Babb iV Rennccaannaa irreennoovvaassii jippa all...

9
Pusat Teknologi Lingkungan, (PTL) BPPT 38 Bab iV Rencana renovasi ipal gedung bppt jakarta Agar pengelolaan limbah gedung BPPT sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Nomor 122 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, BPPT telah mengambil keputusan untuk melakukan renovasi IPAL yang ada. Renovasi ini dimulai dari kegiatan evaluasi dan redisain system pengelolaan dan IPAL existing, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pekerjaan fisik renovasi dan modifikasi IPAL existing. Renovasi dan modifikasi IPAL dilakukan dengan teknologi biofilter untuk memperbaiki kinerja IPAL dan meningkatkan kualitas hasil olahan IPAL sehingga diharapkan outlet-nya dapat memenuhi standar baku mutu yang berlaku (PerGub DKI Jakarta No. 122 tahun 2002 serta memperbaiki dan modifikasi unit re-use dengan teknologi ultra filtrasi sehingga kualitas air hasil re-use dapat lebih baik serta dapat digunakan dengan baik untuk keperluan flashing toilet, dan siram taman yang ada di sekitar gedung. 4.1. Baku Mutu Limbah Domestik Untuk memberikan standar kualitas air limbah domestik yang akan dibuang ke saluran umum dan mencegah terjadinya pencemaran akibat pembuangan air limbah domestik tersebut, maka Pemda DKI Jakarta telah menetapkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Nomor 122 Tahun 2005 tentang

Transcript of Babb iV Rennccaannaa irreennoovvaassii jippa all...

Page 1: Babb iV Rennccaannaa irreennoovvaassii jippa all ...kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/bab4.pdffisik renovasi dan modifikasi IPAL existing. Renovasi dan modifikasi IPAL dilakukan

Pusat Teknologi Lingkungan, (PTL) – BPPT 38

BBaabb iiVV

RReennccaannaa rreennoovvaassii iippaall ggeedduunngg bbpppptt jjaakkaarrttaa

Agar pengelolaan limbah gedung BPPT sesuai dengan

Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Nomor

122 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik di

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, BPPT telah mengambil

keputusan untuk melakukan renovasi IPAL yang ada. Renovasi ini

dimulai dari kegiatan evaluasi dan redisain system pengelolaan dan

IPAL existing, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pekerjaan

fisik renovasi dan modifikasi IPAL existing.

Renovasi dan modifikasi IPAL dilakukan dengan teknologi

biofilter untuk memperbaiki kinerja IPAL dan meningkatkan kualitas

hasil olahan IPAL sehingga diharapkan outlet-nya dapat memenuhi

standar baku mutu yang berlaku (PerGub DKI Jakarta No. 122 tahun

2002 serta memperbaiki dan modifikasi unit re-use dengan teknologi

ultra filtrasi sehingga kualitas air hasil re-use dapat lebih baik serta

dapat digunakan dengan baik untuk keperluan flashing toilet, dan

siram taman yang ada di sekitar gedung.

4.1. Baku Mutu Limbah Domestik

Untuk memberikan standar kualitas air limbah domestik

yang akan dibuang ke saluran umum dan mencegah terjadinya

pencemaran akibat pembuangan air limbah domestik tersebut, maka

Pemda DKI Jakarta telah menetapkan Peraturan Gubernur Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Nomor 122 Tahun 2005 tentang

Page 2: Babb iV Rennccaannaa irreennoovvaassii jippa all ...kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/bab4.pdffisik renovasi dan modifikasi IPAL existing. Renovasi dan modifikasi IPAL dilakukan

Pusat Teknologi Lingkungan, (PTL) – BPPT 39

Pengelolaan Air Limbah Domestik di Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1: Baku Mutu Limbah Cair Domestik

PARAMETER SATUAN INDIVIDUAL

RUMAH TANGGA

KOMUNAL

pH 6 – 9 6 – 9

KMnO4 Mg/l 85 85

TSS Mg/l 50 50

Ammoniak Mg/l 10 10

Minyak & Lemak Mg/l 10 10

Senyawa Biru Metilen Mg/l 2 2

COD Mg/l 100 80

BOD Mg/l 75 50

Sumber : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Nomor 122 Tahun 2005.

4.2. Pengelolaan Limbah Gedung BPPT Setelah Renovasi

Berdasarkan hasil evaluasi pengelolaan limbah yang telah

dilakukan di gedung BPPT saat ini ada beberapa sumber limbah

yang belum diolah di IPAL, untuk itu maka system pengelolaan

akan diredisain untuk mengolah semua limbah yang ada (yang

berasal dari clean out (CO), dan dari water closed (WC) dan dari

floor drain (FD), limbah kantin ) akan diolah terlebih dahulu di IPAL

sebelum dibuang ke saluran. Empat (4) buah bak pengumpul yang

sudah ada akan tetap dipertahankan, dan dalam system

pengumpulan limbah ini akan dilengkapi dengan system pemisahan

minyak (oil trap) untuk memisahkan minyak-minyak yang banyak

terkandung dari limbah kantin sebelum dicampur dengan limbah

dari sumber lainnya. Pemisahan minyak akan dilakukan secara

Page 3: Babb iV Rennccaannaa irreennoovvaassii jippa all ...kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/bab4.pdffisik renovasi dan modifikasi IPAL existing. Renovasi dan modifikasi IPAL dilakukan

Pusat Teknologi Lingkungan, (PTL) – BPPT 40

fisika dengan system flotasi. Minyak yang sudah terkumpul akan

diambil secara manual agar tidak menganggu proses pengolahan di

IPAL maupun dalam system pengumpulan limbah. Dengan

terpisahnya minyak dari limbah, maka akan mengurangi beban

kerja IPAL yang akan didisain.

Dalam sistem pengelolaan limbah yang baru ini air hujan juga

akan dikelola dengan menambahakan fasilitas sumur resapan. Jadi

semua air hujan akan diresapkan melalui sumur-sumur resapan

yang ada, dan jika sumur resapan sudah tidak mampu lagi

menampung limpasan air hujan baru dialirkan ke saluran umum

melalui lubang over flow yang ada. Untuk disain dan perencanaan

pembuatan fasilitas sumur resapan ini, diharapkan dilakukan

perencanaan disain terlebih dahulu.

Contoh foto oil trap ini dapat dilihat seperti pada Gambar 4.1,

sedangan system pengumpulan limbah secara keseluruhan dari

semua kamar mandi yang ada di gedung dapat dilihat seperti pada

gambar 4.2 dan flwo sheet rencana sistem pengelolaan limbah

dapat dilihat seperti gambar 4.3.

Page 4: Babb iV Rennccaannaa irreennoovvaassii jippa all ...kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/bab4.pdffisik renovasi dan modifikasi IPAL existing. Renovasi dan modifikasi IPAL dilakukan

Pusat Teknologi Lingkungan, (PTL) – BPPT 41

Gambar 4.1 : Foto Oil Trap.

CO = Celean out, WC = Water Closed, FD = Floor Drain

Gambar 4.2 : Rencana Sistem Perpipaan Limbah Gedung

BPPT.

Page 5: Babb iV Rennccaannaa irreennoovvaassii jippa all ...kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/bab4.pdffisik renovasi dan modifikasi IPAL existing. Renovasi dan modifikasi IPAL dilakukan

Pusat Teknologi Lingkungan, (PTL) – BPPT 42

Gambar 4.3 : Flwo Sheet Rencana Sistem Pengelolaan Limbah di

Area Gedung BPPT.

Dengan adanya perbaikan system pengelolaan air dan system re-

use air tersebut, maka akan banyak diperoleh berbagai

keuntungan, antara lain :

- Terjadi penghematan pemakaian air bersih,

- Semua limbah yang dihasilkan akan diolah di IPAL terlebih

dahulu, dan semua buangan air yang disalurkan ke saluran

umum telah memenuhi baku mutu kualitas limbah buangan

sehingga tidak akan mencemari lingkungan disekitarnya.

- Dengan system re-use ini, tidak akan mengurangi jumlah

pemakaian air di setiap unit serta tidak akan menurunkan

kualitas air yang digunakan.

Page 6: Babb iV Rennccaannaa irreennoovvaassii jippa all ...kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/bab4.pdffisik renovasi dan modifikasi IPAL existing. Renovasi dan modifikasi IPAL dilakukan

Pusat Teknologi Lingkungan, (PTL) – BPPT 43

4.3. Pemilihan Teknologi Pengolahan Limbah

Dalam merencanakan suatu IPAL, maka perlu ditempuh

beberapa langkah pengerjaan yang dimulai dari survai lapangan,

analisa laboratorium, analisis data dan pemilihan teknologi (proses)

yang akan digunakan. Jika langkah-langkah tersebut telah ditempuh

baru dilakukan disain IPAL yang direncanakan. Pekerjaan tidak

hanya sampai di sini, pemilihan peralatan perlu dilakukan dengan

tepat. Setiap unit alat (pompa, blower, bahan bangunan) mempunyai

karakteristik yang berbeda dan harus disesuaikan dengan sifat-sifat

limbah yang akan diolah serta kondisi lingkungannya.

Pemilihan proses, sistem dan spesifikasi alat yang tidak

tepat atau disain IPAL yang salah akan menimbulkan berbagai

persoalan di dalam IPAL itu sendiri, misalnya :

biaya investasi, operasional maupun perawatannya akan

menjadi mahal,

sistem tidak dapat bekerja secara optimal,

hasil olahan tidak seperti yang diinginkan,

sulit dalam pengendalian/operasional,

Peralatan cepat rusak (korosi, panas, tidak awet dll).

Untuk menghindari hal-hal seperti tersebut di atas, maka

dalam perencanaan suatu IPAL harus dilakukan tahap demi tahap

mulai dari survai sumber limbah, dilanjutkan dengan upaya

minimalisasi limbah, manajemen pengelolaan limbah, sampai

dengan pemilihan teknologi dan sistem IPAL yang akan digunakan.

Page 7: Babb iV Rennccaannaa irreennoovvaassii jippa all ...kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/bab4.pdffisik renovasi dan modifikasi IPAL existing. Renovasi dan modifikasi IPAL dilakukan

Pusat Teknologi Lingkungan, (PTL) – BPPT 44

Dalam satu jenis limbah dengan karakteristik tertentu

terkadang mengandung berbagai macam bahan pencemar di

dalamnya, yang mana setiap jenis polutan tersebut mempunyai sifat-

sifat yang berlainan. Jika menghadapi limbah seperti ini, maka

diperlukan teknik-teknik untuk mengkombinasikan proses maupun

sistem yang akan digunakan, yang mana sistem manajemen limbah

dari sumbernya juga memegang peran yang sangat penting.

4.3.1. Kriteria Perencanaan

Pemilihan teknologi pengolahan air limbah sangat ditentukan

oleh karakteristik air limbah yang akan diolah serta kualitas air

olahan yang diinginkan. Pemilihan teknologi yang tepat, disamping

akan mendapatkan kualitas hasil olahan yang baik juga akan

menghemat biaya operasional IPAL. Kualitas air hasil olahan

ditentukan oleh Peraturan Pemerintah setempat dan peruntukan

badan air atau sungai dimana air olahan IPAL tersebut akan

dibuang. Teknologi pengolahan air limbah yang akan digunakan

harus memenuhi beberapa kriteria antara lain :

Efisiensi pengolahan dapat mencapai standar baku mutu

lingkungan.

Pengelolaannya harus mudah.

Konsumsi energi sedapat mungkin rendah.

Biaya operasinya rendah.

Lumpur yang dihasilkan sedapat mungkin kecil.

Dapat digunakan untuk air limbah dengan beban BOD yang

cukup besar.

Page 8: Babb iV Rennccaannaa irreennoovvaassii jippa all ...kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/bab4.pdffisik renovasi dan modifikasi IPAL existing. Renovasi dan modifikasi IPAL dilakukan

Pusat Teknologi Lingkungan, (PTL) – BPPT 45

Dapat menghilangkan padatan tersuspensi (SS) dengan baik.

Perawatannya mudah dan sederhana.

4.3.2. Pemilihan Proses

Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan seperti

tertera pada Bab III tersebut di atas, maka hasil olahan IPAL

tersebut belum dapat memenuhi standar baku mutu yang

diharapkan, sehingga diperlukan renovasi dan modifikasi IPAL

tersebut dengan teknologi yang lebih baik lagi. Ada berbagai

teknologi IPAL yang tersedia, dan masing-masing teknologi ini

mempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Agar

hasil dari modifikasi ini nantinya dapat memberikan hasil yang

maksimal, maka diperlukan adanya pemilihan teknologi yang akan

diterapkan.

Untuk mengkaji secara keseluruhan tentang keunggulan dan

kelemahan setiap jenis proses pengolahan dapat dilakukan dengan

cara pembobotan (scoring) terhadap tiap jenis teknologi yang akan

dipilih. Skoring dilakukan dengan skala 1(satu) untuk yang terburuk

sampai dengan 5 (lima) untuk yang terbaik. Hasil pembobotan untuk

beberapa jenis proses pengolahan air limbah secara biologis seperti

yang telah diuraikan di atas, ditunjukkan seperti pada Tabel 4.2.

Berdasarkan beberapa macam proses pengolahan air limbah

seperti uraian di atas, untuk proses pengolahan air limbah domestik

yang paling sesuai yakni proses pengolahan dengan Sistem

Kombinasi Biofilter Anaerob dan Aerob.

Page 9: Babb iV Rennccaannaa irreennoovvaassii jippa all ...kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/bab4.pdffisik renovasi dan modifikasi IPAL existing. Renovasi dan modifikasi IPAL dilakukan

Pusat Teknologi Lingkungan, (PTL) – BPPT 46

Tabel 4.2. : Pembobotan Terhadap Beberapa Jenis Proses Pengolahan Air Limbah Secara Biologis

KRITERIA PERENCANAAN

JENIS PROSES Kualitas Air Olahan

Kumudahan Operasional

Biaya Operasional

Kebutuhan Energi

Biaya Investasi

Jumlah Lumpur

Penghilangan Amoniak

Kebutuhan Lahan

JUMLAH SKOR

Proses Lumpur Aktif 5 2 2 2 5 1 3 5 25

RBC 3 3 3 3 4 4 3 5 28

Trickling Filter 3 3 4 3 4 4 3 3 27

Proses Anaerobik 1 3 5 5 4 5 1 3 27

Aerated Lagon 2 4 4 4 3 4 2 1 24

Biofilter Anaerobik 1 5 5 5 5 1 1 3 26

Biofilter Aerobik 5 5 1 2 4 3 5 4 29

Biofilter Anaerob-Aerob 5 5 4 4 3 5 5 3 34

Keterangan :

Bobot : 1 = Terburuk 5 = Terbaik