Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

34

Transcript of Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

Page 1: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 1/33

B a b 1 3 A n a / i s is B i a y a -V o / u m e - L a b a

DASAR ANALISIS KONTRIBUSI

Analisis kontribusi merupakan teknik -teknik analitis yang digunakan untuk menetukandan mengevaluasi akibat-akibat yang terjadi pada 1aba yang disebabkan oleh perubahan-

perubahan volume (unit) yang dijual, hargajual, biaya tetap, dan biaya variabel. Analisis ini

memusatkan perhatian pada laba kontribusi, yaitu hasil penjualan dikurangi biaya-biaya

variabel.

Dalam penyusunan laporan rugi laba untuk kepentingan intern, seringkali perusahaan

mengidentifikasi dan mengukur biaya variabel dan biaya tetap secara terpisah dengan

menggunakan pendekatan laba kontribusi. Laporan rugi-laba yang menekankan pada biaya

tetap dan variabel tersebut memberikan data keuangan yang sangat bermanfaat untuk tujuan

perencanaan. Perhatikan ilustrasi berikut:

Perusahaan Sierra

Laporan rugi-laba, pendekatan laba kontribusi

Dasar Total DasarUnit

Rupiah % Rupiah %

Penjualan (10.000 unit)* 100.000 100 10 100Biaya variabel 60.000 60 6 60

Laba kontribusi 40.000 40 1 : 40

Biaya tetap 30.000

Laba 10.000

* Rele va nt ra ng e 7 J)I)OO s.d . 1 1.0 00 u nit

Dustrasi laporan rugi-laba tersebut dibuat berdasarkan pada pendekatan 1abakontribusidanbahwa

276

Page 2: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 2/33

LABA KONTRIBUSI = PENJUALAN - BIAYA VARIABEL

Jumlah laba kontribusi akan berubah jika salah satu dari variabel-variabel berikut ini

berubah: volume (unit) yang dijual, hargajual, rasio biaya variabel.

Kasus A Berapa besar labajika volume penjualan turon 5% (menjadi 9.500 unit)?

Laba(barn)=L~ba(lama)-5%xlabakontribusi=Rp 1O.000-5%xRp40.000

=RpS.OOO

Kasus B Berapa besar labajika hargajual naik 5% (menjadi Rp 10,50)? Laba (barn) =

Laba (lama) + 5% x penjualan (lama) = Rp 10.000 + 5% x Rp 100.000 = Rp15.000

Berapa besar labajika biaya tetap naik Rp 3.000 (naik 10%)?Laba (barn) =Laba

(lama) - kenaikan biaya tetap = Rp 10.000 - Rp 3.000 = Rp 7.000

Berapa besar labajika biaya variabel turun 5% (menjadi Rp 5,70)? Laba (barn)= Laba (lama) + 5% x biaya variabel (lama) = Rp 10.000 + 5% x Rp 60.000 =Rp 13.000

Berapa besar laba jika empat variabel tersebut berubah secara bersama-sama?

Penjualan (10.000 unit x 95%) x (Rp 10 x 105%) Rp 99.750

KasusC

KasusD

KasusE

KasusF

Biaya variabeI9.500 unit x Rp 6 x 95% 54.150

Laba kontribusi Rp45.600

Biaya tetap Rp 30.000 + Rp 3.000

Laba

33.000

Rp 12.600

Berapa besar laba yang dibudgetkan per unit yang dijual pada ilustrasi di muka?

Laba kontribusi Rp 4 per unit tetapi perusahaan belum memperoleh laba sampai

semua biaya tetap (Rp 30.000) tertutup. Untuk menutup biaya tetap tersebut

diperlukan penjualan sebesar 7.500 unit yang diperoleh dari biaya tetap dibagi

dengan laba kontribusi, Rp 30.000 : Rp 4

=7.500 unit atau Rp 75.000. Kondisi

seperti ini disebut breakeven point (tidak laba dan tidak rugi).

Untuk tujuan dan kepentingan intern perusahaan, laporan rugi-laba dengan pendekatan

laba kontribusi akan lebih bermanfaat karena pendekatan tersebut memberikan data yang

diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam analisis WHAT IF seperti yang

ditunjukkan pada analisis kasus-kasus di atas. Pendekatan ini menekankan pada konsep

variabilitas biaya karena erat hbungannya dengan tanggungjawab manajerial dalam

perencanaan dan pengendalian. Laporan rugi-laba dengan pendekatan laba kontribusi dapat

dikatakan bersifat dinamis.

Untuk tujuan dan kepentingan ekstern, perusahaan biasanya menggunakan laporan

rugi-laba dengan dengan pendekatan tradisional. Pendekatan ini tidak menggunakan

277

Page 3: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 3/33

w r 1_ ¥ ",,'1

konsep variabilitas biaya. Laporan rugi-laba dengan pendekatan tradisional bersifat statis.

Perbandingan laporan rugi-laba dengan kedua pendekatan dapat dilihat pada ilustrasi

berikut:

Laporan Rugi-Iaba Laporan Rugi-Iaba

(Pendekatan tradisional) (pendekatan laba kontribusi)

Penjualan Rp 90.000 Penjualan Rp90.000

Harga pokok produksi* 40.000 Biaya-biaya variabel:

Labakotor Rp49.500 Biaya produksi Rp24.300

Biaya-biaya operasi: Biaya administrasi 1.800

Biaya administrasi* 15.300 Biaya distribusi .2WBiaya distribusi* 25.200 Jumlah biaya variabel R1221.000

Jumlah biaya operasi* R124O·5OO Laba kontribusi Rp63.000

Laba bersih R122.000 Biaya-biaya tetap:

Biaya produksi Rp 16.200

* tennasuk biaya tetap dan variabel Biaya administrasi 13.500

Biaya distribusi 24.300

Jumlah biaya tetap R12.::!4.ooo

Lababersih R122.000

ANALISIS BREAKEVEN

Analisis biaya-volume-laba meliputi analisis kontribusi dan analisis breakeven. Analisis

breakeven menggunakan konsep yang sarna dengan analisis kontribusi, narnun analisis

breakeven menekankan pada tingkat output atau kegiatan produksi dimana hasil penjualan

persis sarna dengan jumlah biaya; berati tidak laba dan tidak rugi. Biasanya, analisis

breakeven meliputi analisis breakeven dan analisis grafik. Lihat ilustrasi berikut ini:

Hudson Company

Laporan rugi-laba, metoda laba kontribusi

Penjualan, 200.000 x Rp 25Biaya-biaya variabel:

Bahan baku

Tenaga keIja langsung

Biaya overhead

Biaya administrasi

Biaya distribusi

Rp 5.000.000 100%

Rp9oo.oo0

1.000.000

300.000

100.000

300.000

Jumlah biaya variabel 2.600.000 52%

Laba kontribusi

Biaya-biaya tetap:

Rp 2.400.000 48%

278

Page 4: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 4/33

Overhead pabrik

Biaya administrasi

Biaya distribusi

700.000

600.000

500.000

Jumlah biaya tetap 1.800.000

Laba Rp600.000

6.0

5.5

5.0(c) Titik Budget Penjualan

. . . . . . .8 4.5 Break.even Point0

(Rp 3,75 atau 150 unit)§

4.0

~ 3.75 ----------'-

3.5f J'iI:: s 3.0l

. g 2.5

oS2.0~

j: Q 1.8

1.5

1.0

.5

(b) Jumlah Biaya

(a) Jumlah Biaya Tetap

Volume (000 unit) Rencana Laba VertikaJ

Perhitungan Breakeven Point

Breakeven point dapat dihitung dengan menggunakan prosedur matematik sederhana.

Rumus umum yang digunakan untuk menghitung breakeven adalah berdasarkan (1) total

budget dan (2) harga dan biaya per unit.

Biaya tetap Biaya tetap

BE= = - - - - - - -Rasio laba kontribusi Biaya variabel

1-------Penjualan

279'

Page 5: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 5/33

Rp 1.800.000 Rp 1.800.000 Rp 1.800.000

BE= = =-----

Rp 2.600.000 1 - 0,52 0,48

Rp 5.000.000

BE =Rp 3.750.000 atau

BE = Rp 3.750.000 : Rp 25 = Rp 150.000 unit

1-

Perhitungan ini disederhanakan sebagai berikut:

BE =Biaya tetap : rasio laba kontribusi

BE =Rp 1.800.000 : 0,48

BE = Rp 3.750.000 (atau 150.000unit)

Perhitungan di atas dapat dibuktikan sebagai berikut:

Penjualan (pada BE)

Biaya-biaya:

Biaya tetap

Biaya variabel (Rp 3.750.000 x 0,52)

Rp 3.750.000

Rp 1.800.000

1.950.000

Jumlah biaya 3.750.000

Laba Nol

Asumsi-asumsi dasar

Analisis kontribusi dan analisis breakeven didasarkan pada beberapa asumsi yang harus

difahami secara jelas. Asumsi-asumsi tersebut adalah:

1. Konsep variabilitas biaya adalah valid. Oleh karena itu, biaya dapat diklasifikasikan dan

diukur secara realistis sebagai biaya tetap dan biaya variabel.

2. Terdapat relevant range terpercaya (berupa kegiatan) yang akan digunakan untuk

analisis.

3. Hargajual tidak berubah meskipun volume (unit) penjualan mengalami perubahan.

4. Hanya ada satu jenis produk, atau dalam hal terdapat lebih dari satu jenis produk, sales

mix dipertahankan tetap.

5. Kebijakan dasar manajemen di bidang produksi tidak berubah secara berarti dalam

jangka pendek.

6. Tingkat harga umum (inflasi dan deflasi) akan tetap stabil dalam jangka pendek.

7. Tingkat penjualan dan produksi sarna besar, sehingga persediaan yang ada akan tetap

stabil atau sebesar nol.

8. Efisiensi dan produktivitas setiap pekerja tetap dan tidak berubah dalam jangka pendek.

280

Page 6: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 6/33

PER17MBANGAN HARGA JUAL DAN SALES MIX

Jika setiap produk rnenghasilkan laba kontribusi yang sarna, perubahan dalam sales mix

tidak akan rnernpengaruhi breakeven point atau laba usaha. Jika setiap produk rnenghasilkan

labakontribusi yang berbeda-beda, perubahan dalam sales mix akanmernpengaruhi breakeven

point dan laba usaha.

Kasus 1. Budget awal

Sales mix: produk A 10.000 unit dan proruk B 7.500 unit

ProdukA ProdukB

Unit Jumlah Unit Jumlah Jumlah

Rencana penjualan 10.000 RI210.000 7.500 RI2IO.000 RI220.000

Budget biaya

Tetap 2.000 5.00 1.500

Vriabel 6.000 3.000 9.000

Jumlah RpS.OOO RpS.500 Rp 16.500

Laba Rp2.000 Rp 1.500 Rp3.500

Kasus 1 Budget awal (sales mix: A= 10dan B =7.5)

24

22

20

§ 18c,

~16as

~iE 14

a"0

12a< a= ' 10S'

& !8

6

4

2

Tmgkat BudgetRp20.000

Rp3.500

Breakeven PointRp 13.640

Biaya Tetap Rp 7.500

o 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

Volume (000)

281

Page 7: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 7/33

Kasus 2. Unit produk A naik 20% dan produk B tidak berubah

ProdukA ProdukB

Unit Per unit Jumlah Unit Per unit Jumlah Jumlah

Rencana penjualan 12.000 Rp 1,00 RIl12.000 7.500 Rp 1,331/) R l 2 l Q . O O O RI!22.000Budget biaya

Tetap 2.000 5.500 7.500

Vriabel 0,60 7.200 0,30 3.000 10.200

Jumlah Rp9.200 Rp8.500 Rp 17.700

Laba Rp2.800 Rp 1.500 Rp4.300

22

20

§ 18

~. . . . . . . 16a s

~iii 14

~12

I ii'iii::I 10'i::'

d !8

6

4

2

282

Kasus 2 ProdukAmeningkat 20% (sales mix: A= 12 dan B = 7,5)

~ r - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - ~Tingkat BudgetRp22.000

ba Rp4.300

Breakeven PointRp 13.980

Biaya Tetap Rp 7.500

o 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

Volume (000)

Page 8: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 8/33

Kasus 3. Unit produk A tidak berubah dan produk B naik 20%

ProdukA ProdukB

Unit Per unit Jumlah Unit Per unit Jumlah Jumlah

Rencana penjualan .lQ,OOQ R J L l . O O Rn 12.000 9.000 RnJ .•13!') R n 12.000 Rn22.000Budget biaya

Tetap 2.000 5.500 7.500

Vriabel 0,60 6.000 0,30 3.600 9.600

Jumlah Rp8.000 Rp9.100 Rp 17.100

Laba Rp2.000 Rp2.900 Rp4.900

22

20

§ 18

~'-" 16' ">.' " 14

~12

~';!:: s 10a -

c t !8

6

4

2

Kasus 3 Produk Bmeningkat 20% (sales mix:A = 10dan B = 9)

24 r - - - - - - - - - - - - - ~ - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - .Tingkat BudgetRp22.000

Rp4.900

Breakeven PointRp 13.000

Biaya Tetap Rp 7.500

o 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

Volume (000)

283

Page 9: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 9/33

Perbandingan hasi1:

Budetawal ProdukA ProdukB

naik20% naik20%

Laba Rp 3.500 Rp4.3oo Rp4.900

Prosentase perubahan laba 23% 40%

Breakeven point Rp 13.640 Rp 13.980 Rp 13.300

MASALAH-MASALAH KHUSUS

Analisis biaya-volume-Iabadapatditerapkan baik untuk satu jenis produkmaupun untuk

beberapajenis produk. Tiga masalah yang mungkin dihadapi adalah (1) activity base, (2)perubahan-perubahan persediaan, dan (3) biaya-biaya dan pendapatan-pendapatan non

operasional.

1. Activity Base

Jika dua jenis produk atau lebih digabung untuk analisis breakeven, biasanya activity

base yang digunakan adalah rupiah penjualan karena rupiah penjualan dianggap sebagai

pengukur terbaik untuk seluruh kegiatan perusahaan. Activity base berupa unit produk lebih

menguntungkan untuk produk tunggal. Untuk lebih dari satu jenis produk, perusahaan hams

menggunakan activity base yang dapat berlaku untuk semua output atau kegiatan. Rupiah

penjualan merupakan satu-satunya activity base yang terbaik karena kegiatan produksi,

penjualan, dan administrasi secara bersama-sama menggunakan rupiah.

Jika budget-budget biaya fleksibel digunakan, budget-budget tersebut disatukan untuk

tujuan analisis biaya-volume-laba, Proses ini mungkin menimbulkan beberapa kesulitan

karena budget-budget biaya fleksibel departemen yang berbeda berkaitan erat dengan

activity base yang berbeda. Sebagai contoh, biaya-biaya penjualan mungkin dikaitkan

dengan rupiah penjualan,overhead pabrikdikaitkan dengan jam tenaga kerja langsung (direct

labor hours) ataujam mesin langsung (direct machine hours), dan departemen pembangkit

tenaga dikatkan dengan jam kilowat (kilowatt hours).

2. Perubahan-perubahan Persediaan

Biasanya perubahan-perubahan persediaan di dalam anggaran tidak begitu berarti dan

oleh karena itu, perubahan-perubahan tersebut dalam analisis biaya-volume-Iaba dapat

diabaikan. Namun demikian, jika perubahan-perubahan tersebut cukup berarti, sebaiknya

perubahan-perubahan dimasukkan dalam analisis.

Keputusan untuk memasukkan atau tidakmemasukkan perubahan-perubahan persediaan

di dalam analisis biay-volume-Iaba memerlukan pertimbangan-pertimbangan subyektif

tentang: (1) apa yang akan dilakukan manajemen dengan adanya tingkat volume yang

berbeda dan (2) ketepatan konsep yang diingkinkan. Ada dua pendekatan yang sering

digunakan, yaitu (I) mengabaikan perubahan persediaan dan (2) memasukkan perubahan

284

Page 10: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 10/33

persediaan. Pendekatan-pendekatan ini agak menyimpang dari teori untuk penyederhanaan

kasus.

Proyeksi Rugi-Iaba (dengan perubahan persediaanPenjualan direncanakan (90.000 unit x Rp 2)

Produksi direncanakan (100.000 unit):

Biaya tetap

Biaya variabel (Rp 0,60 per unit)

Rp 180.000

Rp 80.000

60.000

Jumlah biaya

Kenaikan persediaan (10.000 unit x Rp 1,40)

Rp 140.000

14.000* 126.000

Rp54.000Labakotor

Biaya administrasi dan distribusi:

Biaya tetap

Biaya variabel (Rp 0,10 per unit)

10.000

9.000 19.000

Laba direncanakan Rp35.ooo

* Jumlah ini dihitung dari:

Biaya variabel (10.000 unit x Rp 0,60) plus

Biaya tetap (Rp 80.000 x 10%)

Perhatikan pada ilustrasi di atas: (1) hanya ada satu jenis produk dan (2) kenaikan persediaan

sebesar 10%.

Perubahan persediaan diabaikan

a. Atas dasar total budget:

Rp 80.000 + Rp 10.000BE = = Rp 138.462 (atau 69.231 unit)

Rp 60.000 +Rp 9.000 - Rp 6.0001 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Rp 180.000

atau BE = (Rp 80.000 +Rp 10.000) : 0,65 =Rp 138.462

b. Atas dasar harga dan biaya per unit:

Harga jual per unit

Biaya variabel per unit:

Produksi

Rp2,00

Administrasi dan penjualan

Kontribusi untuk menutup biaya tetap dan Iaba

BE = Rp 90.000: Rp 1,30 = 69.231 unit

RpO,60

0,10 0,70

Rp 1.30

285

Page 11: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 11/33

Bukti kebenaran perhitungan:

Breakeven penjualan (69.231 unit x Rp 2)

Biaya produksi:

Biaya tetap

Biaya variabel (69.231 unit x Rp 0,60)

Rp l38.462

Rp 80.000

41.539 121.539

Rp 16.923

Labakotor

Biaya administrasi dan distribusi:

Biaya tetap

Biaya variabel (69.231 unit x Rp 0,10)

10.000

6.923 16.923

Laba direncanakan Nol

Perubahan persediaan diperhitungkan:

Perubahan persediaan (naik 10.000 unit, yaitu lO% dari produksi) dapat dianalisis

sebagai berikut:

10.000 unit

Komponen tetap = x Rp 80.000 =Rp 8.000

100.000 unit

100.000 unit

Komponen variabel = - - - - - x Rp 60.000 = Rp 6.000100.000 unit

Jumlah (10.000 unit) Rp 14.000

a. Atas dasar total budget:

Rp 80.000 + Rp 10.000 - Rp 8.000

BE = = Rp 126.154 (atau 63.077 unit)Rp 60.000 + Rp 9.000 - Rp 6.000

1--------------Rp 180.000

atau BE = (Rp 80.000 +Rp lO.OOO- Rp 8.000) : 0,65 =Rp 126.154

b. Atas dasar harga dan biaya per unit:

Harga jual per unit

Biaya variabel per unit:

Produksi

Rp 2,00

Administrasi dan penjualan

RpO,60

0,10 - 0,70

286

Page 12: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 12/33

~ ..s:f.~,:{;'t~~'4..,,~s:s~{"Y:;,~. $W I :w:

Kontribusi untuk menutup biaya tetap dan laba Rp 1,30

BE = Rp 82.000: Rp 1,30 = 63.077 unit.

Bukti kebenaran perhitungan:

Breakeven penjualan (63.077 unit x Rp 2) Rp 126.154

Biaya produksi (63.077 unit: 0,90 = 70,085 unit)

Biaya tetap Rp80.000

Biaya variabel (70.085 unit x Rp 0,60) 42.051

Biaya produksi Rp 122.051Kenaikan persediaan (10% dari produksi) 12.205

Harga pokok penjualan 109.846

Rp 16.308

Labakotor

Biaya administrasi dan distribusi:

Biaya tetap 10.000

Biaya variabel (63.077 unit x Rp 0,10) 6.308 16.308

Laba Nol

Biaya dan Pendapatan Non-Operasional

Budget penjualan (10.000 unit x Rp 3) Rp30.000

Biaya-biaya:

Biaya tetap Rp 18.000

Biaya variabel 9.000 27.000

Rp3.000

Laba operasi

Non operasional:

Pendapatan lain-lain Rp3.000

Biaya lain-lain 1.000 2.000

Laba dibudgetkan Rp5.000

287

Page 13: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 13/33

Kasus A:Mengabaikan pendapatan dan biaya non operasional

Rp 18.000 Rp 18.000 Rp 18.000

BE= = = ----

Rp 9.000 1 - 0,30 0,70

1-----

Rp30.000

=Rp25.714

Kasus B:Memperhitungkan pendapatan dan biaya non operasional

Rp 18.000 - Rp 2.000 Rp 16.000 Rp 16.000

BE= = = ----

Rp 9.000 1 - 0,30 0,70

1-----

Rp 30.000

=Rp22.857

Kasus C:Asumsipendapatan non operasional Rp 1.000dan biaya non operasional Rp 3.000

Rp 18.000+Rp 2.000 Rp 20.000 Rp 20.000BE= = =----

Rp 9.000 1 - 0,30 0,70

1-----

Rp 30.000

= Rp28.857

Bukti kebenaran perhitungan (lihat kasus B):

Breakeven penjualan (pada breakeven)

Biaya -biaya:Biaya tetap

Biaya variabel (0,30 x Rp 22.857)

Rp22.857

Rp 18.000

6.857 24.857

(Rp 2.000)

Rp3.000

1.000 2.000

Nol

Laba operasi

Non operasional:

Pendapatan lain-lain

Biaya lain-lain

Laba dibudgetkan

288

Page 14: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 14/33

.~!X l 14

4 0 r - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - ~

28

38 Breakeven Point:Kasus A Rp 25.714

Kasus B Rp 22.857

Kasus C Rp 2857136

34

32

30

26

24

22

KasusC

16 -- - - - - - - - - - - - -

w ~ - - - - ~ ~ ~ - - - - ~ ~ - - - - - - ~ - - - - - - - - - - - - ~ - - - - - - - - - - _ _ i18 _::: __ ~_:::: _ _ _ _ _ _ _ _ ~~s_A _, _

Kasus B i

12

10

8

6

4

2

o 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40

Volume (Rp 000)

MARGIN OF SAFETY

Margin of safety menunjukkan hubungan antara penjualan yang direncanakan (realisasi)

dengan penjualan pada breakeven. Ilustrasi dapat dilihat berikut ini:

Persh. A Persh. B

Penjualan direncanakan Rp 100.000 Rp 100.000

Biaya direncanakan:

Tetap 70.000 20.000

Variabel 20.000 70.000

Laba direncanakan Rp 10.000 Rp 10.000

Breakeven point Rp 87.500 Rp 66.667

289

Page 15: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 15/33

Meskipun dua perusahaan tersebut merencanakan jumlah laba yang sarna, narnun ada

perbedaan dasar di dalarn karakteristik ekonomis. Perusahaan A memiliki breakeven yang

lebih tinggi dibanding perusahaan B. Perusahaan A akan mengalami kerugianjika penjualanturun lebih dari 12_%; perusahaan B akan memperoleh laba sarnpai penjualan turun di atas

33_%. Dengan kata lain, kedua perusahaan memiliki margin of safety yang berbeda. Margin

of safety dapat dinyatakan sebagai rasio atau prosentase selisih antara penjualan yang

direncanakan dengan penjualan pada breakeven terhadap penjualan yang direncanakan.

Persh.A Persh. B

Margin of safety:

Perusahaan A (Rp 100.000 - Rp 12.5(0) : Rp 100.000 121/2%

Perusahaan A (Rp 100.000 - Rp 12.500): Rp 100.000

Analisis biaya-volume-Iaba juga berkaitan erat dengan konsep operating leverage, yaitu

suatu konsep yang digunakan untuk mengukur sensitivitas (kepekaan) laba operasional

terhadap perubahan volume penjualan. Degree of operating leverage menentukan berapa

besar perubahan laba jika terjadi peningkatan atau penurunan penjualan. llustrasi berikut ini

untuk menunjukkan pengaruh penurunan penjualan 10% terhadap laba perusahaan.

Persh, A Persh.B~

Penjualan Rp90.000 Rp90.000

Biaya-biaya:

Tetap 70.000 20.000

Variabel 18.000 63.000

Laba Rp2.000 Rp7.000

% perubahan laba

Operating leverage =

% perubahan penjualan 8,0 3,0

Operating leverage dapat diinterpretasikan sebagai prosentase perubahan laba untuk

setiap 1% perubahan penjualan. Pada kasus Perusahaan A tersebut, penjualan menurun 10%

dan operating leverage sebesar 8, sehingga Perusahaan A akan dapat memperhitungkan

bahwa laba yang diperoleh akan menurun 10% x 8 = 80%.

290

Page 16: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 16/33

KASUS 1 ANALISIS KONTRIBUSI DAN ANALISIS BREAKEVEN

OV Company ini baru saja menyelesaikan rencana laba tahun 19X8. Ringkasan data

rencana laba: sasaran hasil penjualan Rp 500.000 (10.000 unit); biaya tetap direncanakan Rp240.000; laba direncanakan per unit penjualan Rp 6. Penjualan yang direncanakan per bulan

mencerminkan variasi musiman volume penjualan, di atas dan di bawah rata-rata bulanan

sebesar 15%.

Diminta:

1. Susunlah kembali proyeksi rugi laba 19X8 (berdasarkan laba kontribusi).

2. Hitunglah rasio biaya variabel dan rasio laba kontribusi.

3. Hitunglah harga jual, biaya variabel, laba kontribusi, biaya tetap, dan laba per unit.

4. Activity base apa yang digunakan oleh perusahaan dan berapajangkauan relevan pada

perusahaan tersebut?

5. Hitunglah breakeven point dalam rupiah dan unit. Ujialah jawaban anda.

6. Buatlah gambar breakeven.

7. Berapa jumlah "profit pickup" per unit?

JAWABAN (Estimasi waktu: Penyelesaian 45 menit dan diskusi 30 menit)

1. Proyeksi rugi-laba, dasar laba kontribusi

Penjualan (10.000 unit)

Biaya variabel

Rp500.000

200.000

Laba kontribusi

Biaya tetap

Rp 300.000

240.000

Laba Rp 60.000

2. Rasio biaya variabel: Rp 200.000 : Rp 500.000 = 40%Rasio laba kontribusi: Rp 300.000 : Rp 500.000 = 60%

3. Hargajual per unit: Rp 500.000; 10.000 = Rp 50Biaya variabel per unit: Rp 200.000: 10.000 = Rp 20Laba kontribusi per unit: Rp 300.000 : 10.000 = Rp 30Biaya tetap per unit: Rp 240.000 : 10.000 = Rp 24Laba per unit: Rp 60.000 : 10.000 = Rp 6

4. Activity base dan relevant range:

Activity base yang digunakan dapat berupa unit (lebih diutamakan) atau rupiah karena

hanya terdapat satu jenis produk. Jika terdapat dua jenis produk atau lebih, rupiah harus

digunakan sebagai activity base.

Untuk analisis breakeven, relevant range secara logis dapat dikaitkan dengan pola

penjualan musiman sebagai berikut:

Rata-rata penjualan: 10.000 unit: 12 = 833 unit.

Maksimum penjualan: 833 unit x 115% = 958 unit.

Minimum penjualan: 833 unit x 85% = 708 unit.

291

Page 17: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 17/33

,

5. Perhitungan breakeven dalam rupiah:

Rp 240.000 Rp 240.000

BE

= = - - - - =Rp 400.000

Rp 200.000 0,60 (8.000 unit)

1------

Rp5oo.ooo

Perhitungan breakeven dalam unit:

Laba kontribusi per unit Rp 30

Breakeven = Rp 240.000 : Rp 30 = 8.000 unit.Bukti:

Penjualan 8.000 x Rp 50

Biaya variabe18.000 x Rp 20

Rp4oo.ooo

160.000

Laba kontribusi

Biaya tetap

Rp240.0oo

240.000

Laba

6. Grafik breakeven:

Nol

Relevant Range

$600

550

500

450

§ 400

0.

~ 350_,

'"~ 300iiiI i i 2500

I i i. . 200: : : I. S '

~ ISO

100

PenjualanRp500.ooo

Breakeven PointRp400.ooo

I

Jumlah Biaya :Rp440.ooo I

Biaya Tetap I

Rp 240.000 --.:

DaerahBiaya Variabel

I

Budget Vertikal /:I

DaerahBiayaTetap

2 3 4 5 6 7 8 9 10 II 12

Volume (000)

292

Page 18: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 18/33

7. Profit pickup di atas breakeven tercerrnin di dalam rasio PN. Pada situasi ini, setiap unit

produk yang terjual di atas volume breakeven (8.000 unit) akan memberikan laba sebesar

Rp 30 sebagai profit pickup. Penjelasan dengan cara lain, yaitu bahwa di atas volume

breakeven, 60% dari setiap satu rupiah penjualan merupakan laba (yaitu profit pickup).

KASUS 2 ANALISIS BIAYA-VOLUME-LAB A

Syrnrex Corporation telah menyusun proyeksi rugi laba sebagai berikut:

Rp 20.000.000enjualan (400.000 unit)

Biaya-biaya produksi:

Bahan baku

Tenaga kerja langsung

Overhead tetap

Overhead variabel

Biaya-biaya distribusi:

Tetap

Variabel

Biaya-biaya administrasi:

Tetap

Variabel

Rp 1.700.000

1.600.000

2.650.000

4.050.000

3.400.000

1.900.000

1.750.000

350.000

Perusahaan mempertimbangkan jangkauan relevan antara 300.000 s.d. 420.000 unit.

Penjualan bulanan bervariasi 15% dari rata-rata bulanan. Budget biaya fleksibel digunakan

untuk menyusun proyeksi rugi laba dan laporan-laporan pelaksanaan bulanan.

Diminta:

1. Buatlah proyeksi rugi laba atas dasar laba kontribusi.

2. Activity base apa yang digunakan oleh perusahaan dan berapa jangkauan relevan (atas

dasar bulanan dan tahunan)?

3. Hitunglah rasio biaya variabel, rasio laba kontribusi, breakeven point (dalam unit dan

rupiah).

4. Buatlah gambar breakeven.

5. Hitunglah breakeven bulanan dalam unit dan rupiah.

6. Susunlah rencana laba yang direvisi dengan asumsi: biaya tetap naik 10%, hargajualnaik 5%, dan biaya variabel naik 3%. Hitung breakeven yang barn.

Jumlah biaya

1/.400.000

Laba

Rp 2.600.000

293

Page 19: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 19/33

JA WABAN (Estimasi waktu: Penyelesaian 60 menit dan diskusi 30 menit)

1. Proyeksi rugi-laba, dasar laba kontribusi:

Penjualan 400.000 unit x Rp 50

Biaya variabel 400.000 unit x Rp 24

2. Activity base dan relevant range

a. Activity base merupakan ukuran output atau kegiatan produksi yang digunakan

untuk pembuatan budget fleksibel dan analisis biaya-volume-laba, Activity base

dapat berupa unit (lebib diutamakan) atau rupiah penjualan. Jika terdapat dua jenis

produk atau lebih, sebaiknya activity base yang digunakan adalah rupiah penjualan.

b. Relevant range merupakan jangkauan output atau kegiatan produksi yang dianggap

significant dalam kaitannya dengan pembuatan budget biaya fleksibel atau analisis

breakeven. Pada kasus ini, relevant range tahunan antara 300.000 s.d. 420.000 unit;

sedangkan relevant range bulanan ditentukan sebagai berikut:

Rata-rata bulanan: 400.000 unit: 12 = 33.333 unit.

Penjualan maks imum: 33.333 unit x 115% = 38.333 unit.Penjualan minimum: 33.333 unit x 85% = 28.333 unit.

3. Rasio biaya variabel: Rp 9.600.000 : Rp 20.000.000 = 48%Rasio laba kontribusi: Rp 10.400.000 : Rp 20.000.000 = 52%Breakeven (rupiah): Rp 7.800.000: 52% =Rp 15.000.000

Breakeven (unit): Rp 15.000.000 : Rp 50 = 300.000 unit.

4. Gambar break even seperti pada gambar sebelah

5. Breakeven bulanan

Biaya tetap per bulan: Rp 7.800.000 : 12 = Rp 650.000Rasio laba kontribusi: 52%

Breakeven (rupiah): Rp 650.000 : 52% =Rp 1.250.000

Breakeven (unit): Rp 1.250.000 : Rp 50 = 25.000 unit.6a. Revisi rencana laba:

Penjualan: 400.000 unit x Rp 50 x 105%

Biaya variabel: Rp 9.600.000 x 103%

Laba kontribusi

Biaya tetap

400.000 unit x Rp 26

Laba

Laba kontribusi

Biaya tetap: Rp 7.800.000 x 110%

Laba

294

Rp 20.000.000

9.600.000

Rp 10.400.000

7.800.000

Rp 2.600.000

Rp 21.000.000

9.888.000

Rp 11.112.000

8.580.000

Rp 2.532.000

Page 20: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 20/33

6b. Revisi breakeven:

Rasio laba kontribusi

Breakeven (rupiah)

= Rp 11.112.000: Rp 21.000.000= 0,52914286

= Biaya tetap : laba kontribusi

Breakeven (unit)

= Rp 8.580.000: 0,52914286 = Rp 16.214.903= Rp 16.214.903 : Rp 52,50 = 308.855 unit

Bukti:

Penjualan (pada breakeven)

Biaya variabel, Rp 16.214.903 x (1- 0,52914286)

Biaya tetap

Rp 16.214.903

7.634.903*

8.580.000

Laba Nol

* pembulatan

295

Page 21: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 21/33

KASUS 3 BIA YA RELEV AN; AKIBAT KEPUTUSAN-KEPUTUSAN ALTERNATIF

DI DALAM RENCANA LABA

Para eksekutif dari Samson Company sedang menyusun rencana laba tahunan. Akibatterhadap laba yang direncanakan dari beberapa keputusan sedang diperkirakan. Beberapa

keputusan ini akan mempengaruhi biaya-biaya tetap; keputusan-keputusan lain akan

mempengaruhi biaya-biaya variabel; dan keputusan-keputusan lain berkaitan dengan harga

jual dan volume penjualan (jumlah unit). Sasaran laba yang telah ditetapkan oleh manajemen

adalah Rp 25.000. Data rugi laba (diringkas) telah disusun sebagai berikut:

87.600

Penjualan (harga Rp 20 per unit)

Biaya-biaya:

TetapVariabel

Rp 100.000

Rp49.60038.000

Laba Rp 12.400

Dimita:

1. Hitung proyeksi laba kontribusi, laba, dan breakeven point berdasarkan rencana awal.

2. Hitung proyeksi laba kontribusi, laba, dan breakeven point dengan asumsi manajemen

membuat keputusan yang akan menyebabkan biaya-biaya tetap meningkat 10%.

3. Hitung proyeksi laba kontribusi, laba, dan breakeven point dengan asumsi bahwa

keputusan hanya akan menyebakan biaya-biaya variabel meningkat 10%.

4. Hitung proyeksi laba kontribusi, laba, dan breakeven point dengan asumsi bahwa

keputusan dibuat untuk meningkatkan hargajua110%.

5. Hitung proyeksi laba kontribusi, laba, dan breakeven point dengan asumsi bahwa

volume penjualan (unit) direncanakan meningkat 10%.

6. Ada kemungkinan bahwa semua altematif tersebut akan dimasukkan di dalam rencana

laba akhir, yaitu 10% peningkatan biaya-biaya tetap, 10% peningkatan biaya-biayavariabel, 10% peningkatan harga jual, 10% peningkatan volume penjualan. Hitung

proyeksi laba kontribusi, laba, dan breakeven point dengan mempertimbangkan akibat

dari empat perubahan kombinasi tersebut.

7. Berapa unit yang harus dijual dengan memperhatikan butir 6 untuk memenuhi sasaran

laba?

8. Susunlah ringkasan hasil-hasil perbandingan dengan format sebagai berikut:

Laba kontribusi Breakeven

Altematif Jumlah Rasio Laba Unit Rupiah Komentar

296

Page 22: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 22/33

JA WABAN (Estimasi waktu: Penyelesaian 75 menit dan diskusi 40 menit)

1. Rasio laba kontribusi: (Rp 100.000 - Rp 38.000) : Rp 100.000 = 0,62

Breakeven (rupiah): Rp 49.600 : 0,62 = Rp 80.000atau Rp 80.000 : Rp 20 = 4.000 unit

2. Biaya tetap naik 10%

Penjualan, 5.000 unit x Rp 20

Biaya variabel, 5.000 unit x Rp 7,60

Rp 100.000

38.000

100%

38%

Laba kontribusi

Biaya tetap, Rp 49.600 x 110%

Rp62.ooo

54.560

62%

Laba Rp7.440

Breakeven (rupiah) = Biaya tetap : rasio laba kontribusi=Rp 54.560 : 0,62 =Rp 88.000 atau 4.400 unit.

3. Biaya variabel naik 10%

Penjualan, 5.000 unit x Rp 20

Biaya variabel, Rp 38.000 x 110%

Rp 100.000

41.800

100,0%

41,8%

Laba kontribusiBiaya tetap

Rp58.2oo49.600

58,2%

Laba Rp8.6OO

Breakeven (rupiah) = Biaya tetap : rasio laba kontribusi= Rp 49.600: 0,582 = Rp 85.220 atau 4.261 unit.

4. Harga jual naik 10%

Penjualan, 5.000 unit x Rp 20 x 110%

Biaya variabel, 5.000 unit x Rp 7,60

Rp 110.000

38.000

100,000%

34,545%

Laba kontribusi

Biaya tetap

Rp72.ooo

49.600

65,455%

Laba Rp22.4oo

Breakeven (rupiah) = Biaya tetap : rasio laba kontribusi= Rp 49.600 : 0,65455 = Rp 75.780 atau 3.445 unit.

297

Page 23: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 23/33

5. Volume penjualan naik 10%

Penjualan, 5.000 unit x 110% x Rp 20

Biaya variabel, 5.000 unit x 110% x Rp 7,60

Rp 110.000

41.800

100%

38%

Laba kontribusi

Biaya tetap

Rp68.2oo

49.600

62%

Laba Rp 18.600

Break:even tidak berubahkarena penjualan dan biaya variabel berubah secara proporsional.

Break:even (rupiah) = Biaya tetap : rasio laba kontribusi= Rp 49.600 : 0,62 = Rp 80.000 atau 4.000 unit.

6. Kombinasi 4 perubahan di atasPenjualan, 5.000 unit x 110% x Rp 20 x 110% Rp 121.000*

Biaya variabel, 5.000 unit x 110% x Rp 7,60 45.980

100%

38%

Laba kontribusi

Biaya tetap

Rp75.020

54.560

Laba Rp 20.460

62%

* Tidak masuk akal, berbarap meningkatkan volume penjualan bersamaan denganmeningkatkan harga.

= Biaya tetap : rasio laba kontribusi= Rp 54.560 : 0,62 = Rp 88.000 atau 4.000 unit.

7. Unit yang hams dijual untuk medapatkan laba Rp 25.000

Breakeven (rupiah)

Biaya tetap + laba

Breakeven (rupiah) = - - - - - - -

Rasio laba kontribusi

Rp 54.560 +Rp 25.000Breakeven (rupiah) = = Rp 128.324 (pembulatan)

0,62

atau Rp 128.324 : Rp 22 = Rp 5.833 unit

Bukti:

Penjualan, 5.833 unit x Rp 22

Biaya variabel, 5.833 unit x Rp 8,36

Rp 128.324

48.764

298

100%

38%

Page 24: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 24/33

Laba kontribusi

Biaya tetap

Rp 79.560 62%

54.560

'Laba Rp 25.000

Breakeven (rupiah) = Biaya tetap : rasio laba kontribusi=Rp 54.560 : 0,62 =Rp 88.000 atau 4.400 unit.

8. Perbandingan hasil

L ab a k o ntri bu si Breakeven

Alternatif Jumlab Rasio Laba Unit Rupiah Komentar

Rencana sem ula Rp 62.000 0,62 Rp 12.400 4.000 R p 8 0.0 00 Rencana ini d isusun

sebagai dasar per-

bandingan.

B iaya tetap naik 10% 62.000 0,62 7.440 4.400 88.000 L aba berku ran g seju m-

la h k en aik an b ia ya te ta p.

B EP naik dalarn % yang

s ar na d en ga n p eru ba ha n

b ia ya t et ap .

B iaya variabel naik 58.000 0,582 8.600 4.261 85.220L aba berkurang dalarn

10 % jumlah yang sarna

dengan peningkatan

biaya variabel. BE

berkurang tetap i tidak

10%.

H arga jual naik 10% 72.000 0,655 22.400 3.445 75.780 Berak ibat besar pada

la ba d an b re ak ev en .

V olum e naik 10% 68.200 0,62 18 .600 4.000 80.000 T idak ada ak ibat pada

BE karena rasio dan

biaya tetap tidak beru-

bah . Berak ibatkec i l pada

BE dan laba.

H arga jual, biaya tetap , 75 .020 0,62 20.460 4 .000 88.000 V olum e penjualan m e-

b ia ya v a ri ab el , dan mung kin ka n b er ub ah .

v o lume ma si ng -m a si ng

naik 10%

U nit y ang h aru s d ijual 79.560 0,62 25.000 4 .400 88.000 A pakah harus m enjual

u ntu k m em pero leh laba 5 .833 uni tagarmencapai

Rp25.ooo s as ar an l ab a.

299

Page 25: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 25/33

_____________________________ MFU;'x

KASUS 4 BEBERAPA ALTERNATIF UNTUK MEMENUHI TARGET LABA

Para eksekutif dari Fleck Company, perusahaan kecil yang memproduksi satu jenis

produk, sedang menyusun rencana laba tabunan. Mereka barn saja selesai meninjau kembali

laporanrugilaba tabun pertama; merekasangat menarnh perhatian pada laba yang ditunjukkan

sebesar Rp 11.000 pada tingkat volume penjualan 20.000 unit. Jumlah biaya tetap Rp 99.000

dirasakan cukup tinggi, dan mereka ragu-ragu terutama mengenai harga jual per unit Rp 10.

Kesepakatan umum adalah bahwa target laba seharnsnya sebesar Rp 30.000. Kasus ini

memusatkan perhatian pada beberapa altematif yang disarankan oleh para eksekutif pada

saat pertemuan yang membicarakan masalah peninjauan kembali rene ana laba tentatif.

Diminta:

1. Memperllatikan alternatif-altematif yang disarankan, jawablah permintaan-permintaan

berikut:

a. Susunlah laporan rugi laba (ringkasan) dengan menggunakan pendekatan laba

kontribusi.

b. Hitung breakeven point dan margin of safety.

c. Buatlah gambar breakeven yang menunjukkan karakteristik-karakteristik dasar dan

jumlah budget.

2. Jawablah secara langsung setiap altematif dengan pertimbangan manajemen. Setiap

altematif bersifat independen dan gunakan asumsi-asumsi yang anda perlukan.

Altematif 1: Harga jual meningkat 20%; eksekutif penjualan memperkirakan bahwapeningkatan hargajual tersebut akan menyebabkan penurunan unit penjualan kira-kira

sebesar 15%. Berapa laba kontribusi dan laba yang barn? Berapa breakeven point dan

margin of safety yang baru? Berapa unit yang dapat dijual untuk memperoleh laba yang

ditargetkan?

Altematif 2: Penurunan biaya tetap sebesar Rp 5.500. Berapa laba kontribusi, laba,

breakeven point, dan margin of safety yang barn?

Altematif 3: Penurunan biaya variabel sebesar 6%. Berapa laba kontribusi, laba,

breakeven point, dan margin of safety yang barn?

Altematif 4: Penurunan biaya tetap sebesar Rp 5.500 dan penurunan biaya variabel

sebesar 6%. Berapa laba kontribusi, laba, breakeven point, dan margin of safety yang

barn?

3. Buatlah tabel untukmembandingkan beberapa altematif tersebut dengan format sebagai

berikut;

Laba Margin

Laba Unit Rupiah of safety

Penjualan Breakeven

Alternatif Unit Rupiah kontribusi

4. Buatlah evaluasi beberapa budget tersebut. Mana yang akan anda rekomendasi untukdilaksanakan?

300

Page 26: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 26/33

!I!

JA WABAN (Estimasi waktu: Penyelesaian 90 menit dan diskusi 40 menit)

1a. Proyeksi rugi-laba, pendekatan laba kontribusi:

Per unit Jumlah

Penjualan (20.000 unit)

Biaya variabel Rp 10,00 Rp200.000 100%

4,50 90.000 45%

Laba kontribusi

Biaya tetap Rp5,50 Rp 110.000 55%

99.000

Laba Rp 11.000

1b. Breakeven dan margin of safety:

Breakeven (rupiah) =Biaya tetap : rasio laba kontribusi

= Rp 99.000: 55% = Rp 180.000 (atau 18.000 unit)Margin of safety = (Penjualan - Breakeven) : Penjualan

= (Rp 200.000 - Rp 180.000): Rp 200.000 = 10%Ic. Gambar breakeven:

Margin of Safety

24

22

20

""'§ 18

~ 16

'"? 14~§

120

§«i 10::I

'a'

~ 8

6

4

Breakeven PointRp 180.000

PenjualanRp 200.000

erahLaba

,Biaya TetapRp 99.000

Biaya Variabel

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

Volume(000)Relevant Range

301

Page 27: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 27/33

1 I I I I i I I I I I iH !l~Gi!rt_M!~'})~

2. Setiap altematif bersifat independen

Altematif 1 (Harga per unit naik 20% dan unit penjualan turun 15%):

Penjualan, 20.000 unit x 85% x Rp 10 x 120% Rp 204.000

Biaya variabel, 20.000 unit x 85% x Rp 4,50 76.500

100,0%

37,5%

Laba kontribusi

Biaya tetap

Rp 127.500

99.000

Laba Rp28.5oo

Breakeven point = Rp 99.000: 62,5% = Rp 158.400atau Rp 158.400 : Rp 12 = 13.200 unit

Margin of safety = (Rp 204.000 - Rp 158.400) : Rp 204.000 = 22%

Altematif 2 (Biaya tetap turon Rp 5.5(0):

Penjualan, 20.000 unit x Rp 10

Biaya variabel, 20.000 unit x Rp 4,50

Rp200.ooo

90.000

62,5%

100,0%

45,0%

Laba kontribusi

Biaya tetap, Rp 99.000 - Rp 5.500

Rp 110.000

93.500

Laba Rp 16.500

Breakeven point = Rp 93.500 : 55% = Rp 170.000atau Rp 170.000 : Rp 10 = 17.000 unit

Margin of safety = (Rp 200.000 - Rp 170.000) : Rp 200.000 = 15%

Altematif 3 (Biaya variabel turun 6%):

Penjualan, 20.000 unit x Rp 10

Biaya variabel, 20.000 unit x Rp 4,50 x 94%

Rp2oo.000

84.600

55,0%

100,0%

42,3%

Laba kontribusi

Biaya tetap

Rp 115.400

90.000

Laba Rp25.4OO

Breakeven point = Rp 90.000 : 57,7% = Rp 155.979atau Rp 155.979 : Rp 10 = 15.598 unit

Margin of safety = (Rp 200.000 - Rp 155.979) : Rp 200.000 = 22%

302

57,7%

Page 28: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 28/33

Altematif 4 (Biaya tetap turun Rp 5.500 dan biaya variabel turun 6%):

Penjualan, 20.000 unit x Rp 10 Rp 200.000

Biaya variabel, 20.000 unit x Rp 4,50 x 94% 84.600

100,0%

42,3%

Laba kontribusi

Biaya tetap, Rp 99.000 - Rp 5.500

Rp 115.400

93.500

57,7%

Laba Rp21.900

Breakeven point =Rp 93.500: 57,7% =Rp 162.045

atau Rp 162.045 : Rp 10 = 16.205 unit

Margin of safety = (Rp 200.000 - Rp 162.045): Rp 200.000 = 19%

3. Tabel perbandingan

Penjualan Penjualan

Laba M argin

Alternatif Unit Rupiab kontribusi Laba Uuit Rupiah of sa fe ty

Awal 20.000 200.000 110.000 11.000 18.000 180.000 10%

Alt. 1 17.000 204.000 127.500 28.500 13.200 158.400 22%

Alt. 2 20.000 200.000 110.000 16.500 17.000 170.000 15%

Alt.3 20.000 200.000 115.400 25.400 15.597 155.979 22%A lt. 4 20.000 200.000 115.400 21.900 16.205 162.045 19%

4. Evaluasi dan rekomendasi

Evaluasi

Uuit Unit M argin

Alternatif Peringkat penjualan Laba breakeven o f safety

Awal 5 20.000 11.000 18.000 10%

A lt. 1 1 17.000 28.500 13.200 22%Alt. 2 4 20.000 16.500 17.000 15%

A lt. 3 2 20.000 25.400 15.597 22%

A lt. 4 3 20.000 21.900 16.205 19%

Rekomendasi - 38.590 17.Q OO 12.033 29%

Rekomendasi:

Kombinasi altematif 1 (harga naik), altematif 2 (biaya tetap turun), dan altematif 3

(biaya variabel turun). Pembuktian sebagai berikut:

303

Page 29: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 29/33

Penjualan, 20.000 unit x 85% x Rp 10 x 120%

Biaya variabel, 20.000 unit x 85% x Rp 4,50 x 94%

Rp 204.000

71.910

100,00%

35,25%

Laba kontribusi

Biaya tetap, Rp 99.000 - Rp 5.500

Rp 132.090

93.500

64,75%

Laba (melebihi target laba, Rp 30.000 Rp 38.590

Breakeven point = Rp 93.500: 64,75% = Rp 144.402atau Rp 144.402: Rp 12 = 12.033 unit

Margin of safety = (Rp 204.000 - Rp 144.402): Rp 204.000 = 29%

KASUS 5 ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA UNTUK LIMA PABRIK YANG

TERPISAH

York Manufacturing Company memiliki lima pabrik yang tersebar dibeberapa tempat.

Setiap pabrik menggunakan budget biaya fleksibel dan membuat analisis biaya-volume-laba.

Diminta:

1. Pabrik 1memproduksi dua produk sejenis. Rencana laba tahunan menunjukkan: biaya

tetap sebesar Rp 120.000; biaya variabel sebesar Rp 84.000; dan nilai penjualan produksi

sebesar Rp 220.000 (asumsikan bahwa semua unit terjual). Biaya-biaya kantor pusat

dialokasikan sebesar Rp 32.000.

Susunlah proyeksi rugi labadengan menggunakan pendekatan labakontribusi. Susunlah

pula analisis yang menunjukkan breakeven point sebelum dan sesudah alokasi biaya.

2. Pabrik 2 memproduksi satu jenis produk. Harga jual per unit Rp 4,00 dan biaya per unit

Rp 4,25 jika pabrik memproduksi 15.000 unit dan Rp 3,8125 per unit jika pabrik

memproduksi 20.000 unit. Alokasi biaya kantor pusat sebesar Rp 10.000. Berapa laba

kontribusi, laba, dan breakeven point dalam rupiah dan unit pada tingkat minimum

15.000 unit dan tingkat maksimum 20.000 unit?

3. Pabrik 3 memproduksi tiga produk sejenis. Proyeksi rugi-laba sebagai berikut:

Penjualan Rp 100.000

Biaya-biaya:

Biaya tetap

Biaya variabel

Alokasi kantor pusat

Rp 40.000

30.000

35.000 105.000

Laba (rugi) (Rp 5.000)

Hitunglah laba kontribusi, laba, dan breakeven point?

Pabrik 3 sedang dipertimbangkan untuk dijual dengan harga Rp 200.000. Atas dasar datatersebut, saran apakah yang dapat anda berikan?

304

Page 30: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 30/33

4. Pabrik 4 memproduksi satu jenis produk. Proyeksi rugi-laba ditunjukkan sebagai

berikut:

Penjualan (Rp 20 per unit)Biaya-biaya:

Biaya tetap

Biaya variabel

Alokasi kantor pusat

Rp200.000

Rp 74.750

135.000

20.250 230.000

Laba (rugi) (Rp 30.000)

Hitunglah laba kontribusi, laba, dan breakeven. Berapa tambahan unit yang harus

diproduksi pada pabrik 4 agar supaya breakeven, dengan asumsi tidak ada perubahan

hargajual?

5. Pabrik 5 memproduksi duajenis produk. Pabrik 5 adalah pabrik baru dengan tingkat

otomatisasi tinggi, sehingga biaya variabel menjadi rendah dan biaya tetap menjadi

tinggi. Proyeksi rugi-Iaba sebagai berikut:

Penjualan Rp 390.000 100%

Biaya variabel 69.750 18%

Laba kontribusi Rp 320.250 82%

Biaya tetap 120.000

Laba (sebelum alokasi) Rp200.250

Alokasi kantor pusat 35.000

Laba sesudah alokasi Rp 165.250

Breakeven point =Rp 120.000 : 82% = Rp 146.342

6. Susunlah skedul yang menunjukkan reneana masing-masing pabrik dan reneana totalperusahaan. Asumsikan bahwa Rp 30.250 biaya overhead kantorpusat yang dialokasikan

merupakan biaya variabel. Gunakan format sebagai berikut:

Pabrik 1 Pabrik 2 Pabrik 3 Pabrik 4 Pabrik 5 Jumlah

Penjualan

Biaya variabel

Laba kontribusi

Biaya tetap

Laba

Breakeven point:

Margin of safety:

305

Page 31: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 31/33

JA WABAN (Estimasi waktu: Penyelesaian 75 menit dan diskusi 40 menit)

1. Pabrik 1

Penjualan Rp 220.000 100%Biaya variabel 84.000 38%

Laba kontribusi Rp 136.000 62%

Biaya tetap 120.000

Laba (sebelum alokasi) Rp 16.000

Alokasi kantor pusat 32.000

Rugi sesudah alokasi Rp 16.000

Breakeven sebelum alokasi = Rp 120.000: 62% = Rp 193.548Breakeven setelah alokasi = Rp 152.000: 62% = Rp 245.161

2. Pabrik2

Minimum Maksimum

Penjualan 15.000XRp4 Rp60.000 100,0% 15.000XRp4 Rp80.000 100,0%Biaya variabel* 15 .000X Rp 2,50 37.500 62,5% 20.000 X Rp 2 ,50 50.000 62,5%

Laba kontr ibusi Rp22.500 37,5% Rp30.000 37,5%

Biaya t et ap* 26.250 26.250

Laba ( rugi ) (Rp3.750) Rp3.750

Breakeven (rupiah) = Rp 26.250: 37,5% =Rp 70.000

(sarna untuk minimum dan maksimum)=Rp 70.000 : Rp 4 = 17.500 unit

(sarna untuk minimum atau maksimum)

Breakeven (unit)

* Perhitungan:

Unit Biaya Jumlah

per unit biaya

Maksimum 20.000 Rp3,8125 Rp76.250

Minimum 15.000 4,2500 63.750

SeI is ih 5.000 Rp 1 2 . S O O

306

Page 32: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 32/33

Biaya variabel = Rp 12.500 : 5.000 = Rp 2,50 per unitBiaya tetap = Rp 76.250 - (Rp 2,50 x 20.000) = Rp 26.250

3. Pabrik3

Penjualan Rp 100.000 100%

Biaya variabel 30.000 30%

Laba kontribusi Rp70.000 70%

Biaya tetap 40.000

Laba Rp30.000

Breakeven = Rp 40.000: 70% = Rp 57.143Jangan menjual pabrik 3 senilai Rp 200.000 hanya berdasarkan pada data yang diberikan

tersebut. Kerugian Rp 5.000 seperti yang tercantum pada kasus adalah menyesatkan. Jika

pabrik 3 dijual, yang akan terjadi adalah:

a. Kehilangan keuntungan Rp 30.000 per tahun dari pabrik 3 dan mengurangi laba

perusahaan secara keseluruhan.

b. Biaya overhead kantor pusat yang dialokasikan tidak akan dapat dihemat, bahkan

dikurangi.

c. Biaya tetap pabrik secara keseluruhan tidak akan berkurang, khusunya untuk parakaryawan yang dipekerjakan, biaya pemutusan hubungan kerja dll.

4. Pabrik4

Penjualan, 10.000 unit x Rp 20

Biaya variabel .

Rp220.000

135.000

100,0%

67,5%

Laba kontribusi

Biaya tetap

Rp65.000

74.750

32,5%

Rugi (Rp 9.750)

Breakeven (rupiah) =Rp 74.750: 32,5% =Rp 230.000

Breakeven (unit) = Rp 230.000: Rp 20 = 11.500 unit

Unit tambahan yang hams dijual agar mencapai breakeven:

= 11.500 unit - 10.000 unit = 1.500 unit

5. Pabrik 5 (tidak ada analisis tambahan yang diperlukan)

6. Perbandingan:

307

Page 33: Bab13-Analisis Biaya Volume Laba

5/11/2018 Bab13-Analisis Biaya Volume Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab13-analisis-biaya-volume-laba 33/33

Pabrik 1 Pabrik2 Pabrik3 Pabrik4 Pabrik5 Pabrik 1

Penjualan Rp 220.000 Rp 80.000 Rp 400.000 Rp200.000 Rp 390.000 Rp990.000

Biaya va ri abe l 84.000 50.000 30.000 135.000 69.750 368.750

Laba kon tr ibusi Rp 136.000 Rp 30.000 Rp 70.000 Rp 65.000 Rp320.2S0 Rp621.2S0

Biaya t et ap 120.000 26.250 40.000 74.750 120.000 381.000

Laba Rp 16.000 Rp26.250 Rp 30.000 (Rp9.750) Rp200.250 Rp240.250

Breakeven point = Rp 483.000: 59,7% =Rp 809.045

Margin of safety = (Rp 990.000 - Rp 809.955) : Rp 990.000 = 18%

Catatan:Biaya tetap =Rp 381.000 +Rp 102.000 =Rp 483.000Biaya variabel =Rp 368.000 +Rp 30.250 = Rp 399.000

Laba kontribusi = Rp 990.000 - Rp 399.000 = Rp 591.000Rasio laba kontribusi = Rp 591.000: Rp 990.000 = 59,7%

308