bab4 saham.doc

7
BAB IV SAHAM Perusahaan yang sudah go public dan terdaftar di bursa efek disebut perusahaan public. Badan hukum perusahaan ini adalah Perseroan Terbatas, berarti perusahaan memiliki hak-hak dan kewajiban terbatas pada setiap lembar yang dimiliki. Maksud lembar disini tak lain adalah saham. Saham dibagi menjadi saham preferen dan saham biasa. Mari kita bahas masing masing saham. SAHAM BIASA Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock). Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan. Ada dua jenis saham biasa, yaitu saham atas nama dan saham atas unjuk. Saham atas nama adalah jenis saham biasa dimana nama pemilik saham akan tertera di saham tersebut. Sedangkan, saham atas unjuk yaitu nama pemilik tidak tertera di saham tetapi pemilik saham adalah yang memegang (menyimpan) saham tersebut. Di Indonesia yang dipakai adalah saham atas nama.

description

bab 4 saham

Transcript of bab4 saham.doc

Page 1: bab4 saham.doc

BAB IV

SAHAM

Perusahaan yang sudah go public dan terdaftar di bursa efek disebut

perusahaan public. Badan hukum perusahaan ini adalah Perseroan Terbatas,

berarti perusahaan memiliki hak-hak dan kewajiban terbatas pada setiap lembar

yang dimiliki. Maksud lembar disini tak lain adalah saham. Saham dibagi menjadi

saham preferen dan saham biasa. Mari kita bahas masing masing saham.

SAHAM BIASA

Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini

biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock). Pemegang saham adalah

pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan

operasi perusahaan.

Ada dua jenis saham biasa, yaitu saham atas nama dan saham atas unjuk.

Saham atas nama adalah jenis saham biasa dimana nama pemilik saham akan

tertera di saham tersebut. Sedangkan, saham atas unjuk yaitu nama pemilik tidak

tertera di saham tetapi pemilik saham adalah yang memegang (menyimpan)

saham tersebut. Di Indonesia yang dipakai adalah saham atas nama.

Setiap pemegang saham akan menerima sertifikat sebagai tanda pemilikan

pada perusahaan. Pada setiap sertifikat saham akan tercantum nama, alamat, hak

suara (voting) pemegang saham. Pada setiap sertifikat terkandung nilai saham,

dimana nilai saham itu akan dibedakan menjadi:

1. Nilai Nominal (Par Value)

Merupakan harga saham pertama yang tercantum pada sertifikat saham.

Harga saham tersebut merupakan harga yang sudah diotorisasi oleh rapat

umum pemegang saham (shareholder). Harga yang telah ditetapkan oleh

RUPS tidak akan berubah-ubah. Pada banyak kasus, par value lebih kecil

Page 2: bab4 saham.doc

daripada nilai buku. Apabila saham yang dijual di pasar modal kelebihan

dari nilai nominal harus dilaporkan sebagai agio atau premium dalam

neraca.

2. Nilai Buku (Book Value)

Harga saham akan bermacam-macam dari waktu ke waktu. Nilai tersebut

akan berubah sejalan dengan peningkatan atau penurunan harga saham

atau juga karena adanya laba ditahan. Jumlah saham ditahan, par value

saham, dan modal par value adalah nilai buku, Nilai buku untuk setiap

lembar saham dihitung dari pembagian jumlah nilai buku dengan jumlah

lembar saham.

Hak Pemegang saham biasa

1. Hak Kontrol

Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih direksi. Pemegan

saham dapat melakukan hak kontrolnya dalam bentuk menveto dalam

pemilihan direksi di rapat tahunan pemegang saham atau memveto pada

tindakan-tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham.

2. Hak Menerima Pembagian Keuntungan

Tidak semua laba perusahaan akan dibagikan, sebagian laba akan

ditanamkan lagi ke perusahaan. Laba ditahan sebagai sumber dana intern

perusahaan dan biasanya yang akan dibagikan ke pemegang saham adalah

laba tidak ditahan yaitu dalam bentuk deviden. Pembagian deviden untuk

saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayarkan deviden

untuk saham preferen. Deviden yang dibayarkan biasanya bisa berupa

deviden tunai ataupun deviden saham.

3. Hak Preemptive

Hak Preemptive merupakan h untuk mendapatkan persentasi pemilikan

yang sama jika perushaan mengeluarkan tambahan lembar saham, maka

Page 3: bab4 saham.doc

jumlah saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase

kepemilikan pemegang saham yang lama akan turun. Hak preemptive

member prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan

saham baru, sehingga kepemilikannya tidak berubah. Ada dua tujuan (1)

untuk melindungi hak control dari pemegang saham lama, (2) untuk

melindungi pemegang saham lama dari nilai yang merosot.

4. Akses tak terbatas untuk mengetahui laporan keuangan.

Pemegang saham biasa diberi hak untuk mengakses laporan keuangan

perusahaan, kecuali kalau dibatasi dengan keadaan tertentu. Misalnya saja

pemegang saham adalah pesaing utama perusahaan sehingga ditolak

karena dikawatirkan akan merugikan perusahaan kalau informasi tersebut

bersifat rahasia perusahaan.

5. Pada kasus likuidasi perusahaan, pemegang saham biasa akan diberi hak

untuk dibayar setelah kreditur dan pemgang saham preferen dibayar

6. Pada saat likuidasi, tanggungjawab pemegang saham terhadap kewajiban

perusahaan hanya sebesar saham yang dimilikinya atau sebesar modal

yang ditanam. Apabila perusahaan kehabisan kekayaan untuk menutup

kewajibannya, maka manajemen perusahaan yang akan menggantinya.

DEVIDEN PREFEREN

Saham preferen adalah jenis saham lain sebagai alternative saham biasa.

Disebut preferen karena pemegang saham memiliki keistimewaan diatas

pemegang saham biasa. Hak pemegang saham preferen adalah:

1. Masing-masing pemegang saham akan mempunyai deviden yang

ditentukan dan disetujui oleh kedua belah pihak yaitu pemegang saham

dan manajemen.

2. Saham preferen juga umumnya member hak deviden komulatif, yaitu

memberikan hak kepada pemegang saham untuk menerima dividen tahun-

Page 4: bab4 saham.doc

tahun sebelumnya yang belum. terbayarkan. Kondisi ini biasanya terjadi

saat perusahaan mengalami kerugian. Perusahaan tidak mampu membayar

dividen kepada pemegang saham, namun dividen akan diberikan pada

tahun berikutnya sebesar komulatif tahun ini dengan tahun berikutnya.

3. Dalam pembagian deviden, pemegang saham preferen memiliki hak untuk

terlebih dahulu dibagikan deviden.

4. Pada kasus likuidasi, pemegang saham preferen akan memperoleh hak

klaim terlebih dahulu dibandingkan dengan pemegang saham biasa.

5. Pemegang saham preferen tidak memiliki hak suara (voting). Namun

pemegang saham prefeeren tetap diperkenankan hadir dalam rapat umum

pemegang saham akan tetapi tidak memiliki hak suara apapun untuk

mempengaruhi segala kebijakan perusahaan.

SAHAM TREASURI

Saham treasuri adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah

dikeluarkan dan beredar, kemudian akan dibeli kembali oleh perusahaan untuk

disimpan sebagai treasuri. Alasannya:

Akan digunakan sebagai dividen saham sebagai bonus pada karyawannya.

Meningkatkan volume perdagangan di pasar modal dengan harapan

meningkatkan nilai pasarnya.

Menambahkan jumlah saham beredar untuk menaikkan laba

perlembarnya.

Dengan mengurangi saham beredar sehingga dapat mengurangi

kemungkinan perusahaan lain untuk menguasai jumlah saham secara

mayoritas dalam rangka takeover

Menambahkan jumlah lembar saham yang tersedia untuk digunakan

menguasai perusahaan lain.