BAB_3__Alat_Pelindung_Diri_-libre.pdf

download BAB_3__Alat_Pelindung_Diri_-libre.pdf

of 23

Transcript of BAB_3__Alat_Pelindung_Diri_-libre.pdf

  • BAB III : Alat Pelindung Diri 24

    BAB III

    ALAT PELINDUNG DIRI

    Alat pelindung diri (APD) adalah peralatan keselamatan

    merupakan upaya terakhir melindungi diri dalam meminimalkan

    bahaya. Kewajiban menggunakan APD telah disepakati pemerintah

    melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia dengan

    industri selaku pelaku usaha. APD standar terdiri dari (1)

    pelindung diri (2) pernapasan, (3) telinga, (4) mata, (5) kepala, (6)

    kaki, (7) pakaian pelindung dan (8) sabuk pengaman karyawan

    baik di laboratorium, lapangan atau di proses pengolahan.

    3.1 Pengertian Alat Pelindung Diri

    Alat pelindung diri dalam dunia industri dikenal Personal

    Protective Equipment (PPE) adalah peralatan yang digunakan oleh

    karyawan untuk melindungi diri terhadap potensi bahaya

    kecelakaan kerja. APD merupakan kelengkapan yang wajib

    digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk

    menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di

    sekelilingnya.

    3.2 Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri dan Penanggulangannya

    Alat pelindung diri dibagi atas : (1) pelindung mata dan

    wajah, (2) pelindung pernapasan, (3) pelindung kepala, (4)

    pelindung kaki, (5) pelindung tangan, (6) pelindung pendengaran,

    (7) pelindung tubuh atau diri dan (8) sabut pengaman.

    1. Pelindung Mata dan Wajah

    Pelindung mata dan wajah dibagi atas (1) perlindungan

    primer berupa kacamata melindungi dari obyek yang terbang dan

    (2) pelindung sekunder merupakan kombinasi pelindung wajah

  • 25

    kaca mata atau gogel. Persyaratan alat pelindung mata dan wajah

    yaitu (a) memenuhi Amerika National Standars Institute : ANSI

    Z87.1-1989, (b) karyawan berkacamata atau lensa preskripsi wajib

    mengenakan pelindung mata (safety glasses).

    Tabel 3.1 Penilaian Bahaya pada Mata dan Wajah

    Bahaya Tipe Bahaya Jenis Kerjaan Terkait

    Tubrukan Benda terbang seperti

    serpihan besar, potongan, partikel, pasir dan lumpur

    Memotong, menggerinda, memperbaiki mesin, pertukangan batu, kayu, menggergaji, mengebor, mengeling, menghambur pasir

    Panas Apapun yang mengeluarkan panas yang ekstrim

    Pengoperasian tungku, penuangan logam, pembenaman panas, pengelasan,

    Bahan Kimia

    Percikan, asap, uap dan kabut yang menimbulkan iritasi

    Penanganan asam dan bahan kimia, degreasing, penyepuhan, dan bekerja dengan darah A

    Debu Debu berbahaya Bekerja dengan kayu, pengilapan, dan kondisi berdebu secara umum

    Radiasi Optik

    Energi radian, silauan, dan sinar yang kuat

    Pengelasan, pemotongan-torch, pematrian, penyo deran dan kerja laser

    Jenis alat pelindung mata dan wajah yaitu:

    a. Goggles

    Goggles melindungi mata dengan karateristik terpasang dekat

    wajah dan mengitari area mata. APD ini melindungi lebih baik jika

    terjadi kecelakaan seperti percikan cairan, uap logam uap, serbuk

    dan debu agar tetap aman dan kecelakaan dapat diminimalkan.

    Gambar 3.1. Kacamata dan Goggles

  • BAB III : Alat Pelindung Diri 26

    b. Face shield

    Face shield memberikan perlindungan wajah menyeluruh dan

    sering digunakan pada operasi peleburan logam, percikan bahan

    kimia atau partikel yang melayang. Peralatan ini hanya melindungi

    wajah sehingga pemakaian safety glasses pengaman harus

    dikombinasi.

    Gambar 3.2. Face shield dan Kombinasi kaca Mata

    c. Welding Helmets

    Alat pelindung wajah yang lain adalah welding helmets (topeng

    las) berfungsi memberikan perlindungan pada wajah dan mata.

    Welding Helmets digunakan pada proses pengelasan yang

    berfungsi sebagai pelindung sekunder untuk melindungi diri dari

    UV, panas dan tubrukan.

    Gambar 3.3. Welding Helmets

    d. Masker Wajah

    Masker berfungsi untuk melindungi hidung dari zat-zat

    berbau, menyengat, dan debu. Jenis-jenis maker disajikan pada

    Gambar 3.4

  • 27

    Gambar 3.4. Jenis-Jenis Masker Wajah

    Beberapa langkah perlindungan mata dan wajah yaitu

    pencucian mata dengan peralatan sesuai standar peraturan

    Amerika Serikat (AS) : 29 CFR 1910.151(c) dan ANSI Z358.1- .

    Jenis peralatan pencucian mata dan wajah.

    a. Pencucian Mata dan muka

    Prinsip alat pencuci yaitu kran dinyalahkan dan pastikan air

    kran diarahkan ke kelopak mata yang terkena percikan.

    Pencucian dilakukan hingga tidak terasa lagi perih akibat

    kotoran ataupun zat lain.

    Gambar 3.5. Alat Pencuci Muka

    b. Shower

    Prinsip alat ini cukup menarik bandle dan air akan keluar.

    Standar : ANSI Z358.1-2004

    Gambar 3.6. Shower

  • BAB III : Alat Pelindung Diri 28

    c. Drench hose

    Alat ini memiliki kemiripian dengan alat pencuci mata, drench

    hose pencucian langsung diarahkan ke mata bermasalah.

    Gambar 3.7. Drench Hose dan Teknik Pencucian

    2. Pelindung Kepala

    Safety helmet melindungi kepala dari benda keras,

    pukulan dan benturan, terjatuh dan terkena arus listrik.

    APD ini juga berfungsi melindungi kepala dari kebakaran,

    korosif, uap-uap, panas atau dingin, zat-zat kimia

    berbahaya, dari berbagai iklim. Alat pelindung kepala

    harus memenuhi standar Z89.1--2003. Pelindung kepala yang

    di kenal ada 4 jenis yaitu :

    a. Kelas A: Hard hat kelas A dirancang untuk melindungi

    kepala dari benda yang jatuh dan melindungi dari arus

    listrik sampai 2.200 volt.

    b. Kelas B: Hard hat kelas B dirancang untuk melindungi

    kepala dari benda yang jauh dan melindungi dari arus

    listrik hingga 20.000 volt.

    c. Kelas C : Hard hat kelas C dirancang untuk melindungi

    kepala dari benda yang jatuh tetapi tidak melindungi dari

    kejutan listrik dan tidak melindungi dari bahan korosif.

    Gambar 3.8. Hard Hat

  • 29

    d. Bumb Cap

    Bumb cap dibuat dari plastik dengan berat cukup ringan

    untuk melindungi kepala dari tabrakan dengan benda

    menonjol. Alat ini tidak menggunakan sistem suspense,

    hanya berfungsi sebagai pelindung kepala.

    Gambar 3.9. Bumb Cap

    3. Pelindung Tangan

    Sarung tangan merupakan alat pelindung diri dengan

    fungsi utama melindungi tangan dari luka lecet, luka teriris,

    luka terkena bahan kimia dan terhadap temperatur ekstrim.

    Teknik pemilihan sarung tangan pada Tabel 3.2.

    Tabel 3.2 Teknik Pemilihan Penggunaan Sarung Tangan

  • BAB III : Alat Pelindung Diri 30

    Jenis sarung tangan berdasarkan bahan dasar pembuatan

    sarung tangan dan kegunaannya, yaitu :

    a. Kevlar-trated gloves

    Terbuat dari wall dan dilapisi bahan anti api bertujuan

    melindungi dari kebakaran dan terpapar panas secara terus

    menerus.

    b. Metal-mesh gloves

    Berbahan dasar wall dikombinasi logam dan fiber digunakan

    karyawan yang bekerja dengan pisau dan benda-benda tajam.

    c. Rubber gloves

    Sarung tangan ini terbuat dari dari karet befungsi

    melindungi dari listrik. Alat pelindung tangan ini harus di tes

    kekuatan listriknya.

    (a) (b) (c)

    Gambar 3.10. (a) Kevlar-trated Gloves (b) Metal-Mesh Gloves

    dan (c) Rubber Gloves

    d. Rubber neoprene or vinyl gloves

    Material bahan ini seperti dengan type C dengan

    tambahan bahan kimia berupa neoprene atau vinyl. Sarung

    tangan ini digunakan dalam penggunaan bahan kimia

    korosif, seperti aromatk,ester, keton dan klorin.

    Gambar 3.11. Rubber Neoprene atau Vinyl Glove

  • 31

    e. Leather gloves

    Bahan dasar leather gloves adalah kulit dan karet

    dilengkapi bantalan sehingga tahan terhadap percikan api,

    panas yang sedang, benda kasar, objek yang keras dan

    pukulan. Secara umum digunakan pekerjaan berat.

    f. Chrome-tanned cowhide leather

    Sarung tangan type ini digunakan para pekerja penekan

    besi yang melekat pada tapal tangan dan jari untuk

    pengecoran pada pabrik baja.

    g. Catton or fabric gloves

    Sarung tangan jenis ini terbuat dari katun digunakan

    melindungi tangan. Ciri khas APD ini sangat halus dan

    lembut bertujuan menghindari sentuhan langsung terhadap

    objek kasar, tajam atau material berat.

    (a) (b)

    Gambar 3.12 . (a) Leather Gloves

    (b) Catton or Fabric Gloves

    h. Coated fabric gloves

    Bahan dasar berupa karet sintesisis berfungsi melindungi

    dari bahan kimia konsentrasi sedang. Sarung tangan

    direkomendasi karyawan pada industri pengalengan,

    pengepakan, penanganan, dan pangan lainnya.

    i. Heated industrial gloves

    Jenis sarung tangan ini digunakan pada lingkungan kerja

    kondisi panas.

  • BAB III : Alat Pelindung Diri 32

    (a) (b)

    Gambar 3.13. (a) Coated Fabric Gloves

    (b) Heated Industrial Gloves

    j. Hand leathers atau bantalan tangan

    Sarung tangan berbahan katun halus dan dilengkapi

    bantalan, digunakan pengendara kendaraan dua maupun

    pekerja yang kasar.

    k. Butil Gloves

    Karet sintesis dari polibutil, penolakan permeasi paling

    tinggi terhadap gas atau uap air. Kegunaan untuk pekerja

    pada bahan kimia Keton dan ester.

    (a) (b)

    Gambar 3.14. (a) Hand Leather Gloves dan (b) Butil Gloves

    l. Viton Gloves

    Sangat resisten terhadap permeasi oleh pelarut berklorin

    dan aromatik. Sarung tangan jenis ini dapat digunakan

    ketika bekerja dengan pelarut air.

    m. Nitril Gloves

    Berbahan karet alkilonitril-butadiena dan mengganti lateks.

    Jenis sarung tangan ini melindungi tangan terhadap asam,

    basa, minyak, pelarut hidrokarbon alifatik ester dan lemak.

  • 33

    n. Neoprena Gloves dan Polivinil Klorida (PVC) Gloves

    Penggunaan sarung tangan ini terbatas untuk aldehid dan

    keton serta melindungi dari asam, akustik, DMSO dan

    mengganti pengunaan lateks.

    (a) (b) (c)

    Gambar 3.15. (a) Viton Gloves , (b) Neoprena dan (c) Polivinil Klorida Gloves

    Lateks karet adalah karet alami dari pohon heavea

    brasiliensis dengan rute paparan di tempat kerja melalui

    penyerapan protein lateks terhadap kulit. Alergi pada sarung

    tangan dapat berpindah ke jaringan dalam tubuh karyawan.

    Gejala dapat terjadi dalam beberapa menit atau jam

    tergantung pada masing-masing personal dengan ciri yaitu

    (1) Kulit kemerahan, (2) Demam gatal (hive), (3) gatal dan (4)

    gejala pernapasan seperti hidung mimisan, mata gatal,

    tenggorakan gatal (scratchy) dan asma.

    Gambar 3.16. Tangan Alergi Lateks

    Beberapa hal yang dapat

    dipertimbangkan yaitu : (1) Menggunakan sarung tangan

    non-lateks, (2) Jika memilih sarung tangan lateks, gunakan

    versi bebas bubuk, (3) ketika menggunakan sarung tangan

    jangan memakai krim tangan, losion bebas minyak, (4)

    kenali gejala alergi lateks dan (5) selalu mencuci tangan

    setelah melepas sarung tangan. Pengunaan sarung tangan

  • BAB III : Alat Pelindung Diri 34

    tergantung dari jenis tergantung bahan dasar dan teknik

    pelepasannya diilustrasikan pada Gambar 3.17.

    4 5 6

    Gambar 3.17. Teknik Melepas Sarung Tangan

    4. Pelindung Telinga

    Alat pelindung telinga dibedakan atas jenis atenuasinya

    yaitu pada frekuensi 28004000 Hz sampai 42 dB (3545 dB). Frekuensi biasa yaitu 25-30 dB pada keadaan khusus

    dapat dikombinasikan antara tutup telinga dan sumbat

    telinga sehingga dapat atenuasi ditingkat lebih tinggi tetap

    kurang dari 50 dB, disebabkan hantaran suara melalui

    tulang masih ada.

    Gambar 3.18. Ear Plug

    5. Alat Pelindung Pernapasan

    Alat pelindung pernapasan memberikan perlindungan

    terhadap sumber-sumber bahaya seperti kekurangan

    oksigen dan pencemaran oleh partikel debu, kabut, asap

    dan uap logam serta pencemaran oleh gas atau uap. Alat

    pelindung pernapasan ditunjukkan pada Gambar 3.19 dan

    Gambar 3.20.

  • 35

    Gambar 3.19. Alat Pelindung Pernapasan

    .

    Gambar 3.20. Jenis Alat Pemurni Udara

    Pengunaan katrij pada respirator teknik pemilihan dan faktor

    perlindungan respirator, disajikan di Tabel 3.3 dan Tabel 3.4

    Tabel 3.3 Jenis Katrij dan Komposisi

    Katrij Komposisi/Uraian

    Uap organik

    Uap organik dan gas alam

    Amoniak, metilamin, dan P100 setiap filter partikular

    99,97% efisiensi filter minimal

    Tabel 3.4 Faktor Perlindungan Jenis Respirator

    Jenis Respirator

    Masker Seperem

    pat

    Masker

    Paruh Wajah

    Penuh Wajah

    Helm/ Sungkup

    Penuh Wajah Fiting Lepas

    1 2 3 4 5 6

    Pemurni Udara

    5 10 50 - -

    PAPR - 50 1.000 25/1.000 25

  • BAB III : Alat Pelindung Diri 36

    1 2 3 4 5 6

    Pasokan /saluran udara

    Permintaan - 10 50 - - Aliran Kontinu

    - 50 1.000 25/1000 25

    Permintaan Teknan

    - 50 1.000 - -

    SCBA Permintaan - 10 50 50 - Permintaan 10.000 10.000 -

    Udara suplay pada alat pelindung pernapasan harus

    memenuhi kualitas sesuai standar yaitu (a) Udara pernapasan

    bertekanan minimal Tipe 1-kadar D (ANSI/CGA G-7.1.1989)

    berisi oksigen 19.5-23.5%, Hidrokarbon 5 mg/m3, CO< 10

    ppm, CO2 1.000 ppm, tidak berbau. (b) Kompresor memiliki

    bed dan filter penyerap pemurni udara in-line.

    Peralatan disesuaikan fungsi dan memiliki saluran udara.

    Jenis Pasokan udara dapat dilihat pada Gambar 3.21.

    Gambar 3.21. Jenis Alat Pemasok Udara

    6. Alat Pelindung Kaki

    Sepatu keselamatan kerja dipergunakan melindungi kaki

    dari bahaya kejatuhan benda berat, percikan cairan dan

    tertusuk oleh benda-benda tajam. Pelindung kaki harus

    memenuhi standar ANSI dengan syarat :

    a. Sepatu berujung baja tahan tubrukan, penetrasi, tekanan,

    dll.

    b. Sepatu dengan sol anti gelincir dan non-skid.

  • 37

    c. Tahan kimia (karet, vinil, plastik jahitan sintesis untuk

    menolak penetrasi kimia) Anti-statis, tahan suhu tinggi,

    pelindung listrik dan kedap air.

    d. Sepatu kombinasi

    Beberapa jenis alat pelindung kaki berdasarkan

    penggunaanya berdasarkan gambar 3.22.

    (a) (b)

    Gambar 3.22. (a) Jenis Sepatu Pelindung Standar ANSI dan

    (b) Beberapa Type Alat Pelindung Kaki

    7. Pakaian Pelindung

    Penggunaan pakaian pelindung tubuh diwajibkan sebabkan

    beberapa akibat yaitu (1) bahan kimia berbahaya, (2) bahaya

    berpotensi infeksi, (3) panas yang sangat kuat dan (4)

    percikan logam panas dan cairan panas. Pelindung tubuh

    berdasarkan tanggapan darurat dibagi dalam 4 kategori

    yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C dan Kelas D.

    a. Kelas A

    Potensi pajanan atau paparan pada bahan yang tidak

    diketahui. Pelindung kulit, pernapasan dan mata level

    tertinggi. Alat pernapasan mandiri atau respirator

    pasokan udara positif. Kedap udara, sarung tangan dan

    sepatu tahan bahan kimia (luar dan dalam).

    b. Kelas B

    Uap air atmosfer, level tetinggi perlindungan pernapasan

    dengan tingkat keamanan perlindungan kulit terendah.

    Alat pernapasan mandiri, pelindung penuh wajah

  • BAB III : Alat Pelindung Diri 38

    tekanan positif. Pakaian tahan bahan kimia atau coverall,

    sarung tangan dan sepatu tahan bahan kimia.

    c. Kelas C

    Konsentrasi kontaminan diketahui, respirator pemurni

    udara penuh wajah diizinkan dengan perlindungan kulit

    lebih rendah. Sarung tangan, helm pengaman, masker,

    sarung tangan dan sepatu tahan bahan kimia. Perbedaan

    kelas A dan B pada perlindungan pernapasan.

    d. Kelas D

    Pelindung minimal, tidak ada pelindung pernapasan dan

    kulit.

    A B C D

    Gambar 3.23. Type Jenis Pakaian Pelindung Berdasarkan Kelas

    Pengelompokan pakaian pelindung berdasarkan bahaya, yaitu :

    1) Flame resistant catton atau duck

    Pelindung dari bahaya panas dan percikan api yang sedang.

    2) Special flame- resistant and heat resistant synthetic

    fabrics

    Umumnya digunakan memadamkan api atau pekerjaan-

    pekerjaan disekeliling api yang terbuka.

    3) Rubber, neoprene, vinyl or other protective material

    Aplikasi pakaian pelindung ini untuk bahan kimia kondisi

    basah atau untuk menanggulangi asam, korosi dan zat-zat

    kimia berbahaya.

  • 39

    (a) (b) (c)

    Gambar 3.24 (a) Flame Resistant Catton, (b) Special flame-

    resistant and heat resistant synthetic fabrics dan (c)

    Rubber, neoprene, vinyl or other protective material

    4) Jas Lab

    Penggunaan jas lab di laboratorium berfungsi ganda yaitu

    melindungi pekerja dari sentuhan bahan kimia baik padat

    maupun cairan, dan kontaminan bakteri maupun bahan

    toksis. Hal ini juga didasarkan pada suatu kejadaian yang

    diilustraikan pada Gambar 3.25. Ketika seorang peneliti bekerja

    di laboratorium pada suasana panas yang melakukan suatu

    eksperimen menggunakan H2SO4.

    Gambar 3.25. Jas Lab

    8. Sabuk Pengaman

    APD bertujuan melindungi tubuh dari kemungkinan

    terjatuh, umumnya digunakan pada pekerjaan konstruksi

    dan memanjat tempat tinggi dan tertutup juga pada boiler.

    Sabuk pengaman juga digunakan pada pengendara

    kendaraan seperti mobil, trek, kontainer, pesawat dan

    lainnya serta harus dapat menahan beban sebesar 80 Kg.

    Type sabuk pengaman tergantung fungsi seperti jenis

    penggantung unifilar penggantung berbentuk U. Beberapa

  • BAB III : Alat Pelindung Diri 40

    macam safety hardness yaitu penunjang dada (chest

    harness), penunjang dada dan punggung (chest waist

    harness), penunjang seluruh tubuh (full body harness).

    3.3 Pemilihan Alat Pelindung Diri

    Pemilihan APD haruslah dapat memberikan pelindungan

    terhadap bahaya, dimana APD tersebut memenuhi standar yang

    berlaku pada saat ini, yaitu standar NIOSH, OSHA, ANSI, JIS dan

    lain sebagainya.

    3.4 Pemeliharaan Alat Pelindung Diri

    Teknik pemeliharan alat pelindung diri disesuaikan dengan

    standar masing-masing APD dan sebagian telah diuraikan pada

    sub bagian jenis alat pelindung diri. Secara umum pemeliharaan

    Alat pelindung diri dapat dilakukan dengan:

    1) Menyimpan dengan benar alat pelindung diri

    2) Mencuci dengan air sabun, kemudian dibilas dengan air

    secukupnya. Terutama untuk helm, kacamata, sepatu kerja,

    pakaian kerja, sarung tangan kulit/ kain/ karet.

    Gambaran umum dan teknik pemeliharan disimpulkan pada

    Tabel 3.5 untuk setiap alat pelindung diri.

    3.5 Penyimpanan Alat Pelindung Diri

    Untuk menjaga daya guna dari APD, hendaknya disimpan

    ditempat khusus sehingga terbebas dari debu, kotoran, gas

    beracun, dan gigitan serangga/binatang. Tempat tersebut

    hendaknya kering dan mudah dalam pengambilannya.

  • Alat Pelindung Diri 41

    Tabel. 3.5 Teknik Pemeliharaan Alat Pelindung Diri

    No. Nama/ Jenis

    APD Fungsi Cara pembersihan Cara penyimpanan

    1 2 3 4 5

    1. Full Body Hardness

    Pengaman badan dari bahaya terjatuh pada saat berada pada ketinggian

    Untuk pemakaian rutin, lakukan pencucian minimal seminggu sekali. Pencucian menggunakan air, tidak boleh disikat dan terkena sabun asam / basa

    Disimpan pada tempat yang berventilasi, dan hindari sinar matahari langsung atau panas diatas 40 C.

    2. Hard hat Untuk melindungi kepala dari benturan

    Untuk pemakaian rutin, lakukan pencucian minimal seminggu sekali.Pencucian bisa menggunakan air sabun

    Disimpan di tempat penyimpanan tertutup dalam keadaan tertelungkup.

    3. Safety Back Support Belt

    Untuk melindungi pinggang dan perut bagian bawah dari kemungkinan terkena penyakit hernia.

    Pencucian secara manual (tidak menggunakan mesin), tidak menggunakan panas langsung, dan tidak menggunakan pemutih

    Simpan pada tempat penyimpanan tertutup

  • BAB III : Alat Pelindung Diri 42

    1 2 3 4 5

    4. Respirator Untuk melindungi saluran pernapasan dari udara tercemar

    Tidak boleh menggunakan solvent dan minyak, boleh menggunakan sabun, suhu air tidak boleh lebih dari49 C. Boleh menggunakan sodium hipocloride.

    Disimpan pada lokasi yang kering, bersih, dan tidak terkontaminasi, hindarkan dari debu dan sinar matahari langsung. Sediakan plastik klip.

    5. Masker

    Disposible

    Melindungi

    saluran

    pernapasan dari

    cemaran udara

    berupa partikel

    debu.

    Bersihkan permukaan masker dari

    debu dengan cara menyeka dengan

    tissue atau kain. Boleh

    menggunakan semprotan angin

    yang lemah pada permukaannya,

    tetapi tidak boleh disemprotkan

    langsung. Jangan dicuci dengan air.

    Disimpan pada daerah yang

    kering, bersih, dan tidak

    terkontaminasi, hindarkan

    dari debu dan sinar matahari

    langsung. Pisahkan respirator

    dari filternya.

    6. Safety

    Spectacles

    Melindungi mata

    dari partikel debu

    Diseka dengan kain lembut/ tissue,

    Bila permukaan buram dapat

    dibasuh dengan air dan bila perlu

    tambahkan sabun lunak.

    Hindarkan dari benturan dan

    gesekan dengan benda yang

    keras.

    7. Earplug Melindungi telinga

    dari tingkat

    kebisingan di luar

    Ambang Batas

    Kebisingan.

    Cuci earplug dengan menggunakan

    sabun lunak, lebih baik bila ada air

    hangat. Hindarkan penggunaan

    alkohol dan pembersih lain dari

    solvent, kemudian keringkan pada

    udara kamar.

    Masukkan earplug kedalam

    wadah. Simpan ditempat

    sejuk dan kering.

    Hindarkan tempat yang

    lembab dan terkena sinar

    matahari langsung.

  • Alat Pelindung Diri 43

    1 2 3 4 5

    8. Sepatu

    Safety

    Melindungi kaki

    dari benturan dan

    benda tajam

    Lakukan pembersihan

    menggunakan sikat sepatu atau lap

    kain basah / kering. Penggunaan

    detergent bisa merusak kulit

    sepatu.

    Simpan di tempat sejuk dan

    kering dengan sirkulasi udara

    yang cukup . Hindarkan

    tempat lembab dan

    terkena sinar matahari.

    9. Sarung Tangan Kain

    Melindungi telapak dan jari tangan dari benda keras dan tajam.

    Sarung tangan kain dapat dicuci

    dengan air dan detergent.

    Pengeringan dapat dilakukan pada

    suhu kamar maupun sinar

    matahari.

    Simpan di tempat kering dan

    bersih.

    10. Sarung Tangan Karet

    Melindungi telapak tangan, lengan, dan jari tangan dari benda keras dan bahan kimia.

    Sarung tangan karet dapat dicuci

    dengan air dan detergent. Usahakan

    pengeringan dilakukan pada suhu

    kamar. Penggunaan pengering

    disesuaikan dengan kemampuan

    sarung tangan terhadap panas.

    Simpan di tempat kering dan

    bersih.

    11. Sarung Tangan Kulit

    Melindungi tangan, lengan, jari tangan dari benda keras dan tajam.

    Lakukan pengelapan menggunakan

    kain lap basah. Usahakan

    pengeringan dilakukan pada suhu

    kamar. Pencucian dilakukan

    seminggu sekali tanpa detergent.

    Simpan di tempat kering dan

    bersih.

  • BAB III : Alat Pelindung Diri 44

    1 2 3 4 5

    12. Face Shield Melindungi muka dan mata dari percikan benda keras.

    Pencucian dapat dilakukan dengan

    menyeka menggunakan kain lap

    basah maupun air.

    Simpan di tempat kering dan

    bersih, hindarkan dari benda

    keras & tajam.

    13. Safety Goggle Melindungi mata dari kemungkinan cipratan debu / benda kecil lain

    Pencucian menggunakan air bersih

    dan detergent.

    Simpan di tempat bersihdan

    kering.

  • 45

    3.6 Kelemahan Penggunaan Alat Pelindung Diri

    Beberapa kelemahan alat pelindung diri antara lain :

    1) Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena

    (memakai APD yang kurang tepat, cara pemakaian APD

    yang salah, APD tak memenuhi persyaratan standar).

    2) APD yang sangat sensitif terhadap perubahan tertentu.

    3) APD yang mempunyai masa kerja tertentu seperti

    kanister, filter dan penyerap (cartridge).

    4) APD dapat menularkan penyakit, bila dipakai berganti-

    ganti.

    3.7 Kesimpulan

    Alat pelindung diri (APD) merupakan upaya terakhir dan

    meminimalkan resiko yang dapat terjadi akibat kecelakan atau

    bahaya di sekeliling terutama pada dunia kerja baik di

    laboratorium maupun di lingkungan. Klasifikasi APD disesuaikan

    dengan fungsi dan kebutuhan yaitu (1) pelindung mata dan wajah,

    (2) pelindung pernapasan, (3) pelindung kepala, (4) pelindung

    kaki), pelindung tangan, (6) pelindung pendengaran, (7) pelindung

    diri atau tubuh dan (8) sabut pengaman. Pemeliharaan APD

    dilakukan sesuai dengan standar dan setiap alat pelindung diri

    memiliki karakteristik berbeda, ada yang sekali penggunaan

    seperti masker dan sarung tangan kesehatan. Teknik pemeliharan

    juga disesuaikan dan penyimpanan APD dalam keadaan kering,

    bersih, berikan label dan simpan dalam kantung plastik serta

    letakkan pada tempat terjangkau. Karyawan atau pekerja yang

    akan melakukan respirasi dan menggunakan alat respirator

    hubungi petugas keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di

    lingkungan atau tempat Anda.

    Lampiran : Video_Alat_Pelindung_Diri (APD)

  • BAB III : Alat Pelindung Diri 46

    SESI/ PERKULIAHAN KE : 3 - 4

    TIK : Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu :

    1. Menjelaskan tentang pengertian alat pelindung diri 2. Mampu membedakan jenis-jenis alat pelindung diri 3. Menjelaskan pemilihan, penyimpanan, pemeliharaan serta kelemahan

    penggunaan alat pelindung diri

    Pokok Bahasan : Alat Pelindung Diri

    Dekskripsi singkat : Dalam pertemuan ini anda mempelajari tentang pengertian dan jenis-jenis alat pelindung diri, kelebihan dan kekurangan dan teknik pemeliharaan. Pokok bahasan adalah mencakup tentang Alat pelindung diri (APD) , Jenis-Jenis APD dan Teknik Penanggulanagan Resiko akibat kecelakaan, CaraMemilih APD, Teknik Penyimpanan APD, Teknik Pemeliharaan APD serta Kelemahan Penggunaan APD

    I. Bahan Bacaan :

    1. http://hiperkes.wordpress.com/2008/04/04/alat-pelindung-dirii(Balai K3 Bandung)

    2. http://ergonomi-fit.blogspot.com/2011/06/alat-pelindung-diri-apd.html 3. www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dir 4. perpus.fkik.uinjkt.ac.id/file_digital/YOSI%20NOVITA.pdf 5. Lisa Moran dan Tina Masciangioli, 2010, Keselamatan dan keamanan

    Laboratorium Kimia, The National Academic Press, Washington, DC.

    II. Pertanyaan Kunci : 1. Mengapa alat pelindung diri sangat penting? Jelaskan! 2. Jelaskan jenis-jenis alat pelindung diri dan cara penanggulangannya! 3. Bagaimana caramemilih APD, pemeliharaan, penyimpanan dan kelemahan alat

    pelindung diri? Jelaskan! 4. Uraikan secara singkat penanggulangan jika mata terkena percikan bahan

    kimia!