanggan,
28
b) Mengkoordinir pengiriman barang.
11. Penagihan
a) Menyelenggarakan penagihan kepada pelanggan,
b) Bertanggimg jawab atas pelunasan piutang pelanggan.
4.1.4 Proses Produksi
PT KARYAYUDHA TIARATAMA daJam melaksanakan proses
produksinya menghasilkan produk yaitu: Meja Kotatsu. Untuk memproduksi
produknya, perusahaan menggunakan bahan baku kayu MDF board, honey tomb dan
bahan pembantu terdiri dari amplas, cat, karton, isolasi, dan lain-laia
Langkah-langkah proses produksi adalah sebagai berikut:
Gambar 2
BAGAN PROSES PRODUKSI
PT. KRAMAYUDHA TIARATAMA
Cutting / Pemotongan
Shaping / Pembentukan
Boring / Pengeboran
Sanding / Penghalusan
Staining / Pengecatan Awal
Assembling / Perakitan
Finishing / Pengecatan Akhir
Packing / Pengepakan
Delivery / Pengiriman
29
KETERANGAN
1. Chitting! Pemotongan : Bahan bakn yang telah diperoleh dan telah disortir
oleh bagian Quality Control, akan masuk pada
proses Awal yakni proses Cwrtf>z,g/pemotongan
bahan baku tersebut sesuai dengan s/ztf/ukuran serta
type/Model yang akan diproduksi.
2. Shaping/ Pembentukan : Pada bagian Shaping! pembentukan, bahan-bahan
baku tersebut akan diproses dengan pengeleman
serta pengepresan sehingga terbentuk sedemikian
rupa untuk produk yang ingin diproduksikan.
3. Boring! Pengeboran : Bahan-bahan baku yang telah dibentuk tersebut
akan dikerjakan selanjutnya dengan pengeboran
pada beberapa bagian produk yang memerlukan
pengeboran.
4. Sanding! Penghalusan : Setelali melalui proses pemotongan, pengeboran
dan pembentukan serta penyortiran maka proses
selanjutnya dengan Sanding/ penghalusan pada
setiap bagian produk yang dihasilkan.
5. Staining! pengecatan awal : Staining/pengecatan awaJ akan dikerjakan dengan
pemberian warna pada produk-produk tersebut
sesuai dengan pemesanannya
6. Assembling! perakitan : Pada bagian Assembling/ perakitan produk-produk
setengah jadi tersebut akan dirakit sehingga
30
terbentuk produk.
7. Finishing/pmgecaian Akhir: Produk-produk yang telah terbenhik tersebut dan
telah disortir pula akan dilakukan pengecatan
dimana untuk mendapatkan hasil dan kualitas yang
baik.
8. Packing/ Pengepakan : Setelah melalui beberapa tahap proses maka
akhirnya terbentuklah sebuah produk barang jadi
yang di packing dan kemudian siap pula untuk
dikirimkaa
4.2 Analisis dan Pembahasan Masalah
Dalain bab ini akan dilakukan penganalisaan yang dengan mengidentifikasi
masalah beserta akibatnya dan menganalisa data dengan analisa regresi berganda
4.2.1 Masalah yang Dihadapi Perusahaan
Tenagakerjamenipakan masalah satu faktor penentu daJam kehidupan suatu
perusahaan meskipun penisahaan tersebut telah memperlengkapi diri dengan mesin-
mesin yang canggih, bila tanpa tenaga kerja manusia yang menjalaiikan maka
kegunaan mesin itu tidak akan ada Setelah dilakukan penelitian di
PT. KARYAYIIDHA TTARATAMA maka dapat diketahui bahwa produksi
perusahaan tidak peniah mencapai target yang telah ditentukan.
31
Tabel 4 1
Perbandingan Target dan Realisasi Produksi
Tahun
1995
1996
1997
Target
30.900 meja
50.230 mej a
60.500 meja
Realisasi
30.160 meja
48.935 meja
58.557 meja
SeJisih
740 meja
1.295 meja
1.943 meja
Sumber: Intern Perusahaan (setelah diolah penulis).
Banyak hal yang dapat mempenganihi cara kerja karyawan yang dapat
menimbulkan masalah sehingga target perusahaan tidak tercapai. Adapun faktor-
faktor yang mempenganihi produktivitas kerja karyawan dalam suatu perusahaan,
antara lain:
1. Lingkungan perusahaan
Lingkungan adalah semua yang berhubungan dengan karyawan yang dapat
mempenganihi mereka dalam menjalankan tugas-tugas yang dibobankan oleh
perusahaan. Linghmgan kerja yang buruk akan mempenganihi tenaga kerja,
produktivitas kerja menjadi menunm, karena pekerja merasa terganggu dalam
pekerjaannya, hingga tidak dapat mencurahkan perhatian penuh terhadap
pekerjaannya.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan penulis terhadap lingkungan
perusahaan, terlihat adanya pengaturan penerangan tempat kerja cukup membuat
pekerja merasa nyaman karena lampu tidak terlalu terang atau terlalu redup. Untuk
warna dinding yang dipakai adalah putih yang menipakan warna netral sedang
pengaturan suara cukup tenang sehingga pekerja dapat berkonsentrasi. Agar terjadi
pergantian udara telah tersedia ventilasi yang cukup dan kipas angin yang membantu
aliran udara
32
2. Mcsin-raesin
Dalani perusahaan teiah ada teknisi yang bertanggung jawab terhadap
perawatan nitin mesin sehingga keadaan mesin cnknp baik.
3. Bahan baku
Kualitas bahan baku telah terjamin karena perusahaan selalu menjaga
kualitas bahan baku yang dibelinya Persediaan bahan baku yang tersimpan dalam
gudang selalu mencukupi sehingga keterlambatan bahan baku tidak pernah terjadi.
4. Hubungan pimpinan dan bawahan
Hubungan antara karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting artinya
dalam meningkatkan produktivitas kerja Hubungan yang baik dapat terbina apabila
terjadi komunikasi yang baik antara kedua belah pihak (pernimpin dan bawahan).
Selama ini tenaga kerja PT. KARYAYUDHA TIRATAMA mempunyai hubungan
yang harmonis dengan pimpinaiuiya
5. Upah
PT. KARYAYUDHA TIARATAMA menggunakan sistem pengupahan
mingguan kepada karyawan produksi bagian tenaga kerja langsung. Sistem
pengupahan ini belum dapat memotivasi karyawan. Sehubungan dengan kondisi
seperti ini maka karyawan kurang bersungguh-sungguh dalam melakukan
pekerjaannya Jadi dapat disimpulkan bahwa upah merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan produktivitas kerja inenurut Jumlah upah yang diberikan
PT. KARYAYUDHA TIARATAMA dapat dilihat dalam tabel berikut:
33
Tabel 4.2
Data Upah yang diberikan PT. KARYAYUDHA TIARATAMA
BULAN
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustns
September
Oktober
Nopember
Desember
Tahun 1995
Harlan/org
2.450
2.450
2.450
3.100
3.100
3.100
3.100
3.100
3.100
3.100
3.100
3.100
Bulanan/org
72.800
67.200
56.000
93.150
89.700
89.700
86.250
89.700
89.700
89.700
89.700
93.150
Tahun 1996
Harlan/org
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
Bulanan/org
114.400
83.600
118.800
110.000
114.400
114.400
114.400
118.800
110.000
114.400
114.400
114.400
Tahun 1997
Harlan/org Bulanan/org
4.000
4.000
4.000
4.400
4.400
4.400
4.400
4.400
4.400
4.400
4.400
4.400
135.000
90.000
125.000
140.400
145.800
140.400
140.400
140.400
135.000
140.400
140.400
140.400
Sumber: intern penisahaan (setelah diolah penulis)
Tabel 4.2 menunjukkan jumlah upah yang diberikan penisahaan kepada
karyawannya Upah yang diberikan sudah tennasuk uang makan, kecuali pada tahun
1997 penisahaan menambahkan uang transport pada jumlah upahnya Uang makan
yang diberikan pada tahun 1995 - 1996 - 1997 adalah Rp 350,- - Rp 400,- -
Rp 500. Sedang pada tahun 1997 penisahaan menambahkan uang transport sebesar
Rp 500,-.
u
6. Absensi Karyawan
Data absensi karyawan PT. KARYAYUDHA TIARATAMA
Tabel 4.3
Tingkat Absensi Karyawan Bagian Prodiiksi Tahnn 1995
Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Hari Kerja
26 24 20* 27 26 26 25 26 26 26 26 27
luml.th Karyawan
95 95 95 97 97 97 97 96 96 96 95 95
Absensi (Karyawan)
18 20 18 25 25 28 28 29 30 30 31 33
Tingkat Absensi (%)
0,7287 0,8771 0,9473 0,9545 0,9912 1,1102 1,1546 1,1618 1,2019 1,2019 1,2520 1,2865
Keterangan: *) Hari Rayaldul Fitri, hari kerja dalam bulan Maret menjadi sedikiL Sumber: Intern Perusahaan (setelah diolah penulis)
Tabel 4.4
Tingkat Absensi Karyawan Bagian Prodiiksi Tahun 1996
Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Keterangan: *
Hari Kerja
26 19* 27 25 26 26 26 27 25 26 26 26
) Hari Raya Idul
Juni] ah Karyawan
93 93 93 92 88 88 87 87 87 87 89 89
Fitri, hari kerja da
Absensi (Karyawan)
33 25 36 34 34 34 34 36 33 35 36 36
am bulan Maret
Tingkat Absensi (%)
1,3647 1,4148 1,4336 1,4623 1,4860 1,4860 1,5030 1,5325 1,5172 1,5473 1,5557 1,5557
menjadi sedikit. Sumber: Intern Perusahaan (setelah diolah penulis)
35
Tabel 4.5
Tingkat Absensi Karyawan Bagian Produksi Tahnn 1997
Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Hari Kerja
27 18* 25 26 27 26 26 26 25 26 26 26
Jumlah Karyawan
98 90 92 91 91 91 86 90 90 100 100 104
Absensi (Karyawan)
43 26 37 40 43 40 40 45 46 56 59 67
Tingkat Absensi (%)
1,6250 1,6049 1,6086 1,6906 1,7501 1,7582 1,7889 1,9230 2,0444 2,1538 2,2692 2,4778
Keteraiigaii: *) Hari Raya Idul Fitri, hari kerja dalam bulan Maret menjadi sedikiL Sumber: Intern Perusahaan (setelah diolah penulis)
Tingkat absensi dihitung sebagai berikut:
Jumlah hari perorangan yang hilang
(jumlah karyawan rata- rata) x (jumlah hari kerja)
(Edwin B. Flippo, 1995:144)
Contoh perhitungan tingkat absensi karyawan pada bulan Januari tahun 1997
x 100% = 1,6250 (98)x(27)
Adanya tingkat absensi yang cukup tinggi, dapat dilihat pada tabel 4.3, 4.4,
dan 4.5. Hal ini nienggambaikan semangat dan kegairahan kerja yang menurun
sehingga mengganggu kelancaran proses produksi sehingga target produksi tidak
tercapai (Tabel 4.1).
36
7. Keterlambatan Karyawan
Tabel 4.6
Data Keterlambatan Karyawan PT. KARYAYUDHA TIARATAMA
Bui an Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Olctober Nopember Desember
Tahun 1995 --2 ---1 ---3 1
Tahun 1996 2 -1 --1 2 --1 --
Tahun 1997 1 1 --2 ---1 ---
Sumber: Intern Perusahaan (setelah diolah penulis)
Berdasarkan data di atas keterlambatan karyawan cukup rendah sehingga
tidak mempengaruhi produktivitas perusahaan.
8. Perpindahan Karyawan (Labour Turn Cher)
Tabel 4.7
Data Perputaran Karyawan PT. KARYAYUDHA TIARATAMA
Bui an
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
a 95 95 95 95 97 97 97 97 96 96 96 95
Tahun 1995 m ---2 --------
k --------1 ---
LTO ---
0,15 ----
0,07 ---
Tahun 1996 a
95 93 93 93 92 88 88 87 87 87 87 89
m 2 ------. ----
k 0,15
--1 4 -1 -----
LTO ------------
Tahun 1997 a
89 98 90 92 91 91 91 86 90 90 100 100
m 9 -2 ----4 .
10 -4
k 8 --1 --5 . ----
LTO 0,35 0,21 0,07 0,03
--
0,20 0,16
-0,37
-0,14
Sumber: Intern Perusahaan (setelah diolah penulis)
37
Keterangan: a = awal
m = masuk
k = keluar
LTO = Labour Turn Cher (%)
Berdasarkan data di atas tingkat perputaran karyawan pada tahun 1995
sampai dengan tahun 1997 tidak tinggi.
Contoh perhitungan LTO pada bulan April 1995:
x 100% - 0,1541 95 + 97 365
x
4.2.2 Pemecahan Masalah
Perusahaan perlu melakukan tindakan yang dapat mendorong semangat dan
kegairahan kerja dengan menetapkan upah yang sesuai, sehingga karyawan menjadi
termotivasi untuk bekerja. Semangat untuk kerja karyawan akan menekan tingkat
absensi dengan kehadiran mereka, maka produksi akan tercapai sesuai dengan
target. Pencapaian target produksi akan meningkatkan produktivitas perusahaan.
4.2.3 Analisa Regresi Linier Berganda
Model regresi dapat dinyatakan sebagai berikut:
Y = -10,0 + 0,000335 X, + 13,3 X2
di inana:
Y = produktivitas (peubah tak bebas)
38
Xi - upah (peubah bebas)
X.2~ tingkat absensi (peubah bebas)
4.2.4 Uji Hipotesis
Uji hipotesis untuk menguji kebenaran dari dugaan awal yaitii: "Dengan
adanya pemberian upah yang sesuai, dan tingkat absensi yang rendah akan
meningkatkan pro dukti vitas karyawan produksi bagian tenaga kerja langsung
PT. KARYAYUDHA TIARATAMA".
1. Uji hipotesa bersama-sama dengan uji-F/ AnaJisis varians
Hipotesis statistik:
Hi : aitinya secara bersama-sama (upah atau tingkat absensi) tidak
berpenganih terhadap nilai produktivitas.
Hi aitinya paJing sedikit satu peubah bebas (upah atau tingkat absensi)
berpenganih terhadap nilai produktivitas.
KriteriapenolakanHo adalah:
P value < «• atail Fhtamg> Ftabel
Dari tabel uji F / analisis varians dapat diketahui bahwa P value= 0,000 < a,
(a. -5%) pada Lampiran 1 Tabel 2. Dengan demikian Ho ditolak berarti paling
sedikit satu peubah bebas (upah atau tingkat absensi) berpenganih terhadap nilai
produktivitas.
39
2. Uji hipotesa secara parsial derigan uji t untuk mengukur pengaruh pengaruh
antara konstanta regresi, upah atau tingkat absensi terhadap nilai produktivitas .
Hipotesis statistik:
Ho : P; = 0
H , : p ^ 0
Untuk i = 1,2
Kriteria penolakan Ho adalah:
» value
< a atau t̂ tung > tabei
Berdasarkan uji t maka diperoleh hasil sebagai berikut:
1.1 Nilai pi signifikan (pvaiue=0,000 < a) berarti tolak Ho
1.2 Nilai p3 signifikan (pVaiuc=0,000 < a) berarti tolak Ho
Melihat hasil uji-t tiap-tiap koefisien peubah bebas dan uji analisis
varian/uji-F, maka seperti pada lampiran 1 (tabel 1) model regresi yang paling
sesuai adalah:
Produktivitas = -10,0 + 0,000335 upah + 13,3 tingkat absensi
Dari model tersebut dapat diketahui, bahwa produktivitas kerja karyawan
diprediksi dengan upah kerja sebesar 0,000335 dan tingkat absensi karyawan
sebesar 13,3.
Sebagai contoh produktivitas karyawan pada bulan Januari 1995 adalah
20.5789 apabila dibandingkan dengan produktivitas pada model regresi maka
produktivitas akan meningkat sebesar 1.45231 sehingga produktivitas berubah
menjadi 21.0312.
to
Produktivitas = -10 + 0.000335 (63700) + 13.3 (0.7287) = 21.0312
(data dapat dilihat pada Lampiran 2)
4.2.5 Analisa Koefisien Determinasi Berganda (KDB)
Nilai KDB dari hasil pengolahan pada lampiran 1 (tabel 1) = 82,3 %. Hal
ini berarti prosentase sumbangan peubah bebas (upah dan tingkat absensi) secara
serentak terhadap perubahan peubah tak bebas (produktivitas) sebesar 82,3 %.
4.2.6 Koefisien Korelasi Parsial
Dari hasil pengolahan pada lampiran 1 (tabel 3) diperoleh korelasi parsial
antara produktivitas dengan upah: 0,853 (mendekati 1), hal ini berarti bahwa
dengan naiknyaupah akan meningkatkan produktivitas. Untuk korelasi parsial antara
produktivitas dengan tingkat absensi: 0,833 (mendekati 1) berarti besarnya tingkat
absensi jugamempengaruhi jumlah produktivitas.
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat diketahui bahwa pemberian
upah dan tingkat absensi mempengaruhi produktivitas karyawan sama dengan hasil
kesimpulan dari analisa berdasarkan regresi berganda
Penganili tingkat absensi lebih besar daripada upah, hal ini menunjukkan
bahwa dengan tingkat absensi merapunyai pengaruh lebih besar dibanding dengan
upah. Tetapi upah juga mempengaruhi produktivitas kerja