Bab5-Aplikasi Desain

22
Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1 Bab 5 Aplikasi Desain Parkir Beberapa pengertian tentang tempat parkir, adalah sebagai berikut : o Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya ( Poerwadarminta 1984) o Parkir adalah tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu yang lama atau sebentar tergantung pada kendaraan dan kebutuhannya ( Peraturan Lalu Lintas) o Parkir adalah tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaran angkutan/barang ( bermotor ataupun tidak bermotor) pada suatu tempat dalam jangka waktu tertentu (taju, 1996) o Parkir adalah keadaaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara ( Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir Direktur Jenderal Perhubungan Darat ) Lokasi dimana kendaraan diparkirkan dinamakan fasilitas parkir. Peran fasilitas parkir dalam 73

description

bahan ajar perencanaan Tapak 1

Transcript of Bab5-Aplikasi Desain

Page 1: Bab5-Aplikasi Desain

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1

Bab 5 Aplikasi Desain

Parkir

Beberapa pengertian tentang tempat parkir, adalah sebagai berikut :

o Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya ( Poerwadarminta 1984)

o Parkir adalah tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu yang lama atau sebentar tergantung pada kendaraan dan kebutuhannya ( Peraturan Lalu Lintas)

o Parkir adalah tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaran angkutan/barang ( bermotor ataupun tidak bermotor) pada suatu tempat dalam jangka waktu tertentu (taju, 1996)

o Parkir adalah keadaaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara ( Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir Direktur Jenderal Perhubungan Darat )

Lokasi dimana kendaraan diparkirkan dinamakan fasilitas parkir. Peran fasilitas parkir dalam sistem transportasi dapat dilihat dari fungsinya dalam menyediakan tempat untuk menyimpan kendaraan ditempat-tempat tujuan perjalanan dari pergerakan lalu lintas.Pergerakan-pergerakan lalu lintas tidak timbul dengan sendirinya, melainkan sebagai akibat dari pergerakan yang menuju kesuatu tempat tujuan perjalanan.

73

Page 2: Bab5-Aplikasi Desain

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1

Ditempat tujuan kendaraan akan ditinggalkan selaman beberapa waktu, saat pemiliknya menyelesaikan urusannya. Pada saat ditinggalkannya kendaraan ini lah sebuah fasilitas parkir dikatakan berfungsi dengan baik apabila dengan adanya fasilitas parkir tersebut tidak terjadi konflik pada ruas jalan disekitar lokasi parkir tersebut. Masalah yang timbul pada fasilitas parkir apabila kebutuhan parkir tidak sesuai atau melebihi kapasitas parkir yang tersedia, sehingga kendaraan yang tidak tertampung pada tempat parkir akan mengganggu kelancaran arus lalu lintas pada ruas jalan sekitarnya.

Dalam penentuan tata letak parkir tentunya mempunyai beberapa kriteria, antara lain sbb:

1. parkir terletak pada permukaan tapak yang datar

2. penempatan parkir tidak terlalu jauh drngan pusat kegiatan

Ditinjau dari sudut perancangannya (desain) maka kriteria dan prinsip tempat parkir secara garis besar harus memperhatikan factor berikut:

1. Waktu penggunaan dan pemanfaatan tempat parkir

2. Banyaknya kebutuhan jumlah kendaran untuk menentukan luas tempat parkir

3. Ukuran dan jenis kendaraan yang akan ditampung

4. Mempunyai keamanan yang baik dan terlindung dari panas pancaran sinar matahari

74

Gambar 1

Sketsa tempat parkir

Gambar 2

Pohon atau gundukan tanah di tempat parkir

Page 3: Bab5-Aplikasi Desain

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1

5. Cukup pencahayaan cahaya di malam hari

6. Tersedianya sarana penunjang parkir, misal tempat tunggu sopir dan tempat sampah

1) Waktu penggunaan dan pemanfaatan tempat parkir

Untuk kegiatan yang berlangsung bsepanjang waktu, maka tempat parkir perlu dilengkapi penerangan yang cukup. Penerangan dapat mempergunakan lampu taman setinggi 2,00 meter ataupun penempatan lampu jalan merkur

2) Banyaknya kebutuhan jumlah kendaraan untuk menentukan luas tempat parkir

Luas tempat parkir disesuaikan dengan jumlah kendaraan yang hendak ditampung. Melalui jumlah kendaraan yang ditampung dapat diketahui perkiraan luas yang diperlukan

3) Ukuran dan jenis kendaran yang akan ditampung

Perhatikan standard dan ukuran dan jenis kendaraan yang hendak diparkir

4) Mempunyai keamanan yang baik dan terlindung dari panas pancaran sinar matahari

Untuk mengurangi panas sinar matahari disiang hari, sebaiknya diberikan tanaman peneduh diantara pembatas parkir.

Pemilihan jenis tanaman dilakukan dengan pertimbangan berikut

a. tanaman berbentuk pohon atau perdu

b. tanaman yang cukup kuat, tidak mudah patah

c. tanaman tidak mengeluarkan getah yang dapat merusak cat kendaraan

d. tanaman mempunyai tajuk yang lebar dan cukup padat

e. tanaman punya sistem perakaran yang tidak merusak perkerasan

f. tanaman tidak menggugurkan dahan dan ranting

Contoh tanaman pohon untuk tempat parkir antara lain

- Biola cantik (Ficus benyamina)

- Kiara paying (Filicium desifiens)

75

Page 4: Bab5-Aplikasi Desain

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1

5) Cukup penerangan dimalam hari

Dimalam hari, tempat parkir mempunyai penerangan yang baik

6) Tersedianya sarana penunjang parkir misal tempat duduk sopir, tempat sampah

Tempat parkir perlu dilengkapi tempat tunggu sopir. Pada tempat tertentu dilengkapi juga dengan pengeras suara untuk memanggil sopir. Karena tempat parkir merupakan area umum, maka diperlukan pula tempat gardu jaga untuk menjaga keamanan.

Ditinjau dari jenis perkerasannya dan konstruksinya

maka tempat parkir terbagi atas :

1. Parkir dengan perkerasan kedap air

2. Parkir dengan perkerasan yang menyerap air.

76

Gambar 3

Tanaman menjalar sebagai atap tempat parkir

Gambar 5

Paving block sebagai perkerasan tempat parkir

Gambar 4

Aspal sebagai perkerasan

Page 5: Bab5-Aplikasi Desain

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1

Bentuk tempat parkir

Susunan dari parkiran relative untuk jalur berkendara dan ciri-ciri tempat parkir tegak lurus, parkiran sudut (khususnya dalam tempat yang luas), parkir paralel (paling sedikit ditempat parkir dan biasanya hanya untuk ruang yang sedikit), atau mungkin beberapa kombinasi dari semuanya.

Bentuk tempat parkir kendaraan mempunyai beberapa jenis, yakni

a. parkir tegak lurus ( perpendicular)

b. parkir sudut (angle)

c. parkir paralel (parallel)

d. parkir khusus bagi penderita cacat

a. parkir tegak lurus ( perpendicular)

parkir tegak lurus digunakan pada lokasi yang memiliki lahan parkir yang cukup luas, seperti diperkantoran, mol dan lainnya. Bentuk perkir ini sangat efektif untuk menampung kendaraan dalam jumlah yang lebih banyak pada ruas sirkulasi parkir yang cukup besar.

b. parkir sudut (angle)

77

Gambar 6

Parkir tegak lurus

Page 6: Bab5-Aplikasi Desain

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1

parkir sudut biasa digunakan pada lahan parkir yang luas

c. parkir paralel (parallel)

digunakan pada daerah pinggiran jalan raya yang memiliki ruas jalan yang sempit, dilokasi yang tidak mempunyai lahan parkir yang luas.

d. parkir khusus bagi penderita cacat

78

Gambar 8

Parkir paralel

Gambar 7

Parkir sudut

Page 7: Bab5-Aplikasi Desain

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1

Parkir ini khusus didesain bagi penderita cacat, dimana sirkulasi penderita cacat di tandai dengan garis-garis miring.

Area parkir juga disediakan untuk para penyandang cacat. Untuk orang cacat terdapat rambu atau tanda tersendiri.

79

Gambar 9

Tempat parkir untuk orang cacat

Page 8: Bab5-Aplikasi Desain

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1

Jenis-jenis kendaraan dan dimensinya.

80

Gambar 10

Berbagai ukuran/dimensi kendaraan

Page 9: Bab5-Aplikasi Desain

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1

Satuan ruang parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan,termasuk ruang bebas dan lebar bukaan pintu. Dapat pula dikatakan bahwa SRP merupakan ukuran kebutuhan ruang untuk parkir suatu kendaraan dengan nyaman dan aman dengan besaran ruang yang seefisien mungkin.Untuk hal-hal tertentu bila tanpa penjelasan, Satuan Ruang Parkir adalah untuk mobil penumpang.

Untuk merancang suatu fasilitas parkir diperlukan informasi mengenai dimensi kendaraan dan perilaku dari pengemudi (manuver parkir maju atau mundur) berkaitan dengan layout SRP yang meliputi : sudut parkir, lebar ruang (stall), lebar gang (aisle),dan arah sirkulasi kendaraan.

81

Gambar 11

Ukuran/dimensi sepeda dan becak

Page 10: Bab5-Aplikasi Desain

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1

No

Jenis Kendaraan SRP dalam m²

1 a. Mobil Penumpang Gol I 2.30 x 5.00

b. Mobil Penumpang Gol II 2.50 x 5.00

c. Mobil Penumpang Gol III

3.00 x 5.00

2 Bus/Truk 3.40 x 12.50

3 Sepeda Motor 0.75 x 2.00

Variabel lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah ruang bebas dan lebar bukaan pintu yang harus disediakan agar terhindar dari resiko terjadinya benturan atau goresan dengan kendaraan lain maupun bagian dari benda statis (dinding, kolom, pohon, tiang lampu, dlsb.) pada saat melakukan manuver parkir dan membuka pintu kendaraan.

Pintu Masuk (entrance)

82

Gambar 12

Penghitungan satuan ukuran parkir

Page 11: Bab5-Aplikasi Desain

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1

Mengenai sirkulasi dan pintu masuk, DK Ching menulis, “kita mengalami sebuah ruang dalam hubungannya dengan dimana kita dan kemana kita akan pergi”.

Pencapaian ke Bangunan

Sebelum benar-benar memasuki sebuah bangunan, kita mendekati jalan masuknya melalui jalan tapak. Ini merupakan tahapan pertama ketika kita dipersiapkan untuk melihat, mengalami, dan menggunakan ruang-ruang dalam bangunan.

Pencapaian ke dalam bangunan sangat bervariasi ditinjau dari segi waktu pencapaian, jarak tempuh, dan keadaan fisik-visual jalan masuk. Ada pencapaian yang dirancang secara langsung, samar-samar, berliku, dan seterusnya.

Pencapaian langsung biasanya langsung mengarah kepada pintu masuk dan merupakan sumbu yang jelas dari jalan. Tujuannya adalah mempertegas penampilan visual entrance (pintu masuk) bangunan.

Pencapaian yang samar-samar meningkatkan efek perspektif suatu bangunan. Pencapaian yang samar-samar dapat dibuat dengan membuat sudut antara garis jalan dan bangunan, atau mengubah arahnya, satu kali atau beberapa kali. Jika sebuah bangunan didekati pada sudut yang ekstrim, jalan masuknya dapat memproyeksikan bagian samping atau belakang bangunan.

Pencapaian yang berputar dapat memperpanjang jarak tempuh sekaligus mempertegas bentuk 3 dimensi bangunan. Entrance bahkan dapat “disembunyikan” hingga pengamat tiba di depan bangunan.

83

Gambar 13

Pintu masuk chapel karya Le Corbusier

Page 12: Bab5-Aplikasi Desain

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1

Pintu Masuk Gedung

Memasuki sebuah bangunan, sebuah ruang dalam, atau suatu kawasan, pada dasarnya adalah kegiatan menembus bidang vertikal yang memisahkan sebuah ruang dan memisahkan “disini” dan “disana”. Tetapi bidang vertikal yang dimaksud tidak harus berupa pintu atau coakan pada dinding. Pintu masuk bahkan dapat dibuat tanpa adanya dinding vertikal nyata melainkan –misalnya- 2 anak tangga yang menghubungkan “luar” dan “dalam”.

Pengertian jalan masuk secara visual dapat diperkuat dengan:

1. Membuat permukaan lebih rendah, lebih lebar, atau lebih sempit dari yang seharusnya.

2. Membuat jalan masuk sangat dalam atau berputar-putar.3. Memperindah bukaan dengan ornament atau tambahan-

tambahan dekoratif

84

Gambar 14

Berbagai bentuk pola sirkulasi ke bangunan

Gambar 15

Pintu masuk dari jalan ke bangunan rumah tinggal

Page 13: Bab5-Aplikasi Desain

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1

Bentuk Lorong

Semua jalan: jalan untuk orang, kendaraan, barang, dan sebagainya adalah sebuah garis yang linier. Semua jalan mempunyai titik awal, ruang antara, sebelum kemudian ke titik akhir.

Sebagai user, kita mungkin berjalan cepat, berhenti sejenak, berhenti lama, mengubah kecepatan, dan seterusnya. Pejalan kaki relative tidak terganggu dengan tekstur jalan (kecuali yang sangat ekstrim). Sedangkan kendaraan (sepeda, roda dua, atau roda empat) sangat terpengaruh oleh jalan yang licin, berlubang, atau berbatu-batu. Pejalan kaki membutuhkan ruang yang lebih besar dari badannya untuk menikmati perjalanan, dapat berubah arah secara tiba-tiba, dan memiliki kebebasan memilih di sepanjang jalan.

85

Gambar 16

Lorong yang melengkung

Gambar 17

Jalan masuk lurus langsung

Gambar 18

Jalan masuk yang memperlihatkan bangunan yang dituju

Page 14: Bab5-Aplikasi Desain

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1

Persimpangan adalah titik dimana orang harus membuat keputusan. Kontinyuitas dan skala dapat membantu untuk membedakan mana jalan utama dan mana jalan sekunder. Jika semua jalan pada persimpangan tersebut sama besar, maka harus tersedia cukup ruang untuk memungkinkan orang berhenti sejenak dan berpikir sebelum mengarahkan dirinya.

Konfigurasi jalan dipengaruhi dan mempengaruhi pola konfigurasi ruang-ruang yang menghubungkannya. Konfigurasi sebuah jalan dapat memperkuat organisasi ruang dengan menyejajarkan polanya. Atau konfigurasinya dapat berbeda atau kontras dengan bentuk organisasi ruangnya dan berfungsi sebagai titik lawan visual. Sekali kita berhasil membayangkan konfigurasi keseluruhan jalan di dalam sebuah bangunan, orientasi kita di dalam bangunan dan pengertian kita tentang tata letak ruangnya menjadi nyata.

Bentuk Lorong

1. LinierSemua jalan adalah linier. Jalan yang lurus dapat menjadi unsure pembentuk utama untuk satu deretan ruang-ruang. Sebagai tambahan, jalan dapat melengkung atau terdiri atas beberapa bagian, memotong jalan lain, mempunyai cabang-cabang membentuk loop.

2. RadialBentuk radial memilih jalan yang berkembang dari atau berhenti pada, sebuah pusat, titik bersama.

3. SpiralSebuah bentuk spiral adalah sesuatu jalan yang menerus yang berasal dari titik pusat, berputar mengelilinginya dan bertambah jauh darinya.

4. GridBentuk grid terdiri dari dua set jalan-jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan mencitakan bujursangkar atau kawasan-kawasan ruang segiempat.

5. NetworkSuatu bentuk jaringan terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruang.

6. CampuranPada kenyataannya, sebuah bangunan umumnya mempunyai suatu kombinasi dari pola-pola di atas.

86

Gambar 19

Jalan masuk berbentuk tangga

Page 15: Bab5-Aplikasi Desain

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1

Pagar Pembatas

Bagi yang ingin menampilkan bangunan/rumah ramah

lingkungan, pagar tanaman memang merupakan alternatif

yang paling banyak dipilih. Namun, pagar tanaman

menuntut pemeliharaan yang rajin, rutin, dan telaten untuk

menjaga ketinggian pagar tumbuh tersebut. Pagar tanaman

yang padat juga efektif menyerap kebisingan suara dari

jalan raya. ketinggian tanaman tidak boleh lebih dari 75

sentimeter. Selain itu, dari segi tata ruang dan keamanan,

harus transparan sehingga orang luar bisa melihat jika

terjadi sesuatu yang tidak baik di dalam.

87

Gambar 21

Sketsa jalan masuk sebuah lingkungan

Gambar 20

Jalan masuk melengkung

Gambar 22

Pagar tanaman

Page 16: Bab5-Aplikasi Desain

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1

Fungsi dan Manfaat Pagar Tanaman

Selain berfungsi sebagai pembatas kavling atau

kepemilikan, ada beberapa fungsi atau keuntungan lain dari

penggunaan pagar hidup. Hal yang paling fungsional adalah

sebagai filter atau penyaring suara, debu, bahkan bau. Pada

saat hujan, tanah dan akar tanaman pun dapat berfungsi

sebagai penahan air yang dapat disimpan sebagai cadangan

air.

Sebagai filter suara, pagar hidup yang cukup rimbun

dan tinggi dapat meredam kebisingan dari lalu-lalang

kendaraan bermotor. Daun-daun tanaman dapat menangkap

polutan-polutan disekitarnya. Beberapa jenis tanaman

seperti cemara dan bambu-bambuan dapat menghalangi

debu masuk ke halaman rumah. Sebagai filter bau, biasanya

tanaman diletakkan di sekitar bak sampah agar bau

tersaring. Hal ini dikarenakan pada siang hari tanaman

melakukan fotosintesis yang menyerap karbondioksida

(CO2) dan melepaskan oksigen (O2) sehingga membuat

udara di sekitarnya menjadi segar. Penggunaan jenis

tanaman yang dapat mengeluarkan wewangian (aromatik)

juga dapat mengatasi bau yang tidak sedap di sekitar

rumah.

Menurut penelitian, tanaman jenis perdu yang sering

digunakan sebagai pagar hidup dapat menyerap dengan

baik gas-gas pencemar udara, seperti gas NO dan CO2 hasil

buangan knalpot kendaraan bermotor hingga 70% lebih.

Penanaman pada bagian depan rumah dengan tanaman

pagar (berupa semak setinggi 1,5 m) dan tanaman rambat

juga mampu mencegah masuknya debu ke dalam rumah.

Hal ini dikarenakan perpaduan kedua jenis tanaman

tersebut mampu menyaring debu dari luar sebanyak 10–

50%, tergantung pada arah, kecepatan angina lokal, suhu,

dan kelembapan udara.

Saat ini pagar besi lebih disukai karena memberi

kesan mewah dan kuat. Ragammodel pagar besi pun

berbagai macam, misalnya motif vertikal dan horizontal

yang diberi hiasan bunga, daun, dan binatang. Bahkan, ada

pula yang menambahkannya dengan hiasan kaligrafi atau

huruf. Pagar besi bisa dipadu-padankan dengan material

lain, seperti tembok, tanaman, dan kayu.

88

Page 17: Bab5-Aplikasi Desain

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1

Tugas 5:Aplikasi Desain

Tugas 5: “A Quite Place for Meeting” di Brastagi.

Ini adalah site sebuah tempat yang disebut dengan “a quite place for meeting” yang terdapat di sebuah tempat di sekitar Brastagi. Tempat ini merupakan sebuah tempat pertemuan yang sangat privat dan tidak dipergunakan setiap hari. Penggunanya adalah beberapa keluarga kelas atas yang datang hanya sekali dalam sebulan untuk berkumpul bersama dengan membawa serta anak-anak mereka.

Sebuah villa 2 lantai dengan teras yang lebar telah ada (eksisiting). Tugas Anda adalah merancang entrance, ruang untuk parkir, merancang sirkulasi menuju villa, dan merancang tata letak fungsi-fungsi lain.

Suasana yang harus terbentuk adalah privat, rekreatif, dan intelektual. Ingat: mereka datang tidak cuma untuk bersenang-senang tetapi juga untuk meeting.

Kebutuhan ruang antara lain untuk parkir (5-10 mobil yang datang), tempat bermain anak-anak, tempat pesta kebun atau barbeque yang berhubungan dengan area makan outdoor, tempat olahraga outdoor, jogging track, dan fungsi-fungsi lain yang boleh ditambahkan sendiri.

Asumsi pengguna: 10-20 orang dewasa, dan 20-40 orang anak-anak.

89

Gambar 24

Pagar besi

Gambar 23

Kolam teratai pada pagar pembatas

Gambar 25

Pembatas sekaligus tempat duduk

Page 18: Bab5-Aplikasi Desain

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1

(Site yang akan dirancang akan diberikan dosen, terpisah dari buku ini).

Format tugas:

1. Gambar yang diminta antara lain: ground plan (1 gbr), potongan site (2 gbr), sketsa 3D (perspektif suasana) (5 gbr), detail arsitektural, bukan detail konstruksi elemen lansekap (10 gbr).

2. Tugas digambar di kertas A2 dengan teknik warna.

90

Page 19: Bab5-Aplikasi Desain

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1

91