bab2
-
Upload
insan-kahfi-lang-n -
Category
Documents
-
view
101 -
download
15
description
Transcript of bab2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Manufacturing System
Manufacturing System adalah suatu pengorganisasian beberapa proses manufaktur
dan perakitan yang saling berinteraksi. Tujuannya adalah untuk menjembatani dengan
diluar fungsi produksi berkenaan dengan mengoptimasikan produktifitas kinerja sistem.
1.2. Manufacturing
Suatu kumpulan operasi dan aktifitas yang berkorelasi untuk menghasilkan
produk, seperti perancangan produk, pemilihan bahan baku, perencanaan, memproses,
inspeksi, dan manajemen.
1.3. Manufacturing Process
Manufacturing process adalah Aktifitas manufaktur merubah bentuk suatu produk
dengan mesin-mesin seperti, milling, drilling.
1.4. Assembly
Assembly adalah kumpulan dari semua proses dengan mana bermacam komponen
dan sub perakitan dibentuk bersamaan untuk membentuk rancangan rakitan atau produk
secara geometris secara lengkap.
1.5. Compound
Compound adalah bahan dasar pembuatan ban yang terdiri dari ;
1. Karet alam/Polymer
2. Reinforcing agent dan Filler
3. Softener
4. Tackifier
5. Activator
6. Antiokxidant / Antiozonant
7. Accelerator
8. Vulcanizing Agent
9. Retarder
10. Peptizer
11. Procesing Aid
12. Coupling Agent
2.6 Bahan dasar compound
2.6.1 Karet
Karet merupakan material utama untuk membuat ban. Karet yang digunakan
dalah karet,terdapat 2 jenis karet yang digunakan untuk membuat ban, diantaranya:
2.6.1.1 Karet Alam
Yaitu bahan mentah yang Terdiri dari lateks kebun, lembar angin, lapisan (slab)
tipis, gumpalan (lump) segar, Semuanya berasal langsung dari tanaman karet Hevea
brasiliensis . Pada dasarnya hanya terdiri dari golongan karet sheet dan crepe.
2.6.1.1.1 Ribbed Smoked Sheet (RSS)
Karet lembaran asap bergaris ( Ribbed Smoked Sheet (RSS)) adalah salah satu
jenis produk olahan yang berasal dari lateks/getah tanaman karet Hevea brasiliensis yang
diolah secara teknik mekanis dan kimiawi dengan pengeringan menggunakan rumah asap
serta mutunya memenuhi standard The Green Book dan konsisten . Prinsip pengolahan
jenis karet ini adalah mengubah lateks kebun menjadi lembaran-lembaran (sheet) melalui
proses penyaringan, pengenceran, pembekuan, penggilingan serta pengasapan . Beberapa
faktor penting yang memengaruhi mutu akhir pada pengolahan RSS diantaranya adalah
pembekuan atau koagulasi lateks, pengasapan dan pengeringan. Karet lembaran asap
bergaris digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan ban kendaraan bermotor,
khususnya jenis ban radial
2.6.1.1.2 Standard indonesian rubber (SIR)
Standard Indonesian Rubber adalah karet alam yang diperoleh dengan
pengolahan bahan olah karet yang berasal dari getah batang pohon Hevea Brasiliensis
secara mekanis dengan atau tanpa kimia, serta mutunya ditentukan secara spesifikasi
teknis. [SNI 06-1903-2000)
2.6.1.1.3 White crepe dan pale crepe
jenis ini merupakan crepe yang berwarna coklat. Disebut estate brown crepe
karena banyak dihasilkan oleh perkebunan-perkebunan besar atau estate.
2.6.3.1 Thin brown crepe remilis
jenis ini merupakan crepe coklat yang tipis karena digiling ulang. Bahan
pembuat crepe ini sama dengan bentuk crepe lain, tetepi digiling lagi untuk
menghasilkan crepe yang tebalnya sesuai dengan yang telah ditentukan.
2.6.2 Polymer
Karet sintetis, atau polimer, merupakan jenis elastomer buatan yg dihasilkan
melalui di-sintesis dari produk sampingan minyak bumi. Elastomer sendiri adalah
bahan dengan mekanik (materi) properti yang dapat mengalami de-
formasi (pembentukan kembali) jauh lebih elastis di bawah tekanan dari sebagian
besar bahan dan masih bisa kembali ke ukuran sebelumnya tanpa de-formasi
permanen. Sekitar 15 miliar kilogram karet diproduksi setiap tahunnya, dan dari
jumlah itu dua per tiga adalah produk sintetik. Karet sintetis, seperti juga karet alam,
memiliki kegunaan dalam berbagai industri mulai dari Industri Rumah Tangga sampai
Industri Skala Besar, antara lain untuk industri ban.
2.6.2.1 Tabel Karet Sintetis
Code Nama Teknis Nama Umum
ACM Polyacrylate Rubber
AEM Ethylene-acrylate Rubber
AU Polyester Urethane
BIIR Bromo Isobutylene Isoprene Bromobutyl
BR PolyButadiena Buna CB
CIIR Chloro Isobutylene Isoprene Chlorobutyl, Butyl
CR PolyChlorophene Chlorophrene, Neoprene
CSMChlorosulphonated Polyethylene
Hypalon
ECO EpiChlorohydreneECO, Epichlorohydrin, Epichlore, Epichloridrine, Herclor, Hydrin
EP Ethylene Propylene
EPDMEthylene Propylene Diene Monomer
EPDM, Nordel
EU Polyether Urethane
FFKM Perfluorocarbon Rubber
FKM Fluoronated HydrocarbonViton, Kalrez, Fluorel, Chemraz
FMQ Fluoro Silicone FMQ, Sillicone Rubber
FPM Fluorocarbon Rubber
HNBRHydrogenated Nitrile Butadiene
HNBR
IR PolyIsophrene (Synthetic) Natural Rubber
IIR Isobutylene Isophrene Butyl Butyl
NBR Acrylonitrile ButadieneNBR, Nitrile Rubber, Perbunan, Buna-N
PU PolyUrethane PU, Polyurethane
SBR Styrene ButhadieneSBR, Buna-S, GRS, Buna VSL, Buna SE
SEBSStyrene Ethylene Butylene Styrene Copolymer
SEBS Rubber
SI Polysiloxane Sillicone Rubber
VMQ Vinyl Methyl Silicone Sillicone Rubber
XNBRAcrylonitrile Butadiene Carboxy Monomer
XNBR, Carboxylated Nitrile
XSBRStyrene Butadiene Carboxy Monomer
YBPOThermoplastic Polyether-ester
YSBRStyrene Butadiene Block Copolymer
YXSBR
Styrene Butadiene Carboxy
Block Copolymer
2.6.3 Reinfore agen/filler :
Reinforce agent Filler merupakan material yang digunakan sebagai pengisi
antara ikatan-ikatan polimer. Terdapat beberapa filler yang digunakan, yaitu:
2.6.3.1 Carbon Black:
Carbon N234, Carbon N330, Carbon N375, Carbon N660, dan Carbon N220.
Reinforcing filler dalam internal mixer
2.6.3.2 White Filler
Silica adalah filler yang lebih ringan dan kuat Dibandingkan carbon black
sehingga biasanya digunakan untuk ban mobil balap ataupun passenger. Filler yang
digunakan adalah: Hisil 225, Tokusil, USGZeosil, 1165Ultrasil7000gr (Granula)
White filler (silica)
2.6.4 Softener
Softener adalah suatu bahan yang berfungsi untuk:
a. Meningkatkan kelengketan dari compound dan membantu dispersi filler atau
meratanya filler dengan bahan lainnya. Menurunkan viscositas.
b. Membantu rubber flow pada saat extrusion dan molding.
c. Menurunkan temperatur pada proses mixing dan pemakanan energi.
d. Mengurangi penyusutan (shringkage)di open mill dan calendering.
e. Modifikasi physical propeties compound.
Jenis-jenis dari softener itu yaitu :
2.4.1 Aromatic oil
Aromatic oil adalah senyawa yang membantu dalam proses mixing , tetapi
senyawa ini tidak berhubungan dengan bau dari compound yang dihasilkan dari
proses mixing senyawa ini membantu dalam pembentukan physical properties
compound.aromatic oil yng digunakan: Dutrex 737mb, RPOE 1525
2.4.2 Paraffinic oil (untuk compound putih)
1. Shell Flex 250 mb
2. Paraffini-60
2.4.3 Non aromatic oil
1. TDAE oil
2.6.5 Tackifier
Tackifier adalah bahan mengaktifkan dan meningkatkan kelengketan dari
compound agar saat dilakukan building antara satu ply dengan ply yang lain dapat
bersatu dengan baik berikut contoh dari tackifier yaitu: Escorez-1102, SP-1068,
Resorcinol, Monoband 680C,Coumarone resin
2.6.6 Activator
Activator adalah bahan yang membantu accelerator pada waktu proses
vulkanisasi contohnya :
a. Zinc Oxide
b. Zinc Stearate
Stearic Acid
2.6.7 Antioxsidant/antiozonan
Memiliki fungsi unutk melindungi karet dari kerusakan akibat pengaruh
antioxidant contohnya yaitu:
a. GPPD
b. TMQ (Antiozonant)
c. Okerin(Antiozonant)
2.6.8 Accelerator
Memiliki fungsi untuk mempercepat vulcanisasi
a. Primery:
MBTS,CZ,MOZ,DZ
b. Secondary:
TMTD,TMTM,DPG
2.6.9 Vulkanizing agent
Berfungsi sebagai bahan kimia untuk dapat terjadinya proses vulkanisasi karetContohnya Yaitu :
a. Sulfur
b. Insoluble sulfur 60%
c. Crytex 20%
d. Hitanol 2501Y
2.6.10 Retarder
Memiliki fungsi untuk mencegah terjadinya scorch (compound terbakar)
Contohnya yaitu ;
a. PVI (Untuk compound remill)
b. VUL BC
c. Retarder Essen
2.6.11 Proccesing aid
Berfungsi untuk mempermudah dalam proses extruding
2.6.12 Peptizer
Berfungsi untuk melunakan Karet RSS.Contohnya Yaitu :
a. Sulfur
b. Crystex OT 20%
c. Mucron 20-OT